• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh suku bunga bank konvensional terhadap jumlah simpanan pada Bank Umum Syariah tahun 2002-2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengaruh suku bunga bank konvensional terhadap jumlah simpanan pada Bank Umum Syariah tahun 2002-2006"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH

BETY MARIANTINI H14103072

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

(2)

RINGKASAN

BETY MARIANTINI. Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun 2002-2006 (dibimbing oleh SRI HARTOYO).

Sistem syariah yang mulai dipraktekkan pertama kali pada tahun 1991 oleh lembaga perbankan yaitu Bank Muamalat Indonesia memberikan referensi baru bagi masyarakat untuk melakukan pemilihan dalam menempatkan dananya. Pada akhir tahun 2006 tercatat terdapat tiga Bank Umum Syariah (BUS) yang telah beroperasi yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia. Bertambahnya jumlah BUS di Indonesia menyebabkan persaingan antar bank konvensional dan bank syariah dalam mendapatkan nasabah. Salah satu faktor yang dapat menarik nasabah adalah besarnya return yang diberikan oleh pihak bank.

Kebijakan pemerintah berupa fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram pada akhir tahun 2003 menyebabkan sebagian masyarakat mempertimbangkan kadar halal dan haram dalam bertransaksi di bidang keuangan, terutama masyarakat Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim. Dalam penelitian ini dampak return yaitu suku bunga dan bagi hasil yang diberikan oleh bank konvensional dan bank syariah akan dianalisis.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series bulanan dari Februari tahun 2002 sampai Desember tahun 2006 yang terdiri dari data tabungan mudharabah, giro wadiah, deposito mudharabah, suku bunga simpanan berjangka 3 bulanan, suku bunga tabungan, bagi hasil deposito, bagi hasil tabungan, bonus giro, tingkat inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan dummy kebijakan pemerintah yaitu fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Autoregression (VAR) yang dikombinasikan dengan metode Vector Eror Correction Model (VECM).

(3)

TAHUN 2002-2006

Oleh

BETY MARIANTINI H14103072

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

(4)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa : Bety Mariantini

Nomor Registrasi Pokok : H14103072 Program Studi : Ilmu Ekonomi

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun 2002-2006

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Sri Hartoyo, MS. NIP. 131 124 021

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi

Ir. Rina Oktaviani, MS. Ph.D. NIP. 131 846 872

(5)

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Mei 2007

(6)

RIWAYAT HIDUP

Bety Mariantini. Dilahirkan di Probolinggo pada tanggal 20 Maret 1985 dari pasangan Bapak Sudjianto dan Ibu Suminah. Penulis merupakan putri terakhir dari tiga bersaudara. Penulis menjalani kehidupan dari kecil sampai dewasa di kota kelahirannya, kota Probolinggo, Jawa Timur.

Penulis menjalani pendidikan di bangku sekolah dasar dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1997 di SDN Sukabumi X Probolinggo. Selanjutnya meneruskan ke pendidikan lanjutan tingkat pertama dari tahun 1997 sampai tahun 2000 di SLTP N 1 Probolinggo. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah umum di SMUN 1 Probolinggo dan lulus pada tahun 2003.

(7)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, pencipta dan pemelihara alam semesta beserta isinya. Kepada-Nya penulis berlindung dari segala khilaf dan dosa, kepada-Nya penulis berlindung dari segala yang diharamkan oleh-Nya. Segala puji bagi-Nya karena telah memberikan kemudahan, pencerahan dan kelancaran pada penulis dalam menyusun skripsi ini. Shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah SAW pembawa islam agama paling mulia dan rahmat bagi semua makluk-Nya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Manajemen IPB. Adapun judul skripsi ini adalah Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun 2002-2006.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan doa, bantuan, perhatian, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada: Pertama, bapak Dr. Sri Hartoyo, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran dalam membimbing dan memberikan ilmu baru kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Kedua, bapak Ir. Noer Azam Achsani, MS. Ph.D selaku dosen penguji utama yang telah banyak memberikan masukan dan saran, sehingga menjadikan perbaikan skripsi bagi penulis. Ketiga, ibu Ir. Tanti Noviyanti, M.Si selaku dosen penguji dari komisi pendidikan yang telah memberikan banyak masukan tentang tata cara penulisan yang baik. Keempat, kedua orang tua yaitu bapak Sudjianto dan ibu Suminah, S.Pd yang telah banyak memberikan dukungan moril, materil serta doa yang tidak pernah lepas dipanjatkan kepada-Nya. Kakak tercinta Irma yang selalu memberikan motivasi dan doanya serta Teguh segala doa tercurah untuknya.

(8)

Tongki, Mbak Yeni, Mbak Vina, Yayang, Eks.bismers dan Bibi Kani yang telah memberikan warna-warni kehidupan kepada penulis selama menjadi anak kost di Bogor. Kedua, Hany, Dewi, Imas dan Dora yang telah menjadi sahabat terbaik selama menjadi mahasiswa Ilmu Ekonomi di IPB. Ketiga, teman-temanku seperjuangan ilmu Ekonomi angkatan 40 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Kalian pasti akan mendapatkan yang terbaik dan lulus pada waktu yang tepat. Amin. Keempat, teman-temanku di Forum Mahasiswa Probolinggo, Dewi, Faiq, Mbak Ratih, Mbak Ana-Ani, Mbak Tri, Mbak Sulis, Mbak Ratih Agung, Dody, Lanang, Agung, Acil, Ludy dan teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Kelima, teman-temanku di Agriaswara, Aci, Cony, Chika, Mbak Vera, Mbak Piping, K’ Rudi, K’Helmi, K’Fandi dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Spesial thanks to: Allah SWT, Heny, K’Willy, Mas Anwar BMI, Mbak Saras BMI, Kru DTI BSM, Oma, Uut, lovely computer Berrut & Whina Desiana yang selalu menemani penulis sepanjang penyusunan skripsi. Kepada semua pihak baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung penulis ucapkan permohonan maaf dan terima kasih karena tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bogor, Mei 2007

(9)

Halaman

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

1.5. Ruang Lingkup... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Teori Suku Bunga ... 9

2.2. Konsep Simpanan ... 9

2.3. Model Analisis ... 11

2.3.1. Model Metzler... 11

2.3.2. Model Haron dan Norafifah ... 12

2.3.3. Model Haron dan Azmi... 14

2.4. Penelitian Terdahulu ... 15

III. KERANGKA PEMIKIRAN ... 20

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 20

3.1.1. Pengaruh Suku Bunga Tabungan dan Simpanan Berjangka Terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah... 21

3.1.2. Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah... 22

3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual... 24

3.3. Hipotesis... 25

IV. METODE PENELITIAN... 27

4.1. Jenis dan Sumber Data ... 27

(10)

4.2.1. Vector Autoregression... 28

4.2.2. Uji Stasioner... 31

4.2.3. Menentukan Kriteria Lag... 31

4.2.4. Uji Kointegrasi ... 32

4.2.5. Estimasi Vector Error Correction Models... 33

4.2.6. Impulse Respon Function... 34

4.2.7. Forecast Error Variance Decomposition... 34

V. PERKEMBANGAN DANA PIHAK KETIGA DAN VARIABEL MAKROEKONOMI ... 35

5.1.Perkembangan Tabungan Mudharabah ...35

5.2. Perkembangan Giro Wadiah ...36

5.3. Perkembangan Deposito Mudharabah...37

5.4. Perkembangan Bagi Hasil Bank Umum Syariah ... 37

5.5. Perkembangan Suku Bunga Bank Konvensional... 40

5.6. Perkembangan Tingkat Inflasi ... 42

5.7.Perkembangan Pendapatan Nasional ... 42

5.8. Perkembangan Harga Saham Syariah ... 43

VI. ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA... 45

6.1.Kestasioneran Data... 45

6.2. Penentuan Lag Optimal... 47

6.3. Uji Kointegrasi ... 48

6.4. Estimasi Model Vector Error Correction... 49

6.5. Impulse Response Function (IRF)... 55

6.6. Variance Decomposition (VD) ... 59

VII. KESIMPULAN DAN SARAN... 63

7.1. Kesimpulan ... 63

7.2. Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(11)

OLEH

BETY MARIANTINI H14103072

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

(12)

RINGKASAN

BETY MARIANTINI. Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun 2002-2006 (dibimbing oleh SRI HARTOYO).

Sistem syariah yang mulai dipraktekkan pertama kali pada tahun 1991 oleh lembaga perbankan yaitu Bank Muamalat Indonesia memberikan referensi baru bagi masyarakat untuk melakukan pemilihan dalam menempatkan dananya. Pada akhir tahun 2006 tercatat terdapat tiga Bank Umum Syariah (BUS) yang telah beroperasi yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia. Bertambahnya jumlah BUS di Indonesia menyebabkan persaingan antar bank konvensional dan bank syariah dalam mendapatkan nasabah. Salah satu faktor yang dapat menarik nasabah adalah besarnya return yang diberikan oleh pihak bank.

Kebijakan pemerintah berupa fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram pada akhir tahun 2003 menyebabkan sebagian masyarakat mempertimbangkan kadar halal dan haram dalam bertransaksi di bidang keuangan, terutama masyarakat Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim. Dalam penelitian ini dampak return yaitu suku bunga dan bagi hasil yang diberikan oleh bank konvensional dan bank syariah akan dianalisis.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series bulanan dari Februari tahun 2002 sampai Desember tahun 2006 yang terdiri dari data tabungan mudharabah, giro wadiah, deposito mudharabah, suku bunga simpanan berjangka 3 bulanan, suku bunga tabungan, bagi hasil deposito, bagi hasil tabungan, bonus giro, tingkat inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan dummy kebijakan pemerintah yaitu fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Autoregression (VAR) yang dikombinasikan dengan metode Vector Eror Correction Model (VECM).

(13)

TAHUN 2002-2006

Oleh

BETY MARIANTINI H14103072

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

(14)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa : Bety Mariantini

Nomor Registrasi Pokok : H14103072 Program Studi : Ilmu Ekonomi

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun 2002-2006

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Sri Hartoyo, MS. NIP. 131 124 021

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi

Ir. Rina Oktaviani, MS. Ph.D. NIP. 131 846 872

(15)

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Mei 2007

(16)

RIWAYAT HIDUP

Bety Mariantini. Dilahirkan di Probolinggo pada tanggal 20 Maret 1985 dari pasangan Bapak Sudjianto dan Ibu Suminah. Penulis merupakan putri terakhir dari tiga bersaudara. Penulis menjalani kehidupan dari kecil sampai dewasa di kota kelahirannya, kota Probolinggo, Jawa Timur.

Penulis menjalani pendidikan di bangku sekolah dasar dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1997 di SDN Sukabumi X Probolinggo. Selanjutnya meneruskan ke pendidikan lanjutan tingkat pertama dari tahun 1997 sampai tahun 2000 di SLTP N 1 Probolinggo. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah umum di SMUN 1 Probolinggo dan lulus pada tahun 2003.

(17)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, pencipta dan pemelihara alam semesta beserta isinya. Kepada-Nya penulis berlindung dari segala khilaf dan dosa, kepada-Nya penulis berlindung dari segala yang diharamkan oleh-Nya. Segala puji bagi-Nya karena telah memberikan kemudahan, pencerahan dan kelancaran pada penulis dalam menyusun skripsi ini. Shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah SAW pembawa islam agama paling mulia dan rahmat bagi semua makluk-Nya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Manajemen IPB. Adapun judul skripsi ini adalah Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun 2002-2006.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan doa, bantuan, perhatian, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada: Pertama, bapak Dr. Sri Hartoyo, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran dalam membimbing dan memberikan ilmu baru kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Kedua, bapak Ir. Noer Azam Achsani, MS. Ph.D selaku dosen penguji utama yang telah banyak memberikan masukan dan saran, sehingga menjadikan perbaikan skripsi bagi penulis. Ketiga, ibu Ir. Tanti Noviyanti, M.Si selaku dosen penguji dari komisi pendidikan yang telah memberikan banyak masukan tentang tata cara penulisan yang baik. Keempat, kedua orang tua yaitu bapak Sudjianto dan ibu Suminah, S.Pd yang telah banyak memberikan dukungan moril, materil serta doa yang tidak pernah lepas dipanjatkan kepada-Nya. Kakak tercinta Irma yang selalu memberikan motivasi dan doanya serta Teguh segala doa tercurah untuknya.

(18)

Tongki, Mbak Yeni, Mbak Vina, Yayang, Eks.bismers dan Bibi Kani yang telah memberikan warna-warni kehidupan kepada penulis selama menjadi anak kost di Bogor. Kedua, Hany, Dewi, Imas dan Dora yang telah menjadi sahabat terbaik selama menjadi mahasiswa Ilmu Ekonomi di IPB. Ketiga, teman-temanku seperjuangan ilmu Ekonomi angkatan 40 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Kalian pasti akan mendapatkan yang terbaik dan lulus pada waktu yang tepat. Amin. Keempat, teman-temanku di Forum Mahasiswa Probolinggo, Dewi, Faiq, Mbak Ratih, Mbak Ana-Ani, Mbak Tri, Mbak Sulis, Mbak Ratih Agung, Dody, Lanang, Agung, Acil, Ludy dan teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Kelima, teman-temanku di Agriaswara, Aci, Cony, Chika, Mbak Vera, Mbak Piping, K’ Rudi, K’Helmi, K’Fandi dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Spesial thanks to: Allah SWT, Heny, K’Willy, Mas Anwar BMI, Mbak Saras BMI, Kru DTI BSM, Oma, Uut, lovely computer Berrut & Whina Desiana yang selalu menemani penulis sepanjang penyusunan skripsi. Kepada semua pihak baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung penulis ucapkan permohonan maaf dan terima kasih karena tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bogor, Mei 2007

(19)

Halaman

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

1.5. Ruang Lingkup... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Teori Suku Bunga ... 9

2.2. Konsep Simpanan ... 9

2.3. Model Analisis ... 11

2.3.1. Model Metzler... 11

2.3.2. Model Haron dan Norafifah ... 12

2.3.3. Model Haron dan Azmi... 14

2.4. Penelitian Terdahulu ... 15

III. KERANGKA PEMIKIRAN ... 20

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 20

3.1.1. Pengaruh Suku Bunga Tabungan dan Simpanan Berjangka Terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah... 21

3.1.2. Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah... 22

3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual... 24

3.3. Hipotesis... 25

IV. METODE PENELITIAN... 27

4.1. Jenis dan Sumber Data ... 27

(20)

4.2.1. Vector Autoregression... 28

4.2.2. Uji Stasioner... 31

4.2.3. Menentukan Kriteria Lag... 31

4.2.4. Uji Kointegrasi ... 32

4.2.5. Estimasi Vector Error Correction Models... 33

4.2.6. Impulse Respon Function... 34

4.2.7. Forecast Error Variance Decomposition... 34

V. PERKEMBANGAN DANA PIHAK KETIGA DAN VARIABEL MAKROEKONOMI ... 35

5.1.Perkembangan Tabungan Mudharabah ...35

5.2. Perkembangan Giro Wadiah ...36

5.3. Perkembangan Deposito Mudharabah...37

5.4. Perkembangan Bagi Hasil Bank Umum Syariah ... 37

5.5. Perkembangan Suku Bunga Bank Konvensional... 40

5.6. Perkembangan Tingkat Inflasi ... 42

5.7.Perkembangan Pendapatan Nasional ... 42

5.8. Perkembangan Harga Saham Syariah ... 43

VI. ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA... 45

6.1.Kestasioneran Data... 45

6.2. Penentuan Lag Optimal... 47

6.3. Uji Kointegrasi ... 48

6.4. Estimasi Model Vector Error Correction... 49

6.5. Impulse Response Function (IRF)... 55

6.6. Variance Decomposition (VD) ... 59

VII. KESIMPULAN DAN SARAN... 63

7.1. Kesimpulan ... 63

7.2. Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(21)

Nomor Halaman

1.1. Komposisi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah ... 4

6.1.1. Uji Stasioneritas Pada Level ... 46

6.1.2. Uji Stasioneritas pada first difeerence...47

6.2.1. Perhitungan Schwarz Information Criterion ... 48

6.4.1. Persamaan Jangka Pendek Model Tabungan Mudharabah... 49

6.4.2. Persamaan Jangka Pendek Model Giro Wadiah ...50

6.4.3. Persamaan Jangka Pendek Model Deposito Mudharabah...51

6.4.4. Persamaan Jangka Panjang Model Tabungan Mudharabah... 52

6.4.5 Persamaan Jangka Panjang Model Deposito Mudharabah...53

6.6.1. Variance Decomposition Model Tabungan Mudharabah... 60

6.6.2. Variance Decomposition Model Giro Wadiah...61

(22)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman 1.1. Grafik Perkembangan Aset Perbankan Syariah ... 3 3.1. Kurva Tabungan... 20 3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual... 25 5.1. Grafik Perkembangan Tabungan Mudharabah...35 5.2. Grafik Perkembangan Giro Wadiah...36 5.3. Grafik Perkembangan Deposito Mudharabah ...37 5.4.1 Grafik Perkembangan Bagi Hasil Deposito Bank Umum Syariah . 38 5.4.2. Grafik Perkembangan Bagi Hasil Tabungan Bank Umum Syariah 39 5.4.3. Grafik Perkembangan Bonus Giro Bank Umum Syariah ... 40 5.5.1. Grafik Perkembangan Suku Bunga Simpanan Riil Berjangka 3 Bulanan ... 41 5.5.3. Perkembangan Suku Bunga Tabungan Riil ... 41 5.6. Grafik Perkembangan Tingkat Inflasi... 42 5.7. Grafik Perkembangan Gross Domestic Product di Indonesia ... 43 5.8. Grafik Perkembangan Saham Syariah di Indonesia... 44 6.5.1. Respon Tabungan Mudharabah terhadap Harga Saham Syariah,

Pendapatan, Tingkat Inflasi, Suku Bunga Tabungan dan Nisbah Tabungan... 55 6.5.2. Respon Giro Wadiah terhadap Harga Saham Syariah, Pendapatan,

Tingkat Inflasi, Suku Bunga Simpanan dan Bonus Giro ... 56 6.5.3. Respon Deposito Mudharabah terhadap Harga Saham Syariah,

(23)
(24)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lembaga keuangan merupakan lembaga yang turut berperan penting dalam kegiatan perekonomian, salah satunya adalah bank. Secara umum bank mempunyai fungsi yaitu menerima simpanan, menyalurkan dana dan transfer dana. Bank juga merupakan suatu lembaga yang memiliki fungsi intermediasi yaitu mengumpulkan dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Salah satu sumber dana yang diperoleh bank berasal dari Dana Pihak Ketiga (DPK).

Kegiatan perekonomian merupakan dampak dari kemajuan peradaban di suatu negara, salah satu cirinya adalah majunya kegiatan operasional perbankan. Pada negara berkembang khususnya Indonesia, sumber pembiayaan utama masih berasal dari sektor perbankan, akibatnya terjadi peningkatan kegiatan operasional perbankan.

(25)

Berdasarkan pada fiqh yang menyatakan bahwa bunga merupakan riba (diharamkan dalam Islam) maka sejumlah negara-negara muslim berusaha mendirikan lembaga alternatif salah satunya bank yang bebas bunga atau yang dikenal dengan Islamic Banking. Pendirian Isamic Banking ini pertama kali dilaksanakan oleh negara Malaysia pada pertengahan tahun 1940-an, yang kemudian diikuti oleh negara-negara lainnya seperti Pakistan pada akhir tahun 1950-an, Mesir pada tahun 1963 yang dinilai sebagi percontohan bank islam yang paling sukses (Mit Ghamr Local Saving Bank) dan Indonesia pada tahun 1992 dengan dimulai beroperasinya Bank Muamalat Indonesia.

Bank bebas bunga yang pertama kali di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia yaitu bank yang berprinsip pada syar’i atau aturan dalam islam yang

biasa disebut dengan bank syariah. Bank syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan, apabila pada tahun 1992-1998 hanya terdapat satu unit bank syariah yang beroperasi maka pada tahun 1999 jumlahnya bertambah menjadi dua unit Bank Umum Syariah (BUS), yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan pada tahun 2004 BUS yang beroperasi bertambah satu unit yaitu Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI), sehingga sampai awal tahun 2007 BUS yang beroperasi di Indonesia menjadi tiga unit.

(26)

3

mencapai sekitar 27 triliun rupiah. Penurunan aset yang sangat tajam pada bank syariah dari Desember tahun 2005 sampai Januari Tahun 2006 dikarenakan oleh penarikan dana oleh nasabah setelah adanya bencana nasional dan kenaikan harga Bahan Bankar Minyak (BBM).

Sumber: Bank Indonesia (2005-2006)

Gambar 1.1. Grafik Perkembangan Aset Perbankan Syariah

(27)

yang bersumber dari dana pihak ketiga (DPK). Pada bulan Desember total DPK pada BUS sebesar 20672 juta rupiah, hal ini menunjukkan peningkatan jumlah penerimaan dana pada BUS.

Tabel 1.1. Komposisi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah (Juta Rupiah) DANA

(%) 15.09 16.17 15.29 14.98 14.71 16.52 Tabungan

Mudharabah Nilai 4501 4971 5604 5749 5844 6430 Pangsa

(%) 30.10 30.26 31.18 30.49 30.21 31.11 Deposito

Mudharabah Nilai 8197 8803 9623 10282 10655 10826 Pangsa

(%) 54.81 53.57 53.53 54.53 55.08 52.37 Total 14955 16432 17975 18856 19347 20672 Sumber: Bank Indonesia (2006)

Menurut Haron dan Azmi (2005), pada akhir Desember 2003 total DPK pada bank syariah yaitu BMI dan BSM sebesar 76 persen dan 79 persen, hal ini mengindikasikan bahwa sumber utama pendanaan pada bank syariah berasal dari dana simpanan yang disetorkan oleh nasabah, baik dalam bentuk tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah.

1.2. Perumusan Masalah

(28)

5

kegiatan operasional di bank konvensional. Bank konvensional mulai membuka unit-unit usaha yang berbasis syariah guna menarik masyarakat agar menjadi nasabah yang bersedia menyimpan dan menginvestasikan dananya pada bank konvensional yang membuka layanan syariah. Dampak dari hal ini adalah terjadinya suatu bentuk persaingan pada bank konvensional dan bank syariah terutama pada penghimpunan dana dari masyarakat.

Sumber utama pendanaan pada bank baik bank konvensional maupun bank syariah sangat tergantung pada besarnya dana yang disetorkan oleh depositor kepada pihak bank yaitu besarnya Dana Pihak Ketiga. Oleh karena itu sangat penting bagi bank syariah untuk mengetahui faktor apakah yang paling penting untuk mempengaruhi masyarakat agar mengambil keputusan dalam menyimpan dananya pada bank syariah.

Menurut Metawa dan Almossawi (1998) dalam Haron dan Azmi (2005), faktor religi merupakan faktor utama dalam pengambilan keputusan oleh masyarakat untuk menempatkan uangnya pada bank islam di Bahrain. Pada studi yang lain di negara Sudan dan Turki yang dilakukan oleh Erol dan El-Bdour, menemukan bahwa faktor religi bukan sebagai faktor utama, seperti pada studi kasus di Sudan, Turki, Malaysia dan Singapura yang menyatakan bahwa religi dan tingkat keuntungan yang diperoleh nasabah merupakan faktor yang mendasari masyarakat untuk menempatkan dananya di bank syariah.

(29)

Tingkat pengembalian (return) atau nisbah bukan satu-satunya faktor yang dapat dijadikan sebagai motivasi oleh para nasabah melainkan masih terdapat variabel makroekonomi lainnya, seperti kebijakan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, pendapatan dan faktor-faktor yang lainnya.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan dasar-dasar permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Pengaruh suku bunga simpanan berjangka dan suku bunga tabungan bank konvensional terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah.

2) Pengaruh besarnya bagi hasil, inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan kebijakan pemerintah yaitu fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah.

3) Perilaku masyarakat dalam menempatkan dananya pada bank konvensional atau bank umum syariah.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Menganalisis pengaruh suku bunga simpanan berjangka dan suku bunga tabungan bank konvensional terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah.

(30)

7

bahwa bunga bank adalah haram terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah.

3) Menganalisis perilaku masyarakat dalam menempatkan dananya pada bank konvensional atau bank syariah.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian dengan topik perbankan syariah semakin banyak dilakukan, hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya peran bank syariah dalam kegiatan perekonomian dan tuntutan para masyarakat terhadap munculnya gagasan atau ide yang baru. Perkembangan pada bank syariah tidak hanya terletak pada besarnya total aset deposit melainkan dari segi regulasi yaitu berupa RUU Perbankan Syariah yang mengatur tentang Unit Usaha Syariah (UUS) agar menjadi bank syariah melalui spin off yaitu melepas UUS dari bank induknya sehingga jaringan dan teknologi informasinya bersifat independen.

Beberapa hal yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1) Memberikan gambaran tentang pergerakan suku bunga simpanan berjangka dan suku bunga tabungan serta variabel makroekonomi terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah di Indonesia dalam kurun waktu penelitian.

2) Memberikan informasi tentang tingkah laku para depositor atau Depositors’ Behaviour bagi Bank Umum Syariah di Indonesia.

(31)

1.5. Ruang Lingkup

(32)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Suku Bunga

Suku bunga merupakan pendapatan yang diberikan kepada nasabah sebagai imbalan akibat penggunaan uang nasabah sebagai modal oleh pihak bank untuk kegiatan produktif. Suku bunga juga bisa diartikan sebagai biaya dari peminjaman atau sejumlah harga yang harus dibayarkan akibat dari meminjam sejumlah dana tertentu (Mishkin, 2001). Tingkat bunga adalah harga yang menghubungkan masa kini dan masa depan (Mankiw, 2000). Pengertian tersebut menjelaskan bahwa suku bunga dibagi menjadi dua macam yaitu tingkat bunga riil dan tingkat bunga nominal. Tingkat bunga nominal merupakan tingkat bunga yang dibayarkan oleh pihak bank sedangkan tingkat bunga riil merupakan kenaikan dalam daya beli. Secara teori dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kenaikan suku bunga dengan peningkatan keinginan masyarakat untuk menabung.

2.2. Konsep Simpanan

(33)

penentu utama jumlah tabungan adalah pendapatan rumah tangga bukan tingkat bunga, hal ini bertentangan dengan ekonom klasik yang menyatakan bahwa besarnya tabungan sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga. Menurut pandangan islam tabungan merupakan konsep yang bertujuan agar masyarakat tidak bersikap boros dan berlebih-lebihan dalam menggunakan kekayaannya.

Pemanfaatan tabungan dalam sistem ekonomi islam digunakan secara efisien. Misalnya: DPK yang dihimpun oleh bank digunakan kembali sebagai dana pembiayaan di sektor riil. Hal ini bertujuan untuk membantu membiayai produksi dan distribusi semua kebutuhan pokok masyarakat sebelum dana-dana itu dipersiapkan untuk tujuan-tujuan lain (Chapra, 2000).

Simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bank syariah terdiri dari: tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah. Mudharabah merupakan kesepakatan antara dua belah pihak dimana satu pihak sebagai shahib al-maal (pemilik modal) dan pihak lain sebagai mudharib (pelaksana usaha) yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan wadiah merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki (Karim, 2004). Penempatan dana pada suatu bank oleh masyarakat didasarkan pada fasilitas yang akan diberikan oleh pihak bank. Kasus ini dapat dilihat dari perilaku konsumen tersebut, menurut Firdaus (2004), perilaku konsumen dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Konsumen Emosional

(34)

11

bank yang bersifat haram sehingga termasuk kategori riba, maka melakukan transaksi dengan bank konvensional adalah hal yang tidak diperbolehkan. Sifat konsumen ini tidak memperhitungkan kualitas, pelayanan, ketepatan dan tingkat bagi hasil yang ditawarkan bank syariah. Hal yang penting adalah mematuhi ajaran agama dan kepercayaan dengan tidak berpartisipasi dalam praktek riba. 2. Konsumen Rasional

Konsumen rasional adalah konsumen yang melakukan transaksi dalam industri perbankan syariah karena pemikiran rasionalitas dalam mencari keuntungan yang lebih tinggi. Misalkan besarnya bagi hasil bank syariah lebih tinggi dibanding suku bunga yang diberikan oleh bank konvensional, maka mereka akan mengalihkan dananya pada bank syariah, dan begitu pula sebaliknya.

2.3. Model Analisis

2.3.1. Model Metzler

Sistem bank islam pada umumnya menggunakan model makroekonomi yang dikembangkan oleh Metzler (1951) dan dikembangkan kembali oleh Fernandez. Model makroekonomi ini sangat sederhana, terdiri dari pasar modal, pasar uang dan pasar barang. Pada pasar modal, dimana bank memiliki fungsi intermediasi, maka bank mendapatkan dananya dari simpanan (deposits) dan investasi para nasabah. Return dari simpanan pada bank islam tidak diketahui nominalnya secara pasti oleh nasabah, dengan asumsi bahwa harga adalah given, maka untuk menghitung nilai riil bagian dari simpanan diformulasikan oleh Metzler sebagai berikut :

(35)

Dimana :

S = Nilai nominal simpanan bank islam P = Tingkat harga

s = Nilai riil simpanan bank islam y = Pendapatan riil

r = Riil return simpanan bank islam

Menggunakan asumsi bahwa bank tidak harus memiliki cadangan minimum atau zero net worth, maka di dalam neraca bank islam (balance sheet), persamaan ini dibagi menjadi:

Banking System Assets Liabilities

y/r S/P

Dalam model perbankan islam, perbedaan antara nilai riil aset (assets) dan kewajiban (liabilities) dicerminkan oleh penyesuaian yang cepat dari nilai nominal sharenya.

2.3.2. Model Haron dan Norafifah

Haron dan Norafifah menggunakan suatu model dengan beberapa faktor yang mempengaruhi deposito dan saving pada bank islam di Malaysia. Haron dan Norafifah menjadikan dana pihak ketiga sebagai faktor yang saling mempengaruhi selain suku bunga yang diterbitkan oleh bank konvensional di Malaysia, yaitu deposito dan tabungan (terutama mudharabah). Periode analisisnya dari tahun 1984 sampai 1998 dengan beberapa persamaan, yaitu :

IsDt = a + b IsDp*t + ut (2.2)

(36)

13

IsSDt = f + g IsSDp*t + ut (2.4)

IsSDt = f + g IsSDp*t + h SDrt + ut (2.5) Dimana :

IsDt = Deposito mudharabah pada periode t

IsDp* = Tingkat keuntungan deposito mudharabah yang diekspektasi pada periode t

FDrt = Suku bunga deposito bank konvensional pada periode t IsSD t = Jumlah tabungan mudharabah pada bank islam pada periode t IsSDp*t = Tingkat keuntungan tabungan mudharabah yang diekspektasi pada

periode t

SDrt = Suku bunga tabungan bank konvensional pada periode t

(37)

2.3.3. Model Haron dan Azmi

Periode analisis pada penelitian ini dari tahun 1998 sampai 2003 yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi jumlah simpanan pada bank islam dan bank konvensional. Haron dan Azmi menggunakan metode analisis tes kointegrasi yang dikembangkan oleh Johansen (1988) dan Johansen dan Juselius (1990) dan model vektor koreksi kesalahan (Vector Correction Model). Haron dan Azmi membagi formulasi model menjadi enam, yaitu :

GdCA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.6) BdCA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.7) IdCA = f [Rsis, RScv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.8) IdSA = f [Rsis, RScv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.9) GdIA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.10) BdIA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.11) IdIA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.12) Dimana :

GdCA = Total giro wadiah pemerintah BdCA = Total giro wadiah pelaku bisnis IdCA = Total giro wadiah individu IdSA = Total tabungan individu

(38)

15

ARFDcv = Deposito bank konvensional Rsis = Return tabungan bank islam RScv = Suku bunga tabungan BLR = Base Lending Rate

KLCI = Kuala Lumpur Composite Index CPI = Indek Harga Konsumen

M3 = Money Supply

GDP = Gross Domestic Product

Melalui estimasi dihasilkan nilai koreksi kesalahan yang negatif dan signifikan untuk semua jenis simpanan baik itu tabungan, giro maupun deposito pada bank islam. Giro milik pemerintah, pelaku bisnis dan individu terkoreksi sebesar 41 persen, 23 persen dan 13 persen setiap bulannya untuk menuju keseimbangan. Jumlah tabungan pada bank islam akan terkoreksi sebesar 33 persen. Deposito milik pemerintah, pelaku bisnis dan individu akan terkoreksi sebesar 28 persen, 29 persen dan 20 persen setiap bulannya.

2.4. Penelitian Terdahulu

Hanifeliza (2004), dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Total Tabungan Masyarakat yang Dihimpun Perbankan di Indonesia”. Dengan analisis Ordinary Least Square (OLS) hasil

(39)

tingkat suku bunga deposito berjangka lebih besar dari suku bunga giro dan tabungan. Tabungan masyarakat meningkat sangat signifikan terjadi pada tahun 1998 karena pada saat tersebut terjadi krisis yang menyebabkan tingkat suku bunga deposito meningkat sangat tinggi. Hal ini tentu saja menarik masyarakat untuk menabungkan uangnya di perbankan. Faktor yang signifikan mempengaruhi tabungan masyarakat adalah tingkat suku bunga riil, inflasi, jumlah bank, populasi besarnya tabungan masyarakat pada periode sebelumnya dan keadaan perekonomian Indonesia dengan terjadinya krisis tahun 1997 (variabel dummy). Pendapatan riil tidak mempengaruhi tabungan masyarakat secara signifikan.

(40)

17

Haron dan Shanmugam (1995) dalam Haron dan Norafifah (2000) meneliti tentang hubungan return bank konvensional dan deposito di bank islam dengan meggunakan Pearson Correlation and First Order Autoregressive Model. Hasilnya terdapat hubungan yang negatif antara return bank konvensional yang diberikan dengan deposito di bank islam.

Haron dan Afifah (2000) meneliti dampak return yang diberikan oleh bank islam terhadap besarnya dana yang ditempatkan oleh depositor dengan menggunakan Adaptive Expectation Model. Periode analisisnya diawali pada bulan Januari 1984-Desember 1998. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara besarnya deposito dengan return yang ditawarkan oleh bank

(41)

Haron dan Azmi (2005) meneliti tentang perilaku depositor pada sistem bank islam Malaysia dengan menggunakan metode VECM, dimana peneliti membagi jenis depositor menjadi empat kategori atau various economic units yaitu, pemerintah, lembaga keuangan, pelaku bisnis dan individual. Penelitian ini melihat hubungan antara jumlah deposito di bank islam dengan return yang ditawarkan dengan menggunakan variabel-variabel makroekonomi yaitu, money supply, Kuala Lumpur Composite index, tingkat inflasi atau inflation rate dan GDP. Periode analisis diawali pada bulan Januari 1998 – Desember 2003.

Hasil dari penelitian ini adalah dalam jangka pendek tingkat pengembalian tabungan yang diberikan oleh bank konvensional dan GDP mempengaruhi besarnya tabungan. Tingkat keuntungan investasi mudharabah yang diperoleh

(42)

19

terhadap perubahan yang terjadi pada variabel-variabel ekonomi. Kesimpulannya, manajemen di bank islam seharusnya tidak hanya berfokus pada return yang diberikan akan tetapi pada pergerakan tingkat suku bunga di bank konvensional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini kurang dijelaskan, seperti penggunaan M3 yang hanya dijelaskan bahwa M3 merupakan alat yang digunakan oleh pemerintah untuk mengendalikan sektor moneter, tidak dijelaskan tentang pengertian M3 secara terperinci dan variabel apa saja yang termasuk dalam M3.

(43)

Menurut ahli-ahli ekonomi klasik saving sama dengan investasi dan investasi dipengaruhi oleh tingkat bunga. Penawaran pinjaman akan memiliki jumlah yang tetap dengan asumsi bahwa tingkat bunga menentukan jumlah investasi. Peningkatan dalam permintaan investasi hanya meningkatkan keseimbangan tingkat bunga. Penyederhanaan pada modifikasi fungsi konsumsi, memungkinkan konsumsi bergantung pada tingkat bunga. Apabila tingkat bunga merupakan hasil tabungan, maka semakin tinggi tingkat bunga akan mengurangi konsumsi dan meningkatkan tabungan, (Mankiw, 2000).

Sumber: Mankiw (2000)

Gambar 3.1. Kurva Tabungan

Kurva tabungan akan miring keatas karena tabungan merupakan fungsi dari tingkat bunga seperti pada Gambar 3.1. Tabungan secara positif terkait pada

(44)

21

tingkat bunga, jika tingkat bunga lebih tinggi maka akan mendorong orang-orang mengkonsumsi lebih sedikit dan menabung lebih banyak.

3.1.1. Pengaruh Suku Bunga Tabungan dan Simpanan Berjangka terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah

Tabungan Mudharabah adalah simpanan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah, dimana penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati antara nasabah dengan pihak bank (tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau lainnya). Suku bunga tabungan pada bank konvensional berhubungan negatif dengan besarnya tabungan pada bank syariah. Hal ini dapat dibuktikan jika suku bunga tabungan ditingkatkan lebih tinggi daripada bagi hasil/ekuivalen rate tabungan yang diberikan oleh bank syariah maka masyarakat akan lebih memilih menabungkan uangnya di bank konvensional, dengan meningkatnya jumlah dana pada bank konvensional maka total dana yang dihimpun oleh bank konvensional akan meningkat pula.

Perubahan suku bunga tabungan bank konvensional akan mempengaruhi competitiveness bank syariah. Tingkat return yang diberikan bank syariah

(45)

Jenis simpanan yang lain seperti giro wadiah (penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah bayar lainnya atau dengan pemindahbukuan) dan deposito mudharabah (penarikannya hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu berdasarkan kesepakatan) merupakan faktor yang penting dalam menentukan besarnya DPK yang dihimpun oleh bank syariah. Apabila suku bunga simpanan berjangka bank konvensional lebih tinggi daripada bagi hasil deposito yang diberikan oleh bank syariah maka besarnya deposito di bank syariah akan menurun karena nasabah akan berinvestasi di bank yang memberikan return yang lebih besar. Hal yang sama juga berlaku pada giro wadiah jika suku bunga simpanan bank konvensional lebih tinggi daripada bonus yang diberikan oleh bank syariah maka besarnya giro wadiah akan menurun.

3.1.2. Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah

Inflasi merupakan peningkatan harga-harga secara umum dan terus menerus. Apabila terjadi inflasi maka terjadi ketidakpastian kondisi makroekonomi suatu negara, adanya ketidakpastian kondisi perekonomian suatu negara akan mengakibatkan masyarakat lebih menggunakan dananya untuk konsumsi. Tingginya harga dan pendapatan yang tetap atau pendapatan meningkat sesuai dengan besarnya inflasi membuat masyarakat tidak mempunyai kelebihan dana untuk disimpan atau dinvestasikan.

(46)

23

semakin meningkat. Insentif masyarakat untuk menggunakan uangnya tidak hanya disetorkan pada pihak bank, masyarakat juga dapat menempatkan dananya pada saham-saham perusahaan yang bergerak di bidang syariah. Saham merupakan cerminan kondisi perekonomian yang lebih baik atau pertumbuhan ekonomi yang sedang meningkat. Terdapat tiga puluh perusahaan yang menempatkan dananya dalam bentuk saham syariah pada Jakarta Islamic Index (JII). Apabila masyarakat optimis terhadap pertumbuhan ekonomi maka dibanding menaruh dananya di bank akan lebih baik menempatkan dananya pada saham. Penempatan dana pada saham tersebut dengan harapan bahwa masyarakat akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari tingkat bagi hasil dan besarnya modal. Harga saham yang tinggi akan meningkatkan sejumlah modal yang digunakan untuk membeli saham, sehingga dana masyarakat akan banyak terserap di pasar saham. Dana yang terserap untuk pembelian saham akan mengakibatkan pengalokasian dana pada tabungan berkurang, sehingga hubungan antara besarnya harga saham syariah terhadap jumlah simpanan di bank syariah bersifat negatif.

(47)

masyarakat untuk menyimpan uang, karena keperluan akan konsumsi dapat tercukupi sehingga sebagian uang yang tersisa akan ditempatkan pada pihak yang dapat mengelola dana tersebut (pihak bank) guna mendapatkan keuntungan.

Variabel makroekonomi yang lain adalah variabel kebijakan pemerintah yang dikeluarkan oleh MUI bahwa bunga bank adalah haram. Pernyataan tersebut mengakibatkan perubahan pada besarnya jumlah DPK pada bank konvensional. Penduduk Indonesia yang mayoritas muslim lebih memilih untuk menarik jenis simpanannya dari bank konvensional dan dipindahkan ke bank syariah dengan alasan spiritual, sehingga jumlah DPK di bank syariah meningkat.

3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual

Penelitian ini akan difokuskan untuk menganalisis pengaruh suku bunga baik tabungan, suku bunga simpanan berjangka bank konvensional dan nisbah atau bagi hasil terhadap besarnya DPK (tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah) di bank syariah. Variabel makroekonomi yaitu inflasi, pendapatan masyarakat, harga saham syariah dan variabel kebijakan pemerintah hanya sebagai pembanding, dimana sebagai variabel eksogen apakah akan mempengaruhi atau tidak terhadap besarnya DPK di bank syariah.

(48)

25

diberikan kepada nasabah berupa bagi hasil/ekuivalen rate. Tingkat suku bunga dan bagi hasil yang diberikan oleh masing-masing bank nantinya akan mempengaruhi besarnya DPK, selain itu variabel makroekonomi seperti inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan kebijakan pemerintah diduga dapat mempengaruhi besarnya DPK.

Berdasarkan teori yang ada maka kerangka pemikiran konseptual adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual

3.3. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian dan hasil penelitian terdahulu diatas maka dapat dikemukakan empat hipotesis:

Bank Syariah

Variabel Makroekonomi:

- Inflasi

- Pendapatan Nasional

- Harga Saham Syariah

- Dummy

DPK Syariah

Bagi Hasil Bank Konvensional

(49)

1. Suku bunga tabungan berpengaruh negatif terhadap tabungan mudharabah di bank syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang.

2. Suku bunga simpanan berjangka berpengaruh negatif terhadap giro wadiah di bank syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang.

3. Suku bunga simpanan berjangka berpengaruh negatif terhadap deposito mudharabah di bank syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang. 4. Pada dua variabel makroekonomi yaitu inflasi dan harga saham syariah

(50)

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder baik data yang bersifat

kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitatif merupakan informasi dan

keterangan-keterangan yang berkaitan dengan data kuantitatif. Data-data tersebut

diperoleh dari berbagai literatur yang diambil dari perpustakaan IPB,

perpustakaan Bank Indonesia (BI), perpustakaan STEI TAZKIA, SEKI (Statistik

Ekonomi Keuangan Indonesia), BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal),

Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat Indonesia (BMI), jurnal-jurnal,

media massa dan internet.

Data kuantitatif yang digunakan merupakan data yang bersifat time series,

antara lain: data bagi hasil deposito berjangka tiga bulanan, bagi hasil tabungan,

suku bunga simpanan berjangka tiga bulanan, suku bunga tabungan, tingkat inflasi

pendapatan nasional, harga saham syariah dan kebijakan pemerintah pada kurun

waktu Juli 2002 sampai Desember 2006. Pemilihan periode tersebut didasari oleh

mulai berkembangnya bank umum syariah, tidak hanya peningkatan pada jumlah

bank utama saja akan tetapi jumlah cabang-cabang bank syariah sudah mulai

meningkat dan tersebar di berbagai kawasan di Indonesia. Selain itu kondisi

perekonomian mulai stabil yang ditunjukkan oleh stabilnya tingkat suku bunga

dan inflasi. Data kuantitatif yang digunakan merupakan data sekunder yang

(51)

4.2. Metode Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh yaitu data sekunder maka akan dianalisis

secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menjelaskan

pengaruh suku bunga bank konvensional terhadap besarnya masing-masing DPK

di bank syariah berdasarkan various economic units yaitu individu dan variabel

makroekonomi yang ada. Variabel-variabel tersebut akan diuraikan secara

deskriptif, baik itu dalam bentuk gambar ataupun penjelasan secara umum.

Analisis kuantitatif akan diolah dengan melakukan analisis regresi pada data.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Vector

Autoregression (VAR) jika data stasioner pada tingkat level atau Vector Error

Correction Model (VECM) jika data yang digunakan tidak stasioner namun

terkointegrasi. Pengolahan data akan menggunakan E-views 4.1 (output dari

program E-views 4.1 tidak direstriksi pada penelitian ini) danpengelompokan data

menggunakan Microsoft Excel 2003.

4.2.1. Vector Autoregression

VAR merupakan salah satu bentuk model ekonometrika yang menjadikan

suatu peubah sebagai fungsi linear dari konstanta dan lag dari peubah itu sendiri

serta nilai lag dari peubah lain yang terdapat dalam suatu sistem persamaan

tertentu. Metode VAR memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan

metode ekonometrika lainnya, yaitu :

1) Metode VAR dapat menangkap hubungan-hubungan yang mungkin terjadi

diantara variabel-variabel yang dianalisis, karena VAR mengembangkan

(52)

29

2) Metode VAR terbebas dari berbagai batasan teori-teori ekonomi, sehingga

terbebas dari penafsiran yang salah.

Selain keunggulan yang dimiliki, VAR juga memiliki kekurangan yaitu

metode VAR tidak mempermasalahkan perbedaan eksogenitas dan endogenitas

variabel. Secara umum spesifikasi model VAR yang dipakai adalah model yang

berordo p dan mempunyai n peubah tak bebas pada waktu ke t dengan k sebagai

maksimum lag adalah sebagai berikut:

(4.1)

Pada analisis VAR terdapat asumsi yang harus dipenuhi, yaitu semua

peubah tak bebas harus bersifat stasioner dan semua sisaan harus bersifat white

noise, yaitu memiliki rataan nol, ragam konstan dan diantara variabel tak bebas

tidak ada autokorelasi.

Bentuk model penelitian dari besanya DPK pada bank syariah adalah :

Model Tabungan Mudharabah:

(53)

Model Giro Wadiah:

Model Deposito Mudharabah:

dimana :

ln rtab_mudharabah = Tabungan mudharabah riil (milyar rupiah)

ln rgiro_wadiah = Giro wadiah riil (milyar rupiah)

ln rdep_mudharabah = Deposito mudharabah riil (milyar rupiah)

nistab = Bagi hasil tabungan/ekuivalen rate (persen)

nisdep = Bagi hasil deposito berjangka tiga bulanan/ekuivalen rate (persen)

r_tabungan = Suku bunga tabungan (persen)

(54)

31

4.2.2. Uji Stasioner

Salah satu syarat dalam analisis VAR adalah data yang stasioner. Pada

data runtun waktu sering kali terdapat akar unit (tidak stasioner) yang artinya nilai

rata-rata dari variannya selalu berubah sepanjang waktu. Sebelum melakukan

estimasi model, terlebih dahulu dilakukan uji stasioneritas yaitu uji yang

dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan stasioner atau tidak.

Data deret waktu dikatakan stasioner jika data menunjukkan pola yang konstan

dari waktu ke waktu atau tidak terdapat pertumbuhan atau penurunan pada data,

dengan kata lain data harus horisontal sepanjang sumbu waktu.

Data yang tidak stasioner akan menghasilkan apa yang dinamakan

Spurious Regression (regresi palsu), yaitu regresi yang menggambarkan dua

variabel atau lebih yang nampaknya signifikan secara statistik padahal

kenyataannya tidak sebesar regresi yang dihasilkan tersebut. Dalam mengukur

kestasioneran data dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu Augmented Dicky

Fuller test (ADF) test, Philips Perron (PP), Dickey-Fuller GLS (ERS), Ng-Perron,

dan sebagainya. Dalam penelitian ini menggunakan ADF test. Data bersifat

stasioner apabila nilai mutlak ADF statistiknya lebih besar dari nilai kritis

(Critical Value test).

4.2.3. Menentukan Kriteria Lag

Penentuan lag optimum dapat menggunakan beberapa kriteria, seperti

Likelihood Ratio (LR), Schwarz Information Criterion (SC), Akaike Information

(55)

(HQ). Pada penelitian ini lag optimum dipilih berdasarkan koefisien yang

ditunjukkan oleh SC, secara matematis persamaan SC adalah sebagai berikut :

SC = -2 (l/T) + k log (T)/T (4.6)

dimana :

l = Nilai logaritma dari likelihood function

k = Parameter

T = Jumlah yang diobservasi

Besarnya lag optimal ditentukan oleh lag yang memiliki kriteria SC yang terkecil.

4.2.4. Uji Kointegrasi

Kointegrasi merupakan hubungan jangka panjang antara variabel,

meskipun dalam jangka pendek secara individual tidak stasioner tetapi kombinasi

linear antara variabel tersebut dalam jangka panjang dapat menjadi stasioner.

Salah satu syarat agar tercapai keseimbangan jangka panjang adalah error term

merupakan sebuah data runtun waktu yang stasioner. Beberapa metode yang dapat

digunakan untuk melakukan uji kointegrasi, seperti Engle-Granger Cointegration

test, Johansen Cointegration test dan Cointegration Regression Durbin Watson

test. Suatu data runtun waktu dikatakan terintegrasi pada tingkat ke-d atau sering

disebut I(d) jika data tersebut bersifat stasioner setelah pendiferensian sebanyak d

kali. Dalam penelitian ini lebih ditekankan pada penggunaan uji kointegrasi

Johansen (Cointegrating System test). Indikator dari variabel tersebut, apakah

terkointegrasi atau tidak salah satunya dapat dilihat dari nilai trace satistik atau

max-eigen value, jika nilai trace statistik lebih besar dari critical value, maka H0

(56)

33

4.2.5. Estimasi VECM (Vector Error Correction Models)

Model VECM dapat dilakukan apabila rank kointegrasi yang didapat lebih

besar dari nol. Model VECM ordo p dan rank kointegrasi r ditulis sebagai berikut:

1

Estimasi ini dilakukan jika data yang telah diolah menunjukkan adanya

kointegrasi dan tidak signifikan pada tingkat level. Menurut Amalia (2006),

VECM merupakan bentuk VAR yang terestriksi. VECM kemudian memanfaatkan

informasi restriksi kointegrasi tersebut sebagai desain VAR bagi series non

stasioner yang memiliki hubungan kointegrasi.

Spesifikasi VECM merestriksi hubungan jangka panjang variabel endogen

agar konvergen ke dalam hubungan kointegrasi, namun tetap membiarkan

keberadaan dinamisasi jangka pendek. Istilah kointegrasi juga dikenal sebagai

istilah error, karena deviasi terhadap ekuilibrium jangka panjang dikoreksi secara

(57)

4.2.6. Impulse Respon Function (IRF)

Estimasi dengan menggunakan VECM untuk lebih lanjut dapat dilihat dari

IRF. IRF menunjukkan bagaimana respon dari setiap variabel endogen sepanjang

waktu terhadap guncangan dalam variabel itu sendiri dan variabel endogen

lainnya. Fungsi dari impulse respon ini untuk mengetahui pengaruh suatu

variabel terhadap variabel tertentu apabila terjadi guncangan atau shock suatu

variabel. Fungsi yang kedua adalah untuk mengetahui besarnya nilai guncangan

terhadap variabel yang ada.

4.2.7. Forecast Error Variance Decomposition (FEVD)

Peramalan dekomposisi varian memberikan informasi mengenai berapa

persen peran masing-masing guncangan terhadap variabilitas tertentu atau

menelaah sumber-sumber fluktuasi pada suatu variabel tertentu. Uji yang dikenal

dengan The Cholesky Decomposition ini digunakan untuk menyusun perkiraan

error variance suatu variabel, yaitu seberapa besar perbedaan antara varian

sebelum atau sesudah terjadi guncangan, baik yang berasal dari variabel itu

(58)

V. PERKEMBANGAN DANA PIHAK KETIGA DAN VARIABEL MAKROEKONOMI

5.1. Perkembangan Tabungan Mudharabah

Tabungan mudharabah merupakan salah satu jenis simpanan pada bank syariah yang mempengaruhi besarnya total DPK di bank syariah. Hal ini dimungkinkan karena tabungan sebagai salah satu komponen yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di segala usia dan kalangan. Selama periode perkembangannya, secara nominal tabungan mudharabah cenderung mengalami trend yang meningkat. Pada akhir tahun 2002 tabungan mudharabah mengalami

penurunan meskipun tidak terlalu signifikan dari 586.11 milyar rupiah menjadi 583.66 milyar rupiah. Nilai dari tabungan mudharabah setiap tahunnya mengalami peningkatan terutama bulan Juli 2006 sampai bulan Desember 2006 meningkat sebesar 1.26 persen, dari 5089.52 milyar rupiah sampai 6430.35 milyar rupiah. Peningkatan tabungan mudharabah pada BUS salah satunya disebabkan oleh adanya fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram.

Sumber: Bank Indonesia (2002-2006)

Gambar 5.1. Grafik Perkembangan Tabungan Mudharabah Bank Umum Syariah

(59)

5.2. Perkembangan Giro Wadiah

Total giro wadiah pada bank syariah lebih flukuatif dibandingkan dengan total tabungan mudharabahnya. Pada bulan Juli sampai Desember 2002 giro wadiah terus mengalami peningkatan akan tetapi dari bulan Januari hingga Februari 2003 mengalami penurunan dari 256.97 milyar rupiah menjadi 232.41 milyar rupiah.

Bulan Juli 2003 sampai Januari 2005 giro wadiah mengalami kenaikan dan penurunan pada bulan Juli 2005 sebesar 1.47 persen menjadi 1298.86 milyar rupiah. Hal ini dikarenakan adanya berbagai bencana alam di Indonesia sehingga masyarakat mengambil dana yang dititipkan di bank syariah.

Pertengahan tahun 2005 sampai akhir 2006 giro wadiah cenderung

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan terbesar pada giro wadiah terjadi pada bulan Juli 2006 sampai Desember 2006 yaitu dari 2222.32 milyar rupiah menjadi 3415.75 milyar rupiah atau sebesar 1.53 persen.

Sumber: Bank Indonesia (2002-2006)

Gambar 5.2. Grafik Perkembangan Giro Wadiah Bank Umum Syariah

(60)

37

5.3. Perkembangan Deposito Mudharabah

Secara umum perkembangan deposito mudharabah pada BUS dalam periode Juli 2002 sampai Desember 2006 mengalami peningkatan. Pada Januari 2002 sampai Desember tahun 2004 deposito mudharabah mengalami peningkatan dari 815.833 milyar rupiah menjadi 5589.67 milyar rupiah. Penurunan pada deposito mudharabah terjadi kembali pada bulan Januari 2006 sebesar 0.97 persen, dan pada pertengahan tahun terjadi peningkatan kembali dari 8690.77 milyar rupiah menjadi 10826.08 milyar rupiah atau sebesar 1.24 persen. Hal ini merupakan peningkatan terbesar yang terjadi, salah satunya dikarenakan oleh menurunnya BI rate, sehingga masyarakat dapat menentukan dimana akan

menempatkan dananya setelah melihat kondisi makroekonomi.

Sumber: Bank Indonesia (2002-2006)

Gambar 5.3. Grafik Perkembangan Deposito Mudharabah Bank Umum Syariah

5.4. Perkembangan Bagi Hasil Bank Umum Syariah

Bagi hasil yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah yaitu berupa ekuivalen rate, dimana besarnya tergantung dari keuntungan pihak bank. Return

(61)

dari DPK BUS dibagi menjadi tiga yaitu bagi hasil tabungan, bagi hasil deposito dan bonus giro. Pada umumnya bagi hasil deposito mengalami penurunan sampai akhir periode 2006. Bulan Juli 2002 bagi hasil deposito sebesar 12.18 persen terus menurun sampai 8.00 persen. Penurunan ini diindikasikan karena pada awal berdirinya BUS masih belum ada regulasi yang baku, sehingga bagi hasil yang diberikan belum murni menganut sistem syariah. Pada tahun 2004 sistem pada BUS diindikasikan mulai menganut sistem syariah murni, hal ini dikarenakan periode setelah munculnya fatwa MUI dan regulasi tentang ketentuan DPK oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). Nilai bagi hasil deposito mulai berfluktuatif dengan nilai yang tidak jauh berbeda berkisar antara sekitar 7 persen sampai 9 persen dari Januari 2004 sampai Desember 2006.

Sumber: BSM dan BMI (2002-2006)

Gambar 5.4.1. Perkembangan Bagi Hasil Deposito Bank Umum Syariah Besarnya fluktuatif pada bagi hasil tabungan tidak sebesar pada bagi hasil deposito nilainya berkisar sekitar 8 persen sampai 6 persen (mengalami penurunan) dari Juli 2002 sampai Desember 2006. Penurunan ini dilakukan oleh pihak BUS apabila bagi hasil pada simpanan berjangka nilainya diturunkan, maka

(62)

39

nilai bagi hasil tabungan pun diturunkan. Seperti halnya pada bank konvensional ketika nilai suku bunga simpanan berjangka turun maka nilai suku bunga yang lainnya akan mengikuti. Penurunan terbesar pada bagi hasil deposito terjadi antara periode Juli 2002 sampai awal Januari 2004 yaitu dari 8.94 persen menjadi 6.00 persen.

Sumber: BSM dan BMI (2002-2006)

Gambar 5.4.2. Perkembangan Bagi Hasil Tabungan Bank Umum Syariah Bonus giro diberikan atas kebijaksanaan pihak bank karena sistem wadiah merupakan sistem yang tidak mengharuskan pihak bank untuk memberikan return. Data bonus giro seperti pada Gambar 5.4.3 merupakan data yang berpatokan pada salah satu BUS yaitu Bank Syariah Mandiri, hal ini dikarenakan BSM memiliki aset yang terbesar diatara ketiga BUS yang beroperasi. Bonus giro mengalami penurunan yang cukup besar antara Juli 2002 hingga Desember 2003 yaitu 2.96 persen menjadi 1.6 persen. Nilai bonus giro cukup mengalami fluktuasi antara Januari 2004 hingga akhir periode 2006 yaitu berkisar antara 1.34 persen sampai 1.42 persen. Kenaikan dan penurunan bonus giro yang cukup terlihat adalah bulan Desember mengalami kenaikan mencapai 1.5 persen dan pada bulan

(63)

Januari 2006 mengalami penurunan pada angka 1.09 persen. Secara umum nilai return yang diberikan oleh BUS pada awal periode penelitian hingga akhir periode penelitian memiliki trend yang negatif, meskipun selama mengalami penurunan terjadi fluktuasi.

Sumber: BSM dan BMI (2002-2006)

Gambar 5.4.3. Perkembangan Bonus Giro Bank Umum Syariah

5.5. Perkembangan Suku Bunga Bank Konvensional

Suku bunga yang berlaku pada bank konvensional tergantung dari besarnya BI rate yang dikeluarkan oleh otoritas moneter yaitu Bank Indonesia. Secara umum tingkat suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan dari Juli 2002 hingga Desember 2003 dan cenderung stabil dari Desember 2003 sampai Juli 2005 yaitu berkisar 0.56 persen. Pada periode Juli 2005 suku bunga simpanan berjangka mengalami kenaikan kembali hingga mencapai 1.58 persen, hal ini terjadi akibat kondisi makroekonomi yang tidak stabil yaitu pasca bencana alam nasional yang dialami bangsa Indonesia dan kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah. Awal tahun 2006 suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan kembali dan secara bertahap mulai bulan Juli

(64)

41

2006 hingga akhir periode penelitian hal ini terjadi karena suku bunga dunia juga menurun. Penurunan suku bunga ini digunakan oleh pemerintah untuk mendorong sektor riil agar dapat meningkatkan peranannya di sektor perekonomian.

Sumber: Bank Indonesia (2002-2006)

Gambar 5.5.1. Perkembangan Suku Bunga Simpanan Riil Berjangka 3 Bulanan Suku bunga tabungan pada bank konvensional juga mengalami fluktuasi pada umumnya yaitu berkisar antara 0.36 persen sampai 0.77 persen. Penurunan yang sangat tajam terjadi sepanjang tahun 2003 dari bulan Januari hingga Desember dari 0.73 persen menjadi 0.43 persen. Fluktuasi suku bunga tabungan terjadi kembali mulai Juli 2005 Sampai Juli 2006, dari Juli 2006 suku bunga tabungan mengalami penurunan hingga mencapai 1.10 persen.

Sumber: Bank Indonesia (2002-2006)

(65)

5.6. Perkembangan Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi di Indonesia sangat fluktuatif dari tahun 2002 sampai tahun 2006 mengalami gejolak disekitar angka -0.1 persen sampai 8.7 persen. Hal ini terjadi karena meningkatnya harga-harga di dalam negeri secara umum terutama setelah bencana nasional, kenaikan harga BBM, kelangkaan bahan makanan pokok seperti beras dan kondisi kepemimpinan dalam pemerintah yang mulai diragukan oleh seluruh kalangan masyarakat. Faktor-faktor tersebut telah mendorong peningkatan berbagai macam kebutuhan masyarakat baik kebutuhan pokok maupun non pokok.

Sumber: Bank Indonesia (2002-2006)

Gambar 5.6. Perkembangan Tingkat Inflasi

5.7. Perkembangan Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional dilihat dari nilai Gross Domestic Product yang mencerminkan besarnya pengeluaran masyarakat. Sehingga dengan data GDP tersebut dapat mencerminkan besarnya pendapatan masyarakat secara umum. Besarnya pendapatan masyarakat di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Seperti pada gambar 5.7. pada bulan Juli 2002 nilai GDP sebesar

(66)

43

422910.1 milyar rupiah dan terus mengalami peningkatan sampai bulan Desember 2004 sebesar 470635.6 milyar rupiah. GDP mengalami penurunan pada bulan Januari 2005 menjadi 462563.6 milyar rupiah atau sebesar 0.98 persen. Secara umum setelah bulan Januari 2005 GDP mengalami peningkatan hingga akhir periode penelitian menjadi 544152.9 milyar rupiah.

0

Gambar 5.7. Perkembangan Pendapatan Nasional di Indonesia

5.8. Perkembangan Harga Saham Syariah

(67)

syariah nilainya mengalami peningkatan. Awal Juli 2002 saham syariah bernilai 73.201 terus meningkat sampai Desember 2006 sebesar 307.619.

0 Sumber: Bank Indonesia (2002-2006)

(68)

BAB VI. ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN PADA BANK

UMUM SYARIAH DI INDONESIA

Bagian ini akan menjelaskan mengenai hasil dan pembahasan yang diperoleh dari penelitian, yang diolah dengan menggunakan alat analisis Vector Error Correction Model (VECM) pada software E-views 4.1.

6.1. Kestasioneran Data

Uji kestasioneran pada seluruh variabel sangat penting dilakukan untuk data yang bersifat runtut waktu, guna mengetahui apakah data tersebut mengandung akar-akar unit atau tidak. Data yang tidak mengandung akar unit atau bersifat stasioner berarti data tersebut memiliki ragam yang tidak terlalu besar dan mempunyai kecenderungan untuk mendekati nilai rata-ratanya. Variabel dummy tidak dilakukan pengujian unit root karena jika diturunkan dari data level menjadi data first difference maka nilainya akan menjadi nol.

Apabila data yang digunakan tidak stasioner maka dapat menghasilkan hubungan yang palsu atau spurious regresion. Spurious regresion adalah regresi yang menggambarkan hubungan dua variabel atau lebih yang nampaknya signifikan secara statistik tetapi pada kenyataannya tidak, atau tidak sebesar yang nampak pada regresi yang dihasilkan.

(69)

Berdasarkan uji tersebut jika ADF statistik masing-masing variabel lebih kecil dari nilai kritis Mc Kinnon maka data tersebut stasioner. Hasil uji akar unit pada tingkat level baik dalam taraf nyata 1, 5 dan 10 persen pada sebagian besar variabel tidak stasioner, kecuali pada variabel inflasi, bonus giro, suku bunga simpanan berjangka dan suku bunga tabungan. Maka dari itu pengujian stasioneritas dilanjutkan pada first difference. Hasil pengujian akar-akar unit dapat dlihat pada Tabel 6.1.1:

Tabel 6.1.1. Uji Stasioneritas Pada Level Variabel

ADF

statistic Nilai kritis Mc Kinnon Keterangan

1% 5% 10%

LNRDEP_MUDHARABAH 5.852 -2.609 -1.947 -1.612

Tidak Stasioner

LNRTAB_MUDHARABAH 3.143 -2.611 -1.947 -1.612

Tidak Stasioner

LNRGIRO_WADIAH 3.103 -2.609 -1.947 -1.612

Tidak Stasioner

LNGDPR 1.171 -2.610 -1.947 -1.612

Tidak Stasioner

LNJII 3.114 -2.609 -1.947 -1.612

Tidak Stasioner

INF -5.125 -2.609 -1.947 -1.612 Stasioner

NISDEP -1.276 -2.612 -1.947 -1.612

Tidak Stasioner

NISTAB -0.985 -2.609 -1.947 -1.612

Tidak Stasioner BONUS GIRO -2.253 -2.609 -1.947 -1.612 Stasioner

R_SIMPANAN -6.378 -2.609 -1.947 -1.612 Stasioner

R_TABUNGAN -6.198 -2.609 -1.947 -1.612 Stasioner

Sumber: Lampiran 2

Catatan: dalam taraf nyata 5%

Gambar

Gambar 1.1. Grafik Perkembangan Aset Perbankan Syariah
Tabel 1.1. Komposisi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah (Juta Rupiah)
Gambar 3.1. Kurva Tabungan
Gambar 3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kantor DPRD sendiri memiliki Persatuan Wartawan Legislatif (PWL) Tugas persatuan wartawan legislatif ini biasa nya meliput atau memuat berita tentang apa saja

Paket Hemat 2 terdiri dari Modul SD, SMP, Skill Count SD dan SMP, English Skill, Administrasi v.4 dengan Logo Aqila Course, Biaya bagi hasil sebesar Rp 1.000,- per siswa

Penelitian ini bertujuan untuk : (a) menganalisis ketersediaan dan kebutuhan air minum di kawasan Gunung Ciremai dan potensi konflik dalam alokasi air minum lintas wilayah

Berita Acara Penjelasan, Addenddum Dokumen Pengadaan, KAK, dan Gambar Kerja dan Tanya Jawab dalam aplikas SPSE pada saat Penjelasan Pekerjaan merupakan satu kesatuan

Tema desain yang digunakan pada proyek Sentra Batik Khas Blora ini adalah Arsitektur Neo Vernakular.. Kata “Neo” diambil dari Bahasa Yunani dan digunakan sebagai

begitu Motivasi Kerja di perusahaan ini perlu diperhatikan dan ditingkatkan lagi karena memiliki nilai uji t atau parsial yang rendah dibanding dengan variabel

Hasil penelitian mengidentifikasi sepuluh tema yaitu persepsi tentang kepatuhan meliputi perilaku patuh, penyebab patuh, durasi patuh setelah pasien dirawat di rumah sakit;

Tanpa ada dukungan pimpinan, auditor yang paling ahli dan independen sekalipun tidak akan dapat menjalankan tugasnya dengan optimal, dan dengan demikian audit