• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PEGUNUNGAN MERATUS SEBAGAI GEOPARK NASIONAL THE MERATUS MOUNTAIN STUDY AS A NATIONAL GEOPARK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN PEGUNUNGAN MERATUS SEBAGAI GEOPARK NASIONAL THE MERATUS MOUNTAIN STUDY AS A NATIONAL GEOPARK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

URNALKebijakanPembangunan

Volume 13 Nomor 1 Juni 2018 : 73 - 84 ISSN 2085-6091 Terakreditasi

No : 709/Akred/P2MI-LIPI/10/2015

KAJIAN PEGUNUNGAN MERATUS SEBAGAI

GEOPARK NASIONAL

THE

MERATUS

MOUNTAIN

STUDY

AS

A

NATIONAL

GEOPARK

M.AriefAnwar,GustiSyahranyNoor,Wajidi,AhmadZakyMaulana,YudhiPutryanda,DewiSiska 1)

BadanPenelitiandanPengembanganDaerahProvinsiKalsel

Jl.DharmaPrajaI,KawasanPerkantoranPemerintahProvinsiKalsel,Banjarbaru,Kalsel,Indonesia

e-mail:arief_bjm2005@yahoo.co.id

Diserahkan:24/03/2018,Diperbaiki:20/04/2018,Disetujui:15/05/2018

Abstrak

Salah satu prioritas pembangunan Kalimantan Selatan adalah mewujudkan Kalsel sebagai salah satu

destinasi wisata nasional, dan dalam upaya memuliakan warisan bumi untuk kesejahteraan masyarakat,

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berencana menjadikan pegunungan meratus sebagai geopark

nasional.OlehkarenaitudipandangperlumelakukansuatukajianterkaitrencanapengembanganGeopark

tersebut. Sebagai langkah awal untuk merealisasikan hal tersebut maka penting dilakukan studi awal

pengembangan pegunungan meratus sebagai geopark nasional. Tujuan dari kajian ini adalah (1)

Mengidentifikasi kawasan (Geosite) pegunungan meratus yang memiliki potensi untuk dikembangkan

geoparknasional,(2)Menganalisis kondisilokasikawasan(Geosite)dimaksuddalamkaitannyauntuk

dikembangkansebagaigeoparknasionaldan(3)Menetapkanrekomendasi/strategikebijakanyangperlu

diambil dalam pengembangan geopark nasional kawasan Pegunungan Meratus. Metode analisis yang

digunakanadalah (1)analisiskualitatifdeskriptifuntukmenggambarkankawasanpegununganmeratus

yangakandijadikangeopark(2)analisisspasialuntukmenentukantitik-titiklokasikawasanpegunungan

meratusyangakandijadikankawasangeopark.Hasilkajianmenunjukansecaraumumterdapat57titik

geositeyangberpotensidikembangkansebagaibagiandarigeoparkpegununganmeratus.Penelitianini

menyimpulkanbahwakonseptematikyangdiangkatadalahgeoparkMeratussebagaiPegununganofiolit,

mengingatpadapegununganMeratustersusunolehbatuantertuayangmenjadidasarpengendapandari

semuabatuanyangadadiwilayahKalimantanSelatandanjugamenjadisalahsatubatuantertuayangadadi

Indonesia.

KataKunci:Geopark,Meratus,Geosite

Abstract

One of South Kalimantan's development priorities is South Kalimantan to one of the national tourism destinations,andinanefforttoglorifytheearth'sheritageforthewelfareofthepeople,theProvincial

GovernmentofSouthKalimantanplanstomakethemeratusmountainsbecomenationalgeopark.Therefore

itisdeemednecessarytoconductastudyrelatedtotheGeoparkdevelopmentplan.Asafirststeptorealize

this,aninitialstudyofthedevelopmentofmountainsmeratusasanationalgeoparkwascarriedout.The

objectivesofthisstudyare(1)Identifyingthemountainousarea(Geosite)whichhasthepotentialtobe

developedbynationalgeopark,(2)Analyzingthelocationconditionsofthearea(Geosite)referredtoin

relationtobedevelopedasanationalgeoparkand(3)Establishingpolicyrecommendations/strategieswhat

needstobetakeninthedevelopmentofthenationalgeoparkoftheMeratusmountainregion.Theanalytical

methodusedis(1)descriptivequalitativeanalysistodescribethemountainousMeratusareathatwillbeused

asageopark(2)aspatialanalysistomapwhichmeratusmountainareawillbeusedasageoparkarea.The

resultsshowthatingeneralthereare57geositepointsthathavethepotentialtobedevelopedaspartofthe

Meratusmountaingeopark.Thethemethatcanberaisedinthisgeoparkmeratusisthemeratusgeoparkas

theofioliteMountains,consideringthatintheMeratusmountainrangeitiscomposedoftheoldestrocks

whichformthedepositionalbaseofallrocksintheSouthKalimantanregionandalsooneoftheoldestrocks

exposedinIndonesia.

PENDAHULUAN

Meratusmerupakankawasanpegununganyang

beradadiTenggaraPulauKalimantansertamembelah

Provinsi Kalimantan Selatan menjadi dua. Kawasan

ini membentang sepanjang ± 600 km² dari arah

tenggara dan membelok ke arah utara hingga

perbatasanKalimantanTengahdanKalimantanTimur.

Secarageografisterletakdiantara115°38'00"hingga

115°52'00"BujurTimurdan2°28'00"hingga20°54'

00"LintangSelatan.Pegununganinimenjadibagian

dari 8 (delapan) kabupaten di Provinsi Kalimantan

(2)

URNALKebijakanPembangunan

Volume 13 Nomor 1 Juni 2018 : 73 - 84

KabupatenBalangan,KabupatenHuluSungaiSelatan

(HSS), Kabupaten Tabalong, Kabupaten Kotabaru,

Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar dan

KabupatenTapin.(Syahruji2013).

Pegunungan Meratus sangat kaya dengan

Potensi sumber daya alam, baik dari segi ekologi

maupun sumberdaya mineral. Secara ekologi

PegununganMeratusmerupakankawasanhutanyang

bisa dikelompokkan sebagai hutan pegunungan

rendah.Kawasaninimemilikikeanekaragamanhayati

yangtinggidenganbeberapavegetasidominanseperti

Meranti Putih (Shorea spp), Meranti Merah (Shorea

spp), Agathis (Agathis spp), Kanari (Canarium dan

Diculatum BI), Nyatoh (Palaquium spp), Medang

(Litsea sp), Durian (Durio sp), Gerunggang

(Crotoxylon arborescen BI), Kempas (Koompassia

sp),Belatung(Quercussp).Disepanjangpegunungan

terdapat banyak perkebunan karet. Secara budaya di

PegununganMeratusmerupakantempattinggalbagi

suku asli yaitu suku Dayak Meratus. Didalam

pegunungan Meratus banyak terdapat objek-objek

menarik seperti pemandangan alam dan hutan yang

eksotis,floradanfaunayangmasihalami. Sedangkan

potensi mineral, seperti emas dan batu bara cukup

melimpah sehingga menarik investor dalam maupun

luar negeri untuk melakukan usaha penambangan.

KondisihutandiPegununganMeratusdipastikanakan

bertambahrusakjika kegiatanpenambangandihutan

lindung diberikan ijin oleh pemerintah. (Syahruji

2013).

Secara geologi Pegunungan Meratus merupa-

kan sebuah pegunungan ofiolityang sejak Paleogen

telah terletak di sebuah wilayah yang jauh dari tepi-

tepi konvergensi lempeng. Pegunungan Meratus

tersusunolehKelompokBatuanUltramafik,malihan,

melange dan terobosan yang diperkirakan berumur

Yura (150 - 200 juta tahun yang lalu) sampai Kapur

Awal/Bawah(100-150jutatahunyanglalu),dimana

batuan ini sebagai batuan tertua yang menjadi dasar

pengendapandarisemuabatuanyangadadiwilayah

KalimantanSelatandanjugamenjadisalahsatubatuan

tertuayangtersingkapdiIndonesia(UPNJogjakarta),

inilah yang menjadi keunikan geologi pegunungan

meratus, sehingga Pegunungan Meratus ini layak

untukdijadikangeopark.

Sejalan dengan visi Pembangunan Jangka

Menengah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan

Tahun2016–2021, dimanasalahsatumisinyaadalah

mengembangkan daya saing ekonomi daerah yang

berbasis sumberdaya lokal, dengan memperhatikan

kelestarian lingkungan, Pemerintah Provinsi

KalimantanSelatanberencanamenjadikanPegunung-

anMeratussebagaigeoparknasional.Pengembangan

Pegunungan Meratus sebagai geopark nasional

dengan semboyan memuliakan warisan bumi untuk

kesejahteraanmasyarakatjugasejalan dengansalah

74

satuprioritaspembangunanKalselsebagaisalahsatu

destinasiwisatanasional.

Geopark merupakan sebuah solusi sebagai

upaya untuk menjaga keragaman dan kelestarian

denganmenjadikanlokasisebagaikawasancagaralam

yangmemilikinilaiwarisangeologi,dikeloladengan

sistemzonasidandapatdimanfaatkanuntukkegiatan

pendidikan, penelitian, pengembangan budidaya,

rekreasi, dan pariwisata yang menguntungkan

masyarakatsekitarnya(Prasetyo2013).

Dalam upaya mewujudkan Pegunungan

Meratus sebagai geopark nasional maka diperlukan

berbagai

kajian terkait rencana pengembangan

geopark.Sebagailangkahawaluntukmerealisasikan

hal tersebut maka dilakukanlah studi awal pengem-

bangan pegunungan meratus sebagai geopark

nasional. Adapun tujuan dari kajian ini adalah : 1.

Mengidentifikasi kawasan (Geosite) pegunungan

meratus yang memiliki potensi untuk dikembangkan

sebagai geopark nasional; 2.Menganalisiskondisi

lokasi kawasan (Geosite) dimaksud dalam kaitannya

untuk dikembangkan sebagai geopark nasional;

3.Menetapkan rekomendasi/strategi kebijakan yang

perludiambildalampengembangangeoparknasional

kawasanPegununganMeratus.

Kajianinidiharapkanmampumemberikandata

daninformasiterkaitpotensipengembangangeopark

nasional di pegunungan meratus, serta rekomendasi

strategikebijakandalamrangkapengembangannya.

METODEPENELITIAN

Penelitianinibertujuanuntukmenginventarisir

titik-titik/ objek yang memiliki keunikan yang dapat

dikembangkan menjadi geosite Geopark. Lokasi

Penelitian ini adalah di Provinsi Kalimantan Selatan

dengan unit analisis wilayah Pegunungan Meratus

serta wilayah sekitarnya. Penentuan lokasi

pengambilan geosite dilakukan secara purposive

sampling dengan menggunakan beberapa

pertimbanganantaralain;1)keberadaanobjek yang

memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai

kawasan geopark nasional; 2) akses yang mudah

dicapaimengingatobjekakandijadikansebagaiobjek

wisata; 3) telah terdapat Kelompok Sadar Wisata

(Pokdarwis). Dalam menetapkan lokasi geosite

tersebut juga mempertimbangkan masukkan dari

SKPDDinasPariwisataKabupaten/Kotayangterkait.

Data primer diperoleh dari pengamatan,

observasi, wawancara, dialog, dengan masyarakat

baik secara perorangan / kelompok masyarakat

maupundenganSKPDterkait.Datasekunderadalah

datayangdiperolehdariinstansi/SKPDterkaityang

mampu mendukung penelitian ini. Panduan yang

digunakan dalam penyelidikan kawasan cagar alam

geologi adalah berdasarkan Pasal 5 Permen ESDM

(3)

Kajian Peguungan Meratus Sebagai Geopark Nasional (M. Arief Anwar, Gusti Syahrany Noor, Wajidi, Ahmad Zaky Maulana, Yudhi Putryanda, Dewi Siska)

Pengolahandatadilakukandenganpendekatan

kualitatif deskriptif dengan memaparkan dan

menginterpretasikan semua data dan informasi yang

diperoleh di lapangan sesuai dengan masalah dan

tujuan penelitian; interpretasi foto udara (remote

sensing), dan digitasi on screen untuk mengetahui,

menentukandanmenetapkantitik-titikkoordinatdan

deliniasikawasangeositepadaGeoparkPegunungan

Meratus.

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga)

bulan,yaitudimulaibulanOktoberhinggaDesember

2017 dari mulai survey dan pengumpulan data,

pengkajianreferensipendukunghinggaprosesanalisis

danpembahasan.

HASILDANPEMBAHASAN

PotensiGeoheritagediKalimantanSelatan

Dari sisi Geologi, Pegunungan Meratus

merupakanpegununganofiolityangmerupakansalah

satu kelompok batuan tertua yang ada di Indonesia,

merupakan kekhasan tersendiri bagi pengembangan

Geopark Pegunungan Meratus (UPN Jogjakarta).

Kekhasantersebutdiperkayadengankeanekaragaman

sumberdayaalamdanbudayayangadadiPegunungan

Meratus, menjadikan pegunungan Meratus layak

untuk dijadikan sebagai geopark nasional. Di

pegunungan meratus banyak sekali ditemukan

berbagai keindahan alam dan budaya masyarakat

dayakKalimantan.

Berdasarkanhasilanalisisdansurveilapangan,

kawasan Pegunungan Meratus dan sekitarnya

memiliki potensi geoheritage yang cukup besar,

setidaknya terdapat 57 lokasi usulan geosite yang

tersebar di 8 Kabupaten ditambah Kota Banjarbaru

yangterkenaldenganpendulanganintannya.Tabel1

berikutakanmenjelaskanpotensi-potensitersebut.

Mengingat keterbatasan yang ada, dari

57

Tabel1.PotensiGeoheritagePegununganMeratusdiKalimantanSelatan

No. LokasiUsulanGeosite

No.

LokasiUsulanGeosite

1. Goa Berangin 30. Batu Benawa

2. Goa Air Kukup 31. Bukit Kayangan

3. Air Terjun (Rampah) Haratai 32. Gunung Kentawan 4. Air Terjun (Rampah) Kilat Api 33. Gunung Batu Laki

5. Goa Baramban 34. Air Terjun (Rampah) Riam Menanti

6. Goa Batu Hapu 35. Air Terj un (Rampah) Sumarga / Air Terjun Sumaranggi

7. Air Terjun (Rampah) Belawan 36. Goa Mandala

8. Goa Liang Bangkal 37. Air Terjun (Rampah) Barajang 9. Goa Perjuangan Hasan Basri 38. Air Terjun (Rampah) Lasang

10. Goa Temu Luang 39. Air Terjun (Rampah) Muy lh

11. Lembah Lahung 40. Air Terjun (Rampah) Baganding

12. Matang Keladan 41. Air Terjun (Rampah) Bainah

13. Air Panas Hantakan 42. Air Terjun (Rampah) Hampang Datu 14. Air Panas Tanuhi 43. Air Terjun (Rampah) Itihan

15. Air Terjun (Rampah) Bajuin 44. Air Terjun (Rampah) Malangit 16. Air Terjun (Rampah) Tumaung 45. Air Terjun (Rampah) Mandin

Ba’angin

17. Bendungan Batu Tangga 46. Air Terjun (Rampah) Mandin Tangkaramin

18. Martapura (Cempaka Gemstone Field)

19. Waduk Riam Kanan dan Pulau Pinus

47.

Air Terjun (Rampah) Riam Menangis

48.

Air Terjun Uring / Air Terjun Tiring

II

20. Wisata Alam Lok Laga 49. Banyu Landas

21. Air Terjun (Rampah) Jalatang 50. Bukit Kucing 22. Air Terjun (Rampah) Lambin 51. Gunung Batu Bini 23. Air Terjun (Rampah) Malaris 52. Gunung Hampang Datu

24. Air Terjun (Rampah) Menjangan 53. Sumber Air Panas Batu Bini / Telaga Maulak

(4)

URNALKebijakanPembangunan

Volume 13 Nomor 1 Juni 2018 : 73 - 84

25. Air Terjun (Rampah) Minik Palajau 54. Sumber Air Panas Lokbahan 26. Air Terjun (Rampah) Panayar 55. Air Terjun (Rampah) Bangkui 27. Air Terjun (Rampah) Pemandian 56.

Air Terjun (Rampah) Minitis

Anggang

28. Air Terjun (Rampah) Riam Hanal 57. Air Terjun (Rampah) Riam Liang Nyaru / Air Terjun (Rampah) Lubang Petri

29. Air Terjun (Rampah) Tinggiran Hayam

Sumber:HasilPengolahanData

geosite yang teridentifikasi, dilakukanlah survei

mendalam terhadap 12 lokasi geosite yang memiliki

potensi besar untuk dikembangkan, dimana sisanya

akan dilaksanakan secara bertahap pada kajian

selanjutnya. Adapunlokasidankondisigeologike12

76

geosite yang telah disurvei tersebut adalah

sebagaimanadisajikanpadatabel2berikut,sedangkan

akses kesampaian wilayah, kepemilikan lahan,

perlindungan yang telah ada dan Deliniasi Geosite

(5)

T a b el2 .L o k a sida n K o n d isi 1 2 (Du a Bel a s)P o ten si Ge o sit e p a d a P eg u n u n g a n M er a tu sy a n g tel a h d isu rv ey N o . Fi si o gr a fi C ek u n g an B ar it o C ek u n g an B ar it o P eg u n u n g an M er at u s P eg u n u n g an M er at u s C ek u n g an B ar it o C ek u n g an B ar it o P eg u n u n g an M er at u s C ek u n g an A se m A se m C ek u n g an A se m A se m C ek u n g an A se m A se m P eg u n u n g an M er at u s P eg u n u n g an M er at u s K el o m p o k H ar u y an K el o m p o k G ra n it B el aw an F o rm as iB er ai F o rm as iB er ai K el o m p k G u n u n g ap i H ar u y an F o rm as iB er ai F o rm as iB er ai F o rm as iT an ju n g F o rm as iB er ai F o rm as iB er ai N at eh N at eh H ar at ai H u lu B an y u B ar am b an B at u H ap u B al aw ai an D u k u h R ej o Bungkuka n B an g k al an D ay ak B el an g ia n T iw in g L am a A ra n io A ra n io M an te w e P ia ni H at u n g u n P ia ni L o k sa d o L o k sa d o G eo si te D es a L o k a si Desa K o n di si G eo lo gi F o rm as i 1 G o aB er an g in N at eh 2 G o aA ir K u k u p N at eh K ec a m at a n B at an g A la i T im u r B at an g A la i T im u r U m u r O li g o se n -M io se n A w al (3 6 .5 -1 6 .2 )j tl . O li g o se n -M io se n A w al (3 6 .5 -1 6 .2 )j tl . K ap u rA k h ir( 9 5 -6 4 .5 )j tl K ap u rA w al (9 5 -1 3 5 )j tl . 3 H ar at ai 4 A ir T er ju n (R am p ah ) H ar at ai A ir T er ju n (R am p ah ) K il at A p i H u lu B an y u 5 G o aB ar am b an B ar am b an 6 G o aB at u H ap u B at u H ap u O li g o se n -M io se n A w al (3 6 .5 -1 6 .2 )j tl O li g o se n A w al -M io se n A w al (3 6 .5 -1 6 .2 )j tl . K ap u rA k h ir( 9 5 -6 4 .5 )j tl 7 A ir T er ju n (R am p ah ) B el aw ai n B al aw ai an 8 G o aL ia n g B an g k ai D u k u h R ej o 9 G o aP er ju an g an H as an B as ri Bungkuka n O li g o se n -M io se n A w al (3 6 .5 -1 6 .2 )j tl O li g o se n -M io se n A w al (3 6 .5 -1 6 .2 )j tl . E o se n (3 9 -3 6 .5 )j tl Ju ra A k h ir (1 5 2 -1 3 5 )j tl Ju ra A k h ir (1 5 2 -1 3 5 )j tl 10 G o aT em u L u an g B an g k al an D ay ak K el u m p an g H u lu K el u m p an g H u lu 11 L em b ah K ah u n g B el an g ia n 12 M at an g K el ad an T iw in g L am a K el o m p o k U lt ra m af ik K el o m p o k U lt ra m af ik Su m b er :Su rv ey L ap an g an d an Pen g o lah an d ata

Kajian Peguungan Meratus Sebagai Geopark Nasional (M. Arief Anwar, Gusti Syahrany Noor, Wajidi, Ahmad Zaky Maulana, Yudhi Putryanda, Dewi Siska)

(6)

D el ini asi (W G S U T M8 4) K esa m pa ia nD ae ra h G eosi te /S it u X Ja la nba ik, be ra spa lhi ngga 3384 14. 43 3384 44. 99 T abe l3.A ks es ke sa m pa ianwi laya h ,K epe m il ikan laha n,pe rl indung anya n gt el ah ada d an D el in ias i G eo si te ya ngt el ahd isur vey Loka si P enduku ng Lua s (H a) X 3383 40. 00 3384 95. 00 0. 12 3384 94. 00 3383 41. 00 3383 40. 00 3391 1 8. 00 3394 28. 00 3394 34. 00 0. 65 3392 99. 38 3392 41. 17 3382 96. 48 3384 76. 40 3385 31. 96 3385 34. 61 3384 04. 96 3383 01. 77 3382 96. 48 9693 278. 0 2 9693 203. 9 4 9693 055. 7 7 3. 99 9693 103. 4 0 9693 180. 1 3 9693 304. 4 8 3381 30. 00 9693 505. 5 7 9693 304. 4 8 9721 918. 2 7 9721 857. 9 5 3391 1 3. 00 3391 1 8. 00 3381 30. 00 3387 46. 00 3387 46. 00 3381 25. 00 9721 785. 7 6 9722 080. 9 8 9693 505. 5 7 9693 505. 5 7 9692 844. 11 9692 844. 11 40. 95 W ar ga D esa S eki ta r K aw asa nH ut an Lind ung Me ra tus 9722 080. 9 8 9722 071. 7 3 9721 792. 3 3 9. 07 W ar ga S eki ta r 9720 727. 9 6 9720 585 .8 8 9720 586. 6 8 2. 2 9720 730. 3 5 W ar ga S eki ta r 9720 727. 9 6 Y Lua s (H a) K abupa te n Y 9720 680. 4 6 9720 658. 6 3 9720 632. 8 3 9720 671. 3 3 9720 680. 4 6 9721 918. 2 7 9721 974. 3 6 9721 922. 5 1 K epe m il ika n La ha n P er li ndu nga n Y angAda G eosi te D esa K ec am at an B iray a ng( Bjb Biray a ng+ 4 jam )m as uk dae rahW a wai , B at uTa ng ga ko ndis ijal an as pal ag ak ru sa k( B ara bai 1 N at ih+1 ,5ja m ),per tigaa n G oa B er angi n 3384 25. 94 3383 91. 81 an gsa ngat mas ukN at ih jalan as pal ru s ak ,ber lu ba ngd an be rb at u (dik ar ena ka nt ru kp en ga ngk ut N at eh B at angAla i T im ur H ul u S unga i T enga h bat u gunun gy m ob ilitas nya cuk upt in ggi) . 3384 14. 43 3392 41. 17 3392 90. 91 3393 52. 30 2 G oa A ir K ukup N at eh B at angAla i T im ur H ul u S unga i T enga h Ja la nB ai kB er aspa lh ing ga B ir aya ng, m asukd ae ra h w aw ai ,ba tut an gga ko ndi si ja la na spa la ga kr usa k, pe rt iga anm asuk na ti hj al an aspa lr usa k, be rl uba ng da n be rba tu( di ka re na ka nt ruk pe nga ng kut ba tug unu ngya n g cukupt ing gi ). K aw asa nH ut an Lind ung Me ra tus (K ec am at an B at angAla i T im ur )de nga n lua s43. 7 82Ha se sua iS K Me nhu tN om or 2828T ah un 2002. K aw asa nH ut an Lind ung Me ra tus (K ec am at an B at angAla i T im ur )de nga n lua s43. 7 82Ha se sua iS K Me nhu tN om or 2828T ah un 2002. 3 A ir T er jun (R am pa h) H ar at ai H ar at ai Loksa d o H ul u S unga i S el at an T er le ta kdi D esa H ar at ai ,2 0 km da ri K ec am at anLoksa d o. Ja la nB er aspa lko ndi si ba ik da ri K anda nga nhi ngga pe rt iga an Ma la ri sL oksa do, m asukk eH ar at ai ja la nha nya bi sa d il al u ike n da ra anr oda dua at aube rj al an ka ki hi n gga ke ai rt er jun.

(7)

3 2 8 0 0 1 .5 1 3 2 8 0 7 1 .8 9 3 2 8 0 7 4 .5 4 3 2 8 0 0 1 .5 1 3 2 8 0 0 1 .5 1 9 6 9 1 9 8 2 .18 9 6 7 3 5 4 3 .6 6 9 6 7 3 5 3 4 .4 0 9 6 7 3 4 7 2 .8 9 9 6 7 3 5 1 2 .5 7 9 6 7 3 5 4 3 .6 6 9 6 5 4 2 4 2 .9 9 9 6 5 4 2 2 7 .1 1 9 6 5 4 1 6 4 .1 4 9 6 5 4 1 8 4 .2 5 9 6 5 4 2 4 2 .9 9 9 6 7 4 0 8 4 .4 0 9 6 7 4 0 7 9 .6 4 9 6 7 4 0 1 3 .4 9 9 6 7 4 0 1 3 .4 9 9 6 7 4 0 8 4 .4 0 9 6 4 6 5 6 9 .6 6 9 6 4 6 5 0 6 .1 6 3 6 6 4 1 2 .6 4 3 6 6 0 5 0 .1 6 3 6 5 9 9 1 .9 5 3 6 6 1 4 8 .0 5 3 6 6 4 4 1 .7 4 3 6 6 4 8 4 .0 8 9 6 4 5 7 7 0 .6 2 9 6 4 5 6 7 0 .0 8 9 6 4 5 8 6 5 .8 7 9 6 4 6 1 8 0 .7 3 9 6 4 6 3 2 0 .9 6 9 6 4 6 5 6 9 .6 6 2 8 .2 5 0 .3 9 2 9 7 1 1 9 .0 0 2 9 7 1 9 3 .0 0 3 2 7 0 2 4 .0 0 3 2 7 1 9 6 .0 0 3 2 7 1 7 4 .0 0 3 2 6 9 9 3 .0 0 3 2 7 0 2 4 .0 0 3 6 6 1 8 5 .0 0 3 6 6 8 7 3 .0 0 3 6 6 4 6 0 .0 0 3 6 5 7 4 6 .0 0 3 6 6 1 8 5 .0 0 0 .2 4 2 9 7 2 8 5 .0 0 2 9 7 3 4 0 .0 0 2 9 7 1 9 3 .0 0 9 6 5 4 2 8 9 .0 3 9 6 5 4 2 2 3 .9 4 9 6 5 4 0 5 8 .3 1 9 6 5 4 1 3 9 .2 7 9 6 5 4 2 8 9 .0 3 9 6 7 4 1 3 4 .5 9 9 6 7 4 1 1 1 .5 7 9 6 7 3 9 4 3 .2 9 9 6 7 3 9 7 0 .2 8 9 6 7 4 1 3 4 .5 9 9 6 4 6 7 2 0 .4 8 9 6 4 6 5 1 1 .4 6 9 6 4 5 4 8 7 .5 2 9 6 4 5 7 4 4 .1 6 9 6 4 6 7 2 0 .4 8 8 0 .4 0 3 .0 0 -Be lu m A d a 2 .9 4 3 0 7 4 4 4 .0 0 9 6 7 3 6 0 5 .8 4 30 7 3 8 9 .0 0 9 6 7 3 4 7 8 .8 4 0 .5 7 3 0 7 5 9 2 .0 0 9 6 7 3 3 9 0 .2 0 3 .8 0 3 0 7 6 6 9 .0 0 9 6 7 3 5 8 4 .6 7 3 0 7 4 4 4 .0 0 9 6 7 3 6 0 5 .8 4 3 2 7 9 1 8 .0 0 9 6 9 2 0 5 8 .6 8 9 6 9 1 9 1 3 .3 8 3 2 7 9 1 0 .0 0 9 6 9 1 8 2 0 .5 6 9 6 9 1 9 1 4 .4 4 0 .4 9 3 2 8 2 6 3 .0 0 9 6 9 1 8 2 4 .5 3 8 .0 7 W arg a D e sa Se k it ar K a w as a n H u ta n L in d u n g Mera tu s 9 6 9 1 9 8 2 .8 8 3 2 8 2 5 0 .0 0 9 6 9 2 0 5 7 .3 6 9 6 9 1 9 8 2 .1 8 3 2 7 9 1 8 .0 0 9 6 9 2 0 5 8 .6 8 4 A irT er ju n (Ra mp a h ) K il at A p i H u lu Ba n y u L o k sa d o H u lu Su n g a i Sel at a n Ja la n B era sp a lk o n d is ib ai k d ar iK a n d a n g a n h in g g a p er ti g aa n T a n u h iL o k sa d o , ma su k k eT a n u h ij al an b er sp a la g a k se m p it h in g g a o b je k . A d a d u a je m b a ta n y a n g cu k u p k ec il h a n y a b is a d il a lu i o le h sa tu m o b il . Ja la n A sp a ld ar ii b u k o ta K a b u p a te n h in g g a k e G o a Bara m b a n + 3 0 me n it . 3 0 7 4 7 0 .7 7 3 0 7 5 8 4 .5 4 3 0 7 5 7 2 .6 4 3 0 7 4 5 5 .5 6 3 0 7 4 7 0 .7 7 Ja la n a sp a ld ar iBi n u a n g h in g g a k e G o a + 3 0 me n it 2 9 7 2 2 6 .9 6 2 9 7 2 5 5 .5 3 T a p in 2 9 7 1 9 2 .5 6 2 9 7 2 2 6 .9 6 3 2 7 0 6 1 .4 0 3 2 7 1 1 4 .8 5 3 2 7 1 0 7 .4 4 3 2 7 0 4 7 .1 2 3 2 7 0 6 1 .4 0 3 6 6 4 8 4 .0 8 3 6 6 6 8 7 .8 1 Ja la n A sp a lD ar iK o ta K a b u p a te n h in g g a ja la n d e p a n g a n g K a n to rD e sa k o n d is ib a g u s(1 1 K m). Ja la n G a n g ma su k k e G o a mer u p a k a n ja la n p er k e ra sa n . T a n a h b u m b u Ja la n A sp a lK o n d is iBa ik ji k a d il al u im el al u iK a b .H SS. Ja la n A sp a lR u sa k ji k ad il a lu i me la lu iPi an iK a b .T a p in T a p in 2 9 7 2 2 2 .1 9 T a p in T a n a h Ma sy ara k at d ih ib a h k a n k e D e sa 5 G o a Bara m b a n Bara m b a n Pi a n i :K a w a sa n H u ta n d e n g a n T u ju a n K h u su s (K H D T K H u ta n Pe n e li ti a n – Ba la iPe n e li ti a n K e h u ta n a n ). 6 G o a Ba tu H a p u Ba tu H a p u H a tu n g u n T a n a h Ma sy ara k at d ih ib a h k a n k e D in a s Par iw is a ta Me n ja d iL o k a si W is a ta U n g g u la n 7 A irT er ju n (Ra mp a h ) Be la w a in Ba la w a ia n Pi a n i 8 G o a L ia n g Ba n g k ai D u k u h Re jo Ma n te w e A se td e sa d a n su d a h d ih ib a h k a n k e Pem d a (D in a s Par iw is a ta ) Ca g ar B u d a y a (D in a s Par iw is a ta )U U N o 1 1 T a h u n 2 0 1 0 te n ta n g cag ar b u d a y a.

Kajian Peguungan Meratus Sebagai Geopark Nasional (M. Arief Anwar, Gusti Syahrany Noor, Wajidi, Ahmad Zaky Maulana, Yudhi Putryanda, Dewi Siska)

(8)

3965 78. 19 3966 46. 99 3966 42. 22 3965 59. 67 3965 78. 19 A spa lh ing ga de pa nga ng m asukk egua ,G ang hi n gga uj un g m asukg ua aspa lsa nga t rusa k( 1, 5j am da ri B at u li ci n) 3802 94. 25 3805 01. 68 3804 93. 22 3802 85. 78 3802 94. 25 2778 23. 20 2778 67. 65 2778 70. 82 2778 20. 82 2778 23. 20 2789 13. 43 2789 46. 23 2789 40. 94 2789 08. 13 2789 13. 43 9592 693. 3 6 9592 735. 4 3 9609 973. 4 1 9609 97 0. 2 3 0. 14 9609 926. 8 4 9609 931. 0 8 9609 973. 4 1 2789 72. 00 2788 82. 00 2788 92. 00 9609 894. 0 3 9609 898. 2 7 9610 005. 1 6 9592 694. 9 5 0. 19 9592 735. 4 3 9592 735. 4 3 9698 963. 9 9 3800 76. 00 2777 91. 00 2779 15. 00 2779 09. 00 2777 84. 00 2777 91. 00 2788 92. 00 2789 77. 0 0 9698 722. 6 9 3800 39. 00 9698 718. 4 6 5. 05 3806 08. 00 9698 548. 0 6 9698 562. 8 7 9699 078. 1 7 9592 763. 2 1 9592 759. 2 4 9592 645. 7 4 9592 655. 2 6 9592 763. 2 1 9610 005. 1 6 9610 001. 9 8 0. 94 D esa se ki ta r 1. 38 -Loka si W isa ta U nggu la n 9698 963. 9 9 3806 21. 00 9699 0 64. 0 0 28. 78 9698 963. 9 9 3800 76. 00 9699 078. 1 7 K ot aba ru 9689 702. 4 9 3965 25. 00 9689 788. 5 4 9689 61 1. 48 3964 72. 00 9689 536. 6 5 9689 633. 1 7 0. 69 3967 26. 00 9689 543. 0 0 5. 80 D esa , di se ra hka n ke D ina s P ar iw isa ta 9689 732. 6 6 3967 35. 00 9689 792. 7 7 K ot ab ar u Ja la nA spa lda ri Ib uko ta K ec am at anhi ngga ke de sa 1, 5j am da ri B at ul ic in, Ja la n m asukk ede sa aspa lm ul ai rusa kkur an gl ebi h5m eni t 9689 702. 4 9 3965 25. 00 9689 788. 5 4 Loka si W isa ta U nggu la n D esa be lum di se ra hka n ke di na s pa ri w isa ta D il indu ngi ol eh w ar ga se ki ta r B anj ar Ja la nB er aspa lko ndi si ba ik da ri B anj ar ba ruhi ngga D esa A ra ni o, m el ew at ij al ur ai r (be ndun ga nr ia m ka na n) hi ng ga de sa B el ang ia n. D il anj ut ka nde nga nbe rj al an ka ki B anj ar Ja la nB er aspa lko ndi si ba ik da ri B anj ar ba ruhi ngga D esa T iw in ga nLa m a, N ai kke A ta s B uki tMa ta ng K el ada n, kond isi ja la nse m en, se ba g ia n ta na h Loka si W isa ta U nggu la n 9 G oa P er jua nga n H asa n B asr i B ungku ka n K el um pa ng H ul u 10 G oa T em u Lua ng B angka la n D aya k K el um pa ng H ul u 11 Le m ba h K ahung B el angi an A ra ni o 12 Ma ta ng K el ada n T iw in g La m a A ra ni o S u mb er :Ha si lP en g o la h an Da ta

(9)

Kajian Peguungan Meratus Sebagai Geopark Nasional (M. Arief Anwar, Gusti Syahrany Noor, Wajidi, Ahmad Zaky Maulana, Yudhi Putryanda, Dewi Siska)

Gambar1.SalahSatuGeosite(GoaHasanBasri)

Sumber:DataPrimer,2017

PengembanganGeoparkPegununganMeratus

Untuk mewujudkan geopark Pegunungan

Meratus, Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan

Selatandapatmencontohdarigeoparkyangsudahada

diPulauJawa,antaralainGeoparkCiletuh,Geopark

Gunung Sewu dalam hal pengembangannya.

Berdasarkananalisa,beberapahalyangperludipenuhi

dalam pengusulangeopark,adalahantaralainadalah

harusmempunyaibatas-batastitikgeositeyangjelas

dan dibawah tanggung-jawab pengelola. Batas-batas

tersebut dituangkan dalam bentuk deleniasi/luasan

geosite(luasan&bataskawasan),sehinggadiperlukan

adanyadeliniasigeosite.

Dalam pengelolaan geopark, sebuah geopark

harus mempunyai struktur manajemen yang jelas,

sepertiKomitePengarah,KomiteKoordinasi,Komisi

Teknis mencakup aspek ilmiah, konservasi,

pengembangan, promosi dan kesekretariatan. Untuk

itu sangat diperlukan adanya susunan pengelola

geoparkyangdituangkandalambentuksebuahSurat

Keputusan (SK) Gubernur terkait struktur pengelola

geopark.

Sebuah geopark harus mempunyai Geosite

yangdidalamnyamemilikiunsurgeologi,biologi,dan

budaya,yangperludisertaikajian,analisadanevaluasi

secara terintegrasi. Untuk itulah diperlukan suatu

kajianyangmendalamterkaitmasing-masinggeosite

yangadadalamsebuahgeopark.

Semua geosite harus terlindungi secara nyata

baikberupaperaturanlokal,nasional,maupunglobal,

dimana perlu adanya peraturan hukum yang dibuat

untuk melindungi kawasan geopark. Hal ini

diperlukanagaradakepastianhukumterhadapgeosite

yangdikembangkan.

panelinterpretasidenganbahasasederhanayangdapat

dipahami oleh masyarakat luas. Selain itu Geosite

perlumempunyaimediauntukmemberikaninformasi

secaraterintegrasi-informatif-menarikdenganbahasa

yangsederhanasertagambaransederhanatermasukdi

dalamnyakajianilmiahdanceritamasyarakat.Dalam

hal ini sangat diperlukan media untuk memberikan

informasi pengembangan serta dapat mengukur

tingkatketertarikanmasyarakat;

Dalam pengembangan geopark dipelukan

adanya masterplan pengelolaan yang di dalamnya

memuat tahapan pembangunan dan alokasi

pendanaan, serta program jangka pendek, menengah

dan panjang, sehingga arah pengembangannya

menjadijelasdanterarah.Dimanadidalamnyajuga

mengatur peran dan kerjasama antara SKPD,

pemangkukepentingansertamasyarakatdalambentuk

KelompokSadarWisata(Pokdarwis).

Dalam sebuah geopark

perlu mempunyai

ketersediaan media publikasi sebagai bahan promosi

baik itu berupa booklet, leaflet, panduan perjalanan,

buku-buku ilmiah populer, rute perjalanan,

aksesibilitas, perkiraan waktu menuju lokasi, peta,

termasuk pusat informasi, kios informasi, museum,

serta fasilitas umum yang ada di rute perjalanan dan

yang berada dilokasi. Hal ini dimaksudkan agar

menarik minat dan mempermudah calon wisatawan

dalammelakukanperjalanan.

Adapun tahapan pengembangan geopark

sebagaimana dimaksud dapat dibagi dalam 3 (tiga)

tahap, yaitu tahap pemaknaan kekayaan kawasan,

tahap pengelolaan, dan tahap implementasi. Secara

detail masing masing tahapan dimaksud dijelaskan

padagambarberikut.

Setiap geosite perlu dilengkapi dengan panel-

(10)

URNALKebijakanPembangunan

Volume 13 Nomor 1 Juni 2018 : 73 - 84

Tahapan Pengembangan Geopark

Gambar2.TahapanPengembanganGeopark

Sumber:HasilFGDdenganTimUPNVeteranYogyakarta,2017

Dalamhalmempersiapkangeopark,diperlukan

kerjasama antar semua pemangku kepentingan.

Pemangku kepentingan dimaksud adalah meliputi

pemerintah, akademisi, dunia usaha (bisnis),

(Pokdarwis),danmediamassa.

Rancangan tahapan pengembangan geopark

meratus sebagaimana dimaksud dijelaskan sebagai-

managambardibawahini.

komunitasmasyarakatberupaKelompokSadarWisata

Menuju Ofiolit Meratus Geopark

Gambar3.RancanganTahapanPengembanganGeoparkMeratus

(11)

Kajian Peguungan Meratus Sebagai Geopark Nasional (M. Arief Anwar, Gusti Syahrany Noor, Wajidi, Ahmad Zaky Maulana, Yudhi Putryanda, Dewi Siska)

KESIMPULANDANREKOMENDASI

Kesimpulan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang

memiliki kekayaan alam berlimpah, termasuk

kekayaan keragaman geologi yang merupakan

warisangeologiyangpentinguntukriset,pendidikan

dan wisata. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia

dapatdijadikansebagaiGeopark.Adapuntujuandari

Geopark adalah untuk melindungi warisan geologi.

Geoparkmengandungsejumlahsitusgeologi(geosite)

yang memiliki makna dari sisi ilmu pengetahuan,

kelangkaan, keindahan (estetika), dan pendidikan.

KegiatandidalamGeoparktidakterbataspadaaspek

geologi saja, tetapi juga aspek lain seperti ekologi,

sejarah,danbudaya.

Kalimantan Selatan, khususnya Pegunungan

Meratus layak dijadikan sebagai Geopark Nasional,

mengingat keragamaan geoheritage yang ada. Di

mana secara umum terdapat 57 titik geosite yang

berpotensidikembangkansebagaibagiandarigeopark

Pegunungan Meratus dan dari seluruh titik tersebut

telah diidentifikasi 12 titik di antaranya pada studi

awalini.

Tema yang dapat diangkat pada geopark

meratus ini adalah geopark meratus sebagai

Pegunungan Ofiolit, mengingat pada pegunungan

Meratus tersusun oleh batuan tertua yang menjadi

dasar pengendapan dari semua batuan yang ada di

wilayah Kalimantan Selatan dan juga menjadi salah

satubatuantertuayangadadiIndonesia.

Rekomendasi

Geopark merupakan sebuah kawasan yang

berisianekajenisunsurgeologiyangmemilikimakna

danfungsisebagaiwarisanalam.Dikawasaninidapat

diimplementasikan berbagai strategi pengembangan

wilayahsecaraberkelanjutan,yangpromosinyaharus

didukungolehprogrampemerintah.Sebagaikawasan,

Geoparkharusmemilikibatasyangtegasdannyata.

Luas permukaan Geopark pun harus cukup, dalam

artian dapat mendukung penerapan kegiatan rencana

aksipengembangannya.

Dalam pengembangan pegunungan meratus

sebagai geopark nasional perlu disusun roadmap /

grand desain pengembangan geopark agar

pengelolaannyalebihterarah(programjangkapendek,

menengahdanpanjang)sehinggapembangunandapat

dilakukan secara bertahap sesuai alokasi pendanaan.

Dalampelaksanaanpengembangangeoparknasional

ini diperlukan sinergi pihak-pihak terkait dalam hal

pengusulan geoheritage menjadi geopark nasional

maupundalampengelolaanGeoparknantinya.

Pemerintah daerah perlu mempersiapkan tim

terkait pengusulan geopark nasional ini, untuk

mengajukan proses pengusulannya ke Kementerian

ESDM. Disamping studi lanjutan diperlukan untuk

pemetaancakupangeositeyanglebihbanyak.

Dalam rencana pengembangan geopark

meratusiniperluadanyapenegasandeleniasigeosite,

luasan&bataskawasan yangjelassehingganantinya

mempermudah tanggung-jawab pengelola. Serta

penegasan isi geosite (geologi, biologi, dan budaya)

melaluikajian,analisadanevaluasisecaraterintegrasi.

Perlu adanya struktur manajemen, seperti

KomitePengarah,KomiteKoordinasi,KomisiTeknis

mencakup aspek Ilmiah, konservasi, pengembangan,

promosidankesekretariatan.Danperluadanyaaturan

hukumyangdibuatuntukmelindungi,mengeloladan

mengembangkangeositeyangada.

Ke depannya setiap geosite perlu dilengkapi

dengan panel-panel interpretasi dengan bahasa

sederhanayangdapatdipahamiolehmasyarakatluas.

Setiap geosite juga perlu mempunyai media untuk

memberikaninformasisecaraterintegrasi-informatif-

menarik dengan bahasa yang sederhana serta

gambaran sederhana termasuk didalamnya kajian

ilmiah dan cerita masyarakat, perlunya media untuk

memberikan informasi pengembangan serta dapat

mengukurtingkatketertarikanmasyarakat.

Perlu adanya ketersediaan publikasi sebagai

bahan promosi (booklet, leaflet, panduan perjalanan,

buku-buku ilmiah populer, Rute perjalanan,

aksesibilitas, perkiraan waktu menuju lokasi, peta,

termasuk pusat informasi, Kios Informasi, museum,

serta fasilitas umum yang ada di rute perjalanan dan

yangberadadilokasi.

DAFTARPUSTAKA

Syahruji,Andy.2013.PengelolaanHutanMasyarakat

AdatDayakKiyubagiandariBukuHutanuntuk

Masa Depan, Pengelolaan Hutan Adat di

Tengah Arus Perubahan Dunia. Aliansi

MasyarakatAdatNusantara

Bondan, Amir Hasan Kiai. 1953. Suluh Sedjarah

Kalimantan.Banjarmasin:Fadjar.

ColemanRobertG.1977.Ophiolites,AncientOceanic

Litosphere?, Springer-Verlag Berlin

Heidelberg,NewYork.

Daud, Alfani. 1997. Islam dan Masyarakat Banjar:

Diskripsi dan Analisa Kebudayaan Banjar.

Jakarta:PT.RajaGrafindoPersada.

Ideham, M. Suriansyah, dkk (editor). 2007. Urang

Banjar dan Kebudayaannya. Banjarmasin:

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

ProvinsiKalimantanSelatan.

Radam, Noerid Haloei. 2001. Religi Orang Bukit.

Yogyakarta:Semesta.

Saleh, M. Idwar. 1981/1982.

Banjarmasin.

Banjarbaru: Museum Negeri Lambung

MangkuratProvinsiKalimantanSelatan.

(12)

URNALKebijakanPembangunan

Volume 13 Nomor 1 Juni 2018 : 73 - 84

Soehada, Moh. 2005. “Pemaknaan Pangan dalam

Mitologi Kejadian dan Pemeliharaan Padi

(Rangan)MenurutSistemReligiOrangDayak

Meratus (Suatu Pendekatan Strukturalisme

Levi-Straus).DalamKandil,Edisi8,TahunIII,

Februari–April 2005. Banjarmasin: Lembaga

KajianKeIslamandanKemasyarakatan(LK-3).

Sulaksono, Dwi Putro. 2008. Determinisme dan

Perubahan Kebudayaan, Studi Antropologi

Dayak Desa Hutan Kalimantan. Banjarbaru:

ScriptaCendekia.

Wajidi. 2011. Akulturasi Budaya Banjar di Banua

Halat.PustakaBookPublisher:Yogyakarta.

http://landspatial.bappenas.go.id/km/files/201411131 61357_geopark_dan_tata_ruang.pdf https://media.iyaa.com/article/2016/04/UNESCO- terdapat-6-aspek-penilaian-geopark- 3439114.html

84

https://www.researchgate.net/publication/280614558 _Perancangan_Model_Smart_Geopark_Denga n_Integrasi_Social_Media_Studi_Kasus_Pera ncangan_Model_Smart_Geopark_Merangin_P rovinsi_Jambi http://www.downtoearth-indonesia.org/sites/ downtoearth-indonesia.org/files/R-5-Meratus. pdf https://hardiprasetyolusi.wordpress.com/2016/12/23/ pemahaman-dan-korelasi-antara-geodiversity- geoheritage-dan-cagar-alam-geologi/ http://www.iagi.or.id/paper/peluang-pengembangan- geopark-di-indonesia-sebagai-aset-pariwisata- kreatif http://biarkanakumenulis.blogspot.com/2010/12/stati grafi-indonesia-nama-ficca-mulanda.html https://www.academia.edu/8820482/makalah_batuan _ofiolit

(13)

Gambar

Tabel 1. Potensi Geoheritage Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan
Gambar 1. Salah Satu  Geosite (Goa Hasan Basri)
Gambar 3. Rancangan Tahapan Pengembangan  Geopark Meratus

Referensi

Dokumen terkait

Bapak Gatot Supiartono, selaku penanggungjawab pemeriksaan investigatif  BPK yang telah memberikan kesempatan dan dorongan untuk memperdalam kemampuan penulis akan ilmu

Temuan dari Long menunjukkan bahwa ketika siswa membuat Peta Pemikiran, mereka mampu mencapai pemahaman yang lebih besar dari pada siswa yang menggunakan strategi

9 Pada sebuah penelitian di China tahun 2009 dilaporkan hidrosefalus merupakan faktor risiko independen untuk terjadinya luaran yang buruk pada pasien meningitis TB

Penerapan metode menghafal pada proses kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari aspek kelebihan dan kekurangan dari dampak penerapan metode tersebut. Kelebihan

Surindra (2013) telah membuat simulasi dengan menggunakan Matlab untuk memodelkan control PID yang mengendalikan motor DC sehingga dapat mensimulasikan aplikasi controller

a) Pelatihan Pengurus/Kader. Pelatihan ini adalah suatu langkah awal untuk mempersiapkan Pengurus dan Kader melaksanakan kegiatan/program yang telah dirancang. Latihan

Dalam pelaksanaan KNKS IX tahun 2017 di kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan, akan dibahas Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Dalam Kerangka

Dalam hal ini yang menjadi jalan ( ways ) adalah kegiatan merespon pelanggan yang dilakukan oleh Paroparoshop dalam strategi promosi mereka, untuk sarana ( means )