• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 1991–2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 1991–2016"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

PERIODE 1991 – 2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

JINGGA INGGRIANI B300140164

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)
(3)
(4)
(5)

Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 1991-2016

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 1991-2016”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengeluaran rutin pemerintah (RUTIN), inflasi (INF), jumlah uang beredar (JUB), penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan BI Rate (BIR) terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan model Partial Adjusment Model (PAM). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, pengeluaran rutin pemerintah berpengaruh positif dan signifikan dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Jumlah uang beredar berpenagruh negatif signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penanaman modal dalam negeri berpengaruh positif signifikan dalam jangka pendek dan jangka panjang. BI Rate berpengaruh negatif signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Kata Kunci: PDB, Pengeluaran Rutin Pemerintah, Inflasi, JUB, PMDN, BI Rate, model Partial Adjusment Model (PAM)

Abstract

This research entitled "Analysis of Monetary Policy Influence on Economic Growth in Indonesia Period of 1991-2016". This study aims to determine whether there is influence of government routine expenditure (ROUTIN), inflation (INF), money supply (JUB), domestic investment (PMDN) and BI Rate (BIR) on economic growth in Indonesia. The method of analysis using multiple regression analysis with Partial Adjustment Model (PAM) model. The data used in this research is secondary data. The results of this research show that routine government spending has a positive and significant influence in the short term and in the long term, while the variable of money supply has negative a dsignificant in both the short and long term. Domestic investment has a significant positive effect in the short and long term. The variable of BI Rate has a significant negative effect both in the short and long term on economic growth in Indonesia.

(6)

Keywords: GDP, Government Routine Spending, Inflation, JUB, PMDN, BI Rate, Partial Adjustment Model (PAM) model

1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makroekonomi yang menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara. Tak terkecuali bagi negara yang masih berkembang seperti Indonesia, pertumbuhan ekonomi akan selalu menjadi pusat perhatian untuk melihat tingkat perekonomian negara tersebut. Untuk dapat mencapai tingkat perekonomian yang tinggi namun tetap stabil tidaklah mudah, harus di ikuti oleh kemampuan variable makro ekonomi dalam mengatasi setiap permasalahan (Seprillina, 2013).

Indonesia pernah mengalami krisis moneter pada tahun 1997 yang berdampak buruk bagi negara dan rakyatnya. Goncangan ekonomi tersebut mengakibatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis. Krisis moneter yang berlangsung berubah menjadi krisis ekonomi, menyebabkan lumpuhnya kegiatan ekonomi yang membuat banyak pekerja yang menganggur. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tidak sepenuhnya terjadi karena krisis moneter saja, namun juga musibah lainnya yang muncul di tengah kesulitan ekonomi di antaranya gagal panen padi selama 50 tahun terakhir. Krisis moneter yang terjadi, meskipun fundamental ekonomi Indonesia di masa lalu di pandang cukup kuat dan di sanjung oleh Bank Dunia (Tarmidi, 1998).

Bebagai langkah yang di tempuh berangsur-angsur dapat membuahkan hasil, misalnya tercapainya kestabilan ekonomi makro yang mulai pulih seperti tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah yang cenderung menguat dan menunjukkan kestabilan dalam beberapa tahun belakangan ini. Beberapa kemajuan tersebut tidak lepas dari adanya penerapan kebijakan moneter serta didukung oleh adanya perbaikan-perbaikan di sisi mikro serta perbaikan bank dalam penyaluran kreditnya ke sektor riil, walaupun pertumbuhannya belum seperti yang di harapkan.

(7)

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta proses yang berkelanjutan merupakan suatu kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Hal ini bisa di dapat melalui peningkatan output agregat (barang dan jasa) atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada setiap tahunnya. Jadi dalam pengertian makro, pertumbuhan ekonomi adalah penambahan PDB yang berati juga pendapatan nasional (Tambunan, 2001).

Standar hidup suatu bangsa sangat ditentukan oleh kebijakan makro ekonomi yang di jalankan oleh pemerintahnya. Pemerintah Indonesia memiliki sejumlah instrument untuk mempengaruhi kebijakan makro ekonominya. Instrumen kebijakan merupakan suatu variabel ekonomi yang berada dibawah kontrol pemerintah yang dapat mempengaruhi satu atau lebih sasaran makro ekonomi. Kebijakan makro ekonomi seperti dengan memberlakukan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengendalikan perekonomian menuju suatu komposisi output, stabilitas harga serta perdagangan internasioal yang lebih baik. Pemerintah juga melakukan banyak pengeluaran untuk membiayai kegiatan perekonomian dalam arti pemerintah harus menggerakkan dan merangsang kegiatan ekonomi secara umum (Rahayu, 2011).

kebijakan moneter yang pada dasarnya merupakan salah satu bagian integral dari kebijakan ekonomi makro yang dapat ditempuh oleh otoritas moneter dalam negeri guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Santos dan Nurcahyaningtyas, 2016).

2. METODE

2.1 Jenis dan Sumberdata

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dimana diwujudkan dalam bentuk angka dan analisis dengan metode statistik dan ekonometrika. Data penelitian menggunakan data runtut waktu (time series) dari tahun 1991-2016.

(8)

Penelitian ini menggunakan data produk domestik bruto (PDB), pengeluaran rutin pemerintah, inflasi, jumlah uang beredar, penanaman modal dalam negeri dan BI Rate di Indonesia. Metode pengumpulan data diperoleh dari Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, World Bank, data lain yang bersumber dari referensi studi kepustakaan melalui jurnal dan bahan lainnya yang mendukung.

2.2 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisa statistik guna mempermudah penarikan kesimpulan.Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan model Partial Adjusment Model (PAM).

2.2.1 Model penyesuaian parsial memformulasikan fungsi jangka panjang adalah :

di mana :

= Produk Domestik Bruto

= Pengeluaran Rutin Pemerintah

= Inflasi

= Jumlah Uang Beredar

= Penanaman Modal Dalam Negeri

= BI Rate

= konstanta

= koefisien regresi

(9)

2.2.2 Parameterisasi model jangka pendek dalam penelitian ini sebagai berikut : Di mana: 0 < λ< 1

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil estimasi model ekonometrik di atas beserta uji pelengkapnya terangkum dalam Tabel IV-1.

Tabel 1. Hasil Estimasi Model Ekonometri

(0,0033)* (0,5144) (0,0027)* (0,0936)*** (0,0000)* (0,0000)*

(10)

R2 = 0,9985 ; F-Stat = 2117,229 ; Durbin-Watson stat = 2,1640 ; Prob (F-statistic) = 0,0000

Uji Diagnosis

(1) Multikolinieritas (uji VIF)

Log(RUTIN) = 16,1180; INF = 302,0804; log(JUB) =75,1790; log(PMDN) = 2,4972; BIR = 4,5668

(2) Normalitas (uji Jarque Bera) JB(2) = 2,1706; Prob. (JB) = 0,3377 (3) Heteroskedastisitas (uji White)

= 14,3664; Prob. =0,2134 (4) Otokorelasi (uji Breusch Godfrey)

= 5,5300; Prob. =0,1369 (5) Linieritas (uji Ramsey Reset)

F(2,16) = 0,0319; Prob. (F) = 0,9686

Sumber : BPS, Bank Indonesia, Kemendag, World Bank, diolah. Keterangan*Signifikan pada α = 0,01 ; **Signifikan pada α = 0,05 ; ***Signifikan pada α = 0,10. Angka dalam kurung adalah probabilitas empiric (p value) t-statistik

Dari Tabel IV-1 terlihat nilai koefisienregresilambda(λ) sebesar 0,9504 yang berarti koefisien adjustment δ-nya akan memenuhi syarat terletak di antara 0-1. Nilai p atau probabilitas (signifikan) empirik statistik t koefisien lambda terlihat sebesar 0,0000, yang berati koefisien lambda signifikan pada α = 0,01. Kedua kondisi ini menunjukkan bahwa model terestimasi adalah benar-benar merupakan model PAM, yang dapat mempresentasikan keberadaan hubungan teoritik jangka panjang antara variabel dependen dan variabel independen, yang dipilih untuk menyusun model ekonometrik dalam penelitian ini.

(11)

Penghitungan koefisien jangka panjang untuk seluruh variabel independen adalah seperti berikut:

λ = 1 – δ 0,9504 = 1 – δ δ = 1 - 0,9504 δ = 0,0496 α0 = δβ0 -2,9509 = 0,0496. β0 β0 = -2,9509/ 0,496 β0 = -59,4939 LOG(RUTIN) α1 = δβ1 0,0263 = 0,0496.β1 β1 = 0,0263/0,0496 β1 = 0,5302 INF α2 = δβ2 0,4494 = 0,4496. β2 β2 = 0,4494/0,0496 β2 = 9,0604 LOG(JUB) α3 = δβ3 -0,0767 = 0,0496. β3 β3 = -0,0767/0,0496 β3 = -1,5463 LOG(PMDN) α4 = δβ4 0,0120 = 0,0496.β4

(12)

β4 = 0,0120/0,0496 β4 = 0,2419 BIR α5 = δβ5 -0,0064 = 0,0496.β4 Β5 = -0,0064/0,0496 Β5 = -0,1290

Adapun hasil estimasi dalam jangka panjang sesuai dengan alat analisis dalam penelitian ini adalah :

3.1 Uji Asumsi Klasik 3.1.1 Uji Multikolinieritas

Dari Tabel IV-2 terlihat nilai VIF untuk variabel log(PMDN) dan BIR lebih kecil dari 10, sementara nilai VIF variabel log(RUTIN), INF, log(JUB) dan log(PDB(-1)) lebih besar dari 10. Jadi terdapat multikolinieritas pada variabel log(RUTIN), INF, log(JUB) dan log(PDB(-1)).

3.1.2 Uji Normalitas

Dari Tabel IV-1, terlihat signifikansi χ2 uji Jarque Bera adala hsebesar 0,3377 (> 0,10), maka H0 diterima kesimpulan distribusi ut normal.

(13)

3.1.3 Uji Heterokedastisitas

Dari Tabel IV-1,terlihat signifikansi statistik χ2uji White sebesar 0,2134 (> 0,10), maka H0 diterima kesimpulantidak terdapat masalah heterokedastisitas dalam model.

3.1.4. Uji Otokorelasi

Dari Tabel IV-1, terlihat signifikansi χ2 uji Breusch Godfrey sebesar 0,1369 (> 0,10), maka H0 diterima kesimpulam tidak terdapat masalah otokorelasi dalam model.

3.1.5 Uji Spesifikasi Model

Dari Tabel IV-1, terlihat nilai signifikansi statistik F uji Ramsey Reset adalah sebesar 0,9686 (> 0,10), maka H0 diterima kesimpulan spesifikasi model linier (benar).

3.2 Uji Kebaikan Model

3.2.1 Uji Eksistensi Model (Uji F)

Dari Tabel IV-1 terlihat nilai probabilitas atau signifikansi F-statistik pada model estimasi model memiliki nilai 0,0000< 0,01; jadi H0 ditolak, kesimpulan model yang dipakai dalam penelitian eksis.

3.2.2. Uji Koefisien Determinasi Majemuk (R2)

Koefisien determinasi R2 menunjukkan daya ramal dari model terestimasi. Dari Tabel 1 terlihat R2 sebesar 0,9985 atau 99,85% variasi variabel produk domestik bruto (PDB) dapat dijelaskan oleh variasi variabel pengeluaran rutin pemerintah (RUTIN), inflasi (INF), jumlah uang beredar (JUB), penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan BI Rate (BIR). Sisanya 0,15 % dijelaskan oleh variasi variabel-variabel atau faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.

(14)

3.2.3. Uji Validitas Pengaruh (Uji t)

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen Variabel sig. t kriteria Kesimpulan

Log(RUTIN) 0,0033 ≤ 0,01 Signifikan ada α = 0,01 INF 0,5144 ≥ 0,10 Tidak signifikan α ≥

0,10

Log(JUB) 0,0027 ≤ 0,01 Signifikan ada α = 0,01 Log(PMDN) 0,0936 ≤ 0,10 Signifikan ada α = 0,10 BIR 0,0000 ≤ 0,01 Signifikan ada α = 0,01 Sumber :data diolah oleh E-views

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil pengolahan data Partial Adjusment Model (PAM) menunjukkan koefisien kelambanan (λ) variabel PDB terletak diantara 0 < λ < 1, yaitu sebesar 0 < 0,9504 < 1. Dari hasil tersebut telah membuktikan bahwa secara signifikan statistik besar λ harus signifikan dengan tanda koefisien adalah positif. Maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut benar-benar model penyesuaian partial.

2. Berdasarkan uji asumsi klasik, penelitian ini dinyatakan lolos semua uji kecuali uji multikolinieritas pada variabel pengeluaran rutin pemerintah terdapat masalah multikolinieritas dimana nilai VIF menunjukkan angka lebih dari 10 persen.

3. Berdasarkan uji kebaikan model yang dilakukan menunjukkan bahwa model yang dipakai eksis. Artinya secara serempak variabel

(15)

pengeluaran rutin pemerintah, inflasi, jumlah uang beredar, penanaman modal dalam negeri dan BI Rate berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

4. Berdasarkan uji t yang dilakukan pada pertumbuhan ekonomi disimpulkan variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Variabel pengeluaran rutin pemerintah berpengaruh positif dan signifikan dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Variabel jumlah uang beredar berpenagruh negatif signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Variabel penanaman modal dalam negeri berpengaruh positif signifikan dalam jangka pendek dan jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Variabel BI Rate berpengaruh negatif signifikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

4.2. Saran

1. Kepada otoritas moneter Indonesia, yaitu Bank Indonesia diharapkan selalu menjaga efisiensi lembaga keuangan agar instrument kebijakan moneter dapat optimal untuk mempengaruhi sektor perbankan tersebut. Jika respon dari sektor perbankan dapat optimal, maka pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat.

2. Dengan adanya pengeluaran rutin pemerintah dan penanaman modal dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi maka perlu untuk ditingkatkan. Mengingat faktor mengalami fluktuatif, pemerintah diharapkan lebih memperhatikan pertumbuhan ekonomi, sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi terus meningkat dan stabil.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan memperpanjang periode penelitian dan dapat lebih menggunakan variabel makroekonomi yang

(16)

lebih banyak agar dapat memperoleh hasil yang lebih mendekati dengan kondisi yang sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Achsani, N. A. 2003. Toward East Asian Economic Integration – An Application of Fuzzy Clustering. Lehrsthul fur Statistik und Okonometrie Universitas Postdam. SS.

Anfofum, Alexander Abraham, dkk. 2014. Military Spending and External Debt Burden in Nigeria. Vol. 2 No. 7 July 2014. Kaduna State University, Nigeria.

Atmadja, Adwin Surya. 2000. Utang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Perkembangan dan Dampaknya. Jakarta: UKP.

Ayunku, Peter Ego and Lydnon M. Etale. 2016. Econometric Analysis of External Debt, Exchange Rate and Economic Growth in Nigeria. Vol.– VII, Issue – 2, April 2016. Niger Delta University, Bayelsa State, Nigeria.

Badan Pusat Statistik. 2016. Beberapa Edisi. Statistik Indonesia. Jakarta Pusat.

Basri, Yuswar Zainul dan Mulyadi Subri. 2003. Keuangan Negara dan Analisis Kebijakan Utang Luar Negeri. Jakarta: Raja Grafindo Persada. ÇELİK, Faik. 2015. Foreign Borrowing, Reasons and Results Turkey Sample.

Vol. 1, No. 1, January 2015. Kocaeli University, Ö.İsmet UZUNYOL Vocational High School, Turkey.

Devi, Selvia Inca. 2017. Pengaruh PDB, Pengeluaran Pemerintah, dan Defisit Anggaran Terhadap Utang Luar Negeri Indoesia. Universitas Negeri Medan.

Dumairy. 1999. Perekonomian Indonesia. Jakarta, Erlangga.

Ghani dan Zhang. 1995. Is Ethopia’s Debt Sustainable?. Policy Research Working Paper 1525.

(17)

Harjanto, Totok. 2015. Hutang Luar Negeri Indonesia antara Kebutuhan dan Beban Rakyat. Vol. 4 No. 1 Januari-Juni 2015. STIE Indonesia Jakarta.

Jaya, Moh Damar. 2014. Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing (PMA), Dan Ekspor Terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun 1998-2012. E-Jurnal Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya, Vol 2, No 2.

Jilenga, Moga Tano, dkk. 2016. The Impact of External Debt and Foreign Direct Investment on Economic Growth: Empirical Evidence from Tanzania. Vol. 7, No. 2; 2016. Hunan University, Changsha, China. Kida, Nakije Miftar. 2017. External Debt and FDI in Kosovo, Stimulating

Growth. Vol. 8 Nr. 1, 2017. College AAB, Pristina, Albania.

Kementerian Keuangan. 2016. Beberapa Edisi. Data Pembiayaan APBN. Jakarta: Kementerian Keuangan.

Malik, Abdul dan Denny Kurnia. 2017. Pengaruh Utang Luar Negeri dan Penanaman Modal Asing terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal Akuntansi. Vol. 3 No. 2. Januari 2017.

Mankiw, Gregory. ed keenam. 2006. Makroekonomi. Erlangga: Jakarta Manzocchi, Stefano. 2001. External Finance and Foreign Debt in Central and

Eastern European Countries. IMF Working Paper No. 97/134.

Putra, Ida Bagus Putu Purnama dan I G. B. Indrajaya. 2013. Pengaruh Tingkat Inflasi, Utang Luar Negeri dan Suku Bunga Kredit terhadap Cadangan Devisa Indonesia Tahun 1996-2011. Vol. 2, No. 11. Universitas Udayana.

Ramadhani, Muhammad Adib. 2014. Pengaruh Defisit Anggaran, Pengeluaran Pemerintah dan Hutang Luar Negeri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus 6 Negara ASEAN Tahun 2003-2012). E-Jurnal Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya, Vol 2, No 1.

Rahardja. 2001. Utang dan Perekonomian. Jakarta, Wahana.

Saheed, Zakaree S, dkk. 2015. Impact of Public External Debt on Exchange Rate in Nigeria. Vol. 2, No. 1, 2015. Kaduna, Kaduna State, Nigeria.

(18)

Samuelson dan Nordhaus. 2001. Ilmu Makro Ekonomi. New York: McGraw-Hill.

Shahzad, Farrukh, dkk. 2014. Impact of External Debt on Economic Growth: a Case Study of Pakistan. Vol.(89), № 12-2, 2014. Jinnah College of Commerce and Science, Pakistan.

Saputro, Yogie Dahlly dan Aris Soelistyo. 2017. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Utang Luar Negeri di Indonesia. Vol X Jilid X/2017 Hal. 45 – 59. Jurnal Ilmu Ekonomi.

Tambunan, Tulus. 2008. Pembangunan Ekonomi dan Utang Luar Negeri. Rajawali Pers, Jakarta.

Togatorop, Sahat. M dan Nyoman Djinar. S. 2017. Pengaruh Utang Luar Negeri, Net Ekspor, dan Belanja Wisatawan Mancanegera terhadap Cadangan Devisa di Negara Indonesia Tahun 1994-2013. Vol. 6, No. 6 Juni 2017. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Ulfa, Salawati dan T. Zulham. 2017. Analisis Utang Luar Negeri dan Pertumbuhan Ekonomi: Kajian Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Vol.2 No.1 Februari 2017: 144- 152. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Utomo, Yuni Prihadi. 2014. Buku Praktek Komputer Statistik II. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wahyuni, I Gusti Ayu Putri, dkk. 2014. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah dan Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.8 (2014) :458-477.

World Bank. 2016. Beberapa Edisi. External Debt. Indonesia.

Zaman, Rashid. 2014. “The Role of External Debt on Economic Growth: Evidence from Pakistan Economy”. Vol.5, No.24, 2014. Bahria University Islamabad, Pakistan.

Gambar

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen  Variabel  sig. t  kriteria  Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah karyawan PT Pembangunan Jaya yang berlokasi di Bintaro.Karyawan sebagai populasi dari sampel yang bertujuan untuk

Berdasarkan penelitian pe- ngembangan yang telah dilakukan, dihasilkan suatu perangkat pembelajar- an sains berupa silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Bagaimana wujud rancangan bangunan Leadership Training Center yang dikelola Youthcare di Yogyakarta untuk pelatihan kepemimpinan yang mampu mewadahi kegiatan

Dalam hal perusahaan Angkutan Penyeberangan tidak dapat melayani sesuai dengan jadwal yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 huruf i, harus melaporkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi guru pendidikan jasmani terhadap Elemen Perubahan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SMA Negeri se-Kabupaten

Fokus utama ialah untuk mengkaji peranan simbol yang terdapat dalam upacara Pakan di dalam setiap ritual yang berkaitan dengan budaya masyarakat Penan di kawasan

Dengan demikian tuntunan yang terjadi adalah perlunya Indonesia sebagai negara pantai memberikan kejelasan yuridis terkait hak dan kewajiban kapal asing dalam melakukan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dari hasil implementasi mode multi- auth dan melakukan analisis integritas pengiriman data serta menguji perbandingan waktu