• Tidak ada hasil yang ditemukan

tic Metode ini dipilih karena masalah yang dikaji adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "tic Metode ini dipilih karena masalah yang dikaji adalah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan naturalis

tic Metode ini dipilih karena masalah yang dikaji adalah

menyangkut hal-hal yang sedang berlangsung dalam masyara

kat, khususnya Panti Asuhan.

Dengan harapan data dapat

dikumpulkan sebanyak mungkin dengan tetap memperhatikan

segi kualitasnya.

Pendekatan naturalistik dipilih dengan alasan data

tentang gejala-gejala yang akan diperoleh dari lapangan

lebih banyak menyangkut perbuatan dan kata-kata dari responden yang sedapat mungkin tidak dipengaruhi dari luar

sehingga bersifat alami atau apa adanya. Subino

Hadisubroto (1988:2) berpendapat bahwa "data yang dikumpul

melalui penelitian kualitatif, lebih berupa kata-kata

daripada

angka-angka".

Meski

demikian,

peneliti

jelas

tidak mengabaikan data yang bersifat dokumen, sepanjang

data tersebut memang mendukung pencapaian tujuan

penelitian ini.

B. Instrumen Penelitian

Dalam kegiatan penelitian ini, peneliti sendiri

berlaku sebagai instrumen penelitian. Artinya peneliti

(2)

sekaligus menjadikan diri sendiri sebagai sarana atau

alat. Hal tersebut didasarkan alasan-alasan berikut ini:

1) Informan telah secara sadar memahami tujuan penelitian

ini sehingga mereka bersedia membantu sepenuhnya.

2) Tempat penelitian memungkinkan untuk peneliti sering

berada di lapangan.

3) Upaya peneliti untuk sering berada di Panti Asuhan

Kasih Ibu dan tidak mengalami hambatan yang berarti

sehingga dapat memperoleh hasil yang dimaksud.

Peneliti ke lapangan untuk mengumpulkan data dengan

menggunakan teknik observasi, yaitu : suatu metode

pengumpulan data, dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang ada. Wawancara/interview, yaitu: dalam mengumpulkan data penulis mengadakan tanya jawab

langsung kepada

objek,

untuk dimintai

keterangan

yang

berupa data keperluan penelitian. Dokumentasi, yaitu:

dalam rangka mengumpulkan data penulis mencatat hal-hal yang berkenaan dengan fokus yang diteliti, (Suparmoko dan

Ari Sudarman, 1981 : 55).

Jenis observasi yang digunakan adalah observasi

non-sistematis, yakni tidak menggunakan pedoman yang berisi sebuah daftar kegiatan yang mungkin dilakukan oleh orang

tua terhdap anak, tetapi pengamatan dilakukan secara spontan, menangkap apa saja yang terjadi pada saat ibu asuh melaksanakan pendidikan dalam keluarga panti serta upaya membina prilaku anak asuh.

(3)

Dengan

observasi

diharapkan

peneliti

lebih

dapat

memahami apa yang mereka telah lakukan dan apa yang sedang

dikerjakan

serta

mendengar

langsung

hal-hal

yang

diucapkan. Selanjutnya, agar data yang diperoleh memiliki makna, setiap informasi dikaitkan dengan konteksnya.

Peneliti sadar bahwa tidak semua data dapat diperoleh

dengan hanya mengandalkan metode observasi karena pada

dasarnya observasi juga mengandung beberapa kelemahan.

Untuk

mengantisipasi

kelemahan

tersebut

dan

sekaligus

untuk memperkuat data yang diperoleh melalui teknik observasi, maka peneliti juga menggunakan wawancara.

Penggunaan teknik wawancara lebih menekankan pada

bentuk wawancara terbuka

(tidak terstruktur)

sehingga

diharapkan data dapat dikumpulkan sebanyak mungkin,

ter-fokus dan memiliki makna. Dengan wawancara, peneliti menelusuri pikiran dan perasaan responden yakni dengan

cara menginterprestasikan apa yang dikatakan dengan apa

yang diperbuat mereka. Menurut Nasution (1988:73) "dengan

teknik ini terkandung maksud untuk mengetahui apa yang ada

dalam pikiran dan hati responden".

Penggunaan teknik wawancara dan observasi terhadap ibu asuh dilakukan secara terang-terangan dengan alasan; (1) antara peneliti dengan mereka (ibu asuh) telah terbina

kepercayaan yang baik, di samping telah dipahami tentang

fungsi

dan pentingnya penelitian ini,

(2)

karena pada

(4)

akhirnya peneliti harus mengadakan cek ulang untuk

memper-tanggungjawabkan

secara

moral

terhadap

mereka

tentang

kebenaran

informasi dan untuk melengkapi

hal-hal

yang

kurang lengkap atau kurang sesuai.

Observasi

dan

wawancara

terhadap anak

asuh,

pada

awalnya dilakukan secara tersamar atau sembunyi. Hal ini untuk menghindari sikap anak asuh yang kurang wajar karena terpengaruh oleh keberadaan peneliti. Akan tetapi setelah terbina saling kepercayaan antara kedua belah pihak, maka teknik ini dilakukan secara terang-terangan.

Untuk memperkuat dan melengkapi data yang diperoleh

dari teknik observasi dan wawancara, maka digunakan juga

teknik dokumentasi, yakni menyangkut bukti-bukti tentang

hal-hal yang dapat memperjelas keadaan responden maupun

hal-hal yang telah dilakukan atau diucapkan ibu asuh,

khususnya menyangkut manifestasi peranan ibu asuh dalam melaksanakan pendidikan dalam keluarga panti.

Dari penggunaan ketiga teknik pengumpulan data terse but di atas, maka pedoman yang dipegang dalam menjaring

data penelitian adalah sebagai berikut:

1. Peneliti berusaha mengumpulkan aneka ragam data sekali gus.

2. Peneliti berusaha untuk memperhatikan setiap peristiwa secara keseluruhan.

3. Peneliti berusaha mengaitkan keadaan dan lingkungan sekitar responden dengan peristiwa yang terjadi.

(5)

4. Agar data yang diperoleh merupakan data yang valid,

maka

peneliti

berusaha

memahami

segala

sesuatunya

secara teliti.

C. Sumber Data dan Subjek Penelitian

Peneliti berusaha sedapat mungkin memperoleh data

dari sumber primer, yakni orang pertama yang mengetahui

dan mengalami langsung permasalahan yang sedang dikaji,

dan juga dari berbagai literatur yang membahas hal-hal

yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam rangka

mengecek, membandingkan, melengkapi, dan memperkuat atau membantah data yang telah diperoleh, dicari data dari

sumber sekunder.

Data yang diperoleh dari sumber primer yaitu data yang bersumber dari ibu asuh dan anak-anak asuh alumni dan

masyarakat sekitar Panti Asuhan yang menjadi objek

penelitian. Sementara itu, sumber data sekunder antara

lain:

1. Catatan tidak resmi seperti buku catatan ibu asuh yang dipandang atau dianggap penting dan memiliki arti bagi

kehidupan.

2. Dari orang-orang yang dipandang atau dianggap menge tahui peristiwa yang sedang dipelajari, baik yang ikut berpartisipasi langsung (orang yang ikut dalam panti tersebut) maupun tidak berpartisipasi di dalamnya misal orang di sekitar Panti Asuhan.

(6)

Sebelum penelitian sesungguhnya dilakukan, peneliti

mengadakan survei pendahuluan beberapa kali di Panti

Asuhan "Kasih Ibu".

D. Pengumpulan Data Penelitian

Data secara garis besar diperoleh melalui lima langkah utama pengumpulan data. Secara berurutan, dari tahap orientasi, eksplorasi, member chek, trianggulasi dan pelaporan dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap Orientasi

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap orientasi ini

antara lain sebagai berikut:

a. Mengusahakan izin penelitian dengan menempuh prosedur: (1) meminta surat pengantar dari pimpinan PPS IKIP

Bandung untuk disampaikan kepada rektor IKIP Bandung, (2) memperoleh surat pengantar dari IKIP Bandung untuk Kasospol Propinsi Jawa Barat, (3) memperoleh rekomendasi dari Kasospol Jawa Barat untuk Kakasospol

Bengkulu, (4) memperoleh rekomendasi dari Kasospol Tingkat I Bengkulu dan langsung ke Panti Asuhan Kasih Ibu Kodya Bengkulu.

Sebelum penelitian sebenarnya dilakukan, penulis sudah

beberapa kali ke Panti Asuh Kasih Ibu untuk mendapatkan

izin secara tidak resmi dari Ibu Asuh dan beliau

(7)

b. Melakukan

survei

pendahuluan

ke

lokasi

penelitian

khususnya Panti Asuhan Kasih Ibu.

c

Mencari informasi yang bersifat umum guna memperoleh

fokus penelitian yang telah peneliti mulai sejak survei

pendahuluan. 2. Tahap Eksplorasi

Pada tahap ini peneliti menggali data dari lapangan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyusun pedoman umum (bersifat tentatif) cara memper

oleh data.

b. Memilih sumber data yang sesuai dengan kriteria dan fokus penelitian ini.

c. Mencari data yang sesuai dengan permasalahan penelitian ini.

d. Menetapkan data yang diperlukan, sesuai dengan permasa

lahan yang sedang dikaji dalam penelitian ini.

e. Mendokumentasikan data yang telah diperoleh dalam buku catatan sebagai berikut:

1) Catatan lapangan yaitu catatan yang dibuat saat

peneliti berada di lapangan. Selain itu juga diguna kan tape recorder, sebagai alat bantu.

2) Catatan laporan lapangan, yaitu catatan lengkap hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Laporan itu dibuat segera setelah pulang dari lapangan dan selanjutnya ditransfer ke dalam disket kerja sebagai

(8)

3) Buku harian lapangan, yaitu catatan tentang

penga-laman, perasaan, kesalahan, kesulitan, pertimbangan,

rencana dan keputusan yang telah dialami peneliti.

3. Tahap Member Check

Member check merupakan tahap uji kritis terhadap data

sementara yang telah diperoleh dari lapangan, dengan

c a r a :

a. Meminta tanggapan informan guna mengecek kebenaran data yang telah disusun.

b. Mengoreksi dan melengkapi hal-hal yang dirasa masih

kurang atau tidak sesuai dengan fokus masalah.

4. Tahap Trianaaulasi

Menurut Maleong (1988:195) tahap triangulasi "merupakan tahap pemeriksaan data yang diperoleh yang memanfaatkan

sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding data itu."

Dalam tahap trianggulasi ini, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Meminta tanggapan anak sehubungan dengan informasi

yang diberikan ibu asuh tentang pelaksanaan

pendidikan dalam keluarga di panti.

b. Mencocokan data dari sumber primer dengan data dari

sumber sekunder, dalam hal ini antara lain dari

(9)

5. Pelaporan

Pelaporan ini merupakan draf penyusunan draf

penelitian.

E. Pengolahan dan Analisis Data Penelitian

Sebagaimana lazimnya, penelitian naturalistik diolah

dan dianalisis sepanjang penelitian berlangsung. Adapun

teknik yang digunakan yaitu berpikir induktif. Menurut Poespo Prodjo (1989:17) "suatu jalan pikiran disebut

induksi manakala berupa penarikan kesimpulan yang umum

(berlaku untuk semua/banyak) atas dasar pengetahuan ten tang hal-hal yang khusus (beberapa/sedikit)."

Salah satu karakter analisis data secara induktif

yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba (1984:40) yaitu

"characteristic

and

induktive

data

analysis

prefers

inductive (to educative) data analisis because that

process is likely to identify the multiple realities to be found in those data." Menurutnya, sifat naturalistik lebih sesuai dianalisis secara induktif daripada deduktif karena dengan cara tersebut konteksnya akan lebih mudah

dideskripsikan.

Selain

itu,

dalam

kehidupan

keluarga

banyak terdapat peristiwa induksi, seperti dikemukakan

oleh Pranjato Setjoatmodjo (1988 : 16) bahwa banyak contoh

peristiwa

induksi,

baik

dalam

peristiwa

ilmu

maupun

(10)

tekniknya

maka

ditelaah

melalui

tahap-tahap

sebagai

berikut:

1. Mencari hubungan antar data yang diperoleh.

2. Mereduksi data.

3. Mendisplai data dalam disket lewat layar komputer. 4. Menyusun draft.

Pada awalnya secara garis besar dan kasar, meliputi

judul dan sub judul, selanjutnya diperhalus sesuai dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengelola data.

b. Memilah-milah data primer, sekunder dan lainnya.

c Memilih data yang tingkat keterhandalannya tinggi

dari tingkat keterhandalannya rendah.

d. Mencari data pendukung bagi data yang tingkat keter handalannya rendah.

5. Menginterprestasikan data yang sudah dikhususkan untuk

selanjutnya dimaknai

dengan menggunakan bahasa yang

baku dan benar sebagai kesimpulan.

Demikian langkah-langkah penggunaan metode dalam

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Surat Kuasa Pengguna Anggaran Pengadilan Agama Gresik Nomor : W13-A17/14/KU.01/SK/01/2019 tentang Penunjukan / Pengangkatan Tim Pengelola dan PenanggungJawab Keuangan Pengadilan

Hal ini sesuai dengan jurnal penelitian Khasanah dkk (2019) yang berjudul Perbedaan Saturasi Oksigen dan Respirasi Rate Pasien Congestive Heart Failure Pada Perubahan

Upacara napak tilas men- gelilingi pura Lingsar, yaitu pura Gaduh dan Kemalik, di samping melam- bangkan perjalanan Syekh K.H.Abdul Malik sewaktu berdakwah menyiarkan agama Islam

1. Setiap tindakan yang disengaja yang tidak sah atau melawan hukum oleh Tertanggung. Setiap pelanggaran dari peraturan pemerintah atau setiap kegagalan Tertanggung untuk

Untuk tujuan penelitianya, maka orientasi penelitian kasus ini adalah : (1) persepsi kepala sekolah, guru, dan siswa terhadap pengembangan pendidikan demokrasi di sekolah;

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Tri Tunggal Maha Kudus, Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus karena atas berkat, hikmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat

Saat ini, petani karet memilih menjual Bahan Olahan Karet (Bokar) melalui sistem lelang di Koperasi Unit Desa (KUD) dibandingkan menjual bokar ke pedagang pengumpul karena

Merupakan metode analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh antara citra merek, kualitas produk dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor matic Yamaha