• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI BIMBINGAN BELAJAR DI DESA SRIMARTANI BANTUL ARTIKEL JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI BIMBINGAN BELAJAR DI DESA SRIMARTANI BANTUL ARTIKEL JURNAL"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BELAJAR DI DESA SRIMARTANI BANTUL

ARTIKEL JURNAL

Oleh Alif Widiantoro NIM 11102241029

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)

PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI BIMBINGAN BELAJAR DI DESA SRIMARTANI BANTUL

Oleh : Alif Widiantoro, Pendidikan Luar Sekolah alifwidiantoro2@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan kegitan Rumah Pintar Pijoengan. 2) Mendeskripsikan kegiatan bimbingan belajar anak di Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi anak dalam belajar. 3) Mendeskripsikan peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatakan motivasi anak dalam belajar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu pengurus Rumah Pintar Pijoengan, tutor dan peserta didik dikegiatan bimbingan belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) Kegiatan di Rumah Pintar Pijoengan yang meliputi sentra baca dan buku, sentra pendidikan, sentra permainan edukatif, sentra panggung atau audio visual, sentra komputer, sentra kriya, sentra pertanian, sentra diklat, dan sentra unit layanan keliling. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian dan sebagai wadah aspirasi masyarakat dibidang pengetahuan dan keterampilan. 2) Kegiatan bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan merupakan proses pemberian bantuan kepada peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat yang dimiliki dengan dikembangkan melalui perencanaan, metode, kurikulum, media sarana dan prasaran belajar. 3) Peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi belajar dapat dilihat dari segi fungsi, tujuan, kontribusi dan faktor-faktor yang mempengaruhi anak dalam belajar belajar. Sedangkan faktor-faktor pendorong meningkatnya motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Sehingga melalui berbagai faktor tersebut Rumah Pintar Pijoegnan melalui kegiatan bimbingan belajar memberikan langkah solusi dalam meningkatkan motivasi belajar anak.

Kata Kunci: Peran, Rumah Pintar, Motivasi, Peserta Didik, Bimbingan Belajar Abstract

The aims of this research are as follow: 1) To describe the activities carried out by Rumah Pintar Pijoengan. 2) To describe tutoring activities carried out by Rumah Pintar Pijoengan in enhancing students’s learning motivation. 3) To describe the role of Rumah Pintar Pijoengan in enhancing student’s learning motivation. This research falls into qualitative descriptive kind of research. The subject of this research are the board of Rumah Pintar Pijoengan, the tutors, and the student’s of the aforementioned institution. This research uses qualitative analysis method which is done by collecting data, reducing the data, displaying

(4)

the data and drawing the conclusion. Then it uses sources trianggulation method to verify the data validity. The results of this research are: 1) Rumah Pintar Pijoengan carries out activities such as providing reading and book center, education center, educating-games center, audio visual and stage center, computer center, skill-enhancing center, farming center, training center, and mobile service unit. This programs carried out in order to enhance the economy for surrounding peple and as a medium for the to aspire in the skills and knowledge field. 2) The tutoring programs at Rumah Pintar Pijoengan is a form of aid to students in order to achieve optimal result suitable to their own skills, talents, and passions which developed with planning, method, curriculum, and learning medium. 3) The role of Rumah Pintar Pijoengan in enhancing student’s learning motivation can be seen in the aspects of the functions, purposes, contributions, and the factors that influencing student’s learning activties. Meanwhile the factors which enhance student’s learning motivation is divided into eksternal factor and internal factor. Thus Rumah Pintar Pijoengan with its tutoring program and with all those factors taken into consideration is providing solution in enhancing student’s learning motivation.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan investasi yang dapat membantu pembangunan bangsa. Melalui pendidikan dapat membantu pembangunan sumber daya manusia dalam hal pengetahuan dimana melalui pembangunan SDM ini nantinya dapat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa.

Tercantum pula dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, pasal 3, pendidikan nasional berfungsi untuk

mengembangkan potensi

kemampuan anak dalam membentuk watak dan kepribadian yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, aktif cakap, kreatif, demokratis dan bertanggung jawab.

Dalam juknis Rumah Pintar PAUDNI (2014: 4-8) di jelaskan bahwa yang dimaksud Rumah Pintar merupakan “Rumah Pendidikan” untuk masyarakat yang memiliki banyak fungsi. Bagi anak-anak, Rumah Pintar dapat berfungsi untuk meningkatkan minat baca, mengembangkan potensi kecerdasan dan mengenalkan teknologi melalui

(5)

pembelajaran di lima sentra: (1) sentra buku (2) sentra kriya, (3) sentra permainan (4) sentra audio visual, dan (5) sentra komputer. Peranan rumah pintar juga sangat besar dalam melayani pendidikan masyarakat baik untuk menambah, mengganti, maupun melengkapi kegiatan pada pendidikan formal atau persekolahan.

Sejalan dengan program pendidikan yang dicanangkan

pemerintah dalam upaya

memberantas anak yang putus sekolah dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia baik pendidikan formal maupun non formal. Dalam hal ini seorang anak mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak seperti yang telah di sahkan dalam UU RI nomor

23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak juga di sebutkan pada pasal 1 ayat (12). Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara. Sedangkan pada Pasal 9 ayat (1) juga disebutkan Setiap 5 anak berhak memperoleh pendidikan dan

pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.

Dalam kiprahnya, rumah pintar yang berlokasi di Dusun Daraman, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, ini mengelola kegiatan yang meliputi, Sentra Buku dan Baca, Sentra Audio Visual, Sentra Paud, Sentra Kriya, Sentra Permainan, Sentra Belajar Membaca Al-Qur’an dan Iqro’, Sentra Pertanian, dan Sentra Peternakan. Sedangkan pelayanan di lapangan terdapat juga unit Sentra Motor Pintar dan Sentra Pelayanan Kesehatan, dari berbagai kegiatan pendidikan dan kesehatan yang dilakukan oleh lembaga rumah pintar tersebut adalah sebagai alternatif pendidikan non formal yang tidak ditemukan dipendidikan formal pada umumnya.

Salah satu sentra belajar yang sedang dikembangkan adalah kegiatan bimbingan belajar, dengan tujuan untuk mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar pada anak. Terlebih juga untuk menumbuhkan motivasi terhadap

(6)

motivasi dalam belajar. Selama rumah pintar pijoengan ini berdiri tercatat sudah mengadakan pelatihan dengan hasil dari sentra pertanian adalah pembuatan pupuk Bokhasi, dari sentra peternakan dengan hasil pakan ternak dengan sistem fermentasi sebagai pengganti pakan ternak. Dari sentra kriya atau keterampilan yakni memproduksi mukenan untuk anak-anak dan kerudung.

(http://rumahpintar.jogja.blogspot.co m/p/blog-page.html).

Motivasi merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seorang anak yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi belajar yang cukup (Muhibbin Syah, 2001: 153). Lingkungan juga merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat membantu untuk membangun motivasi pada diri anak. Anak sering kali melampaui batas waktu bermain yang berlebihan, menjadikan anak cenderung bermalas-malasan dalam belajar dan anak lebih memilih untuk bermain dari pada belajar. Kurangnya waktu belajar bagi anak

di pengaruhi oleh aktifitas bermain

yang cenderung lebih

menyenangkan.

Berdasarkan hasil obeservasi di Rumah Pintar Pijoengan, peran lingkungan sangat berpengaruhi dalam perkembangan anak dalam belajar, berposisi sebagai pengganti orang tua dan guru di sekolah formal, secara tidak langsung menerapkan unsur-unsur pendidikan dalam metode belajar melalui bimbingan belajar.

Sekolah merupakan tahapan formal bagi anak, banyaknya mata pelajaran dan informasi yang harus di terima anak di sekolah, ini memberikan dampak bagi anak dalam menerima rangsangan materi. Anak diberikan materi dengan harapan anak mampu memahami materi tersebut sebagai syarat untuk menetukan tingkat kelulusan dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Namun yang menjadi permasalahan adalah kurangnya kesadaran anak akan materi yang di berikan, ini semata bukan karena kesalahan anak dalam menerima, akan tetapi juga guru dalam memberikan materi terlihat membosankan dan dengan

(7)

metode yang sama, seiring dengan perkembangan IPTEK yang semakin maju guru dituntut kreatif dalam memeberikan materi.

Kasus pada anak usia SD hingga SMA sederajat di desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Di tengarai sudah banyak anak yang kecanduan permainan di internet (game online) sehingga anak cenderung malas belajar. Ini sering kali terlihat di warung internet yang ada di Piyungan, warung internet hampir penuh sesak dikarenakan sekelompok anak-anak pelajar untuk bermain game online, bahkan ada anak yang membolos sekolah hanya sekedar untuk menyalurkan hobi bermain game online didunia maya tersebut.

Berbeda pula dengan anak usia tingkat SMP yang cenderung orang tuanya tidak memberikan pengawasan dan motivasi yang teratur terkait dengan belajar kepada anaknya.hal ini dikarenakan orang tua mereka sibuk mencari pekerjaan yang lebih baik sehingga berdampak kepada pengawasan dan perhatian terhadap anak yang kurang dan anak

menjadi lepas kontrol. Selain itu juga ada banyak anak yang terpengaruh oleh teman kelas dan teman sebayanya yang malas belajar dikarenakan tidak minat dengan pelajaran yang ada di sekolah, sehingga anak tersebut membelot ke tempat tempat wisata dan sering kali anak terpengaruh dengan gaya hidup yang wah sehingga anak ikut-ikutan balap motor dan sebagainya dengan kebut-kebutan di jalan.

Oleh karena itu disini peneliti ingin melihat peranan rumah pintar sebagai upaya meningkakan motivasi belajar dan mutu pendidikan anak melalui bimbingan belajar yang disediakan. Sehubung dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Peran Rumah Pintar Pijoengan Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Melalui Bimbel di Desa Srimartani Bantul”.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti bermaksud menyajikan, menggambarkan,

(8)

melukiskan, data secara deskriptif atau secara sistematis tentang data yang ada dilapangan tentang “Peran Rumah Pintar Pijoengan Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Melalui Bimbel Di Desa Srimartani, Piyungan, Bantul” guna memberikan gambaran informasi riil tentang situasi sebenarnya.

Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Pintar yang beralamat di Desa Srimartani, tepatnya di Dusun Draman, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2015 sampai Juni 2015.

Subjek Penelitian

Penetuan subjek penelitian ini dilakukan dengan mengambill sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Pneliti menentukan secara mandiri sampel yang akan diambil untuk mencari informasi yang terkait dengna penelitian dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Berikut merupakan subjek dalam penelitian adalah 1) Ketua Lembaga Rumah Pintar Pijoengan, 2) Tutor bimbingan belajar di

Lembaga Rumah Pintar Pijoengan, dan 3) Peserta didik dilembaga Rumah Pintar Pijoengan.

Berdasarkan beberapa metode diatas, agar peneliti mendapatkan informasi data yang valid dan terpercaya tentang peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi anak melalui bimbingan belajar serta metode peningkatan motivasi anak pada bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan di Desa Srimartani, tepatnya di Dusun Draman, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Metode Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan dengan obeservasi awal di Rumah Pintar Pijoengan desa Srimartani, Bantul. Peneliti juga mencari informasi mengenai pemasalahan yang dihadapi anak dalam belajar yaitu motivasi belajar. Melalui Peran bimbingan belajar yang dilakukan Oleh lembaga Rumah Pintar Pijoengan diharapkan dapat

membantu menyelesaikan

permasalahan internal maupun eksternal yang dihadapi anak-anak dalam belajar. Adanya berbagai

(9)

masalah tersebut, peneliti mencoba mengumpulkan data dan menelaah melalui metode wawancara, observasi, dan wawancara.

Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 101) menjelaskan bahwa instrument penelitian merupakan alat bantu dalam mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Dalam penelitian ini yang menjadi instrument utama yaitu peneliti yang menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara, pedoman observasi dan dokumentasi.

Teknik Analisi Data

Metode analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah analisis interaktif yang dikemukakan oleh Huberman dan Miles dalam M. Idrus (2007: 150-152) terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN Hasil Penelitian

1. Kegiatan di Rumah Pintar Pijoengan

Ada Sembilan kegiatan di Rumah Pintar Pijoengan yakni sentra diklat, sentra buku dan baca, sentra permainan, sentra teknologi informasi, sentra kriya, sentra layanan keliling, sentra permainan, setra TPA (iqro’), dan bimbingan belajar, berbagai kegiatan ini mengarah pada kegitan guna mengembangkan masyarakat desa Srimartani. Dengan latar belakang kegiatan yang ditekuni Rumah Pintar Pijoengan melalui kegiatan-kegiatan yang terencana, sehingga dapat terfokus pada pembedayaan dengan sentra edukasi ekonomi, sentra edukasi sosial, sentra edukasi pendidikan, sentra edukasi keagamaan, dan sentra kesehatan. 2. Kegiatan Bimbingan Belajar

Anak

a. Latar Belakang Berdirinya Bimbingan Belajar

Kegiatan ini merupakan salah satu alternatif dalam memberdayakan masyarakat melalui pendidikan, selain itu juga agar masyarakat melek huruf. Bimbingan belajar bertujuan menampung dan membantu peserta didik di desa Srimartani yang ingin belajar secara

(10)

dominan, belajar mengembangkan diri, sikap, kebiasaan belajar baik fisik dan intelektual, dan juga bertujuan untuk menunjang organisasi Rumah Pintar secara operasional agar dapat lebih mandiri. b. Bentuk Kegiatan Bimbingan

Belajar

Bimbingan belajar yang dikelola oleh tutor memperhitungkan kualitas dan juga kuantitas, baik secara materi, metode dan juga mengklasifikasikan pematerian, koordinasi tutor dengan peserta didik, jadwal belajar agar tidak berbenturan dengan kegiatan peserta didik diluar bimbingan belajar dan sekolah formal.

Kesiapan seringkali di tunjukkan dengan antusiasme dan prestasi kehadiran yang semakin hari semakin baik. Diawal peserta didik sering kali kebingungan dalam belajar dan setelah mengikuti bimbingan belajar ini peserta didik menunjukkan prestasi belajar hingga prestasi nilai yang baik.

c. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Belajar

Kegiatan ini Terdiri dari dua kelas yaitu kelas kecil dan kelas

besar, kelas kecil dilaksanakan selasa dan kamis pukul 15.00 WIB. Kemudian untuk kelas besar dilaksanakan pada hari senin, rabu, dan jum’at pukul 15.00 WIB. Dalam pelakasanannya tidak memiliki perencaan yang tetap namun lebih kepada pembawaan dan metode pendampingan peserta didik. Kurikulum digunakan tidak semua mengacu pada kurikulum 2013, Kegiatan bimbingan belajar dalam pelaksanaannya lebih fleksibel dan sering kali menyesuaikan dengan siruasi dan kondisi.

d. Proses Kegiatan Bimbingan Belajar

Bagian dari proses pembelajaran terdapat lima elemen yaitu peserta didik, pendidik, proses kegiatan bimbingan belajar, metode bimbingan belajar, dan evaluasi. Proses berlangsunganya kegiatan bimbingan belajar yang diikuti peserta didik dengan berbagai perbedaan karakter menjadikan titik fokus terletak pada pemahaman peserta didik, tutor memberikan metode ceramah, diskusi, gaya belajar personal sebagai langkah awal dan tindak lanjut sebagai tolak

(11)

ukur untuk mengetahui pemahaman peserta didik dari pematerian yang telah diberikan.

3. Peran Rumah Pintar dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Melalui Bimbingan Belajar

Peran Rumah Pintar sangat dominan dan juga strategis sebagai wadah pengetahuan fasilitas berupa sarana dan prsarana dalam belajar untuk menumbuh kembangkan minat belajar peserta didik melaui metode belajar yang menyenangkan.

Faktor-faktor yang mendorong dalam meningkatkan motivasi belajar anak melalui bimbingan belajar di Rumah Pintar Pijoengan dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berupa pemberian hadiah, adanya kompetisi, keterlibatan diri, adanya pujian/umpan balik, adanya hukuman. Sedangkan faktor internal yaitu hasrat untuk belajar, minat, cita-cita, dan tujuan yang diakui.

Pembahasan

1. Kegiatan di Rumah Pintar Pijoengan

Dilihat dari hasil penelitian yang telah dijabarkan diantarnya yaitu mengembangkan kegiatan melalui pendidikan dan life skill yang mengandung bentuk pengetahuan yang digunakan untuk memahami dan memanfaatkan berbagai potensi, kegiatan memiliki fungsi dan tujuan yang selaras dengan apa yang tertera dalam Juknis Rumah Pintar PAUDNI 2014. Berbagai kegiatan yang dikembangkan sentra diklat, sentra buku dan baca, sentra permainan, sentra teknologi informasi, sentra kriya, sentra layanan keliling, sentra permainan, setra TPA (iqro’), dan bimbingan belajar. Proses pengembangan bertujuan agar masyarakat mandiri secara pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan dan keagamaan.

2. Kegiatan Bimbingan Belajar Anak di Rumah Pintar Pijoengan

Djumhur (1975: 25), bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada anak atau individu yang dilakukan secara terus-menerus supaya individu tersebut itu dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan

(12)

dirinya dan bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Kegiatan bimbingan belajar merupakan suatu usaha proses dalam memberikan bantuan psikologis agar dapat menyelesaikan masalah dihadapinya dalam belajar dan menyesuaikan diri dengan menanamkan nilai-nilai moral sehingga setelah melalui proses perubahan belajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat yang dimilikinya melalui perencanaan, metode, kurikulum, media sarana dan prasaran yang dirasa sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Serangkaian proses ini diharapkan mampu memberntuk karakter dan mengembangkan potensi anak di bidang pengetahuan serta peningkatan motivasi dalam belajar.

3. Peran Rumah Pintar dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Melalui Bimbingan Belajar

Peran berarti laku, bertindak. Didalam kamus besar bahasa Indonesia peran ialah perangkat

tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (E.St. Harahap, dkk, 2007: 854). Sedangkan makna peran yang dijelaskan dalam Status, Kedudukan dan Peran dalam masyarakat, dapat dijelaskan melalui beberapa cara, yaitu pertama penjelasan histories. Menurut penjelasan histories, konsep peran semula dipinjam dari kalangan yang memiliki hubungan erat dengan drama atau teater yang hidup subur pada jaman yunani kuno atau romawi. Dalam hal ini, peran berarti karakter yang disandang atau dibawakan oleh seorang aktor dalam sebuah pentas dengan lakon tertentu. Kedua, pengertian peran menurut ilmu sosial. Peran dalam ilmu sosial berarti suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki jabatan tertentu, seseorang dapat memainkan fungsinya karena posisi yang didudukinya tersebut.

Kegiatan bimbingan belajar yang diikuti peserta didik tidak semata-mat berjalas dengan mengikuti alur, namun dalam prosesnya individu bersifat top-down sehingga dalam perkembangannya

(13)

peserta didik mempunyai

faktor-faktor pemdorong dalam

meningkatkan keuletnnya dalam belajar. Faktor-faktor pendorong meningkatnya motivasi itu dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu hasrat untuk belajar, minat, cita-cita, dan tujuan yang diakui. Sedangkan faktor eksternal yang dapat berupa pemberian hadiah, adanya kompetisi, keterlibatan diri, pemberian ulangan, mengetahui hasil, adanya pujian atau umpan balik, adanya hukuman.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Rumah Pintar Pijoengan merupakan rumah pendidikan, bersifat melayani masyarakat dalam pengetahuan, baik life skill dan juga pengetahuan. Cakupan yang luas ini memberikan keleluasan dalam berbagai bidang, salah satunya membentuk berbagai kegiatan dan program, ada sembilan kegiatan atau sentra yang didirikan oleh Rumah Pintar Pijoengan yaitu sentra baca dan

buku, sentra pendidikan, sentra permainan edukatif, sentra panggung/audio visual, sentra komputer, sentra kriya, sentra pertanian, sentra diklat, dan sentra unit layanan keliling. Dengan berbagai program tersebut yang nantinya masyarakat dapat meningkatkan produktivitasnya dibidang

pendidikan, ekonomi,

pendidikan, sosial dan religi atau keagamaan.

2. Peran Rumah Pintar Pijoengan dalam meningkatkan motivasi belajar melalui kegiatan bimbingan belajar dapat terlihat dari kolektivitas di antar pengelola di Rumah Pintar Pijoengan. Peran kegiatan bimbingan sendiri sangat strategis dan dinamis, itu terlihat dari gambaran yang dilakukan oleh pengelola dari mulai perencanaan, kegiatan bimbingan belajar ini tidak mempunyai perencanaan yang tetap, kurikulum 2013 masih sebagai

acuan namun dalam

pelaksanaannya seringkali tutor menambah dan mengurangi

(14)

dengan menyesuaikan kondisi dan situasi kebutuhan peserta

didik. Dalam proses

pelaksanaannya tutor

menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik seperti menggunakan metode belajar tepuk-tepuk, bernyanyi, memanfaatkan teknologi komputer dan lingkungan dengan maksud agar peserta didik mudah mengerti dan tidak bosan.

3. Peranan Rumah Pintar Pijoengan sendiri merupakan suatu proses penyadaran dan pemberian pemahaman kepada seluruh unsur masyarakat tentang pentingnya kecakapan hidup dan pengetahuan untuk menjalani kehidupan. Kegiatan bimbingan belajar selain sebagai wadah aspirasi dan berkreasi peserta didik dalam belajar juga berperan positif dalam meningkatkan motivasi untuk peserta didik, tidak terlepas dari faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mendorong terbentuknya motivasi belajar peserta didik. Saran

Saran yang diajukan oleh peneliti setelah mengetahui peran Rumah Pintar ini yaitu bagi pengelola Rumah Pintar Pijoengan sarana dan prasaran agar lebih diperbanyak agar proses kegiatan dapat terlaksanan dengan baik dengan memanfaatkan sarana prasaranan tersebut. Bagi pengelola Rumah Pintar Pijoengan, dalam setiap kegiatan harusnya disertai rancangan program secara detail, agar arah dan tujuan kegiatan dapat lebih jelas. Bagi tutor kegiatan bimbingan belajar dalam proses pembelajaran agar lebih diperhatikan lagi terjait media pembelejaran. Hal ini berguna untuk merangsang anak agar mudah mengerti, terkadang menggunakan bantuan media anak mudah mengerti dan jalannya proses kegiatan bimbingan belajar dapat terlaksanan dengan baik. Bagi tutor kegiatan bimbingan belajar sering-sering diadakan evaluasi agar dapat mengetahui seberapa jauh anak dapat berkembang sehingga dapat dilakukan perbaikan jika masih terdapat kekurangan. Bagi tutor kegiatan bimbingan belajar, perlunya dilakukan penilaian dalam setiap

(15)

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan guna membantu peserta didik dalam mempelajari materi yang dipelajari selain itu juga berguna untuk mengukur ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam setiap kegiatan pembelajaran. Bagi peserta didik lebih memperhatikan dalam proses kegiatan pembelajaran. Hal ini berguna untuk kelancaran proses pembelajaran dan waktu.

Daftar Pustaka

Dirjen PAUDNI. 2014. Petunjuk Teknis Rumah Pintar dan Tata cara untuk Memperoleh Dana Bantuan. Jakarta : Direktorat Pendidikan Masyarakat.

Djumhur. 1975. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Angkasa Bandung.

E.St. Harahap, dkk. (2007). Kamus besar bahasa Indonesia. Bandung: Balai Pustaka. M. Idrus. 2007. Metode Penelitian

Ilmu-Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: UII Press.

Muhibbin Syah. 2001. Psikologi Belajar, Logos, Wacana Ilmu, Jakarta.

Nasution S. (2006). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Rumah Pintar BAZNAS 'Pijoengan'. 2014. Aktivitas Rumah Pintar Pijoengan. Diakses dari

http://rumahpintar.jogja.blo

gspot.com/p/blog-page.html. Pada tanggal 13 Maret 2015. Jam 14.29 WIB.

Suharsimi, Arikunto. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Undang-undang No. 20 Tahun 2003

Tentang Sikdiknas.

Undang-undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dikarenakan hormon sitokinin yang disintesis oleh bagian akar ditrans-lokasikan pada bagian atas karena di-gunakan tanaman untuk pertumbuhan tunas (Gardner et

Keunggulan brand image dari Samsung Galaxy S4 terletak pada beberapa aspek, seperti keunggulan merek, track record merek yang baik, keandalan merek dalam memenuhi

6. Guru melakukan review terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberi pesan-pesan moral kepada siswa. Hasil nilai tes lisan siklus II pertemuan keempat sebagaimana

Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :. 4 = selalu, apabila selalu melakukan

Guru dapat mengembangkan bahan kajian yang terdapat pada kolom “Menerapkan Perilaku Mulia” dalam bentuk video, film, gambar, cerita atau dengan memperlihatkan guntingan kertas

b Pengaturan posisi alat gali muat Posisi excavator terkadang tidak tepat terhadap alat angkut sehingga diperlukan waktu untuk mengatur posisi terlebih dahulu sebelum menggali

It was reported that by increasing the surfactin concentration, mostly increases the foam capacity but not to their stability (C-L Hu, 2008).The experimental

Pemberian ekstrak daun kemangi menyebabkan perpanjangan fase estrus dan metestrus sehingga terjadi perpanjangan lama siklus