• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERMAIN SAMBIL MEMBERI MOTIVASI PADA PELATIHAN BAGI PLKB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERMAIN SAMBIL MEMBERI MOTIVASI PADA PELATIHAN BAGI PLKB"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BERMAIN SAMBIL MEMBERI MOTIVASI

PADA PELATIHAN BAGI PLKB

1. Teori Belajar “Organismic”

Petugas Lapangan KB (PLKB) sebagai pegawai BKKBN yang bertugas sebagai pengelola pelaksanaan Program KB Nasional di tingkat Desa/Kelurahan, mempunyai tiga peran yang melekat pada setiap PLKB yaitu sebagai pelaksana (implementor), pengelola (manajer), dan pemimpin (leader) dilini lapangan.

Peran dari PLKB dipengaruhi oleh tuntutan dan tantangan perkembangan program dan lingkungan strategis yang mempengaruhinya.

Pasca penyerahan sebagian kewenangan Program KB ke Pemerintah Daerah terjadi perubahan-perubahan mendasar, yang perlu segera dilakukan perubahan cara pengelolaan Program KB disemua tingkatan, dan sebagai konsekuensi logis dari berbagai perubahan tersebut, PLKB dituntut lebih mampu mengembangkan peran “Kepemimpinan” dan tidak hanya sebagai pelaksana maupun pengelola.

Sebagai pemimpin, PLKB di era otonomi daerah harus dapat menciptakan kemajuan Program KB, sehingga dituntut memiliki kualitas dan kapasitas yang memadai dalam kerjanya di Lini Lapangan sehingga PLKB harus mempunyai langkah kerja secara tepat, berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai Visi dan Misi Program KB. Rangkaian kegiatan tersebut adalah 10 langkah Penggarapan Program KB yaitu :a) Pendekatan tokoh formal; b) Pendataan dan pemetaan; c) Pendekatan tokoh informal; d) Pembentukan kesepakatan; e) Pemantapan kesepakatan; f) KIE dan motivasi; g) Pembentukan group pelopor; h) Pelayanan teknis termasuk pelayanan masalah KB; i) Pembinaan; j) Pencatatan, pelaporan dan evaluasi. 10 Langkah tersebut merupakan acuan tata cara kerja yang disesuaikan dengan kondisi lingkungannya.

Dalam memantapkan kerja dari PLKB dilapangan perlu diberikan penyegaran berupa penambahan informasi salah satunya melalui kegiatan pelatihan Refresing PLKB atau Pelatihan Dasar Umum bagi PLKB atau pelatihan lainnya.

Sistem pelatihan atau orientasi atau kegiatan lainnya bagi PLKB dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan atau informasi didalam ruang belajar, tetapi perlu diingat keberhasilan dari tujuan diinginkan tergantung dari proses belajar mengajar yang diciptakan.

Dalam sistem belajar mengajar, PLKB tidak boleh tinggal pada taraf kongkrit yang hanya menghafal fakta-fakta akan tetapi dengan menghadapi masalah-masalah atau problema yang dipecahkan dengan menggunakan “metode ilmiah” dimana PLKB menyadari adanya suatu Problema, memajukan

(2)

kemungkinan memecahkan masalah, mengumpulkan keterangan atau data, meninjau kebenaran berdasarkan keterangan yang diperoleh, melaksanakan salah satu kemungkinan berdasarkan bukti.

Teori organisme memandang “insight” pemahaman sebagai syarat mutlak dalam hal belajar, dimana suatu saat dalam proses belajar sewaktu seorang melihat atau mendapat pengertian tentang sesuatu atau melihat hubungan tertentu antara unsur-unsur dalam suatu situasi yang mengandung suatu problema atau kepemelikan. PLKB harus dihadapkan kepada masalah-masalah dalam bentuk unit yang mengandung problema yang harus dipecahkan, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara bermain atau melakukan game-game tertentu sebagai pengantar pada pemberian materi pokok yang telah tersusun dalam Kurikulum, atau menggunakan kegiatan yang dinamakan Dinamika Kelompok atau Out boand.

2. Permainan Atraktif.

Ada beberapa buku berisi tentang permainan atraktif salah satunya ditulis oleh Adi Soenarno diterbitkan oleh penerbit Andi yang dapat dijadikan bahan atau materi kegiatan pembelajaran tersebut.

Pemilihan materi disesuaikan dengan materi 10 langkah Penggarapan Program KB, keberhasilan kegiatan ini tergantung dari pemahaman Tim Pengajar/Tutor/Widiaiswara.

Penulis ingin memberikan beberapa contoh yang diambil dari buku “Leadership Games “ karangan Adi Soenarno Terbitan Andi yaitu :

a. Potongan Gambar

Peserta dibagi menjadi tiga atau empat group diberi potongan gambar secara acak yang sengaja dibuat tanpa kemiripan atau kesamaan jenis dan mereka mencari sendiri pasangannya tanpa komando dari pengajar/tutor/widiaiswara dan bersepakat untuk menamakan kelompok mereka yang sejenis.

Gambar yang disediakan tidak persis sejenis misalnya kelompok buah, alat transportasi, alat musik, seni budaya dan gambar yang dibagikan dapat berupa roda mobil, laut, mur, jok mobil, patung, gitar dll.

Pada akhir kegiatan dilakukan tanggapan pengalaman selama proses pembentukan kelompok dan widiaiswara memberikan penjelasan dan motivasi maksud permainan dengan kegiatan dilapangan.

Motivasi apa yang dapat diberikan kepada PLKB ” bahwa dalam kegiatan dilapangan PLKB harus mempunyai sikap penuh inisiatif, aktif dan dinamis terutama dalam menjumpai beberapa persoalan lapangan.

Dengan inisiatif yang tinggi PLKB dapat bekerja sama dan menggerakkan tokoh formal, tokoh informal, PUS, dan melakukan pembinaan.

(3)

b. Zig Zag Road

Peserta dibagi menjadi kelompok dan berpasangan, seorang peserta dalam pasangan akan berjalan diantara rintangan botol atau kaleng minuman dengan mata tertutup, sedangkan pasangannya bertindak sebagai pemimpin yang menuntun peserta yang ditutup matanya, dengan menggunakan aba-aba yang dibuat terbalik, misalnya kiri=kanan; maju=mundur; kanan=kiri;mundur=maju. Untuk pasangan lain yang nantinya akan melakukan kegiatan tersebut tidak boleh melihat.

Pada akhir kegiatan dilakukan tanggapan pengalaman selama proses kegiatan widiaiswara memberikan penjelasan dan motivasi maksud permainan dengan kegiatan dilapangan.

Motivasi apa yang dapat diberikan kepada PLKB ” bahwa PLKB merupakan pemimpin dilapangan masalah Program KB yang harus dapat melakukan komunikasi yang efektif antara PLKB dengan orang-orang dilapangan. Dengan komunikasi yang efektif dapat bekerja sama/koordinasi dan menggerakkan tokoh formal, tokoh informal, PUS, dan melakukan pembinaan, melakukan KIE dan advokasi dengan baik, pelayanan teknis, pembentukan group pelopor, dalam hal ini PLKB perlu mendalami diri sendiri, program, kondisi lapangan.

c. Target

Setiap peserta diminta membuat enam lingkaran yang bertumpuk, tetapi tidak bersinggungan garis luarnya, lingkaran luar diameter sekitar tiga cm dan lingkaran dalam sangat kecil, bila telah jadi menjadi papan target sasaran.Peserta diminta memejamkan mata dan mengangkat tangan serta menurunkan lagi dan konsentrasi setepat mungkin untuk mencapai tengah atau pusat lingkaran yang dilakukan 10 sehingga ada sepuluh titik nantinya yang diarahkan kepusat lingkaran dan widiaiswara sengaja tidak melihat kegiatan dari peserta.

Judul permainan ini diberitahukan dibelakang setelah peserta selesai menyampaikan pendapat tentang judul permainan tersebut, selesai peserta menebak judul permainan maka widiaiswara menyampaikan bahwa judul permainan tersebut adalah tes kejujuran, dan widiaiswara melihat siapa yang tergolong jujur dan siapa yang tidak.

Motivasi apa yang dapat diberikan kepada PLKB ” bahwa PLKB dalam pekerjaan harus jujur misalnya dalam menyampaikan informasi tentang Program KB, baik pada saat pendekatan pada tokoh formal dan informal, jujur pada saat melakukan pendataan, pencatatan dan pelaporan, jujur dalam memberikan KIE dan Advokasi, jujur dalam memberikan pelayanan teknis, pembentukan dan penegasan kesepakatan.PLKB yang jujur akan lebih jauh bermutu dan dapat menjadi teladan dari masyarakat diwilayahnya, kejujuran ini memiliki keterkaitan dengan keterbukaan, menyampaikan apa apa adanya dan arasa percaya diri untuk mengatakan apa yang sebenarnya

(4)

d. Follow The Leader

Widiaiswara meminta PLKB yang sedang pelatihan berdiri dan membentuk lingkaran, widiaiswara berdiri ditengah peserta kemudian meminta PLKB menirukan gerakan yang dilakukan, setelah melakukan gerakan widiaiswara meminta salah satu PLKB berdiri ditengah lingkaran kemudian melakukan suatu gerakan yang ditirukan peserta lain, sampai semua peserta mendapat giliran.

Motivasi apa yang dapat diberikan kepada PLKB ” bahwa PLKB dilapangan harus berani tampil kedepan menjadi teladan, harus dapat membuat kegiatan Program KB yang baik sehingga masyarakat akan mematuhi kegiatan yang dibuatnya.

e. Kata Simon

Peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan setiap kelompok diberi nama, widiaiswara memberikan perintah kepada kelompok untuk melaksanakannya asalkan perintah tersebut disertai dengan kata kunci (password), kata kuncinya “KATA SIMON” tanpa menyebutkan kata kunci maka perintah tidak boleh dijalankan, agar peserta mengerti maka terlebih dahulu widiaiswara memberikan contoh. Misal Kata Simon pegang telinga, maka peserta memegang telinga.

Bila peserta telah memahami maka dapat dimulai, kesalahan yang dibuat oleh salah satu anggota kelompok maka kelompok yang melakukan dihukum dengan cara dikurangi nilai atau hukuman lainnya.

Motivasi apa yang dapat diberikan kepada PLKB ” kegiatan ini untuk melatih PLKB kepekaan dan perhatian terhadap kondisi dilapangan apalagi era otonomi yang banyak perubahan-perubahan mendasar masalah Program KB.

Kata sandi dalam permainan merupakan hal-hal yang prosedural yang bisa berupa prasyarat, aturan dilapangan, ketentuan yang baku mengenai Program KB, PLKB harus mentaati peraturan yang berlaku dan berjiwa disiplin.

3. Penutup

Ada beberapa jenis permainan yang dapat digunakan dan dikembangkan dalam memberikan motivasi pada PLKB, yang terpenting pada prinsipnya kegiatan tersebut dapat menggugah dan memberikan pemahaman pada PLKB tentang persoalan mengenai Program KB dilapangan di era otonomi daerah.

Masih ada beberapa permainan kreatif yang dapat dijadikan bahan dengan peserta selain PLKB yaitu PPKBD dan Sub PPKBD, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, Kader/Pengurus Bina Keluarga dan kegiatan lainnya.

(5)

Sumber Bahan :

1. Leadership Games untuk Pelatihan Manajemen dikarang Adi Soenarno terbitan Andi

2. Azaz-azaz Kurikulum dikarang Prof.DR.S.Nasution,MA terbitan CV Jemmars Bandung terbitan tahun 1982

3. Pedoman tata cara PLKB dalam Program KB dan terbitan lain oleh BKKBN Pusat

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya kasus tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh suami terhadap istri dalam Putusan pengadilan Bojonegoro Nomor

Dengan hormat kami sampaikan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga yang berperan untuk meningkatkan mutu pendidik dan tenaga

Hasil: Sebagian besar responden memiliki perilaku penggunaan gadget yang tidak baik, yaitu sebanyak 68 orang (57,1%) dan sebagian besar responden memiliki kualitas

Tugas Pokok ; melakukan koordinasi sistem pelaksanaan upaya pembinaan, peningkatan kepesertaan dan pengembangan, pengelolaan pelayanan serta pemantauan dan penanganan

Penggunaan referendum di banyak negara Eropa untuk menentukan apakah memilih untuk bergabung atau tidak dengan Uni Eropa (sembilan dari sepuluh negara-negara yang bergabung dengan

1) Sistem arisan di BMT “ANDA” dilakukan secara berkelompok. 2) Kemudian setiap bulannya panitia dan peserta arisan berkumpul untuk melakukan lelang

Data yang didapat dari Desk Pilkada Departemen Dalam Negeri tahun 2005, didapatkan bahwa angka pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilu legislatif berjumlah

Jika terjadi gangguan di dalamnnya, rele akan mendeteksi dan dengan bantuan PMT melepaskan seksi yang terganggu dari bagian sistem lainnya...