• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Soal Jawab Akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Soal Jawab Akuntansi"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

CONTOH SOAL JAWAB AKUNTANSI BIAYA

CONTOH SOAL JAWAB AKUNTANSI BIAYA

1.

1. Perusahaan Perusahaan X X menetapkan menetapkan kebijakan kebijakan bahwa, bahwa, jika jika karyawan karyawan bekerja bekerja lebih lebih dari dari 45 45 jamjam dalam seminggu, maka mereka memiliki hak untuk memperoleh premi lembur. Dalam hal dalam seminggu, maka mereka memiliki hak untuk memperoleh premi lembur. Dalam hal ini, tarif lembur adalah 50% dari tarif upah. Jika dalam seminggu seorang karyawan bekerja ini, tarif lembur adalah 50% dari tarif upah. Jika dalam seminggu seorang karyawan bekerja selama 50 jam dengan tarif upah Rp 1.500 per jam, maka berapakah total upah yang

selama 50 jam dengan tarif upah Rp 1.500 per jam, maka berapakah total upah yang diperoleh oleh karyawan tersebut ?

diperoleh oleh karyawan tersebut ? Jawab :

Jawab : Jam

Jam Biasa Biasa 45 45 x x Rp Rp 1.500 1.500 = = Rp Rp 67.50067.500 Lembur

Lembur 5 5 x x Rp Rp 1.500 1.500 = = Rp Rp 7.5007.500 Premi

Premi Lembur Lembur 5 x 5 x Rp Rp 750 750 = = Rp Rp 3.750 3.750 ++ Total

Total Upah Upah Karyawan Karyawan Tersebut Tersebut Dalam Dalam Satu Satu Minggu Minggu == Rp 78.750Rp 78.750 2.

2. Misalkan seorang Misalkan seorang karyawan harus karyawan harus bekerja 45 bekerja 45 jam per jam per minggu. minggu. Upahnya Rp Upahnya Rp 500 per 500 per jam.jam. Dari 45 jam kerja

Dari 45 jam kerja tersebut, 10 jam merupakan waktu tersebut, 10 jam merupakan waktu mengangggur, dan sisanya digunakanmengangggur, dan sisanya digunakan untuk mengerjakan pesanan tertentu. Maka bagaimanakah jurnal untuk mencatat biaya tenaga untuk mengerjakan pesanan tertentu. Maka bagaimanakah jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut ?

kerja tersebut ? Jawab:

Jawab:

Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah : Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah : Barang

Barang dalam dalam proses proses -biaya -biaya tenaga tenaga kerja kerja langsung langsung Rp Rp 17.50017.500 Biaya

Biaya overhed overhed pabrik pabrik sesungguhnya sesungguhnya Rp Rp 5.0005.000 Gaji

Gaji dan dan Upah Upah Rp 22.500Rp 22.500 3.

3. Menurut Menurut penyelidikan penyelidikan waktu, waktu, jumlah kjumlah keluaran standar eluaran standar per per jam adalah jam adalah 10 10 satuan. Jikasatuan. Jika upah pokok sebesar Rp 800 per jam, maka tarif upah per satuan adalah Rp 80. Jika karyawan upah pokok sebesar Rp 800 per jam, maka tarif upah per satuan adalah Rp 80. Jika karyawan tidak dapat menghasilkan jumlah standar per jam, ia tetap dijamin mendapatkan upah Rp 800 tidak dapat menghasilkan jumlah standar per jam, ia tetap dijamin mendapatkan upah Rp 800  per jam. Tetapi bila karyawan dapat menghasilakan 15 satuan p

 per jam. Tetapi bila karyawan dapat menghasilakan 15 satuan per jam, maka berapakah upaher jam, maka berapakah upah yang diperoleh oleh karyawan tersebut ?

yang diperoleh oleh karyawan tersebut ? Jawab:

Jawab: Tarif upah

Tarif upah per satuan per satuan Rp 800 Rp 800 : 10 : 10 = Rp = Rp 8080 Upah

Upah standar standar per per jam jam = = Rp Rp 800800 Insentif

Insentif 5 5 x x Rp Rp 80 80 = = Rp Rp 400400 Upah

Upah yang yang diterima diterima pekerja pekerja per per jam jam == Rp 1.200Rp 1.200 4.

4. Suatu Suatu perusahaan perusahaan menetapkan menetapkan bahwa bahwa karyawan karyawan harus harus bekerja bekerja selama selama 5 5 jam jam dalam dalam seharisehari sehingga, setidaknya jam kerja karyawan selama seminggu adalah 35 jam. Adapun upahnya sehingga, setidaknya jam kerja karyawan selama seminggu adalah 35 jam. Adapun upahnya adalah sebesar Rp 2.000 per jam. Dari 35 jam kerja tersebut, 5 jam digunakan sebagai waktu adalah sebesar Rp 2.000 per jam. Dari 35 jam kerja tersebut, 5 jam digunakan sebagai waktu menganggur. Tentukanlah jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut ?

menganggur. Tentukanlah jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut ? Jawab:

Jawab:

Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah : Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah : Barang

Barang dalam dalam proses proses -biaya -biaya tenaga tenaga kerja kerja langsung langsung Rp Rp 60.00060.000 Biaya

Biaya overhed overhed pabrik pabrik sesungguhnya sesungguhnya Rp Rp 10.00010.000 Gaji

Gaji dan dan upah upah Rp Rp 70.00070.000 5.

5. Jika menurut Jika menurut penyelidikan penyelidikan waktu (time waktu (time study), di study), di butuhkan butuhkan waktu waktu 10 menit 10 menit untukuntuk menghasilkan 1 satuan produk, maka jumlah keluaran standar per jam adalah 6 satuan. Ji menghasilkan 1 satuan produk, maka jumlah keluaran standar per jam adalah 6 satuan. Ji kaka upah pokok sebesar Rp 2400 per jam, maka tarif upah per satuan adalah 400 (Rp 2400 : 6). upah pokok sebesar Rp 2400 per jam, maka tarif upah per satuan adalah 400 (Rp 2400 : 6). Karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah standar per jam tetap dijamin

Karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah standar per jam tetap dijamin

mendapatkanupah Rp 2400 per jam, tetapi bila ia dapat menghasilkan 10 satuan per jam (ada mendapatkanupah Rp 2400 per jam, tetapi bila ia dapat menghasilkan 10 satuan per jam (ada

(2)

kelebihan 4 satuan dari jumlah satuan standar per jam). Maka bagaimana perhitungan kelebihan 4 satuan dari jumlah satuan standar per jam). Maka bagaimana perhitungan upahnya?

upahnya? Jawab : Jawab : Upah

Upah Dasar Dasar per per jam jam Rp Rp 2.4002.400 Insentif

Insentif : : 4 4 x x Rp Rp 400 400 (2.400 (2.400 : : 6) 6) 1.600 1.600 ++ Upah yang di terima pekerja per jam

Upah yang di terima pekerja per jam Rp 4.000Rp 4.000 6.

6. Dalam Dalam suatu suatu perusahaan, perusahaan, jika jika karyawan karyawan bekerja lebbekerja lebih ih dari dari 50 50 jam jam dalam dalam seminggu,seminggu, maka mereka memiliki hak untuk memperoleh premi lembur. Dalam hal ini, tarif lembur maka mereka memiliki hak untuk memperoleh premi lembur. Dalam hal ini, tarif lembur adalah 50% dari tarif upah. Jika dalam seminggu seorang karyawan bekerja selama 52 jam adalah 50% dari tarif upah. Jika dalam seminggu seorang karyawan bekerja selama 52 jam dengan tarif upah Rp 1.000 per jam, maka berapakah total upah yang diperoleh oleh

dengan tarif upah Rp 1.000 per jam, maka berapakah total upah yang diperoleh oleh karyawan tersebut ?

karyawan tersebut ? Jawab:

Jawab: Jam

Jam Biasa Biasa 50 50 x x Rp Rp 1.000 1.000 = = Rp Rp 50.00050.000 Lembur

Lembur 2 2 x x Rp Rp 1.000 1.000 = = Rp Rp 2.0002.000 Premi

Premi Lembur Lembur 2 2 x x Rp Rp 500 500 = = Rp Rp 1.000 1.000 ++ Total

Total Upah Upah Karyawan Karyawan Tersebut Tersebut Dalam Dalam Satu Satu Minggu Minggu == Rp 53.000Rp 53.000 7.

7. Jika seorang Jika seorang operator mesin operator mesin bubut, bubut, Gunadi, Gunadi, memperoleh Rmemperoleh Rp 12.p 12.000 000 per jam per jam untuk untuk kerjakerja  biasa dan lemburnya dibayar satu setengah kali tarif biasa, maka

 biasa dan lemburnya dibayar satu setengah kali tarif biasa, maka preminya preminya adalah Rp 6.000 adalah Rp 6.000  per jam lembur. Jika dia bekerja 44 jam termasuk 4 jam lembur dalam satu mingg

 per jam lembur. Jika dia bekerja 44 jam termasuk 4 jam lembur dalam satu minggu, dan jikau, dan jika mesin operator bubut diberhentikan selama 3 jam, berapakah total upah Gunadi dan buatlah mesin operator bubut diberhentikan selama 3 jam, berapakah total upah Gunadi dan buatlah  jurnalnya?

 jurnalnya? Jawab : Jawab : Tenaga

Tenaga Kerja Kerja Langsung Langsung 41 41 jam jam x x Rp Rp 12.000 12.000 Rp Rp 492.000492.000 Premi

Premi Lembur Lembur 4 4 jam jam x x Rp Rp 6.000 6.000 Rp Rp 24.00024.000 (Overhead Pabrik)

(Overhead Pabrik) Waktu

Waktu menganggur menganggur 3 3 jam jam x x Rp Rp 12.000 12.000 Rp Rp 36.00036.000 (Overhead Pabrik)

(Overhead Pabrik)

Total upah untuk 44 jam

Total upah untuk 44 jam Rp 552.000Rp 552.000 Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah :

Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah : Barang

Barang dalam dalam proses proses -biaya -biaya tenaga tenaga kerja kerja langsung langsung Rp Rp 492.000492.000 Biaya

Biaya overhed overhed pabrik pabrik sesungguhnya sesungguhnya Rp Rp 60.00060.000 Gaji

Gaji dan dan upah upah Rp Rp 552.000552.000 8.

8. Misalkan PeruMisalkan Perusahaan A sahaan A hanya hanya mempekerjakan 3 mempekerjakan 3 orang orang karyawan; karyawan; Sule, ASule, Andre, ndre, dandan  Nunung. Berdasarkan kartu had

 Nunung. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan Maret 2010, ir minggu pertama bulan Maret 2010, bagian pembuat daftarbagian pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar

gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk periode gaji dan upah untuk periode yang bersangkutan. Menurut kartuyang bersangkutan. Menurut kartu hadir

hadir karyawan karyawan Sule Sule bekerja bekerja selama selama seminggu seminggu sebanyak sebanyak 42 42 jam, jam, dengan dengan upah upah per per jamjam Rp 1.

Rp 1.500, 500, Karyawan Karyawan Andre bekAndre bekerja erja selama seminggu selama seminggu sebanyak sebanyak 42 jam 42 jam dengan dengan tarif upahtarif upah Rp 1.250

Rp 1.250 per jam. Sedangkan Karyawan Nunper jam. Sedangkan Karyawan Nunung bekerja selama periode yang sama, bekerjaung bekerja selama periode yang sama, bekerja 40 jam dengan tarif upah Rp 1.200 per jam. Bagaimana penggunaan jam hadir

40 jam dengan tarif upah Rp 1.200 per jam. Bagaimana penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut menurut kartu jam kerja?

masing karyawan tersebut menurut kartu jam kerja? Jawab :

Jawab : Penggunaan

Penggunaan Waktu Waktu Kerja Kerja Sule Sule Andre Andre NunungNunung Untuk

Untuk pesanan pesanan # # 103 103 15 15 jam jam 20 20 jam jam 20 jam20 jam Untuk

Untuk pesanan pesanan # # 108 108 23 23 jam jam 18 18 jam jam 10 10 jamjam Untuk

(3)

kelebihan 4 satuan dari jumlah satuan standar per jam). Maka bagaimana perhitungan kelebihan 4 satuan dari jumlah satuan standar per jam). Maka bagaimana perhitungan upahnya?

upahnya? Jawab : Jawab : Upah

Upah Dasar Dasar per per jam jam Rp Rp 2.4002.400 Insentif

Insentif : : 4 4 x x Rp Rp 400 400 (2.400 (2.400 : : 6) 6) 1.600 1.600 ++ Upah yang di terima pekerja per jam

Upah yang di terima pekerja per jam Rp 4.000Rp 4.000 6.

6. Dalam Dalam suatu suatu perusahaan, perusahaan, jika jika karyawan karyawan bekerja lebbekerja lebih ih dari dari 50 50 jam jam dalam dalam seminggu,seminggu, maka mereka memiliki hak untuk memperoleh premi lembur. Dalam hal ini, tarif lembur maka mereka memiliki hak untuk memperoleh premi lembur. Dalam hal ini, tarif lembur adalah 50% dari tarif upah. Jika dalam seminggu seorang karyawan bekerja selama 52 jam adalah 50% dari tarif upah. Jika dalam seminggu seorang karyawan bekerja selama 52 jam dengan tarif upah Rp 1.000 per jam, maka berapakah total upah yang diperoleh oleh

dengan tarif upah Rp 1.000 per jam, maka berapakah total upah yang diperoleh oleh karyawan tersebut ?

karyawan tersebut ? Jawab:

Jawab: Jam

Jam Biasa Biasa 50 50 x x Rp Rp 1.000 1.000 = = Rp Rp 50.00050.000 Lembur

Lembur 2 2 x x Rp Rp 1.000 1.000 = = Rp Rp 2.0002.000 Premi

Premi Lembur Lembur 2 2 x x Rp Rp 500 500 = = Rp Rp 1.000 1.000 ++ Total

Total Upah Upah Karyawan Karyawan Tersebut Tersebut Dalam Dalam Satu Satu Minggu Minggu == Rp 53.000Rp 53.000 7.

7. Jika seorang Jika seorang operator mesin operator mesin bubut, bubut, Gunadi, Gunadi, memperoleh Rmemperoleh Rp 12.p 12.000 000 per jam per jam untuk untuk kerjakerja  biasa dan lemburnya dibayar satu setengah kali tarif biasa, maka

 biasa dan lemburnya dibayar satu setengah kali tarif biasa, maka preminya preminya adalah Rp 6.000 adalah Rp 6.000  per jam lembur. Jika dia bekerja 44 jam termasuk 4 jam lembur dalam satu mingg

 per jam lembur. Jika dia bekerja 44 jam termasuk 4 jam lembur dalam satu minggu, dan jikau, dan jika mesin operator bubut diberhentikan selama 3 jam, berapakah total upah Gunadi dan buatlah mesin operator bubut diberhentikan selama 3 jam, berapakah total upah Gunadi dan buatlah  jurnalnya?

 jurnalnya? Jawab : Jawab : Tenaga

Tenaga Kerja Kerja Langsung Langsung 41 41 jam jam x x Rp Rp 12.000 12.000 Rp Rp 492.000492.000 Premi

Premi Lembur Lembur 4 4 jam jam x x Rp Rp 6.000 6.000 Rp Rp 24.00024.000 (Overhead Pabrik)

(Overhead Pabrik) Waktu

Waktu menganggur menganggur 3 3 jam jam x x Rp Rp 12.000 12.000 Rp Rp 36.00036.000 (Overhead Pabrik)

(Overhead Pabrik)

Total upah untuk 44 jam

Total upah untuk 44 jam Rp 552.000Rp 552.000 Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah :

Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah : Barang

Barang dalam dalam proses proses -biaya -biaya tenaga tenaga kerja kerja langsung langsung Rp Rp 492.000492.000 Biaya

Biaya overhed overhed pabrik pabrik sesungguhnya sesungguhnya Rp Rp 60.00060.000 Gaji

Gaji dan dan upah upah Rp Rp 552.000552.000 8.

8. Misalkan PeruMisalkan Perusahaan A sahaan A hanya hanya mempekerjakan 3 mempekerjakan 3 orang orang karyawan; karyawan; Sule, ASule, Andre, ndre, dandan  Nunung. Berdasarkan kartu had

 Nunung. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan Maret 2010, ir minggu pertama bulan Maret 2010, bagian pembuat daftarbagian pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar

gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk periode gaji dan upah untuk periode yang bersangkutan. Menurut kartuyang bersangkutan. Menurut kartu hadir

hadir karyawan karyawan Sule Sule bekerja bekerja selama selama seminggu seminggu sebanyak sebanyak 42 42 jam, jam, dengan dengan upah upah per per jamjam Rp 1.

Rp 1.500, 500, Karyawan Karyawan Andre bekAndre bekerja erja selama seminggu selama seminggu sebanyak sebanyak 42 jam 42 jam dengan dengan tarif upahtarif upah Rp 1.250

Rp 1.250 per jam. Sedangkan Karyawan Nunper jam. Sedangkan Karyawan Nunung bekerja selama periode yang sama, bekerjaung bekerja selama periode yang sama, bekerja 40 jam dengan tarif upah Rp 1.200 per jam. Bagaimana penggunaan jam hadir

40 jam dengan tarif upah Rp 1.200 per jam. Bagaimana penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut menurut kartu jam kerja?

masing karyawan tersebut menurut kartu jam kerja? Jawab :

Jawab : Penggunaan

Penggunaan Waktu Waktu Kerja Kerja Sule Sule Andre Andre NunungNunung Untuk

Untuk pesanan pesanan # # 103 103 15 15 jam jam 20 20 jam jam 20 jam20 jam Untuk

Untuk pesanan pesanan # # 108 108 23 23 jam jam 18 18 jam jam 10 10 jamjam Untuk

(4)

Dengan demikian upah karyawan tersebut di

Dengan demikian upah karyawan tersebut di hitung sebesar Rp 163.500 (42 jam hitung sebesar Rp 163.500 (42 jam x Rp 1.500,x Rp 1.500, ditambah 42 jam x

ditambah 42 jam x Rp 1.250, ditambah 40 jam x Rp 1.200)Rp 1.250, ditambah 40 jam x Rp 1.200) Dan di distribusikan sebagai berikut :

Dan di distribusikan sebagai berikut : Distribusi

Distribusi biaya biaya tenaga tenaga kerja kerja Sule Sule Andre Andre NunungNunung Dibebankan sebagai BTK langsung

Dibebankan sebagai BTK langsung Pesanan

Pesanan # # 103 103 22.500 22.500 25.000 25.000 24.00024.000 Pesanan

Pesanan # # 108 108 34.500 34.500 22.500 22.500 12.00012.000 Dibebankan

Dibebankan sebagai sebagai BOP BOP 6.000+ 6.000+ 5.000 5.000 + + 12.000 12.000 ++ Jumlah upah minggu pertama bulan

Jumlah upah minggu pertama bulan Maret

Maret 2010 2010 63.000 63.000 52.500 52.500 48.00048.000 PPh yang dipotong oleh Perusahaan

PPh yang dipotong oleh Perusahaan 15% dari upah minggu pertama bulan 15% dari upah minggu pertama bulan Maret

Maret 2010 2010 9.450 _ 9.450 _ 7.875 7.875 _ _ 7.200 7.200 __ Jumlah upah bersih yang diterima

Jumlah upah bersih yang diterima Karyawan

Karyawan 53.550 53.550 44.625 44.625 40.80040.800 9.

9. PT. PT. Maju Maju Terus hTerus hanya anya memperkerjakan memperkerjakan 2 2 orang orang karyawan, karyawan, Anisa Anisa dan Hdan Hasna.asna.

Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan April 2010, bagian pembuat daftar gaji dan Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan April 2010, bagian pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji

upah membuat daftar gaji dan upah untuk perioda yang bersangkutan. Menurut kartu hadir,dan upah untuk perioda yang bersangkutan. Menurut kartu hadir, karyawan Anisa bekerja selama seminggu sebanyak 40 jam, dengan upah per jam Rp 1.500, karyawan Anisa bekerja selama seminggu sebanyak 40 jam, dengan upah per jam Rp 1.500, sedangkan karyawan H

sedangkan karyawan Hasna selama perioda yang asna selama perioda yang sama bekerja 30 jam dengan sama bekerja 30 jam dengan tarif upah tarif upah RpRp 1.000. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut 1.000. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut disajikan sebagai berikut:

disajikan sebagai berikut: Penggunaan

Penggunaan Waktu Waktu Kerja Kerja Anisa Anisa HasnaHasna Untuk

Untuk pesanan pesanan # # 123 123 15 15 jam jam 20 20 jamjam Untuk

Untuk pesanan pesanan # # 234 234 20 20 jam jam 10 10 jamjam Untuk

Untuk menunggu menunggu persiapan persiapan pekerjaan pekerjaan 5 5 jam jam 0 0 jamjam Buatlah jurnal akuntansi biaya gaji dan upah berdasarkan data tersebut! Buatlah jurnal akuntansi biaya gaji dan upah berdasarkan data tersebut! Jawab

Jawab : : PT PT MAJU MAJU TERUSTERUS

BIAYA BAHAN BAKU BIAYA BAHAN BAKU MINGGU

MINGGU KE-1 KE-1 APRIL 20APRIL 201010 Distribusi

Distribusi Biaya Biaya Tenaga Tenaga Kerja Kerja Anisa Anisa HasnaHasna Dibebankan sebagai biaya

Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung: tenaga kerja langsung: Pesanan

Pesanan # # 123 123 Rp Rp 22.500 22.500 Rp Rp 20.00020.000 Pesanan

Pesanan # # 234 234 Rp Rp 30.000 30.000 Rp Rp 10.00010.000 Dibebankan

Dibebankan sebagai sebagai BOP BOP Rp Rp 7.500 7.500 Rp Rp 00 Jumlah upah minggu pertama

Jumlah upah minggu pertama Rp 60.000Rp 60.000 Rp 30.000Rp 30.000  bulan April 2010

 bulan April 2010 PPh

PPh yang dipotong oleh perusahaan yang dipotong oleh perusahaan 20%

20% dari upah minggu pertama dari upah minggu pertama  bulan April 2010

 bulan April 2010 Rp Rp 12.000 12.000 Rp Rp 6.0006.000 Jumlah upah bersih yang diterima

(5)

karyawan

karyawan Rp 48.000Rp 48.000 Rp 24.000Rp 24.000 ·

· Atas Atas dasar dasar rekapitulasi rekapitulasi gaji gaji dan dan upah upah tersebut, tersebut, Bagian Bagian Akuntansi Akuntansi kemudian kemudian menjurnal:menjurnal: Barang

Barang Dalam Dalam Proses-Biaya Proses-Biaya Tenaga Tenaga Kerja Kerja Rp Rp 82.50082.500 Biaya

Biaya Overvead Overvead Pabrik Pabrik Rp Rp 7.5007.500 Gaji

Gaji dan dan Upah Upah Rp Rp 90.00090.000 ·

· Atas Atas dasar dasar bukti bukti kas kas keluar, keluar, Bagian Bagian Akuntansi Akuntansi membuat membuat jurnal jurnal sebagai sebagai berikut:berikut: Gaji

Gaji dan dan Upah Upah Rp Rp 90.00090.000 Utang

Utang PPh PPh Karyawan Karyawan Rp Rp 18.00018.000 Utang

Utang Gaji Gaji dan dan Upah Upah Rp Rp 72.00072.000 ·

· Atas Atas dasar dasar daftar daftar gaji gaji dan dan upah upah yang yang telah telah ditandatangani ditandatangani karyawan, karyawan, Bagian Bagian AkuntansiAkuntansi membuat jurnal sebagai berikut:

membuat jurnal sebagai berikut: Utang

Utang Gaji Gaji dan dan Upah Upah Rp Rp 72.00072.000 Kas

Kas Rp Rp 72.00072.000

·

· Penyetoran Penyetoran PPh PPh karyawan karyawan ke ke Kantor Kantor Perbendaharaan Perbendaharaan Negara Negara dijurnal dijurnal oleh oleh BagianBagian Akuntansi sebagai berikut:

Akuntansi sebagai berikut: Utang

Utang PPh PPh Karyawan Karyawan Rp Rp 18.00018.000 Kas

Kas Rp Rp 18.00018.000

10.

10. Perusahaan Perusahaan ABC ABC hanya hanya memperkerjakan memperkerjakan 3 3 orang orang karyawan, karyawan, Fitriani, Fitriani, Lala Lala dandan Meddy. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama

Meddy. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan November 2010, bagian pembuatbulan November 2010, bagian pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk perioda yang bersangkutan. daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk perioda yang bersangkutan.

Menurut kartu hadir, karyawan Fitriani bekerja selama seminggu sebanyak 35 jam, dengan Menurut kartu hadir, karyawan Fitriani bekerja selama seminggu sebanyak 35 jam, dengan upah per jam Rp 1.000; karyawan Lala bekerja selama seminggu sebanyak 35 jam, dengan upah per jam Rp 1.000; karyawan Lala bekerja selama seminggu sebanyak 35 jam, dengan upah per jam Rp. 1.20

upah per jam Rp. 1.200; sedangkan Meddy selama perioda yang sama bekerja 0; sedangkan Meddy selama perioda yang sama bekerja 45 jam dengan45 jam dengan tarif upah

tarif upah Rp 1.500. Rp 1.500. Menurut kartu jam kMenurut kartu jam kerja, penggunaan jam herja, penggunaan jam hadir masing-masingadir masing-masing karyawan tersebut disajikan sebagai berikut:

karyawan tersebut disajikan sebagai berikut: Penggunaan

Penggunaan Waktu Waktu Kerja Kerja Fitriani Fitriani Lala Lala MeddyMeddy Untuk

Untuk pesanan pesanan # # 432 432 15 15 jam jam 20 20 jam jam 25 25 jamjam Untuk

Untuk pesanan pesanan # # 321 321 15 15 jam jam 15 15 jam jam 10 10 jamjam Untuk

Untuk menunggu menunggu persiapan persiapan pekerjaan pekerjaan 5 5 jam jam 0 0 jam jam 10 10 jamjam Buatlah jurnal akuntansi biaya gaji dan upah berdasarkan data tersebut! Buatlah jurnal akuntansi biaya gaji dan upah berdasarkan data tersebut! Jawab:

Jawab: PT PT ABCABC

BIAYA BAHAN BAKU BIAYA BAHAN BAKU MINGGU

MINGGU KE-1 KE-1 NOVEMBER 2010NOVEMBER 2010 Distribusi

Distribusi Biaya Biaya Tenaga Tenaga Kerja Kerja Fitriani Fitriani Lala Lala MeddyMeddy Dibebankan sebagai biaya

Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung: tenaga kerja langsung: Pesanan

Pesanan # # 432 432 Rp Rp 15.000 15.000 Rp Rp 24.000 24.000 Rp Rp 37.50037.500 Pesanan

Pesanan # # 321 321 Rp Rp 15.000 15.000 Rp Rp 18.000 18.000 Rp Rp 15.00015.000 Dibebankan

Dibebankan sebagai sebagai BOP BOP Rp Rp 5.000 5.000 Rp Rp 0 0 Rp Rp 15.00015.000 Jumlah upah minggu pertama

Jumlah upah minggu pertama RpRp 35.000 35.000 Rp Rp 42.000 42.000 Rp Rp 67.50067.500  bulan November 2010

 bulan November 2010

PPh yang dipotong oleh perusahaan PPh yang dipotong oleh perusahaan 20% dari upah minggu pertama 20% dari upah minggu pertama

(6)

 bulan November 2010

 bulan November 2010 Rp 7.000 Rp 7.000 Rp Rp 8.400 8.400 Rp 13.500Rp 13.500 Jumlah upah bersih yang diterima

Jumlah upah bersih yang diterima Karyawan

Karyawan Rp Rp 28.000 28.000 Rp Rp 33.600 33.600 Rp Rp 54.00054.000 ·

· Atas Atas dasar dasar rekapitulasi rekapitulasi gaji gaji dan dan upah upah tersebut, tersebut, Bagian Bagian Akuntansi Akuntansi kemudian kemudian menjurnal:menjurnal: Barang

Barang Dalam Dalam Proses-Biaya Proses-Biaya Tenaga Tenaga Kerja Kerja Rp Rp 124.500124.500 Biaya

Biaya Overvead Overvead Pabrik Pabrik Rp Rp 20.00020.000 Gaji

Gaji dan dan Upah Upah Rp Rp 144.500144.500 ·

· Atas Atas dasar dasar bukti bukti kas kas keluar, keluar, Bagian Bagian Akuntansi Akuntansi membuat membuat jurnal jurnal sebagai sebagai berikut:berikut: Gaji

Gaji dan dan Upah Upah Rp Rp 144.500144.500 Utang

Utang PPh PPh Karyawan Karyawan Rp Rp 28.90028.900 Utang

Utang Gaji Gaji dan dan Upah Upah Rp Rp 115.600115.600 ·

· Atas Atas dasar dasar daftar daftar gaji gaji dan dan upah upah yang yang telah telah ditandatangani ditandatangani karyawan, karyawan, Bagian Bagian AkuntansiAkuntansi membuat jurnal sebagai berikut:

membuat jurnal sebagai berikut: Utang

Utang Gaji Gaji dan dan Upah Upah Rp Rp 115.600115.600 Kas

Kas Rp Rp 115.600115.600

·

· Penyetoran Penyetoran PPh PPh karyawan karyawan ke ke Kantor Kantor Perbendaharaan Perbendaharaan Negara Negara dijurnal dijurnal oleh oleh BagianBagian Akuntansi sebagai berikut:

Akuntansi sebagai berikut: Utang

Utang PPh PPh Karyawan Karyawan Rp Rp 28.90028.900 Kas

(7)

CONTOH SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI BIAYA PERUSAHAAN INDUSTRI PT. Damai Abadi sebuah perusahaan yang bergerak dalam industry mainan anak-anak. Perusahaan merencanakan akan menyusun Laporan Laba / Rugi dan Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan secara terpisah.

Berikut ini data biaya yang diperlukan oleh perusahaan tersebut untuk tahun 2015 :

Penjualan Rp. 150.000.000

Pembelian Bahan Rp. 35.000.000

Ongkos angkut pembelian Rp. 600.000

Retur dan potongan pembelian Rp. 1.800.000

Bahan penolong Rp. 5.000.000

Tenaga kerja langsung Rp. 7.500.000

Listrik pabrik Rp. 1.250.000

Penyusutan mesin dan peralatan pabrik Rp. 1.600.000

Pajak bumi dan bangunan pabrik Rp. 1.000.000

Asuransi pabrik Rp. 1.200.000

BOP lain-lain Rp. 4.100.000

Pendapatan piutang Rp. 2.500.000

Biaya bunga Rp. 3.000.000

Biaya pemasaran Rp. 25.000.000

Biaya administrasi dan umum Rp. 15.000.000

Data Persediaan awal dan akhir :

Keterangan Awal Akhir

Bahan Rp 2.000.000 Rp 1.500.000

Produk dalam proses Rp 1.450.000 Rp 1.750.000

Produk selesai Rp 2.000.000 Rp 1.250.000

Catatan :

Pemakaian bahan langsung dan bahan tidak langsung menggunakan satu rekening yaitu rekening bahan.

Diminta :

 Susunlah laporan harga pokok produksi dan penjualan untuk tahun 2015.  Susunlah laporan laba/rugi perusahaan untuk tahun 2015.

(8)

Penyelesaian :

1. Laporan harga pokok produksi dan penjualan PT. DAMAI ABADI

Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan Untuk Tahun berakhir 31 Desember 2015

Persediaan bahan awal Rp. 2.000.000

Pembelian bahan Rp. 35.000.000

Ongkos angkut pembelian Rp. 600.000 +

Rp. 35.600.000 Retur dan potongan pembelian Rp. 1.800.000

-Pembelian bahan Rp. 33.800.000 +

Bahan tersedia untuk di pakai Rp. 35.800.000

Kurang :

Bahan penolong Rp. 5.000.000

Persediaan bahan akhir Rp. 1.500.000 +

Rp. 6.500.000

-Bahan baku langsung digunakan Rp. 29.300.000

Tenaga kerja langsung Rp. 45.000.000

BOP :

- Bahan penolong Rp. 5.000.000

- Tenaga kerja tidak langsung Rp. 7.500.000

- Listrik pabrik Rp. 1.250.000

- Penyusutan mesin dan peralatan pabrik Rp. 1.600.000 - Pajak Bumi dan Bangunan Pabrik Rp. 1.000.000

- Asuransi pabrik Rp. 1.200.000

- BOP lain-lain Rp. 4.100.000 +

- Total BOP Rp. 21.650.000 +

Biaya Produksi Rp. 96.450.000

Persediaan produk dalam proses awal Rp. 1.450.000

-Rp. 95.000.000

Persediaan produk dalam proses akhir Rp. 1.750.000

-Harga Pokok Produksi Rp 93.250.000

(9)

HPP tersedia untuk dijual Rp. 95.250.000

Persediaan Pokok selesai akhir Rp. 1.250.000 +

Harga Pokok Penjualan Rp. 94.000.000

2. Laporan Laba / Rugi

PT. DAMAI ABADI Laporan Laba / Rugi

Untuk Tahun berakhir 31 Desember 2015

Penjualan Rp150.000.000 HPP Rp94.000.000 -Laba kotor Rp56.000.000 Biaya Operasi  Beban Pemasaran Rp25.000.000  Beban Administrasi Rp15.000.000 +

Total Biaya Operasi Rp40.000.000

-Laba Operasi  Rp16.000.000 Pendapatan lain-lain  Pendapatan Piutang Rp2.500.000 + Rp18.500.000 Biaya lain-lain  Biaya Bunga Rp3.000.000

-Laba bersih sebelum pajak Rp15.500.000

Pajak 30% Rp4.650.000

-Laba bersih setelah pajak Rp10.850.000

Akuntansi Biaya sering dipakai pada perusahaan manufaktur, dimana perusahaan itu membeli  barang mentah, memprosesnya dan menjualnya. Tidak seperti perusahaan dagang yang hanya

membeli barang dan menjualnya lagi. Karena di perusahaan manufaktur kita “memproses”  berarti dapat disimpulkan bahwa kita mengolah barang mentah menjadi barang jadi. Untuk

menentukan Harga Pokok Produksi maka diperlukan biaya- biaya yang terlibat dalam memproses barang . Adalah sbb :

 Biaya Bahan Baku

Biaya yang timbul karena adanya pemakaian bahan baku / bahan mentah dalam  proses memproduksi barang/ produk

(10)

Biaya yang timbul karena pemakaian tenaga kerja yang digunakan untuk mengolah/ memproduksi barang. Jadi, gaji untuk membayar tenaga kerja ini disebut Biaya Tenaga Kerja Langsung.

 BOP (Biaya Overhead Pabrik )

Biaya yang timbul karena pemakaian fasilitas untuk mengolah barang berupa mesin,alat,tempat kerja dan kemudahan lainnya.

Yang termasuk dalam BOP adalah : 1. Bahan Penolong

2. BTKTL ( Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung ) 3. Beban Listrik pabrik

4. Biaya operasional pabrik

selain ketiga komponen diatas, terdapat biaya komersial. Bia ya komersial adalah biaya yang timbul diluar dari kegiatan produksi seperti biaya pemasaran dan bia ya admin dan umum.  Nah, tanpa basa- basi mari kita langsung ke contoh soal …

PT. SUBUR bergerak dibidang pembuatan tas. Pada bulan Februari 2012 perusahaan memproduksi 400 produk dengan harga rp. 150.000,00 per produk. Berikut adalah rincian  biaya yang dikeluarkan prusahaan :

1. Pembelian bahan baku Rp.4.000.000 dan bahan penolong 30% dari pembelian bahan  baku.

2. Ongkos angkut pembelian Rp. 180.000

3. Potongan pembelian 4% dari pembelian bahan baku langsung

4. Perusahaan menggaji 20 karyawan dengan gaji Rp. 400.000 perbulan dan seorang manajer sebesar Rp. 1000.000

5. Perusahaan mengeluarkan biaya listrik Rp. 430.000, biaya penyusutan Rp 190.000,  biaya asuransi pabrik rP 120.000, Biaya lain-lain sebesar Rp.285.000

6. Biaya Admin dan umum sebesar Rp 850.000, biaya pemasaran Rp. 750.000 7.  pajak sebesar 10%

8. 3% dari penjualan adalah potongan penjualan.

Dibawah ini adalah data- data mengenai nilai persediaan perusahaan :

Persediaan ( inventory)

awal

akhir 

Bahan Baku Rp 480.000 Rp. 220.000

Barang dalam proses Rp. 440.000 Rp. 530.000 Barang Jadi Rp. 670.000 Rp. 430.000 Diminta :

1. Hitung besar biaya bahan baku ! 2. Hitung biaya overhead pabrik !

(11)

3. Hitung biaya Produksi !

4. Hitung Harga pokok produksi ! 5. Hitung Harga Pokok Penjualan ! 6. Hitung Laporan Rugi Laba ! JAWABAN :

1. Menghitung besarnya biaya bahan baku : Pesediaan bahan baku awal Rp. 480.000

Pembelian bahan baku Rp. 4.000.000 Ongkos angkut pemb Rp. 180.000 + Rp. 4.180.000

Potongan pembelian Rp. (160.000) Pembelian Bersih Rp. 4.020.000+

Bahan baku siap digunakan Rp. 4500.000 Persediaan Bahan baku akhir Rp. (220.000) Biaya bahan baku RP. 4.280.000

*akhirnya ketemu deh.. Biaya bahan baku dalam pembuatan tas milik PT.SUBUR sebesar Rp.4.280.000 . Jika masih bingung potongan pembelian dari mana, yaitu 4% dari pembelian bahan baku ( 4% x 4.000.000 ) *

2. Menghitung Biaya Overhead Pabrik 

 Bahan Penolong Rp. 1.200.000  BTKL Rp. 1.000.000

 Biaya Listrik Pabrik Rp. 430.000  Biaya Asuransi Rp. 120.000  Biaya Depresiasi Rp. 190.000  Biaya lain-lain Rp. 285.000+

Biaya Overhead Pabrik Rp. 3.225.000

*AKhirnya BOP udah berhasil ditemukan.. jika kalian bingung BTKL sebesar

1.000.000 dapat darimana, biaya tersebut didapat dari Gaji manajer. Karena manajer tidak ikut langsung dalam pembuatan bahan baku, maka biaya gaji manajer

dimasukkan dalam BOP*

3. Menghitung Biaya Produksi

 Biaya Bahan Baku Langsung Rp. 4.280.000  Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 8.000.000  BOP Rp. 3.225.000+

Biaya Produksi Rp.15.505.000

Dalam mencari Biaya Produksi, Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) didapat dari 20 orang karyawan dengan gaji perbulan Rp. 400.000 , jadi ( 20 x 400.000 = 8.000.000)

(12)

Karena karyawan secara langsung ikut memproduksi bahan baku, jadi tenaga mereka diklasifikasikan sebagai BTKL.

4. Menghitung Besarnya Harga Pokok Produksi

 Persediaan BDP awal Rp. 440.000  Biaya Produksi Rp. 15.505.000+  Barang Dalam Proses Rp. 15.945.000  Persediaan BDP akhir Rp. (530.000)  Harga Pokok Produksi Rp. 15.415.000

Kayanya gak ada yang perlu dijelasin dalam menghitung HP Produksi karena nilai persediaan BDP sudah diketahui diatas..

5. Menghitung besarnya Harga Pokok Penjualan

 Barang jadi awal Rp. 670.000  HP Produksi Rp. 15.415.000+

 Barang tersedia utk dijual Rp. 16.085.000  Persediaan barang jadi akhir Rp. (430.000)  HP Penjualan Rp. 15.655.000

*untuk menghitung HP Penjualan saya rasa gak ada yang sulit, karena nilai nominal Barang jadi awal sudah diketahui disoal.

6. Laporan R/L PT. SUBUR  INCOME STATEMENT FEBRUARI 2012 Penjualan Rp60.000.000 Potongan penjualan Rp1.800.000 -Penjualan bersih Rp58.200.000 HPP Rp15.655.000 -Laba kotor Rp42.545.000 Beban usaha :  Beban pemasaran Rp750.000  Biaya admin dan umum Rp850.000 +

Total beban usaha Rp1.600.000

-Laba sebelum pajak Rp40.945.000

Pajak 10% Rp4.094.500

-Laba bersih setelah pajak Rp36.850.500

ini dia klimaks dari entri ini. LAPORAN RUGI LABA. Bila kalian bingung dapat darimana aja jumlah nominal diatas, saya akan beritahu perhitungannya.. Penjualan sebesar 60.000.000 didapat dari ( 400 produk x Rp. 150.000 / unit), sedangkan potongan penjulan sebesar 1.800.000 didapat dari 3% dari penjualan, ( 3% x 60.000.000), dan pajak sebesar Rp. 4.094.500 didapat dari (10% x laba sebelum pajak)

(13)

AKUNTANSI BIAYA METODE HARGA POKOK PROSES (Contoh Soal

dan Penyelesaian)

1. PRODUK DIOLAH MELALUI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI Contoh Soal:

PT. Yudhistira Telecomm (perusahaan yang memproduksi komponen smartphone) mengolah  produknya secara masal melalui satu departemen. Adapun biaya yang dikeluarkan selama  bulan Januari 2013 adalah sbb :

Biaya Bahan Baku 162.500.000 Biaya Bahan Penolong 100.000.000 Biaya Tenaga Kerja 185.000.000 Biaya Overhead Pabrik 200.000.000

Total 647.500.000

Jumlah produk yang dihasilkan adalah : -Barang Jadi sebanyak 4.500 kg

-Barang Dalam Proses sebanyak 500 kg (100% BBB dan BBP, 80% BTK, 60% BOP) Diminta

A. Buatlah Harga Pokok Per satuan

B. Hitunglah Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses C. Buatlah Jurnal pencatatan biaya produksi yang diperlukan

Jawab: A.

Mencari Unit Equivalen

Unit Equvalen = Barang Jadi + ( 100% x BDP)

 BBB dan BBP = 4500 +(100% x 500) = 5000

 BTK = 4500 + (80% * 500) = 4900

 BOP = 4500 + (60% * 500) = 4800

untuk mencari harga per satuannya agar lebih mudah kita gunakan tabel berikut : Unsur Biaya Jumlah Biaya Unit Equivalen Biaya Per satuan BBB 162.500.000 5.000 32.500 BBP 100.000.000 5.000 20.000 BTK 185.000.000 4.900 37.755 BOP 200.000.000 4.800 41.667 TOTAL 647.500.000 131.922

(14)

B.

Menghitung HP Produk Jadi = Produk Jadi x Total Biaya per satuan HP Produk dlm Proses = Unit equivalen - Barang Jadi HP Produk Jadi (4.500 x 131.922) 593.649.000 HP Produk Dalam Proses:

-BBB (5000 - 4500) 16.200.000 -BBP (5000 - 4500) 10.000.000 -BTK (4900 - 4500) 15.102.000 -BOP (4800 - 4500) 12.500.100 53.802.100 647.451.100

Total HP Produk jadi dan produk dalam proses harus balance, kalau selisih sedikit tidak apa karena adanya pembulatan pada pecahan desimal

C.

 Jurnal Pemakaian Bahan Baku

BDP-BBB 162.500.000

Persediaan Bahan Baku 162.500.000

 Jurnal Pemakaian Bahan Penolong

BDP-BBP 100.000.000

Persediaan Bahan Penolong 100.000.000

 Jurnal Penggajian

BOP-BTK 185.000.000

Kas 185.000.000

 Jurnal Mencatat BOP

BDP-BOP 200.000.000

Macam-Macam Biaya 200.000.000

 Jurnal Mencatat Harga Produk Jadi

Persediaan Produk Jadi 593.649.000

BDP-BBB 146.250.000

BDP-BBP 90.000.000

BDP-BTK 169.897.000

BDP-BOP 187.501.500

 Jurnal Mencatat Harga Produk Dalam Proses

Persediaan Produk Dlm Proses 53.852.100

BDP-BBB 16.250.000

(15)

BDP-BTK 15.102.000

BDP-BOP 12.500.000

Contoh Soal Dan Jawaban Perhitungan Harga Pokok Proses 1 Departemen Akuntansi Biaya

Soal:

CV Sentari adalah sebuah perusahaan tepung terbesar di Jawa Barat, Berikut data produksi dan biaya selama bulan maret 2010 sbb:

Unit Dimasukan Dalam Proses 1200 KG Unit Barang yang Selesai Diproses 700 KG

Unit Produk Dalam Proses dengan tingkat penyelesaian BBB 100%, BBP 100%, B. Konversi 40% sebanyak 500 KG

Biaya yang dikeluarkan dalam Bulan Maret 2010 sbb: BBB Rp 30000

BBP Rp 19200 BTK Rp 9000 BOP Rp 17100

Diminta:

a) Hitunglah unit ekuivalensi untuk BBB, BBP, dan B. Konversi b) Buat Laporan Harga Pokok Produksi

c) Buat Jurnal yang Diperlukan Jawab:

a) Menghitung Unit Ekuivalensi Unsur Biaya

Produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi Per KG B. Bhn Baku Rp 30000 700 KG + 100% X 500KG = 1200 KG Rp 25 B. Bhn Penolong Rp 19000 700 KG + 100% X 500KG = 1200 KG Rp 16 B. Tenaga Kerja Rp 9000 700 KG + 40% X 500KG = 900 KG Rp 10 B. Overhead Rp 17100 700 KG + 40% X 500KG = 900 KG Rp 19 Rp 75300 Rp 70

(16)

Harga Pokok Produk Jadi = 700 X 70 = Rp 49000 Harga Pokok Produk Dalam Proses (500 KG)

. BBB = 100% X 500 X 25 = 12500 . BBP = 100% X 500 X 16 = 8000 . BTK = 40% X 500 X 10 = 2000 . BOP = 40% X 500 X 19 = 3800 Rp 26300 Rp 75300

b) Laporan Harga Pokok Produksi

Data Produksi

Dimasukan dalam Proses 1200 KG

Produk Jadi yang Ditransfer Ke Gudang 700 KG Produk Dalam Proses (BBB 100%, BBP 100%

BTK 40%, BOP 40%) 500 KG

1200 KG

Biaya yang dibebankan dalam bulan maret 2010:

Total Per KG BBB Rp 30000 Rp 25 BBP Rp 19200 Rp 16 BTK Rp 9000 Rp 10 BOP Rp 17100 Rp 19 Rp 75300 Rp 70

(17)

Perhitungan Biaya

Harga Pokok Produk Jadi yang Ditransfer ke Gudang

700 KG @ Rp 70 Rp 49000

Harga Pokok Persediaan Produk Dalam Proses Akhir:

. BBB 12500

. BBP 8000

. BTK 2000

. BOP 3800

Rp 26300 Jumlah Biaya Produksi yang Dibebankan Rp 75300

c) Jurnal yang dibutuhkan dalam pencatatan biaya produksi: . Pencatatan BBB BDP - BBB 30000 Persdiaan Bhn Baku 30000 . Pencatatan BBP BDP - BBP 19200 Persediaan Bhn Penolong 19200 . Pencatatan BTK BDP - BTK 9000

Gajih dan Upah 9000

. Pencatatan BOP

BDP - BOP 17100

Berbagai rekening 17100

(18)

Pencatatan Produk Jadi

Persediaan Produk Jadi 49000

BDP - BBB 17500 (700 X 25)

BDP - BBP 11200 (700 X 16)

BDP - BTK 7000 (700 X 10)

BDP - BOP 13300 (700 X 19)

. Pencatatan Produk Dalam Proses

Persediaan Produk Dalam Proses 26300

BDP - BBB 12500

BDP - BBP 8000

BDP - BTK 2000

BDP - BOP 3800

Catatan:

BBB : Biaya Bahan Baku BBP : Biaya Bahan Penolong BTK : Biaya Tenaga Kerja BOP : Biaya Overhead Pabrik BDP : Barang Dalam Proses

(19)

Contoh Soal Analisis Biaya Overhead Pabrik

KASUS 1

PT. BIRU LAUT membebankan biaya overhead pada produk dengan tarif yang telah

ditentukan di muka. Berikut ini budget dan realisasi dari biaya overhead pabrik dalam tahun 1997.

Diminta :

1. Berapakah BOP Tetap dan Variabel yang dianggarkan dan yang direalisasikan. 2. Hitung Tarif BOP Tetap maupun Variabel berdasarkan :

1. Jam mesin (Rp.) pada kapasitas mesin 75.000 jam mesin. 2. Biaya bahan baku (%).

3. Jam kerja langsung (Rp.) pada kapasitas 60.000 jam kerja langsung. 4. Unit produksi (Rp.) pada kapasitas produksi 750.000 unit.

5. Biaya tenaga kerja langsung (%).

3. Menganalisa selisih BOP, jika realisasi kapasitas yang dicapai 70.000 jam mesin. JAWABAN KASUS 1 :

1. Dianggarkan Direalisasikan

BOP Tetap Rp. 8.625.000,- Rp. 8.775.000,-BOP Variabel Rp. 9.375.000,- Rp.

9.300.000,-2. a) Tarif BOP Tetap = Rp. 8.625.000,- / 75.000 = Rp. 115,-Tarif BOP Tetap = Rp. 9.375.000,- / 75.000 = Rp.

125,- b) Tarif BOP Tetap = (8.625.000,- / 15.000.000) x 100 % = 57,5 % Tarif BOP Tetap = (Rp. 9.375.000,- / 15.000.000) x 100 % = 62,5 % c) Tarif BOP Tetap = 8.625.000,- / 60.000 = Rp. 143,75

(20)

d) Tarif BOP Tetap = 8.625.000,- / 750.000 = Rp. 11,50 Tarif BOP Tetap = Rp. 9.375.000,- / 750.000 = Rp. 12,50

e) Tarif BOP Tetap = (8.625.000,- / 13.000.000) x 100 % = 66,35 % Tarif BOP Tetap = (Rp. 9.375.000,- / 13.000.000) x 100 % = 72,12 % 3.

KASUS 2

Pihak akuntan diminta oleh pihak manajemen PT. WEKA dalam menghitung tarif biaya overhead pabrik yang didasarkan pada berbagai macam kapasitas. Di bawah ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan tarif BOP :

Diminta :

1. Hitunglah tarif biaya overhead apbrik pada masing-masing tingkat kapasitas. 2. Jika jam sesungguhnya dan biaya overhead pabrik sesungguhnya sama dengan

estimasi pada kapasitas yang sesungguhnya diharapkan, berapakah jumlah

(21)

1. Penjualan Rata-rata. 2. Kapasitas Normal. 3. Kapasitas Praktis. JAWABAN KASUS 2 :

1. Perhitungan Tarif BOP

2. Perhitungan pembebanan Lebih atau Kurang biaya overhead pabrik :

KASUS 3

Pihak manajemen PT. SARI BAKTI UTAMA menetapkan tarif biaya overhead pabrik Rp. 100,- setiap satu kwintal produksi. Jika dalam satu bulan perusahaan menghasilkan 2.500 kwintal, maka anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp. 410.000,- . Pada saat  produksi mencapai 7.500 kwintal, maka anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp.

710.000,- . Pada bulan April 1997 lalu, perusahaan menghasilkan produk sebanyak 6.000 kwintal, sehingga biaya overhead pabrik yang dikeluarkan sebesar Rp.

550.000,-Diminta :

1. Tarif Biaya Overhead Pabrik Variabel. 2. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Tetap. 3. Kapasitas Normal.

4. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan pada bulan April 1997.

5. Selisih Biaya Overhead Pabrik pada bulan April 1997, yang dirinci menjadi : 1. Selisih Anggaran.

(22)

JAWABAN KASUS 3 :

4. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan pada bulan April 1997 : Kapasitas sesungguhnya pada bulan April 1997 = 6.000 kwt

(23)

600.000,-Metode Harga Pokok Pesanan

 Job Order Cost Method 

PT. Kangen Berat adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan November 2014 perusahaan mendapat pesanan untuk mencetak brosur sebanyak 5.000 lembar dari CV. Selalu Menanti dengan harga yang dibebankan adalah Rp. 2.500,- per lembar. Pada bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan sebanyak 50 spanduk dari CV. Ingin Berjumpa dengan harga Rp. 425.000,- per buah. Pesanan dari CV. Selalu Menanti diberi kode pesanan ELANG-01 dan pesanan dari CV. Ingin Berjumpa diberi nomor ELANG-02.

Data Kegiatan dan Produksi

1. Pada tanggal 11 November 2014 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara kredit yakni sebagai berikut :

Bahan Baku

Kertas untuk brosur Rp.

2.150.000,-Kain putih 200 meter Rp.

3.750.000,-Bahan Penolong

(24)

450.000,-Bahan Penolong B2 Rp.

550.000,-2. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk memproses pesanan ELANG-01 dan ELANG-02 diperoleh informasi sebagai berikut :

(25)

Bahan baku kertas dan bahan penolong B1 digunakan untuk memproses pesanan ELANG-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong B2 dipakai untuk memproses  pesanan ELANG-02.

(26)

3. Untuk penentuan Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sebagai berikut.

a. Upah langsung untuk pesanan ELANG-01 240 jam @Rp. 9.000,-.

b. Upah langsung untuk pesanan ELANG-02 menghabiskan sebanyak 360 jam @Rp. 9.000,-. c. Upah tidak langsung adalah Rp. 2.500.000,-.

d. Gaji Karyawan Bagian Pemasaran dikeluarkan sebesar Rp. 4.000.000,-. e. Gaji Karyawan Bagian Administrasi & Umum sebesar Rp. 2.250.000,-.

4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik . Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif BOP sebesar 150% dari Biaya Tenaga Kerja Langsung, baik pesanan ELANG-01 dan ELANG-02.

Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan pesanan di atas, adalah sebagai berikut.

Biaya pemeliharaan gedung Rp. 500.000

Biaya depresiasi gedung pabrik Rp. 1.000.000 Biaya depresiasi mesin Rp. 1.500.000

Biaya pemeliharaan mesin Rp. 250.000

(27)

5. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan ELANG-01 telah selesai dikerjakan.

6. Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses. Berdasarkan informasi diketahui bahwa untuk pesanan ELANG-02 masih dalam proses penyelesaian.

7. Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual. Pesanan ELANG-01 telah diserahkan kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan cara kredit.

DIMINTA

Berdasarkan informasi di atas, buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan.

Penyelesaian :

Metode Harga Pokok Pesanan  Job Order Cost Method 

Jurnal-Jurnal yang diperlukan :

1. Pencatatan Pembelian Bahan Baku & Penolong Persediaan Bahan Baku Rp.

5.900.000,-Hutang Dagang Rp.

5.900.000,-Persediaan Bahan Penolong Rp.

(28)

1.000.000,-2. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku & Penolong BDP

Biaya Bahan Baku Rp.

5.900.000,-Persediaan Bahan Baku Rp. 5.900.000,-BOP

Sesungguhnya Rp.

1.000.000,-Persediaan Bahan Penolong Rp.

1.000.000,-3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja

a. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja yang terutang

Gaji & Upah Rp.

14.150.000,-Utang Gaji & Upah Rp. 14.150.000,-b. Pencatatan Distribusi Biaya TK

Biaya TK Langsung Rp. 5.400.000,-Biaya TK Tdk Langsung Rp.

2.500.000,-Biaya Pemasaran Rp.

4.000.000,-Biaya Adm & Umum Rp.

(29)

14.150.000,-c. Pembayaran Gaji & Upah

Utang Gaji & Upah Rp.

14.150.000,-Kas Rp.

14.150.000,-4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik

BDP

Biaya Overhead Pabrik Rp.

8.100.000,-BOP yg Dibebankan Rp.

8.100.000,-BOP yg Sesungguhnya Rp. 4.000.000,-Persediaan Bahan Bangunan Rp. 500.000,-Akum. Depr. Gedung Pabrik Rp.

1.000.000,-Akum. Depr. Mesin Rp.

1.500.000,-Persediaan Suku Cadang Rp.

250.000,-Persekot Asuransi Rp.

750.000,-BOP yg Dibebankan Rp.

8.100.000,-BOP yg Sesungguhnya Rp.

8.100.000,-Selisih BOP :

Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah BOP yang dibebankan dengan jumlah seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi.

Berdasarkan soal di atas, selisih BOP dapat ditentukan dengan cara : BOP yang Sesungguhnya:

Jurnal No. #2 Rp.

1.000.000,-Jurnal No. #3b Rp.

2.500.000,-Jurnal No. #4 Rp.

4.000.000,-Jumlah BOP yg Sesungguhnya Rp.

7.500.000,-BOP yang Dibebankan Rp.

(30)

Jurnal Selisih BOP

BOP yg Sesungguhnya Rp.

600.000,-Selisih BOP Rp.

600.000,-5. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi (ELANG-01) Persediaan Produk Jadi Rp.

8.000.000,-BDP- Biaya Bahan Baku Rp. 2.600.000,-BDP- Biaya TK Langsung Rp. 2.160.000,-BDP- Biaya Overhead Pabrik Rp.

3.240.000,-6. Pencatatan Harga Pokok Produk Dlm Proses (ELANG-02)

Persediaan PDP Rp.

12.400.000,-BDP- Biaya Bahan Baku Rp. 4.300.000,-BDP- Biaya TK Langsung Rp. 3.240.000,-BDP- Biaya Overhead Pabrik Rp.

4.860.000,-7. Pencatatan Harga Pokok Produk yg Dijual

Harga Pokok Produksi Rp.

8.000.000,-Persediaan Produk jadi Rp.

8.000.000,-Piutang Dagang Rp.

(31)

12.500.000,-AKB Metode Harga Pokok Pesanan

 – 

 Full Costing (Contoh Kasus)

Contoh:

PT. Accorner merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. Semua pesanan diproduksi berdasarkan spesifikasi yang diminta oleh pemesan dan biaya produksi

dikumpulkan menurut pesanan yang diterima. Perusahaan menggunakan pendekatan full costing dalam penentuan harga pokok produksi. Dalam mencatat biaya produksi, setiap  pesanan diberikan nomor pesanan dan setiap dokumen sumber dan dokumen pendukung

diberi indentitas nomor pesanan yang bersangkutan. Pada bulan november 20X2, PT Accorner mendapat pesanan untuk mencetak undangan sebanyak 1500 lembar dari PT Rimendi dengan harga Rp 3.000 per lembar. Dalam bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan untuk mencetak pamflet iklan sebanyak 20.000 lembar dari PT. Oki dengan harga Rp 1.000 per lembar. Pesanan dari PT Rimendi diberi nomor 101 dan pesanan dari PT Oki diberi nomor 102. Kegiatan produksi dan kegiatan lain untuk memenuhi pesanan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong

Bahan baku dan bahan penolong yang dibeli pada t anggal 3 November untuk keperluan  produksi adalah sebagai berikut:

Perusahaan membeli bahan baku dan bahan penolong secara kredit. Bahan baku dan bahan  penolong dibeli oleh bagian pembelian. Bahan tersebut disimpan didalam gudang menanti

hingga saatnya digunakan dalam proses produksi. Perusahaan menggunakan dua rekening kontrol untuk mencatat persediaan bahan: Persediaan Bahan Baku dan Persediaan Bahan Penolong. Pembelian bahan baku dan bahan penolong di atas dicatat sebagai berikut:

(32)

2. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong dalam proses produksi

Untuk dapat mencatat bahan baku dan bahan penolong dalam tiap pesanan, perusahaan menggunakan dokumen yang disebut bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. Dokumen ini diisi oleh bagian produksi dan diserahkan ke bagian gudang untuk meminta  bahan baku yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan. Kemudian, bagian gudang akan

mengisi jumlah bahan baku yang diserahkan ke bagian produksi pada dokumen tersebut. Dokumen tersebut selanjutnya digunakan sebagai dokumen sumber untuk dasar pencatatan  pemakaian bahan. Untuk memproses pesanan 101 dan 102 digunakan bahan sebagai berikut:

Jumlah bahan baku yang dipakai (Rp 1.350.000 + Rp 4.125.000) = Rp 5.475.000

Sementara itu, bahan penolong yang digunakan untuk memproses kedua pesanan tersebut adalah sebagai berikut:

Atas dasar bukti permintaan dan pengeluaran gudang tersebut, jurnal yang diperlukan adalah sebagai berikut:

Karena dalam metode harga pokok pesanan harus dipisahkan antara biaya langsung dengan  biaya tidak langsung maka pemakaian bahan penolong yang merupakan biaya tidak langsung

dicatat dengan mendebet rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya dan mengkredit Persediaan Bahan Penolong.

 Kenapa bukan dengan mendebet rekening Barang Dalam Proses

 – 

 Biaya Overhead Pabrik? Rekening Barang Dalam Proses –  Biaya Overhead  Pabrik hanya didebet untuk mencatat  biaya overhead  pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Jadi pemakaian bahan baku

(33)

3. Pencatatan biaya tenaga kerja

Untuk mencatat biaya tenaga kerja, terlebih dahulu dipisahkan antara upah l angsung dan upah tidak langsung. Upah langsung dicatat dengan mendebet rekening Barang Dalam Proses  –  Biaya Tenaga Kerja Lansung sedangkan upah tidak langsung dicatat dengan menggunakan

rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Misalkan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi adalah sebagai berikut:

Pencatatan biaya tenaga kerja dilakukan dengan tahap-tahap berikut: a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan

b. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja

Karena biaya tenaga kerja terdiri dari beberapa unsur biaya yakni biaya tenaga kerja lansung,  biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya non produksi (gaji karyawan bagian adm dan  bagian pemasaran) maka diperlukan adanya distribusi biaya tenaga kerja sehingga jurnal

untuk mencatat transaksi biaya tersebut adalah sebagai berikut:

c. Pencatatan pembayaran gaji dan upah

(34)

4. Pencatatan biaya

overhead 

 pabrik 

Pencatatan biaya overhead pabrik dibagi menjadi dua yakni biaya overhead pabrik

 berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan di muka adalah biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk pesanan. Tarif biaya overhead pabrik ini umumnya dihitung di awal tahun anggaran berdasarkan angka anggaran biaya overhead  pabrik. Biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan di muka di catat mendebet

rekening Barang Dalam Proses –  Biaya Overhead Pabrik dan mengkredit rekening Biaya Overhead yang Dibebankan. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi merupakan  biaya overhead pabrik yang benar-benar terjadi pada saat proses produksi dan dicatat dengan

mendebet rekening kontrol Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Secara periodik (biasanya akhir bulan) biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk akan dibandingkan

dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan mendebet rekening Bia ya Overhead Pabrik yang Dibebankan dan mengkredit rekening Bia ya Overhead Pabrik Sesungguhnya kemudian dihitung selisihnya. Misalkan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada  produk adalah sebesar 150% dari biaya tenaga kerja masing-masing produk sehingga biaya

overhead pabrik yang dibebankan pada masing-masing produk adalah seb agai berikut:

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan di atas adalah:

Misalkan selama proses produksi terdapat biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi selain yang disebut dalam jurnal #4 dan #6 seperti berikut:

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi seperti disebut di atas adalah sebagai berikut:

(35)

Untuk mengetahui apakah biaya overhead pabrik yang dibebankan menyimpang dari biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi maka saldo rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan ditutup ke rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya.

Setelah itu kita hitung saldo Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi seperti  berikut:

Selisih tersebut akan dipindahkan ke rekening Selisih Biaya Overhead Pabrik dengan mencatat jurnal berikut:

5. Pencatatan harga pokok produk jadi

Harga pokok produk yang sudah jadi dapat dihitung dari informasi biaya yang dikumpulkan dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. Misalkan produk yang sudah selesai diproduksi adalah pesanan 101 . Harga pokok produk pesanan 101 berdasarkan kartu harga  pokok pesanan adalah sebagai berikut:

(36)

6. Pencatatan harga pokok yang masih dalam proses

Pada akhir periode, kemungkin terdapat produk yang masih dalam proses produksi. Biaya yang telah dikeluarkan untuk pesanan tersebut dapat dilihat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan kemudian dibuat jurnal untuk mencatat persediaan produk dalam proses dengan mendebet rekening Persediaan Produk Dalam Proses dan mengkredit rekening

Barang Dalam Proses. Misalkan produk yang masih dalam proses adalah pesanan 102 dengan rincian biaya berdasarkan kartu harga pokok pesanan adalah sebagai berikut:

Jurnalnyaadalah:

7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual

Harga pokok produk yang diserahkan kepada pemesan dicatat dengen mendebet rekening Harga Pokok Penjualan dan mengkredit Persediaan Produk Jadi. Untuk pesanan 101  jurnalnya adalah sebagai berikut:

8. Pencatatan pendapatan penjualan produk

Pendapatan dicata dengan mendebet rekening Piutang Da gang (penjualan dilakukan secara kredit) dan mengkredit rekening Hasil Penjualan. Di awal disebutkan bahwa harga jual untuk  pesanan 101 adalah Rp 3000 per lembar dengan jumlah sebanyak 1500 lembar sehingga  jumlah keseluruhannya adalah RP 4.500.000. Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:

(37)

METODE HARGA POKOK PESANAN

Pembahasan metode harga pokok produksi diawali dengan uraian prosedur pencatatan biaya  bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan pencatatan harga pokok  produk jadi yang ditransfer ke bagian gudang dari bagian produksi. Berikut ini adalah contoh  pengumpulan biaya produksi dengan menggunakan metode harga pokok pesanan dan

 pendekatan full costing dalam penentuan harga pokok produksi. Contoh 1 :

PT. Eliona berusaha dalam bidang percetakan. Semua pesanan diproduksi berdasarkan spesifikasi dari pemesan, dan biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan yang diterima. Pendekatan yang digunakan perusahaan dalam penentuan harga pokok produksi adalah Full Costing. Untuk dapat mencatat biaya produksi, tiap pesanan diberi nomor, dan setiap

dokumen sumber dan dokumen pendukung diberi identitas nomor pesanan yang

 bersangkutan. Dalam bulan November 19X1, PT. Eliona mendapat pesanan untuk mencetak undangan sebanyak 1.500 lembar dari PT. Rimendi. Harga yang dibebankan kepada pemesan tersebut adalah Rp. 3.000 per lembar. Dalam bulan yang sama perusahaan juga menerima  pesanan untuk mencetak pamflet iklan sebanyak Rp. 20.000 per lembar dari PT.OKI, dengan

harga yang dibebankan kepada pemesan sebesar Rp. 1.000 perlembar. Pesanan dari

PT.Rimendi diberi nomor 101 dan pesanan dari PT.OKI diberi nomor 102. Berikut ini adalah kegiatan produksi dan kegiatan lain untuk memenuhi pesanan tersebut.

1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong

Pada tanggal 3 November perusahaan membeli bahan baku dan bahan penolong berikut ini : Bahan Baku :

Kertas jenis X 85 ream @ Rp. 10.000 Rp. 850.000 Kertas jenis Y 10 roll @ Rp. 350.000 Rp.3.500.000 Tinta Jenis A 5 kg @ Rp. 100.000 Rp. 500.000 Tinta Jenis B 25 kg@ Rp. 25.000 Rp. 625.000

Jumlah bahan baku yang dibeli Rp.5.475.000

Bahan Penolong :

Bahan penolong P 17 kg @ Rp. 10.000 Rp. 170.000

Bahan penolong Q 60 liter @ Rp. 5.000 Rp. 300.000 Jumlah bahan penolong yang dibeli Rp. 470.000

Jumlah total Rp.5.945.000

Bahan baku dan bahan penolong tersebut dibeli oleh bagian pembelian. Bahan tersebut kemudian disimpan dalam gudang menanti saatnya dipakai dalam proses produksi untuk memenuhi pesanan tersebut. Perusahaan menggunakan dua rekening kontrol untuk mencatat persediaan bahan :Persediaan bahan baku dan persediaan bahan penolong . Pembelia bahan baku dan bahan penolong dijurnal sbb :

Jurnal 1 :

Dr. Persediaa bahan baku Rp. 5.475.000

Cr. Hutang dagang Rp. 5.475.000

Jurnal 2 :

Dr. Persediaa bahan baku Rp.470.000

Cr. Hutang dagang Rp. 470.000

(38)

Untuk dapat mencatat bahan baku yang digunakan dalam pesanan, perusahaan menggunakan dokumen yang disebut bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. Dokumen ini diis i oleh bagian produksi dan diserahkan kepada bagian gudang untuk meminta bahan yang

diperlukan oleh bagian produksi. Bagian gudang akan mengisi jumlah bahan yang diserahkan kepada bagian produksi pada dokumen tersebut, dan kemudian dokumen ini dipakai sebagai dokumen sumber untuk dasar pencatatan pemakaian bahan.

Bahan baku untuk pesanan 101 :

Kertas jenis X 85 ream @ Rp. 10.000 Rp.850.000

Tinta jenis A 5 Kg@ Rp.100.000 Rp.500.000

Jumlah bahan baku untuk pesanan 101 Rp.1.350.000

Bahan baku untuk pesanan 102 :

Kertas jenis Y 10 roll Rp. 350.000 Rp.3.500.000

Tinta jenis B 25 Kg@ Rp.25.000 Rp. 625.000

Jumlah bahan baku untuk pesanan 102 Rp.4.125.000

Total bahan baku yang dipakai Rp.5.475.000

Pada saat memproses dua pesanan tersebut, perusahaan menggunakan bahan penolong sbb:

Bahan penolong P 10 kg @ Rp. 10.000 Rp. 100.000

Bahan penolong Q 40 liter @ Rp. 5.000 Rp. 200.000

Jumlah bahan penolong yang dipakai dalam produksi Rp. 300.000 Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku sbb : (jurnal 3)

Dr. Barang Proses-Biaya Bahan Baku Rp. 5.475.000

Cr. Persediaan Bahan Baku Rp. 5.475.000

Pencatatan pemakaian bahan baku dalam metode harga pokok pesanan dilakukan dengan: a. Mendebet rekening barang dalam proses

 b. Mengkredit persediaan bahan baku atas dasar dokumen bukti permintaan dan pengeluaran  barang gudang.

c. Pendebetan rekening barang dalam proses diikuti dengan pencatatan rincian bahan baku yang dipakai dalam kartu harga pokok pesanan .

(39)

PT. Eliona Yogyakarta

KARTUHARGA POKOK PESANAN 101

 No. Pesanan : 101 Pemesan : PT.Rimendi

Jenis Produk : Undangan Sifatpesanan : Segera

Tgl.Pesan : 2 November 1986 Jumlah : 1.500 exemplar Tgl Selesai : 22 November 1986 HargaJual : Rp. 4.500.000 BIAYA BAHAN BAKU

BIAYA TENAGA KERJA BIAYA OVERHEAD PABRIK Tgl

 No Ket Jumlah Tgl

 No. Kartu Jam Kerja Jumlah Tgl Dasar Tarif Jumlah Kertas X Tinta A 850.000 500.000 900.000 B. TngKerja Langsung 150 % 1.350.000 Jumlah 1.350.000 Jmh 900.000 Jmh 1.350.000

Jumlah Total Biaya Produksi adalah 3.600.00

(40)

PT. Eliona Yogyakarta

KARTUHARGA POKOK PESANAN 102

 No. Pesanan : 102 Pemesan : PT. Oki

Jenis Produk : Pamflet iklan Sifatpesanan : Biasa

Tgl.Pesan : 15 November 1986 Jumlah : 20.000 Lembar Tgl Selesai : 16 Desember 1986 HargaJual : Rp. 20.000.000 BIAYA BAHAN BAKU

BIAYA TENAGA KERJA BIAYA OVERHEAD PABRIK Tgl

 No Ket Jumlah Tgl

 No. Kartu Jam Kerja Jumlah Tgl Dasar Tarif Jumlah Kertas X Tinta B 3.500.000 625.000 5.000.000 B. TngKerja Langsung 150 % 7.500.000 Jumlah 4.125.000 Jmh 5.000.000 Jmh 7.500.000

Jumlah Total Biaya Produksi adalah 16.625.000

(41)

Dalam metode harga pokok pesanan :

1. Harus dipisahkan antara biaya produksi langsung dan bi aya produksi tidak langsung.

2. Bahan penolong yag merupakan unsur biaya produksi tidak langsung dicatat pemakaiannya dengan Mendebet rekening kontrol biaya overhead pabrik sesungguhnya. Rekening Barang Dalam Proses didebet untuk mencatat pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

Jurnal pencatatan pemakaian bahan penolong sbb: (jurnal 4)

Dr. Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp. 300.000

Cr.Persediaan bahan penolong Rp.

300.000

3. Pencatatan biaya tenaga kerja Dalam metode harga pokok pesanan :

1. Harus dipisahkan antara upah tenaga kerja langsung dangan upah kerja tak langsung. 2. Upah tenaga kerja langsung dicatat dengan mendebet rekening barang dalam proses dan

dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.

3. Upah tenaga kerja tak langsung dicatat dengan mendebet rekening biaya overhead pabrik yang sesungguhnya.

Dari contoh diatas biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam departemen produksi sbb::

Upah langsung untuk pesanan 101 : 225 jam @ Rp. 4.000 Rp. 900.000 Upah langsung untuk pesanan 101 : 225 jam @ Rp. 4.000 Rp. 5.000.000 Upah tidak langsung Rp. 3.000.000 Jumlah upah Rp. 8.900.000 Gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 4.000.000 Biaya gaji karyawan bagian pemasaran Rp. 7.500.000 Jumlah gaji Rp. 11.500.000 Jumlah biaya tenaga kerja Rp. 20.400.000

Pencatatan biaya tenaga kerja dilakukan melalui 3 tahap berikut : 1. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan 2. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja

3. Pencatatan pembayaran gaji dan upah

Dari data diatas, jurnal untuk mencatat biaya tenaga : (jurnal 5) 1. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan

DR. Gaji dan upah Rp. 20.400.000

CR. Utang gaji dan upah Rp. 20.400.000

2. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja

Karena biaya tenaga kerja terdiri dari berbagai unsur biaya, maka perlu diadakan distribusi biaya tenaga kerja sbb:

Biaya Tenaga Kerja Langsung : dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan dengan mendebit rekening barang dalam proses dan mencatatnya dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.

Pencatatan pembayaran gaji dan upah :

Merupakan unsur biaya produksi tidak langsung dan dicatat sebagai unsur biaya overhead  pabrik serta didebetkan dalam rekening biaya overhead pabrik yang sesungguhnya.

(42)

Merupakan unsur biaya nonproduksi dan dibebankan ke dalam rekening kontrol biaya administrasi dan umum atau biaya pemasaran.

Jurnal distribusi biaya tenaga kerja diatas  jurnal 6

Dr. Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp. 5.900.000 Dr. Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp. 3.000.000 Dr. Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp. 4.000.000 Dr. Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp. 7.500.000

Cr. Gaji dan upah Rp. 20.400.000

Pencatatan pembayaran gaji dan upah (jurnal 7)

Dr. Utang gaji dan upah Rp. 20.400.000

Cr. Kas Rp. 20.400.000

5. Pencatatan biaya overhead pabrik 

Pencatatan biaya overhead pabrik dibagi menjadi dua :

a. Pencatatan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka dan pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.  b. Pembebanan produk dengan biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang dicatat dengan

mendebet rekening barang dalam proses dan mengkredit rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan.

c. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebet rekening kontrol  biaya overhead pabrik sesungguhnya.

Secara periodik (misalnya akhir bulan ) biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dibandingkan dengan biaya overhead pabrik yang dihitung berdasarkan tarif dihitung selisihnya . Perbandingan ini dilakukan dengan menutup rekening biaya overhead yang dibebankan ke dalam rekening biaya overhead pabrik yang sesungguhnya.

Dari contoh diatas , misalnya biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif sebesar 150% dari biaya tenaga kerja langsung. Dengan demikian biaya overhead  pabrik yang dibebankan kepada tiap pesanan dihitung sbb:

Pesanan 101: 150 % X Rp. 900.000 = Rp. 1.350.000 Pesanan 102: 150% X Rp. 5.000.000 = Rp. 7.500.000 Jumlah biaya overhead pabrikk yang dibebankan Rp. 8.850.000

Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya overhead pabrik kepada pesanan sbb: (jurnal 8)

Dr. Brg Dlm Proses-Biaya Overhead pabrik 8.850.000

Cr.Biaya overhead pabrik yang dibebankan 8.850.000

Misalnya biaya overhead yang sesungguhnya terjadi (selain biaya bahan penolong Rp. 300.000 dan biaya tenaga kerja tidak langsung sebesar Rp. 3.000.000. seperti tersebut dalam jurnal 4 dan 6 :

Biaya depresiasi mesin Rp. 1.500.000

Biaya depresiasi gedung pabrik Rp. 2.000.000 Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin Rp. 700.000 Biaya pemeliharaan mesin Rp. 1.000.000 Biaya pemeliharaan gedung Rp. 500.000

Jumlah Rp. 5.700.000

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi adalah sbb: (jurnal 9)

(43)

Dr. By. Overhead pabrik sesungguhnya Rp. 5.700.000

Cr. Akumulasi depresiasi mesin Rp. 1.500.000

Cr. Akumulasi depresiasi gedung Rp. 2.000.000

Cr. Persekot asuransi Rp. 700.000

Cr.Persediaan suku cadang Rp. 1.000.000

Cr.Persediaan bahan bangunan Rp. 500.000

Untuk mengetahui apakah biaya overhead pabrik yang dibebankan berdasarkan tarif menyimpang dari biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi, s aldo rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan ditutup ke rekening bia ya overhead pabrik yang

sesungguhnya.Jurnal penutup adalah sbb: Jurnal 10 :

Dr. Biaya overhead pabrik yang dibebankan Rp. 8.850.000

Cr. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya Rp.

8.850.000

Selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam suatu periode akuntansi ditentukan dengan menghitung saldo rekening biaya overhead pabrik yang sesunggguhnya.

Setelah jurnal diatas (jurnal 10) dibukukan saldo rekening biaya overhead pabrik yang sesungguhnya adalah sbb: Debit : Jurnal 4 Rp.300.000 Jurnal 6 Rp.3.000.000 Jurnal 9: Rp.5.700.000 Jumlah debet Rp. 9.000.000 Kredit : Jurnal 10 Rp. 8.850.000 Selisih pembebanan 150.000

Selisih biaya overhead pabrik pada akhirnya dipindahkan ke rekening selisih biaya overhead  pabrik. Jika terjadi selisih pembebanan kurang, maka dibuat jurnal :

Jurnal 11:

Dr. Biaya overhead pabrik Rp.150.000

Cr. Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp.150.000

5.Pencatatan harga pokok produk jadi

Pesanan yang telah selesai diproduksiditransfer ke bagian oleh bagian produksi. Harga pokok  pesanan yang telah selesai diproduksi dapat dihitung dari informasi biaya yang dikumpulkan

dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. Harga pokok pesanan 101 :

Biaya bahan baku Rp. 1.350.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp. 900.000

Biaya overhead pabrik Rp. 1.350.000

Jumlah harga pokok pesanan 101 Rp. 3.600.000

Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi tersebut adalah sbb: Jurnal 12 :

(44)

Dr. Persediaan Produk jadi Rp. 3.600.000

Cr.Barang dalam proses-By. Bhn baku Rp. 1.350.000

Cr.Barang dalam proses-By. Tenaga kerja langsung Rp. 900.000 Cr.Barang dalam proses-By. Overhead pabrik Rp. 1.350.000

6.Pencatatan harga pokok produk dalam proses

Pada akhir periode kemungkinan terdapat pesanan yang belum selesai diproduksi . Biaya yang telah dikeluarkan untuk pesanan tersebut dapat dilihat dalam kartu harga pokok  pesanan yang bersangkutan.Kemudiaan dibuat jurnal untuk mencatat persediaan produk

dalam proses dan mengkredit rekening barang dalam proses. Jurnal 13:

DR.Persediaan Produk Dalam Proses Rp. 6.625.000

CR.BDP-By bhn baku Rp. 4.125.000

CR.BDP-By Tenaga kerja langsung Rp. 5.000.000

CR.BDP-By overhead pabrik Rp. 7.500.000

7.Pencatatan harga pokok produk yang dijual

Harga pokok produk yang diserahkan kepada pemesan dicatat dalam rekening harga  pokok penjualan dan rekening persediaan produk jadi.

Jurnal 14 :

Dr.Harga pokok penjualan Rp. 3.600.000

CrPersediaan produk jadi Rp. 3.600.000

8.Pencatatan pendapatan penjualan produk 

Pada awal contoh ini telah disebutkan disebutkan bahwa pesanan 101 berupa pesanan 101  berupa pesanan 1500 lbr undangan dengan harga harga jual Rp. 1500 perlembar atau total

harga Rp. 4.500.000. Maka jurnal yang dibuat untuk mencatat piutang kepada pemesan sbb : Jurnal 15 :

Dr. Piutang Dagang Rp. 4.500.000

Cr.Penjualan Rp. 4.500.000

Soal Latihan

1. Menurut daftar gaji dan upah yang dibuat oleh bagian personalia, biaya tenaga kerja yang harus dibayar oleh suatu perusahaan terdiri dari unsur berikut i ni :

Upah langsung karyawan pabrik Rp. 200.000

Upah tidak langsung karyawan pabrik Rp. 900.000 Gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 2.000.000

Gaji karyawan pemasaran Rp. 1.500.000

Atas dasar data tersebut, buatlah jurnal untuk mencatat utang gaji dan upah, distribusi gaji dan upah serta pembayaran gaji dan upah.

2. Suatu perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah produknya melalui dua departemen produksi A dan B, berikut ini adalah transaksi biaya produksi perusahaan tersebut untuk mengolah pesanan no. B-109 dalam bulan Januari 19X1 :

(45)

Jenis Biaya Departemen A Departemen B

Biaya bahan baku Rp. 150.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp. 500.000 Rp. 675.000

Biaya overhead pabrik Rp. 5.000/jam mesin 200%biayatenagakerja langsung

Jam mesin 200 400

Pada akhir bulan Januari tersebut, pesanan B-109 telah selesai dikerjakan dan diserahkan kepada pemesan dengan harga jual Rp. 5.000.000.

Atas dasar data tersebut diatas, buatlah jurnal untuk mencatat transaksi : a. Terjadinya biaya produksi untuk mengolah pesanan B 109 ter sebut  b. Harga pokok produk jadi

c. Penjualan pesanan B 109

3. PT.X yang berproduksi berdasarkan pesanan, menghitung tarif biaya overhead pabriknya sebesar Rp. 1.500 perjam mesin. Dalam suatu bulan perusahaan tersebut memproduksi 3  pesanan dengan waktu pengerjaan sbb:

Pesanan 250 200 jam mesin

Pesanan 251 150 jam mesin

Pesanan 252 400 jam mesin

Dalam bulan tersebut jumlah biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi adalah sebagai berikut :

Biaya tenaga kerja tidak langsung pabrik Rp. 370.000

Biaya bahan penolong 350.000

Biaya depresiasi gedung pabrik 200.000

Biaya depresiasi mesin 150.000

Jumlah Rp.1.070.000

Atas dasar data tersebut :

a. Buatlah jurnal untuk mencatat :

1. Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk 2. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi

3. Penutupan rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan

Referensi

Dokumen terkait

Biaya-biaya Pembelian Bahan Baku Tenaga Kerja Langsung Overhead Pabrik Penjualan dan Administrasi Persediaan Bahan Mentah Persediaan Barang Dalam Proses Persediaan Barang

Didalam metode harga pokok proses, biaya overhead pabrik terdiri dari biaya produksi selain bahan baku dan bahan penolong dan biaya tenaga kerja (baik yang langsung

Unsur yang digolongkan dalam biaya overhead pabrik, metode harga pokok pesanan biaya overhead pabrik terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung

 Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung..  Biaya-biaya

• Perbedaan biaya overhead pabrik dibebankan dengan biaya overhead pabrik sesungguhnva setiap akhir bulan dicatat sebagai selisih biaya produksi

Biaya overhead pabrik merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan selain dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam proses produksi. Biaya overhead pabrik

Dalam metode alokasi langsung, biaya overhead pabrik departemen pembantu dialokasikan ke tiap-tiap. departemen produksi

Hal ini disebabkan karena tujuan metode alokaso kontinyu di sini adalah untuk menghitung jumlah biaya overhead departemen pembantu setelah menerima alokasi biaya dari