LAPORAN
HIBAH PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL
Direktorat Jenderal Pendidikan Tnggi
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Anggaran 2009
Bidang:
Mitigasi dan Manajemen Bencana
Judul Penelitian:
Peringatan Dini Daerah Rawan Longsor Secara Online dengan
Mengaplikasikan Sensor Curah Hujan, Kadar Air Tanah, Dan
Getaran Tanah
Penelitian ini dibiayai oleh Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional
,
melalui DIPA No.
0868.01023-04.112009
Ketua
Tim
Peneliti:
Adi Susilo,
PhDUNIVERSrrAS BRAWIJAYA
l I A L , A M A N
PENGESAHAN
2 T~rn Penelitl 2 1 Ketua T m a NamaLengkap b. Jahatar~ FungsionatiGolor~~an c. NIP d FakultasISekolah e Jurus~Kelompoh Keahhm f Alamat K a n t o r f i l n i F ~ ~ - m a l l:Peringatan Dini Daerah Rawan 1,ongsor Secara Onlino dengall Mengaplikasikai~ Sensor t'ural~ Hujan, ICadar Air Tanah &an Getaran Tanah
: Adi Sllsilo, PbD~
: Lektol- kepalal lTIc
: 13 1 9150 417
: MIPA
: Fisika / Geofisika
: J1. Mayiend Havono 167 Malang 0341-575833x1341 575834, ~disu~ilo@brawijayaac.id
: JI. Runga Srigading.dalam no 57 Malarg, Tel. 0341 -4874801 08 123302232
2.2 'Tim Riset
2-~r Eug. Dldlk R Smtoso
I
Instrumer~tasi/
Fakultas MIPA1
51
10
]
I-
1
- -;;2;1k
1
Fakltas Tekntk1
51
;:
1
4 1 Puniomo Fakultas MTPA 5
3. Jangka waktu penelitian : 3 tah~rn
4. Total biaya yang diuswlkm : Rp; 291.000:OOO
5. Biaya yang cfiusullcan rdun 2 : RP. t~~).000.000.
6. Bid- Peuelitian : Mitigasi dan Manajanen Bencma
~ e t u a y i r n Peneliti
Adi Susilo, PhD.
Nip. 19631 2271 99'1 031 002
1,ongsoran adalah salah satu jenis 'bencana ,qang sering dijumpai di Indonesia, baik skala kecil maupun besa. [Jpaya penang@langar~ longsoran biasanya clilakukan setelah terjadi, rneskipun gejala longsoran dapat diketahui sebelum kejadian. Pengertian tanah longsw adalah mntuhnya tanah secara liba-tiba atau pergerakan tanah atau bebatuan dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur yang umumnya tejadi di daerah terjal yang tidak stahil. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya bencana ini adalah lereng yang bmndul serta kondisi tanah dan bebatuan yank rapuh. Hujan deras tidalah pemicu utanm
terjadinya tanah longsor. Tetapi tanali longsor drlpat juga disebabkan oleh gelnpa atau aktifitas gunung api. Ulah manusia pun bisa rnznjadi penyebab tanah longsor seprti penambangan tanah, pasir dan batu yang tidak terkendali. Gangguan kestabilan lereng ini dikontrol oleh kondisi inorfologi (terutarna kemiringan lereng), kondisi hatuan ataupun tanah penyusun lrreng dan kondisi hidrolog atau tata air pada lereng ( M i e n and Vibe~g, 1998, Susilo, 7009).
Besamya kesub<an akibat peristlwa tanah l o ~ g s o r yangberlangsung secara tibah-tiba sangatlah besar, balk hiirta benda maupun jiwa. Kemgian ini sebenamya dapat ditekan (diminimalisasi) apabila kondisi akan terjadinya peristiwa tanah longsor dapat diketahui sedini mungkin, sehingga dengan segera dapat diberikan peringatan akan adanya bahaya longsor pada inasyarakat sekitar lokasi. Dengan demikian masyarakat mempunyai waku yang cukup untuk menbpnmbil tindakan yang diangl;appe~lu.
IJntuk rnaksud tersebut diatas, dalam penelitian kali ini akan dibuat suatu perangkat elektronik yang berfungsi sebayai p e r i n ~ ~ t a n dir~i secara online adanya kcjadian tanah
longsor. Perangkat elektronik ini tersusun atas modul-modul sensor (yaitu sensor curah hujan, kadar atr tanah, dan getaran tanah), modul akuisisi data dan logge~% sena ~nod~ii komunikasi data online. Penelitian ini direncanakan selesai dalam 3 tahap (tahun). Untuk tahun pertama akan dilakukan desain dan pengembangan sensor, pengembangan sistem akuisisi dala dan logger, serta aplikasi laboratoriim. Unhtk tahun kedua akan dilakukan penyesesuaian dan pengembangan sistem untuk aplikasi lapangan, dan pada tahun ketiga akan dilakukanpengembangn sis'kmnnline dan evaluasinya.
PRAKATA
Syukur kehadirat Alloh Yang Maha Kuasa atas segala n~kmat yang telah dilimpahkan kepada
kami,
utamanya berupa kesehatan lahir dan batin, sehingga kami dapat menyelesakan laporan tahunan kegiatan Hlbah Penelitian Sesuai Pnoritas Nasional Brdang Mitigas1 dan Menejemen Bencana yang bejudul Peringatan Dini Daerah Rawan Longsor Secara Online dengan Mengaplikasikan Sensor Curah Hujan, Kadar Air Tanah danGetaran Tanahini tanpa adanya kendala yang berarti Kegiatan penelltian ini diblayai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional
,
melallu DIPA NO. 0868.01023-04.112009. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaamya pada kami untuk melakukan kegiatan penelitian ini.
Sesuai dengan rencana penelitian yang kaml ajukan, penelitian ini akan dilaksanakan
dalam tiga tahap (tahun) mulai
rahun
anggaran 2009 sampai dengan tahun anggaran 201 1. Untuk tahun pertama (TA 2009) kaml telah melakukan rancangbangun suatu sistem peralatanuntuk
deteksi longsor, yang meliputi sistem sensor, akuisisi datadan
peralatan mekanik untuk ekspenmen laboratorium. Sistem peralatan yang masih berupa prototipe in1akan disempurnakan
dan
diterapkm di lapangan pada tahap penelitian berikutnya.Selama melakukan kegiatan penelitian ini kami telah mendapat banyak bantuan dan
berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kamr rnenycapkan banyak-banyak tenma
kas~h
kepada semua pihak. yang telahikut
mensukseskm kegiatan ini. Semoga ke rjasama ini akan terus berlanjut dimasa-masa mendatang.Malang, Desember 2009 Tim Penyusun
DAFTAR
IS1
HALAMAN PENGESAHAN RINGKASAN PRAKATA DAFTAR IS1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perurnusan Masalah 11. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Pengertian Tanah Longsor
2.2. Tinjauan Sensor dan Sistem Elektronik
111 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3.1. Tujuan Penelitian
3.2. Manfaat Penelitian
IV, METODE PENELITIAN
4.1. Waktu dan Tempat
4.2. Rancangan dan Langlah Penelitian
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Sistem Sensor dan Akuisisi Data
5.2. Eksperimen Longsoran Skala Laboratorium
V.
KESIMF'ULAN DAN SARANDAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN (i) (ii) (iii) (iv)
BAB
1
PENDAHIJI2UAIAN
I
.1
Latar
Belakang
Longsoran adalah salah satu jenls beqcana qang serrng dijumpal dl Indonesia, baik skala kecil maupun besar. Upaya penanggulangatl longsoran biasanya drlakukan setelah teriadi, meskipun gejala longsoran dapat diketahui sebefum kejadian. Penbptian tanah longsor adalah runtuhnya tanah secara tiba-tiba
atau pergerakan a n a h alau bel~atuan
dalam j d a h b e s a r secara tiba-tiba a h u berangsur yang umumnya terjadi di daerah terjal yang tidak stahil. Faktor lain yang mempengaruhi terjiidinya bencana ini adalah lereng yailg gundul serta kondisi tanah dan bebatuan yang,ral~uh. Hujan deras adalah pemicuutarna- terjadinya tanah longsor. Tdapi tanah longsor dapat juga disebabkan oleh gempa atau aktifitas Lmung api. Ulah manusia pun bisa menjak penyebab tanah longsor seperti penambangan tanah, pasir dan batu yang ttdak terkendafi. Gangguah kestabilan iereng hidikontrol oleh kondisi ~norfblogi (terutama keimringan lereng), kondisi batuan ataupun tanah penyusun lereng dan kondisi hidrologi atau lata air pada lereng (Hartlen and V~berg,
1998, Susilo, 2009). Meskipunsuatu lereng rentan atau berpotensi untuk foiigsor. karena kondisi
kmntrit~an lerei~g, hatuw!tanali dan tata ain1y4 nam1eilereng tersebrtt helum akan longsor atau ferganggu kestabilannya tanpa dipicu oleh prnses peinicu. Proses pe~nicu longsoran dapat berup :
a). Peniiigkataii kmciungaii air dalam lmeny. seliingga terjadi ak~rmulasi air. yang merenggngkai ikataii antar butir ta~ialidari akliin~ya metidorang, butic-butii: tanall uc~tuk. longstlr. Peningkaran kandungan air iiii seritig disebabkan oleh meresapnya airhujan, air- kolmdselokan yang bocor nfau air sawah keclalmi lereng.
b). Getal-an pdda lereng akibat gempa bum ataupun ledakan, penggalizt~i, geta~a~i alatikendaraan. Gempa bunli pada tanah pasir tkngan kandungan air wring nlengakibatkan liquefactio~~ (tanall kehiiariga~~ kekuaion Eeser da11 daya dukung, yang diiringj denpan penggenangan ranah oleh air dari bawah tanall)
c). Peningkataii beban yang ineiampaui daya dukung tanaliatau kuatgaer tanah. Behan. yang bel.lel>ilian ini dapat bempa behati baiigmiaii atmpmi polion-pohoi~ yaig terlalu rimbun daii rapat yany ditanam pada laeng lebili curam daii 40 derajat.
d). Pe~notongan kaki lerei~g secwa sembnraagan yang niengakibatkan lereng kthilangan gaya peil)caiigga.
sangatlah besar, balk harta benda maupun jlwa. Kerugian in1 sebenarnya dapal dltekan (dim~n~rnal~sas~) apahrla kondls~ akan terjadinya ]xristiwa tanah longsor dapat d~ketahui sedin~ mnunghn, s e h n g ~ a dengan segera dapat d~bertkan penngatan akan adanya bahaya longsor pada ma5yarakat sekltar lokasi Denbmn ilem~luan masyarakat melnpunyai wakn
yang cukup untuk mengamh~l tlndakan yang d~anggap perlu
1.2
Perumusan Masalah
Untuk mendapatkan has11 penelltian yang iepat sasara, maka dirumuskan heherapa pernasalahan sebaga~ benkut
a. Bagaimana mnerancang dan membuat sualx sistem penlatan untuk keperluan peringatan dini daerah rawan longsordengan rnengaplikasikan sensor curah hujan, kadar air tanah clan gtaran tanah, secara onIirle; yang sederhana, berdayaguna, murah~ dan mudah diprasikan.
h. Bagaimana mengimlementasikan sistem ~nstr~lmentasi pada poin (a) tersebut mmjadi unit-unit atau modul-modul sensing dan akuisisi. data yang selanjutnya disebut sebagai Remote Terminal TJnil (RT1.I) serta modul logger data dan kontrol yang selajutnya disebtd Master Tem~inal Unit
(MTU)
c. Bagaimana merancang dan membuat suatu ~~rotokol' komunikasi data antara modul- modul RTU dan.MT.U~
d. Ragairnana menganalisa data-data eksperimen longsoran untuk dapat diarnbil suatu parameter referensi terjadinya longsor.
HAB
11I'INJAIJAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian 'ranah Longsor
Tanah longsor adalah runtuhnya tanah secara tiba-tiba atau pergerakan tanah atau bebatuan dalam jumla'h besar secara tiba-tiba atw berangsur yang u.mumnya terjadi di daerah terjal yang tidak siabil. Faktor lain yang ~nelnpengaruhi terjadmya bencana ini adalah lereng yang .gundul sefla kondisi tanah clan bebatuan yang rapuh. Hujan dcr-as adalah pemicu utama terjadinva tanah longsor. Tetapi tanah longsor dapat juga disebabkan oleh gempa atau aktifitas bmnung api. Ulah manusla pun bisa lnenjadi penyebab tanah longsor seperti penamhangan tanah, pasir dan batu yang lidak terkcndali. Gangguan kcstabilan. lereng ini dikontrol oleh kondisi morfologi (terutama keiniringan lereng), kondisi batuan ataupun tanah penyusun lereng dan kondisi hidrologi atau tata air pada lereng (Hartlen and Viberg, 1998, Susilo, 2009).
Tanah lon@oran mudah terjadi pada tamh kohesialau berbutir halus, dan pada saat jenuh air, karena pada saat tersebut ,harga kuat geser dan kohesi terendah (Rachrnansyah, 2006). Pada prinsrpnya, tanah longsor ter~adr brla gaya pendorong pada lereng lebih besar dar~pada gaya penahan Gaya penahan ulnumnya d~pengaruhr oleh kekuatan batuan dan kcpadatan tanah. Scdangkan gaya pendorong dlpengaruhl oleh besamya sudut lereng, alr, beban serta herat jenrs tanah batuan Adapun Saktor-faktor penyebab terjadmya tanah
longsor adalah scbagai bhenkut (Mitchell, 1993, Sachan and Penumadu, 2007) a). Flojan:
Ancaman tanah longsor b~asanya dlmulai pa& bulan November karena nIenlngkdtnp rntensitas curah hujan Musrrn lierlng yang panjang akan menyebabkan terjadlnya penguapan alr dl pennukaan tanah dalam lumlah besar Hal itu mengak~bathan munculnya pori-pon atau rongga tanah hingg;~ terjadi retakan dan inerekahnya tanah permukm Ketlka hujan, air akan menyusup ke bagan yang retak sehmgga tanah dengan cepat rnengeinbang he~nbal~. Hujan lebat pa& awal musrm dapat men~~nbulhan longsor, karena lnelalul tanah yang merekah a11 akan mas& dan terakumnlas~ dl bagan dasar lereng, seh~ngga memnihuikan geraltan tateral Bila ada pepohonan dl permukaannya, tanalr longsor dapat dicegah Larena alr akan drserap oleh tumbuhan Akar tumbuhan juga alian berfungsr meng~kat tmah
b). Lereng terjal:
Lereng atau tehlng yang teqal akan memperbesar gaya pendorong Lereng yang terjal terbentuk karena pen;Ghsan air sungal, mata alr, air laut, dan angin Kebanyakan sudut
lereng yitng menyebabkan longsor adalah 180 apab~lau.iung lerenbmya t q a l dan hidang longsorannya mendatar
e). Tanah yang kurang padat dan tebal:
J e n ~ s tanah yang kurang padat adalah tanah le~npung atau tanah hat dengar1 ketebalan Ieb~h dar~ 2,5m dan sudut lereng leb~h dar~ 220 derajat. Tanah j e n ~ s in! mem~lik~ poteusl untuk teqadmya tanah longsor terutama bila terjadi h y a n Selain itu lanah ini >angat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjad~ leinbek terkem air dan pecah ketika hawa tcrlalu panas
d). Batuan yang kurang kuat:
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran paslr dan campuran antara ker~k~l, paslr, dan lempung ulnumnya kurang kuat Batuan tersebut akan mudah inen,jadr tanah b ~ l a mengalam1 proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor b ~ l a terdapat pada lereng yang terjal
e). Jenis tata lahan:
Tanah lonbsor banyak teqadl dl daerah tata lah;m persawahan, perladangan, dan adanya genangan a r & lereng yang teqd Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat unluk mengikat b u t ~ r tanah &n membuat tanah menjam lembek dan jenuh dengan air sehingga
mudah terjadl longsor Sedangkan untuk daerah perladangan penycbabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya teqadi dl daerah longsoran lama
f). Cetaran:
Getaran yang ter~adl b~asanya d~aklbatkan aleh gem pa bum^, ledakan, getaran inesln, dad getamn Lalullntas kendaraan. Ahbat yang dltlmbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan $Inding rumah men~adi retak
g). Susut muka air daaau atau bendungan:
Aklbat susulnya muka alr yang cepat di dandu maka gaya penahan lereng menindi hilimg> dengan sudut kemmngan waduk 220 inudah terjadi longsoran d m pentnunan tanah yang biasanya diikut~ oleh retakan.
Adanya beban tambahan srpertl bangunan pada lereng, dan kcndaraan akan memperbesar gaya pendororig te~~adlnya longsor, terutama dl sek~tar bkungan jalan pada daerah lembah Aktbatnya te jadi penurunan tanah dan retakan ke arah lembah
2.2 Tinjauan Sensor dan
Sistern
Elektronik
Sensor Vibrasi
V ~ b r a s ~ atau getarnn mckanlk umumnya diukur dengan rnengbmakan sensor
clccekrcrme~er (percepatan) Tranduser yang paling umum dl~wnakan adalah pzc:c?-
acceleramercr, yang mempunyai level akurasl sekitar 2% Sebenarnya accelerometer
s e n d ~ r ~ juga dapat digumkan untuk menpkur parameter fisls yang laln yang mash tmunan dari percepatan yakni slmparlgan (d~n~lucsment) dan kecepatan (vt~Io~.ity) (Alan S
Morns, 2003) Gambar 2.1 adalah blok d~agram fungs~ kerja dar~ sebuah accelerometer, dan contoh-contoh accelerometer komers~al yang ada dl pasaran.
( a ) (b)
Gambar 2.1 Blok dlabmrn accelerometer dan Accelerometer komersial (b)
Pada gambar 2 I diatas, jika sebuah gaya luar F(/) bekerja pada sistem terscbut, maka persarnaan umumnya dapat d~tul~skan sebagsl~
Solusi dar~ persamaan tersebut diatas memberikan ksaran simpangandf) yang dise'habkan oleh adanya gaya tuar 1:(t) Dan selanjutnya besarnya kecepatan v ( t ) dan percepatari a(t),
dapat diturunkan dan ditullskan sebaga~
Jlka faktor redaman dlabalkan dan menset e 0 , maka bentuk solusl umumnya, yaito
dimana
Salah satu jenis Acc dorohzetc.r yung hoA-crnhung dongan peaat u~Iuluh AKMS
u ~ c c l e r u ~ ~ r ~ c . r . MEMS terbuat dan komponen denban ukuran antara 1 sampal 100 pm dan plrantl MEMS secara umum mempunyal ukuran dan 20
wm
sampa~ I mm MEMS akselen~meter didtsain untuk mengukur percepatan gerak mekanik. Besarnya perccpatan gerak mekanrk umumnya dinyatakan dalam skal:~ "g" (gravrtas1-9,8 mi?) Gambar 2 2 rnerupakan salah satu contoh MEMS akseler~lnete~ tlpe MMA 7260QT yang d~mcnwnya d~band~ngkan denyan uang koin MEMS bpe ini mempunyai beberapa keunggulan, d~antaranya adalah srnsrtrv~tasnya dapat d ~ p ~ l i h dalam empat mode (l,Sg, 2g, 4g, 6 g ) ,konsums~ arusnya rendah /500ph, dan 3pA unluk mode sleep), tegangan operasinya rendah (2 2V-3.6V), sens~tlvltasnya hng&q (800mVig @ 1 Sg), dan har~mnya murah
,n-. .-.T innni
Gambar 2.2- MEMS akselerorneter tlpeMMA 72611QT
MMA 7260QT rnerupakan akselerometer dengan sifat kapasitif lde dasar dari iransducer perubahan kapasitif' (sensor kapasitit) yaitu besamya kapasitansi dan
dua
lempeng adalah sebanding dengan luas area dibag;i dengan jarak antara kedua lempeng (C'
m Ald). Sehingga, apabila jamk kedua lempeng semakin dekaf maka nilai kapasitansinya akan semahin bertamhah, dan jika luas area dikurangi, maka besarnya. kapasitansi ahan berkurang. Pa& dasamya . akselerometer M M A 7260QT berfungsi wntuk mengukur pergerahan mekanik yang ditimbulkan oleh medium yang diukur. Secara umum ada 3 jenis
Telemetri Radio
Telemetri adalah proses pengukuran parameter suatu obyek (henda, ruang, kondisr alam), yang has11 penbwkurannva & h~nmkan ke tempat Jain melalui proscs pengiriman data balk dengan m~mggunakan kabel maupun Lanpa menggmnakan kabel (wrrrle,tr).
cul+n:c.ln.ro trrrrllhl,t , l n t , . t Alm.ln4*~lltton rpr.oro l%-r.nlmr. n p r l l l i l . l n . . l # n o
Gambar 2.3. Blok Diagram Sistem Telemetri
K
r U (I(emore 7ermmul f/nrr) adalah ~ L N I C , , yang d~pasang pada okyek p e n ~ w h a ndengan komponen utamanya adalah Mrkrokontroler (MK) yang dipasang p"a lokasi pengukuran Fungsr utama MK adalah untuk merrgolah data dan mengontrol p~mnti luar modul MK (merubah besaran analog d a r ~ output sonsor ke diptal). Pencatatan data dl RTU
tldak hanya untuk satu besaran fisis saja tetap brsa lehrh dat~ satu besaran fisrs seh~ngga ahan menmgkatkan penggunaan MK MK Juga dgmakan untuk lnenbirim data dan nlenerlma data yang berupa brakter percntah d a r ~ pusat pengalah data (Komputer PC)
yang selanjutnya drsebut MTU (.Muster Tern11rzul linrt) Secara umum slstem tclernc3n terdrr~ atas enam baglan pendukung sepeitr yang telihat pada Cambar 2.3 yartu:
1 Ohjeh u k u r , ~nerupakan komponen utama yang harus ada karena tanpa adanya objek yang diukur tidak ttda parameter yang diolah
2 Sensor, merupakan sebuah ~fevrer yang rnerubah besaran analog dan parameter yang diukur mcnjadi 'hesaran listrik.
3. Pemancar, merupakan, dcvrce yang mengirimkan. data dan mengubah sinyal menjadi
sinyal iransmisi.
4. Saluran transmisi, merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data, dapat herupa kabel (wire7ine)yang merubah sinyal digital rnenjadi sinyal listrik ataupun ~~ire1e.w yang merubah -sinyal dalam bentuk gelombang frekuensi
5 . Penerima, merupakan d~,vice yang lnenerima dan mengolah data yang di tnnsmisikan serta nierubah sinyal transmi& menjadi sinyal digital.
6. Tanlpilan/ diplay, merupakan bagian yang menampilkan hasil pengolahan data yang dterima dan biasaya berupa si~jiware in6erjuce.
Dalam -aplikasi telemetri, penguhah data kon~puter menjadi sinyal-sinyal trans~nisi dmamakan /r~ncmz//er , sedmgkan pengubah s~nyal-suryal transmisi menjah data digital d18ebut rewlver 7runsmrtf@r h~asa~iya bekerja seeara sitnultan bersama
reculvur.
Rudit.~ comtviuraicutir~t~ frotlsceiwer adalah pesawat pemancar radio sekaligus berfungsi ganda sebagai pesawat penerima radio yang digunakan untuk keperlr~an komunikasi atau sering disebut sebagai Radio .Vrequency Ak4c~de171 (RF Modem). Pada generasi awal, ba@an.pemancar atau rrunsn~iller dan bagian penerima ataureceiver dirakit secara terp~sah dan merupakan bagian yang bekt:rja sendiri. Pada saat ini, RF Modem terdiri atas bagim wan.~~nir/erdrtn bagian receiver y qdiralut secara terintemasi-
RF Transceiver yang banyak. digunakan saat ini adalah RF Transceiver dengan frekucnsi 433 MHz, olch karena itu piranti ini tepat untuk d i b w k a n delam komunikasi half duplex. Karakteristik RP Transceiver 433 MHz berheda-beda hergantung pabrik pembuatnya. RF Modem seri YS dari yishi el~ctronic merupakan ~nodul radio yang didesain untuk transmisi data dengan frekuensi pembawa sebesar 433MHz dengan delapan
r;/rutznel pilihan dan houdrate sebesar 9600bps. Mode pengiriman datanya adalah h a y
dzrpter d e n p n interface RS232 sehingga data dapat l a n ~ ~ u n g diterima me'lalui PC. Itarrge temperatur yang cukup lebar antara (-35% samlmi 75°C ) dan .kelembaban rehi[ 100'
sa~npai 90%, radio rrarrscuiver seri YS cocok d~gunakan uuntuk industri dan monitoring lingkungan secara indoor ataupun oufc/oor.
Gambar 2.4. Beberapa Tipe RF Transceiver Seri YS (www.yishi.cn)
RAB
I 1 1
TUJCTAN
DAN MANFAAT
PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dariripeneiitian ini adalah membuat srlatu perangkat elektronik yang herfungsi sebagai peringatan dini secara online adanya kejadian tanah longsor, dengan mengukur hesarnya parameter-parameter yang memicu terjadinya tanah longsor. Perangkat elcktronik ini tersusun atas modul-modul sensor (yaitu serlsor curah hujan, kadar air tanah, dan getaran tanah), modul a k u ~ s ~ s i data dan logger. serta modul komunikasi data nnlitle. Penelihan ini direncanakan selesai dalaln 3 tahap (tahun). Untuk tahun pertama dilakukan desain dan pengembangan sensor, pengemhangan sistem akuisisi data dan logger, serta aplikasi Iaboratorium. Untuk tahun kedua akan dilakukan penyesesuaian dan pengembangan sisteln unwk aplikasi lapangan, dan pada tahun k e a a akan dilakukan pengemhangan sisteln online dan evaluasinya. Selmjutnya tujuan peneritian tahap pcrtarna dapat d i j a b a r h sebagai herikut:
1. Merancang &an membuat scnsor vihrasi nlekanik sensor curah hujan, dan sensor kadar air tanah beserta sistem pengkondisi sinyalnya.
2. Merancang dan me~nbuat sistem akuisisi data dan logger untuk ketiga jenis sensor
diaias.
3. Membuat sistem mekartjk untuk e'hperimen dan uji lahorabrium.
3.2
Manfaat Penelitian
Manl'aat yang dapat diambil dari penelitiai~ ini adalah tersedidnya suatu ,peralalitn untuk detcksi dini tejadinya peristiwa tanah longsor pada daerah tertentu (yaitu daerah yang dipasang sistem sensor), Dengan adanya sistem peringatan dini ini, maka pihak-pihak yany berwenang dapat memberjhan perinringatan sedini m~nungkin kepada masyarakat sekitamya sehingga korban akibatperistiwa tanah longsor ini dapat diminimalisasi,
BAB IV
METODE PENELITMN
4.1
Waktu dan Tempat
Dalam penelitian kali ini, dibuat matu perangkat mekanik dan elektronik yang berfungsi sebaga~ peringatan & n ~ secara online adanya kejadian tanah longsor. Perangkat elektromk in1 tersusun atas modul-modul sensor (yaitu sensor curah hujan, kadar air tanah,
dan getaran tanah), modul akulslsi data
dan
logger, serta modul komunikasi data onlme.Penelitian itu direncanakan selesai &lam 3 tahap (tahun),
dengan
tahapan kerja sebagai berikut:Tahun
I:Mei
2009sampai dengan Desember
2009Melakukan desain sistem mekanik dan pengembangan sensor, pengembangan sistem akuisis~ data dan logger, serta aplikasi laboratorinm.
Tahun
2:Mei
2010sampai dengan Desember
2010Melakuhan penyesesuaian dan pengembangan sistem untuk aplikasi lapangan.
Tahun
3:Mei
201 1sampai dengan Desember
2011Melakukan pengembangan sistem online dan evaluasinya.
Penelitian &lakukan
di:
Lab Instnrmentasi dan Pengukuran Jurusan Fisika Unibraw,
untuk
proses rancang bangun instrumen (peralatan), dan Lab. Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil untuk u j ~ laboratonurn.Salah satu daerah rawan longsor di Kabupaten Malang untuk apl~kasi lapangan
4.2. Raneangannangkah Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berupa perekayasaan peralatan sensor, data aliuisisi dan Logger untuk mendeteksi longsoran, dan eksperimen di laboratorium. Peralatan hasil rekayasa dan eksperirnen laboratorium akan dicoba
di
lapangan, dan deseminasi diModel
Fisik
Experimen LaboratoriumModel fisik percobaan di laboratorium dan sistem pernantauannya dsajikan pada gambar
4.1 berlkut
Data recorder.
Gambar 4.1. Model fisik percobaan laboratonurn
Variabel Penganrolan
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kandungan air dalam tanah dan amplitude getaran sampai t q a d i longso~an. Sensor dndesaln &pat merekam kedua variabel yang bekerja tersebut secara real time s a m p longsoran tejadi. Sistem komunikasr yang dibangun hams mampu mengrim k e d u data variabel pengamatan pada stasiun pengarnat dan penganalisis secara tepat darl cepat. Program penganalisis hams mampu menghasilkan status atau tingkatan kondisi longsoran.
Model Aplikasi Peralatan di Lapangan
Sebelum dilakukan pelaksanaan percobaan di lapangan, perlu dilakukan
pencanan
lokasi yang berpotensi longsor untuk penempatan peralatan hasil inovasi sebelumnya. Selain itu juga d~lakukan pengambilan sample tanah untuk uji slfat fisis dr
laboratonurn dan beberapa penyelidikan lapangan lainnya yang diperlukan untuk
peralatan akan dilakukan pada saat logsoran sering tejadi di Indonesia, yakni pada
bulan Desember - Maret. Model fisik pengujian peralatan di lapangan ditunjukkan
pada gambar 4.2 berikut.
Gambar
4.2.
Model fisik percobaan lapanganBerdasarkan uraian di atas, maka pada penelitian akan dilakukan hal-ha1 sebagai berikut:
A. Mengembangkan Unit Sensor, meliputi:
1. Mengembangkan modul sensor curah hujan beserta sistem pengkondisi
sinyalnya
2. Mengembangkan sensor kadar air tanah beserta sistem pengkondisl sinyalnya. 3. Mengembangkan sensor getaran tanah beserta sistem pengkondisi sinyalnya.
B. Mengembangkan sistem akuisisi data dan logger, meliputi:
I . Mengembangkan unit logger data berbasis komputer, termasuk membuat
~nterfacenya.
2.
Mendesain sistem basis data dengan bahasa pemrograman Delphi.C. Mengem bangkan.sistem mekanik, meliputi:
1. Merancang banban sistem meka~llk uniuk model longsoran, tennasuk membuat sistem hujan clan sisfe~n getwan tanah.
2. Membuat sistem elektronik beserta sistem 'kontrolnya untuk membangkiykan hujan dm gelamn bnah.
3. Aplikasi'sistem pada skala laboratoriuni.
D. Penyesuaian sistem ontuk llji Laboratoriurn, meIiputi
I . Penyiapan sistem mekanik dan elektronik yang telah dibuat untuk proses uji laboratoriurn.
2.
Pengainbilan data pen~wjian.'3. Analisis data pengujian
F,.Penyusunan laporan penelitian dan pembuatan naskah publikasi, meliputi
t Penyusunan laporan kemajuan penelltian dan penyusunan laporan akhir tahun 1
BAB V
HASJL DAN
PEMBAKASAN
5.1
Sistem Sensor dan Akuisisi Data
Sensor Vibrasi Mekanik
Sensor vlbrasi mekan~k d~buat dari sensor ac:celerometer komerslal jenls MMA 7260
QT. Sensor in1 inempuriyal empat p~lihan senslti\,itas yaitu 1,s g, 2 g, 4 g dan 6
g
yangdlatur lnelalui pln g-~rlcct I d m pln g-,crlect 2 clengm sensitivitas makslmuin mencapiu 800 mV/g Rangkalan seussor v ~ b r a s ~ dtberikan pitda gambar 5.1 benkut
Ground jumpers lor G51 and G S Z VCC
(29
@
L
-
I
-I
-
Cambar 5.1 Rangka~an Sensor Vibrasi MMA7260QT
Dalavn aplikasi praktis, koluaran dari sensor dimasukkan ke pengoudisi sinyal untuk mereduksi nak (miwj. Pen~mndisj sinyal benlpa LPF orde dua karena mempunyai kerniringan .yag lebih t a j a ~ n sebesar -40 d B jika dibandingkau .dengan LPF' ordc sntu. Dalam perancangan pengondisi sinyal digunakan filter ilon inverlin,~ atau sering dikenal dengan nama Sulen Key ordc low puss ,filter sehingga sinyal tidal\ tefbalik atau mempunyai fasa sarna dengan sinyal masukan. Filter dirancang -dengan nilai R'l sama dengan R2 yaitu sebesar 1OKohni dan CI sama clengan C2 sebesar 100 pF, Dari simulasi
dengan menggunakan software aplikasi Circuit Maker dihasilkan frekuensi cul qlf'sebesar
100 14% sehingga sinyal dengan frekuensi diatas 100 Hz akan ditapis (difilter). Besar penguatan (gaili) diperoleh dari perstmaan (l~+R4/R3), sehingga jika diinginkan penguatan sebesar satu kali maka niiai R4 harus jauh lebifi kecil dibandingkan d e n p n K3. Dalarn
perancangan mi dprlih nllai R3 sebesar 10 ohm dan R4 10 Kohm, seh~ngga drperoleh penguatan mendekati satu.
CZ
V i -A,
11
(;ambar 5.2 Rangka~an Snllvr~ Key LPF Orde 2
Pengjran rangkatan sensor berfunbm urdd- mengctahui apakah kedua sensor tersebut dapat memguknr perceptan sesual dengan yang telah dirancang Penbmj~an
dilakukan menghubungkan keluaran sensor (X,,,,, Y,,,,,,
Z,,)
dengan osiIoskop dm multimeter Sensor vibrasl yang telah dlbuat menggunl~kan catu daya masukan sebesar 5 Volt
karena telah d~lengkap~ dengan regulator 3.3 Volt Keluaran sensor &pat diamhil sehelum di Filter ataupun scsudah difilter dengan sensrtlvilas sesuar dengan konfgurasi ~ w ~ f c h gl dan g2
Gambar 5.3, Hasil Rancangan Sensor Vibrasi Tampak Bawah dan Tampak Atas
Keterangan Gambar 4 1 :
I . Accelerometer MMA7260VT
2. Regulator 3,3 Volt
3. ,Swlr<'h y 1 dat~ @
4. Keluarar~ s e ~ ~ s o r surnbu x, ): z setelah di filter
5. Keluaran smsorsumbu x, y. 7. sebelum difilter
6. 2'" onlt Lou! I'u.rs Hllcr
Penpjian sensor d~lakukw dengan menggeritkkan sensor ke atas (-;) dan ke bawah () secara per~odik Nrlai keluaran sensor dapat dlllhat melalui osiloskop dengan keluamn
sensor yang membentuk gelolnbang sinus dengan range tegangan antara 0-3.3 Volt, sesual dengan Gcmbar 4 2 Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, sensor vlbras~ Mcms Accelerc~me/er MMA7260QT mempunyal kesalahn maksunum sebesar 5,8%
,
namun ha1 ~ t u &pat dlaba~kan karena sesua~ dengan datasheet persentase senenslhvltas penb'ukuran berk~sar*
5%, seh~ngga perbedaan sebesar 0,8% dapat d~abaikanTek -A I Stop M POI: 0.000s SAQEIREC
4 Action
-
Flle Formarm
About t Savlng lrnd9.1 Sslsct Folderk A" m S t o p , M Pos: 0.0008 SAVE/REC
Aoclon
-
File Fnmatm
AbOU1 1 + t. Savlnq Imager select Folder s a a TEK0007.JPaCHI 1.00V M i.OOr CHI / -3.03rnV
~ J U I - 0 9 0051 <lonr
(a)
Cambar 5.4. Keluaran Sensor V ~ b r a s ~ (a) Sensor d~gerakkan keatas dank e bawah secara
penodtk: (b) Senqor diletakkan dl atas meja yang d~~wtarkan
Sensor Curah Hujan
Sensor curah hujan dirancang berdasarkan prinsip sensor kapasitif (gambar 5.51.
Prinsip ketja, dari pengukuran level air dengan sensor kapasitif adalah untuk mengukur teLmgan keluaran yang dihasilkan dari pemb~han level air. Sensor kapasitif yang digunakan pada setiap kali percobaan dua buah dengan satukombinasi dan lnemiliki ukuran yang sama. Kedua sensor- dihubungkan pada churgt umpZ@r, sensor kapasitif pcrtama dipnakan sebagai pembanding dan sensor kapasitif kedua dimasukkan pada air
yang telah ditentukan level yaltu tegangan S2nsor kapasit~f kedua berfungr untuk mengukur dart adanya perohahart tegangan air Tegangan lnasukan inakslmal yang d~haslikan oleh power supply adalah 12 1)oll dan -12 voli. Pada pengulivran im tebmgan masukan dlbuat konstan sebesar U,2 voll clan diatur melalul sibnal generator dan osiloskop Penngaturan bentuk gelombang dan fiekuens~ diatur melalui signal generator. Rangka~an
charge rrnipl~fier d i ~ m a k a n scbaga~ penbmtan
dan
pengkonrlls~ slnyal &an teLmgan keluaran yang d~hasilkan Rangkaian charge umpltfiur drhubungkan pada os~loskop dengan dua probe Probe prtama menampilkan tegangal~ masukan berupa gelombang sinusoidal yang n~tainya honstan. sedangkan probe kedua menarnpilhan tegangan heluaran yang nrlainya berubah-ubah sesual dengan perubahan level air Pengukumn drlabukan denen meng'ukur level air dengan rangka~an keseluruhan alat, mulai level 0.5 cm sampal dengan 5 cm. Hasll-has11 eksperitnen laboratonmn pengukuran level a u dengan mcnggunakan sensor ini d~bertkan pa& gambar 5 6Garnbar 5.5. Bagan pengukuran IeveI air menggunakan sensor kapasitif
I Z
.
1.-
.,
.rrnpu,> r u b IGambar 5.6. Crafik hubungan tegangan kelual an sensor kapasihf terhadap perubahan level arr
5.2
Eksperimen Longsoran skala lsboratorium
Setup ekperimen laboratorium didesain seperti pada gambar 5.7 berikut.
1 .Power Supply 2.Sensor 3.Shower 4.vibrator 5.vibrator variable 6.osciloscope
Garbar 5.7 Setup eksperimen laboratorium
Gambar kontainer tanah
(box
untuk meletakkan tanah) didesain sepertl p d a gambar 5.8berikut
Selanjutnya, percobaan efek longoran &bat adanya getaran d~lakukan sebagai berikut Box drrsi dengan kaolln atau pasrr dan dilemkkan di atas pelnbangkrt getaran Penibangk~t getaran mempunyal skala mulm darl 1 sampai 5. Skala I adalah getaran denbpn amplrtudo dan fiekuensl kec~l, sedangkan skala 5 merupakan getaran yang mompunyai a~npl~tudo dan frehuensi besar
Sudut keininngan dan kaolin maupun pasir hatur, menyerupal sudut kemir~ngan dari lereng yang ada dl alam
Setclah kaolin atau pasir srap, dengan sudut yang telah d~tentukan, rnaka
penibangk~t getaran drh~dupkan, selanjutnya proses terjadinya longsoran dlukur dengan petalatan yang telah d~kembangkan d m drrekaln dengan v~deo camera
Ilas~l-has11 ckspenmen d~nyatal-an sebagai benkul
1 Kaolln dengan kelembaban normal dan sudut kernlrmban 75 derajat
*
Skala v~bmtor 3 dan pada debk pertama sudah langsung terjadl longsoran2. Kaolin dengan kelernbaban normal dan sudut kemiringan 65 derajat
3. Kaolin dengan kelernbaban normal dan sudut kerniringan 60 derajat
r Skala v~brator 3 dan pada detik ke55 gumpalan jatuh sedikit derni sedikit
4. Kaolin dengan kelembaban normal dan sudutkemiringan 45 derajat
r 5kala vibrator5 dan pada detik kelO gurnpalan jatuh sedikit dern~ sedikit
r Pada skala 3, tidak terladi longsoran
5 . Pasir dengan kelembaban sekitar 5% dan sudut kerniringan 75 derajat
6. Pasir dengan kelembaban sek~tar 5% dan sud~rtkerniringan 65 deralat
r Skala vibrator 4. Terjadi longsor setelah detik ke 7.
F Tidak terjad~ longsoran pada skala 3
7. Pasir dengan kelembaban sekitar5% dan m d t r t kemiringdn 60 derajat
r Skala vibrator 5. Terjadi longsor setelah detik ke 4. r Tidak terjadi longsoran pada skala 4
8. Pasir dengan kelembaban sekitar 5% dan sudut kerniringan 45 derajat
i Skala vibrator 5. Terjadi longsor setelah detik ke 6.
BAB
\iKESIMPULAN D,4N SARAN
Alat pengukur getaran dan pengukurcurah hujan telah bisa dibuat; walaupun dalam perjalanannya masih perl~i penyempurnaarl, terutama untuk aplikasi lapangan Longsoran dari suatu kelerengan bisa dialabatkan oleh getaran. Semakin besar
getaran, niaka semakin berpotensi untuk terjadinya longsoran.
Kangsungan air atau curah hujan yang besar diperkirakan yang lebih berpotensi.
Sampai saat ini masih berlangsung pengukuran longsoran aklbat curah hujan. Selanjutnya akan dipadukan curah hujan dim getaran.
DAETAR PUSTAKA
Flai-tlcn, J & Vibcrg, L , 1W8, (;enera/ R e p ~ r t /?i~a/rilrf~on of Ii.andv/rde TTuzurd, in Proceedmg of lntematlonal Assoc~atlon of Engmeermg Geologist Amual Meeting. Athens
Mitchell, .T K
.
1993, Fun~/antr~nlul c ~ f S ~ r l i5chosmr, 2nd edition, John W~lley Scientific, TorontoRrrrhmuwyah, A, 20116. Pefl.yumh Kadm A I ~ p d a Snar Penladoran terhudup Kimr (;c,ver I arwh Lentpung Kaolin, ./urn~rl I cknrk Ldtst Agusftr~ 2006
Sachan. A & Pennmadu, D; qfftcr tfMiicrofu6ric on Shear Bchar~iar t~fKuc~lin CIq? Journal .of Geoteclmical and Geoenwiro~unental Engineering Vol. 133 No.? ,p. 306 3 1 8 , ASCE
Susilo, A,. 2009 M~tigasi Bencana (Stndi Kaslis Daerah Pemkab Malang Kaya). Seniiiaar Kelestarian Lmgkungan H~dup, Hunpunan M&aslswa Sos~olog, Fakultas llmu Soslal, Un~versitas Brawljaya Malang Tidak d~publikasika~i
Alan S Morris, Mru,surernt~t~t Kr Itzsfrument~rtron Prmcrples, Butter\vorth-H~nemann, Esev~er, Great Bntam, 2003
Freescale, MW.4 7260Qm-Ihree-Axis Low
r
Acceleration Sensor,hap:IIwww jrccscule, conrf;lesiss.ens~~r~~~d~~clfbc/shcetW726OQt.L';&~ 1 br1gp1 a k ~ e v I .I Jv~ni 2009
DAFTAR
RIWAYAT HIDIJP
PELAKSANA
, ~ . , . . .~
- 1 9 8 9 Geophysics
(Uji Koi-elasi antarapasang surutlaut, pasang susurt but111 d m gelo~nbang seismik mikro laut di daerah Muntlmk?
Munthuk, hogiri, Jogyakarta dan Cilacap tahun 1986)
-- . -p.-L.p--p---.
U n i v Cadiah 1997 Ceuphgsics
Mada .IMSc hdoncsia (Analisis sinyal s e i s d Gunung api
Seine~u (Jawa Tiinur, Desemba 1993 --
Februari 1994) dengan Dekonvolusi Homoinodik uilhlk menenlukan
(Cnnundwater Flow in h i d Tropical Tidal Wetlands and Estuari@s):____
h d n l Makalah
1
Nama'Kegiatan1
''
T::
f::
1
-
burrows as a nahlral Patemuan Tlmiah 2002
1
P e t s V Rldd 1 piezo~neiers for detenn~Gng m m / u Tahunan Himpunan MI1
+he hvdraul~r condurnvrN of1
Gwfinla lndones~a adail A. 'M. Aiiimal BUITOW-s i n Tropical TidalYowono Mangrove Swamps Indonesia,,
Adi Susilo
Symposium
Keyno~e Speaker pada 'Tsunaini
Iitt~;Nmw.soi ,wide.ad. ivispi- negara-negara Asia, yaitu, asia/conferenceitsuna~/ Japan, Thailand, ITB,
-- - - - . - . .. - . .,
-
-- -Adi Susilo Froundwater flow and flushing
animal burrows in trou~.cal manzrove converence at Cadiz.
. ~ . , , . ,
P~ngalaman
-
Ketja:Assocrate member dari Indonesian Petroluurn Assonahon (TPA), perwakilan dan Uinversitas Brawl laya (2006 - sekarang)
Kepala Laboratonum Geofisika, Jurnsan Flsika, FMIPA. UE3 (2006
--
2007)Pengurus Pusat fbmpunan Ah11 Geofis~a Indoneaa, editor jurnal Geofis~ka (No\~ember 2006 - Jan 2007November 2008)
Kehla Jurusan F ~ s ~ k a FMII'A, Un~versltas Brarvljaya, Malang, 2007 - s e k a g
Anggola auditor lingkungan lumpur Sidaarjo yang dilaksanakan oleh BPK (Badan Pernenksa Keuangan Republ~k Indonena), 2006-2007
Adi Susilo
~~.
Snsilo, A (2002). Using crab. burrows as a natural piezc~meters for d e t d l i n g in-siar the
hydraulic.condnctivity of mangltwe forest sediment. Geophyscist annual ineeting of Association of Indonesia Geopl~ycisist, Malang, Indorresia.
Susrlo, A (2004) Groundwater flow 111 and tropical hdaI wetlands and estumies Ph D Thesisin the
School of Mathe~nat~cal nnd Physical Solences, James C'ook Un~vers~ty, pp 152
Warto Utomo, Seisinic analysis of tremor. ~ l m i a h - ~ & b ~ ~ AnefRahman: volcanic shock at Broino.
Sukir East Java Indonesia Indonesia
Maryanto. Adi Semaiang
1
Susilo+
-
~~ ---.,-.up-Adi Susilv J a w Tdnur dalam kaitan
1
daya alain dan hencalla Semiliar Nasioual Basic Pebmari,I
Arief berpartisipasi d~ Bidang
Raclimaiisyalr dan Bencmia Alam Migas Jawa Timur dan Hvdraulic Conductiviiv of Manrrovt:
Forest Sediment
Pernodelan Aliran Air Bawal~ Pemukaan di Daerah Hut- Mangrove (Groundwater flow mode! in the Mangrove Fo~est)
Sus~lo, A. and Ridd. P V (2005) C'o~npanson between tidally-driven groundwater flow and flusl~ing of animal burrows 111 tropical mangrove swamps Wetlands K c ( > l o ~ and Monugmenl
Sunaryo, Susilo, A and Buhono, H (2005). J'enellhan B ~ e r g i Volcano-Geothe~lnal pada gunng Arluna-Wehrang menggmnalian merode Gravlty J~umal of Nant~al, Fahltas Matemahka dam Tlnru Pengetahuan Alam, Unrversitas Biaw~jaya, Indot~es~a
River Basin management, Bologna, Italy
Pertemuan Ilmiab Tahunan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia,
Surabaya --
Susilo, A (2005) A new niethod iu determining bulk hydraulic wi~ductivity of mangrove Torest sediment, Third i~temationnl cmnf;?renc.e rnt Rnw- Ravin Mancigemenr. Wesrex Institute of
'Technology, U Y 2005
2005 Oktober 2005
Susllo, A. & Rldd, P V (2003) The bulk liydrauhc cor~ductivlty of mangrove so11 perforated w~rh
Susilo, A (2005) Physical cha~actenstic of sedlmen~s in the inanbqove and salt flats Julnal Geof sika indoiiesian Association of Geophysic~st, 2005. 1 . 1
-
6Susilo, A & Maryanto. S. (2006). Pener~tuan strukhrr urat dari Mineral PITTI dl desa Bangkong, GadjahreJo. Gedangan. Malang b e r d w k m parametzr res~stivlty (Mise a-la-mase and Percent frequency effects). Metal factor dm Chargeabll~ty dan respon lnduced PoIar~zat~on Paper dsenmarhan dl s e m a r Nas~onal d~ Ball. Apnl 14 - 16, 2006
Susilo, A, Wijayakusunq Adan Maryanto, S. (2007) Analisis Polsrisasi 3 Dimensi Tremor dan Gempa Vulkanik Gunung Brnmo lintuk Mengetahui blekanisme Surnbanya. Jurnal Natural, Fakuttas Matematika dan Ilmu Perigetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Indonesia.
Malang, 4 Desember 2009
RIWAVAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
1. Nama lengkap dan gelar 2. NIP
3. Tempat dan tanggal lahir
4. Jenis Kelamin
5 Agama
6. Pangkat/Gol temkhir
7. Jabatan akademilsl fungsional Pada program stud1
Jurusan Fakultas
8. labatan struktural Mat lnl 9. Alamat kantor Telpon E-mall 10. Alamat rumah Telpon HP E-mail 6. DAT& AKADEMIK 1. Penhdtkan
-
S-1 B~dang ilmu Universitas/institut Tahun lulus Judul Skripsi-
5-3 B~dang ilmu Un~versitas/tnst~tut Tahun lulus Xldul Disertasi 2. B~dang keahlian3. Mata Kthah dlasuh
- Program 5-1
- Program S-2
: Dr. Rer. nat. Arief Rachrnansyah
: 132 059 302 : Surabaya, 20 April 1966 : Laki-laki : Islam : IIIb : Lektor : Teknik Slpil : Teknik SIDII : Tekntk
: Ketua Badari Penel~ttan dan Pengabd~an Kepada Masyamkat Fakultas Teknik Univ. Brawijaya : I Mayjen Havono 167 Malanq
: 0341-553286
: bppitub@braw~jaya.ac.~d
: JI Putr~ Malu 18 Malang
: 0341-402440
: 08123168037 : artefftyb@vahoo.com
: Teknik Geolugi
: Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta : 1990
: Geologi Daerah Sungai Besavdan Sekitarnya Kabupaten (:orontalo, Sulawesi Utara dan Penelitian Pendahuluan Emas dengan Metode Geolum~a : Geologi Tekgik
: TU Bergakademie Freiberg lerman : 2001
: Standortsuche fuer Siedlungsabfalldeponien im Surabaya Gebiet und dessen Umgebung, hdonesien Sowie Evaluierung der Tonsedimente als geologische Barriere und Rofstoff fuer rnineralixhe
Deponiebasisabdichtungen.
: Geologi Teknik clan Geologi hngkungan
: 1. Geologi Teknik : 2. Mekanlka Tanah
: 3. Aspek Ltngkungan ddam Pembangunan : 4. Tekn~k Llngkungan
: 1. Transpomsi dan Lingkungan
: 2. Kajian Lir~gkungan
: 3. Pembangunan dan Dampak Lingkungannya
C. KARYA ILMIAH T ERPENTING : L. Soil Impr13vement by ElectroosmotIc Methode tahun 2004
2. P e n g a ~ h Kadar Air Pada Proses Pemadatan terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Kaolin tahun 2006
D. PENELITIAN TERAKHIR : 1. Perbaikar~ Tanah dengan Wetode Elektroosmosis pada tahi~n 2004
: 2. Pemadatan Tanah Lempung pada tahun 2006
: 3. Inleks Elektroklmka pada tahun 2007
: 4, Pemetaan Kawasan Bencana dl Kecamatan Banhtr Dan Gedangan Kabupaten Malang tahun 2008
: 5. Penyusunan Program Pembangunan Infrastruktur dl KawasJn Bencana Propinsi Jawa Timur th 2008
E. PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
: 1, Pembuatan Bt~cket dari Tempurung Kelapa pada tahun 2005
2. SoMlisasi Geologi untuk Guru Sekolah Menengah di Kota Malang pada tahun 2007
F. PENGAIAMAN
1. Jabatan : 1. Wakl Kepala Laboratonum Mekanlka Tanah pada
tahun 2002 - 2005
2. Ketua Badan Pertimbangan Peneliian Fakultas Teknik Universltas Brawijaya 2001
-
20083. Ketw Badan Penelltian dan Pengabd~an Masyarakat Fakultas Teknnl Unlveratas Brawljay 2008 - sekarang
2. Kunjungan ke luar negerl : 1 Malaysia. 2008, 2009
Malang, 4 Descmber 20EJ
RIWAYAT HIDUP - .
-
-
-
.-- Jombang, 10-f"ni - 1969 Laki-laki ieisitasBrawijaya sari .- Fuik.~ - ---
nr Kenala I Ill-D 1 132 086 158IS^ dan Pengukuran
-- .-
--
- - -1
g).1
Alarnat Kantoi Jumsan Frs~k.i, FMIPA. Un~versitas Brawrjaya--..
--
M&wg, 65 145 .-Social & Environmental Hiroshima University, Japan Sept. 2W5
I)evi:~I/p)n~l~tnl ofJ'~c!zm~lcc~riu S c n ~ n r Sysrcnrfi~r Strurn Meusuremmt nnd F ~ Y Application If? Structural Healrh M(~niloring
Magister lS2)
h l S i .
Fisika - Instrumentasi
---,
1
'UGM, Yoeakarta
1
P e h 11171
.ludul Teris: I'en~huultrn Sislem Inrlrunren Bgrhusls IT' unluk illc~masiNama Penelili Judul Penelltian
D.R. Santoso, Sistem lnstr~unentasi
Aniwati Piezoelektrik J.A.E. Nnol: Research Grand TPSDP
1
univ!mtas1
l Brawiava D . R Sanioso, A. Susilo, W.M. Firdaus D.R. Santoso, A Susiloi W . M Firdaus - . ~ -. ~ iRmcangbangiln Sistem Instrumertasi Untuk PHB
Monitoriny Level Vibr~si dan Penbebanan DP2M Dikn
(Sirrxs) Barrgunan Strukrur di Banyak Titik
SecaraOnline (TAHUN-I) --
Rancsngbangiin Sistem Instmmenlasi Untuk Monitoring Level Vibrasi dan Pen~bebanan
(SIIL'SV) Bangunan Struktur di Banyak Titik
Secara Online. (TAIIUN-2)
IV. W B A H PENGABDIAN K E P A D A MASYARAKAT Judul Pengabdhn
Penerapan In3trulne11 Pernorlitor Sullu Otomalrs Voucl~er pada Alat Pembakar Kercm& Cerabah S m
Dalam Upaya Me~iguraiigi Cacai Pada Pmses Peinbakaial~
Pemgkatan Kualitas Produh lndustr~ Kerarnzk Voucher Gerabah Rumali Tangga Melalu~ Perbalkan
Penentuan Ko1npos1si bahan Baku dan
'Teknologi Pengemig
i
V. KEGIA'TAN SEMINAR Kabupaten Jombang Nama ~ -~ .~~ 23-25 Juli Aniwati Untuk SHM Menggunakan Jarinean Research and StudiesMultrdrop KS-485 dan Sensor 1X TPSIIP; Sanur.
-- Piczoelektrik
4 Sept. Strain Meng&+oaka~i Smsor Fisika 2007, Unair,
Piezoelekh-ik d m Probe Array Surabaya.
- - ~ ~ -
Kama Penulis
1
J~~rnalOrosding/Penerbit
Development of Instrumentation
System for Stress Tntensity Factr~r Measurement usit~g Piezoelectric:
~ ---- ~
Jomal Natural
G. Sarojo Strnktur Dengan Menbxunakan l3mnen Mel,
Fih11 PVDF
/
20061
- - - .-
-
Sensor PiezoelektrikStrain Menggunakan Sensor Nasional Eisika 2007. Piezoelekttik d m Probe Array -- Unair, Surabaya,
-
-W. MATA KULIAH YAhC PERNAH DAN SEDANG DIAMPU:
1. Fisika Dasar I & II, 51
2 , lnstrumentasi Dasar, 51
3. Instrurnentasi Lingkungan, S1 4. PerancanganSistern Elektronika, 51
5. Desain Sistem lnstrumentasi, S1
6. Teknik Pengukuran dan lnstrumentasi, 52
7. Mikrokontroler dan Teknik Antarmuka Kornputer, S1,52
8. Sensor dan Transduser, 52
Sept 2006
Sept. 2007
C u r r i c u l u m V ~ t a e
Nama I R Y U L V I Z A W , MT,DRElrg. Alarnnt JI. C A N D I IIA1470A M A L A i r G 'relp 0341-570542
E-mail cicizaikaCa1 yahoo.carn Jellis K e l a m i ~ ~ : Wanila
Tempat Lahir : Padang,
.g.,Jlfj457
Tanggal Lahir : 7 Juli 1968
R i w ~ y a t Pendidikan:
1987 - 1993 : Fakultas Teknik Lniversitas Andalas
1995 - 1998 : Jumsan Geoteknik, Prab~arn Snldi Teknik SipillTB 1001 - 2004 : Jun~san Teknik Sipil, Universitas Gifu. Jepang
Riwayat Pekerjaan
1993 : Multiphibetha Consultant cabang Padang
'1993 - 2008 : Staff Pengajar Faliultas Teknik Universitas Andalas Padang 2009 - sekarang : StaffPengajar Fakultas Teknik Llnivers~tas Brawijaya Malang
Judul Tugas Akhir:
SI : Negative Skin Friction Pada Tizmn~ Pmcang
S2 : Studi Eksperimental dan ldentilikasi Parameter Model Tanah Hubungarl Tegangan-Regangan-Waktu
53 : Estimation of Suhgrade Reaction Coefficient and Reliability of Horizontaly Loaded Piles
Perlelitiaa
I ZalkaYulv~. 1994. Pengaruh Penamhahan Abulerbang (Flay Ash) Terhadap Kc~nslstensm dan Kuat Tekan Reton, SDPI', JICA
2 Purnawan, Yulv~ Zaika 1998. Penggunaan Sumur Ikesapanuntuk Menangbxlangi Masalah Kehuransan h r dl Muslm Kenlarat1 dan Genangan AII ddr Musmm Hujan dl Wilayah Kota Padan!:.
SPP/DPP, 1998 Prosiding
1 Zaika Yulvi, Analisis Hubungan T e w g a n Regacgan W a h d e m Menggunakan Model Tanah HiSS, Perzina, Seminar Sehari Hauil-tiasil Penelitian Bidang Teknik Sipil (Sumbar-Riau) 1998.
2 Honjo Yusuke. Yulvi Zaika, Statical Estimation of Subgrade Reaction Coefficient for Horizontally
Loaded Piles Based on Statistical Analyses, The Sccond China-Japan K o r e a Symposium on Optimization o f Struct~ral and Mechanical Sy6tm (CJK-OSM 2), Nov-4-8, 2002. Husan, 'Korea
3 Zaika, YuIG, Honjo, Kealiability Analyses ofHorimntdly Loaded Piks and The~r lmplication to Limit Sates Desisn of Piles, JCOSAR Vol 5,2003, Kyoto, Jepans.
4 Zaika, Yulvi. Honjo. Statistical Estimation of Subgrade Reaction Coefficient for Horizontally Loaded Piles Basmi on SPT N- Vdue Data H a r i r o ~ ~ t a l l ~ Loaded Piles, Persatuan Pelajar Indonesia depany Tengah [PPIJT), Ciih, 2004.
J u r n d
I Zaika, Yulvi. 1997Kapasitas Daya n ~ ~ k u n g Tiang Pancang dengan Beban Axial Menggunakan Kurva'r-Z dan Q-%. TeknikA.No.8 thn IV, Nov, 1'297.
2. Honjo. Yulvi Zaika. Estimationof St~hgradeReactionCoefficient t5rHorizontally Loaded Piles By Staiistical Analysiu. Soil and Faoundation. vo1.45, no,?, 51-70, Juni 2005
Mabang, 4 Desember 2009 U o