• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Konsumen Terhadap Strategi Bauran Pemasaran Hotel Mirah Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respon Konsumen Terhadap Strategi Bauran Pemasaran Hotel Mirah Bogor"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RESPON KONSUMEN TERHADAP STRATEGI

BAURAN PEMASARAN HOTEL MIRAH BOGOR

Oleh:

DETHYA DEWI FEBRINA

H24101001

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

Dethya Dewi Febrina. H24101001. Analisis Respon Konsumen Terhadap Strategi Bauran Pemasaran Hotel Mirah Bogor. Di bawah bimbingan Lien Herlina.

Hotel Mirah merupakan salah satu dari sekian banyak usaha akomodasi di kota Bogor. Dengan menawarkan produknya yaitu berupa pelayanan dan berbagai fasilitas, Hotel Mirah turut bersaing dengan hotel-hotel lain yang berada di kota Bogor untuk memperbesar pangsa pasarnya. Hingga saat ini Hotel Mirah memiliki pangsa pasar yang masih jauh lebih kecil dibandingkan pangsa pasar hotel lainnya dikarenakan tingkat hunian yang dimiliki rata-rata masih dibawah nilai tingkat hunian Hotel Mirah pada saat Break Even Point. Dalam menghadapi persaingan bisnis saat ini pihak Hotel Mirah harus mampu menerapkan strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang tepat sehingga kepuasan pelanggan dapat terpenuhi, yang akhirnya akan didapat loyalitas konsumen dan pangsa pasar yang semakin meningkat.

Tujuan penelitian ini adalah 1. Mengidentifikasi karakteristik umum konsumen Hotel Mirah, 2. Mengkaji pelaksanaan strategi ba uran pemasaran yang dijalankan oleh Hotel Mirah saat ini, 3. Menganalisis penilaian konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran Hotel Mirah, dan 4. Memformulasikan Alternatif strategi bauran pemasaran sebagai implikasi dari penilaian konsumen. Pengumpulan data dilakukan dari data primer dan sekunder. Analisa data dilakukan melalui tahapan penyebaran kuesioner dan diagram kartesius importance-performance analysis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tamu Hotel Mirah lebih banyak tamu laki-laki (62%) dibandingkan wanita (38%). Golongan usia responden dengan persentase terbesar adalah usia 31-40 tahun (46%). Di Hotel Mirah sebagian besar responden yang ditemui adalah pegawai negeri/pegawai BUMN (58%). Pendidikan terakhir responden cukup bervariasi, dengan persentase terbesar yaitu S-2 (41%). Dan mayoritas responden Hotel Mirah memiliki rata-rata pengeluaran setiap bulannya sebesar kurang dari Rp.2.000.000,00 (39%).

Strategi bauran pemasaran yang dijalankan Hotel Mirah saat ini adalah sebagai berikut.

Product : Hotel Mirah menawarkan sebanyak 7 kamar tipe Standard, 12 kamar tipe Deluxe, 34 kamar tipe Excecutive, dan 3 Suites Room kepada para pelanggannya. Restaurant menyediakan aneka hidangan Internasional cepat saji seperti masakan Eropa, Thailand, dan tentunya masakan Indonesia. Fasilitas meeting room Pakuan Room (kapasitas 100-150 orang), Lunna Room

(kapasitas 15-20 orang), Mega Mendung (30 -40 orang). Fasilitas lain yang dimiliki Hotel Mirah diantaranya paket pernikahan, paket ulang tahun, kolam renang (sedang dalam perbaikan),

Laundry, tempat parkir, room service 24 jam, photo copy & faximile. Diprogramkan pada Bulan Pebruari 2006 Hotel Mirah telah dapat menyediakan fasilitas Hot spot, akses internet tanpa kabel.

Price : Penetapan harga yang dilakukan Hotel Mirah terhadap produk yang ditawarkan, disesuaikan dengan biaya operasional perusahaan, perbandingan harga yang ditawarkan oleh pesaing dan tidak terlepas juga dari daya beli konsumen. Hotel Mirah menawarkan beberapa harga paket kepada para konsumen, diantaranya paket meeting, paket ulang tahun, dan paket pernikahan. Selain itu, Hotel Mirah melakukan strategi harga weekend promo 2005 yaitu pemberian diskon sebesar 20% kepada para weekender. Place : Beberapa hal yang diperhatikan oleh Hotel Mirah untuk menciptakan kenyamanan setiap ruangan adalah suhu ruangan, kebersihan ruangan, tata letak (layout), penerangan ruangan, warna & aroma ruangan. Promotion : Memasang iklan pada media cetak (tabloid ”Red”, tabloid ”Puncak”, dan Radar Bogor), menyebarkan brosur di tempat keramaian, memasang billboard sebanyak 5 buah, promosi penjualan (undian dan hadiah event

(3)

sehingga konsumen tersebut tertarik untuk melakukan pembelian ulang dan turut mempromosikan produk dan jasa Hotel Mirah kepada keluarga atau temannya. Physical evidence : Masing-masing posisi jabatan menggunakan seragam yang jelas perbedaannya antara yang satu dengan yang lainnya, disediakannya formguest comment di setiap kamar dan penyapaan langsung kepada para tamu oleh excecutive sales saat makan siang dan front office saat tamu sedang dalam keadaan santai. Process : Hotel Mirah melayani pembayaran dengan menggunakan credit card, diantaranya

visa card, Master card, dan American Express.

Tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan dianalisis berdasarkan tujuh dimensi bauran pemasaran yang terbagi menjadi 31 atribut. Terdapat 6 atribut bauran pemasaran yang tingkat kepentingannya tinggi namun kinerjanya rendah, yaitu luas dan fasilitas kamar hotel, meeting room, Potongan harga, Sarana parkir memadai, iklan media eleektronik, dan cepat tanggap terhadap keluhan konsumen. Terdapat 16 atribut yang tingkat kepentingan dan kinerjanya tinggi, antara lain kelezatan hidangan, Harga terjangkau, Harga paket, Lokasi strategis, Kenyamanan ruangan, Tata letak, Kebersihan toilet, Iklan media cetak, Penggunaan billboard, personal selling, Keramahan dan kesopanan karyawan, Pengetahuan karyawan mengenai produk Hotel Mirah, Jumlah karyawan, Seragam karyawan, Kecepatan transaksi, dan kecepatan service. Terdapat 5 atribut bauran pemasaran yang tingkat kepentingan dan kinerjanya rendah, yaitu Kolam renang, Salon, wedding room, luas lobby, dan promosi penjualan. Terdapat 4 atribut bauran pemasaran yang tingkat kepentingannya rendah namun kinerjanya tinggi, yaitu live music, laundry, pembayaran menggunakan credit dan debit card, dan kekonsistenan kualitas service.

Strategi bauran pemasaran yang merupakan implikasi dari penilaian konsumen adalah sebagai berikut. Product : Mempertahankan kualitas service atas kelezatan hidangan restaurant, live music, dan laundry;Berusaha untuk dapat dengan segera menyelesaikan perbaikan kolam renang, restaurant, dan pembangunan grand ballrom yang sedang dilakukan saat ini;Menawarkan kolam renang untuk digunakan sebagai fasilitas lainnya seperti pesta barbeque sehingga dapat lebih diberdayakan;Hotel Mirah dapat bekerja sama dengan penyedia jasa sewa LCD, wireless,

dan tape recorder untuk melengkapi fasilitas meeting room. Price : Hotel Mirah melanjutkan dan mempertahankan penetapan harga yang telah dilakukan selama ini. Place : Menyeimbangkan antara waktu pembangunan kamar dengan waktu pembangunan lahan parkir (yang diprogramkan akan dibangun lahan parkir dengan kapasitas 100 mobil). Promotion : Menggunakan website

untuk dijadikan alat promosi. People : Tetap dilakukannya morning briefing dan in house training

secara rutin bagi para karyawannya. Physical evidence : Melakukan cara tambahan untuk menerima dan menanggapi keluhan dari para konsumen yaitu dengan memberikan kemudahan kepada para konsumen untuk dapat menyampaikan keluhannya kepada pimpinan Hotel Mirah.

(4)

ANALISIS RESPON KONSUMEN TERHADAP STRATEGI

BAURAN PEMASARAN HOTEL MIRAH BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departeman Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

DETHYA DEWI FEBRINA

H24101001

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

RESPON KONSUMEN TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN HOTEL MIRAH BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

DETHYA DEWI FEBRINA H24101001

Menyetujui, Januari 2006

Ir. Lien Herlina, M.Sc Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen

Tanggal Ujian : 12 Januari 2006 Tanggal Lulus :

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sumedang pada tanggal 15 Pebruari 1984. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan (Alm) Deddy Muladi Iskandar dan Tutty Yutika.

Penulis menyelesaikan pendidikan di TK PGRI Situraja Sumedang pada tahun 1989, lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri Corenda Sumedang. Pada tahun 1995, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 02 Situraja dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 01 Sumedang dan masuk program IPA pada tahun 2000. Pada tahun 2001, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) di Departemen Manajemen.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Analisis Respon Konsumen terhadap Strategi Bauran

Pemasaran Hotel Mirah Bogor”. Skripsi ini disusun oleh penulis sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini

bertujuan untuk memberikan masukan kepada piha k perusahaan dalam rangka

pemilihan strategi bauran pemasaran yang efektif.

Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara

moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. L ien Herlina, M.Sc yang telah memberikan bimbingan dan wawasan yang

tidak ternilai selama menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Ma’mun Sarma, M.Ec dan Ir. Mimin Aminah sebagai dosen penguji

yang telah memberikan masukan terhadap perbaikan skripsi ini.

3. Staf dan karyawan Hotel Mirah Bogor yang telah memberikan informasi

dalam skripsi ini.

4. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati di Departemen Manajemen, FEM

IPB.

5. Ibunda, Ayahanda, kakak-kakakku, adik-adikku, A Dedi’s family, Bapak Dedi Bachtiar’s family yang senantiasa memberikan kasih sayang, inspirasi hidup, dan doa yang tulus.

6. Rekan-rekan satu bimbingan, Kampus Medika, Pangrango, Apartemen Muara,

The Glamourist, Angkatan 38-41, English Formula dan Zaky’s friends yang telah memberikan kenangan indah selama ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah

(8)

Penulis menyadari bahwa dengan segala keterbatasan yang ada, skripsi ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik

yang membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh

pihak yang membutuhkan segala informasi yang terdapat di dalamnya.

Bogor, Januari 2006

(9)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP... ... iii

KATA PENGANTAR... ... i v DAFTAR ISI... ... vi

DAFTAR TABEL... ... viii

DAFTAR GAMBAR... ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... ... xii

I. PENDAHULUAN………... ... 1

1.1. Latar Belakang………... 1

1.2. Perumusan Masalah………... ... 4

1.3. Tujuan Penelitian………... ... 4

1.4. Manfaat Penelitian………... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA………... ... 6

2.1. Analisis Respon Konsumen...……….... ... 6

2.2. Konsep Jasa………... ... 6

2.3. Usaha Akomodasi... 7

2.4. Hotel... ... 8

2.4.1. Klasifikasi Hotel... ... 8

2.4.2. Produk Hotel... ... 14

2.5. Pemasaran... 16

2.6. Bauran Pemasaran... ... 18

2.7. Konsumen dan Perilakunya... 20

2.7.1. Karakteristik Konsumen... ... 20

2.7.2. Keluhan Konsumen... 22

2.7.3. Persepsi Konsumen... ... 23

2.7.4. Preferensi Konsumen... ... 23

2.7.5. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja... 24

III. METODOLOGI PENELITIAN………... 26

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual.……… 26

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian……...……….. 26

3.3. Pengumpulan Data………... 28

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data (Impotance-Performance Analysis)………... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………...……….. 34

4.1. Gambaran Umum Perusahaan... 34

4.1. 1. Sejarah Hotel Mirah………...…………... 34

4. 1. 2. Visi dan Misi Hotel Mirah………...……... 35

4. 1. 3. Struktur Organisasi………... 36

4. 1. 4. Fasilitas yang dimiliki Hotel Mirah………... 44

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner………...… 46

4.3. Karakteristik Umum Responden Berdasarkan Hasil Kuesioner... 46

4.4. Strategi Bauran Pemasaran Hotel Mirah………... 48

4.4.1. Produk………...………. 49

4.4.2. Harga………...……… 51

(10)

4.4.4. Promosi………...………. 54

4.4.5. Orang………...……… 56

4.4.6. Bukti Fisik………...………. 57

4.4.7. Proses...………. 58

4.5. Analisis Tingkat Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan Terhadap Bauran Pemasaran Hotel Mirah………... 58

4.5. 1.Produk………... 58

4.5.2. Harga... 67

4.5.3. Tempat... 70

4.5.4. Promosi... 79

4.5.5. Orang... 85

4.5.6. Bukti Fisik... 89

4.5.7. Proses... 92

4.6. Diagram Kartesius………... 95

4.7. Strategi Bauran Pemasaran sebagai Implikasi dari Penilaian Konsumen………... 102

4.7.1. Produk………... 102

4.7.2. Harga………... 103

4.7.3. Tempat………... 104

4.7.4. Promosi………... 105

4.7.5. Orang………... 106

4.7.6. Bukti Fisik………... 107

4.7. 7. Proses………... 107

KESIMPULAN DAN SARAN………... 109

1. Kesimpulan………... 109

2. Saran………... 114

DAFTAR PUSTAKA………... 116

(11)

ANALISIS RESPON KONSUMEN TERHADAP STRATEGI

BAURAN PEMASARAN HOTEL MIRAH BOGOR

Oleh:

DETHYA DEWI FEBRINA

H24101001

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

ABSTRAK

Dethya Dewi Febrina. H24101001. Analisis Respon Konsumen Terhadap Strategi Bauran Pemasaran Hotel Mirah Bogor. Di bawah bimbingan Lien Herlina.

Hotel Mirah merupakan salah satu dari sekian banyak usaha akomodasi di kota Bogor. Dengan menawarkan produknya yaitu berupa pelayanan dan berbagai fasilitas, Hotel Mirah turut bersaing dengan hotel-hotel lain yang berada di kota Bogor untuk memperbesar pangsa pasarnya. Hingga saat ini Hotel Mirah memiliki pangsa pasar yang masih jauh lebih kecil dibandingkan pangsa pasar hotel lainnya dikarenakan tingkat hunian yang dimiliki rata-rata masih dibawah nilai tingkat hunian Hotel Mirah pada saat Break Even Point. Dalam menghadapi persaingan bisnis saat ini pihak Hotel Mirah harus mampu menerapkan strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang tepat sehingga kepuasan pelanggan dapat terpenuhi, yang akhirnya akan didapat loyalitas konsumen dan pangsa pasar yang semakin meningkat.

Tujuan penelitian ini adalah 1. Mengidentifikasi karakteristik umum konsumen Hotel Mirah, 2. Mengkaji pelaksanaan strategi ba uran pemasaran yang dijalankan oleh Hotel Mirah saat ini, 3. Menganalisis penilaian konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran Hotel Mirah, dan 4. Memformulasikan Alternatif strategi bauran pemasaran sebagai implikasi dari penilaian konsumen. Pengumpulan data dilakukan dari data primer dan sekunder. Analisa data dilakukan melalui tahapan penyebaran kuesioner dan diagram kartesius importance-performance analysis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tamu Hotel Mirah lebih banyak tamu laki-laki (62%) dibandingkan wanita (38%). Golongan usia responden dengan persentase terbesar adalah usia 31-40 tahun (46%). Di Hotel Mirah sebagian besar responden yang ditemui adalah pegawai negeri/pegawai BUMN (58%). Pendidikan terakhir responden cukup bervariasi, dengan persentase terbesar yaitu S-2 (41%). Dan mayoritas responden Hotel Mirah memiliki rata-rata pengeluaran setiap bulannya sebesar kurang dari Rp.2.000.000,00 (39%).

Strategi bauran pemasaran yang dijalankan Hotel Mirah saat ini adalah sebagai berikut.

Product : Hotel Mirah menawarkan sebanyak 7 kamar tipe Standard, 12 kamar tipe Deluxe, 34 kamar tipe Excecutive, dan 3 Suites Room kepada para pelanggannya. Restaurant menyediakan aneka hidangan Internasional cepat saji seperti masakan Eropa, Thailand, dan tentunya masakan Indonesia. Fasilitas meeting room Pakuan Room (kapasitas 100-150 orang), Lunna Room

(kapasitas 15-20 orang), Mega Mendung (30 -40 orang). Fasilitas lain yang dimiliki Hotel Mirah diantaranya paket pernikahan, paket ulang tahun, kolam renang (sedang dalam perbaikan),

Laundry, tempat parkir, room service 24 jam, photo copy & faximile. Diprogramkan pada Bulan Pebruari 2006 Hotel Mirah telah dapat menyediakan fasilitas Hot spot, akses internet tanpa kabel.

Price : Penetapan harga yang dilakukan Hotel Mirah terhadap produk yang ditawarkan, disesuaikan dengan biaya operasional perusahaan, perbandingan harga yang ditawarkan oleh pesaing dan tidak terlepas juga dari daya beli konsumen. Hotel Mirah menawarkan beberapa harga paket kepada para konsumen, diantaranya paket meeting, paket ulang tahun, dan paket pernikahan. Selain itu, Hotel Mirah melakukan strategi harga weekend promo 2005 yaitu pemberian diskon sebesar 20% kepada para weekender. Place : Beberapa hal yang diperhatikan oleh Hotel Mirah untuk menciptakan kenyamanan setiap ruangan adalah suhu ruangan, kebersihan ruangan, tata letak (layout), penerangan ruangan, warna & aroma ruangan. Promotion : Memasang iklan pada media cetak (tabloid ”Red”, tabloid ”Puncak”, dan Radar Bogor), menyebarkan brosur di tempat keramaian, memasang billboard sebanyak 5 buah, promosi penjualan (undian dan hadiah event

(13)

sehingga konsumen tersebut tertarik untuk melakukan pembelian ulang dan turut mempromosikan produk dan jasa Hotel Mirah kepada keluarga atau temannya. Physical evidence : Masing-masing posisi jabatan menggunakan seragam yang jelas perbedaannya antara yang satu dengan yang lainnya, disediakannya formguest comment di setiap kamar dan penyapaan langsung kepada para tamu oleh excecutive sales saat makan siang dan front office saat tamu sedang dalam keadaan santai. Process : Hotel Mirah melayani pembayaran dengan menggunakan credit card, diantaranya

visa card, Master card, dan American Express.

Tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan dianalisis berdasarkan tujuh dimensi bauran pemasaran yang terbagi menjadi 31 atribut. Terdapat 6 atribut bauran pemasaran yang tingkat kepentingannya tinggi namun kinerjanya rendah, yaitu luas dan fasilitas kamar hotel, meeting room, Potongan harga, Sarana parkir memadai, iklan media eleektronik, dan cepat tanggap terhadap keluhan konsumen. Terdapat 16 atribut yang tingkat kepentingan dan kinerjanya tinggi, antara lain kelezatan hidangan, Harga terjangkau, Harga paket, Lokasi strategis, Kenyamanan ruangan, Tata letak, Kebersihan toilet, Iklan media cetak, Penggunaan billboard, personal selling, Keramahan dan kesopanan karyawan, Pengetahuan karyawan mengenai produk Hotel Mirah, Jumlah karyawan, Seragam karyawan, Kecepatan transaksi, dan kecepatan service. Terdapat 5 atribut bauran pemasaran yang tingkat kepentingan dan kinerjanya rendah, yaitu Kolam renang, Salon, wedding room, luas lobby, dan promosi penjualan. Terdapat 4 atribut bauran pemasaran yang tingkat kepentingannya rendah namun kinerjanya tinggi, yaitu live music, laundry, pembayaran menggunakan credit dan debit card, dan kekonsistenan kualitas service.

Strategi bauran pemasaran yang merupakan implikasi dari penilaian konsumen adalah sebagai berikut. Product : Mempertahankan kualitas service atas kelezatan hidangan restaurant, live music, dan laundry;Berusaha untuk dapat dengan segera menyelesaikan perbaikan kolam renang, restaurant, dan pembangunan grand ballrom yang sedang dilakukan saat ini;Menawarkan kolam renang untuk digunakan sebagai fasilitas lainnya seperti pesta barbeque sehingga dapat lebih diberdayakan;Hotel Mirah dapat bekerja sama dengan penyedia jasa sewa LCD, wireless,

dan tape recorder untuk melengkapi fasilitas meeting room. Price : Hotel Mirah melanjutkan dan mempertahankan penetapan harga yang telah dilakukan selama ini. Place : Menyeimbangkan antara waktu pembangunan kamar dengan waktu pembangunan lahan parkir (yang diprogramkan akan dibangun lahan parkir dengan kapasitas 100 mobil). Promotion : Menggunakan website

untuk dijadikan alat promosi. People : Tetap dilakukannya morning briefing dan in house training

secara rutin bagi para karyawannya. Physical evidence : Melakukan cara tambahan untuk menerima dan menanggapi keluhan dari para konsumen yaitu dengan memberikan kemudahan kepada para konsumen untuk dapat menyampaikan keluhannya kepada pimpinan Hotel Mirah.

(14)

ANALISIS RESPON KONSUMEN TERHADAP STRATEGI

BAURAN PEMASARAN HOTEL MIRAH BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departeman Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

DETHYA DEWI FEBRINA

H24101001

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(15)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

RESPON KONSUMEN TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN HOTEL MIRAH BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

DETHYA DEWI FEBRINA H24101001

Menyetujui, Januari 2006

Ir. Lien Herlina, M.Sc Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen

Tanggal Ujian : 12 Januari 2006 Tanggal Lulus :

(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sumedang pada tanggal 15 Pebruari 1984. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan (Alm) Deddy Muladi Iskandar dan Tutty Yutika.

Penulis menyelesaikan pendidikan di TK PGRI Situraja Sumedang pada tahun 1989, lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri Corenda Sumedang. Pada tahun 1995, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 02 Situraja dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 01 Sumedang dan masuk program IPA pada tahun 2000. Pada tahun 2001, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) di Departemen Manajemen.

(17)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Analisis Respon Konsumen terhadap Strategi Bauran

Pemasaran Hotel Mirah Bogor”. Skripsi ini disusun oleh penulis sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini

bertujuan untuk memberikan masukan kepada piha k perusahaan dalam rangka

pemilihan strategi bauran pemasaran yang efektif.

Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara

moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. L ien Herlina, M.Sc yang telah memberikan bimbingan dan wawasan yang

tidak ternilai selama menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Ma’mun Sarma, M.Ec dan Ir. Mimin Aminah sebagai dosen penguji

yang telah memberikan masukan terhadap perbaikan skripsi ini.

3. Staf dan karyawan Hotel Mirah Bogor yang telah memberikan informasi

dalam skripsi ini.

4. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati di Departemen Manajemen, FEM

IPB.

5. Ibunda, Ayahanda, kakak-kakakku, adik-adikku, A Dedi’s family, Bapak Dedi Bachtiar’s family yang senantiasa memberikan kasih sayang, inspirasi hidup, dan doa yang tulus.

6. Rekan-rekan satu bimbingan, Kampus Medika, Pangrango, Apartemen Muara,

The Glamourist, Angkatan 38-41, English Formula dan Zaky’s friends yang telah memberikan kenangan indah selama ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah

(18)

Penulis menyadari bahwa dengan segala keterbatasan yang ada, skripsi ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik

yang membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh

pihak yang membutuhkan segala informasi yang terdapat di dalamnya.

Bogor, Januari 2006

(19)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP... ... iii

KATA PENGANTAR... ... i v DAFTAR ISI... ... vi

DAFTAR TABEL... ... viii

DAFTAR GAMBAR... ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... ... xii

I. PENDAHULUAN………... ... 1

1.1. Latar Belakang………... 1

1.2. Perumusan Masalah………... ... 4

1.3. Tujuan Penelitian………... ... 4

1.4. Manfaat Penelitian………... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA………... ... 6

2.1. Analisis Respon Konsumen...……….... ... 6

2.2. Konsep Jasa………... ... 6

2.3. Usaha Akomodasi... 7

2.4. Hotel... ... 8

2.4.1. Klasifikasi Hotel... ... 8

2.4.2. Produk Hotel... ... 14

2.5. Pemasaran... 16

2.6. Bauran Pemasaran... ... 18

2.7. Konsumen dan Perilakunya... 20

2.7.1. Karakteristik Konsumen... ... 20

2.7.2. Keluhan Konsumen... 22

2.7.3. Persepsi Konsumen... ... 23

2.7.4. Preferensi Konsumen... ... 23

2.7.5. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja... 24

III. METODOLOGI PENELITIAN………... 26

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual.……… 26

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian……...……….. 26

3.3. Pengumpulan Data………... 28

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data (Impotance-Performance Analysis)………... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………...……….. 34

4.1. Gambaran Umum Perusahaan... 34

4.1. 1. Sejarah Hotel Mirah………...…………... 34

4. 1. 2. Visi dan Misi Hotel Mirah………...……... 35

4. 1. 3. Struktur Organisasi………... 36

4. 1. 4. Fasilitas yang dimiliki Hotel Mirah………... 44

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner………...… 46

4.3. Karakteristik Umum Responden Berdasarkan Hasil Kuesioner... 46

4.4. Strategi Bauran Pemasaran Hotel Mirah………... 48

4.4.1. Produk………...………. 49

4.4.2. Harga………...……… 51

(20)

4.4.4. Promosi………...………. 54

4.4.5. Orang………...……… 56

4.4.6. Bukti Fisik………...………. 57

4.4.7. Proses...………. 58

4.5. Analisis Tingkat Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan Terhadap Bauran Pemasaran Hotel Mirah………... 58

4.5. 1.Produk………... 58

4.5.2. Harga... 67

4.5.3. Tempat... 70

4.5.4. Promosi... 79

4.5.5. Orang... 85

4.5.6. Bukti Fisik... 89

4.5.7. Proses... 92

4.6. Diagram Kartesius………... 95

4.7. Strategi Bauran Pemasaran sebagai Implikasi dari Penilaian Konsumen………... 102

4.7.1. Produk………... 102

4.7.2. Harga………... 103

4.7.3. Tempat………... 104

4.7.4. Promosi………... 105

4.7.5. Orang………... 106

4.7.6. Bukti Fisik………... 107

4.7. 7. Proses………... 107

KESIMPULAN DAN SARAN………... 109

1. Kesimpulan………... 109

2. Saran………... 114

DAFTAR PUSTAKA………... 116

(21)

DAFTAR TABEL

No Halaman

1 Jumlah kedatangan tamu asing ke Indonesia tahun 1983-2002…………. ... 1

2 Obyek dan daya tarik wisata Kota Bogor………... 2

3 Pangsa pasar masing-masing hotel di Kota Bogor tahun 2003………….. ... 3

4 Tingkat hunian Hotel Mirah selama tahun 2005... ... 3

5 Nilai uji validitas kuesioner………... 47

6 Nilai ( a Cronbach) dimensi bauran pemasaran………... 48

7 Karakteristik umum responden Hotel Mirah... ... 48

8 Harga meeting room satuan... ... 52

9 Harga fullboard meeting... 53

10 Harga kamar Hotel Mirah... 53

11 Hotel Mirah weekend promo 2005... ... 54

12 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap luas & fasilitas kamar Hotel Mirah... ... 59

13 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap Luas & f asilitas kamar Hotel Mirah... 59

14 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap meeting room Hotel Mirah... ... 60

15 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap meeting room Hotel Mirah... ... 60

16 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap live music Hotel Mirah... ... 61

17 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap live music Hotel Mirah... ... 61

18 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap kelezatan hidangan restaurant Hotel Mirah... ... 62

19 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap kelezatan hidangan restaurant Hot el Mirah... 62

20 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap kolam renang Hotel Mirah ... ... 63

21 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap kolam renang Hotel Mirah... ... 64

22 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap salon Hotel Mirah... ... ... 64

23 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap salon Hotel Mirah... ... 65

24 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap laundryHotel Mirah... ... ... 65

25 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap laundry Hotel Mirah... ... 66

26 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap wedding room Hotel Mirah... 66

27 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap wedding room Hotel Mirah... 67

28 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap harga t erjangkau... 68

29 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap harga t erjangkau... 68

(22)

No Halaman 31 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

potongan harga ... 69 32 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

pembayaran menggunakan credit dan debit Card... ... 70 33 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

pembayaran menggunakan credit dan debit card... 71 34 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

harga p aket ... ... 71 35 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

harga p aket ... ... 72 36 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

lokasi strategis... ... 73 37 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

lokasi strategis... ... 73 38 Penilaian responden berdasar t ingkat kepentingan t erhadap

sarana parkir memadai... 74 39 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

sarana parkir m emadai... ... 74 40 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

kenyamanan ruangan... ... 75 41 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

kenyamanan ruangan... ... 75 42 Penilaian responden berdasar t ingkat kepentingan t erhadap

tata letak ( layout)... ... 76 43 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

tata letak ( layout)... 76 44 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

kebersihan toilet... 77 45 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

kebersihan toilet... 77 46 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

luas lobby... 78 47 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

luas lobby... 78 48 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

iklan m edia elektronik... ... 79 49 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

iklan m edia elektronik... ... 80 50 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

iklan m edia cetak... ... 81 51 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

iklan m edia cetak... ... 81 52 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

penggunaan billboard... 82 53 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

penggunaan billboard...... 82 54 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

promosi penjualan (hadiah & undian)... ... 83 55 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

(23)

No Halaman 56 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

personal selling... ... 84 57 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

personal selling... ... 84 58 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

keramahan & kesopanan karyawan... 85 59 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

keramahan & kesopanan karyawan... 86 60 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

pengetahuan karyawan mengenai produk Hotel Mirah... ... 87 61 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

pengetah uan karyawan mengenai produk Hotel Mirah... ... 87 62 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

jumlah karyawan... ... 88 63 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

jumlah karyawan... ... 88 64 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

seragam karyawan... 89 65 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

seragam karyawan... 90 66 Penilaian Responden Berdasar Tingkat Kepentingan Terhadap

Kekonsistenan Kualitas Service... 90 67 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

kekonsistenan kualitas service... 91 68 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

cepat tanggap terhadap keluhan konsumen... 92 69 Penilaian responden berdasar t ingkat pelaksanaan t erhadap

cepat t anggap terhadap keluhan konsumen... ... 92 70 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

kecepatan transaksi... 93 71 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

kecepatan transaksi... ... 93 72 Penilaian responden berdasar tingkat kepentingan terhadap

kecepatan service... ... 94 73 Penilaian responden berdasar tingkat pelaksanaan terhadap

kecepatan service... ... 94 74 Nilai/skor rata-rata t ingkat kepentingan dan tingkat p elaksanaan

(24)

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1 Zone of tolerance………... 25

2 Kerangka pemikiran konseptual...……… 27

3 Diagram kartesius……… 32

(25)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1 Kuesioner………... 118

2 Struktur Organisasi Hotel Mirah……….. 121 3 Kategori skor tingkat kepentingan atribut dimensi bauran

pemasaran dari seluruh responden………... 122 4 Kategori skor t ingkat pelaksanaan atribut dimensi bauran

pemasaran dari s eluruh responden……… ... 123 5 Tanggapan responden berdasar tingkat kepentingan

dimensi bauran pemasaran ... 124 6 Tanggapan responden berdasar tingkat pelaksanaan

dimensi bauran pemasaran... 125 7 Perhitungan batas sumbu X (tingkat p elaksanaan) dan

batas sumbu Y (tingkat kepentingan) pada diagram

(26)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pariwisata adalah salah satu industri andalan yang harus terus

ditumbuhkembangkan oleh suatu negara karena terbukti selain mampu

menyumbang devisa secara signifikan, juga dapat memperluas kesempatan

kerja dan pemerataan penduduk (Agusnawar, 2004). Jumlah kedatangan

tamu mancanegara ke Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya (Tabel

1), dengan demikian penerimaan devisa Indonesia pun semakin meningkat.

Terkecuali pada tahun 1998, sebagaima na kita ketahui pada tahun ini

Indonesia mengalami krisis ekonomi yang sangat berdampak pada berbagai

sektor, salah satunya sektor pariwisata.

Tabel 1. Jumlah kedatangan tamu asing ke Indonesia tahun 1983-2002

Tahun Jumlah Tamu Asing (orang)

1983 638.855

1984 700.910

1985 749.351

1986 825.035

1987 1.060.347

1988 1.301.049

1989 1.625.965

1990 2.177.566

1991 2.569.870

1992 3.064.161

1993 3.403.138

1994 4.006.312

1995 4.324.229

1996 5.034.472

1997 5.185.243

1998 4.606.416

1999 4.727.520

2000 5.064.217

2001 5.153.620

2002 5.033.400

(27)

Menurut data BPS (2003), Jawa Barat merupakan propinsi yang

terbanyak dalam menerima tamu (asing + dalam negeri) pada usaha

akomodasinya selama tahun 2002, yaitu seba nyak 4.730,9 ribu orang,

22,91% dari jumlah tamu keseluruhan, terdiri dari 4,6 ribu orang tamu asing

dan 4.726,3 ribu orang tamu dalam negeri. Bogor merupakan salah satu kota

besar dalam propinsi Jawa Barat. Kota ini memiliki beberapa obyek wisata

dan daya tarik wisata (Tabel 2). Disamping itu, dengan ciri khas kesejukan

udaranya dan letaknya yang tidak begitu jauh dari ibukota, serta berkaitan

erat dengan bidang pertanian yaitu dengan adanya Institut Pertanian Bogor

dan juga Balai-Balai Penelitian Pertanian, Kota Bogor ini berpotensi besar

untuk menjadi kota kunjungan para wisatawan.

Tabel 2. Obyek dan daya tarik wisata Kota Bogor

No Obyek Wisata Jenis Obyek

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kebun Raya Bogor

Istana Kepresidenan Bogor Prasasti Batu Tulis

Plaza Kapten Muslimat Museum Zoologi Bogor Museum Etnobotani Museum Perjuangan

Museum Pembela Tanah Air Museum Tanah

Situ Gede

Alam, Ilmiah, dan Budaya Sejarah dan Budaya Sejarah

Taman Rekreasi Ilmiah dan Budaya Ilmiah dan Budaya Sejarah dan Budaya Sejarah dan Budaya Ilmiah

Alam

Sumber : Kantor Pariwisata, Seni & Budaya Kota Bogor

Salah satu aspek pendukung utama industri pariwisata adalah industri

perhotelan karena para wisatawan, nusantara ataupun mancanegara, perlu

tempat untuk beristirahat dan menginap (Agusnawar, 2004). Dengan adanya

potensi yang cukup besar dalam jumlah kedatangan tamu ke Kota Bogor,

tentunya perlu diimbangi dengan peningkatan penyediaan kamar hotel dan

akomodasi lainnya sehingga tidak menimbulkan kesenjangan antara

permintaan dan penawaran atas kamar ataupun akomodasi tersebut.

Hotel Mirah merupakan salah satu dari sekian banyak usaha

akomodasi di kota Bogor. Dengan menawarkan produknya yaitu berupa

pelayanan dan berbagai fasilitas, Hotel Mirah turut bersaing dengan

(28)

Hingga saat ini Hotel Mirah memiliki pangsa pasar yang masih jauh lebih

kecil dibandingkan pangsa pasar hotel lainnya, yaitu sebesar 5,08% (Tabel

3).

Tabel 3. Pangsa pasar masing-masing hotel di Kota Bogor tahun 2003

No Nama Hotel Pajak Persentase (%)

1 Hotel Ririn 78.590.605 5,62

2 Hotel Pangrango 240.499.772 17,2

3 Hotel Salak 640.420.317 45,8

4 Hotel Mirah 71.003.146 5,08

5 Hotel Permata 36.003.839 2,57

6 Hotel Menengah +

kecil

331.912.603 23,73

Jumlah 1.398.430.282 100%

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor, 2003

Kecilnya pangsa pasar Hotel Mirah saat ini dikarenakan tingkat hunian

yang dimiliki rata-rata masih dibawah nilai tingkat hunian Hotel Mirah pada

saat Break Even Point (Tabel 4). Nilai tingkat hunian Hotel Mirah pada saat Break Even Point saat ini adalah sebesar 80,4%. Adapun perhitungan rumus dari tingkat hunian adalah sebagai berikut :

Tingkat Hunian = Room Sold X 100% Room Available

Tabel 4. Tingkat hunian Hotel Mirah selama tahun 2005

Bulan Room Available Room Sold Tingkat Hunian (%)

Januari 2.077 1.019 49,06

Pebruari 1.568 971 61,93

Maret 1.736 1.215 69,99

April 1.680 1.294 77,02

Mei 1.736 1.398 80,53

Juni 1.680 1.218 72,50

Juli 1.736 1.466 84,45

Agustus 1.720 1.490 86,63

September 1.650 1.520 92,12

Oktober 1.705 974 57,13

November 1.650 1.088 65,94

(29)

Dalam menghadapi persaingan bisnis saat ini pihak Hotel Mirah harus

mampu menerapkan strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang tepat

sehingga kepuasan pelanggan dapat terpenuhi, yang akhirnya akan didapat

loyalitas konsumen dan pangsa pasar yang semakin meningkat.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.Bagaimana karakteristik umum konsumen Hotel Mirah berdasarkan hasil

kuesioner?

2.Bagaimana strategi bauran pemasaran yang telah dijalankan Hotel Mirah

selama ini?

3.Bagaimana penilaian konsumen terhadap tingkat kepentingan dan

pelaksanaan bauran pemasaran Hotel Mirah?

4.Bagaimana strategi bauran pemasaran yang tepat untuk Hotel Mirah

sehingga dapat bersaing dengan hotel lainnya dalam memperbesar pangsa

pasar?

1.3. Tujuan Penelitian

1.Mengidentifikasi karakteristik umum konsumen Hotel Mirah.

2.Mengkaji pelaksanaan strategi bauran pemasaran yang dijalankan oleh

Hotel Mirah saat ini.

3.Menganalisis penilaian konsumen terhadap tingkat kepentingan dan

pelaksanaan bauran pemasaran Hotel Mirah.

4.Memformulasikan Alternatif strategi bauran pemasaran sebagai implikasi

dari penilaian konsumen.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yakni sebagai berikut :

1.Bagi pihak Hotel Mirah

Besar harapan penulis bahwa penelitian ini dapat memberikan masukan

(30)

2.Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sarana untuk mengaplikasikan teori-teori yang

didapat selama masa perkuliahan khususnya dalam bidang ilmu

(31)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Analisis Respon Konsumen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), Respon adalah

tanggapan; reaksi; jawaban; sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan

sebagainya). Konsumen adalah pemakai barang hasil produksi; penerima

pesan iklan; pemakai jasa (pelanggan, dan sebagainya). Dengan demikian,

pengertian dari respon konsumen adalah tanggapan para pemakai barang/jasa

atau para penerima pesan iklan, dapat berupa kritikan atau komentar.

Menurut Toffler dan Imber (2002), Reader Response (Tanggapan Pembaca) adalah pengukuran dari kalangan pembaca iklan & editorial

berdasarkan permintaan informasi, surat yang diterima dan penempatan

pesanan sebagai hasil dari iklan dan naskah editorial. Response Analysis (Analisis Tanggapan) : Analisis statistik mengenai tanggapan terhadap

promosi direct-mail yang memperlihatkan bagaimana kinerja dari berbagai unsur promosi (daftar, paket, penawaran). Jadi, Analisis Respon Konsumen

adalah analisis statistik mengenai tanggapan para pemakai barang/jasa atau

para penerima pesan iklan terhadap promosi direct-mail yang memperlihatkan bagaimana kinerja dari berbagai unsur promosi (daftar, paket, penawaran).

2.2. Konsep Jasa

Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata

dari satu pihak kepada pihak lain. Jasa diproduksi dan dikonsumsi secara

bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa

mempengaruhi hasil jasa tersebut (Rangkuti, 2003).

Menurut Kotler (2000), Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan

yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya

bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk

fisik. Berdasarkan definisi di atas, produk yang ditawarkan perusahaan dapat

(32)

1. Produk fisik murni : produk sampo dan sabun mandi merupaka n contoh

barang yang dibeli relatif tanpa unsur jasa.

2. Produk fisik yang disertai jasa pendukung : Produk sepeda motor sudah

dibarengi dengan jasa pendukung, misalnya jasa pengantaran produk ke

rumah, jasa service gratis untuk pemakaian sekian kilometer, dan seterusnya.

3. Produk hibrid dimana porsi barang dan jasa relatif berimbang : McDonald menawarkan produk hibrid, dimana kira-kira antara produk ayam goreng

yang dijual diimbangi dengan jasa layanannya.

4. Jasa utama yang didukung oleh barang : selain jasa penginapan, hotel juga

menyediakan koran, buah-buahan, dan sarapan pagi gratis.

5. Jasa murni : pijat refleksi dan konsultasi hukum merupakan contoh dari

usaha yang menawarkan jasa murni, tanpa didukung oleh barang.

Lovelock dalam Umar (2003) membedakan jasa dengan barang fisik. Terdapat delapan aspek yang mendasar, yaitu :

• Produk jasa yang dikonsumsi tidak dapat dimiliki oleh konsumen. • Produk jasa merupakan suatu kumara yang sifatnya intangibles.

• Dalam proses produksi jasa, konsumen memiliki peran yang lebih besar untuk turut serta dalam pengolahan jasa dibandingkan dengan produk

barang fisik.

• Orang-orang yang terlibat dalam proses jasa berperan sedikit banyak dalam pembentukan atau mendesain jasa.

• Dalam hal operasionalisasi masukan dan keluaran, produk jasa lebih bervariasi.

• Produk jasa tertentu sulit dievaluasi oleh konsumen. • Jasa tidak dapat disimpan.

• Faktor waktu dalam proses jasa dan konsumsi jasa relatif lebih

diperhatikan.

2.3. Usaha Akomodasi

Usaha Akomodasi menurut BPS (1996) adalah suatu usaha yang

(33)

khusus, dan setiap orang dapat menginap, makan serta memperoleh pelayanan

dan fasilitas lainnya dengan pembayaran.

2.4. Hotel

Hotel menurut Manurung dan Tarmoezi (2002) adalah sebuah gedung

yang digunakan untuk tempat penginapan dengan tujuan komersial dan

menyediakan jasa pelayanan secara profesional bagi para tamu termasuk

penyediaan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya. Menurut Hotel

Proprietors Act dalam Itno (2004), Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman,

dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan

perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan

pelayanan yang diterima.

2.4.1. Klasifikasi Hotel

Menurut Manurung dan Tarmoezi (2002), hotel dapat

diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori, diantaranya sebagai

berikut :

1. Besarnya hotel (hotel size)

2. Pemakai jasa hotel (hotel target market) 3. Mutu pelayanan (level of service) 4. Cara kepemilikannya (ownership)

Hotel dapat dikategorikan berdasarkan besarnya hotel yang

bersangkutan, yakni besarnya jumlah kamar yang dimiliki.

Pengklasifikasian hotel berdasarkan kategori ini dibagi atas empat :

1. Hotel yang memiliki jumlah kamar tidak lebih dari 150 kamar;

2. Hotel yang memiliki jumlah kamar antara 150 hingga 299 kamar;

3. Hotel yang memiliki jumlah kamar antara 300 hingga 600 kamar;

4. Hotel yang memiliki jumlah kamar lebih dari 600 kamar.

Berdasarkan kategori pemakai jasanya , hotel dapat diklasifikasikan

(34)

1. Commercial Hotel, adalah hotel ya ng diperuntukkan khusus bagi para usahawan. Jenis hotel ini biasanya berlokasi di pusat kota atau

daerah bisnis. Walaupun jenis hotel ini diperuntukkan bagi para

usahawan, banyak juga grup pelancong atau pelancong pribadi

yang tertarik menginap di hotel in i. Jenis hotel ini paling banyak

ditemukan. Jenis hotel ini memberikan pelayanan kepada tamu

dengan menyediakan surat kabar secara cuma-cuma, kopi untuk

sarapan pagi, telepon lokal gratis, dan pesawat televisi di kamar

tamu. Selain itu juga tersedia mobil sewaan, jemputan dari bandara

ke hotel, coffee shops, dinning rooms, dan cocktail lounges. Pada umumnya hotel jenis ini menyediakan beberapa ruang pertemuan,

laundry-valet service, retail store, gift shops, swimming pool, health club, sauna, dan jogging area.

2. Airport Hotel, merupakan hotel yang digemari oleh para tamu karena dekat dengan pusat perbelanjaan seperti bandara. Airport Hotel memiliki kelebihan dari hotel lainnya karena jenis hotel ini terdiri atas berbagai tipe dalam ukuran besar dan pelayanannya.

Hotel ini menjadi pilihan penginapan para tamu usahawan dan

penumpang pesawat terbang yang tiba kemalaman di bandara

daerah atau negara tujuan ataupun yang mengalami penundaan

penerbangan, serta para awak pesawat terbang. Hotel ini juga

mengoperasikan limusin atau mobil angkutan lain yang nyaman

untuk mengantar para tamu dari lapangan terbang ke hotel.

3. Suite Hotel, merupakan usaha perhotelan yang sangat cepat perkembangannya. Jenis hotel ini mempunyai kamar dengan ciri

tersendiri karena kamar tidur yang terpisah dari ruang tamu. Jenis

hotel ini terhindar dari keramaian umum dan hanya menampung

lebih sedikit tamu dibanding hotel lainnya. Oleh karena itu tarifnya

sangat kompetitif.

4. Residential Hotel, hotel ini hampir mirip dengan suite hotel karena jenis hotel ini memiliki kamar tidur, ruang tamu, dan dapur kecil.

(35)

penyewaan hotel ini terdiri dari dua pilihan, yakni tamu bisa

menyewa hanya gedungnya saja tanpa pelayanan atau menyewa

gedung berikut pelayanan, seperti pelayanan tata graha, telepon,

bell boy, dan lain-lain seperti yang ditawarkan oleh hotel bisnis lainnya.

5. Resort Hotel, berbeda dengan hotel lainnya. Jenis hotel ini menjadi pilihan orang yang akan berlibur. Para tamu di hotel ini biasanya

menginap lebih lama daripada tamu di hotel lainnya. Hotel ini

memiliki ciri khusus yaitu pemandangan indah dan kegiatan yang

menyenangkan seperti menari, bermain golf, tennis, menunggang

kuda, dan lain-lain.

6. Bed and Breakfast Hotel, yang sering disebut juga B&B Hotel. Jenis hotel ini bervariasi bentuknya, mulai dari bentuk rumah yang

terdiri dari beberapa kamar yang dilengkapi dengan fasilitas

penginapan sampai bentuk gedung kecil yang memiliki 20 sampai

30 kamar tidur. Hotel ini menyuguhkan sarapan kepada ta mu mulai

dari sarapan yang disebut simple continental breakfast hingga full course meal dengan pelayanan yang intim.

7. Time-Share Hotel, atau disebut juga kondominium, merupakan usaha perhotelan berupa suatu gedung yang dimiliki oleh

perseorangan atau perusa haan yang membentuk suatu asosiasi dan

menyewa jasa perusahaan manajemen untuk mengoperasikan

gedung tersebut menjadi hotel. Tamu tidak mengetahui kalau

gedung itu merupakan kondominium karena gedung itu

dioperasikan sebagai hotel. Jenis hotel ini biasanya memiliki kamar

tidur, ruang tamu, ruang makan, dan dapur. Jenis hotel ini

khususnya populer di daerah pesisir.

8. Casino Hotel, merupakan hotel yang dilengkapi dengan fasilitas judi. Meskipun begitu, hotel ini memiliki kamar mewah, makanan,

minuman, dan pela yanan yang mewah guna mendukung

(36)

yang mereka miliki. Kegiatan judi dan hiburan di hotel ini

berlangsung 24 jam sehari, 365 hari setahun.

9. Conference Center, merupakan hotel yang dirancang untuk menangani grup yang mengadakan pertemuan. Pada umumnya

hotel ini menyediakan akomodasi, tetapi tujuan utama hotel ini

adalah untuk memberikan pelayanan yang mendukung

keberhasilan penyelenggaraan pertemuan dengan menyediakan

peralatan audiovisual dan sound system beserta teknisinya, meja dan kursi yang menyenangkan, dan lain sebagainya. Jenis hotel ini

biasanya berlokasi di luar kota dan menyediakan fasilitas untuk

bersenang-senang, seperti lapangan golf, kolam renang didalam

dan di luar gedung, dan lain-lain. Sistem pembayaran di hotel ini

biasanya dengan menghitung biaya per kepala/orang untuk

penggunanaan seluruh fasilitas yang dimiliki hotel tersebut.

Mutu pelayanan merupakan suatu alat ukur atas hotel yang

memberikan jasa kepada tamu. Selain tipe atau ukuran besarnya gedung

yang dimiliki, harga kamar biasanya juga termasuk dalam mutu

pelayanan yang disuguhkan oleh hotel. Berdasarkan mutu pelayanan,

usaha perhotelan dapat diklasifikasikan seba gai berikut :

1. World -Class Service, yaitu hotel yang menawarkan pelayanan kelas dunia, terutama untuk memikat para usahawan eksekutif

kelas tinggi, artis kelas tinggi, politisi kelas tinggi, dan orang kaya

raya. Jenis hotel ini menyediakan restoran dan lounge kelas tinggi, dekorasi yang sangat indah, ruang pertemuan mewah, dan ruang

makan pribadi; juga menyediakan handuk mandi, sabun, sampo,

shower, radio jam yang mewah, hiasan, dekorasi, dan karya-karya seni yang berkualitas tinggi di kamar tamu. Kebutuhan kamar

mandi diganti dua kali sehari. Bahan bacaan seperti majalah dan

surat kabar disediakan di setiap kamar tamu setiap hari.

(37)

pengunjung hotel. Juga tersedia berbagai toko atau stand, seperti newsstand, gift shop, clothing shop, jeweler, dan stand lainnya. 2. Mid-Range Service, hotel yang menawarkan service kelas

menengah, diperuntukkan bagi sebagian besar pelancong umum.

Mutu servis yang disuguhkan jenis hotel ini sederhana, tetapi

menyenangkan. Dengan ukuran hotel yang sedang, hotel jenis ini

menyediakan restoran, coffee shop, dan lounge yang bisa memikat para pengunjung dan tamu hotel. Biasanya tamu yang menginap di

hotel ini adalah usahawan, pelancong perseorangan, dan keluarga.

Hotel ini kadang-kadang memberikan diskon bagi tamu yang sudah

sering menginap, tamu rombongan, dan tamu keluarga.

3. Economy/limited Service (hotel kelas ekonomi) yang merupakan industri perhotelan yang sedang berkembang. Hotel ini

memberikan layanan yang mengutamakan kebersihan, kenikmatan

kamar, dan ruang pertemuan yang relatif murah yang menjadi

kebutuhan dasar para tamu. Jenis hotel ini banyak dikunjungi oleh

pelancong yang membutuhkan penginapan dengan harga murah,

keluarga bersama anak-anaknya, rombongan yang melakukan

perjalanan dengan bus dan masyarakat yang sedang berlibur. Hotel

jenis ini dilengkapi dengan fasilitas pesawat televisi sederhana,

kolam renang, makanan, minuman yang terbatas, ruang pertemuan

kecil, dan lain-lain.

Cara lain mengklasifikasikan hotel adalah berdasarkan sistem

kepemilikan. Berdasarkan sistem ini, hotel dapat dibagi menjadi dua,

yaitu :

1. Hotel Independen, adalah hotel yang tidak memiliki kerja sama

kepemilikan ataupun manajemen dengan hotel lain. Hotel ini tidak

memiliki hubungan dengan hotel lain dalam hal kebijakan,

prosedur, ataupun obligasi finansial. Akan tetapi, banyak pemilik

hotel independen yang menjadikan hotelnya perseroan guna

(38)

2. Hotel berantai, terdiri atas beberapa bentuk sesuai dengan asosiasi

tempat hotel tersebut bergabung, diantaranya :

Parent Company Hotel, yaitu hotel yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan multiuni. Hotel yang

bersangkutan menggunakan nama yang sama dengan hotel

atau perusahaan induknya, dan pimpinannya bertanggung

jawab kepada pimpinan kantor pusat. Kantor pusat

menentukan standar dan prosedur pengoperasian untuk

seluruh hotel yang berantai.

Management Contact, pengoperasian hotel yang dimiliki oleh sekelompok usahawan yang bergerak di bidang

industri perhotelan, bekerja sama dengan pemilik modal

besar untuk mendirikan sebuah hotel, yang kemudian

mengontrak manajemen hotel profesional dari afiliasi hotel

berantai untuk mengoperasikannya selama waktu yang

disepakati bersama.

Franchise and Referral Group

Diantara hotel-hotel terbaik yang ada sekarang ini adalah

hotel-hotel yang termasuk dalam grup referral dan franchise. Hotel-hotel yang termasuk dalam grup ini dapat ditemukan di hampir berbagai kota besar dan bahkan di

daerah pesisir.

Perwani dalam Susanti (2004) mengklasifikasikan hotel

berdasarkan kelas bintang dan jumlah kamar serta persyaratan lainnya

adalah sebagai berikut :

1. Hotel Bintang Satu (*)

• Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar • Kamar mandi di dalam

• Luas kamar standar, minimum 20 m2 2. Hotel Bintang Dua (**)

(39)

• Kamar mandi di dalam

• Luas kamar standar, minimum 22 m2 3. Hotel Bintang Tiga (***)

• Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar • Jumlah kamar suite, minimum 2 kamar • Kamar mandi di dalam

• Luas kamar standar, minimum 24 m2 • Luas kamar suite, minimum 48 m2 4. Hotel Bintang Empat (****)

• Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar • Jumlah ka mar suite, minimum 3 kamar • Kamar mandi di dalam

• Luas kamar standar, minimum 24 m2 • Luas kamar suite, minimum 48 m2 5. Hotel Bintang Lima (*****)

• Jumlah kamar standar, minimum 100 kamar • Jumlah kamar suite, minimum 4 kamar • Kamar mandi di dalam

• Luas kamar standar , minimum 26 m2 • Luas kamar suite, minimum 52 m2

2.4.2 . Produk Hotel

Produk dan fasilitas yang terdapat dalam suatu hotel menurut

Agusnawar (2004), diantaranya : kamar tamu (guest room), makanan dan minuman (food and beverage), dan jasa-jasa lainnya (other services).

1. Kamar Tamu (guest room)

Kamar tamu merupakan produk utama hotel karena pendapatan

yang dihasilkan kamar merupakan sumbangan besar penghasilan

terhadap operasional sebuah hotel. Rosemary Hurst dalam

Agusnawar (2004), menjelaskan bahwa kamar tamu adalah rumah

(40)

macam kebangsaan dan begitu juga harus memberikan kebebasan

pribadi, ketentraman, kehangatan, keamanan, dan fasilitas untuk

istirahat serta harus mempunyai lingkungan yang bersih dengan

keadaan sekitarnya yang menyenangkan. Sebuah hotel selalu

menawarkan jenis kamar yang berbeda kepada tamu. Perbedaan

jenis ini dapat berupa ukuran kamar, view kamar, fasilitas, dan pelayanan yang tersedia dalam kamar tersebut.

2. Makanan dan Minuman (Food & Beverages) a. Food Services (pelayanan makanan)

Adalah bagian yang mengkhususkan pekerjaannya pada

pelayanan makanan, sedangkan pelayanan minuman hanya

sebagai pelengkap. Adapun yang tergolong dalam

pelayanan makanan adalah seperti restoran,

Catering/Banquet, dan Room S ervice. b. Beverage services (pelayanan minuman)

Bagian yang mengkhususkan tugasnya pada pelayanan

minuman beralkohol dan tidak beralkohol (soft drink). Sedangkan makanan dalam bentuk snack disajikan sebagai pelengkap. Adapun yang tergolong dalam pelayanan

minuman adalah seperti Bar, Snack Bar, Lounge,

Discotique, dan lainnya. 3. Other services (jasa lainnya)

Menurut Himpunan Peraturan Usaha Akomodasi Bidang

Usaha Hotel dalam Agusnawar (2004), Jasa lainnya adalah semua jenis sarana dan kemudahan yang disediakan oleh hotel untuk

melayani tamu hotel yang dapat berupa jasa pemenuhan kebutuhan

sehari-hari, kebutuhan profesi, kebutuhan olahraga, kebutuhan

rekreasi dan hiburan umum.

(41)

Business Centre, Drug Store, Laundry and Dry Cleanning, pelayanan telekomunikasi, dan lain sebagainya.

2.5. Pemasaran

Pemasaran, menurut Tanuwidjaya (2004) adalah penyediaan barang

atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dengan kata la in,

pemasaran melibatkan pencarian apa yang diinginkan konsumen,

menyesuaikan produk perusahaan agar sesuai dengan persyaratan konsumen,

dan proses pembuatan keuntungan bagi perusahaan.

Menurut William J. Stanton dalam Khotijah (2004), Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang

dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli

potensial.

Menurut Kotler dalam Purnawarman (2001), Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan

bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada

konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk; nilai, biaya

dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan

pemasar.

1. Kebutuhan , Keinginan dan Permintaan

Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.

Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak

memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau

pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia.

keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut.

Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan

permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan

kemampuan serta kesediaan membelinya.

Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli.

(42)

kebutuhan; kebutuhan sudah ada sebelumnya. Pemasar mempengaruhi

keinginan dan permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok,

menarik, terjangkau dan mudah didapatkan oleh pelanggan yang dituju.

2. Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi

kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik

bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat

diberikannya. Oleh karena itu dalam membuat produk harus

memperhatikan produk fisik dan jasa yang diberikan produk tersebut.

3. Nilai, Biaya dan Kepuasan

Nilai adala h perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu

produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki

kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi

pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total

paling tinggi. Nilai setiap produk sebenarnya tergantung dari seberapa

jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal, dalam ini termasuk

harga.

4. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan

Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi

manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul

saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya

dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu

produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu

sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian

sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila

mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan

tercapai maka disebut transaksi. Transaks i merupakan pertukaran nilai

antara dua pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang

baik dan saling percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan

pemasok akan membangun suatu ikatan ekonomi, teknis dan sosial yang

kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan

(43)

dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan

harga yang wajar secara kesinambungan.

5. Pasar

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki

kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam

pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar

untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan

transaksi pada suatu produk.

6. Pemasaran dan Pemasar

Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan

pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk

mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi

kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari

sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai

untuk itu. Kalau satu pihak lebih aktif mencari pertukaran daripada pihak

lain, maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak kedua adalah calon

pembeli.

Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami

pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat

terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan

siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat

produknya tersedia.

Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar,

meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran,

merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta

mengawasi usaha pemasaran.

2.6. Bauran Pemasaran

Menurut Tanuwidjaya (2004), pemasaran harus mempertimbangkan

tiga hal berikut, yaitu kemampuan perusahaan, kebutuhan konsumen, dan

lingkungan pemasaran. P erusahaan harus dapat menyatukan kemampuan

(44)

itu, perusahaan harus terus -menerus mengawasi lingkungan pemasaran yang

selalu berubah. Kemampuan perusahaan bisa dikelola oleh departemen

pemasaran. Mereka bisa mengontrol unsur utama operasional perusahaan,

yang kerap disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix). McCarthy

dalam Kotler (2000), mengklasifikasikan alat-alat bauran pemasaran menjadi empat kelompok, atau yang lebih dikenal dengan 4P, yaitu

1. Product (Produk), konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja atau inovatif.

Variabel-variabel pemasaran produk diantaranya yaitu keragaman produk, kualitas,

design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, imbalan, dan sebagainya.

2. Price (Harga), dengan variabel-variabel pemasaran harga diantaranya yaitu daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode

pembayaran, syarat kredit, dan sebagainya.

3. Place (Tempat), dengan variabel-variabel pemasaran tempat diantaranya yaitu saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokkan, lokasi,

persediaan, transportasi, dan sebagainya.

4. Promotion (Promosi), dengan variabel-variabel pemasaran promosi diantaranya yaitu promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan,

kehumasan (public relation), pemasaran langsung, dan sebagainya.

Pendekatan 4P tradisional sering berhasil untuk barang, tetapi beberapa

elemen tambahan perlu diperhatikan dalam bisnis jasa. Booms dan Bitner

dalam Kotler (2000) menyarankan 3P tambahan dalam pemasaran jasa yaitu orang (people), bukti fisik (physical evidence) dan proses (process). Berikut uraian pengertian ketiganya menurut Umar (2003).

People (orang). Yang dimaksud orang disini adalah semua partisipan yang memainkan sebagian penyajian jasa, yaitu peran selama proses dan

konsumsi jasa berlangsung dalam waktu ril jasa, oleh karenanya dapat

mempengaruhi persepsi pembeli. Yang dimaksud dengan partisipan ini antara

lain adalah staf perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan

(45)

Physical evidence (bukti fisik). Maksudnya adalah suatu lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya

berinteraksi, dan setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.

Process (proses). Proses ini mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan

konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen. Dengan demikian,

pemasaran harus dilibatkan ketika desain proses jasa dibuat, karena pemasaran

juga sering terlibat dalam, atau bertanggung jawab terhadap, pengawasan

kualitas jasa.

2 .7 . Konsumen dan Perilakunya

Menurut Sumarwan (2003), konsumen sering diartikan sebagai dua

jenis konsumen yaitu; konsumen individu dan konsumen organisasi.

Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri.

Sedangkan konsumen organisasi, yang meliputi organisasi bisnis, yayasan,

lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya (sekolah, perguruan

tinggi, rumah sakit) membeli produk dan jasa untuk menjalankan seluruh

kegiatan organisasinya.

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003), perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam

mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk

dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Menurut

Engel, et al. (1994), Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat

Gambar

Gambar 1. Zone of tolerance (Rangkuti, 2003)
Gambar 2. Kerangka pemikiran konseptual
Tabel 5. Nilai uji validitas kuesioner
Tabel 6. Nilai (a Cronbach) dimensi bauran pemasaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

2018/2019 ini, pengusul melakukan kegiatan pendampingan untuk membina dan membimbing ibu-ibu PKK di RT 04, Wonokromo I, Wonokromo, Pleret, Bantul dalam melakukan perencanaan

Berdasarkan masalah yang diajukan dan yang menekankan pada Model Pemasaran Garam Rakyat maka peneliti ini merupakan penelitian induktif dengan pendekatan

Dengan kata lain, bongkah paduan Fe-Cr yang terbentuk melalui proses sintering pada suhu 1300 0 C akan memiliki komposisi lebih mendekati dengan komposisi awal

Dari sinilah penata mencoba kesehariannya membuat gamelan untuk dijadikan alat musik, seperti mendengar suara palu, suara bumbung dengan bilah, suara gergaji, suara kikir

Sebagian tujuan dari konsultasi ini adalah membahas pokok-pokok gagasan Surat Terbuka tersebut untuk mengidentifikasi mana yang dapat dipakai bersama, baik dalam

1. Mekanisme Pelaporan Penyelesaian pelanggaran pemilu diatur dalam UU Pemilu BAB XX. Secara umum, pelanggaran diselesaikan melalui Bawaslu dan Panwaslu sesuai dengan

Selain itu, tahap kemahiran memahami kronologi, kemahiran meneroka bukti, kemahiran membuat interpretasi, kemahiran membuat imaginasi dan kemahiran membuat

Permasalahan yang penulis kaji dalam Laporan Akhir ini adalah analisis bauran promosi produk logam mulia dalam upaya meningkatkan penjualan PT Pegadaian