LAPORAN HACCP PERKEDEL TEMPE
LAPORAN HACCP PERKEDEL TEMPE
Deskripsi Produk dan Identifikasi Pengguna
Deskripsi Produk dan Identifikasi Pengguna
Jenis
Jenis produk
produk
:
: Tempe
Tempe
Kategori
Kategori proses
proses
:
: Penggorengan
Penggorengan
Parameter
Parameter Deskripsi
Deskripsi
Keterangan
Keterangan
Nama produk
Nama produk
Perkedel Tempe
Perkedel Tempe
Komposisi
Komposisi
Tempe,
Tempe, telur
telur ayam,
ayam, daun
daun bawang,
bawang, bawang
bawang
putih,
putih, merica,
merica, ketumbar,
ketumbar, garam,
garam, dan
dan gula
gula
pasir.
pasir.
Karakteristik
Karakteristik produk
produk
Berbentuk
Berbentuk bulat
bulat pipih
pipih
Metode
Metode pengolahan
pengolahan
Di
Di goreng
goreng
Pengemas
Pengemas primer
primer
Piring
Piring
Pengemas
Pengemas sekunder
sekunder
Piring
Piring kecil
kecil
Kondisi
Kondisi penyimpanan
penyimpanan
Suhu
Suhu ruang
ruang
Umur
Umur simpan
simpan
1
1 hari
hari
Standar
Standar menurut
menurut SNI
SNI
Tempe
Tempe ::
APM Koliform (10/g)
APM Koliform (10/g)
Salmonella sp.
Salmonella sp.
(negatif/25 g)
(negatif/25 g)
Kelompok
Diagram Alir Proses Pembuatan
Penerimaan bahan makanan (
Tempe, telur ayam, daun
bawang, bawang putih, merica, ketumbar, garam,
dan gula pasir.)
Penyimpanan
Bahan kering : merica,
ketumbar, garam, gula
pasir
Bahan basah :
Tempe, daun bawang, bawang
putih, telur ayam
Pengambilan
bahan
Tempe
Bumbu-bumbu
Pengukusan
Pencucian
Pengupasan
Penghalusan bumbu
Pencampuran
Penggilingan
Pencampuran tempe dengan
bumbu
Di bentuk sesuai ukuran
Goreng selama + 20 menit
Diagram Alir Proses Pembuatan
TABEL ANALISA BAHAYA
No
Bahan Makanan/Taha
pan Proses
Bahaya Jenis Bahaya
Signifikasi
Pencegahan Peluang Keparahan Signifikansi
1 Tempe Biologi Salmonella sp. H H H Pencucian dengan benar Menyimpan dengan suhu rendah Memakai pentutup kepala dan memakai handgloves pada saat memasak Alat dan bahan
dicuci hingga bersih Fisik
Kulit pisang, lidi, kulit kacang kedelai,
batu
M H L
Kimia Pestisida H M M
2 Bawang putih Biologi Erwinia Salmonella sp. Bacillus cereus Clostridium M M M Disimpan dalam wadah yang kering dengan suhu kamar (300 C) perfringens
Kapang dan khamir Fisik Sisa kulit bawang
M L L bersihDicuci dengan
Kimia Peptisida
M M M bersihDicuci dengan
4 Telur Ayam Biologi Erwinia Salmonella sp. Bacillus cereus
Clostridium perfringens
Kapang dan khamir
M M M Disimpan dalam wadah yang kering dengan suhu kamar (300 C)
Fisik Sisa kulit bawang
M L L bersihDicuci dengan
Kimia Peptisida
M M M bersihDicuci dengan
5 Ketumbar Biologi Jamur
M M M bersihDicuci hingga
Fisik Tanah Disimpan
ditempat yang tidak basah dan
perfringens
Kapang dan khamir Fisik Sisa kulit bawang
M L L bersihDicuci dengan
Kimia Peptisida
M M M bersihDicuci dengan
4 Telur Ayam Biologi Erwinia Salmonella sp. Bacillus cereus
Clostridium perfringens
Kapang dan khamir
M M M Disimpan dalam wadah yang kering dengan suhu kamar (300 C)
Fisik Sisa kulit bawang
M L L bersihDicuci dengan
Kimia Peptisida
M M M bersihDicuci dengan
5 Ketumbar Biologi Jamur
M M M bersihDicuci hingga
Fisik Tanah Disimpan
ditempat yang tidak basah dan
tertutup
Kimia Peptisida
M M M bersihDicuci dengan
8 Garam Biologi Bakteri halofik
M L L Penyimpanan pada wadah yang tertutup dengan suhu yang tepat 9 Gula pasir
Biologi Kapang dan khamir
M L L Disimpan dalam wadah yang kering dengan suhu kamar (300 C) 10 Minyak Goreng
Fisik Benda Asing (rambut) M L L Pemeriksaan sebelum digunakan, penerapan sistem FIFO atau FEFO 10 Peneimaan bahan kering (bawang putih, daun bawang
Fisik Serangga kecil
M M L Memilah bahan sebelum disimpan Mengecek bahan saat
tertutup
Kimia Peptisida
M M M bersihDicuci dengan
8 Garam Biologi Bakteri halofik
M L L Penyimpanan pada wadah yang tertutup dengan suhu yang tepat 9 Gula pasir
Biologi Kapang dan khamir
M L L Disimpan dalam wadah yang kering dengan suhu kamar (300 C) 10 Minyak Goreng
Fisik Benda Asing (rambut) M L L Pemeriksaan sebelum digunakan, penerapan sistem FIFO atau FEFO 10 Peneimaan bahan kering (bawang putih, daun bawang
Fisik Serangga kecil
M M L Memilah bahan sebelum disimpan Mengecek bahan saat ketumbar, garam, dan gula pasir) datang 11 Penerimaan bahan basah (tempe)
Kimia Logam berat dari
plastik hitam M M L Tidak memakai plastik hitam sebagai wadah Penyimpanan bahan basah Biologi Bakteri
M M L bersihDicuci dengan
Kimia Plastik M L L Tidak memakai plastik yang mudah terkontaminasi Penyimpanan bahan kering Fisik Rusak M L L Penyimpanan suhu disesuaikan 11 Pengupasan bahan kering
Fisik Sisa kotoran dan
kontaminasi pisau M L L Dicuci hingga bersih 12 Pencucian Biologi e.coli M M L Pemakaian air bersih dan sanitasi dijaga 13 Pengirisan bahan kering
Fisik Pisau, sisa potongan
bahan lain M L L
Alat harus dicuci hingga
ketumbar, garam, dan gula pasir) datang 11 Penerimaan bahan basah (tempe)
Kimia Logam berat dari
plastik hitam M M L Tidak memakai plastik hitam sebagai wadah Penyimpanan bahan basah Biologi Bakteri
M M L bersihDicuci dengan Kimia Plastik M L L Tidak memakai plastik yang mudah terkontaminasi Penyimpanan bahan kering Fisik Rusak M L L Penyimpanan suhu disesuaikan 11 Pengupasan bahan kering
Fisik Sisa kotoran dan
kontaminasi pisau M L L Dicuci hingga bersih 12 Pencucian Biologi e.coli M M L Pemakaian air bersih dan sanitasi dijaga 13 Pengirisan bahan kering
Fisik Pisau, sisa potongan
bahan lain M L L Alat harus dicuci hingga bersih 14 Pencampuran bumbu dengan tempe
Biologi Bakteri M M L Menggunakan
penutup kepala,masker dan sarung tangan Kebersihan alat penyajian dijaga Makanan diberi penutup Fisik Rambut, keriki
M L L
Makanan di warp
15 Penataan
Biologi Bakteri M M L Menggunakan
penutup kepala,masker dan sarung tangan Makanan diberi penutup Makanan di warp Fisik Debu, sisa
kotoran/sabun
M L L
16 Pendistribusian Fisik Debu M L L Makanan diberi penutup atau
bersih
14
Pencampuran bumbu dengan
tempe
Biologi Bakteri M M L Menggunakan
penutup kepala,masker dan sarung tangan Kebersihan alat penyajian dijaga Makanan diberi penutup Fisik Rambut, keriki
M L L
Makanan di warp
15 Penataan
Biologi Bakteri M M L Menggunakan
penutup kepala,masker dan sarung tangan Makanan diberi penutup Makanan di warp Fisik Debu, sisa
kotoran/sabun
M L L
16 Pendistribusian Fisik Debu M L L Makanan diberi
penutup atau
warp
TABEL PENENTUAN CCP
Tahap Proses Jenis bahaya Justifikasi bahaya P1 P2 P3 P4 CCP Penerimaan bahan kering Fisik: serangga Terbawa dari suplayer (pasar) Ya Ya Ya CCP Penerimaan bahan basah Biologi : bakteri
Kimia : plastik putih
Pengemas plastik putih yang berasal dari suplayer
Ya Ya Ya CCP
Pengupasan bumbu Fisik: sisa kotoran dan kontaminasi pisau
Terbawa dari penjamah Ya Ya Tidak Tidak Bukan CCP Pencucian Biologi: E.coli Kurangnya kebersihan dan
sanitasi air yang digunakan Kurangnya saluran air yang memadai
Ya Ya Ya CCP
Pemotongan Fisik: karatan, sisa potongan bahan lain
Kurangnya kebersihan alat dan bahan yang digunakan
Ya Ya Tidak Tidak Bukan CCP Pencampuran tempe,
ikan dan bumbu
Biologi: bakteri Tidak memakai masker
Ya Ya Tidak Ya CCP Fisik: rambut, kerikil Kurangnya kebersihan alat dan
bahan
Tray Fisik: kotoran Kurangnya kebersihan alat Ya Ya Tidak Tidak Bukan CCP
Penataan
Fisik: rambut, kotoran debu
Kurangnya kebersihan alat dan bahan
Ya Ya Tidak Tidak Bukan CCP Biologi: bakteri Tidak memakai masker Ya Ya Tidak Tidak Bukan
TABEL PENENTUAN CCP
Tahap Proses Jenis bahaya Justifikasi bahaya P1 P2 P3 P4 CCP Penerimaan bahan kering Fisik: serangga Terbawa dari suplayer (pasar) Ya Ya Ya CCP Penerimaan bahan basah Biologi : bakteri
Kimia : plastik putih
Pengemas plastik putih yang berasal dari suplayer
Ya Ya Ya CCP
Pengupasan bumbu Fisik: sisa kotoran dan kontaminasi pisau
Terbawa dari penjamah Ya Ya Tidak Tidak Bukan CCP Pencucian Biologi: E.coli Kurangnya kebersihan dan
sanitasi air yang digunakan Kurangnya saluran air yang memadai
Ya Ya Ya CCP
Pemotongan Fisik: karatan, sisa potongan bahan lain
Kurangnya kebersihan alat dan bahan yang digunakan
Ya Ya Tidak Tidak Bukan CCP Pencampuran tempe,
ikan dan bumbu
Biologi: bakteri Tidak memakai masker
Ya Ya Tidak Ya CCP Fisik: rambut, kerikil Kurangnya kebersihan alat dan
bahan
Tray Fisik: kotoran Kurangnya kebersihan alat Ya Ya Tidak Tidak Bukan CCP
Penataan
Fisik: rambut, kotoran debu
Kurangnya kebersihan alat dan bahan
Ya Ya Tidak Tidak Bukan CCP Biologi: bakteri Tidak memakai masker Ya Ya Tidak Tidak Bukan
CCP Pendistribusian Fisik: debu Makanan ditutup dengan rapat Ya Ya Tidak Tidak Bukan
CCP
Pendistribusian Fisik: debu Makanan ditutup dengan rapat Ya Ya Tidak Tidak Bukan
CCP
TABEL HACCP PLAN
CCP Batas kritis Prosedur Monitoring Tindakan
koreksi Verifikasi Dokumentasi
Apa Dimana Bagaimana Kapan Siapa
Penerimaan bahan kering Tidak ada serangga di dalam bahan kering - Kebersihan bahankering darisuplayer - Seleksibaha n Bagian penerima an bahan Mengawasi kebersihan bahan kering Saat bahan datang PJ gudang/ staff gizi Tolak jika bahan kering melebihi batas kritis Evaluasi penerima an tiap bulan Foto penerimaan bahan kering Penerimaan bahan basah Plastik putih tidak digunakan sebagai pengemas bahan basah
Seleksi pengemas Bagian penerima an bahan Mengecek pengemas yang digunakan Saat bahan datang PJ gudang/ staff gizi Tolak jika pengemas bahan basah berasal dari plastik hitam Evaluasi penerima an tiap bulan Foto penerimaan bahan basah Pencucian Bakteri E.coli tidak melebihi batas minimum yang diperbolehk
Air yang digunakan Bagian persiapan bahan makanan Mengawasi air yang digunakan saat pencucian bahan Saat bahan sedang dicuci PJ persiapan/ staff gizi Mengganti air yang digunakan untuk mencuci bahan Evaluasi persiapan tiap minggu Foto saat pencucian bahan makanan
TABEL HACCP PLAN
CCP Batas kritis Prosedur Monitoring Tindakan
koreksi Verifikasi Dokumentasi Apa Dimana Bagaimana Kapan Siapa
Penerimaan bahan kering Tidak ada serangga di dalam bahan kering - Kebersihan bahankering darisuplayer - Seleksibaha n Bagian penerima an bahan Mengawasi kebersihan bahan kering Saat bahan datang PJ gudang/ staff gizi Tolak jika bahan kering melebihi batas kritis Evaluasi penerima an tiap bulan Foto penerimaan bahan kering Penerimaan bahan basah Plastik putih tidak digunakan sebagai pengemas bahan basah
Seleksi pengemas Bagian penerima an bahan Mengecek pengemas yang digunakan Saat bahan datang PJ gudang/ staff gizi Tolak jika pengemas bahan basah berasal dari plastik hitam Evaluasi penerima an tiap bulan Foto penerimaan bahan basah Pencucian Bakteri E.coli tidak melebihi batas minimum yang diperbolehk
Air yang digunakan Bagian persiapan bahan makanan Mengawasi air yang digunakan saat pencucian bahan Saat bahan sedang dicuci PJ persiapan/ staff gizi Mengganti air yang digunakan untuk mencuci bahan Evaluasi persiapan tiap minggu Foto saat pencucian bahan makanan an Pencampura n bumbu, tempe dan ikan -Jumlah bakteri tidak melebihi batas yang diperbolehk an -Tidak ada rambut dan kerikil yang tertinggal dalam campuran bumbu dan ikan - penggunaan masker, sarungtanga ndanpenutu pkepala - kebersihanc ampuranbu mbudanikan dalamwada h Bagian pengolaha n bahan makanan Mengawasi kelengkapa n alat yang digunakan saat petugas masak mengolah makanan Saat bumbu dan ikan dicampu r PJ pengolaha n/ staff gizi Mewajibkan petugas masak memakai alat kelengkapan masak saat pengolahan bahan makanan Evaluasi pengolaha n tiap minggu Foto saat pengolahan bahan makanan
Tray Tidak ada kotoran atau sisa
sabunyang menempel pada tray
Kebersihan tray Bagian pengolaha n bahan makanan Mengawasi kebersihan Saat bahan makanan akan dipangg ang PJ pengolaha n/ staff gizi Membersihk an oven setiap harinya Evaluasi pengolaha n tiap minggu Foto saat pemanggang an dan hasilnya
an Pencampura n bumbu, tempe dan ikan -Jumlah bakteri tidak melebihi batas yang diperbolehk an -Tidak ada rambut dan kerikil yang tertinggal dalam campuran bumbu dan ikan - penggunaan masker, sarungtanga ndanpenutu pkepala - kebersihanc ampuranbu mbudanikan dalamwada h Bagian pengolaha n bahan makanan Mengawasi kelengkapa n alat yang digunakan saat petugas masak mengolah makanan Saat bumbu dan ikan dicampu r PJ pengolaha n/ staff gizi Mewajibkan petugas masak memakai alat kelengkapan masak saat pengolahan bahan makanan Evaluasi pengolaha n tiap minggu Foto saat pengolahan bahan makanan
Tray Tidak ada
kotoran atau sisa
sabunyang menempel pada tray
Kebersihan tray Bagian pengolaha n bahan makanan Mengawasi kebersihan Saat bahan makanan akan dipangg ang PJ pengolaha n/ staff gizi Membersihk an oven setiap harinya Evaluasi pengolaha n tiap minggu Foto saat pemanggang an dan hasilnya
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan pada tanggal 24 September 2014 pada
persiapan lauk makan siang pasien rawat inap, terlihat pada penerepan HACCP pembuatan
perkedel tempe yang menjadi Critical Control Point (CCP) pada tahap pengolahan bahan
makanan. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Proses Persiapan
Bahan - bahan yang sudah dipesan melalui rekanan dikeluarkan (tempe, ikan, dan
bumbu-bumbu) dari plastik dan diletakan dibawah meja pengolahan. Pada proses
persiapan kemungkinan akan terjadi kontaminasi karna adanya serangga yang
mendekati.
2. Pengolahan
Pada saat proses pengolahan bahan-bahan yang disiapkan, dikeluarkan lalu dicuci
dengan bersih. Setelah dicuci ikan diletakkan dalam wadah. Lalu digiling bersama
tempe. Bumbu diracik lalu di blender dan blender tersebut tidak ada pencucian
kembali. Setelah itu bumbu dicampur dengan gilingan tempe dan ikan, dalam proses
pencampuran penjamah menggunakan sarung tangan, tetapi tidak memakai penutup
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan pada tanggal 24 September 2014 pada
persiapan lauk makan siang pasien rawat inap, terlihat pada penerepan HACCP pembuatan
perkedel tempe yang menjadi Critical Control Point (CCP) pada tahap pengolahan bahan
makanan. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Proses Persiapan
Bahan - bahan yang sudah dipesan melalui rekanan dikeluarkan (tempe, ikan, dan
bumbu-bumbu) dari plastik dan diletakan dibawah meja pengolahan. Pada proses
persiapan kemungkinan akan terjadi kontaminasi karna adanya serangga yang
mendekati.
2. Pengolahan
Pada saat proses pengolahan bahan-bahan yang disiapkan, dikeluarkan lalu dicuci
dengan bersih. Setelah dicuci ikan diletakkan dalam wadah. Lalu digiling bersama
tempe. Bumbu diracik lalu di blender dan blender tersebut tidak ada pencucian
kembali. Setelah itu bumbu dicampur dengan gilingan tempe dan ikan, dalam proses
pencampuran penjamah menggunakan sarung tangan, tetapi tidak memakai penutup
kepala. Lau dipanggang selama + 45 menit.
3. Penyajian
Pada proses penyajian, alat yang digunakan tidak bersihkan kembali takut terjadi
kontaminasi karena adanya serangga yang lewat atau sisa kotoran atau sabun yang
masih tersisa.
4. Pendistribusian
Pada saat pendistribusian, trolly yang digunakan terbuka tetapi wadah untuk makanan
tertutup rapat.
Kesimpulan
Perkedel tempeyang diproduksi memiliki resiko bahaya fisik yang disebabkan karena
pada saat pengolahan, alat yang digunakan tidak dicuci, tidak memakai masker atau
pun srung tangan terlebih dahulu dan menimbulkan kontaminasi silang dari bahan
makanan yang satu dengan yang lainnya. Proses penyajian dan pendistribusian wadah
yang digunakan tidak dicuci kembali, hal ini menyebabkan adanya sisa kotoran atau
sabun yang menempel.
Saran
Sebelummengolahmakanansebaiknyapenjamahharusselalumencucitanganterlebihd
ahulusertamenggunakan APD yang bersihdanlengkap