1
PARADIGMA PENGELOLAAN SAMPAH
DI INDONESIA
Ir. Sri Bebassari, M.Si.
Indonesia Solid Waste Association (InSWA) PUSAT PENGEMBANGAN RISET SAMPAH INDONESIA ( PERISAI) 25 ASPEK PENGELOLAAN SAMPAH
5 ASPEK PENGELOLAAN SAMPAH
Aspek Hukum
Aspek Kelembagaan
Aspek Finansial
Aspek Teknologi
Aspek Sosial Budaya
ASPEK HUKUM
5 Drafting / Penyusunan baru Regulasi tingkat nasional Undang Undang Peraturan Pemerintah Peraturan Presiden Peraturan Menteri Regulasi tingkat daerah Peraturan Daerah Peraturan Gubernur Peraturan Walikota/Bupati Regulasi tingkat lokal RT/RW Kawasan Gedung Updating / Pemutakhiran Synchronizing / Sinkronisasi 6• UU 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah
• PP 81/2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
• PerMenDagri 33/2007 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah
• PerMenPU no. 3/PRT/M/2013 tentang Penyelengaraan
Prasarana dan Sarana Persampahan dalam penanganan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga
• PERPRES No.18 Th 2016
• RPP Sampah Spesifik
• RPP EPR
Regulasi Nasional
UU No. 18 Th 2008
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN ASPEK HUKUM
9
• Kurangnya sosialisasi mengenai peraturan secara
profesional
• Lemahnya penegakan hukum bagi Pelanggar undang‐
Undang dan atau PERDA tentang Persampahan
• Pada saat penyusunan peraturan belum melibatkan
semua komponen secara aktif
ASPEK KELEMBAGAAN
10
Koordinasi lintas sektor: Kementerian, SKPD
Kerjasama Pemerintah ‐ Swasta ‐ Masyarakat Pembagian kewenangan dan tanggung jawab
Penguatan kelembagaan
Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM
Harmonisasi Eksekutif ‐ Legislatif
LEMBAGA PEMERINTAH
Nasional ‐ Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dalam Negeri
Bappenas Perindustrian Perdagangan Riset dan Teknologi Energi dan SDM Pariwisata Tenaga Kerja dll
Daerah ‐ SKPD
Kebersihan Lingkungan HidupPekerjaan Umum/ Bina Marga Bappeda Perindustrian Perdagangan Energi dan SDM Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata Tenaga Kerja dll ± 27 Kementerian/lembaga SKPD, Camat, Lurah
LEMBAGA NON PEMERINTAH
Swasta: Operator fasilitas persampahan, investor, penyedia teknologi, konsultan, pengelola kawasan, produsen, retailer
Lembaga Swadaya Masyarakat: asosiasi, yayasan
Media massa: elektronik, cetak
Lembaga Pendidikan: universitas, TK, SD, SLTP, SLTA, sekolah non formal
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN ASPEK KELEMBAGAAN
13
• Masih lemahnya Koordinasi antar Kementerian/lembaga
terkait masalah persampahan
• Belum jelas pembagian peran ( siapa regulator dan siapa
operator )
ASPEK PENDANAAN
14 Unit Cost (biaya satuan) Public Private Partnership Mekanisme Anggaran Daerah Kemampuan finansial daerah Dukungan Pemerintah Efektivitas retribusi Business to Business KEBERSIHAN ADALAH INVESTASIGAMBARAN ALOKASI ANGGARAN PER TON SAMPAH
GAMBARAN PROPORSI ANGGARAN PERSAMPAHAN TERHADAP APBD Referensi unit cost sub‐sistem persampahan Sistem Biaya Satuan Biaya investasi(USD) Biaya Satuan Biaya Operasi (USD) Pengumpulan
Sampah tercampur $/truk 100.000 – 140.000 $/ton 60 – 80 $/truk 115.000 – 140.000 $/ton 50 – 70 Sampah terpilah $/truk 120.000 – 140.000 $/ton 100 – 140 Daur ulang
Intensitas mekanis rendah
$/ton of capacity per day
10,000 – 20,000 $/ton 20 – 40 Intensitas mekanis
tinggi
$/ton of capacity per day
20,000 – 40,000 $/ton 30 – 60 Pengomposan
Sistem low-end $/ton of
capacity per day 10,000 – 20,000 $/ton 20 – 40 Sistem high-end $/ton of
capacity per day
25,000 – 50,000 $/ton 30 – 50 Waste to Energy
Pembakaran $/ton of capacity per day
80.000 – 120.000 $/ton 40 – 80 Produksi RDF
(refused derifed fuel) $/ton of capacity per day
20.000 – 30.000 $/ton 20 – 40 Lahan urug
Sampah tercampur $/ton of capacity per day
25.000 – 40.000 $/ton 10 – 120 Sampah sejenis $/ton of
capacity per day
17
Contoh iuran sampah per bulan ( Singapore )
Domestic Premises
Fees per Month
Apartments
$ 4.23 ~ $ 7.21
Landed
$ 16.80 ~ $ 23.63
Trade Premises
< 120 litres/day
$23.10 ~ $44.10
120 to < 240 litres/day
$81.90 ~ $115.50
240 to < 360 litres/day
$105.00 ~ $157.50
360 to < 660 litres/day
$273.00 ~ $362.25
660 to <1,100 litres/day
$420.00 ~ $628.95
Singapore, 2007Perbandingan Biaya Investasi, Biaya Pengoperasian,
Perawatan berbagai proses pengolahan sampah
Proses PengolahanSampah Anaerobik Aerobik Pirolisis Gasifikasi Insinerasi Plasma gasifikasi Reduksi sampah 30-50 % 40-60% 70-80% 70-80 % 80-90 % 95-100 % Lahan besar sedang kecil kecil kecil kecil Residu kompos cair (air
lindi), kompos padat, dan gas bio kompos cair (air lindi) dan kompos padat char, tar, dan syngas
syngas abu syngas dan abu
Kestabilan proses tidak stabil stabil tidak stabil tidak stabil stabil tidak stabil Biaya investasi Rp 660 juta-
2,64 milyar/ ton / hari Rp 500 juta- 2,4 milyar/ ton/hari Rp 160 juta- 1,3milyar/ ton/hari Rp 640 juta-1,7 milyar/ ton/hari Rp 225 juta-3,3 milyar/ ton/hari Rp 550 juta-5milyar/ ton/hari Biaya pengoperasian, pemeliharaan, perawatan Rp 125ribu-250 ribu/ton Rp 80 ribu- 200 ribu/ton Rp 300 ribu- 400 ribu/ton Rp 350 ribu-500 ribu/ton Rp 400 ribu-600 ribu/ton Rp 750 ribu-850 ribu/ton Sumber : PERMEN PU No.3/PRT/M/2013
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN ASPEK PENDANAAN
• Alokasi anggaran pengelolaan sampah belum
menjadi prioritas dalam anggaran baik APBN
maupun APBD (masih di bawah standar )
• Masih minimnya jumlah retribusi/ iuran (masih
di bawah standar )
ASPEK SOSIAL BUDAYA
Profil masyarakat NIMBY Budaya ‘ruang tamu’ Komunikasi multi media Pendidikan Persepsi masyarakat Pola pendekatan21
Pola Pendekatan
Target A: Partisipasi Masyarakat •Hardware follow software •Socio‐engineering •Partisipatif (bottom up) •Pendekatan perubahan perilaku (MPA‐PHAST) Target B: Penerimaan Masyarakat •Image dan kredibilitas pengelola •Penaatan standard lingkungan •Pendidikan dan kampanye kepada masyarakat, LSM dan media •Peningkatan lapangan kerja dan pengembangan SDM lokalIDENTIFIKASI PERMASALAHAN ASPEK SOSIAL BUDAYA
22• Belum tersedianya sistem yang merekayasa
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
• Belum optimalnya Penerapan ilmu sosial, komunikasi
dan psikologi tentang pengelolaan sampah
ASPEK TEKNOLOGI
• Tiap teknologi ada kelebihan dan kekurangan
• Pola pengelolaan ‐ integrated solid waste management
• Uji coba atau proven technology ?
Strategi penerapan teknologi :
– Jangka pendek (1 ‐ 5 tahun): memperbaiki TPA dan pengelolaan sampah terpadu di TPA serta pengolahan sampah skala kota
– Jangka menengah (1 ‐ 10 tahun): pengelolaan sampah terpadu skala kawasan
– Jangka panjang (1 ‐ 20 tahun): pengelolaan sampah di sumber (rumah tangga, industri, pertanian, pasar, pertokoan, perkantoran, hotel, dsb.)
APLIKASI TEKNOLOGI DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
Pengumpulan Pengangkutan Pemilahan Pewadahan Pengomposan Pengolahan lindi Source Reduction Recycling and Composting Combustion Waste to Energy Re‐desain produk Modifikasi pola produksi dan konsumsi Bio‐drying (RDF) Insinerasi Daur Ulang Digester Gasifikasi Pyrolysis Sanitary landfillAPLIKASI TEKNOLOGI DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
APLIKASI TEKNOLOGI DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
GAMBAR POTONGAN INCINERATOR DENGAN
PEMANFAATAN ENERGI
Kapasitas : 1.500 ton/hari Sisa Akhir : 300 ton/hari Suhu Pembakaran 800 C Kapasitas Tungku 20 ton/jam Jumlah Tungku 2 unit Tinggi Cerobong 90 m Penyaring debu : Electro Static Presipitator Produksi Listrik : 16 MW Dipakai Sendiri : 6 MW Produksi Listrik per ton sampah 0,249 MWh/ton sampah Luas Lahan diperlukan 4 haLEACHATE PENGUMPULAN GAS PENGOLAHAN LEACHATE PEMERIKSAAN AIR TANAH PENGUMPULAN GAS UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK
CONTOH PERKIRAAN TIMBULAN GAS DARI TPA DENGAN KAPASITAS 500 TON/HARI DENGAN JANGKA WAKTU PEMBUANGAN 10 TAHUN