• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Makanan Haram dan minuman cothon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Makanan Haram dan minuman cothon"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam memerintahkan kepada pemeluknya untuk memilih makanan yang halal serta menjauhi makanan haram. Rasulullah bersabda: “Dari Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah SAW bersabda: ” Sesungguhnya Allah baik tidak menerima kecuali hal-hal yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mu’min sebagaimana yang diperintahkan kepada para rasul, Allah berfirman: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shaleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

Dan firman-Nya yang lain: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu” Kemudian beliau mencontohkan seorang laki-laki, dia telah menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut serta berdebu, ia menengadahkan kedua tangannya ke langit: Yaa Rabbi ! Yaa Rabbi ! Sedangkan ia memakan makanan yang haram, dan pakaiannya yang ia pakai dari harta yang haram, dan ia meminum dari minuman yang haram, dan dibesarkan dari hal-hal yang haram, bagaimana mungkin akan diterima do’anya”. (HR Muslim no. 1015).

Dijaman sekarang banyak yang menyebut era teknologi.Manusia semakin mudah dalam menggapai keinginan-keinginan dengan bantuan teknologi,khususnya teknologi telekomunikasi,industri,pertanian dan ekonomi. Dengan kemajuan di berbagai bidang maka berpangaruh juga kepada pola pikir masyarakat.Misalkan masalah makan dan minuman, banyak manusia atau orang yang makan dan minum mengikuti tren. Dan sering kali kita lalai tentang halal atau haram makanan yang kita makan. Makanan budaya luar yang masuk ke Indonesia banyak sekali, contoh:Pizza hut, Hot Dog, Steak,bir,dan minuman beralkohol lainya.

(2)

B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian haram ?

2. Apa saja jenis makanan yang diharamkan dalam Islam ?

3. Apa saja kriteria makanan atau binatang yang diharamkan dalam Islam ? 4. Apa saja akibat makanan dan minuman yang diharamkan ?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan juga untuk lebih mengetahui tentang pengertian makanan haram, mengetahui jenis makanan yang diharamkan dalam Islam, mengetahui akibat makan makanan yang haram dan juga mengetahui contoh-contoh makanan yang diharamkan.

(3)

PEMBAHASAN

A. Pengertian Haram

Kata haram berasal dari bahasa Arab ( ݦ ݛ ح) Yang berarti larangan (dilarang oleh agama). Termasuk di antara luas dan fasilitas dalam syari'at Islam, Allah-Subhanahu wa Ta'ala-menghalalkan semua makanan yang mengandung maslahat dan manfaat, baik yang kembali kepada ruh maupun jasad, baik kepada individu maupun masyarakat. Demikian pula sebaliknya Allah mengharamkan semua makanan yang memudhorotkan atau yang mudhorotnya lebih besar dari manfaatnya. Hal ini tidak lain untuk menjaga kesucian dan kebaikan hati, akal, ruh, dan jasad, yang mana baik atau buruknya keempat hal ini sangat ditentukan-setelah hidayah dari Allah-dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia yang kemudian akan berubah menjadi darah dan daging sebagai unsur penyusun hati dan jasadnya.

Selain itu Islam mengharamkan semua benda yang dapat menghilangkan kesadaran, membuat tidak berdaya, serta membahayakan jiwa dan raga. Adapun makanan dari jenis daging binatang, masalah inilah yang banyak diperselisihkan oleh berbagai agama dan golongan

B. Jenis-Jenis Makanan Yang Haram

Di dalam Syariat islam, makanan atau binatang yang haram dikonsumsi ada 2 jenis yaitu:

1. Haram Lidzatihi (makanan yang haram karena zatnya)

Maksudnya hukum asal makanan itu sendiri memang sudah diharamkan oleh Allah SWT dan Rosul-Nya yang dijelaskan dalam Al Qur’an dan Hadits.

Misalnya: darah, daging babi, minuman keras, semua binatang buas yang bertaring, yang dengan taringnya ia memangsa dan menyerang musuhnya dan lalin sebagainya.

2. Haram Lighairihi (makanan yang haram karena faktor eksternal)

(4)

Diharamkan mengkonsumsi semua makanan dan minuman yang bisa memudhorotkan diri-apalagi kalau sampai membunuh diri-baik dengan segera maupun dengan cara perlahan. Misalnya: racun, narkoba dengan semua jenis dan macamnya, dan sejenisnya.

1. Bangkai

Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa penyembelihan yang syar'iy dan juga bukan hasil perburuan. hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya ".(QS. Al-Ma`idah: 3)

Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas:

 Al-Munhaniqoh, yaitu hewan yang mati karena tercekik.

 Al-Mauqudzah, yaitu hewan yang mati karena terkena pukulan keras.

 Al-Mutaroddiyah, yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang tinggi.

 An-Nathihah, yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan lainnya.

 Hewan yang mati karena dimangsa oleh binatang buas.

(5)

 Semua hewan yang disembelih dengan sengaja tidak membaca basmalah.

 Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah walaupun dengan membaca basmalah.

 Semua bagian tubuh hewan yang terpotong / terpisah dari tubuhnya . Diperkecualikan darinya 2 bangkai, ketiga bangkai ini halal dimakan:

 Ikan, karena dia termasuk hewan air dan telah berlalu penjelasan bahwa semua hewan air adalah halal bangkainya kecuali kodok.

 Belalang .

" Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah.Adapun kedua bangkai itu adalah ikan dan belalang. Dan adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa ". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

 Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan kecuali An-Nasa`iy, bahwa Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-bersabda:

o

ههممهأأ ةأاككذك نهيينهجكليا ةأاككذك “Penyembelihan untuk janin adalah penyembelihan induknya”.

Maksudnya jika hewan yang disembelih sedang hamil, maka janin yang ada dalam perutnya halal untuk dimakan tanpa harus disembelih ulang.

[Al-Luqothot fima Yubahu wa Yuhramu minal Ath'imah wal Masyrubat point pertama]

2. Darah

Baik darah yang mengalir maupun yang tidak mengalir. 3. Daging babi

(6)

" Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan . ".(QS. Al-Ma `idah: 90)

Dan dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu 'Umar-radhiallahu' anhuma-secara marfu ':

" Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua khamar adalah haram ".

Dikiaskan dengan semua makanan dan minuman yang bisa menyebabkan hilangnya akal (mabuk), misalnya narkoba dengan seluruh jenis dan macamnya.

5. Semua hewan buas yang bertaring

Dan dalam riwayat Muslim darinya dengan lafazh, " Semua hewan buas yang bertaring maka memakannya adalah haram ".

Jumhur ulama berpendapat haramnya berlandaskan hadits di atas dan hadits-hadits lain yang semakna dengannya.

6. Semua burung yang memiliki cakar

Yang diinginkan dengannya adalah semua burung yang memiliki cakar yang kuat yang dia memangsa dengannya, seperti: elang dan rajawali. Jumhur ulama dari kalangan Imam Empat-kecuali Imam Malik-dan selainnya menyatakan pengharamannya berdasarkan hadits Ibnu 'Abbas-radhiallahu' anhuma-:

" Beliau (Nabi) melarang untuk memakan semua hewan buas yang bertaring dan semua burung yang memiliki cakar ". (HR. Muslim) [Al-Majmu '(9/22), Al-Muqni' (3/526, 527), dan Takmilah Fathil Qodir (9/499)]

7. Jallalah.

Dia adalah hewan pemakan feses (kotoran) manusia atau hewan lain , baik berupa onta, sapi, dan kambing, maupun yang berupa burung, seperti: garuda, angsa (yang memakan feses), ayam (pemakan feses), dan sebagian gagak. Hukumnya adalah haram. Ini merupakan pendapat Imam Ahmad-dalam satu riwayat-dan salah satu dari dua pendapat Ahmad-dalam madzhab Syafi'iyah.

8. Kuda

(7)

Asy-Syafi'iyyah, Al-Hanabilah, salah satu pendapat dalam madzhab Malikiyah, serta merupakan pendapat Muhammad ibnul Hasan dan Abu Yusuf dari kalangan Hanafiyah. Dan ini yang dikuatkan oleh Imam Ath-Thohawy sebagaimana dalam Fathul Bary (9/650) dan Imam Ibnu Rusyd dalam Al-Bidayah (1/3440).

9. Keledai jinak (bukan yang liar).

Ini merupakan madzhab Imam Empat kecuali Imam Malik dalam sebagian riwayat darinya. Dari Anas bin Malik -radhiallahu ‘anhu-, bahwasanya

Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai liar, dan Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melarang kami dari keledai jinak”. (HR. Muslim)

Inilah pendapat yang paling kuat, sampai-sampai Imam Ibnu ‘Abdil Barr menyatakan, “Tidak ada perselisihan di kalangan ulama zaman ini tentang pengharamannya”. Lihat Al-Mughny beserta Asy-Syarhul Kabir (11/65). [Bada`i' (5/37), Mughniyul Muhtaj (4/299), Muqni' (3/525), dan Al-Bidayah (1/344].

10. Kuda.

Telah berlalu dalam hadits Jabir bahwasanya mereka memakan kuda saat perang Khaibar. Semakna dengannya ucapan Asma` bintu Abi Bakr -radhiallahu ‘anhuma-:

هأانكليككأكفك ملسو هيلع لا ىلص لا لوسر دههيعك ىلكعك اسسركفك انكريحكنك

Kami menyembelih kuda di zaman Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- lalu kamipun memakannya”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim) Maka ini adalah sunnah taqririyyah (persetujuan) dari Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-.

(8)

pendapat Muhammad ibnul Hasan dan Abu Yusuf dari kalangan Hanafiyah. Dan ini yang dikuatkan oleh Imam Ath-Thohawy sebagaimana dalam Fathul Bary (9/650) dan Imam Ibnu Rusyd dalam Al-Bidayah (1/3440).

11. Baghol. perang Khaibar- daging keledai jinak dan daging baghol. (HR. Ahmad dan At-Tirmidzy)

Dan ini (haram) adalah hukum untuk semua hewan hasil peranakan antara hewan yang halal dimakan dengan yang haram dimakan. [Al-Majmu' (9/27), Ays-Syarhul Kabir (11/75), dan Majmu' Al-Fatawa (35/208)].

12. Anjing.

Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing, di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah bahwa anjing termasuk dari hewan buas yang bertaring yang telah berlalu pengharamannya. Dan telah tsabit dari Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bahwa beliau bersabda:

هأنكمكثك مكرمكحك ائسييشك مكرمكحك اذكإه لا نمكإه

Sesungguhnya Allah jika mengharamkan sesuatu maka Dia akan mengharamkan harganya [12]“.

Dan telah tsabit dalam hadits Abu Mas’ud Al-Anshory riwayat Al-Bukhary dan Muslim dan juga dari hadits Jabir riwayat Muslim akan haramnya memperjualbelikan anjing. [Al-Luqothot point ke-12]

13. Kucing baik yang jinak maupun yang liar.

Jumhur ulama menyatakan haramnya memakan kucing karena dia termasuk hewan yang bertaring dan memangsa dengan taringnya. Pendapat ini yang dikuatkan oleh Syaikh Al-Fauzan. Dan juga telah warid dalam hadits Jabir riwayat Imam Muslim akan larangan meperjualbelikan kucing, sehingga hal ini menunjukkan haramnya. [Al-Majmu' (9/8) dan Hasyiyah Ibni 'Abidin (5/194)]

14. Monyet.

(9)

Dan monyet adalah haram, karena Allah -Ta’ala- telah merubah sekelompok manusia yang bermaksiat (Yahudi) menjadi babi dan monyet sebagai hukuman atas mereka. Dan setiap orang yang masih mempunyai panca indra yang bersih tentunya bisa memastikan bahwa Allah -Ta’ala-tidaklah merubah bentuk (suatu kaum) sebagai hukuman (kepada mereka) menjadi bentuk yang baik dari hewan, maka jelaslah bahwa monyet tidak termasuk ke dalam hewan-hewan yang baik sehingga secara otomatis dia tergolong hewan yang khobits (jelek)” [13]. [Al-Luqothot point ke-13] 15. Gajah.

Madzhab jumhur ulama menyatakan bahwa dia termasuk ke dalam kategori hewan buas yang bertaring. Dan inilah yang dikuatkan oleh Imam Ibnu ‘Abdil Barr, Al-Qurthuby, Ibnu Qudamah, dan Imam An-Nawawy -rahimahumullah-. [Al-Luqothot point ke-14]

16. Musang (arab: tsa’lab)

Halal, karena walaupun bertaring hanya saja dia tidak mempertakuti dan memangsa manusia atau hewan lainnya dengan taringnya dan dia juga termasuk dari hewan yang baik (arab: thoyyib). Ini merupakan madzhab Malikiyah, Asy-Syafi’iyah, dan salah satu dari dua riwayat dari Imam Ahmad. [Mughniyul Muhtaj (4/299), Al-Muqni' (3/528), dan Asy-Syarhul Kabir (11/67)]

17. Hyena/kucing padang pasir (arab: Dhib’un)

Pendapat yang paling kuat di kalangan ulama -dan ini merupakan pendapat Imam Asy-Syafi’iy dan Imam Ahmad- adalah halal dan bolehnya memakan daging hyena. Hal ini berdasarkan hadits ‘Abdurrahman bin ‘Abdillah bin Abi ‘Ammar, beliau berkata,

Saya bertanya kepada Jabir, “apakah hyena termasuk hewan buruan?”, beliau menjawab, “iya”. Saya bertanya lagi, “apakah boleh memakannya?”, beliau menjawab, “boleh”. Saya kembali bertanya, “apakah pembolehan ini telah diucapkan oleh Rasulullah?”, beliau menjawab, “iya”“.

Diriwayatkan oleh Imam Lima [14] dan dishohihkan oleh Al-Bukhary, At-Tirmidzy dan selainnya. Lihat Talkhishul Khabir (4/152).

Pendapat ini yang dikuatkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Al-Fath (9/568) dan Imam Asy-Syaukany.

(10)

lain hyena diperkecualikan dari pengharaman hewan buas yang bertaring. Lihat Nailul Author (8/127) dan I’lamul Muwaqqi’in (2/117).

[Mughniyul Muhtaj (4/299) dan Al-Muqni' (3/52)]

18. Kelinci.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhary dan Imam Muslim dari Anas bin Malik -radhiallahu ‘anhu-:

هألكبهقكفك ،ببنكريأك نيمه وسضيعك هألك يكدههيأأ ملسو هيلع لا ىلص هأنمكأك

Sesungguhnya beliau (Nabi) -Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah diberikan hadiah berupa potongan daging kelinci, maka beliaupun menerimanya”.

Imam Ibnu Qudamah berkata dalam Al-Mughny,

Kami tidak mengetahui ada seorangpun yang mengatakan haramnya (kelinci) kecuali sesuatu yang diriwayatkan dari ‘Amr ibnul ‘Ash”. [Al-Luqothot point ke-16]

19. Belalang.

Telah berlalu dalam hadits Ibnu ‘Umar bahwa bangkai belalang termasuk yang diperkecualikan dari bangkai yang diharamkan. Hal ini juga ditunjukkan oleh perkataan Anas bin Malik -radhiallahu ‘anhu-:

دكاركجكليا لأكأأينك تباوكزكغك عكبيسك ملسو هيلع لا ىلص لا لوسر عكمك انككويزكغك

Kami berperang bersama Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam-sebanyak 7 peperangan sedang kami hanya memakan belalang”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim). [Al-Luqothot point ke-17]

20. Kadal padang pasir (arab: dhobbun [15]).

Pendapat yang paling kuat yang merupakan madzhab Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah bahwa dhabb adalah halal dimakan, hal ini berdasarkan sabda Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- tentang biawak:

لسلك حك هأنمكإهفك اويمأعهطيأكوك اويلأكأ

Makanlah dan berikanlah makan dengannya (dhabb) karena sesungguhnya dia adalah halal”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim dari hadits Ibnu ‘Umar)

Adapun keengganan Nabi untuk memakannya, hanyalah dikarenakan dhabb bukanlah makanan beliau, yakni beliau tidak biasa memakannya. Hal ini sebagaimana yang beliau khabarkan sendiri dalam sabdanya:

يمهاعكطك نيمه سكييلك هأنمككهلكوك ،ههبه سكأيبك لك

(11)

Ini yang dikuatkan oleh Imam An-Nawawy dalam Syarh Muslim (13/97). [Mughniyul Muhtaj (4/299) dan Al-Muqni' (3/529)]

21. Landak.

Syaikh Al-Fauzan menguatkan pendapat Asy-Syafi’iyyah akan boleh dan halalnya karena tidak ada satupun dalil yang menyatakan haram dan khobitsnya. Lihat Al-Majmu’ (9/10).

22. Ash-shurod, kodok, semut, burung hud-hud, dan lebah.

Kelima hewan ini haram dimakan, berdasarkan hadits Abu Hurairah -radhiallahu ‘anhu-, beliau berkata:

دههأديهألياوك ةهلكمينمكلاوك عهدكفيضمهلاوك دهركصمألا لهتيقك نيعك ملسو هيلع لا ىلص لا لوسر ىهكنك

Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melarang membunuh shurod, kodok, semut, dan hud-hud. (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shohih). Adapun larangan membunuh lebah, warid dalam hadits Ibnu ‘Abbas yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Daud.

Dan semua hewan yang haram dibunuh maka memakannyapun haram. Karena tidak mungkin seeokor binatang bisa dimakan kecuali setelah dibunuh. [Al-Luqothot point ke-19 s/d 23]

23. Yarbu’.

Halal. Ini merupakan madzhab Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah, dan merupakan pendapat ‘Urwah, ‘Atho` Al-Khurosany, Abu Tsaur, dan Ibnul Mundzir, karena asal dari segala sesuatu adalah halal, dan tidak ada satupun dalil yang menyatakan haramnya yarbu’ ini. Inilah yang dikuatkan oleh Imam Ibnu Qudamah dalam Al-Mughny (11/71). [Hasyiyatul Muqni' (3/528) dan Mughniyul Muhtaj (4/299)]

24. Kalajengking, ular, gagak, tikus, tokek, dan cicak.

Karena semua hewan yang diperintahkan untuk dibunuh tanpa melalui proses penyembelihan adalah haram dimakan, karena seandainya hewan-hewan tersebut halal untuk dimakan maka tentunya Nabi tidak akan mengizinkan untuk membunuhnya kecuali lewat proses penyembelihan yang syar’iy.

Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

:

ايمكدكحألياوك بأليككلبياوك ةأركأيفكلياوك عأقكبياكليا بأاركغألياوك ةأيمكحكلياك مهركحكلياوك لمهحهليا يفك نكليتكقييأ قأسهاوكفك سسميخك

(12)

Adapun tokek dan -wallahu a’lam- diikutkan juga kepadanya cicak, maka telah warid dari hadits Abu Hurairah riwayat Imam Muslim tentang anjuran membunuh wazag (tokek). [Bidayatul Mujtahid (1/344) dan Tafsir Asy-Syinqithy (1/273)]

25. Kura-kura (arab: salhafat), anjing laut, dan kepiting (arab: sarthon). Telah berlalu penjelasannya pada pendahuluan yang ketiga bahwa ketiga hewan ini adalah halal dimakan. [Al-Luqothot point ke-28 s/d 30]

26. Siput (arab: halazun) darat, serangga kecil, dan kelelawar.

Imam Ibnu Hazm menyatakan, “Tidak halal memakan siput darat, juga tidak halal memakan seseuatupun dari jenis serangga, seperti: tokek (masuk juga cicak), kumbang, semut, lebah, lalat, cacing, kutu, nyamuk dan yang sejenis dengan mereka, berdasarkan firman Allah -Ta’ala-, “Diharamkan untuk kalian bangkai”, dan firman Allah -Ta’ala-, “Kecuali yang kalian sembelih”. Dan telah jelas dalil yang menunjukkan bahwa penyembelihan pada hewan yang bisa dikuasai/dijinakkan, tidaklah teranggap secara syar’iy kecuali jika dilakukan pada tenggorokan atau dadanya. Maka semua hewan yang tidak ada cara untuk bisa menyembelihnya, maka tidak ada cara/jalan untuk memakannya, sehingga hukumnya adalah haram karena tidak bisa dimakan, kecuali bangkai yang tidak disembelih” [16]. [Al-Luqothot point ke-31 s/d 34]

C. Dampak Negatif Mengkomsumsi Makanan Haram 1) Merusak Jiwa

2) Berbahaya Dan Merusak Hak Orang Lain

3) Memubazirkan Dan bagi Kesehatan

4) Menimbulkan Permusuhan Dan Kebencian

5) Menghalangi Mengingat Allah

D. Dalil-Dalil Yang Mengharamkan Makanan

(13)

















(14)















145. Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaKu, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena Sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam Keadaan terpaksa, sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha

133. Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah[558] sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.

































115. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha mengetahui.

Pengharaman segala yang kotor kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.









 





(15)











(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka[574]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung.

Hukum makan bangkai

145. Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaKu, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena Sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam Keadaan terpaksa, sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Hukum makan daging babi dan Rukhshah (dispensasi) makan barang

(16)

115. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi Barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak Menganiaya dan tidak pula melampaui batas, Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

BAB III PENUTUP

Demikianlah serangkaian bentuk makalah yang saya buat, saya menyadari bahwa dalam makalah ini tak kuasa dengan kesalahan-kesalahan yang ada, baik itu dari segi penulisan, gaya bahasa yang ditampilkan atau juga sistematika pengambilan referensi. saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Seperti pepatah "Tak ada gading yang tak retak". Untuk itu penulis meminta kritik yang bersifat membangun, dan saran guna untuk memperbaiki serta mengevaluasi makalah ini. Semoga Makalah yang dibuat ini bisa mendatangkan kemanfaatan bagi penulis khususnya, serta pembaca pada umumnya.Amin

Makanan yang diharamkan dalam kitabullah secara umum ada empat macam, yakni: Bangkai, Darah, Daging babi, Binatang yang disembelih tanpa menyebut asma Allah.

Minuman yang halal dalam hal ini dibagi menjadi 4 bagian:

a. Semua jenis air atau cairan yang tidak membahayakan bagi kehidupan manusia, baik membahayakan dari segi jasamani, akal, jiwa maupun aqidah.

b. Air atau cairan yang tidak memabukkan walupun seebelumnya pernah memabukan seperti arak yang berubah menjadi cuka.

c. Air atau cairan bukan berupa benda yang najisatau benda suci yang terkena najis.

d. Air atau cairan yang suci itu didapatkan dengan cara-cara yang halal yang tidak bertentangan dengan Syari'at

Adapun minuman yang haram adalah setiap minuman yang berbau haram, pada dasarnya karena ada sesuatu yang dapat membunuh, lambat ataupun cepat dan bersifat membahayakan.

(17)

campuran makanan dan minuman adalah haram. Karena diketahui bahwa alkohol itu najis, sehingga pemanfaatan benda najis pada dasarnya haram. Namun dikecualikan hukum tesebut ketika dalam kondisi dlorurot, yaitu jika tidak memakan makanan tersebut akan mengancam keselamatan jiwa, maka diperbolehkan sebagai mana koidah fiqh.

DAFTAR PUSTAKA

Drs.T.Ibrahim dkk.2004.Pemahaman Al-Qur’an dan Hadis,(Solo:PT Tiga Serangkai)

Sayyid,Sabiq.Abdullah dkk.1984.Fiqih sunnah jilid I.Mulyaco:Yogyakarta

Syekh Yusuf Qardhawi,1980. Al Halal wa al haram fil Islam. PT Bina Ilmu

http://tafany.wordpress.com/2009/03/22/semua-hal-beralkohol-dalam-tinjauan-fiqih

(18)

MAKALAH

JENIS-JENIS MAKANAN YANG

DIHARAMKAN

Disusun oleh :

KELOMPOK Al-AMIN

1.Reisha Amry

2.Erika Triyani S

3.Friska Kolonia

4.Meta Aurellia

5.Vina Lestari

6.Rizma Olivia

SMP NEGERI 1 BINONG

(19)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan kehendak-Nya kami dapat menyusun makalah tentang JENIS-JENIS MAKANAN YANG DIHARAMKAN dengan tepat waktu. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas sekolah.

Dalam pembuatan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada guru pembimbing kami yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan. Dengan penuh kesadaran akan segala kekurangan yang masih ada dan harapan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin menggali ilmu pengetahuan khususnya di bidang agama

Dan harapan kami, ini dapat menjadi inspirasi dan menjadi referensi bagi kita dalam mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang mendengarkan dan yang membacanya.

Binong, Februari 2015

(20)

DAFTAR ISI

Hal HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan Penulisan... 2

BAB II : PEMBAHASAN... 3

A. Pengertian Haram... 3

B. Jenis-Jenis Makanan Yang Haram... 3

C. Dampak Negatif Mengkonsumsi Makanan Haram... 12

Dalil-Dalil Yang Mengharamkan Makanan... 13

BAB III : PENUTUP... 16

Referensi

Dokumen terkait

o Peserta didik membaca buku yang berisi penjelasan ketentuan , Dalil, macam - macam, Dan Manfaat makanan dan minuman yang halal dan baik..

Penentuan status halal suatu makanan atau bahan makanan tambahan makanan yang diproses, umat Islam harus melihat atau mencari tahu dengan pasti sumber bahan yang digunakan apakah

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya.” (QS.. Memakan yang halal

Ayat tersebut menunjukkan bahwa segala sesuatu -termasuk makanan- yang ada di bumi adalah nikmat dari Allah, maka ini menunjukkan bahwa hukum asalnya adalah halal dan boleh,

Makanan Halal adalah makanan yang datangnya dari sumber-sumber yang halal dari segi syara, suci, baik, dan tidak mengandung mudhorot bagi orang yang

Apabila kita melakukan perbuatan haram atau dosa, maka membuat hati kita jadi hitam, sehingga hati kita jadi keras, mati, sehingga cahaya dari Allah tidak bisa masuk ke dalam

Memahami jenis-jenis makanan dan minuman yang halal dan haram 2.1.. Menjelaskan ketentuan-ketentuan makanan/minimal halal dan haram dalam hukum

Makanan & minuman halal lebih bersih dibandingkan dengan makanan & minuman non-halal Makanan & minuman halal lebih aman untuk dikonsumsi dibandingkan dengan makanan & minuman non-halal