• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Sari Mutiara Medan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Sari Mutiara Medan."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

SARI MUTIARA MEDAN

KERTAS KARYA

Dikerjakan Oleh :

ANDHINI SAFITRI

062201003

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang berjudul: Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan (STIKes) Sari Mutiara Medan.

Kertas karya ini disusun sebagai salah satu syarat kelengkapan studi untuk menyelesaikan Program Diploma Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan kemampuan penulis. Namun dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka kertas karya ini dapat terselesaikan.

Dan dengan sangat khusus penulis ucapkan dengan tulus dan ikhlas kepada kedua orang tua penulis, Ibunda Hj. Endang Retno Wardani dan Ayahanda Zulkifli, yang telah membesarkan, mendidik dan mengarahkan penulis untuk menghadapi hidup di muka bumi ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zurni Zahara M.Si, selaku Ketua Program Studi D-III Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga pikiran untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

3. Ibu Hotlan Siahaan S.Sos, selaku dosen pembaca yang telah memberikan bimbingan dan waktu dalam penulisan kertas karya ini.

(3)

5. Ibu Ramlah Yusni Tumannger, S.Sos selaku Kepala Perpustakan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Medan., Siti Flora, S.Sos., dan Rima Verawaty Sitepu, Amd., Ariani Febrida Sinaga, Amd., Iriani Ginting dan seluruh staf Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Medan yang telah banyak memberikan informasi dan bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan kertas karya ini.

6. Saudara-saudara tercinta kak Eka, abang Andi yang telah memberikan semangat dalam penulisan kertas karya ini. Juga kepada keluarga yang secara langsung walaupun tidak langsung telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

7. Niswah, Juli, Husna, Ulpah, selaku teman yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

Teman-teman stambuk 2006 yang selalu penulis kenang dalam suka dan duka semasa perkuliahan.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan kita semua.

Medan, September 2009 Penulis

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penulisan... 1

1.2Tujuan Penulisan……….. 2

1.3Ruang Lingkup………. 2

1.4Metode Pengumpulan Data... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi... 3

2.1.1 Pengertian... 3

2.1.2 Tujuan... 4

2.1.3 Fungsi... 5

2.2 Koleksi Perpustakaan... 5

2.2.1 Pengertian Koleksi... 5

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Koleksi... 6

2.2.3 Jenis Koleksi... 8

2.3 Pemanfaatan Koleksi... 8

2.3.1 Pengertian Pemanfaatan Koleksi... 9

2.4 Pelayanan Perpustakaan... 9

2.4.1 Pelayanan Sirkulasi... 10

2.4.2 Pelayanan Referensi... 15

BAB III PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN STIKes SARI MUTIARA MEDAN 3.1 Gambaran Umum Perpustakaan... 18

3.1.1 Sejarah Singkat Perpustakaan... 18

3.1.2 Struktur Organisasi... 19

3.1.3 Pengguna Perpustakaan... 20

3.2 Koleksi Perpustakaan... 21

3.2.1 Jenis Koleksi Perpustakaan... 26

3.2.2 Jumlah Koleksi... 26

3.3 Pelayanan Perpustakaan... 27

3.3.1 Sistem Pelayanan... 27

3.3.2 Pelayanan Sirkulasi... 29

(5)

3.4 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan... 29 3.4.1 Tujuan Pemanfaatan Koleksi... 30 3.4.2 Tindakan Pemanfaatan Koleksi... 30

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan... 31 4.2 Saran... 31

DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Pegawai Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan... 20

Tabel 2. Jumlah Pengguna Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan... 21

Tabel 3. Jumlah Koleksi Buku yang Terdapat di Perpustakaan STIKes Sari

Mutiara Medan ... 23

Tabel 4. Jumlah Koleksi Jurnal yang Terdapat di Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan ... 24

Tabel 5. Jumlah Koleksi Surat Kabar yang Terdapat di Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan ... 24

Tabel 6. Jenis Koleksi Referensi tang Terdapat di Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan ... 25

Tabel 7. Jumlah Koleksi Majalah yang Terdapat di Perpustakan STIKes Sari Mutiara Medan ... 26

Tabel 8. Jumlah Koleksi Majalah yang Terdapat di Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan ... 26

Tabel 9. Jenis Koleksi yang sering digunakan oleh Mahasiswa STIKes Sari

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi dan modernisasi sekarang ini peranan perpustakaan sangatlah penting. Perpustakaan tidak hanya tempat penyimpanan dan peminjaman bahan pustaka tetapi juga sebagai pusat informasi dan usaha jasa. Dengan kata lain perpustakaan memberikan pelayanan yang sebaik–baiknya kepada pengguna perpustakaan. Seiring dengan perkembangan zaman, perpustakaan harus dapat dipersiapkan dan dikelola secara baik dan profesional yang dapat membantu civitas akademika melalui penyediaan berbagai sumber informasi untuk menunjang pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi. Dalam menyebarluaskan informasi, perpustakaan perguruan tinggi lebih mengarah kepada bidang–bidang ilmu yang membantu mahasiswa dan staf pengajar untuk menunjang proses belajar mengajar sesuai dengan bidang ilmu yang ada di perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan perguruan tinggi juga mempunyai tugas dan fungsi yang lain, yaitu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan adanya perpustakaan perguruan tinggi diharapkan setiap mahasiswa akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Perpustakaan perguruan tinggi juga memberikan pelayanan berupa sarana edukatif untuk mempertinggi daya serap dan kemampuan penalaran dalam proses pendidikan dan memperluas cakrawala dunia ilmu pengetahuan, baik staf pengajar maupuan mahasiswa dalam menunjang proses belajar mengajar yang ada di perguruan tinggi tersebut.

Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan merupakan unit pelaksanaan teknis yang turut menunjang proses belajar mengajar di perguruan tinggi tersebut. Sesuai dengan informasi awal yang diperoleh dari pihak perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan, sejak awal perpustakaan telah menerapkan sistem pelayanan secara terbuka, artinya pengguna dapat secara langsung langsung mengambil buku yang mereka perlukan dari rak buku.

(8)

semakin baik layanan perpustakaan. Sebaliknya, koleksi yang tidak digunakan berarti kurang termanfaatkan sehingga fungsi suatu perpustakaan tidak tercapai. Dilatarbelakangi hal di atas, maka penulis termotivasi untuk menulis lebih jauh tentang tingkat pemanfaatan koleksi di Perpustakaan Stikes Sari Mutiara Medan dengan mengambil judul “PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

STIKes SARI MUTIARA MEDAN“.

1.2Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan koleksi di Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan.

2. Untuk mengetahui keadaan koleksi yang terdapat di Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan.

3. Untuk mengetahui koleksi yang paling banyak dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.

1.3Ruang Lingkup

Penulisan kertas karya ini membahas tentang pemanfaatan koleksi di Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan. Lingkup penulisan kertas karya ini terdiri dari koleksi, pemanfaatan, pelayanan sirkulasi.

1.4Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan dalam penulisan kertas karya ini, metode yang digunakan, adalah sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan

Data diperoleh melalui literatur berupa buku dan informasi lain yang berkaitan dengan penulisan kertas karya.

2. Observasi

(9)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademi, perpustakaan sekolah tinggi. Tujuannya membantu perguruan tinggi dalam menjalankan program pengajaran. Perpustakaan perguruan tinggi yang baik merupakan satuan kokoh dengan lembaga perguruan tinggi

Menurut Syahrial-Pamunjak (2000:5) dalam bukunya Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, menyatakan bahwa :

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademi, dan perpustakaan sekolah tinggi

Sedangkan menurut Sutarno dalam bukunya Perpustakaan dan Masyarakat (2003:35) mendefenisikan “perpustakan perguruan tinggi merupakan yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan yang sederajat yang berfungsi mencapai Tri Dharma perguruan tinggi, sedangkan penggunanya adalah seluruh civitas akademika”.

Berdasarkan beberapa defenisi tentang perpustakaan perguruan tinggi yang telah penulis kemukakan dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di bawah naungan sebuah universitas atau perguruan tinggi lainnya yang sederajat yang penggunanya adalah mahasiswa dan civitas akademika.

(10)

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi bukan hanya untuk

mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan diharapkan dapat membantu mahasiswa-mahasiswi dan staf menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar-mengajar. Oleh sebab itu, segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan perguruan tinggi harus dapat menunjang proses belajar mengajar maka dalam pengadaan bahan pustaka hendak nya me mpert imba ngkan kuriku lu m perkulia han dan ke but uhan penggunanya.

Menurut Syahrial-Pamunjak (2000:5) dalam bukunya pedoman penyelenggaraan perpustakaan, menyatakan bahwa ” Perpustakaan Perguruan Tinggi tujuannya membantu perguruan tinggi dalam menjalankan program pengajaran.”

Berdasarkan pendapat di atas jelas tergambar bahwa perpustakaan mempunyai tujuan sebagai sarana pemenuhan informasi bagi penggunanya yaitu mahasiswa dan civitas akademika dalam memenuhi kebutuhan mereka akan informasi untuk keperluan pendidikan dan penelitian.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Fungsi utama perguruan tinggi adalah menunjang Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Dalam usaha melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, maka perpustakaan berfungsi menyediakan informasi guna memenuhi kebutuhan penggunanya.

Di dalam buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004:3) perpustakaan memiliki berbagai fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran. 2. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

(11)

Perpustakaan mempersiapkan bahan–bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya–karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

4. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

5. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademik dan staf non-akademik.

6. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

7. Fungsi Interpretasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber–sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.

Berdasarkan pendapat yang penulis kemukakan di atas fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai sarana pendukung kegiatan organisasi induk dimana perpustakaan tersebut bernaung, dalam hal ini organisasi yang menaungi perpustakaan perguruan tinggi adalah universitas.

2.2 Koleksi Perpustakaan

2.2.1 Pengertian Koleksi

Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi koleksi yang dibutuhkan oleh setiap perpustakaan tidaklah sama, hal ini tergantung pada jenis dan tujuan perpustakaan yang bersangkutan.

(12)

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Koleksi

Tujuan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Tujuan penyediaan koleksi tidak sama untuk semua jenis perpustakaan, tergantung kepada jenis dan tujuan perpustakan tersebut.

Fungsi koleksi adalah bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan yang sangat membutuhkan informasi yang dibutuhkan

Menurut buku Pembinaan Ko leksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur (Siregar, 1999:2) perpustakaan perguruan tinggi menyediakan koleksi dengan tujuan:

1. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan sivitas akademika perguruan tinggi induknya.

2. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka bidang-bidang tertentu yang berhubungan dengan tujuan perguruan tinggi penaungnya 3. Memiliki koleksi bahan dokumen yang lampau dan yang mutakhir

dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian dan lain-lain yang erat hubungannya dengan program perguruan tinggi tersebut

4. Memiliki koleksi yang dapat menunjang pendidikan dan penelitian serta pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi induknya

5. Memiliki bahan pustaka/informasi yang berhubungan dengan sejarah dan ciri perguruan tinggi tempatnya bernaung.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat dinyatakan bahwa apabila sebuah perpustakaan perguruan tinggi memiliki koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna maka pelayanan perpustakaan dapat dilakukan secara tepat guna dan berhasil guna.

2.2.3 Jenis Koleksi

Pada era globalisasi ini koleksi perpustakaan tidak hanya dalam bentuk buku saja, tetapi meliputi segala macam bahan cetakan dan rekaman. Oleh karena itu koleksi perpustakaan dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu tercetak dan terekam.

Menurut buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004:14) ragam koleksi adalah sebagai berikut :

(13)

Koleksi rujukan merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat. Berbagai bentuk dan jenis informasi seperti data, fakta, dan lain-lain dapat ditemukan dalam koleksi rujukan. Oleh sebab itu, perpustakaan perlu melengkapi koleksinya dengan berbagai jenis koleksi rujukan seperti ensiklopedi umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan, direktori, abstrak, indeks, bibliografi, berbagai standar, dan sebagainya baik dalam bentuk buku maupun non buku.

b. Bahan ajar

Bahan ajar berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum. Bahan ajar untuk setiap mata kuliah bisa lebih dari satu judul karena cakupan isinya yang berbeda sehingga bahan yang satu dapat melengkapi bahan yang lain. Di samping ada bahan ajar yang diwajibkan dan ada pula bahan ajar yang dianjurkan untuk memperkaya wawasan. Jumlah judul bahan ajar untuk tiap-tiap mata kuliah ditentukan oleh dosen, sedangkan jumlah eksemplarnya bergantung kepada tujuan dan program pengembangan perpustakaan setiap perguruan tinggi.

c. Terbitan berkala

Untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat di dalam bahan ajar dan bahan rujukan, perpustakaan melanggan bermacam-macam terbitan berkala seperti majalah umum, jurnal, dan surat kabar. Terbitan ini memberikan informasi mutakhir mengenai keadaan atau kecenderungan perkembangan ilmu dan pengetahuan. Perpustakaan seyogianya dapat melanggan sedikitnya satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggarakan perguruan tingginya.

d. Terbitan pemerintah

Berbagai terbitan pemerintah seperti lembaran negara, himpunan peraturan negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi,dsb. Sering juga dimanfaatkan oleh para peneliti atau dosen dalam menyiapkan kuliahnya. Perpustakaan perlu mengantisipasi kebutuhan pars penggunanya sehingga koleksi terbitan pemerintah, baik dari pemerintah pemerintahan pusat, pemerintah daerah, departemen, non-departemen, maupun lembaga lainnya dapat memperoleh perhatian.

Sedangkan menurut Ade Kohar dalam bukunya Teknik Menyusun Kebijakan Pengembangan Perpustakaan (2003:47) mengelompokkan koleksinya kedalam berbagai jenis sebagai berikut :

1. Koleksi buku teks

Di perpustakaan perguruan tinggi, buku teks biasa dikenal dengan buku ajar. Koleksi buku teks pada umumnya berisi bahan–bahan berupa buku wajib, buku anjuran, dan buku umum lainnya yang diperlukan didalam kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.

2. Koleksi referensi

(14)

yang tidak tersedia didalam buku teks dan bahan yang lainnya. Koleksi referensi merupakan alat pustakawan untuk memberikan informasi yang spesifik kepada para pemakai perpustakaan. Komponen koleksi referensi diantaranya adalah ensiklopedia, kamus, buku tahunan, bahan biografi, bahan statistik, peraturan perundang–undangan dan sebagainya.

3. Koleksi laporan penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil kegiatan penelitian yang sambung menyambung secara kumulatif. Untuk perpustakaan mempunyai tugas mendokumentasikannya kedalam bentuk koleksi laporan penelitian. Laporan penelitian umumnya tidak diterbitkan secara komersil dan menjadi salah satu jenis literatur kelabu (gray literature). Oleh karena itu setiap perpustakaan dapat memperolehnya melalui hadiah dari berbagai lembaga penelitian dan perguruan tinggi. 4. Koleksi terbitan pemerintrah

Lembaga pemerintah adalah lembaga penerbit yang paling besar disamping lembaga penerbit komersial. Berbagai jenis laporan, dokumen, peraturan perundang–undangan dan terbitan berseri yang diterbitkan pemerintah dapat menjadi bagian penting dari sekumpulan koleksi terbitan pemerintah diperpustakaan. Suatu perpustakaan dapat membangun koleksi terbitan pemerintah melalui hadiah atau pembelian dari berbagai departemen dan badan khusus di pemerintahan pusat atau pemerintahan daerah. Pada umumnya perpustakaan sulit memperoleh informasi tentang publikasi baru dari lembaga yang bersangkutan. Namun demikian, perpustakaan harus giat dan konsisten mencari keterangan dari edaran harian atau majalah yang memuat daftar anggota yang terdaftar di dalam daftar pengiriman (mailing list) bahan terbitan dari berbagai lembaga pemerintah.

5. Koleksi jurnal

Koleksi jurnal dapat dibangun dan dikembangkan melalui langganan atau hadiah. Suatu perpustakaan harus hati–hati di dalam mengembangkan koleksi jurnal, sekali suatu jurnal ditetapkan menjadi koleksi perpustakaan, maka harus berkesinambungan dilanggan dari tahun ke tahun berikutnya. Untuk itu kehadiran koleksi jurnal di perpustakaan harus dipertimbangkan atas dasar kebutuhan masyarakat pemakai disaat sekarang dan mendatang. 6. Koleksi bahan pandang dengar

Suatu perpustakaan dapat membangun koleksi bahan pandang dengar secara tersendiri terpisah dari koleksi bahan lainnya. Bahan–bahan berbentuk mikrofilm, mikrofis, CD-ROM, VCD, kaset video, film dan sejenisnya dikumpulkan menjadi satu kelompok dalam susunan koleksi perpustakaan. Koleksi ini umumnya dikembangkan untuk tujuan pelestarian dan penghematan ruang penyimpanan.

7. Koleksi khusus lainnya

(15)

2.3Pemanfaatan Koleksi

2.3.1 Pengertian Pemanfaatan Koleksi

Pemanfaatan koleksi adalah mendayagunakan sumber informasi yang terdapat diperpustakaan dan jasa informasi yang tersedia. Pemanfaatan koleksi perpustakaan adalah proses, cara dan perbuatan memanfaatkan koleksi perpustakaan. Pemanfaatan adalah proses, cara dan perbuatan memanfaatkan.

Pembinaan koleksi perpustakaan merupakan salah satu dari kegiatan kerja pelayanan teknis yang harus dilakukan perpustakaan dalam usahanya untuk memberikan pelayanan informasi kepada para pemakai perpustakaan demi tercapainya tujuan perpustakaan yaitu menyajikan jenis informasi dalam menambah ilmu pengetahuan yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan atau penelitian yang sedang dilakukan oleh pengguna.

Untuk dapat memberikan pelayanan informasi dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan, maka perpustakaan harus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi atau bahan pustaka yang diperlukan untuk dapat melaksanakan program kegiatan lembaga atau badan dimana perpustakaan itu bernaung.

2.4 Pelayanan Perpustakaan

Pelayanan adalah suatu penyampaian segala informasi yang ada di perpustakaan kepada pemakai semaksimal mungkin atau dengan kata lain layanan merupakan suatu kegiatan untuk memberikan pelayanan dan bantuan kepada pemakai agar memperoleh bahan pustaka yang dibutuhkan.

Adapun unsur-unsur pelayanan perpustakaan adalah sebagai berikut: 1. Petugas

2. Gedung atau ruangan 3. Koleksi buku atau non buku

(16)

2.4.1 Pelayanan Sirkulasi

Menurut Syahrial-Pamunjak di dalam bukunya Pedoman Penyelenggaraan (2000:97) menyatakan bahwa ”Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca didalam perpustakaan maupun untuk dibawa keluar perpustakaan”.

Secara umum yang dimaksud dengan pelayanan sirkulasi adalah suatu kegiatan pelayanan pencatatan dalam pemanfaatan dan penggunaan koleksi bahan pustaka dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pemakai. Pelayanan sirkulasi ditujukan untuk memungkinkan pemakai menggunakan bahan pustaka secara tepat guna, mengetahui bahan pustaka yang dipinjamkan, mengetahui siapa yang meminjam bahan pustaka, menjamin kembalinya bahan pustaka yang dipinjam, mendapatkan data-data kuantitatif kegiatan pelayanan sirkulasi. Menurut sistem penyelenggaraannya pelayanan sirkulasi menganut sistem terbuka dengan tujuan memungkinkan para pemakai secara langsung memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki. Berbagai macam bahan pustaka yang disirkulasikan terdiri dari buku teks dan buku untuk pengembangan ilmu (bahan pustaka umum). Menurut jenis pekerjaannya pelayanan sirkulasi meliputi : peminjaman, pengembalian, penagihan, dan pemberian sanksi.

1. Peminjaman

Perpustakaan mempunyai tugas yaitu memberikan informasi kepada pengguna perpustakaan. Untuk mendapatkan informasi dan meningkatkan minat baca, maka pengunjung dapat meminjam sebuah bahan pustaka dengan syarat harus terlebih dahulu menjadi anggota perpustakaan dan memenuhi syarat-syarat yang berlaku pada perpustakaan tersebut.

Peminjaman adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pemakai perpustakaan meminjam bahan pustaka. Sehubungan dengan pernyataan diatas, maka pada buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004:54) juga dikemukakan bahwa dilihat dari jangka waktunya maka peminjaman dapat dibedakan atas tiga jenis, antara lain:

1. Peminjaman biasa, jangka waktunya selama 1 atau 2 minggu.

(17)

3. Peminjaman jangka panjang, jangka waktunya selama 1 sampai 6 bulan Dari ketiga jenis peminjaman di atas, peminjaman biasa merupakan jenis peminjaman yang banyak digunakan perpustakaan yang ada di Indonesia. Peminjaman bahan pustaka harus memenuhi beberapa ketentuan. Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004:74) Prosedur meminjamkan bahan perpustakan adalah sebagai berikut:

1. Pengguna menunjukkan tanda pengenal sebagai anggota perpustakaan 2. Petugas memeriksa tanda pengenal pengguna

3. a. Pada perpustakaan yang menganut sistem tertutup, langkah ketiga berlangsung sebagai berikut:

i. pengguna menyerahkan formulir permintaan peminjaman yang telah diisi

ii. petugas mencari bahan sesuai dengan data yang tertulis dalam formulir

b. Pada perpustakaan yang menganut sistem terbuka, langkah ketiga berlangsung sebagai berikut:

i. pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang telah dipilihnya ii. petugas mencatat nomor anggota dan tanggal kembali pada kartu

buku yang tersimpan pada kantong buku

iii.petugas mencatat nomor anggota dan tanggal bahan perpustakaan itu harus dikembalikan pada lembar tanggal kembali

iv.petugas mencatat kode bahan perpustakaan dan tanggal kembali 4. Pengguna membubuhkan tanda tangan pada kartu bahan perpustakaan 5. Petugas menyerahkan bahan perpustakaan tersebut pada pengguna 6. Petugas menyusun kartu buku dalam kotak sebagai berikut:

i. menurut tanggal kembali bahan perpustakaan, kemudian

ii. setiap kumpulan kartu dengan tanggal kembali yang sama, disusun menurut urutan kode bahan perpustakaan

7. Petugas menyusun kartu pinjam dalam kotak kartu pinjam menurut nama pengguna, kemudian menurut urutan nomor tanda pengenal.

2. Pengembalian

(18)

Pengembalian adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna telah mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam. Perpustakaan yang baik harus membuat pelayanan peminjaman dan pengembalian melalui prosedur mudah, tidak berbelit-belit. Dengan demikian akan mempercepat proses pelayanan kepada pengguna perpustakaan.

Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004:81), menyatakan bahwa :

Ada dua cara pengembalian yang biasa dilakukan di perpustakaan. Cara pertama, pengguna membawa langsung bahan perpustakaan yang hendak dikembalikan ke meja layanan; cara kedua bila memungkinkan, diluar jam buka perpustakaan, pengguna mengembalikan buku dengan memasukkannya ke dalam kotak pengembalian.

Langkah kerja yang dilakukan oleh petugas dalam prosedur pengembalian bahan perpustakaan adalah:

1. Memeriksa keutuhan buku dan tanggal kembali pada lembar tanggal kembali, setelah pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang akan dikembalikan.

2. Mengambil kartu buku berdasarkan tanggal kembali.

3. Mengambil kartu pinjam dari kotak kartu pinjam berdasarkan nomor anggota yang tertera pada kartu buku.

4. Membubuhkan stempel tanda 'kembali' pada kartu buku, lembar tanggal kembali, dan kartu pinjam.

5. Mengembalikan kartu buku pada kantong buku.

6. Mengembalikan kartu pinjam ke dalam kotak kartu pinjam.

7. Mengelompokkan buku menurut kode bukunya untuk dikembalikan ke dalam rak.

8. Memilah buku:

a. Yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diletakkan pada satu tempat untuk dikirim ke unit perawatan.

b. Yang rusak dan tidak dapat diperbaiki diletakkan pada tempat lain untuk disiangi.

3. Perpanjangan

(19)

perpustakaan yang memberikan perpanjangan sebanyak dua kali dan ada juga yang hanya memberikan perpanjangan satu kali saja.

Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004:59), menyatakan bahwa Perpanjangan peminjaman dapat diberikan jika tidak ada pengguna lain yang memesan bahan perpustakaan itu. Perpanjangan masa pinjam dilakukan sebagai berikut:

Prosedur

1. Pengguna membawa bahan yang dipinjam ke meja layanan 2. Petugas memeriksa formulir pemesanan

3. Jika tidak ada yang memesan, petugas membubuhkan tanggal kembali yang baru pada lembar tanggal kembali (untuk perpanjangan sistem manual, tanggal kembali baru perlu juga dibubuhkan pada kartu pinjam dan kartu buku) jika ada yang memesan, petugas tidak memberikan perpanjangan

Sarana

1. Kartu peminjaman 2. Kartu buku

3. Stempel tanggal kembali

4.Penagihan

Penagihan adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta kembali bahan pustaka yang dipinjam oleh pemakai setelah batas waktu peminjaman telah lewat. Penagihan dapat dilakukan dengan cara pengiriman surat maupun secara lisan. Pada umumnya perpustakaan melaksanakan penagihan dengan cara pengiriman surat. Pengiriman surat peringatan tergantung pada kebijakan perpustakaan. Ada perpustakaan yang memberi tanggal waktu 7 hari setelah jatuh waktu, setelah itu dikirim surat peringatan.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan penagihan dilakukan melalui beberapa tahap. Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004:21), mengemukakan bahwa :

Apabila pengguna tidak mengembalikan bahan perpustakaan pada waktunya, perpustakaan akan menagih buku agar dikembalikan.

Tahapan penagihan

Penagihan dilakukan dalam beberapa tahapan : 1. Penagihan pertama.

(20)

Prosedur penagihan berlangsung sebagai berikut :

1.Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian berdasarkan tanggal kembali bahan perpustakaan.

2.Petugas membuat surat penagihan rangkap dua; lembar pertama dikirimkan kepada peminjam, sedangkan lembar kedua disimpan sebagai pertinggal.

3.Bila bahan dikembalikan setelah ditagih, petugas memprosesnya berdasarkan proses pengembalian.

Sarana yang diperlukan pada proses penagihan ialah sebagai berikut :

1.Kartu indeks batas tanggal kembali yang dipergunakan untuk mengetahui batas akhir pengembalian.

2.Kartu buku untuk mengetahui

a. Nomor anggota yang terlambat mengembalikan.

b. Keterangan bahan perpustakaan yang terlambat dikembalikan. 3.Kartu pinjam untuk mengetahui identitas peminjam.

4. Formulir penagihan yang memuat. a. Nama dan alamat pengirim.

b. Keterangan bahan perpustakaan yang ditagih. c. Batas tanggal pengembalian.

d. Tahapan penagihan (ke-1, ke-2, ke-3). e. Sanksi bila tagihan tidak diindahkan.

4.Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian atas dasar tanggal pada buku yang seharusnya sudah kembali. Pemeriksaan ini dilakukan setiap hari sesudah waktu pelayanan peminjaman.

5.Petugas membuat surat tagihan rangkap dua, kopi pertama dikirim kepada tertagih sedangkan kopi kedua disimpan sebagai pertinggal. 6.Bila buku yang ditagih dikembalikan, petugas menyelesaikan proses

pengembaliannya.

5. Pemberian Sanksi

Pemberian sanksi adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukan oleh pemakai beserta pemberian sanksinya. Sanksi atas pelanggaran yang diberikan kepada setiap pengguna yang melakukan pelanggaran seperti :

a. Terlambat mengembalikan bahan pustaka.

b. Mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak.

c. Membawa bahan pustaka dari perpustakaan tanpa melalui prosedur yang benar.

(21)

Berdasarkan jenis pelanggaran di atas, maka sanksi yang di kenakan juga berbeda. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004:83), di kemukakan bahwa ada beberapa jenis sanksi yang di kenakan kepada pelanggar di antaranya :

1. Denda.

2. Sanksi administrasi, misalnya tidak boleh meminjam bahan pustaka dalam jangka waktu tertentu.

3. Sanksi akademi, berupa pembatasan hak dalam kegiatan belajar mengajar.

a. Prosedur

Prosedur yang ditempuh :

1. Petugas menetapkan tingkat pelanggaran pengguna.

2. Berdasarkan tingkat pelanggaran tersebut, petugas menetapkan.

b. Sanksinya

3. Untuk sanksi administratif, petugas langsung menyelesaikannya menurut peraturan perpustakaan

4. Untuk sanksi akademik, kepala perpustakaan, mengusulkannya kepada pimpinan perguruan tinggi agar memberi sanksi kepada pengguna tsb

2.4.2. Pelayanan Referensi

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004:86), mengemukakan bahwa :

Layanan rujukan/referensi adalah kegiatan untuk membantu pengguna menelusur informasi dalam berbagai subjek. Dengan pelayanan ini, pengguna dibantu untuk menemukan informasi dengan cepat, menelusur informasi dengan lebih spesifik dan dengan pilihan subjek yang lebih luas, dan memanfaatkan sarana penelusuran yang tersedia secara optimal.

Fungsi pelayanan referensi adalah : 1. Fungsi Informasi

Memberikan jawaban atas pertanyaan–pertanyaan tentang informasi yang dibutuhkan para pengguna perpustakaan dan sesegera mungkin menyampaikan informasi yang harus diketahui pengguna.

2. Fungsi Bimbingan

Memberi bimbingan kepada pengguna untuk mencari atau menemukan bahan pustaka dalam kelompok referensi yang tepat sesuai dengan bidang masing–masing dan bagaimana cara menggunakannya.

3. Fungsi Pengarahan

Memberikan pengarahan dan bantuan mengenai cara–cara menggunakan sumber–sumber bibliografi dan layanan referensi serta cara memanfaatkan sarana perpustakaan.

(22)

Memberikan petunjuk tentang bagaimana cara memilih dan menilai bahan pustaka dalam kelompok referensi yang bermutu dan berbobot ilmiah agar diperoleh sumber informasi yang berdaya guna secara maksimal.

Pelayanan referensi merupakan suatu layanan tersendiri yang bersifat langsung maupun tidak langsung. tujuan pelayanan referensi, antara lain : a. Mengerahkan pemakai/pengunjung perpustakaan menemukan informasi

yang dibutuhkan dengan tepat dan cepat.

b. Memampukan pemakai/pengunjung perpustakaan menelusur informasi dengan menggunakan berbagai pilihan sumber informasi yang lebih luas.

c. Memampukan pemakai/pengunjung perpustakaan menggunakan setiap bahan pustaka koleksi referensi dengan lebih tepat guna.

Berdasarkan pernyataan di atas

Tujuan dari pelayanan referensi adalah memungkinkan pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat, memungkinkan menelusur informasi dengan pilihan yang lebih luas, memungkinkan pemakai menggunakan koleksi referensi dengan lebih tepat guna.

dapat dinyatakan bahwa pelayanan referensi adalah suatu kegiatan pelayanan untuk membantu pengguna perpustakaan menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi, serta memberikan bimbingan untuk menemukan, memakai koleksi referensi.

Fungsi pelayanan referensi adalah : informasi, bimbingan, pengarahan, supervisi dan penelitian. Fungsi ini ditunjang dengan adanya petugas referensi yang cakap dan koleksi referensi yang memadai dan disajikan dalam rak terbuka dan mudah dicapai.

(23)
(24)

BAB III

PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

STIKes SARI MUTIARA MEDAN

3.1 Gambaran Umum Perpustakaan

3.1.1 Sejarah Singkat Perpustakaan

STIKes Sari Mutiara Medan berawal dari praktek bidan berijazah S. Sitanggang yang didirikan pada tanggal 29 September 1963, kemudian pada tanggal 11 Januari 1969 namanya diganti menjadi Klinik Bersalin Sitanggang.

Pada tanggal 29 Februari 1974 Klinik Bersalin Sitanggang berganti nama menjadi Rumah Sakit Bersalin Sitanggang dan 4 (empat) tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 31 Maret 1978 menjadi Rumah Sakit Sitanggang. Pada tanggal 5 Februari 1987 Rumah Sakit Umum Sitanggang berganti nama menjadi Rumah Sakit Mutiara dan pada saat itu rumah sakit tersebut telah memiliki Sekolah Perawat Kesehatan (SPK).

Kemudian pada tahun 1992 Yayasan Sari Mutiara mendirikan 3 (tiga) akademika yaitu: Akademi Perawatan Kesehatan, Akademi Analisis dan Akademi Gizi. Pada tahun 1994 yayasan ini kembali mendirikan 2 (dua) akademi baru yaitu Akademi Analisis Farmasi dan Akademi Kesehatan. Kemudian pada tahun 2000 Yayasan Sari Mutiara mendirikan STIKes Sari Mutiara dan selanjutnya pada tahun 2001 STIKes Sari Mutiara Medan mendirikan Akademi Kebidanan.

Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan terletak di Jalan Kapten Muslim No. 92 Medan. Pada tahun 1985 didirikan perpustakaan yang berukuran 12m x 18m yang terdiri dari ruang koleksi dan ruang baca. Pelayanannya dikhususkan bagi semua mahasiswa akademi dan dosen Yayasan Sari Mutiara Medan.

Kemudian pada tanggal 2 Februari 2009 didirikan Perpustakaan Pusat STIKes Sari Mutiara Medan yang diresmikan oleh Dr. Ir. Akbar Tanjung, yang mana sebelumnya perpustakaan berada pada masing-masing akademi.

(25)

Struktur organisasi sangat diperlukan dalam suatu organisasi untuk membantu proses kegiatan kerja. Dengan adanya struktur organisasi dapat diketahui gambaran jelas tentang kedudukan serta tugas-tugas dalam organisasi atau instansi tersebut, untuk mencapai kegiatan kerja yang efektif dan efesien.

Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan menggunakan sistem organisasi mikro, yang menggambarkan pembagian kegiatan unit kerja keseluruhan. Dalam hal ini kepala perpustakaan yang bertanggungjawab penuh dalam setiap kegiatan kerja. Kepala perpustakaan juga dibantu oleh empat orang pustakawan yang mengelola bagian pelayanan teknis dan pelayanan pengguna. Pustakawan yang mengelola pelayanan teknis bertugas melakukan pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, dan melakukan pemeliharaan bahan pustaka. Pustakawan pada pelayanan pengguna membawahi pekerjaan pelayanan sirkulasi, referensi, terbitan berseri dan layanan internet.

Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan

Gambar 1. Struktur Organisasi Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan Sumber : Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan

Pelayanan Teknis

Pengadaan

Pengolahan

Pemeliharaan

Pelayanan Pengguna

Sirkulasi

Referensi Kepala

(26)

Personalia merupakan orang yang berperan secara dinamis untuk melaksanakan seluruh kegiatan kerja yang ada di perpustakaan, sedangkan tenaga kerja perpustakaan profesional merupakan tenaga kerja perpustakaan yang ahli dalam bidangnya.

Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan sekarang ini memiliki 4 (empat) orang pustakawan dan 1 (satu) orang tenaga administrasi. Keempat pegawai tersebut yang bertanggungjawab dalam setiap kegiatan di Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan. Adapun daftar pegawai perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan dapat dilihat pada tabel-1.

Tabel-1

Daftar Pegawai Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan

No. Jabatan Jenjang Pendidikan 1 Kepala Perpustakaan S1 Perpustakaan 2 Pustakawan bagian pelayanan referensi/sirkulasi S1 Perpustakaan 3 Pustakawan bagian sirkulasi D-III Perpustakaan 4 Pustakawan bagian sirkulasi D-III Perpustakaan 5 Staf Administrasi D-I sertifikat Sumber : Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan

3.1.3 Pengguna Perpustakaan

Pengguna perpustakaan adalah seluruh anggota sivitas akademika STIKes Sari Mutiara Medan, dengan terlebih dahulu memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan untuk setiap calon pengguna perpustakaan. Adapun syarat-syarat menjadi anggota perpustakaan adalah sebagai berikut :

(27)

b. Untuk staf pengajar dan pegawai harus melampirkan fotocopy SK pengangkatan atau surat keterangan dari atasan/kepala unit kerja yang menyatakan bahwa :

i. Yang bersangkutan masih aktif.

ii. Bersedia melapor ke perpustakaan apabila yang bersangkutan akan berhenti/dipindahkan, agar pihak perpustakaan dapat menagih bahan pustaka yang dipinjam.

iii. Bersedia mengganti buku pinjaman yang hilang atau denda karena keterlambatan pengembalian bahan pustaka yang dipinjam.

Jumlah pengunjung perpustakaan ini setiap harinya cukup banyak, sebab diawal perpustakaan mulai dibuka, semua pengguna langsung memanfaatkan fasilitas yang ada di Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan. Dan waktu selesai pelajaran pun pengguna tetap mengisi waktu kosongnya dengan mengunjungi perpustakaan. Adapun jumlah pengguna yang ada di Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan dapat dilihat pada tabel-2

Tabel-2

Jumlah Pengguna Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan

No. Pengguna Perpustakaan Jumlah Pengguna

1 Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) 305 orang 2 Jurusan Ilmu Keperawatan (S1) 700 orang 3 Jurusan Akademi Keperawatan (AKPER) 228 orang 4 Jurusan Akademi Kebidanan (AKBID) 932 orang 5 Jurusan Akademi Analisis Kesehatan (AAK) 163 orang 6 Jurusan Akademi Analisa Farmasi &

Makanan (AKAFARMA)

143 orang

7 Dosen 123 orang

8 Staf Administrasi 47 orang

Jumlah 2641 orang

(28)

3.2 Koleksi Perpustakaan

3.2.1 Jenis Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan guna menunjang Tri Dharma perguruan tinggi yang diemban oleh universitas yang menyelenggarakan perpustakaan tersebut. Dalam hal ini, pengguna perpustakaan membutuhkan informasi yang berbeda sesuai dengan program perkuliahan yang diikuti oleh pengguna perpustakaan.

Koleksi yang ada pada Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan adalah sebagai berikut :

1. Buku

Ketersediaan buku di perpustakaan lebih banyak dibandingkan dengan bahan koleksi lainnya. Sampai saat ini jumlah buku yang terdapat di peprustakaan adalah sebanyak 2223 judul dengan 9756 eksemplar. Adapun jumlah koleksi buku yang terdapat di Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan dapat dilihat pada tabel-3.

Tabel-3

Jumlah Koleksi Buku yang Terdapat di Perpustakaan

STIKes Sari Mutiara Medan

No. No. Klas Jumlah judul buku Jumlah Eksemplar

1 000-090 Karya Umum 91 645

2 100-190 Filsafat 57 97

3 200-290 Agama 94 181

4 300-390 Ilmu Sosial 236 713

5 400-490 Bahasa 67 367

6 500-590 Ilmu-ilmu Murni 88 498

7 610 Keperawatan 197 599

8 611 Anatomi 87 397

(29)

13 616 Penyakit-Penyakit 412 1130

14 617 Pembedahan 151 715

15 618 Ilmu Kebidanan dan Kandungan 189 1856

16 658 Manajemen 63 171

17 700-790 Kesenian, Olahraga 57 113 18 800-890 Kesusastraan 33 75 19 900-990 Geografi dan Sejarah 37 53

Jumlah 2223 9756

Sumber : Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan

2. Jurnal

Koleksi jurnal yang dimiliki oleh Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan adalah sebanyak 18 judul dengan 102 eksemplar dan semua jurnal adalah mengenai kebidanan dan kesehatan. Adapun jumlah koleksi jurnal yang terdapat di Perpustakaan STIkes Sari Mutiara Medan dapat dilihat pada tabel-4.

Tabel-4

Jumlah Koleksi Jurnal yang Terdapat di Perpustakaan

STIKes Sari Mutiara Medan

No Judul Jumlah eksemplar

1 Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 25 2 Bidan : Media Komunikasi dan Keluarga Indonesia 8

3 Cermin Dunia Kedokteran 7

4 Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia

12

5 Jurnal Keperawatan Indonesia (FIK-UI) 9 6 Berkala Ilmiah Kesehatan : Fatmawati 5 7 Dexa Media : Majalah Kedokteran dan Farmasi 2 8 Bina DIKNAKES : Media Informasi dan Edukasi 4 9 Jurnal Ilmiah Darma Pancasila 1

(30)

11 Rajawali 1

12 Cermin Dunia Farmasi 1

13 Kebudayaan 1

14 Jurnal Keperawatan Sodriman 1 15 Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 2 16 Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 5 17 Jurnal Ilmu Keperawatan / FKUGM 2

18 Medai Ners 2

Jumlah 89

Sumber : Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan

3. Surat Kabar

Dalam mengadakan koleksi surat kabar, perpustakaan berlangganan secara rutin beberapa surat kabar baik terbitan daerah maupun terbitan ibukota. Koran yang dilanggan oleh Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan adalah sebagai berikut:

Tabel-5

Jenis Koleksi Surat Kabar yang Terdapat di Perpustakaan

STIKes Sari Mutiara Medan

No Judul

1 Analisa 2 Waspada 3 Warta Kita 4 Harian Global

Sumber : Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan

4. Koleksi Referensi

Perpustakaan ini juga menyediakan koleksi referensi yang hanya boleh dibaca di perpustakaan. Adapun jenis koleksi referensi yang dimiliki oleh Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan dapat dilihat pada tabel-6.

(31)

Jenis Koleksi Referensi yang Terdapar di Perpustakaan

STIKes Sari Mutiara Medan

No. Judul Jumlah eksemplar

1 Ensiklopedia 27

2 Kamus 8

3 Bibliografi 1

4 Atlas Kedokteran 1

5 Atlas Kebidanan 1

6 Atlas of Mammography 1

7 Year Book 13

Jumlah 52

Sumber : Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan

5. Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah merupakan koleksi yang berupa karya tulis ilmiah mahasiswa. Bagi mahasiswa yang akan wisuda wajib menyumbangkan karya tulis ilmiahnya kepada perpustakaan. Sampai saat ini koleksi karya tulis ilmiah yang ada di perpustakaan 1583 judul/eksemplar.

6. Majalah

Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan memiliki koleksi majalah yang dilanggan sebanyak 8 judu l dengan 58 eksemplar.

Tabel-7

Jumlah Koleksi Majalah yang Terdapat Perpustakaan

STIKes Sari Mutiara Medan

(32)

6 Majalah Kesehatan Masyarakat 2 7 Majalah Kedokteran Nusantara 2

8 Majalah USU 1

Jumlah 58

Sumber : Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan

3.2.2 Jumlah Koleksi

Tabel-8

Jumlah Koleksi Majalah yang Terdapat Perpustakaan

STIKes Sari Mutiara Medan

No. Jenis Koleksi Jumlah Judul Koleksi Jumlah Eksemplar

1 Buku 2223 9756

2 Jurnal 89 89

3 Koran 4 4

4 Koleksi Referensi 52 52

5 Majalah 58 58

6 Karya Ilmiah 1583 1583

Jumlah 4009 11542

Sumber : Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan

3.3 Pelayanan Perpustakaan

3.3.1 Sistem Pelayanan

Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan menerapkan sistem pelayanan

terbuka (opened Access) dimana setiap pengguna/peminjam dapat melihat dan memeriksa sendiri apakah diantara buku di perpustakaan ada yang berkenan dengan yang di carinya.

3.3.2 Pelayanan Sirkulasi

Kegiatan pelayanan sirkulasi pada Perpustakaan STIKes Sari Mutiara

(33)

1. Keanggotaan

Pengguna yang dapat menjadi anggota perpustakaan adalah seluruh sivitas akademika STIKes Sari Mutiara Medan. Setiap anggota harus melalui pendaftaran anggota dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan untuk setiap calon anggota perpustakaan.

Persyaratan menjadi anggota perpustakaan adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa yang mempunyai bukti diri sebagai mahasiswa yang

masih aktif, dengan menunjukkan kartu mahasiswa yang masih berlaku atau kwitansi pembayaran uang kuliah terbaru. Dengan demikian mahasiswa tersebut secara langsung telah menjadi anggota perpustakaan.

2. Untuk staf pengajar dan pegawai harus melampirkan fotocopy SK pengangkatan atau surat keterangan dari atasan/kepala unit kerja yang menyatakan bahwa:

a. Yang bersangkutan masih aktif.

b. Bersedia melapor ke perpustakaan apabila yang bersangkutan akan berhenti/dipindahkan, agar pihak perpustakaan dapat menagih bahan pustaka yang dipinjam.

c. Bersedia mengganti buku pinjaman yang hilang atau denda karena keterlambatan pengembalian bahan pustaka yang dipinjam.

2. Peminjaman

Berikut persyaratan peminjaman bahan pustaka di Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan :

1. Buku yang dapat dipinjam dan di bawa pulang adalah teks/buku ajar dan buku lainnya yang tidak tergolong pada buku referensi, buku yang tergolong buku khusus, skripsi dan jurnal/majalah. 2. Untuk mahasiswa, staf pengajar, pegawai dapat meminjam 2

(dua) buku sekaligus.

(34)

4. Perpanjangan masa pinjaman untuk seluruh pinjaman maksimal 3 (tiga) hari.

5. Peminjaman harus lebih dulu memeriksa buku yang akan di pinjam, apabila ada halaman yang hilang, robek, kotor dan cacat lainnya sebelum membawanya keluar ruangan perpustakaan. 6. Peminjaman yang belum mengembalikan pinjamannya, tidak

boleh meminjam buku lainnya.

7. Pemakai perpustakaan, tidak perlu mengembalikan buku yang diambil dari rak, letakkan di tempat yang tersedia, karena ada petugas yang akan menyusun kembali ke rak.

3. Pengembalian

Berikut persyaratan pengembalian bahan pustaka di perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan :

1. Peminjaman harus mengembalikan buku pinjamannya tepat pada waktu keterlambatan dikenakan denda.

2. Apabila buku yang dipinjam hilang, harus diganti dengan buku yang sama, atau buku lainnya yang setara dengan buku yang hilang setelah disetujui oleh kepala perpustakaan.

3. Apabila terdapat cacat buku seperti robek atau kerusakan lainnya pada saat pengembalian bahan pustaka, maka hal tersebut menjadi tanggung jawab peminjam apabila pada saat akan meminjam kerusakan tidak diberitahukan kepada petugas.

4. Pemberian Sanksi

Berikut sanksi yang diberikan oleh Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan :

1. Harus membayar denda sebesar Rp500,-/hari untuk satu buku, apabila terlambat mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam. 2. Peminjam yang menghilangkan bahan pustaka, harus mengganti

(35)

3. Apabila membawa buku atau bahan pustaka lainnya keluar ruangan Perpustakaan tanpa prosedur yang sah, dapat dikenakan sanksi mengganti 5 (lima) kali lipat buku yang diambil.

4. Pelanggaran terhadap tata tertib perpustakaan dapat dikenakan sanksi :

a. Membayar denda, bila terlambat mengembalikan buku.

b. Mengganti 5 kali lipat buku yang diambil tanpa prosedur yang sah.

c. Skorsing atas pertimbangan direktur akademik.

d. Pemecatan atas pertimbangan koordinator pendidikan.

3.3.3

Pelayanan Referensi

Kegiatan pelayanan referensi adalah kegiatan yang memberikan pelayanan bahan pustaka kepada pengguna perpustakaan yang hanya bisa dibaca di tempat atau di perpustakaan. Peraturan yang diberikan Perpustakaan STIKes Sari Mutiara ini kepada pengguna perpustakaannya agar melindungi koleksi bahan pustaka referensi yang koleksi berupa ensiklopedia, kamus, bibliografi, atlas kedokteran, atlas kebidanan, dan buku tahunan. Semua koleksi yang berada di pelayanan referensi ini tidak dapat dipinjam seperti halnya koleksi buku biasa.

3.4

Pemanfaatan Koleksi

3.4.1

Tujuan Pemanfaatan Koleksi

Pemanfaatan koleksi adalah mendayagunakan sumber informasi yang terdapat di perpustakaan dan jasa informasi yang tersedia. Tujuan pemanfaatan koleksi pada Perpustakaan Sari Mutiara Medan adalah berkaitan dengan jenis koleksi yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa STIKes Sari Mutiara Medan itu sendiri.

(36)

Tabel-9

Jenis Koleksi yang sering digunakan oleh Mahasiswa

STIKes Sari Mutiara Medan

No. NO. Klas

1 610 Keperawatan

2 618 Ilmu Kebidanan dan Kandungan Sumber : Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan

3.4.2 Tindakan Pemanfaatan Koleksi

(37)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Koleksi bahan pustaka yang dimiliki Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan

berupa buku, jurnal, surat kabar, koleksi referensi, karya ilmiah, dan majalah.

2. Dalam sehari pengguna yang datang ke perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan sebanyak 2641 per hari.

3. Sistem pelayanan menggunakan sistem pelayanan terbuka atau open

access.

4. Koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan adalah sebanyak 4009 judul dan 11.542 eksemplar.

5. Jenis koleksi yang paling sering digunakan oleh mahasiswa STIKes Sari Mutiara Medan adalah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kebidanan dan Kandungan.

4.2 Saran

Dari kesimpulan di atas, penulis ingin memberikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Perlu adanya penambahan koleksi terutama buku teks bail jumlah maupun eksemplar agar perbandingan buku dengan penguuna dapat tercapai. 2. Untuk koleksi yang sering di pinjam oleh pengguna yaitu Ilmu

Keperawatan dan Ilmu Kebidanan dan Kandungan hendaknya dilakukan penambahan koleksi bhan pustakanya agar semua mahasiswa dapat meminjam koleksi tersebut.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2004. Perpustakaan

Perguruan Tinggi : Buku Pedoman. Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional RI.

Kohar, Ade, 2003. Teknik Menyusun Kebijakan Pengembangan Koleksi

Perpustakaan. Jakarta: Pustakawan Madya–PDII LIPI.

Siregar, A. Ridwan, 2004. Perpustakaan : Energi Pembangunan Bangsa.

Medan : USU Press.

Sutarno, N.S, 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto.

Sutarno, N. S, 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan
Tabel-1
Tabel-2
tabel-4.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melalui permainan tebak kata dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK Cemara Dua Surakarta Tahun

[r]

Viimeisten 15 vuoden aikana kalastusmatkailijan kalastusviikon teorettisten soututuntien mää- rästä (144 tuntia) on noin 30 % pitänyt kalastaa yhdessä paikallisen soutajan

Our principal objec- tives were (a) to test whether emotions are differentiated by ac- tion tendencies, actions, or goals; (b) to ascertain whether there are distinctive

• Hair care category still being the darling in line with the successful of GATSBY Styling Pomade in the market.. Nonetheless, gross profit still growing

pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pelayanan pendaftaran penduduk, pelayanan pencatatan sipil, pengelolaan data informasi dan dokumen

Eksplorasi (memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menyelidiki dan menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan penginterpretasian data

In terms of existing smart city strategies, one of the major objectives of London’s smart city strategy is to be a world-class city in the fields of commerce and culture (Greater