• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1. Metode Pengenceran Media Percobaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1. Metode Pengenceran Media Percobaan"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 1. Metode Pengenceran Media Percobaan

Salinitas awal Salinitas yang diinginkan

Contoh perhitungan untuk mendapatkan salinitas tertentu dengan pengenceran air laut.

3

x 30 = 3 3 liter air laut 30

volume 30 liter dengan salinitas 3 ppt

27

x 30 = 27 27 liter air tawar 30

3

3 30

(3)

Lampiran 2. Tata letak / lay out penelitian A3 B2 D3 C3 A1 D2 A2 D1 C2 B1 C1 B3 AIR TAWAR AIR TAWAR AIR LAUT AIR LAUT

A

B

C

D

T andon a ir

Tandon air perlakuan

A = 0 ppt B = 3 ppt C = 6 ppt D = 9 ppt

(4)

Lampiran 3. Hasil pengukuran osmolaritas media

Hubungan Salinitas terhadap osmolaritas media berbentuk linier dengan persamaan : Y = 26,53 X + 7,866 ; dengan r = 0,99 Y = Osmolaritas media X = Salinitas Salinitas (ppt) Osmolaritas Media (Osmol/kg H2O) 0 0,001 1 0,034 2 0,063 3 0,087 4 0,114 5 0,139 6 0,166 7 0,195 8 0,222 9 0,241 10 0,277

(5)

Lampiran 4. Metode Pengambilan Cairan Tubuh Ikan Baung (Hemibagrus nemurus)

Ikan baung yang akan diambil cairan tubuhnya (plasma darah) dimasukan kedalam wadah penggerus lalu ditambahkan larutan antikoagulan 3,8 % (3,5 gram Na- sitrat dalam 100 ml akadest) dengan perbandingan 1 : 3 ( 1 gram benih baung : 3 ml larutan antikoagulan)

1. Hasil gerusan dimasukan kedalam tabung eppendorf 1,5 ml kemudian disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 5 menit

2. Dengan menggunakan syringe 1 ml ambil cairan plasma (terletak pada lapisan atas) lalu masukan ke tabung eppendorf yang lainnya untuk dianalisa lebih lanjut.

(6)

Lampiran 5. Prosedur Pengukuran Osmolaritas Media dan Cairan Tubuh Benih IkanBaung (SOP Osmometer Automatic Roebling Type 13).

1. Sambungkan kabel ke sumber listrik dan tekan tombol main power (terletak dibagian depan), Alat akan melakukan prosedur pemanasan selama 15 – 30 menit (untuk menunggu suhu turun/dingin)

2. Kalibrasi :

a. Siapkan microtube 1,5 ml dan masukkan 100 µl akuades dengan hati-hati (agar tidak menimbulkan ruang kosong/bubble di bawah akuades)

b. Cuci/ bilas sensor dengan tisu yang telah dibasahi dengan akuades, lalu keringkan

c. Pasangkan microtube ke alat osmometer, tekan dan biarkan

d. Setelah display menunjukkan angkan -70 , jarum dan terangkat dan menusuk ke microtube 1 kali (jika jarum terangkat dan menusuk sebanyak 3 kali, artinya alat belum siap digunakan)

e. Setelah menusuk microtube, display akan memperlihatkan angka 0 mosm, lalu langsung tekan θ dan keluarkan microtube untuk ganti dengan standart f. Cuci/bilas kembali sensor dengan tisu yang telah dibasahi dengan akuades

lalu keringkan

g. Siapkan microtube 1,5 ml baru dan masukkan 100 µl standar/osmotor 300 mosm secara hati-hati

h. Pasangkan microtube berisi larutan standar ke alat osmometer, tekan dan biarkan

i. Setelah display memperlihatkan angka 300 mosm, tekan CAL dan keluarkan microtube

j. Cuci/bilas kembali sensor dengan tisu yang dibasahi akuades, lalu keringkan 3. Sampel :

a. Siapkan cairan sampel dan masukkan + 100 µl dalam microtube, kemudian masukkan ke sensor

b. Turunkan handle sampel, tunggu sampai pengukuran selesai dan lampu

(7)

c. Angkat handle

d. Bilas sensor menggunakan kertas tisu yang telah dibasahi dengan akuades 4. Setelah selesai melakukan pengukuran :

a. Bersihkan sensor menggunakan kertas tisu yang dibasahi akuades

b. Pada saat tidak digunakan sensor harus ditutup dengan tabung eppendorf kosong ( handle dalam posisi turun)

c. Matikan mainpower : off

(8)

Lampiran 6. Prosedur Pengukuran Konsumsi Oksigen Benih Ikan Baung

1. Siapkan toples diisi air dengan volume 3 liter kemudian ditutup dengan steyrofoam untuk mengihindari terjadinya difusi, buat lubang untuk masuknya probe DO-meter

2. Masukan air media sesuai perlakuan yang ditetapkan pada stoples lalu tutup 3. Catat kandungan oksigen awal (tercapai pada saat nilai yang tertera pada DO-

meter tidak berubah lagi)

4. Timbang 3 ekor benih baung yang telah dipuasakan, kemudian masukan ke dalam stoples tersebut (lakukan dengan secepatnya)

(9)

Lampiran 7. Prosedur Pengukuran Kadar Glukosa Darah Benih Ikan Baung

Reagent : 1. Larutan glukosa 100 mg dalam 100 ml (standar glukosa), 2. Perbandingan asam asetat dan ortotoluidine (94:6).

Cara Kerja :

1. Darah diambil dari caudal menggunakan syringe yg telah dibilas anticoagulan lalu lmasukan darah kedalam tabung effendorf

2. Sampel di centrifuge dengan kecepatan 2500 rpm selama 20 menit 3. Masukkan 0,05 ml plasma darah, standar glukosa dan aquadest ke

dalam masing - masing tabung reaksi yang telah berisi 3,5 ml (asam asetat : ortho toluidine).

4. Panaskan dalam waterbath tertutup selama 15 menit pada temperatur 100°C. angkat, dinginkan lalu baca menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 635 nm.

Perhitungannya:

Glukosa (mg/ml) = As Au x Cs

Keterangan: Au : Absorbansi sampel Cs : Konsentrasi standar As : Absorbansi standart

(10)

Lampiran 8. Prosedur Pengoperasian Spektrofotometer Untuk Analisa Kadar Glukosa Darah (SOP CAMSPEC SERI 2001)

1. Hubungkan alat spektrofotometer dengan arus listrik

2. Nyalakan spetrofotometer dengan menekan power switch (IO) di bagian belakang spektrofotometer, biarkan 15 menit untuk pemanasan

3. Pilih jenis pengukuran, % transmintasi, % absorbansi, konsentrasi atau faktor dengan menekan tombol (MODE) yang diikti dengan munculnya tanda lampu merah disamping jenis pengukuran yang dipilih

4. Pilih/atur panjang gelombang dengan tombol (WAVELENGTH)

5. Isi kuvet bersih dengan larutan blanko minimal ¾ dari volume kuvet, bersihkan/lap kuvet dengan tisu untuk menghilangkan sidik jari dan tetesan larutan

6. Buka tutup tempat pengukur sampel, Tempatkan kuvet blanko pada kotak tempat menyimpan sampel, lalu tutup kembali

7. Zero set/ adjust 0,000 A atau 100% T dengan tombol (0A / 100%T)

8. Bilas kuvet kedua dengan sedkit larutan standar/sampel yang akan diuji, lalu bersihkan/lap dengan tisu (jangan bersihkan/lap bagian dalam kuvet), Isi kuvet dengan stabdar/sampel sebanyak ¾ volume kuvet lalu bersihkan/lap dengan tisu

9. Tempatkan beberapa kuvet beisi larutan standar/sampel di kotak penyimpanan sampel, Untuk membeaca )A/100%T posisikan standar/sampel di depan lensa/lampu di samping kotak tempat menyimpan sampel, dengan menarik/mendorong tombol hitam di bagian luar depan tempat menyimpan sampel

10.Setiap mengganti isi kuvet dengan larutan yang berbeda bilas terlebih dahulu dengan akuades beberapa kali, selanjutnya iuti petunjuk no, 8 dan 9 11.Jika ingin mengukur larutansampel yang sama pada panjang gelombang

yang berbeda ulangi langkah 3 sampai 9

12.Untuk setiap larutan sampel yang akan diukur, ulangi langkah 3 sampai 10 13.Setelah selesai pengukuran, matikan alat dengan menelkan tombol power

(11)

Lampiran 9. Analisa kadar Protein , Energi pakan dan tubuh ikan dengan metode semi mikro Kjeldahl ; (Takeuchi 1988).

1. Sampel 0,5 – 1,0 gram ditimbang dan dimasukan ke dalam labu kejeldahl no,1 dan salah satu labu (no,2) digunakan sebagai blanko dimana labu itu tidak dimasukkan sebagai sampel

2. Ke dalam labu no 1, Ditambahkan 3 gram katalis (K2 SO4 + CuSO45H2O) dengan rasio 9:1 dan 10 ml H2SO4

3. Labu no,2 dipanaskan selama 3 – 4 jam, sampai cairan di dalam labu berwarna hijau, setelah itu pemanasan di perpanjang lagi 30 menit

pekat

4. Larutan didinginkan, lalu ditambahkan air destilatab30 ml, Kemudian larutan no, 2 dmasukkan ke dlam labu takar, tambahkan larutan destilata sampai volume larutan mencapai 100 ml

5. Dilakukan proses destilasi untuk membebaskan kembali NH3

6. Labu erlenmeyer diisi 10 ml H

yang berasal dari proses destruksi pada no, 4

2SO4 0,05 N dan ditambahkan 2-3 tetes indikator (methyl red/methylin blue) dipersiapkan sebagai penampung NH3

7. Labu destilasi diisi 5 ml larutan nomor 4, Lalu ditambahkan larutan sodium hydroxide 30 %

yang dibebaskan dari labu no, 4

8. Pemanasan dengan uap terhadap labu destilasi (no, 7) dilakukan minimum 10 menit setelah kondensasi uap terlihat pada kondensor

9. Larutan dalam labu erlenmeyer ditetrasi dengan 0,05 N larutan sodium hydroxide

0,007* x (Vb – Vs) x F x 6,25**

10. % Protein = x 100 x 20

S

Keterangan : VS = ml 0,05 N titer NaOH untuk sampel VB = ml titer NaOH untuk blanko

F = Faktor koreksi dari 0,05 N larutan NaOH S = Bobot sampel (gram)

* = setiap ml 0,05 N NaOH equivalen dengan 0,0007 gram Nitrogen

(12)

Lampiran 10. Gradien Osmotik Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) pada Setiap Perlakuan Selama Percobaan

Perlakuan Ulangan Osmolaritas (Osmol/kg H2O) GO

Cairan tubuh Media

A 1 0,315 0,001 0,314 2 0,336 0,001 0,335 3 0,337 0,007 0,330 Rataan 0,329±0,012 0,003±0,003 0,326±0,011 B 1 0,317 0,087 0,230 2 0,325 0,103 0,222 3 0,324 0,097 0,227 Rataan 0,322± 0,004 0,096±0,008 0,226±0,004 C 1 0,305 0,245 0,060 2 0,300 0,244 0,056 3 0,314 0,245 0,069 Rataan 0,306±0,007 0,245±0,001 0,069±0,007 D 1 0,355 0,279 0,076 2 0,351 0,247 0,104 3 0,350 0,250 0,100 Rata-rata 0,352±0,003 0,259±0,018 0,093±0,015

(13)

Lampiran 11. Konsumsi Oksigen (mg O2/g/jam) Benih Ikan Baung Setiap Perlakuan selama Percobaan

Perlakuan Ulangan Parameter Konsumsi O2 (mg O2 /g/jam) V,air (liter) Berat ikan (g) DO awal DO akhir TKO2 0,001 Osmol/kg H2 1 O 3 3,81 4,36 4,56 5,80 5,80 5,80 4,08 4,34 4,24 1,35 1,00 1,18 2 3 3 3 Rataan 1,18±0,25 0,087 Osmol/kg H2 1 O 3 5,68 5,56 5,77 5,75 5,44 5,65 4,17 4,12 4,10 0,83 0,71 0,77 2 3 3 3 Rataan 0,77±0,09 0,166 Osmol/kg H2 1 O 3 7,85 7,52 7,55 5,37 5,35 5,23 4,22 4,12 4,11 0,44 0,49 0,47 2 3 3 3 Rataan 0,47±0,036 0,241 Osmol/kg H2 1 O 3 6,03 6,33 6,32 5,47 5,52 5,60 4,20 4,28 4,21 0,63 0,59 0,61 2 3 3 3 Rataan 0,61±0,031

(14)

Lampiran 12. Nilai Kadar Glukosa Darah (mg/100ml) Benih Ikan Baung Setiap Perlakuan Selama Percobaan

Ulangan Osmolaritas Media 0,001 Osmol/kg H2 0,087 Osmol/kg H O 2 0,166 Osmol/kg H O 2 0,241 O Osmol/kg H2O 0 ppt 3 ppt 6 ppt 9 ppt 1 52,82 42,96 38,73 40,14 2 51,75 42,99 37,99 40,20 3 52,42 42,90 37,87 40,12 Rata-rata 52,33±0,54 42,95±0,05 38,20±0,47 40,15±0,04

(15)

Lampiran 13. Komposisi Proksimat Pakan dan Ikan Awal (% bobot kering) Yang Digunakan Selama Percobaan

Komposisi kimia Pakan Ikan Awal

Protein (%) 41,48 54,81

Lemak (%) 9,07 19,36

BETN (%) 34,97 7,39

Serat Kasar (%) 3,17 3,59

Kadar Abu (%) 11,31 14,86

(16)

Lampiran 14. Komposisi Proksimat (% berat kering) Benih Ikan baung Pada Akhir Percobaan Setiap Perlakuan Selama Percobaan

Perlakuan Ulangan Kadar Air

Kadar

Abu Protein Lemak

Serat kasar BETN A 1 75,79 17,80 55,76 21,44 0,62 4,38 2 75,26 18,96 57,19 18,35 0,81 4,69 3 75,87 13,63 60,05 20,14 1,24 4,97 B 1 75,24 14,82 57,67 20,27 1,21 5,98 2 75,33 14,75 57,44 23,19 1,34 3,28 3 73,51 12,57 56,36 22,69 3,74 4,64 C 1 75,04 15,30 64,9 16,87 1,36 5,21 2 75,49 12,89 59,16 17,91 0,61 9,47 3 75,70 15,35 62,30 18,69 0,74 2,92 D 1 76,17 15,90 59,55 17,46 1,22 5,92 2 75,91 17,89 59,36 19,97 0,91 1,83 3 75,54 16,68 61,08 19,95 0,82 1,47

(17)

Lampiran 15. Perhitungan Retensi Protein (%) Benih Ikan Baung yang dipelihara Selama Percobaan

Bobot Ikan (gram)

Perlakuan Ulangan 0,001 Osmol/kgH2 0,087 O Osmol/kgH2 0,166 O Osmol/kgH2 0,241 O Osmol/kgH2O W0 (g) 1 72,28 72,78 73,08 73,30 2 72,51 72,45 72,96 72,32 3 75,49 72,81 73,71 73,19 Wt (g) 1 151,55 151,55 354,10 254,36 2 134,88 134,88 360,63 232,58 3 194,12 194,12 376,99 288,15

Protein ikan awal(14,99%) /brt

tubuh 1 10,83 10,91 10,95 10,99

14,99% 2 10,87 10,86 10,94 10,84

3 11,32 10,91 11,05 10,97

% Protein akhir pengamatan

1 13,50 14,28 16,20 14,19

2 14,15 14,17 14,50 14,30

3 14,49 14,93 15,14 14,94

Jumlah Protein akhir (g)

1 20,46 21,64 57,36 36,10

2 19,08 19,11 52,29 33,26

3 28,13 28,98 57,07 43,05

Protein disimpan dlm tubuh

1 9,62 10,73 46,41 25,11

2 8,21 8,25 41,36 22,42

3 16,81 18,07 46,02 32,08

Pakan Ikan

Jumlah pakan yang diberikan Selama pengamatan (g)

1 360,10 324,7 456,99 322,11

2 330,56 257,6 456,22 312,11

3 364,80 346,9 466,22 311,11

Kadar air (%) 9,13 9,13 9,13 9,13

Persentase kadar Protein Jumlah protein yg diberikan (g)

41,48 41,48 41,48 41,48 1 135,73 122,39 172,25 121,41 2 124,60 97,10 171,96 117,64 3 137,50 130,76 175,73 117,27 Retensi Protein (%) 1 7,09 8,77 26,94 20,68 2 6,59 8,50 24,05 19,06 3 12,23 13,82 26,19 27,36

(18)

Lampiran 16. Perhitungan Retensi Energi (%) Benih Ikan Baung yang dipelihara Selama Percobaan

Bobot Ikan (gram)

Perlakuan Ulangan 0,001 Osmol/kgH2 0,087 Osmol/kgH O 2 0,166 Osmol/kgH O 2 0,241 Osmol/kgH O 2O W0 (gram) 1 72,28 72,78 73,08 73,30 2 72,51 72,45 72,96 72,32 3 75,49 72,81 73,71 73,19 Wt (gram) 1 151,55 178,56 354,10 254,36 2 134,88 168,37 360,63 232,58 3 194,12 153,37 376,99 288,15

Energi ikan awal (1,48 %) /brt tubuh

1,48%

1 1,07 1,08 1,08 1,08

2 1,07 1,07 1,08 1,07

3 1,12 1,08 1,09 1,08

% Energi akhir pengamatan

1 138,73 147,42 163,25 144,88

2 144,12 147,42 163,25 144,88

3 144,12 147,42 163,25 144,88

Jumlah Energi akhir (g)

1 210,24 263,24 578,07 368,51 2 194,39 248,21 588,73 336,96 3 279,76 226,10 615,44 417,47 Energi disimpan dlm tubuh(Kkal) 1 209,17 262,16 576,99 367,43 2 193,31 247,14 587,65 335,89 3 278,64 225,02 614,35 416,38 Pakan Ikan

Jumlah pakan yang diberikan Selama pengamatan (g)

1 360,10 324,70 456,99 322,11

2 330,56 257,60 456,22 312,11

3 364,80 346,90 466,22 311,11

Kadar air (%) 9,13 9,13 9,13 9,13

Persentase kadar Energi 493,92 493,92 493,92 493,92

Jumlah Energi yg diberikan (g) 1 1616,22 1457,34 2051,09 1445,71 2 1483,64 1156,17 2047,63 1400,83 3 1637,31 1556,97 2092,51 1396,34 Retensi Energi (%) 1 12,94 17,99 28,13 25,41 2 13,03 21,38 28,70 23,98 3 17,02 14,45 29,36 29,82

(19)

Lampiran 17. Bobot Rata-rata (gram) Benih Ikan Baung setiap sampling 10 hari Setiap Perlakuan Selama Percobaan.

Perlakuan Ulangan Sampling setiap 10 hari (gram)

0 10 20 30 40 0,001 Osmol/kgH2 1 O 2,43 3,37 3,83 4,44 5,05 2 2,42 2,82 3,30 3,93 4,50 3 2,43 3,07 3,85 5,37 6,47 Rataan 2,42±0,01 3,09±0,28 3,66±0,31 4,58±0,72 5,34±1,02 0,087 Osmol/kgH2 1 O 2,41 3,41 4,22 4,49 5,84 2 2,42 3,14 3,68 4,21 5,61 3 2,52 3,41 4,33 4,52 5,22 Rataan 2,45±0,06 3,32±0,16 4,08±0,35 4,40±0,17 5,56±0,31 0,166 Osmol/kgH2 1 O 2,44 4,55 4,87 6,38 11,80 2 2,43 3,91 4,86 5,37 12,02 3 2,46 3,63 5,42 7,93 12,57 Rataan 2,44±0,01 4,03±0,47± 5,05±0,32 6,56±1,29 12,13±0,39 0,241 Osmol/kgH2 1 O 2,48 3,17 4,10 6,45 8,48 2 2,48 3,28 4,12 6,48 7,75 3 2,47 3,81 4,29 5,41 7,61 Rataan 2,48±0,00 3,42±0,34 4,17±0,11 6,11±0,61 7,95±0,47

(20)

Lampiran 18. Nilai Rata-Rata Laju Pertumbuhan Bobot (%) Harian Benih Ikan Baung Pada Setiap Perlakuan.

Ulangan Osmolaritas Media 0,001 Osmol/kg H2 0,087 Osmol/kg H O 2 0,166 Osmol/kg H O 2 0,241 Osmol/kg H O 2O 0 ppt 3 ppt 6 ppt 9 ppt 1 1,85 2,24 4,02 3,12 2 1,57 2,13 4,08 2,89 3 2,48 1,84 4,16 2,85 Rataan 1,97±0,47 2,07±0,20 4,09±0,07 2,96±0,15

(21)

Lampiran 19. Efisiensi Pemanfaataan Pakan (%) Benih Ikan Baung Pada Setiap Perlakuan. Ulangan Osmolritas Media 0,001 Osmol/kg H2 0,087 Osmol/kg H O 2 0,166 Osmol/kg O H2 0,241 Osmol/kg O H2O 0 ppt 3 ppt 6 ppt 9 ppt 1 29,53 24,26 70,37 55,90 2 29,00 24,24 71,54 50,71 3 22,39 34,97 70,01 68,77 Rataan 26,97±3,98 27,82±6,19 70,64±0,80 58,46±9,30

(22)

Lampiran 20. Sintasan (%) Benih Ikan Baung Pada Setiap Perlakuan. Ulangan Osmolaritas Media 0,001 Osmol/kg H2 0,087 O Osmol/kg H2 0,166 Osmol/kg H O 2 0,241 Osmol/kg H O 2O 0 ppt 3 ppt 6 ppt 9 ppt 1 96,67 100 100 100 2 100,00 100 100 100 3 96,67 100 100 100 Rataan 97,78±1,92 100±0 100±0 100±0

(23)

Lampiran 21. Analisa Ragam Gradien Osmotik dan Analisa Uji Lanjut Benih Ikan Baung Pada Setiap Perlakuan Selama Percobaan

Source DF SS MS F P Factor 3 0,135108 0,045036 439,02 0,000 Error 8 0,000821 0,000103

Total 11 0,135929

S = 0,01013 R-Sq = 99,40% R-Sq(adj) = 99,17%

Analisa Uji Lanjut Gradien Osmotik Benih Ikan Baung

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev ----+---+---+---+--- A 3 0,32633 0,01097 (-*) B 3 0,22633 0,00404 (*-) C 3 0,06167 0,00666 (-*) D 3 0,09333 0,01514 (-*) ----+---+---+---+--- 0,080 0,160 0,240 0,320 Pooled StDev = 0,01013

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals All Pairwise Comparisons

(24)

Lampiran 22. Analisa Ragam Tingkat konsumsi Oksigen Benih Ikan Baung Pada Setiap Perlakuan Selama Percobaan

Source DF SS MS F P Factor 3 0,85689 0,28563 32,22 0,000 Error 8 0,07092 0,00887

Total 11 0,92781

S = 0,09416 R-Sq = 92,36% R-Sq(adj) = 89,49%

Analisa Uji Lanjut Tingkat Konsumsi Oksigen Benih Ikan Baung

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev ---+---+---+---+--- 0 3 1,1795 0,1749 (----*----) 3 3 0,7734 0,0611 (----*----) 6 3 0,4651 0,0256 (----*----) 9 3 0,6098 0,0221 (----*----) ---+---+---+---+--- 0,50 0,75 1,00 1,25

(25)

Lampiran 23. Analisa Ragam Kadar Glukosa Darah dan Analisa Lanjut Benih Ikan Baung Pada Setiap Perlakuan selama Percobaan

Source DF SS MS F P Factor 3 352,688 117,563 916,55 0,000 Error 8 1,026 0,128

Total 11 353,714

S = 0,3581 R-Sq = 99,71% R-Sq(adj) = 99,60%

Analisa Uji Lanjut Glukosa Darah Benih Ikan Baung

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev ---+---+---+---+--- A 3 52,330 0,541 (* ) B 3 42,950 0,046 (*-) C 3 38,197 0,466 (*-) D 3 40,153 0,042 (*-) ---+---+---+---+--- 40,0 44,0 48,0 52,0 Pooled StDev = 0,358

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals All Pairwise Comparisons

(26)

Lampiran 24. Analisa Ragam Retensi Protein Dan Analisa Lanjut Uji Tukey Benih Ikan Baung

Source DF SS MS F P Factor 3 656,2 218,7 21,69 0,000 Error 8 80,7 10,1

Total 11 736,9

S = 3,175 R-Sq = 89,05% R-Sq(adj) = 84,95%

Analisa Uji Lanjut Retensi Protein Benih Ikan Baung

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev ----+---+---+---+--- 0 ppt 3 8,637 3,122 (---*---) 3 ppt 3 10,363 2,997 (---*---) 6 ppt 3 25,727 1,500 (---*---) 9 ppt 3 22,367 4,400 (---*---) ----+---+---+---+--- 7,0 14,0 21,0 28,0 Pooled StDev = 3,175

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals All Pairwise Comparisons

(27)

Lampiran 25. Analisa Ragam Retensi Energi dan Uji Lanjut Benih Ikan Baung . Source DF SS MS F P Factor 3 419,72 139,91 20,66 0,000 Error 8 54,17 6,77 Total 11 473,88 S = 2,602 R-Sq = 88,57% R-Sq(adj) = 84,28%

Analisa Uji Lanjut Retensi Energi Benih Ikan Baung

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev --+---+---+---+--- 0 ppt 3 14,330 2,330 (---*---) 3 ppt 3 17,940 3,465 (---*---) 6 ppt 3 28,730 0,616 (---*---) 9 ppt 3 26,403 3,044 (---*---) --+---+---+---+--- 12,0 18,0 24,0 30,0 Pooled StDev = 2,602

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals All Pairwise Comparisons

(28)

Lampiran 26. Analisa Ragam Rerata Laju Pertumbuhan Bobot Harian Benih Ikan Baung Pada Setiap Perlakuan Selama Percobaan

Source DF SS MS F P Factor 3 8,7077 2,9026 40,58 0,000 Error 8 0,5722 0,0715

Total 11 9,2799

S = 0,2674 R-Sq = 93,83% R-Sq(adj) = 91,52%

Uji Lanjut Rerata Laju Pertumbuhan Bobot harian Benih Ikan Baung

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev +---+---+---+--- 0 3 1,9667 0,4661 (----*---) 3 3 2,0700 0,2066 (----*---) 6 3 4,0867 0,0702 (---*----) 9 3 2,9533 0,1457 (----*---) +---+---+---+--- 1,60 2,40 3,20 4,00 Pooled StDev = 0,2674

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals All Pairwise Comparisons

(29)

Lampiran 27. Analisa Ragam Efisiensi Pemanfaatan Pakan Ikan Baung Pada Setiap Perlakuan Selama Percobaan

Source DF SS MS F P Factor 3 4364,6 1454,9 41,19 0,000 Error 8 282,6 35,3 Total 11 4647,1 S = 5,943 R-Sq = 93,92% R-Sq(adj) = 91,64%

Uji Lanjut Efisiensi Pemanfaatan Pakan Benih Ikan Baung

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev ---+---+---+---+-- 0 3 26,972 3,976 (----*----) 3 3 27,821 6,191 (---*----) 6 3 70,639 0,800 (----*----) 9 3 58,459 9,302 (----*----) ---+---+---+---+-- 30 45 60 75 Pooled StDev = 5,943

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals All Pairwise Comparisons

(30)

Lampiran 28. Analisa Ragam Sintasan Benih Ikan Baung Pada Setiap Perlakuan Selama Percobaan

Source DF SS MS F P Factor 3 11,111 3,704 4,00 0,052 Error 8 7,407 0,926 Total 11 18,519 S = 0,9623 R-Sq = 60,00% R-Sq(adj) = 45,00%

Uji Lanjut sintasan Benih Ikan Baung

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev

Level N Mean StDev ---+---+---+---+--- A 3 97,778 1,925 (---*---) B 3 100,000 0,000 (---*---) C 3 100,000 0,000 (---*---) D 3 100,000 0,000 (---*---) ---+---+---+---+--- 97,2 98,4 99,6 100,8 Pooled StDev = 0,962

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals All Pairwise Comparisons

(31)

Lampiran 29. Polynomial Regresi Analisis Gradien Osmotik Terhadap osmolaritas media Benih Ikan Baung,

Polynomial Regression Analysis: Gr,Osmotik versus Salinitas

The regression equation is

Y = 0,3389 - 0,06152 X + 0,003639 X2 Keterangan : Y = Gradien Osmotik X = Salinitas media S = 0,0579142 R-Sq = 92,5% R-Sq(adj) = 77,6% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 2 0,0415287 0,0207643 6,19 0,273 Error 1 0,0033540 0,0033540 Total 3 0,0448827

(32)

Lampiran 30. Polynomial Regresi Analisis Konsumsi Oksigen Benih Ikan Baung Yang Dipuasakan

Polynomial Regression Analysis: Konsumsi Oksigen (mg/l) versus Salinitas (ppt)

The regression equation is

Y = 1,196 - 0,2045 X + 0,01528 X2 Keterangan : Y = Konsumsi Oksigen X = Salinitas media S = 0,0737902 R-Sq = 98,1% R-Sq(adj) = 94,2% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 2 0,277630 0,138815 25,49 0,139 Error 1 0,005445 0,005445 Total 3 0,283075

(33)

Lampiran 31. Polynomial Regresi Analisis Glukosa darah Benih Ikan Baung Yang Dipuasakan

Polynomial Regression Analysis: Glukosa darah(mg/100ml) versus Salinitas (ppt)

The regression equation is

Y = 52,43 - 4,209 X +0,3147 X2 Keterangan : Y = Glukosa darah X = Salinitas media S = 0,462866 R-Sq = 99,8% R-Sq(adj) = 99,5% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 2 117,335 58,6677 273,83 0,043 Error 1 0,214 0,2142 Total 3 117,550

Sequential Analysis of Variance

Source DF SS F P Linear 1 85,2432 5,28 0,148 Quadratic 1 32,0922 149,79 0,052

(34)

Lampiran 32. Polynomial Regresi Analisis Retensi Protein Benih Ikan Baung .

Polynomial Regression Analysis: Retensi Protein (%) versus Salinitas (ppt)

The regression equation is

Y = 7,193 + 3,406 X - 0,1733 X2 Keterangan : Y = Retensi protein X = Salinitas media S = 6,47118 R-Sq = 79,6% R-Sq(adj) = 38,7% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 2 163,082 81,5408 1,95 0,452 Error 1 41,876 41,8762 Total 3 204,958

Sequential Analysis of Variance Source DF SS F P Linear 1 153,347 5,94 0,135 Quadratic 1 9,734 0,23 0,714

(35)

Lampiran 33. Polynomial Regresi Analisis Retensi Energi Benih Ikan Baung .

Polynomial Regression Analysis: Retensi Energi (%) versus Salinitas (ppt)

The regression equation is

Y = 13,32 + 3,056 X - 0,1656 X2 Keterangan : Y = Retensi energi X = Salinitas media S = 4,52580 R-Sq = 85,3% R-Sq(adj) = 56,0% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 2 119,236 59,6182 2,91 0,383 Error 1 20,483 20,4829 Total 3 139,719

Sequential Analysis of Variance Source DF SS F P Linear 1 110,356 7,52 0,111 Quadratic 1 8,880 0,43 0,629

(36)

Lampiran 34. Polynomial Regresi Analisis laju Pertumbuhan Benih Ikan Baung .

Polynomial Regression Analysis: Pertumbuhan (%) versus Salinitas (ppt)

The regression equation is laju pertumbuhan harian

Y = 1,716 + 0,4753 X - 0,03444 X2 Keterangan : Y = Laju pertumbuhan X = Salinitas media S = 1,13592 R-Sq = 55,6% R-Sq(adj) = 0,0% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 2 1,61448 0,80724 0,63 0,666 Error 1 1,29032 1,29032 Total 3 2,90480

Sequential Analysis of Variance Source DF SS F P Linear 1 1,23008 1,47 0,349 Quadratic 1 0,38440 0,30 0,682

(37)

Lampiran 35. Polynomial Regresi Efisiensi Pemanfaatan Pakan Benih Ikan Baung

Polynomial Regression Analysis: Efisiensi pakan (%) versus Salinitas (ppt)

The regression equation is

Y = 22,12 + 7,83 X - 0,362 X2

Keterangan :

Y = Efisiensi pemanfaatan pakan X = Salinitas media S = 21,6832 R-Sq = 67,7% R-Sq(adj) = 3,1% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 2 984,87 492,436 1,05 0,568 Error 1 470,16 470,159 Total 3 1455,03

Sequential Analysis of Variance Source DF SS F P Linear 1 942,427 3,68 0,195 Quadratic 1 42,445 0,09 0,814

(38)

Lampiran 36. Polynomial Regresi Sintasan Benih Ikan Baung

Polynomial Regression Analysis: Sintasan(%) versus Salinitas (ppt)

The regression equation is

Y = 97,89 + 0,7770 X - 0,06167 X2 Keterangan : Y = Sintasan X = Salinitas media S = 0,496407 R-Sq = 93,3% R-Sq(adj) = 80,0% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 2 3,44988 1,72494 7,00 0,258 Error 1 0,24642 0,24642 Total 3 3,69630

Sequential Analysis of Variance Source DF SS F P Linear 1 2,21778 3,00 0,225 Quadratic 1 1,23210 5,00 0,268

(39)
(40)

Referensi

Dokumen terkait

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh variabel marketing mix yang terdiri dari Produk ( Product ), Harga (Price), Lokasi ( Place) , Promosi ( Promotion ),

Mi sal nya, mar ki ng- t o- mar ket , yang mengi nt r odusi r pengar uh per ubahan har ga dal am pel apor an keuangan di skusi dan anal i si s manaj emen dan i nf or masi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai pendapat guru tentang kepala sekolah dalam mengelola iklim sekolah kondusif di SMP Negeri Se-Kecamatan

suatu penyakit dimana tekanan di dlm bola mata meningkat, shg tjd kerusakan pd saraf optikus & dpt menyebabkan penurunan..

Maka dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan NAPZA pada remaja di Panti Sosial Pamardi Putra

Pelajar Program Asasi KUIS dibawah penajaan TKK yang mengambil keputusan untuk menyambung pengajian Ijazah Sarjana Muda di luar KUIS DIWAJIBKAN memulangkan keseluruhan nilai TKK yang

Khoirunisa, Nanda. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI PERUBAHAN IKLIM PADA EKSTRAKURIKULER SEKOLAH SIAGA BENCANA DI SMP NEGERI 1 WEDI. Skripsi, Fakultas Keguruan dan

Model pemberdayaan komunitas bantaran sungai Ciliwung Manggarai diskenariokan dengan menyand- ingkan 3 kebijakan yaitu kebijakan pemerintah pusat, pemda, dan kebijakan modal sosial