• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN FILM HABIBIE AINUN TERHADAP KEPUTUSAN MENONTON MAHASISWA USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN FILM HABIBIE AINUN TERHADAP KEPUTUSAN MENONTON MAHASISWA USU"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

FILM HABIBIE AINUN TERHADAP KEPUTUSAN

MENONTON MAHASISWA USU

(Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Strategi Komunikasi

Pemasaran Film Habibie Ainun terhadap Keputusan Menonton

Mahasiswa USU)

SKRIPSI

LIDYA ELFRIDA PASARIBU

110922011

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI MEDAN

2013

(2)

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Film Habibie Ainun terhadap Keputusan Menonton Mahasiswa USU. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah melihat sejauh mana korelasional strategi komunikasi pemasaran Film Habibie Ainun terhadap keputusan menonton Mahasiswa USU. Tujuannya adalah untuk menjelaskan bagaimana pengaruh strategi komunikasi pemasaran dalam mempengaruhi keputusan menonton pada kategori anak muda. Penelitian ini menggunakan beberapa teori, diantaranya seperti : teori komunikasi pemasaran, komunikasi massa, film, komunikasi persuasif, dan teori AIDDA. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu: teknik Stratified Random Sampling dan Purposive Sampling. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus Correlation Rank Spearman’s melalui software SPSS 20.0, dimana harga rs yang diperoleh adalah sebesar 0,306 dengan

menggunakan skala Guilford. Hal ini menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa kekuatan prediksi (Kp) antara pengaruh strategi komunikasi pemasaran Film Habibie Ainun terhadap keputusan menonton mahasiswa USU adalah 9.3%.

Kata kunci: Strategi komunikasi pemasaran, Film Habibie Ainun, dan Keputusan Menonton

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Film yang juga sebagai bagian dari media massa dalam kajian komunikasi massa modern dinilai berkembang dan menarik perhatian khalayak, kini dapat juga sebagai media komersil dengan kata lain menjual produk dalam bentuk sajian cerita. Dengan berupaya melakukan aktivitas komunikasi pemasaran seperti kegiatan promosi untuk mensukseskan penjualan film agar mendapatkan laba. Berikut ini contoh beberapa film yang sukses di pasaran yaitu : Film Petualangan Sherina, Laskar Pelangi, Ayat-ayat Cinta, dan lainnya. Termasuk salah satu contohnya adalah Film Habibie Ainun yang sukses di pasaran.

Mulai rilis perdana tanggal 20 Desember 2012, “Film Habibie & Ainun” sukses menarik perhatian masyarakat Indonesia. Manoj Punjabi sebagai produser yang menggawangi Rumah Produksi MD Pictures ini, tidak tanggung-tanggung dalam melakukan segala persiapan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk meraih sukses film ini. Sebanyak 280 layar bioskop tak luput dari pemutaran film ini, baik jaringan 21, Blitz, Platinum, NSC, dan beberapa grup lainnya. Tak heran bila biaya produksi dan promosi film Habibie & Ainun ini sampai rela menghabiskan biaya yang tidak sedikit Rp. 13.000.000.000 (tiga belas miliar rupiah). Dengan menggunakan bauran komunikasi (marketing mix) yaitu : iklan di tv dan radio, pemberitaan di infotainment, promosi, pemasaran langsung seperti: program online (fb dan twitter), dan sebagainya dilakukan secara rutin agar masyarakat mengetahui dan tertarik untuk menonton (dalam

(3)

http://hiburan.kompasiana.com/film/2013/02/04/14760000000-m-laba-film-habibie-ainun--530765.html, diakses pada tanggal 10 April 2013). Usaha dan kerja keras selama ini telah membuahkan hasil yang spektakuler. Tidak seperti biasanya, film ini mampu meraup keuntungan besar. Faktanya bila dalam kurun waktu 3 (hari) sejak dirilis film ini berhasil meraih 350.000 penonton, maka pada hari ke-7 atau hanya dalam 1 minggu film ini dapat meraih ± 1.030.000 jumlah penonton dan berhasil mencatat rekor nasional dalam menjangkau jumlah penonton. Hanya dalam waktu 14 hari film garapan Faozan Rizal ini berhasil menembus angka 2,1 juta penonton bioskop di seluruh Indonesia. Hal tersebut menjadi rekor baru sepanjang sejarah perfilman Indonesia, sungguh merupakan suatu fenomena meraih jumlah penonton terbanyak dalam waktu tersingkat. Mengetahui fenomena yang terjadi banyaknya penonton yang menyaksikan film tersebut tentu tidak terlepas dari intensnya kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan dengan maksud untuk mendorong perhatian audiens. Hal ini turut membuat peneliti merasa tertarik untuk meneliti “Film Habibie dan Ainun” dengan ruang lingkup objek penelitian adalah mahasiswa/ mahasiswi USU, karena sebagai sosok intelektual yang aktif dalam mencari informasi, mahasiswa sejatinya tanggap dan kritis terhadap suatu hal yang terjadi ataupun terdapat sesuatu hal yang baru di lingkungannya, sehingga menjadi kajian menarik untuk melihat bagaimana munculnya ketertarikan/ keinginan kaum muda hingga adanya keputusan menonton Film Habibie Ainun dari berbagai promosi yang dilakukan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diketahui tidak terlepas dari antusiasme masyarakat dengan banyaknya peminat penonton sehingga peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh komunikasi pemasaran film tersebut terhadap keputusan menonton yang pada kali ini dikenai pada mahasiswa USU?

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah bagi peneliti adalah sebagai berikut : “Sejauh mana pengaruh strategi komunikasi pemasaran Film Habibie Ainun terhadap keputusan menonton di kalangan mahasiswa USU.”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tanggapan/ respon khalayak yaitu: mahasiswa USU terhadap promosi film sebagai media komersil yang berusaha menarik kuantitas perhatian penonton.

2. Untuk mengetahui ketertarikan konsumen terhadap keputusan menonton film. 3. Untuk mengetahui pengaruh strategi komunikasi pemasaran Film Habibie

Ainun terhadap keputusan mahasiswa USU (angkatan 2010-2011) sebagai penonton.

(4)

Universitas Sumatera Utara

II. URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berpikir yang menunjukkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti (Nawawi, 2001 : 40).

Teori yang relevan dengan penelitian ini adalah :

2.1.1 Komunikasi Pemasaran

Menurut Kotler, ada tingkatan tanggapan/ respon khalayak sasaran atas informasi pemasaran yang disampaikan para komunikator pemasaran. Ketiga tingkatan itu adalah kognitif, afektif, dan konasi. Komunikasi pemasaran dalam kegiatannya menggunakan bauran pemasaran (promotion mix) yang mencakup sebagai berikut :

1). Memasang iklan/ beriklan di media massa (media advertising); 2). Pemasaran langsung (direct marketing); 3). Pemasaran interaktif; 4). Promosi penjualan (sales promotion); 5). Hubungan masyarakat (public relations); dan 6). Penjualan personal (personal selling); untuk mencapai komunikasi pemasaran yang lebih efektif.

2.1.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio, dan televisi yang ditunjukkan kepada umum dan film yang diperuntukkan di gedung-gedung bioskop (Effendy, 2003 : 79). Menurut William L. Rivers (Rakhmat, 2004) komunikasi massa memiliki ciri-ciri yaitu :

1. Bersifat satu arah. 2. Ada proses seleksi yakni : seleksi media dan seleksi khalayak. 3. Mampu menjangkau khalayak secara luas. 4. Bertujuan meraih khalayak sebanyak mungkin. 5. Media adalah institusi sosial : media yang saling mempengaruhi dengan tatanan politik, sosial, maupun ekonomi.

Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick (Ardianto, 2004 : 15) terdiri atas : pengawasan (surveillance), penafsiran (interpretation), ketertarikan (linkage), penyebaran nilai (transmission of values) dan hiburan (entertainment).

2.1.3 Film

Film adalah fenomena sosial, psikologi, dan estetika yang kompleks yang merupakan dokumen yang terdiri cerita dan gambar diselingi iringan musik dan kata-kata. Pada dasarnya tujuan khalayak menonton film terutama adalah ingin memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat terkandung fungsi informatif, maupun edukatif, bahkan persuasif. Fungsi edukasi digunakan untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building (Effendy, 2003 : 136).

(5)

2.1.4 Teori AIDDA

Tahapan-tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun berdasarkan pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah produk atau jasa (awareness), menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki atau mendapatkan produk (interest), sampai dengan mempertahankan loyalitas pelanggan. Dalam kajian komunikasi tahapan tersebut dikenal dengan rumusan AIDDA (Attention/perhatian, Interest/minat, Desire/keinginan, Decision/keputusan, dan Action/tindakan).

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara yang berada Jl. Dr. Mansyur, Medan.

3.2 Metode Penelitian

Metode korelasional yang digunakan dalam penelitian ini meliputi komponen-komponen antara dua variabel yaitu: variabel X : Pengaruh strategi komunikasi pemasaran Film Habibie Ainun dan variabel Y : Keputusan menonton mahasiswa USU.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dari suatu penelitian (Nawawi, 1995 : 141). Populasi dalam penelitian ini adalah

No. Fakultas Jumlah Mahasiswa

1. Kedokteran 937 orang

2. Hukum 970 orang

3. Pertanian 809 orang

4. Teknik 1346 orang

5. Ekonomi 1418 orang

6. Kedokteran Gigi 421 orang 7. Ilmu Budaya 1097 orang

8. MIPA 560 orang

9. ISIP 1368 orang

10. Kesehatan Masyarakat 512 orang

11. Farmasi 298 orang

12. Psikologi 238 orang

13. Keperawatan 266 orang 14. Teknologi Informasi 415 orang

Total Populasi 10.655 orang

4

(6)

Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Nawawi, 2001 : 144). Dalam hal ini, ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian adalah dengan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% yakni sebagai berikut:

n = N

N (d)² +1 (Kriyantono, 2006 : 160) Keterangan :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d² = nilai presisi yang ditetapkan sebesar 10% atau 0.1 Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel adalah :

n = N N (d)² +1 = 10.655 10.655 (0.1)² + 1 = 99 orang

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 99 orang.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur serta berbagai sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

a. Kuesioner sebagai alat pengumpul data dengan sejumlah pertanyaan tertulis, baik secara langsung maupun tidak langsung.

b. Wawancara yaitu: sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan peneliti terhadap responden.

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisa dalam beberapa tahap analisa yaitu :

a. Analisa Tabel Tunggal

Analisa tabel tunggal adalah analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi (Singarimbun, 2008 : 266). Data-data yang telah terkumpul diproses sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan kemudian ditabulasi dan dianalisis. Selanjutnya, peneliti akan melakukan pembahasan dan menginterpretasikannya.

(7)

b. Analisa Tabel Silang

Merupakan suatu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Singarimbun, 2008 : 273).

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk mengkaji hubungan di antara kedua variabel yang dikorelasikan maka peneliti menggunakan lunak SPSS 20.0 (Statistical Product and System Solution). Selanjutnya untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan skala Guilford nilai koefisien korelasi sebagai berikut :

≤ 0,199 : hubungan rendah sekali, dan bisa diabaikan ≤ 0,20 - ≤ 0,399 : hubungan yang rendah tapi pasti

≤ 0,40 - ≤ 0,699 : hubungan yang cukup berarti ≤ 0,70 - ≤ 0,899 : hubungan yang tinggi ; kuat

≥ 0,90 : hubungan yang sangat tinggi ; kuat sekali ; dapat diandalkan (Kriyantono, 2006 : 168-169).

Berdasarkan nilai rs hitung maka dapat diketahui besar kekuatan prediksi dari penelitian yang digunakan disebut Uji Determinan Korelasi, yakni dengan rumus :

Kp = (

r

s)² x 100% (Rakhmat, 2004 : 30) Keterangan:

Kp = besarnya kekuatan prediksi

r

s = koefisien korelasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data

Penelitian diawali dengan meminta surat izin penelitian dari bagian pendidikan USU yang ditujukan kepada Rektor Sumatera Utara. Kemudian dengan segera peneliti menyebarkan angket kepada sejumlah mahasiswa/i S-1 Angkatan 2010 s/d 2011 sebagai responden yang mewakili setiap fakultas. Penyebaran angket dilaksanakan 25 Juni - 02 Juli 2013.

Adapun data yang harus diolah melalui tahapan sebagai berikut: 1). Penomoran Kuesioner 2). Editing 3). Coding 4). Inventarisasi variabel 5). Tabulasi data 6

(8)

Universitas Sumatera Utara

4.2 Analisa Tabel Tunggal

4.2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran Film Habibie dan Ainun Tabel 11.

Intensitas Penayangan Iklan Film Habibie dan Ainun di TV

No. Intensitas Penayangan Iklan Film Habibie dan Ainun di TV

Frekuensi % 1. Sering 92 92.9% 2. Jarang 6 6.1% 3. Tidak tahu 1 1.0% Total 99 100% Sumber: P.05.2/FC.08

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mayoritas responden termasuk tipe yang sering menonton TV dan tidak mau sampai ketinggalan informasi apa yang terbaru/ update. Hal ini berkaitan sesuai dengan teori pada bab sebelumnya bahwa media tv memiliki kelebihan yaitu: sebagai media yang dapat menarik perhatian khalayak dengan menampilkan iklan yang menarik dan begitu dekat dengan khalayak, serta dapat menjangkau penonton dengan luas juga cepat.

4.2.2 Keputusan Menonton Mahasiswa USU Tabel 45.

Memutuskan menonton Film Habibie dan Ainun karena pengaruh iklan

Sumber: P.22.1/FC. 42

Berdasarkan data di atas, dapat diuraikan bahwa sebagian besar responden yaitu: ada 87 orang (87.9%) menyatakan memutuskan menonton “Film Habibie dan Ainun” sebab dipengaruhi oleh iklan yang menarik. Hal ini berkaitan dengan seringnya iklan diputar atau promosi yang dilakukan. Kemudian diikuti dengan pernyataan responden yang kurang setuju karena pengaruh iklan yaitu 11 orang (11.1%) dan menyatakan tidak setuju ada 1 orang (1.0%) sebab beberapa responden mengaku dipengaruhi oleh hal lain.

No. Memutuskan menonton Film Habibie dan Ainun karena pengaruh iklan

F % 1. Setuju 87 87.9% 2. Kurang setuju 11 11.1% 3. Tidak setuju 1 1.0% Total 99 100% 7

(9)

4.3 Uji Hipotesis

Tabel 51. Korelasi Strategi Komunikasi Pemasarn Film Habibie Ainun dan Keputusan Menonton Mahasiswa USU

Correlations Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Film Habibie Ainun Keputusan Menonton Mahasiswa USU Spearman's rho Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Film Habibie Ainun Correlation Coefficient 1.000 .306 ** Sig. (2-tailed) . .002 N 99 99 Keputusan Menonton Mahasiswa USU Correlation Coefficient .306 ** 1.000 Sig. (2-tailed) .002 . N 99 99

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4.4 Pembahasan

Berdasarkan data, dapat diketahui bahwa promosi baik melalui iklan dan publisitas di TV dan internet memunculkan ketertarikan untuk menonton film ini. Mayoritas para responden merasa sering menyaksikan iklan tersebut sehingga diperoleh ada 87 orang (87.9%) menyatakan memutuskan menonton “Film Habibie dan Ainun” sebab dipengaruhi oleh iklan yang menarik sehingga responden memperhatikan iklan. Dari penayangan iklan yang diputar diketahui dari tabel di atas menunjukkan seberapa besar responden menaruh perhatian pada iklan film ini yakni: sebanyak 96 orang (97%) menyatakan menaruh perhatiannya ketika iklan tayang sehingga menimbulkan keinginan dan memutuskan untuk menonton “Film Habibie dan Ainun.” Sementara itu, hanya sedikit yang kurang memperhatikan iklan ini yaitu sebanyak 2 orang (2.0%), dan 1 orang (1.0%) tidak memperhatikan iklan film ini. Kemudian untuk mencari besarnya kekuatan prediksi (Kp) adalah sebagai berikut:

Kp = rs2 x 100% = (0.306)2 x100% = 0,093 x 100% = 9.3%

Dengan kata lain, besarnya kekuatan prediksi pengaruh strategi komunikasi pemasaran Film Habibie Ainun terhadap keputusan menonton Mahasiswa USU adalah sebesar 9.3%. Hasil yang didapat ini menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti dan sisanya 90.7% dipengaruhi oleh faktor lain.

(10)

Universitas Sumatera Utara

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

a. Mahasiswa sebagai responden dalam penelitian ini menanggapi promosi “Film Habibie dan Ainun” dengan antusias. Dapat disimpulkan bahwa promosi iklan yang ditayangkan di media TV dan internet lebih dominan dibandingkan dengan media lainnya.

b. Strategi komunikasi pemasaran Film Habibie Ainun menjadi yang utama dalam memunculkan ketertarikan respoden terhadap keputusan menonton film ini karena pengaruh iklan baik di media cetak maupun media elektronik sehingga mempengaruhi kognitif, afektif, dan konasi mahasiswa.

c. Adanya pengaruh strategi komunikasi pemasaran Film Habibie Ainun terhadap keputusan menonton mahasiswa USU dengan menggunakan skala Guilford diperoleh hasil sebesar 0,306 menandakan hubungan yang rendah tapi pasti.

5.2 Saran Responden Penelitian

1. Sebaiknya menurunkan harga penjualan tiket nonton di gedung bioskop dan penjualan kaset baik dvd/ vcd

2. Sebaiknya melakukan promosi dan komunikasi pemasaran lainnya dengan efektif memperhatikan produk yang dijual dengan target sasaran konsumen. 3. Sebaiknya memproduksi film yang berkualitas dan memberi pengaruh positif

seperti: film inspiratif, ada pesan moral yang tersirat.

4. Menggunakan media massa yang canggih seperti: tv dan cyber/ internet yang dianggap sesuai sebagai media patner dalam peningkatan penjualan terutama produk di bidang jasa entertainment/ hiburan.

5.3 Saran dalam Kaitan Akademis

1. Diharapkan dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa-mahasiswa lain yang juga ingin meneliti sesuai dengan komunikasi pemasaran.

2. Bagi mahasiswa lain yang ingin meneliti komunikasi pemasaran sebaiknya menggunakan metode lain dalam pembagian variabel yang ingin diteliti agar terjadi keragaman dan dapat sama-sama melihat perbedaannya.

5.4 Saran dalam Kaitan Praktis

1. Mempromosikan suatu produk seharusnya lebih dahulu mengetahui apa dan bagaimana produk yang ingin ditawarkan kepada khalayak, lebih memperhatikan target sasaran konsumen, dan jenis media apakah yang digunakan dalam mempromosikan suatu produk.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bungin, Burhan.2008.Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, & Kebijakan Publik, Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Effendy, Onong Uchjana.2000.Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Jalaluddin, Rakhmat.2004.Metode Penelitian Komunikasi.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Kasali, Rhenald.1998.Manajemen Periklanan.Jakarta: PT. Pustaka Utama

Kotler & Armstrong.2004.Dasar-dasar Pemasaran (Jilid I).Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip.2005.Manajemen Pemasaran.Jakarta: PT. Erlangga.

Kriyantono, Rachmat.2006.Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mcquail, Dennis.1997.Teori Komunikasi Massa : Suatu Pengantar, Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Morissan, M.A.2010.Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rakhmat, Jalaluddin.2004.Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syafruddin, Pohan, dkk.2012.Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian.Medan: Grasindo Monoratama.

SUMBER LAIN :

http://bcommunication.wordpress.com/2008/05/17/aidda-attention-please/,diakses pada tanggal 16 April 2013 pukul 21.00 WIB.

http://www.facebook.com/notes/habibie-dan-ainun/mengejar-5-juta-penonton-habibie-ainun-dibulan-kedua-pemutarannya/413963758690079, diakses pada tanggal 10 April pukul 16.00 WIB.

http://www.usu.ac.id/tentang-usu.html, diakses pada tanggal 14 Juni 2013 pukul 20.00 WIB.

Gambar

Tabel 51. Korelasi Strategi Komunikasi Pemasarn Film Habibie Ainun dan       Keputusan Menonton Mahasiswa USU

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu aplikasi perhitungan laporan keuangan perbankan yang memiliki fitur manajemen user yang dapat menampilkan output

Pada hari ini KAMIS tanggal ENAM bulan SEPTEMBER tahun DUA RIBU DUA BELAS, dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB, kami Panitia untuk pekerjaan tersebut

Yudhistira Arie Wijaya, S.Kom Raditya Danar

Mayjend Katamso Desa Tanea

[r]

Pada penelitian tugas akhir yang menggunakan dua modalitas yaitu instrumentasi elektrokardiogram dan visual menggunakan metode haar cascade untuk memantau kantuk

“[…] The De Rose Hill case may be an example of the positive realisation of the rights of Aboriginal and Torres Strait Islander peoples to land and waters within the native

Secara keseluruhan penelitian ini dengan menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar kognitif