PEMANFAATAN DATA EKONOMI
BAGI DUNIA USAHA
(Oleh : Abd. Wahab Hasyim)
Latar belakang
Data adalah kata yang akrab bagi banyak orang, kata ini dipakai dalam berbagai kesempatan. Mahasiswa maupun siswa yang say ujian ataupun dalam kegiatan sehari-hari selalu berhadapan dengan data. Dalam menyusun rencana pembangunan, rencana tender, ataupun rencana produksi dan pemasaran, maka setiap pihak dari tugas-tugas tersebut sangat membutuhkan data. Pihak-pihak ini sangat bergantung pada data, karena dengan data tersebut rencana kerja atau rencana studi dari siswa dan mahasiswa dapat berjalan dan menghasilkan sesuai dengan target dan tujuan awal. Data yang tidak sesuai atau tidak valid dan up date dapat mengakibatkan keputusan yang dihasilkan tidak memberikan hasil yang maksimal atau bahkan dapat menyebabkan terjadinya kesimpulan yang menyebabkan kegagalan dalam pekerjaan.
Dengan demikian, apakah itu data ? Seorang peneliti akan selalu terlebih dahulu mengedepankan kualitas data, sehingga pertanyaan tersebut di atas sangat dibituhkan agar tidak terjadi eror dalam pengumpulan data. Menurut Zikmund, data adalah fakta-fakta, atau ukuran suatu fenomena yang terekam. Menurut, Sekaran : data adalah raw information yang tersedia, yang diperoleh melalui wawancara, kuesioner, observasi, dan database sekunder. Data adalah representasi realitas yang dituliskan dalam system symbol-simbol (Raymond- Alain, et al)
Syarat-Syarat Data yang Baik
Data yang baik harus memenuhi syarat-syarat berikut :
1. Relevan (sesuai kebutuhan)
2. Akurat,
yaitu
pengumpulan
dan
pelaporannya
dapat
dipertanggungjawabkan
3. Sesuai kaidah-kaidah riset
4.
Up-to date, data masih menggambarkan keadaan saat ini. Misalnya
seseorang yang mau mengambil keputusan mengenai komposisi
pangsa pasar diantara merek-merek Televisi yang diproduksi pada
tahun 2010, maka data tahun 1995 tidak bisa digunakan untuk
membuat prediksi atau peramalan. Selang waktu data yang masih
dapat danggap up-to date, adalah apabila perubahan yang terjadi tidak
terlalu besar dan memiliki terkaitan dengan waktu. Sifatnya relatif,
namun perlu ada konsesnsus bahwa data yang memiliki waktu
off di
atas 5 tahun diangap tidak up to date lagi.
5. Lengkap
6. Obyektif
7.
Impartial, data sekunder dikumpul & dilaporkan secara obyektif
Klasifikasi Data
1. Ketersediaan : Primer & Sekunder
2. Sifat : Kuantitatif & Kualitatif
Diagram Jenis-Jenis data
Sumber Data
1. Publikasi Ekonomi dan Bisnis (koran & Majalah)
2. Bank Indonesia & Perbanas
3. BKPM
4. BPS
5. AsosiasiIndustri & Dagang
6. Lembaga-lembaga Penelitian (LIPI)
7. Departemen Teknis
8. Universitas (PT)
Data
kualitatif
Data
kuantitatif
Data
kontinu
Data
Data
diskret
Jenis kelamin,
Warna
kesayangan,
Asal, suku
Jumlah mobil,
jumlah
mahasiswa,
jumlah
produksi
Berat badan,
jarak
Bandung-Jakarta, luas
sawah
Tampilan. Tahap-tahap Analisa Data
Sumber : Zikmund, 2000
Data dan Pengambilan Keputusan Manfaat Bagi Pemangku Kepentingan : Pemerintah:
1. Melihat berbagai aspek ekonomi a. penyebaran investasi
b. produksi
2. Melihat peran sektoral dan spasial kegiatan ekonomi 3. Membuat perencanaan pembangunan daerah
4. Merencanakan PERDA dan produk hukum lainnya di bidang ekonomi, dll.
Editing
Analysis
Descriptive
analysis
Interpretasi
Coding
Data Entry
Bivariate
analysis
Multivariate
Analysis
Univariate
analysis
Akademisi :
1. Meneliti aspek sosial, politik, dan ekonomi 2. Mengkaji perubahan struktur ekonomi
3. Membandingkan masa sebelum dan sesudah KRISMON 4. Mengestimasi struktur ekonomi masa depan, dll
Pelaku Usaha:
1. Mengetahui posisi bisnis/usaha 2. Melihat peluang usaha
3. Mengukur kemajuan perusahaan
4. Merencanakan pengembangan usaha, dll Masyarakat:
1. Melihat kemajuan ekonomi daerah
2. Melihat kemajuan sektor ekonomi tertentu 3. Melihat kesejahteraan masyarakat
Indikator Kunci Perekonomian :
Pengertian, indikator yang didapat secara cepat mengindikasikan kinerja perekonomian meliputi : pertumbuhan ekonomi (PDB), inflasi, pengangguran dan kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2006 sebesar 5,5% MIGAS dan 6,1% tanpa MIGAS. Sedangkan nilai PDB pada tahun 2006 adalah sebesar 3.338 triliun rupiah. Nilai PDB harga konstan adalah sebesar 1.847 triliun rupiah. Pertumbuhan ekonomi terbesar terjadi pada sektor komunikasi yakni 13,6 %, tetapi sumbangannya terhadap pertumbuhan relatif kecil yaitu 0,9%. Kontribusi pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor industri pengolahan (1,3%) tetapi laju pertumbuhannya kecil (4,6%). Pertumbuhan ekonomi dengan migas lebih kecil dibanding pertumbuhan ekonomi tanpa migas karena peranan migas cenderung naik.
Inflasi:
1. Inflasi tahun 2005 mencapai 17, 11 % yang merupakan inflasi tertinggi dalam lima tahun terakhir, akibat kenaikan BBM pada tanggal 1 Oktober 2005
2. Inflasi sebelum kenaikan BBM pada tahun 2003 dan 2004 masing-masing hanya sebesar 5,06% dan 6,04%.
3. Inflasi Januari-April 2007 hanya 1.74% lebih rendah dari tahun 2006 (2,03%) karena deflasi bulan April 2007 (0,16%
Ekspor:
1. Total ekspor setiap tahun meningkat terus, dari US$ 25,7 miliar tahun 1990 menjadi US$ 100,8 miliar pada tahun 2006 melampaui batas psikologi
2. Komposisi ekspor non-migas sejak tahun 1990 terus meningkat dari 57% menjadi 79%.
3. Peranan ekpsor non-migas sektor primer dan manufaktur terhadap ekspor dunia masih sangat rendah (Data UN Comtrade Database, 2004; 0,73% da 0,59%.
4. Perlu usaha keras kita untuk meningkatkan peranan ekspor indonesia di mata dunia.
Sektoral:
1. Kegiatan ekonomi di Jawa menyumbang lebih 60% perekonomian nasional 2. Tiga propinsi penyumbang terbesar adalah DKI, JATIM, dan JABAR (lebih
47%)
3. Lebih dari 80% indikator di Jawa
Ketenagaan Kerjaan:
1. Krisis moneter 1998 memukul perekonomian indonesia, sehingga mempersempit pelaung kerja
2. Akibatnya, tingkat pengangguran terbuka masih tinggi
3. Pertumbuhan ekonomi belum mampu mengurangi tingkat penggangguran yang cukup tinggi
4. Kecenderungan tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun walaupun kecil 5. TPT Pebruari 2006 tercatat 10,45% November 2006 turun menjadi 10,28%. Spesifik daerah:
1. Sumbangan industri pengolahan dalam perekonomian terbesar berada di Jawa (lebih dari 80% output industri berasal dari Pulau jawa).
2. Sumbangan sektoral di mluar Jawa, terbesar cukup bervariasi: dari sektor pertanian, pertambangan, dan penggalian, sampai dengan perdagangan. Sebaran Kegiatan Usaha:
1. Di luar sektor pertanian, kegiatan perdagangan merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat alam perekonomian indonesia 2. Jumlah unit usaha industri pngolahan menempati urutan kedua setelah
perdagangan
3. Transportasi pergudangan, dan komunikasi juga merupakan kegiatan usaha yang banyak dilakukan oleh masyarakat.
4. Usaha terbanyak adalah usaha dalam skala mikro sebesar 83% dan kecil sebesar 16%
5. Kegiatan usaha yang dilakukan dalam skala menengah dan besar hanya kurang dari 1%
Penyerapan Tenaga Kerja:
1. Tenaga kerja terbanyak terdapat di sektor perdagangan (35%)
2. Sektor industri pengolahan merupakan sektor kedua terbanyak menyerap tenaga kerja (24%)
3. Sektor listrik, Gas, dan Air merupakan sektor yang paling kecil menyerap tenaga kerja (0,3%)
4. Usaha mikro dan kecil menyerap tenaga kerja sebesar 84%
5. Usaha besar menyerap tenaga kerja per unit usaha terbesar: rata-rata 108/unit usaha dan usaha kecil rata-rata 3 unit/usaha.
Tataran Makro :
1. Dimana Pemerintah harus meningkatkan Sarana/prasarana 2. Sektor mana yang harus diprioritaskan
Tataran Mikro :
1. TK mana yang harus dilatih
2. Bahan baku mana yang efisien tapi berkualitas
Banyak masalah ekonomi yang harus dihadapi, maka seseorang harus bertindak cepat : mengumpulkan data, menyajikan, dan menata data, untuk Pengambilan keputusan.
Pembangunan Ekonomi/Bisnis
Pembangunan ekonomi merupakan salah satu kunci dan potret pembangunan bangsa/negara. Negara mempunyai kewajiban pada berbagai dimensi, namun yang menjadi motor penggerak bagi TEGAKnya PROFIL suatu negara adalah dimensi ekonomi yang kuat. Negara yang ekonominya kolaps, akan sangat berpengaruh terhadap dimensi-dimensi lainnya, bahkan dapat mengarah pada gerakan BRUTALISME.
Pencapaian Pembangunan Ekonomi
Indikator Keberhasilan Tingkat Makro :
- Produk Domestik Bruto (PDB) → Meningkat / Periode
- Tingkat Pengangguran → Menurun / Periode
- Kemiskinan → Menurun / Periode
Tingkat Mikro :
- Output Produksi → Meningkat
- Pasar Tenaga Kerja → Keseimbangan Supply & Demand
Sumber Keberhasilan - Sektor Industri
- Sektor Jasa Skala Besar, Menengah dan Kecil - Sektor Pertanian
Data Bappenas Tahun 2007:
Kontribusi Ekspor dari industri UKM hanya 6% atau US$ 2.5 Milyar, sedangkan sisanya didominasi oleh industri besar.
Daya serap TK : industri UKM mencapai 91% atau 56.5 juta orang. industri besar mencapai 9% atau 6.7 juta orang.
Data Statistik BI Tahun 2007 :
Dari total 34.65 juta pengusaha, 99% pengusaha kecil dan 1% pengusaha besar Penelitian yang Sungguh2 tidak menjamin bisnis akan berhasil 100%
Bisnis gagal, karena :
1. Kesalahan Data; data tidak lengkap; Data Palsu
2. Resiko/Uncertainty, karena itu penting untuk Prediksi Resiko Tabel 1. Jumlah Perusahaan UMK, TK, Tk Pada UMB
No Kabupaten/Kota Jmlh Pers. UMK Jlh TK UMK JlH TK UMB
(1) (2) (3) (4) (4) 1 Halmahera Barat 5.058 12.149 33 2 Halmahera Tengah 1.304 3.682 17 3 Kepulauan Sula 5.951 10.289 44 4 Halmahera Selatan 6.425 11.494 182 5 Halmahera Utara 9.263 17.332 433 6 Halmahera Timu 2.707 6.255 8 7 Ternate 14.853 30.267 3.811 8 Tidore 6.182 11.580 519 9 Total 51.743 111.698 7.729 10 % 100,00 100,00 100,00
Jenis-Jenis Usaha di Maluku Utara C. Pertambangan & Galian
d. Industri pengolahan e. Listrik, Gas dan Air f. Konstruksi
g. Perdagangan Besar& Eceran h. Akomodasi & Jasa makan Minum i. Transportasi, Gudang, komunikasi j. Perantara keuangan
k. Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan l. Adm. Pemerintah,
m. Jasa pendidikan
n. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial o. Jasa kemasyarakatn
p. Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
Tabel 2. Ranking Jenis UMK Kabupaten /Kota
No KABUPATEN/KOTA RANKING JENIS UMK
(1) (2) (3) (4) (5) 1 HALBAR G I D C M 2 HALTENG G D I M O 3 SULA G D I M F 4 HALSE G D I M O 5 HALUT G I D H M 6 HALTIM G D I O C 7 TERNATE G I D K O 8 TIDORE G I F M O
Tabel 3. Ranking Jumlah TK Pada UMK Kabupaten /Kota
No KABUPATEN/KOTA RANKING JMLH TK PADA UMK
(1) (2) (3) (4) (5) 1 HALBAR G M D I F 2 HALTENG G M D I O 3 SULA G M I F O 4 HALSE G D I F H 5 HALUT G M I F C 6 HALTIM G D I M F 7 TERNATE G M I F O 8 TIDORE G M I F O
Tabel 4. Perkembangan UMKM di Kota Ternate, Tahun 2001 s/d 2006 Tahun Jumlah UMKM (unit) Perkembangan (%)
2001 2.086 - 2002 2.577 23,54 2003 3.015 17,00 2004 3.737 23,95 2005 4.175 11,72 2006 4.684 12,19
Bidang usaha industri kecil (home industry) di Maluku Utara : - Bidang Pertanian - Bidang Perikanan - Bidang Kerajian - Bidang Peternakan - Bidang Industri Makanan
Kasus UMKM di Kota Ternate
Kendala yang umum dihadapi pelaku UMKM di Kota Ternate : - Modal (27%); - Peralatan (11%);
- Tempat usaha (7%); - Pemasaran (23%); - Bahan Baku (7%); - SDM (20%);