• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MENYIMAK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI SELOMULYO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MENYIMAK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI SELOMULYO"

Copied!
242
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MENYIMAK

PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK SISWA

KELAS IV SD NEGERI SELOMULYO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Fitria Ratnasari NIM: 101134121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

HALAMAN JUDUL

PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MENYIMAK

PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK SISWA

KELAS IV SD NEGERI SELOMULYO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Fitria Ratnasari NIM: 101134121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

 Tuhan Yesus yang selalu menyertai saya

 Bapak Supandi dan Ibu Bernadeta Rusmiyati sebagai orang tua saya

tercinta yang telah mendidik saya selama ini, memberikan doa, kasih

sayang, semangat dan dukungan kepada saya

 Keluarga besar saya yang selalu mendukung dan mendoakan saya

(6)

v

HALAMAN MOTTO

Akulah kebangkitan dan hidup, Barangsiapa percaya kepadaKu ia

akan hidup

(Yohanes 11:25)

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang

memelihara kamu”

(Petrus 5:7)

“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan

gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang

berjalan menyertai engkau, Ia tidak akan membiarkan engkau dan

(7)
(8)
(9)

viii

ABSTRAK

. PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN MENYIMAK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK SISWA KELAS IV

SD NEGERI SELOMULYO Fitria Ratnasari Universitas Sanata Dharma

101134121

Penggunaan media ketika pembelajaran masih jarang dilakukan oleh guru. Ketika pembelajaran guru lebih sering memakai metode ceramah daripada menggunakan media pembelajaran. Metode ceramah memang metode yang paling mudah dilakukan oleh guru dalam pembelajaran dibandingkan dengan menggunakan media. Penggunaan media pembelajaran sebenarnya dapat membantu guru dalam mengajar, karena dengan menggunakan media pembelajaran siswa akan lebih memahami materi yang diajarkan, selain itu siswa menjadi semakin tertarik ketika mengikuti pembelajaran. Guru dalam mengajar juga masih sering menggunakan lembar kerja siswa saja sehingga materi yang disajikan kepada siswa terkadang kurang menarik. Maka penelitian ini difokuskan untuk melengkapi kekurangan yang ada selama ini pada pembelajaran yaitu pentingnya materi dan media pembelajaran terutama pada pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menyimak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul pembelajaran dengan media pembelajaran pada pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menyimak untuk siswa kelas IV SD semester genap.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Metode penelitian ini digunakan untuk mengetahui prosedur pengembangan dan kualitas produk yang dihasilkan. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa modul dengan media pembelajaran melalui empat tahap, yaitu (1) kajian standar kompetensi, (2) analisis kebutuhan, (3) memproduksi modul dan media pembelajaran, (4) validasi dan revisi produk, sehingga pada akhirnya menjadi prototipe pengembangan modul dengan media pembelajaran untuk keterampilan menyimak Bahasa Indonesia kelas IV semester genap.

Hasil pengembangan materi dan media pembelajaran divalidasi oleh dosen ahli media, dosen ahli materi, guru kelas IV dan siswa kelas IV. Hasil validasi tersebut dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangan “layak” untuk digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menyimak untuk kelas IV SD semester genap.

(10)

ix

ABSTRACT

DEVELOPMENT LEARNING MATERIALS LISTENING ON INDONESIAN SUBJECT BY USING AUDIO VISUAL MEDIA FOR

CLASS IV OF SD NEGERI SELOMULYO

Fitria Ratnasari Sanata Dharma University

101134121

The use of the media when learning is rarely done by the teacher. When learning more teachers often use the lecture method instead of using instructional media. Lecture method is the method most easily done by teachers in teaching compared to using the media. The use of instructional media can actually help teachers teach, because the use of instructional media students will better understand the material being taught, other than that students are becoming increasingly interested in following the learning. Teachers in teaching are also still often use student worksheet so that only the material presented to the students are sometimes less attractive. This research is focused to complement the existing shortcomings so far is the importance of learning materials and instructional media, especially in the Indonesian lesson listening skills. The purpose of this research is to produce learning modules with instructional media in teaching Indonesian listening skills for fourth grade students semester.

This study uses research and development. This research method is used to determine the development of procedures and the quality of the resulting product. This research resulted in the development of products in the form of modules with instructional media through four stages: (1) assessment of competency standards, (2) requirements analysis, (3) produces modules and instructional media, (4) validation and revision of the product, which in turn became the prototype development modules with instructional media for Indonesian listening skills class IV semester.

The results of the development of instructional materials and media are validated by an expert faculty of media, materials expert lecturers, teachers fourth grade and fourth grade students. The validation results can be concluded that the products are cultivated "deserves" to be used in teaching Indonesian listening skills for fourth grade semester.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus atas limpahan kasih dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan

Materi Pembelajaran Menyimak pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan

Menggunakan Media Audio Visual untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Selomulyo.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Karena itu, pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A, selaku Ketua Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Catur Rismiyati S.Pd., M.A., Ed.D, selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd selaku dosen pembimbing I, terima kasih atas

bimbingan, dukungan, dan kesabaran yang telah diberikan selama proses

penyusunan skripsi ini.

5. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd selaku dosen pembimbing II,

yang dengan sabar dan mengarahkan saya selama menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

6. Maria Melaini Ika S, S.Pd., M.Pd selaku pakar materi, terima kasih atas

bimbingan dan saran yang diberikan untuk kualitas produk yang

dikembangkan.

7. Theresia Yunia S, S.Pd., M.Hum selaku pakar media, yang telah memberi

masukan, komentar, dan saran untuk kualitas produk yang dikembangkan.

8. Supriyati Basuki Rahayu, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri

Selomulyo yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitan.

9. Nursuriah, S.Pd selaku guru kelas IV SD Negeri Selomulyo yang telah

memberikan masukan dan saran sehingga penulis dapat melaksanakan

(12)
(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR BAGAN ... xviii

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR GAMBAR... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

(14)

xiii

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Teori yang Mendukung ... 8

2.1.1.1 Bahasa Indonesia ... 8

2.1.1.2 Menyimak ... 8

2.1.1.2.1 Definisi Menyimak... 8

2.1.1.2.2 Tujuan Menyimak... 9

2.1.1.2.3 Jenis-jenis Meyimak ... 9

2.1.1.2.4 Tahapan Menyimak... 10

2.1.1.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Menyimak ... 11

2.1.1.2.6 Materi Pembelajaran Menyimak... 12

2.1.1.3 Media Pembelajaran... 13

2.1.1.3.1 Definisi Media Pembelajaran... 13

2.1.1.3.2 Kegunaan Media Pembelajaran... . 14

2.1.1.4 Media Audio Visual... 15

2.1.1.5 Modul Pembelajaran... 16

2.1.1.5.1 Definisi Modul Pembelajaran... 16

2.1.1.5.2 Fungsi Modul Pembelajaran... 18

2.1.1.5.3 Tujuan Modul... 18

(15)

xiv 2.1.1.5.5 Kelebihan Pembelajaran dengan

Menggunakan Modul... 20

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan... 21

2.1.2.1 Penelitian tentang Media Audio Visual... 21

2.1.2.1 Penelitian tentang Pengembangan Materi Pembelajaran... 22

2.1.2.3 Penelitian tentang Pembelajaran Bahasa Indonesia Keterampilan Menyimak... 22

2.2 Kerangka Berpikir... 25

2.3 Pertanyaan Penelitian... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Setting Penelitian ... 30

3.2.1 Subjek Penelitian... 30

3.2.2 Tempat Penelitian... 30

3.2.3 Sumber Data ... 30

3.2.4 Data Penelitian ... 31

3.3 Prosedur Pengembangan ... 31

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.4.1 Analisis Kebutuhan ... 37

3.4.1.1 Wawancara... 37

(16)

xv

3.4.1.3 Observasi... 37

3.4.2 Validasi... 38

3.4.2.1 Validasi Ahli... 38

3.4.2.3 Desain Validasi... 39

3.4.3 Triangulasi Data... 40

3.5 Instrumen Penelitian ... 41

3.5.1 Instrumen Analisis Kebutuhan... 41

3.5.1.1 Analisis Kebutuhan Siswa... 41

3.5.1.2 Wawancara dengan Guru dan Siswa... 44

3.5.1.3 Observasi di Kelas... 47

3.5.2 Instrumen Validasi Ahli... 47

3.5.3 Instrumen Validasi dengan Uji Lapangan... 50

3.6 Teknik Analisis Data ... 53

3.6.1 Analisis Kuesioner Kebutuhan Siswa... 53

3.6.2 Analisis Validasi Produk... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1 Hasil Penelitian ... 55

4.1.1 Data Hasil Analisis Kebutuhan Siswa... 55

4.1.2 Data Hasil Analisis Wawancara dengan Guru... 65

4.1.3 Data Hasil Analisis Wawancara dengan Siswa... 69

4.1.4 Data Hasil Observasi di Kelas... 70

(17)

xvi

4.1.5.1 Validasi Produk... 71

4.1.5.1.1 Validasi oleh Dosen Ahli Materi... 72

4.1.5.1.1.1 Validasi Tahap I oleh Dosen Ahli Materi... 72

4.1.5.1.1 Validasi Tahap II oleh Dosen Ahli Materi... 73

4.1.5.1.2 Validasi oleh Dosen Ahli Media... 75

4.1.5.1.2.1 Validasi Tahap I oleh Dosen Ahli Media... 75

4.1.5.1.2.2 Validasi Tahap II oleh Dosen Ahli Media... 77

4.1.5.1.3 Validasi oleh Guru Kelas... 78

4.1.6 Data Hasil Revisi Produk ... 80

4.1.6.1 Revisi Produk oleh Dosen Ahli Materi... 80

4.1.6.2 Revisi Produk oleh Dosen Ahli Media... 82

4.1.7 Data Hasil Uji Lapangan... 83

4.1.7.1 Analisis Data Hasil Uji Lapangan... 84

4.2 Pembahasan... 87

4.2.1 Pembahasan Kajian Standar Kompetensi... 87

4.2.2 Pembahasan Hasil Analisis Kebutuhan Siswa... 87

4.2.3 Pembahasan Hasil Wawancara dengan Guru... 101

4.2.4 Pembahasan Hasil Wawancara dengan Siswa... 108

(18)

xvii 4.2.6 Pembahasan Produksi Media dan Modul Pembelajaran 112

4.2.6.1 Media Pembelajaran... 113

4.2.6.2 Modul Pembelajaran... 113

4.2.7 Pembahasan Hasil Uji Lapangan... 113

4.2.7.1 Pembahasan Hasil Uji Lapangan Media Pembelajaran... 113

4.2.7.2 Pembahasan Hasil Uji Lapangan Modul Pembelajaran... 115

4.2.8 Pembahasan Hasil Validasi... 118

4.2.9 Pembahasan Produk Akhir... 119

4.2.10 Pembahasan Penggunaan Modul... 120

BAB V PENUTUP ... 122

5.1 Kesimpulan ... 122

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 123

5.3 Saran ... 123

DAFTAR REFERENSI ... 125

LAMPIRAN ... 127

(19)

xviii DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan ... 24

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ... 27

Bagan 3.1 Langkah Langkah Penggunaan Metode R&D... 31

(20)

xix DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa... 42

Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa... . 42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara untuk Guru... 44

Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara untuk Siswa... .. 45

Tabel 3.5 Pertanyaan Wawancara dengan Guru... 45

Tabel 3.6 Pertanyaan Wawancara dengan Siswa... 46

Tabel 3.7 Kisi-kisi Pedoman Observasi di Kelas... 47

Tabel 3.8 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli Materi dan Guru... 48

Tabel 3.9 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli Media... 48

Tabel 3.10 Kuesioner Validasi untuk Ahli Materi dan Guru... 49

Tabel 3.11 Kuesioner Validasi untuk Ahli Media... 50

Tabel 3.12 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Siswa untuk Pengembangan Modul... 51

Tabel 3.13 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Siswa untuk Pengembangan Media... 51

Tabel 3.14 Kuesioner Validasi untuk Siswa... 52

Tabel 3.15 Skala Likert menurut Widoyoko... 54

Tabel 4.1 Hasil Validasi Tahap I oleh Dosen Ahli Materi... 73

Tabel 4.2 Hasil Validasi Tahap II oleh Dosen Ahli Materi... 74

Tabel 4.3 Hasil Validasi Tahap I oleh Dosen Ahli Media... . 76

Tabel 4.4 Hasil Validasi Tahap II oleh Dosen Ahli Media... 78

(21)

xx

Tabel 4.6 Komentar dan Revisi Ahli Materi... 80

Tabel 4.7 Komentar dan Revisi Ahli Media... 82

Tabel 4.8 Hasil Validasi Lapangan Media Pembelajaran... 84

Tabel 4.9 Hasil Validasi Lapangan Modul Pembelajaran... 86

Tabel 4.10 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Soal Nomor 1... 88

Tabel 4.11 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Soal Nomor 2... 89

Tabel 4.12 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Soal Nomor 3... 90

Tabel 4.13 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Soal Nomor 4... 92

Tabel 4.14 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Soal Nomor 5... 93

Tabel 4.15 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Soal Nomor 6... 94

Tabel 4.16 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Soal Nomor 7... 95

Tabel 4.17 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Soal Nomor 8... 96

Tabel 4.18 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Soal Nomor 9... 97

Tabel 4.19 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Soal Nomor 10... 98

Tabel 4.20 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Soal Nomor 11... 99

Tabel 4.21 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Soal Nomor 11... 100

Tabel 4.22 Data Validasi Dosen Ahli... 118

Tabel 4.23 Data Validasi Guru... 118

(22)

xxi DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data ... 40

(23)

xxii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kisi-kisi ... 128

Lampiran II Analisis Kebutuhan dan Kuesioner Validasi... 137

Lampiran III Hasil Analisis Kebutuhan Siswa... 145

Lampiran IV RPP dan Silabus... 151

Lampiran V Validasi Guru... . 167

Lampiran VI Validasi oleh Dosen Ahli Media... .. 170

Lampiran VII Validasi oleh Dosen Ahli Materi... 177

Lampiran VIII Validasi Lapangan... 184

Lampiran IX Modul Pembelajaran... 195

Lampiran X Pekerjaan Siswa... 206

Lampiran XI Foto Penelitian... 211

Lampiran XII Surat Permohonan Ijin... 214

Lampiran XIII Surat Telah Penelitian... 216

(24)

1

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang pendahuluan, yaitu (1)latar belakang

masalah, (2)rumusan masalah, (3)tujuan penelitian, (4)manfaat penelitian, dan (5)

definisi operasioanal

1.1Latar Belakang Masalah

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan

emosional peserta didik. Bahasa merupakan penunjang keberhasilan peserta didik

dalam mempelajari semua bidang studi. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang

dipakai oleh bangsa Indonesia untuk berkomunikasi. Maka, pembelajaran bahasa

Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik

berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Orang yang

menguasai bahasa dengan baik akan lebih mudah berkomunikasi. Pemahaman

terhadap bahasa Indonesia juga diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi peserta

didik terhadap hasil karya kesastraan bangsa Indonesia.

Pembelajaran dalam bahasa Indonesia ada empat aspek, yaitu mendengarkan,

berbicara, membaca, dan menulis. Peserta didik diharapkan tidak hanya pandai

berkomunikasi secara lisan, tetapi juga mampu berkomunikasi dalam bentuk

(25)

peserta didik untuk berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dengan

memanfaatkan empat aspek berbahasa.

Keterampilan berbahasa biasanya kita lalui dengan berurutan, yaitu dari

menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan menyimak dan

berbicara kita pelajari sebelum kita masuk sekolah, sedangkan membaca dan

menulis kita pelajari setelah masuk sekolah.

Menurut Russell&Russell, 1959; Anderson, 1972:69 (dalam Tarigan,

1980:19), menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan

perhatian serta apresiasi. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan

lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta

interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna

komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa

lisan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa menyimak itu berbeda dari

mendengarkan, karena menyimak merupakan mendengarkan dengan penuh

perhatian guna memperoleh suatu informasi.

Keterampilan menyimak memang penting, tetapi pada kenyataannya

keterampilan menyimak siswa masih rendah. Hal ini terbukti ketika peneliti

melakukan observasi di SD Negeri Selomulyo dan wawancara dengan guru kelas

IV. Dalam pembelajaran guru menggunakan sumber belajar Lembar Kerja Siswa

(LKS) saja tanpa menggunakan media pembelajaran. Selain itu LKS yang dipakai

juga kurang menarik. Materi yang disajikan juga kurang lengkap. Berdasarkan

hasil wawancara dengan guru, diperoleh informasi bahwa siswa kurang dapat

(26)

dapat menyimak guru dalam pembelajaran dan guru juga belum menggunakan

media pembelajaran ketika sedang mengajar, selain itu sumber belajar juga kurang

memadahi karena hanya berupa LKS saja, dan LKS tersebut juga kurang menarik

bagi siswa.

Guru ketika sedang mengajar sebenarnya pernah menggunakan media

pembelajaran tetapi tidak semua mata pelajaran menggunakan media, terlebih

media pembelajaran untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini terbukti dari

hasil analisis yang dilakukan peneliti terhadap siswa dan guru kelas IV SD Negeri

Selomulyo.

Penggunaan media dalam pembelajaran itu sangatlah penting, karena dengan

menggunakan media dapat membantu siswa untuk memahami materi

pembelajaran yang diberikan guru. Menurut Hamalik (1986) pemakaian media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan

minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Secara umum

media mempunyai kegunaan: (1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis,

(2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra, (3) Menimbulkan

gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, (4)

Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,

auditori dan kinestetiknya, (5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Penelitian ini berfokus pada pembelajaran menyimak untuk kelas IV semester

(27)

pantun sedangkan untuk kompetensi dasarnya yaitu menirukan pembacaan pantun

anak dengan lafal dan intonasi yang tepat. Sehingga materi yang digunakan yaitu

materi pantun anak. Materi tersebut meliputi pengertian pantun, ciri-ciri pantun

dan macam pantun.

Berdasarkan adanya masalah tersebut peneliti memberikan solusi untuk

mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan rancangan materi yang

berupa modul pembelajaran yang disertai media audio visual yang berupa video.

Modul pembelajaran diharapkan mampu menarik perhatian siswa dan

membangkitkan semangat siswa. Media audio visual yang berupa video

diharapkan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran dan dapat

membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas sehingga

siswa mampu memahami materi dengan baik dan tidak bosan terhadap kegiatan

pembelajaran yang sedang berlangsung.

Produk akhir dari penelitian ini adalah materi pembelajaran berupa modul

pembelajaran serta media audio visual yang berupa video yang dapat menunjang

berkembangnya keterampilan menyimak siswa. Oleh karena itu, peneliti

mengembangkan materi pembelajaran ini agar dapat dijadikan sebagai sumber

(28)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mencantumkan rumusan

masalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana prosedur pengembangan materi pembelajaran menyimak pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas IV SD Negeri

Selomulyo?

1.2.2 Bagaimana kualitas pengembangan materi pembelajaran menyimak pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio visual

untuk kelas IV SD Negeri Selomulyo?

1.2.3 Bagaimana penggunaan modul dan media dalam pengembangan materi

pembelajaran menyimak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk

siswa kelas IV SD Negeri Selomulyo?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk:

1.3.1 Memaparkan prosedur pengembangan materi pembelajaran menyimak pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas IV SD Negeri

Selomulyo.

1.3.2 Memaparkan kualitas pengembangan materi pembelajaran menyimak pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio visual

(29)

1.3.3 Memaparkan penggunaan modul dan media dalam mengembangan materi

pembelajaran menyimak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk

siswa kelas IV SD Negeri Selomulyo

1.4Manfaat Penilitan

Penelitian ini bermanfaat untuk:

1.4.1. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat meningkatkan mutu sekolah melalui media yang telah

dikembangkan, selain itu dapat memberi masukan pada pihak sekolah

dalam penggunaan media untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV

SD.

1.4.2. Bagi siswa

Manfaat bagi siswa adalah dapat menambah pengalaman mereka dalam

menggunakan media audio visual pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

1.4.3. Bagi guru

Manfaat penelitian ini bagi guru adalah sebagai masukan dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media. Selain

itu dapat menjadi referensi bagi guru untuk menggunakan media audio

visual dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

1.4.4. Bagi peneliti

Manfaat bagi peneliti adalah mendapat pengalaman yang sangat berharga

(30)

visual untuk mata pelajaran bahasa Indonesia kaitannya dengan

pembelajaran menyimak.

1.5Definisi Operasional

1.5.1. Materi pembelajaran menyimak adalah materi yang mencakup kegiatan

pendengaran.

1.5.2. Pantun adalah puisi melayu lama.

1.5.3. Media audio visual adalah media penyalur pesan dengan memanfaatkan

indera pendengaran dan penglihatan.

1.5.4. Modul adalah bahan pembelajaran yang diperuntukkan bagi siswa kelas IV

SD semester genap untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berisi

rincian kegiatan pembelajaran untuk siswa yang meliputi indikator, materi,

dan evaluasi pembelajaran.

1.5.5. Pengembangan modul adalah suatu proses secara sistematis dan logis

(31)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan tentang landasan teori, yaitu (1) kajian pustaka, (2)

kerangka berpikir, dan (3) pertanyaan penelitian

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori yang Mendukung 2.1.1.1 Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dipakai oleh bangsa Indonesia

untuk berkomunikasi. Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang sangat

penting. Orang yang menguasai bahasa dengan baik akan lebih mudah

berkomunikasi.

2.1.1.2 Menyimak

Berikut akan diuraikan satu persatu tentang definisi, tujuan, jenis-jenis,

tahapan serta faktor yang mempengaruhi menyimak.

2.1.1.2.1 Definisi Menyimak

Menurut Russell&Russell, 1959; Anderson, 1972:69 (dalam Tarigan,

1980:19), menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan

perhatian serta apresiasi. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan

lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta

interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna

komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa

(32)

2.1.1.2.2 Tujuan Menyimak

Menurut Anderson (1972: 76-77) ada empat tujuan menyimak, yaitu (1)

untuk membedakan dan menemukan unsur-unsur fonetik dan struktural kata lisan,

(2) untuk menemkan dan memperkenalkan bunyi-bunyi, kata-kata, atau ide-ide

baru kepada pendengar, (3) mendengarkan secara terperinci agar dapat

menginterprestasikan ide pokok dan menanggapinya secara tepat, (4) menyimak

ide utama yang dinyatakan dalam kalimat topik atau kalimat penunjuk.

2.1.1.2.3 Jenis-jenis Menyimak

Ada 12 macam jenis menyimak menurut Tarigan (1980: 22-40), yaitu (1)

menyimak ekstensif, (2) menyimak intensif, (3) menyimak sosial/konversasional,

(4) menyimak sekunder, (5) menyimak estetik/apresiatif, (6) menyimak kritis, (7)

menyimak konsentratif, (8) menyimak kreatif, (9) menyimak interogatif, (10)

menyimak eksploratif, (11) menyimak pasif, (12) menyimak selektif.

Berikut ini akan dijabarkan satu persatu tentang jenis-jenis menyimak.

1. menyimak ekstensif

menyimak ekstensif adalah kegiatan menyimak yang berhubungan dengan

atau mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap sesuatu

bahasa, tidak perlu di bawah bimbingan langsung seorang guru.

2. menyimak intensif

menyimak intensif lebih diarahkan pada menyimak bahasa alamiah secara

lebih bebas dan lebih umum serta tidak perlu di bawah bimbingan

(33)

3. menyimak sosial/konversasional

menyimak sosial biasanya berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat

orang-orang mengobrol atau bercengkerama mengenai hal-hal yang

menarik perhatian semua orang dan saling mendengarkan satu sama lain.

4. menyimak sekunder

menyimak sekunder adalah sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan

dan secara ekstensif.

5. menyimak estetik/apresiatif

menyimak estetik adalah fase terakhir dari kegiatan menyimak secara

kebetulan dan termasuk ke dalam menyimak ekstensif.

6. menyimak kritis

menyimak kritis adalah kegiatan menyimak yang didalamnya sudah

terlihat kurangnya keaslian ataupun kehadiran prasangka serta

ketidaktelitian yang akan diamati

7. menyimak konsentratif

menyimak konsertratif merupakan menyimak sejenis telaah. Misalnya

menyimak untuk mengikuti petunjuk-petunjuk.

8. menyimak kreatif

menyimak kreatif mengakibatkan dalam pembentukan atau rekonstruksi

seorang anak secara imaginatif kesenangan-kesenangan akan bunyi, visi

atau penglihatan, gerakan serta perasaan-perasaan kinestetik yang

(34)

9. menyimak interogatif

menyimak interogatif adalah sejenis menyimak intensif yang menuntut

lebih banyak konsentrasi dan pemusatan perhatian.

10.menyimak eksploratif

menyimak eksploratif adalah sejenis menyimak intensif dengan maksud

dan tujuan yang agak lebih sempit.

11.menyimak pasif

menyimak pasif adalah penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang

biasanya menandai upaya kita pada saat belajar dengan teliti, berlatih serta

menguasai suatu bahasa.

12.menyimak selektif

menyimak selektif adalah teknik menyimak yang melengkapi menyimak

pasif.

Terdapat dua belas macam-macam jenis menyimak yang dikemukakan

Tarigan (1980). Berdasarkan bermacam-macam jenis menyimak, peneliti

meggunakan jenis penelitian menyimak kreatif, hal ini dikarenakan siswa

diharapkan dapat menyerap suatu bahasa dengan daya imaginasi mereka melalui

apa yang telah mereka dengar.

2.1.1.2.4 Tahapan menyimak

Ada beberapa tahapan dalam menyimak menurut Tarigan (1980) yaitu

penerimaan, pemahaman, pengingatan, pengevaluasian dan penanggapan. (1)

Menyimak dimulai dengan penerimaan pesan-pesan yang dikirim pembicara baik

(35)

diucapkan. (2) Tahap berikutnya adalah pemahaman yang disusun dari dua

elemen pokok, pembelajaran dan pemberian makna. (3) Selama proses menyimak

kita perlu mengingat berbagai pesan. (4) Pengevaluasian terdiri dari penilaian dan

pengkritisan pesan. (5) Penanggapan terjadi dalam dua fase, yaitu tanggapan yang

kita buat sementara pembicara berbicara dan tanggapan yang kita buat setelah

pembicara berhenti.

2.1.1.2.5 Faktor yang mempengaruhi menyimak

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi menyimak menurut Tarigan

(1980), yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal bisa di karenakan

hilangnya pendengaran atau kerusakan alat pendengaran sedangkan faktor

eksternal bisa di karenakan lingkungan hidup yang sering menghadirkan

gangguan, misalnya lingkungan kita ramai atau kita sedang ada dalam kerumunan

yang penuh sesak.

2.1.1.2.6 Materi Pembelajaran Menyimak

Materi pembelajaran menyimak pada kelas IV semester genap khususnya

pada materi pantun adalah sebagai berikut.

Pantun adalah jenis puisi melayu lama. Terdapat beberapa ciri-ciri pantun

serta macam pantun. Ciri-ciri pantun ada 5 yaitu a) satu bait pantun berisi empat

baris, b)satu baris pantun terdiri atas 8–12 suku kata, c) satu baris bersajak a – b –

a – b, d) baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran, e) baris ketiga dan

baris keempat merupakan isi.

Pantun memiliki beberapa macam diantaranya adalah pantun jenaka,

(36)

Pantun jenaka merupakan pantun yang mengandung lelucon sehingga dapat

menghibur hati; pantun nasihat merupakan pantun yang mengandung pesan agar

orang selalu berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari; pantun agama merupakan

pantun yang berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan agama; sedangkan

pantun teka-teki merupakan pantun yang mengajak pendengar/pembaca pantun

untuk menebak isi pantun yang dikemukakan, pantun teka-teki bertujuan untuk

mengasah pikiran dan sebagai hiburan.

2.1.1.3 Media pembelajaran

Berikut ini akan diuraikan tentang definisi media pembelajraan dan

kegunaan media pembelajaran.

2.1.1.3.1 Definisi Media Pembelajaran

Terdapat beberapa definisi media pembelajaran menurut beberapa ahli,

berikut definisi media pembelajaran menurut ahli:

a. Menurut Munadi (2010:5) media pembelajaran merupakan

sumber-sumber belajar selain guru yang disebut sebagai penyalur atau

penghubung pesan ajar yang diadakan dan/atau diciptakan secara

terencana oleh guru atau pendidik.

b. Menurut Kustandi (2011:9) media pembelajaran adalah sarana untuk

meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar.

c. Menurut Arsyad, 1996:4 (dalam Sukiman, 2012:28), media adalah alat

(37)

d. Menurut Anderson, 1987:21 (dalam Sukiman, 2012:28), media

pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan

langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para

siswa.

e. Menurut Hamalik (1986) pemakaian media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Berdasarkan pengertian media pembelajaran dari para ahli saya dapat

menyimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sarana atau sumber belajar

untuk meningkatkan proses pembelajaran dan untuk membangkitkan minat siswa

yang diciptakan oleh guru.

2.1.1.3.2 Kegunaan Media Pembelajaran

Secara umum media mempunyai suatu kegunaan, yaitu (1) Memperjelas

pesan agar tidak terlalu verbalistis, (2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu

tenaga dan daya indra, (3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung

antara murid dengan sumber belajar, (4) Memungkinkan anak belajar mandiri

sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya, (5)

Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan

persepsi yang sama.

Sudjana dan Rifai, 1992:2 (dalam Sukiman, 2012:43-44) mengemukakan

kegunaan media pembelajaran adalah pembelajaran akan lebih menarik perhatian

(38)

akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik dan

memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran, metode

mengajar akan lebih bervariasi, peserta didik dapat lebih banyak melakukan

kegiatan belajar.

2.1.1.4 Media Audio visual

Terdapat beberapa definisi media audio visual menurut beberapa ahli, berikut

definisi media audio visual menurut ahli:

a. Sukiman (2012:184) Media pembelajaran audio visual adalah media

penyalur pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan

penglihatan. Jenis media audio visual adalah film, video dan televisi

(TV).

b. Anitah (2010:55) media audio visual adalah media yang menunjukkan

unsur pendengaran maupun penglihatan, jadi dapat dipandang maupun

didengar suaranya.

c. Menurut Sufanti (2010:88) Media audio visual adalah media

pembelajaran yang pemanfaatannya untuk dilihat sekaligus didengar.

Siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan indera pendengar

dan indra penglihatan sekaligus.

Jadi, media audio visual adalah alat yang dapat didengar dan alat yang

dapat dilihat. Alat audio visual gunanya untuk membuat cara berkomunikasi

menjadi efektif. Alat-alat audio visual dapat menyampaikan pengertian atau

(39)

disampaikan oleh kata-kata yang diucapkan, dicetak atau ditulis. Oleh karena itu

alat audio visual membuat suatu pengertian atau informasi menjadi lebih berarti.

Dengan melihat dan sekaligus mendengar, orang yang menerima pelajaran dapat

lebih mudah dan cepat mengerti tentang apa yang dimaksud oleh yang memberi

pelajaran. Penggunaan alat-alat audio visual bukan terutama hiburan melainkan

suatu metode belajar mengajar yang efektif. Alat audio visual dapat digunakan

pada semua tingkat pengajaran.

Oleh karena itu, dengan media ini guru dapat menyuguhkan

pengelaman-pengalaman yang konkrit kepada siswa yang sangat sulit jika materi tersebut

diceritakan. Guru tidak perlu ceramah, tetapi siswa sudah bisa memahami banyak

hal dengan media ini.

2.1.1.5 Modul Pembelajaran

Berikut akan diuraikan satu persatu tentang definisi, fungsi, tujuan modul

pembelajaran serta kelemahan dan kelebihan pembelajaran dengan menggunakan

modul.

2.1.1.5.1 Definisi Modul

Modul merupakan salah satu bahan pembelajaran yang digunakan oleh

siswa di Sekolah Dasar. Menurut Munadi (2010:99), “modul merupakan bahan

belajar yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri dengan

bantuan seminimal mungkin dari orang lain, yang di dalamnya terdapat tujuan,

(40)

mengatakan bahwa “modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara

sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sesuai tingkat

pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan

bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik”.

Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar mengajar yang

terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh

siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional) (Winkel, 2009:472).

Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan

menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan

secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).

Menurut Goldschmid, Modul pembelajaran sebagai sejenis satuan kegiatan

belajar yang terencana, di desain guna membantu siswa menyelesaikan

tujuan-tujuan tertentu. Modul adalah semacam paket program untuk keperluan belajar

(Wijaya, 1988:128).

Vembriarto (1987:20), menyatakan bahwa suatu modul pembelajaran adalah

suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep daripada bahan pelajaran.

Pengajaran modul merupakan usaha penyelanggaraan pengajaran individual yang

memungkinkan siswa menguasai satu unit bahan pelajaran sebelum dia beralih

kepada unit berikutnya.

Dari beberapa pengertian modul menurut para ahli, dapat disimpulkan

bahwa modul pembelajaran merupakan bahan ajar yang berisi lembaran kegiatan

(41)

Dengan adanya modul pembelajaran, kegiatan pembelajaran akan lebih tertata dan

siswa pun dapat mengikuti kegiatan dengan panduan modul pembelajaran.

2.1.1.5.2 Fungsi Modul

Menurut Prastowo (2011:107-108), modul mempunyai fungsi sebagai

berikut.

1. Modul diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar

sendiri tanpa tergantung kepada kehadiran guru.

2. Modul mampu menggantikan fungsi atau peran guru/fasilitator.

3. Modul dapat digunakan sebagai alat evaluasi untuk mengukur dan

menilai tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

4. Modul sebagai bahan rujukan yang harus dipelajari siswa.

2.1.1.5.3 Tujuan Modul

Menurut Prastowo (2011:108-109), modul mempunyai tujuan sebagai

berikut.

1. Siswa dapat belajar secara mandiri.

2. Peran guru tidak terlalu dominan dalam kegiatan pembelajaran.

3. Modul melatih kejujuran siswa.

4. Modul mengakomodasikan berbagai tingkat dan kecepatan belajar siswa,

baik yang cepat belajar maupun yang lamban belajar.

5. Siswa mampu mengukur sendiri tingkat penguasaan materi yang telah

(42)

2.1.1.5.4 Kelemahan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul

Belajar dengan menggunakan modul juga sering disebut dengan belajar

mandiri. Menurut Suparman (1993:197), menyatakan bahwa bentuk kegiatan

belajar mandiri ini mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai berikut :

1. Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan lama.

2. Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki

oleh siswa pada umumnya dan siswa yang belum matang pada khususnya.

3. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus

menerus mamantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi

secara individu setiap waktu siswa membutuhkan.

Tjipto (1992:72), juga mengungkapkan beberapa hal yang memberatkan

belajar dengan menggunakan modul, yaitu :

1. Kegiatan belajar memerlukan organisasi yang baik

2. Selama proses belajar perlu diadakan beberapa ulangan/ujian, yang perlu

dinilai sesegera mungkin.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam

pembelajaran menggunakan modul juga memiliki beberapa kelemahan yang

mendasar yaitu bahwa memerlukan biaya yang cukup besar serta memerlukan

waktu yang lama dalam pengadaan atau pengembangan modul itu sendiri, dan

membutuhkan ketekunan tinggi dari guru sebagai fasilitator untuk terus memantau

(43)

2.1.1.5.5 Kelebihan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul

Belajar menggunakan modul sangat banyak manfaatnya, siswa dapat

bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya sendiri, pembelajaran dengan

modul sangat menghargai perbedaan individu, sehingga siswa dapat belajar sesuai

dengan tingkat kemampuannya, maka pembelajaran semakin efektif dan efisien.

Tjipto (1991:72), mengungkapkan beberapa keuntungan yang diperoleh

jika belajar menggunakan modul, antara lain :

1. Motivasi siswa dipertinggi karena setiap kali siswa mengerjakan tugas

pelajaran dibatasi dengan jelas dan yang sesuai dengan kemampuannya.

2. Sesudah pelajaran selesai guru dan siswa mengetahui benar siswa yang

berhasil dengan baik dan mana yang kurang berhasil.

3. Siswa mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuannya.

4. Beban belajar terbagi lebih merata sepanjang semester.

5. Pendidikan lebih berdaya guna.

Selain itu Santyasa (Suryaningsih, 2010:31), juga menyebutkan beberapa

keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dengan penerapan modul adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas

pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan.

2. Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar, pada

modul yang mana siswa telah berhasil dan pada bagian modul yang mana

mereka belum berhasil.

(44)

4. Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut

jenjang akademik.

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini akan dijabarkan tentang penelitian pengembangan media audio

visual, penelitian materi pembelajaran dan penelitian pembelajaran bahasa

Indonesia keterampilan menyimak.

2.1.2.1 Penelitian tentang Media Audio visual

Penelitian tentang pengembangan media audio visual sudah pernah

dilakukan oleh Kurniawan (2011), dan Dewi (2012).

Kurniawan, Andreas (2011) dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan

Media Audio visual Sebagai Media Pembelajaran Menyimak untuk Siswa Kelas

III SD Sola 1 Srumbung, Magelang Tahun Ajaran 2010/2011 bertujuan

mengembangkan media audio visual untuk pembelajaran menyimak kelas III SD.

Dewi (2012) dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan Media Audio

visual Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Siswa IV Madrasyah

Ibtidaiyyah Negeri (MIN) Bawu Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara bertujuan

untuk mengembangkan media audio visual untuk pembelajaran kosakata bahasa

Inggris siswa kelas IV. Dalam skripsi tersebut si penulis membuat kesimpulan

antara lain: (1) Setelah dilakukan pengembangan dengan media audio

visual diketahui bahwa siswa lebih mudah untuk memahami materi atau informasi

yang disampaikan oleh guru, (2) Dengan adanya media audio visual hasil

(45)

dalam penyampaian materi pembelajaran Bahasa Inggris karena dalam satu media

guru dapat mengerjakan listening, writing dan reading secara bersamaan.

2.1.2.2 Penelitian tentang Pengembangan Materi Pembelajaran

Penelitian tentang pengembangan materi pembelajaran sudah pernah

dilakukan oleh Suryaningrum (2012).

Suryaningum, Ajeng Christy (2012) dalam skripsinya yang berjudul

Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Bermuatan Pendidikan

Karakter Bangsa Kelas XI Semester I SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta,

Tahun Ajaran 2011/2012 Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Kesimpulan dari penelitian pengembangan ini adalah produk yang dibuat

dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain, sejauh karakteristik yang dimiliki siswa

sekolah lain tidak jauh berbeda dengan siswa SMA Stella Duce Bantul.

2.1.2.3 Penelitian tentang Pembelajaran Bahasa Indonesia Keterampilan Menyimak

Penelitian tentang pembelajaran bahasa Indonesia keterampilan menyimak

sudah pernah dilakukan oleh Natalia (2012).

Natalia, Kristin (2012) dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan

Multimedia Interaktif untuk Keterampilan Menyimak Unsur-Unsur Cerita Bahasa

Indonesia Kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Kesimpulan dari

penelitian pengembangan ini adalah multimedia interaktif berupa media dan

(46)

(penokohan, tema, latar, amanat) dengan keterampilan menyimak untuk siswa

kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta sudah “layak” digunakan sebagai

media pembelajaran.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berbeda dibandingkan dengan

penelitian terdahulu. Bedasarkan penelitian terdahulu terdapat penelitian yang

mengembangan media audio visual tetapi untuk kelas III, adapun penelitian untuk

kelas IV tetapi tentang kosakata untuk bahasa Inggris. Selain itu ada penelitian

untuk keterampilan menyimak tetapi untuk kelas V, dan ada juga penelitian

pengembangan materi pada mata pelajaran bahasa Indonesia tetapi untuk SMA

kelas XI yang bermuatan pendidikan karakter bangsa. Sedangkan judul yang

dipilih oleh peneliti yaitu Pengembangan Materi Pembelajaran Menyimak pada

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Audio Visual

untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Selomulyo.

Secara ringkas kerangka penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat

(47)

Bagan 2.1 Literature map Penelitian yang Relevan

(48)

2.2 Kerangka Berpikir

Pengembangan materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD yang

berkaitan dengan keterampilan menyimak dalam penelitian berdasarkan kerangka

berpikir berikut.

Peneliti menentukan judul penelitian yaitu “Pengembangan Materi

Pembelajaran Menyimak pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan

Menggunakan Media Audio Visual untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Selomulyo”.

Peneliti memilih subjek penelitian kelas IV karena kelas IV merupakan kelas

perpindahan dari kelas bawah, sehingga keterampilan menyimaknya butuh

dikembangkan. Permasalahan yang diangkat mengenai pembelajaran menyimak.

Pada kenyataannya guru cenderung lebih meningkatkan keterampilan membaca,

menulis, dan berbicara daripada menyimak. Hal ini menyebabkan siswa kurang

aktif dan merasa bosan ketika pembelajaran sehingga membuat siswa lebih sering

berbicara dengan teman ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Guru

juga belum menggunakan media dalam pembelajaran menyimak. Padahal

penggunaan media itu sangat penting, media pembelajaran itu merupakan sarana

atau sumber belajar yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. Selain media

guru juga kurang memperhatikan meteri pembelajaran, karena pada kenyataannya

guru hanya menggunakan sumber belajar yang berupa LKS saja, selain itu ketika

pembelajaran siswa lebih sering diberi tugas untuk mengerjakan soal pada LKS

yang berupa pilihan ganda.

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tentang pengembangan

(49)

penelitian yang bertujuan menghasilkan sebuah produk pengembangan yang layak

digunakan. Pada penelitian pengembangan ini yang pertama dilakukan adalah

mengkaji standar kompetensi, kemudian melakukan analisis kebutuhan, setelah itu

memproduksi media dan modul kemudian yang terakhir adalah validasi dan revisi

produk.

Penelitian ini memiliki dua fokus pengembangan yaitu materi dan media,

maka produk yang dihasilkan adalah materi pembelajaran menyimak dengan

media audio visual yang berupa video. Materi dan media pembelajaran yang

dihasilkan dikemas secara menarik agar siswa tertarik dan menjadi semangat

dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa dapat merasa senang setelah

ataupun ketika mengikuti pembelajaran dan siswa juga dapat semakin paham

(50)

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir

2.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana prosedur penelitian pengembangan materi dengan media audio

visual dalam keterampilan menyimak pembacaan pantun?

2. Bagaimana kualitas materi yang berupa modul dalam keterampilan

menyimak pembacaan pantun menurut dosen ahli materi?

3. Bagaimana kualitas media audio visual yang berupa video dalam

keterampilan menyimak pembacaan pantun menurut dosen ahli media? Pengembangan Materi Pembelajaran

Menyimak pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Audio Visual untuk Siswa Kelas IV SD

Negeri Selomulyo

Pembelajaran menyimak

Media yang berupa video Materi keterampilan menyimak

(51)

4. Bagaimana kualitas materi yang berupa modul dalam keterampilan

menyimak pembacaan pantun menurut guru kelas IV SD Negeri

Selomulyo?

5. Bagaimana kualitas materi yang berupa modul dan media audio visual

yang berupa video dalam keterampilan menyimak pembacaan pantun

(52)

29

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan tentang metode penelitian, yaitu (1)jenis penelitian,

(2)setting penelitian, (3) prosedur pengembangan, (4)teknik pengumpulan data,

(5)instrumen penelitian, dan (6)teknik analisis data

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti termasuk jenis penelitian

pengembangan. Penelitian dan pengembangan (Research and Development)

adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk

pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R

and D, yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan

produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan

ini, bidang pengujian dalam pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya , dan

merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap

mengajukan pengujian. Dalam program yang lebih ketat dari R and D, siklus ini

diulang sampai bidang-data uji menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi

tujuan perilaku didefinisikan.

Menurut Brog dan Gall, 1983 (dalam Setyosari, 2010:194) Penelitian

pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan

(53)

Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya

Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk

mrnghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono:

2010,407).

Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R and D)

adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk

memperbaiki praktik. Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses atau

langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk

yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata: 2008, 164).

3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Selomulyo.

Dengan jumlah 29 siswa, 17 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Selomulyo, dengan alamat

Sembung, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman.

3.2.3 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian pengembangan ini adalah guru kelas IV serta

(54)

3.2.4 Data Penelitian

Data dalam penelitian pengembangan ini adalah data kualitatif. Data kualitatif

berupa data analisis kebutuhan, komentar dan saran dari penilaian dosen dan guru

kelas IV serta siswa kelas IV.

3.3 Prosedur Pengembangan

Menurut Sugiyono (2010:409-427) terdapat beberapa langkah-langkah

penelitian dan pengembangan ditunjukkan pada bagan 3.1 berikut.

Bagan 3.1 Langkah-langkah Pengggunaan Metode R & D

Berdasarkan bagan 3.1 tersebut dapat diberikan penjelasan sebagai berikut.

1. Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi

adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai

tambah. Sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan

(55)

2. Mengumpulkan Informasi

Setelah melakukan potensi dan masalah maka selanjutnya perlu

dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk

perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah

tersebut.

3. Desain Produk

Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga

dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan

produk. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan

beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai

produk baru yang dirancang tersebut.

5. Revisi Desain

Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para

ahli lainnya maka dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut

selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.

6. Uji Coba Produk

Desain produk dapat langsung diuji coba setelah divalidasi dan revisi.

7. Revisi Produk

Setelah produk diuji coba jika mungkin ada kelemahannya, kalau ada

(56)

8. Ujicoba Pemakaian

Setelah pengujian tehadap produk berhasil maka produk tersebut dapat

diterapkan pada lingkup yang lebih luas.

9. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian di lingkup yang

lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan.

10. Produksi Massal

Setelah produk tersebut dinyatakan efektif maka produk tersebut dapat

diterapkan untuk diproduksi massal.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan prosedur pengembangan modul

yang disertai media audio visual ini terdiri dari empat tahapan yang dimodifikasi

dari Sugiyono (2011:298-302). Berikut ini adalah bagan pengembangan produk

(57)

Kajian Standar Kompetensi dan Materi Pembelajaran

Validasi II Pakar Pembelajaran Pakar Media

Prototype Pengembangan Modul dan Media Audio visual Berbasis Video Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas IV SD semester genap

Kerangka modul

Tahap III

Memproduksi Modul dan Media Pembelajaran

Konsep Kerangka modul Kerangka media

(58)

Keempat tahapan itu yaitu, (1) kajian standar kompetensi dan materi

pembelajaran, (2) analisis kebutuhan pengembangan program pembelajaran, (3)

memproduksi modul dan media pembelajaran menyimak, (4) validasi produk dan

revisi produk.

Pertama, peneliti mengkaji standar kompetensi untuk menentukan kompetensi

dasar serta pemilihan materi yang akan dikembangkan. Kajian standar kompetensi

dan materi ini dilakukan untuk mengetahui standar kompetensi dan materi bahasa

Indonesia untuk kelas IV. Setelah mengkaji standar kompetensi dan materi

akhirnya standar kompetensi dan materi yang sesuai dengan materi dan media

yang akan dikembangkan oleh peneliti adalah standar kompetensi 5.

Mendengarkan pengumuman dan pembacaan pantun dan untuk kompetensi dasar

adalah 5.2 Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang

tepat.

Kedua, analisis kebutuhan pengembangan program pembelajaran pada siswa

dan guru kelas IV SD Negeri Selomulyo. Analisis kebutuhan ini bertujuan agar

peneliti mengetahui kebutuhan apa yang diinginkan siswa dalam mempelajari

materi pembelajaran bahasa Indonesia semester genap pada keterampilan

menyimak. Data diperoleh dari hasil kuesioner siswa yang berjumlah 29 dan

dilakukan wawancara dengan guru dan siswa. Data hasil analisis kebutuhan

selanjutnya digunakan untuk membut produk yang berupa modul dan media

pembelajaran

Ketiga, peneliti memproduksi modul dan media pembelajaran menyimak.

(59)

pembuatan konsep video. Selajutnya, pengumpulan bahan-bahan untuk dibuat

sesuai dengan konsep desain yang telah direncanakan. Kemudian, pembuatan

modul pembelajaran dan pemograman untuk media dengan menggunakan

Microsoft PowerPoint 2007 dan movie maker.

Keempat, dilakukan validasi dan revisi produk. Validasi tahap I dilaksanakan

oleh pakar pembelajaran, pakar media, dan guru kelas IV. Produk dianalisis tahap

I lalu dilakukan revisi tahap I. Validasi tahap II oleh pakar pembelajaran, pakar

media. Produk dianalisis tahap II lalu dilakukan revisi tahap II. Validasi lapangan

dilakukan pada siswa kelas IV semester genap SD Negeri Selomulyo. Data hasil

validasi lapangan dianalisis tahap III kemudian dilalukan revisi produk tahap III.

Selanjutnya, prototype pengembangan produk modul pembelajaran dan media

pembelajaran sudah layak digunakan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari analisis kebutuhan yang diberikan kepada siswa dan

guru kelas IV SD Negeri Selomulyo. Peneliti mengajukan produk pengembangan

modul pembelajaran dan media pembelajaran kepada ahli materi, ahli media, dan

guru kelas IV SD Negeri Selomulyo untuk divalidasi dengan mengisi kuesioner.

Selain itu, kuesioner dibagikan kepada siswa kelas IV SD Negeri Selomulyo

untuk menilai produk pengembangan modul dan media pembelajaran setelah uji

(60)

3.4.1 Analisis kebutuhan

Pengumpulan data yang pertama dilakukan oleh peneliti yaitu observasi

dan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dalam penelitian ini

berupa kuesioner dan wawancara. Kuesioner diberikan kepada seluruh siswa kelas

IV SD Negeri Selomulyo yang berjumlah 29 siswa. Kuesioner diberikan agar

peneliti mengetahui kebutuhan siswa dan guru serta karakteristik siswa.

Sedangkan wawancara dilakukan dengan guru dan siswa kelas IV. Wawancara

dimaksudkan agar peneliti memperoleh informasi mengenai kebutuhan siswa

mengenai materi dan media yang diperlukan oleh guru maupun siswa.

3.4.1.1 Wawancara

Teknik wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara

tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersussun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono, 2010:197).

3.4.1.2 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199).

3.4.1.3 Observasi

Menurut Sutrisno Hadi, 1986 (dalam Sugiyono, 2010:203) mengemukakan

bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

(61)

Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi nonpartisipan dimana

peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat saja. Observasi yang dilakukan

merupakan observasi terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang

dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan dimana

tempatnya (Sugiyono, 2010:205).

3.4.2 Validasi

Validasi dilakukan oleh dosen ahli media, dosen ahli materi, dan guru

kelas IV SD Negeri Selomulyo. Tanggapan yang diperoleh dari hasil penilaian

pakar media, pakar materi, dan guru digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

merevisi produk pengembangan materi dan media pembelajaran untuk

keterampilan menyimak kelas IV semester genap sebelum dilakukan validasi

lapangan.

3.4.2.1 Validasi Ahli

Pengumpulan data yang berupa hasil validasi dari ahli menggunakan

kuesioner. Pada uji validasi ini juga menggunakan kuesioner yang ditujukan

kepada seorang guru kelas IV SD Negeri Selomulyo yang bertujuan untuk melihat

kelayakan media dan modul yang telah dirancang dari sudut pandang guru.

3.4.2.2 Validasi dengan Uji Lapangan

Setelah revisi terhadap produk pengembangan telah dilakukan, produk

siap untuk diujicobakan kepada sekelompok siswa di kelas IV SD Negeri

Selomulyo. Penilaian dan tanggapan dari siswa digunakan sebagai umpan balik

(62)

digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia keterampilan menyimak dengan

kompetensi dasar menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi

yang tepat.

Subjek uji validasi lapangan dalam penelitian pengembangan ini adalah 29

siswa kelas IV semester genap SD Negeri Selomulyo tahun ajaran 2013/2014.

3.4.2.3 Desain Validasi

Validasi produk pengembangan ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap

pertama dilakukan penilaian oleh dosen dan guru kelas IV SD Negeri Selomulyo.

Kemudian pada tahap kedua dilakukan uji validasi lapangan untuk pembelajaran

bahasa Indonesia di kelas IV SD Negeri Selomulyo. Masukan yang diperoleh dari

hasil penilaian dosen dan guru kelas IV SD Negeri Selomulyo ini dijadikan bahan

pertimbangan untuk merevisi produk pengembangan modul pembelajaran dan

media audio visual keterampilan menyimak kelas IV semester genap sebelum

dilakukan uji coba lapangan.

Setelah dilakukan revisi terhadap produk pengembangan, produk siap

untuk diujicobakan kepada siswa di kelas IV SD Negeri Selomulyo. Tanggapan

dan penilaian dari siswa tersebut memberikan umpan balik apakah modul

pengajaran dan media audio visual yang dikembangkan telah layak untuk

digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia keterampilan menyimak dengan

kompetensi dasar menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi

(63)

3.4.3 Triangulasi

Dalam teknik triangulasi data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan

data dan sumber data yang telah ada. Dalam hal triangulasi, Susan Stainback,

1998 (dalam Sugiyono, 2010:330) menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi

bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi terlebih pada

peningkatan pemahaman terhadap apa yang telah ditemukan.

Berikut ini adalah gambar triangulasi teknik pengumpulan data.

Gambar 3.1 Triangulasi teknik pengumpulan data (bermacam-macam cara pada sumber yang sama)

Observasi

Wawancara

Kuesioner

Sumber data sama yaitu

(64)

Gambar 3.2 Triangulasi validasi pengembangan modul dan media

3.5 Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen

yang dibagi berdasarkan sumber perolehan data yang terdiri dari instrumen

analisis kebutuhan siswa dan guru, instrumen validasi ahli, dan instrumen validasi

dengan uji coba lapangan.

3.5.1 Instrumen Analisis Kebutuhan

Peneliti menggunakan instrumen jenis non tes yaitu kuesioner, wawancara,

dan observasi untuk menganalisis kebutuhan siswa. Berikut penjelasan mengenai

instrumen yang dilakukan oleh peneliti.

3.5.1.1 Analisis kebutuhan Siswa

Analisis kebutuhan yang diberikan kepada siswa yaitu berupa kuesioner.

Kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang

harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya

(Masidjo, 2010:70). Kuesioner untuk analisis kebutuhan disusun guna Dosen Ahli

(65)

memperoleh informasi tentang kebutuhan siswa dan guru serta karakteristik siswa

yang penyusunannya didasarkan pada indikator-indikator.

Terdapat beberapa kisi-kisi dalam analisis kebutuhan siswa. Berikut ini

kisi-kisi analisis kebutuhan untuk siswa.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No Butir pertanyaan No soal pada instrumen

1 Teknik pembelajaran yang digunakan guru 1, 2, 3

2 Teknik pembelajaran yang disukai siswa 5

3 Materi yang diberikan guru 4, 6

4 Evaluasi yang diberikan guru 7

5 Media yang digunakan guru 8, 9

6 Media yang disukai siswa 10, 11

7 Materi yang disukai siswa 12

Di bawah ini terdapat tabel kuesioner analisis kebutuhan siswa yang sudah

siap diberikan kepada siswa.

Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No Pertanyaan

1 Bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran di kelas? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Hanya menerangkan saja

b. Menggunakan media pembelajaran c. Mencatat di papan tulis

d. Mendikte

2 Apakah guru pernah memberi contoh membaca pantun yang baik dan benar? a. Pernah, tetapi hanya sekali

b. Selalu memberi contoh membaca pantun yang baik dan benar c. Memberi contoh tetapi hanya kadang-kadang

Gambar

Gambar 3.2 Triangulasi Validasi Pengembangan Modul dan Media.......
Gambar 3.1 Triangulasi teknik pengumpulan data (bermacam-macam cara
Gambar 3.2 Triangulasi validasi pengembangan modul dan media
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pendidikan Kota Dumai Tahun 2015 diharapkan dapat memberikan gambaran umum mengenai gambaran target pencapaian kinerja, hasil program, dan kegiatan,

Hasil analisis data percobaan diketahui bahwa perlakuan kombinasi takaran dan sumber pupuk limbah kulit hasil fermentasi berpengaruh nyata terhadap peubah komponen hasil

Penutupan daerah penangkapan ikan merupakan alternatif dari penutupan musim penangkapan. Sebagai salah satu contoh adalah larangan melakukan.. penangkapan ikan di daerah

Peraturan Walikota Semarang Nomor 33 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kota

Berdasarkan analisa data didapatkan bahwa dari 30 respon dan didapatkan pengetahuan masyarakat tentang tanaman obat keluarga sebagian besar berada pada katagori

Penelitian yang telah dilaksanakan oleh Khusnul Fatiah (1104043) dilatarbelakangi oleh adanya kegiatan bimbingan rohani Islam kepada pasien rawat inap di RSI Kendal.

Sebuah Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Teknologi dan Kejuruan. © Muhammad Andri Suseno 2014 Universitas

nabati (BBN) sebagai altenatif bahan bakar minyak (BBM) memberi peluang besar bagi industri kelapa sawit untuk lebih berkembang.. Sesuai dengan target pemerintah, pada