Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Banduno. B-9 Oktober 2013
Vol. 5 Oktober 2013
ISSN: 1858-2559
EVALUASI
KINERJA
STRUKTUR
BETON BERTULANG
DENGAN
PASHOVER
ANALYSIS
Yogi Oktopiantol
Retly Andayanf
1'2Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipit dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
Jalan Margonda Raya No.I00 Pondok Cina Depok t
yogi _okt apiant o@student. gunadarma. ac. id)
2
r e lly and@s t aff. gunadarm a. ac. id)
Abstrak
Perencanaan gedung tahan gempa
di
Indonesia sangat penting karena sebagian besarwilayahnya merupakan wilayah gempa yang mempunyai intensitas sedang hingga tinggi.
tJntuk itu dilakukan studi evaluasi kinerja pada struktur gedung beton bertulang. Metode
yang
digunakan adalahAnalisis
Pushover atau analisis beban dorong statik yaituanalisis yang digunakan untuk mengetahui perilaku keruntuhan struktur terhadap gempa.
Analisis dan evaluasi kinerja dengan menggunakan analisis pushover dilakukan dengan
menggunakan program SAP2000 (Built-in). Titik
kinerjd
evaluasi struktur ditentukan dengan metode Koefisien Perpindahan (FEMA 356). Hasil perencanaan gedung strukturbeton bertulang pada tugas akhir ini menyimpulkan bahwa titik kinerja yang menentukan
adalah metode Koefisien Perpindahan FEMA 356 dengan target perpindahan sebesar
0,200 m kinerja yang diperlihatkan oleh struhur adalah LS Afe safety). Sedangkan SNI
A3-1726-2002 memberi nilai target perpindahan sebesar 0,011 m.
Katu
Kunci
: Beton bertulang, analisis pushover, titik kinerja, perencanaan tahan gempa,simpangan.
PENDAHULUAN
Fenomena gempa merupakan gejala
alam
yang
sangat berpengaruh terhadapbangunan, terutama pada bangunan tinggi. Perencanaan
struktur
bangunan
gedung tahan gempa sangat pentingdi
Indonesia,mengingat
sebagian
besar
wilayahnyaterletak dalam wilayah gempa
dengan intensitas sedang hinggatinggi.
Bangunanpada daerah rawan gempa
harus
diren-canakan mampu bertahan terhadap gempa.
Trend
perencanaan
yang
terkini
yaitu performance based seismicdesign,
yangmemanfaatkan
teknik analisis
non-linier
berbasis komputer
untuk
menganalisaperilaku inelastis struktur
dari
berbagai macam intensitas gerakantanah
(gempa), sehingga dapat diketahuikinerjanya
padakondisi
kritis.
Selanjutnyadapat
dilaku-kan tindadilaku-kan
bilamana
tidak
memenuhi persyaratan yangdiperlukan
(Dewobroto,2006).
Analisis
pushover digunakan untukmengevaluasi
kinerft
struktur
bangunanpada saat terjadi gempa
dengan
dire-presentasikan menggunakanlevel
kinerja sesuaiaturan,
sehingga perencanaanini
biasa disebut
dengan perencanaan tahangempa
berbasis
kinerja.
Level
kinerjaakan
memberitahukan
perilaku
kerun-tuhan
bangunan pada saatterjadi
gempa sesuai dengan kondisi yang ada.Tujuan
dari
penelitian
ini
yaitumengevaluasi
kinerja struktur
betonbertulang
terhadap gempa.Metode
yangdigunakan adalah
Analisis
Pushover atau analisis beban dorongstatik yaitu
analisisyang
digunakanuntuk
mengetahui peri-laku keruntuhan struktur terhadap gempa,Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipit)
Bandung, 8-9 Oktober 2013
Vol. 5 Oktober 2013 ISSN:1858-2559
dan
untuk -memperkirakan
gaya
mak-simum
dan
deformasiyang
terjadi
sertauntuk
memperolehinformasi
bagian manasaja yang
kritis.
Selanjutnya dapatdiiden-tifikasi
bagian-bagianyang
memerlukanperhatian
khususuntuk
pendetailan ataustabilitasnya.
METODE PENELITIAN
Evaluasi
struktur
gedung
tahangempa dengan
menggunakan
analisispushover
dengan Metode
Koefisien
Perpindahan
FEMA
356, dan
Kinerja
Batas
Ultimit
menurut SNI 03-1726-2002.I\zIula.i
Studi
I-iteratur
Perencarraan
Alrzal
Pernodelan dalarn
SAP
2OOOErzaluasi
Struktur
1. Batas
laSzan(As)
2-
Elatas
lJltirnit
(A'rn)
lVlernenukri
As
da.n
Arn
.!la
Erzaluasi
l(inerja
t)engarr
Analisis
Pushower
I(esirnpulant,/ Saran
Selesai
Gambar
l.
BaganAlir
PenilitianProceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik
Sipil)
Vot. S Oktober 2013 Bandung, &9 Oktober
2013
-.r"'
ISSN: 1g5g_255g
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Data Penelitian
Jenis StrukturMaterial
Utama StrukturKategori
Bentuk BangunanFungsi Bangunan
Jumlah Lantai
Tinggi
Bangunan KeseluruhanTinggi
Lantai DasarTinggi
Lantai TipikalDimensi
Penampang Tebal Pelat@-@-_
@-Gambar 2. Denah Bangunan
Gedung Struktur Beton Bertulang
dengan
SistemRangka
Pemikul
Momen Khusus(SRPMK)
Beton Bertulang Berafuran Perkantoran 6 Tingkat 21,5 m 4,00 m 3,50 m 0,12 m m m m
+6.00 m+6.(X) m+6.00 fi+6.00
m-T-66Proceeding
IESAT (Psikotogi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipit) Bandunq, B-9 Oktober 2013
Vol. 5 Oktober 2013
ISSN:'lB5B-2559
Gambar
3.
Struktur 3 Dimensia Geser Dasar Akibat ne Ti
Lantai Zi (m)
wi
(ke)wi.zi
(kg.m) Fix: Fiy (kg) Atap 5 4 J 2 I 21.5 l8 14.5lt
7.5 4 403,918.00 503,508.00 503,508.00 503,508.00 503,508.00 585,2s8.00 8,682,097.00 9,063,144.00 7,300,966.00 5,538,599.00 3,776,310.00 2,341,032-00 61,946.99 64,561.35 52,001.75 39,454.16 26,900.56 16,676.35 3,003,108.00 36,702,027.00 261,447.0sAnalisis
DataAnalisis Gempa Statik
Ekuivalenditinjau
terhadap2
arahyaitu
arahx
danarahy,
karena bangunan simetris dimananilai Fx:Fy
maka
untuk
perhitungan hanyaakan meninjau arah x.Berdasarkan
hasil
perhitungan di
atas maka
didapatkan besarnya
gayagempa
untuk analisis
statik ekuivalen3D
kemudian
dilakukan
pengecekanwaktu
getar alami fundamental
Rayleigh
dimanahasilnya menunjukkan
nilai
menyimpanglebih
dari
20o
Tenpiris:
A,73
detiksedangkan
waktu
getar bangunan dengancara T-Rayleigh
adalah
sebesar
1,102detik.
Sehingga distribusi gempanya perlu
dihitung
kembali
menggunakan
waktugetar Rayleigh.
Tabel 1.
Oktopianto & Andayani, Evaluasi Knerja Struktur... r-67
-Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Bandunq. B-9 Oktober 2013 Vol. 5 Oktober 2013 ISSN:1858-2559 1,200,075,676.76 9810x 3,678,625.751 Tabel2.
Distribusi Beban Gempa Berdasarkan Waktu Getar T-Rayleigh
Lantai
Zi
(m)wi
(kg)wi.zi
(kg.m) Fix= Fiy (kg) Atap 5 4 J 2 I 21.5 18 14.5 1l 7.5 4 403,818.00 503,508.00 503,508.00 503,508.00 503,508.00 58s2s8.008,682,087.00
40,952.679,063,144.00
42,750.087,300,866.00
34437.565,538,588.00
26,125.053,776,310.00
17,812.532341,A32.00
11,042.45 3,003,108.0036,702,027.00
173,120.34Dari
data
distribusi
beban
gempa berdasarkan waktu getar T-Rayleigh padaTabel.2 diatas
maka waktu
getarbangunan dengan cara T-Rayleigh adalah sebagai berikut:
=1.149 detik
Dari
tabel3
Ax
merupakankinerja
batas layan
struktur
pada arah
yangdintinjau dimana
arah yang
ditinjau
adalah arahx.
Berdasarkan hasil analisis,kinerja
batas
layan
yang
diperlihatkan pada setiaplantai telah
memenuhi syaratyang harus dipenuhi
yaitu
tidak melebehi14,12
mm
padalantai 1
dan
12,35mm
pada lantai 2 sampai atap.T'
=
613 = 6,3Maka
didapatkannilai Tx
:1,149
detik,
(meyimpang
4,26Yo
dari
I,102
detik
OK)
Setelah
analisis
waktu
getar
T-Rayleigh
dilakukan
dan
memenuhipersyaratan
dalam
SNI
03-1726-2002yaitu
menyimpangtidak lebih
dari 20Yowaktu
getar
sebelumnya,
maka
akandiperiksa
syaratkinerja
batas layan (As)pada struktur gedung. Tabel
3
adalahtabel analisisi kinerja batas layan.
fr,
o:
i=l
s
f
r,'a,
i=l
Tabel 3.
Analisis Kineria Batas Lavan (As)
Zi
(m) Arah x Lantai Keteranganfr"-rf
Ax(mm)
Syarat As (mm) Atap 5 4 J 2 I 21.5l8
14.5ll
7.5 4 27.29 25.44 22.02 17.29 11.57 s.35 1.89 3.38 4.73 5.73 6.21 s.35 12.35 12.3s 12.35 12.35 12.35 t4.12 OK OK OK OK OK OKProceeding
fESAT (Psikorogi, Ekonomi, sastra, Arsitektur & Teknik
sipil)
Vor. 5 oktober 2013Bandung, S-9 Oktober
2013
ISSN:1858_2559
fa Batas Ultimit (Am
Arah x Lantai Zi ("r) Ax (mm) Am (mm) Am izin (mm) Keterangan Atap 5 4 J 2 I 21.5 18 14.5 l1 7.5 4 1.89 J.J6 4.73 5.73 6.21 5.35 tl.25 20.11 28.14 34.49 36.95 31.83 OK OK OK OK OK OK 70 70 70 70 7A 80
Setelah menentukan
kinerja
batas layan (As), selanjutnya adalah memeriksakinerja
batasultimit
(Am).
Kinerja
batasultimit
struktur
dihitung
berdasarkansimpangan
antar tingkat struktur
akibat pembebanannominal dikalikan
dengansuatu faktor
pengali
(
dan hasilnya dapatdilihat pada Tabel.4 berikut:
Pada
Tabel.4
diatasAx
merupakan simpanganantar tingkat,
sedangkan Ammerupakan
kinerja
batasultimit
struktur.Untuk
memenuhi
persyaratan, kinerja
batasultimit
(Am)
tidak bolehlebih
besardari
0,02
x
h;.
Dimana
h; adalahtinggi
lantai yang
ditinjau.
Berdasarkan
hasil
analisis,kinerja
batas
ultimit
yang
diperlihatkan
padasetiap lantai
telah
memenuhi syarat yang harusdipenuhi
yaitu tidak
melebehi
g0mm pada
lantai
I
dan 70 mm pada lantai2 sampai atap.
Analisis
Pushover
Untuk
menentukan
target
perpindahanmengacu
pada
metode
koefisien
perpindahanFEMA
356.Target perpindahan pada
titik kontrol
62, ditentukan sebagai berikut:T"
:
1,074detik
Cs
:
1,42
(Tabel
3.2
dat'-FEMA
356untuk bangunan 6 lantai)
Ts
= 0,73
(Adalah
waktu
getarkarakteristik dari kurva respons spektrum
Wilayah 6 dengan tanah sedang) C1
:
1,0untuk
Te > TsC2
:
1,0untuk
prosedurNonlinearC3
:
1,0
(Kekakuan pascaleleh
adalahpositip)
S
a:
0,54/Te
:
0,50 (peta
gempaWilayah 6, dengan tanah sedang)
Maka
target
perpindahan dapat dihitung, sebagaiberikut
:6r
= co.cl.
c2 - ca'.(#)'
r
Tabel 4.=1,42.
1,0. 1,0 . r,0 -O,rO(''O'O)'
n.r,
\2n
)
= 0,2mAnalisis
pushover
menghasilkansuatu
kurva
yang
menggambarkanhubungan antara beban
total
(gaya geser dasar) versus perpindahan (displ ac ement).Kurva
ini
disebut sebagai kurva pushover.Kurva
ini
menunjukkanperilaku
struktursecara
global
terhadap
pembebanan lateral.Oktopianto & Andayani, Evaluasi Knerja Struktur... T-69
-Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil)
Bandunq, B-9 Oktober 2013
Vol. 5 Oktober 2013 ISSN: 1B5B-2559 rE
Besultad Base 5hear vs Monilored Displaeemerrl
r $dhNmiide;i Dai;
-lrffir:l
FbiGambar 4- Kurva Pusover
Tabel 5.
Tabel Kurva Pushover
TABLE: Pushover Curve - PUSH
Step
Displacement BaseForceAtoB BtoIO IOtoLS
LStoCPCPtoC
CtoD DtoE
BeyondE TotalM
Kgf 0 1 2 J 4 5 6 7 0 0 0 0 0 0 0 02.76E-17
00.010958
88393.12 0.035759 241174.47 0.054826 310348.790.162369
504732.320.243916
602179.630.243926
s89869940.243627
s87416j7 780 778 672 618 517 418 417 417 0 2 108 162 225 257 258 258 0 0 0 0 38 80 80 800000
0000
0000
0000
0000
24000
20a41
20041
780 780 780 780 780 780 780 780Kurva diatas menunjukan hubungan
arfiara gaya geser
dasar
terhadapperpindahan
yang
terjadi
akibat
bebangempa pada
struktur
bangunan.Untuk
melihat hasil yang
labih
detail bisadilihat
pada Tabel.5.Dengan target perpidahan 6T
:
0.2m
terlihat
bahwa
dalam
step
5
dimana perpindahan mencapai 0.243916 m)
ET,kinerja
yang diperlihatkan
oleh
strukturadalah
LS
Atfe
sqfety),
yang
artinya
menunjukan
bahwa target
perpindahantelah terpenuhi dan bangunan aman
untuk
dihuni.Pada
kondisi
tersebut,terdapat
80sendi
plastis
di tingkat
Immediate Occupancy(IO)
,
24
sendi
plastis
di
tingkat
Life
Safety (FS),
dan
0
sendiplastis di
tingkat
CollapsePrevention(CP)
yang
artinya
terhindardari kereuntuhan.
:t
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Bandunq, B-9 Oktober 2013
Vol. 5 Oktober 2013
ISSN: 1B5B-2559
Tabel 6.
Evaluasi Kineria Struktur
(m)
Kriteria
Target
Perpindahan Nilai Batas
0,02 H (m) Koefisien Perpindahan
FEMA 356
Kinerja Batas Ultimit
SNI1726
0,24
0,01I
0,43
Dari
kedua
kreteria
didapatkan
targetperpindahan menurut
FEME
356
yanglebih
menentukan dengan
nilai
0,20dibandingkan
denganSNI
1726
sebesar0,011 m.
SIMPULAN DAN
SARANSimpulan
1.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwametode
Koefisien
PerpindahanFEMA
356 dan
persyaratanKinerja
BatasUltimit
SNI
1726 menghasilkannilai
5T yang berbeda.2.
Hasil
perencanaangedung
strukturbeton bertulang
padatugas
akhir
ini
menyimpulkan bahwa
titik
kinerjayang
menentukan
adalah
metodeKoefisien
PerpindahanFEMA
356, berdasarkan target perpindahan6T
:
0,200
m
dengan perpindahan sebesar0.2439 I
6m
kinerja yang diperlihatkanoleh struktur
adalahLS
Afe
safety)dimana
gedung
hanya
mampumenahan
gaya
gempa
sebesar602.179,63kg
.
SedangkanSNI
03-1726-2002 memberi
nilai
targetperpindahan sebesar 0,01
lm.
3.
Kesimpulan
akhir yang
dapatdiperoleh dari tulisan
ini
adalah bahwaperencanaan berbasis
kinerja
dapatmemberikan informasi sejauh
manasuatu
gempa akan
mempengaruhistruktur.
Dengan demikian sejak awalpemilik
bangunan, perencana maupunpemakai
mendapat
informasibagaimana
bangunan
tersebutberperilaku
bila
ada gempa.Saran
Perlu
diteliti
kembalitingkat
kinerjastruktur
berdasarkan metode-metode lainuntuk
mendapatkan hasilyang lebih
baikmengenai
prilaku
struktur terhadap gempa.DAFTAR
PUSTAKA
BSN.
2002.SNI
03-
2847-
2002. TataCara
Perhitungan
Beton
untukStruktur
Bangunan
Gedung.
Jakarta:Badan Standardisasi Nasional.
BSN.
2002.
SNI 03
-
1726
-
2002.Standar
Perencanaan
KetahananGempa untuk Strulaur
BangunanGedung. Jakarta: Badan Standardisasi
Nasional.
Dewobroto,
W.
2006.Evaluasi
Kineria
Bangunan
Baja
Tahan Gempa dengan5AP2000.
Vol 3 ,
No
l.
UniversitasPelita Harapan.
Fada,
I.
2011.
Pushover
Analysis Of
Jacket
Structure
With
800
YearsEarthquake.
Institut
TeknologiSepuluh Nopember, Surabaya.
Federal
Emergency
ManagementAgency
.2000.
Prestandard
AndCommentary
For The
SeismicRehabilitation
Of
Buildings
(FEMA 3561. Washington, USA.Pamungkas,
A.
danErny Harianti.
2009.Gedung
Beton Bertulang
Tehan Gempa. ITS Press, Surabaya.Pradika,R.
2012.
Perencanaan
DqnEvaluasi
Kinerja
GedungA
RusunawaGunungsari Menggunaknn Konstruksi
Baja
Berbasis KonsepKinerja
DenganMetode
Pushover
Analysis.
InstitutProceeding
fESAT (Psikorogi, Ekonomi, sastra, Arsitektur & Teknik
sipir)
vor. 5 oktober 2013Bandung, 8-9 Oktober
2013
|SSN:185g_2559
Teknolggi
Sepuluh
Nopember, Surabaya.Priambodo,
A.
2012.
Studi
pengaruhKelangsingan
Gedung
TerhadapAnalisis
Pushover
Pada
GedungBertingkat Beton Bertulang.
Institut
Teknologi
Sepuluh
Nopember, Surabaya.Ridwan. 2011.
Studi
KomparasiAnalisis
Pushover
Portal
Beton
Bertulang
Dinding Pengisi Bata
MenggunaknnModel
Fema
273
Dan
Saneinejad-Hobbs.
Vol
l0
,No
l.
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Riau.Risdanareni,
P. 2010 Analisis
pengaruhVariasi
Hubungan
TeganganRegangan
Beton
Dan
BentangBangunan
TerhadapKinerja
Struktur
Rangka Tiga Dimensi Dengan Metode
Nonl
inier
Pushover. InstitutTeknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya.Tajunnisa,
Y
2012. Earthquake-ResistantDesign
Of
Building
llith
pushoverAnalysis. Institut Teknologi
SepuluhNopember, Surabaya.
T-72