AKUN-AKUN DAN GOLONGAN TRANSAKSI DALAM
AKUN-AKUN DAN GOLONGAN TRANSAKSI DALAM
SIKLUS PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN
SIKLUS PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN
Tujuan pengauditan atas siklus pembelian dan pembayaran adalah untuk Tujuan pengauditan atas siklus pembelian dan pembayaran adalah untuk menilai apakah akun-akun yang dipengaruhi oleh pembelian barang dan jasa serta menilai apakah akun-akun yang dipengaruhi oleh pembelian barang dan jasa serta pegeluaran
pegeluaran kas kas untuk untuk pembelian pembelian tersebut tersebut telah telah disajikan disajikan secara secara wajar wajar sesuaisesuai dengan standar akuntansi keuangan. Gambar 15-1 melukiskan bagaimana aliran dengan standar akuntansi keuangan. Gambar 15-1 melukiskan bagaimana aliran in
infoformrmasi asi akakununtantansi si memelallalui ui beberbrbagagai ai akakun un di di dadalam lam siksiklulus s pepembmbelielian an dadann pembayaran.
pembayaran.
Ada tiga kelornpoktransaksi yang tercakup dalam siklus ini, yaltu Ada tiga kelornpoktransaksi yang tercakup dalam siklus ini, yaltu 1
1.. !!eemmbbeelliiaan n bbaarraanng g ddaan n jjaassaa "
".. !!eennggeelluuaarraan n kkaass #
#.. $$etetuur pr pemembbeleliiaan dn daan pn poottoonnggaan pn peemmbbeelliianan.. Gambar 15-1 Akun-ak
Gambar 15-1 Akun-akun dalam un dalam Siklu P!mb!lian dan Siklu P!mb!lian dan P!mba"aranP!mba"aran
A
Ada da 11% % akakun un yyanang g lala&i&im m ddigiguunanakakan n ddalalam am sisiklkluus s ppemembbeleliaian n ddanan pembayaran
pembayaran seperti seperti yang yang ditunjukkan ditunjukkan dengan dengan akun akun T T pada pada Gambar Gambar 15-1 15-1 di di atas.atas. 'ntuk menyederhanakan, dalam gambar tersebut hanya ditunjukkan akun kontrol 'ntuk menyederhanakan, dalam gambar tersebut hanya ditunjukkan akun kontrol unt
untuk uk tigtiga a kelkelompompok ok besabesar r bebbeban an yanyang g umuumum m digdigunaunakan kan padpada a kebkebanyanyakanakan perusahaan.
perusahaan. 'ntuk 'ntuk setiap setiap akun akun kontrol, kontrol, juga juga diberikan diberikan contoh contoh akun akun pembantupembantu beban yang termasuk dalam akun kontrol yang bersa
beban yang termasuk dalam akun kontrol yang bersa ngkutan. (eias kiranya bahwangkutan. (eias kiranya bahwa banyak
banyak akun akun yang yang terlibat terlibat dalam dalam siklus siklus ini. ini. )leh )leh karena karena itu itu tidak tidak mengherankanmengherankan apabila pengauditan siklus pembelian dan pembayaran seringkali lebih memakan apabila pengauditan siklus pembelian dan pembayaran seringkali lebih memakan waktu dibandingkan siklus-siklus *ainnya.
Gamba
Gambar r 15-1 menunju15-1 menunjukkan bahwa kkan bahwa setiap transaksi mempengarsetiap transaksi mempengaruhi entahuhi entah pendebetan
pendebetan atau atau pengkreditan pengkreditan terhadap terhadap akun akun utang utang usaha. usaha. +arena +arena banyak banyak perusahaan
perusahaan melakukan pembelian melakukan pembelian *angsung dengan *angsung dengan check check atau atau melalui melalui kas kas kecil,kecil, gam
gambar bar ini ini memmemang ang sensengaja gaja sansangat gat disdisedeederharhanaknakan. an. +it+ita a berberasuasumsi msi bahbahwawa pembelian
pembelian tunai tunai *angsung *angsung dibayar dibayar per per kas kas diproses diproses dengan dengan cara cara yang yang samasama dengan pembelian secara kredit melalui utang usaha lebih dahulu.
dengan pembelian secara kredit melalui utang usaha lebih dahulu. '/G
'/G0*-'/0*-'/G0* G0* *0/**0/*0 0 2A/ 2A/ 2)+'2)+'34/ 34/ 04$04$TTA A AATTAATTA/ A/ 2A6A32A6A3 0*+6'0 !4346*A/ 2A/ !43A7A$A/
0*+6'0 !4346*A/ 2A/ !43A7A$A/
0iklus pembelian dan pembayaran menyangkut pengambilan keputusan dan 0iklus pembelian dan pembayaran menyangkut pengambilan keputusan dan proses untuk
proses untuk mendapatkan barang dan mendapatkan barang dan jasa untuk jasa untuk menyelenggarakan suatu bismenyelenggarakan suatu bisnis.nis. 0iklus biasanya diawali dengan pembuatan permintaan pembelian oleh pejabat 0iklus biasanya diawali dengan pembuatan permintaan pembelian oleh pejabat yan
yang g memmemilikiliki i kewkewenaenangangan n untuntuk uk menmengajgajukaukan n perperminmintaataan n pempembelbelianian, , dandan diakhiri dengan pembayaran utang usaha yang timbul dari pembelian tersebut. diakhiri dengan pembayaran utang usaha yang timbul dari pembelian tersebut. 2a
2alam lam pepembmbahaahasasan n beberirikukut t didigugunanakakan n ililusustrtrasi asi papada da sebsebuauah h peperurusahsahaanaan manufaktur kecil yang menghasilkan barang untuk dijual kepada pihak ketiga, manufaktur kecil yang menghasilkan barang untuk dijual kepada pihak ketiga, tetapi prinsip yang tercakup di sini bisa diterapkan juga pada perusahaan jasa, tetapi prinsip yang tercakup di sini bisa diterapkan juga pada perusahaan jasa, entitas pemerintah, dan jenis organisasi lainnya.
entitas pemerintah, dan jenis organisasi lainnya.
+olom ketiga Tabel 15-1 di bawah ini memuat daftar empat fungsi bisnis +olom ketiga Tabel 15-1 di bawah ini memuat daftar empat fungsi bisnis yang terjadi pada setiap bisnis dalam pencatatan tiga kelompok transaksi dalam yang terjadi pada setiap bisnis dalam pencatatan tiga kelompok transaksi dalam siklus pembelian dan pembayaran. Tiga fungsi pertama adalah untuk pencatatan siklus pembelian dan pembayaran. Tiga fungsi pertama adalah untuk pencatatan pembelian
pembelian barang barang dan dan jasa jasa secara secara kredit, kredit, dan dan fungsi fungsi keempat keempat adalah adalah untuk untuk pencatatan
pencatatan pengeluaran pengeluaran kas kas untuk untuk pembayaran pembayaran ke ke pemasok. pemasok. 'ntuk 'ntuk menyederhanakan, dalam ilustrasi ini tidak akan dibahas tentang retur pembelian menyederhanakan, dalam ilustrasi ini tidak akan dibahas tentang retur pembelian dan potongan pembelian, walaupun kedua hal tersebut terjadi dalam siklus ini, dan potongan pembelian, walaupun kedua hal tersebut terjadi dalam siklus ini, tetapi jumlahnya tidaky signifikan.
0elanjutnya kita akan membahas secara lebih detil keempat fungsi tersebut, 0elanjutnya kita akan membahas secara lebih detil keempat fungsi tersebut, de
dengngan an tektekananan an papada da dodokukumemen n dadan n cacatattatan an yayang ng didigugunanakakan n sebsebagagaimaimananaa tercantum pada
tercantum pada kolom keempat Tabkolom keempat Tabel 15-1.el 15-1.
Tab!l 15-1 G#l#n$an Tranaki% Akun-akun% &un$i Bini% dan D#kum!n Tab!l 15-1 G#l#n$an Tranaki% Akun-akun% &un$i Bini% dan D#kum!n
!r'a (a'a'an un'uk Sikiu P!mb!lian dan
!r'a (a'a'an un'uk Sikiu P!mb!lian dan P!mba"aranP!mba"aran G#l#n$an
G#l#n$an Tranaki
Tranaki AAkkuunn &&uunn$$i i BBiinnii
D#kum!n dan D#kum!n dan (a'a'an (a'a'an !embelian !embelian !engeluaran kas !engeluaran kas !ersediaan !ersediaan !roperti, !roperti, peralatan, aset peralatan, aset tetap lainnya tetap lainnya eban dibayar di eban dibayar di muka muka 'tang usaha 'tang usaha eban pabrik eban pabrik eban penjualan eban penjualan eban eban administrasi administrasi +as di bank +as di bank untuk untuk pengeluaran kas pengeluaran kas '
'ttaanng g uussaahhaa !otongan !otongan pembelian pembelian !embuatan order !embuatan order pembelian pembelian !enerimaan !enerimaan barang dan jasa barang dan jasa
!engakuan utang !engakuan utang !embayaran dan !embayaran dan pencatatan pencatatan pengeluaran kas. pengeluaran kas. !ermintaan !ermintaan pembelian pembelian )rder pembelian )rder pembelian 6aporan 6aporan penerimaan penerimaan barang dan jasa barang dan jasa
aktur dari aktur dari penjual penjual 3emo debet 3emo debet 8oucher 8oucher ile transaksi ile transaksi pembelian (urnal pembelian (urnal pembelian pembelian
3aster file utang 3aster file utang usaha
usaha
2aftar utang usaha 2aftar utang usaha 6aporan dari 6aporan dari pemasok pemasok heck heck !embayaran !embayaran ile transaksi kas ile transaksi kas (urnal pengeluaran (urnal pengeluaran kas pengeluaran kas pengeluaran PEMBUATAN ORDER PEMBELIAN
PEMBUATAN ORDER PEMBELIAN
!engajuan permintaan untuk membeli barang atau jasa oleh pejabat perusahaan !engajuan permintaan untuk membeli barang atau jasa oleh pejabat perusahaan klien adatah kegiatan awal siklus ini. ormulir yang digunakan dan pemberian klien adatah kegiatan awal siklus ini. ormulir yang digunakan dan pemberian
persetujuan appro9al tergantung pada sifat barang dan jasa serta kebijakan yang diterapkan perusahaan. 2okumen-dokumen yang la&im digunakan meliputi
P!rmin'aan P!mb!lian
ormulir )!rmin'aan )!mb!lian digunakan untuk meminta barang dan jasa oleh pejabat perusahaan yang diberi kewenangan untuk mengajukan permintaan pembelian misalnya +epala Gudang atau +epala 2epartemen !roduksi. !ada perusahaan-perusahaan tertentu seringkali digunakan komputer untuk melakukan pemesanan ketika persediaan barang di gudang mencapai re-order point titik pemesanan kembali yang akan melakukan pemesanan secara otomatis.
Ord!r P!mb!lian
)rder pembelian adalah dokumen yang digunakan untuk memesan barang dan jasa dari pemasok. 2okumen ini berisi deskripsi, kuantitas, dan informasi lain
yang berhubungan dengan barang dan jasa yang diinginkan perusahaan untuk dibeli dan seringkali digunakan untuk menunjukkan persetujuan pembelian. !erusahaan juga seringkali mengirimkan order pembelian secara elektronik kepada pemasok yang telah membuat persetujuan untuk melaksanakan electronic data interchange 42*.
PENERIMAAN BARANG DAN *ASA
!enerimaan barang dan jasa oleh perusahaan dari pemasok adalah saat yang paling kritis dalam sikius ini, karena saat ini oleh kebanyakan perusahaan dipakai pertama kali untuk mengakui pembelian dan utang yang bersangkutan. +etika barang diterima, agar kontrol berjalan baik, diperlukan pemeriksaan tentang deskripsi, kuantitas, tanggal penerimaan, dan kondisi barang yang diterima, 6aporan penerimaan adalah dokumen berupa kertas atau elektronik yang dibuat pada saat barang diterima. 2alam laporan tersebut dicantumkan keterangan mengenai barang, jumlah yang diterima, tanggal penerimaan, serta data lain yang rele9an.
!engakuan kewajiban yang tepat atas barang dan jasa yang telah diterima menuntut adanya pencatatan yang tepat dan akurat. !encatatan pertama kali mempengaruhi laporan keuangan dan pengeluaran kas yang sesungguhnya. )leh karena itu perusahaan harus seksama dalam memasukkan semua transaksi pembelian, yaitu pembelian yang sungguh:sungguh terjadi, dengan jumlah yang benar. 2okumen-dokumen dan catatan yang la&im digunakan adalah
&ak'ur dari P!ma#k
&ak'ur dari )!ma#k adalah dokumen yang diterima dari penjual dan menunjukkan jumlah yang terutang yang berasal dari pembelian barang dan jasa. 2okumen tersebut menyebutkan deskripsi barang atau, jasa, kuantitas barang dan jasa yang diterima, harga termasuk biaya pengangkutan, ketentuan tentang potongan harga, tanggal faktur, dan total harga faktur. aktur dari pemasok sangat penting karena menunjukkan jumlah yang akan dicatat dalam file transaksi pembelian. !ada perusahaan yang menggunakan 42*, faktur dari pemasok
ditransfer secara elektronik, yang akan berpengaruh pada bagaimana auditor menilai bukti.
M!m# D!b!'
M!m# D!b!' juga merupakan dokumen yang diterima dari pemasok dan menunjukkan pengurangan atas jumlah yang terutang yang disebabkan karena adanya pengembalian retur barang ke pemasok atau diterimanya pengurangan harga. 2okumen ini mirip dengan faktur, tetapi menjadi pendukung atas pengurangan kewajiban, bukan menambah utang.
.#u/0!r
.#u/0!r biasanya digunakan dalam suatu organisasi untuk menetapkan cara yang formal dalam pencatatan dan pengawasan pembelian, terutama dengan membuat agar setiap transaksi pembelian bernomor urut. 8oucher terdiri dari amplop co9er atau folder 9oucher untuk menyimpan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
pembelian, seperti misalnya order pembelian, bukti pengiriman dari penjual, laporan penerimaan, dan faktur dari penjual. 0etelah dibayar, selembar salinan check ditambahkan ke dalam amplop tersebut.
&il! Tranaki P!mb!lian
&il! 'ranaki )!mb!lian adalah file yang dihasilkan komputer yang mencakup semua transaksi pembelian yang diproses oleh sistem akuntansi untuk suatu periode tertentu, misalnya satu hari, satu minggu, atau sebulan. ile tersebut berisi semua informasi yang dimasukkan ke dalam sistem dan mencakup informasi untuk setiap transaksi, seperti nama pemasok, tanggal, jumlah, klasifikasi akun, dan keterangan mengenai jumlah barang atau jasa yang dibeli. ile ini juga bisa meliputi retur dan pengurangan harga pembelian, apabila hal ters ebut tidak dimuat dalam file tersendiri. Tergantung pada kebutuhan perusahaan, informasi dalam fi le transaksi pembelian digunakan untuk berbagai catatan, daftar, atau laporan, seperti misalnya jurnal pembelian, master file utang usaha, dan transaksi untuk saldo akun tertentu atau di9isi tertentu.
*urnal P!mb!lian
*urnal P!mb!lian dihasilkan dari file transaksi pembelian dan biasanya berisi nama pemasok, tanggal, jumlah, dan kelompok akun untuk setiap transaksi, seperti reparasi dan pemerliharaan, persediaan, atau kelompok akun lainnya. (uga ditunjukkan apakah pembelian dilakukan secara tunai atau kredit. (urnal bisa mencakup sate periode tertentu, biasanya bulanan. Transaksi yang sama yang dimasukkan ke dalam jurnal juga diposting secara serentak ke dalam buku besar, dan apabila pembelian dilakukan secara kredit, dicatat pula ke master file utang usaha.
Ma'!r &il! U'an$ Ua0a
Ma'!r il! u'an$ ua0a mencatat transaksi pembelian, pengeluaran kas, dan retur pembelian untuk setiap pemasok. 3aster file ini dimutahirkan updated dari
file transaksi komputer untuk pembelian, retur pembelian, dan pengeluaran kas. Total dari saldo-saldo indi9idual dalam master file sama dengan total saldo akun utang usaha dalam buku besar. ;asil cetakan printout master file utang usaha menunjukkan saldo awal utang usaha, setiap pembelian, retur pembelian, dan pengeluaran kas, serta saldo akhir untuk setiap pemasok. anyak perusahaan tidak
menyelenggarakan master file utang usaha per pemasok. !erusahaan-perusahaan tersebut membayar atas dasar faktur dari penjual indi9idual. )leh karena itu, total faktur yang belum dibayar dalam master file sama dengan total utang usaha.
Da'ar U'an$ Ua0a
0esuai dengan namanya, daftar utang usaha berisi daftar jumlah yang terutang kepada masing-masing pemasok atau untuk setiap faktur, atau 9oucher pada suatu saat tertentu. 2aftar ini dibuat langsung dari master file utang usaha.
La)#ran dari P!ma#k ,.!nd#r2 S'a'!m!n'
6aporan dari pemasok adalah dokumen yang dibuat oleh pemasok setiap akhir bulan dan menunjukkan saldo awal, pembelian, retur pembelian, dan pembayaran ke pemasok tersebut, serta saldo akhir. 0aldo dan akti9itas tersebut adalah laporan yang dibuat pemasok bukan klien, (umlah saldo menurut master file utang usaha seharusnya sama dengan saldo yang ditunjukkan dalam laporan dari pemasok, kecuali bila ada kerancuan diantara pemasok dengan klien atau bila ada selisih akibat faktor waktu.
PENGOLA3AN DAN PEN(ATATAN PENGELUARAN KAS
!ada kebanyakan perusahaan, pembayaran untuk pembelian barang dan jasa merupakan akti9itas yang signifikan. Akti9itas ini secara langsung akan mengurangi saldo akun kewajiban, biasanya akun utang usaha. 2okumen-dokumen yang berkaitan dengan proses pembayaran yang akan diperiksa auditor meliputi
2okumen ini biasa digunakan untuk pembayaran pembelian pada saat kewajiban jatuh tempo. anyak perusahaan menggunakan komputer untuk menyiapkan check berdasarkan informasi yang tercantum dalam file transaksi pembelian pada saat barang dan jasa diterima. Apabila perusahaan menerapkan 42*, perusahaan mengirimkan pembayaran ke pemasok secara elektronik melalui electronic funds transfer 4T antara bank perusahaan klien dengan bank pemasok,
&il! Tranaki P!n$!luaran Ka
ile ini dihasilkan komputer yang meliputi seluruh transaksi pengeluaran kas yang diolah sistem akuntansi untuk suatu periode tertentu, mungkin per hari, per minggu, atau per bulan. ile ini berisi jenis informasi yang sama seperti telah dibahas pada file transaksi pembelian.
*urnal P!n$!luaran Ka
*ni adalah daftar atau laporan yang dihasilkan dari file transaksi pengeluaran kas yang mencakup seluruh transaksi pada suatu periode waktu tertentu. Transaksi yang sama, termasuk semua informasi yang rele9an, dimasukkan ke dalam master file utang usaha dan buku besar.
METODOLOGI UNTUK PERAN(ANGAN PENGU*IAN PENGENDALIAN DAN PENGU*IAN SUBSTANTI&
GOLONGAN TRANSAKSI
2alam pengauditan pada umumnya, akun-akun yang paling banyak menyerap waktu pemeriksaan adalah piutang usaha, persediaan, aset tetap, utang usaha, dan akun beban. !erhatikanlah bahwa empat dari lima akun di atas berkaitan langsung dengan siklus pembelian dan pembayaran. Apabila auditor dapat mengurangi pengujian rind saldo dengan menggunakan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif transaksi untuk memeriksa efekti9itas pengendalian internal atas pembelian dan pengeluaran kas, maka waktu yang bisa dihemat akan sangat
signifikan. !engujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi untuk siklus pembelian dan pembayaran sangat diperhatikan auditor, lebih-lebih apabila klien
memiliki pengendalian internal yang efektif.
!engujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi untuk siklus pembelian dan pembayaran terbagi dalam dua bagian besar berikut
1. !engujian pembelian, yang berkaitan dengan tiga dari empat fungsi bisnis yang telah disinggung di atas, yakni order pembelian, penerimaan barang dan jasa, dan pengakuan utang.
". !engujian pengeluaran kas, yang berkaitan dengan fungsi keempat, yakni< pengolahan dan pencatatan pengeluaran kas.
Gambar 15-" melukiskan metodologi untuk perancangan pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi untuk siklus pembelian dan pembayaran. 3etodologi ini sama dengan yang digunakan dalam bab-bab sebelumnya. 2alam uraian selanjutnya akan dijelaskan bagian demi bagian dari gambar 15-" yang dimulai dengan pemahaman pengendalian internal.
Gambar 15-4 M!'#d#l#$i un'uk P!ran/an$an P!n$uian P!n$!ndalian dan P!n$uian Sub'an'i Tranaki un'uk Siklu P!mb!lian dan P!mba"aran
PEMA3AMAN PENGENDALIAN INTERNAL
!emahaman tentang pengendalian internal untuk siklus pembelian dan pembayaran sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko, dapat diperoleh auditor
dengan mempelajari bagan alir yang berlaku pada perusahaan klien, mere9iew daftar pertanyaan pengendalian internal, dan melaksanakan pengujian mengikuti jejak transaksi pembelian dan pengeluaran kas. !rosedur untuk mendapatkan pemahaman pengendalian internal tentang siklus pembelian dan pembayaran serupa dengan prosedur yang dilaksanakan untuk siklus lainnya, sebagaimana telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya.
MENILAI RISIKO PENGENDALIAN DIREN(ANAKAN
0elanjutnya dilakukan pemeriksaan atas pengendalian internal kunci untuk setiap fungsi bisnis seperti telah dijelaskan pada awal bab ini, yaitu otorisasi pembelian, pemisahan antara penyimpan barang yang diterima dart fungsi-fungsi lainnya, ketepatan waktu pencatatan dan re9iew independen atas transaksi, serta otorisasi pembayaran kepada pemasok.
O'#riai )!mb!lian
!emberian otorisasi yang tepat untuk pembelian menjamin bahwa barang dan jasa yang dibeli sungguh-sungguh barang yang dibutuhkan perusahaan, dan dengan demikian menghindarkan terjadinya pembelian yang berlebihan atau tidak diperlukan. anyak perusahaan mensyaratkan berbagai tingkat otorisasi untuk pembelian yang berbeda atau menurut jumlah rupiahnya. 0ebagai contoh, pembelian aset tetap yang melebihi batas jumlah rupiah tertentu membutuhkan persetujuan dart dewan komisaris< pembelian untuk sesuatu yang jarang terjadi seperti polis asuransi atau kontrak ser9is jangka panjang harus mendapat
persetujuan dart pejabat tertentu< perlengkapan dan ser9is yang harganya dibawah jumlah tertentu yang ditetapkan harus mendapat persetujuan dart kepala bagian atau kepada departemen. 0ementara itu untuk beberapa jenis bahan baku dan perlengkapan tertentu pembelian dilakukan secara otomatis, karena sistem dirancang sedemikain rupa sehingga apabila saldonya telah sampai di bawah batas tertentu, komputer akan langsung melakukan pemesanan kepada pemasok yang telah tercantum dalam database perusahaan, sering juga tersambung langsung dengan komputer pemasok, sehingga otorisasi berlangsung otomatis.
0etelah permintaan pembelian diotorisasi, segera disusul dengan pembuatan order pembelian barang atau jasa. )rder pembelian diterbitkan kepada seorang pemasok untuk nnembeli barang atau jasa yang disebutkan dalam order pada harga tertentu dan dikirimkan pada tanggal atau sebelum tanggal yang disebut di dalamnya. )rder pembelian yang bisa dibuat dalam bentuk tertulis atau elektronik, biasanya dipandang sebagai dokumen resmi, dan merupakan suatu permintaan untuk membeli barang atau jasa. !erusahaan biasanya membentuk
suatu bagian pembelian untuk menjamin diperolehnya barang dan jasa dengan kualitas yang baik dengan harga yang rendah. Agar tercipta pengendalian internal yang baik, bagian pembelian sebaiknya terpisah dari bagian yang memberi otorisasi dan yang menerima barang. 0emua order pembelian hendaknya bernomor urut tercetak agar dapat dengan mudah diketahui berapa order pembelian yang sudah diterbitkan dan harus dirancang untuk meminimumkan
kemungkinan hilangnya formulir secara tidak disengaja ketika barang sudah dipesan.
+ebanyakan perusahaan memiliki bagian penerimaan yang harus membuat laporan penerimaan barang sebagai bukti bahwa barang telah diterima dan diperiksa. 0alah satu copy biasanya dikirimkan ke gudang bahan baku dan lembar lainnya dikirim ke bagian .utang untuk memberi informasi yang mereka butuhkan. 'ntuk mencegah pencurian dan penyaiahgunaan, barang harus diawasi secara fisik sejak barang tersebut diterima hingga digunakan atau dijual. !ersonel yang ditugasi di bagian penerimaan harus independen dari bagian gudang dan bagian akuntansi. Terakhir, catatan akuntansi harus mengikuti perpindahan tangungjawab atas barang setiap saat ketika barang tersebut berpindah, dari penerimaan barang ke gudang, dari gudang ke pabrik, dan seterusnya.
P!n/a'a'an T!)a' +ak'u dan R!6i!7 ind!)!nd!n a'a Tranaki
!ada sejumlah perusahaan, pencatatan utang yang timbul dari transaksi pembelian dilakukan ketika barang atau jasa diterima. !ada perusahaan lainnya, pencatatan ditangguhkan hingga faktur dari pemasok diterima. ara manapun yang dipakai, bagian utang bertanggungjawab untuk mencermati ketepatan pembelian. ;al ini
dilakukan dengan membandingkan rincian dalam order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok untuk menentukan bahwa uraian= deskripsi, harga, kuantitas, termin, dan biaya pengangkutan dalam faktur penjual adalah benar. agian utang juga berkewajiban memeriksa kebenaran perkalian, penjumlahan, dan pendistribusian akunnya. 2alam perusahaan yang menerapkan akuntansi berbantuan komputer, perangkat lunak komputer bisa memeriksa kesesuaian antar dokumen dan memeriksa ketelitian faktur secara otomatis. agian utang juga harus memeriksa penggunaan laporan penerimaan barang untuk memastikan bahwa tujuan kelengkapan telah tercapai.
!engendalian penting di bagian utang dan bagian teknologi informasi mensyaratkan bahwa personel yang mencatat pembetian harus tidak memiliki
akses ke kas, surat berharga, dan aset lain. 2okumen dan catatan yang cukup, prosedur yang tepat untuk pencatatan, dan pengecekan independen atas kinerja,
semua merupakan pengendalian yang penting dalam fungsi utang usaha. O'#riai P!mba"aran
!engendalian terpenting atas pengeluaran kas meliputi
• !enandatanganan check oleh indi9idu yang diberi otorisasi oleh
perusahaan.
• !emisahan tanggungjawab untuk menandatangani check dan
melaksanakan fungsi utang usaha.
• !emeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh penandatangan
check sebelum suatu check ditandatangani.
heck harus bernomor urut tercetak untuk memudahkan pengawasan penggunaan check dan dicetak pada kertas khusus untuk mempersulit pengubahan nama penerima atau jumlah rupiahnya, jika check tersebut akan disalahgunakan seseorang. !erusahaan harus melakukan pengawasan fisik atas blangko check, check yang dibatalkan, maupun check yang sudah ditandatangani. !erusahaan juga harus mempunyai cara untuk mencegah penggunaan kembali bukti pendukung yang telah digunakan, misalnya dengan memberi tanda dengan dicap atau diperforasi. 3etoda yang la&im dipakai adalah dengan menuliskan nomor check pada dokumen pendukung sehingga terlihat bahwa dokumen tersebut telah digunakan sebagai pendukung transaksi sebelumnya.
MENENTUKAN LUASNYA PENGU*IAN PENGENDALIAN
0etelah auditor mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan defisiensinya, auditor bisa menilai risiko pengendalian. Apabila auditor bermaksud untuk mengandalkan pada pengendalian untuk mendukung penilaian risiko pengendalian pendahuluan di bawah maksimum, auditor melakukan pengujian pengendalian untuk mendapatkan bukti bahwa pengendalian telah beroperasi dengan efektif.
2engan telah beroperasinya pengendalian secara efektif yang didukung dengan tambahan pengujian pengendalian, auditor akan bisa menurunkan pengujian substantifnya.
MERAN(ANG PENGU*IAN PENGENDALIAN DAN PENGU*IAN SUBSTANTI& GOLONGAN TRANSAKSI UNTUK PEMBELIAN
Tabel 15-" meringkas pengendalian internal kunci, pengujian pengendalian yang la&im dilakukan, dan pengujian substantif golongan transaksi yang biasa dilakukan untuk setiap tujuan audit transaksi. 2alam ilustrasi ini, kits berasumsi bahwa perusahaan memiliki jurnal pembelian tersendiri untuk mencatat sem ua
transaksi pembelian.
2alam memaharni Tabel 15-" di bawah ini, anda harus
• 3enghubungkan setiap pengendalian internal dengan tujuan audit
transaksi.
• 3enghubungkan pengujian pengendalian dengan pengendalian internal. • 3enghubungkan pengujian substantif golongan transaksi dengan tujuan
audit transaksi setelah mempertimbangkan pengendalian dan defisiensi dalam sistem.
Tab!l 15-4 Ik0'iar Tuuan Audi' G#l#n$an Tranaki% P!n$!ndalian Kun/i% P!n$!ndalian In'!rnal dan P!n$uian Sub'an'i G#l#n$an Tranaki un'uk P!mb!lian
Tuuan Audi' G#l#n$an Tranaki P!n$!ndalian In'!rnal Kun/i P!n$uian
P!n$!ndalian P!n$uian Sub'an'i G#i#n$an Tranaki !embelian
terbukukan adalah untuk barang dan jasa
yang diterima keterjadian !ermintaan pembelian, order pembelian, lapo-ran penerimaan barang, dan faktur dari penjual dilampirkan pada 9oucher. !embelian telah disetujui oleh 3emeriksa dokumen dokumen dalam paket 9oucher untuk menguji keberadaan 3emeriksa ada tidaknya
3ere9iew jurnal pem belian, buku besar,
master file utang usaha untuk meme-riksa yang berjumlah besar atau tidak biasa
3emeriksa dokumen pendukung untuk
me- pejabat yang berwenang. +omputer menerima entry pembelian hanya dari pemasok teroto-risasi dalam master file. 2okumen diberi tanda batal untuk mencegah penggunaan ulang aktur penjual, laporan penerimaan barang, order pembelian, dan permintaan pembelian di9erifikasi internal. persetujuan. 3encoba menginput dengan pemasok tero-torisasi dan pemasok tidakterotorisasi 3emeriksa dilakukan tidaknya pembatalan meriksa kewajaran dan keabsahan faktur penjual, laporan pane-rimaan barang, order pembelian, dan
per-mintaan pembelian
3emeriksa master file pemasok untuk
meme-riksa ada tidaknya pemasok tak
teroto-risasi. 3enelusur pembelian persediaan ke master file persediaan. 3emeriksa pembelian aset tetap. Transaksi pembelian yang terjadi telah dibukukan kelengkapan )rder pembelian bernomor urut tercetak dan dipertanggungja wab kan penggunaannya. 6aporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan dipertanggung jawabkan penggunaannya. 8oucher bernomor urut tercetak dan diper-tanggungjawabk an 3emeriksa keberurutan penggunaan order pembelian. 3emeriksa keberurutan penggunaan laporan penerimaan barang. 3emeriksa keberurutan 9oucher
3enelusur dari suatu ile laporan peneri maan barang ke jurnal pembelian.
3enelusur dari suatu ile faktur penjual ke jurnal pembelian
penggunaannya. Transaksi pembelian terbukukan secara akurat ketelitian !erhitungan dan jumlah-jumlah di9erifikasi internal.
Total per batch diban- dingkan dengan lapo- ran dari komputer !embelian mendapat persetujuan harga dan potongan 3emeriksaadatidak nya 9erifikasi internal. 3emeriksa total dalam file batch untuk memastikan ada tidaknya paraf petugas pemeriksa<
andingkan total dengan laporan dari komputer. 3emeriksa adatidaknya persetujuan. 3embandingkan pem- belian terbukukan dalam jurnal pembelian dengan faktur penjual, laporan penerimaan barang,
dan dokurnen
pendukung lainnya.
3enghitung ulang untuk memeriksa
ketelitian dalam faktur penjual, termasuk potongan
dan biaya pengang-kutan
Transaksi pembelian
dibukukan dalam master file utang usaha dan pembelian dan dibuat ikhtisarnya dengan benar posting dan pengikhtisaran
lsi master file utang usaha di9erifikasi internal
Total master the atau daftar utang usaha dibandingkan dengan saldo di buku besar. 3emeriksa ada tidaknya 9erifikasi internal. 3emeriksa adatidaknya paraf pada akun buku besar sebagai tanda
telah dilakukan pem- bandingan.
3emeriksa ketelitian penulisan dengan
mentotal jurnal dan menelusur posting ke buku besar dan ke
master file utang usaha dan persediaan.
Transaksi pembelian digolongkan dengan benar penggolongan 2igunakan
daftar akun yang memadai. !enggolongan akun di9erifikasi internal. 3emeriksa manual prosedurdan daftarakun. 3emeriksaadatidak nya 9erifikasi internal. 3embandingkan penggolongan dengan
daftar akun dengan mengacu ke faktur penjual. Transaksi pembelian dicatat pada tanggal yang benarsaat !rosedur mewajibkan pencatatan segera setelah barang atau jasa diterima, Tanggal di9erifikasi secara internal. 3emeriksa manual prosedur dan memeriksa a pa kah ada faktur penjual yang tak
terbukukan.
3emeriksa ada tidaknya 9erifikasi internal.
3embandingkan tanggal pada laporan penerimaan barang
dengan faktur penjual dan tanggal pada jurnal
pembelian.
ukti audit untuk suatu perikatan audit akan ber9ariasi tergantung pada pengendalian internal serta keadaan lainnya. 4fisiensi audit yang signifikan akan
tercapai dalam audit apabila pengendalian beroperasi secara efektif.
4mpat dari enam tujuan audit golongan transaksi pantas untuk mendapat perhatian khusus dan oleh karena itu akan dibahas 6ebih dalam di bawah ini.
+ebenaran kebanyakan akun aset, liabilitas, dan beban tergantung pada kebenaran pencatatan transaksi dalam jurnal pembelian, terutama yang berkaitan dengan
empat tujuan ini.
18 P!mb!lian T!rbukukan adala0 un'uk Baran$ dan *aa "an$ Di'!rima ,K!'!radian
Apabila auditor puas bahwa pengendalian cukup untuk tujuan ini, pengujian untuk memeriksa adanya transaksi yang tidak tepat dan pencatatan transaksi yang tidak pernah terjadi bisa sangat dikurangi. !engendalian yang memadai bisa mencegah terjadinya pencatatan transaksi yang tidak pernah terjadi secara tidak disengaja, terutama terjadi pembelian barang untuk keperluan pribadi yang dilakukan tanpa otorisasi. 2alam situasi lain, ketepatan suatu transaksi sulit untuk
die9aluasi, seperti misalnya pembayaran iuran keanggotaan club golf, atau pembayaran beban perjalanan berlibur ke luar negeri untuk manajemen dan keluarganya. Apabila pengendalian atas transaksi yang tidak tepat atau transaksi yang tidak pernah terjadi tidak memadai, diperlukan pemeriksaan yang 6ebih ekstensif atas bukti-bukti pendukung.
48 P!mb!0an "an$ T!riadi '!la0 Dibukukan ,K!l!n$ka)an
+egagalan mencatat pembelian barang dan jasa yang diterima menyebabkan utang usaha kurang saji dan mengakibatkan labs bersih dan ekuitas pemilik 6ebih saji. )leh karena itu, auditor harus memandang hal ini sebagai tujuan yang penting. 2alam situasi audit tertentu, kadang-kadang sulit untuk melakukan pengujian rinci atas saldo untuk menentukan apakah ada transaksi yang tidak
dicatat, sehingga auditor harus mengandalkan pada pengendalian dan pada pengujian substantif golongan transaksi untuk tujuan ini. Tambahan pula, karena audit utang usaha memakan waktu yang cukup lama, pengendalian internal yang efektif dan pengujian yang tepat, bisa menurunkan biaya audit cukup signifikan.
98 P!mb!lian Di/a'a' d!n$an Akura' ,K!'!li'ian
6uas pengujian rinci pada kebanyakan akun neraca dan akun beban tergantung pada e9aluasi auditor tentang efekti9itas pengendalian internal atas ketelitian pencatatan transaksi pembelian. 0ebagai contoh, apabila auditor yakin bahwa transaksi aset tetap dicatat dengan benar dalam jurnal pembelian, maka bisa diterima apabila auditor memutuskan untuk memeriksa dokumen pendukung pembelian periode ini yang 6ebih sedikit selama melakukan pengujin rinci saldo
Apabila klien menggunakan catatan persediaan perpetual, pengujian rinci saldo juga dapat dikurangi secara signifikan seandainya auditor percaya bahwa catatan perpetual adalah akurat. !engendalian atas pembelian yang terkandung dalam catatan perpetual biasanya diuji sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi pembelian.
:8 P!mb!lian Di$#l#n$kan d!n$an B!nar ,P!n$$#l#n$an
!engujian rinci akun indi9idual tertentu dapat dikurangi apabila auditor yakin bahwa pengendalian internal mencukupi untuk dapat memberikan keyakinan memadai mengenai penggolongan yang benar di dalam jurnal pembelian. 3eskipun semua akun terpengaruh sampai pada tingkatan tertentu oleh efekti9itas pengendalian untuk penggolongan, dua bidang yang paling terpengaruh adalah pembelian aset tetap periode ini, dan semua akun beban, seperti beban reparasi dan pemeliharaan, beban listrik > gas, dan beban ad9ertensi.
Auditor akan banyak membutuhkan waktu untuk melaksanakan pengujian dokumen pembelian aset tetap dan akun-akun beban periode ini guna memeriksa ketelitian dan kebenaran penggolongan. )leh karena itu akan sangat menghemat waktu apabila pengendalian internal efektif.
PERAN(ANGAN PENGU*IAN PENGENDALIAN DAN PENGU*IAN SUBSTANTI& GOLONGAN TRANSAKSI UNTUK PENGELUARAN KAS Tabel 15-# untuk pengeluaran kas menggunakan format yang sama dengan Tabei 15-" untuk pembelian. 'ntuk pengendalian dan prosedurprosedur audit ini kita berasumsi bahwa terdapat jurnal khusus pembelian dan pengeluaran kas.
+omentar kita tentang metodologi dan proses untuk mengembangkan prosedur audit untuk pembelian diterapkan sama untuk pengeluaran kas.
Auditor biasanya melaksanakan pengujian pembelian dan pengeluaran kas pada saat yang sama. 'ntuk transaksi-transaksi tertentu yang dipilih dari jurnal pembelian untuk diperiksa, faktur penjual, laporan penerimaan barang, dan dokumen pendukung lainnya diperiksa pada saat yang sama. 2engan demikian 9erifikasi dilakukan secara efisien tanpa mengurangi efekti9itas pengujian.
SAMPLING ATRIBUT UNTUK PENGU*IAN PENGENDALIAN DAN PENGU*IAN SUBSTANTI& GOLONGAN TRANSAKSI
3engingat betapa pentingnya pengujian pengendalian dan pengujian golongan transaksi untuk pembelian dan pembayaran, maka penggunaan sampling atribut menjadi sangat la&im dilakukan. !endekatannya serupa dengan yang digunakan untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi untuk penjulan seperti telah dibahas pada bagian ?0ampling Audit 0tatistik? di halaman
5@ hapter 1".
Tab!l 15-9 lk0'iar Tuuan Audi' G#l#n$an Tranaki% P!n$!ndalian Kun/i% P!n$uian P!n$!ndalian% dan P!n$uian Sub'an'i G#l#n$an Tranaki P!n$!luaran Ka
Tuuan Audi' G#l#n$an Tranaki P!n$!ndalian In'!rnal Kun/i P!n$uian P!n$!ndalian P!n$uian Sub'an'i G#l#n$an Tranaki !engeluaran kas yang dibukukan adalah untuk barang dan jasa
yang telah diterima keterjadian
Terdapat pemisahan tugas yang memadai antara utang usaha dan penyimpan check yang
telah ditandatangani atau otoritas
membayarkan dana secara elektronis. 2okumen pendukung diperiksa lebih dahulu sebefum check
ditandatangani atau sebelum dilkukan pembayaran dana
secara elektronis ofeh
2iskusikan dengan personil terkait dan obser9asi akti9itas. 2iskusikan dengan personil terkait dan obser9asi akti9itas. $e9iew jurnal pengeluaran kas, buku besar, dan
master file utang usaha untuk pembayaran berjumlah besar
atau tidak biasa. Telusur check atau catatan pembayaran bank elektronik ke jumal pembelian
yang bersangkutan dan periksa nama penerima
petugas yang diberi otoritas oleh perusahaan. 2iberikan persetujuan pembayaran pada dokumen pendukung pada saat check
ditandatangani. !eriksa adatidaknya persetujuan pembayaran pembayaran dan jumlahnya. !eriksalah check penandatangannya,
atau gunakan data bank bahwa check
telah dibayar bank. !eriksa dokumen pendukung sebagai bagian dari pengujian pembelian. Transaksi pengeluaran kas yang ada telah
dibukukan kelengkapan
heck bernomor urut tercetak dan
dipertanggungjawabkan penggunaannya.
$ekonsiliasi bank
dibuat setiap bulan ofeh petugas independen
yang terpisah dari
pencatatan pengeluaran kas atau penyimpanan aset. !eriksa keberurutan penggunaan check !eriksa rekonsiliasi bank dan ob9er9asi pembuatannya . $ekonsiliasi catatan pengeluaran kas dengan pengeluaran kas dalam laporan bank proof of cash Transaksi pengeluaran kas telah dibukukan dengan tepat ketelitian
!erhitungan dan jumlah -jumlah di9erifikasi internal.
$ekonsiliasi bank dibuat secara bulanan oleh personil independen !eriksa ada tidaknya 9erifikasi internal. !eriksa rekonsiliasi bank dan obser9asi penyiapannya. !eriksa pengeluaran check dan catatan. pengeluaran kas dalam catatan elektronik bank dengan jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas. ;itung ulang potongan tunai. uatlah proof of cash.
Transaksi pengeluaran kas dibukukan dalam master file utang usaha dengan benar (an diringkas dengan benar posting dan peringkasan
*si master file utang usaha di9erifikasi internal.
3aster file utang usaha atau total daftar saldo dibandingkan dengan saldo buku besar
!eriksa ada tidaknya 9erifikasi internal !eriksa paraf pada akun-akun besar sebagai tanda telah dibandingkan. Test ketelitian penulisan de ngan memeriksa kebenaran penjumlahan 9ertikal footing jurnal dan telusur posting ke buku besar dan
master file utang usaha. Transaksi pengeluaran kas digolongkan dengan benar penggolongan
2igunakan daftar akun yang memadai !enggolongan akun di9erifikasi internal !eriksa manual prosedurdan daftar akun. !eriksa ada tidaknya 9erifikasi internal andingkan penggolongan
dengan daftar akun dengan mengacu pada faktur
penjual. dan jurnal pembelian. Transaksi pengeluaran kas telah dicatat pada tanggal yang benar saat !rosedur mensyaratkan pencatatan transaksi sesegera mungkin setelah check ditandatangani atau pengiriman secara elektronik untuk pangolahan bank. Tanggal di9erifikasi secara internal. !eriksa manual prosedur dan obser9asi apakah ada check yang tidak dicatat !eriksa ada tidaknya 9erifikasi internal andingkan tanggal
pada check atau catatan elektronik bank dengan jurnal pengeluaran kas.
andingkan tanggal
pada check dengan catatan elektronik bank.
Ada tiga hal yang berbeda pada sikius pembelian dan pembayaran dibandingkan dengan sikius-sikius lainnya
1. 0eperti telah disinggung pada awal bab, sikius ini menyangkut banyak akun, baik yang berupa akun-akun laba-rugi, maupun akun-akun neraca. 2ampaknya adalah kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penggolongan menjadi tinggi, bahkan beberapa diantaranya berpengaruh terhadap laba besih. ontohnya adalah kesalahan penggolongan antara
beban reparasi dan pemeliharaan dan aset tetap. Akibatnya, auditor sering menurunkan tingkattoieransi bisa diterima, terutama untuk atribut penggolongan.
". 2alam sikius transaksi ini sangat la&im diperiukan pertimbangan yang signifikan, seperti misalnya dalam hal sewa guna dan biaya konstruksi. +ebutuhan atas pertimbangan ini meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan penyajian. Akibatnya, auditor sering menurunkan tingkat toleransi bisa diterima untuk atribut ketelitian.
#. (umlah rupiah untuk transaksi indi9idual, seringkali berjumlah sangat besar. Akibatnya, auditor menggabungkan unsur-unsur yang besar dan
tidak biasa seperti itu dan mengujinya 1%%B.
METODOLOGI UNTUK PERAN(ANGAN PENGU*IAN RIN(I SALDO UNTUK UTANG USA3A
+arena hampir semua transaksi dalam siklus pembelian dan pembayaran mengalir melalui akun utang usaha, akun ini sangat kritikal dalam setiap audit atas sikius pembelian dan pembayaran. 'tang usaha adalah kewajiban yang belum dibayar
yang timbul dari pembelian barang dan jasa yang telah diterima dalam kegiatan normal perusahaan. 'tang usaha meliputi kewajiban yang timbul dari pembelian bahan baku, peralatan, listrik, reparasi dan masih banyak jenis barang dan jasa lainnya yang diterima sebelum akhir tahun buku. +ebanyakan utang usaha dapat juga diidentifikasi melalui keberadaan faktur dari penjual yang menunjukkan
kewajiban perusahaan.
'tang usaha harus dibedakan dari utang biaya dan kewajiban utang bunga. +ewajiban merupakan utang usaha hanya apabila total kewajiban diketahui dan terutang pada tanggal neraca. Apabila kewajiban menyangkut pembayaran bunga,
maka harus dicatat sebagai utang wesel, utang kontrak, utang hipotik, atau utang obligasi.
Gambar 15-# di bawah ini meringkas metodologi untuk perancangan pengujian rind utang usaha. 3etodologi ini sama dengan yang digunakan untuk piutang usaha pada ab 1# *ihat Gambar 1#-1 di halaman C%#.
Gambar 15-9 M!'#d#l#$i un'uk P!ran/an$an P!n$uian Rind Sald# un'uk U'an$ Ua0a
Apabila pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi menunjukkan bahwa pengendalian internal beroperasi secara efektif, dan prosedur analitis menunjukkan hasil yang mernuaskan, auditor pada umumnya akan menurunkan pengujian rind saldo. /amun, karena pada kebanyakan perusahaan, utang usaha cenderung menjadi material, auditor hampir selalu
melakukan pengujian rind saldo.
MENGIDENTI&IKASI RISIKO BISNIS KLIEN YANG MEMENGARU3I UTANG USA3A ,Ta0a) I
Akhir-akhir ini banyak perusahaan fokus pada upaya memperbaiki manajemen akti9itas rantai-pemasokan yang telah mengubah berbagai hal dalam rancangan sistem yang digunakan untuk menginisiasi dan mencatat akti9itas pembelian dan
pembayaran. 'paya-upaya untuk merampingkan pembelian dan pembayaran barang dan jasa, termasuk lebih meningkatkan pembelian persediaan secara just-in-time, meningkatkan berbagai informasi dengan pemasok, dan penggunaan teknologi informasi dan e-commerce untuk transaksi bisnis, telah mengubah semua aspek siklus pembelian dan pembayaran pada banyak perusahaan. !erubahan-perubahan dan sistem tersebut bisa sangat kompleks.
!erubahan-perubahan ini bisa meningkatkan risiko bisnis secara signifikan. 0ebagai contoh, pemasok bisa memiliki akses yang lebih besar pada catatan utang usaha yang memungkinkan mereka untuk secara terus menerus memonitor saldo utang usaha dan melakukan rekonsiliasi rinci transaksi. Akses oleh pihak luar, seperti misalnya pemasok, atas catatan akuntansi mengancam kemungkinan terjadinya kesalahan penyajian apabila akses tersebut tidak diawasi dengan baik. 2emikian pula, meningkatnya fokus dalam memperbaiki logistik per gerakan fisik persediaan melalui rantai distribusi perusahaan bisa meningkatkan kesulitan dalam menetapkan pisah batas saldo utang usaha yang efektif pada akhir tahun. Auditor harus mengerti sifat perubahan sistem tersebut untuk mengidentifikasi apakah risiko bisnis klien dan pengendalian manajemen terkait memengaruhi kemungkinan kesalahan penyajian material dalam utang usaha. MENETAPKAN MATERIALITAS KINER*A DAN MENILAI RISIKO IN3EREN ,Ta0a) I
0eperti halnya piutang usaha, sejumlah besar transaksi bisa memengaruhi utang usaha. 0aldonya seringkali berjumlah besar dan meliputi sejumiah besar pemasok dan biasanya akan mahal bila harus mengaudit semua akun tersebut. +arena alasan tersebut, auditor biasanya menetapkan materialitas kinerja untuk utang usaha relatif tinggi. 2engan alasan yang sama, auditor sering menilai risiko inheren pada tingkat medium atau tinggi. 3ereka biasanya menaruh perhatian
pada tujuan kelengkapan dan tujuan saldo pisah batas karena potensi terjadinya kurang saji dalam saldo utang usaha.
MENILAI RISIKO PENGENDALIAN DAN MERAN(ANG SERTA MELAKSANAKAN PENGU*IAN PENGENDALIAN DAN PENGU*IAN SUBSTANTI& GOLONGAN TRANSAKSI ,Ta0a) dan II
0eperti nampak pada Gambar 15-#, setelah auditor menetapkan materialitas kinerja dan risiko inheren untuk utang usaha, mereka menilai risiko pengendalian berdasarkan pemahaman atas pengendalian internal. !engujian substantif yang
dilakukan auditor pada akhirnya akan tergantung pada efekti9itas pengendalian internal yang berkaitan dengan utang usaha. )leh karena itu, auditor harus memiliki pemahaman yang dalam tentang bagaimana pengendalian yang berhubungan dengan utang usaha.
!engaruh pengendalian internal klien atas pengujian pengendalian internal dapat dilukiskan dengan dua contoh berikut
1. 3isalkan klien memiliki pengendalian internal yang efektif atas catatan dan pembayaran untuk pembelian. !enerimaan barang didokumentasi melalui penggunaan laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak< 9oucher bernomor urut tercetak dibuat dengan tepat dan efisen dan dicatat dalam file transaksi pembelian dan master file utang usaha. !engeluaran kas dilakukan dengan tepat pada tanggal jatuhnya dan segera dicatat dalam file transaksi pembayaran dan dalam master file utang usaha. 0aldo utang usaha indi9idual dalam master file direkonsiliasi secara bulanan dengan laporan dari pemasok, dan komputer secara otomatis merekonsilasi total master file dengan buku besar. 2alam situasi demikian, 9erifikasi atas utang usaha hanya membutuhkan sedikit usaha dari auditor, karena auditor
berkesimpulan bahwa pengendalian internal telah beroperasi dengan efektif.
". 3isalkan perusahaan tidak menggunakan laporan penerimaan barang, klien menunda pencatatan pembelian hingga dilakukan pembayaran kas, dan karena kekurangan kas, tagihan dari pemasok sering dibayar beberapa bulan setelah tanggal jatuh-nya. Apabila auditor berhadapan dengan situasi semacam itu, ada kemungkinan terjadi kurang saji dalam utang usaha< oleh karena itu diperlukan pengujian rinci yang ekstensif untuk memastikan apakah utang usaha telah ditetapkan dengan tepat pada tanggal neraca. +ita telah membahas pengendalian-pengendalian internal terpenting dalam siklus pembelian dan pembayaran serta pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi pada awal bab ini. 0ebagai tambahan atas pengendalian-pengendalian tersebut, pada setiap bulan seorang karyawan yang independen atau program komputer harus merekonsiliasi laporan dari pemasok dengan liabilitas dalam pembukuan, serta master file utang usaha dengan buku besar. 0etelah menilai risiko pengendalian, auditor merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi alas pembelian dan pengeluaran kas.
MERAN(ANG DAN MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS ,Ta0a) III
!enggunaan prosedur analitis merupakan hal panting dalam siklus pembelian dan pembayaran seperti halnya dalam siklus yang lain, terutama dalam menemukan kesalahan penyajian dalam utang usaha. Tabel 15- melukiskan prosedur analitis untuk akun-akun neraca dan akun-akun laba-rugi dalam siklus pembelian dan
pembayaran yang berguna untuk menemukan area-area yang memerlukan in9estigasi tambahan.
Auditor harus membandingkan total beban tahun ini dengan tahun sebelumnya untuk menemukan kesalahan penyajian dalam utang usaha maupun dalam akun beban. +arena penggunaan pembukuan ber-pasangan double entry accounting, suatu kesalahan penyajian dalam akun beban biasanya juga akan berakibat kesalahan penyajian yang sama pada akun utang usaha. )leh karena itu, pembandingan beban tahun ini seperti misalnya sewa, listrik, dan beban- beban yang terjadwal dengan regular dengan tahun sebelumnya merupakan prosedur yang efektif dalam menganalisis utang usaha apabila beban dari tahun ke
tahun relatif stabil.
MERAN(ANG DAN MELAKSANAKAN PENGU*IAN RIN(I SALDO AKUN UTANG USA3A ,Ta0a) III
Tujuan keseluruhan audit utang usaha adalah untuk menentukan apakah saldo utang usaha telah disajikan secara wajar dan diungkapkan dengan tepat. Tujuh dart delapan tujuan audit saldo yang telah dibahas pada ab diterapkan pada audit utang usaha, yaitu keberadaan, kelengkapan, ketelitian, penggolongan, pisah-batas, kecocokan saldo, dan hak serta kewajiban. /ilai bersih bisa
direalisasi tidak bisa diterapkan pada utang usaha.
Ada perbedaan penting dalam penekanan audit atas liabilitas dan aset. Apabila auditor mengaudit aset, auditor akan menekankan pada lebih saji melalui 9erifikasi dengan konfirmasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dokumen pendukung. !endekatan sebaliknya dilakukan auditor dalam audit atas saldo liabilitas. 2alam hal ini auditor menekankan pada kemungkinan terjadinya kurang saji atau penghilangan liabilitas.
!erbedaan penekanan dalam audit aset dan kewajiban berakibat langsung pada kewajiban hukum akuntan publik. Apabila penanam kreditur, dan pengguna
lainnya setelah diterbitkannya laporan keuangan auditan menentukan bahwa laba dan ekuitas pemilik telah lebih sap material, maka tuntutan hukum kepada +!A layak untuk dlakukan. +arena kesalahan penyajian ekuitas pemilik dapat timbul baik dengan membuat lebih saji aset atau membuat kurang saji liabilitas, maka
logis bagi auditor untuk menaruh perhatian yang besar pada kedua jenis kesalahan penyajian tersebut. Auditor juga jangan melupakan bahwa kemungkinan aset kurang saji dan liabilitas lebih saji, termasuk yang timbul dari kesalahan penyajian berupa lebih saji dalam utang usaha.
2alam uraian berikut, kita akan menggunakan tujuan audit saldo dari ab 1# yang diterapkan dalam mengaudit piutang usaha, untuk pengauditan utang usahadengan tiga modifikasi kecil berikut
1. Tujuan nilai bersih bisa direalisasi tidak diterapkan untuk liabilitas. /ilai bersih bisa direalisasi hanya diterapkan untuk aset.
". Aspek hak pemilikan dari tujuan hak dan kewajiban tidak diterapkan untuk liabilitas. 'ntuk aset, auditor sangat menekankan pada hak klien atas penggunaan dan penghapusbukuan aset, 'ntuk liabilitas, auditor
memusatkan perhatian pada kewajiban klien untuk membayar utang. Apabila klien tidak mempunyat kewajiban untuk membayar, maka tidak akan dicantumkan sebagai liabilitas.
#. 'ntuk liabilitas, lebih ditekankan pada pencarian kurang saji daripada atas lebih saji, seperti telah diuraikan di atas.
Tabel 15-5 mencakup tujuan audit saldo dan prosedur pengujian rinci saldo yang la&im dilakukan atas utang usaha. !rosedur audit yang sesungguhnya diterapkan auditor bisa ber9ariasi tergantung pada sifat entitas, materilitas utang usaha, sifat dan efekti9itas pengendalian internal, serta risiko inheren. +etika auditor melaksanakan pengujian rinci saldo utang usaha dan akun liabilitas
lainnya , auditor biasanya mengumpulkan bukti tentang empat tujuan penyajian dan pengungkapan, terutama ketika melakukan pengujian untuk tujuan kelengkapan. !rosedur lain yang berkaitan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan dilakukan sebagai bagian dari prosedur untuk menyelesaikan audit,
yang akan dibahas pada ab "1.
Tab!l 15-5 Tuuan Audi' Sald# dan P!n$uian Rin/i a'a Saida U'an$ Ua0a Tuuan Audi' Sald#
Tuuan Audi' Sald# Pr#!dur P!n$uian
Rin/i Sald# K#m!n'ar 'tang usaha dalam daftar
utang usaha cocok dengan yang tercantum pada master file yang bersangkutan, dan totalnya cocok dengan yang tercantum di buku besar kecocokan saldo
(umlahkan ulang atau gunakan komputer untuk menjumlahkan daftar utang usaha. Telusur total ke buku besar.
Telusur faktur penjual indi9idual ke master file untuk mencocokkan nama dan jumlahnya.
ila penjumlahan dilakukan secara manual tidak perlu seluruh halaman dijumlah.
!enelusuran ke master file bisa dibatasi, kecuali bila pengendalian 6eman.
'tang usaha dalam daftar utang usaha sungguh-sungguh ada keberadaan
Telusur dari daftar utang usaha ke faktur penjual dan laporan dari
pemasok.
+onfirmasi utang usaha, terutama untuk yang berjumlah besardan
tidak biasa.
iasanya kurang mendapat perhatian, karena perhatian
utama pada lebih saji.
'tang usaha yang ada telah tercantum dalam daftar utang usaha kelengkapan
6akukan pengujian liabilitas setelah tanggal penutupan buku.
*ni adalah pengujian audit yang penting untuk utang usaha 'tang usaha yang tercantum
dalam daftar telah akurat ketelitian
6akukan prosedur yang sama dengan yang digunakan untuk tujuan keberadaan dan
pengujian setelah
tanggal penutupan buku.
iasanya, tekanan pada prosedur untuk ketelitian ini adalah kurang saji dibandingkan dengan untuk penghilangan.
'tang usaha yang tercantum dalam daftar telah digolongkan dengan benar penggolongan
$e9iew daftar dan master file yang bersangkutan dengan pihak yang berelasi,
liabilitas berbunga, utang jangka panjang, utang bersaldo debet.
!engetahuan tentang bisnis klien sangat penting untuk pengujian ini.
Transaksi dalam siklus pernbelian dan pembayaran
telah dicatat pada periode yang tepat pisah-batas
6akukan pengujian setelah tanggal penutupan buku.
6akukan pengujian rinci sebagai bagian dari obser9asi panghitungan persediaan.
6akukan pengujian untuk parsediaan dalam perjalanan.
*ni merupakan pengujian yang sangat penting untuk utang usaha. ini disebut pengujian pisah batas.
!erusahaan memiliki
kewajiban untuk membayar liabilitas yang tercantum dalam utang usaha kewajiban
!eriksalah laporan dari pemasok dan konfirmasi
utang usaha.
iasanya bukan merupakan
perhatian utama dalam audit utang usaha, karena semua utang usaha adalah kewajiban.
P!n$uian Liabili'a S!uda0 Tan$$al N!ra/a
+arena penekanan audit pada kurang saji dalam akun-akun liabilitas, pengujian sesudah tanggal neraca sangat penting artinya bagi utang usaha. 6uasnya pengujian untuk menemukan utang yang tidak dicatat, sering disebut mencari
utang yang tidak dicatat, sangat tergantung pada penilaian risiko pengendalian dan materialitas saldo potensial dalam akun yang bersangkutan. !rosedur audit yang sama yang digunakan untuk mencari utang tidak dicatat diterapkan pula untuk tujuan ketelitian. erikut adalah prosedur-prosedur yang la&im dilakukan Periksalah Dokumen Pendukung untuk Pengeluaran Kas Sesudah Tanggal Neraca
Auditor memeriksa dokumen pendukung untuk pengeluaran kas sesudah tanggal neraca untuk menentukan apakah pengeluaran kas itu untuk membayar utang dari periode ini periode yang diperiksa. Apabila pembayaran itu untuk pembayaran
memastikan apakah utang termaksud tercantum dalam daftar utang usaha. 6aporan penerimaan barang menunjukkan tanggal barang diterima dan oleh karena itu menjadi dokumen yang sangat berguna. 2emikian pula, faktur penjual biasanya menunjukkan tanggal suatu jasa diberikan. Auditor sering memeriksa dokumen-dokumen pendukung pengeluaran kas yang dilakukan pada periode sesudah tanggal neraca beberapa minggu sesudah tanggal neraca, terutama apabila klien sering tidak melakukan pembayaran secara tepat waktu.
Periksalah Dokumen Pendukung untuk Faktur Tagihan yang Belum Dibayar Sampai Beberapa Minggu Setelah Akhir Tahun
Auditor melakukan prosedur ini di periode berikutnya dengan cara yang sama seperti prosedur di atas untuk tujuan yang sama. !rosedur ini berbeda dengan yang di atas, yaitu dalam hal kewajiban ini belum dibayar sampai menjelang akhir audit, bukan kewajiban yang sudah dibayar.
0ebagai contoh, dalam suatu audit untuk tahun yang berakhir tanggal #1 3aret, dimisalkan auditor memeriksa dokumen pendukung untuk check yang dibayar melewati tanggal "@ (uni. Tagihan yang masih belum dibayar pada tanggal "@ (uni harus diperiksa untuk menentukan apakah merupakan kewajiban pada tanggal #1 3aretD
Telusur Laporan Penerimaan Barang yang Diterbitkan Sebelum Akhir Tahun dengan Faktur Penual yang Bersangkutan!
0emua barang yang diterima sebelum akhir tahun buku harus dimasukkan sebagai utang usaha. 2engan menelusur laporan penerimaan barang yang diterbitkan menjelang akhir tahun buku ke faktur penjual dan meyakinkan bahwa semua telah dimasukkan sebagai utang usaha, auditor menguji ada tidaknya utang yang tidakdicatat.
Telusur Laporan dari Pemasok yang Menunukkan Saldo Terutang ke Da"tar Saldo #tang #saha
Apabila klien menyimpan arsip laporan bulanan dari pemasok, auditor dapat menelusur setiap laporan yang menunjukkan saidE terutang pada setiap tanggal neraca ke daftar utang usaha, untuk memastikan telah dimasukkan sebagai utang usaha.
Pengiriman Kon"irmasi kepada Pemasok yang Memiliki $ubungan Bisnis dengan Klien
3eskipun pengiriman konfirmasi untuk utang usaha tidak begitu ia&im dibandingkan dengan konfirmasi untuk piutang usaha, namun auditor dapat menggunakan prosedur ini jika dipandang perlu untuk menguji jangan-jangan nama pemasok tidak tercantum dalam daftar utang, atau ada transaksi yang dihilangkan, atau saldonya tidak sesuai dengan catatan pemasok. !engiriman konfirmasi kepada pemasok aktif yang saldonya tidak tercantum dalam daftar utang adalah cara yang efektif untuk mengungkapkan utang tidak dicatat. (enis konfirmasi ini biasanya disebut konfirmasi saldo nol &ero balance confirmation. !embahasan tentang konfirmasi utang usaha akan dilanjutkan pada akhir bab ini. P!n$uian Pia0 Ba'a
P!n$uian )ia0 ba'a utang usaha dilakukan untuk menentukan apakah transaksi yang dibukukan beberapa hari sebelum dan beberapa hari sesudah tanggal neraca telah dibukukan pada periode yang tepat. 6ima pengujian audit liabilitas yang telah dikemukakan di atas semua merupakan pengujian pisah batas untuk pembelian, tetapi semuanya ditekankan untuk menemukan kurang saji. Tiga prosedur pertama juga bermanfaat untuk memeriksa dokumen pendukung sebagai pengujian untuk lebih saji utang usaha. 0ebagai contoh, prosedur pengujian ketiga untuk kurang saji utang tidak dicatat dengan menelusur laporan penerimaan barang yang diterbitkan sebelum akhir tahun buku kepada pemasok yang bersangkutan. 'ntuk menguji lebih saji pisah batas, auditor harus menelusur
laporan penerimaan barang yang diterbitkan setelah akhir tahun buku ke faktur yang bersangkutan untuk meyakinkan bahwa transaksi yang bersangkutan tidak dimasukkan sebagai utang usaha kecuali jika itu merupakan barang dalam perjalanan yang akan dibahas nanti.
+ita telah membahas sebagian besar pengujian pisah batas dalarn uraian di atas. 2alam uraian di bawah ini kita akan fokus pada dua aspek, yaitu hubungan antara pisah batas dengan obser9asi fisik atas persediaan dan penentuan jumlah persediaan dalam perjalanan.
3ubun$an an'ara Pia0 Ba'a d!n$an Ob!r6ai &iik P!r!diaan
2alam menentukan apakah pisah batas sudah benar, sebaiknya pengujian pisah batas dikoordinasikan dengan observasi penghitungan fisik persediaan . 0ebagai contoh, misalkan suatu pembelian persediaan seharga $p%.%%%.%%%,- telah diterima pada tanggal #1 2esember petang, tak lama setelah penghitungan fisik selesai. Apabila pembelian ini dimasukkan dalam utang usaha dan pembelian tetapi dikeluarkan dari persediaan akhir, hasilnya adaiah laba bersih akan kurang saji sebesar $p%.%%%.%%%,-. 0ebaliknya, apabila pembelian dikeluarkan baik dari persediaan maupun dari utang usaha, maka kesalahan penyajian akan terjadi
dalam neraca, tetapi laporan laba-rugi benar. 0atu-satunya cara agar auditor bisa mengetahui tipe kesalahan penyajian mana yang telah terjadi adaiah dengan mengkoordinasi pengujian pisah batas dengan obser9asi persediaan.
*nformasi pisah batas untuk pembelian hams diperoleh selama obser9asi fisik persediaan. !ada waktu itu, auditor harus mere9iew prosedur-prosedur di bagian penerimaan barang untuk memastikan bahwa semua barang yang diterima telah dihitung, dan auditor harus mencatat dalam dokumentasi audit nomor laporan penerimaan barang terakhir yang dicantumkan dalam penghitungan fisik. 0etelah tanggal penghitungan fisik, auditor kemudian harus menguji catatan
akuntansi untuk pisah batas. Auditor harus menelusur nomor- nomor laporan penerimaan barang yang sebelumnya sudah didokumentasi ke catatan utang usaha untuk melakukan 9erifikasi bahwa mereka telah dimasukkan atau dikeluarkan dengan benar. 0ebagai contoh, misalkan nomor laporan penerimaan barang terakhir yang menggambarkan persediaan yang dimasukkan ke dalam perhitungan fisik adalah #1CF. Auditor harus mencatat nomor dokumen ini dan kemudian menelusurnya beserta beberapa nomor sebelumnya ke faktur penjual yang bersangkutan dan ke daftar utang usaha atau ke master file utang usaha untuk
menentukan bahwa mereka semua diikutsertakan. 2emikian pula, utang usaha untuk pembelian yang dicatat dalam laporan penerimaan barang dengan nomor lebih besar dari #1CF harus dikeluarkan dari utang usaha.
Apabila penghitungan fisik dilakukan sebelum tanggal terakhir dari tahun buku, auditor masih harus melakukan pisah batas utang usaha pada waktu penghitungan fisik dengan cara seperti diuraikan di atas. 0elain itu, auditor harus melakukan 9erifikasi apakah semua pembelian yang terjadi antara penghitungan fisik dan tanggal akhir tahun telah ditambahkan pada persediaan fisik dan utang usaha.
P!r!diaan dalam P!ralanan , %n&entory in transit
2alam menentukan utang usaha, auditor harus membedakan antara pembelian persediaan yang dilakukan atas dasar &OB d!'ina'i#n dengan yang dilakukan atas dasar &OB #ri$in. 'ntuk ) destination, hak pemilikan atas barang berpindah kepada pembeli apabila barang telah diterima pembeli. (adi hanya persediaan yang diterima sebelum atau tepat pada tanggal neraca yang harus dimasukkan ke dalam persediaan dan utang usaha pada akhir tahun. Apabila pembelian dilakukan atas dasar ) origin, perusahaan harus mencatat
persediaan dan utang usaha yang bersangkutan pada periode ini apabila pengiriman telah dilakukan sebelum atau tepat pada tanggal neraca.
Auditor akan dapat menentukan apakah persediaan telah dibeli atas dasar ) destination ataukah ) origin dengan memeriksa faktur dari penjual. Auditor harus memeriksa faktur untuk barang-barang yang diterima beberapa waktu setelah akhir tahun untuk menentukan apakah barang tersebut dibeli alas dasar ) origin. 'ntuk barang-barang yang dikirim sebelum atau tepat pada tanggal neraca, persediaan dan utang usaha yang bersangkutan harus dicatat dalam periode ini jika jumlahnya material.
KEANDALAN BUKTI
Auditor harus memahami keandalan relatif tiga tipe utama bukti yang biasa digunakan untuk memeriksa utang usaha, yaitu faktur penjual, laporan dari penjual pemasok, dan konfirmasi.
P!rb!daan an'ara &ak'ur dari P!nual d!n$an La)#ran dari P!nual
Auditor harus bisa membedakan antara faktur dari penjual dengan laporan dari penjual dalam melakukan 9erifikasi atas jumlah yang terutang kepada pemasok. Auditor mendapat bukti tentang transaksi indi9idual dengan keandalan tinggi ketika la memeriksa faktur dari penjual beserta dokumen pendukungnya, seperti laporan penerimaan barang dan order pembelian. erbeda dengan faktur penjualan, laporan dari penjual tidak begitu diperlukan untuk memeriksa transaksi
indi9idual, karena laporan dari penjual hanya mencakup jumlah total transaksi. (umlah unit yang dibeli, harga, biaya angkut, dan data lain tidaktercantum dalam laporan itu.
3anakah dari kedua dokumen ini yang lebih baik untuk memeriksa saldo utang usaha yang benarD 6aporan dari penjual lebih baik untuk memeriksa utang usaha karena didalamnya ditunjukkan saldo akhir. Auditor dapat membandingkan
faktur penjual yang ada dengan daftar utang usaha yang dibuat klien, tapi tetap kehilangan sesuatu yang merupakan hal utama dalam utang usaha.
3anakah dari kedua dokumen ini yang lebih baik dalam pengujian pembelian dalam pengujian pembelian dan pengujian substantif golongan transaksiD aktur dari penjual lebih baik untuk memeriksa transaksikarena auditor memeriksa transaksi indi9idual dan faktur menunjukkan rincian pembelian.
P!rb!daan an'ara La)#ran dari P!nual d!n$an K#nirmai
!erbedaan terpenting antara laporan dari penjual dengan konfirmasi utang usaha adalah sumber informasinya. 6aporan dari penjual dibuat oleh penjual pihak ketiga yang independen tetapi berada ditangan klien ketika auditor memeriksanya. ;al ini bisa memberi kesempatan kepada klien untuk merekayasa=mengubah laporan dari penjual atau menyembunyikan laporan dari auditor.
(awaban atas permintaan konfirmasi untuk utang usaha pada umumnya harus dikirim langsung ke kantor akuntan publik oleh penjual. +onfirmasi berisi informasi yang sama dengan laporan dari penjual tetapi lebih bisa dipercaya. 0elain itu, konfirmasi utang usaha seing juga minta informasi lain, misalnya tentang utang wesel, atau barang konsinyasi yang merupakan milik si penjual tetapi disimpan di gudang klien. ontoh suatu jenis konfirmasi utang usaha dapat dilihat pada Gambar 15- di bawah ini.
Gambar 15-: P!rmin'aan K#nirmai U'an$ Ua0a
1% (anuari "%1 +epada
7th. 2irektur 'tama !T H7I (alan +enanga 1F5
7ogyakarta, """"5 2engan hormat,
ersama ini kami beritahukan bahwa auditor kami, +antor Akuntan !ublik 0ugiarto > $ekan, sedang mengaudit laporan keuangan kami untuk tahun yang berakhir tanggal #1 2esember "%1#. 0ehubungan dengan hal tersebut, silahkan sampaikan informasi berikut langsung kepada auditor kami
1 0aldo kewajiban= utang kami kepada anda per #1 2esember "%1#. " 2aftar utang wesel kami kepada anda termasuk yang sudah
didiskontokan dengan menunjukkan tanggal penarikan, tanggal jatuh, jumlah nominal, saldo belum dibayar, jaminan, dan
# 2aftar barang dagangan konsinyasi milik anda yang ada pada kami. +ami sangat menghargai kesediaan anda untuk memberi informasi yang diperlukan. ersama ini pula kami lampirkan amplop tertuju kepada kantor akuntan untuk mengirim jawaban. Atas kerjasama anda, kami ucapkan terima kasih.
;ormat kami,
*r. 0uwarto ;adikusumo !residen 2irektur
2engan adanya laporan dari penjual dan faktur yang diterbitkan penjual, yang keduanya merupakan bukti yang bisa dipercaya karena dibuat oleh pihak ketiga, konfirmasi menjadi kurang la&im digunakan dalam audit atas utang usaha dibandingkan dengan konfirmasi yang sangat la&im digunakan dalam audit atas piutang usaha. Apabila klien memiliki pengendalian internal yang memadai dan tersedia laporan dari penjual untuk diperiksa, auditor biasanya tidak mengirim konfirmasi. /amun, apabila pengendalian internal klien lemah, dan laporan dari penjual tidak tersedia, atau apabila auditor meragukan integritas klien, maka pengiriman permintaan konfirmasi kepada penjual layak untuk dilakukan. )leh karena tekanan utama audit utang usaha adalah pada kurang saji, maka akun utang usaha yang dikonfirmasi harus mencakup akun bersaldo besar, akun bersaldo nol, dan suatu sampel yang represen tatif untuk lain nya.
Apabila auditor memeriksa laporan dari penjual atau jawaban konfirmasi, harus dilakukan rekonsiliasi antara laporan atau konfirmasi dengan daftar utang usaha. 0elisih yang ditemukan, seringkali terjadi karena adanya barang dalam perjalanan, check sudah dikirim klien tapi belum sampai ke tangan penjual, atau
karena adanya penundaan dalam proses akuntansi. UKURAN SAMPEL
!embahasan tentang pengujian rind atas saldo utang usaha di atas dititik beratkan pada prosedur-prosedur audit yang la&im dilakukan, dokumen dan catatan yang diperiksa, serta saat pengujian. Auditor harus juga mempertimbangkan ukuran sampel dalam audit atas utang usaha.
'kuran sampel dalam pengujian utang usaha sangat ber9ariasi, tergantung pada berbagal faktor seperti misalnya materialitas utang usaha, jumlah akun yang ada,