• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Andrianto L Agenda Makro Revitalisasi Perikanan yang Berkelanjutan. Inovasi, Vol 6/XVII. Jepang,. pp:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Andrianto L Agenda Makro Revitalisasi Perikanan yang Berkelanjutan. Inovasi, Vol 6/XVII. Jepang,. pp:"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar A 2002. Ekonomi Organisasi: Konsep Pilihan Aktivitas Ekonomi melalui Kelembagaan pasar atau Organisasi. Bahan perkuliahan Sistem Organisasi. Ekonomi dan Sosial Pedesaan. Program Studi llmu

Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan. Program

Pascasarjana IPB. Bogor. hal 7.

Anwar A dan Setiahadi 1996. Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan. Prisma No. Khusus 25 Tahun 1971 -1996. LP3ES. Jakarta, hal. 16-18.

Andrianto L. 2006. Agenda Makro Revitalisasi Perikanan yang Berkelanjutan. Inovasi, Vol 6/XVII. Jepang,. pp: 23-29.

Anna S. 2003. Model Embedded Dinamik Ekonomi Interaksi Perikanan-Pencemaran. Disertasi Program Pasca Sarjana Institut PErtanian Bogor. Bogor.

Atmaja S.B dan Haluan J. 2003. Perubahan Hasil Tangkapan Lestari Ikan Pelagis di Laut Jawa dan Sekitarnya. Bulletin PSP, Vol. XII No.2. Departemen Pemanfaatan Sumber daya Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. hal: 31-40.

Ayodhyoa AU. 1981. Metode penangkapan ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 97 hal.

Aziz KA Boer M, Widodo J, Naamin N, Amrullah, Bidawi MH, Djamali A, Priyono BE. 1998. Potensi Pemanfaatan dan Peluang Pengembangan Sumberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Perikanan Laut (KOMNAS KAJISKANLUT). Jakarta, hal 23. Aziz KA. 1989. Pendugaan Stok Populasi Ikan Tropis. Pusat Antar Universitas

llmu Hayat. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 251 hal.

[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. 2009. Monografi Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 1999. Bappeda Kabupaten Kepulauan Talaud. hal 111

Bahari R. 1989. Peran Koperasi Perikanan dalam Pengembangan Perikanan Rakyat. Presiding Temu Karya llmiah Perikanan Rakyat, Jakarta, 18 - 19 Desember 1989. Pusat Penelitian dan Pengembangan perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian . Jakarta, hal 3 dan 7

Baskoro MS Sudirman, Purbayanto Ari 2004. Analisis Hasil Tangkapan Dan Keragaman Spisies Setiap Waktu Hauling Pada Bagan Rambo di Perairan Selat Makasar. Buletin PSP Volume XIII. No 1. April. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. hal 15

(2)

Border Crossing Agreement (BCA) 1975. BAPPEDA, RENSTRA Tahun (2000-2004).

Bland SJR. 1986. The Use of Surplus Production Models In Assesing the State of Indonesia Fish Stocks an Example of A Whole System Model Approach to the Problems of Multi-Species, Multi-Gear Fisheries. Proceeding of Seminar. Universitas Diponegoro. Semarang. p: 17-26

[BRKP] Badan Riset Kelautan dan Perikanan 2002. Pengkajian stok ikan di perairan indonesia. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 78 hal. Bryson JM. 2000. Perencanaan Strategis, Terjemahan. PT Prenhallindo,

Yogyakarta. hal 231.

Charles A. 2001. Sustainable Fisheries System. Oxford: Blackwell Science. London. 370 p.

Charles AT and Reed WJ. 1985. A Bioeconomic Analysis of Sequential Fisheries: Competition, Coexistence and Optimal Harvest Allocation between Inshore and Offshore Fleets. Can. J. Fish. Aquat. Sci., Vol. 42, 1985.

Charles AT. 1992. Canadian Fisheries: Paradigms and Policy. Jurnal Canadian Ocean Law and Policy. Part one: Living Resources Development and Management.

Dahuri R. 1996. Kebutuhan Riset untuk mendukung Implementasi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara terpadu. Jurnal Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. hal 9 dan 12

Dahuri R. 1998a. Pembangunan Kawasan Pesisir dan Lautan, Tinjauan Aspek Ekologis dan Ekonomi. Makalah Pada Diskusi Agama dan Lingkungan, Kantor Menteri Lingkungan Hidup. Jakarta, hal 8

Dahuri R. 1998b. Kebutuhan Riset untuk Mendukung Implementasi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara terpadu. Makalah disampaikan pada Teknologi Kelautan (PUSPITEK KELAUTAN)" Diselenggarakan oleh Puslitbang Oseanologi - LI PI . Jakarta, 16 Maret 1998. ha!8

Dahuri R. 1999. Perencanaan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu Berbasis Masyarakat. Presiding Rapat Koordinasi Proyek dan Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan di Indonesia, Jakarta 18 Me! 1999. DITJEND BANGDA, DEPDAGRI. Jakarta, hal 38

Dahuri R. 2002. Manajemen Sumberdaya Alam dan Desentralisasi : Peranan Institui Lokal Dalam Pemecahan Konflik-konflik Sumberdaya Alam Wilayah Pesisir. hal 98-2002b. Suatu Arah tentang Analisis Institusi Sistem Kontrak Pertanian di Wilayah Perdesaan. Materi Kuliah Program studi PWD. Program Pascasarjana IPB Bogor. hal 5

(3)

Dahuri R. 2002a. Kebijakan dan Program Pengembangan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan. Jumal Pesisir dan Lautan. Pusat kajian sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. hal 47

Dahuri R. 2002b. Paradigma Baru Pembangunan Indonesia berbasis Kelautan. Orasi llmiah Guru Besar Tetap Bidang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. hal 168

Dahuri R, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Secara terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta, hal 32

Dahuri R, Rais J, Ginting SP, dan Sitepu MJ. 2001. Pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu. PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, hal 101.

David FR. 1998. Manajemen strategis terjemahan. PT. Prenhallindo, Jakarta, hal 98

Desniarti. 2006. Ahalisis kapasitas perikanan tangkap ikan pelagis di perairan pesisir propinsi sumatera barat. Desertasi Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. hal 162

[Ditjenkan] Direktorat Jenderal Perikanan. 1991. Perumusan "National Workshop on Fisheries Policy and Planing" tanggal 26 - 30 November 1990. Jakarta, hdl 97

[Ditjenkan] Direktorat Jenderal Perikanan. 1997. Pedoman pengenalan sumberdaya perikanan laut, bagian i (jenis-jenis ikan ekonomis penting). Jakarta: Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian. 104 hal. [Ditjenkan] Direktorat Jenderal Perikanan. 1994. Petunjuk teknis pengelolaan

pelabuhan perikanan. Jakarta: Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian. 85 hal.

[DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Departemen Kelautan dan Perikanan Rl. 2001 Perkembangan Perikanan Tangkap tahun 2002. hal 153

[DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2004. Pencapaian pembangunan perikanan tangkap tahun 2001-2003. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 135 hal.

[DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2006. Program pengembangan pelabuhan perikanan tahun 2006. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 56 hal.

[DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2006. Statistik perikanan tangkap indonesia tahun 2004. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 128 hal

(4)

[FAO] Food and Agriculture Organization, United Nation Organization 1995. Code of Conduct For Responsible Fisheries. Rome. 41 p.

Fatchudin 2006. Analisis Kebijakan Perkreditan untuk Pengelolaan Perikanan Tangkap Yang Berkelanjutan. Disertasi Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. hal 239.

Fauzi A 2000b. An Overview of Sosioeconomic aspect of Indonesian Marine Protected Area: A Perspective from Kepulauan Seribu Marine Park. Paper presented at the International Conference on Economic Of Marine Protected Area (MPA) Vancouver, Canada, July. 2000. hal 216

Fauzi A 2000. Analisis Kebijakan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Melalui pendekatan Multi Criteria Decision Making (MCDM). Working Paper, Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan IPB. Bogor. hal 32

Fauzi A. 2001. Menimbang Untung Rugi Kapal Ikan Asing di ZEE. PILARS No. 16 Thn IV.

Fauzi A dan Simanjuntak S. 2001. Telaah Kritis Strategi Kebijakan Kapal Asing di Perairan ZEE. Seminar Nasional Strategi Kebijakan Kapal Asing.

Fauzi A. 2002. Menggagas Penerimaan Negara melalui “Fishing (User) Fee”. Warta PEsisir 04/III/2002 ISSN: 1410-9514.

Fauzi A dan Anna S 2002a. Data Envelopment Analysis (DEA) Kapasitas Sumberdaya Perikanan Pesisir. Jurnal Pesisir dan Lautan (forthcoming), hal 34.

Fauzi A dan Anna S 2002b. Evaluasi Keberlanjutan Pembangunan Perikanan : Aplikasi Pendekatan Rapfish (Studi Kasus Perairan Pesisir OKI Jakarta). Jurnal Pesisir dan Lautan, Vol. 4 (3): 43-45. hal 21.

Fauzi A dan Anna S 2002. Evaluasi Status Keberlanjutan Pembangunan Perikanan: Aplikasi Pendekatan RAFISH (Studi Kasus Perairan Pesisir DKI Jakarta). Jumal Pesisir dan Lautan Indonesia 4: 36-49.

Fauzi A dan Buchary E 2002. A Socio-economic Pespective of environmental degradation at Kepulauan Seribu National Marine Park, Indonesia. J Coastal Management 30: 167-181.

Fauzi A. 2004. Pengembangan Kelembagaan Kelautan dan Perikanan: Perspektif Ekonomi Kelembagaan. April, 2004. Makalah disampaikan pada Seminar Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelautan Perikanan dalam Mewujudkan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan Perikanan bagi KEsejahteraan Bangsa.

Fauzi A dan Suzy A 2005. Pendekatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan untuk Analisis Kebijakan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 343 hal.

(5)

Gordon JA 1983. Fish Stock Assessment: A Manual of Basic Methods. Wiley &Sons. Rome. 223pp.

Haluan J dan Nurani T 1998. Penerapan Metode Skoring dalam Penelitian Teknologi Penangkapan Ikan yang Sesuai untuk Dikembangkan di Suatu Wilayah Perairan. Bulletin Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. II, No. 1. Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor: Hal 3-16.

Handoko TH. 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. BPFE. Yogyakarta. 260 hal.

Hermawan M, Sondita MFA, Fauzi A, Monintja DR 2006. Status Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil. Buletin PSP Volume XV. No 2. Agustus. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. hal 1.

Hogwood and Gunn 1986. Policy Analysis for the Real World. Oxford University Press. 289 p.

Iskandar BH. 2003. Peluang Terbaliknya Kapal Purse Seine Sibolga Akibat Gelombang Laut Regular: Studi Pendahuluan Terhadap Keselamatan Kapal Ikan Berukuran Kecil di Indonesia. Buletin PSP Volume XII. No 1. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. hal 11.

Ihsan. 2000. Kajian Model Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap Dalam Rangka Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut Secara Optimal di Daerah Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan. Thesis Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. hal 57

Kadariah 1986. Evaluasi proyek: Analisa ekonomis. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 184 hal.

Kaleka DMW 2006. Analisis Pengembangan Armada Perikanan Tangkap Di Perairan Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Disertasi Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. hal 213

[Komnasjaskan] Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan. 1997. Potensi Sumberdaya Ikan dan Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan (JTB) di Perairan Indonesia Tahun 1997. Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan. Jakarta. 33 hal.

Lubis E. 2000. Pengantar Pelabuhan Perikanan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. hal 54

McConnell KE and Sutinen JG. 1979. Bioeconomic Model of Marine Recreational Fishing. Journal of Environmental Economics and Management 6, 127-139.

(6)

Mardjana. 1993. Autonomy and Bureaucratic Control of Indonesia Public Enterprises. A Principle - Agent Approach. PhD. Dissertation Monash University. Australia, hal 28

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. PT. Gramedia Widyasarana Indonesia, Jakarta.

Masyhudzulhak 2004. Pengelolaan Wilayah Pesisir Dalam Perspektif Otonomi Daerah di Propinsi Bengkulu. Disertasi Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. hal 32

Monintja D. 2001. Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Dalam Bidang Perikanan Tangkap. Presiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir Dan Lautan Institut Pertanian Bogor. hal 31

Monintja DR. 2001. Pelatihan untuk pelatih pengelolaan wilayah pesisir terpadu. presiding pusat kajian sumberdaya pesisir dan lautan, Bogor. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 156 hal.

Monintja DR. 2003. Strategi pengembangan sumber daya perikanan tangkap berbasis ekonomi kerakyatan. seminar nasional strategi pengembangan sumber daya perikanan dan kelautan berbasis kerakyatan. Riau. 12 hal. Moeljanto. 1996. Pengawetan dan Pengolahan Hasil Perikanan. Penerbit

Swadaya Jakarta.

Muslich M. 1993. Metode kuantitatif. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 445 hai

Naamin N. 1987. Perikanan Laut di Indonesia: Propek dan Problema Pengembangan Sumberdaya Perikanan Laut. Seminar Laut Nasional II. Jakarta 27 - 30 Juli 1987. hal 67

Nikijuluw VPH. 1995. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. P3R dan Pustaka Ceidesindo. Jakarta. 254 hal.

Mulyono S. 2000. Teori Pengambilan Keputusan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta, hal 32

Novita Y. 2003. Perbandingan Stabilitas Statis antara Kapal Purse Seine di Pantai Barat dan Timur Sumatera Utara. Buletin PSP Volume XII. No I.April Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Hal 1.

Onal H., Mc.Carl BA., Griffin WL, Matlock G and Clark J. 1991. A Bioeconomic Analysis of the Texas Shrimp Fishery and Its Optimal Management. Jurnal American Agricultural Economics Association.

Paul D. 1983. Some Simple Methods fos Assesment of Tropical Fish Stock. FAO Fish. Tech. Pap. Rome. 134 p.

(7)

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.16/Men/2006 tentang Pelabuhan Perikanan. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 12 hal.

Purwaka T and Sunoto M. 1999. Coastal and Marine Resources in Indonesia. Legal and Institutional Aspect. PRIAP-ICLARM, Working Paper No.2, Manila, Phitipines. 103 p.

[PUSRIPT-BRKP] Pusat Riset Perikanan Tangkap, Badan Riset Kelautan dan Perikanan. 2001. produksi ikan dari hasil penangkapan di laut. Jakarta: PUSRIPT-BRKP, Departemen Kelautan dan Perikanan. 113hal.

[PUSRIPT-BRKP] Pusat Riset Perikanan Tangkap, Badan Riset Kelautan dan Perikanan. 2003. Presiding Pengkajian Stok Ikan Laut di Perairan Indonesia. Jakarta: PURISPT-BRKP, Departemen Kelautan dan Perikanan. 155hal.

Rangkuti F. 1999. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, hal 135

Rahadi F, Kristiawati R, Nazarudin. 1996. Agribisnis Perikanan. PT. Penebar Swadaya Jakarta, hal 96

Saaty L. 1993. Pengambilan keputusan bagi para pemimpin, PT Pustaka Binaan Pressindo, Jakarta hal 45

Salindeho. 2008. Daerah Perbatasan Keterbatasan Pembatasan.

Schaefer M 1957. Some Consideration ofPupulation Dynamic and Economic in Relation to the Management of the Commercial Marine Fisheres. Journal of Fisheries Research Board Of Canada, 14(5):669-081.

Setyohadi T. 1997. Pemberdayaan Nelayan dan Petani Ikan Dalam Rangka Konsepsi Benua Maritim. Makalah. Disampaikan pada symposium Perikanan II. Hotel Sahid Makasar, Ujung Pandang, 2-3 Desember 1997. hal 38

Siagian S. 1998. Manajemen Strategik, Sinar Grafik Offset. Jakarta, hal 143. Soede CP. 2000. Co-management of an Indonesian coastal fishery. Jurnal

pesisir dan lautan vol. 3 no. 1 : 24-35.

Soekartawi. 1995. Programasi Tujuan Ganda Teori dan Aplikasinya Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta 1995. hal 234

Sorensen JC, McCreary ST, Hersman MJ. 1984. Institutional Arrengement for management of Coastal Resources Research Planning Institute. Inc Colombia, South California, hal 9

Sukanto M. 1985. Manajemen Produksi. Lembaga Penerbitan fakultas Ekonomi UGM. Yogyakarta. hal 67

(8)

Supardan A, Haluan J, Manuwoto, Soemokaryo S. 2006. Maximum Sustainable Yeild (MSY) Dan Aplikasinya Pada Kebijakan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Di Teluk Lasongko Kabupaten Buton.Buletin PSP FPIK Volume No. 2 I PB hal 35

Sutisna D. 2007. Model Pengembangan Perikanan Tangkap di Pantai Selatan Provinsi Jawa Barat.

Suwarsono. 1996. Manajemen Strategik Konsep dan Kasus. Akademi Manajemen Perusahaan, YKPN. Yogyakarta. hal 139

Syafrin N. 1993. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha penangkapan ikan (tidak dipublikasikan), Program Pascasarjana IPB Bogor. hal 23.

Sylvia G. 1992. Concepts in Fisheries Management: Interdisciplinary Gestalts and Socioeconomic Policy Models. Jurnal Society and Natural Resources, Vol. 5, pp. 116-133.

Undang-Undang Republik Indonesia No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 56 hal.

Widodo J. 2003. Pengkajian Stok Sumber Daya Ikan Laut Indonesia tahun 2002. In: Widodo J., Wiadnyana N.N. & Nugroho D. (Eds). Prosiding Forum Pengkajian Stok Ikan Laut 2003. Jakarta, 23-24 Juli 2003. PUSRIPT-BRKP, Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta, pp: 1-12.

Wiyono ES. 2006. Mengapa Sebagian Besar Perikanan Dunia Overfishing ? Suatu Telaah Manajemen Perikanan Konvensional. Inovasi, Vol 6/XVII. Jepang,. pp: 33-36.

Yulistyo, Baskoro MS,. Monintja DR, lskandar BH 2006. Analisis Kebijakan Pengembangan Armada Penangkapan Ikan Berbasis Ketentuan Perikanan yang Bertanggung Jawab di Ternate, Maluku Utara. Buletin PSP Volume XV. No 1. April. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. hal 70

Zamdial T. 2000a. Mencari Solusi Penanggulangan Masalah Trawl. Marian Semarak, 29 April 2000. hal 3

Zamdial T. 2000b. Menyikap Dilematis trawl: "Kontroversial Yang Berkepanjangan". Marian Semarak, 2 Juni 2000.

Zulkarnain dan Darmawan. 1997. Penggunaan Model Schaefer dan Model Fox untuk Pendugaan Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Layang (Decapterus sp) di Perairan Eretan Wetan, Indramayu. Bulletin PSP, Vol. VI No.3. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. hal: 31-40.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mewujudkan hal tersebut, sekaligus sebagai amanat produk perundang-undangan yang ada (diantaranya Inpres No 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Dengan menggunakan software Fluent, dapat juga dilakukan komputasi pa-. ralel untuk menghitung solusi dari model dengan mesh yang

Jika ada Benjolan hilang pada saat berbaring, tidak pernah operasi, benjolan di lipat paha kanan atau kiri, terasa nyeri, benjolan berbentuk lonjong dan tonjolan bertambah

Bagi mereka yang telah melakukan kesalahan dengan jalan memuja atau menggunakan “ jasa-jasa Baik “ berhala diatas, mereka tentu akan mendapat hukuman sesudah “ kematiannya “ badan

Penambahan bahan penstabil dalam pembuatan velva buah berfungsi untuk menghasilkan produk dengan tekstur yang lembut, mengurangi pembentukan kristal-kristal es yang

lahir spontan, sianosis pada bibir, lahir spontan, sianosis pada bibir, takipneu, bayi menggigil, tidak  takipneu, bayi menggigil, tidak  langsung menangis, tonus otot

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS) sangat efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada

ANGGARAN CASH FLOW BULAN. NO KETERANGAN MINGGU