PERKALIAN UNTUK ANAK - ANAK
Oleh : Sri Wiyanta, M.Kom.
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling tidakdisukai anak-anak sehingga menuntut seorang guru yang betul-betul kreatif dan inovatif dalammenciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan. Terutama di sekolah dasar, siswa harusbetul-betul didekatkan dengan hal-hal yang bersifat kongkret dalam penanamankonsep dasar. Penguasaan guru terhadap materi pelajaran, kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran serta kemampuan guru dalam menetapkan media pembelajaran sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran, di samping adanya potensi dan kemauan siswa sendiri. Perkalianadalah konsep matematika utama yang seharusnya dipelajari oleh anak-anak setelah mereka mempelajari operasi penambahan dan pengurangan. Saat ini metode perhitungan aritmatika dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, masih menggunakan proses perhitungan Tradisional, yang dimulai dari atas menuju ke bawah. Karena prosesnya itu, metode tersebut dapat dinamakan Metode Vertikal. Metode ini mempunyai keterbatasan yaitu hanya mengembangkan kemampuan analitik (otak kiri) saja. Dalam proses pengajaran, Metode Tradisional berperan dalam meletakkan landasan Kemampuan Numeris dan Logika pada Tahap pengenalan Bilangan. Metode kedua sebagai Penyempurnaan Ilmu Hitung Tradisional adalah Metode Horisontal, yang disingkat sebagai METRIS. Metode Horisontal ini mempunyai pola yang unik dalam proses
Sri Wiyanta : adalah Dosen Jurusan Pendidikan Matematika, FKIP UNWIDHA Klaten
perhitungan aritmatika dasar yaitu berhitung dalam arah mendatar. Metode Horisontal berperan sebagai tahap lanjut dari pengajaran Aritmatika, yaitu tahap Perhitungan Mental dan Kreativitas. Dengan proses pelatihan seperti di atas maka pertumbuhan otak kiri dan otak kanan dapat seimbang karena selain menuntut Logika (otak kiri) yang kuat, Metode Horisontal menuntut siswa agar memahami Pengenalan Pola (otak kanan) yaitu Pola Horisontal. Dengan METRIS diharapkan keseimbangan otak kiri dan otak kanan pada siswa dapat terbangun.(Aa. SIG, 2007)
Metode horisontal merupakan metode baru yang perlu diperkenalkan kepada siswa. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperkenalkan metode tersebut adalah melalui media film. Dengan media film, diharapkan siswa lebih tertarik dan dapat memahami metode horisontal.
MATERI YANG BERKAITAN A. Operasi Perkalian
1. Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang
n 2. Sifat Operasi Perkalian
*
*
*
B. Metode Horisontal (METRIS)
Metode Horisontal adalah metode Penyempurnaan Ilmu Hitung Tradisional. Metode Horisontal ini mempunyai pola yang unik dalam proses perhitungan aritmatikadasar yaitu berhitung dalam arah mendatar. Metode Horisontal mempunyai keunggulan yang unik dibandingkan metode Tradisional karena metode ini mempunyaikemampuan membuat secara terstruktur Pola Horisontal.(Portal). Sehingga dengan memanfaatkan Pola Horisontal inimaka operasi aritmatika model tertentu akan lebih cepat terselesaikan dibandingkan dengan menggunakan MetodeTradisional.
Di dalam metode Horisontal terdapat tahap-tahap pendidikan aritmatika yang terstruktur yaitu Tahap Pengenalan Bilangan, Tahap Perhitungan Tradisional, Tahap Perhitungan Mental dan Tahap Kreativitas. Dua tahap pertamabiasanya telah diajarkan di sekolah formal. Namun untuk Tahap Perhitungan Mental dan Kreativitas biasanya belum diajarkan dengan baik.
Dalam Tahap Perhitungan Mental, siswa dituntun untuk menerapkan strategi menghitung secara konsisten dan mampu memvisualisasi-kannya. Konsistensi membuat mereka dapat melatih proses perhitungan dengan berulang-ulang. Dan visualisasi membuat mereka mampu menghitung hanya dengan pikiran, tanpa bantuan alat apapun. Selanjutnya, setelah siswa melalui tahap perhitungan mental, mereka akan
Dalam mengembangkan metode dan menurunkan pola-polanya, metode horizontal bersandar pada konsep asosiasi posisi yang merupakan landasan dari notasi decimal yang kita gunakan sehari-hari. Konsep asosiasi posisi dalam metode horizontal diperkenalkan melalui notasi pagar yang disimbolkan dengan ( | ). Contoh:
1. Bilangan 325 jika ditulis dengan notasi pagar menjadi : 3|2|5
2. Bilangan 32.050 jika ditulis dengan notasi pagar menjadi :
32.050 = 3|2|0|5|0 = 3|2||5|
Aturan dasar notasi pagar :
* Aturan 1
Agar notasi pagar dapat dihilangkan dari perhitungan, maka jumlah digit bilangan di
sebelah kanannotasi pagar harus samadengan jumlah notasi pagar.
* Aturan 2
Bila jumlah digit bilangan di sebelah kanan notasi pagar lebih banyak dari notasi pagar, harus ada bilangan yang digeser dan
dijumlahkan ke bilangan yang terletak di di sebelah kiri, sehingga jumlah digitnya
sama dengan jumlah notasi pagar.
Metode horisontal menyelesaikan operasi aritmatika menggunakan PORTAL (pola horizontal) dan menerapkan aturan notasi pagar untuk mendapatkan hasil perhitungannya.
2. Kegiatan Inti
Setelah melihat film tersebut, diadakan tanya jawab antara siswa dengan guru mengenai film yang telah dilihat siswa. Kemudian siswa diminta menyelesaikan soal-soal berikut.
Hitunglah hasil perkalian berikut ini dengan Pola Horisontal! 1. 2. 3. 4. 5.
Guru membimbing siswa dalam melakukan proses operasi perkalian dengan METRIS. Kemudian setelah siswa selesai mengerjakan soal-soal tersebut, dilakukan pencocokan jawaban. Adapun penyelesaiannya sebagai berikut.
1.
2.
“Untuk mengingat PORTAL perkalian dua digit, bayangkan ‘wajah yang tersenyum’ (smiling face).”
a b
x
c d
1
4
2
3
(Aa. SIG, 2007) PROSES PEMBELAJARANPenyajian proses pembelajaran yang dapat ditempuh meliputi prosedur atau langkah-langkah antara lain kegiatan awal (pendahuluan), kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut akan disajikan langkah-langkah pembelajaran yang bias menjadi salah satu alternatif dalam mengajar.
1. Kegiatan awal (pendahuluan)
Pada kegiatan awal, siswa diminta untuk memperhatikan film tentang operasi perkalian dengan METRIS yang berisi antara lain: a. Pengertian tentang Metode Horisontal
(METRIS)
b. Penggunaan PORTAL dan notasi pagar ( | ) c. Contoh soal beserta penyelesaiannya.
67 x 54 = … ? Solusi:
Gunakanaturannotasipagar
3.
4.
5.
3. Kegiatan Akhir
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru pada kegiatan akhir ini antara lain :
a. Refleksi kesulitan maupun kemudahan yang dihadapi siswa dari prosespembelajaran b. Memberikan pekerjaan rumah pada siswa
PEMBAHASAN
Dari soal no.1, siswa dapat mengamati dan menemukan PORTAL baru yaitu :
. Apabila diteliti lebih lanjut maka rumusan tersebut dapat juga dikembangkan untuk bilangan yang lebih besar (tiga digit atau lebih). Dari soal no.2, 3, 4 dan 5, siswa akan terlatih untuk mengembangkan kreativitasnya dalam melakukan pemilihan angka yang dianggap sebagai satu kesatuan. Disamping itu, siswa juga akan terbiasa menyelesaikan perkalian dengan penghitungan bertingkat (nested computation). Misalnya proses perhitungan perkalian dua digit dapat dimanfaatkan lagi untuk menghitung soal-soal perkalian tiga digit atau lebih. Daya konsentrasi juga diperlukan agar tidak terjadi kesalahan pada penghitungan bertingkat tersebut. Dari hal-hal tersebut, maka kemampuan otak kiri dan otak kanan siswa dapat berkembang.
dianggap satu kesatuan
KESIMPULAN
Penggunaan metode pembelajaran serta kemampuan guru dalam menetapkan media pembelajaran sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Pada pembelajaran tentang perkalian, muncul metode baru sebagai penyempurnaan metode perhitungan tradisional yaitu Metode Horisontal (METRIS). Metode Horisontal menggunakan polaberhitung dalam arah mendatar. Dengan METRIS maka pertumbuhan otak kiri dan otak kanan para siswa dapat seimbang karena selain menuntut Logika (otak kiri) yang kuat, Metode Horisontal menuntut siswa agar memahami Pengenalan Pola (otak kanan) yaitu Pola Horisontal. Salah satu cara untuk memperkenalkan metode tersebut kepada siswa adalah dengan media film.
DAFTAR PUSTAKA
Aa. SIG. MetrisTM Strategi Berhitung Terbaru dan
Tercepat. PT AgroMedia Pustaka. Tangerang.
2007.
Nur, F. Cerdas Berhitung Matematika 3. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. 2008.