• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI : ... 1

BAB 1 : ISTILAH DAN DEFINISI ..……….. 2

BAB 2 : INFORMASI MENGENAI BIG BHAKTI EKUITAS...…………... 7

BAB 3 : MANAJER INVESTASI ..………... 9

BAB 4 : BANK KUSTODIAN ...……….…………... 12

BAB 5 : TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI ……….... 13

BAB 6 : METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK PORTOFOLIO BIG BHAKTI EKUITAS...………... 17

BAB 7 : IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA .………. 21

BAB 8 : PERPAJAKAN .……….... 24

BAB 9 : FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA .………... 26

BAB 10 : HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN ………..………. 27

BAB 11 : PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN ..…... 28

BAB 12 : PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN ……….. 47

BAB 13 : PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN ……….……….. 50

BAB 14 : PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN ……….... 55

BAB 15 : SKEMA PEMBELIAN DAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN ………...………. 56

(2)

BAB 1

ISTILAH DAN DEFINISI

1.1 REKSA DANA

Reksa Dana adalah sebuah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Sesuai Undang-undang Pasar Modal, Reksa Dana dapat berbentuk Perseroan dan Kontrak Investasi Kolektif.

1.2 BENTUK HUKUM REKSA DANA

BIG BHAKTI EKUITAS adalah Reksa Dana terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya di bidang Reksa Dana.

Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana BIG BHAKTI EKUITAS dituangkan dalam Akta Nomor 02 tanggal 3 April 2008 dan perubahannya yang termuat dalam Akta Nomor 05 tanggal 14 Mei 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Meiyane Halimatussyadiah SH., Notaris di Jakarta, antara PT Bhakti Asset Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai Bank Kustodian.

1.3 KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat Pemegang Unit Penyertaan, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.

1.4 MANAJER INVESTASI

Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah kecuali Perusahaan Asuransi, Dana Pensiun & Bank yang memilih sendiri kegiatan usahanya bedasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Bab III tentang Manajer Investasi.

1.5 BANK KUSTODIAN

Bank Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan BIG BHAKTI EKUITAS yang dalam hal ini adalah PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk. yang telah memperoleh persetujuan Bapepam melalui Surat Keputusan Bapepam Nomor Kep-91/PM/1996 pada tanggal 11 April 1996.

(3)

3

Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Bab IV tentang Bank Kustodian

1.6 EFEK

Efek adalah surat berharga.

Sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IV.N.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-03/PM/2004 tanggal 9 Pebruari 2004, Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif hanya dapat melakukan pembelian dan penjualan atas :

a. Efek yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan atau dicatatkan di Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri;

b. Instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan Hutang, Sertifikat Deposito, baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing, dan Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia; dan

c. Surat berharga komersial dalam negeri yang jatuh temponya dibawah 3 (tiga) tahun dan telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat Efek.

1.7 PORTOFOLIO EFEK

Portofolio Efek adalah kumpulan Efek yang merupakan kekayaan BIG BHAKTI EKUITAS.

1.8 BUKTI KEPEMILIKAN REKSA DANA

Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menujukkan bagian kepentingan setiap Pemegang Unit Penyertaan dalam portofolio investasi kolektif.

Manajer Investasi akan menerbitkan surat konfirmasi kepemilikan Unit Penyertaan yang berisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masing-masing Pemegang Unit Penyertaan sebagai bukti kepemilikan Unit Penyertaan Reksa Dana.

1.9 NILAI AKTIVA BERSIH

Nilai Aktiva Bersih adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari Reksa Dana dikurangi seluruh kewajibannya yang akan dihitung, dibukukan dan diumumkan secara harian setiap hari bursa oleh Bank Kustodian.

Metode perhitungan Nilai Aktiva Bersih harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IV.C.2 pada Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor KEP-24/PM/2004 tanggal 19 Agustus 2004 tentang Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana. Perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, wajib menggunakan Nilai Pasar Wajar yang ditentukan oleh Manajer Investasi.

(4)

Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Bab VI tentang Metode Perhitungan Nilai Pasar Wajar Efek.

1.10 AFILIASI

Afiliasi adalah:

a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b. hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari Pihak tersebut;

c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;

d. hubungan antara perusahaan dan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau

f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

1.11 BAPEPAM

BAPEPAM adalah Badan Pengawas Pasar Modal

1.12 EFEKTIF

Efektif adalah terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Nomor : IX.C.5 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep-10/PM1997 tanggal 30 April 1997 (“Peraturan IX.C.5”). Surat pernyataan efektif Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif akan dikeluarkan oleh BAPEPAM.

1.13 FORMULIR PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN

Formulir Pembelian Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh calon pembeli untuk membeli Unit Penyertaan yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh calon pembeli kepada Manajer Investasi.

1.14 FORMULIR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh Pemegang Unit Penyertaan untuk menjual kembali Unit Penyertaan yang dimilikinya yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh Pemegang Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi.

(5)

5 1.15 FORMULIR PROFIL PEMODAL

Formulir Profil Pemodal adalah formulir yang diisyaratkan untuk diisi oleh pemodal sebagaimana diharuskan oleh Peraturan Bapepam Nomor IV.D.2 pada Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-20/PM/2004 tanggal 29 April 2004 tentang Profil Pemodal Reksa Dana, yang berisikan data dan informasi mengenai profil risiko Pemodal sebelum melakukan pembelian Unit Penyertaan BIG BHAKTI EKUITAS yang pertama kali di Manajer Investasi atau Agen Penjual BIG BHAKTI EKUITAS.

1.16 HARI BURSA

Hari Bursa adalah setiap hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu Senin sampai dengan Jum’at, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

1.17 HARI KALENDER

Hari Kalender adalah semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja biasa.

1.18 HARI KERJA

Hari Kerja berarti hari Senin sampai Jumat, kecuali hari libur nasional resmi yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

1.19 PENAWARAN UMUM

Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Unit Penyertaan BIG BHAKTI EKUITAS yang dilakukan oleh Manajer Investasi untuk menjual Unit Penyertaan BIG BHAKTI EKUITAS kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal dan Kontrak Investasi Kolektif.

1.20 PERNYATAAN PENDAFTARAN

Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan oleh Manajer Investasi kepada BAPEPAM dalam rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Nomor : IX.C.5 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep-10/PM/1997 tanggal 30 April 1997.

1.21 PROSPEKTUS

Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain membeli Unit Penyertaan Reksa Dana, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan Bapepam dan LK yang dinyatakan bukan sebagai Prospektus.

(6)

1.22 SURAT KONFIRMASI KEPEMILIKAN UNIT PENYERTAAN

Surat Konfirmasi Kepemilikan Unit Penyertaan adalah surat konfirmasi yang menunjukkan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan berlaku sebagai bukti kepemilikan dalam BIG BHAKTI EKUITAS. Surat Konfirmasi Kepemilikan akan dikirimkan oleh Bank Kustodian paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah pembelian atau penjualan kembali Unit Penyertaan BIG BHAKTI EKUITAS.

1.23 UNDANG-UNDANG PASAR MODAL

Undang-undang Pasar Modal adalah Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal tanggal 10 Nopember 1995.

(7)

7

BAB 2

INFORMASI MENGENAI BIG BHAKTI EKUITAS

2.1 PEMBENTUKAN BIG BHAKTI EKUITAS

BIG BHAKTI EKUITAS merupakan Reksa Dana terbuka yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan dituangkan dalam Kontrak Investasi Kolektif BIG BHAKTI EKUITAS Akta No. 02 tanggal 3 April 2008 dan perubahannya yang termuat dalam Akta No. 05 tanggal 14 Mei 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Meiyane Halimatussyadiah S.H., Notaris di Jakarta, antara PT Bhakti Asset Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai Bank Kustodian.

2.2 PENAWARAN UMUM

PT Bhakti Asset Management selaku Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan BIG BHAKTI EKUITAS secara terus menerus sampai dengan jumlah : 1.000.000.000 (satu milyar) Unit Penyertaan. Setiap Unit Penyertaan BIG BHAKTI EKUITAS ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih Awal yaitu sebesar Rp. 1.000,- (seribu Rupiah) setiap Unit Penyertaan pada hari pertama penawaran, selanjutnya harga pembelian setiap Unit Penyertaan ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BIG BHAKTI EKUITAS pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan. Apabila jumlah tersebut telah habis terjual maka Manajer Investasi dapat menambah jumlah Unit Penyertaan setelah mendapat persetujuan dari Bapepam dan LK.

2.3 KOMITE DAN PENGELOLA BIG BHAKTI EKUITAS

KOMITE INVESTASI

Komite Investasi bertindak sebagai penasihat dan mengawasi Tim Pengelola Investasi dalam menjalankan kebijaksanaan dan strategi yang telah ditetapkan. Adapun Komite Investasi terdiri dari :

Hary Djaja

Ketua Komite Investasi

Lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1982. Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. (2000-2002), Direktur Utama PT Bhakti Investama Tbk. (2002 – sekarang) sudah menggeluti dunia Pasar Modal dan Pasar Uang sejak tahun 1988.

Darma Putra

Anggota Komite Investasi

Pendidikan terakhir Master of Business Administration pada University of Minnesota, USA tahun 1990. Research Analyst PT Sun Hung Kai Securities

(8)

Indonesia (1990-1991), Financial Planning Executive Bumi Raya Utama Group (1991-1997), Chief Financial Officer PT Marga Mandalasaksti (1997-1998), Finance Director PT Kurnia Kapuas Utama, Tbk (1998-1999), President Director PT Marga Mandalasakti (2001-2008), Direktur PT Bhakti Investama Tbk, sekarang), Komisaris PT Bhakti Finance, Tbk (2008-sekarang) dan Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia, Tbk (2008 - sekarang)

Purnadi Harjono

Anggota Komite Investasi

Pendidikan terakhir Bachelor of Business Administration pada University of Wisconsin, Madison, Wisconsin, USA tahun 1985. Manager Corporate Banking di Bank International Indonesia (1986-1988), Wakil General Manager Divisi Kredit Bank Danamon, Tbk (1988-1991), Senior Vice President pada Kepala Divisi Pemasaran Kredit di Bank Central Dagang (1991-1997), Kepala Biro Kredit & Legal di UNIBANK (1997-2003), Direktur Utama Bhakti Finance, Tbk (2003-sekarang) dan Direktur PT Bhakti Capital Indonesia, Tbk (2007- sekarang).

Kushindrarto

Anggota Komite Investasi

Pendidikan terakhir Master of Business Administration pada Saint Louis University, USA tahun 1992 memiliki izin Wakil Manajer Investasi dengan Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-85/PM/IP/WMI/1996 tanggal 02 Oktober 1996. Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan.

Sulaiman Hosea

Anggota Komite Investasi

Pendidikan terakhir Bachelor of Science pada University of Minnesota, USA tahun 1992. Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan.

TIM PENGELOLA INVESTASI

Tim Pengelola Investasi bertugas melaksanakan kegiatan investasi sehari-hari atas pengarahan yang telah diberikan oleh Komite investasi. Adapun anggota Tim Pengelola Investasi sebagai berikut :

Suwito Haryatno

Anggota Tim Pengelola Investasi

Pendidikan terakhir Magister Management Universitas Indonesia tahun 2000. Memiliki izin Wakil Manajer Investasi dengan keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP. 38/PM/IP/WMI/2001 tanggal 23 April 2001 saat ini menjabat sebagai Portfolio Compliance.

(9)

9

BAB 3

MANAJER INVESTASI

3.1 KETERANGAN SINGKAT MANAJER INVESTASI

PT Bhakti Asset Management (selanjutnya disebut “Perseroan”) adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan Undang – Undang Negara Republik Indonesia berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta yang Akta pendiriannya dimuat dalam Akta Nomor 99 tanggal 15 Juli 1999 dibuat dihadapan Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan tertanggal 6 September 1999 No. C-16031 HT.01.01.TH.99, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan no. TDP 090316730142 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dibawah No. 27/BH.09.01/VII/2000 pada tanggal 3 Juli 2000, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 7003, Berita Negara Republik Indonesia No. 92, tanggal 17 Nopember 2000.

Perseroan merupakan perusahaan Efek yang bergerak dalam bidang Jasa Manajer Investasi dalam arti yang seluas-luasnya. Perseroan merupakan anak perusahaan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk dan telah mendapat izin usaha sebagai Manajer Investasi dari Bapepam pada tanggal 25 Mei 2000 berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No. 05/PM/MI/2000 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Efek sebagai Manajer Investasi kepada PT Bhakti Asset Management.

3.2 PENGALAMAN MANAJER INVESTASI

Divisi Fund Management PT Bhakti Investama Tbk yang berdiri sejak 1995 adalah cikal bakal Perseroan. Pada awal berdirinya divisi ini, jenis pengelolaan dana selaku Manajer Investasi meliputi pengelolaan dana dengan sistem otorisasi pengelolaan secara penuh dan kontrak sebagai Penasihat Investasi atas dana investor.

Pada tahun 1997, PT Bhakti Investama Tbk telah meluncurkan Reksa Dana BIG Nusantara sebagai Reksa Dana Jenis Saham dan BIG Palapa sebagai Reksa Dana Campuran.

PT Bhakti Investama Tbk melakukan restrukturisasi pada tahun 1999, dan divisi Fund Management menjadi PT Bhakti Asset Management. Setelah restrukturisasi tersebut, ijin PT Bhakti Investama Tbk sebagai Manajer Investasi dikembalikan ke Bapepam dan Bapepam mengeluarkan ijin sebagai Manajer Investasi kepada Perseroan. Perubahan status Divisi Fund Management PT Bhakti Investama Tbk menjadi PT Bhakti Asset Management termasuk pengalihan pengelolaan Reksa Dana BIG Nusantara,

(10)

Reksa Dana BIG Palapa & Reksa Dana BIG Jayakarta dari Manajer Investasi PT Bhakti Investama Tbk beralih ke Manajer Investasi Perseroan.

Pada tahun 2001 Perseroan menerbitkan Reksa Dana BIG Dana Likuid Jenis Reksa Dana Pendapatan Tetap.

Pada tahun 2003, PT Bhakti Investama Tbk mengalihkan kepemilikan sahamnya atas PT Bhakti Asset Management kepada PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sehingga Perseroan menjadi anak perusahaan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. Pada tahun yang sama Perseroan menerbitkan Reksa Dana BIG Dana Lancar Jenis Reksa Dana Pasar Uang dan Reksa Dana BIG Dana Syariah Jenis Reksa Dana Pendapatan Tetap.

Pada tahun 2006, Perseroan melakukan Addendum Reksa Dana BIG Dana Syariah menjadi Reksa Dana BIG Dana Muamalah Jenis Reksa Dana Pendapatan Tetap dan menerbitkan Reksa Dana BIG Dana Likuid Satu Jenis Reksa Dana Pendapatan Tetap.

Pada akhir tahun 2007 Perseroan menerbitkan Reksa Dana BIG Bhakti Kombinasi Jenis Reksa Dana Campuran.

Pada tahun 2008. Perseroan menerbitkan Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas Jenis Reksa Dana Saham.

Sebagai Perseroan yang telah berdiri sendiri dan didukung penuh oleh Grup Bhakti Investama., Perseroan mempunyai komitmen yang kuat untuk mengimplementasikan filosofi “Vision, Integrity & Persistence” dalam kegiatannya. “Vision” adalah dedikasi terhadap perkembangan pasar modal, “Integrity”adalah profesionalisme dalam hubungan antara Nasabah dengan Perseroan, dan “Persistence” adalah orientasi terhadap hasil investasi optimal khususnya dalam pengelolaan Reksa Dana, Kontrak Pengelolaan Dana dan Kontrak Penasehat Investasi.

3.3 SUSUNAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN

Sesuai dengan Akta No. 55 tanggal 8 Desember 2006 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari Sutjipto, S.H.,M.Kn., Notaris di Jakarta maka susunan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :

Komisaris Utama : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo

Komisaris : Hary Djaja

Komisaris : Drs. Antonius Tonbeng

Direktur : Kushindrarto

(11)

11

3.4 PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN MANAJER INVESTASI

Pihak-pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi di pasar modal adalah PT Bhakti Investama Tbk, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, PT Bhakti Securities, PT Bhakti Finance, PT Global Mediacom Tbk, PT Media Nusantara Citra Tbk, PT Mobile 8 Telecom, Tbk, PT Indonesian Air Transport Tbk, PT Global Land Development Tbk serta PT Rajawali Citra Televisi Indonesia.

(12)

BAB 4

BANK KUSTODIAN

4.1 KETERANGAN SINGKAT BANK KUSTODIAN

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) selanjutnya disebut BRI, sebagai Bank Kustodian adalah sebuah bank milik pemerintah dengan reputasi baik dan telah beroperasi sejak tahun 1895. BRI dengan jaringan kerjanya yang luas ( 343 Kantor Cabang Dalam Negeri, 3 Unit Kerja Luar Negeri, 239 Kantor Cabang Pembantu dan 4.301 Kantor Unit ) telah lama berperan aktif dalam pasar modal terutama sebagai Wali Amanat, Agen Pembayaran dan Bank Kustodian serta aktif dalam kepengurusan di berbagai Asosiasi diantaranya Asosiasi Wali Amanat Indonesia (AWAI), Asosiasi Bank Kustodian Indonesia (ABKI) dan Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI).

4.2 PENGALAMAN BANK KUSTODIAN

Aktivitas BRI sebagai Bank Kustodian dimulai sejak diperolehnya persetujuan Bapepam melalui Surat Keputusan Bapepam No. Kep-91/PM/1996 pada tanggal 11 April 1996. Sebagai Bank Kustodian BRI saat ini lebih memfokuskan untuk melayani nasabah institusi serta bertindak sebagai “Bank Kustodian Reksa Dana” diantaranya adalah

• Reksa Dana BIG Nusantara

• Reksa Dana BIG Palapa

• Reksa Dana BIG Jayakarta

• Reksa Dana AAI Opportunity Balanced Fund

• Reksa Dana AAI Rupiah Liquid Fund

• Reksa Dana AAI Prime Bond Fund

• Reksa Dana ITB-Niaga

• Reksa Dana Surya

• Reksa Dana IPB-Kresna

• Reksa Dana IPB Kresna Syariah

• Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas

• Reksa Dana BIG Bhakti Kombinasi

Dengan dukungan sumber daya manusia yang profesional, BRI memiliki komitmen tinggi untuk memberikan layanan terbaik sebagai Bank Kustodian.

4.3 PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN BANK KUSTODIAN

Pihak-pihak yang terafiliasi dengan Bank Kustodian di pasar modal atau yang bergerak di bidang jasa keuangan di Indonesia adalah PT UFJ-BRI Finance.

(13)

13

BAB 5

TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI

5.1 TUJUAN INVESTASI

BIG BHAKTI EKUITAS bertujuan untuk memberikan apresiasi nilai investasi yang dihasilkan melalui pertumbuhan imbal hasil yang optimal dengan pengelolaan portofolio secara aktif di Pasar Modal dan Pasar Uang.

5.2 KEBIJAKAN INVESTASI

BIG BHAKTI EKUITAS akan melakukan investasi dengan komposisi investasi sebagai berikut :

a. Instrumen Efek Ekuitas :

berkisar antara 80% - 100% (delapan puluh persen sampai seratus persen), dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Instrumen Efek Ekuitas antara lain terdiri dari saham.

b. Instrumen Efek Pendapatan Tetap :

berkisar antara 0% - 20% (nol persen sampai dua puluh persen), dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Instrumen Efek Pendapatan Tetap antara lain terdiri dari Surat Utang Negara, dan surat utang lainnya yang ditawarkan melalui Penawaran Umum.

c. Instrumen Pasar Uang :

berkisar antara 0% - 20% (nol persen sampai dua puluh persen), dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Instrumen Pasar Uang antara lain terdiri dari deposito pada bank-bank di Indonesia.

5.3 PEMBATASAN INVESTASI

Sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK No. IV.B.1 dan Nomor IV.B.2 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, dalam melaksanakan pengelolaan BIG BHAKTI EKUITAS Manajer Investasi tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :

a. membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang

informasinya tidak dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia;

b. membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang

informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia lebih dari 15% (lima belas persen) dari Nilai

(14)

Aktiva Bersih BIG BHAKTI EKUITAS, kecuali Efek

yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, Emiten dan/atau Perusahaan Publik berdasarkan peraturan perundang- undangan Pasar Modal di Indonesia;

c. membeli Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan berbadan

hukum Indonesia atau berbadan hukum asing yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih dari 5% (lima persen) dari modal disetor perusahaan dimaksud dan lebih dari 10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih BIG BHAKTI EKUITAS pada setiap saat;

d. membeli Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh

perusahaan yang telah mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima persen) dari modal disetor

perusahaan dimaksud;

e. membeli Efek yang diterbitkan oleh suatu pihak lebih dari 10%

(sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih BIG BHAKTI EKUITAS pada setiap saat. Pembatasan ini termasuk pemilikan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank-bank tetapi tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik

Indonesia dan/atau lembaga keuangan internasional dimana

Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;

f. melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang

diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yang dibeli;

g membeli Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh persen) dari Nilai

Aktiva Bersih BIG BHAKTI EKUITAS dengan ketentuan bahwa setiap jenis Efek Beragun Aset tidak lebih dari 5% (lima persen) dari Nilai Aktiva Bersih BIG BHAKTI EKUITAS;

h. membeli Efek yang tidak melalui Penawaran Umum dan atau tidak

dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia kecuali Efek yang sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek, Efek Pasar Uang dan Efek sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas dan Efek yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dan/atau

lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;

i. membeli Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih BIG BHAKTI EKUITAS, kecuali hubungan afiliasi yang terjadi karena penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia;

(15)

15

j. membeli Efek yang diterbitkan oleh pemegang Unit Penyertaan dan atau pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang telah disepakati oleh Manajer Investasi dengan pemegang Unit Penyertaan dan atau pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan;

k. terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali atau perdagangan Efek;

l. terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale);

m. terlibat dalam membeli Efek secara margin;

n. melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit;

o. terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari nilai portofolio BIG BHAKTI EKUITAS pada saat pembelian;

p. membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum

dimana Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Manajer Investasi menjadi Penjamin Emisi Efek atau Afiliasi dari Manajer Investasi bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek dari Efek dimaksud kecuali

hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau

penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia;

q. terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau Afiliasinya;

r. membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan

dalam Penawaran Umum:

1. dimana Manajer Investasinya sama dengan Manajer Investasi

BIG BHAKTI EKUITAS;

2. oleh Afiliasi dari Manajer Investasi; dan/atau

3. dimana Manajer Investasi BIG BHAKTI EKUITAS terafiliasi

dengan Kreditur Awal Efek Beragun Aset tersebut; dan

s. membeli Efek Beragun Aset yang tidak ditawarkan melalui Penawaran

Umum dan tidak diperingkat oleh perusahaan Pemeringkat Efek.

5.4 KEBIJAKAN PEMBAGIAN INVESTASI

Hasil investasi BIG BHAKTI EKUITAS akan diinvestasikan kembali ke dalam portofolio BIG BHAKTI EKUITAS sehingga akan meningkatkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan. Pemegang Unit Penyertaan yang ingin menikmati keuntungan dari investasinya, atau membutuhkan likuiditas, dapat

(16)

menjual sebagian atau seluruh Unit Penyertaan yang dimiliki sesuai ketentuan dalam Prospektus.

(17)

17

BAB 6

METODE PERHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR EFEK

Metode Perhitungan Nilai Pasar Wajar portofolio Reksa Dana disesuaikan dengan peraturan Bapepam No. IV.C.2 pada Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana, yaitu sebagai berikut :

1. Dalam peraturan tersebut yang dimaksud :

a. Efek bersifat Utang adalah Efek yang menunjukkan hubungan utang piutang antara kreditor (pemegang Efek) dengan Pihak yang menerbitkan Efek.

b. Nilai Pasar Wajar (fair market value) dari Efek adalah nilai yang dapat diperoleh dari transaksi Efek yang dilakukan antar para Pihak yang bebas bukan karena paksaan atau likuidasi.

2. Nilai pasar wajar suatu Efek dalam Portofolio Reksa Dana wajib ditentukan dan disampaikan oleh Manajer Investasi kepada Bank Kustodian selambat-lambatnya pada jam 17.00 WIB setiap hari kerja, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek menggunakan informasi harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek;

b. Dalam hal harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek tidak mencerminkan Nilai Pasar Wajar pada saat itu, Manajer Investasi wajib menentukan Nilai Pasar Wajar dari Efek dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang ditetapkan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus dengan mempertimbangkan :

1) harga perdagangan sebelumnya; atau 2) harga perbandingan Efek sejenis;

c. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di luar Bursa Efek (over the counter) menggunakan harga referensi, sebagai berikut :

1) Surat Utang Negara menggunakan informasi harga yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa Efek;

2) Obligasi perusahaan menggunakan informasi harga yang tersedia dalam sistem yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana;

(18)

d. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri menggunakan informasi harga dari sumber yang dapat dipercaya dan dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia;

e. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau kemungkinan besar akan pailit, atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari Efek tersebut, wajib berdasarkan itikad baik dan penuh tanggung jawab oleh Manajer Investasi dengan menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten. Nilai yang diperkirakan tersebut wajib didasarkan perkiraan harga yang paling mungkin terjadi antara penjual dan pembeli yang memiliki Fakta Material mengenai Efek tersebut serta tidak melakukan transaksi secara terpaksa. Fakta yang wajib dipertimbangkan oleh Manajer Investasi dalam membuat evalusi antara lain adalah :

1) harga terakhir Efek yang diperdagangkan, kecenderungan harga saham dan tingkat bunga umum sejak perdagangan terakhir;

2) informasi material yang diumumkan mengenai Efek tersebut sejak perdagangan terakhir;

3) dalam hal saham, perkiraan rasio pendapatan harga (price earning

ratio), dibandingkan dengan rasio pendapatan harga untuk Efek

sejenis;

4) dalam hal Efek Bersifat Utang, tingkat bunga pasar dari Efek sejenis pada saat tahun berjalan dengan peringkat kredit sejenis; dan

5) dalam hal waran, right, atau obligasi konversi, harga pasar terakhir dari Efek yang mendasari; dan

f. Efek yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang yang berbeda dengan denominasi mata uang Reksa Dana wajib diperhitungkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku.

3. Sehubungan dengan penentuan Nilai Pasar Wajar tersebut dalam angka 2 huruf c, maka kepada :

a. Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa Efek wajib menyampaikan data harga Surat Utang Negara kepada Bapepam dan LK secara elektronik dengan menggunakan sistem yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana pada setiap hari kerja selambat-lambatnya pada pukul 16.00 WIB; dan

b. Manajer Investasi wajib menyampaikan kuotasi harga penawaran jual dan penawaran beli atas obligasi perusahaan yang terdapat dalam portofolio Reksa Dana yang dikelolanya kepada Bapepam dan LK secara elektronik dengan menggunakan sistem yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam

(19)

19

No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana pada setiap hari kerja selambat-lambatnya pada pukul 16.00 WIB.

4. Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 dan angka 3 di atas, Manajer Investasi wajib sekurang-kurangnya :

a. memiliki standar operasi dan prosedur;

b. menggunakan dasar perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan secara konsisten;

c. membuat catatan dan/atau kertas kerja tentang tata cara penghitungan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang mencakup antara lain faktor atau fakta yang menjadi pertimbangan dan perhitungan; dan

d. menyimpan catatan tersebut di atas sekurang-kurangnya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

5. Perhitungan nilai aktiva bersih Reksa Dana, wajib menggunakan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang ditentukan oleh Manajer Investasi.

6. Penentuan nilai aktiva bersih Reksa Dana Pasar Uang wajib menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi. Yang dimaksud dengan metode harga perolehan yang diamortisasi adalah penilaian harga Efek dalam portofolio Reksa Dana Pasar Uang berdasarkan harga perolehan yang disesuaikan dengan cara melakukan amortisasi atas premium atau accretion atas diskonto.

7. Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara yang menjadi portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi, dapat menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi, sepanjang Surat Utang Negara dalam portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi tersebut tidak dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo.

8. Bagi Reksa Dana Terproteksi yang portofolionya terdiri dari Surat Utang Negara yang tidak dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo dan

menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi dalam penentuan Nilai Pasar Wajarnya, pembelian kembali atas Unit Penyertaan hanya dapat dilakukan pada tanggal pelunasan sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus.

9. Nilai aktiva bersih per saham atau Unit Penyertaan dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih pada akhir hari yang bersangkutan, setelah penyelesaian

pembukuan Reksa Dana dilaksanakan, tetapi tidak termasuk permohonan pembelian dan atau pelunasan yang diterima oleh Bank Kustodian pada hari yang sama.

10. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam dan LK berwenang mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk pihak-pihak yang menyebabkan terjadinya

(20)

Selanjutnya, Bapepam dan LK telah mengeluarkan surat edaran mengenai aturan-aturan standard deviasi untuk obligasi perusahaan dan obligasi pemerintah yaitu :

- Surat edaran No. SE-02/PM/2005 tertanggal 9 Juni 2005 tentang “Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Obligasi Perusahaan” .

- Surat edaran No. SE-03/PM/2005 tertanggal 29 Juli 2005 tentang “Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara”

Surat Edaran tersebut diatas tetap memperhatikan peraturan, kebijakan dan persetujuan Bapepam dan LK yang mungkin dikeluarkan atau diperoleh kemudian setelah dibuatnya Prospektus ini.

(21)

21

BAB 7

IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA

Dalam pengelolaan BIG BHAKTI EKUITAS terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh BIG BHAKTI EKUITAS, Manajer Investasi maupun Pemegang Unit Penyertaan. Perincian biaya-biaya dan alokasinya adalah sebagai berikut :

7.1 BIAYA YANG MENJADI BEBAN BIG BHAKTI EKUITAS

a. Jumlah imbalan jasa Manajer Investasi dihitung dari Nilai Aktiva Bersih dengan perincian meliputi :

Nilai Aktiva Bersih Biaya Manajer Investasi *)

s/d Rp. 100 Miliar 1,25 % per tahun dan dihitung harian

Diatas Rp.100 Miliar 1,275 % per tahun dan dihitung harian

b. Jumlah imbalan jasa Bank Kustodian dihitung dari Nilai Aktiva Bersih dengan perincian meliputi :

Nilai Aktiva Bersih Biaya Bank Kustodian *)

s/d Rp. 100 Miliar 0,25 % per tahun dan dihitung harian

Diatas Rp. 100 Miliar 0,225 % per tahun dan dihitung harian

*) Imbalan jasa Manajer Investasi dan Bank Kustodian tersebut dibayar setiap bulan ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Biaya tersebut diperhitungkan secara harian berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari per tahun atau 366 (tiga ratus enam puluh) hari per tahun untuk tahun kabisat.

c. Biaya transaksi Efek termasuk pajak yang berkenaan dengan transaksi yang bersangkutan;

d. Biaya registrasi Efek;

e. Imbalan jasa Akuntan Publik, Konsultan Hukum dan Notaris sejak ditetapkannya Pernyataan Efektif atas BIG BHAKTI EKUITAS;

f. Biaya pembuatan pembaharuan Prospektus dan pendistribusiannya, termasuk Laporan Keuangan Tahunan, biaya

pengumuman/pemberitahuan di surat kabar mengenai laporan

penghimpunan dana pengelolaan dan/atau perubahan Kontrak Investasi Kolektif dan/atau Prospektus (jika ada) yang berkaitan dengan

kepentingan Pemegang Unit Penyertaan yang timbul setelah BIG BHAKTI EKUITAS mendapat pernyataan efektif dari Bapepam dan LK dengan memperhatikan ketentuan perundang- undangan yang berlaku;

(22)

g. Biaya pengiriman surat dan bukti konfirmasi atas perintah pembelian atau penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan oleh

Pemodal/Pemegang Unit Penyertaan BIG BHAKTI EKUITAS;

h. Biaya-biaya atas jasa Auditor yang memeriksa Laporan Keuangan

Tahunan setelah Penyertaan Pendaftaran BIG BHAKTI EKUITAS

menjadi efektif;

i. Biaya pencetakan dan distribusi Bukti Kepemilikan Unit Penyertaan (surat konfirmasi) dan laporan bulanan kepemilikan Unit Penyertaan;

j. Biaya pajak yang berkenaan dengan biaya-biaya tersebut di atas;

7.2 BIAYA YANG MENJADI BEBAN MANAJER INVESTASI

Biaya yang menjadi beban Manajer Investasi adalah sebagai berikut :

a. Biaya persiapan pembentukan BIG BHAKTI EKUITAS yaitu biaya pembuatan Kontrak dan penerbitan dokumen-dokumen yang

diperlukan termasuk imbalan jasa Akuntan Publik, Konsultan Hukum, Notaris dan Prospektus awal;

b. Biaya administrasi pengelolaan portofolio BIG BHAKTI EKUITAS yaitu biaya telepon, faksimili, foto copy dan transportasi;

c. Biaya pemasaran termasuk biaya pencetakan brosur dan biaya promosi serta iklan dari BIG BHAKTI EKUITAS;

d. Biaya pencetakan dan distribusi Formulir Pembelian Unit Penyertaan BIG BHAKTI EKUITAS, Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan, Formulir Pengalihan Unit Penyertaan dan Prospektus pertama kali, dan ;

e. Imbalan jasa Konsultan Hukum, Akuntan, Notaris serta Konsultan lainnya (jika ada) dalam hal BIG BHAKTI EKUITAS dibubarkan.

7.3 BIAYA YANG MENJADI BEBAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN

Biaya yang menjadi beban Pemegang Unit Penyertaan adalah sebagai berikut :

a. Biaya pembelian (Subscription Fee) adalah maksimal sebesar 2% (dua persen) dari nilai nominal Unit Penyertaan yang dibeli oleh Pemegang Unit Penyertaan.

b 1. Biaya penjualan kembali (Redemption Fee) yang dikenakan pada saat Pemegang Unit Penyertaan menjual Unit Penyertaannya sampai

(23)

23

dengan 1 (satu) bulan adalah maksimal sebesar 2,5% (dua koma lima persen) dari total nilai penjualan kembali.

2. Biaya penjualan kembali (Redemption Fee) yang dikenakan pada saat Pemegang Unit Penyertaan menjual Unit Penyertaannya :

i. lebih dari 1 (satu) bulan sampai dengan di bawah 6 (enam) bulan adalah maksimal sebesar 2% (dua persen) dari total nilai penjualan kembali;

ii. mulai 6 (enam) bulan ke atas adalah sebesar 0% (nol persen) dari total nilai penjualan kembali.

c. Biaya Pengalihan Unit Penyertaan.

Biaya untuk setiap pengalihan Unit Penyertaan (Switching Fee) dari BIG BHAKTI EKUITAS ke Reksa Dana lain yang dikelola oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang sama adalah maksimal sebesar 1% (satu persen). -

d. Biaya transfer bank, pemindah-bukuan dan biaya-biaya bank lainnya sehubungan dengan penjualan Unit Penyertaan, pembelian kembali Unit Penyertaan dan pengalihan Unit Penyertaan (jika ada);

e. Pajak yang berkenaan dengan Pemegang Unit Penyertaan (bila ada).

7.4 BIAYA YANG MENJADI BEBAN PIHAK YANG MEMPEROLEH MANFAAT

Biaya-biaya Konsultan Hukum, Notaris dan Akuntan setelah BIG BHAKTI

EKUITAS menjadi efektif menjadi beban Manajer Investasi, Bank

Kustodian dan/atau BIG BHAKTI EKUITAS sesuai dengan pihak yang

memperoleh manfaat atau yang melakukan kesalahan sehingga diperlukan jasa profesi dimaksud.

(24)

BAB 8

PERPAJAKAN

Sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku saat ini yang mengatur penerapan Pajak Penghasilan (PPh) atas pendapatan Reksa Dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah sebagai berikut :

No Uraian Perlakuan Pph Dasar Hukum

A Penghasilan Reksa Dana

yang berasal dari :

a. Pembagian uang tunai (dividen)

b. Bunga Obligasi

c. Bunga Deposito dan

diskonto Sertifikat

Bank Indonesia

d. Capital gain saham di bursa

e. Commercial Paper dan Surat Utang lainnya PPh Tarif Umum Bukan objek PPh *) PPh Final (20 %) PPh Final (0,1%) PPh tarif umum Pasal 4 (1) UU PPh Pasal 4 (3) huruf j UU PPh jo. Pasal 5 PP No. 6 tahun 2002 jo. Pasal 4 Keputusan Menteri Keuangan R.I. No. 121/KMK.03/2002

Pasal 2 PP 131 tahun 2000 jo Pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan R.I. No. 51/KMK.04/2001

PP 41 tahun 1994 jo. Pasal 1 PP No. 14 tahun 1997

Pasal 4 (1) UU PPh

B Bagian laba termasuk

Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang diterima Pemegang Unit

Penyertaan

Bukan objek PPh Pasal 4 (3) huruf i UU PPh

*)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2002 dan peraturan

pelaksanaannya, bunga dan diskonto obligasi yang diperdagangkan dan/atau dilaporkan perdagangannya di Bursa Efek yang diterima Reksa Dana yang terdaftar

(25)

25

pada Bapepam tidak dikenakan pemotongan pajak selama 5 (lima) tahun pertama sejak Pernyataan Efektif dari Bapepam dan LK diperoleh.

Informasi perpajakan tersebut di atas dibuat oleh Manajer Investasi berdasarkan pengetahuan dan pengertian dari Manajer Investasi atas peraturan perpajakan yang ada sampai dengan prospektus ini dibuat. Apabila di kemudian hari terdapat perubahan atau perbedaan interpretasi atas peraturan perpajakan yang berlaku, maka Manajer Investasi akan menyesuaikan informasi perpajakan di atas.

Bagi warga negara asing disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat perpajakan mengenai perlakuan pajak investasi sebelum membeli Unit Penyertaan BIG BHAKTI EKUITAS.

Dalam hal terdapat pajak yang harus dibayar oleh pemodal sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang berlaku, pemberitahuan kepada pemodal tentang pajak yang harus dibayar tersebut akan dilakukan dengan mengirimkan surat tercatat kepada pemodal segera setelah Manajer Investasi mengetahui adanya pajak yang harus dibayar oleh pemodal.

(26)

BAB 9

FAKTOR – FAKTOR RISIKO UTAMA

9.1 RISIKO BERKURANGNYA NILAI UNIT PENYERTAAN

Risiko ini dapat terjadi akibat kenaikan atau penurunan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana yang dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga dan kurs mata uang yang signifikan, penurunan harga serta wanprestasi oleh pihak-pihak yang terkait. Bila hasil investasi negatif, maka Nilai Aktiva Bersih akan berkurang secara proporsional dengan besarnya kerugian yang terjadi.

9.2 RISIKO LIKUIDITAS

Risiko likuiditas dapat terjadi apabila terdapat penjualan kembali Unit Penyertaan secara serentak oleh Pemegang Unit Penyertaan, sehingga Manajer Investasi tidak dapat dengan segera menyediakan uang tunai untuk membayar penjualan kembali Unit Penyertaan tersebut.

9.3 RISIKO KREDIT

Risiko kredit dapat timbul jika perusahaan yang menerbitkan Efek Utang dan Instrumen Pasar Uang tidak mampu membayar jumlah pokok Utang dan/atau bunga yang tertunggak. Hal ini akan mempengaruhi hasil investasi BIG BHAKTI EKUITAS.

9.4 RISIKO POLITIK DAN EKONOMI

Semua kebijakan politik dan hukum seperti perubahan Undang - Undang, kebijakan dan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan dunia usaha dapat mempengaruhi harga suatu Efek. Kinerja usaha industri dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, kondisi peraturan dan iklim usaha bagi sektor usaha tersebut. Keadaan ini dapat pula mempengaruhi harga Efek yang diterbitkan oleh emiten.

9.5 RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA

Risiko perubahan tingkat suku bunga yang di pengaruhi oleh Suku Bunga Bank Indonesia, tidak akan berpengaruh besar terhadap hasil investasi BIG BHAKTI EKUITAS dikarenakan sesuai dengan besarnya Kebijakan Investasi pada Pasar Uang yang berkisar antara 0% -20%.

(27)

27

BAB 10

HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN

Sesuai dengan syarat-syarat yang tertulis dalam Kontrak Investasi Kolektif, setiap Pemegang Unit Penyertaan BIG BHAKTI EKUITAS mempunyai hak - hak sebagai berikut :

a)

Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan laporan bulanan

Kepemilikan Unit Penyertaan dan surat konfirmasi Kepemilikan Unit

Penyertaan;

b)

Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan Laporan Keuangan BIG BHAKTI EKUITAS secara periodik, setahun sekali yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang telah terdaftar di Bapepam dan LK.

c)

Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan informasi tentang Nilai Aktiva Bersih harian per Unit Penyertaan BIG BHAKTI EKUITAS pada periode pengumuman Nilai Aktiva Bersih melalui surat kabar yang berperedaran nasional pada hari bursa berikutnya atau dengan menghubungi Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.

d)

Pemegang Unit Penyertaan berhak menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan yang dimilikinya kepada Manajer Investasi setiap hari bursa.

e)

Pemegang Unit Penyertaan berhak mengalihkan hasil investasinya dari BIG BHAKTI EKUITAS kepada Reksa Dana lain atau sebaliknya;

f) Pemegang Unit Penyertaan berhak untuk mendapatkan pembagian keuntungan sesuai dengan kebijakan pembagian keuntungan.

g)

Pemegang Unit Penyertaan berhak menerima bagian atas hasil likuidasi atas

kekayaan BIG BHAKTI EKUITAS secara proporsional sesuai dengan kepemilikan Unit Penyertaan dalam hal BIG BHAKTI EKUITAS dibubarkan.

(28)

BAB 11

PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN

(29)

29

31 DESEMBER 2009 DAN 2008 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN

REKSA DANA BIG BHAKTI EKUITAS

(30)

Halaman

Laporan Auditor Independen

Laporan Aset dan Kewajiban 31 Desember 2009 dan 2008 1

dan 2008 2

31 Desember 2009 dan 2008 3

Catatan atas Laporan Keuangan 4 - 9

REKSA DANA BIG BHAKTI EKUITAS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008

D A F T A R I S I

Laporan Operasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009

(31)

31

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Nomor : 015/BBE-01/AKB

Para Pemegang Unit Penyertaan dan Manajer Investasi Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas

Kami telah mengaudit laporan aset dan kewajiban Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas tanggal 31 Desember 2009, laporan operasi dan laporan perubahan aset bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab Manajer Investasi. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 diaudit oleh auditor independen lain yang dalam laporannya Nomor : 020 tertanggal 23 Maret 2009 memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Manajer Investasi, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas, menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas tanggal 31 Desember 2009, hasil operasi dan perubahan aset bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik Drs. KRISNAWAN, Ak.

A. Krisnawan Budipracoyo, CPA Nomor Ijin Akuntan Publik : 99.1.0560

3 Maret 2010

Patra Office Tower 17th Floor, Suite. 1706

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34 Jakarta 12950

Phone : +62-21 5290-0212 Fax : +62-21 5290-0506 Email : kapkris@cbn.net.id No : KEP-782/KM.1/2008

(32)

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

ASET

Portofolio efek (biaya perolehan sebesar Rp 0 tahun 2009

dan Rp 535.000.000 tahun 2008 ) 2c, 3a - 535.000.000 Saham 2c,3b 18.593.370.900 3.830.609.900 Waran 2c,3b - 3.600 Instrumen hutang lainnya 13.329.512.300 19.000.512.300 Kas 4 259.063.114 35.189.638 Piutang lain-lain 5 460.069.942 142.997.252 JUMLAH ASET 32.642.016.256 23.544.312.690 KEWAJIBAN Hutang lain-lain 6 72.513.499 38.754.711 JUMLAH KEWAJIBAN 72.513.499 38.754.711 ASET BERSIH 32.569.502.757 23.505.557.979 Jumlah unit penyertaan yang beredar 7 30.943.397 32.573.080

NILAI ASET BERSIH PER UNIT PENYERTAAN 1.052,55 721,63

REKSA DANA BIG BHAKTI KOMBINASI LAPORAN ASET DAN KEWAJIBAN

31 DESEMBER 2009 DAN 2008

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.

(33)

33 Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8 Rp Rp PENDAPATAN INVESTASI Bunga 2d,8 1.889.222.597 903.006.385 Dividen 9 408.746.228 195.275.625

Jumlah Pendapatan Investasi 2.297.968.825 1.098.282.010

BEBAN INVESTASI

Pengelolaan Investasi 2d,10 389.431.685 206.369.538 Kustodian 2d,11 77.886.337 41.253.908 Lain-lain 2d,12 20.478.991 20.880.150

Jumlah Beban Investasi 487.797.013 268.503.596

PENDAPATAN INVESTASI BERSIH 1.810.171.812 829.778.414

KEUNTUNGAN (KERUGIAN) INVESTASI (YANG TELAH DAN BELUM DIREALISASIKAN)

Kerugian yang sudah direalisasi (110.001.522) (1.053.248.430) Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi 2c 8.720.125.593 (5.237.234.203)

JUMLAH KEUNTUNGAN (KERUGIAN) INVESTASI BERSIH 8.610.124.071 (6.290.482.633)

KENAIKAN (PENURUNAN) ASET BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 10.420.295.883 (5.460.704.219)

Beban pajak 90.603.278 29.291.344

KENAIKAN (PENURUNAN) ASET BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 10.510.899.161 (5.431.412.875)

bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.

LAPORAN OPERASI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan

(34)

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

KENAIKAN ASET BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI

Pendapatan investasi - bersih 1.810.171.812 829.778.414 Kerugian yang sudah direalisasi (110.001.522) (1.053.248.430) Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi 8.720.125.593 (5.237.234.203) Beban pajak (90.603.278) (29.291.344)

Jumlah kenaikan (penurunan) aset bersih dari aktivitas operasi 10.329.692.605 (5.489.995.563)

TRANSAKSI UNTUK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN

Penjualan unit penyertaan - 23.824.707.725 Pembelian kembali unit penyertaan (1.265.747.827) (938.279.121)

Jumlah transaksi dengan pemegang unit penyertaan (1.265.747.827) 22.886.428.604

JUMLAH KENAIKAN ASET BERSIH 9.063.944.778 17.396.433.041

ASET BERSIH PADA AWAL TAHUN 2b 23.505.557.979 6.109.124.938

ASET BERSIH PADA AKHIR TAHUN 2b 32.569.502.757 23.505.557.979

REKSA DANA BIG BHAKTI KOMBINASI LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.

(35)

35 1. UMUM

Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas (selanjutnya disebut BIG Bhakti Ekuitas), adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif bersifat terbuka berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor IX.C.5 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas antara PT Bhakti Asset Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Bank Kustodian dituangkan dalam Akta Nomor 02 tanggal 3 April 2008 dibuat dihadapan Meiyane Halimatussyadiah, SH Notaris di Jakarta dan Akta Perubahan Kontrak Investasi kolektif Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas Nomor 05 tanggal 14 Mei 2008. Tanggal efektif Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas berlaku sejak setelah pernyataan pendaftaran memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam dan Lembaga Keuangan sampai dengan dinyatakan bubar.

Tujuan investasi Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas adalah untuk memberikan apresiasi nilai investasi yang dihasilkan melalui pertumbuhan imbal hasil yang optimal dengan pengelolaan portofolio secara aktif di pasar modal dan pasar uang.

Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas akan melakukan investasi dengan komposisi investasi sebagai berikut :

a. Minimum sebesar 80% dan maksimum 100% dari nilai aset bersih Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas pada efek ekuitas, yaitu saham di pasar modal yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade)

b. Minimum sebesar 0% dan maksimum sebesar 20% dari nilai aset bersih Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas dalam instrument efek pendapatan tetap.

c. Minimum 0% dan maksimum 20% dari nilai aset bersih Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas dalam instrument pasar uang.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 49 tentang "Akuntansi Reksa Dana" yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

Laporan keuangan disajikan berdasarkan biaya historis, kecuali portofolio efek pada saham, obligasi dan waran yang dinilai berdasarkan nilai pasar.

Tahun buku Reksa Dana adalah tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2009.

b. Nilai Aset Bersih Reksa Dana

Nilai aset bersih per unit penyertaan dihitung berdasarkan nilai aset bersih pada setiap akhir hari kerja dibagi dengan jumlah unit penyertaan yang beredar pada saat yang sama.

(36)

c. Portofolio Efek

Portofolio efek dalam obligasi dinyatakan sebesar nilai pasar. Perbedaan antara biaya perolehan obligasi dengan nilai pasar wajar dicatat sebagai keuntungan atau kerugian yang tidak direalisasikan atas investasi, sedangkan perbedaan antara biaya perolehan dengan harga jual bersih pada saat penjualan obligasi diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang direalisasikan.

Portofolio efek dalam saham dinyatakan sebesar nilai pasar, dengan menggunakan harga terakhir saham yang diperdagangkan di bursa efek di Indonesia pada akhir hari bursa yang bersangkutan.

Perbedaan antara nilai pembelian saham dengan nilai pasar dicatat sebagai keuntungan atau kerugian yang tidak direalisasikan atas investasi, sedangkan perbedaan antara biaya perolehan dengan harga jual bersih pada saat penjualan saham diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang direalisasikan.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

c. Portofolio Efek (Lanjutan)

Portofolio obligasi dan saham yang dibeli dengan syarat repo dinyatakan sebesar harga yang ditentukan.

Portofolio efek dalam waran dinyatakan sebesar nilai wajar dengan menggunakan harga teoritis apabila waran tersebut belum diperdagangkan di bursa efek, atau dengan menggunakan harga pasar terakhir di bursa efek pada akhir hari bursa yang bersangkutan apabila waran tersebut sudah diperdagangkan. Perbedaan antara biaya perolehan waran dengan nilai pasar dicatat sebagai keuntungan atau kerugian yang tidak direalisasikan atas investasi sedangkan perbedaan antara biaya perolehan dengan harga jual bersih pada saat penjualan saham diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang direalisasikan.

d. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan jasa giro, bunga deposito berjangka, bunga obligasi dan bunga obligasi yang dibeli dengan syarat repo dan bunga saham yang dibeli dengan syarat repo diakui secara akrual dan dihitung secara harian. Perbedaan antara harga beli dengan harga jual obligasi dan saham yang dibeli dengan syarat repo diperlakukan sebagai pendapatan bunga dan diakui secara akrual dan dihitung secara harian.

Pendapatan dividen dari saham yang diperdagangkan di bursa efek diakui pada tanggal tanpa dividen (ex-dividend date).

Beban jasa pengelolaan investasi, beban jasa kustodian dan beban lain-lain diakui secara akrual dan dihitung secara harian.

(37)

37 e. Taksiran Pajak Penghasilan

Reksa Dana menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung taksiran pajak penghasilan, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.46 (PSAK No.46) tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

PSAK No. 46 mensyaratkan penangguhan pajak penghasilan menjadi aset yang terpulihkan atau kewajiban yang harus dilunasi sebagai konsekuensi pajak di masa depan akibat perbedaan dasar pelaporan aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan pajak.

PSAK No. 46 juga mengatur pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal dari rugi pajak yang dapat dikompensasikan ke periode berikut, apabila besar kemungkinan bahwa laba pajak pada masa depan memadai untuk dikompensasi. Jika berdasarkan bukti yang tersedia, seluruh atau sebagaian dari aktiva pajak tangguhan tidak dapat direalisasi maka aset tersebut dikurangi dengan suatu penyisihan penilaian.

3. PORTOFOLIO EFEK

a. Instrumen Hutang Lainnya

2 0 0 9 OBLIGASI Nama Efek Nilai Pasar Jumlah Pokok Tanggal Jatuh Tempo Tingka t Bunga Peringkat Efek Nilai Pasar terhadap Nilai Aset Bersih Nilai Pasar terhadap Portofolio Efek Rp Rp % % %

Apexindo PD I Syr Ijarah Th

05 350.000.000 350.000.000 8-Apr-10 12,250 idA+(Sy) 0,01 0,01

Lautan Luas III Th 2003 350.000.000 350.000.000

26-Mar-13 11,650 idA- 0,01 0,01

J u m l a h 700.000.000 700.000.000 0,02 0,02

3. PORTOFOLIO EFEK (Lanjutan)

a. Instrumen Hutang Lainnya (Lanjutan)

2 0 0 9 OBLIGASI PEMERINTAH Nama Efek Nilai Pasar Jumlah Pokok Tanggal Jatuh Tempo Tingkat Bunga Nilai Pasar terhadap Nilai Aset Bersih Nilai Pasar terhadap Portofolio Efek Rp Rp % % %

Ina Recap FR 0022 21.466.000 20.000.000 15-Sept-11 12,00 0,48 0,58

J u m l a h 21.446.000 20.000.000 0,48 0,58

(38)

2 0 0 8 OBLIGASI Nama Efek Nilai Pasar Jumlah Pokok Tanggal Jatuh Tempo Tingka t Bunga Peringkat Efek Nilai Pasar terhadap Nilai Aset Bersih Nilai Pasar terhadap Portofolio Efek Rp Rp % % %

Apexindo PD I Th 2005 206.500.000 200.000.000 8-Apr-10 12,250 idA+ 2,20

2,21

Apexindo PD I Syr Ijarah Th

05 414.000.000 400.000.000 8-Apr-10 12,250 idA+(Sy)

4,40

4,43

Obligasi Bhakti Securities I 511.500.000 500.000.000

30-Mei-11 14,000 Baa1.id 5,44 5,48 Mobile-8 Telekom I Th 2007 485.000.000 500.000.000 15-Mar-12 12,375 idBBB+ 5,16 5,20

Indosat Syariah Ijarah Th 05 520.000.000 500.000.000

21-Jun-11 12,000 idAA(Sy) + 5,53 5,57

Lautan Luas III Th 2003 505.000.000 500.000.000

26-Mar-13 11,650 idA- 5,37 5,41

MPPA Syariah Ijarah I/04 510.500.000 500.000.000

11-Mei-09 13,800 idA+(Sy) 5,43 5,47 J u m l a h 3.152.500.00 0 3.100.000.00 0 33,53 33,77 2 0 0 8 OBLIGASI PEMERINTAH Nama Efek Nilai Pasar Jumlah Pokok Tanggal Jatuh Tempo Tingkat Bunga Nilai Pasar terhadap Nilai Aset Bersih Nilai Pasar terhadap Portofolio Efek Rp Rp % % %

Ina Recap FR 0022 20.176.000 20.000.000 15-Sept-11 12,00

0,21

0,22 Ina Recap ORI 003 4.979.000.000 5.200.000.000 12-Sept-11 9,40

52,96 53,34 J u m l a h 4.999.176.000 5.220.000.000 53,17 53,55 J u m l a h 8.151.676.000 8.320.000.000

3. PORTOFOLIO EFEK (Lanjutan) b. Instrumen Pasar Uang

2 0 0 9 DEPOSIT ON CALL Nama Efek Nilai Nominal Tanggal Jatuh Tempo Tingkat Bunga Persentase terhadap Nilai Aset Bersih Persentase terhadap Portoflio Efek Rp % % %

NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL

(39)

39 2 0 0 8 DEPOSIT ON CALL Nama Efek Nilai Nominal Tanggal Jatuh Tempo Tingkat Bunga Persentase terhadap Nilai Aset Bersih Persentase terhadap Portoflio Efek Rp % % %

PT Bank Permata Tbk - Sudirman 465.000.000 05-Jan-09 7,2 4,95 4,98

J u m l a h 465.000.000 4,95 4,98 c. Efek Ekuitas 2 0 0 9 SAHAM Nama Efek Nilai Pasar Jumlah Efek Nilai Pasar terhadap Nilai Aset Bersih Nilai Pasar terhadap Portoflio Efek Rp Lbr % %

PT Astra Agro Lestari Tbk 216.125.000 9.500 5,14 6,26 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 264.000.000 120.000 6,28 7,65 PT Astra International Tbk 260.250.000 7.500 6,19 7,54 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 164.475.000 21.500 3,91 4,77 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 28.560.000 34.000 0,68 0,83 PT Bank Danamon Tbk 168.350.000 37.000 4,01 4,88 PT Bhakti Investama Tbk 119.400.000 600.000 2,84 3,46 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 178.600.000 38.000 4,25 5,18 PT Global Mediacom Tbk 131.250.000 625.000 3,12 3,80 PT Bumi Resources Tbk 181.875.000 75.000 4,33 5,27 PT Indofood Sukses Makmur Tbk 213.000.000 60.000 5,07 6,17 PT Indo Tambangraya Megah Tbk 254.400.000 8.000 6,05 7,37 PT Jasa Marga (Persero) Tbk 149.325.000 82.500 3,55 4,33 PT PP London Sumatera Tbk 208.750.000 25.000 4,97 6,05 PT Media Nusantara Citra Tbk 157.500.000 750.000 3,75 4,57 PT Pelat Timah Nusantara Tbk 16.297.500 61.500 0,39 0,47 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 292.500.000 75.000 6,96 8,48 PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk 198.375.000 1.500 4,72 5,75 PT Tambang Timah Tbk 89.000.000 44.500 2,12 2,58 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 37.800.000 4.000 0,90 1,10 PT United Tractors Tbk 38.750.000 2.500 0,92 1,12 PT Unilever Indonesia Tbk 60.775.000 5.500 1,45 1,76

(40)

3. PORTOFOLIO EFEK (Lanjutan) c. Efek Ekuitas 2 0 0 8 SAHAM Nama Efek Nilai Pasar Jumlah Efek Nilai Pasar terhadap Nilai Aset Bersih Nilai Pasar terhadap Portoflio Efek Rp Lbr % %

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 274.500.000 60.000 2,92 2,94

PT Bank Danamon Tbk 178.250.000 57.500 1,90 1,91

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 151.875.000 75.000 1,62 1,63 PT Jasa Marga (Persero) Tbk 113.750.000 125.000 1,21 1,22

J u m l a h 718.375.000 317.500 7,64 7,70

4. KAS

Akun ini merupakan rekening giro pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - Kantor Cabang Khusus Jakarta.

2 0 0 9 Rp 2 0 0 8 Rp No. Rekening : 00000206-01-002706-30-7 289.580.813 30.647.048 J u m l a h 289.580.813 30.647.048 5. PIUTANG LAIN-LAIN

Akun ini merupakan akrual bunga dari :

2 0 0 9 Rp

2 0 0 8 Rp

Instrumen hutang lainnya 11.170.942 62.783.033

Instrumen pasar uang - 1.212.383

(41)

41 6. HUTANG LAIN-LAIN 2 0 0 9 Rp 2 0 0 8 Rp

Hutang fee pengelolaan investasi 4.843.011 10.755.009

Hutang fee kustodian 986.602 2.151.002

Hutang fee audit 10.000.000 10.000.000

Hutang fee prospektus 3.190.000 -

Hutang dari pembelian saham 230.264.609 -

J u m l a h 249.266.222 22.906.011

7. UNIT PENYERTAAN BEREDAR

2 0 0 9 2 0 0 8

Persentase Unit Persentase Unit

% Rp % Rp Pemodal 100 2.793.088 100 9.721.630 J u m l a h 100 2.793.088 100 9.721.630 8. PENDAPATAN DIVIDEN 2 0 0 9 Rp 2 0 0 8 Rp

PT Astra Agro Lestari Tbk 5.577.500 -

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 9.338.306 -

PT Astra Internasional Tbk 5.725.000 -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 15.362.010 -

PT Bank Danamon Tbk 13.248.650 -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 14.066.421 -

PT Indofood Sukses Makmur Tbk 6.462.500 -

PT Indo Tambangraya Megah Tbk 19.614.000 -

PT Jasa Marga (Persero) Tbk 15.669.690 -

PT PP London Sumatera Tbk 2.080.000 -

PT Media Nusantara Citra Tbk 5.000.000 -

PT Perusahan Gas Negara (Persero) Tbk 8.471.900 -

PT Tambang Batu bara Bukit Asam Tbk 17.464.875 -

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 4.560.752 -

PT Unilever Indonesia Tbk 4.950.000 -

Referensi

Dokumen terkait

Hasil menunjukkan kualitas perairan Sungai Musi untuk nilai­ nilai dari beberapa parameter kimia seperti amonia, sulfi da, besi, mangan, klorida lebih tinggi dari

Zone inhibition diameter is used as the indicator to detect the effectiveness between combination of Isopropyl alcohol and piper betel extract towards

Ditinjau dari segi kepemilikan dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi

Dalam hal ini, partisipasi masyarakat pun berbeda-beda, di sebabkan oleh pekerjaan masyara- kat yang ditekuni.Di suatu kelurahan/desa dalam kegiatan pembangunan ada

Oleh karena itu, diharapkan Indonesia dapat bersaing dengan negara lain dalam hal ekspor ke Jepang, maka diperlukan informasi terkini mengenai kondisi riil produk pakaian bayi

Keterangan.. Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan I ini berdasarkan kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat. Indikator yang diharapkan

Kecelakaan Lalu Lintas Dengan Pelaku Anak Ang Menebabkan Korban Meninggal Dunia Berdasarkan Undang-UndangNomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Pada

Triterpenoida merupakan salah satu golongan senyawa terpenoida yang rantainya dibentuk oleh enam unit molekul isoprena atau mempunyai atom karbon sebanyak C 30 pada kerangka