• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING SEPAK BOLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING SEPAK BOLA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING SEPAK BOLA

(Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMPN 19 Kota Tasikmalaya)

Asep Abdul Khobir) Iis Marwan 2) 1)

Mahasiswa PJKR FKIP Universitas Siliwangi: asepabdulkhobir@yahoo.com 2) Dosen PJKR FKIP Universitas Siliwangi: marwaniis@yahoo.co.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pengaruh pembelajaran menggunakan pendekatan langsung terhadap keterampilan dribbling permainan sepak bola.

Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 19 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015. Sampel penelitian diambil secara random sebanyak 30 orang. Instrumen penelitian menggunakan tes baku keterampilan dribbling sepak bola.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji statistik diperoleh hasil pembelajaran dengan menggunakan pendekatan langsung berpengaruh signifikan terhadap keterampilan dribbling sepak bola pada siswa kelas VII SMPN 19 Kota Tasikmalaya.

Kepada semua pihak yang bermaksud untuk meningkatkan keterampilan

dribbling pada permainan sepak bola dapat digunakan pendekatan langsung.

(2)

EFFECT OF LEARNING USING DIRECT INSTRUCTION TO FOOTBALL DRIBBLING SKILLS

(Experiments in Class VII Tasikmalaya City Junior High School Number 19)

Asep Abdul Khobir 1) Iis Marwan 2)

1) Student Guidance and Counseling PJKR Siliwangi University: asepabdulmajid@yahoo.com. 2) Guidance and Counseling University Lecturer PJKR Siliwangi: marwaniis@yahoo.co.id.

ABSTRACT

The purpose of this study was to obtain information about the effects of learning to use a direct approach to the game of football game dribbling skills.

This research method using the experimental method. The study population was 19 students of class VII Junior High School Tasikmalaya Academic Year 2014/2015. Samples were taken at random as many as 30 people. The research instrument using standard tests s football game dribbling skills.

Based on the results of data processing with statistical test results obtained using the direct approach learning with a significant effect on football game dribbling skills in class VII Junior High School number 19 Tasikmalaya City.

To all those who intend to improve dribbling skills on the football game can use the direct approach.

(3)

PENDAHULUAN

Permainan sepakbola dalam Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan tahun 2013 termasuk salah satu bahan ajar mulai SD/MI hingga SMA/SMK/MA. Untuk dapat bermain sepakbola yang baik perlu menguasai teknik dasar permainan, memahami peraturan dan memiliki kondisi fisik yang prima. Permainan sepakbola terdiri atas beberapa teknik dasar yang harus dikuasai dengan baik oleh pemain.

Dengan penguasaan teknik yang baik dan benar, maka seorang pemain dapat bermain dengan baik. Teknik-teknik dasar tersebut antara lain: (1) teknik dasar mengoper dan menghentikan bola (passing and stoping); (2) teknik dasar menggiring bola (dribbling); (3) teknik dasar menyundul bola (heading); dan (4) teknik dasar menendang bola (shooting).

Teknik menggiring bola (dribble) adalah teknik dasar yang perlu dikuasai dengan baik oleh pesepakbola. Husni (2008:4) menjelaskan, “Menggiring adalah gerak membawa bola dengan menggunakan kaki atau bagian dari kaki.” Karena itu, menggiring bola bertujuan agar bola dapat dikuasai oleh pesepakbola untuk selanjutnya dapat dioperkan atau ditendang ke arah gawang, dengan kata lain tujuan menggiring bola adalah mendekatkan bola kesasaran yang dituju.

Menggiring bola dapat dilakukan oleh beberapa bagian kaki, menurut Husni (2008:4) bahwa, “Menggiring (dribble) dapat dilakukan diantaranya dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan punggung kaki.” Untuk menguasai keterampilan menggiring bola perlu pelatihan yang teratur dan kontinyu.

Pengalaman penulis sebagai guru praktikan (Pendidikan Latihan Profesi) di SMPN 19 Kota Tasikmalaya para siswa antusias dalam menerima bahan ajar sepakbola, kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan tingkat kehadirannya sangat baik. Para siswa sangat menggemari proses pembelajaran sepak bola. Namun demikian masih ditemukan kendala yakni siswa masih kurang menguasai teknik dasar menggiring bola, sebagai contoh bola waktu digiring melenceng sehingga menyulitkan untuk digiring, kaki belum terkordinasi dengan bola atau

(4)

siswa menerima bola dia secara langsung bola tersebut dioperkan kepada temannya sementara bola tersebut masih dapat di dribbling.

Untuk mengatasi hal tersebut dan ditunjang kelengkapan fasilitas belajar di sekolah penulis meneliti mengenai pengaruh pembelajaran dengan menerapkan pendekatan langsung terhadap keterampilan dribbling sepak bola. Cara ini dimaksudkan agar siswa mampu dan mahir dalam menguasai bola, dimana bola dikuasai dalam keadaan berjalan atau berlari, dengan arah berkelok-kelok atau lurus ke depan.

Pendekatan langsung menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan. Proses pembelajaran berpusat pada guru. Dalam pendekatan ini guru antara lain melakukan hal-hal berikut: menjelaskan, menjawab pertanyaan, mendemonstrasikan, dan mengajukan pertanyaan (Basden, dkk. 2001, h. 8).

Untuk mengungkap permasalahan tersebut penulis mengadakan penelitian di SMPN 19 Kota Tasikmalaya dengan pertimbangan siswa belum menguasai secara baik teknik menggiring bola sedangkan sepakbola termasuk salah satu cabang olahraga yang dikembangkan, Kepala Sekolah memberikan rekomendasi untuk diadakan penelitian disekolah yang dipimpinnya, Guru Penjasorkes dan siswa bersedia membantu kelancaran pelaksanaan penelitian, serta tersedianya sarana dan prasarana olahraga sepak bola.

Berdasakan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut: “Apakah pembelajaran menerapkan pendekatan langsung berpengaruh terhadap keterampil-an dribbling sepakbola pada siswa kelas VII SMPN 19 Kota Tasikmalaya ?” METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Digunakan metode eksperimen atas dasar pertimbangan pada permasalahan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menggiring bola menerapkan pendekatan langsung terhadap keterampilan dribbling permainan sepak bola pada siswa kelas VII SMPN 19 Kota Tasikmalaya .

(5)

Mengenai kegiatan eksperimen Surakhmad, (2013:148) menjelaskan sebagai berikut, “Dalam arti luas, bereksperimen ialah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil”. Lebih jelasnya Surakhmad, (2013:149) menjelaskan:

Bereksperiman ialah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil itu yang akan menegaskan bagaimanakah kedudukan perhubungan kausal antara variabel-variabel yang di selidiki. Tujuan eksperiman bukanlah pada pengumpulan dan deskripsi data melainkan pada penemuan faktor-faktor penyebab dan faktor-faktor akibat

Kutipan tesebut menjelaskan bahwa kegiatan eksperimen adalah suatu kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil sebagaimana yang dicobakannya. Jadi dengan digunakannya metode eksperimen dalam penelitian ini berarti peneliti harus mengadakan percobaan pada sebuah subyek yang akan menerima perlakuan tertentu dalam waktu tertentu, kemudian setelah masa percobaan itu selesai selanjutnya dilihat hasil dari perlakuan tersebut.

Variabel penelitian menurut Arikunto, (2012 : 99) adalah “objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Selanjutnya Arikunto, (2012:101) menjelaskan bahwa “variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab variabel bebas atau independent variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tak bebas, variabel tergantung, variabel terikat dari variabel dependent variabel (Y) “

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel bebasnya adalah pembelajaran dribbling dengan menerapkan pendekatan langsung, sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan dribbling permainan sepakbola.

Setiap melakukan penelitian sudah barang tentu memerlukan suatu alat untuk mengumpulkan data. Sesuai dengan permasalahan penelitian ini, maka alat pengumpul data yang penulis gunakan adalah tes keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola.

Populasi menurut Surakmad, (2013:93) adalah sekelompok subjek, baik manusia, gejala, nilai tes benda-benda ataupun peristiwa. Kemudian Arikunto (2012:115) mengemukakan bahwa populasi adalah “Keseluruhan subjek

(6)

penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian populasi”. Sedangkan yang dimaksud sampel menurut Arikunto, (2012:104) adalah “Sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 19 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015. Jumlah populasi sebanyak 134 orang. Mengingat berbagai pertimbangan dalam pelaksanaan ini seperti terbatasnya waktu, tenaga dan anggaran, maka penulis menetapkan sampel penelitian sebanyak 20 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara proporsional yakni mengambil sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel penelitian. HASIL

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus statistik didapatkan gambaran data nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians dari tes awal dan tes akhir. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1

Hasil Perhitungan Rata-rata Standar Deviasi, dan Varians

Kelompok Belajar Nilai Rata-Rata (X) Simpangan Baku (S) Varians (S2) - Tes Awal 22,16 2,67 7,12 - Tes Akhir 18,41 1,66 2,56

Penghitungan distribusi normal menggunakan tes kecocokan chi-kuadrat (2). Hasil penghitungan akan menentukan pendekatan yang dipergunakan dalam analisis data, apakah pendekatan parametrik atau non-parametrik. Pendekatan parametrik digunakan apabila hasil tes tersebut ternyata normal. Sedangkan pendekatan non-parametrik digunakan apabila hasil penghitungan tersebut ternyata tidak normal.

Pengujian hipotesis bertujuan untuk membuktikan apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini benar atau tidak. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan tersebut digunakan uji perbedaan dua rata-rata. Untuk menguji adanya perbedaan dua rata-rata digunakan Uji t. Uji ini untuk

(7)

mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap hipotesis yang diajukan.

Untuk menjawab hipotesis penelitian ini, maka perlu dirumuskan hipotesis nol terlebih dahulu. Adapun hipotesis nol penelitian ini adalah “ Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan langsung secara signitikan tidak berpengaruh terhadap keterampilan dribbling sepak bola pada siswa kelas VII SMPN 19 Kota Tasikmalaya.”

Hasil pengujian hipotesis adalah sebagaimana dalam Tabel 4 di bawah ini.. Tabel 4

Uji Peningkatan Pembelajaran

Variabel Nilai t’-hitung t (1-  )(n –1) Hasil - Tes Awal

- Tes Akhir

5,28 1,73 Signifikan

Kriteria pengujian, terima hipotesis (H0) jika t ≤ w1t1 + w2t2 (1 - ), di mana t (1 - ) di dapat dari distribusi t dengan derajat kebebasan (dk) = n – 1 dan peluang (1 -  ). Tarap nyata  = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95 % untuk harga t lainnya hipotesis ditolak. Artinya hipotesis nol diterima apabila t-hitung berada dalam daerah penerimaan yakni t ≤ 1,73.

Dari Tabel 4.4 tersebut dapat dilihat bahwa hitung lebih besar dari t-tabel. Ini berarti t’-hitung berada diluar daerah penerimaan hipotesis (Ho). Artinya hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja diterima. Dengan demikian mempunyai peningkatan atau perkembangan hasil yang signifikan (berarti). PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, menunjukkan bahwa belajar menggiring bola dengan menerapkan pendekatan langsung dapat penulis bahas hasil penelitian ini sebagai berikut:

Pembelajaran menggiring bola dengan menerapkan pendekatan langsung adalah perolehan t-hitung sebesar 5,28 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,73. Ini berarti t-hitung berada di luar daerah penerimaan hipotesis (H0). Dengan demikian pembelajaran menggunakan pendekatan langsung berpengaruh secara

(8)

berarti terhadap keterampilan menggiring bola (dribbling) permainan sepakbola pada siswa kelas VII SMPN 19 Kota Tasikmalaya .

Jawaban terhadap hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut: “Pembelajaran menerapkan pendekatan langsung secara signifikan berpengaruh terhadap keterampilan menggiring bola permainan sepakbola siswa kelas VII SMPN 19 Kota Tasikmalaya.”

Hipotesis tersebut diterima, karena sesuai atau tidak terbukti kebenarannya setelah dihitung secara statistika, karena hasil t-hitung sebesar 5,28 berada di luar daerah penerimaan hipotesis sebesar 1,73.

Terjadinya peningkatan hasil berlatih menggiring bola yang dilakukan secara sendiri diduga karena dengan berlatih menggiring bola sendiri-sendiri siswa mampu mengontrol tugas gerak yang harus dilakukannya. Dalam melewati rintangan, kecepatan maupun arah yang dituju sudah pasti tempo waktu kerja dan istirahat yang seimbang. Hal ini memperkuat konsep Badriah, (2002:47) sebagai berikut, “Latihan merupakan upaya sadar yang dilakukan secara berkelanjutan dan sistematis untuk meningkatkan kemampuan fungsional raga sesuai dengan tuntutan cabang olahraga itu.”

Berdasarkan konsep tersebut, maka pelatihan menggiring bola yang dilakukan dengan cara menggiring sendiri jelas dilakukan dengan tahapan-tahapan berlatih yang dilakukan secara sistematis dalam waktu yang relatif lama dan dengan jeda waktu kerja kerja dan istirahat yang seimbang.

Dengan cukup waktu untuk menguasai setiap tahapan gerak, maka dengan menambah jumlah tugas gerak tidak menghilangkan tugas gerak yang telah dipelajari menjadi hilang. Hal ini dapat memperkuat konsep Badriah, (2002:48) sebagai berikut, “Latihan keterampilan teknik adalah proses belajar gerak, proses menghafal gerak, proses pembentukan gerakan refleks bersyarat untuk menghasilkan keterampilan teknik sesuatu cabang olahraga.” Dengan demikian maka metode pendekatan langsung diterapkan setelah tugas gerak yang diberikan dirasakan atlet sudah perlu ditambah, maka tugas latih bertambah secara periodik.

Hasil ini dapat memperkuat konsep Mahendra, dan Ma’mun (1998:4) sebagai berikut, “Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku

(9)

atau potensi perilaku yang merupakan hasil dari pengalaman dan tidak dicirikan oleh keadaan-keadaan diri yang sifatnya sementara seperti yang disebabkan oleh sakit, kelelahan, atau obat-obatan.”

Dengan berlatih keterampilan menggiring yang dilakukan dengan cara berpasangan tugas gerak dipelajari dengan baik sehingga diduga dapat dikuasai secara permanen, karena waktu yang dibutuhkan untuk mempelajarinya cukup lama dan berulang-ulang.

Lutan, (1988:101) menjelaskan bahwa, “belajar dipandang sebagai proses yang menghasilkan perubahan relatif permanen dalam keterampilan; perubahan dalam perilaku yang menyebabkan perubahan pada suasana emosi, motivasi, atau keadaan internal tidak dianggap sebagai akibat belajar.” Badriah, (2002:47) menjelaskan bahwa, “Keterampilan teknik merupakan hasil dari proses belajar dan berlatih gerak yang secara khusus ditujukan untuk dapat menampilkan mutu tinggi cabang olahraga itu.”

Badriah, (2002:49) menjelaskan sebagai berikut, “Ciri dasar keterampilan teknik mutu tinggi adalah ketepatan dan kecermatan gerakan dan atau skill hasil gerakan.”

Selanjutnya Ibrahim (2001 : 23) menjelaskan sebagai berikut : ”Motivasi dapat diartikan sebagai suatu tenaga atau kekuatan dalam diri individu, yang mendorong perilaku seseorang untuk mencapai tujuan tertentu,” Suatu dorongan kekuatan yang bersifat fisik dan mendasar merupakan kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi dan bersifat psikologis. Setyobroto (2001 : 24) menjelaskan :”Motivasi adalah proses aktualitas sumber penggerak dan pendorong tingkah laku individu memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu.”

Dari beberapa pendapat tersebut di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa motivasi ini muncul karena adanya yang mendorong perilaku seseorang (individu) untuk bertindak dalam mencapai suatu tujuan yang belum tercapai, sehingga tercapai rasa puas. Motivasi tersebut muncul karena adanya kebutuhan sebagai akibat dari adanya kekurangan dalam diri individu.

(10)

SIMPULAN

Dengan mempertimbangkan beberapa temuan berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis serta pembahasan hasil penelitian sebagaimana diungkapkan pada Bab IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan langsung adalah perolehan t’-hitung sebesar 5,28 lebih besar dari t’-tabel sebesar 1,73. Ini berarti t-hitung berada di luar daerah penerimaan hipotesis (H0). Dengan demikian pembelajaran dengan menerapkan pendekatan langsung dapat meningkatkan keterampilan menggiring bola (dribbling) permainan sepakbola pada siswa kelas VII SMPN 19 Kota Tasikmalaya .

Jawaban terhadap hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut: “Pembelajaran menerapkan pendekatan langsung berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan menggiring bola (dribbling) dalam permainan sepakbola siswa kelas VII SMPN 19 Kota Tasikmalaya .” Hipotesis tersebut diterima dan terbukti dari hasil penelitian setelah diuji menggunakan uji t’.

Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut untuk meningkatkan efektivitas peningkatan keterampilan dribbling permainan sepakbola supaya menerapkan pendekatan langsung sebagai variasi-variasi pembelajaran atau latihan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdoellah, Arma, 2007, Olahraga untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta, Sastra Hudaya.

Arikunto, Suharsimi, 2007, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Yogyakarta, Rineka Cipta..

Azis, Syamsiar. (2000). Permainan Kecil di Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Badriah, Dewi, L., 2002, Fisiologi Olahraga: Dalam Persepektif Teoritis dan

Praktik, Bandung, Pustaka Ramadhan.

Badriah, Dewi Laelatul. (2001). Fisiologis Olahraga dalam Perspektif Teoritis

dan Praktik. Bandung: Pustaka Ramadhan.

Branner, David, 2004, Succesfull Soccer, New York, Harcout Brace Jovanovich, Inc.

(11)

Coever, Weil, 2005, Sepakbola: Program Pembinaan Pemain Ideal, Jakarta, Gramedia.

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

Harsono, l988, Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, Jakarta, Tambak Kusuma.

Husdarta, dan Saputera, Yudha, 2000, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Depdiknas, Dirjen Dikdasmen.

Kosasih, Engkos, 2007, Pendidikan Jasmani, Teori dan Praktek, Jakarta, Gelira Aksara Pratama.

Lutan, Rusli dan Cholik, Toho, l996, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta, P3G, Depdikbud.

Lutan, Rusli , l988, Belajar Keterampilan Motorik: Pengantar Teori dan

Metode, Jakarta, Depdikbud

Luxbacher, Joseph A. (2004). Sepak Bola: Langkah-langkah Menuju Sukses. (Terjemahan Agusta Wibawa). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mahendra, Agus, dan Ma’mun, Amung, 1998, Teori Belajar dan Pembelajaran

Motorik, Bandung, IKIP Press.

Marwan, Iis, 2008, ”Metode-Metode Latihan”, Diktat, Tasikmalaya, PJKR-FKIP. Matakupan. (1998). Teori Bermain. Jakarta: Depdikbud.

Referensi

Dokumen terkait

DI DUSUN JURUG / TEMUWUH / DLINGO / ANDA AKAN MENEMUKAN SENTRA PENGEMBANGAN KERAJINAN BUNGA KERING YANG KINI. JUMLAHNYA

Dengan pengukuran berdasarkan struktur internal, peneliti memperoleh hasil yang menunjukkan bahwa Relative Pitch Memory Test merupakan alat ukur yang reliabel (CR = .999;

Metode ini juga digunakan dalam penelitian yang melibatkan pengguna implan koklea atau alat bantu pendengaran pada individu yang menderita gangguan pendengaran (Wang,

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

Studi tentang motivasi belajar siswa kelas X TGB pada mata pelajaran kelompok produktif di SMKN 1 Sumedang.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

4.4.5 Tabulasi Silang Tingkat Kesejahteraan Responden dengan Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Kesehatan.... 4.4.6 Tabulasi Silang Tingkat Kesejahteraan Responden dengan

dan pengeluaran rumah tangga yang cukup besar, kesehatan yang kurang,. pendidikan yang tergolong cukup, serta kondisi rumah dan fasilitas

Pengaruh Permainan Sepak Bola Terhadap Perilaku Sosial Agresif Siswa di SMPN 7 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu..