• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya menuju implementasi Green Hospital dan dampaknya bagi Rumah Sakit dan kepuasan pelanggan: studi kasus pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Upaya menuju implementasi Green Hospital dan dampaknya bagi Rumah Sakit dan kepuasan pelanggan: studi kasus pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. UPAYA MENUJU IMPLEMENTASI GREEN HOSPITAL DAN DAMPAKNYA BAGI RUMAH SAKIT DAN KEPUASAN PELANGGAN STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA. TESIS PROGAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN. Diajukan Oleh Fretty Widadi 172222101. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2020. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. UPAYA MENUJU IMPLEMENTASI GREEN HOSPITAL DAN DAMPAKNYA BAGI RUMAH SAKIT DAN KEPUASAN PELANGGAN STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA TESIS UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2 PROGAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN. Diajukan Oleh Fretty Widadi 172222101. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2020. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan atas kasih dan penyertaan Tuhan Yang Maha Kasih atas karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik dalam segala keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Drs. T. Handono Eko Prabowo, MBA., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen USD atas banyak ilmu dan motivasi selama proses belajar penulis di MM USD. 2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., QIA. selaku dosen pembimbing tesis yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini. 3. Dr. C. Wahyu Estining Rahayu, M.Si. sebagai dosen penguji kolokium dan tesis yang telah memberi masukan dan saran untuk perbaikan tesis ini. 4. Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A. sebagai dosen penguji tesis yang telah memberi masukan dan saran untuk penulis dalam melengkapi tesis ini. 5. Dr. F.A. Joko Siswanto sebagai dosen pembahas proposal yang telah memberi masukan dan saran untuk perbaikan tesis ini.. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Ir. Valentina Dwi Yuli Siswianti, M.Kes selaku Direktur Pelayanan Kesehatan dan Infrastruktur Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan izin dan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian ini. 7. Segenap Jajaran Direksi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan izin dan fasilitas untuk penelitian ini. 8. Segenap tim izin penelitian dan Komite Etik Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas waktu dan tenaga yang diluangkan untuk memfasilitasi penulis sehingga sangat membantu dalam kelancaran proses penelitian ini. 9. Segenap narasumber penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas waktu, tenaga dan pikiran yang diluangkan sehingga sangat membantu dalam kelancaran proses penelitian ini. 10. Segenap staf dan perawat klinik rawat jalan BPJS Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas informasi dan kerjasamanya selama proses pengambilan data penelitian ini. 11. Segenap Bapak dan Ibu Dosen MM USD yang telah memberikan banyak ilmu dengan pendekatan humanis selama proses belajar mengajar di MM USD. 12. Seluruh keluarga tercinta dan orang terkasih yang memberikan banyak doa, dukungan dan semangat dalam segala hal. Khususnya kepada orang tua penulis yang senantiasa memberikan dukungan secara materi maupun nonmateri dalam dunia pendidikan yang dijalani selama ini.. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13. Segenap staf MM USD, Ibu Dani dan. Mas Romi yang sudah banyak. membantu dan kerjasama dalam berbagai keperluan dan kegiatan yang penulis lakukan. 14. Rekan-rekan mahasiswa MM USD angkatan VIII, Mirna, Isra dan Jose Bobo yang telah menemani dalam berjuang dengan berbagai dinamika dan proses kebersamaan sebagai suatu keluarga yang akan selalu melekat di hati dan ingatan penulis. 15. Sahabat-sahabat terkasih atas doa dan dukungan semangat dalam setiap proses yang dijalani. 16. Seluruh rekan mahasiswa prodi MM USD atas waktu dalam berbagi ilmu, pengalaman dan kebersamaannya. 17. Teman-teman Totty Café dan Apotek Ratih Farma atas doa, semangat dan dukungan yang diberikan. 18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dan telah membantu dalam proses penyelesaian tesis ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam materi maupun penyajian tesis ini maka pengembangan dan penyempurnaan tesis ini akan sangat berguna bagi kita semua. Penulis berharap semoga tesis ini dapat menjadi. sumber. informasi. yang. bermanfaat. bagi. pengembangan. ilmu. pengetahuan dan bagi Anda yang membaca tulisan ini. Yogyakarta, 31 Januari 2020 Fretty Widadi. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL…………………………………………………………... i. LEMBAR PERSETUJUAN TIM PENGUJI TESIS…………………………... ii. LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………………... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN…….………………..………….. iv LEMBAR PERSETUJUAN KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ……………………………………….………………………….. v KATA PENGANTAR ………………………………………………………… vi DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ix DAFTAR TABEL……………………………………………………………… x DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. xiii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………... xvii ABSTRAK……………………………………………………………………. xviii ABSTRACT…………………………………………………………………….. xix BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………... 1. A. Latar Belakang …………………………………………………….... 1. B. Rumusan Masalah………………………………………………….... 4. C. Batasan Penelitian……………………………………………………. 4. D. Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 5. E. Manfaat Penelitian………………………………………………….... 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………... 6. A. Triple Bottom Line………………………………………………….... 6. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. B. Sustainability Development Goals (SDGs)………………………….. 7. C. Green Hospital………………………………………………………. 8 1. Definisi Green Hospital…………………………………………... 8. 2. Tahap Implementasi Green Hospital……………………………... 8. 3. Elemen Implementasi Green Hospital …………………………... 11 4. Manfaat Implementasi Green Hospital………………………………. 16 D. Kepuasan Pelanggan………………………………………………… 20 BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………….. 22 A. Jenis Penelitian ...…………………………………………………… 22 B. Sumber data ………………………………………………………… 22 1. Data Primer ……………………………………………………... 23 2. Data Sekunder ………………………………………………….. 24 C. Metode pengumpulan data …………………………………………. 25 D. Kredibilitas Data….…………………………………………………. 26 E. Teknik Analisis Data ……………………………………………….. 27 BAB IV DESKRIPSI UMUM RUMAH SAKIT, DATA DAN NARASUMBER……………………………………………………… 35 A. Profil Rumah Sakit Panti Rapih ……………………………………. 35 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Panti Rapih …………………….. 35 2. Letak dan Fasilitas Rumah Sakit Panti Rapih ………………….. 36 3. Visi dan Misi ……………………………………………………. 38 4. Nilai I-care ……………………………………………………… 40 5. Motto ……………………………………………………………. 41. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Tagline ………………………………………………………….. 41 7. Struktur Organisasi ……………………………………………... 42 B. Deskripsi Data………………………………………………………. 42 1. Cara Pengambilan Data………….……………………………… 42 2. Data Hasil Penelitian…………….……………………………… 43 a. Checklist Implementasi Green Hospital.…………………… 43 b. Kuisioner Kepuasan Pelanggan ……………………………. 47 C. Profil Narasumber………………………………………………….... 48 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………… 54 A. Implementasi Green Hospital Pada Rumah Sakit Panti Rapih Menurut Sudut Pandang Pihak Rumah Sakit……………………...... 54 1. Kebijakan Implementasi Green Hospital Rumah Sakit Panti Rapih………………………………………………………..….. 54 2. Penilaian Implementasi Elemen Green Hospital Rumah Sakit Panti Rapih…….……………………………………………….. 57 a. Tahap Kebijakan dan Perencanaan ………………………… 57 b. Tahap Implementasi dan Proses…………………………….. 62 c. Tahap Pengecekan dan Upaya Perbaikan …...……………... 87 d. Tahap Mengkaji Kembali Manajemen Green Hospital…….. 88 e. Inovasi dan Penghargaan Bidang Kesehatan Lingkungan….. 89 3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Green Hospital pada Rumah Sakit Panti Rapih……………………….. 90 a. Faktor Pendukung……………………....…………………… 90. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. b. Faktor Penghambat…………….……………………………. 91 4. Dampak Implementasi Elemen Green Hospital Pada Rumah Sakit Panti Rapih……………………………………………….. 92 B. Persepsi Implementasi Green Hospital dan Dampaknya Bagi Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit di Panti Rapih…….……………. 94 1. Selisih Nilai Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi Elemen Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih…..……. 95 2. Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih ……………………… 105 3. Persepsi Pelanggan Terhadap Implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih..……………………………….. 106 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ………………... 113 A. Kesimpulan ………………………………………………………… 113 B. Keterbatasan Penelitian…………………………………………...... 114 C. Saran ……………………………………………………………….. 114 DAFTAR PUSTAKA…………………………................................................ 117 LAMPIRAN ...................................................................................................... 119. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Skor Pengukuran Kepuasan Pelanggan....……………………….… 29 Tabel 3.2. Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Lokasi dan Landscape………………………………………………………….. 31 Tabel 3.3 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Energi…….. 31 Tabel 3.4 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Air………… 32 Tabel 3.5 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Lingkungan.. 32 Tabel 3.6 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Kualitas Udara…...……………………………..…………………………….. 33 Tabel 3.7 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Limbah……. 33 Tabel 3.8 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Makanan...... 33 Tabel 4.1 Checklist Implementasi Green Hospital….………………………… 44 Tabel 4.2 Data Narasumber Pelanggan…………………..……………………. 49 Tabel 4.3 Usia Narasumber Penelitian.....………...…………………………… 50 Tabel 5.1 Persentase Implementasi Masing-Masing Elemen Green Hospital Pada Tahap Kebijakan dan Perencanaan.…………………………………...61 Tabel 5.2 Persentase Total Implementasi Elemen Green Hospital Pada Tahap Kebijakan dan Perencanaan.……………………………….…..……..63 Tabel 5.3 Persentase Implementasi Masing-Masing Elemen Green Hospital Pada Tahap Implementasi dan Operasi..……………………….……..65 Tabel 5.4 Persentase Total Implementasi Elemen Green Hospital Pada Tahap Implementasi dan Operasi.....…………………………………..……..66. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 5.5 Pernyataan Penilaian Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih…..………94 Tabel 5.6 Hasil Kuisioner Nilai Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih..………………………...96 Tabel 5.7 Rata-rata Selisih Harapan dan Kenyataan Pelanggan Terhadap Implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih.………...105 Tabel 5.8 Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Implementasi Elemen Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih.……….…………..…...106 Tabel 5.9 Persentase Persepsi Pelanggan Terhadap Implementasi Elemen Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih…………………………..……107. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1. Gedung Rumah Sakit Panti Rapih...……………………………..37 Gambar 4.2. Gedung Borromeus Rumah Sakit Panti Rapih (1)………….……37 Gambar 4.3. Gedung Borromeus Rumah Sakit Panti Rapih (2)..………….…..38 Gambar 4.4. Nilai I-Care Rumah Sakit Panti Rapih ……………………..........40. Gambar 4.5. Motto Rumah Sakit Panti Rapih …………………….…………...41. Gambar 4.6. Struktur Organisasi Rumah Sakit Panti Rapih…………………...42. Gambar 4.7. Narasumber Penelitian..………..…..…………………………….49. Gambar 4.8. Jenis Kelamin Narasumber…..……..………………….………...50. Gambar 4.9. Usia Narasumber..….…………………………………….……....53. Gambar 4.10 Kelas Perawatan..……………..………………………………….54 Gambar 4.11 Ruang Rawat Inap………………………………………………..55 Gambar 4.12 Alasan Pemilihan Rumah Sakit…………………………………..56 Gambar 5.1. Terrace Garden Gedung Borromeus……………………………..68. Gambar 5.2. Taman Area Gedung Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih...…..68. Gambar 5.3. Kegiatan Healing Garden………………………………………..69. Gambar 5.4. Biopori di Area IPAL…………………………………………….71. Gambar 5.5. Paving Block Area Parkir………………………………………...71. Gambar 5.6. TPS Limbah B3 Medis…………………………………………...73. Gambar 5.7. TPS Limbah B3 Non Medis……………………………………...73. Gambar 5.8. Alat Tensimeter Digital…………………………………………..74. Gambar 5.9. Manifest Limbah B3……………………………………………...75. Gambar 5.10 Mesin Pencacah Botol……………………………………………76 Gambar 5.11 TPS Sampah Daur Ulang………………………………………...77. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 5.12 Fasilitas IPAL…………………………………………………….78 Gambar 5.13 Alat Ukur Debit Air………………………………………………78 Gambar 5.14 Bak Sampling Olahan Limbah Cair……………………………...79 Gambar 5.15 Titik Koordinat IPAL…………………………………………….79 Gambar 5.16 Penerangan Jalan Umum LED…………………………………...81 Gambar 5.17 Smart Water Station……………………………………………...85 Gambar 5.18 Peringatan Larangan Merokok…………………………………...86 Gambar 5.19 Penghargaan PROPERDA RS PantiRapih……………………….90 Gambar 5.20 Peta Letak Rumah Sakit Panti Rapih…………………………….98 Gambar 5.21 Halte Colombo Panti Rapih………………………………………98 Gambar 5.22 Halte di Depan Jalan Cik Di Tiro………………………………...98 Gambar 5.23 Area Ruang Tunggu Rawat Jalan Terpadu………………………99 Gambar 5.24 Area Rawat Inap Gedung Carolus………………………………..99 Gambar 5.25 Salah Satu Toilet Lantai 3 Gedung Borromeus…………………100 Gambar 5.26 Ruang Tunggu Pasien BPJS…………………………………….101 Gambar 5.27 Kran Air Manual………………………………………………..102 Gambar 5.28 Tempah Sampah………………………………………………...103. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian……………………………………………….119 Lampiran 2. Penilaian Implementasi Green Hospital RS Panti Rapih…………120 Lampiran 3. Lembar Penjelasan Penelitian dan Informed Consent Subjek Penelitian ………………………………………………………...126 Lampiran 4. Kuisioner Persepsi dan Kepuasan Pelanggan ……………………130 Lampiran 5. Uji Validitas……………………………………………………….136 Lampiran 6. Uji Reliabilitas…………………………………………………….145 Lampiran 7. Panduan Wawancara………………………………………………146. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya implementasi elemen Green Hospital dan dampaknya bagi pihak rumah sakit dan kepuasan pelanggan di RS Panti Rapih. Rumah sakit memberikan dampak positif pada kualitas kehidupan yang baik, namun juga memiliki potensi sebagai sumber pencemaran paling besar terhadap lingkungan di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RS Panti Rapih telah memenuhi persyaratan implementasi elemen Green Hospital sebesar 65% pada tahap kebijakan dan perencanaan dan 67% pada tahap implementasi dan operasi. Implementasi Green Hospital pada Rumah Sakit Panti Rapih memberikan dampak yang positif bagi rumah sakit secara ekonomi, sosial dan lingkungan. Dua elemen yang memperoleh penilaian tertinggi untuk tingkat implementasi dan kepuasan pelanggan berada pada elemen pengelolaan limbah serta elemen kebersihan lingkungan dan pengendalian vektor. Tingkat implementasi dan kepuasan pelanggan terendah pada elemen efisiensi air sehingga perlu dilakukan evaluasi tahapan implementasi Green Hospital dan inovasi terkait efisiensi air. Dampak positif implementasi Green Hospital yang dirasakan pelanggan adalah dampak sosial yaitu rasa nyaman, relaksasi, dan suasana penyembuhan dari lingkungan rumah sakit. Kata Kunci : green hospital, implementasi, dampak, kepuasan pelanggan. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Abstract. The aim of this research is to determine the effort towards implementation of Green Hospital elements and its impact on the hospital itself and on customer satisfaction. Hospitals contribute positive impact on a better quality life, yet have potential as the biggest source of of disease pollution to the surrounding environment. This research uses qualitative with case study approach. The results show that the Panti Rapih Hospital had fulfilled the requirements for implementing the Green Hospital element by 65% at the policy and planning stages and 67% at the implementation and operation stages. The implementation of Green Hospital in Panti Rapih Hospital has a positive impact on hospitals economically, socially and environmentally. The two elements that obtain the highest ratings for the level of implementation and customer satisfaction are in the elements of waste management as well as the elements of environmental cleanliness and vector control. The lowest level of implementation and customer satisfaction in the element of water efficiency, so it is necessary to evaluate the stages of implementation of Green Hospital and innovations related to water efficiency. The positive impact of Green Hospital implementation felt by customers is the social impact such as comfortness, relaxation, and the healing atmosphere of the hospital environment Keyword : green hospital, implementation, impact, customer satisfaction. xix.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Dewasa ini, bisnis dan industri berkelanjutan yang memperhatikan dampak luas pada lingkungan, ekonomi dan masyarakat menjadi perhatian utama negara-negara di dunia. Pada bulan September tahun 2015, negara-negara di dunia mulai merumuskan sebuah platform berkelanjutan melalui pertemuan akbar Sustainable Development Summit di Markas PBB di New York yang dihadiri perwakilan dari 193 negara. Hasil pertemuan ini mengesahkan dokumen yang disebut Sustainable Development Goals (SDGs). Terdapat 17 poin utama dalam perumusan SDGs, yaitu (1) tanpa kemiskinan; (2) tanpa kelaparan; (3) kesehatan yang baik dan kesejahteraan; (4) pendidikan berkualitas; (5) kesetaraan gender; (6) air bersih dan sanitasi; (7) energi bersih dan terjangkau; (8) pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak;(9) industri, inovasi, dan infrastruktur; (10) pengurangan kesenjangan; (11) keberlanjutan kota dan komunitas; (12) konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; (13) aksi terhadap iklim; (14) kehidupan bawah laut; (15) kehidupan di darat; (16) institusi peradilan yang kuat dan kedamaian; dan (17) kemitraan untuk mencapai tujuan (Zaki, 2016). Rumah sakit sebagai bagian dari industri kesehatan berperan dalam meningkatkan kesehatan sehingga memberikan dampak positif pada kualitas kehidupan yang baik. Di sisi lain, kondisi lingkungan rumah sakit memiliki potensi sebagai sumber pencemaran penyakit paling besar terhadap lingkungan di. 1.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. sekitarnya. Di dalam rumah sakit terdapat banyak pasien dengan berbagai keluhan penyakit, pekerja rumah sakit dan pengunjung dengan kondisi yang sehat dan berisiko terpapar penyakit yang berasal dari rumah sakit. Kondisi ini menyebabkan pengelolaan lingkungan rumah sakit sebagai bisnis tidak dapat disamakan dengan bisnis lain. Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan secara optimal maka rumah sakit wajib memenuhi indikator pengelolaan lingkungan. Pengelolaan rumah sakit berkaitan erat dengan dampak lingkungan dari limbah medis dan non medis, penggunaan material ramah lingkungan dan efisiensi penggunaan sumber daya. Selain itu lingkungan area rumah sakit seperti air bersih, udara yang bersih, penerangan dan sanitasi yang baik menjadi faktor pendukung kesehatan baik bagi pekerja rumah sakit, pasien dan keluarga pasien yang datang ke rumah sakit. Konsep Green Hospital muncul untuk memenuhi indikator pengelolaan lingkungan rumah sakit. Lingkungan rumah sakit yang sehat akan memberikan dampak bagi lingkungan sekitar dan masyarakat luas sehingga penerapan Green Hospital penting dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan.Di sisi lain masyarakat semakin menyadari bahwa jaminan kenyamanan dan keamanan lingkungan selama berinteraksi di lingkungan rumah sakit merupakan bagian pelayanan yang prima di rumah sakit. Penerapan Green Hospital yang baik akan berpengaruh kepada kepuasan pelanggan di rumah sakit. Perubahan rumah sakit menuju konsep ramah lingkungan ini dapat dilakukan untuk memenuhi kepentingan aspek kesehatan, lingkungan hidup, ekonomi, sosial budaya dan produktivitas.. 2.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI memberi dukungan terhadap penerapan Green Hospital salah satunya dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang dimulai sejak tahun 2016 dengan mengadakan Lomba Green Hospital bagi seluruh rumah sakit milik pemerintah dan swasta di Indonesia. Lomba ini bertujuan untuk mempromosikan rumah sakit menjadi lebih ramah lingkungan dalam pengelolaan rumah sakit terutama dalam hal pengelolaan limbah, material ramah lingkungan, efisiensi penggunaan sumber daya serta inovasi lainnya. Pada bulan Oktober tahun 2018 Kementerian Kesehatan RI menerbitkan Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia dalam rangka mendukung terwujudnya penerapan Green Hospital di Indonesia. Pedoman ini sejalan dengan tujuan penyelenggaraan rumah sakit yang tercantum dalam Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 3 poin b yaitu memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit. Menurut Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia tahun 2018, rumah sakit yang mampu mengelola dampak lingkungan akan terhindar dari biaya yang tinggi dan pelanggaran terhadap peraturan perundangan lingkungan hidup. Rumah Sakit Panti Rapih merupakan salah satu rumah sakit swasta tipe B yang sudah terakreditasi di Yogyakarta dengan tingkat Paripurna (bintang lima) sehingga menjadi rumah sakit rujukan bagi banyak pasien dari berbagai daerah sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dengan kapasitas pelayanan yang cukup besar penerapan Green Hospital menjadi penting dilakukan di Rumah Sakit Panti. 3.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Rapih untuk mencapai tujuan penyelenggaraan rumah sakit sesuai dengan Undang-Undang No.44 tahun 2009. Selain mencapai akreditasi dengan tingkat Paripurna, komitmen rumah sakit dalam pengelolaan lingkungan juga diwujudkan dengan pencapaian PROPER tingkat warna Biru. Saat ini, Rumah Sakit Panti Rapih sedang melakukan pengembangan melalui perluasan infrastruktur rumah sakit untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana upaya menuju implementasi Green Hospital dan dampak implementasi tersebut bagi manajemen dan pelanggan Rumah Sakit Panti Rapih.. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana upaya menuju implementasi dan dampak Green Hospital pada Rumah Sakit Panti Rapih menurut sudut pandang pihak rumah sakit? 2. Bagaimana persepsi implementasi Green Hospital dan dampaknya bagi kepuasan pelanggan di Rumah Sakit Panti Rapih?. C. BATASAN MASALAH Green hospital dalam penelitian ini fokus membahas pengelolaan rumah sakit yang ramah lingkungan demi kenyamanan pasien secara langsung dengan memanfaatkan sumber daya alam secara efisien dan tidak berorientasi pada profit maupun kesejahteraan karyawan.. 4.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk. mengetahui upaya menuju implementasi. dan. dampak Green. Hospital pada Rumah Sakit Panti Rapih dari sudut pandang pihak rumah sakit,. faktor-faktor. yang. menjadi. pendukung. dan. penghambat. implementasinya serta kebijakan ke depan terkait penerapan Green Hospital. 2. Untuk mengetahui persepsi implementasi Green Hospital dan dampaknya bagi kepuasan pelanggan di Rumah Sakit Panti Rapih.. E. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi rumah sakit, penelitian ini dapat menjadi gambaran dalam menentukan kebijakan rumah sakit terkait implementasi Green Hospital. 2. Bagi pasien, penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dalam penilaian kualitas rumah sakit yang ramah lingkungan (Green Hospital). 3. Bagi pengembangan pengetahuan Green Hospital, hasil penelitian ini dapat menambah informasi mengenai penerapan Green Hospital di Indonesia.. 5.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Triple Bottom Line Pendekatan Triple Bottom Line (TBL) diperkenalkan dan dipopulerkan oleh John B Elkington pada pertengahan 1990-an untuk mewujudkan keberlanjutan dalam praktik bisnis. Pendekatan TBL cenderung mengukur kinerja bisnis di tiga bidang utama, yaitu: ekonomi, sosial dan lingkungan sehingga menunjukkan bahwa perusahaan yang tidak memiliki integritas sosial dan ekologis tidak akan bertahan secara finansial dalam jangka panjang karena biaya operasional yang tinggi dan loyalitas pelanggan yang rendah. Menurut pendekatan TBL, tujuan utama merancang green building adalah untuk mengurangi penggunaan sumber daya seperti tanah, air, energi, dan persediaan sehingga orang-orang yang tinggal, bekerja, belajar dan disembuhkan di green building menjadi lebih sehat, lebih bahagia dan lebih produktif (Dhillon dan Kaur, 2015). Dalam konsep Triple Bottom Line (TBL), keberhasilan bisnis diukur berdasarkan dampak pada ekonomi yang lebih luas, lingkungan, dan masyarakat di mana mereka beroperasi (Savitz dan Weber , 2014). Konsep ini juga yang menjadi landasan dasar penerapan keberlanjutan dalam berbagai industri termasuk industri kesehatan yaitu rumah sakit. Di masa mendatang, penerapan Green Hospital dapat meminimalkan dampak buruk terhadap. 6.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. lingkungan, melindungi kesehatan para pasien, karyawan, dan pengunjung serta menghemat biaya rumah sakit.. B. Sustainability Development Goals (SDGs) Sustainability Development Goals (SDGs) adalah tujuan negara-negara di dunia yang dikembangkan dari Millenium Development Goals (MDGs) dan ditetapkan pada September tahun 2015. Tujuan penetapan SDGs untuk meneruskan dan memantapkan pencapaian MDGs sebelumnya supaya terus berkelanjutan dan tercapai pada tahun 2030. Terdapat 17 poin utama dalam perumusan SDGs, yaitu (1) tanpa kemiskinan; (2) tanpa kelaparan; (3) kesehatan yang baik dan kesejahteraan; (4) pendidikan berkualitas; (5) kesetaraan gender; (6) air bersih dan sanitasi; (7) energi bersih dan terjangkau; (8) pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak; (9) industri, inovasi, dan infrastruktur; (10) pengurangan kesenjangan; (11) keberlanjutan kota dan komunitas; (12) konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; (13) aksi terhadap iklim; (14) kehidupan bawah laut; (15) kehidupan di darat; (16) institusi peradilan yang kuat dan kedamaian; dan (17) kemitraan untuk mencapai tujuan (Zaki, 2016). Rumah sakit memiliki peranan dalam mencapai tujuh rumusan SDGs, yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan, air bersih dan sanitasi, energi bersih dan terjangkau, pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak, aksi terhadap iklim, kehidupan bawah laut dan kehidupan di darat. Penerapan Green Hospital merupakan suatu upaya pembangunan kesehatan yang berkelanjutan. 7.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. sehingga dapat menjalankan peranan dalam mencapai tujuh dari tujuh belas rumusan SDGs tersebut.. C. Green Hospital 1. Definisi Green Hospital Menurut Indian Green Building Council (2012), Green Hospital didefinisikan sebagai rumah yang meningkatkan kesejahteraan pasien, membantu proses penyembuhan, sambil memanfaatkan sumber daya alam dengan cara yang ramah lingkungan yang efisien. Menurut Healthcare Without Harm (2011), rumah sakit yang ramah lingkungan dan sehat adalah yang mempromosikan kesehatan masyarakat dengan terus mengurangi. dampak. lingkungannya. dan. akhirnya. menghilangkan. kontribusinya sebagai penyebab penyakit. Rumah sakit yang ramah lingkungan dan sehat memahami hubungan antara kesehatan manusia dan lingkungan dan menunjukkan pemahaman tersebut melalui tata kelola, strategi. dan. operasinya. untuk. mendorong. kesehatan. lingkungan. masyarakat, kesetaraan kesehatan dan ekonomi hijau. Menurut Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia (2018), Green Hospital adalah rumah sakit yang didesain, dibangun/direnovasi dan dioperasikan serta dipelihara dengan mempertimbangkan prinsip kesehatan dan lingkungan berkelanjutan. 2. Tahap Implementasi Green Hospital Dalam implementasinya, prinsip rumah sakit ramah lingkungan (Green. 8.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Hospital) secara garis besar dilakukan melalui tahapan-tahapan strategis, yaitu : a. Kebijakan Pada tahap ini rumah sakit perlu menyusun kebijakan tertulis tentang komitmen pengelola rumah sakit untuk : 1) Menerapkan prinsip-prinsip rumah sakit ramah lingkungan 2) Berupaya keras untuk melindungi kesehatan, keselamatan dan menciptakan kenyamanan bagi penghuni rumah sakit dengan mengendalikan dampak negatif lingkungan hidup akibat kegiatan rumah sakit, 3) Melaksanakan prinsip efisiensi penggunaan sumber daya energi, air dan material 4) Selalu mentaati peraturan perundangan kesehatan, perumah sakitan dan lingkungan hidup yang berlaku 5) Berkonstribusi dalam mencegah dan mengendalikan dampak lingkungan global. b. Perencanaan Pada pelaksanaan tahap perencanaan ini, rumah sakit melaksanakan langkah sebagai berikut : 1) Menyusun Tim Internal (Green Team) yang akan melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap program rumah sakit ramah lingkungan. Anggota unit kerja ini sebaiknya multidisiplin ilmu (kesehatan lingkungan, dokter, keperawatan, teknik sipil/ arsitek/. 9.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. lingkungan, ilmu komunikasi, ahli lansekap (landscape), teknik mesin/ listrik dan lain-lain) yang bisa bekerja dalam tim kerja yang solid dan dinamis. 2) Menyusun program kerja rumah sakit ramah lingkungan dengan menguraikan aspek-aspek lingkungan, peraturan perundangan, tujuan dan sasaran program yang tersusun dalam program strategis manajemen lingkungan rumah sakit 3) Menyusun program pelatihan yang terprogram dan terencana sebagai sarana untuk memberikan pemahaman dan persamaan persepsi akan prinsip-prinsip ramah lingkungan dan penerapannya di rumah sakit, sehingga timbul kepedulian antara seluruh lapisan karyawan yang terlibat di dalam rumah sakit. c. Implementasi dan operasi Seluruh kegiatan operasional rumah sakit harus dilengkapi dengan SOP/pedoman teknis/instruksi kerja/manual yang di-review secara berkala, dan disosialisasikan kepada semua pihak terkait. SOP/ instruksi kerja/ manual juga dipasang di setiap lokasi kegiatan terkait. d. Pengecekan dan upaya perbaikan Pada tahap ini, tim yang bertanggung jawab pada program rumah sakit ramah lingkungan perlu melakukan monitoring atas kemajuan dan kinerja program dengan penekanan pada pengukuran dan pemantauan aspek-aspek pada input, proses dan output kegiatan. Apabila ditemukan permasalahan, maka selanjutnya perlu melakukan tindakan. 10.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. perbaikan secara berkelanjutan. Semua hasil kegiatan harus dilakukan pencatatan melalui manajemen kearsipan yang baik dan bila diperlukan dilakukan audit internal oleh rumah sakit. e. Mengkaji kembali pelaksanaan manajemen Tahap ini merupakan kegiatan evaluasi menyeluruh atas semua program yang mengidentifikasi. disusun. dan. dilaksanakan di lapangan, guna. permasalahan. yang. menghambat. pelaksanaan. program dan menemukan solusi yang perlu dilaksanakan serta mengembangkan. inovasi. yang. ramah. lingkungan(Kementerian. Kesehatan RI, 2018). Dalam tahap implementasi terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat pelaksanaan Green Hospital. Hasil penelitian Khan, Ajmal, Hussain dan Helo (2017) menunjukkan bahwa penghambat utama dalam pelaksanaan praktik keberlanjutan sosial dalam sektor kesehatan adalah infrastuktur budaya organisasi, koordinasi yang kurang baik, disparitas dan ketidakpastian pemangku kepentingan. Selain faktor penghambat, menurut hasil penelitian Putri, Purnomo dan Astuti (2017) terdapat beberapa faktor pendukung terwujudnya Green Hospital yaitu komitmen manajemen, budaya, manfaat, kepemilikan, perubahan yang ditimbulkan, kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia. 3. Elemen Implementasi Green Hospital Menurut Dhillon dan Kaur (2015), rumah sakit hijau terdiri dari tujuh elemen, yaitu:. 11.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a. Konservasi Energi Kegiatan operasional rumah sakit yang tidak pernah berhenti sepanjang tahun dan meningkatnya permintaan perawatan yang berkualitas tinggi menyebabkan kebutuhan energi semakin besar. Sebagian besar prosedur operasi standar untuk rumah sakit menggunakan energi yang signifikan untuk memanaskan air, kontrol suhu dan kelembaban untuk udara dalam ruangan, pencahayaan, ventilasi dan banyak proses klinis dengan biaya keuangan yang signifikan terkait dan emisi gas rumah kaca. Namun peningkatan efisiensi energi dapat dilakukan tanpa mengorbankan. kualitas. perawatan.. Beberapa. studi. penilaian. penggunaan energi di rumah sakit menunjukkan potensi tinggi untuk penghematan energi, hampir 20-30% dari biaya yang ada. b. Cara Alternatif Pembangkitan Energi Sebagian besar energi yang digunakan di rumah sakit diperoleh dari luar, baik dalam bentuk bahan bakar atau listrik yang berbeda, dan dengan demikian merupakan bagian yang signifikan dari biaya operasional rumah sakit. AC dan unit ventilasi, pompa air, lampu, dan peralatan lain yang tak terhitung, gadget dan perangkat yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk penyediaan perawatan pasien mengkonsumsi listrik. Proses seperti katering, mencuci pakaian dan sterilisasi membutuhkan uap. Dalam pengaturan energi yang terbatas, munculnya perangkat medis energi rendah dan tanpa energi dapat dimanfaatkan, bersama dengan penyebaran sumber energi terbarukan. 12.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan dasar. Sumber daya yang dapat diperbaharui termasuk matahari, angin, aliran air, bahan organik dan panas geothermal. c. Merancang Bangunan Hijau Fasilitas layanan kesehatan dapat menjadi ramah lingkungan dengan memilah rumah sakit di dekat jalur transportasi umum, menggunakan bahan bangunan lokal dan regional, menanam pohon di lokasi, dan dengan memasukkan komponen desain seperti pencahayaan siang hari, ventilasi alami, energi alternatif, panen air dan atap hijau. d. Pengelolaan Limbah Sekitar 10% hingga 15% dari total limbah yang dihasilkan di fasilitas kesehatan adalah limbah berbahaya yang memiliki potensi untuk membahayakan penangannya dan lingkungan. Pembuangan sampah yang tidak benar, terutama karena pembuangan terbuka, menarik sejumlah vektor penyakit, mengeluarkan bau dan juga dapat menyebabkan. penularan. penyakit. seperti. tifoid,. kolera,. HIV,. Tuberkulosis, Hepatitis B dan C melalui luka dari benda tajam yang terkontaminasi dengan darah manusia. Fasilitas kesehatan dapat mengurangi limbah dan emisi melalui pengomposan, daur ulang, proses pembelian yang lebih baik (meminimalkan kemasan, menggunakan produk yang dapat digunakan kembali, dan membeli produk daur ulang), dan meminimalkan transportasi limbah. Hal ini didukung oleh penelitian Azmal, et al (2014) yang menyatakan bahwa pengelolaan. 13.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. limbah rumah sakit terdiri dari langkah-langkah 3 R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle serta pembuangan yang memenuhi persyaratan lingkungan. e. Konservasi Air Fasilitas layanan kesehatan menggunakan air dalam jumlah besar. Perubahan iklim, dengan dampak yang menyertai kekeringan, pencairan gletser dan penipisan aquifer, akan memperparah kelangkaan air. Fasilitas kesehatan dapat menghemat air dengan memanen air hujan dan mendaur ulang air untuk tujuan tidak diminum. f. Mengurangi Biaya Transportasi Sektor perawatan kesehatan mengkonsumsi banyak sekali liter bahan bakar ketika pasien dan profesional medis melakukan perjalanan ke dan dari tempat pemeriksaan, mengambil resep, dan memperoleh tes dan hasil. Transportasi memiliki dampak kuat pada kesehatan. Sektor transportasi adalah sumber utama emisi gas rumah kaca dan menjadi fokus penting dalam perubahan iklim. Fasilitas perawatan kesehatan dapat memotong emisi transportasi dengan penempatan efektif (dekat infrastruktur transportasi umum) rumah sakit, menggunakan kendaraan alternatif-bahan bakar (CNG, elektrik), mendorong staf rumah sakit dan pasien untuk menggunakan sepeda, transportasi umum, dan dengan membeli dari pemasok lokal dan / atau pemasok yang menggunakan transportasi hemat bahan bakar. Telemedicine memiliki potensi. 14.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengurangi polusi udara, dengan mengurangi perjalanan dan transportasi. g. Menyediakan Makanan Sehat Diet berdasarkan lemak jenuh, karbohidrat olahan dan makanan olahan meningkatkan penyakit tidak menular yang membutuhkan terapi jangka panjang dan meningkatkan biaya perawatan kesehatan. Industri perawatan. kesehatan. dapat. meningkatkan. kesehatan. dengan. menyediakan pilihan makanan yang lebih segar, enak, dan bergizi bagi pasien dan staf dan mendukung produksi makanan yang bersifat lokal, manusiawi, dan melindungi lingkungan dan kesehatan (Dhillon dan Kaur, 2015). Healthcare. without. harm. (2011),. menambahkan. elemen. kepemimpinan, kimia, farmasi dan pengadaan sebagai elemen rumah sakit hijau. Indian Green Building Council (2012) menambahkan elemen kualitas udara dan taman serta landscape. Kementerian Kesehatan RI (2018) dalam Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan di Indonesia menetapkan sepuluh elemen implementasi Green Hospital yang termasuk dalam kriteria operasional dan kriteria desain dan konstruksi, yaitu : a. Kepemimpinan b. Lokasi dan Landscape c. Bangunan rumah sakit d. Pengelolaan bahan kimia dan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) e. Pengelolaan limbah. 15.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. f. Efisiensi dan konservasi energi g. Efisiensi dan konservasi air h. Kebersihan lingkungan dan vektor penyakit i. Pengelolaan makanan j. Kualitas udara Selain sepuluh elemen di atas, terdapat 2 penilaian tambahan dalam implementasi Green Hospital yaitu: inovasi lain terkait Green Hospital dan penghargaan bidang kesehatan lingkungan lainnya. Dalam penelitian yang dilakukan Putri, et al (2017), hasil kinerja aspek lingkungan RSUP Kota Malang masuk dalam kriteria baik pada pengelolaan limbah, bangunan dan sumber daya. 4.. Manfaat Implementasi Green Hospital Menurut Indian Green Building Council (2012), manfaat penerapan Green Hospital , yaitu: a. Waktu pemulihan pasien lebih cepat karena didukung dengan kualitas bangunan dan lingkungan rumah sakit yang lebih baik. b. Menghilangkan sindrom bangunan rumah sakit untuk pasien dan staf. Bangunan rumah sakit yang ramah lingkungan lebih mengandalkan proses pencahayaan alami di siang hari dan sirkulasi udara yang baik sehingga meminimalkan bau rumah sakit yang khas. Keberadaan taman dan pohon meminimalkan kesan kaku pada bangunan rumah sakit.. 16.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. c. Mengurangi tingkat stres pada pekerja rumah sakit, sehingga meningkatkan kualitas perawatan. Keberadaan taman, kualitas udara dan cahaya alami yang baik merupakan kesenangan estetis yang akan mendorong perasaan positif lebih tinggi daripada perasaan negatif. d. Konsumsi energi dan air lebih rendah karena adanya pencahayaan yang baik pada siang hari, penggunaan lampu hemat energi, sensor lampu dan kran air, resapan air serta daur ulang air limbah dengan tujuan bukan untuk diminum langsung. e. Kualitas udara dalam ruangan yang lebih baik Bangunan. rumah. sakit. yang. didesain. dengan. baik. akan. memperhitungkan aliran pergantian udara sehingga udara dalam ruangan yang terkontaminasi dapat keluar dan menjaga kualitas udara dalam ruangan tetap baik. f. Pencahayaan siang hari yang baik berasal dari cahaya alami dari matahari yang masuk dan dipantulkan ke dalam bangunan melalui jendela dan atau pintu sehingga dapat mengurangi penggunaan energi listrik dan memberikan efek positif pada pasien. Menurut Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia (2018), terdapat 4 (empat) manfaat penerapan Green Hospital yang meliputi: a. Manfaat kesehatan Manfaat kesehatan yang diperoleh dari perubahan desain rumah sakit. 17.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dengan paradigma green hospital yaitu: 1) Menurunkan rata-rata kasus infeksi rumah sakit 2) Memperbaiki tingkat keselamatan pasien 3) Memperpendek lamanya waktu tinggal pasien b. Manfaat ekonomi Manfaat ekonomi yang akan diperoleh meliputi: 1) Menurunkan biaya operasional dan pemeliharaan rumah sakit akibat efisiennya penggunaan sumber daya energi, air, dan bahan rumah sakit. 2) Lebih menjamin terlindunginya masyarakat rumah sakit (pasien, pengunjung dan karyawan) dari ancaman infeksi-infeksi rumah sakit, masalah kesehatan dan keselamatan kerja, dan keselamatan pasien yang berdampak terhadap minimalisasi biaya pemeliharaan kesehatan yang harus disediakan. 3) Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia rumah sakit yang berdampak pada peningkatan kinerja pelayanan. 4) Lebih menjamin kegiatan pelayanan kesehatan yang paripurna dan berkelanjutan melalui desain lingkungan yang hijau dan menyeluruh, nyaman dan aman. 5) Meningkatkan pendapatan rumah sakit dengan peningkatan jumlah kunjungan pasien sehingga segera mengembalikan nilai investasi yang dikeluarkan dalam penerapan green hospital.. 18.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. c. Manfaat sosial Manfaat sosial yang akan diperoleh dari penerapan prinsip rumah sakit ramah lingkungan meliputi: 1) Meningkatkan pencitraan positif sebagai nilai tambah rumah sakit dalam pemenuhan standar yang berlaku. 2) Rasa nyaman, relaksasi dan suasana penyembuhan dari lingkungan rumah sakit menciptakan interaksi sosial yang positif di dalam rumah sakit. 3) Masyarakat rumah sakit akan mendapatkan pendidikan informal tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. 4) Menciptakan budaya ramah lingkungan pada masyarakat rumah sakit yang berdampak pada terlaksananya penerapan efisiensi penggunaan sumber daya rumah sakit. d. Manfaat lingkungan Manfaat lingkungan yang akan diperoleh dari penerapan prinsip rumah sakit ramah lingkungan meliputi: 1) Terjaganya mutu lingkungan hidup di dalam dan sekitar rumah sakit akibat ancaman pencemaran limbah rumah sakit. 2) Memperkecil. dampak. negatif. lingkungan. hidup. pada. masyarakat rumah sakit yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat rumah sakit. 3) Mencegah dampak negatif akibat penanganan limbah bahan beracun berbahaya dari rumah sakit.. 19.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4) Membantu mentaati berbagai peraturan perundangan kesehatan,. perumahsakitan, lingkungan hidup, dan lain-lain.. D. Kepuasan Pelanggan Secara umum, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang dihasilkan dari membandingkan kinerja atau hasil produk atau layanan yang dirasakan dengan harapan. Jika kinerja atau pengalaman tidak mencapai harapan, pelanggan tidak puas. Jika sesuai dengan harapan, pelanggan puas. Jika melebihi harapan, pelanggan sangat puas atau senang. Penilaian pelanggan terhadap kinerja produk atau layanan bergantung pada banyak faktor, termasuk jenis kesetiaan hubungan yang dimiliki pelanggan dengan merek (Kotler dan Keller, 2016). Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator dalam penilaian mutu pelayanan kesehatan rumah sakit. Dalam penelitian Suryawati, et al (2006) menyebutkan bahwa mutu pelayanan rumah sakit (RS) dapat ditelaah dari tiga hal yaitu: 1) struktur meliputi sarana fisik, peralatan, dana, tenaga kesehatan dan nonkesehatan, serta pasien, 2) proses meliputi manajemen RS baik manajemen interpersonal, teknis maupun pelayanan keperawatan yang kesemuanya tercermin pada tindakan medis dan nonmedis kepada pasien, dan 3) outcome. Dari penelitian tersebut ditemukan indikator-indikator kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit yang terdiri dari 8 dimensi pelayanan dengan 52 indikator yaitu: pelayanan administrasi masuk (6 indikator), dokter (9 dimensi), perawat (9 indikator), makanan (6 indikator), obat-obatan. 20.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (7 indikator), lingkungan rumah sakit (6 indikator), fasilitas ruang perawatan (4 indikator) dan pelayanan administrasi keluar (5 indikator).. 21.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu studi kasus tipe deskriptif. Menurut Creswell (2015), studi kasus merupakan pendekatan kualitatif di mana peneliti mengeksplorasi satu atau lebih kasus dalam sistem yang dibatasi dari waktu ke waktu, melalui pengumpulan data mendalam dan terperinci yang melibatkan berbagai sumber informasi (misalnya, observasi, wawancara, audio visual materi, dokumen dan laporan), dan melaporkan deskripsi kasus dan tema berbasis kasus. Jenis studi kasus kualitatif dibedakan berdasarkan ukuran kasus yang dibatasi (satu individu, beberapa individu, kelompok, seluruh program, atau suatu kegiatan), dan tujuan analisis kasus (studi kasus instrumental tunggal, studi kasus kolektif atau ganda, dan studi kasus intrinsik). Penelitian ini fokus pada kasus implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih yang dilakukan pada periode waktu tertentu yaitu bulan Agustus sampai Oktober 2019 dengan pengumpulan data melalui kuisioner, wawancara, dokumentasi dan observasi. B. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil checklist penilaian implementasi elemen Green Hospital oleh pihak manajemen dan staf,. 22.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kuisioner pelanggan, wawancara dengan narasumber pihak manajemen, staf dan pelanggan serta observasi lingkungan Rumah Sakit Panti Rapih. Selanjutnya, data sekunder diperoleh dari data dan dokumen asli milik pihak rumah sakit serta melalui media online berupa website resmi rumah sakit dan media sosial. 1. Data primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama (Suliyanto, 2018). Data primer yang diperoleh terdiri dari data penilaian implementasi Green Hospital Rumah Sakit Panti Rapih, kebijakan rumah sakit ke depan dalam implementasi Green Hospital serta persepsi dan kepuasan pelanggan terhadap implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih. a. Narasumber Narasumber dalam penelitian ini merupakan kepala unit kerja yang terkait langsung dalam implementasi elemen Green Hospital, yaitu: 1) Kepala Bidang Infrastruktur Peneliti mendapatkan data dari narasumber ini terkait kebijakan Green Hospital dan master plan rumah sakit. 2) Kepala Unit Lingkungan Hidup dan Kebersihan Narasumber ini memberikan informasi data yang lengkap terkait dengan. penerapan. elemen-elemen. terkait. pengelolaan lingkungan dan limbah rumah sakit. 3) Kepala Unit Teknik dan Sarana Prasarana. 23. kepemimpinan,.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Peneliti mendapatkan data dari. narasumber. ini. terkait. kepemimpinan, lingkungan, bangunan dan penggunaan sumber daya di rumah sakit. 4) Kepala Unit Instalasi Gizi Peneliti. mendapatkan. data. dari. narasumber. ini. terkait. kepemimpinan, lingkungan dan pengelolaan makanan di rumah sakit. 5) Pelanggan Rumah Sakit Panti Rapih Pelanggan dalam penelitian ini terdiri dari pasien dan keluarga pasien rawat jalan. Dari narasumber ini, data yang diperoleh berupa persepsi pelanggan terhadap lingkungan rumah sakit. b. Observasi Lingkungan Rumah Sakit Pengamatan langsung dilakukan peneliti terhadap kondisi lingkungan dan fasilitas pendukung implementasi elemen-elemen Green Hospital seperti lokasi, landscape, fasilitas pengelolaan limbah dan media sosialisasi. 2. Data Sekunder Menurut Suliyanto (2018), data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung dari subjek penelitian. Data sekunder penelitian ini terdiri dari data: a. Profil Rumah Sakit Panti Rapih b. Dokumentasi bukti implementasi elemen Green Hospital Rumah Sakit Panti Rapih. 24.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C. Metode Pengumpulan Data 1. Kuisioner Pengambilan data pelanggan rumah sakit menggunakan kuisioner tertutup terkait kenyataan dan harapan dalam implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih. Kuisioner tertutup menggunakan 5 skala Likert (kuisioner terlampir). Menurut Sugiyono (2017), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 2. Wawancara Wawancara. semi terstruktur dilakukan. kepada. pihak manajemen. pengambil kebijakan dan staf Rumah Sakit Panti Rapih. Wawancara terpilih dilakukan kepada beberapa pelanggan yang bersedia diwawancara (panduan wawancara terlampir). 3. Checklist implementasi Green Hospital Checklist terdiri dari sepuluh elemen penilaian implementasi Green Hospital berdasarkan Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2018. Checklist ini disusun menggunakan modifikasi Skala Guttman dengan dua pilihan jawaban yaitu: “Ada” dan “Tidak Ada”. Penelitian menggunakan Skala Guttman untuk mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan (Sugiyono, 2017). Terdapat 2 bagian utama dalam checklist yaitu: a. Kebijakan dan Perencanaan. 25.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Jawaban “Ada” menyatakan bahwa pihak rumah sakit memiliki kebijakan dan perencanaan yang dibuktikan dengan dokumen, sedangkan jawaban “Tidak Ada” menyatakan bahwa pihak rumah sakit tidak memiliki kebijakan dan perencanaan terkait variabel yang diukur. b. Implementasi Jawaban “Ada” menyatakan bahwa pihak rumah sakit sudah melakukan implementasi sesuai pernyataan, sedangkan jawaban “Tidak Ada” menyatakan bahwa pihak rumah sakit tidak melakukan implementasi. 4. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan memilah dan mencatat data bukti implementasi elemen Green Hospital. 5. Observasi Pengamatan langsung dilakukan terhadap lingkungan Rumah Sakit Panti Rapih. D. Kredibilitas Data Secara kualitatif, kredibilitas data diuji dengan melakukan trianggulasi sumber data dan teknik pengumpulan data. Trianggulasi sumber data dilakukan dengan membandingkan data dari narasumber penelitian ini yaitu pihak manajemen, staf dan pelanggan rumah sakit. Trianggulasi Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membandingkan hasil data dari sumber yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu checklist atau kuisioner,. 26.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. wawancara, dokumentasi dan observasi. Narasumber pihak rumah sakit dalam penelitian ini menguasai bidang elemen-elemen Green Hospital yang diimplementasikan. Peneliti juga melakukan pengujian validitas terhadap kuisioner kepuasan secara statistik untuk memastikan instrumen ini mampu mengukur apa yang harus diukur dan validitas konstruk pada checklist yang disusun berdasarkan Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia.. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil data kuisioner, wawancara dan dokumentasi merupakan data yang saling mendukung. 1. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama mengenai implementasi dan dampak implementasi Green Hospital terhadap pihak manajemen Rumah Sakit Panti Rapih, data yang diperoleh dari checklist dan hasil wawancara dianalisis melalui beberapa tahap berikut, yaitu: a. Perhitungan persentase masing-masing elemen 1) Melakukan pemisahan checklist berdasarkan bagian tahapan implementasi Green Hospital 2) Menentukan skor jawaban “Ada” = 1, dan “Tidak Ada” = 0 3) Menghitung total skor jawaban “Ada” masing-masing elemen yang diukur dengan menggunakan rumus:. . ⋯. 27.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Keterangan :. P = Pernyataan n = nomor pernyataan. 4) Menghitung. persentase. masing-masing. elemen. dengan. menggunakan rumus: . x 100%. 5) Menganalisa persentase pernyataan yang berbanding lurus dengan tingkat implementasi Green Hospital b. Perhitungan persentase total elemen 1) Melakukan pemisahan checklist berdasarkan bagian tahapan implementasi Green Hospital 2) Menentukan skor jawaban “Ada” = 1, dan “Tidak Ada” = 0 3) Menghitung total skor jawaban “Ada” masing-masing elemen yang diukur dengan menggunakan rumus: . ⋯ Keterangan : P = Pernyataan n = nomor pernyataan. 4) Menghitung. persentase. masing-masing. elemen. dengan. menggunakan rumus: . x 100%. 5) Menganalisa persentase pernyataan yang berbanding lurus dengan tingkat implementasi Green Hospital.. 28.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. c. Data hasil wawancara narasumber akan diolah untuk lebih memperdalam hasil data checklist (panduan wawancara terlampir). d. Dampak dari implementasi masing-masing elemen Green Hospital dianalisis dari data hasil wawancara dengan pihak manajemen rumah sakit. 2. Untuk menjawab rumusan masalah yang ke dua mengenai persepsi dan kepuasan pelanggan terhadap implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih, data yang diperoleh dari kuisioner diolah dengan cara sebagai berikut: a. Membuat tabel skor pengukuran sikap pada kolom kenyataan dan harapan b. Memberikan skor antara 1 sampai 5 pada masing-masing pernyataan sesuai dengan hasil jawaban responden Tabel 3.1 Skor Pengukuran Kepuasan Pelanggan Skala. Kategori. 5. Sangat Puas. 4. Puas. 3. Cukup Puas. 2. Tidak Puas. 1. Sangat Tidak Puas. c. Menentukan nilai kenyataan dan harapan Kenyataan adalah suatu kondisi yang dipercaya pelanggan terhadap suatu atribut. Harapan adalah suatu kondisi yang diharapkan atau. 29.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. diinginkan pelanggan terhadap suatu atribut. Nilai ini didapatkan dengan beberapa tahap berikut : 1) Menghitung total skor pernyataan pada masing-masing elemen pada kondisi kenyataan dan harapan dengan rumus : Total skor = ( responden x 5) + ( responden x 4) + ( responden x 3) + ( responden x 2) + ( responden x 1). 2) Menentukan rata-rata skor pernyataan masing-masing elemen dengan rumus : . 3) Menentukan total rata-rata dengan menjumlahkan nilai rata-rata skor pernyataan pada masing-masing elemen 4) Menghitung selisih rata-rata skor pernyataan pada masing-masing elemen 5) Melakukan analisis data pada hasil perhitungan selisih rata-rata skor pernyataan dan selisih total rata-rata antar elemen pada kolom kenyataan dan harapan 6) Menghitung rata-rata selisih dengan rumus : . 7) Melakukan analisis data pada hasil perhitungan rata-rata selisih per elemen d. Menentukan skala interval dan kategori kepuasan pelanggan Menurut Suliyanto (2018), analisis deskriptif jawaban responden digunakan untuk memberikan informasi tentang tingkat penilaian atas. 30.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. indikator-indikator variabel penelitian yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode nilai indeks. Rumus:. Jumlah Interval 1) Elemen Lokasi dan Landscape Terdiri dari 7 pernyataan, yaitu A1-A7 yang setiap pernyataan diberi skor 1-5 dengan skor total tertinggi 35 dan skor terendah 7. 35. 7 5. 5,6. Tabel 3.2 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Lokasi dan Landscape Skala 7,00 – 12,60 12,61 – 18,20 18,21 – 23,80 23,81– 29,40 29,41 – 35,00. Kategori Sangat Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas. 2) Elemen Energi Terdiri dari 4 pernyataan, yaitu B1-B4 yang setiap pernyataan diberi skor 1-5 dengan skor total tertinggi 20 dan skor terendah 4. 20. 4 5. 3,2. Tabel 3.3 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Energi Skala 4,00 – 7,20 7,21 – 10,40 10,41 – 13,60 13,61 – 16,80 16,81 – 20,00. Kategori Sangat Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas. 31.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3) Elemen Air Terdiri dari 3 pernyataan, yaitu C1-C3 yang setiap pernyataan diberi skor 1-5 dengan skor total tertinggi 15 dan skor terendah 3. 15. 3 5. 2,4. Tabel 3.4 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Air Skala 3,00 – 5,40 5,41 – 7,80 7,81 – 10,20 10,21 – 12,60 12,61 – 15,00. Kategori Sangat Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas. 4) Elemen Lingkungan Terdiri dari 4 pernyataan, yaitu D1-D4 yang setiap pernyataan diberi skor 1-5 dengan skor total tertinggi 20 dan skor terendah 4. 20. 4 5. 3,2. Tabel 3.5 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Lingkungan Skala 4,00 – 7,20 7,21 – 10,40 10,41 – 13,60 13,61 – 16,80 16,81 – 20,00. Kategori Sangat Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas. 5) Elemen Kualitas Udara Terdiri dari 4 pernyataan, yaitu E1-E4 yang setiap pernyataan diberi skor 1-5 dengan skor total tertinggi 20 dan skor terendah 4. 20. 4 5. 32. 3,2.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.6 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Kualitas Udara Skala 4,00 – 7,20 7,21 – 10,40 10,41 – 13,60 13,61 – 16,80 16,81 – 20,00. Kategori Sangat Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas. 6) Elemen Limbah Terdiri dari 4 pernyataan, yaitu F1-F4 yang setiap pernyataan diberi skor 1-5 dengan skor total tertinggi 20 dan skor terendah 4. 20. 4 5. 3,2. Tabel 3.7 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Limbah Skala 4,00 – 7,20 7,21 – 10,40 10,41 – 13,60 13,61 – 16,80 16,81 – 20,00. Kategori Sangat Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas. 7) Elemen Makanan Terdiri dari 3 pernyataan, yaitu G1-G3 yang setiap pernyataan diberi skor 1-5 dengan skor total tertinggi 15 dan skor terendah 3. 15. 3 5. 2,4. Tabel 3.8 Skala Interval Kepuasan Pelanggan Terhadap Elemen Makanan Skala 3,00 – 5,40 5,41 – 7,80 7,81 – 10,20 10,21 – 12,60 12,61 – 15,00. Kategori Sangat Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas. 33.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. e. Menghitung persentase persepsi responden terhadap implementasi Green Hospital di Rumah Sakit Panti Rapih dengan rumus : %. %. 34.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV DESKRIPSI UMUM RUMAH SAKIT, DATA DAN NARASUMBER. A. Profil Rumah Sakit Panti Rapih 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Panti Rapih Pada tanggal 14 September 1929 secara resmi rumah sakit dibuka oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan nama Rumah Sakit "Onder de Bogen". Seiring berjalan waktu, jumlah penderita yang datang semakin meningkat. Fasilitas rumah sakit harus ditambah dan dikembangkan untuk mengimbangi kebutuhan pelayanan. Dalam masa penjajahan pemerintah Jepang pada tahun 1942 nama rumah sakit ini harus diganti nama pribumi dan Mgr. Alb. Soegijopranoto, SJ, Bapa Uskup pada Keuskupan Semarang berkenan memberikan nama baru "Rumah Sakit Panti Rapih", yang berarti Rumah Penyembuhan. Rumah Sakit Panti Rapih semakin dikenal dan mendapat kepercayaan dari masyarakat. Semakin banyak pula penderita yang datang dan dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih. Untuk mengimbangi hal ini, para pengurus Yayasan dan para Suster Carolus Borromeus (CB) merencanakan untuk memperluas bangunan dan menambah fasilitas yang ternyata membutuhkan dana dan pembiayaan yang tidak sedikit. Tahap demi tahap, sesuai dengan datangnya dana bantuan Rumah Sakit Panti Rapih melengkapi dirinya dengan fasilitas-fasilitas yang sebaiknya dimiliki sebuah rumah sakit, baik peralatan medis, peralatan unit penunjang, maupun bangunan-bangunan bangsal baru dan poliklinik.. 35.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Seiringan dengan perkembangan rumah sakit, muncul kepedulian dalam pengelolaan rumah sakit yang lebih ramah lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tagline a garden hospital sebagai komitmen rumah sakit dalam menjaga ruang hijau terbuka dalam bentuk taman-taman asri di lingkungan rumah sakit. 2. Letak dan Fasilitas Rumah Sakit Panti Rapih Rumah Sakit Panti Rapih beralamat di Jalan Cik Di Tiro No. 30, Caturtunggal, Depok, Sleman Yogyakarta. Rumah sakit ini terletak di tengah perkotaan dengan daerah yang padat penduduk, dekat sarana pendidikan dan perkantoran serta lalu lintas yang cukup padat. Rumah Sakit Panti Rapih memiliki luas area total 42.093 m2 dengan ruang terbuka hijau sebesar 16.837m2 atau sekitar 40% dari total luas area rumah sakit. Saat ini, Rumah Sakit Panti Rapih merupakan salah satu rumah sakit swasta tipe B di Yogyakarta dan telah mencapai akreditasi dengan tingkat Paripurna. Rumah Sakit Panti Rapih memiliki layanan rawat jalan, rawat inap, Intalasi Gawat Darurat (IGD), pelayanan medik dan penunjang medik. Saat ini, terdapat Gedung Borromeus yang merupakan gedung baru tempat layanan poli rawat jalan terpadu yang berdiri tahun 2019. Ruang rawat inap memiliki kapasitas kurang lebih 337 kamar yang terdiri dari bangsal Carolus, Elisabeth dan Lukas dengan kelas perawatan VVIP, executive A dan B, kelas 1, kelas 2 dan kelas 3, serta 7 kamar khusus yaitu 1 kamar isolasi, 4 kamar ICCU dan 2 kamar IMC. Layanan IGD 24 jam terletak pada sisi jalan Cik Di Tiro yang cepat dan mudah diakses. Pelayanan medik terdiri dari layanan. 36.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. hemodialisa, medical check up, dan pijat bayi. Layanan penunjang medik terdiri dari radiologi, rehabilitasi medik, laboratorium, instalasi farmasi, instalasi pelayanan gizi dan kamar operasi.. Gambar 4.1. Gedung Rumah Sakit Panti Rapih Sumber : Google.com. Gambar 4.2. Gedung Borromeus Rumah Sakit Panti Rapih Sumber : newsite.pantirapih.or.id. 37.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 4.3. Gedung Borromeus Rumah Sakit Panti Rapih Sumber : Google.com 3. Visi dan Misi a. Visi Rumah Sakit Panti Rapih sebagai rumah sakit rujukan yang memandang pasien sebagai sumber inspirasi dan motivasi kerja dengan memberikan pelayanan kepada siapa saja secara profesional dan penuh kasih dalam suasana syukur kepada Tuhan. b. Misi 1) RS. Panti. Rapih. menyelenggarakan. pelayanan. kesehatan. menyeluruh secara ramah, adil, profesional, ikhlas, dan hormat dalam naungan iman Katolik yang gigih membela hak hidup insani dan berpihak kepada yang berkekurangan. 2) RS Panti Rapih memandang karyawan sebagai mitra karya dengan memberdayakan mereka untuk mendukung kualitas kerja demi kepuasan pasien dan keluarganya, dan dengan mewajibkan diri menyelenggarakan. kesejahteraan. 38. karyawan. secara. terbuka,.

Gambar

Tabel 5.5  Pernyataan   Penilaian   Kepuasan   Pelanggan   Terhadap
Tabel 3.2 Skala Interval Kepuasan Pelanggan   Terhadap Elemen Lokasi dan Landscape
Tabel 3.7 Skala Interval Kepuasan Pelanggan   Terhadap Elemen Limbah
Gambar 4.3. Gedung Borromeus Rumah Sakit Panti Rapih  Sumber : Google.com
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran matematika dengan pendekatan inkuiri adalah suatu pendekatan pembelajaran yang bersifat konstruktivis yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari dan

TALUD INI KARENA KONSTRUKSI AWAL YANG TIDAK DIISI DENGAN

Pendahuluan: Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit yang terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit paling tidak selama 72 jam dan pasien

Dengan mendasarkan konsepnya pada beberapa bidang penelitian seperti Service- Oriented Architecture (SOA), komputasi terdistribusi dan grid, serta

Untuk menghilangkan kendala yang begitu banyak, khususnya di lahan gambut, pengembangan sumberdaya pertanian di lahan basah sangat bergantung pada upaya konversi

wewenang, dan kewajiban Badan Pengawas Pemilu sesuai ketentuan Pasal 73, Pasal 74, dan Pasal 120 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara

Sementara itu, penelitian kualitatif itu adalah gerakan pada latar alamiah sebagai keutuhan, mangandalkan manusia sebagai alat peneliti utama, memanfaatkan metode

Indeks keanekaragaman (H’) dengan nilai sedang .Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanaman kedelai (Glycine max L.) dengan pola penanaman dan waktu pencabutan