• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI, MENGGUNTING DAN MENEMPEL (3M)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI, MENGGUNTING DAN MENEMPEL (3M)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN

ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI, MENGGUNTING DAN MENEMPEL (3M)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURNAL

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI,

MENGGUNTING DAN MENEMPEL (3M) DI TKMEKAR INDAH

KOTA KENDARI

OLEH LISDARLIA

A1B612014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI 2017

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI,

(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI,

MENGGUNTING DAN MENEMPEL (3M) DI TKMEKAR INDAH KOTA KENDARI Oleh: Lisdarlia A1B612014 Pembimbing: I. Dr. Salwiah, M.Pd

II. Dra. Dorce Banne Pabunga, M.Pd

ABSTRACT

Lisdarlia 2017. "The Increased of Children Fine Motor Ability through

Coloring, Cutting and Pasting (3 Kind Activities) in TK Indah Mekar Kendari. "Teaching Education-Early Childhood Education Department. Teaching and Education Science Faculty at Kendari Halu Oleo University. The first adviser by Mrs. Salwiah and the second adviser by Mrs. Dorce Banne Pabunga.

The problems in this research was how to increase the children fine motor ability through coloring, cutting and pasting (3 kind activities) in TK Indah Mekar Kendari. The research aimed to increased the children fine motor ability through

coloring, cutting and pasting (3 kind activities) in TK Indah Mekar Kendari. This research is the Classroom Action Research that conducted in two cycles by follows of the action research procedure, that’s: (1) planning, (2) implementation, (3) observation, and (4) reflection. The subjects in this study were teachers and chidrens in group B TK Indah Mekar Kendari which obtained of 18 people that consist of 7 girls and 11 boys.

Based on the data analysis, the first cycle from teaching activities observation of teachers obtained percentage completeness of 64,28% or 14 aspects are observed by 9 aspect achieved by the teacher. while the percentage was not reached by 35,72% or 5 aspects. The second cycle teacher teaching activity obtained the percentage of 92,86% or 14 aspects were observed by 13 aspect achieved by the teacher, while the percentage was not reached by 7,14% or 1 aspects. Data from student learning activities in the first cycle of achievement percentage of 78,58% or 11 of 14 aspects observed, while the percentage is not reached by 21,42% or 3 aspects. In the second cycle of children's learning activity increased to 85,71% or 12 of the 14 aspects observed, while the percentage is not achieved at 14,29% or 2 aspect

The result of the research about the children fine motor ability through

coloring, cutting and pasting (3 kind activities ) showed the achieved, it could be prove at the result of pre-observation before and after action. In the first cycle

(3)

obtained by percentage completeness obtained 77,78% or 14 children from 18

where 4 children getting star (****) or grouth by excellent and 10 getting star (***) or grouth by expectation. At the second cycle percentage of obtained completeness 88,89% or 16 children from 18 where 9 children getting star (****) or grouth by excellent and 7 children getting star (***) or grouth by expectation. The research concluded that the children fine motor ability can be increased through coloring, cutting and pasting (3 kind activities) in TK Indah Mekar Kendari.

Keyword: children, fine motor ability, coloring, cutting and pasting (3 kind activities).

ABSTRAK

Lisdarlia 2017. “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak melalui Kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) di TK Mekar Indah Kota Kendari”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Pembimbing (I) Ibu Salwiah, (II) Ibu Dorce Banne Pabunga.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Mewarnai, Menggunting, dan Menempel (3M) di TK Mekar Indah Kota Kendari?. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melaui kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) di TK Mekar Indah Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, Tahap-tahap dalam penelitian ini yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan/observasi dan (4) refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan anak Kelompok B TK Mekar Indah Kota Kendari yang berjumlah 18 orang anak, masing-masing anak terdiri dari 11 orang anak laki-laki dan 7 orang anak perempuan.

Pada siklus I sesuai dengan lembar observasi aktivitas mengajar guru sebanyak 14 aspek yang diamati dengan 9 aspek yang telah dicapai guru diperoleh persentase 64,28%, sedangkan aspek yang tidak tercapai diperoleh persentase sebesar 35,72% atau 5 aspek. Siklus II persentase ketercapaian aktivitas mengajar guru mengalami peningkatan menjadi 92,86% atau 13 aspek dari 14 aspek yang diamati, sedangkan persentase yang tidak tercapai sebesar 7,14% atau 1 aspek. Data hasil aktivitas belajar anak pada siklus I persentase ketercapaian sebesar 78,58% atau 11 aspek dari 14 aspek yang diamati, sedangkan persentase yang tidak tercapai sebesar 21,42% atau 3 aspek. Pada siklus II aktivitas belajar anak mengalami peningkatan menjadi 85,71% atau 12 aspek dari 14 aspek yang diamati, sedangkan persentase yang tidak tercapai sebesar 14,29% atau 2 aspek.

Berdasarkan hasil tentang kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) menunjukkan bahwa terdapat peningkatan. Pada siklus I diperoleh persentase ketercapaian 77,78% atau 14 anak dari 18 anak, dimana ada 4 anak yang mendapat nilai Berkembang

(4)

Sangat Baik (****) dan 10 anak yang memperoleh nilai Berkembang Sesuai Harapan (***). Pada siklus II mengalami peningkatan diperoleh persentase ketercapaian sebesar 88,89% atau 16 anak dari 18 anak, dimana ada 9 anak yang memperoleh nilai Berkembang Sangat Baik (****) dan 7 anak yang memperoleh nilai Berkembang Sesuai Harapan (***). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik halus anak Kelompok B TK Mekar Indah dapat ditingkatkan melalui kegiatan Mewarnai, Menggunting, dan Menempel (3M). Kata Kunci: Kemampuan Motorik Halus Anak, Kegiatan Mewarnai,

Menggunting, dan Menempel (3M).

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan fisik motorik sangat penting untuk menunjang kelangsungan hidup sehari-hari oleh karena itu kemampuan fisik motorik anak usia dini harus dikembangkan sejak usia dini baik kemampuan motorik kasar maupun kemampuan motorik halus. Aktivitas keterampilan motorik halus anak Taman Kanak-kanak bertujuan untuk melatih keterampilan koordinasi motorik anak diantaranya koordinasi antara tangan dan mata yang dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain (Sumantri, 2005: 145).

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di TK Mekar Indah mengenai kemampuan motorik halus ketika kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) masih sangat rendah. Dari 18 anak yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 7 anak perempuan, hanya 61,11% yang tercapai, dimana ada 3 anak yang mendapat nilai bintang (****) atau Berkembang Sangat Baik (BSB) dan 8 anak yang mendapat nilai bintang (***) atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH).

Untuk itu penulis tertarik untuk mengambil judul “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak melalui Kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) di TK Mekar Indah Kota Kendari.” B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) di TK Mekar Indah Kota Kendari”?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) di TK Mekar Indah Kota Kendari. D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penulis

Manfaat penelitian bagi penulis adalah memberikan pengalaman untuk memperkaya wawasan tentang proses pembelajaran yang efektif dalam

(5)

rangka peningkatan hasil belajar anak didik dan sebagai pedoman peneliti selanjutnya.

2. Anak Didik

Manfaat penelitian bagi anak didik adalah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan 3M (Mewarnai, Menggunting dan Menempel). 3. Guru

Manfaat penelitian bagi guru adalah sebagai pedoman terhadap kegiatan pengembangan motorik halus anak dalam

kegiatan Mewarnai,

Menggunting dan Menempel (3M).

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Motorik Halus Anak Usia Dini

1. Pengertian Motorik Halus Menurut pendapat Sujiono (2008: 1.14) motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Dewi (2005: 2) motorik halus merupakan keterampilan yang menggunakan jari jemari, tangan dan gerakan pergelangan tangan dengan tepat. Pendapat tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Sumantri (2005: 143) motorik halus merupakan pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata tangan.

2. Prinsip Pengembangan Motorik Halus

Pembelajaran yang

berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak ciri-cirinya (Ika Budi Maryatun, 2011: 18), meliputi (a) anak terpenuhi kebutuhan fisiknya, merasa aman dan tentram secara psikologis, (b) pembelajaran berulang, (c) belajar melalui interaksi sosial, (d) minat belajar melalui minat dan keingintahuan, (e) memperhatikan perbedaan individu, dan (f) sederhana ke rumit dan sebagainya. Menurut Martini Jamaris (2003: 9-12) prinsip untuk pengembangan motorik adalah kematangan, urutan, motivasi, pengalaman, dan latihan atau praktik

.

3. Tujuan Pengembangan Motorik Halus

Sumantri (2005:146), tujuan pengembangan motorik halus anak adalah sebagai berikut: (a) mampu mengembangkan keterampilan motorik halus yang berhubungan dengan gerak kedua tangan, (b) mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan jari-jemari, (c) mampu mengkoordinasikan indera mata dan aktivitas tangan, (d) mampu mengendalikan emosi dan beraktivitas motorik halus.

4. Fungsi Pengembangan Motorik Halus

Toho dan Gusril (2004: 51) menyatakan bahwa fungsi utama motorik halus ialah mengembangkan kesanggupan dan keterampilan setiap individu yang berguna untuk mempertinggi daya kerja. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dengan mempunyai keterampilan motorik

(6)

yang baik, tentu individu mempunyai landasan untuk menguasai tugas keterampilan yang khusus.

5. Kegiatan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun

Caughlin, 2001 (Sumantri, 2005:105-106) mengemukakan tentang pengembangan kegiatan motorik halus anak berdasarkan kronologis usia yaitu: (a) memegang pensil dengan benar antara ibu jari dan dua jari, (b) menjiplak persegi panjang, wajik dan segitiga, (c) memotong bentuk-bentuk sederhana, (d) menggambar orang termasuk: leher, tangan, mulut, rambut dan hidung.

B. Kegiatan Mewarnai,

Menggunting, dan Menempel (3M)

Menurut Pamadhi (2008), “kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) merupakan kegiatan yang mempunyai kaitan dengan kemampuan-kemampuan menggunakan alat serta melatih motorik halus anak karena motorik halus anak ini akan menjadi dasar kemampuan sensitive anak terhadap gejala-gejala yang melingkupi kehidupan anak baik masa anak maupun setelah dewasa”.

Urutan mewarnai, menggunting dan menempel merupakan suatu rangkaian walaupun pelaksanaannya sendiri-sendiri. Setelah gambar di warnai kemudian di gunting sesuai batas yang telah ditentukan. Untuk kegiatan menempelkan gambar telah disediakan tempat yang biasanya sudah ada batas-batasnya, yaitu ruangan kosong yang bentuknya sama dengan bentuk yang diwarnai.

(http://melyloelhabox.blogspot.co.id/ 2012/10/mewarnai-menggunting menempel-3m html)

1. KegiatanMewarnai

Sumanto (2005: 65) bahwa kreativitas yang dapat dikembangkan pada kegiatan mewarnai bagi anak TK adalah adanya kebebasan untuk memilih dan mengkombinasikan unsur warna pada obyek yang diwarnainya sesuai keinginan anak. (Sujiono, 2008: 2.12) tujuan dari kegiatan mewarnai adalah melatih menggerakkan pergelangan tangan.

2. Kegiatan Menggunting

Suratno (2005: 126) menyatakan bahwa kegiatan menggunting membutuhkan keterampilan menggerakkan otot-otot tangan dan jari-jari untuk berkoordinasi dalam menggunting sehingga bisa memotong kertas, kain atau yang lain sesuai yang diinginkan; seperti menggunting yang berpola, menggunting dan melipat untuk membentuk gambar, membentuk pola ataupun yang lain.

(Latif Mukhtar, 2013:194) tahapan perkembangan menggunting anak yaitu sebagai berikut:

1. Tahap pra menggunting

Kegiatan yang memperkuat tangan dan genggaman harus dimulai sejak bayi dengan kegiatan anak memungut benda-benda kecil, kegiatan meremas, kegiatan merobek dengan sepenuh tangan dan kegiatan merobek dengan jari. 2. Perkembangan menggunting

Adapun tahapan-tahapan kegiatan menggunting yang dapat dilakukan bagi anak adalah:

a. Tahap ke-1 : Menggunting sekitar pinggiran kertas.

(7)

b. Tahap ke-2 : Menggunting dengan sepenuh bukaan gunting. c. Tahap ke-3: Membuka dan

menggunting terus menerus untuk sepanjang kertas.

d. Tahap ke-4 : Menggunting di antara dua garis lurus.

e. Tahap ke-5 : Menggunting bentuk tetapi tidak pada garis. f. Tahap ke-6 : Menggunting pada

garis tebal dengan terkendali. g. Tahap ke-7 : Menggunting

bermacam-macam bentuk. 1. Kegiatan Menempel

Menurut Hajar Pamadhi (2012) menyatakan bahwa menempel merupakan bagian dari kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) dan melipat adalah kegiatan yang mempunyai kaitan dengan kemampuan-kemampuan menggunakan alat serta melatih motorik halus. Menempel merupakan proses terakhir dari kegiatan 3M. Proses dalam menempel mempunyai tujuan motorik yang sangat nyata, karena dalam menempel potongan gambar diperlukan ketelitian, kesabaran, keterampilan dalam proses penempelan gambar.

2. Media yang digunakan dalam Kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M)

Sesuai dengan nama kegiatannya bahwa Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, kegiatan itu selalu mempunyai kaitan yang tidak mungkin diberikan dalam keadaan yang terpisah-pisah. Hanya saja terdapat perbedaan antara bahan dan alatnya mengingat masing-masing terdapat kegiatan akan menggunakan bahan dan alat yang berbeda.

a. Bahan

Bahan untuk kegiatan

menggunting/merobek, menempel dan mewarnai sebagai berikut:

1)Kertas, merupakan bahan pokok dalam dalam kegiatan ini dan sangat mudah didapatkan serta termasuk relatif murah harganya baik kertas berwarna maupun kertas dasar (polos).

2)Lem kertas, anda dapat menyediakan lem yang mudah digunakan untuk anak usia dini. Banyak jenis lem kertas dari yang dibuat sendiri sampai yang dibuat oleh pabrik. Jenis lem kertas ada yang di oleskan memakai jari, ada pula yang cukup digosokkan dengan tempatnya (wadah) lem.

3)Pewarna, bahan pewarna yang dapat digunakan antara lain; Cat air, krayon, pensil warna, spidol, sepuhan, dan teres.

Sesuai dengan nama kegiatannya bahwa Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, kegiatan itu selalu mempunyai kaitan yang tidak mungkin diberikan dalam keadaan yang terpisah-pisah. Hanya saja terdapat perbedaan antara bahan dan alatnya mengingat masing-masing terdapat kegiatan akan menggunakan bahan dan alat yang berbeda.

b. Alat

Untuk kegiatan

menggunting/merobek, menempel dan mewarnai sebagai berikut:

1) Gunting disamping untuk memotong kertas dapat juga dipergunakan untuk menoreh, yaitu untuk membantu tekukan/lipatan kertas, dengan cara sebelum kertas dibuat lipatan akan lebih mudah ditoreh dahulu dengan ujung guting.

2) Penggaris selain sebagai alat untuk menggaris juga dapat

(8)

dipakai sebagai alat bantu untuk melipat kertas dan mengukur. Anda dapat menambahkan penggaris yang memiliki lubang-lubang gambar yang bermotif bintang, tumbuh-tumbuhan dan gambar geometris. Agar dapat mempermudah anak membuat pola gambar.

3) Pensil untuk membuat pola baik yang akan digunting, dilipat bahkan untuk membuat bidang-bidang yang akan diberi pewarna. Jenis pensil yang dapat digunakkan banyak dijual dipasaran,yaitu pensil yang berkode “B” (2B, 3B, 4B dan seterusnya).

4) Spidol sebagai alat tambahan

untuk pewarna.

(http://melyloelhabox.blogspot.co

.id/2012/10/mewarnai-menggunting-menempel-3m html)

C. Keterkaitan Kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini

Kegiatan Mewarnai,

Menggunting dan Menempel (3M) salah satu stimulus yang dapat dikembangkan oleh pendidik dalam mengembangkan motorik halus anak. Anak akan mampu mengkoordinasi indera mata dan aktivitas tangan melalui kegiatan 3M. Memegang pensil warna, menggerakkan gunting, mengikuti alur guntingan kertas merupakan kegiatan yang efektif untuk mengasah kemampuan motorik halus anak.

Menggunting melatih anak agar mampu menggunakan alat dan melatih keterampilan memotong objek gambar. Menggunting akan membantu perkembangan motorik anak karena dengan kegiatan menggunting yang tepat, memilih

dimana yang harus digunting merupakan latihan motorik dan keterampilan bagi anak (Pamadhi, 2008).

Begitu juga dengan kegiatan menempel, membuka perekat lalu menempelkan ditempat yang sudah ditentukan membuat jari jemari anak lebih terlatih. Gerakan halus yang dilakukan anak saat berlatih menggunting dan menempel kelak akan membantu anak lebih mudah belajar menulis.

D. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian/skripsi oleh Yulistia Susanti yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Motorik Halus melalui Kegiatan Bermain 3M (Mewarnai, Menggunting, dan Menempel) Kelompok A Di R.A Muslimat No.24 Malang dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak dilihat dari hasil karya anak cenderung meningkat dari pratindakan kesiklus I anak masih menyesuaikan dengan hasil mewarnai lebih rata 10 anak, hasil guntingan mengikuti pola 9 anak, hasil tempelan rapi 11 anak. Pada siklus II kemampuan motorik halus anak meningkat dengan hasil mewarnai yang rata dan tidak keluar garis serta berani untuk memadukan warna sebanyak 14 anak, hasil guntingan rapi sesuai pola 14 anak, hasil tempelan rapi dan tepat sesuai pola 15 anak.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Kyky Julianti Setyaningrum dengan judul skripsi yaitu: Upaya Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Menggunakan Teknik 3M (Mewarnai, Menggunting dan Menempel) Pada Anak Kelompok A Di Tk Aba Karang Kalasan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus satu 7 anak dari 19 anak atau

(9)

36,83% masuk dalam kriteria baik, 8 anak dari 19 anak atau 42,10% anak masuk dalam kriteria cukup dan 4 anak dari 19 atau 21,05% anak masuk dalam kriteria kurang. Pada siklus dua 17 anak dari 19 anak atau 89,47% masuk dalam kriteria baik, 1 anak dari 19 anak atau 5,26 % masuk dalam kriteria cukup dan 1 dari 19 anak atau 5,26% masuk dalam kriteria kurang. Peningkatan ini diperoleh melalui kegiatan dengan teknik 3M (Mewarnai, Menggunting dan Menempel) dengan langkah-langkah pembelajaran yaitu: (1) menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, (2) memberikan contoh kegiatan yang akan dilakukan, (3) membagikan alat dan bahan yang akan digunakan, (4) anak diperkenankan membuat karya sesuai dengan contoh yang telah diberikan oleh guru.

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termaksud dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yakni adanya tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar, Menurut Iskandar (2011: 20) yaitu pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru dan dosen di kelas (sekolah dan perguruan tinggi) tempat ia mengajar yang bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di kelas.

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di Kelompok B TK Mekar Indah Kota Kendari.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 yaitu terhitung mulai pada bulan September sampai Oktober 2016.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan anak didik di TK Mekar Indah Kelompok B 1.2 yang berjumlah 18 orang terdiri atas 7 orang anak perempuan dan 11 orang anak laki-laki.

2. Objek penelitian

Objek penelitiannya adalah kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M).

D. Faktor yang Diteliti

Adapun faktor-faktor yang diteliti dan diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Faktor guru, mengamati aktivitas guru dalam penerapan

kegiatan Mewarnai,

Menggunting dan Menempel (3M) untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak di Kelompok B TK Mekar Indah Kota Kendari.

2. Faktor anak, mengamati aktivitas anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M).

3. Hasil belajar anak tentang penggunaan kegiatan 3M. E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus memuat

(10)

tiga kali pertemuan dalam satu minggu. Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2009: 16) dalam Dimyati, 2013: 122, bahwa dalam penelitian tindakan kelas ada empat tahapan yang dilalui, yakni: (a) perencanaan,

(b) pelaksanaan, (c)

pengamatan/observasi dan (d) refleksi F. Teknik Pengumpul Data

Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan pada pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan permasalahan anak.

2.Wawancara

Wawancara merupakan pengumpulan data dengan jalan atau cara berdialog langsung dengan para responden secara lisan berdasarkan hasil pengamatan di kelas selama proses belajar mengajar berlangsung untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran khususnya pada kegiatan Mewarnai. Menggunting dan Menempel (3M).

3.Dokumentasi

Dokumentasi untuk

memperoleh data dengan melihat kondisi nyata di lapangan dalam hal ini di dalam kelas saat proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media kartu angka. G.Teknik Analisis Data

Pengelolaan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan teknik penilaian di TK Mekar Indah Kota Kendari yaitu dengan menggunakan tanda sebagai berikut: * = Belum Berkembang (BB), ** =

Mulai Berkembang (MB), *** = Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan **** = Berkembang Sangan Baik (BSB) (Depdiknas, 2004: 26).

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja untuk mengetahui keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dipergunakan kriteria keberhasilan sebagai berikut:

1. Dari segi proses, tindakan dikatakan berhasil apabila hasil observasi terhadap guru dan anak telah telah mencapai persentase 75% sesuai dengan skenario pembelajaran.

2. Dari segi hasil, apabila 75% anak memperoleh nilai ≥ *** maka kemampuan motorik halus anak melelui kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) dapat dikatakan berhasil. Sebaliknya jika 75% anak yang memperoleh nilai ≤ ** berarti tindakan tersebut tidak berhasil dan perlu diadakan tindakan lebih lanjut.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kegiatan Sebelum Tindakan

Berdasarkan hasil observasi awal sebelum pelaksanaan tindakan penelitian, kemampuan motorik halus pada anak kelompok B 1.2 TK Mekar Indah Kota Kendari dapat ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Perhitungan Nilai Klasikal pada Observasi Awal

Kategori Jumlah Anak Persentase (%) Berkembang Sangat Baik (BSB) 3 16%

(11)

Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 8 44% Mulai Berkembang (MB) 6 33% Belum Berkembang (BB) 1 7% Jumlah 18 100%

(Sumber: diolah dari data penelitian, September 2016)

Data hasil perhitungan pada tabel 4.2, dapat diasumsikan bahwa secara klasikal belum ada peningkatan pada kemampuan motorik halus anak. Saat terakhir penilaian, rata-rata anak memiliki perolehan nilai bintang (**) atau Mulai Berkembang (MB) yang diperoleh oleh 6 orang anak didik atau sebesar 33% dengan kata lain sebagian besar anak didik belum mampu memenuhi target ketercapaian dalam indikator keberhasilan dalam kegiatan penilaian sehingga hal ini perlu diberikan bantuan secara langsung dan bimbingan secara menyeluruh pada kegiatan tersebut. Tampak dalam penelitian ada 8 orang anak didik yang memperoleh bintang (***) atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH) atau sebesar 44% dan 3 orang anak didik yang memperoleh nilai bintang (****) atau Berkembang Sangat Baik (BSB) atau sebesar 16% namun terdapat 1 orang anak didik yang memperoleh nilai bintang (*) atau Belum Berkembang (BB) atau sebesar 7%. Selajutnya peneliti akan berdiskusi kembali dengan guru kelompok B 1.2 untuk menerapkan kegiatan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) pada tindakan siklus 1.

1. Deskripsi Tindakan Siklus I

a) Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Pada Siklus I

Hasil observasi mengajar guru sesuai dengan pedoman lembar obsevasi sebanyak 14 aspek yang diamati akan dicapai oleh guru. Pada siklus I skor yang dicapai oleh guru dari 14 aspek hanya 9 aspek setara dengan 64,28%. Aspek yang diamati diantaranya yaitu: (1) guru

menyampaikan tujuan

pembelajaran, (3) melakukan apersepsi dengan tema/subtema yaitu binatang/binatang yang hidup di darat, (3) guru menyiapkan alat dan bahan pembelajaran, (4) guru menjelaskan kepada anak cara memegang pensil dengan benar, (5) guru memberikan contoh cara mewarnai pola gambar dengan rapi, (6) guru menjelaskan kepada anak cara memegang gunting dengan benar, (7) guru memberikan contoh cara menggunting sesuai pola gambar, (8) guru memberikan contoh cara menempel gambar sesuai pola dengan baik dan rapi, (9) guru mempersilahkan kepada anak untuk melakukan kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M), (10) guru memantau anak dengan berkeliling dalam kelas saat anak sedang melakukan kegiatan pembelajaran, (11) guru memberikan bimbingan kepada anak dalam kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M), (12) guru mengadakan tanya jawab mengenai kegiatan yang dilakukan (13) guru memberikan motivasi dan penghargaan pada anak, (14) memberikan kesimpulan terhadap kegiatan yang dilakukan. Aspek yang tidak tercapai sebanyak 5 aspek dengan persentase 35,72%

(12)

yaitu: guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menjelaskan cara memegang pensil yang benar, guru mengadakan tanya jawab mengenai kegiatan yang dilakukan hari ini, guru memberikan motivasi dan penghargaan pada anak dan guru memberikan kesimpulan terhadap kegiatan yang dilakukan hari ini.

Berdasarkan tabel tersebut maka dapat digambarkan dalam histogram berikut:

Gambar 4.1 Histogram Analisis Aktivitas Mengajar Guru Siklus I

b) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Anak Siklus I

Dalam proses pembelajaran siklus I aktivitas belajar anak yang diamati menggunakan lembar observasi aktivitas belajar anak terdiri atas 14 aspek. Analisis hasil aktivitas belajar anak pada 14 aspek yang diamati dan harus dicapai oleh anak. Pada siklus I persentase aspek yang diamati mencapai 78,58% dengan rincian 14 aspek hanya 11 aspek yang dilaksanakan. Aspek yang diamati diantaranya yaitu: (1) anak mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, (2) aktif pada kegiatan apersepsi, (3) memperhatikan guru saat memperkenalkan media pembelaran, (4) anak memperhatikan guru menjelaskan cara memegang pensil dengan benar, (5) anak memperhatikan guru saat memberikan contoh cara mewarnai pola gambar dengan rapi (6) anak memperhatikan

guru menjelaskan cara memegang gunting dengan benar (7) anak memperhatikan guru saat memberikan contoh cara menggunting sesuai pola gambar, (8) anak memperhatikan guru saat memberikan contoh cara menempel gambar sesuai pola dengan baik dan rapi, (9) anak antusias bertanya, (10) anak melakukan kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) dengan rapi, baik dan benar, (11) anak mendapatkan bimbingan dari guru dalam kegiatan yang dilakukan, (12) melakukan tanya jawab dengan guru tentang kegiatan yang dilakukan, (13) mendengarkan nasehat dan kesimpulan terhadap kegiatan yang dilakukan, (14) anak menyanyikan lagu yang berhubungan dengan binatang. Aspek yang tidak tercapai sebanyak 3 aspek dengan persentase 21,42% yaitu: anak belum mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, anak tidak melakukan tanya jawab dengan guru tentang kegiatan yang dilakukan dan anak belum mendengarkan nasehat dan kesimpulan terhadap kegiatan yang dilakukan, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan pada histogram berikut:

Gambar 4.2 Histogram Aktivitas Hasil Belajar Anak Siklus I

2. Deskripsi Tindakan Siklus II a) Hasil Observasi Aktivitas

Mengajar Guru Pada Siklus II 64,28% 35,72% 0% 20% 40% 60% 80% SIKLUS I Ketercapaian Ketidaktercapaian 78,58% 21,42% 0% 50% 100% SIKLUS I Ketercapaian Ketidaktercapaian

(13)

Hasil analisis observasi guru sesuai dengan lembar observasi sebanyak 14 aspek yang harus dicapai oleh guru. Pada siklus II persentase aspek yang diamati mencapai 92,86% dengan rincian dari 14 aspek hanya 13 aspek yang dilaksanakan. Aspek yang diamati diantaranya yaitu: (1) anak mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, (2) aktif pada kegiatan apersepsi, (3) memperhatikan guru saat memperkenalkan media pembelajaran, (4) anak memperhatikan guru menjelaskan cara memegang pensil dengan benar, (5) anak memperhatikan guru saat memberikan contoh cara mewarnai pola gambar dengan rapi, (6) anak memperhatikan guru menjelaskan cara memegang gunting dengan benar (7) anak memperhatikan guru saat memberikan contoh cara menggunting sesuai pola gambar, (8) anak memperhatikan guru saat memberikan contoh cara menempel gambar sesuai pola dengan baik dan rapi, (9) anak antusias bertanya, (10) anak melakukan kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) dengan rapi, baik dan benar, (11) anak mendapatkan bimbingan dari guru dalam kegiatan yang dilakukan, (12) melakukan tanya jawab dengan guru tentang kegiatan yang dilakukan, (13) mendengarkan nasehat dan kesimpulan terhadap kegiatan yang dilakukan, (14) anak menyanyikan lagu yang berhubungan dengan binatang. Aspek yang tidak tercapai sebanyak 1 aspek dengan persentase 7,14% yaitu guru memberikan motivasi dan penghargaan pada anak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut:

Histogram 4.3 Aktivitas Mengajar Guru Siklus II

b) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Anak Siklus II

Hasil analisis aktivitas belajar anak sesuai dengan lembar observasi pada siklus II sebanyak 14 aspek yang diamati diharapkan dapat tercapai, namun yang tercapai sebanyak 12 aspek (85,71%), aspek yang diamati diantaranya: (1) anak mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, (2) aktif pada kegiatan apersepsi, (3) memperhatikan guru saat memperkenalkan media pembelaran, (4) anak memperhatikan guru menjelaskan cara memegang pensil dengan benar, (5) anak memperhatikan guru saat memberikan contoh cara mewarnai pola gambar dengan rapi, (6) anak memperhatikan guru menjelaskan cara memegang gunting dengan benar, (7) anak memperhatikan guru saat memberikan contoh cara menggunting sesuai pola gambar, (8) anak memperhatikan guru saat memberikan contoh cara menempel gambar sesuai pola dengan baik dan rapi, (9) anak antusias bertanya, (10) anak melakukan kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) dengan rapi, baik dan benar, (11) anak mendapatkan bimbingan dari guru dalam kegiatan yang dilakukan, (12) melakukan tanya jawab dengan guru tentang kegiatan yang dilakukan, (13) mendengarkan 92,86% 7,14% 0% 50% 100% SIKLUS II Ketercapaian Ketidaktercapaian

(14)

nasehat dan kesimpulan terhadap kegiatan yang dilakukan, (14) anak menyanyikan lagu yang berhubungan dengan binatang. Aspek yang tidak tercapai sebanyak 2 aspek dengan persentase 14,29%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut:

Gambar 4.4 Histogram Aktivitas Belajar Anak Siklus II

B. Pembahasan

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan sesuai dengan prosedur penelitian yang telah dirancang sebelumnya. Setiap pertemuan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan,awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Hasil analisis observasi mengajar guru sesuai dengan pedoman/lembar observasi sebanyak 14 aspek yang akan dicapai oleh guru. Pada siklus I skor ketuntasan yang dicapai guru yaitu 64,28% atau 9 aspek dari 14 aspek kemudian mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 92,86% atau 13 aspek dari 14 aspek pengamatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut.

Gambar 4.5 Histogram Hasil Analisis Aktivitas Mengajar Guru Siklus I dan

Siklus II

Berdasarkan histogram tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas mengajar guru pada siklus I mencapai 64,28% dari 14 aspek yang diamati, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 92,86%. Dengan demikian aktivitas mengajar guru pada penelitian tindakan kelas ini telah mencapai hasil yang maksimal.

Hasil analisis observasi belajar anak sesuai dengan pedoman/lembar observasi sebanyak 14 aspek yang akan dicapai oleh anak. Pada siklus I skor ketuntasan yang dicapai anak yaitu 78,58% atau 11 aspek dari 14 aspek kemudian mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 85,71% atau 12 aspek dari 14 aspek. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut:

Gambar 4.6 Histogram Hasil Analisis Belajar Anak Siklus I dan Siklus II 85,71% 14,29% 0% 50% 100% SIKLUS II Ketercapaian Ketidaktercapaian 64,28% 92,86% 35,72% 7,14% 0% 50% 100% SIKLUS I SIKLUS II Ketercapaian Ketidaktercapaian 78,58% 85,71% 21,42% 14,29% 0% 50% 100% SIKLUS I SIKLUS II Ketercapaian Ketidaktercapaian

(15)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di TK Mekar Indah Kota Kendari pada kelompok B selama dua siklus, terdapat peningkatan. Hal ini dapat terlihat oleh kemampuan motorik halus anak pada saat hasil observasi awal sebelum tindakan sebesar 61,11%, pada siklus I meningkat menjadi 72,22% dan pada siklus II lebih meningkat lagi menjadi 88,89%, serta berdasarkan hasil observasi guru pada pelaksanaan siklus I memperoleh persentase sebesar 64,28% dan pada siklus II meningkat menjadi 92,86%. Sedangkan hasil observasi aktivitas anak pada pelaksanaan siklus I, memperoleh persentase sebesar 78,58% dan pada siklus II meningkat menjadi 85,71%.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik halus dapat ditingkatkan melalaui kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M). B.Saran

1. Bagi Guru

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, sebaiknya guru menggunakan kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) sebagai salah satu cara untuk meningkatkan motorik halus anak karena dari hasil penelitian terbukti bahwa melalui kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) dapat meningkatkan motorik halus anak.

2.Bagi Sekolah

Memberikan dan menyediakan fasilitas yang mendukung kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M). Mendukung upaya guru dalam menggunakan kegiatan Mewarnai, Menggunting

dan Menempel (3M) untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

3.Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian mengenai peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Mewarnai, Menggunting dan Menempel (3M) banyak kekurangan. Oleh karena itu, menjadi motivasi bagi peneliti selanjutnya untuk melengkapi penelitian ini, yaitu dengan variasi yang lebih menarik, sehingga dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

DAFTAR PUSTAKA

Budi Maryatun, Ika. 2011. Perkembangan Anak. (Artikel).: [Online].http://staff.uny.ac.id/dosen/i ka-budi-maryatun-mpd. (Diakses tanggal 20 April 2017)

Cholik Mutahir, Toho dan Gusril. 2004. Perkembangan Motorik Pada Masa Anak-anak. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. 2004. Pedoman Penilaian di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.

Fadilah, Nurul. 2014. Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mewarnai Di Kelompok B Tk Kklkmd Sedyo Rukun Bambanglipuro Bantul, [Online]. Tersedia:http://eprints.uny.ac.id/ 13427/1/Nurul%20Fadhilah_101 11244028.pdf. (Diakses 3 Mei 2016) http://melyloelhabox.blogspot.co.id/2012

(16)

/10/mewarnai-menggunting-menempel-3m html. (Diakses 3 Mei 2016)

Julianti Setyaningrum, Kyky. 2012.

Upaya Mengembangkan

Kemampuan Motorik Halus Menggunakan Teknik 3M (Mewarnai, Menggunting dan

Menempel) Pada Anak

Kelompok A Di Tk Aba Karang Kalasan. [Online].

Tersedia:http://karya

ilmiah.um.ac.id/index.php/KSD P/article/view/48537 (Diakses 3 Mei 2016)

Mukhtar, Latif, dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini: Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Kencana.

Pamadhi, Hajar. 2008. Materi Pokok Seni Keterampilan Anak. Jakarta: PT Rineka Cipta.

2012. Seni Ketrampilan Anak. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Rosmala, Dewi. 2005. Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sujiono, Bambang. 2008. Metode Pengembangan Fisik . Jakarta: Universitas Terbuka.

Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sumantri. 2005. Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Dinas Pendidikan.

Susanti, Yulistia. 2016. Peningkatan

Kemampuan Motorik Halus melalui Kegiatan Bermain 3M (Mewarnai, Menggunting dan Menempel) Kelompok A di RA Muslimat No. 24 Malang. [Online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/10641/ (Diakses 3 Mei 2016)

Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Gambar

Gambar 4.1 Histogram Analisis  Aktivitas Mengajar Guru Siklus I
Gambar  4.6  Histogram  Hasil  Analisis  Belajar Anak Siklus I dan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perbandingan selisih antara postes terhadap prites pada kelas kontrol lebih besar manandakan bahwa media alat peraga gigi dari kayu efektif untuk

Semua data yang sudah dikumpulkan tersebut diperiksa dengan tujuan untuk menentukan sejauhmana kebijakan-kebijakan komunikasi dan kegiatan- kegiatannya dapat mencapai sasaran

Animasi tradisional sistem pengerjaannya dengan menggabungkan satu persatu tiap-tiap gambar buatan tangan sedangkan animasi komputer pengerjaannya lebih cepat dan bagus

Sementara toleransi risiko dan faktor demografi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi masyarakat Gresik. Kata kunci

Tahun 2006 merupakan tahun yang lebih kondusif bagi perbankan Nasional dibandingkan dengan tahun sebelumnya meski belum optimal namun peran intermediasi pada tahun

 Berdasarkan Hasil Penilaian Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) TPT PD KARYA PERSADA diputuskan bahwa TPT PD KARYA PERSADA dinyatakan Lulus karena dapat Memenuhi

Salah satu masalah kebutuhan oksigenasi adalah hipoksia, hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen

Seperti berdoa, memberi salam dan penjelasan tentang tema dan sub tema pada hari ini, dan pada kegiatan inti pendidik harus memberikan penjelasan tentang