• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Pengertian Geopolitik B. Latar Belakang Wawasan Nusantara C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. Pengertian Geopolitik B. Latar Belakang Wawasan Nusantara C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

GEOPOLITIK

A. Pengertian Geopolitik

B. Latar Belakang Wawasan Nusantara C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan

D. Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara E. Bentuk Wawasan Nusantara

F. Wadah Wawasan Nusantara G. Isi Wawasan nusantara

H. Tata laku wawasan Nusantara

I. Implementasi Wawasan Nusantara

Udjiani Hatiningrum, SH., M Si

9

EKONOMI DAN BISNIS

(2)

A. Pengertian Geopolitik

Kata Geopolitik berasal dari kata :

geo dan politik.

Geo berarti bumi

Politik, berasal dari bahasa Yunani

politeia

,

berarti :

kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, (yaitu

negara) dan teia, berarti urusan.

(3)

Adapun yang dimaksud dengan Geopolitik itu

adalah :

(4)

Wawasan Nusantara merupakan :

cara pandang dan sikap bangsa Indonesia

mengenai dirinya yang bhineka, dan

lingkungan geografisnya yang berwujud

negara kepulauan berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945.

(5)

Wawasan Nusantara ini bisa ada di Indonesia

atau Geopolitik ini bisa ada di Indonesia,

sehubungan Indonesia memiliki berbagai

macam kekhasan seperti kita ketahui kita

terletak pada sebuah kondisi yang sangat

strategis, posisi gografis kita strategis dan

menguntungkan berbagai pihak (masyarakat

Indonesia) kemudian kita adalah sebagai negara

kepulauan dan kita pun dapat dikatakan

memiliki banyak suku bangsa, etnisitas sehingga

kita dapat disebit sebagai bangsa yang sangat

(6)

Wawasan Nusantara ini dijiwai

dengan mengutamakan

persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap

menghargai serta menghormati kebhinekaan

dalam setiap aspek kehidupan nasional

untuk mencapai tujuan nasional.

(7)

Geopolitik diartikan :

Sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang

didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan

geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada sistem politik suatu

Negara. Sebaliknya, politik negara itu secara langsung akan berdampak pada geografi negara yang

(8)

Definisi Geopolitik:

Sebagai ilmu pengetahuan

tentang segala sesuatu yang berkaitan

dengan konstelasi (keadaan) geografis

suatu bangsa dengan memanfaatkan

keuntungan atau pun

kepentingan-kepentingannya dan penentuan kebijaksanaan

secara ilmiah berdasarkan realita yang ada

(9)

Apabila kita memandang kepada aspek

Geopolitik, maka dapat dikatakan :

sebagai ruang hidup dimana bangsa yang ada di

dalamnya melakukan interaksi sosial dan

melakukan kerja sama dalam rangka

pencapaian tujuan, tentu di dalam ruang hidup

itu adanya masyarakat, pemerintah, landasan

hukum, wilayah dan lain sebagainya mengikat

tanpa kecuali.

(10)

Salah satu kunci untuk mencapai kondisi

Geopolitik tadi tentunya harus adanya stabilitas

dan integrasi nasional.

(11)

Ketahanan Nasional adalah:

sebuah dinamika suatu bangsa yang di

dalamnya terdapat 8 aspek kehidupan yang

terdiri atas IPOLEKSOSBUD HANKAM dan aspek

SDA, Kependudukan serta geografis.

Pelaksanaan Geopolitik

itu adalah

Geostrategi

yang kita kenal dengan sebutan

Ketahanan

Nasional.

(12)

B. Latar Belakang Wawasan Nusantara

Latar belakang filosofis sebagai pemikiran

dasar pengembangan wawasan nasional

Indonesia ditinjau dari :

1. Falsafah Pancasila

2. Aspek Kewilayahan Nusantara

3. Aspek Sosial Budaya

(13)

Falsafah Pancasila

Nilai-nilai Pancasila mendasari pengembangan

wawasan nasional, antara lain :

memberi kesempatan menjalankan ibadah

sesuai dengan agama masing-masing, sebagai

wujud nyata penerapan HAM.

(14)

Aspek Kewilayahan Nusantara

Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena

yang mutlak diperhitungkan karena

mengandung beraneka ragam kekayaan alam

dan jumlah penduduk yang besar.

(15)

Aspek Sosial Budaya :

Masyarakat Indonesia terbentuk dari dengan ciri

kebudayaan yang sangat beragam yang muncul karena pengaruh ruang hidup, dan perbedaan ras maupun

etnik serta berupa kepulauan.

Faktor alamiah inilah membentuk perbedaan khas kebudayaan di tiap-tiap daerah sekaligus perbedaan daya tanggap inderawi serta pola kehidupan.

(16)

Aspek Historis

Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang terus berubah, dimulai kerajaaan-kerajaan tradisional, masa

kolonialisme, dan masa tumbuhnya semangat

kebangsaan untuk memproklamasikan diri sebagai bangsa yang merdeka, masa pergolakan awal

kemerdekaan, masa pembangunan dan masa reformasi.

Setiap masa tersebut membawa perubahan terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.

(17)

C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan

Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.

Wawasan Nusantara dalam Paradigma nasional dapat dilihat sebagai berikut:

1. Pancasila sebagi falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara, berkedudukan sebagai landasan idiil.

2. Undang-undang Dasar 1945 sebagai landasan Konstitusional.

3. Wawasan Nusantara sebagai landasan visional.

4. Ketahanan Nasional sebagai Landasan konsepsional. 5. GBHN sebagai politik dan strategi nasional yang berkedudukan sebagai landasan operasional.

(18)

Fungsi Wawasan Nusantara :

pedoman, motivasi, dorongan, serta r

ambu-rambu dalam menentukan

kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan

perbuatan bagi penyelenggara negara dari

tingkat pusat hingga tingkat daerah, maupun

bagi seluruh rakyat Indonesia dalam

kehidupan masyarakat, berbangsa,

(19)

Tujuan wawasan nusantara :

mewujudkan nasionalisme yang tinggi

di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia

dalam segala bidang kehidupan dan l

ebih mengutamakan kepentingan nasional

di atas kepentingan individu maupun golongan.

(20)

Wawasan Nusantara menjadi pola yang

mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak

dalam rangka menghadapi, menyikapi, dan

menangani setiap permasalahan yang

menyangkut kehidupan berbangsa

(21)

D. Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara.

Kedudukan (status) Wawasan Nusantara :

Posisi, cara pandang, dan perilaku bangsa

Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan

berbagai suku bangsa, agama, bahasa, dan

kondisi lingkungan geografis yang berwujud

negara kepulauan, berdasarkan pancasila dan

UUD 1945.

(22)

Keuntungan yang diperoleh dari kondisi geografis bagi negara Indonesia adalah :

1. Menjadi jalur lalu lintas perdagangan internasional. 2. Meningkakan penerimaan pajak.

3. Memudahkan Indonesia berinteraksi dengan negara lain.

4. Mempercepat proses akselerasi budaya asing,

khususnya yang sesuai dengan nilai luhur budaya bangsa.

5. Membuka peluang bagi peran Indonesia dalam penyelesaian konflik politik yang terjadi di antara negara tetangga.

(23)

Kerugian yang diterima oleh negara dan bangsa

Indonesia :

1. terganggunya ketertiban dan keamanan

nasional.

2. terjadinya pencurian ikan.

3. terjadinya perompak atas kapal laut

yang melewati jalur perdagangan

(24)

E. Bentuk Wawasan Nusantara

Bentuk wawasan nusantara :

1. Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi Ketahanan nasional.

2. Wawasan Nusantara sebagai wawasan

Pembangunan Nasional menurut UUD 1945.

3. Wawasan nusantara sebagai wawasan Pertahanan dan Keamanan Negara.

4. Wawasan Nusantara sebagai wawasan kewilayahan.

(25)

Wawasan bangsa Indonesia tersirat

melalui UUD 1945, antara lain:

1. Ruang hidup bangsa terbatas diakui

internasional.

2. Setiap bangsa sama derajatnya,

berkewajiban menjaga perdamaian dunia.

3. Kekuatan bangsa untuk mempertahankan

(26)

Wadah wawasan nusantara meliputi tiga unsur:

1. Batas Ruang Lingkup

2. Tata susunan Pokok/Inti Organisasi

3. Tata Susunan Pelengkap/Kelengkapan

Organisasi

(27)

Bidang ini telah dibahas dalam asas kepulauan (archipelago), di mana Wawasan Nusantara

mempunyai bentuk wujud sebagai:

a. Nusantara :

Dalam bentuk wujud nusantara, maka batas – batas negara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya pulau-pulau serta gugusan pulau

yang saling berhubungan, tidak dipisahkan oleh air, baik yang berupa laut, maupun selat.

(28)

b. Manunggal dan utuh menyeluruh.

Seperti telah diuraikan atas, tampak jelas sifat dan ciri pokok. yaitu sebagai kesatuan dan

persatuan (manunggal) seperti:

• Wilayah Indonesia terdiri dari beribu - ribu pulau besar maupun kecil dan dipisahkan serta

dihubungkan oleh lautan, pulau, dan selat yang harus dijaga serta diusahakan tetap menjadi satu kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya.

(29)

Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, berbicara dalam

berbagai macam bahasa daerah, dan agama. Oleh karena itu, harus diusahakan

terwujudnya satu kesatuan bangsa yang bulat.

(30)

Tata susunan Pokok/Inti Organisasi

Sumber inti organisasi ialah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yang menyangkut:

a. Bentuk dan kedaulatan Bab I Pasal (1):

1). Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik.

2). Kedaulatan ada di tangan rakyat, dan dilaksanakan menurut UUD.

(31)

b. Kekuasaan pemerintah negara, Bab III Pasal (4) dan (5), Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD 1945.

c. Sistem pemerintahan dalam UUD 1945 :

1). Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka.

2). Pemerintahan berdasarkan atas sistem

(32)

Tata Susunan Pelengkap/Kelengkapan

Organisasi

a. Aparatur Negara harus mampu mendorong,

mengerakkan, serta mengarahkan usaha

pembangunan ke sasaran yang telah ditetapkan, untuk kepentingan rakyat banyak.

b. Kesadaran politik masyarakat dan kesadaran bernegara.

c. Pers .

Pers yang sehat dalam arti pers yang bebas bertanggung jawab, jujur, dan efektif dengan

tulisan-tulisan yang memberikan penjelasan yang jujur, dedikatif, dan bertanggung jawab.

(33)

G. Isi Wawasan Nusantara

1. Tujuan:

Tujuan yang terkandung dalam Wawasan Nusantara adalah seperti dirumuskan dalam pembukaan UUD

1945 , yaitu : “...untuk membentuk suatu Pemerintahan Indonesia yang

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta dalammelaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi dan keadilan sosial....”

(34)

2. Sifat dan ciri-ciri.

(35)

3. Cara kerja dalam Wawasan Nusantara

berpedoman pada :

Pancasila sebagai kebulatan pandangan hidup

bangsa Indonesia.

(36)

H. Tata Laku Wawasan Nusantara

Tata Laku Wawasan Nusantara terdiri : tata laku batiniah dan tata laku lahiriah.

Tata laku batiniah tumbuh dan terbentuk karena kondisi dalam proses pertumbuhan hidupnya,

pengaruh keyakinan pada suatu agama/kepercayaan termasuk tuntutan budi pekerti, seperti pengaruh kondisi kekuasaan yang memungkinkan

(37)

Implementasi Wasantara dalam politik :

1. Kehidupan politik demokratis berdasar

UU : demokrasi politik yang dewasa,

siap menang-kalah-kompromi.

2. Kehidupan masyarakat berdasar hukum.

3. Mengembangkan HAM dan pluralisme.

4. Komitmen politik untuk kesatuan.

(38)

Implementasi bidang ekonomi :

1. Potensi ekonomi : Katulistiwa dengan

matahari penuh, ZEE, hutan tropis,

minyak dan tambang serta jumlah

penduduk yang besar.

2. Pembangunan ekonomi berdasar

keadilan dan keseimbangan.

(39)

Implementasi Wasantara dalam Sosial :

1. Mengembangkan masyarakat yang serasi.

2. Pengembangan Budaya Bangsa.

(40)

Implementasi bidang keamanan :

1. Peran aktif warga negara dalam ketahanan

nasional.

2. Membangun rasa persatuan dan kesatuan.

3. Membangun TNI yang profesional

(41)

Upaya Percepatan Pembangunan di

kawasan Indonesia Timur

http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/03/11/369421/listrik-poin-utama-percepatan-pembangunan-indonesia-timur

(42)

DAFTAR PUSTAKA

1. Budiardjo, Meriam. 2005. Dasar-dasar Ilmu Politik. Gramdeia Pustaka Utama. Jakarta

2. Herlia Tat. 2004. Fenomena Kultur dan Politik Indonesia. Jurnal Dephan. Jakarta

3. Kansil dan Kansil. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Pradnya Paramita. Jakarta

4. Kusnardi, M dan Bintan saragih. 2000. Ilmu Negara. Gaya Media Praama. Jakarta

5. Muhammad, Marie. 2005. Indonesia Menghadapi Abad XXI. Makalah pada forum ilmiah ITB.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

6. Muluk Hadi, 2005. Otonomi Daerah Akibatkan

Perubahan Identitas Nasional. Perspektif, Oktober 2005.

7. Syarbaini, Syahrial (Editor). 2005. Materi

Perkuliahan pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Suscadoswar, Dikti. Jakarta.

8.http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/03/11

(44)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Sudah saatnya para penulis mulai hunting ke daerah untuk menggali cerita budaya lokal yang menjadi baru dalam spirit karena ide cerita dan karakter khas bangsa

Adapun materi dan objek komparatif yang dikorelasikan dengannya adalah berupa (a) Gambaran tentang Konsepsi Bunga Padma yang tersurat dalam naskah manuskrip

Cepat lambatnya adopsi terhadap inovasi dapat dilihat dari tanggapan masyarakat mengenai situs website 99design.com. Dari hasil wawancara dengan narsumber bahwa 99design.com

Rata-rata nilai peserta didik setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar yang dikembangkan adalah sebesar 78,26 yang berada pada kategori baik, dengan kategorisasi

Gunter Bernhard (1993 : 86) berpendapat bahwa untuk melatih lompat pada lompat jauh dengan melakukan bentuk-bentuk permainan dalam latihan yaitu melakukan

Dalam hal perilaku, mantan anak jalanan yang masih bersekolah selalu berupaya menunjukkan aktualisasi diri dan harapannya yang tinggi melalui sebuah tindakan yang mereka

dalam melaksanakan latihan aktivitas fisik rehabilitasi jantung fase I di RSUP

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH..