BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil kerja praktek di PT. Dirgantara Indonesia (Persero) tentang mengenai proses pembuatan part hinge rib 4 L5745744320101 komponen pesawat Airbus A380 sampai tahap pengerjaan jig borring dilakukan proses pengerjaan sesuai dengan gambar 3.1
Gambar 3.1 Diagram alir Proses Pengerjaan 3.1. Process Sheet
Pengertian dari Process sheet adalah lembaran-lembaran kerja yang didalamnya berisi tentang tahapan-tahapan pengerjaan suatu produk secara berurutan dengan spesifikasi yang telah ditentukan atau bisa juga disebut suatu dokumen tertentu yang menyertai suatu raw material dari awal datang sampai jadi. Process sheet atau lembar kerja merupakan dokumen yang berisikan informasi tentang pengerjaan suatu part number yang dibuat oleh time planner yang selanjutnya diproses oleh operator mesin. Spesifikasi dari Process sheet adalah jenis material, Process Sheet NCOD Material Proses milling ( Mesin deckle Maho DCM 210 U ) Benda Kerja ( Part ) Proses Boring ( Mesin SIP 720 ) Benda Kerja ( Part )
waktu pengerjaan, revision records, spesifikasi part & traceability serta operasi & inspeksi.
Process Sheet ini diperuntukkan sebagai panduan proses, baik ketika tahap pengerjaan awal, proses machining, maupun sampai finishing yang harus selalu ada menyertai suatu material dari awal pengerjaan sampai akhir. Dari setiap pengerjaan yang telah dilakukan oleh operator selalu ada inspeksi, tujuan dari dilakukakannya inspeksi adalah untuk mengetahui apakah pekerjaan yang telah diselesaikan oleh operator sesuai dengan perintah yang ada di process sheet, sehingga mutu produk yang dihasilkan dapat terjaga.
Informasi yang terdapat pada process sheet antara lain : a. Lembar pertama berisikan part number, part name. b. Lembar kedua berisikan work shop aids list. c. Lembar ketiga part spesification and traceability. d. Lembar ke empat berisikan operation and inspection.
Dalam pembutan part harus mempertimbangkan dulu mesin yang akan digunakan untuk perencanaan proses produksi yang akan dilakukan. Dimaksudkan untuk mengefisiensi waktu pengerjaan dan kemampuan mesin dalam mengerjakan suatu part.
3.2. NC Program ( NCOD )
Numerical Control Operators Document NCOD merupakan buku saku operator dimana merupakan suatu bentuk dokumen agar operator dapat melakukan set-up mesin dengan baik yang sesuai dengan prosedur.
NC Program merupakan program yang dibuat oleh seorang programmer mengenai langkah-langkah cara pengerjaan part yang akan dibuat. Isi dari NCOD yaitu:
1. Lembar pertama berisikan nama programmer, nomor part, nomor fixture, revision record.
2. Lembar kedua berisikan mesin code data record. 3. Lembar ketiga berisikan set up sketch.
4. Lembar keempat berisikan tentang machining operation. 5. Lembar selanjutnya berisikan cutter list.
Pengertian secara umum mengenai bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain.
Adapun material untuk pembuatan part hinge ribe 4 seperti gambar 3.2 yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Spesifikasi material yang digunakan sebagai berikut : 1. Tebal : 102 mm 2. Lebar : 1020 mm 3. Panjang : 1165 mm 4. Bahan : Alumunium 5. Bentuk : Blok 6. Kode : 7050T7651 ABM3-1029 Gambar 3.2 Material
Adapun alar bantu untuk pemsangan material yaitu menggunakan fixture. 3.3.1. Fixture
Fixture merupakan salah satu komponen dari mesin CNC yang berfungsi sebagai pencekam material, sehingga material yang pada saat diproses berada kokoh ditempatnya tidak bergerak. Selain sebagai pencekam, fixture pun memiliki fungsi sebagai peredam getaran yang dihasilkan oleh mesin. Fixture harus dipasang tetap ke meja mesin sebagai tempat benda kerja diletakkan. Adapun contoh fixture untuk material pembuatan part hinge rib ada pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Fixture 3.3.2. Pemasangan Fixture
Fixture yang digunakan untuk membuat komponen harus sesuai dengan kode yang ada di NCOD. Fixture yang digunakan untuk mengerjakan komponen ini adalah universal fixture, setelah memilih fixture, pasanglah fixture tersebut pada meja mesin dengan mengikuti arah panah yang ada pada NCOD, lalu buat fixture pada meja mesin tersebut. Pencekaman fixture pada table mesin harus benar benar rigid kerataannya agar dalam proses pemesinan tidak terjadi pergeseran yang dapat menyebabkan ketidak presisian pada komponen pada akhir pengerjaan.
3.3.3. Pemasangan Material
Dalam proses pemasangan material yang harus diperhatikan untuk menseting material terhadap fixture hal ini dikarnakan material yang dipasang harus sesuai dengan NCOD dan letak benda kerja dan fixture harus tepat sehingga sesuai dengan program yang dimasukkan.
Material yang akan diproses serta fixture harus bersih dari chip atau geram supaya pada proses facing tidak terganggu, sebelum itu harus dibuat lubang hole down agar kepala baut dapat masuk. Titik pelubangan baut harus sesuai dengan bentuk akhir benda kerja sehingga benda kerja tidak akan bergeser selama proses pemesinan berlangsung. Adapun contoh pemasangan material pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 Pemasangan Material
Setelah selesai proses pemasangan antara material dan fixture selanjutnya dilakukan proses milling untuk pembuatan part hinge rib 4 yang dilakukan pada mesin Deckel Maho DCM 210U.
3.4. Pembahasan Mesin Milling
Dalam pembutan part harus mempertimbangkan dulu mesin yang akan digunakan untuk perencanaan proses produksi yang akan dilakukan. Dimaksudkan untuk mengefisiensi waktu pengerjaan dan kemampuan mesin dalam mengerjakan suatu part.
Mesin Deckel Maho DMC 210 U yaitu salah satu mesin milling yang dimiliki oleh PT.Dirgantara Indonesia yang menggunakan sistem control otomatis yang berbasis komputer dalam pengoperasiannya yang biasa disebut dengan Computerized Numerically Control (CNC). Mesin ini merupakan tekhnologi berkecepatan tinggi (High Speed Machining). Mesin yang berkecepatan tinggi ini melakukan pemotongan material dengen kecepatan tinggi, sehingga akan di peroleh penghematan waktu permesinan dan juga mampu menghasilkan produk yang halus permukaannya serta ukuran yang lebih presisi sesuai dengan program yang dimaksukkan kedalam perangkat komputer mesin tersebut.
Fungsi dari mesin ini yaitu untuk pembuatan komponen komponen pesawat yang berukuran medium seperti dalam pembuatan komponen part Hinge Rib 4 untuk pesawat Air Bus A380.
Part Hinge Rib 4 L5745744320101 adalah salah satu dari bagian pesawat terbang Air Bus A380 yaitu salah satu komponen sayap pesawat.
Mesin Deckel Maho DCM 210 U dapat dilihat pada gambar 3.5.
3.5. Proses Milling Pada Mesin Deckel Maho DCM 210 U
Setelah material masuk kedalam mesin Deckel Maho DCM 210 U dan sudah diletakannya fixture maka tahap selanjutnya untuk mengoprasikan mesin dalam pembuatan part hine rib yaitu dengan melakukan setting datum dan dilanjutkan persiapan cutting toolsnya.
3.5.1. Setting Datum
Dalam proses permesinan sebelum itu dilakukan setting datum yaitu mengatur suatu titik pada permukaan benda kerja yang digunakan sebagai titik referensi atau acuan bagi mesin untuk melaksanakan pengerjaan sesuai dengan program yang telah dibuat. Dalam mensetting pengerjaan komponen ini harus dari titik nol pada axis z digunakan block gauge yang berbentuk tabung, dan untuk mensetting dari titik nol pada axis x dan y menggunakan perhitungan yang sudah ada pada program. Setting datum dilakukan setelah benda kerja sudah terpasang pada fixture.
3.5.2. Cutting Tools
Cutting tools yang digunakan untuk pengerjaan Hinge Rib 4 adalah : a. Routing Cutter diameter 80 R4
b. Routing Cutter diameter 32 R4 c. Slot Drill Short diameter 16 R0 d. Slot Drill Shirt diameter 25 R4 e. Slot Drill Shirt diameter 20 R4 f. Center Drill diameter 2,5 g. Twist Drill diameter 12,5 h. Twist Drill diameter 17,5
i. Reamer machine diameter 18 H7 j. Slot Drill Long diameter 25 R0 k. Slot Drill Short diameter 16 R0 l. Slot Drill Short diameter 20 R0,5 3.5.3. Operasi Mesin
Langkah – langkah pembuatan part hinge rib 4 dalam proses milling di mesin Deckel Maho DCM 210 U yaitu harus sesuai dengan data NCOD dan pihak operator memasukan data sebagai berikut :
• Media 1
Load billet on machine table used alumunium plate for base and clamp with side clamping and 3 locations stopper pin
1. Set datum from centre billet.
2. Centre drill all hold down holes (See sketch). 3. Drill all down holes Ø13 mm.
4. Counterbore Ø25 mm X 37 mm depth on all holes. • Media 2
Reverse billet on base plate and clamp using side clamps 1. Counterbore Ø25 mm X 42 mm depth on all hole.
• Media 3
Load billet to fixture clamp using bolts all places 1. Skim billet to 96 mm thickness.
2. Mill rough top of wall pocket continue to the top contour wall included top of wall paths keep excess 2 mm, on the connector area pass the path 1 mm from the edge og component see sketch.
3. Mill rough all pockets keep excess 3 mm on each side and bottom, on the pockets with large thru pocket/circle, leave the island of material (The island which bolted).
4. Mill finish top of wall pockets on the outsidewall, keep top of wall paths see sketch.
5. Mill finish all pockets and steps on the bottom leave excess 3 mm from wall, use water line methode, on the pockets with large thru pocket/circle, leave the island of material (The island wich bolted).
6. Mill finish all thru pockets with depth 0.3 mm from the lowest surface, on pockets with island mill slot as sketch.
7. Mill finish side wall pocket start from the top, depth of cut aprox 4 mm leave excess from the floor 0.1 mm see sketch.
9. Mill slots as the separators between the rest of material, keep the depth 2 mm below from the center of billet thickness
10. Mill rough then finish hole Ø45 mm ( drawing point 67 )
11. Center drill on tooling hole Ø16.0 mm (1x). Bolt stop hole Ø120 (1x). And tooling holes Ø12 h7 (2x)
12. Drill pilot bolt stop hole Ø12.0 mm (1x)
13.Drill pilot tooling hole Ø16.0 (1x) 14. Drill then ream tooling holes Ø12 h7 (2x) (blind holes)
1. Proses Roughing
Proses Roughing part Hinge Rib 4 dikerjakan dimesin Deckel Maho DMC210U
• Proses Media 4
Reverse and load w/p on the fixture use 2 tooling holes as akignment and bolted
1. Mill rough top of wall pocket keep excess 2 mm.
2. Mill rough all pockets keep excess 3 mm on each side and bottom, on the pockets with large thru pocket/circle, leave the island of material (The island which bolted), see sketch.
3. Mill finish top of wall pockets, then continue to the outside top wall. 4. Mill finish all pockets and steps on the bottom leave excess 3 mm from
wall. use water line methode. on the pocket with large. Thru pocket/circle. Leave the island of material ( the island which bolted ) keep thickness 0.5 mm and 0.3 mm. See sketch.
5. Mill finish side wall pocket start from the top, depth of cut aprox. 4 mm leave excess from the floor 0.1 mm see sketch.
6. Mill rough outside periphery keep excess from the wall 3 mm and 1 mm from top wall of lower flank, see sketch.
7. Mill finish depth 4 mm periphery keep excess 1 mm from top wall of lower flank, see sketch.
8. Mill periphery between two connectors keep excess 0.1 mm the depth 1 mm from edge of wall.
10.Mill the opposite of slots until the material getting loose.
Inilah hasil dari proses milling di mesin Deckel Maho DCM 210 U yaitu part hinge rib 4 dapat dilihat pada gambar
Gambar 3.6 Benda Jadi
Setelah pembuatan part hinge rib 4 selesai dalam pembentukan pada proses milling selanjutnya part dilanjutkan kedalam proses boring yang dikerjakan pada mesin SIP 720 untuk pembuatan pelubangan dan tingkat kehalusan lubang lebih tinggi.
3.6. Jig Boring
Mesin CNC Jig Boring adalah suatu bagian permesinan dimana suatu produk yang memerlukan lubang-lubang persisi, jarak presisi yang dikerjakan dengan menggunakan mesin Jig Boring, dimana pada produk tersebut telah mempunyai lubang pengasaran. Dalam setiap pembuatan komponen-komponen terutama komponen pesawat terbang setelah melalui proses mesin milling dibutuhkan pembuatan lubang presisi pada part tersebut sesuai dengan process sheet.
Mesin SIP 720 merupakan salah satu mesin boring yang ada di PT.Dirgantara Indonesia. Mesin ini beroperasi dengan memasukkan program kedalam perangkat komputer yang terhubung pada mesin tersebut.
Fungsi dari mesin ini adalah untuk menghaluskan part yang tingkat kasarnya tinggi setelah proses milling dan part yang membutuhkan lubang-lubang presisi dan jarak
yang presisi harus masuk ke proses mesin ini. Dapat dilihat gambar mesin jig borring SIP 720 pada gambar 3.7.
Gambar 3.7 Mesin SIP 720 3.7. Proses Pengerjaan
Setelah melaukan proses milling dalam pembuatan part hinge rib 4 selanjutnya part tersebut harus dilakukan pelubangan pada titik – titik tertentu serta kehalusan lubang yang tinggi ini dilakukan pada proses borring, adapun tahap pengerjaannya antara lain :
1. Lihat data pada process sheet 2. Lihat data pada NCOD 3. Pengoprasian mesin 3.7.1. Process Sheet
Process Sheet yaitu yang berisikan informasi mengenai urutan pross pengerjaan part dari awal komponen dalam bentuk balok sampai dengan finishing. Process Sheet terdiri dari pemilihan material, pemilihan mesin, dan proses pengerjaan. 3.7.2. NCOD
NCOD adalah dokumen operator dari programmer yang berisikan informasi-informasi tentang fixture, proses permesinan, dan cutter list.
3.7.3. Operasi Mesin
Proses borring pada Hinge Rib 4 L5745744320101 dikerjakan di mesin SIP 720.
1. Set work piece on the fixture, using guide pin on hole dia 16 mm and on hole 42 mm.
2. Remove pin on hole dia 42 mm, then dial hole as datum reference.
3. Enlarge hole dia 42 mm to dia 47.15 H7 mm, and hole dia 75 mm to dia 58 H11 mm.
4. Enlarge hole dia 12 mm to dia 17 H8 mm.
5. Drill and ream holes dia 5 H9 mm on 2 locations. 6. Drill and ream holes dia 6.8 H9 mm on 2 locations. 7. Drill and ream holes dia 9.8 H7 mm on 2 locations. 8. Break sharp edges of hole and deburr acc to ABP 6-3205.
(See para 4.3 table 1, unless otherwise specified on drawing). Adapun tahap pelubangan dalam proses tersebut yaitu :
1. Tahap pertama menggunakan cutting 16 slot drill 2. Tahap kedua menggunakan playing cutter D 16.5 3. Tahap ketiga menggunakan reamer 17 H8
4. Tahap keempat menggunakan 5 H9 centre drill 2.5 Selanjutnya, twist drill 4.8, selanjutnya reamer 5 H9
5. Tahap kelima untuk pembuatan lubang besar menggunakan cutter playing D 45 Selanjutnya cutter playing D 46, setelah itu cutter playing D 46.7, untuk tahap finishing menggunakan cutter playing D 47.15 H7
6. Tahap keenam pembuatan lubang 6.8 H9 menggunakan center drill 2.5, setelah itu menggunakan twist drill 4.8 , selanjutnya menggunakan twist drill 6.3, dan untuk tahap finishing menggunakan reamer 6.8 H9
7. Tahap ketujuh pembuatan lubang 9.8 H7 menggunakan center drill 2.5, setelah itu menggunakan twist drill 4.8, selanjutnya menggunakan twist drill 6.3, lalu menggunakan twist drill 9.3, dan untuk tahap finishing menggunakan reamer 9.8 H7
Ini lah hasil proses pengerjaan part Hinge Rib 4 L5745744320101 setelah proses di mesin JIG BORING SIP 720 :
Gambar 3.8 Benda jadi sudah masuk proses boring