• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN GAME DIGITAL BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK BOARD GAME LAKULOGI NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Muhammad Fatahuri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN GAME DIGITAL BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK BOARD GAME LAKULOGI NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Muhammad Fatahuri"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERANCANGAN GAME DIGITAL BERBASIS MULTIMEDIA

UNTUK BOARD GAME LAKULOGI

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Muhammad Fatahuri

05.11.0806

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

(2)
(3)

3

DESIGNING DIGITAL GAME BASED ON MULTIMEDIA

FOR BOARD GAME LAKULOGI

PERANCANGAN GAME DIGITAL BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK BOARD GAME LAKULOGI

Muhammad Fatahuri Hanif Al Fatta Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Lakulogi is an educational games that teach manners to children. Lakulogi has game packing and interesting characters for children, the content of the game Lakulogi is offering a simple method of etiquette education for children to easy to understand. Lakulogi has two types of games, card games and board games.

Currently, Lakulogi still a conventional game. But what happens nowadays is the children are familiar with the digital world and digital games. According to the sources, digital game can help improve fine motor movement in children. So that the game will hit many targets if there is a digital version as well.

The digital version of the game was made by adjusting the conventional version. There is a card matching game that contains sentences with pictures, some game missions like cleaning the house, and other entertainment games tailored to the target audience. The digital version of Lakulogi is created to support the conventional version.

(4)

4

1. Pendahuluan

Ilmu tata krama merupakan pendidikan penting untuk kehidupan manusia. Karena ilmu tata krama adalah ilmu yang menjelaskan tentang arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan, dan menunjukan jalan untuk melakukan suatu perbuatan. Pendidikan tata krama adalah pendidikan karakter, hasil dari pendidikan ini berupa sikap nyata atau tingkah laku. Pendidikan tata krama ini memiliki cakupan yang luas, karena dimana pun seorang individu berada, nilai-nilai yang pertama kali dipergunakan adalah tata krama. Penerapan ilmu tata krama dimulai dari diri sendiri, belajar mengharagai diri sebagai seorang individu sosial dengan cara tidak melakukan perbuatan buruk merupakan sebuah ilmu tata krama yang dalam jangka panjang akan terbawa dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.

Salah satu media untuk belajar tata krama bagi anak adalah melalui permainan “Lakulogi”. Permainan “Lakulogi” adalah sebuah permainan konvensional yang bertujuan untuk mengajarkan tata krama bagi anak di lingkungan keluarga atau rumah, sekolah dan masyarakat.

2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Game

Game bermakna “permainan”, teori permainan adalah suatu cara belajar yang digunakan dalam menganalisa sejumlah pemain maupun perorangan yang menunjukkan strategi-strategi rasional.

2.2 Langkah-langkah Penyusunan Permainan

Dalam suatu Game terdapat beberapa elemen yang menyusun dame tersebut, seperti jenis Game, karakter Game, background, elemen suara, dan gerkan-gerakan dasar.

2.2.1 Jenis Permainan

Dahulu Game hanya terdapat beberapa jenis Game, namun dengan seiring berjalannya zaman dan perkembangan dalam dunia Game yang semakin luas serta para pembuat Game yang semakin kreatif untuk membuat Game, maka jenis-jenis Game yang ada sekarangpun semakin bertambah, diantaranya yaitu:

a. Board Game b. Card Game c. Sport Game

d. Side Scrolling Game e. Shooting Game

(5)

5

g. TBS (Turn Based Strategy)

h. RTS (Real Time Strategy) i. Adventure

j. Simulation k. Racing Game l. Fighting m. Education

2.2.2 Karakter Dalam Permainan

Dalam suatu Game selalu muncul karakter, yaitu karakter pemain dan karakter musuh. Ketika Game tersebut dimainkan, maka karakter tersebut dibuat bergerak agar permainan menjadi menarik dan terasa lebih hidup.

2.2.3 Animasi

Seperti yang telah diuraikan diatas, animasi termasuk dalam salah asatu unsur terpenting yang terdapat dalam Game. Dengan animasi yang bagus maka gerakan karakter tidak akan patah-patah dan tentunya akan lebih terlihat hidup.

2.2.4 Suara

Hampir semua Game yang keluar saat ini mempunyai kualitas musik yang berkualitas. Hal itu dikarenakan para produsen Game mulai mengerti betapa pentingnya elemen musik dalam membuat nuansa Game semakin terasa.

2.3 Konsep Dasar Multimedia 2.3.1 Pengertian Multimedia

Multimedia memiliki berbagai pengertian. Dean (1996) menyatakan bahwa istilah multimedia berasala dari teater, yaitu pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium di panggung yang mencakup monitor video, sythesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Namun, berbeda dengan pengertian multimedia sebelumnya (multi-media), istilah multimedia dalam hal ini berarti suatu sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan alat-alat lain seperti televisi, monitor video dan sistem piringan optik atau sistem stereo yang dimaksudkan untuk menghasilkan sajian audio visual penuh (McLeod, 1996).

2.3.2 Elemen Multimedia

Menurut james A. Seen (1998), multimedia terbagi dalam beberapa elemen seperti yang terlihat dalam gambar di bawah ini:

a. Teks b. Image c. Audio

(6)

6

d. Video

e. Animation f. Virtual Reality

2.4 Tahap-tahap Pembuatan Game

Berikut ini merupakan tahap-tahap pembutan game (Ivan C. Sibero, 2009. Langkah mudah membuat Game 3D. Yogyakarta: MediaKom)

a. Genre game b. Tools c. Gameplay d. Grafis e. Suara f. Timeline g. Pembuatan h. Publishing

2.5 Sistem Perangkat Lunak yang Digunakan

1. Adobe Flash CS3 2. Adobe Illustrator 3. Adobe Audition

3. Analisis Dan Perancangan Sistem 3.1 Lakulogi

Dalam Lakulogi versi konvensional dan versi digital terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan, diantaranya:

Versi Konvensional Kelebihan Kekurangan Dimainkan bersama-sama

sehingga melatih rasa sosial pada anak.

Mudah berceceran dan hilang.

Tidak merusak kesehatan mata.

Tidak praktis untuk dibawa atau untuk dimainkan dimana saja.

Versi Digital

Permainan digital banyak dimainkan anak-anak. Dan menyesuaikan dengan era digital saat ini.

Dimainkan secara individual. Sehingga kurang nilai sosial.

(7)

7

Tidak membutuhkan

perlengkapan yang banyak (praktis)

Mengganggu kesehatan mata.

3.2 Analisis Perancangan Sistem

Untuk mempermudah analisis sistem dalam menentukan keseluruhan secara lengkap, maka dibagi kebutuhan sistem menjadi dua jenis yaitu kebutuhan funsional dan nonfungsional.

3.2.1 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh aplikasi yang berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan.

3.2.2 Kebu

t

uhan Non Fungsional

Analisis keutuhan non fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi kebutuhan melibatkan analisis perangkat keras (hardware) dan analisis perangkat lunak (software).

3.2.2.1 Aspek Perangkat Keras

Analisis perangkat keras bertujuan untuk mengetahui secara tepat perangkat keras yang dibutuhkan. Perangkat keras yang digunakan adalah perangkat keras dengan spesifikasi standar yang dapat menjalankan Game berbasis multimedia.

3.2.2.2 Aspek Perangkat Lunak

Perangkat lunak adalah software/program yang digunakan untuk menjalankan perangkat keras. Tanpa adanya perangkat lunak (software) ini perangkat keras tidak dapat berfungsi.

3.2.2.3 Aspek Sumber Daya Manusia

Pembuat game adalah orang yang bertugas membuat game dalam pembuatan sistem baru agar sistem yang dibuat dapat berjalan dengan baik.

User atau pemain adalah orang yang menikmati sistem yang dibuat oleh pembuat game sehingga sistem ini dapat digunakan sesuai fungsi.

3.2.3 Analisis Kelayakan Sitem

Analisis kelayakan sistem adalah proses yang dilakukan untuk mempelajari atau menganalisa permasalahan yang telah ditentukan sebelumnya sebagai tujuan akhir yang

(8)

8

akan dicapai. Tujuan dari analisis ini untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat layak untuk dipakai atau tidak.

3.2.3.1 Analisis Kelayakan Teknologi

Untuk mendukung game ini digunakan teknologi komputerisasi, dimana membutuhkan suatu komputer yang berfungsi sebagai media pembuat game yang bisa mempermudah mempelajari informasi yang disampaikan melalui game.

3.2.3.2 Analisis Kelayakan Hukum

Pada pembuatan game ini terdapat isi atau informasi (content) dari luar, maka dari itu akan dicantumkan di daftar pusataka agar tidak melanggar hukum yang berlaku dan penerapan game yang baru tidak boleh menimbulkan masalah dikemudian hari, karena menyimpang dari hukum yang berlaku terutama dalam perijinan penggunaanaplikasi pendukung sistem.

3.3 Perancangan Game 3.3.1 Menentukan Gameplay 3.3.1.1 Alur Game

Permainan Lakulogi digital ini akan dibuka dengan opening animasi yang berisikan karakter-karakter dalam Lakulogi. Selanjutnya akan masuk ke menu utama, dalam menu utama akan terdapat empat pilihan, yaitu pilih karakter, pilihan, kredit, keluar. Klik menu pilih karakter untuk memulai permainan.

Setelah memilih karakter, maka akan masuk ke permainan yang pertama yaitu “merapikan barang sendiri”. Permainan ini adalah permainan dimana dalam layar terdapat ruang kamar anak yang barangnya berserakan dimana-mana. Tugas dari pemain adalah merapikan barang-barang tersebut ke tempat semula.

Jenis permainan seperti ini dalam permainan ada tiga macam. Dua yang lainnya adalah “membantu membersihkan”. Cara mainnya, pemain harus menemukan sapu yang bersembunyi di ruangan. Jika sudah menemukannya, pemain menggeser sapu ke daerah yang kotor sampai bersih.

Yang ketiga adalah “membereskan mainan sendiri”. Setting permainan yang ketiga adalah sebuah ruangan anak dengan banyak mainan yang berserakan, diantara mainan yang berserakan tersebut ada beberapa benda yang bukan mainan. Tugas pemain adalah memilih mainan dan memasukannya ke dalam kotak mainan dengan cara click and drop. Ketiga permainan ini akan muncul salah satu saja pada setiap kali bermain, tergantung karakter yang di pilih di awal permainan tadi.

Jika permainan pertama sudah selesai, pemain bisa melanjutka ke permainan berikutnya yaitu “mencocockan gambar”. Ada total 18 gambar dalam layar yang dibagi

(9)

9

dua dalam peletakannya, 9 gambar sebelah kiri dan 9 gambar sebelah kanan. Tugas pemain adalah untuk mencocokan gambar sebelah kiri dengan sebelah kanan.

Permainan ketiga adalah permainan “mencocokan gambar dengan teksnya”. Dalam layar akan dibagi 2 sisi kiri dan kanan. Sisi sebelah kiri akan menampilkan teks dengan sedikit petunjuk gambar. Dan layar sebelah kanan akan menampilkan beberapa pilihan gambar. Tugas pemain adalah menemukan gambar yang sesuai dengan teks yang ada di sebelah kiri.

Permainan selanjutnya, “mewarnai”. Pemain dapat memilih gambar yang disediakan. Jika sudah dipilih, akan muncul palet warna yang dapat digunakan untuk mewarnai gambar yang dipilih dengan cara di drag and drop.

3.3.1.2 Aturan Permainan

Aturan permainan ini adalah pemain diharuskan memilih salah satu dari tiga pilhan karakter, kemudian pemain menyelesaikan setiap misi yang diberikan.

(10)

10

3.3.1.3 Flowchart Permainan

(11)

11

3.3.2 Tools

Game ini menggunakan action script 2.0 sebagai bahasa pemrogramannya dan perangkat lunak Adobe Flash CS3, Adobe Illustrator CS3, Adobe Audition CS3. Hal ini dikarenakan apa yang dibuat langsung terlihat di stage.

3.3.3 Merancang Grafik

Dalam Aplikasi multimedia, perancangan grafik merupakan bagian yang perlu diperhatikan, karena untuk mempermudah dalam menganalisa sejauh mana informasi dapat diterima, dengan desain aplikasi yang baik dan menarik akan dapat mempengaruhi user atau oemakai dalam menyerap informasi yang diasampaikan.

3.3.3.1 Perancangan Interface

a. Karakter

Gambar 3.2 Karakter

(12)

12

b. Perancangan Story Board

Tabel 3.1 Tabel Storyboard

Scene Grafik Audio Deskripsi

1 openingwav Merupkan tampilan awal game

2 menu.wav Merupakan tampilan menu

utama. Di dalam menu utama akan terdapat empat pilihan, yaitu pilih karakter, pilihan, kredit, keluar.

3 Menu.wav Merupakan tampilan pilihan

karakter

4 Item.wav Permaianan merapikan barang

sendiri, membantu membersihkan,membereskan mainan sendiri.

5 Gambar.wav Permaianan mencocockan

gambar. Ada total 18 gambar dalam layar yang dibagi dua dalam peletakannya, 9 gambar sebelah kiri dan 9 gambar sebelah kanan.

(13)

13

6 Gambar.wav Permaianan mencocokan

gambar dengan teksnya. Dalam layar akan dibagi 2 sisi kiri dan kanan. Sisi sebelah kiri akan menampilkan teks dengan sedikit petunjuk gambar. Dan layar sebelah kanan akan menampilkan beberapa pilihan gambar.

7 Warna.wav Menu pilihan gambar. Pemain

dapat memilih gambar yang disediakan untuk diwarnai.

8 Warna.wav Terdapat palet warna yang

dapat digunakan untuk mewarnai gambar yang dipilih dengan cara di drag and drop.

9 Menu.wav Berisi tampilan pilihan keluar

dari permainan atau meneruskan permainan

3.3.4 Animasi

Seperti yang telah diuraikan di atas, animasi termasuk salah satu unsur terpenting yang tedapat dalam game. Dengan animasi yang bagus maka gerakan karakter tidak akan patah-patah dan tentunya akan lebih terlihat hidup.

3.3.5 Suara

Hampir semua game yang dihasilkan saat ini mempunyai kualitas musik yang berkualitas. Hal ini dikarenakan para produsen game mulai mengerti betapa pentingnya elemen musik dalam membuat nuansa game semakin terasa dan menarik.

(14)

14

4. Implementasi Dan Pembahasan 4.1 Implementasi

4.2 Implementasi Tampilan Intro

Tampilan intro merupakan tampilan awal dan sebagai tampilan pembuka permainan “Lakulogi”.

Gambar 4.1 Tampilan Intro

Skrip Loading

4.3 Implementasi Tampilan Menu Utama

Tampilan Menu Utama merupakan tampilan yang memiliki empat pilihan, yaitu pilih karakter, option, help, keluar.

4.4 Implementasi Tampilan Pemilihan Karakter

Pada tampilan pemilihan karakter ini pemain dapat memilih tiga karakter yang digunakan dalam permainan.

4.5 Implementasi Tampilan Perkenalan karakter

Tampilan transisi ini dimaksudkan sebagai perkenalan setiap karakter

4.6 Implementasi Tampilan Board

onClipEvent (enterFrame) {

if (_currentframe == _totalframes) { loadMovie("Menu.swf",0); }

(15)

15

Tampilan Board merupakan tampilan alur permainan atau misi-misi yang harus diselesaikan oleh pemain.

4.7 Implementasi Tampilan Permainan Merapikan Item

Permaianan merapikan item merupakan salah satu misi dalam permainan Lakulogi. Pemain diharuskan merapikan item atau barang dengan meletakkan item-item tersebut pada tempatnya.

4.8 Implementasi Tampilan Permainan Mencocokkan Gambar

Pada permaianan mencocockan gambar. Ada total 18 gambar dalam layar yang dibagi dua dalam peletakannya, 9 gambar sebelah kiri dan 9 gambar sebelah kanan. Pemain diharuskan mencocokkan gambar yang sama.

4.9 Implementasi Tampilan Permainan Mencocokkan Aksi

Permaianan mencocokan aksi merupakan permainan mencocokkan gambar dengan teksnya. Dalam layar akan dibagi 2 sisi kiri dan kanan. Sisi sebelah kiri akan menampilkan teks dengan sedikit petunjuk gambar. Dan layar sebelah kanan akan menampilkan beberapa pilihan gambar.

4.10 Implementasi Tampilan Permainan Mewarnai

Terdapat palet warna yang dapat digunakan untuk mewarnai gambar yang dipilih dengan cara di drag and drop.

4.11 Implementasi Tampilan Option

Berikut adalah tampilan option yang berisi pengaturan suara dan tampilan layar.

4.12 Implementasi Tampilan Help

Tampilan Help berisikan penjelasan tentang aturan permainan.

4.13 Implementasi Tampilan Keluar

Tampilan Keluar adalah halaman untuk keluar atau mengakhiri game.

4.14 Menguji Sistem

4.14.1 Pengujian pada Komputer Lain

Pengujian dilakukan untuk mengetahui kelayakan sistem Aplikasi saat dioperasikan pada komputer lain dengan spesifikasi berbeda dari komputer yang digunakan untuk pembuatan aplikasi. Spesifikasi yang digunakan untuk pengujian sistem adalah sebagai berikut:

1. Processor AMD Turion(tm) X2 Dual-Core Mobile RM-70 2.00 GHz, RAM 3.00 GB (digunakan untuk pembuatan aplikasi)

(16)

16

Tabel 4.2 Pengujian Sistem

Spesifikasi Sistem Keterangan

AMD Turion(tm) X2 - Aplikasi dapat dijalankan

- Pada saat tombol-tombol diklik langsung berpindah sesuai sistem aplikasi yang telah dibuat.

- Tidak ada error saat dijalankan. Intel Pentium 4 - Aplikasi dapat dijalankan dengan baik

- Pada saat tombol-tombol diklik langsung berpindah sesuai sistem aplikasi yang telah dibuat, tidak ada jeda yang membuat aplikasi itu lambat untuk dijalankan. - Pada saat aplikasi tersebut dijalankan, tidak ada error.

4.14.2 Pengujian Sistem Error pada Aplikasi

Tabel 4.3 Pengujian Sistem Aplikasi

No Pengujian Tujuan Hasil yang diharapkan Hasil yang didapatkan 1 Menguji proses

loop pada aplikasi

Untuk mengetahui aplikasi sudah sesuai dengan perancangan struktur aplikasi

Sesuai dengan perancangan aplikasi

OK

2 Menguji hasil interface

Untuk mengetahui apakah ada error pada semua hasil interface

Tidak ada error OK

3 Menguji hasil aplikasi tentang dubbing.

Untuk mengetahui apakah suara sudah sesuai dengan materi yang ditampilkan

Suara sesuai dengan materi yang ditampilkan

OK

4.14.3 Kuisioner

Pengujian selanjutnya adalah dari hasil kuisioner untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang game digital Lakulogi ini layak dan diterima masyarakat, yang

(17)

17

dibagikan kepada beberapa perwakilan lapisan masyarakat dengan berbagai profesi diantaranya adalah: anak berusia 7-9 tahun, orang tua anak , mahasiswa, designer.

4.15 Memelihara Sistem

Pemelikharaan system untuk game Lakulogi ini dapat dilakukan dengan cara berikut ini.

a. Memisahkan masing-masing komponen game menjadi beberapa file sehingga jika terjadi kesalahan pada suatu komponen maka hanya file tersebut yang diperbaiki. b. Copy file game pada folder tertentu sehingga terpisah dari file-file yang dijalankan

(backup).

c. Mempublish file dalam bentuk .exe agar tidak semua orang dapat melihat scriptnya.

d. Jika hendak keluar dari program tekanlah tombol keluar. Hal ini untuk mengantisipasi kerusakan pada kode listing program jika dikeluarkan secara paksa.

e. Selain itu untuk menambahkan fitur tambahan pada program baik menu ataupun bagian suara dilakukan dengan cara penambahan pada file mentah. Untuk itu jagalah file mentah dari keseluruhan program ini sehingga dapat dimodifikasi sewaktu-waktu.

5. Penutup 5.1 Kesimpulan

Bedasarkan hasil penelitian, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Game digital “Lakulogi” ini membantu mengajarkan tata krama kepada anak. 2. Game digital “Lakulogi” ini mampu memberikan pengalaman belajar sambil

bermain bagi anak.

3. Game digital “Lakulogi” menambah referensi bagi orang tua dalam memilihkan permainan yang tepat untuk anak mereka.

4. Anak-anak tak hanya mendapatkan kesenangan mereka akan bermain tapi juga mendapatkan manfaat dari permainan itu sendiri, dalam hal ini yaitu anak mengerti tentang tata krama.

5. Anak-anak sangat menyukai permainan dan pemilihan permainan yang tepat akan membantu perkembangan otak mereka.

(18)

18

5.2 Saran

Dengan adanya permainan untuk anak-anak ini diharapkan orang tua bisa lebih selektif dalam memilihkan permainan untuk anak-anak, permainan yang tak hanya memberikan kesenangan tapi juga memberikan manfaat dibaliknya.

1. Setelah menyelesaikan skripsi ini beberapa yang harus disampaikan sebagai masukan sebagai berikut:

2. Perkembangan teknologi multimedia akan terus berlanjut sehingga membutuhkan perhatian dan perencanaan jangka panjang yang matang untuk mengantisipasi perkembangan tersebut.

3. Perkembangan sistem informasi yang telah dilakukan ini masih banyak kekurangan sehingga perlu adanya perbaikan dan perkembangan lebih lanjut terutama dalam mengoptimalkan pemanfaatan semua fasilitas multimedia yang dipakai.

4. Dalam segi interface, game ini dapat lebih dikembangkan karena bagaimanapun juga interface merupakan salah satu faktor pendukung dari sistem yang ada. Dengan interface yang menarik dan user friendly, maka akan menarik lebih banyak pengunjung.

(19)

19

Daftar Pustaka

Byron, Tanya. 2010. Ensiklopedi Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Fanani, A. Zainul dan Arry Maulana Syarif. 2009. Membuat Mini Games Seru dengan Flash. Yogyakarta: Andi.

Gilsongi. 2005. 100 Kebiasaan Si Anak Hebat. Jakarta: Gramedia.

Priyanto Hidayatullah, Akbar M. Amrullah, Rahim Zaky. 2008. Making Edicational Animation Using Flash. Bandung: Informatika.

Von Neumann, J dan Morgenstern. 1953. Theory of Games and Economic Behavior (3rd ed.). United States: Princenton University Press.

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart Permainan
Gambar 3.2 Karakter
Tabel 3.1 Tabel Storyboard
gambar  dengan  teksnya.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pemeriksaan selanjutnya dengan difraksi sinar-X pada soil cement 6% dan soil cement 10%, dilakukan setelah pengujian kuat tekan bebas umur 28 hari.. Hasil pemeriksaan

Bahwa pada pokoknya permohonan ini adalah keberatan Pemohon terhadap hasil Pemilukada Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana dimuat dalam Surat Keputusan Rekapitulasi Hasil

Dikarenakan yang mendapat beasiswa terbatas, maka perlu dilakukan proses penilaian yang detail, dimana ada kemungkinan nilai siswa dan siswi yang sama, oleh

Cawan berisi sampel yang telah ditimbang TS-nya kemudian dipanaskan kembali di dalam muffle furnace pada suhu 700 0 C selama 3 jam.. Setelah itu cawan penguap

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

• AISINDO adalah singkatan dari Asosiasi Sistem Informasi Indonesia atau Association for Information – Indonesia chapter, yakni salah satu cabang dari 39 cabang Association

Salah satu model konseling karir yaitu Career Development Resource Centre (CDRC).Program Career Development Resource Centre (CDRC) merupakan progam dalam konseling