• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KOMUNIKASI MUSEUM KONTEMPORER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI KOMUNIKASI MUSEUM KONTEMPORER"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL

STRATEGI KOMUNIKASI MUSEUM KONTEMPORER (Studi Kualitatif Strategi Komunikasi Tumurun Private Museum dalam Memperkuat Citra Positif Museum sebagai Museum Edukasi Masyarakat di

Bidang Apresiasi Seni Modern dan Kontemporer)

Oleh:

RATIH LANJARINGTYAS NUGRAHENI D0215084

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2021

(2)

STRATEGI KOMUNIKASI MUSEUM KONTEMPORER (Studi Kualitatif Strategi Komunikasi Tumurun Private Museum dalam Memperkuat Citra Positif Museum sebagai Museum Edukasi Masyarakat di

Bidang Apresiasi Seni Modern dan Kontemporer) Ratih Lanjaringtyas Nugraheni

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

The Tumurun Private Museum is one of the new educational tourist attractions that we can visit in Solo. The museum contains personal collection items from the museum owner. There is a collection of ancient objects and the latest works of classic and contemporary art in the museum. The brand image of the Tumurun Private Museum is a public education museum in the field of modern and contemporary art appreciation. As a new tourist attraction, the Tumurun Private Museum needs a communication strategy to maintain a positive brand image of the museum because public assessments will influence people's interest in visiting the museum. This study uses an interactive model qualitative analysis technique to determine how the Tumurun Private Museum communication strategy strengthens the museum's positive brand image. In this study, the communication strategy needed by the Tumurun Private Museum to strengthen the brand image of the museum is to use the AIDMA communication strategy. The writer expects the museum brand image to be more consistent and structured.

Keywords: Communication Strategy, AIDMA, Museum Brand Image, Tumurun Private Museum

Pendahuluan

Di era modern saat ini sedang marak bermunculan tempat-tempat wisata di Indonesia, salah satunya yaitu museum, tempat wisata yang menawarkan edukasi budaya dan seni yang bertujuan sebagai pelesatarian budaya dan sejarah yang ada di masyarakat.

Selama ini museum dianggap sebagian orang adalah tempat yang kuno atau menakutkan, karena dari tempat dan suasana yang dibangun. Tetapi saat ini beberapa

(3)

museum atau pameran di Indonesia menghadirkan beragam karya seni modern dan kontemporer yang dikemas sangat menarik dengan suasana yang menyenangkan dan kekinian, agar museum di Indonesia tidak terkesan membosankan untuk dikunjungi dan pengunjung bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda dari pameran seni biasanya.

Tumurun Private Museum juga menambah deretan museum seni di Indonesia sekaligus objek wisata seni baru, yang bisa kita kunjungi di Kota Solo. Dalam artikel berita hot.detik.com menjelaskan bahwa museum tersebut diresmikan awal April 2018. Tumurun Private merupakan museum pribadi milik Iwan Kurniawan Lukminto, anak dari pendiri perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, PT. Sritex. Iwan Kurniawan Lukminto mendirikan museum ini sebagai bentuk penghormatan kepada Ayahnya, H. M. Lukminto, dimana beliau adalah seorang kolektor mobil-mobil tua dan lukisan old master. Sepeninggal ayahnya, Iwan Kurniawan juga mulai serius mengoleksi karya seni, selama dua tahun ia berkeliling mencari karya-karya Indonesia dan luar negeri yang old master dan kontemporer, mulai dari Belanda, Amerika Serikat, Hong Kong, Filipina, Shanghai, Jepang, dan terutama kota-kota di Indonesia, yang kemudian berhasil menyeleksi 100 karya dan ditampilkan di hadapan publik melalui Tumurun Private Museum. Museum tersebut tidak dibuka untuk umum tetapi memberikan jadwal khusus dan tertentu untuk public (Agnes, 2018). Berbeda dengan museum pada umumnya, selain tidak dibuka untuk umum, tidak ada satu pun koleksi karya seni titipan di museum tersebut, sehingga semua karya seni yang dipamerkan adalah milik pribadi pendiri Tumurun Private Museum. Tujuan dibukanya museum ini yaitu untuk mengedukasi masyarakat Kota Solo tentang karya seniman Indonesia dan mengenal seni lebih luas.

Peneliti tertarik untuk meneliti Tumurun Private Museum karena koleksi-koleksi pribadi yang ada di dalam museum bukan sekedar benda-benda kuno saja tetapi ada karya-karya terbaru, dan itu tidak hanya bersifat klasik tapi juga kontemporer. Banyak ilmu dan peradaban yang bisa digali di Tumurun Private Museum.

(4)

Banyaknya tempat-tempat wisata baru, terutama museum modern art di Indonesia yang bermunculan, pasti menjadi tantangan tersendiri bagi museum untuk memperkenalkan museum pada masyarakat dan juga menyampaikan berbagai informasi tentang ilmu pengetahuan seni di museum tersebut pada publik. Setiap tempat wisata baru terutama museum modern art juga harus mempertahankan citra museum yang sudah dibangun, agar museum tersebut tetap bisa selalu eksis di antara banyaknya tempat wisata atau museum modern art lainnya.

Strategi komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam hal tersebut, selain untuk memperkenalkan citra museum seperti apa yang ingin dibangun pada masyarakat, strategi komunikasi juga diperlukan agar informasi-informasi tentang ilmu pengetahuan seni dan koleksi-koleksi yang ada di museum bisa tersampaikan dengan baik pada masyarakat.

Maka penelitian ini ditujukan untuk mengungkapkan dan menjelaskan bagaimana Strategi Komunikasi Museum Kontemporer (Studi Kualitatif Strategi Komunikasi Tumurun Private Museum dalam Memperkuat Citra Positif Museum sebagai Museum Edukasi Masyarakat di Bidang Apresiasi Seni Modern dan Kontemporer).

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Strategi Komunikasi Tumurun Private Museum dalam Memperkuat Citra Positif Museum sebagai Museum Edukasi Masyarakat di Bidang Apresiasi Seni Modern dan Kontemporer?” Kerangka Teori

1. Komunikasi

Menurut Harold D. Lasswell cara terbaik untuk menjelaskan komunikasi yaitu dengan menjawab pertanyaan “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect ?”. Paradigma Lasswell tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsure sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yaitu

(5)

(Effendy, 2011: 10) ; Komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu sehingga menimbulkan efek tertentu.

1.1 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Mempelajari komunikasi massa tidak lepas dari peran media massa. Bahkan bisa dikatakan media massa menjadi alat utama dalam proses komunikasi massa.

Berikut adalah fungsi komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988), antara lain (Nurudin, 2015: 64) yaitu menginformasikan, member hiburan, membujuk, dan transmisi budaya.

2. Pesan

Pesan adalah representasi ide dari komunikator yang disampaikan kepada komunikan atau publik, baik itu disampaikan secara langsung atau melalui media. Setiap pesan yang disampaikan oleh komunikator mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut bisa digunakan untuk mencapai kekuasaan, baik secara sosial, politik, ekonomi, dan budaya (Purwasito, 2017:105).

3. Strategi Komunikasi

Rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu ke depan (Ardianto & Soemirat, 2010: 90). Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Strategi tidak hanya berfungsi sebagai penunjuk arah, tetapi harus mampu menunjukkan bagaimana taktif operasionalnya.

3.1 AIDMA Model

AIDMA terdiri dari, Attention, Interest, Desire, Memory, dan juga Action. Pertama kali iklan harus mendapatkan perhatian (Attention), kemudian perhatian

(6)

tersebebut harus bisa menghasilkan keinginan untuk mengetahui (Interest) yang kemudian setelah orang-orang tertarik harus bisa menciptakan hasrat (Desire) dalam pembelian, dan masuk kedalam pemikirannya (Memory) sehinngga tercipta kegiatan pembelian (Action).

AIDMA merupakan model yang efektif dan simpel untuk jenis periklanan yang tradisional untuk produk yang tidak memerlukan pencarian lebih lanjut dan model ini cukup berlaku pada produk yang low involvement (Bahri, 2012: 19-21).

4. Citra Perusahaan

Citra adalah bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas (Soemirat dan Ardianto, 2004: 111-113). Menurut Harrison (dalam Rajagukguk & Kasmiruddin, 2015: 5) terdapat empat elemen citra perusahaan sebagai berikut :

a) Kepribadian (Personality), keseluruhan tentang karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran, seperti perusahaan yang bisa dipercaya dan memiliki tanggung jawab sosial.

b) Reputasi (Reputation), sesuatu hal yang telah dilakukan oleh perusahaan dan diyakini publik sasaran.

c) Nilai (Value), nilai-nilai yang ada dalam perusahaan atau budaya perusahaan, seperti sikap manajamen pada karyawan, karyawan yang tanggap pada permintaan atau keluhan pengunjung.

d) Identitas Perusahaan (Corporate Identity), komponen yang mempermudah publik mengenal perusahaan tersebut, seperti logo, warna, dan slogan.

5. Wisata Edukasi Museum

Menurut Rodger (1998) dalam (Gaffar, 2011:17), wisata edukasi sebagai “program in which participants travel to a location a a group with the primary purpose of engaging in a learning experience directly related to the location”. Dapat

(7)

disimpulkan bahwa wisata edukasi adalah suatu program wisata di mana pesertanya melakukan perjalanan ke lokasi tertentu dengan tujuan utamaya yaitu pendidikan.

6. Komunikasi Antarbudaya

Charlie H. Dood mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya meliputi komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi, dan kelompok, dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta (Liliweri, 2011: 12). Dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar budaya pada dasarnya adalah pertemuan dua kebudayaan atau lebih yang dapat menimbulkan interaksi sosial.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan studi kualitatif. Jenis penelitian ini dipilih karena dalam pnelitian ini akan menjelaskan hasil penelitian berupa data yang dideskriptifkan oleh peneliti dan bukan menyajikan hasil berupa angka. Penelitian deskriptif kualitatif, bertujuan untuk dapat menggambarkan tentang fenomena yang ada, disusun dengan kata-kata, melaporkan pandangan yang detail para informan dan dilaksanakan pada latar alamiah atau natural (Creswell, 1998 dalam Satori & Komariah, 2010: 24).

Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 informan, yaitu Informan 1 sebagai manager Tumurun Private Museum, Informan 2 sebagai tour guide Tumurun Private Museum, dan Informan 3 sebagai pengunjung Tumurun Private Museum. Pemilihan ini dikarenakan manager dan tour guide museum menjadi informan utama untuk mengetahui segala informasi terkait Tumurun Private Museu, sedangkan Informan 3 dipilih karena pengalamannya yang sudah sering datang ke Tumurun Private Museum.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis interaktif menurut Miles dan Huberman (dalam Ilyas, 2016: 94) yang dibagi menjadi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

(8)

Sajian dan Analisis Data

Dari hasil penelitian kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara mendalam serta dikuatkan oleh dokumentasi tentang strategi studi kualitatif strategi komunikasi tumurun private museum dalam memperkuat citra positif museum sebagai museum edukasi masyarakat di bidang apresiasi seni modern dan kontemporer yang menggunakan model AIDMA dapat diambil beberapa kesimpulan. Kesimpulan tersebut dipaparkan sebagai berikut :

1. Attantion

Upaya untuk mengenalkan masyarakat tentang Tumurun Private Musuem sebagai museum yang mengedukasi tentang karya-karya seni dan seniman-seniman dalam negeri dan luar negeri pada masyarat Kota Solo ataupun kota-kota lainnya sudah dilakukan oleh pihak museum dengan cara mempromosikan museumnya melalu media sosial instagram. Media lain seperti televisi, radio, majalah, koran, ataupun portal berita lainnya yang meliput tentang Tumurun Private Museum, juga mengetahui museum dari media sosial instagram. Tour guide museum juga diajarkan terlebih dahulu agar bisa menjadi pemandu sekaligus bisa mengelola media sosial museum dengan baik. Pihak museum juga menjelaskan bahwa museum ini dibuka secara gratis dan berharap agar masyarakat bisa mendapatkan ilmu dan menjadikan museum ini murni sebagai tempat edukasi tentang seni. Tumurun Private Museum tidak memasang logo atau papan nama museum di depan gedung karena memang konsep museum ini yaitu museum pribadi, maka dari itu pihak museum juga memberikan lokasi di laman instagram dan website Tumurun Private Museum.

2. Interest

Pihak Tumurun Private Museum mulai membangun ketertarikan museum utamanya dengan beberapa koleksi pribadi karya seni milik owner museum yang dipajang di museum. Patung bola mata raksasa setinggi tujuh meter yang pernah menjadi icon Art Jog menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke Tumurun Private Museum. Pada awal pembukaan museum, pihak museum memberikan merchandise berupa kaos untuk menarik minat pengunjung. Namun saat

(9)

ini yang dilakukan pihak museum untuk menarik minat pengunjung yaitu Tumurun Private Museum selalu update kegiatan yang ada di museum dan mengupload beberapa foto karya seni dalam museum di instagram. Pihak museum juga melakukan perollingan karya seni untuk menarik minat pengunjung. Tetapi kegiatan perollingan karya seni maupun update dan upload kegiatan dalam museum tidak terjadwal atau tidak menentu, tergantung suasana hati pihak museum.

3. Desire

Pihak Tumurun Private Museum menginginkan masyarakat untuk berkunjung ke museum untuk menikmati karya-karya seni dan menjadikan tempat ini sebagai wadah edukasi seni bagi pengunjung. Dengan adanya gedung museum yang modern ditambah koleksi seni modern dan kontemporer yang dipajang dengan baik, kemudian pihak museum bisa mengemas dengan cara yang atraktif, sekaligus memberi pengalaman yang menyenangkan bagi pengunjung diharapkan bisa menimbulkan keinginan masyarakat untuk berkunjung ke museum ini. Tetapi pihak museum juga harus meningkatkan media promosinya, agar masyarakat yang belum pernah mengunjungi Tumurun Private Museum lebih paham dan mengenal museum tersebut, sehingga timbul keinginan masyarakat untuk mengunjungi Tumurun Private Museum.

4. Memory

Promosi yang dilakukan oleh pihak Tumurun Private Museum melalui media sosial dari grand opening samapai saat ini, membuat masyarakat mengingat informasi tentang Tumurun Private Museum di Kota Solo. Dengan selalu memposting foto beberapa koleksi karya seni di instagram dan kegiatan promosi tersebut dilakukan secara berulang diharapkan masyarakat akan sealu mengingat tentang museum tersebut. Tempat yang sangat instagramable juga bisa membuat masyarakat lainnya yang belum mengunjungi museum menjadi tertarik, sehingga timbul keinginan untuk mengunjungi Tumurun Private Museum. Setelah memori tentang adanya Tumurun Private Museum terbentuk, diharapkan masyarakat dapat mengambil keputusan untuk berkunjung ke museum tersebut.

(10)

5. Action

Tindakan yang dilakukan oleh masyarakat yang mulai sadar akan hadirnya Tumurun Private Museum di Kota Solo, dan memutuskan untuk berkunjung ke Tumurun Private Museum. Walaupun pihak Tumurun Private Museum hanya mengandalkan media sosial instagram sebagai media promosi utamanya tapi hal tersebut cukup berpengaruh pada pengunjung untuk datang ke museum. Tetapi media sosial yang digunakan Tumurun Private Museum kurang menjelaskan brand image museum, yaitu sebagai tempat edukasi seni modern dan kontemporer bagi masyarakat, sehingga masyarakat tertarik berkunjung karena postingan-postingan foto karya seni yang ada di museum.

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang dilakukan dalam penelitian Strategi Komunikasi Tumurun Private Museum dalam Memperkuat Citra Positif Museum sebagai Museum Edukasi Masyarakat di Bidang Apresiasi Seni Modern dan Kontemporer, dapat diperoleh kesimpulan yaitu bentuk strategi komunikasi yang dilakukan oleh Tumurun Private Museum yaitu melalui media sosial, Tumurun Private Museum selalu update atau upload kegiatan dan koleksi karya seni dalam museum. Mempromosikan museum selalu dilakukan secara berulang di media sosial instagram. Pihak museum juga selau menjaga dan merawat fasilitas beserta koleksi karya seninya yang bertujuan memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung. Tour guide museum juga selalu memberikan pelayan terbaik untuk pengunjung.

Beberapa strategi yang sudah dilakukan oleh Tumurun Private Museum diharapkan bisa selalu mempertahankan citra positif museum dan empat elemen citra posidi mata masyarakat, sehingga semakin banyak masyarakat yang datang untuk mencari ilmu tentang berbagai koleksi karya seni modern dan kontemporer.

(11)

Daftar Pustaka

Aan Komariah dan Djam’an Satori. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Agnes, T. (2018, Juny 26). Ini Sosok di Balik Berdirinya Tumurun Private Museum di Solo. Diakses pada 8, Mei 2020, dari detikHot: https://hot.detik.com/art/d-4083948/ini-sosok-di-balik-berdirinya-tumurun-private-museum-di-solo

Alo Liliweri. 2011. Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ardianto dan Soemirat. 2010. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Bahri, R. A. 2012. “ANALISIS PENGARUH ENDORSER DI SOCIAL MEDIA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DENGAN METODE AISAS”. Universitas Indonesia. Magister Manajemen. Jakarta

Effendy, Onong Uchyana. 2011. Ilmu Komunikasi: Teori dan Prakteknya, Bandung : Remaja Rosdakarya

Gaffar, Vanessa. “PENGARUH STRATEGI POSITIONING MUSEUM TERHADAP KUNJUNGAN WISATA EDUKASI DI KOTA BANDUNG (SURVEY SEGMEN PASAR GENERASI Y)”. (THE) Journal, Vol. 1, No. 1.

2011. Diakses Pada 10, Febuari 2020, dari

https://ejournal.upi.edu/index.php/thejournal/article/view/1878/1266

Ilyas. “Implentasi Pendidikan Karakter di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Homeschooling Primagama Semarang”. Journal of Nonformal Educatiob and Community Empowerment, Vol. 2, No.1, Hal. 94, 2016. Diakses pada 31

Desember 2020 dari

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne/article/download/5316/4226 Nurudin. 2015. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers.

Purwasito, Andrik. (2017). ANALISIS PESAN. Jurnal The Messenger, 9(1). Diakses Pada 10, Febuari 2020, dari http://journals.usm.ac.id/index.php/the-messenger/issue/view/48

Rajagukguk, R. J., & K. (2015). PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN

CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

INDUSTRI JASA BENGKEL (Kasus PT. Mewah Kencana Motor Pekanbaru). JOM FISIP, 2(2). Diakses Pada 15, Oktober 2020, dari

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi yang baik dapat terjalin antara pihak Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gowa dan para pelaku UMKM dapat diukur dari hasil wawancara dengan pihak-pihak

Klasifikasi tentang perbedaan dan persamaan penelitian terkini berdasarkan hasil penelitian Dengan berbagai analisis diatas dan adanya persamaan/perbedaan antara jurnal-jurnal

berbaur aneka ragam dengan komoditas lain. Pola penyebarannya sama dengan pola penyebaran pada makanan dan minuman. c) Buah-buahan, jenis buah yang diperdagangkan berupa

demikian diperlukan bentuk kegiatan magang kewirausahaan pada pengusaha mitra yang menggunakan sistem usaha ternak terpadu yaitu dipilih lokasi magang yang prospektif

Penerapan Buku KIA perlu di monitor dan evaluasi serta ditindak lanjuti, hal ini penting untuk kesinambungan dan mengembangan Buku KIA. Monitoring evaluasi Buku KIA

Penyuluhan, yaitu evaluasiyang dilakukan untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka menentukankebijakan selanjutnya; (3) Evaluasi Hasil Penyuluhan Pertanian,

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun suatu sistem aplikasi latihan ujian kenaikan tingkat Taekwondo dan pembelajaran pada Unit Kegiatan Mahasiswa Taekwondo Universitas

Jadi Total Nilai Serapan Karbon yang tersimpan dalam Hutan Lindung Sungai Wain adalah sebesar Rp.. Pada HLSW yang menjadi nilai