• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Laporan Keuangan Rs. Cipto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Laporan Keuangan Rs. Cipto"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I Halaman 1 Direktorat Jenderal Pelayanan Medik

PERJAN. RS Dr. Cipto Mangunkusumo

NERACA

PER 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

A K T I V A KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIH

PERKIRAAN Tahun 2003 Tahun 2002* PERKIRAAN Tahun 2003 Tahun 2002*

1 2 3 1 2 3

I AKTIVA LANCAR 1. Kas dan Setara Kas 2. Investasi Lancar

3. Pendapatan yang masih harus diterima 4. Piutang Pelayanan

5. Persediaan 6. Uang muka kerja 7. Beban Dibayar Dimuka 8. Piutang Lainnya 45.725.824.883,72 -390.000.000,00 12.337.231.589,00 2.605.285.101,57 1.286.780.921,51 -491.196.000,00 29.310.536.506,00 -5.112.282.274,00 3.349.709.753,00 1.169.160.129,00 79.221.991,00 503.196.000,00 VI KEWAJIBAN LANCAR 1. Utang Usaha /Biaya 2. Uang Muka Perawatan 3. Pendapatan Diterima Dimuka 4. Biaya yang masih harus dibayar 5. Utang Pajak

6. Utang Jangka pendek lainnya

7.205.242.780,00 96.666.579,00 -676.175.303,00 -2.905.679.023,07 4.167.149.300,00 (21.721.921,00) -1.080.625.742,00 60.074.576,00 4.659.787.863,00

Total Aktiva Lancar 62.836.318.495,80 39.524.106.653,00 Total Kewajiban Lancar 10.883.763.685,07 9.945.915.560,00 II

III

INVESTASI JANGKA PANJANG AKTIVA TETAP

1. Tanah

2. Gedung dan Bangunan 3. Alat Medis Kedokteran 4. Inventaris Lain-lain

5. Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap

21.913.297.097,00 34.808.516.347,00 228.674.990.627,00 59.192.233.967,00 (200.726.064.149,00) 21.913.297.097,00 34.555.207.647,00 220.293.842.902,00 54.905.406.987,00 (178.902.017.313,00) VII VIII IX

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Total Kewajiban Jangka Panjang KEWAJIBAN LAIN-LAIN

Total Kewajiban Lain-lain

EKUITAS 1 Dana Awal 2 Pemerintah 3 Donasi 4 Defisit Tahun Lalu

5 Surplus/ Defisit Tahun Berjalan

-- -183.862.764.919,00 169.466.467.344,00 5.000.000.000,00 (67.249.601.292,00) (73.633.524.960,27) 183.862.764.919,00 79.832.770.570,00 3.000.000.000,00 - (67.249.601.292,00) IV

Total Aktiva Tetap AKTIVA TIDAK BERWUJUD 1. Formula

2. Penelitian dan Pengembangan

143.862.973.889,00

-152.765.737.320,00

-Total Aktiva Tidak Berwujud -

-V AKTI-VA LAIN-LAIN

1. Bangunan dalam penyelesaian 2. Aktiva tetap lain (rusak)

3. Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap

20.966.156.440,00 5.372.745.140,00 (4.708.324.269,00) 16.254.414.900,00 5.372.745.140,00 (4.525.154.256,00) Total Ekuitas 217.446.106.010,73 199.445.934.197,00 Total Aktiva Tidak Berwujud 21.630.577.311,00 17.102.005.784,00

TOTAL AKTIVA 228.329.869.695,80 209.391.849.757,00 TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 228.329.869.695,80 209.391.849.757,00 Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

(3)

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I Halaman 2

Direktorat Jenderal Pelayanan Medik PERJAN. RS Dr. Cipto Mangunkusumo

LAPORAN PENDAPATAN DAN BIAYA

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

(dalam Rupiah) NO URAIAN TAHUN 2003 TAHUN 2002 * A PENDAPATAN 1. Pendapatan Operasional Pendapatan Operasional Rawat Jalan Pendapatan Operasional Rawat Inap

Pendapatan Operasional Penunjang dan Tindakan Medik 2. Pendapatan Operasional Lainnya

Diklat Apotik

CT Scan Swadana Lainnya

3. Pengurang Pendapatan Operasional

122.626.833.768,49 20.377.067.615,29 26.646.591.007,00 75.603.175.146,20 4.202.008.232,21 311.225.690,54 2.186.838.530,00 204.106.950,00 1.499.837.061,67 (275.666.072,00) 95.198.449.573,00 42.539.602.957,00 25.683.251.376,00 26.975.595.240,00 4.683.711.034,00 412.771.100,00 3.510.427.077,00 132.704.260,00 627.808.597,00 (3.570.910.775,00) Pendapatan Operasional Neto (1+2-3) 126.553.175.928,70 96.311.249.832,00 B BIAYA OPERASIONAL

1. Pelayanan Biaya Bahan Biaya Jasa Pelayanan Biaya Pegawai Biaya Penyusutan

Biaya Pemeliharaan Sarana Medis Biaya Daya dan Jasa

Biaya Amortisasi

2. Biaya Umum dan Administrasi

157.271.150.959,43 35.209.187.670,91 45.277.253.515,78 51.558.406.874,10 17.605.773.479,20 988.933.115,00 6.631.596.304,44 -45.767.155.907,14 133.486.338.052,00 31.956.004.015,00 33.153.757.997,00 44.616.059.848,00 18.055.941.145,00 1.169.609.650,00 4.534.965.397,00 -32.038.132.355,00 Jumlah Biaya (1+2) 203.038.306.866,57 165.524.470.407,00 C D

SURPLUS / DEFISIT BRUTO (A-B)

PENDAPATAN DAN BIAYA NON OPERASIONAL 1. Pendapatan Non Operasional

2. Biaya Non Operasional

(76.485.130.937,87) 3.746.532.927,35 981.525.275,75 (69.213.220.575,00) 2.245.631.926,00 282.012.643,00

Pendapatan/Biaya Non Operasioanl 2.765.007.651,60 1.963.619.283,00

E F G

SURPLUS/DEFISIT Sebelum Pos Luar Biasa SURPLUS/DEFISIT Sebelum Koreksi KOREKSI SURPLUS/DEFISIT Thn 2002 (73.720.123.286,27) (73.720.123.286,27) 86.598.326,00 (67.249.601.292,00) (67.249.601.292,00) -H DEFISIT TA-HUN BERJALAN (73.633.524.960,27) (67.249.601.292,00) Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

(4)

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I Halaman 3 Direktorat Jenderal Pelayanan Medik

PERJAN. RS Dr. Cipto Mangunkusumo

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2003 dan 2002

URAIAN Jumlah(Rp)

A SALDO 1 JANUARI 2002 177.502.439.220,00

Ditambah/dikurangi :

Koreksi penambahan akibat belum dibukukannya Gedung Central Medical Unit

Koreksi pengurangan karena kesalahan pembukuan

7.276.706.833,00 (916.381.134,00)

B SALDO 1 JANUARI 2002 SETELAH DIKOREKSI 183.862.764.919,00

Ditambah :

Dana DIK SKOR Tahun 2002 Dana DIP Tahun 2002 Donasi

Dikurangi :

Defisit tahun berjalan

74.311.621.960,00 5.521.148.610,00 3.000.000.000,00 (67.249.601.292,00) C SALDO 31 DESEMBER 2002 199.445.934.197,00 Ditambah :

Dana DIK SKOR Tahun 2002 Dana DIP Tahun 2002 Donasi

Dikurangi :

Defisit tahun berjalan

74.802.729.149,00 14.830.967.625,00 2.000.000.000,00 (73.633.524.960,27)

D SALDO 31 DESEMBER 2003 217.446.106.010,73 Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

(5)

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I

Direktorat Jenderal Pelayanan Medik

PERJAN. RS Dr. Cipto Mangunkusumo

LAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun Yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002

Halaman 4

(6)

URAIAN TAHUN 2003 TAHUN 2002 * A B C D E

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Peneriman dari langganan

Pengeluaran untuk Pemasok & Karyawan

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Kenaikan Nilai Gedung Kenaikan Nilai Alat Medis Kenaikan Nilai Aktiva Lain-lain

Kenaikan Nilai Bangunan Dalam Penyelesaian

Arus Kas Bersih yg. Digunakan utk. Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN KENAIKAN BERSIH KAS

KAS DAN SETARA KAS AWAL

130.575.374.928,05 (188.160.758.379,33) (57.585.383.451,28) (253.308.700,00) (8.381.147.725,00) (4.286.826.980,00) (4.711.741.540,00) (17.633.024.945,00) 91.633.696.774,00 16.415.288.377,72 29.310.536.506,00 102.347.675.234,00 147.964.460.109,00 (45.616.784.875,00) (10.204.843.689,00) (10.204.843.689,00) 74.308.690.647,00 18.487.062.083,00 10.823.475.280,00

F JUMLAH SALDO KAS Dan SETARA KAS 45.725.824.883,72 29.310.537.364,00

Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan ini. * diaudit oleh auditor lain dan disajikan kembali

(7)

Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2003 DAN 2002

5

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1) U M U M

Sejarah perkembangan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dimulai sejak tanggal 19

November 1919 dengan nama Centrale Burgelijke Ziekenhuis (CBZ). Pada tahun 1945, CBZ diubah namanya menjadi Rumah Sakit Oemoem Negeri (RSON) dan selanjutnya dirubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) pada tahun 1950. Sejak tanggal 17 Agustus

1964, RSUP diresmikan menjadi Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (RSTM), sejalan dengan perkembangan ejaan baru Bahasa Indonesia, maka diubah menjadi RSCM.

Dengan diterbitkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 553/Menkes/SK/VI/1994 tanggal 13 Juni 1994, RSCM berubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo. Selanjutnya, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ditetapkan menjadi Perusahaan Jawatan Dr. Cipto Mangunkusumo (Perjan RSCM) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 116 tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000.

Perjan RSCM didirikan dengan maksud untuk menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan, pendidikan, dan penelitian, serta usaha lain di bidang kesehatan yang bertujuan meningkatkan status kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PERJAN menyelenggarakan kegiatan :

(1) Pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik dalam bentuk promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif secara paripurna.

(2) Pengembangan pelayanan, pendidikan dan penelitian proyek-proyek unggulan kesehatan yang sesuai dengan fungsinya sebagai rumah sakit pendidikan dan rujukan nasional. (3) Pelayanan kesehatan lainnya.

(4) Pendidikan, penelitian dan usaha lain dalam bidang kesehatan.

Visi Perjan RSCM masih mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 297/MENKES/SK/IV/1999 adalah menjadi rumah sakit bermutu ASEAN tahun 2003 dan bermutu ASIA PASIFIK tahun 2015. Misi umumnya adalah memberikan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, menjadi tempat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan serta tempat penelitian dan pengembangan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Adapun misi khusus yang ingin dicapai adalah sebagai rumah sakit rujukan nasional dalam bidang pelayanan medis, pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta manajemen pelayanan kesehatan.

Susunan Dewan Pengawas Perjan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1324/MENKES/SK/XII/2001 tanggal 7 Desember 2001 adalah:

(8)

Perjan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2003 DAN 2002

6

Ketua Dewan Pengawas : Prof. DR. Dr. H. M. Ahmad Djojosugito, MHA, FICS

(9)

Anggota Dewan Pengawas : Prof. Dr. Amal C. Sjaaf, SKM, DrPH Dr. Setiawan Soeparan, MPH Dr. Achmad Haryadi, MSc.

Prof. Dr. Mardiasmo, MBA,Ak

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1324/MENKES/SK/XIII/2001 tanggal 7 Desember 2001, susunan Direksi Perjan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (Perjan RSCM) adalah sebagai berikut :

Direktur Utama : Dr. Merdias Almatsier, Sp.S. (K) Direktur Sarana dan Prasarana : Ir. Mahyaranto Djauhar Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan : DR. Dr. Akmal Taher, Sp.U

Direktur Keuangan dan Pemasaran : Dr. Takdir Mostavan, DTMH, MSc. Mkes

Direktur Administrasi dan Sumber Daya Manusia : Dr. Meliana Zailani, MARS

2) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Ikhtisar kebijakan akuntansi perusahaan disajikan sebagai berikut :

(1) Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan Indonesia sebagaimana tertuang dalam Standar Akuntansi Rumah Sakit Pemerintah sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. HK.00.06.1.3.1840 tanggal 26 April 1995 tentang Pemberlakuan Pelaksanaan Standar Akuntansi Rumah Sakit Pemerintah dan Surat Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. KU.00.06.1.3.414 tanggal 4 Februari 2002 tentang Penggunaan Buku Standar dan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Rumah Sakit Pemerintah. Laporan keuangan disusun dengan menerapkan konsep harga perolehan, angka-angka dibulatkan dan dinyatakan dalam rupiah penuh.

Laporan Arus Kas perusahaan disusun berdasarkan metode tidak langsung dengan mengklasifikasikan kas dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

(2) Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No.7, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa digambarkan sebagai berikut :

a) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediates), mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);

(10)

c) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan,

(11)

dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); d) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang, dan tanggung

jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut dan;

e) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam c) dan d), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut.

Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

(3) Kas dan Setara Kas

Kas dan bank serta semua Investasi jangka pendek yang berjangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas.

(4) Piutang

Untuk menutupi kemungkinan rugi karena tidak tertagihnya piutang dilakukan penyisihan piutang yang diperhitungkan berdasarkan umur piutang. Piutang pelayanan dinyatakan sebesar jumlah neto yaitu setelah dikurangi penyisihan piutang. Biaya penyisihan piutang diklasifikasikan sebagai biaya umum dan administrasi. Penyisihan piutang ditentukan dengan cara sebagai berikut:

Umur Piutang Prosentase Penyisihan

1 – 2 tahun 25 % Di atas 2 – 3 tahun 35 % Di atas 3 – 4 tahun 50 % Di atas 4 – 5 tahun 75 % Di atas 5 tahun 100% (5) Persediaan

Penilaian persediaan adalah didasarkan pada harga perolehan dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama/FIFO (First In First Out). Persediaan yang mutasinya tidak ada (dead stock), lambat (slow moving) melebihi masa dua tahun atau usang/rusak dipindahbukukan dari persediaan ke aktiva lain-lain.

(12)

Aktiva tetap perusahaan dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Pengeluaran untuk memperoleh sesuatu barang dengan harga di atas Rp500.000,00 digunakan dalam kegiatan secara berulang-ulang, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dicatat sebagai aktiva tetap.

Pengeluaran setelah perolehan awal suatu Aktiva Tetap seperti biaya perbaikan, pengembangan dan penggantian yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu pelayanan, atau peningkatan standar kinerja harus ditambahkan pada jumlah Aktiva Tetap yang bersangkutan apabila nilai pengeluaran tersebut Rp10.000.000,00 ke atas.

Penyusutan aktiva tetap (kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan) dihitung berdasarkan prosentase tetap dari harga perolehan tiap jenis aktiva tetap (metode garis lurus) sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap dengan nilai sisa Rp1,00 sebagai berikut :

No. Jenis Masa Manfaat (Tahun)

1. Gedung permanen bertingkat 40

2. Gedung permanen 25

3. Peralatan dan mesin 10

4. Komputer dan kendaraan bermotor 5

(7) Bangunan Dalam Penyelesaian

Bangunan Dalam Penyelesaian (Pekerjaan Dalam Pelaksanaan) dicatat sesuai dengan nilai perolehannya. Beban pinjaman dari pendanaan yang digunakan untuk membiayai aktiva tersebut serta penyusutan dari aktiva tetap yang digunakan untuk pembangunannya dikapitalisir selama periode pembangunan.

(8) Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui pada saat pelayanan selesai diberikan/pasien pulang. Pendapatan fungsional adalah pendapatan yang timbul dari aktivitas pelayanan utama rumah sakit yang terdiri dari pendapatan rawat jalan, pendapatan rawat inap, dan pendapatan penunjang medis.

Pendapatan dicatat atas dasar nilai bruto sebelum dikurangi dengan pengurang-pengurang pendapatan yakni :

a) penghapusan piutang karena tidak dapat ditagih lagi;

b) selisih perhitungan rincian biaya dengan jumlah yang dibayar oleh asuransi atau oleh pihak ketiga yang dicatat pada perkiraan selisih perhitungan klaim (contractual

(13)

adjustment);

c) pembebasan pembayaran bagi pasien tidak mampu yang dicatat pada perkiraan tersendiri;

d) pengurang lain-lain karena pembebasan pembayaran pada pasien tertentu seperti karyawan rumah sakit, pasien yang diberi keringanan.

Beban-beban diakui berdasarkan metode akrual. Bilamana beban tidak dapat diidentifikasi secara langsung ke dalam beban pelayanan atau beban administrasi dan umum, maka beban tersebut dialokasikan ke beban pelayanan sebesar 70% dan beban administrasi dan umum sebesar 30%. Beban penyusutan dialokasikan ke beban pelayanan sebesar 80% dan beban administrasi dan umum sebesar 20 %.

3) PENJELASAN POS-POS NERACA DAN PENDAPATAN DAN BIAYA (1) KAS DAN SETARA KAS

31 Desember 2003 31 Desember 2002 Rp Rp Kas 891.224.358,57 229.838.153,00 Bank 44.834.600.524,71 21.580.698.353,00 Deposito 0,00 7.500.000.000,00 45.725.824.883,28 29.310.536.506,00

Deposito merupakan dana yang ditempatkan di bank dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) bulan.

(2) PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

31 Desember 2002

31 Desember 2003

Rp

SHU Apotik KPRI 390.000.000,00

Rp

0,00 Pendapatan yang masih harus diterima merupakan taksiran atas tagihan sisa hasil usaha Apotik Koperasi Pegawai Republik Indonesia-Perjan RSCM yang masih harus diterima oleh Perjan RSCM untuk bulan Oktober, November dan Desember 2003.

(3) PIUTANG PELAYANAN

31 Desember 2003 31 Desember 2002

(14)

Rp Rp

Pasien umum dan JPS 2 .

076.807.797,00 4.300.299.214,00 Pasien – PT Askes 10.223.696.892, 00 799.130.060,00 Pasien Jaminan 36.716.900,0 0 12.853.000,00 12.337.221.589, 00 5.112.282.274,00 Pasien Jaring Pengaman Sosial/tidak mampu merupakan pasien yang pembayaran keseluruhan tagihannya ditanggung oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta sedangkan pasien PT Askes merupakan pasien yang pembayaran sebagian tagihannya ditanggung oleh PT Askes. Pasien jaminan adalah pasien yang pembayaran tagihannya dijamin oleh pihak ketiga/perusahaan yang telah bekerjasama dengan Perjan RSCM. (4) PERSEDIAAN 31 Desember 2003 31 Desember 2002 Rp Rp Persediaan Medis 2.310.445.713,57 2.520.544.951,00

Persediaan Non Medis 294.839.388,00 829.164.802,00

2.605.285.101,57 3.349.709.753,00

Persediaan medis merupakan persediaan bahan dan alat habis pakai untuk keperluan medis sedangkan persediaan non medis mencakup bahan makanan, alat tulis kantor, dan lain-lain.

(5) UANG MUKA

KERJA 31 Desember 2003 31 Desember

2002

Rp Rp

Paviliun Melati 43.632.100,00 Paviliun Tumbuh Kembang 59.500,00 Instalasi Kamar Jenazah 480,00 Paviliun Mawar 2.906.273,00 Poli Kebidanan Raden Saleh 382,00

Instalasi Gawat Darurat 7.484.144,00 251.016.129,00

(15)

Poli Bedah Tumor 7.096.125,00

Pelayanan Jantung Terpadu 245.871.927,51

Laboratorium Patologi Klinik 639.132.483,00 918.144.000,00

Paviliun Stroke 20.297.933,00

IRNA A 17.982.735,00

Poli Syaraf (Neurologi) 16.266.855,00

Instalasi Pendidikan dan Latihan 99.726.386,00 Instalasi Gizi 20.423.937,00 Koordinator Bendaharawan 74.000.000,00 Team RKAP 48.055.200,00 1.286.780.921,51 1.169.160.129,00

Uang muka kerja adalah uang tunai yang diberikan oleh Bidang Keuangan Perjan RSCM kepada unit-unit pelaksana pada Perjan RSCM untuk penyelenggaraan kegiatan operasional namun sampai dengan akhir tahun buku belum dipertanggungjawabkan oleh unit-unit dimaksud.

(6) PAJAK DIBAYAR DIMUKA

31 Desember 2003 31 Desember 2002 Rp Rp PPN 0,00 67.548.590,00 PPh Pasal 22 0,00 11.673.401,00 0,00 79.221.991,00

Pajak dibayar dimuka merupakan pembayaran PPN dan PPh pasal 22 pihak ketiga (rekanan) karena pengadaan bahan dan alat habis pakai.

(7) PIUTANG LAINNYA

31 Desember 2003 31 Desember 2002

Rp Rp

(16)

Piutang lain-lain 491.196.000,00 503.196.000,00

491.196.000,00 503.196.000,00

Saldo piutang lain-lain sebesar Rp491.196.000,00 merupakan saldo piutang kepada karyawan atas nama Rochmiyati. Jumlah tersebut merupakan uang muka perawatan dari pasien yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh yang bersangkutan sebagai kasir dikurangi dengan total pengembalian secara cicilan yang diterima tahun 2003.

(8) AKTIVA TETAP

Tahun Buku 2003

No. Uraia

n Harga Perolehan PenyusutanAkumulasi Nilai Buku

1 Tanah 21.913.297.097, 00 - 21.913.297.097,00 2 Gedung dan Bangunan 34.808.516.347,00 23.623.634.841,54 11.184.881.505,46 3 Alat Medis Kedokteran 228.674.990.627,00 128.942.645.633,66 99.732.344.993,34 4 Inventaris Lain-lain 59.192.233.967, 00 48.159.783.673,80 11.032.450.293,20 Jumlah 344.589.038.038, 00 200.726.064.149,00 143.862.973.889,00 Tahun Buku 2002 No. Uraia

n Harga Perolehan PenyusutanAkumulasi Nilai Buku

1 Tanah 21.913.297.097,

00 - 21.913.297.097,00

2 Gedung dan

Bangunan 34.555.207.647,00 22.953.250.063,00 11.601.957.584,00 3 Alat Medis Kedokteran 220.293.842.902,

00 111.084.019.403,00 109.209.823.499,00

4 Inventaris Lain-lain 54.905.406.987,

00 44.864.747.847,00 10.040.659.140,00

Jumlah 331.667.754.633,

00 178.902.017.313,00 152.765.737.320,00

Nilai tanah yang disajikan adalah atas tanah yang dipergunakan RSCM sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 136/MENKES/SK/II/2002 tanggal 7 Februari 2002 tentang Penetapan Luas Tanah Yang Dipergunakan Oleh Rumah Sakit – Rumah Sakit Perjan di Berbagai Propinsi. Nilai tanah yang disajikan sebesar Rp21.913.297.097,00 belum termasuk tanah seluas 3.813 M2, Sertifikat Hak Pakai Nomor 33 tanggal 9 September 1982, sebagaimana disebutkan dalam Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan No. 136/MENKES/SK/II/2002 tanggal 7 Februari 2002. Nilai perolehan tanah dimaksud tidak dapat disajikan karena sertifikat tanah dan lokasinya tidak diketahui oleh pihak Perjan RSCM.

Tanah di Jl. Teuku Cik Ditiro No. 3, 5, 6, dan 7 senilai Rp664.500.000,00 serta tanah di Jl. Kimia No. 8, 10, dan 12 , termasuk bangunan yang berdiri di atasnya, yang

(17)

berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 136/MENKES/SK/II/2002 ditetapkan sebagai tanah yang dikelola oleh RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, saat ini sudah tidak dikuasai lagi oleh perusahaan, melainkan ditempati oleh pihak lain. Sedangkan dalam pernyataan sertifikat/buku tanah, tanah-tanah tersebut adalah milik Departemen Kesehatan RI dan digunakan untuk kepentingan dinas RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo.

Karena adanya kesulitan dalam menentukan nilai perolehan alat medis kedokteran, inventaris kantor dan rumah tangga yang ada di unit-unit pelayanan, beberapa inventaris tersebut yang diperoleh sebelum 2001 disajikan dalam neraca dan Daftar Aktiva Tetap dengan nilai perolehan tahun 2001.

(9) AKTIVA

LAIN-LAIN 31 Desember

2003

Rp

Bangunan Dalam Penyelesaian 20.966.156.440,

00 Aktiva Tetap Lainnya 5.372.745.140,00

Akum. Penyusutan AT Lainnya (4.708.324.269,00) 664.420.871, 00

Jumlah 21.630.577.311,

00

31 Desember 2002

Rp

Bangunan Dalam Penyelesaian 16.254.414.900,

00 Aktiva Tetap Lainnya 5.372.745.140,00

Akum. Penyusutan AT Lainnya (4.525.154.256,00) 847.590.884, 00

Jumlah 17.102.005.784,

00

Nilai Bangunan Dalam Pelaksanaan per 31 Desember 2003 adalah jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk membangun Gedung Central Medical Unit sesuai dengan nilai kontrak pembangunannya sejak tahun anggaran 1995/1996 sampai dengan 2001 masih berlanjut sampai dengan sekarang. Aktiva Tetap Lainnya adalah aktiva tetap yang kondisinya telah rusak dan tidak dapat dipergunakan untuk kegiatan operasional.

(10) UTANG USAHA

31 Desember 2003 31 Desember 2002

Rp Rp

(18)

Bahan Makanan 388.024.250,00 4.472.913, 00

Barang Rumah Tangga 167.310.633,00 116.081.919,

00

Listrik dan Air 482.362.555,00 1.019.038.280,

00

Barang Farmasi 5.414.201.577,00 2.887.299.458,

00

Pemeliharaan dan Perbaikan 753.343.765,00 140.256.730, 00

Jumlah 7.205.242.780,00 4.167.149.300,

00

Saldo utang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa yang telah diterima RSCM tetapi belum dilaksanakan pembayarannya. Kenaikan saldo utang terutama berasal dari antara lain pembelian alat kesehatan untuk unit Pelayanan Jantung Terpadu senilai Rp1.150.000.000,00 dan pembelian labu darah dari Palang Merah Indonesia senilai Rp1.731.307.000,00.

(11) UANG MUKA PERAWATAN

31 Desember 2003 31 Desember 2002

Rp Rp

Uang muka perawatan 96.666.579,00 (21.721.921,00)

Jumlah 96.666.579,00 (21.721.921,00)

Saldo uang muka perawatan merupakan uang muka yang diterima dari pasien rawat inap per 31 Desember 2003 masih dalam masa perawatan rumah sakit. Saldo negatif uang muka perawatan per 31 Desember 2002 disebabkan kondisi yang dijelaskan pada Catatan 3.(7).

(12) BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

31 Desember 2003 31 Desember 2002 Rp Rp Belanja Pegawai 453.779.520,00 805.452.669,00 Belanja Barang 222.395.783,00 275.173.053,00 Jumlah 676.175.303,00 1.080.625.742,00

Jumlah biaya yang masih harus dibayar per 31 Desember 2003 sebesar Rp676.175.303,00 merupakan beban yang terjadi tahun buku 2003 namun sampai dengan akhir periode akuntansi belum dilunasi.

(19)

31 Desember 2003 31 Desember 2002 Utang pajak Rp 0,00 Rp 60.074.576,00 Jumlah 0,00 60.074.576,00

Utang pajak merupakan hutang PPh pasal 21 tahun buku 2002 dan telah disetor ke Kas Negara pada bulan Januari 2003.

(14) UTANG JANGKA PENDEK LAINNYA

31 Desember

2003 31 Desember 2002

Rp Rp

Gaji Pegawai Yang Ditahan 2.405.083.404,68 1.804.295.863,00

Dana PPD-PSE 0,00 2.855.492.000,00

Utang Jasa Pelayanan Umum 499.622.618,39 0,00

Utang Jasa Askes 973.000,00 0,00

Jumlah 2.905.679.023,07 4.659.787.863,00

Dana PPD-PSE (Program Penanggulangan Dampak Pengurangan Subsidi Energi) merupakan dana yang diterima Perjan RSCM atas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada golongan pasien miskin dan tidak mampu. Klaim atas dana tersebut telah mencapai 100% pada tahun 2003.

Utang jasa pelayanan umum dan jasa Askes adalah jasa medis yang harus dibayarkan oleh Perjan RSCM kepada dokter yang telah memberikan pelayanan kesehatan.

(15) EKUITAS 31 Desember 2003 31 Desember 2002 Rp Rp Ekuitas Awal 183.862.764.919, 00 183.862.764.919, 00

Penyertaan Pemerintah SKOR 149.114.351.109, 00

74.311.621.960, 00

Penyertaan Pemerintah DIP 20.352.116.235, 00

5.521.148.610, 00

Donasi Pihak Ketiga 5.000.000.000,

00 3.000.000.000,00

Saldo Defisit Tahun Lalu (67.249.601.292,

00) 0

Saldo Defisit Tahun Berjalan (73.633.524.960, 27) (67.249.601.292,0 0) Jumlah 217.446.106.010, 73 199.445.934.197,0 0

(20)

Sesuai dengan Neraca Pembukaan Perjan RSCM, Ekuitas Awal Pemerintah RI per 1 Januari 2002 sebesar Rp177.502.439.220,00 dan selanjutnya per 31 Desember 2002 menjadi sebesar Rp183.862.764.919,00. Kenaikan nilai ekuitas awal tersebut dikarenakan adanya aset yang belum tercatat dan kesalahan pembukuan. Nilai ekuitas awal tersebut belum mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan RI.

Penyertaan Pemerintah Surat Keputusan Otorisasi Rutin (SKOR) merupakan bantuan pemerintah untuk pembiayaan kegiatan operasional khususnya gaji pegawai negeri sipil yang ditempatkan di Perjan RSCM. Sedangkan penyertaan pemerintah Daftar Isian Proyek (DIP) merupakan bantuan pemerintah dalam bentuk pembangunan gedung/bangunan dan/atau pembelian alat-alat kesehatan.

Donasi pihak ketiga merupakan bantuan dari Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk membeli alat kesehatan.

(16) PENDAPATAN OPERASIONAL

31 Desember 2003 31 Desember 2002

Rp Rp

Pendapatan Rawat Jalan 20.377.067.615,29 42.539.602.957,00

Pendapatan Rawat Inap 26.646.591.007,00 25.683.251.376,00

Pendapatan Penunjang dan

Tindakan medis 75.603.175.146,20 26.975.595.240,00

Jumlah 122.626.833.768,49 95.198.449.573,00

(17) PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA

31 Desember

2003 31 Desember 2002

Rp Rp

Pendidikan dan Latihan 311.225.690,54 412.771.100,00 Apotik KPRI/Kimia Farma 2.186.838.530,00 3.510.427.077,00

CT Scan Swadana 204.106.950,00 132.704.260,00

Lainnya 1.499.837.061,67 627.808.597,00

Jumlah 4.202.008.232,21 4.683.711.034,00

Pendapatan operasional lainnya merupakan pendapatan yang diterima dari pihak ketiga yang mengadakan kegiatan di Perjan RSCM.

(21)

31 Desember 2003 31 Desember 2002 Rp Rp Restitusi 311.225.690,54 1.352.136.833,00 Subsidi Pasien Miskin/Askes/Karyawa n 2.186.838.530,00 2.284.409.942,00

Selisih Klaim askes 204.106.950,00 34.364.000,00

Jumlah 275.666.072,00 3.570.910.775,00

Pengurang pendapatan operasional merupakan pendapatan yang tidak dapat diterima pembayarannya sesuai peraturan yang berlaku. Subsidi Pasien Miskin/Askes/Karyawan merupakan selisih nilai tagihan pelayanan dengan jumlah yang dibayar oleh PT Askes/Pemerintah/Karyawan. (19) BIAYA OPERASIONAL 31 Desember 2003 31 Desember 2002 Rp Rp Biaya Pelayanan Biaya Bahan 35.209.187.670,91 31.956.004.015,00

Biaya Jasa Pelayanan 45.277.253.515,78 33.153.757.997,00

Biaya Pegawai 51.558.406.874,10 44.616.059.848,00

Biaya Penyusutan 17.605.773.479,20 18.055.941.145,00

Biaya Pemeliharaan Sarana

Medis 988.933.115,00 1.169.609.650,00

Biaya Daya dan Jasa 6.631.596.304,44 4.534.965.397,00

Biaya Amortisasi -

Sub jumlah 157.271.150.959,43 133.486.338.052,00

Biaya Administrasi dan Umum

Biaya Pegawai

Biaya Administrasi Kantor Biaya Penyusutan

Biaya Pemeliharaan Biaya Langganan Daya Jasa 22.096.460.088,90 19.512.833.807,00 11.139.007.909,96 2.596.197.092,00 4.401.443.369,80 4.513.985.286,00 dan 5.396.804.590,00 3.597.502.195, 00 2.733.439.948,48 1.817.613.975, 00

(22)

Sub jumlah 45.767.155.907,

14 32.038.132.355,00

Jumlah Biaya Operasional 203.038.306.866,

57

165.524.470.407, 00

(20) PENDAPATAN DAN BIAYA NON OPERASIONAL Pendapatan Non Operasional

31 Desember 2003 31 Desember 2002 Rp Rp Pendapatan Bunga 1.241.071.978,59 1.136.366.640,00 Pendapatan Sewa 6.756.000,00 9.625.000,00 Pendapatan Listrik 1.101.624.126,00 833.354.014,00 Pendapatan Air 51.935.429,00 52.043.305,00 Lainnya 1.345.145.393,76 214.242.967,00 3.746.532.927,35 2.245.631.926,00 Adapun saldo Biaya non operasional per 31 Desember 2003 dan 31 Desember 2002 masing-masing sebesar Rp981.525.275,75 dan Rp282.012.643,00 antara lain meliputi biaya administrasi bank, pajak bunga bank dan lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji perbedaan rerata di dua kelompok dengan t–independen didapatkan tidak ada perbedaan bermakna antara tingkat sTfR laki-laki dan perempuan (p=0,706), sehingga

a) Mampu menjangkau berbagai konsumen dalam suatu lingkungan yang belum dipenuhi oleh pesaing. b) Target adalah konsumen yang telah terbagi ke dalam kelompok dan

5 Memeriksa rekapitulasi absensi, jika tidak setuju dikembalikan kepada Sekretaris untuk diperbaiki, jika setuju ditandatangani, diserahkan kepada kasubbag Umum dan Aparatur.

Jika pada jaringan diberi masukan berupa pola yang mengalami kerusakan 67%, hasilnya adalah sebagai berikut. Jika jaringan diberi masukan berupa pola terdistorsi, keluaran

Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh emosi positif, respons lingkungan belanja, interaksi pelanggan dengan

Sungguhpun demikian, sirep Haswatama itu ternyata tidak dapat membuat sang bayi (Parikesit) yang sebenarnya masih suci itu terlena. Bahkan sewaktu Haswatama dan Kartamarma

Justeru, senario realignment pengundi Cina ini dapat dikaitkan dengan pendekatan tingkahlaku pengundi pilihan rasional bagi etnik tersebut kerana mereka merasakan

The workshop was jointly organized by Wetlands International, Global Environment Centre, Royal Forest Department, the National Park, Wildlife and Plant Conservation Department,