• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Desain Grafis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Definisi Desain Grafis"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Definisi Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang

memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan

dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi. Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.

Ada beberapa tokoh menyatakan pendapatnya tentang desain grafis yang diambil dari situs

http://id.wikipedia.org/

Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai " aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri". Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.

Sedangkan Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.com/ mendefinisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa

menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat. Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.

Menurut Michael Kroeger visual communication (komunikasi visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition).

Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.

Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan

Kategori Desain Grafis

Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori :

1. Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.

2. Web Desain: desain untuk halaman web.

(2)

4. Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) : merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.

5. Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya.

GRAFIS BERBASIS VEKTOR

Merupakan gambar yang membentuk sejumlah objek garis dan objek kurva berdasarkan rumus matematika. Format grafis berbasis vektor menyimpan deskripsi matematis seperti garis, lingkaran, poligon, dll.

Kualitas hasil tampilan grafis berbasis vektor tidak tergantung pada resolusi gambar,

sehingga apabila diubah ukurannya maka kualitas gambar tidak akan berubah baik kehalusan maupun ketajaman gambarnya.

Grafis berbasis vektor biasanya mempunyai ukuran file lebih kecil sehingga akan menghemat ruang pada media penyimpanan komputer.

GRAFIS BERBASIS BITMAP

Merupakan gambar yang membentuk objek berdasarkan komposisi unsur titik. Setiap titik dalam grafis bitmap mempunyai tempat serta warna tersendiri dan secara keseluruhan akan membentuk kehalusan tampilan gambar.

Gambar dalam format bitmap mempunyai resolusi tertentu, dalam arti setiap gambar mempunyai jumlah pixel yang tetap. Sehingga apabila gambar diubah ukurannya (diperbesar / diperkecil), maka gambar akan kelihatan kabur dan tidak jelas. Hal ini diakibatkan karena gambar kehilangan beberapa titik dan detailnya.

Format grafis berbasis bitmap akan mempunyai ukuran file lebih besar sehingga akan mengakibatkan ruang dalam media penyimpanan cepat penuh. Dalam grafis berbasis bitmap terdapat dua istilah penting yaitu :

1. Resolusi atau jumlah titik per satuan luas, yang akan mempengaruhi ketajaman warna dan detail file bitmap. Biasanya dinyatakan dengan satuan dot per inchi (dpi)

2. Intensitas, yang akan menentukan kualitas warna gambar secara keseluruhan. Biasanya dipakai istilah 256 warna, high color, true color, grayscale dan black and white.

(3)

Oleh karena desain grafis dibagi menjadi beberapa kategori maka sarana untuk mengolah pun berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan dan tujuan pembuatan karya.

1. Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout)

Program ini sering digunakan untuk keperluan pembuatan brosur, pamflet, booklet, poster, dan lain yang sejenis. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop). Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: - Adobe FrameMaker - Adobe In Design - Adobe PageMaker - Corel Ventura - Microsoft Publisher - Quark Xpress

2. Aplikasi Pengolah Vektor/Garis

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat digunakan untuk membuat gambar dalam bentuk vektor/garis sehingga sering disebut sebagai Illustrator Program. Seluruh objek yang dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa garis lurus maupun lengkung. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

- Adobe Illustrator - Beneba Canvas - CorelDraw - Macromedia Freehand - Metacreations Expression - Micrografx Designer

3. Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar / bitmap

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah

gambar/manipulasi foto (photo retouching). Semu objek yang diolah dalam progam-program tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu, misalnya, foto. Gambar dalam foto terbentuk dari beberapa kumpulan pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu. Meskipun begitu, program yang termasuk dalam kelompok ini dapat juga mengolah teks dan garis, akan tetapi dianggapa sebagai kumpulan

(4)

pixel. Objek yang diimpor dari program pengolah vektor/garis, setelah diolah dengan program pengolah pixel/titik secara otomatis akan dikonversikan menjadi bentuk pixel/titik. Yang termasuk dalam aplikasi ini adalah:

- Adobe Photoshop - Corel Photo Paint - Macromedia Xres - Metacreations Painter - Metacreations Live Picture - Micrografx Picture Publisher - Microsoft Photo Editor - QFX

- Wright Image

4. Aplikasi Pengolah Film/Video

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai macam format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan, dll) juga dapat diolah menggunakan program ini. Umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini.

Yang termasuk dalam kategori ini adalah: - Adobe After Effect

- Power Director - Show Biz DVD - Ulead Video Studio - Element Premier - Easy Media Creator - Pinnacle Studio Plus - WinDVD Creater - Nero Ultra Edition

(5)

5. Aplikasi Pengolah Multimedia

Program yang termasuk dalam kelompok ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah karya dalam bentuk Multimedia berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang sejenisnya dan dikemas dalam bentuk CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat berisi film/movie, animasi, teks, gambar, dan suara yang dirancan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih interktif dan menarik.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: - Macromedia - Macromedia Authorware - Macromedia Director - Macromedia Flash - Multimedia Builder - Ezedia - Hyper Studio - Ovation Studio Pro - Macromedia Director - Macromedia Flash - Multimedia Builder - Ezedia

- Hyper Studio - Ovation Studio Pro.

CorelDraw adalah aplikasi design grafis yang digunakan untuk membuat berbagai macam design seperti logo, kartu nama, kalender, poster, stiker dan lain-lain. Bayangan orang awam, belajar Coreldraw sangat sulit, oleh karena itu banyak dibuka kursus design grafis dengan harga yang mahal. Untuk itulah pelajaran desain grafis diberikan di kelas XII semester satu untuk belajar Coreldraw tanpa biaya.

Langkah awal untuk memulai corelDraw adalah

(6)
(7)
(8)

TITLE BAR

Memberi informasi tentang nama file dan aplikasi yang sedang dibuka. Pada ujung pojok kanan atas terdapat tombol Maximize Button untuk membuat tampilan CoreDraw satu layar penuh, Minimize button untuk meletakkan program pada Taskbar menu, sedangkan Close button untuk mengakhiri program.

MENU BAR

Menu Bar adalah barisan menu yang terdiri dari File, Edit, Layout, Type, Element, Utilities, View, Window dan Help. Semua perintah-perintah terdapat pada menu menu tersebut.

STANDARD TOOL BAR

Perintah - perintah yang sering digunakan dapat juga diakses melalui Standard Tool Bar. Pada Standard Tool Bar terdapat icon - icon perintah yang sering kita gunakan, misalnya untuk membuat file baru, membuka file, menyimpan, mencetak dan sebagainya. Hanya

(9)

dengan klik sekali pada icon yang dimaksud maka perintah akan langsung dijalankan oleh CorelDraw.

PROPERTY BAR

Property Bar merupakan baris perintah yang unik, karena tampilannya akan selalu berubah dan perintah-perintah yang ada didalamnya akan menyesuaikan dengan icon yang sedang aktif pada tool Box. Misalnya tool Box sedang aktif pada Zoom Tool, maka akan

memunculkan property dari Zoom tool, demikian juga dengan tooltool yang lain. Disini kita akan dapat lebih cepat dalam mengakses perintah-perintah yang berhubungan dengan tool yang sedang aktif.

RULER

berfungsi untuk membantu kita dalam membuat desain dengan ukuran yang tepat. karena terdapat mistar horizontal dengan satuan ukuran yang dapat kita ubah sewaktu-waktu.

PRINTABLE AREA

merupakan area dimana desain kita diletakkan untuk dicetak. Untuk mendesain kita boleh di luar printable area, namun ketika akan dicetak maka harus dimasukkan ke printable area tersebut.

COLOR PALETTE

Warna merupakan unsur penting dalam sebuah desain grafis. Corel Draw memberikan berbagai kemudahan untuk mengakses dan memilih berbagai model warna. Kita dapat mengakses tool-tool warna melalui on-screen color palette, Color dialog box, maupun Color Roll-upuntuk memilih warna isi, outline, kertas dan lain-lain. Namun langkah yang tercepat untuk mengakses warna adalah melalui On-screen color palette yan gtesedia di sebelah kanan window.

TOOL BOX

merupakan barisan icon yang menyimpan berbagai macam perintah untuk pembuatan obyek dasar, editing obyek, efek-efek interaktif dan lain lain.

STATUS BAR

Memberikan informasi tentang operasi yang sedang dilakukan, koordinat posisi mouse berada dan juga informasi tentang warna pada obyek yang sedang diaktifkan, baik warna fill maupun outline. Yang perlu diperhatikan pada setiap bagian window Corel Draw adalah, kita dapat mengakses suatu perintah melalui berbagai cara yang kita sukai. Misalnya untuk membuat file baru, dapat memalui menu bar, tool bar, maupun menggunakan perintah Short Cut.

(10)

Tools untuk menggambar kurva atau bentuk-bentuk bebas yang ada pada Corel Draw X3 terdapat pada curve flyout Freehand Tool pada toolbox yang letaknya di sisi paling kiri dari jendela Corel. Pada curve flyout ini terdapat pilihan-pilihan tool, yaitu freehand tool, bezier tool, artistic media tool, pen tool, poly line tool, 3 point curve tool, interactive connector tool

dan dimension tool. Masing-masing memiliki fitur yang berbeda, seperti yang diuraikan berikut ini :

1. Freehand tool: untuk menggambar kurva bebas dan garis lurus. Kurva bebas yang saya maksud di sini adalah suatu garis atau bentuk lain yang akan tergambar mengikuti setiap gerakan mouse. Untuk mengaktifkan freehand tool, klik Freehand Tool yang ada pada toolbox di sisi kiri jendela Corel atau cukup dengan menekan tombol F5 pada keyboard. Bila freehand tool ini kita aktifkan, maka pada property bar (di bawah menu bar) akan muncul pilihan-pilihan seperti gambar di bawah ini.

Pada property bar tampak pilihan-pilihan arrowhead selector untuk menentukan bentuk ujung atau akhir garis yang akan kita buat, misalnya berupa panah atau ujung datar biasa. Outline style selector untuk memilih gaya garis seperti apa yang akan kita buat, apakah garis solid, putus-putus atau tersusun dari titik-titik. Outline width untuk menentukan seberapa tebal garis yang kita buat. Dan freehand smoothing untuk mengatur tingkat kehalusan garis.

Untuk membuat sebuah garis lurus, pilihlah freehand tool atau cukup dengan menekan tombol F5.

Ketika freehand tool ini aktif, kursor akan berubah menjadi seperti tanda “+” dengan gambar garis melengkung-lengkung di bawahnya.

(11)

Arahkan kursor pada suatu titik sebagai titik awal garis tersebut. Klik kiri mouse kemudian lepaskan. Arahkan kursor pada titik lain dimana garis tersebut akan berakhir (tekan tombol ctrl bila ingin garis tersebut benar-benar lurus) dan klik kiri sekali lagi. Sebuah garis lurus akan terbentuk. Jika ingin menambahkan suatu segmen garis lagi pada ujung garis tersebut (misalnya garis miring, dsb), arahkan kursor pada ujung garis yang sedang aktif hingga kursor berubah menjadi seperti tand “+” dengan gambar panah bengkok di bawahnya. Klik pada titik tersebut, arahkan kursor pada titik lain tempat ujung garis akan berakhir dan klik lagi di sana.

Untuk menggambar kurva bebas, pilihlah freehand tool (F5). Aturlah nilai freehand smoothing pada property bar. Nilai freehand smoothing ini akan menentukan seberapa halus alur garis dari kurva yang akan kita gambar. Pengaturan nilai freehand

smoothing harus dilakukan sebelum kita mulai menggambar kurva bebas. Nilainya antara 0 sampai 100 (Nilai defaultnya adalah 100). Makin tinggi nilainya, makin halus kurva yang dihasilkan, tetapi makin mengurangi kesamaan dari gerakan mouse kita. Makin rendah nilainya, kurva yang dihasilkan akan semakin menyerupai gerakan mouse kita. Untuk melihat perbedaannya, silakan lakukan perubahan nilai-nilai freehand smoothing ini.

Arahkan kursor pada suatu titik di mana kurva tersebut akan mulai kita gambar. Klik kiri mouse pada titik tersebut dan tahan. Sambil tetap menekan tombol kiri mouse, gerakan mouse untuk membentuk kurva atau gambar yang kita inginkan. Gambar yang terbentuk adalah gambar yang sesuai dengan gerakan dari mouse kita. Bila gambar telah terbentuk sesuai keinginan, atau kedua ujung kurva telah saling bertemu , lepaskan tombol mouse. Untuk membuat kurva tertutup, maka titik ujung dari kurva yang kita gambar harus bertemu/bersatu dengan titik awal kurva (muncul tanda “+” dengan panah bengkok di bawahnya). Kitapun bisa membuat kurva terbuka menjadi kurva tertutup. Saat kurva terbuka yang kita buat itu dalam keadaan aktif (pikced), klik tombol Auto Close Curve pada property bar. Ini akan membuat kurva terbuka kita menjadi kurva tertutup, dengan menghubungkan ujung-ujung (titik awal dan akhir ) kurva. Untuk bisa diwarnai dengan fill color, sebuah kurva haruslah merupakan kurva tertutup.

2. Bezier Tool : Dengan tool ini kita bisa menggambar kurva dengan teknik

menggambar per segment (bagian). Tiap segment dihubungkan oleh titik yang disebut

node. Kita bisa menggambar sebuah kurva dengan menentukan titik-titik untuk tiap segmennya.

Untuk menggambar sebuah kurva dengan bezier tool ini, kliklah dan tahan tombol kiri mouse pada tool Freehand tool sehingga muncul curve flyout.

(12)

Pilih bezier tool. Kursor akan berubah menjadi seperti tanda “+” dengan semacam gambar simpul di bawahnya.

Arahkan kursor pada suatu titik dari bidang gambar dimana kita akan memulai menggambar sebuah kurva. Klik kiri mouse pada titik tersebut.

Arahkan kursor pada titik lain yang akan menjadi segmen kedua dari kurva, klik kiri mouse dan lepaskan. Titik pertama dan titik kedua akan dihubungkan oleh sebuah garis lurus.

Arahkan kursor pada titik ke tiga, klik kiri mouse, lepaskan. Begitu seterusnya sehingga setiap titik-titik tadi akan saling berhubungan dan membentuk sebuah kurva (bangun) tertentu.

Pada pertemuan kedua ujung kurva yang akan membentuk kurva tertutup (atau ketika kita menambahkan segmen baru pada ujung suatu kurva yang telah ada), kursor akan berubah menjadi seperti tanda panah. Ini menandakan pertemuan dua node menjadi satu atau sebagai tanda bahwa kurva yang kita buat telah membentuk kurva tertutup.

Jika ingin garis yang menghubungkan antara dua titik adalah berupa garis lengkung, maka ketika menempatkan kursor pada satu titik, klik dan tahan tombol kiri mouse sambil menggerakkan mouse ke arah tertentu sehingga muncul dua panah putus-putus saling bertolak belakang. Atur-aturlah gerakan mouse sehingga terbentuk garis

lengkung seperti yang kita kehendaki.

Pada mulanya, menggambar kurva terutama garis lengkung dengan bezier tool (ataupun curve tool lain) memang agak membingungkan dan terkesan merepotkan. Tetapi apabila kita telah terlatih dan telah memahami cara kerjanya, tool ini akan sangat memudahkan dalam pengerjaan kita menggambar kurva.

(13)

3. Artistic Media Tool : Penjelasan mengenai Artistic Media Tool ini, silakan klik di sini.

4. Pen Tool : Penggunaannya mirip dengan Bezier tool, tetapi dengan pen tool kita bisa melihat pratampil garis yang akan terbentuk. Disamping itu, dengan pen tool ini kita bisa menambahkan ataupun menghapus segmen (node) pada suatu garis atau kurva yang telah ada.

Untuk mengaktifkan pen tool, klik dan tahan pada toolbox freehand tool untuk memunculkan curve fly out dan pilih pen tool. Kursor akan berubah menjadi seperti gambar pena dengan garis silang di samping nya.

Ketika pen tool aktif, maka property bar akan menampilkan pilihan-pilihan seperti gambar di bawah ini :

o Preview mode

Bila icon preview mode ( yang ada gambar mata) dengan background berwarna terang, artinya kita dapat melihat pratampil dari garis yang kita gambar dengan pen tool. Klik pada icon untuk mengaktifkan atau

menonaktifkannya.

o Auto Add-Delete

Bila background icon Auto Add-Delete (gambar pena dengan tanda plus minus) berwarna terang, maka kita dapat menambahkan atau menghapus node atau segmen pada suatu garis atau kurva. Klik pada icon untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya.

o End dan Start Arrowhead Selector menampilkan pilihan-pilihan atas ujung

garis/kurva yang kita gambar. Bisa berupa panah, bulat dan bentuk-bentuk lainnya. Klik pada tanda “V” untuk menampilkan pilihan-pilihan yang disediakan.

(14)

o Outline Style Selector menampilkan pilihan-pilihan jenis outline yang kita

gunakan: garis solid, putus-putus atau berupa titik-titik. Klik pada tanda “V” untuk menampilkan pilihan-pilihan yang disediakan.

o Outline width adalah untuk menentukan seberapa tebal outline yang kita buat.

Klik pada tanda “V” untuk menampilkan pilihan-pilihan yang disediakan, atau blok tulisan “Hariline” yang ada dalam kotak dan ketikkan angka ketebalan outline yang dikehendaki.

Penggunaan Pen tool mirip seperti bezier tool. Tempatkan kursor pada satu posisi dan klik kiri di sana untuk memulai menggambar sebuah garis atau kurva. Lepaskan tombol mouse dan arahkan kursor ke posisi kedua, klik kiri dan lepaskan, maka sebuah garis lurus yang menghubungkan kedua titik tergambar. (Jika ingin garis tersebut adalah sebuah garis lengkung, maka pada posisi titik kedua klik dan tahan tombol kiri mouse dan sambil tetap menekan tombol kiri gerakkan mouse ke arah tertentu sehingga terbentuk sebuah garis lengkung, lepaskan tombol mouse jika garis yang terbentuk sudah sesuai atau biarkan saja seperti itu untuk diedit lagi nanti). Ulangi langkah-langkah tersebut untuk posisi ke tiga dst sehingga terbentuk sebuah kurva yang diinginkan. Apabila ingin membuat sebuah kurva tertutup, maka titik terakhir haruslah bertemu dengan titik awal kurva. Pada saat kurva yang sedang kita gambar akan membentuk sebuah kurva tertutup, maka kursor akan menjadi gambar pena dengan lingkaran kecil di sampingnya.

Dengan pen tool, kita bisa menambahkan atau menghapus nodes yang ada pada suatu garis atau kurva. Caranya adalah :

o Untuk menambahkan node :

 (Bila garis atau kurva belum aktif) Aktifkan garis atau kurva yang akan

kita tambahkan node atau segmennya dengan mengklik atau membloknya menggunakan pick tool.

 Aktifkan pen tool (kursor menjadi gambar pena dengan tanda silang di

sampingnya).

 Arahkan kursor pada outline dari kurva pada posisi-posisi dimana

nodes akan ditambahkan. Kursor akan berubah menjadi gambar pena dengan tanda “+” disampingnya. Klik pada posisi tersebut. Maka node baru akan ditambahkan pada garis atau kurva tersebut.

 Ulangi langkah ke tiga bila ingin menambahkan node pada

posisi-posisi yang lain.

o Untuk menghapus node :

 (Bila garis atau kurva belum aktif) Aktifkan garis atau kurva yang akan

kita tambahkan node atau segmennya dengan mengklik atau membloknya menggunakan pick tool.

 Aktifkan pen tool (kursor menjadi gambar pena dengan tanda silang di

sampingnya).

 Arahkan kursor pada salah satu node yang ada pada outline. Kursor

(15)

setiap kali berada di atas suatu node. Klik pada node tersebut, maka node tersebut akan terhapus.

 Ulangi langkah ke tiga untuk menghapus nodes yang lainnya.

Catatan :Suatu kurva atau garis minimal mempunyai dua node. Jadi jika kurva atau garis yang memiliki dua node dan salah satu dari kedua node tersebut kita hapus, maka garis atau kurva tersebut juga akan hilang.

5. Polyline Tool

Dengan polyline tool kita bisa menggambar suatu kurva yang dapat terdiri atas garis lurus ataupun garis tidak beraturan (freehand) atau gabungan dari keduanya hanya dengan satu tool. Misalnya bentuk-bentuk gambar seperti ini :

Munculkan curve flyout dengan mengklik dan tahan pada Freehand Tool, kemudian pilih Polyline Tool. Pada property bar kita bisa menentukan terlebih dulu ketebalan outline, outline style serta model ujung-ujung outline (arrowhead) untuk sebuah kurva yang akan kita gambar. Sedangkan nilai Freehand Smoothing-nya akan mengikuti pengaturan nilai pada tool Freehand Tool (F5).

Tentukan posisi kursor pada area gambar sebagai titik awal dimana suatu kurva akan kita buat. Bila ingin menarik garis-garis lurus: cukup klik pada titik awal dan

lepaskan, arahkan pada titik ke dua, klik dan lepaskan lagi, begitu seterusnya.

Sedangkan untuk membuat suatu garis bebas yang mengikuti pergerakan mouse, klik dan tahan pada suatu titik kemudian bentuk garis sembarang dengan mengatur pergerakan mouse. Seperti contoh pada gambar di atas, kita bisa mengkombinasikan garis lurus dan garis sembarang dalam suatu kurva.

Untuk menggambar sebuah kurva tertutup, titik awal kurva harus bertemu (berhimpit) dengan titik akhir dari kurva tersebut. Pada saat menggambar, kita akan melihat kursor berbentuk tanda “+” dengan panah bengkok di bawahnya yang menandakan

(16)

bahwa pada titik itulah kita bisa menjadikan suatu kurva sebagai kurva tertutup. (Kursor bertanda “+” dan panah bengkok juga akan muncul jika kita memulai penempatan titik baru di titik ujung kurva yang sedang aktif.).

Sedangkan untuk menggambar suatu kurva terbuka, maka kita harus melakukan double klik pada titik terakhir dari kurva yang sedang kita gambar.

Catatan : Dengan polyline tool ini kita tidak bisa membuat garis lengkung langsung seperti yang dapat dilakukan dengan Bezier dan Pen Tool.

6. 3 Point Curve Tool

Ini adalah tool untuk menggambar suatu garis lengkung dengan menentukan tiga titik sebagai acuan: yaitu titik awal, titik akhir dan titik lengkung. Setelah mengaktifkan 3 Point Curve Tool dari curve flyout, tentukan titik awal suatu garis lengkung akan kita buat. Klik dan tahan tombol mouse pada titik tersebut. Sambil tetap menekan tombol mouse, arahkan pointer pada titik akhir kurva dan lepaskan tombol mouse. Gerakkan mouse untuk membentuk lengkung garis, dan bila telah didapatkan lengkung yang diinginkan, klik sekali lagi. Garis lengkung pun tercipta.

7. Interactive Connector Tool

Dengan connector tool ini kita juga bisa membuat suatu garis. Tetapi, sesuai dengan namanya, tool ini digunakan untuk membuat suatu garis penghubung antara satu kurva dengan kurva ke dua, misalnya dalam pembuatan diagram fungsi seperti pada contoh gambar berikut :

(17)

Ada dua jenis connector di sini, yaitu angled connector dan straight connector. Kita bisa menentukan jenis connector ini dengan mengklik salah satu icon-nya yang ada pada property bar setiap kali kita mengaktifkan tool ini.

Straight connector akan menghasilkan garis lurus sebagai penghubung antara suatu kurva (diagram) dengan kurva (diagram) lainnya. Sedangkan angled connector akan menghasilkan garis hubung bersudut (zigzag). Angled connector memiliki handle-handle yang berfungsi untuk pengaturan letak perhubungan dan juga bentuk dari garis hubung itu sendiri. Kedua connector ini dapat “mengenali” dan melekat pada

midpoint, node, intersection, maupun center pada suatu kurva. Bila kedua ujung connector telah melekat pada kurva-kurva yang dihubungkannya, maka akan menyesuaikan diri dengan pergeseran atau perubahan bentuk dari kurva tersebut. Misalkan kita ingin menempatkan angled connector pada midpoint (titik tengah) dari kurva A dan kurva B. Aktifkan tool Interactive Connector Tool. Pada property bar, klik icon Angled Connector. Arahkan kursor pada sisi dari kurva A dimana garis hubung akan dimulai. Akan muncul tulisan-tulisan yang menerangkan posisi dari ujung connector pada suatu kurva, apakah pada node, midpoint, dst. Pada midpoint dari kurva A, klik dan tahan tombol mouse pada titik itu. Sambil tetap menahan tombol mouse, arahkan dan tempatkan pointer pada midpoint kurva B pada sisi yang kita inginkan kemudian lepaskan tombol mouse. Maka kurva A dan kurva B akan terhubungkan pada titik-titik tengahnya.

Untuk mengatur bentuk dari angled connector yang telah menghubungkan kurva A dan kurva B ini, geser-geserlah handle-handle yang terdapat pada connector dengan

Shape Tool (F10).

Catatan : (1) Straight connector tidak memiliki handle seperti angled connector. (2) Connector tidak akan menyesuaikan diri dengan pergeseran dan perubahan suatu kurva bila ditempatkan tidak pada salah satu dari midpoint, node ataupun center dari kurva tersebut.

8. Dimension Tool

Ada 5 macam dimension tool yang termasuk dalam kelompok Dimension Tool ini, yaitu Auto Dimension, Vertical Dimension, Horizontal Dimension, Slanted

(18)

o Auto Dimension : adalah tool untuk mengetahui besaran panjang atau tinggi,

atau juga jarak horizontal maupun vertikal antara dua titik, baik dalam satu kurva ataupun antara kurva satu dengan yang lain.

o Vertical Dimension : adalah tool untuk mengetahui besaran tinggi atau jarak

vertikal antara dua titik.

o Horizontal Dimension : adalah tool untuk mengetahui besaran panjang atau

jarak horizontal antara dua titik.

o Angular Dimension : adalah tool untuk mengetahui besaran sudut yang

terbentuk oleh dua segmen garis.

Untuk mengaktifkan tool Dimension ini langkah-langkahnya adalah :

1. Klik dan tahan pada Freehand Tool yang ada pada toolbox (jangan tekan F5)

sehingga muncul curve flyout.

2. Pilih (klik) Dimension Tool.

Bila Dimension ini telah kita aktifkan, maka property bar akan menampilkan pilihan-pilihan untuk Dimension Tool ini, yang terdiri atas (dari kiri ke kanan) :

o Jenis Dimension Tool yang akan digunakan (Auto, Vertical, Horizontal,

Slanted, Call out dan Angular). Pilihan berikutnya yang muncul (kecuali kita memilih Call Out) adalah :

o Dimension Style : berisi menu drop down yang menampilkan pilihan style

dimensi yang akan kita gunakan. Pilihannya adalah : Decimal, Fractional (pecahan), US Engineering dan US Architectural. Dari pilihan-pilihan ini biasanya digunakan Decimal atau Fractional. Sedangkan kedua pilihan lainnya hanya digunakan untuk kepentingan-kepentingan di bidang tertentu saja (arsitektur dan engineering). Pilihan Dimension Style ini tidak aktif apabila dimension tool yang kita gunakan adalah Angular Dimension.

o Dimension Precision : untuk menentukan tingkat ketelitian dari hasil

pengukuran, misalnya sampai tiga digit di belakang koma, seperseratusan, dst.

o Dimension Units : untuk menentukan satuan pengukuran yang kita gunakan,

misalnya milimeter (mm), centimeter (cm), dst.

o Icon Show Dimension Units : ini adalah sebuah icon berlambang “mm”

dengan tanda dua kutip di atasnya. Bila icon ini aktif (background-nya berwarna terang), maka satuan yang kita gunakan akan tercantum pada penulisan hasil pengukurannya. Cukup klik pada icon tersebut untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya.

o Prefix dan Suffix For Dimension : untuk menambahkan karakter (keterangan)

di depan atau dibelakang penulisan hasil pengukuran.

o Icon Dynamic Dimensioning : untuk mengaktifkan atau menonaktifkan

pilihan-pilihan seperti tersebut di atas.

o Text Position Drop Down : berupa pilihan dalam menu drop down yang berisi

(19)

Bagaimana fungsi dan cara menggunakan Dimension Tool ini?

Sebagai Illustrasi dan untuk lebih memahami fungsi dan penggunaannya, gambarlah sebuah segitiga siku-siku dengan ukuran sembarang. Beri tanda berupa karakter a, b dan c pada setiap titik sudut pembentuk segitiga tersebut seperti contoh berikut :

Misalkan kita ingin mengetahui besaran tinggi “ab”, panjang “bc” dan garis miring “ac” serta besaran sudut “a”. Yang kita lakukan adalah:

1. Pertama, aktifkan dulu tool Dimension tool.

2. Di sini kita tetapkan pilihan-pilihan pada property bar sbb :  Dimension Style : Decimal

 Dimension Precision : 0.0

 Dimension Unit : mm (Kecuali nanti untuk Angular kita pilih Degrees)  Show Units For Dimension kita aktifkan

 Sementara kosongkan saja Prefix dan Suffix for Dimension  Dynamic Dimensioning kita biarkan aktif

 Text Position Drop Down sementara biarkan saja mengikuti

default-nya Corel.

3. Untuk mengetahui tinggi “ab”. Caranya adalah :

 Pilih Vertical Dimension Tool. Cursor akan berubah menjadi tanda “+”

dengan panah atas bawah di kanan bawahnya.

 Arahkan kursor pada titik ujung segitiga di titik a sehingga muncul

(20)

 Klik pada kotak kecil tersebut. Sampai di sini jika kita menggerakkan

mouse ke suatu arah, maka akan muncul garis vertikal dan dua garis horizontal di atas dan di bawahnya. Garis-garis ini akan berubah bentuk dan mengiktui pergerakan kursor. Jika ini tidak terjadi, ulangi klik pada kotak kecil tadi.

 Arahkan kursor pada titik b hingga muncul lagi kotak kecil dan tulisan

node berwarna biru. Klik pada kotak kecil tersebut.

 Arahkan kursor ke samping kiri garis “ab” dari segitiga. Akan muncul

garis-garis vertikal dan horizontal yang saling tegak lurus. Arahkan tanda “+” pada kursor ke tengah-tengah garis yang vertikal dan klik di sana. Bila dimensi unit tidak tertulis, maka aktifkan icon Show

Dimension Units (ikon dengan lambang “mm”). Maka hasilnya akan seperti gambar berikut :

Catatan : besaran-besaran yang dihasilkan pada illustrasi ini tergantung dari dimensi segi tiga yang kita gambar.

4. Untuk mengetahui panjang “bc”. Caranya adalah :

 Pilih Horizontal Dimension Tool. Cursor akan berubah menjadi tanda

“+” dengan panah kiri kanan di kanan bawahnya.

 Arahkan kursor pada titik ujung segitiga di titik b sehingga muncul

kotak kecil dan tulisan “node” berwarna biru.

 Klik pada kotak kecil tersebut. Sampai di sini jika kita menggerakkan

mouse ke suatu arah, maka akan muncul satu garis horizontal dan dua garis vertikal di kiri dan kanannya. Garis-garis ini akan berubah bentuk dan mengiktui pergerakan kursor. Jika ini tidak terjadi, ulangi klik pada kotak kecil tadi.

 Arahkan kursor pada titik c hingga muncul lagi kotak kecil dan tulisan

“node” berwarna biru. Klik pada kotak kecil tersebut.

 Arahkan kursor ke bawah garis “bc” dari segitiga. Akan muncul

garis-garis vertikal dan horizontal yang saling tegak lurus. Arahkan tanda “+” pada kursor ke tengah-tengah garis yang horizontal dan klik di sana. Bila dimensi unit tidak tertulis, maka aktifkan icon Show Dimension Units (ikon dengan lambang “mm”). Maka hasilnya akan seperti gambar berikut :

(21)

5. Untuk mengetahui panjang garis miring “ac”. Caranya adalah :

 Pilih Slanted Dimension Tool. Cursor akan berubah menjadi tanda “+”

dengan panah miring atas bawah di kanan bawahnya.

 Arahkan kursor pada titik ujung segitiga di titik a sehingga muncul

kotak kecil dan tulisan “node” berwarna biru.

 Klik pada kotak kecil tersebut. Sampai di sini jika kita menggerakkan

mouse ke suatu arah, maka akan muncul garis-garis miring yang saling tegak lurus. Garis-garis ini akan berubah bentuk dan mengiktui

pergerakan kursor. Jika ini tidak terjadi, ulangi klik pada kotak kecil tadi.

 Arahkan kursor pada titik c hingga muncul lagi kotak kecil dan tulisan

node berwarna biru. Klik pada kotak kecil tersebut.

 Arahkan kursor ke samping kanan garis “bc” dari segitiga. Akan

muncul garis-garis miring yang saling tegak lurus. Arahkan tanda “+” pada kursor ke tengah-tengah garis miring yang sejajar garis “ac” dan klik di sana. Bila dimensi unit tidak tertulis, maka aktifkan icon Show Dimension Units (ikon dengan lambang “mm”). Maka hasilnya akan seperti gambar berikut :

6. Untuk mengetahui besaran sudut titik “a”. Caranya adalah :

 Pilih Angular Dimension Tool. Cursor akan berubah menjadi tanda

“+” dengan panah miring atas bawah di kanan bawahnya.

 Arahkan kursor pada titik ujung segitiga di titik a sehingga muncul

kotak kecil dan tulisan “node” berwarna biru.

 Klik pada kotak kecil tersebut. Sampai di sini jika kita menggerakkan

mouse ke suatu arah, maka akan muncul satu garis lurs. Garis ini akan mengiktui pergerakan kursor. Jika ini tidak terjadi, ulangi klik pada kotak kecil tadi.

 Arahkan kursor pada titik b hingga muncul lagi kotak kecil dan tulisan

(22)

muncul dua garis lurus yang saling membentuk sudut, dimana garis yang satu melekat pada sisi ab dari segitiga, dengan garis setengah lingkaran di mulut sudut-nya.

 Arahkan kursor pada titik c hingga muncul lagi kotak kecil dan tulisan

node berwarna biru. Klik pada kotak kecil tersebut. Ada dua garis yang masing-masing melekat pada sisi “ab” dan “ac” dari segitiga, tetapi ujung kedua garis dan setengah lingkaran di mulutnya akan mengikuti pergerakan mouse.

 Arahkan kursor mengikuti mulut sudut “a” sehingga garis setengah

lingkaran berada di luar sisi segitiga. Arahkan tanda “+” pada kursor ke tengah-tengah setengah lingkaran dan klik di sana. Bila dimensi unit tidak tertulis, maka aktifkan icon Show Dimension Units (ikon dengan lambang “mm”). Maka hasilnya akan seperti gambar berikut :

Bila pengukuran dimensi-dimensi tersebut seluruhnya kita lakukan pada segi tiga yang sama, maka hasilnya adalah :

Tips :

o Jika dirasakan teks yang menunjukkan besaran dan satuan dimensi ukuran

font-nya terlalu besar (atau terlalu kecil), ganti kursor menjadi pick tool (klik gambar panah putih pada tool box), lalu klik pada sembarang area kosong

(23)

pada bidang gambar, kemudian klik pada text tersebut hingga property bar menampilkan text property, lalu gantilah ukuran atau jenis font-nya.

o Untuk mengatur ketebalan, gaya, dan model ujung garis penunjuk dimensi, ini

dilakukan di luar dan sebelum mengaktifkan Dimension Tool. Yaitu dengan cara mengubah default outline yang diberikan oleh Corel menjadi seperti yang kita mau (nilai-nilai default bisa dikembalikan lagi setelah selesai dengan Dimension Tool, juga dengan cara yang sama). Ini pun berlaku untuk Text. Seperti disebutkan di awal, Dimension Tool ini dapat dilakukan untuk mengukur jarak antar dua titik, atau antar dua kurva baik secara vertikal maupun horizontal serta untuk mengukur besaran sudut yang dibentuk oleh dua titik, dua garis ataupun dua kurva.

MEMBERI WARNA PADA CORELDRAW X3

Mewarnai objek pada coreldraw dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1. Mengklik langsung salah satu warna pilihan yang ada pada color palette: klik kanan untuk memberi warna outline, klik kiri untuk memberi warna isi (fill color);

2. Menggunakan salah satu menu pewarnaan yang ada pada tool box : smart fill, eyedropper, outline tool, fill tool, dan interactive fill tool;

3. Menggunakan menu object properties pada docker

Bagaimana caranya menggunakan teknik-teknik pewarnaan tersebut?

A.Memberi warna outline dapat dilakukan dengan beberapa cara: 1. Klik kanan salah satu warna pada color palette.

2. Pilih salah satu warna pada color palette. Drag warna tersebut ke arah bagian outline dari objek yang ingin diberi warna. Akan muncul gambar kotak yang bagian tengahnya bolong dan pinggirannya berwarna sesuai dengan warna yang kita pilih tadi. Lepaskan tombol mouse.

3. Klik objek yang akan diberi warna. (Bila belum) Aktifkan menu docker object properties dengan cara klik menu window–docker–object properties. Pada menu object properties, klik outline (gambar pena). Akan muncul pilihan pengaturan tebal garis (width), warna (color), dst. Klik tanda “v” di sebelah kanan tulisan color untuk memunculkan pilihan warna (CMYK default) dan pilih salah satu warna yang ditampilkan. Jika ingin memilih

warna lain, klik other dibawah kotak-kotak warna. Akan muncul dialog box yang terdiri atas pilihan pewarnaan melalui:

• models: CMYK = warna-warna hasil perpaduan dari warna

Cyan,Magenta, Yellow dan blaK; RGB = hasil perpaduan dari Red

Green dan Blue; HSB ataupun HLS = kombinasi dari warna (Hue) , terang gelapnya warna (Brightness) dan kedalaman warna (Saturation); … dst sesuai kebutuhan dan fungsinya. Sedangkan jika suatu objek diberi warna Registration Color maka objek tersebut akan selalu ada/tercetak pada hasil cetak separasi (biasanya digunakan pada tanda register atau penanda). Geser-geserlah kotak kecil yang ada di dalam “kolam warna” dan atau balok kecil pada “batangan warna” atau masukkan nilai-nilai masing-masing warna yang ada di dalam box

component untuk menemukan warna yang dikehendaki.

• mixer : sama seperti dengan models, hanya cara memadukan warnanya yang berbeda.

(24)

• palette : terdapat pilihan kelompok-kelompok warna (palette) jika kita klik tanda “v” di sebelah kanan tulisan palette. Pilihlah warna yang sesuai dan gunakan tint untuk mengatur tebal-tipisnya warna (dengan menggeser slide).

1. Dengan tool outline tool. Klik outline tool pada toolbox. Akan muncul flyout menu. Klik outline color dialog: akan muncul dialog box seperti pada cara

nomor 3

. Catatan :

* Jika color palette tidak muncul dalam jendela applikasi, aktifkan dengan cara mengklik menu window — color palettes–pilih kelompok warna yang ingin dijadikan acuan: ada warna CMYK, RGB, ….dan beberapa jenis warna Pantone. Pada jendela Coreldraw bisa kita tampilkan lebih dari satu color palette, serta tiap color palette dapat kita tempatkan pada

* Dalam pencetakan dengan teknik separasi, suatu objek yang memiliki warna dari kelompok CMYK akan dicetak menjadi bagian-bagian terpisah berdasarkan warna-warna penyusunnya (misalnya objek dengan warna-warna merah akan dicetak menjadi dua bagian terpisah yaitu yang mengandung warna cyan dan magenta); sedangkan objek yang memiliki warna Pantone akan dicetak sebagai objek tunggal (spot color/warna khusus).

B. Memberi Warna Isi (Fill

Color) seperti halnya memberi warna outline, dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1. Klik kiri salah satu warna pada color

palette. Untuk menghilangkan warna fill, klik kiri color

palette pada kotak paling atas ke dua yang ada tanda “X” di dalamnya. 2. Pilih salah satu warna pada color

palette. Drag warna tersebut ke arah bagian dalam objek yang ingin diberi warna. Akan muncul gambar kotak yang penuh terisi warna sesuai dengan warna yang kita pilih tadi.

Lepaskan tombol mouse.

3. Klik objek yang akan diberi warna.

(Bila belum) Aktifkan menu docker object properties dengan cara klik menu window–docker–object properties. Pada menu object properties, klik

fill (gambar kaleng cat). Akan muncul pilihan jenis pewarnaan. Klik tanda “v” di sebelah kanan tulisan

color untuk memunculkan pilihan warna: uniform fill,, fountain fill, pattern fill, postcript fill, texture fill dan no fill.

Tentukan jenis pewarnaan apa yang kita inginkan dan pilih warnanya. Jika kita memilih uniform fill (warna seragam untuk suatu objek), maka akan muncul pilihan seperti no.3 pada memberi warna

outline.

1. Dengan tool fill tool. Klik fill tool pada toolbox. Akan muncul flyout menu. Klik fill color dialog: akan muncul dialog box seperti pada cara nomor 3

memberi warna outline.

C.Fountain Fill : Pewarnaan objek dengan lebih dari satu warna, dimana satu warna akan meredup dan mendekati warna lainnya (degradasi warna). Bisa digunakan untuk memberi kesan suatu objek mendapat cahaya atau intensitas cahaya yang berbeda pada bagian-bagian permukaannya.

Pada toolbox, klik fill. Akan muncul flyout. Klik fountain fill dialog sehingga muncul dialog box fountain fill.

(25)

Degradasi warna bisa kita atur secara linear (lurus sejajar), radial (melingkar), conical

(kerucut) dan square (kotak) pada pilihan type. Klik tanda “v” di sebelah kanan type untuk memunculkan pilihan-pilihan fountain fill yang kita inginkan. Jika kita menerapkan warna linear fountain fill , maka warna-warna yang kita tetapkan akan “mengalir” dalam garis lurus melintasi objek dengan warna satu akan meredup menuju warna yang lain dan sebaliknya.

Jika yang kita terapkan adalah radial fountain fill, maka warna-warna akan menyebar melingkar dari sumbu pusat objek. Conical fountain fill menghasilkan efek seolah warna-warna yang dihasilkan cahaya mengenai sebuah kerucut. Sedangkan square fountail fill menyebar dalam bentuk kotak dari titik pusat (center) objek.

Dari kanan kekiri sesuai jarum jam

Linear, Radial, Square dan Conical fill.

Pada pilihan-pilihan color blend terdapat dua option, yaitu two color dan custom. Bila kita pilih two color, maka dibawahnya akan terdapat pilihan from dan to yang masing-masing menunjukkan bahwa warna fountain fill akan “bergerak” dari (from) warna satu menuju (to) warna ke dua. Tentukan warna-warnanya dengan mengklik tanda “v” dikanan kotak warna di sebelah kanan pilihan from atau to dan pilih salah satu warna yang muncul (atau other untuk memilih warna lainnya).

Bila ingin membuat fountain fill dengan lebih dari dua warna, bisa kita lakukan dengan mengaktifkan pilihan custom color. Akan muncul sebuah kotak persegi panjang dengan warna di ujung kiri dan ujung kanan yang berbeda. Di atas ujung kiri dan kanan persegi panjang tersebut ada kotak kecil. Bila ingin mengganti salah satu warnanya, klik kotak kecil tadi hingga berubah menjadi hitam, kemudian klik salah satu warna yang ada dalam

color palette di sebelah kanan persegi panjang. Bila ingin menambahkan warna ke tiga dst, klik ganda di atas persegi panjang (di area persegi panjang kecil dengan garis putus-putus) hingga muncul segitiga kecil berwarna hitam. Klik salah satu warna pada color palette. Untuk mengubah posisi warna ke tiga dst tadi, geser-geser segi tiga ke posisi yang diinginkan. Untuk membuang warna ke tiga dst dilakukan dengan mengklik ganda tanda segitiga yang mewakili salah satu warna.

Attribut lainnya yang bisa kita tentukan adalah sudut (angle) dari fountain fill, arah pergerakan warna, titik pusat (untuk radial, conical dan square), midpoint dan edge pad. Untuk dapat memahami dengan baik semua fungsi-fungsi tersebut, tentu saja kita harus mencoba kombinasi-kombinasi dari semuanya.

Kita juga bisa menerapkan preset fountain fill (siap pakai) yang disediakan oleh Corel. Sebaliknya, kita juga dapat menyimpan gaya fountain fill yang telah kita buat menjadi

(26)

preset dengan cara menuliskan nama preset (sesuka kita) di kanan tulisan “preset” kemudian tekan tanda “+”.

Untuk mengatur kualitas tampilan dan hasil cetak objek dengan fountain fill dapat kita lakukan dengan mengatur nilai fountain steps. Nilai default yang ditentukan oleh Corel adalah 256. Nilai ini dikunci sehingga kualitas cetakan fountain fill ditentukan oleh nilai-nilai yang ditentukan pada print setting dan kualitas tampilan ditentukan oleh nilai-nilai yang telah kita atur. Tetapi kita bisa membuka kunci tersebut dan menentukan nilai baru yang nantinya akan berlaku baik untuk kualitas tampilan maupun cetak.

Corel Draw telah menetapkan nilai-nilai default atas pilihan-pilihan misalnya jenis dan ukuran font yang kita gunakan, outline properties (ketebalan, jenis, warna, dsb), satuan unit, setup halaman dsb. Jadi, setiap kali kita membuka applikasi Corel Draw dan menggambar garis, misalnya, maka secara otomatis garis tersebut akan ditetapkan sebagai garis solid dengan warna hitam dan hairline untuk ketebalannya. Demikian juga setiap kali kita mengetikkan suatu kata (karakter) maka secara otomatis karakter tersebut ditetapkan menggunakan jenis font Arial dengan size 24 dan warna hitam.

Dengan adanya nilai-nilai default tersebut kita tidak harus menetapkan terlebih dahulu pilihan-pilihan nilai atas gambar/teks yang akan kita buat dengan Corel Draw. Jika ada nilai-nilai lain yang kita inginkan selain dari nilai-nilai default yang telah ditetapkana tersebut, barulah kita melakukan pergantian-pergantian atas nilai-nilai tersebut.

Tetapi, adakalanya kita memiliki nilai default sendiri bagi gambar/teks yang akan kita buat dengan Corel Draw. Misalnya dalam suatu dokumen kita ingin setiap teks yang kita tuliskan, atau sebagian besar dari teks yang akan kita gunakan adalah berukuran 12pt. Atau untuk beberapa penulisan teks berikutnya kita ingin nilai defaultnya seperti itu. Tentu akan lebih memudahkan jika nilai default dari teks yang digunakan bukanlah 24pt, tetapi 12pt, sehingga kita tidak perlu mengubah nilai size teks setiap kali mengetikkannya. Atau misalnya kita ingin setiap garis yang kita buat, atau sebagian dari garis yang akan kita buat memiliki ketebalan sebesar 0.35mm dan style-nya tidak solid tetapi putus-putus serta berwarna biru. Tentu juga lebih baik jika nilai default dari garis yang dibuat adalah seperti itu.

Nah, bagaimana mengubah nilai-nilai default tersebut?

Di sini saya hanya akan memperkenalkan beberapa cara untuk mengubah nilai-nilai default tersebut. Selanjutnya anda diharapkan melakukan eksplorasi sendiri apa-apa saja dari nilai-nilai default yang dapat kita ubah. Saya pikir, cara terbaik untuk dapat lebih memahami dengan baik mengenai hal itu adalah dengan melakukan eksplorasi dan usaha coba-coba.

1. Mengubah text default :

o Jika ada salah satu objek atau teks yang sedang aktif, non aktifkan dengan

menekan tombol “Esc” pada keyboard atau dengan mengklik sembarang area kosong pada jendela gambar dengan pick tool.

o Klik Text tool pada tool box atau cukup tekan tombol F8;

o Pada property bar tentukan font yang akan digunakan sebagai jenis font

(27)

o Aktifkan tanda centang (v) pada pilihan Artistic Text atau Paragraph Text

ataupun keduanya untuk menetapkan jenis font default itu akan diterapkan pada model text apa (Artistic, Paragraph atau keduanya).

o Klik OK

o Kembali pada property bar, tentukan ukuran font yang akan digunakan sebagai

ukuran default. Text Attribute dialog akan muncul lagi. Lakukan langkah yang sama seperti pada langkah no.4

o Klik OK

2. Mengubah warna default

o Jika ada salah satu objek atau teks yang sedang aktif, non aktifkan dengan

menekan tombol “Esc” pada keyboard atau dengan mengklik sembarang area kosong pada jendela gambar dengan pick tool.

o Klik dan tahan pada Fill Tool hingga muncul Fill Flyout

o Klik pada salah satu pilihan yang ada pada Fill flyout tersebut (Color,

Fountain, Pattern, Texture, Postscript atau No Fill). Maka akan muncul kotak Fill Dialog yang akan menanyakan kepada pilihan apa saja warna default akan diterapkan (Graphics, Artistic Text atau Paragraph Text). Tentukan pilihan kita.

(28)

3. Mengubah Outline Properties

o Jika ada salah satu objek atau teks yang sedang aktif, non aktifkan dengan

menekan tombol “Esc” pada keyboard atau dengan mengklik sembarang area kosong pada jendela gambar dengan pick tool.

o Pada toolbox, klik dan tahan pada Outline Tool sehingga muncul Outline

Flyout

o Pilihlah Outline Pen Dialog.

Catatan: Langkah ke 2 dan ke 3 dapat dipersingkat dengan cukup menekan tombol F12 saja.

o Tentukan kepada apa saja outline properties default nantinya akan diterapkan,

apakah akan diterapkan pada Graphics, Artistic Text ataukah Paragraph Text atau ke semuanya.

o Klik OK. Muncul kotak dialog Outline Pen.

o Pada kotak outline pen ini kita bisa menentukan warna outline (Color), satuan

dan nilai ketebalan outline (Width), gaya dari outline: solid, putus-putus, titik-titik (Style), dst.

o Bila sudah ditetapkan semuanya, klik OK.

Catatan Tambahan :

• Setelah nilai-nilai default dari teks, warna dan outline kita tetapkan, maka nilai-nilai default tersebutlah yang akan berlaku setiap kali kita menuliskan suatu teks, atau menggambar sebuah garis atau bangun tertentu. Ini berlaku pada dokumen yang sedang kita kerjakan, dan ketika dokumen tersebut kemudian kita simpan, nilai-nilai default tersebut akan ikut tersimpan juga. Jadi, setiap kali kita membuka dokumen tersebut dan melakukan editing ataupun menggambar, nilai-nilai defaultnya akan tetap berlaku.

• Nilai-nilai yang kita tentukan sebagai default tersebut hanya berlaku pada dokumen yang sedang kita kerjakan, atau pada dokumen yang telah tersimpan dengan nilai-nilai

(29)

tersebut bersamanya. Ketika kita membuka dokumen baru, maka nilai-nilai defaultnya akan kembali mengikuti nilai default dari Corel Draw.

• Beberapa nilai default lain, misalnya satuan unit yang digunakan, ukuran halaman dsb, dapat diubah melalui menu Tools — Options atau Tools — Customization. Sebagai contoh jika kita ingin mengubah ukuran paper size dari halaman setiap kali kita menambahkannya adalah A4 (bukan Letter). Maka yang kita lakukan adalah :

o Klik menu Tools — Options

o Pada kotak dialog Option, pilihlah Document — Page — Size

o Pada pilihan Page — Size, tentukan jenis dan ukuran kertas yang digunakan,

dst. Pada pilihan Page — Background, kita juga bisa menentukan warna lain background dari halaman kita (jika merasa bosan dengan warna putih atau memang membutuhkan warna background lain).

POSISI RELATIF ANTAR OBJEK PADA CORELDRAW X13

• Sebelumnya perlu untuk diingatkan disini, terutama bagi para pengguna pemula coreldraw, bahwa semua perintah terhadap objek hanya dapat dijalankan apabila objek dalam keadaan aktif/terpilih.

Untuk memilih lebih dari satu objek, klik masing-masing objek sambil

menekan tombol “shift” pada keyboard, atau dengan menggunakan pick tool bloklah objek-objek yang akan dipilih.

Fungsi

Menu

Shortcuts

• 1. • Untuk mengatur perataan (align) dua buah objek atau lebih (posisi relatif terhadap objek-objek yang aktif):

Arrange–Align and distribute –………(align objects to active objects)

• ٭ Rata kiri

• align left — apply

• tombol “L”

(30)

• align right — apply

• tombol “R”

• ٭ Rata tengah vertikal (sejajar ke atas) • alignc enter vertically — apply

• tombol “C”

• ٭ Rata atas

• align top — apply

• tombol “T” •

• ٭ Rata bawah

• align bottom — apply

• tombol “B” •

• ٭ Rata tengah horizontal (sejajar kesamping) • align center horizontally — apply

• tombol “E” • 2.

• Penyebaran (distribution) objek: mengatur jarak horizontal secara rata antar objek

• Arrange — Align and

distribute — distribute ……….(baris pilihan sebelah atas) • ٭ horizontal, patokan objek paling kanan

• right – apply

• ٭ horizontal, patokan objek paling kiri • left — apply

• ٭ horizontal, patokan objek paling tengah • center — apply

• ٭ horizontal tanpa objek patokan • spacing — apply

• 3.

• Penyebaran (distribution) objek: mengatur jarak vertikal secara rata antar objek

• Arrange — Align and

distribute — distribute ……….(baris pilihan sebelah kiri) • ٭ vertikal, patokan objek paling kanan

• right — apply

• ٭ vertikal, patokan objek paling kiri • left — apply

• ٭ vertikal, patokan objek paling tengah • center — apply

• ٭ vertikal tanpa objek patokan • spacing — apply

• Catatan :

• * untuk mengatur posisi relatif objek terhadap halaman, pada kotak menu align and distribute pilihlah menu align dan pada pilihan “Align objects to:” pilihlah posisi relatif terhadap halaman yang anda inginkan (edge of page, center of page, grid atau

specified point)

• * untuk mengatur edistribusi relatif objek terhadap halaman, pada kotak menu align and distribute pilihlah menu distribute dan pada pilihan “distribte to:” pilihlah extent of page.

(31)

• *untuk membuat suatu objek atau suatu grup objek berada pada posisi di tengah-tengah halaman, pada kotak menu align and distribute pilihlah menu align dan pada pilihan “Align objects to:” pilihlahcenter of page kemudian aktifkan tanda centang pada kotak center barisan sebelah atas dan barisan sebelah kiri. Atau dengan cara singkat, anda cukup mengaktifkan objek yang akan di tempatkan di tengah-tengah halaman, kemudian tekan tombol “P” pada keyboard.

Duplikasi (copy/penggandaan) objek atau beberapa atau objek terkelompok (group) pada coreldraw dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu (dilakukan pada objek atau group objek yang sedang aktif):

1. Dengan shorcut “+”. Caranya, tekan tanda “+” pada numlock pad. Objek anda telah terduplikasi dan bisa dipindahkan ke posisi yang diinginkan.

2. Melalui menu bar. Caranya, pilih menu “edit”, kemudian pilih “copy”. Selanjutnya pilih lagi menu “edit”, kemudian pilih “paste”.

3. Dengan klik kanan pada mouse, kemudian pilih “copy”, klik kanan lagi dan pilih “paste”.

4. Pada objek yang kita ingin duplikasi, drag dengan tombol kanan mouse ke posisi yang kita inginkan. Lepaskan tombol mouse dan pilih “copy here”.

5. Dengan tombol kiri mouse, drag objek ke suatu posisi. Dengan tombol kiri mouse tetap kita tekan, secara bersamaan tekan pula tombol kanan mouse kemudian lepaskan kedua tombol tersebut.

6.

SHAPING

TRIM, WELD, INTERSECT Istilah-istilah :

* Source object Merupakan objek yang kita jadikan sebagai “alat” atau “bahan” untuk kita trim, weld atau intersect-kan dengan objek yang lain.

* Target object Merupakan objek yang akan dibentuk dengan menggunakan source object.

* Trim menghilangkan suatu bagian dari salah satu objek yang saling tumpang tindih (overlap). Bayangkan kita memiliki sebuah pisau kue yang memiliki bentuk tertentu (misalnya kotak, lingkaran, ataupun bentuk tak teratur), dan kita memotong kue dengan cara menekankan pisau tersebut di atas bagian tertentu dari kue. Maka bagian dari kue yang tertekan pisau akan hilang (bolong), dan bagian yang hilang (bolong) tersebut akan memiliki bentuk yang sama dengan pisau yang kita gunakan.

* Weld dengan perintah ini kita bisa membuat suatu bentuk baru yang merupakan gabungan dari objek-objek yang kita pilih. Objek-objek yang kita pilih bisa merupakan objek-objek yang saling tumpang tindih atau tidak. Warna dan outline dari source objek nantinya akan mengikuti (sama) dengan warna dan outline objek yang menjadi targetnya. * Intersect Merupakan suatu bentuk yang berasal dari dua atau lebih objek yang saling tumpang

tindih (overlap). Jika kita punya dua buah objek (A dan B) yang saling tumpang tindih, maka intersect dari keduanya (objek C) adalah suatu bentuk yang merupakan bagian dari A dan juga dari B.

Melakukan Tim, Weld atau Intersect

Untuk melakukan trim, weld atau intersect dapat dilakukan melalui cara-cara, yaitu :

1. Melalui Menu bar : Aktifkan objek-objek yang akan dilakukan proses trim, weld atau intersect. Klik menu arrange – shaping – trim/intersect/weld.

Dengan cara ini, bila kita melakukan proses trim atau intersect, maka source object akan tetap ada (tidak terhapus). Jadi kita akan memiliki objek-objek: source object, target object dan objek yang merupakan hasil dari proses trim atau intersect. Sedangkan untuk proses weld, maka source object dan target object tidak akan ada lagi, yang ada hanyalah

(32)

objek hasil penggabungannya.

Dengan cara ini juga, maka source object dan target object ditentukan sbb :

* bila kita memilih objek-objek yang akan kita trim dengan cara memblok objek-objek tersebut, maka objek yang posisinya berada di urutan paling bawah (back of page/layer) dianggap sebagai target object dan yang lainnya sebagai source objek.

* bila kita memilih objek yang akan kita trim dengan cara mengklik (pick) objek-objek tersebut satu per satu (shift + klik), maka objek-objek terakhir yang kita klik akan dianggap sebagai target object dan yang lainnya sebagai source object.

2. Melalui Menu Docker

Aktifkan objek (atau objek-objek) yang akan kita trim/ weld/ intersect/ ….

Bila jendela docker shaping belum muncul pada sidebar kanan, munculkan dengan cara mengklik pada menu bar window–dockers–shaping; bila docker shaping ada pada sidebar tapi belum terbuka, bukalah dengan cara mengkliknya.

Pada docker shaping di bawah tulisan Shaping akan terdapat pilihan perintah berupa drop down menu yang berisikan Weld, Trim, Intersect, Simplify, Front Minus Back dan Back Minus Front bila kita mengklik tanda “v”. Pilihlah perintah yang ingin kita jalankan (misalnya kita pilih Trim).

Di bawah tulisan Trim akan terdapat kotak dengan image yang menggambarkan proses trim dan dibawahnya ada tulisan Leave Original:.

Dibawah tulisan Leave Original: tersebut ada kotak-kotak tempat kita mengaktifkan atau menonaktifkan pilihan leave original Source Object(s) dan atau Target Object(s). Bila kita aktifkan salah satu atau kedua pilihan tersebut (akan muncul tanda centang), maka source object ataupun target object akan tetap ada dan tidak terhapus. Jika kita ingin yang tertinggal hanyalah objek hasil dari proses, tanda centang yang ada di samping kiri tulisan Source atau Target Object(s) harus kita hilangkan (dengan cara mengklik tanda tersebut).

3. Melalui shortcut Jika kita sebelumnya telah menentukan shortcut yang dapat kita pakai untuk mengatur perintah-perintah trim/weld/intersect, kita dapat menggunakannya untuk proses tersebut (lihat tulisan mengatur shortcut).

Untuk mengatur agar source atau target object tetap ada atau terhapus, kita harus terlebih dahulu menggunakan perintah melalui menu docker dan mengatur leave original-nya di sana.

Contoh-contoh hasil operasi

(33)

Misalkan kita memiliki dua objek (kotak A dan lingkaran B). Kemudian kedua objek tersebut kita atur posisinya sehingga keduanya saling tumpang tindih (overlap). Hasil dari operasi trim, weld dst dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Kontur

Contour

Dengan perintah contour kita dapat membuat suatu seri garis-garis konsentris yang bergerak ke arah atau menjauhi titik pusat dari objek. Dengan Coreldraw kita bisa menentukan jumlah dan jarak dari garis-garis kontur tersebut.Kita juga dapat mengkopi atau mengklon karakteristik-karakteristik kontur suatu objek kepada objek lainnya.

>Disamping itu, kita dapat mengubah warna outline garis-garis kontur serta warna isi (fill color) diantara garis-garis kontur tersebut. Pergerakan warna kontur untuk memberikan efek-efek tertentu pun bisa kita atur, dimana warna satu akan bergerak ke warna lainnya (blending). Pergerakan warna-warna tersebut bisa mengikuti garis lurus, berputar searah atau berlawanan arah jarum jam.

Membuat kontur dari suatu objek

1.Klik dan tahan Interactive tools flyout , pilih dan klik Interactive contour tool 2.Klik sebuah objek atau objek-objek yang digrup, kemudian drag start handle (sisi dari objek) ke

arah center untuk menghasilkan inside contour (kontur ke arah dalam) atau menjauhi center untuk menghasilkan outside contour (kontur ke arah luar).

3.Geserlah object slider untuk mengubah jumlah dari contour step (berapa banyak kontur yang dihasilkan).

Kita bisa juga :

Menentukan jumlah garis-garis kontur :

Pada property bar, klik tombol Inside atau Outside, kemudian tuliskan suatu nilai dalam kotak

Contour steps .

Menentukan jarak antar garis-garis kontur.:

Ketikkan suatu nilai dalam kotak Contour offset pada property bar. Menentukan “akselerasi” dari pergerakan garis-garis kontur

Klik tombol Object and color acceleration pada property bar dan geser-geserlah object slidernya.

(34)

Contoh penerapan outside contour pada sebuah objek dengan linear contour color, contour steps= 4, contour offset= 0.586mm, outline color= cyan dan fill color=blue.

Menentukan fill color untuk sebuah contour object

1.Klik dan tahan Interactive tools flyout , dan klik Interactive contour tool 2.Pilih objek kontur.

3.Bukalah Fill color picker pada property bar, dan klik sebuah warna

*Jika kontur diterapkan pada objek yang berisi fountain fill, maka akan muncul color picker ke tiga untuk menentukan end fountain fill (warna akhir fountain).

Mengkopi atau mengklon sebuah kontur

1.Pilih objek yang akan dibuatkan konturnya

2.Pada menu bar klik Effects dan klik salah satu dari

* Copy effect Contour from * Clone effect Contour from

3.Pilih objek yang dari mana kontur akan dikopikan.

Memecah objek kontour menjadi objek-objek tunggal

Objek yang telah kita kontur sebenarnya terdiri dari objek-objek yang jumlahnya tergantung dari contour steps yang kita tentukan. Kita bisa memecah objek-objek tersebut menjadi masing-masing objek tunggal dengan cara: klik objek kontur, pada menu bar klik Arrange, klik Break contour group appart. Bila sebelumnya kita menetapkan step contour=1, maka objek kontur akan terpecah menjadi dua objek tunggal. Bila sebelumnya step contour lebih dari dua, maka akan terpecah menjadi satu objek awal dan satu grup objek-objek pembentuk kontur yang dapat kita pisahkan juga dengan meng-ungroup group objek tersebut.

Smart Fill

Tool

SMART FILL TOOL

Smart fill tool merupakan salah satu fitur baru yang terdapat dalam Coreldraw X3. Dengan fitur ini kita bisa melakukan pewarnaan terhadap objek, sekaligus juga kita dapat menghasilkan objek baru yang merupakan hasil dari perpotongan, pengurangan, ataupun penggabungan dari objek-objek awal.

Memberi warna dengan smart fill tool

(35)

Bila kita susun ketiga objek tersebut seperti gambar di samping, maka sebenarnya kita dapat memiliki enam objek, yaitu masing-masing objek-objek awal (A, B, C) dan objek-objek baru yang merupakan intersep (D dan E) serta penggabungan dari ketiga objek tadi (F).

Ketiga objek baru (D, E dan F) dapat kita hasilkan setelah kita memberi warna pada area-area D dan E serta di luar area ketiga objek tersebut dengan

menggunakan smart fill tool. Tetapi untuk dapat menghasilkan hal tersebut, A B C harus tidak memiliki warna sebelumnya. Jika A B C telah terisi warna sebelumnya, dan jika B merupakan objek yang secara urutan berada paling atas (depan), maka akan menghasilkan objek-objek A, B, C, ditambah A dan C yang terpotong oleh B, serta gabungan dari A, B dan C.

Untuk dapat melakukan hal tersebut, langkah-langkah yang dilakukan adalah : Pada toolbox pilihlah menu smart fill tool. Perhatikan pada property bar (dibawah menu bar) akan terdapat menu-menu seperti gambar di bawah (jika property bar tidak muncul, pada menu bar klik window –toolbar–property bar).

Misalkan kita ingin memberi warna fill merah dan outline biru pada area A maka di sebelah kanan

Fill Options klik tanda “v” dan pilih Specify; klik lagi tanda “v” di sebelah kanan kotak yang warna dan pilih warna red. Pada pilihan Outline Options pilih Specify, tentukan ketebalan garis (misalnya Hairline) dan warna outline pilih blue. Jika kita ingin tidak memberi outline pada area tertentu, maka pada Outline Options pilihlah No Outline.

Dengan cara yang sama, kita bisa tentukan warna fill dan outline pada area yang lain. Jika kita ingin memberi warna dan outline yang sama pada keseluruhan objek, klik saja pada sembarang titik di luar area objek-objek tadi. Akan dihasilkan objek baru yang merupakan hasil penggabungan dari A, B dan C (objek F). Tetapi bila kita melakukan hal itu, semua objek yang ada pada dokumen kita akan terisi dengan warna dan outline yang sama sekalipun objek-objek yang ada telah kita lock (kecuali objek-objek yang ada pada hidden layer).

(36)

BEKERJA DENGAN TEKS (Bag

1)

Untuk menuliskan sebuah teks pada halaman coreldraw, langkah pertama yang kita lakukan adalah mengklik text tool pada tool bar di sisi paling kiri jendela coreldraw atau dengan menekan tombol F8 pada keyboard.

Jika ingin menuliskan teks dalam sebuah bingkai (frame), tekan dan tahan tombol kiri mouse kemudian tarik hingga membentuk sebuah kotak yang besarnya sesuai dengan yang kita

(37)

kehendaki lalu lepaskan. Akan terbentuk sebuah kotak dengan garis putus-putus dan kursos yang berkedip di dalamnya, dimana kita bisa mengetikkan teks di dalam bingkai tersebut.

Atur jenis dan ukuran font dari teks yang kita kehendaki. Pengaturan ini bisa dilakukan sebelum mulai menuliskan teks ataupun setelah seluruh teks selesai ditulis dalam bingkai tersebut. Teks akan “mengalir” mengikuti bentuk bingkai dan mengisi seluruh ruang yang ada di dalamnya.

Ukuran bingkai kemudian bisa kita sesuaikan dengan isi teks yang ada di dalamnya ataupun sebaliknya. Jika bingkai tidak cukup untuk menampilkan keseluruhan teks yang telah kita tuliskan, atur kembali ukurannya dengan menarik “gagang” bingkai yang terdapat pada setiap sudut dan sisi bingkai. Sebaliknya, jika ingin teks yang menyesuaikan dengan bentuk dan ukuran bingkai, atur kembali jenis dan ukuran font yang kita gunakan, atau secara otomatis dapat dilakukan dengan mengklik kanan pada bingkai teks kemudian klik “Fit Text to Frame“.

Apabila kita ingin menuliskan sebuah teks yang tidak berada di dalam bingkai, maka setelah kita mengklik text tool atau menekan tombol F8, klik-lah pada sembaran area di luar suatu frame dan mulailah mengetikkannya. Teks yang kita ketikkan di luar suatu frame akan dianggap sebagai “artistic text”.

Baik pharagraph text maupun artistic text dapat diatur properties-nya sesuai yang kita inginkan, misalnya jenis dan ukuran font, pola perataan alinea, dsb. Artistic text bisa kita ubah menjadi Pharagraph text. Pharapgraph text dalam suatu bingkai persegi empat pun bisa kita ubah menjadi artistic text.

Catatan: bila kita mengubah ukuran bingkai dengan cara menarik “gagang” bingkai suatu pharagraph teks, maka yang berubah hanyalah ukuran bingkai tersebut tanpa mengubah properti teks di dalamnya. Bila kita menarik “gagang (handle)” dari suatu artistic text, maka bentuk character (panjang dan lebar) teks tersebut akan berubah. Cobalah!

(38)

Untuk mengatur tampilan suatu teks, tools yang bisa digunakan adalah seperti gambar di bawah ini :

Untuk mengubah tampilan teks secara keseluruhan, aktifkan teks dengan mengklik teks tersebut (teks aktif ditandai dengan adanya kotak2 hitam kecil di sekeliling teks tersebut). Untuk mengubah tampilan sebagian dari teks yang ada, blok-lah bagian teks tersebut.

Atur tampilan teks dengan mengklik salah satu tools seperti yang tampak pada gambar. Anda bisa mencoba hasil yang didapat dari mengklik tools tersebut agar lebih memahaminya. Pengaturan jenis dan ukuran serta gaya penulisan font dari suatu teks yang kita tuliskan juga bisa dilakukan dengan cara mengklik tools “F” (Character formatting), yang akan memunculkan kotak dialog seperti gambar berikut :

Melalui jendela menu tersebut kita bisa mengatur jenis dan ukuran font yang kita gunakan, perataan alinea serta memberikan efek-efek (misalnya garis bawah, posisi) untuk seluruh atau sebagian dari suatu teks.

(39)

Range Kerning

Untuk mengatur spasi (jarak) antar teks atau antar karakter, bloklah teks atau sebagian dari teks yang diinginkan. Klik tools “F” (character formatting). Atur nilai yang ada pada pilihan range kerning. Pada kondisi default, nilai ini adalah “0″ (nol). Semakin besar nilai range kerning, semakin jauh jarak antara satu huruf dengan huruf berikutnya serta antara satu kata dengan kata berikutnya. Contoh seperti pada gambar di bawah :

Nilai range kerning ini bisa kita atur antara -100 hingga 10000%.

Menenpatkan Teks dalam Suatu Bingkai

Jika kita belum menuliskan sebuah teks dan ingin menuliskan teks didalam suatu bentuk bingkai tertentu, misalnya seperti bentuk di bawah ini

Langkah-langkahnyanya adalah :

1. klik text tool atau tekan F8, kemudian arahkan kursor ke dalam bingkai hingga muncul sebuah kotak yang ada tulisan “AB” di dalamnya dan klik pada tempat tersebut.

2. Ketikkan teks yang diinginkan.

Apabila kita sudah mengetikkan sebuah teks dan memiliki sebuah bentuk bangun tertentu, kemudian kita menginginkan teks yang telah kita ketikkan berada di dalam bentuk bangun tsb, langkahnya adalah :

1. Klik kanan mouse dan tahan pada teks tersebut

2. Bawa teks ke dalam area dari bentuk bangun tersebut dan lepaskan tombol mouse 3. Klik pilihan “Place Text Inside“.

(40)

Teks Mengikuti Bentuk Tertentu

Misalkan kita memiliki sebuah bentuk bangun tertentu, ambil contoh bentuk lingkaran

Jika kita ingin menuliskan teks mengikuti alur bentuk lingkaran tersebut, langkah-langkahnya adalah :

1. Klik text tool.

2. Arahkan pointer pada bagian sisi lingkaran hingga kursor berubah menjadi tanda “A” dengan garis lengkung di bawahnya.

3. Klik pada sisi tersebut dan mulailah mengetik. Hasilnya adalah :

Gambar

Gambar dalam format bitmap mempunyai resolusi tertentu, dalam arti setiap gambar  mempunyai jumlah pixel yang tetap

Referensi

Dokumen terkait

Uji penghambatan sel kanker T47D dilakukan menggunakan kombinasi dari esktrak etanol bawang dayak ( Eleutherine americana Merr.) dengan ekstrak etanol biji sirsak

Correlation between Neutrophil-Lymphocyte Ratio and Cardiac Autonomic Neuropathy in Diabetes Mellitus Type 2 Patients.. Cahyandari Nurlaelatiningsih, 1,2 Sunaryo Barki Sastradimaja,

Dengan adanya renstra ini diharapkan seluruh unit kerja dapat membuat program dan kebijakan-kebijakan sesuai dengan sasaran strategis yang telah dipetakan sehingga

Namun demikian, setelah diberi sosiodrama menunjukkan perubahan dari tingkat kemampuan resolusi konflik rendah menjadi kategori tinggi, sehingga sosiodrama mampu

Psikologi Belajar dan Mengajar Membantu Guru dalam Perencanaan Pengajaran, Penilaian Perilaku, dan Memberi Kemudahan kepada Siswa dalam Belajar.. Bandung:Sinar

mencoba menelaah “Pendekatan Kritis Teori Feminis Dalam Komunikasi Organisasi” (Studi implementasi pada pelaksanaan Diklat Aparatur di Badan Diklat.. Provinsi

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (Risbin Iptekdok) yang bermutu, efektif dan efisien, perlu menetapkan