• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jl. Cipto Mangunkusumo, Sungai Keledang, Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda, ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jl. Cipto Mangunkusumo, Sungai Keledang, Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda, ABSTRACT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 15 No 2 Oktober 2019

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 24

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL DENGAN

MENGGUNAKAN METODE

ACTIVITY BASED COSTING

(ABC)

(Studi Kasus:

Swiss Belhotel Borneo Samarinda

)

E. Retno Maninggarjati1), Yulius Gessong Sampeallo2), Yustika Nur Amalia3)

retnojati2002@yahoo.com,yuliusgessong@gmail.com, yustika.amalia29@gmail.com 123 Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Samarinda

123 Jl. Cipto Mangunkusumo, Sungai Keledang, Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda, 75242

ABSTRACT

Majority of hotels still use conventional methods in determining their costs. If the conventional accounting method is not changed, there will be a gap between the information needed by management to face competition between companies, because conventional accounting methods do not provide accurate information in its application. The purpose of this study is to get more accurate results from the activity based costing method in calculating costs regarding hotel room rates. The results showed that the calculation of hotel room rates using the cost-based activity method showed that the tarif was lower than the rate applied by the hotel in all types of rooms due to the overhead of each product. On activity-based costing, overhead costs for each product are charged to many cost drivers. Related to cost-based activities can allocate activity costs to each type of room at Swiss Belhotel Borneo according to the needs of each activity.

Keywords: activity based costing, cost driver, Swiss Belhotel Borneo Samarinda

ABSTRAK

Mayoritas perhotelan masih menggunakan metode konvensional dalam penentuan biayanya. Jika metode akuntansi konvensional tidak diubah maka akan terjadi kesenjangan antara informasi yang diperlukan manajemen untuk menghadapi persaingan antar perusahaan, karena metode akuntansi konvensional kurang memberikan informasi yang akurat dalam penerapannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dari proses metode activity based costing dalam perhitungan biaya mengenai tarif kamar hotel pada activity based costing, biaya overhead pada masing-masing kamar dibebankan pada banyak cost driver. Sehingga dalam activity based costing mampu mengalokasikan biaya aktivitas pada setiap jenis kamar yang ada pada Swiss Belhotel Borneo secara tepat dalam konsumsi masing-masing aktivitas.

Kata kunci : activity based costing, cost driver, Swiss Belhotel Borneo Samarinda.

PENDAHULUAN

Seiring dengan semakin meningkatnya persaingan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang pariwisata dan perhotelan yang saat ini sedang berkembang di Indonesia, maka sudah menjadi keharusan bagi perusahaan jasa, yaitu usaha perhotelan di Indonesia, untuk terpacu berbenah diri untuk selalu meningkatkan kreatifitasnya, efisiensi, efektifitas dan diperlukan strategi-strategi perusahaan yang bisa memenangkan perusahaan dalam persaingan guna mewujudkan tata pengelolaan yang baik serta dapat meningkatkan daya saing hotel tersebut. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus bisa menjalankan manajemen perusahaan dengan baik, sehingga mampu bersaing ditengah maraknya perkembangan usaha perhotelan. Harga dapat mempengaruhi para konsumen, karena itu pebisnis jasa perhotelan harus menawarkan harga Untuk mengendalikan biaya tersebut, pihak hotel memerlukan sistem akuntansi yang tepat khususnya metode perhitungan penentuan biaya, guna menghasilkan informasi biaya yang akurat. Harga pokok mempunyai peranan penting dalam menentukan harga jual produk. Penentuan biaya yang tepat akan menghasilkan harga pokok atau jasa yang akurat dan efisien.

(2)

Volume 15 No 2 Oktober 2019

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 25

Swiss Belhotel Borneo adalah salah satu hotel yang bergerak dalam bidang bisnis jasa perhotelan. Hotel berjenis bintang empat ini memiliki 185 kamar dengan enam tipe kamar. Hotel ini beralamatkan di jalan Mulawarman No. 6 Samarinda. Salah satu permasalahan yang terjadi pada Swiss Belhotel Borneo yaitu dalam menentukan harga pokok sewa kamar. Swiss Belhotel Borneo menentukan harga pokok sewa kamar masih dengan perhitungan berdasarkan pada keputusan dari pihak manajemen menggunakan metode konvensional yaitu biaya-biaya yang dikelompokkan perhari dan dijumlahkan maka dapat ditentukan harga pokok per masing-masing kamar dan didasarkan pada fasilitas yang ada pada setiap kamar. Hal ini dapat menyebabkan penentuan harga pokok terlalu rendah (undercosting) yang berdampak terhadap pencapaian laba sehingga hotel akan merugi atau dengan harga pokok terlalu tinggi (overcosting). Hal ini dapat berdampak pada harga kamar yang kalah bersaing dengan masalah harga dipasar yang memiliki kualitas pelayanan yang sama. Dengan ini perlu adanya pengalokasian biaya secara akurat ke kamar hotel yang didasarkan pada sumber daya yang dikonsumsi sebagai akibat adanya berbagai aktivitas yang akhirnya menghasilkan perhitungan harga pokok kamar hotel.

Dengan digunakannya konsep Activity Based Costing diharapkan perusahaan dapat menentukan harga pokok kamar hotel secara akurat dan efektif serta membantu manajemen memperoleh informasi mengenai pengelolaan berbagai aktivitas dalam menghasilkan objek biaya.

Swiss Belhotel Borneo dalam menawarkan harga sesuai dengan harga pasar. Jika pihak hotel menawarkan harga terlalu rendah hotel akan mengalami kerugian dan sebaliknya jika pihak hotel menawarkan harga terlalu tinggi konsumen akan cenderung beralih pada hotel yang menawarkan harga terendah dengan fasilitas yang sama. Adapun tarif sewa dari Hotel Swiss Belhotel Borneo Samarinda adalah sebagai berikut.

Metode Activity Based Costing ini diharapkan dapat diterapkan pada Swiss Belhotel Borneo yang tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi manajemen perusahaan.

KAJIAN TEORITIS Akuntansi Perhotelan

Akuntansi perhotelan adalah suatu bentuk pelaporan keuangan atau pencatatan semua jurnal transaksi, baik transaksi keuangan maupun transaksi non keuangan, selain itu digunakan sebagai alat yang menyediakan saranan yang lebih akurat dan mudah untuk dimengerti dalam menganalisas sistem keuangan oleh manajemen hotel yang bertujuan sebagai bahan dasar pengembangan kebijakan keuangan hotel di masa akan datang (Utami,2018

Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah bidang khusus akuntansi yang berkaitan terutama dengan akumulasi dan analisis biaya untuk penentuan harga pokok kamar yang dihasilkan, serta untuk membantu manajemen dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan (Dunia dan Abdullah, 2009: 17).

Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya yang diperlukan untuk menyampaikan dan menyajikan data biaya agar berguna bagi manajemen dalam mencapai berbagai tujuannya. Sebelum memutuskan bagaimana menghimpun dan

Superior 650.000 Deluxe 700.000 Executive 850.000 Junior Suite 1.000.000 Suite 1.300.000 President Suite 2.000.000 Tarif Kamar Swiss-Belhotel Borneo Samarinda Pada

Tahun 2018

Tipe Kamar Tarif Kamar ( Rp )

(3)

Volume 15 No 2 Oktober 2019

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 26

mengalokasikan biaya dengan baik, manajemen dapat melakukan pengklasifikasan biaya atas dasar. (Dunia Wasilah, 2009:23). 1. Objek biaya. a. Proses b. Departemen 2. Perilaku biaya. 3. Periode akuntansi.

4. Fungsi manajemen atau jenis kegiatan fungsional.

Harga Pokok Produk

Harga pokok adalah nilai sesuatu yang dikorbankan dan diukur dalam satuan uang untuk memperoleh aset yang diimbangi dengan aset berkurang atau utang/modal bertambah (Nafarin, 2013: 46).

Metode Penentuan Harga Pokok Produk

Perhitungan harga pokok dilakukan dengan berbagai metode, yaitu. (Samryn, 2012:68)

1. Full costing adalah semua biaya yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead diperhitungakan sebagai harga pokok produk.

2. Variabel costing adalah biaya yang diperhitungkan sebagai harga pokok. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead variabel

3. Activity based costing adalah suatu sistem yang berfokus pada aktivitas sebagai obyek biayanya dengan menggunakan biaya aktivitas tersebut sebagai cost driver bagi obyek biaya selain aktivitas.

Activity Based Costing

Activity Based Costing didefinisikan sebagai suatu sistem pendekatan perhitungan biaya yang dilakukan berdasarkan aktivitas-aktivitas yang ada di perusahaan (Dunia dan Abdullah, 2009: 320).

Syarat-syarat Penerapan Activity Based Costing System

Ada dua persyaratan dasar yang harus dipenuhi sebelum sebuah perusahaan mengadopsi konsep ABC. (Krimiaji dan Aryani, 2011: 122)

1. Proposi biaya non unit-based harus signifikan. Jika jumlah biaya ini kecil (tidak material) maka cara alokasi manapun yang dipakai tidak banyak pengaruhnya terhadap akurasi.

2. Rasio konsumsi aktivitas unit based dan nonunit-based harus berbeda. Jika rasio konsumsi tersebut relatif sama, maka alokasi biaya overhead kepada aktivitas dengan menggunakan cost driver manapun tidak banyak pengaruhnya terhadap akurasi kos aktivitas.

Perbandingan Perhitungan antara Metode Activity Based Costing dan Metode Biaya Konvensional

Terdapat perbedaan antara metode perhitungan biaya Activity Based Costing dan metode biaya konvensional, khususnya dalam dua hal (Rudianto, 2013: 164), yaitu.

1. Pusat biaya (cost pool) didefinisikan sebagai aktivitas atau pusat aktivitas dan bukan sebagai pabrik atau pusat biaya departement.

2. Pemicu biaya (cost driver) yang digunakan untuk membebankan biaya aktivitas ke objek adalah pemicu (driver) aktivitas yang mendasarkan pada hubungan antar biaya sumber daya dan objek biaya.

Cost Driver

Cost driver merupakan suatu faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas (Sujarweni,2015: 126).

Hotel

Hotel merupakan suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan, makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan, dengan membayar sejumlah uang yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima (Sulastiyono, 2011: 5).

(4)

Volume 15 No 2 Oktober 2019

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 27

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu. 1. Penelitian kepustakaan (Library research)

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Alat Analisis Data

Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif yaitu analisis yang berdasarkan keputusan berdasarkan pada penelitian objektif yang didasarkan pada model matematika yang di buat.

Ada dua tahapan dalam perhitungan tarif dalam metode activity based costing (Rudianto, 2013:165). 1. Biaya overhead dibebankan pada aktivitas

a. Mengidentifikasi aktivitas

b. Menentukan biaya yang terkait dengan masing-masing aktivitas c. Mengelompokkan aktivitas yang seragam menjadi satu

d. Menggabungkan biaya aktivitas yang dikelompokkan

e. Menghitung tarif per kelompok aktivitas. Tarif kelompok dihitung dengan persamaan, yaitu. 𝑃𝑜𝑜𝑙 𝑅𝑎𝑡𝑒 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑀𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 − 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝐾𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝐷𝑟𝑖𝑣𝑒𝑟 2. Membebankan biaya aktivitas pada produk

Swiss Belhotel Borneo Samarinda

Data Biaya Swiss Belhotel Borneo Samarinda

Perusahaan Peneliti

Metode Konvensional yang digunakan oleh pihak Hotel

Metode Activity Based Cost

Mengidentifikasi Cost Driver

Penentuan Tarif Kamar

Selisih

(5)

Volume 15 No 2 Oktober 2019

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 28

Langkah berikutnya adalah membebankan biaya aktivitas ke masing-masing produk yang menggunakan cost driver¸setelah tarif kelompok aktivitas diketahui, maka dapat dilakukan perhitungan biaya overhead yang dibebankan pada produk sebagai berikut.

𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛 = 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐾𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑇𝑖𝑎𝑝 𝑃𝑜𝑟𝑑𝑢𝑘

HASIL DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN

Tarif Kamar ( Room Rate ) Swiss Belhotel Borneo Samarinda

Berdasarkan penyajian data yang penulis dapatkan selama observasi langsung pada pihak Swiss Belhotel Borneo Samarinda, terdapat pertimbangan pihak manajemen hotel dalam penentuan tarif sewa kamar sebagai berikut.

Data Jumlah Kamar Terjual

Data Tamu Pemberian Makan Pagi

Luas Bangunan Hotel

Biaya Bahan Baku

Superior 650.000 Deluxe 700.000 Executive 850.000 Junior Suite 1.000.000 Suite 1.300.000 President Suite 2.000.000 Tarif Kamar Swiss-Belhotel Borneo Samarinda Pada

Tahun 2018

Tipe Kamar Tarif Kamar ( Rp )

Sumber : Swiss-Belhotel Borneo Samarinda

Tipe Kamar Jumlah Kamar Jumlah Kamar Setahun ( Unit )

1 2 ( 2 x 365 ) 1Superior 90 32.850 17.322 2Deluxe 54 19.710 9.211 3Executive 32 11.680 4.230 4Junior Suite 1 365 180 5Suite 7 2.555 1.042 6President Suite 1 365 90 67.525 32.075

Sumber : Swiss Belhotel Borneo Samarinda

No

Data Jumlah Kamar Terjual Selama Tahun 2018

Jumlah Hunian Kamar Terjual ( Unit )

Tipe Kamar Jumlah Hunian Kamar Terjual ( Unit )

Kapasitas Tamu Menginap

Jumlah Tamu Untuk Pemberian Breakfast 1 2 3 ( 2 x 3 ) 1 Superior 17.322 2 34.644 2 Deluxe 9.211 2 18.422 3 Executive 4.230 2 8.460 4 Junior Suite 180 2 360 5 Suite 1.042 2 2.084 6 President Suite 90 2 180 64.150 No

Data Tamu Sarapan Pagi Tahun 2018

Sumber : Swiss Belhotel Borneo Samarinda

TOTAL No Tipe Kamar 1 Superior 2.160 m2 2 Deluxe 1.296 m2 3 Executive 768 m2 4 Junior Suite 42 m2 5 Suite 336 m2 6 President Suite 52 m2 4.654 m2 Luas Kamar Hotel Tahun 2018

Luas

Sumber : Swiss Belhotel Borneo Samarinda TOTAL

(6)

Volume 15 No 2 Oktober 2019

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 29

Biaya Tenaga Kerja

Perhitungan Harga Pokok Kamar Konvensional

Biaya-biaya Berdasarkan Aktivitas

Cost Driver setiap aktivitas

Biaya Jumlah / Bulan

( Rp )

Jumlah / Tahun ( Rp )

1 2 ( 2 x 12 )

1 Biaya Amenities 248.815.625 2.985.787.500 2 Biaya Welcome Fruite 145.256.198 1.743.074.376 3 Biaya Food & Beverage

Bahan Makanan Kering 34.985.658 419.827.896 Bahan Makanan Basah 14.342.987 172.115.844 Gas Elpiji 50 Kg 6.500.000 78.000.000

Jumlah 669.943.740

No

Sumber : Swiss Belhotel Borneo Samarinda

Biaya Bahan Kamar Hotel Tahun 2018

No Item Biaya Gaji FO Gaji HK Gaji F & B Gaji Laundry

1 Jumlah Karyawan 10 18 16 2 2 Gaji / Bulan ( Rp ) 22.100.000 39.780.000 35.360.000 4.420.000 3 Gaji / Tahun ( Rp ) 265.200.000 477.360.000 424.320.000 53.040.000 Sumber : Swiss Belhotel Borneo Samarinda

Data Gaji Tenaga Kerja Tahun 2018

Listrik 86.904 86.904 86.904 100.572 100.776 152.184 Air 8.750 8.750 8.750 17.500 17.500 26.250 Gaji 23.920 23.920 23.920 23.920 23.920 23.920 Laundry 45.000 45.000 50.000 60.000 60.000 80.000 Amenities 37.160 38.390 44.887 58.598 72.390 72.390 Welcome Fruit 4.500 4.500 9.500 23.500 29.000 59.500 Room Asset 18.045 18.059 19.770 30.169 34.572 45.046 Biaya Lainnya 15 % 59.351 62.450 65.322 78.334 80.450 156.395 Jumlah 283.630 287.973 309.053 392.593 418.608 615.685

Data : Swiss Belhotel Borneo Samarinda

Perhitungan Harga Pokok Kamar Swiss Belhotel Borneo Samarinda dengan Metode Konvensional

Tipe Kamar Superior Deluxe Executive Junior Suite Suite President Suite

No 1 2 3 4 5 6 7 8 Jenis Aktivitas Aktivitas Reservasi Aktivitas Penginapan Superior Deluxe Suite President Suite

Aktivitas Pemberian Makan Pagi Aktivitas Linen Laundry

Aktivitas Kebersihan 2.385.139.483 1.282.720.159 641.889.555 Junior Suite Executive 1.865.987.045 54.192.300 46.567.500 Data Pembebanan Biaya Berdasarkan Aktivitas Tahun 2018

Sumber : Data Diolah

47.042.350 241.510.847 44.371.085 1.174.191.805 207.722.895 961.132.139 Aktivitas Penyusutan Bangunan

Aktivitas Pemeliharaan Bangunan Akivitas Pemasaran

Biaya ( Rp ) 391.962.288

1 Aktivitas Reservasi Jumlah Hunian Kamar

2 Aktivitas Pemberian Makan Pagi Jumlah Kapasitas Hunian Kamar

3 Aktivitas Linen Laundry Jumlah Hunian Kamar

4 Aktivitas Kebersihan Jumlah Luas Lantai

5 Aktivitas Penyusutan Bangunan Jumlah Luas Lantai

6 Aktivitas Pemeliharaan Bangunan Jumlah Luas Lantai

7 Aktivitas Pemasaran Jumlah Kamar Tersedia

Cost Driver Setiap Aktivitas

(7)

Volume 15 No 2 Oktober 2019

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 30

Data Pembebanan Biaya Berdasarkan Aktivitas

Membebankan Biaya ke Masing-masing Kamar 1. Superior Rooms

2. Deluxe Rooms

3. Executive Rooms

4. Junior Suite Room

1 32.075 3 64.150 4 32.075 5 4.654 6 4.654 7 4.654 8 67.525

Data Pembebanan Biaya Berdasarkan Aktivitas Tahun 2018

Sumber : Data Diolah

No Jenis Aktivitas Biaya Aktivitas ( Rp )Cost Driver Tarif Per Unit Cost Driver ( Rp )

12.220

18.304

Aktivitas Penyusutan Bangunan 1.865.987.045 Aktivitas Pemeliharaan Bangunan 54.192.300 Akivitas Pemasaran

Aktivitas Reservasi 391.962.288

46.567.500 Aktivitas Pemberian Makan Pagi

6.476 206.517 400.943 11.644 690 Aktivitas Kebersihan 961.132.139 1.174.191.805 Aktivitas Linen Laundry 207.722.895

1 2 3 4

1 Aktivitas Reservasi 12.220 17.322 211.677.966

2 Aktivitas Penginapan 2.385.139.483

3 Aktivitas Pemberian Makan Pagi 18.304 34.644 634.118.486 4 Aktivitas Linen Laundry 6.476 17.322 112.180.078 5 Aktivitas Kebersihan 206.517 2.160 446.077.658 6 Aktivitas Penyusutan Bangunan 400.943 2.160 866.036.102 7 Aktivitas Pemeliharaan Bangunan 11.644 2.160 25.151.562 8 Aktivitas Pemasaran atau Promosi 690 32.850 22.654.459 4.703.035.793

17.322 271.507 135.753 407.260 Sumber: Data Diolah

Pembebanan Biaya Aktivitas Superior Rooms

No Jenis Aktivitas

Tarif Per Unit Cost

Driver ( Rp ) Cost Driver Jumlah ( Rp )

Jumlah Biaya Aktivitas yang Dibebankan ke Kamar Superior

Jumlah Hunian Kamar Harga Pokok Kamar Superior

Laba yang Diharapkan 50 % Tarif Sewar Kamar Superior

1 2 3 4

1 Aktivitas Reservasi 12.220 9.211 112.560.082 2 Aktivitas Penginapan 1.282.720.159 3 Aktivitas Pemberian Makan Pagi 18.304 18.422 337.193.475 4 Aktivitas Linen Laundry 6.476 9.211 59.651.928 5 Aktivitas Kebersihan 206.517 1.296 267.646.595 6 Aktivitas Penyusutan Bangunan 400.943 1.296 519.621.661 7 Aktivitas Pemeliharaan Bangunan 11.644 1.296 15.090.937 8 Aktivitas Pemasaran atau Promosi 690 19.710 13.592.676 2.608.077.513

9.211 283.148 141.574 424.722 Sumber: Data Diolah

Pembebanan Biaya Aktivitas Deluxe Rooms

No Jenis Aktivitas

Tarif Per Unit Cost

Cost

Driver Jumlah ( Rp )

Jumlah Biaya Aktivitas yang Dibebankan ke Kamar Deluxe

Jumlah Hunian Kamar Harga Pokok Kamar Deluxe

Laba yang Diharapkan 50 % Tarif Sewar Kamar Deluxe

1 2 3 4

1 Aktivitas Reservasi 12.220 4.230 51.691.363 2 Aktivitas Penginapan 641.889.555 3 Aktivitas Pemberian Makan Pagi 18.304 8.460 154.850.548 4 Aktivitas Linen Laundry 6.476 4.230 27.394.165 5 Aktivitas Kebersihan 206.517 768 158.605.390 6 Aktivitas Penyusutan Bangunan 400.943 768 307.923.947 7 Aktivitas Pemeliharaan Bangunan 11.644 768 8.942.777 8 Aktivitas Pemasaran atau Promosi 690 11.680 8.054.919 1.359.352.665

4.230 321.360 176.748 498.108 Sumber: Data Diolah

Pembebanan Biaya Aktivitas Executive Rooms No Jenis Aktivitas

Tarif Per Unit Cost

Cost

Driver Jumlah ( Rp )

Jumlah Biaya Aktivitas yang Dibebankan ke Kamar Executive

Jumlah Hunian Kamar Harga Pokok Kamar Executive

Laba yang Diharapkan 55 % Tarif Sewar Kamar Executive

(8)

Volume 15 No 2 Oktober 2019

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 31

5. Suite Rooms

6. President Suite

Analisis Perbandingan Tarif Sewa Swiss-Belhotel Borneo Samarinda

Berdasarkan perhitungan harga pokok dan tarif per masing-masing kamar Swiss Belhotel Borneo Samarinda dengan menggunakan metode Activity Based Costing, penulis akan melakukan analisis perbandingan harga pokok dan tarif sewa kamar antara metode yang digunakan oleh pihak hotel dengan metode yang digunakan oleh penulis yaitu metode ABC.

1.

Perbandingan harga pokok kamar, penentuan laba penjualan kamar hotel ditentukan berdasarkan presentase dari tarif kamar yang telah ditetapkan manajemen hotel. Persentase laba yang ditentukan untuk setiap jenis kamar berbeda-beda. Perhitungan laba yang diharapkan berdasarkan persentase yang ditentuka oleh pihak manajemen Swiss Belhotel Borneo Samarinda. Adapun perbandingan dan perbedaan harga pokok kamar dan tarif sewa kamar hotel dapat dilihat pada tabel berikut ini.

1 2 3 4

1 Aktivitas Reservasi 12.220 180 2.199.632 2 Aktivitas Penginapan 47.042.350 3 Aktivitas Pemberian Makan Pagi 18.304 360 6.589.385 4 Aktivitas Linen Laundry 6.476 180 1.165.709 5 Aktivitas Kebersihan 206.517 42 8.673.732 6 Aktivitas Penyusutan Bangunan 400.943 42 16.839.591 7 Aktivitas Pemeliharaan Bangunan 11.644 42 489.058 8 Aktivitas Pemasaran atau Promosi 690 365 251.716 83.251.174

180 462.507 300.629 763.136 Sumber: Data Diolah

Pembebanan Biaya Aktivitas Junior Suite Room

No Jenis Aktivitas

Tarif Per Unit Cost Driver ( Rp )

Cost

Driver Jumlah ( Rp )

Jumlah Biaya Aktivitas yang Dibebankan ke Kamar Junior Suite

Jumlah Hunian Kamar Harga Pokok Kamar Junior Suite

Laba yang Diharapkan 65 % Tarif Sewar Kamar Junior Suite

1 2 3 4

1 Aktivitas Reservasi 12.220 1.042 12.733.428 2 Aktivitas Penginapan 241.510.847 3 Aktivitas Pemberian Makan Pagi 18.304 2.084 38.145.218 4 Aktivitas Linen Laundry 6.476 1.042 6.748.161 5 Aktivitas Kebersihan 206.517 336 69.389.858 6 Aktivitas Penyusutan Bangunan 400.943 336 134.716.727 7 Aktivitas Pemeliharaan Bangunan 11.644 336 3.912.465 8 Aktivitas Pemasaran atau Promosi 690 2.555 1.762.014 508.918.717

1.042 488.406 366.304 854.710 Sumber: Data Diolah

Pembebanan Biaya Aktivitas Suite Rooms No Jenis Aktivitas

Tarif Per Unit Cost

Cost

Driver Jumlah ( Rp )

Jumlah Biaya Aktivitas yang Dibebankan ke Kamar Suite

Jumlah Hunian Kamar Harga Pokok Kamar Suite

Laba yang Diharapkan 75 % Tarif Sewar Kamar Suite

1 2 3 4

1 Aktivitas Reservasi 12.220 90 1.099.816 2 Aktivitas Penginapan 44.371.085 3 Aktivitas Pemberian Makan Pagi 18.304 180 3.294.693 4 Aktivitas Linen Laundry 6.476 90 582.855 5 Aktivitas Kebersihan 206.517 52 10.738.907 6 Aktivitas Penyusutan Bangunan 400.943 52 20.849.017 7 Aktivitas Pemeliharaan Bangunan 11.644 52 605.501 8 Aktivitas Pemasaran atau Promosi 690 365 251.716 81.793.589

90 908.818 727.054 1.635.872 Sumber: Data Diolah

Pembebanan Biaya Aktivitas President Suite Room No Jenis Aktivitas

Tarif Per Unit Cost

Cost

Driver Jumlah ( Rp )

Jumlah Biaya Aktivitas yang Dibebankan ke Kamar President Suite

Jumlah Hunian Kamar

Harga Pokok Kamar President Suite

Laba yang Diharapkan 80 % Tarif Sewar Kamar President Suite

(9)

Volume 15 No 2 Oktober 2019

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 32

2. Perbandingan tarif kamar Swiss Belhotel Borneo Samarinda yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen hotel dengan menggunakan metode activity based costing dapat dilihat pada tabel berikut ini.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penentuan tarif kamar hotel pada bab selanjutnya, penulis dapat menarik simpulan dalam hasil penelitian pada Swiss Belhotel Borneo Samarinda yang telah dilakukan sebagai berikut.

1. Perhitungan harga pokok kamar hotel dengan menggunakan metode activity based costing dilakukan beberapa tahap, tahap pertama mengidentifikasi beberapa aktivitas yang menimbulkan biaya, tahap kedua membebankan biaya aktivitas ke produk, tahap ketiga mengidentifikasi cost driver, tahap akhir membandingkan harga pokok dan tarif kamar hotel antara metode activity based costing dengan metode konvensional

2. Terdapat perbedaan antara tarif kamar yang ditentukan oleh pihak manajemen Swiss Belhotel Borneo dengan penerapan metode activity based costing. Hasil perhitungan tarif kamar hotel pada Swiss Belhotel Borneo Samarinda dengan menggunakan metode activity based costing memberikan tarif kamar hotel yang lebih kecil dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini dapat dilihat pada selisih tarif kamar antara dua metode yaitu pada jenis kamar superior, deluxe, executive, junior suite, suite, president suite. Selisih tarif yang diperoleh pada superior adalah sebesar Rp 242.740,-, deluxe sebesar Rp 275.278,-, executive sebesar Rp 351.892,-, junior suite sebesar Rp 236.864,-, suite sebesar Rp 445.290,- dan president suite sebesar Rp 364.128,-

3. Penyebab perbedaan dari kedua metode tersebut. Perhitungan dengan metode konvensional menjumlahkan biaya-biaya yang dikelompokkan perhari sedangkan metode activity based costing menentukkan biaya berdasarkan dengan aktivitasnya maka dari itu perhitungan dengan menggunakan metode activity based costing memberikan perhitungan lebih akurat.

Saran

Metode activity based costing dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan dalam menghasilkan perhitungan harga pokok kamar dan tarif kamar hotel yang tepat dan akurat berdasarkan masing-masing aktivitas. Dapat mempertimbangkan perhitungan tarif kamar hotel yang menghasilkan informasi biaya dan penetapan harga pokok kamar yang akurat, sehingaa target penjualan akan tercapai berpengaruh pada laba Swiss Belhotel Borneo Samarinda.

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk mendapatkan informasi dan data yang selengkap-lengkapnya dalam melakukan penelitian dengan kajian yang sama.

DAFTAR RUJUKAN

Ardino. 2017. Penerapan metode Activity Based Costing dalam menentukan sewa kamar penginapan (Studi Pada Wakatobi Dive Resort Onemoba’a Tomia). Skripsi. Universitas Halu Oleo, Kendari.

283.630 271.507 12.123 287.973 283.148 4.825 309.053 321.360 -12.307 392.593 462.507 -69.914 418.608 488.406 -69.798 615.685 908.818 -293.133 Sumber: Hasil Perhitungan

Tipe Kamar Harga Pokok Kamar Konvensional ( Rp )

Harga Pokok Kamar

Metode ABC ( Rp ) Selisih ( Rp ) Perbandingan Harga Pokok Kamar

President Suite Superior Deluxe Executive Junior Suite Suite 650.000 407.260 242.740 700.000 424.722 275.278 850.000 498.108 351.892 1.000.000 763.136 236.864 1.300.000 854.710 445.290 2.000.000 1.635.872 364.128 Perbandingan Tarif Kamar Hotel

Tipe Kamar Tarif Kamar Konvensional ( Rp )

Tarif Kamar

Metode ABC ( Rp ) Selisih ( Rp )

President Suite Superior Deluxe Executive Junior Suite Suite

(10)

Volume 15 No 2 Oktober 2019

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 33

Iklina, Junita. 2016. Analisis penerapan Activity Based Costing System (ABC) sistem dalam menentukan harga pokok kamar Hotel (Studi kasus di Hotel UNY Yogyakarta). Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dewi, Sofia Prima dan Septian Bayu Kristanto. 2014. Akuntansi Biaya, Edisi 2. IN MEDIA, Bogor. Dunia, Firdaus Ahmad dan Wasilah Abdullah.2009. Akuntansi Biaya, Edisi 2. Salemba Infotek, Jakarta. Firmansyah, Iman. 2013. Akuntansi Biaya itu Gampang. Dunia Cerdas, Jakarta.

Fredica, Diana dan Sajuli Andreas. 2017. Accurate vs Pada Perusahaan Jasa. ANDI (Anggota IKAPI), Yogyakarta.

Halim, Abdul. 2012. Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M. 2009. Management Accounting; buku 1, Edisi Kedelapan. Salemba Empat.

Islahuzzaman. 2011. Activity Based Costing, Teori dan Aplikasi. Alfabeta, Bandung. ________. 2012. Istilah-istilah Akuntansi dan Auditing. PT Bumi Aksara, Jakarta.

Krismiaji, dan Aryani, Y.Anni. 2011. Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua. UPP-STIM YKPN, Yogyakarta.

Mulyadi.2014. Akuntansi Biaya. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta. Nafarin.2013.Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta.

Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen. Erlangga, Jakarta. Rumekso. 2011. House Keeping Hotel. ANDI, Yogyakarta.

Samryn, L.M. 2012. Akuntansi Manajemen, Edisi Revisi. Kencana Prenadamedia Group, Jakarta.

Siahaan, Marihot Pahala. 2013. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Edisi Revisi. Rajawali Pers, Jakarta.

Soemohadiwidjojo, Arini T. 2017. Key Performance Indicator untuk Perusahaan Jasa. Raih Asa Sukses, Jakarta.

Sujarweni, V Wiratna. 2015. Akuntansi Biaya Teori dan Penerapannya. Pustaka Baru Press, Yogyakarta. Tidarwati, Eka Rahayu. 2015. Analisis perhitungan tarif sewa kamar hotel dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) pada Hotel Manau di Samarinda. Skripsi. Politeknik Negeri Samarinda, Samarinda.

Warindrani, Armila Krina. 2006. Akuntansi Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan pentingnya pemberian reward dan punisment terhadap karyawan guna meningkatkan kinerja karyawan pada suatu perusahaan, maka penulis merasa tertarik untuk

Pada masa Pleistosen akhir hingga Holosen Awal, frekuensi jumlah serpih utuh lebih tinggi dibandingkan serpih rusak, namun pada Fase Holosen Tengah hingga Holosen Akhir,

mat ai nawku htingnu hpe bai gaw gap shangut na matu, Israela ni hpe myit malai let Yehowa Karai Kasang hpang de bai gayin wa na matu hte, du na ra ai shawng lam asak hkrung lam

Adalah sebagian dari tegangan elektroda pembumian yang dapat dijembatani oleh orang dengan langkah sebesar kira-kira 1 meter, atau tegangan antara dua titik di bumi yang berjarak

Sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Daerah diberi kewenangan untuk menuntut 5 (lima)

2.2 Penjelasan data terkait tindak pidana pencucian uang pemberantasan narkotika dalam 5 (lima) tahun terakhir. Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri

Abstrak : Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti pola kecerdasan pelbagai, perbezaan antara jenis kecenderungan kecerdasan pelbagai di kalangan pelajar berbeza kursus

mahasiswa jika tidak dibantu dengan sistem pembelajaran online mahasiswa masih kurang minta untuk belajar juga membaca materi secara rutin, dan dengan melalui