• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2014"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

/

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

Tahun 2014

SOEKARNO HATTA

TAHUN 2015

Gedung Karantina Pertanian Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Telepon : (021) 5507930-31, 5500824 Faximile : (021) 5500623, 5507930

e-mail : info@karantinasoetta.deptan.go.id website : www.karantinasoetta.deptan.go.id

BALAI

BESAR KARANTINA PERTANIAN

(2)
(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR . . . i IKHTISAR EKSEKUTIF . . . ii BAB I PENDAHULUAN . . . A. Latar Belakang B. Tujuan

C. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi D. Organisasi dan Tata Kerja

E. Kondisi Geografis dan Demografi F. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas

1

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA . . . A. Visi, Misi dan Tujuan

B. Sasaran Strategis

C. Kebijakan dan Program Kerja

5

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA . . . A. Pengukuran Kinerja

B. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja C. Akuntabilitas Keuangan

9

BAB IV PENUTUP . . . . . . 12

(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita semua tetap melaksanakan amanah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta bagi kepentingan Kementerian Pertanian khususnya dan bangsa serta negara umumnya. Selama tahun 2014 telah diperoleh beberapa capaian strategis yang dilakukan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan pertanian.

Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun 2014, telah disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun 2014 sebagaimana ditegaskan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999. LAKIP Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta yang disusun tahun 2015 ini telah mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menggambarkan komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil yaitu berupa output. Di sisi yang lain, penyusunan LAKIP Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta juga dimaksudkan sebagai pengejawantahan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting pelaksanaan good governance.

Mudah-mudahan, penyajian LAKIP Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta ini menjadi cermin bagi kita semua untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.

Tangerang, Januari 2015 Kepala,

DR.Ir.M.Musyaffak Fauzi,SH,MSi NIP.19611231 199003 1 004

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF

Sebagai institusi yang mempunyai tugas melaksanakan karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hataa selalu berkomitmen kuat untuk melakukan kinerja dengan baik berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN II) Tahun 2010-2014.

Selama tahun anggaran 2014, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta telah menuntaskan berbagai agenda penting yang mempertegas arah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai visi dan misi serta kebijakan operasional Badan Karantina Pertanian, sehingga dapat dijabarkan melalui tujuan penyelenggaraan perkarantinaan pertanian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan diantaranya yaitu meningkatkan pengawasan lalu lintas media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dalam pelaksanaan perkarantinaan pertanian di area bandar udara, dan mengembangkan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menjadi instansi yang mampu dan handal dalam pelaksanaan karantina pertanian sehingga menjadi barometer nasional dalam penyelenggaraan perkarantinaan di bandar udara.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun 2014 ini menyajikan berbagai keberhasilan dan ketidakberhasilan capaian strategis yang ditunjukkan oleh organisasi pada tahun anggaran 2014. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan penetapan target kinerja dari masing-masing IKU. Sasaran strategis Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta yaitu:

1. Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati yang pada tahun 2014 telah mencapai target yang diharapkan.

2. Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang berlaku telah mencapai target yang diharapkan.

3. Prosentase penolakan kiriman barang eksport yang disertifikasi karantina pertanian telah mencapai target yang diharapkan.

4. Peningkatan Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) dan kepatuhan pengguna jasa tidak mencapai target yang diharapkan.

(6)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam upaya memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme serta implementasi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap unit instansi pemerintah berkewajiban untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP). Pada tahun anggaran 2014, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, sebagai unit instansi eselon II di bawah Badan Karantina Pertanian harus menyusun LAKIP Tahun 2014. LAKIP ini mewujudkan akuntabilitas instansi dan sebagai umpan balik untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta.

B. Tujuan

Penyusunan LAKIP Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja yang bertujuan untuk menyajikan capaian sasaran kinerja yang telah dilaksanakan selama tahun 2014 dan beberapa hal yang rencananya akan dicapai pada tahun anggaran berikut. Gambaran keberhasilan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta secara keseluruhan tahun 2014 sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi yang memuat keberhasilan dan belum berhasilnya pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Capaian sasaran kinerja yang dilaporkan dalam LAKIP ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka analisis dan evaluasi kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta secara menyeluruh.

C. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.410/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, dinyatakan bahwa kedudukan, tugas pokok dan fungsi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:

Kedudukan

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Badan Karantina Pertanian, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian.

(7)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Tugas Pokok

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan;

b. pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);

c. pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK; d. pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;

e. pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

f. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan;

g. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

h. pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan;

i. pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati hewani dan nabati;

j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. D. Organisasi dan Tata Kerja

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dilengkapi dengan sumberdaya berupa anggaran, sumberdaya manusia, dan sarana-prasarana, serta fasilitas penunjang lainnya. Anggaran yang dikelola tahun 2014 sebesar Rp. 21.801.357.000,- berasal dari DIPA APBN dan Rp. 1.402.041.000,- berasal dari DIPA APBNP, sehingga total anggaran yang dikelola sebesar Rp. 23.203.398.000,-.

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dilengkapi SDM yang terdiri dari perangkat struktural dan fungsional. Perangkat struktural terdiri atas 1 (satu) Eselon IIb, 4 (empat) Eselon IIIb dan 9 (sembilan) Eselon IVa.

Perangkat fungsional terdiri dari fungsional khusus dan fungsional umum. Fungsional khusus Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ahli berjumlah 20 orang, POPT Terampil 21 orang, Medik Veteriner (MV) 16 orang, Paramedik Veteriner (PMV) 24 orang dan Fungsional PMPHP 1 orang, calon PNS 10 orang, fungsional khusus berjumlah 98 orang. Fungsional umum berjumlah 33 orang dan jumlah struktural 14 orang

(8)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Total SDM Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta berjumlah 145 orang. Sampai tahun 2015 beberapa pegawai Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta masih menempuh pendidikan S2 sebanyak 5 orang dan S3 sebanyak 1 orang.

Sarana dan prasarana yang dimiliki Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta berupa infrastruktur bangunan kantor seluas 1.378 M2, laboratorium karantina tumbuhan seluas 285,69 M2, laboratorium karantina hewan 193,14 M2, cool room karantina tumbuhan 162,42 M2, cool room karantina hewan 42,73 M2, instalasi karantina hewan seluas 6,950,85 M2 dan instalasi karantina tumbuhan termasuk laboratorium seluas 4.600,80 M2 dan screen house seluas 383,18 M2.

Sejak September 2012 laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta telah telah terakreditasi SNI ISO/IEC. 17025:2008, antara lain untuk laboratorium karantina hewan ruang lingkup pemeriksaan dengan metode Eliza rabies menggunakan Kit Pusvetma dan Kit Simbiotik, dan karantina tumbuhan ruang lingkup pemeriksaan Bakteri PSS dan CMM dengan metode Eliza. Fasilitas penunjang lainnya berupa peralatan perkantoran, peralatan pelaksanaan tindakan karantina hewan dan tumbuhan termasuk peralatan laboratorium, perangkat manajemen informasi, serta kendaraan operasional. Untuk menunjang operasional karantina hewan dan tumbuhan Balai besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dilengkapi dengan 32 unit kendaraan Rd-4 dan 42 unit kendaraan operasional Rd-2.

E. Kondisi Geografis dan Demografi

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta melaksanakan tugas pokok dan fungsinyasi di area Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan area yang berbeda dengan bandara udara lainnya di seluruh Indonesia. Selain luasnya, juga memiliki banyak cakupan area pengawasan dalam rangka pelaksanaan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati. Total area di kawasan Bandar Udara Soekarno Hatta ini berjumlah 29 titik, yang terdiri dari: Terminal I A, B, dan C (Keberangkatan dan Kedatangan) Terminal II D, E, dan F (Keberangkatan dan Kedatangan) Terminal III (Domestik Masuk, Domestik Keluar, Impor dan Ekspor), Kargo (DHL, FEDEX, Domestik GIA dan Non GIA, UNEX) Kargo (Ekspor, Impor Gapura, Impor GIA dan JAS), Kargo Rush Handling (RH), Kantor POS Tukar Soekarno-Hatta, BandarUdara Halim Perdana Kusuma (Terminal dan Kargo).

Disamping itu, terkait dengan Grand Design Soekarno-Hatta International Airport

(GD-SHIA), target dari revitalisasi SHIA adalah meningkatkan kapasitas bandara agar dapat melayani 62 juta penumpang per tahun pada 2014. Adapun agenda/ jadwal pembangunan Grand Design tersebut: a) pengembangan T3 telah selesai Tahun 2014; b) revitalisasi T1 telah selesai 2014; c) revitalisasi T2 ; d) terminal kargo 3; e) fasilitas penunjang telah dilakukan paralel mulai 2011 hingga 2014 dan tahun berikutnya; f) integrated building antara T1 dan T2 juga akan dilaksanakan pada tahun berikutnya.

(9)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

F. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas

 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan;

 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan;

 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan;

 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan;

 Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian;

 Peraturan Menteri Pertanian No.61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;

 Peraturan Menteri Pertanian No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.

(10)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Visi, Misi, Tujuan

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dalam melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta 2010-2014 yang telah disempurnakan pada awal tahun 2011. Renstra BBKP Soekarno-Hatta merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari Renstra Badan Karantina Pertanian yang merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kementerian Pertanian.

Sejalan dengan Visi Badan Karantina Pertanian, Visi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta yang tercantum pada Renstra 2010 -2014 adalah “menjadi Balai Besar Karantina Pertanian yang tangguh dan terpercaya dalam perlindungan kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan, lingkungan, dan keanekaragaman hayati serta keamanan pangan tahun 2014”. Tahun 2014 merupakan tahun terakhir dari penjabaran Renstra 2010 – 2014 Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta.

Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam renstra dapat dijadikan tolok ukur untuk penyusunan Renstra Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2015 – 2019.

Sebagai penjabaran Renstra 2010- 2014 Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta memiliki misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas media pembawa hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) dalam upaya perlindungan dan pelestarian sumberdaya alami hayati secara berkesinambungan;

2. Melindungi masyarakat dari ancaman penyakit zoonosis (penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia) yang mungkin terbawa oleh media pembawa HPHK dan memberi rasa aman kepada konsumen;

3. Mendukung peningkatkan daya saing komoditas pertanian (hewan dan tumbuhan) dalam perdagangan domestik dan internasional;

4. Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan karantina pertanian;

5. Meningkatkan kepatuhan pengguna jasa karantina terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan karantina;

(11)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

6. Meningkatkan pelayanan operasional perkarantinaan melalui pengembangan

in-line inspection dan on-farm inspection;

7. Mengembangkan teknologi informasi dalam rangka peningkatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati. Motto penyelenggaraan perkarantinaan di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta adalah pemberian pelayanan yang lebih cepat, lebih mudah, dan aman dilalulintaskan (we serve faster easier and safe).

Adapun kebijakan operasional Badan Karantina Pertanian yang menjadi acuan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dalam melaksanakan misi tersebut di atas yaitu:

1. Peningkatan pengawasan pemasukan dan pengeluaran pangan asal hewan dan pangan segar asal tumbuhan (serta bibit hewan dan tumbuhan)

2. Pengetatan persyaratan teknis importasi produk pertanian

3. Review dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan perkarantinaan 4. Pengawasan karantina berbasis analisis dan manajemen risiko terhadap

ancaman HPHK dan OPTK

5. Membangun Instalasi Karantina Pertanian Permanen

6. Meningkatkan koordinasi dengan instansi/eselon I terkait yang memiliki kewenangan perizinan/persetujuan pemasukan dan pengeluaran

7. Pendelegasian tindakan karantina kepada pihak ketiga yang memenuhi persyaratan

8. Meningkatkan sistem pelayanan karantina

9. Membangun kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan karantina Berdasarkan visi dan misi serta berpedoman pada kebijakan operasional Badan Karantina Pertanian tahun 2014, tujuan penyelenggaraan karantina pertanian di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta adalah:

1. Meningkatkan pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK dan OPTK yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dalam pelaksanaan perkarantinaan pertanian di area Bandar Udara;

2. Mengembangkan teknik dan metode pelaksanaan pengawasan yang sesuai dengan kondisi, kemajuan teknologi dan lingkungan strategis di area Bandara;

3. Mengembangkan laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dan meningkatkan jejaring kerja dengan laboratorium lingkup dan luar Badan Karantina Pertanian;

4. Meningkatkan sistem pelayanan karantina pertanian yang berbasis teknologi informasi melalui penerapan sistem informasi Barantan yang terintegrasi dengan Indonesian National Single Window (INSW);

(12)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

5. Meningkatkan kepatuhan pengguna jasa karantina terhadap peraturan perundang-undangan karantina

6. Meningkatkan peran serta masyarakat (public awareness) dalam penyelenggaraan sistem perkarantinaan;

7. Meningkatkan aktivitas on-farm inspection dalam rangka peningkatan mutu dan akseptabilitas komoditas ekspor ke manca Negara;

8. Mengembangkan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menjadi instansi yang mampu dan handal dalam pelaksanaan karantina pertanian sehingga menjadi barometer nasional dalam penyelenggaraan perkarantinaan di Bandar Udara.

B. Sasaran Strategis

Program kerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta disusun dalam Rencana Kinerja Tahunan yang memuat sasaran strategis berikut indikator kinerja dan target pencapaiannya. Rencana Kinerja Tahunan ini digunakan sebagai bahan pengajuan anggaran dalam DIPA APBN untuk pelaksanaan kegiatan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta tahun anggaran 2014. Secara rinci dituangkan dalam formulir Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun 2014 seperti tercantum di bawah ini:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Peningkatan Kualitas

Pelayanan Karantina

Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati

100%

Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang diberlakukan

100%

Prosentase penolakan kiriman barang

ekspor yang disertifikasi karantina

pertanian

≤ 1%

Peningkatan indeks kepuasan dan

kepatuhan pengguna jasa

10%

C. Kebijakan dan Program Kerja

Untuk mencapai sasaran strategis, kebijakan pembangunan perkarantinaan pada Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta adalah:

1. Optimalisasi kelembagaan untuk penguatan penyelenggaraan pelayanan 2. Peningkatan penerapan peraturan perundang-undangan perkarantinaan

(13)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

3. Pengembangan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan operasional karantina pertanian

4. Penguatan SDM (jumlah dan kompetensi)

5. Optimalisasi infrastruktur dan fasilitas yang tersedia 6. Peningkatan public awareness

7. Peningkatan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan perkarantinaan

Sebagai penjabaran dari kebijakan pembangunan di atas, program kerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta sebagai berikut:

1. Pengawasan secara intensif pada 29 area pengawasan di wilayah Bandar Udara Soekarno-Hatta termasuk wilker Bandar Udara Halim Perdana Kusuma;

2. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum yang efektif bekerjasama dengan instansi terkait;

3. Penggunaan Sikawan dan E-plaq serta pemanfaatan PPK online dan

Indonesian National Single Window (INSW);

4. Pelatihan dan magang teknis untuk fungsional khusus dan administrasi untuk fungsional umum;

5. Penyempurnaan instalasi karantina, tata ruang laboratorium, dan perbaikan sarana operasional karantina pertanian;

6. Sosialisasi karantina pertanian melalui kegiatan pertemuan dengan pengguna jasa karantina, mengikuti pameran dan penyebaran publikasi berupa booklet/ leaflet.

Setelah terbitnya DIPA APBN, berdasarkan program kerja tersebut di atas, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menyiapkan Penetapan Kinerja berikut Lampiran Formulir Penetapan Kinerja. Formulir Penetapan Kinerja memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama dan target kinerja, serta anggaran yang tersedia melalui DIPA APBN Tahun 2014. Adapun Penetapan Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Tahun 2014 seperti tercantum pada tabel berikut:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Peningkatan Kualitas Pelayanan

Karantina Pertanian dan

Pengawasan Keamanan Hayati

Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati

100%

Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang diberlakukan

100%

Prosentase penolakan kiriman barang

ekspor yang disertifikasi karantina

pertanian

(14)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Peningkatan indeks kepuasan dan

kepatuhan pengguna jasa

10%

(15)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja

Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta tahun 2014 memberikan gambaran hasil capaian terhadap indikator kinerja yang ditetapkan targetnya. Capaian kinerja merupakan perbandingan antara target capaian yang ditetapkan dalam Rencana Kinerja dan realisasi hasil kinerja yang tergambar dalam bentuk prosentase capaian. Pengukuran tingkat capaian kinerja tahun dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina

Pertanian dan

Pengawasan Keamanan Hayati

Realisasi target operasional

sertifikasi karantina dan

pengawasan keamanan hayati

100% 100% 100

Tingkat kesesuaian operasional

tindakan karantina dan

pengawasan keamanan hayati

terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang diberlakukan

100% 100% 100

Prosentase penolakan kiriman

barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian

≤ 1% 0,00% 100

Peningkatan indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa

10 % 5,10% 51

B. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja

Capaian sasaran strategis pada tahun 2014 dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati untuk kegiatan ekspor, impor dan domestik dengan cara prosentase perbandingan volume kegiatan ekspor, impor dan domestik media pembawa HPHK dan OPTK yang melalui pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran di wilayah Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dengan jumlah media pembawa HPHK dan OPTK yang dilakukan tindakan karantina, pada akhir tahun 2014 realisasi frekuensi pemeriksaan media pembawa karantina hewan dan

(16)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

karantina tumbuhan di wilayah pengawasan yang meliputi Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Halim Perdana Kusuma mencapai 122.879 kali, jika dibandingkan dengan jumlah frekuensi pemeriksaan pada tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 24,07%.

Peningkatan tersebut disebabkan semakin meningkatnya system pelayanan karantina hewan dan tumbuhan secara on line.

2. Tingkat kesesuaian operasional indakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang diberlakukan dengan melihat jumlah prosentase tindakan karantina yang tidak sesuai dengan standar teknik dan metode yang berlaku, sampai akhir tahun 2014 terjadi penyimpangan sebesar 0,00% yang berarti bahwa operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati yang telah dilakukan di Balai Besar Karantina Pertanian telah sesuai dengan standar.

3. Sampai akhir tahun 2014 jumlah sertifikasi karantina hewan dan tumbuhan untuk ekspor ke negara lain sebanyak 39.293 kali dan Notification Non Compliance

(NNC) yang pada tahun 2014 sebanyak 0%, hal tersebut mengindikasikan bahwa tindakan karantina pertanian terhadap media hewan maupun tumbuhan ekspor telah sesuai standar internasional.

4. Peningkatan indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa.

Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta tahun 2014 sebesar 83,25, mutu pelayanan kategori A (sangat baik)

Nilai IKM Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta merupakan nilai rata-rata IKM pelayanan Karantina Hewan dan IKM pelayanan Karantina Tumbuhan. Jika dibandingkan nilai IKM Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tahun 2013 sebesar 78,15, maka nilai IKM Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 5,1.

Target strategis tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang berlaku telah mencapai target yang telah ditentukan, indikatornya adalah

Notification Non Compliance (NNC) yang diterima dari Negara lain sepanjang

tahun 2014 sebesar 0,0%, apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 0,04%, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang berlaku di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta telah mengalami peningkatan sehingga tindakan yang dilakukan di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta telah sesuai dengan standar internasional, dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya peningkatan pelayanan

(17)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

yang dilakukan oleh Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang tahun 2014 telah berhasil meningkatkan pelayanan khususnya kegiatan ekspor. C. Akuntabilitas Keuangan

Capaian kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta tidak terlepas dari sumber daya anggaran yang tersedia dalam APBN yaitu DIPA Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun Anggaran 2014. Anggaran Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta yang tertuang dalam DIPA dimanfaatkan untuk realisasi kegiatan yang sesuai dengan usulan perencanaan serta mampu meningkatkan kinerja berkelanjutan.

Adapun akuntabilitas keuangan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta tahun 2014 sesuai dengan pelaksanaan kegiatan dengan sasaran strategis seperti tercantum dalam tabel di bawah ini:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Pagu Realisasi %

Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati 3.053.646.000 4.733.051.700 99,30 Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan

standar teknik dan

metode yang

diberlakukan

1.253.924.000 1.087.668.381 97,15

Prosentase penolakan kiriman barang ekspor

yang disertifikasi karantina pertanian 727.823.000 690.398.811 98,75 Peningkatan indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa 171.125.000 161.406.185 99,60

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2014: Rp. 23.203.398.000,-

(18)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Tersajinya angka pada tabel diatas menunjukkan bahwa Balai Besar Karantina pertanian Soekarno Hatta sepanjang TA.2014 mampu mencapai sasaran strategis dengan tiga indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan melalui penggunaan dana yang optimal dan efisien.

(19)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

BAB IV PENUTUP

Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Soekarno-Hatta Tahun 2014 berhasil melaksanakan tugas dan fungsi dengan capaian kinerja 100% atas target yang ditetapkan pada 3 (tiga) dari 4 (empat) sasaran strategis. Capaian operasional sertifikasi karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati sesuai target yaitu 100% dengan realisasi keuangan 98,70%.

Capaian kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang diberlakukan sesuai target yaitu 100% dengan realisasi keuangan 97,15 %. Pada tahun 2014 tidak terjadi Notification of Non Compliance (NNC) dengan prosentase 0%, sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa pemeriksan media pembawa hewan dan tumbuhan yang dilakukan di Balai Besar Karantina Pertanian telah memenuhi ketentuan yang berlaku sehingga dapat menunjang akselerasi ekspor komoditas pertanian dengan hasil uji yang bersertifikat.

Peningkatan tingkat kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa yang ditunjukkan dengan nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 5,1% dengan nilai 83,25, mutu pelayanan kategori A (sangat baik), walaupun capaian nilai peningkatan tidak memenuhi angka yang ditetapkan pada target sasaran strategis yaitu 10%, namun dari mutu pelayanan mampu ditingkatkan dari kategori baik menjadi sangat baik di tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa yang dilakukan oleh Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang tahun 2014 terutama dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan telah mencapai sasaran, dan untuk waktu mendatang dituntut agar dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan.

Meskipun capaian sasaran strategis tahun 2014 menunjukan hasil 100%, namun untuk capaian strategis tahun-tahun mendatang Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta masih memiliki tantangan dari jumlah dan kualifikasi sumberdaya manusia serta berkembangnya kegiatan di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kualifikasi petugas karantina yang ada saat ini belum memenuhi komposisi ideal antara Medik Veteriner/POPT Ahli dengan Paramedik Veteriner/POPT Terampil dalam pelaksanaan tindakan karantina. Untuk terpenuhinya sumberdaya manusia tersebut di atas, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menyempurnakan analisis jabatan dan analisis beban kerja pejabat fungsional yang disesuaikan dengan volume/beban kerja pelaksanaan tindakan karantina di tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran yang menjadi tanggung jawab Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta.

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai kurikulum Matematika di kelas VII, hal ini dikarenakan mata pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran sebagai wujud dari pengembangan kurikulum

Sex Ratio untuk kabupaten Jayapura adalah sebesar 113, hal ini berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak 13 % dari pada jumlah penduduk perempuan atau dengan kata lain terdapat

Gaya F yang dihasilkan dari motor listrik dihasilkan dari interaksi antara medan magnet putar pada stator dengan medan induksi dari rotor.. F

R yang menunjukkan kedua syarat batas tersebut menyebabkan gelombang datang pada batas diteruskan melalui batas atau diserap pada batas sehingga tidak

Bagian sebelumnya memperlihatkan daftar aktivitas perusahaan dan biaya yang terkait serta aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah bagi perusahaan, untuk itu,

Pada tahapan ini dilakukan suatu pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis, sesuai dengan tujuan penelitian yang berisi mengenai pembahasan dari hasil penelitian

Hubungan Antara Proses Pembinaan Disiplin dalam Paduan Suara dengan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya”. Dalam. penelitian ini menurut analisa temuan

Dari hasil uji sampel kualitas airtanah dangkal kawasan TPA Supit Urang yang diperoleh dari Sumur Pantau 1 TPA Supit Urang, sumber mata air, dan sumur penduduk