Pentingnya Kebijakan Dalam Mendukung Upaya
Pentingnya Kebijakan Dalam Mendukung Upaya
Peningkatan Cakupan Pemberian ASI (Studi
Peningkatan Cakupan Pemberian ASI (Studi
Kasus di Kabupaten X, Maluku Utara)
Kasus di Kabupaten X, Maluku Utara)
Pentingnya Kebijakan Dalam Mendukung Upaya Peningkatan Cakupan Pemberian ASI Pentingnya Kebijakan Dalam Mendukung Upaya Peningkatan Cakupan Pemberian ASI (Studi Kasus di Kabupaten X, Maluku Utara)
(Studi Kasus di Kabupaten X, Maluku Utara)
Pengantar Pengantar
Masalah gizi buruk masih merupakan masalah besar di
Masalah gizi buruk masih merupakan masalah besar di Kabupaten X di Provinsi Kabupaten X di Provinsi Maluku Utara.Maluku Utara. Pada tahun 2011, di Kabupaten tersebut ditemukan ada 49 balita gizi buruk. Selama Pada tahun 2011, di Kabupaten tersebut ditemukan ada 49 balita gizi buruk. Selama Januari-Juni 2012
Juni 2012 sudah ditemukan 30 kasus. Dinas Kesehatan mempunyai program pemulihan gizisudah ditemukan 30 kasus. Dinas Kesehatan mempunyai program pemulihan gizi buruk.
buruk.
Pemberian ASI untuk anak umur 0-2 tahun (baduta), termasuk ASI eksklusif untuk bayi umur 0-6 Pemberian ASI untuk anak umur 0-2 tahun (baduta), termasuk ASI eksklusif untuk bayi umur 0-6 bulan, merupakan bagian dari standar emas makanan bayi yang dapat meningkatkan status gizi bulan, merupakan bagian dari standar emas makanan bayi yang dapat meningkatkan status gizi baduta. Belum diketahui data pasti mengenai cakupan pemberian ASI
baduta. Belum diketahui data pasti mengenai cakupan pemberian ASI di Kabupaten X untukdi Kabupaten X untuk baduta. Namun dari hasil konseling yang dilakukan oleh para
baduta. Namun dari hasil konseling yang dilakukan oleh para peserta pelatihan penyegaranpeserta pelatihan penyegaran materi Pemberian Makan bagi Bayi
materi Pemberian Makan bagi Bayi dan Anak (PMBA) diketahui bahwa belum semua ibudan Anak (PMBA) diketahui bahwa belum semua ibu melakukan perilaku pemberian ASI, termasuk ASI eksklusif. Para
melakukan perilaku pemberian ASI, termasuk ASI eksklusif. Para peserta pelatihan tersebutpeserta pelatihan tersebut terdiri dari sembilan
terdiri dari sembilan orang bidan desa, seorang staf bagian pelayanan kesehatan (Yankes) Dinasorang bidan desa, seorang staf bagian pelayanan kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten X, dan dua orang staf LSM yang peduli anak.
Kesehatan Kabupaten X, dan dua orang staf LSM yang peduli anak. Dari hasil pemicuan yang
Dari hasil pemicuan yang dilakukan oleh para peserta pelatihan di dilakukan oleh para peserta pelatihan di salah satu desa, diketahuisalah satu desa, diketahui bahwa iklan susu formula cukup memengaruhi keputusan pemberian makan pada bayi. Hampir bahwa iklan susu formula cukup memengaruhi keputusan pemberian makan pada bayi. Hampir sebagian masyarakat, termasuk kepala desa, meyakini bahwa pemberian susu formula lebih sebagian masyarakat, termasuk kepala desa, meyakini bahwa pemberian susu formula lebih bagus daripada ASI. Anggapan tersebut muncul karena mereka melihat
bagus daripada ASI. Anggapan tersebut muncul karena mereka melihat visualisasi dalam iklanvisualisasi dalam iklan susu formula yang menampilkan anak yang sehat, ceria,
susu formula yang menampilkan anak yang sehat, ceria, dan pintar. Setelah dilakukan pemicuandan pintar. Setelah dilakukan pemicuan selama hampir dua jam, para
selama hampir dua jam, para peserta pemicuan yang terdiri dari peserta pemicuan yang terdiri dari kepala desa beserta beberapakepala desa beserta beberapa stafnya, kader posyandu, beberapa ibu baduta dan suaminya mempunyai pemahaman bahwa stafnya, kader posyandu, beberapa ibu baduta dan suaminya mempunyai pemahaman bahwa ASI yang terbaik untuk anak, bukan susu
ASI yang terbaik untuk anak, bukan susu formula. Bahkan semua peserta pemicuan membuatformula. Bahkan semua peserta pemicuan membuat rencana aksi masing-masing sesuai kapasitas mereka. Kepala desa dan para kader
rencana aksi masing-masing sesuai kapasitas mereka. Kepala desa dan para kader posyanduposyandu akan mempromosikan pemberian ASI di dalam
akan mempromosikan pemberian ASI di dalam pertemuan-pertemuan di desa dan di posyandu.pertemuan-pertemuan di desa dan di posyandu. Para ibu baduta akan membagikan informasi kepada ibu-ibu
Para ibu baduta akan membagikan informasi kepada ibu-ibu baduta lain di sekitarnya.baduta lain di sekitarnya. Perbaikan gizi ibu hamil, menyusui, dan balita memang menjadi salah satu perhatian Perbaikan gizi ibu hamil, menyusui, dan balita memang menjadi salah satu perhatian pemerintah Kabupaten X yang di
pemerintah Kabupaten X yang dicantumkcantumkan ke dalam an ke dalam RPJMD tahun 2011-2015. Terkait denganRPJMD tahun 2011-2015. Terkait dengan kesehatan, isu strategis yang menjadi fokus pemerintah Kabupaten X
kesehatan, isu strategis yang menjadi fokus pemerintah Kabupaten X adalah belum optimalnyaadalah belum optimalnya layanan kesehatan. Semestinya pemberian ASI juga menjadi perhatian khusus pemerintah layanan kesehatan. Semestinya pemberian ASI juga menjadi perhatian khusus pemerintah Kabupaten X.
Kabupaten X.
Belum adanya pemahaman yang sama mengenai pentingnya pemberian ASI di
Belum adanya pemahaman yang sama mengenai pentingnya pemberian ASI di antara paraantara para pemangku kepentingan (
pemangku kepentingan (stakeholder stakeholder ), masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya serta), masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya serta maraknya promosi susu formula oleh distributor dan
maraknya promosi susu formula oleh distributor dan tenaga kesehatan dapat diperbaiki, antaratenaga kesehatan dapat diperbaiki, antara lain dengan kebijakan dan penegakan kebijakan yang mendukung pemberian ASI. Hal serupa lain dengan kebijakan dan penegakan kebijakan yang mendukung pemberian ASI. Hal serupa sudah diterapkan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pada tahun 2008,
sudah diterapkan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pada tahun 2008, Kabupaten KlatenKabupaten Klaten mengeluarkan
mengeluarkan Peraturan Daerah (PerPeraturan Daerah (Perda) No 7/2008 yang mendukung Inisda) No 7/2008 yang mendukung Inisiasi Menyusu Diniiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI
perda tersebut. Cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Klaten
perda tersebut. Cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Klaten meningkat sejak tahun 2007 sampaimeningkat sejak tahun 2007 sampai dengan 2010, yaitu berturut-turut sebesar 22,7%, 43,4%, 60,2%, 73,06% (dikutip dari presentasi dengan 2010, yaitu berturut-turut sebesar 22,7%, 43,4%, 60,2%, 73,06% (dikutip dari presentasi Dr. Limawan yang dimuat di
Dr. Limawan yang dimuat di laman Direktorat Gizi Kemenkes). Kunci keberhasilan Kabupatenlaman Direktorat Gizi Kemenkes). Kunci keberhasilan Kabupaten Klaten adalah adanya komitmen dari tenaga kesehatan dan organisasi profesi, dukungan Klaten adalah adanya komitmen dari tenaga kesehatan dan organisasi profesi, dukungan eksekutif dan legislatif, adanya penggerak program, dan adanya upaya
eksekutif dan legislatif, adanya penggerak program, dan adanya upaya keberlangsungankeberlangsungan program. Pemberian penghargaan dan sanksi terhadap layanan
program. Pemberian penghargaan dan sanksi terhadap layanan kesehatan yang mendukungkesehatan yang mendukung dan tidak mendukung pemberian ASI juga diatur dengan
dan tidak mendukung pemberian ASI juga diatur dengan peraturan Bupati.peraturan Bupati.
Dua Kubu yang Berseberangan Dua Kubu yang Berseberangan
Seperti proses advokasi pada umumnya, dalam proses
Seperti proses advokasi pada umumnya, dalam proses advokasi pemberian ASI di Kabupaten Xadvokasi pemberian ASI di Kabupaten X juga dapat diidenti
juga dapat diidentifikasi adanya dua fikasi adanya dua kubu seperti yankubu seperti yang dapat dilihat berikg dapat dilihat berikut ini:ut ini:
Gambar 1.
Gambar 1. Komunitas Kebijakan: Program Pemberian ASI Komunitas Kebijakan: Program Pemberian ASI (studi kasus di (studi kasus di sebuah kabupatensebuah kabupaten di Malut). Dua
di Malut). Dua kubu dengan stakeholder masing-masingkubu dengan stakeholder masing-masing
Penjelasan mengenai
Penjelasan mengenaiinterest interest para para stakeholder stakeholder dapat dilihat pada tabel 1. dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.
Tabel 1. Pendukung versus Penentang Kebijakan Pemberian ASIPendukung versus Penentang Kebijakan Pemberian ASI
Stakeholder
Stakeholder StatusStatus PenjelasanPenjelasan
Bupati
Bupati NetralNetral - - Belum Belum menyadari menyadari manfaat manfaat pemberian pemberian ASI ASI dan dan bahayabahaya pemberian susu formula pada bayi di
pemberian susu formula pada bayi di bawah umur dua tahunbawah umur dua tahun (baduta)
(baduta) -
- Dari Dari hasil hasil diskusi diskusi informal informal dengan dengan Bupati, Bupati, diketahuidiketahui bahwa Bupati tidak menentang upaya peningkatan
bahwa Bupati tidak menentang upaya peningkatan pemberian ASI namun menganggap urusan lain lebih
pemberian ASI namun menganggap urusan lain lebih pentingpenting -
- Belum Belum menyadari menyadari peran peran bupati bupati dalam dalam peningkatanpeningkatan cakupan pemberian ASI
cakupan pemberian ASI Kepala Dinas
Kepala Dinas Kesehatan Kesehatan
Pendukung
Pendukung - - Selama Selama ini ini kepala kepala dinas dinas kesehatan kesehatan mempunyaimempunyai perhatian terhadap pentingnya pemberian ASI perhatian terhadap pentingnya pemberian ASI dandan mempunyai keprihatinan atas maraknya penjualan susu mempunyai keprihatinan atas maraknya penjualan susu formula oleh distributor susu formula. Namun karena belum formula oleh distributor susu formula. Namun karena belum
mengetahui bahwa ada pihak-pihak lain yang juga mengetahui bahwa ada pihak-pihak lain yang juga mendukung upaya pemberian ASI, kepala dinkes belum mendukung upaya pemberian ASI, kepala dinkes belum melakukan suatu gerakan yang kuat
melakukan suatu gerakan yang kuat -
- Kepala Kepala dinkes dinkes dan dan jajarannya jajarannya belum belum mempunyaimempunyai pengetahuan yang memadai mengenai program-program pengetahuan yang memadai mengenai program-program dan peraturan pemerintah (termasuk peraturan dari dan peraturan pemerintah (termasuk peraturan dari Kemenkes) yang dapat dijalankan untuk
Kemenkes) yang dapat dijalankan untuk meningkatkmeningkatkanan kesehatan anak melalui pemberian ASI
kesehatan anak melalui pemberian ASI DPRD Tingkat II
DPRD Tingkat II NetralNetral - - Belum Belum menyadari menyadari manfaat manfaat pemberian pemberian ASI ASI dan dan bahayabahaya pemberian susu formula pada bayi di
pemberian susu formula pada bayi di bawah umur dua tahunbawah umur dua tahun (baduta)
(baduta) -
- Belum Belum menyadari menyadari peran peran DPRD DPRD dalam dalam peningkatanpeningkatan cakupan pemberian ASI
cakupan pemberian ASI Distributor Susu
Distributor Susu Formula
Formula
Penentang
Penentang Mempunyai kepentingan bisnis yang hanya Mempunyai kepentingan bisnis yang hanya berorientasi padaberorientasi pada perolehan
perolehan laba laba (( profit orient profit oriented ed )) LSM yang peduli anak
LSM yang peduli anak PendukungPendukung - - Mempunyai Mempunyai pengetahuan, pengetahuan, kemampuan kemampuan dan dan visi visi untukuntuk mendukung terwujudnya kesejahteraa
mendukung terwujudnya kesejahteraan anak, antara n anak, antara lainlain melalui program pemberian makan bayi dan
melalui program pemberian makan bayi dan anak (PMBA).anak (PMBA). Program PMBA adalah sebuah program
Program PMBA adalah sebuah program yang dikembangkanyang dikembangkan oleh Kemenkes dan UNICEF untuk mengejar pertumbuhan oleh Kemenkes dan UNICEF untuk mengejar pertumbuhan kesehatan dan otak bayi di bawah umur
kesehatan dan otak bayi di bawah umur 2 tahun (baduta).2 tahun (baduta). -
- Sedang Sedang mengupayakmengupayakan an bantuan bantuan donor donor untuk untuk penerapanpenerapan program PMBA
program PMBA Nakes (bidan, dokter)
Nakes (bidan, dokter) Pro Pemberian ASI Pro Pemberian ASI
Pendukung
Pendukung Mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan Mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kesadarankesadaran untuk mendukung pemberian ASI
untuk mendukung pemberian ASI Nakes (bidan, dokter)
Nakes (bidan, dokter) Pro Pemberian susu Pro Pemberian susu formula
formula
Penentang
Penentang - - Ada Ada nakes nakes yang yang sebenarnya sebenarnya mempunyai mempunyai pengetahuanpengetahuan tentang pentingnya pemberian ASI, namun tidak
tentang pentingnya pemberian ASI, namun tidak
menerapkannya. Ada beberapa kemungkinannya, misalnya menerapkannya. Ada beberapa kemungkinannya, misalnya karena promosi pemberian ASI
karena promosi pemberian ASI tidak mempunyai keuntungantidak mempunyai keuntungan ekonomi kepada diri mereka sedangkan promosi susu
ekonomi kepada diri mereka sedangkan promosi susu formula bisa mendatangkan keuntungan ekonomi, seperti: formula bisa mendatangkan keuntungan ekonomi, seperti: bonus-bonus yang diberikan oleh distributor susu formula bonus-bonus yang diberikan oleh distributor susu formula -
- Ada Ada nakes nakes yang yang memang memang belum belum mempunyaimempunyai
pengetahuan yang lengkap mengenai pentingnya pemberian pengetahuan yang lengkap mengenai pentingnya pemberian ASI dan bahaya pemberian susu formula.
ASI dan bahaya pemberian susu formula. Yankes (puskesmas,
Yankes (puskesmas, rumah sakit, klinik rumah sakit, klinik bersalin) Pro bersalin) Pro pemberian ASI pemberian ASI
Pendukung
Pendukung - - Mempunyai Mempunyai visi visi untuk untuk mendukung mendukung kesehatan kesehatan ibu ibu dandan anak
anak -
- Mempunyai Mempunyai nakes nakes yang yang mempunyai mempunyai pengetahuapengetahuan,n, keterampilan, dan kesadaran untuk mendukung pemberian keterampilan, dan kesadaran untuk mendukung pemberian ASI
ASI -
- Menyediakan Menyediakan sarana sarana kesehatan kesehatan yang yang mendukungmendukung pemberian ASI, misalnya adanya rawat gabung dan pemberian ASI, misalnya adanya rawat gabung dan
menyediakan konseling menyusui menyediakan konseling menyusui Yankes (puskesmas,
Yankes (puskesmas, rumah sakit, klinik rumah sakit, klinik bersalin) Pro bersalin) Pro pemberian susu pemberian susu formula formula Penentang
Penentang - - Kemungkinan Kemungkinan ada ada pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan yang yang menjalinmenjalin kerja sama dengan distributor susu formula. Kerja
kerja sama dengan distributor susu formula. Kerja samasama tersebut dianggap mendatangkan keuntungan ekonomis bagi tersebut dianggap mendatangkan keuntungan ekonomis bagi mereka.
mereka. -
- Adanya Adanya anggapan anggapan bahwa bahwa bila bila mendukung mendukung pemberianpemberian ASI akan memerlukan banyak sumber daya, seperti: waktu ASI akan memerlukan banyak sumber daya, seperti: waktu yang lebih lama
yang lebih lama karena setelah melahirkan bidankarena setelah melahirkan bidan mendampingi Inisiasi Menyusu Dini (IMD), perlu mendampingi Inisiasi Menyusu Dini (IMD), perlu menyediakan ruang rawat gabung, perlu
menyediakan ruang rawat gabung, perlu menyediakanmenyediakan konseling menyusui konseling menyusui Pengelola ruang Pengelola ruang publik publik Penentang
Penentang - - Belum Belum mempunyai mempunyai pengetahuan pengetahuan dan dan kesadaran kesadaran tentangtentang pentingnya pemberian ASI
pentingnya pemberian ASI -
- Menganggap Menganggap bahwa bahwa menyediakan menyediakan ruang ruang publik publik yangyang mendukung pemberian ASI adalah merepotkan dan bukan mendukung pemberian ASI adalah merepotkan dan bukan merupakan tugas mereka
merupakan tugas mereka Manajemen tempat
Manajemen tempat kerja
kerja
Penentang
Penentang - - Belum Belum mempunyai mempunyai pengetahuan pengetahuan dan dan kesadaran kesadaran tentangtentang pentingnya pemberian ASI
pentingnya pemberian ASI -
- Menganggap Menganggap bahwa bahwa mengijinkan mengijinkan karyawankaryawannya nya untukuntuk memerah ASI dan menye
memerah ASI dan menyediakan ruang mdiakan ruang memerah ASI emerah ASI adalahadalah merepotkan dan bukan merupakan tugas mereka
merepotkan dan bukan merupakan tugas mereka Retailer/toko penjual
Retailer/toko penjual susu formula
susu formula
Penentang
Penentang Mempunyai kepentingan bisnis yang hanya Mempunyai kepentingan bisnis yang hanya berorientasi padaberorientasi pada perolehan
perolehan laba laba (( profit orient profit oriented ed )) Dinas terkait lainnya
Dinas terkait lainnya (misalnya: PP & PA) (misalnya: PP & PA)
Netral
Netral - - Kemungkinan Kemungkinan besar besar ada ada yang yang sudah sudah mengetahuimengetahui manfaat pemberian ASI, terutama Dinas PP &
manfaat pemberian ASI, terutama Dinas PP & PA, karenaPA, karena Kemeneg PP &
Kemeneg PP & PA, Kemenkes, dan MenakertransPA, Kemenkes, dan Menakertrans mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk mendukung upaya pemberian ASI.
mendukung upaya pemberian ASI. -
- Belum Belum menyadari menyadari peran peran DPRD DPRD dalam dalam peningkatanpeningkatan cakupan pemberian ASI
cakupan pemberian ASI Kepala Desa
Kepala Desa NetralNetral - - Ada Ada satu satu orang orang kepala kepala desa desa yang yang sudah sudah mempunyaimempunyai pemahaman mengenai pentingnya pemberian ASI
pemahaman mengenai pentingnya pemberian ASI sehinggasehingga dia membuat rencana aksi
dia membuat rencana aksi untuk mensosialisasikannya diuntuk mensosialisasikannya di dalam pertemuan-pertemuan desa
dalam pertemuan-pertemuan desa -
- Masih Masih banyak banyak kepala kepala desa desa yang yang belum belum mempunyaimempunyai pemahaman mengenai pentingnya pemberian ASI
pemahaman mengenai pentingnya pemberian ASI Tokoh agama
Tokoh agama NetralNetral Sebagian besar tokoh agama Sebagian besar tokoh agama kemungkinan belumkemungkinan belum
mempunyai pemahaman mengenai pentingnya pemberian mempunyai pemahaman mengenai pentingnya pemberian ASI sehingga belum ada upaya untuk mendukungnya. ASI sehingga belum ada upaya untuk mendukungnya. Kader Posyandu
Kader Posyandu Pendukung - Pendukung- Mempunyai Mempunyai pengetahuan pengetahuan dan dan kesadaran kesadaran tentangtentang pentingnya pemberian ASI
pentingnya pemberian ASI -
menjadi konselor PMBA di masyarakat menjadi konselor PMBA di masyarakat Keluarga
Keluarga NetralNetral Sebagian besar belum mempunyai pengetahuan danSebagian besar belum mempunyai pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya pemberian ASI
kesadaran tentang pentingnya pemberian ASI Ibu baduta & ibu
Ibu baduta & ibu hamil
hamil
Netral
Netral Sebagian besar belum Sebagian besar belum mempunyai pengetahuan, ketrampilanmempunyai pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran tentang pentingnya pemberian ASI
dan kesadaran tentang pentingnya pemberian ASI
Saat ini kekuatan kelompok penentang memang masih lebih
Saat ini kekuatan kelompok penentang memang masih lebih besar daripada kelompokbesar daripada kelompok pendukung. Hal tersebut bisa dilihat dari skor yang ada di Tabel 2.
pendukung. Hal tersebut bisa dilihat dari skor yang ada di Tabel 2.
Tabel 2. Skor dalam Kebijakan Pemberian ASI Tabel 2. Skor dalam Kebijakan Pemberian ASI
No
No Stakeholder Stakeholder PendukungPendukung NetralNetral PenentangPenentang
1 1 BupatiBupati 11 2 2 KepalaKepala Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 4 4 3 3 DPRD Tingkat IIDPRD Tingkat II 11 4
4 Distributor Susu FormulaDistributor Susu Formula 55 5
5 LSM yang peduli anakLSM yang peduli anak 44 6
6 Nakes (bidaNakes (bidan, dokter) n, dokter) Pro Pemberian Pro Pemberian ASIASI 44 7
7 Nakes (bidan, Nakes (bidan, dokter) dokter) Pro Pemberian sPro Pemberian susu formulausu formula 44 8
8 Yankes Yankes Pro PembPro Pemberian Aerian ASISI 44 9
9 Yankes Yankes Pro Pemberian Pro Pemberian susu formsusu formulaula 44 10
10 Pengelola ruang publicPengelola ruang public 33 11
11 Manajemen tempat kerjaManajemen tempat kerja 33 12
12 Retailer/toko penjual susu formulaRetailer/toko penjual susu formula 44 13
13 Dinas terkait lainnya (misalnya: PP & PA)Dinas terkait lainnya (misalnya: PP & PA) 11 14
14 Kepala DesaKepala Desa 11 15
15 Tokoh agamaTokoh agama 11 16
16 Kader PosyanduKader Posyandu 33 17
17 KeluargaKeluarga 11 18
18 Ibu baduta & ibu hamilIbu baduta & ibu hamil 11 Total
Total 1919 77 2323 Keterangan:
Keterangan: Skor 1 = Skor 1 = sangat kecil, 2 = kecil, 3 sangat kecil, 2 = kecil, 3 = sedang, 4 = besar, 5 = sedang, 4 = besar, 5 = sangat besar= sangat besar
Berdasarkan pertimbangan pentingnya (
Berdasarkan pertimbangan pentingnya (importanceimportance) dan pengaruh () dan pengaruh (influenceinfluence) dapat dibuat) dapat dibuat diagram matriks
diagram matriksImportance & InfluenceImportance & Influence seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2. Matriks ini seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2. Matriks ini mengacu dari tools yang digunakan oleh
mengacu dari tools yang digunakan oleh World Health Organization (WHO) dalam modul HealthWorld Health Organization (WHO) dalam modul Health Service Planning and Policy Making.
Gambar 2. Matriks Diagram Importance & Influence Gambar 2. Matriks Diagram Importance & Influence
Lebih besarnya kekuatan kubu penentang pemberian ASI menunjukkan perlu ada upaya yang Lebih besarnya kekuatan kubu penentang pemberian ASI menunjukkan perlu ada upaya yang dapat memperkuat kubu pendukung. Masih ada peluang untuk menarik kelompok yang netral dapat memperkuat kubu pendukung. Masih ada peluang untuk menarik kelompok yang netral masuk menjadi kubu pendukung.
masuk menjadi kubu pendukung. Stakeholder Stakeholder yang bisa yang bisa menjadi sasaran advokasi tersebutmenjadi sasaran advokasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3.
Tabel 3. Stakeholder Stakeholder Yang Dipandang Bisa Diusulkan Menjadi Sasaran Yang Dipandang Bisa Diusulkan Menjadi Sasaran Advokasi YangAdvokasi Yang
Memperkuat Kubu Pendukung Memperkuat Kubu Pendukung
Stakeholder
Stakeholder Penekanan Dalam AdvokasiPenekanan Dalam Advokasi Bupati
Bupati Walaupun saat ini Walaupun saat ini belum menunjukkan ketertarikan yang besar terhadapbelum menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap upaya peningkatan pemberian ASI, namun
dukungan dari Bupati. Salah satu caranya adalah dengan pendekatan melalui dukungan dari Bupati. Salah satu caranya adalah dengan pendekatan melalui istri Bupati. Bupati diharapkan dapat mendukung
istri Bupati. Bupati diharapkan dapat mendukung adanya peraturan daerahadanya peraturan daerah yang mendukung pemberian ASI.
yang mendukung pemberian ASI. DPRD
DPRD Saat ini belum Saat ini belum diketahui bagaimana sikap mereka terhadap pemberian ASI.diketahui bagaimana sikap mereka terhadap pemberian ASI. Dalam pengalaman sebelumnya saat
Dalam pengalaman sebelumnya saat sebuah LSM peduli sebuah LSM peduli anak mengadvokasianak mengadvokasi DPRD tentang perlunya dukungan stakeholder pada
DPRD tentang perlunya dukungan stakeholder pada posyandu, DPRD mengakuposyandu, DPRD mengaku baru mengetahui bahwa posyandu merupakan tanggung jawab bersama,
baru mengetahui bahwa posyandu merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya merupakan tanggung jawab Dinkes. Saat itu DPRD bersedia bukan hanya merupakan tanggung jawab Dinkes. Saat itu DPRD bersedia untuk mengundang pihak-pihak terkait lainnya dalam sesi
untuk mengundang pihak-pihak terkait lainnya dalam sesi hearinghearing mengenai mengenai dukungan pada posyandu. Diharapkan hal tersebut juga terjadi dalam
dukungan pada posyandu. Diharapkan hal tersebut juga terjadi dalam peningkatan upaya pemberian ASI.
peningkatan upaya pemberian ASI. Kepala Dinas Kepala Dinas Kesehatan dan Kesehatan dan jajarannya jajarannya
Seminggu setelah dilakukan diskusi informal antara LSM peduli
Seminggu setelah dilakukan diskusi informal antara LSM peduli anak dengananak dengan Kepala Dinas Kesehatan mengenai
Kepala Dinas Kesehatan mengenai pentingnya meningkatkan upayapentingnya meningkatkan upaya pemberian ASI, Kadinkes
pemberian ASI, Kadinkes membuat dan mendistribusikan surat edaran kepadamembuat dan mendistribusikan surat edaran kepada seluruh pelayanan kesehatan. Isi
seluruh pelayanan kesehatan. Isi surat tersebut adalah menghimbau semuasurat tersebut adalah menghimbau semua yankes untuk mendukung pemberian ASI.
yankes untuk mendukung pemberian ASI. Surat ditembuskan kepadaSurat ditembuskan kepada Gubernur dan Dinkes Provinsi Maluku Utara. Dinkes, sebagai
Gubernur dan Dinkes Provinsi Maluku Utara. Dinkes, sebagai stakeholder stakeholder yang yang mempunyai perhatian besar dan mempunyai kompetensi di bidang
mempunyai perhatian besar dan mempunyai kompetensi di bidang kesehatankesehatan ibu dan anak perlu didorong
ibu dan anak perlu didorong supaya dapat melakukan advokasisupaya dapat melakukan advokasi kepada
kepada stakeholder stakeholder terkait l terkait lainnya untuk menghasilkan Perda Pemberian ASIainnya untuk menghasilkan Perda Pemberian ASI dan mengawasi pelaksanaan Perda tersebut.
dan mengawasi pelaksanaan Perda tersebut. LSM yang
LSM yang peduli anak peduli anak
Bisa diperkuat perannya untuk mendampingi pemerintah
Bisa diperkuat perannya untuk mendampingi pemerintah dan masyarakatdan masyarakat dalam penerapan program yang sudah ada, serta mengawal penyusunan dalam penerapan program yang sudah ada, serta mengawal penyusunan kebijakan yang diperlukan dan penerapannya.
kebijakan yang diperlukan dan penerapannya. Dinas terkait Dinas terkait lainnya lainnya (misalnya: PP & (misalnya: PP & PA) PA)
Bisa menjadi fokus, terutama untuk Dinas PP
Bisa menjadi fokus, terutama untuk Dinas PP & PA, supaya dapat berperan& PA, supaya dapat berperan bersama dengan Dinas Kesehatan.
bersama dengan Dinas Kesehatan.
Kepala Desa dan Kepala Desa dan tokoh agama tokoh agama
Bisa menjadi fokus penguatan untuk mendukung ibu hamil, ibu
Bisa menjadi fokus penguatan untuk mendukung ibu hamil, ibu baduta, danbaduta, dan keluarganya supaya dapat memberikan ASI kepada anak mereka.
keluarganya supaya dapat memberikan ASI kepada anak mereka. Keluarga
Keluarga Bisa menjadi sasaran promosi kesehatan tentang pemberian ASI sehinggaBisa menjadi sasaran promosi kesehatan tentang pemberian ASI sehingga keluarga dapat mendukung ibu hamil dan ibu
keluarga dapat mendukung ibu hamil dan ibu baduta dalam mengupayakabaduta dalam mengupayakann pemberian ASI.
pemberian ASI. Ibu baduta dan
Ibu baduta dan ibu hamil
ibu hamil
Bisa menjadi sasaran promosi kesehatan tentang pemberian ASI
Bisa menjadi sasaran promosi kesehatan tentang pemberian ASI sehingga bilasehingga bila mereka berhasil menerapkan dapat menjadi contoh bagi ibu baduta dan mereka berhasil menerapkan dapat menjadi contoh bagi ibu baduta dan ibuibu hamil lainnya
hamil lainnya Kader Posyandu