Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1613
PENGEMBANGAN VOCABULARY & CONVERSATION POCKET
BOOKS DENGAN AUDIO RECORDINGS UNTUK SEKOLAH DASAR
DI DESA SAMBANGAN
A.A Sri Barustyawati1, Putu Suarcaya2, I Putu Ngurah Wage Myartawan3
1Prodi DIII Bahasa Inggris FBS UNDIKSHA; 2Prodi DIII Bahasa Inggris FBS UNDIKSHA; 3Prodi S1 Pendidikan
Bahasa Inggris FBS UNDIKSHA
E-mail: [email protected],[email protected]2, [email protected]3
ABSTRACT
The objective of the present community outreach (PKM) was to provide English vocabulary and conversation pocket books with audio recordings for the elementary school students in Sambangan village, Sukasada district, Buleleng. Specifically, it aimed at designing a supplementary book where the contents were developed based on the students’ needs and ability and the geographycal condition of Sambangan village. There were twelve vocabulary topics being developed and four conversational topics, which were equipped with audio recordings to enable the students to follow and learn the materials easily on their own. Besides, the vocabulay list is also equipped with photographs of the words to make the book interesting and to make it even easier for the students to study the vocabulary. Finally, the output of the present program is 10 copies of English Vocabulary and Conversation Books with Audio Recordings to be distributed to the two elementary schools located in Sambangan village.
Kata kunci : supplementary book development, English vocabulary, English conversations, pocket book, audio
recordings
ABSTRAK
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tahun 2020 ini bertema Pengadaan English Vocabulary and Conversation Pocket Book dengan Audio Recordings untuk Anak-anak Sekolah Dasar di Kawasan Desa Wisata Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Sesuai dengan tujuan PKM ini yang bertujuan untuk mengembangkan materi penunjang mata pelajaran Bahasa Inggris dengan konten yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak sekolah dasar dan kondisi geografis Desa Sambangan, PKM ini dirancang dalam bentuk pengembangan materi penunjang dalam bentuk pocket book yang dilengkapi foto untuk kosakata yang dikembangkan dan audio recordings dari kosakata dan percakapan, untuk membantu mempermudah pemahaman anak-anak SD yang ada di Desa Sambangan dalam belajar Bahasa Inggris. Terdapat 12 topik kosakata atau vocabulary yang dikembangkan dan 4 topik conversations atau percakapan. PKM ini menghasilkan 10 eksemplar pocket book yang disertai audio recordings yang akan didistribusikan ke kedua sekolah dasar ( SD Negeri 1 Sambangan dan SD Negeri 3 Sambangan) yang ada di Desa Sambangan.
.
Kata kunci : pengembangan materi penunjang, English vocabulary, English conversations, pocket book, audio recordings
PENDAHULUAN
Beberapa tahun belakangan Buleleng menjadi sorotan masyarakat lokal dan dunia karena memiliki tempat iconic yang Instagramable yang menjadi incaran para wisatawan jaman sekarang. Sebut saja gapura dari Bali Hokaido Golf Club di Pancasari yang tiba-tiba terkenal dan diburu pelancong, yang rela jauh-jauh datang dan mengantre untuk mengambil foto
di sana. Tempat ikonic dari Buleleng lainnya yang menjadi hit beberapa tahun belakangan adalah tiga dari ratusan air terjun yang ada di seluruh wilayah Bali Utara, antara lain: air terjun Sekumpul, air terjun Banyumala, dan air terjun Aling-aling.
Dari ketiga air terjun tersebut, air terjun Aling-aling adalah air terjun yang berlokasi pAling-aling dekat dengan kota Singaraja. Air terjun Aling-aling terletak di Desa Sambangan, Kecamatan
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1614 Sukasada, berjarak sekitar 12 kilometer dari
pusat kota Singaraja. Sebagian besar wilayah Desa Sambangan merupakan kawasan pemukiman. Topografi Desa Sambangan cukup bervariasi. Di sebelah Selatan (bagian hulunya) Desa Sambangan berbatasan dengan persawahan serta hutan lindung. Sedangkan di beberapa lokasi lain, antara lain di sekitar pegunungan yang berbatasan dengan Desa Wanagiri di sebelah Selatan, kondisi geologis Desa Sambangan relatif terjal dengan kemiringan lereng lebih dari 400. Ketinggian di wilayah tersebut mencapai sekitar 500 m - 1.020 m di atas permukaan laut (dpl). Kondisi topografis yang relatif tinggi ini membuat desa Sambangan kaya dengan alamnya seperti persawahan, perkebunan, dan perbukitan. Sedangkan di wilayah bagian Utara (bawah) yang menuju laut, area desa relatif datar (Anonim, 2006). Dengan kata lain, Desa Sambangan menyajikan dua jenis kekayaan alam sekaligus yakni pegunungan, perbukitan, dan persawahan di bagian Selatan dan pemandangan laut lepas di bagian Utara. Kondisi topografis yang unik seperti ini sangat jarang ditemukan di wilayah lain di Bali sehingga tidak heran Desa Sambangan menarik minat banyak wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara beberapa tahun belakangan.
Keunikan dan potensi alam yang dimiliki oleh Desa Sambangan tersebut tentu saja menarik perhatian masyarakat lokal, aparat desa, bahkan pemerintah kabupaten Buleleng untuk memaksimalkan potensi alam yang ada. Salah satu usaha pelembagaan pengelolaan potensi alam di Desa Sambangan adalah dengan dibentuknya Kelompok Sadar Wisata yang biasa disingkat menjadi Pokdarwis yang pertama kali dibentuk pada tahun 2004. Pokdarwis terdiri dari masyarakat lokal utamanya pegiat pariwisata setempat yang dibina untuk melakukan berbagai upaya demi memajukan dan mengembangkan potensi wisata yang ada.
Berbagai upaya ataupun bantuan pemberdayaan ataupun peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat
yang tergabung dalam Pokdarwis telah banyak diupayakan. Pada tahun 2011, Andiani dan tim telah melakukan pengabdian pada masyarakat dengan melibatkan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Tunjung Mekar yang ada di Desa Sambangan sebagai mitra dalam melakukan kegiatan pelatihan penyusunan design peta paket wisata. Dua tahun kemudian, pada tahun 2013 Andiani dan tim kembali memberikan pelatihan kepada Pordarwis Tunjung Mekar dalam penyusunan MoU atau agreement letter dan video kekayaan alamnya yang nantinya bisa difungsikan sebagai produk yang akan ditawarkan kepada Badan Perjalanan Wisata (BPW) dan negosiasi harga paket. Selain itu, Tika dan tim (2017) kembali memberikan pelatihan kepada Pordarwis Tunjung Mekar tentang pengembangan Desa Sambangan sebagai destinasi wisata alam model teknologi informasi paket wisata UKM dalam rangka menunjang ekonomi masyarakat. Dari informasi tersebut dapat dilihat bahwa upaya pengembangan potensi sumberdaya manusia di Desa Sambangan telah banyak dilakukan. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Sambangan. Selain itu, dari hasil observasi dan wawancara informal awal dengan Ketua BUMDES tersebut juga terungkap bahwa pelatihan yang menyasar kelompok masyarakat ataupun Pokdarwis di Desa Sambangan sudah sangat banyak dilakukan dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Namun, kegiatan pengabdian yang menyasar anak muda khususnya anak-anak sebagai penerus sekaligus masa depan Desa Sambangan yang saat ini dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Buleleng sebagai salah satu potensi wisata di Daerah Aliran Sungai (DAS) di sepanjang Desa Sambangan. Dari hasil wawancara tersebut ditemukan bahwa dengan meningkatnya jumlah wisatawan di sekitar objek wisata di Desa Sambangan, anak-anak di sana memiliki kesempatan untuk bertemu dan berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara (wisman). Mereka sangat antusias ingin berkomunikasi dengan
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1615 wisatawan asing namun terkendala dalam hal
bahasa. Namun, amat disayangkan karena kenyataan di lapangan sangat memprihatinkan karena anak-anak SD di Desa Sambangan memiliki akses yang terbatas terhadap Bahasa Inggris. Selain tidak adanya guru pengajar yang benar-benar memiliki latar belakang pendidikan Bahasa Inggris, keberadaan referensi atau bahan ajar yang memadai sangatlah terbatas. Hal ini tentu sangat menghambat proses dan motivasi belajar anak-anak untuk mata pelajaran Bahasa Inggris karena kurangnya referensi yang menarik dan sesuai dengan kemampuan mereka ataupun kondisi geografis di Desa Sambangan. Pengajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar telah dilakukan sebelumnya di daerah lain. Nitiasih, Jaya, Mahayanti dan Budiarta (2019: 455-463) telah melaksanakan PKM berupa pelatihan dan pendampingan penggunaan media Big Book bagi guru SD di Kecamatan Karangasem. Pelatihan ini dilaksanakan karena kurangnya kreatifitas dan keterampilan guru dalam memberikan pembelajaran yang menarik termasuk dalam penggunaan big book di kelas. Pelatihan terkait Bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar juga dilaksanakan oleh Suputra, Nitiasih dan Paramarta (2019: 1244-1251) yang memberikan bimbingan belajar Bahasa Inggris gratis utuk siswa kelas 6 di Desa Pemaron. Kegiatan ini dilaksanakan karena kurangnya akses informasi, materi, media, inovasi pembelajaran, sarana prasarana di sekolah temat pengabdian dilakukan. Program bimbingan belajar gratis ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Inggris dan sebagai persiapan ujian siswa kelas 6 di sekolah terkait.
Sebagai penerus aparat desa atau organisasi lain seperti kelompok sadar wisata di masa depan, ketua BUMDES berpikir akan lebih baik jika anak-anak yang ada di Desa Sambangan diajarkan, dibimbing dan dilatih bahasa asing (dalam hal ini Bahasa Inggris) yang benar lebih awal atau dini. Sehingga pemberian semacam bimbingan belajar atau “kursus” Bahasa Inggris untuk anak-anak SD
di kawasan wisata Desa Sambangan sangat perlu dilakukan dan dengan pengadaan referensi penunjang yang sesuai dengan kondisi geografis dan kemampuan mereka sangat perlu direalisasikan.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui jika belum pernah ada kegiatan pengabdian masyarakat yang menyasar anak-anak di kawasan potensi wisata DAS Desa Sambangan. Selain itu, dari hasil wawancara dan observasi awal ditemukan jika terdapat 67 sekolah dasar di seluruh kecamatan Sukasada. Hanya dua (2) diantaranya yang ada di Desa Sambangan yakni SD Negeri 1 Sambangan dan SD Negeri 3 Sambangan (Data SD/MI di Kabupaten Buleleng, Bulelengkab.go.id). Jumlah siswa di SDN 1 Sambangan sebanyak 229 orang dan di SDN 3 Sambangan sebanyak 109 siswa. Dari observasi awal diketahui jika seperti fenomena umum pengajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar, sebagian besar guru-guru yang mengampu mata pelajaran ini tidaklah memiliki latar belakang pendidikan Bahasa Inggris. Sehingga dengan berbekal dedikasi dan pengetahuan dan keterampilan yang terbatas, pelajaran Bahasa Inggris belum maksimal bisa dilaksanakan. Selain latar belakang pendidikan guru yang mengajar pelajaran Bahasa Inggris, keterbatasan lain yang terjadi adalah kurang memadainya referensi atau buku yang sesuai dengan tingkat/level anak-anak dan terlebih lagi dengan kebutuhan anak-anak di Desa Sambangan. Referensi yang sering dipakai adalah LKS dengan tema atau topik yang sebagian besar tidak sesuai dengan kebutuhan anak-anak di Desa Sambangan.
Namun, dalam kenyataan anak-anak di kawasan Desa Sambangan memiliki kesempatan yang cukup tinggi untuk bertemu secara sengaja ataupun tidak sengaja di jalur menuju tempat/objek wisata, misalnya untuk menanyakan arah. Tentu saja, dengan Bahasa Inggris yang sangat terbatas, mereka maupun penduduk dewasa lainnya menemui kendala dalam menyampaikan ide mereka. Tidak hanya dalam menunjukkan arah, wisatawan
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1616 juga sering berhenti untuk menikmati
pemandangan dan menanyakan tanaman di sawah atau perkebunan mereka. Dengan adanya fenomena ini dan ditetapkannya Desa Sambangan sebagai desa wisata oleh pemerintah Kabupaten Buleleng untuk pengembangan lebih lanjut di beberapa tahun mendatang, maka aparat desa Sambangan berasumsi jika sumber daya manusia desa Sambangan dipersiapkan, diberi keterampilan dari awal atau semenjak anak-anak, maka usaha untuk memajukan dan mengembangkan potensi wisata di Desa Sambangan akan terwujud dengan lebih cepat. Karena itu, kegiatan pengabdian masyaraat dengan menyasar anak-anak sekolah dasar untuk diberikan semacam bimbingan belajar atau kursus bahasa Inggris sangat dibutuhkan dalam waktu dekat. Selain bimbingan belajar, berdasarkan situasi lain yang ditemukan terkait referensi yang kurang memadai, maka pengadaan pocket book untuk English
vocabulary dan conversations yang sesuai
dengan level dan kebutuhan anak-anak di Desa Sambangan sangat perlu diadakan. Seiring waktu, dengan merebaknya pandemi global yang disebabkan oleh virus Corona tipe Covid-19, dimana pemerintah pusat maupun daerah menginstruksikan pembatasan sosial atau social distancing dalam kurun waktu yang masih belum ditentukan, dan dengan mengacu pada surat edaran Ketua LPPM Undiksha dengan nomor 146/UN48.15/PL/2020 tertanggal 1 April 2020 dan surat edaran Ketua LPPM Undiksha dengan nomor 149/UN48.15/PL/2020 tertanggal 6 April 2020 tentang perubahan besaran pendanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan penyesuaian atau revisi target luaran kegiatan pengabdian terkait penyebaran virus Covid-19 yang cenderung meningkat, maka kegiatan pengabdian pada tahun 2020 ini akan difokuskan dalam Pengadaan English Vocabulary and Conversation Pocket Books
dengan Audio Recordings sebagai pengganti materi yang seharusnya diberikan dalam bimbingan belajar secara langsung dengan
tatap muka. Vocabulary yang akan dicantumkan dalam pocket book ini dilengkapi dengan foto-foto sehingga buku menjadi lebih menarik. Selain tu, pocket book ini juga dilengkapi dengan materi audio dari vocabulary dan conversations yang dikembangkan sehingga mempermudah siswa untuk belajar mandiri dengan mengikuti nara sumber yang ada dalam audio recording. Karena keterbatasan dana dan waktu, maka kegiatan pengabdian masyarakat ini akan menyediakan 10 eksemplar English Vocabulary and Conversation Pocket Books
dengan Audio Recordings yang disiapkan untuk kedua sekolah sasaran yang ada di Desa Sambangan .
METODE
Kegiatan PKM ini diinisiasi oleh adanya kebutuhan peningkatan penguasaan kosakata Bahasa Inggris (English Vocabulary) dan peningkatan keterampilan berbicara khususnya dalam bercakap-cakap (conversations) dalam konteks atau topik tertentu dan kurangnya materi Bahasa Inggris yang sesuai dengan kemampuan anak-anak SD di Desa Sambangan dan kondisi geografis di desa tersebut. Topik ini disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak di kawasan Desa Sambangan yang memiliki banyak kesempatan untuk bertemu dan berkomunikasi dengan wisatawan asing yang belakangan semakin banyak berkunjung ke kawasan wisata Sambangan. Kesulitan dalam berkomunikasi ini disebabkan oleh kurang terpaparnya anak-anak Desa Sambangan dengan bahasa Inggris. Bahasa Inggris yang didapat di sekolah tidak cukup membantu karena selain minimnya fasilitas, SDM yang memadai juga belum tersedia. Sehingga pelajaran Bahasa Inggris sering diajarkan oleh guru wali kelas atau guru mata pelajaran lain dengan pengetahun dan keterampilan seadanya. Selain itu, masalah lain yang cukup krusial adalah kurangnya referensi yang memadai, yang membuat anak-anak tertarik untuk belajar dan yang tngkat kesulitan
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1617 kontennya sesuai dengan level mereka.
Dengan mengacu pada fenomena tersebut, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan mampu menghadirkan dua hal: Pengadaan referensi dalam hal ini pocket book dengan konten yang menarik (seperti foto-foto, gambar, warna warni), sesuai dengan kebutuhan dan tingkat/level kemampuan mereka sehingga anak-anak yang menjadi peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat akan terus tertarik untuk belajar Bahasa Inggris sehingga anak mampu dan percaya diri melakukan percakapan sederhana dengan disokong kosakata yang telah dipelajari.
Pengajaran kosakata (vocabulary) dan conversations (percakapan) Bahasa Inggris sesuai dengan kebutuhan di Desa Sambangan yang awalnya akan diberikan secara tatap muka, akan digantikan dengan audio recordings sehingga materi dalam pocket books dapat diikuti dengan mudah oleh siswa maupun guru pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris di kedua sekolah sasaran di atas.
Topik yang dipilih sementara ini dirancang sesuai dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia di Desa Sambangan (baik kosakata maupun percakapan).
Secara ringkas, kerangka pemecahan masalah untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat tahun 2020 dapat dilihat dalam bagan berikut:
Bagan 1. Kerangka Pemecahan Masalah (diadaptasi dari Artini dkk, 2014) Kegiatan PKM tahun 2020 dilaksanakan dengan menggunakan metode pengembangan referensi penunjang pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak-anak sekolah dasar yang ada di Desa Sambangan berupa Vocabulary and Conversation Pocket Book dengan Audio Recording dengan langkah-langkah sebagai berikut: menghubungi guru pengajar di SD Negeri 1 Sambangan dan Sd Negeri 3 Sambangan untuk mendata topik atau bahan ajar tambahan yang diperlukan; merancang materi sesuai dengan topik yang dibutuhkan antara lain: 1) Alphabet, 2) Numbers, 3)
Names of colours, 4) Fruits and Vegetables, 5) Basic Food and drinks, 6) Parts of the body, 7) Animals, 8) Things We Find in the Classroom, 9) Things We Find at Home, 10) Things We Find at Restaurant and Hotel, 11) Geographical features (rice fields, hills, mount, river, valley, waterfall, etc), 12)
Holiday activities, Convesations: 1)
Introduction, 2) Asking something, 3) Simple classroom commands (stand up, sit down open your books etc.), dan 4) Giving direction; melatih pengisi suara dalam materi
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1618 audio recording sebelum proses recording
dilakukan; merancang handout menjadi pocket book sesuai dengan ketentuan teori; berkoordinasi dengan teknisi layout terkait letak gambar, warna, dan sebagainya; proses recording pertama; uji ahli rancangan pocket books dan audio recordings dengan mencatat hal-hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki; merivisi dan mencetak English
Vocabulary and Conversation Pocket Books
yang dilengkapi dengan Audio Recordings. Dan ketercapaian keiatan PKM tahun 2020 ini dilakukan dengan dua cara, yakni uji ahli
terkait materi kosakata dan percakapan dalam pocket book dan kualitas audio recordings yang menyertainya. Masukan dari reviu yang dilakukan ahli digunakan untuk menyempurnakan materi dalam buku maupun dalam materi audio. Instrument lain yang digunakan untuk mengukur ketercapaian kegiatan ini adalah try out kepada beberapa anak sekolah dasar untuk melihat sejauh mana mereka bisa memahami dan mengikuti materi baik yang berupa kosakata, percakapan tertulis maupun dalam bentuk rekaman audio.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pemaparan pada bab-bab sebelumnya, kegiatan PKM pada tahun 2020 ini bertujuan untuk mengembangkan referensi tambahan dalam bentuk Vocabulary and Conversation Pocket Book dengan Auidio Recordings untuk sekolah dasar yang ada di kawasan desa wisata Sambangan. Sebagaimana juga telah dijelaskan sebelumnya, kegiatan yang awalnya dirancang dalam bentuk “kursus” singkat untuk anak-anak di dua sekolah dasar yang ada di Desa Sambangan, harus diubah sedemikian rupa karena adanya pandemi virus Corona tipe COVID-19 yang merebak di Indonesia, di Bali khususnya mulai awal bulan Maret tahun 2020. Dengan adanya intruksi pemerintah untuk melakukan physical distancing atau pembatasan social untuk mencegah penularan virus COVID-19, maka mekanisme kegiatan PKM ini pun harus dimodifikasi untuk kebaikan semua pihak. Awalnya, pemberian pelatihan yang berupa kursus singkat dirancang dengan memberikan games, lagu dan sejenisnya kepada anak-anak sehingga pembelajaran menjadi menarik.
Namun, pembelajaran dengan menggunakan games atau permainan yang melibatkan banyak kontak fisik, tentu tidak mungkin dilakukan dengan situasi saat ini, dimana kita tidak pernah tahu siapa yang menjadi carrier
atau pembawa virus tersebut. Dengan pertimbangan kesehatan dan keselamatan semua pihak, dan atas dasar edaran dan ijin dari petinggi Undiksha, pengabdi memodifikasi bentuk kegiatan dengan mengkoordinasikan terlebih dahulu dengan aparat Desa Sambangan, dalam hal ini perbekel Desa Sambangan. Dengan penjelasan situasi di atas, materi yang awalnya dirancang dalam tatap muka diganti dengan foto-foto yang disertai dengan audio recordings sehingga anak-anak masih tetap bisa menerima materi yang dipandu dengan cara pelafalan dan contoh percakapan yang ada di dalam materi audio. Sehingga anak-anak maupun guru pengajar Bahasa Inggris di kedua SD yang ada di Desa Sambangan dapat belajar secara mandiri dengan mengikuti pelafala yang ada di audio. Walaupun ini bisa menjadi solusi terbaik dalam situasi kondisi saat ini, perbekel Desa Sambangan berharap, kegiatan pelatihan Bahasa Inggris untuk anak-anak SD di Desa Sambangan atau pelatihan untuk guru-guru pengajar Bahasa Inggris di sana bisa tetap dilakukan tahun berikutnya, karena pelatihan semacam ini masih sangat dibutuhkan, khususnya untuk para guru pengajar Bahasa Inggris yang memang tidak memiliki latar belakang pendidikan Bahasa Inggris.
Untuk kelancaran kegiatan ini dan hasil yang maksimal, pengabdi melibatkan tiga (3) orang mahasiswa dalam kegiatan PKM tahun 2020 ini. Dari ketiga mahasiswa tersebut, satu orang bertugas sebagai teknisi dalam pengembangan
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1619 materi pocket book seperti mengatur layout
foto-foto dalam draft buku, pengaturan ukuran gambar, warna dan sejenisnya. Sementara dua orang mahasiswa bertugas sebagai pengisi suara dalam materi audio dan membantu dan mengawasi proses editing audio di studio. Sebelum proses rekaman, kedua mahasiswa diberikan semacam “pelatihan” singkat tentang materi, pelafalan kata-kata atau kalimat yang ada dalam materi audio, jeda per kata atau per kalimat dan sebagainya. Kedua mahasiswa diberikan kesempatan untuk membaca dengan keras materi yang akan direkam dan pengabdi mendengarkan sambil mencatat di bagian mana pelafalan atau jeda yang perlu diperbaiki. Setelah proses membaca keras, pengabdi memberikan masukan dan memberikan contoh pelafalan yang benar. Selain itu, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melihat dan mendengarkan kamus online atau daring seperti Oxford atau Cambridge, sehingga mahasiswa dapat mendengar dan memproduksi pelafalan maupun tekanan yang benar pada setiap kata. Tahap berikutnya, mahasiswa diberikan kesempatan untuk melatih pengucapan maupun intonasi di bagian yang dianggap kurang sampai terdengar seperti penutur asli. Barulah kemudian proses perekaman audio dilakukan di studio.
Berikut beberapa gambar yang menunjukkan proses pengembangan Vocabulary and Conversation Pocket Book:
Gambar 1. Proses Pengembangan Vocabulary dan Conversation Pocket Book
Dan berikut adalah beberapa gambar selama proses latihan dan perekaman materi audio:
Gambar 2. Proses Latihan dan Recording Materi Audio
Terkait materi Vocabulary, berikut contoh materi yang sudah dikembangkan dari topik
Part 3. Colours, Part 4. Fruits dan Part 5. Vegetables:
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1620 Gambar 4. Contoh Materi Vocabulary Fruits Gambar 6. Contoh Materi Vocabulary Parts of
the Body
Gambar 5. Contoh Materi Vocabulary
Vegetables
Dari gambar 5 di atas dapat dilihat beberapa jenis sayur lokal yang masih sering diolah di Bali namun sudah agak langka keberadaannya. Sayur tersebut antara lain kelor, daun katuk, daun singkong, jantung pisang dan rebung. Dan berikut adalah contoh materi vocabulary yang dikembangkan untuk topik Parts of the
Body:
Di bawah ini merupakan contoh conversations atau percakapan yang sudah dikembangkan: DIALOGUE 1. INTRODUCTION Kadek : Hi.
John : Hi.
Kadek : How are you?
John : Good, thanks. How are you? Kadek : I’m fine. What is your name? John : I’m John. What’s your name? Kadek : I’m Kadek. Nice to meet you, John. John : Nice to meet you too, Kadek.
Percakapan di atas adalah percakapan sederhana bagaimana cara berkenalan ketika ketemu seseorang untuk pertama kalinya dalam Bahasa Inggris.
Dan di bawah ini adalah contoh audio recordings untuk topik Alphabet, Numbers, dan Introduction:
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1621 Gambar 7 Contoh Materi Audio Alphabet
Gambar 8 Contoh Materi Audio Numbers
Gambar 9 Contoh Materi Audio Introduction
Materi audio di atas terdiri atas materi vocabulary yang dikembangkan yang disertai gambar dari topik Alphabet, Numbers dan dari materi percakapan sederhana dari topik Indtroduction yang dikembangkan dalam pocket book.
Sebagaimana yang disampaikan pada bagian sebelumnya, materi tulis maupun rekaman audio yang telah selesai diserahkan kepada ahli untuk melalui tahapan uji ahli. Tahapan ini bertujuan untuk mengevaluasi kelemahan pocket book dan rekaman audio yang telah dibuat sehingga kualitasnya bisa ditingkatkan melalui proses editing. Di bawah ini adalah beberapa masukan yang diberikan dan ditemukan ahli pada tahap evaluasi materi pocket book:1) kesalahan pada penulisan pelafalan huruf B, C, D, E, G, H, P, T, V dan
Z; 2) Ketidaksesuaian gambar dengan nama
benda seperti untuk kata guava, broccoli, dan
hole punch; 3) Jarak antar huruf dan angka
terlalu dekat sehingga pembaca kesulitan untuk membaca tulisan angkanya; 4) gambar terlalu besar dan jarak antar gambar terlalu lebar sehingga boros ruang. Selain masukan untuk materi kosakata dan percakapan, ahli juga memberikan masukan untuk materi audio, antara lain: 1) suara nara sumber (speaker) dalam beberapa topik rekman kurang jelas, kualitas rekaman kurang jernih untuk topik Alphabet dan Numbers; 2) jeda antara satu kata dengan kata yang lain terlalu cepat untuk tingkat anak sekolah dasar; 3) Pengucapan yang kurang tepat seperti dalam kata red,
thirteen, one hundred fifty, sapodilla, soursop, spinach, dan moringa. Dari masukan ini,
pengabdi melakukan proses editing terhadap materi-materi yang direvisi sehingga hasil akhir dari English Vocabulary and Conversation pocket book dan rekaman audio yang menyertai memiliki kualitas yang baik. Dengan adanya English Vocabulary and Conversation pocket book yang disertai rekaman audio yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan anak-anak sekolah dasar dan kondisi geografis di desa
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1622 Sambangan, dapat menambah referensi bahan
ajar pendukung khususnya untuk anak-anak sekolah dasar. Pocket book ini diharapkan menambah pengetahuan khususnya kosakata para guru pengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di Desa Sambangan dan anak-anak sekolah dasar yang ada di desa Sambangan. Selain itu, pocket book yang disertai rekaman audio ini juga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbahasa para guru dan siswa SD di Desa Sambangan khususnya dalam pengucapan dan percakapan sederhana. Selain para guru dan siswa, keberadaan English Vocabulary and Conversation pocket book yang disertai audio recordings ini juga diharapkan dapat membantu pengetahuan dan keterampilan para orang tua siswa dalam memahami kosakata dan percakapan Bahasa Inggris sederhana sehingga kegiatan membimbing anak dalam belajar Bahasa Inggris dapat dilakukan dengan lebih maksimal.
SIMPULAN
Dari pemaparan pada bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa materi penunjang untuk mata pelajaran Bahasa Inggris yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak-anak sekolah dasar di Desa Sambangan dan yang disesuaikan dengan kondisi geografis kondisi di sekitar area tersebut, akan sangat perlu dikembangkan. Materi tambahan yang berupa pocket book ini juga akan sangat membantu para pengajar yang tidak memiliki latar belakang pendidikan Bahasa Inggris karena selin dibuat dengan dilengkapi dengan foto dari kosakata yang dikembangkan, pocket book ini juga dilengkapi dengan materi audio yang berupa audio recordings dari kosakata dan percakapan yang ada dalam buku, sehingga akan mempermudah siswa maupun guru untuk mengikuti pelafalan atau pengucapan kosakata dan percakapannya. DAFTAR RUJUKAN
Andiani, Nyoman Dini. (2013). Pelatihan
Pembuatan MoU Pokdarwis Tunjung
Mekar di Desa Sambangan (Laporan Akhir). Singaraja: Undiksha Press
Anggraeni, Yuli. (2016). Pengembangan
Media Pembelajaran Berbentuk Pocket Book untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Praktik Akuntansi Manual (PAM) Kelas XI Akuntansi SMK YPKK 1 Seman Daerah Istimewa Yogyakarta (Skripsi).
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Press.
Artini, Nitiasih, Padmadewi.(2014). IbM
Usaha Baru Kursus Bahasa Inggris (Laporan Akhir). Singaraja: Undiksha
Press
Barustyawati, A.A Sri., Adnyani, L.P. Sri. (2018). Analisis Kebutuhan Terhadap Materi Pembelajaran Introduction to
Linguistics Berbasis E-Learning untuk
Mahasiswa Bahasa Inggris.
Prasi, 13,(2)
((http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph p/PRASI/article/view/16445
Nitiasih, P.K., Putra, I.N. Adi J., Mahayanti, S., Budiarta, R. (2019). Pelatihan dan
Pendampingan Penggunaan Media Big Book bagi Guru SD di Kecamatan Karangasem: Proceeding SENADIMAS
ke-4 tahun 2019 (455-463) Bali: Undiksha Press
Suarcaya, P., Barustyawati, A.A (2014).
Pengembangan Materi Pembelajaran
Berbasis Multimedia di Sekolah
menengah Pertama (SMA) di Bali
(Laporan Penelitian). Singaraja:
Percetakan Universitas Pendidikan Ganesha.
Suputra, P.E.D., Nitiasih, P.K., Paramarta, M.S. (2019). Bimbingan belajar Bahasa
Inggris Gratis untuk siswa di Desa:
Pengabdian untuk Pemerataan
Pendidikan. Proceeding SENADIMAS
ke-4 tahun 2019 (1244-1251) Bali: Undiksha Press
Tika, Agustiana, Astawan. 2017.
Pengembangan Desa Sambangan
sebagai Destinasi Wisata Alam Model Teknologi Informasi Paket Wisata
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1623
UKM Dalam Rangka Menunjang Ekonomi Masyarakat (Laporan Akhir).
Singaraja: Undiksha Press BIODATA TIM PELAKSANA 1. Ketua
Nama : A.A Sri Barustyawati, S.Pd., M.Hum NIP : 197806082001122005
Pangkat/Golongan : Penata/IIIc
Alamat Kantor : Jl. A.Yani No.67 Singaraja Alamat Rumah : Jl. Pulau Nila C2, Penarukan, Singaraja, 81119
Kualifikasi : Ilmu Linguistik
2. Anggota 1
a. Nama : Putu Suarcaya, S.Pd., M.Sc. b. Institusi : Prodi DIII Bahasa Inggris, FBS,
Undiksha
c. Bidang : Pendidikan Bahasa Inggris 3.Anggota Pelaksana 2
a. Nama Lengkap: I Putu Ngurah Wage Myartawan, S.Pd., M.Pd.
b. Institusi: Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FBS, Undiksha