• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Perusahaan Waterboom Cikarang

Water Boom Lippo Cikarang adalah wisata air yang didesign khusus sebagai Taman Rekreasi Air Kelas Dunia dengan konsep nuansa alam Bali yang eksotik. Berbagai macam aktivitas dan atraksi Air yang menarik, unik, mengasyikkan dan penuh petualangan bagi anak-anak, remaja sampai dewasa dapat menikmati wisata air waterboom cikarang. Waterboom cikarang berdiri tanggal 23 maret 1998, hingga saat ini waterboom cikarang sudah berusia 14 tahun. Waterboom cikarang adalah wisata air yang dibawahi oleh PT TIRTA LOKA SENTOSA. Waterboom cikarang memiliki profile sebagai berikut:

Nama Tempat : Waterboom Lippo Cikarang

Manajemen : PT TIRTA LOKA SENTOSA

Lokasi : Jl. Madiun Kav 115 Lippo CikarangBekasi 17550

Nomer telepon : (021) 89907814, 89909467-68

Fax : 021 89909469

Website : http://www.waterboomlippocikarang.com

(2)

Harga Tiket Masuk : Senin – Jumat : Rp. 55.000,

Sabtu, Minggu, Hari Libur : Rp. 75.000.

Jam Operasional : 7 hari dalam seminggu

Senin – Jumat : 09.00 – 18.00

Sabtu, Minggu, Hari Libur & Liburan: 08.00 – 19.00

Luas Area : 3.4 Ha

Kapasitas Pengunjung : Peak Capacity : 4500 orang

Comfortable Capacity : 3500 orang

Parkir : 500 kendaraan roda empat

Lama Berkunjung : 3 – 6 jam

FASILITAS UTAMA

Seluncur Dewasa

Meluncur dari ketinggian 17 m di atas permukaan tanah bersama Ban Karet membawa kita menelusuri kelokan yang mendebarkan, juga dapat meluncur dari ketinggian 14 m dengan nyaman di atas Kaki – Kaki Gurita Raksasa yang dikelilingi oleh pepohonan yang rindang dan teduh.

(3)

Sungai Arus Dewasa (Buai Apung – Apung)

Dengan kedalaman 1.20 m sepanjang 280 m, mengalir santai bagai dibuai arus sungai dihiasi dengan air terjun, pancuran bambu yang mengalirkan air diantara rerimbunan pepohonan.

Kolam Dewasa (Kolam Ceria)

Berbagai macam aktivitas dan atraksi air memancing keceriaan, ditambah kenyamanan pijatan air “Whirpool” disepanjang sisi kolam santai yang berkedalaman 1.50 m

Kolam Anak – anak

Kolam berkedalaman 40 cm ini khusus untuk anak – anak dengan tinggi badan di bawah 1.20 m, dilengkapi permainan yang menarik seperti meluncur di Keong Raksasa, berpetualang di Kapal Siba Terompah yang dihiasi dengan meriam – meriam dan setiap tembakannya akan mengeluarkan semburan air yang kencang, bermain air bersama jek jak muncrat dan Perosot Tebing berketinggian 6 m, meluncur menelusuri bukit rimbun bagaikan berada di atas kereta luncur bawah tanah menembus rerimbunan pohon dan tanaman yang dijamin pasti menyenangkan.

Kolam Arus Anak (Jeram Berang – berang)

Kolam yang berkedalaman 60 cm panjang 160 cm, yang diperbanyak permainan – permainan seperti Kisaran Pusing – pusing yang berputar membentuk pusaran melingkar membuat ban yang kita tumpangi akan bergoyang-goyang

(4)

terombang-ambing sejenak, Arus Berontak yang membuat kita bingung harus memilih salah satu sampai pada Jeram Berang – berang yang bergejolak serta akan terus menelusuri Lorong Penyu sepanjang 20 m, bersuasana gelap, samar-samar, penuh misteri.

High Ropes (Arena Tantangan Tali)

Elvis walk,Two line bridge, Cargo net dan Sky Free adalah beberapa diantara tantangan talki yang bersifat interaktif dan penuh petualangan. Di arena peserta secara individu melakukan kegiatan tantangan di atas tali temali yang telah dijalin dalam beberapa jenis rangkaian dan direntangkan bak jembatan antara menara kayu yang 1,2,3 dan 4 hingga menciptakan pengalaman dengan kesan yang berbeda – beda pada setiap tantangannya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah :

Keluar dari batasan diri (rasa takut, tidak percaya diri). Mengatasi kekhawatiran terhadap situasi yang tidak biasa dan memotivasi diri.

FASILITAS PENUNJANG

Water Boom Aqua Spa

Terinspirasi dari tradisi masyarakat Bali yang memiliki kepercayaan bahwa air merupakan elemen yang berkekuatan suci untuk “membersihkan” dan “menyembuhkan”, Water Boom Aqua Spa didesain khusus dengan menampilkan suasana kampoeng Bali yang asri dengan ritual rawatan air.

(5)

Restaurant & Café

Resto ber AC dengan kapasitas 100 orang, dilengkapi dengan Bar counter ini, menyajikan menu Indonesia dan Internasional yang dikemas dalam bentuk penyajian yang etnik dan menarik bersama hiburan musik dan lagu yang energik.

Food Court

Fasilitas tempat makan yang menyediakan berbagai menu makanan.

Outdoor Sports

- Volley Pantai - Volley Air

- 3 on 3 Basket Ball

Warung Lucu – lucu (Souvenir Shop)

Menjual beragam souvenir Water Boom Lippo Cikarang sampai dengan keperluan renang seperti : Baju Renang, Handuk, Bath Set dan lain sebagainya.

Lain – lain

- Griya Ganti Pria & Wanita - Ruang dan Fasilitas P3K - Telepon Umum

- Ruang Menyusui Balita - Loker Penyimpanan Barang - Toilet tersebar di taman

(6)

3.2 Visi dan Misi perusahaan 3.2.1 Visi

1. Menjadi taman rekreasi air yang terkemuka di indonesia 3.2.2 Misi

1. Waterboom adalah rekreasi yang bergaya unik bali dan taman yang ramah akan lingkungan.

2. rekreasi keluarga yang menyenangkan, lingkungan yang bersih dan terjaga, program pendidikan, kegiatan air yang profesional.

3. Menawarkan paket yang inovatif dan program loyalitas pelanggan yang memberikan kontribusi yang baik dan sehat.

3.3 Logo

WATER BOOM – LIPPO CIKARANG

(7)

Warna biru : menggambarkan air yang segar.

Warna merah : menggambarkan sensasi yang menyenangkan dan seru pada saat meluncur.

Warna hijau : menggambarkan bahwa saat meluncur pada wahana yang di sediakan pengunjung dapat menikamati hijau nya pepohonan yang asri sebelum sampai meluncur.

Warna kuning : menggambarkan cerahnya dan membangun kecerian pada wisata air waterboom

Gambar orang : menggambarkan keceriaan dan asyiknya pada saat menikmati wahana di waterboom cikarang.

Gambar seluncur : menggambarkan waterboom cikarang menyajikan wahana tantangan air yang mengasyikan

3.4 Struktur Organisasi

General Manager

Public Relations & Marketing Promotion General Admin Purchase Finance Akuntan HRD Hospitality Admin HRD Koordinasi event

(8)

3.5 Metode Penelitian

3.5.1 Metode Penelitian Data

Metode deskriptif-kualitatif adalah menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat. Peneliti membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatat dalam buku observasi (Elvinaro Ardianto, 2010:6)

Dalam pembahasan ini alasan penulis menggunakan metodelogi kualitatif karena penulis ingin menggali informasi yang di dapat dari pihak public relation mengenaistrategi public relation untuk meningkatkan citra melalui event hut waterboom cikarang yang ke-14.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tehnik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi-informasi serta data-data yang dibutuhkan, antara lain;

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama atau tangan pertama di lapangan.Sumber data bisa responden atau subjek riset dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, dan observasi. (Kriyantono,2006:41). Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi.

(9)

a. Wawancara mendalam (In-Depth Interview)

Wawancara mendalam (In-Depth Interview) adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. (kriyantono, 2006:102)

b. Observasi partisipan

Observasi partisipan adalah peneliti mengamati kehidupan individu atau kelompok dalam situasi rill tanpa dikontrol atau diatur secara sistematis. (Kriyantono, 2006:102)

Observasi ini dilakukan agar dapat memperkuat hasil wawancara sebagai salah satu sumber yang diperoleh dari data primer. Sehingga informasi yang di dapat dari sumber pertama bukan hanya dari wawancara saja namun juga dari observasi. Observasi ini dilakukan karena peneliti ikut terlibat dalam acara event hari ulangtahun Waterboom Cikarang tersebut.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder (Rahmat Kriyantono 2006:42). Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dalam pembahasan ini selain mendapatkan informasi dari data primer juga menggunakan data sekunder

Untuk pembahasan mendapatkan data sekunder tersebut maka penulis akan melakukan teknik pengumpulan data, antara lain adalah :

(10)

a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi peneliti sosial untuk menelusuri data historis. Sebagian besar data tersedia dalam bentuk surat catatan harian , kenang kenangan, dan laporan (Elvinaro Ardianto, 2010:167)

b. Kepustakaan

Dalam hal ini penulis menggunakan tehnik pengumpulan teori atau pemikiran para ahli yang tertulis mengenai informasi yang berkaitan dan yang relevan sehingga dapat menunjang kebeneran dari penilitian. Sumber kepustakaan tersebut bersal dari buku-bukudan jurnal yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan ini, berdasarkan kepustakaan tersebut diharapkan agar dapat mendukung dalam hal memberikan penjelasan tentang segala hal yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

3.5.3 Tehnik Validitas Data

Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan validitas data trustwothinnes. Validitas trustworthinnes yaitu menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas menurut apa yang dialami, dirasakan, atau dibayangkan. (Rachmat kriyantono, 2006:71)

(11)

Analisis triangulasi adalah menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenerannya dengan data empiris (sumber data lain yang tersedia). (Rachmat kriyantono, 2006:72)

Teknik metode mengecek keabsahan temuan riset. Triangulas metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu tehnik pengumpulan data untuk mendapatkan yang sama. (Rachmat kriyantono, 2006:73)

3.5.4 Teknik Analisis Data

Data-data yang telah diperoleh lalu dilanjutkan dengan memproses analisis data. Menurut model Miles dan Huberman (Prastowo, 2011:242-248) tehnik yang digunakan dalam menganalisis terbagi menjadi tiga langkah yaitu; 1. Reduksi data

Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data ini berlangsung secara terus-menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Selama pengumpulan data berjalan, terjadilah tahapan reduksi selanjutnya (membuat ringkasan, mengode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, dan menulis memo). Reduksi data ini bahkan berjalan hingga setelah penelitian di lapangan berakhir dan laporan lengkap tersusun.

2. Penyajian data

Penyajian data disinimerupakan sekumpulan informasi tersusun yang membri kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan

(12)

melihat penyajian-penyajian, kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan atas pemahaman yang kita dapat dari penyajian-penyajian tersebut.

3. Menarik kesimpulan/verifikasi

Pada langkah ketiga ini menurut Miles dan Huberman (2007: 19), mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi.

Alasan penulis menggunakan analisis ini dikarenakan data-data yang telah di dapat merupakan data pilihan yang sesuai dengan pembhasan yang ada, lalu di kumpulkan atau disusun menjadi satu pengelompokan, dan dari pengelompokandata untuk menarik kesimpulan tersebut tercipata sebab dan akibat dari permasalahan yang terjadi, sehingga alur pada pembahasan ini dapat lebih jelas.

3.5.5 Partisipan dan Objek Penelitian

Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan maka penulis menyadari memerlukan informan atau partisipan. Informan berasal dari key informan yaitu public relations waterboom cikarang dan informan pengunjung event hut waterboom cikarang. Objek penelitian waterboom cikarang.

3.5.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang digunakan pada penelitian ini yaitu waterboom cikarang yang berlokasi di Jl. Madiun Kav 115 Lippo CikarangBekasi 17550. Penelitian dilakukan mulai tanggal 23 maret 2012 pada perayaan ulang tahun waterboom cikarang yang ke-14.

(13)

3.6 Permasalahan

Penulis melihat bahwa pihak waterboom cikarang hingga saat ini tetap eksis dan citra yang makinmeningkatwalaupun banyak pesaing arena wisata air, dan hal tersebut menjadi alasan permasalahan dari penulis ini untuk mengtahui bagaimana strategi public relations waterboom cikarang yang terjadi terkhususnya dalam pembahasan ini mengenai strategi public relations ersebut melalui event hut waterboom cikarang yang ke-14.

3.7 Alternatif Pemecehanan masalah

Strategi public relations menitik beratkan pada permasalahan yang terjadi oleh sebab itu hal yang dilakukan fokus pada penyelesaiaan masalah dengan cara mengetahui penyebab masalah. Permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini adalah dimana waterboom cikarang ingin meningkatkan citra nya lewat event hut waterboom cikarang ke 14. Oleh sebab itu strategi public relations nya harus menitikberatkan pada tindakan yaitu target pengunjung harus sesuai segmen agar citra perusahaan dapat meningkat. Hal tersebut sesuai dengan teori Strategi public relation (1990) menurut Ahmad S. Adnanputra, presiden institut bisnis dan manajemen jayakarta, pengertian strategi public relations adalah alternatif yang optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations. (Ruslan, 2006:134).

Gambar

Gambar 3.1 Logo
Gambar orang : menggambarkan keceriaan dan asyiknya pada saat menikmati wahana di  waterboom cikarang

Referensi

Dokumen terkait

Agar diperoleh kondisi jaringan irigasi air tanah (JIAT) yang dapat berfungsi dengan baik dan lancar dalam mendistribusikan air irigasi, maka model partisipasi aktif P3A

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang peran pertumbuhan ekonomi dalam menurunkan kemiskinan di tingkat provinsi di Indonesia tahun 2004–2012, maka diperoleh

menyusun perumusan kebijakan umum yang meliputi ruang lingkup pengembangan perekonomian dengan bidang garapan urusan perindustrian, perdagangan, ketenagakerjaan,

Untuk pengelolaan dengan asas lestari dan hasil yang maksimum perlu perencanaan dalam satu Kelas Perusahaan Cendana di dalam kawasan hutan dan Hutan Rakyat untuk pengembangan di

Komponen produksi pada tanaman jarak pagar diataranya adalah jumlah bunga betina, rasio bunga betina dan jantan, jumlah buah yang jadi, jumlah biji per buah dan bobot kering

Skor hidung berair selama 8 minggu kelompok BCG dan kontrol Gambar 4 tampak skor gejala hidung berair juga terjadi penurunan dengan perbedaan bermakna baik pada kelompok BCG

KLASI+IKASI SALRAN TRANSMISI ,ER-ASARKAN TEGANGAN /ransmisi tenaga listrik sebenarnya tidak hanya penyaluran energi listrik dengan menggunakan tegangan tinggi dan melalui saluran

Orang tua yang mempunyai pola asuh otoriter sebagian besar memiliki balita yang tingkat konsumsi makanan dalam kategori difisit, tapi sebagian besar juga balita terdapat