• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SCALING AND ROOT PLANING (SRP) TERHADAP STATUS GINGIVITIS WANITA MENOPAUSE (Kajian di Posyandu Lansia Mawar XII Kecamatan Laweyan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH SCALING AND ROOT PLANING (SRP) TERHADAP STATUS GINGIVITIS WANITA MENOPAUSE (Kajian di Posyandu Lansia Mawar XII Kecamatan Laweyan)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SCALING AND ROOT PLANING (SRP) TERHADAP STATUS GINGIVITIS WANITA MENOPAUSE (Kajian di Posyandu Lansia Mawar

XII Kecamatan Laweyan)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Fakultas Kedokteran Gigi

Oleh:

GREDY ARYOCAKSONO WINASWAN J520120047

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 13 Agustus 2016 Penulis

(5)

PENGARUH SCALING AND ROOT PLANING (SRP) TERHADAP STATUS GINGIVITIS WANITA MENOPAUSE

(Kajian di Posyandu Lansia Mawar XII Kecamatan Laweyan)

Gredy Aryocaksono Winaswan1, Edi Karyadi2

1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2Dosen Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Latar belakang: Gingivitis merupakan penyakit yang dapat di sebabkan oleh faktor lokal dan faktor sistemik, faktor hormonal adalah salah satu faktor sistemik yang memicu terjadinya gingivitis. Semasa hidupnya, wanita mengalami 3 kali fase perubahan hormon didalam tubuhnya yaitu, menstruasi, kehamilan dan menopause. Menopause merupakan fase mulai berhentinya menstruasi yang umumnya dimulai pada usia antara 45 – 55 tahun yang menyebabkan turunnya kadar estrogen didalam tubuh dan berakibat berkurangnya kepadatan tulang hingga mempengaruhi sel poliferasi, diferensiasi dan keratinisasi dari epitelium dan akhirnya menyebabkan munculnya gingivitis pada wanita menopause.

Scaling dan root planing merupakan initial phase dan harus menjadi begian dalam setiap terapi periodontal. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh scaling dan root planing terhadap status gingivitis wanita menopause. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian pra eksperimental dengan pendekatan one grup pre and post test design dengan jumlah sampel sebanyak 12 orang yang diambil data skor GI (Gingival Index) sebelum dan sesudah dilakukan scaling dan root planing. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji paired sample t-test. Hasil: Penelian menunjukan bahwa hasil pengukuran skor GI sebelum dan sesudah dilakukan scaling dan root planing mengalami penurunan yang signifikan. Hasil uji paired sample t-test menunjukan nilai p=0,000. Terdapat perbedaan bermakna antara skor GI sebelum dan sesudah dilakukan scaling dan

root planing pada wanita menopause. Kesimpulan: Scaling dan root planing

berpengaruh meningkatkan status kesehatan gingiva pada wanita menopause penderita gingivitis.

Kata Kunci: gingival index, gingivitis, menopause, scaling dan root planing. Abstrack

Background: Gingivitis is a disease which is caused by two faktors: local faktors and systemic faktors. Hormonal faktors are one of the systemic faktors that lead to gingivitis, during his lifetime, women have three times the phase change in hormones in the body, menstruation, pregnancy and menopause. Menopause is the cessation of menstruation start phase which typically begins between the ages of 45-55 years who causes estrogen levels in the body and result in reduced bone density to affect cell proliferation, differentiation and keratinization of the epithelium and eventually led to the emergence of gingivitis in menopausal women. Scaling and root planing is the initial treatment / initial phase and should

(6)

be part in any periodontal therapy. Aim: The purpose of this study was to determine how effective scaling and root planing performed in postmenopausal women. Method: This study is a pre-experimental study with approach one group pre and post test design with a total sample of 12 people taken score data GI (gingival index) before and after scaling and root planing. Data processing was performed using paired samples t-test. Result: Recent research results showed that the measurement of GI score before and after scaling and root planing decreased (the conditions become more healthy gingiva). Results of paired samples t-test showed the value of p = 0.000. Conclusion: Based on research, there are significant differences between GI score before and after scaling and root planing in menopausal women, it can be concluded that scaling and root planing effectively to improve gingival health status in postmenopausal women with gingivitis.

Keywords: gingival index, gingivitis, menopause, scaling and root planing 1. PENDAHULUAN

Penyakit pada jaringan periodontal yang diderita manusia hampir di seluruh dunia dan mencapai 50% dari jumlah populasi dewasa. Hasil survei kesehatan gigi dan mulut di Jatim tahun 1995, penyakit periodontal terjadi pada 459 orang diantara 1000 penduduk. Prevalensi dan intensitas penyakit periodontal di Asia dan Afrika terlihat lebih tinggi daripada di Eropa, Amerika dan Australia. Penyakit periodontal di Indonesia menduduki urutan ke dua utama yang masih merupakan masalah di masyarakat (Wahyukundari, 2008).

Jumlah penduduk di Indonesia terus berkembang, hingga jumlah wanita menopause mencapai 30,3 juta jiwa. Siklus hidup wanita normal mengalami fase-fase perkembangan tertentu yang berkaitan dengan reproduksi wanita dan terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu masa sebelum, sedang berlangsung dan setelah menstruasi (Kasdu, 2002). Sebelum memasuki fase menopause, seorang wanita mengalami masa transisi atau peralihan yang sering di sebut sebagai fase perimenopause. Fase ini dimulai ketika ovarium sudah tidak lagi memproduksi sel telur yang ditandai dengan terganggunya siklus menstruasi bulanan berkisar antara usia 46-55 tahun (Zainuddin, 2008).

Studi genetik yang mempelajari hubungan faktor genetik merupakan hal yang penting untuk mengetahui faktor risiko seseorang menderita penyakit periodontal. Seorang wanita semasa hidupnya memiliki empat momen dimana wanita tersebut lebih berisiko terhadap penyakit periodontal, yaitu setelah

(7)

menopause, pubertas, kehamilan, dan saat menstruasi. Wanita pasca menopause, hormon estrogen dan progesteron akan berhenti diproduksi, sementara hormon estrogen berperan penting dalam menjaga homeostasis tulang termasuk tulang rahang. Wanita pasca menopause akan mengalami penurunan densitas tulang rahang, serta membuat jaringan periodontal lebih rentan terhadap bakteri. Jumlah wanita menopause di Indonesia saat ini mencapai 14 juta, dan angka ini diperkirakan akan mencapai 60 juta pada tahun 2025 nanti. Studi mengenai periodontitis yang banyak terjadi terutama pada wanita terutama bagi yang telah mengalami menopause (Tanjaya dan Elza, 2011.).

Penanganan gingivitis yang paling umum dilakukan adalah scalling dan root planing. Scalling adalah upaya penghilangan plak, kalkulus dan stain pada permukaan gigi mahkota dan akar gigi. Root planing merupakan tindakan membersihkan dan menghaluskan permukaan akar gigi dari jaringan nekrotik maupun sisa bakteri dan produknya yang melekat pada permukaan akar gigi (sementum) (Krismariono, 2009).

Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan melakukan penelitian untuk meningkatkan status kesehatan gingiva untuk wanita menopause di Posyandu Lansia Mawar XII Kecamatan Laweyan dengan melakukan scaling dan root

paling. Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin mengetahui pengaruh

scaling dan root planing terhadap status kesehatan gingiva pada wanita menopause di Posyandu Lansia Mawar XII Kecamatan Laweyan.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimental. Metode yang digunakan ialah One Group Pretest Posttest only Design (Sukardi, 2003). Sampel yang digunakan sebanyak 12 wanita menopause di Posyandu Lansia Mawar XII Kecamatan Laweyan. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

Total Sampling.

Pengambilan data skor GI diawal dilakukan sebelum diberikan perlakuan

scaling dan root planing. Lama waktu yang diberikan setalah dilakukan scaling

dan root planing adalah dua minggu. Pengambilan data skor GI kedua terhitung

(8)

setelah dua minggu dilakukan scaling dan root planing, sehingga diperoleh dua data yaitu data skor GI sebelum dan sesudah scaling dan root planing.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukan terjadinya penurunan skor GI. Rerata skor GI sebelum scaling dan root planing lebih besar dari pada skor GI sesudah dilakukan

scaling dan root planing .Berikut ini adalah rerata hasil pengukuran skor GI sebelum dan sesudah dilakukan scaling dan root planing pada wanita menopause. Tabel 1. Rerata Hasil Pengukuran Skor GI Sebelum dan Sesudah dilakukan

Scaling dan Root Planing.

Kelompok Skor GI N Rerata ± simpangan baku

Sebelum Scaling dan

Root Planing

12 0,7744± 0,2236 Sesudah Scaling dan

Root Planing

12 0,1357± 0,0382

Tabel 1. menunjukan terjadinya penurunan skor GI dapat terjadi karena dilakukan perlakuan scaling dan root planing karena dengan diberi perlakuan

scaling dan root planing pada wanita menopause efektif karena factor lokal penyebab terjadinya gingivitis dapat tereliminasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa scaling dan root planning dapat meningkatkan status kesehatan gingiva.

Scaling root planing (SRP) dapat menghilangkan deposit keras dan lunak serta bakteri yang menempel pada permukaan gigi dan dalam subgingiva dan dapat mengeliminasi bakteri sehingga pada penderita gingivitis kondisi gingivanya menjadi lebih sehat (Rathore et al., 2015).

Subyek penelitian adalah wanita menopause di Posyandu Lansia Mawar XII Kecamatan adalah mereka yang teridentifikasi memiliki gingivitis dengan tingkat keparahan ringan, sedang dan berat. Tingkat keparahan gingivitis pada wanita menopause dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu lokal dan sistemik, perlakuan scaling

dan root planing yang bertujuan untuk menghilangkan factor lokal penyebab terjadinya gingivitis dan menyisakan factor sistemik pada wanita menopause terbukti efektif dalam menaikkan status kesehatan gingiva menjadi lebih baik dan lebih sehat.

(9)

Hasil analisis menggunakan Uji Paired Sampels Test menghasilkan 12 wanita menopause mengalami penurunan skor GI setelah dilakukan perlakuan scaling

dan root planing. Berikut ini adalah dilakukan uji beda pada dua sampel yang berpasangan dan mengalami perlakuan yang sama yaitu dengan Uji Paired Sampels Test.

Tabel 2. Hasil Uji Paired Sampels Test skor GI sebelum dan sesudah dilakukan scaling dan root planing

.

Kelompok Sig.

Sebelum Scaling dan Root Planing

Sesudah Scaling dan Root Planing

0,000

Hasul Uji Paired Sampels Test didpatkan nilai p=0,000 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahawa terdapat perbedaan yang signifikan pada rerata selisih skor GI sebelum dan sesudah dilakukan scaling dan root planing. Hasil uji statistik tersebut menunjukan bahwa scaling dan root planing yang diberikan pada wanita menopause berpengaruh dalam menurunkan skor GI, hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Manson & Eley (2013) bahwa scaling dan root planing

merupakan penanganan pertama dalam menyembuhkan penyakit periodontal. Hasil scaling dan root planing berbeda antara satu sampel dengan sampel yang lain, hal ini sangat bergantung dari cara menjaga kebersihan rongga mulut. Menyikat gigi secara benar dan teratur serata menjaga pola makan dan minum merupakan factor penting dari keberhasilan scaling dan root planing.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa Scaling dan Root Planing

berpengaruh dalam meningkatkan status kesehatan gingiva menjadi lebih baik dan sehat di Posyandu Lansia Mawar XII Kecamatan Laweyan.

(10)

4. PENUTUP

Penelitian ini membuktikan bahwa status kesehatan gingiva pada wanita menopause yang rentan terhadap penyakit periodontal khususnya gingivitis dapat ditingkatkan agar menjadi lebih baik dan sehat dengan di berikan perawatan

scaling dan root planing. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa

Scaling dan Root Planing berpengaruh dalam meningkatkan status kesehatan gingiva menjadi lebih baik dan sehat di Posyandu Lansia Mawar XII Kecamatan Laweyan.

DAFTAR PUSTAKA

Kasdu, D, 2002. Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Jakarta : Puspa Swara.

Krismariono. Agung, 2009. Prinsip-Prinsip Dasar Scalling dan Root Planing dalam Perawatan Periodontal. Periodontic Journal: 1(1):1-5

Manson JD, Eley BM, 2013. Buku ajar periodonti. Jakarta: Hipokrates. Rathore A., Goel M., Makker A., Kumar S., Srivastava AN. 2013.Prognostic

Impact of CD3 Tumor Infiltrating Lymphocytes in Triple-negative Breast Cancer. Indian Journal of Clinical Practice, Vol. 24, No. 4

Sukardi, 2003. Metodologi penelitian pendidikan kompetensi dan praktiknya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Tanjaya, T, Elza, I., 2011. IL 1β Genetic Polimorphism in Menopause Women as Periodontal Disease Risk Factor. J Dent Indo: 18(1):1-5.

Wahyukundari, M.H. 2008. Perbedaan Kadar Matix Metalloproteinase-8 Setelah Scaling dan Pemberian Tetrasiklin pada Penderita Periodontitis Kronis.

Departemen Periodonsia. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Surabaya-Indonesia.

Zainuddin Kuntjoro. 2008. Menopause. Available from : http//id.e-psikologi.com. Diakses pada 7 Maret 2008

Gambar

Tabel  2.  Hasil  Uji  Paired   Sampels   Test  skor   GI   sebelum   dan   sesudah dilakukan scaling dan root planing

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan ini kami mohon perkenan Bapak untuk dibuatkan Surat Keterangan Masih Kuliah bagi anak kami tersebut diatas sebagai Syarat tunjangan gaji2. Adapun biodata kami adalah

Pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 2 Baki menurut peneliti dalam metode mengajar yang digunakan oleh guru masih monoton sehingga siswa merasa bosan dan tidak tertarik

[r]

PENGARUH PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA DEALER SAKAT MOTOR

Secretary General of the Min;stry of Forestry of the Republic of Indonesia and tile Head of Delegation of the European Union to Indonesia on May 4, 2011

Tuberkulosis Paru masih sangat kurang yang akan berpengaruh pada. peningkatan kesembuhan dan status gizi penderita

Mesin atau alat pencacah pakan ternak tersebut harus berfungsi secara maksimal sesuai fungsi dan kebutuhan yang merupakan hal yang paling utama.. Pengembangan biak