• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Penilaian Produk Pada Pembelajaran Matematika Berbasis Cooperative Learning Tipe Stad Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Penilaian Produk Pada Pembelajaran Matematika Berbasis Cooperative Learning Tipe Stad Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun 2016/2017"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

IMPLEMENTASI PENILAIAN PRODUK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN 2016/2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh

VERA EKA LUKSANATIN A410130073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)

ii 1. Dr. Sumardi, M.Si

(Ketua Dewan Penguji) 2. Drs. Ariyanto, M.Pd

(Anggota I Dewan Penguji) 3. Dra. Sri Sutarni, M.Pd

(4)

iii

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di sustu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

(5)

IMPLEMENTASI PENILAIAN PRODUK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN 2016/2017

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahwa guru di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo sudah memahami tentang penilaian produk pada pembelajaran matematika berbasis cooperative learning tipe STAD, mendeskripsikan implementasi penilaian produk dalam pembelajaran matematika berbasis cooperative learning tipe STAD, mendeskripsikan kendala implementasi penilaian produk pada pembelajaran matematika berbasis cooperative learning tipe STAD. Berdasarkan pendekatannya penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu kelas VIIIA SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo yang berjumlah 25 siswa. teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, penugasan, tes, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik yaitu dengan membandingkan data hasil dari observasi, wawancara, penugasan, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: (1) guru di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo belum memahami secara jelas tentang penilaian produk, sehingga belum menerapkan dalam pembelajaran matematika secara optimal. (2) Penilaian produk berbasis cooperative learning tipe STAD dilaksanakan melalui tahapan penyampaian materi, belajar dalam kelompok, penilaian, dan pengakuan tim. Implementasi penilaian produk berbasis cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan dalam berdiskusi, keberanian dalam berpendapat, kreativitas dalam pembuatan produk, sehingga rata – rata post test siswa mengalami peningkatan, karena dengan membuat produk memberikan pengalaman belajar kepada siswa dan dapat memudahkan dalam memahami konsep materi pembelajaran. (3) kendala yang dihadapi dalam penelitian adalah siswa tidak memperhatikan penjelasan peneliti, kurangnya keantusiasan siswa, pembuatan perangkat penilaian produk, dan alokasi waktu dalam mengimplementasikan penilaian produk.

Kata kunci: implementasi, STAD, pembelajaran, penilaian produk.

Abstract

This study aims to describe that teachers in SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo already understand about product assessment on learning mathematics-based cooperative learning type STAD, describe the implementation of product assessment in learning mathematics-based cooperative learning type STAD, describe the implementation of product assessment constraints on learning mathematics-based cooperative learning Type STAD. Based on the approach of this research is descriptive qualitative research. The subject of this research is class VIIIA SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo which amounts to 25 students. Data collection

(6)

2

techniques using observation, interviews, assignments, tests, and documentation. Validity of data is done by triangulation technique that is by comparing data result from observation, interview, assignment, test, and documentation. Data analysis technique is done by data reduction, data presentation, and data verification and conclusion. Based on the result of research, it can be concluded that: (1) teachers in SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo have not clearly understood the product assessment, so it has not applied in optimum mathematics learning. (2) STAD cooperative learning based product assessment is conducted through the stages of material delivery, group learning, assessment, and team recognition. Implementation of STAD type cooperative learning based product evaluation can increase the activity in discussion, courage in opinion, creativity in making product, so that the average post test of student has increased, because by making product give experience learn to student and can ease in comprehending concept of learning material . (3) obstacles encountered in the study are the students did not pay attention to the explanation of the researcher, the lack of student enthusiasm, the making of the product assessment tool, and the time allocation in implementing the product assessment.

Keywords: implementation, STAD, learning, product-assesment.

1. PENDAHULUAN

Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia, dan berupaya mendidik menjadi manusia yang berkepribadian baik. Dewasa ini, peran pendidikan sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan kemajuan pengetahuan dan teknologi global. Pembaharuan pendidikan dalam segala bidang terus dilakukan untuk menstabilitasi dampak globalisasi yang semakin pesat. Salah satu aspek pembaharuannya ialah pendidikan matematika.

Pendidikan matematika sebagai upaya mencerdaskan bangsa dengan mengembangkan disiplin ilmu dan kerangka berfikir logis. Matematika merupakan ilmu yang universal. Dalam pembelajaran matematika peserta didik dilatih untuk berpikir kritis, analitis, kreatif dan berusaha memberikan pengalaman belajar yang bermanfaat. Namun kenyataannya sangat disayangkan, nilai matematika di Indonesia tergolong masih rendah.

Berdasarkan hasil survei PISA (Programme for International Student Assesment) pada tahun 2015 mengenai kemampuan siswa dalam bidang matematika menyatakan Indonesia berada pada urutan ke-65 dengan nilai rata-rata 386 dari 72 negara peserta PISA (http://kemdikbud.go.id). Sedangkan hasil ujian nasional pada mata pelajaran matematika SMP tahun ajaran 2014/2015

(7)

3

rata-rata 56,28. Rata-rata nilai ujian nasioanal matematika SMP pada Provinsi Jawa Tengah tahun ajaran 2014/2015 adalah 47,43 dan rata-rata nilai ujian nasioanal matematika SMP pada kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015 adalah 49,11 dengan nilai terendah 12,5 dan nilai tertinggi 100. (http://kemdikbud.go.id)

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo, penilaian matematika yang telah diterapkan didominasi dari hasil akhir siswa dalam mengerjakan soal tertulis baik secara individu maupun kelompok. Untuk itu perlu diperhatikan adanya penilaian proses, dimana penilaian ini mengutamakan proses belajar peserta didik secara bertahap yaitu persiapan, proses, dan penilaian. Dengan mengedepankan proses belajar peserta didik dapat menguatkan komunikasi antara guru dengan peserta didik. Selain itu, guru dapat mengetahui proses belajar masing-masing peserta didik lebih detail dan mengevaluasi kesulitan peserta didik secara tepat. Salah satu model penilaian yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika yaitu penilaian produk.

Penilaian produk merupakan salah satu pengukuran relevansi peserta didik pada penilaian autentik. Menurut Suwandi (2011: 105) menyatakan bahwa penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Partisipasi pada peserta didik sangat mempengaruhi keberhasilan pembelajaan matematika. Peserta didik hanya mendengarkan dan belum tentu paham, pembelajaran menjadi monoton dan peserta didik merasa bosan. Oleh karena itu diperlukan pengembangan pembelajaran matematika berbasis

cooperative learning tipe STAD yang melibatkan siswa dalam setiap tahap pebelajarannya. Menurut Trianto (2011: 41) menyatakan bahwa pembelajaran yang bernaung dalam teori kontruktivis adalah kooperatif. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian mengenai implementasi penilaian produk pada pembelajaran matematika berbasis cooperative learning

tipe STAD kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo tahun 2016/2017. Tujuan penelitian ini: mendeskripsikan implementasi penilaian produk dalam pembelajaran matematika berbasis cooperative learning tipe STAD,

(8)

4

mendeskripsikan kendala implementasi penilaian produk pada pembelajaran matematika berbasis cooperative learning tipe STAD.

2. METODE PENELITIAN

Berdasarkan pendekatannya penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu kelas VIIIA SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo yang berjumlah 25 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018 dengan tiga pertemuan menyesuaikan jadwal mata pelajaran matematika di kelas VIII A. Data yang diperoleh menggunakan data deskriptif yang mana data tersebut berupa narasi atau kata-kata. Sumber data yang diberoleh dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. sumber data primer diperoleh langsung dari informan yang terdiri dari kata-kata dan tindakan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan para Guru Matematika SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari dokumen, buku-buku, artikel, jurnal ilmiah, serta data relevan yang dapat diakses online melalui internet. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, penugasan, tes, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik yaitu dengan membandingkan data hasil dari observasi, wawancara, penugasan, tes, dan dokumentasi.. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data serta penarikan kesimpulan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian diawali dengan memasukkan surat ijin penelitian pada bulan November 2016 kepada pihak sekolah utamanya kepala sekolah. Peneliti bermaksud akan melaksanakan penelitian di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo untuk memenuhi tugas perkuliahan yaitu skripsi. Sebelum dilakukannya penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan guru matematika SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo yaitu Bapak Wagimo, S.Pd. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo sudah mengetahui tentang penilaian produk, namun belum menerapkannya pada kelas VIII dikarenakan guru kesulitan dalam membuat perencanaan perangkat

(9)

5

pembelajaran penilaian produk berbasis cooperative learning tipe STAD dan sumber daya manusia yang terbatas. Upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas, peneliti bermaksud untuk mengimplementasikan penilaian produk pada pembelajaran matematika berbasis cooperative learning

tipe STAD.

Pembelajaran Matematika berbasis cooperative learning tipe STAD dalam penelitian ini dilakukan selama tiga pertemuan pada bab lingkaran kelas VIII semester genap tahun ajaran 2016/2017. Penelitian pada pertemuan pertama ini dilakasanakan pada hari Jum’at, 27 Januari 2017 di kelas VIII A SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo dengan KD 4.1 yaitu menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran. Penelitian pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 3 Februari 2017 dengan KD 4.2 yaitu menghitung keliling dan luas lingkaran. Penelitian pada pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Februari 2017 dengan KD 4.3 yaitu menggunakan hubungan sudut pusat dan sudut keliling, panjang busur dan luas juring dalam pemecahan masalah. Kegiatan kooperatif tipe STAD dilakukan dengan beberapa tahap yaitu pendahuluan, penyampaian materi, belajar dalam kelompok, penilaian dan penutup.

Dalam proses pembelajaran tersebut terdapat penugasan yang berupa tugas kelompok digunakan untuk mengamati aktivitas siswa yang meliputi keaktifan dalam diskusi kelompok, keberanian bertanya dan mengemukakan pendapat, dan kreativitas dalam membuat produk. Sedangkan diakhir setiap pertemuan guru diberikan post test untuk mengukur perkembangan hasil belajar masing-masing siswa.

(10)

6

Dari hasil penilaian produk setiap kelompok pada pertemuan pertama diatas, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata siswa pada tahap persiapan (ketepatan memilih bagian-bagian lingkaran) diperoleh skor 3,4. Pada tahap proses pembuatan produk (ketepatan membuat bagian-bagian lingkaran) mendapat skor 3,6. Sedangkan pada tahap penilaian akhir produk yang penilaiannya meliputi : (a) ketepatan pemasangan bagian-bagian lingkaran, (b) ketepatan bentuk bagian-bagian lingkaran sebagai produk akhir dan (c) kerapian bentuk bagian-bagian lingkaran sebagai produk akhir diperoleh skor berturutan yaitu 2,9 ; 2,9 ; dan 3,2.

(11)

7

Dari hasil penilaian produk setiap kelompok pada pertemuan pertama diatas, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata siswa pada tahap persiapan (ketepatan menentukan bagian-bagian lingkaran) diperoleh skor 3,8. Pada tahap proses pembuatan produk (ketepatan membuat bagian-bagian lingkaran) mendapat skor 3,8. Sedangkan pada tahap penilaian akhir produk yang penilaiannya meliputi : (a) ketepatan pengukuran bagian-bagian lingkaran, (b) ketepatan perhitungan bagian-bagian lingkaran sebagai produk akhir dan (c) kelengkapan bagian-bagian lingkaran sebagai produk akhir diperoleh skor berturutan yaitu 3,9 ; 3,7 ; dan 2,6.

(12)

8

Dari hasil penilaian produk setiap kelompok pada pertemuan ketiga diatas, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata siswa pada tahap persiapan (ketepatan menentukan bagian-bagian lingkaran) diperoleh skor 4. Pada tahap proses pembuatan produk (ketepatan membuat bagian-bagian lingkaran) mendapat skor 4. Sedangkan pada tahap penilaian akhir produk yang penilaiannya meliputi : (a) ketepatan pengukuran bagian-bagian lingkaran, (b) ketepatan perhitungan bagian lingkaran sebagai produk akhir dan (c) kelengkapan bagian-bagian lingkaran sebagai produk akhir diperoleh skor berturutan yaitu 4; 3,4 ; dan 3,4.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada saat kegiatan keeompok terjadi peningkatan persentase keaktifan dalam diskusi, pada pertemuan pertama 41,67% (10 anak), pertemuan kedua 50,00% (12 anak) dan pertemuan ketiga 75,00% (18 anak). Persentase keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat pada pertemuan pertama 29,16% (7 anak), pertemuan kedua 41,67% (10 anak), dan pertemuan ketiga 50,00% (12 anak). Persentase kreativitas siswa dalam proses pembuatan produk pada pertemuan pertama 50,00% (12 anak), pertemuan kedua 70,83% (17 anak), dan pertemuan ketiga 79,16% (19 anak). Peningkatan persentase keaktifan, keberanian, dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

(13)

9

Gambar 1. Peningkatan Aktivitas Siswa

Hasil belajar matematika yang mengoptimalkan kemauan belajar yang tinggi, ulet, dan menjunjung tinggi kerja sama. Dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata post test yang diperoleh pada pertemuan pertama 65,25, pertemuan kedua diperoleh nilai rata-rata 75,75 dan pertemuan ketiga diperoleh nilai rata-rata 84,04. Kenaikan nilai rata-rata siswa dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00% Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga Keaktifan Keberanian berpendapat Kreativitas 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan ketiga

Kenaikan Nilai Rata-rata Post Test Siswa

Kelas VIII A

Kenaikan Nilai Rata-rata Post Test Siswa Kelas VIII A

(14)

10

Penelitian ini mengimplementasikan penilaian produk pada pembelajaran matematika berbasis cooperative learning tipe STAD kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo, siswa mengalami peningkatan prestasi yang berangsur-angsur menjadi lebih baik dalam kurun waktu tertentu. Dalam penilaian post test yang diberikan mengalami peningkatan rata-rata dari setiap pertemuan. Hasil penelitian ini diperkuat dari penelitian Idha Novianti (2013) yang menyatakan bahwa Model Student Team Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa dibandingkan model pembelajaran konvensional dengan motivasi tinggi, menengah atau rendah.

Selain peningkatan prestasi, siswa juga mengalami peningkatan pada aktivitas belajar matematika yaitu keaktifan, keberanian, kreativitas siswa. Hasil penelitian ini diperkuat penelitian U Nugroho dan Hartono (2009) menunjukkan bahwa menggunakan STAD berorientasi keterampilan proses dapat meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa. Selain itu, didukung hasil penelitian Hassarudin Hafid, dkk (2013) menunjukkan bahwa cooperative learning model type STAD dapat meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran sains di sekolah.

Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan penelitian tentang implementasi penilaian produk di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo pada saat siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, kurangnya keantusiasan siswa, alokasi waktu dalam mengimplementasikan penilaian produk, dan pembuatan perangkat penilaian produk yaitu pembuatan lembar kerja siswa, pembuatan rubrik penskoran produk dan alokasi waktu ketika praktik dalam proses pembelajaran, diperkuat dengan penelitian Fitria Wahyu Pinilih, dkk (2013) yang meneliti tentang pengembangan instrumen penilaian produk pada pembelajaran IPA untuk SMP. Instrumen penilaian produk pada penelitian ini terdiri dari 3 aspek yaitu aspek perencanaan, proses, dan pelaporan (penilaian). Penilaian guru dapat digunakan oleh guru yang memiliki kreativitas tinggi sehingga mampu mengkreasikan penugasan yang diberikan kepada siswa, serta

(15)

11

dapat digunakan kepada siswa yang memiliki kemauan belajar yang tinggi, kreatif, ulet, serta menjunjung tinggi kerjasama.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu tentang implementasi penilaian produk pada pembelajaran matematika berbasis

cooperative learning tipe STAD di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo dapat disimpulkan bahwa guru di SMP Muhammadiyah 1 Sukoharjo belum mengetahui secara jelas tentang penilaian produk tetapi belum menerapkan di kelas secara optimal. Peneliti melakukan penelitian mengimplementasikan penilaian produk mpada pembelajaran matematika dapat meningkatkan prestasi dan hasil belajar matematika yang mengoptimalkan kemauan belajar yang tinggi, ulet, dan menjunjung tinggi kerja sama. Penilaian produk berbasis

cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan dalam berdiskusi, keberanian dalam berpendapat, kreativitas dalam pembuatan produk, sehingga rata – rata post test siswa mengalami peningkatan, karena dengan membuat produk memberikan pengalaman belajar kepada siswa dan dapat memudahkan dalam memahami konsep materi pembelajaran.Adapun kendala yang dihadapi dalam penelitian adalah siswa tidak memperhatikan penjelasan peneliti, kurangnya keantusiasan siswa, pembuatan perangkat penilaian produk, dan alokasi waktu dalam mengimplementasikan penilaian produk.

PERSANTUNAN

Dr. Sumardi, M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan pengarahan, motivasi dan bimbingan penuh kesabaran kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini dengan baik.

DAFTAR PUSTKA

Hafid, Hasaruddin. 2013. “Application Cooperative model type STAD (Student Teams Achievement Divison) to increase mastery of students learning result of Grade VI Elementary School Kasi – Kassi Makassar”. The International Journal’s Research Journal of Science & IT Management, 2(5) : 27-36.

Kemendikbud. 2016. Hasil Survei PISA Peningkatan Capaian Indonesia termasuk Empat Besar. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitan

(16)

12

dan Pengembangan. Diakses pada 30 Mei 2017; dari http://kemdikbud.go.id.

Kemendikb . 2016. Hasil Ujian Nasional Tingkat SMP/MTs. Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitan dan Pengembangan.

Diakses pada 30 Mei 2017; dari http://kemdikbud.go.id.

Novianti, Idha. 2013. Experimentation Cooperative Learning Student Team Achievement Division (STAD) Type Viewed From Learning Motivation.

Asian Journal of Education and e-Learning, 1(5) : 272-276

Nugroho, U & Hartono. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5 : 108-112

Nurgiantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.

Yogyakarta : BPFE.

Pinilih, Fitria Wahyu, dkk. 2013. Pembangan Instrumen Penilaian Produk pada Pembelajaran IPA untuk Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika, 1(2) : 23-27

Suwandi, Sarwiji. 2011. Model Asesmen dalam Pembelajaran. Surakarta : Yuma Pusaka.

Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi pustaka.

Gambar

Gambar 1. Peningkatan Aktivitas Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Bilamana salah satu Pihak memerlukan kerjasama dengan pihak lain di luar Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok untuk kegiatan komersial yang dihasilkan

Penulisan keramik raku fungsional ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penciptaan dan hasil karya keramik fungsional dengan ide dasar penyu. Serta menjelaskan

Fenomena yang terjadi saat ini adalah jual beli atau pengalihan fung- si harta benda wakaf yang dikarena- kan sudah tidak dapat difungsikan lagi secara

Puji syukur ke hadirat Allah Swt, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Inventarisasi dan Identifikasi Musuh Alami pada

Kombisasi dari dua topologi berbeda berpadu menjadi satu bentuk baru pada sistem jaringan komputer, pengertian diatas merupakan pengertian dari..A. Client server merupakan

Skripsi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.Universitas Sumatera Utara. Sriatun,O

Berdasarkan hasil analisis data dengan uji t menunjukkan bahwa tujuan dari model bimbingan kelompok dengan teknik simulasi untuk meningkatkan kecerdasan emosi telah

Berdasarkan refleksi awal, peneliti mengadakan pengamatan serta mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan pembelajaran di TK Al-Islah yang bersifat konvensional