• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA (Studi Tentang Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Motivasi Kerja Di Dewan Pimpinan Nasional LSM Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA (Studi Tentang Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Motivasi Kerja Di Dewan Pimpinan Nasional LSM Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih)"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA (Studi Tentang Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Motivasi Kerja Di Dewan Pimpinan Nasional LSM Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih). Penyusun :. MUHAMMAD BADAWI D 1206614 Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Program S1 Non Reguler. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2010. i.

(2) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. PERSETUJUAN. Telah diterima dan disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing I. Pembimbing II. ( Drs. H. Sutopo, JK. MS ) NIP. 197909082003121001. (Mahmud Anshori, S.Sos) NIP. 195705051983031004. commit to user. ii.

(3) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. PENGESAHAN. Telah Diuji dan Disahkan oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Hari. :. Tanggal. :. Panitia Penguji : 1. Drs. Adolfo Eko Setyanto, M.Si NIP. 19580617 198702 1 001. ( …………………………….. ) Ketua. 2. Diah Kusumawati, M.Si NIP. 19760101 2008122002. ( …………………………….. ) Sekretaris. 3. Drs. Sutopo JK., M.S NIP. 19570505 1983031004. ( ……………………………. ) Penguji I. 4. Mahfud Anshori, S.Sos NIP. 19790908 2003121001. ( ……………………………. ) Penguji II. Mengetahui, Dekan FISIP UNS. Drs. H. Supriyadi SN, SU NIP. 19530128 1981031001 commit to user. iii.

(4) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. PERSEMBAHAN. Dipersembahkan Untuk : -. Bapak & Ibu tercinta. -. Adik-adikku. -. Kekasihku. -. Sahabatku. -. Almamaterku. commit to user. iv.

(5) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. MOTTO. Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. - Andrew Jackson. Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya. - Alexander Pope. Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. - Thomas Alva Edison. commit to user. v.

(6) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga skripsi dengan judul ‘PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA (Studi Tentang Pengaruh Antara Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Motivasi Kerja Di Dewan Pimpinan Nasional Lembaga Swadaya Masyarakat Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih) dapat selesai dengan baik.. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh antara iklim komunikasi organisasi terhadap motivasi kerja anggota di DPN PIM SSMP dan juga untuik membangun pembinaan hubungan antara atasan dan bawahan antar anggota di DPN PIM SSMP. Dan dalam rangka untuk meningkatkan motivasi kerja antar pegawai di DPN PIM SSMP. Seperti yang telah diketahui, bahwa iklim komunikasi organisasi memiliki beberapa karakteristik yang penerapannya dapat berbeda antara satu perusahaan dengan lainnya. Berhasilnya iklim komunikasi organisasi pada suatu perusahaan belum tentu berhasil pada perusahaan lainnya. Penulisan skripsi ini merupakan persyaratan yang harus ditempuh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret guna memperoleh gelar kesarjanaan. Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, dan pada kesempatan kali ini disampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : commit to user. vi.

(7) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. 1. Drs. Supriyadi, SU selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu. Politik. Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis. 2. Drs. Sutopo JK., MS, sebagai pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk. membimbing penulis dalam menyelesaikan. penulisan skripsi ini. 3. Bapak Mahfud S.Sos, sebagai pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk. membimbing penulis dalam menyelesaikan. penulisan skripsi ini. 4. Dosen, serta anggota Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuannya dalam penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan. 5. Teman-temanku yang tidak bisa aku sebutkan satu-persatu, yang selalu memberikan semangat dalam kehidupanku, sehingga terselesaikannya dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan yang membangun untuk menyempurnakan tulisan ini. Dengan keterbatasan yang ada semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang membaca dan menggunakannya. Surakarta, 30 Juli 2010. Penulis commit to user. vii.

(8) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. DAFTAR ISI Halaman JUDUL ................................................................................................................ i. PERSETUJUAN .................................................................................................. ii. PENGESAHAN ................................................................................................... iii. MOTTO .............................................................................................................. iv. PERSEMBAHAN ................................................................................................ v. KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi. DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii. DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii. ABSTRAK ............................................................................................................ xii. BAB. BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1. B. Perumusan Masalah ....................................................................... 5. C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5. D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5. E. Kerangka Teori .............................................................................. 6. F. Hipotesis ...................................................................................... 20. G. Definisi Konsepsional dan Operasional ....................................... 20. H. Metodologi Penelitian .................................................................... 26. II. DESKRIPSI LOKASI A. Pendirian LSM PIM SSMP ........................................................... 35. B. Tempat dan Kedudukan ................................................................ commit to user. 36. viii.

(9) perpustakaan.uns.ac.id. BAB. BAB. digilib.uns.ac.id. C. Visi dan Misi Organisasi ................................................................. 36. D. Program Kerja ................................................................................. 37. E. Struktur Organisasi ........................................................................ 39. F. Data Penunjang ................................................................................ 44. G. Pendanaan ........................................................................................ 45. III. PENYAJIAN DATA A. Variabel Iklim Komunikasi Organisasi (X) .................................... 46. B. Variabel Motivasi Kerja (Y) ........................................................... 80. IV. ANALIASIS DATA A. Hubungan antara Variabel Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Variabel Motivasi Kerja Anggota .................................... BAB. 98. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................... 102. B. Saran............................................................................................. 103. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN. commit to user. ix.

(10) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. DAFTAR TABEL. TABEL:. I.. Halaman. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI JENIS PEKERJAAN. 44. II.. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI LAMA BEKERJA DI LSM DPN PIM SSMP. 45. III.. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP PEMBERIAN TUGAS. 50. IV.. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI KEPERCAYAAN TERHADAP ATASAN BERKAITAN DENGAN PEMBERIAN TUGAS. 52. V.. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI KOMUNIKASI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN BERSAMA. 55. VI.. PENDAPAT REESPONDEN MENGENAI KESEMPATAN BERKONSULTASI TERHADAP HAMBATAN PEKERJAAN DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN BERSAMA. 58. VII.. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI TINGKAT KEJUJURAN DAN SALING MENGHARGAI ANTAR ANGGOTA. 60. VIII.. RESPONDEN MENGATAKAN “APA YANG ADA DALAM PIKIRANNYA” TERHADAP ANGGOTA TANPA MEMANDANG KELAS/JABATAN. 63. IX.. PENDAPAT RESPONDEN TENTANG KEMUDAHAN MENDAPATKAN INFORMASI TENTANG TUGAS. 65. X.. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI TINGKAT KOORDINASI ANGGOTA DENGAN REKAN KERJA/BAGIAN YANG LAIN DALAM ORGANISASI. 67. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI MENDENGARKAN SARAN-SARAN DARI SECARA BERKESINAMBUNGAN. TINGKAT BAWAHAN. 69. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI INFORMASI DARI commit UNTUK to user DILAKSANAKAN BAWAHAN DIANGGAP PENTING. 72. XI.. XII.. x.

(11) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. XIII.. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI KOMITMEN PADA PEKERJAAN YANG BERKINERJA TINGGI. 74. XIV.. TINGKAT USAHA ANGGOTA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS BERKINERJA TINGGI BERKUALITAS TINGGI DAN BIAYA RENDAH. 77. XV.. DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI. 79. XVI.. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI TERPENUHINYA KEBUTUHAN ANGGOTA OLEH IMBALAN DARI LEMBAGA. 81. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI FASILITAS KERJA. 84. XVIII.. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI HUBUNGAN YANG BAIK DENGAN REKAN KERJA. 86. XIX.. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI HUBUNGAN YANG BAIK DENGAN LINGKUNGAN DILUAR ORGANISASI. 88. XX.. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI USAHA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERSONAL ANGGOTA. 90. XXI.. PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI TERMOTIVASI KARENA MEMILIKI KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN. 92. DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL MOTIVASI KERJA. 94. PEDOMAN KORELASI. 99. XVII.. XXII. XXIII.. INTEPRETASI. TERHADAP. commit to user. xi. KOEFISIEN.

(12) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. ABSTRAK Muhammad Badawi, D. 1206614, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA (Studi tentang Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Motivasi Kerja Di Dewan Pimpinan Nasional Lembaga Swadaya Masyarakat Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih). Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia. Sedangkan organisasi, merupakan wadah dimana sejumlah atau sekumpulan orang bersatu, mengikat diri dalam rangka usaha memenuhi kebutuhannya. Dalam organisasi, komunikasi diperlukan untuk menjalankan setiap aktifitasnya. Iklim komunikasi organisasi yang positif sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mengarahkan setiap anggota dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Dalam penelitian ini, penulis berusaha mengetahui pengaruh tingkat iklim komunikasi organisasi terhadap motivasi kerja anggota di DPN PIM SSMP. Organisasi ini merupakan salah satu LSM yang berada di kabupaten Kulon Progo, D.I Yogyakarta. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain lembaga ini adalah pembangunan ekonomi kerakyatan (koperasi), seminar, pendidikan politik kepada masyarakat, pelestarian budaya, keagamaan dan peringatan hari besar nasional. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang mencari hubungan diantara 2 variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota yang bekerja di DPN PIM SSMP, dengan sampel 35 orang. Sampel 35 orang didapatkan melalui teknik simple random sampling/ acak dengan undian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Data dalam penelitian ini dibuat dalam skala ordinal, kemudian data dianalisis dengan menggunakan korelasi tata jenjang Spearman dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil korelasi antara iklim komunikasi organisasi terhadap motivasi kerja anggota dengan menggunakan program SPSS 16.0 menunjukkan adanya hubungan yaitu sebesar 0,468. Dari hasil analisa data secara deskriptif diketahui faktor-faktor yang mendorong motivasi kerja anggota adalah visi misi organisasi, hubungan baik terhadap intern dan ekstern organisasi, penghargaan dan pelatihan kerja. Sedangkan Faktor kendala motivasi kerja adalah minimnya pendanaan, fasilitas dan kendala komunikasi jarak jauh. Saran dari penelitian ini adalah kerjasama antar anggota harus ditingkatkan, memberikan penghargaan prestasi kerja, keterbukaan komunikasi antar anggota, pembinaan hubungan antara atasan dan bawahan, pembinaan hubungan dengan ekstern organisasi, mencari alternatif pendanaan operasional, dan komunikasi persuasif dalam memotivasi anggota.. commit to user. xii.

(13) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. ABSTRACT Muhammad Badawi, D. 1206614, ORGANIZATIONAL CLIMATE AND EMPLOYEE MOTIVATION (Study of Organizational Communication Climate Effect on Work Motivation in the Dewan Pimpinan Nasional Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih). Communication is one of human needs. While the organization is a vessel in which a number or group of people together, binding themselves in order to meet business needs. In organizations, communication is required to perform each activity. organizational communication in a positive climate is needed by organizations to address each member in carrying out the duties and responsibilities. In this study, the authors try to determine the influence level of communication climate in the organization of work motivation DPN PIM SSMP member. This organization is one of the independent agency located in the Kulon Progo district, Yogyakarta. Activities that have been implemented, among other things, this institution is populist economic development (cooperative), seminars, political education to the community, preservation of cultural memorial holiday, religious and national. This research is a study to find a relationship between 2 variables. The population in this study are members who work in the DPN PIM SSMP, with a sample of 35 people. The sample of 35 people obtained through simple random sampling / random by lottery. Technique of data collecting conducted by observation, documentation, and questionnaires. The data in this study conducted in ordinal scale, then the data were analyzed using Spearman correlation procedure level using SPSS 16.0. Results of correlation between organizational communication climate of work motivation by using SPSS 16.0 shows the relationship that is equal to 0.468. From the descriptive data analysis in mind the factors that promote work motivation is a member of the organization's mission vision, a good relationship to internal and external organizations, awards and job training. Meanwhile, work motivation factor is the lack of funding constraints, facilities and communication problems remotely. Suggestions from this study is a collaboration between members should be increased, performance awards, openness of communication between members, developing relationships between superiors and subordinates, maintains relationships with external organizations, seeking alternative operational funds, and persuasive communication in motivating members.. commit to user. xiii.

(14) perpustakaan.uns.ac.id. digilib.uns.ac.id. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktifitas yang paling mendasar dari manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam bermasyarakat. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri, begitu juga halnya dengan suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, maka organisasi akan dapat berjalan dengan lancar dan berhasil, demikian juga sebaliknya. Kurangnya komunikasi dalam organisasi akan mengakibatkan macetnya kinerja organisasi.1 Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup menyendiri. Manusia ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Abraham Maslow menyebutnya dengan “kebutuhan cinta”2. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi, pengendalian dan kekuasaan, dan cinta serta kasih sayang. Kebutuhan sosial ini hanya dapat dipenuhi dengan komunikasi interpersonal yang efektif.3 Tingkah laku komunikasi ini mengarahkan pada perkembangan iklim organisasi. Iklim organisasi dipengaruhi oleh bermacam-macam cara anggota bertingkah laku 1. Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2002, hal. 82. commit to user T. Hani Handoko, Manajemen, edisi kedua, BPFE, Yogyakarta, 2003, hal. 256. 3 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, hal. 14. 2. 1.

(15) 2 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. dan berkomunikasi. Iklim komunikasi yang penuh dengan persaudaraan mendorong anggota organisasi untuk berkomunikasi secara terbuka, rileks dan ramah tamah dengan anggota yang lainnya. Sedangkan iklim yang negatif menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh dengan persaudaraan4. Kondisi yang demikian, apabila tidak diperhatikan secara serius oleh seorang pimpinan akan berpengaruh secara langsung terhadap iklim organisasi. Di Lembaga Swadaya Masyarakat Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih penulis menduga bahwa iklim komunikasi organisasi berjalan dengan baik dengan indikasi adanya komunikasi yang terbuka antar anggota, pimpinan yang tegas, kepercayaan antar anggota, dan kejujuran antar anggota organisasi. Hal ini terlihat dalam rapat anggota terutama pada saat pengambilan keputusan organisasi. Sebagai contoh yaitu adanya kesempatan bagi anggota dalam berpendapat secara terbuka, ketegasan pimpinan dalam mengatur anggota dan memutuskan kebijakan, serta adanya kerjasama yang baik antar anggota saat bekerja. Dengan iklim yang baik diharapkan akan membentuk kuatnya hubungan antar anggota maupun dengan organisasi itu sendiri. Malayu S.P Hasibuan menggolongkan hubungan dalam organisasi menjadi hubungan yang bersifat konkret dan abstrak. Hubungan Konkret menunjukkan hubungan antara manusia sebagai akibat dari organisasi, sedangkan hubungan abstrak menunjukkan hubungan pekerjaan antara bagian commit to user 4. , Arni Muhammad,Op.Cit, hal. 83.

(16) 3 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. dengan bagian, departemen dengan departemen5. Secara konkret dan abstrak hubungan yang terjalin dalam LSM PIM SSMP telah mengindikasikan hubungan yang baik. Hal ini diketahui dari kedekatan persaudaraan antar anggota dan rasa gotong royong. Dari kinerja yang tinggi tersebut dalam kurun waktu 1 tahun sejak terlegalitasnya organisasi ini di Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia pada bulan Mei 2008 terbentuklah kepengurusan di berbagai wilayah dan daerah di Indonesia khususnya di Pulau Jawa.. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan diantaranya pembangunan ekonomi kerakyatan. (koperasi),. seminar. nasional,. pendidikan. politik. kepada. masyarakat, pelestarian seni budaya, keagamaan, dan peringatan hari besar nasional yang selama ini terlupakan oleh generasi muda. Iklim komunikasi yang baik dalam organisasi belumlah cukup dalam memacu kinerja para anggota LSM PIM SSMP. Diperlukan adanya dorongan dalam diri anggota (motivasi) untuk meraih hasil yang maksimal. Adanya kebutuhan-kebutuhan dari para individu anggota organisasi merupakan kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk memotivasi anggota. Kekuatan ini harus dapat dipergunakan oleh seorang pimpinan agar organisasi dapat bekerja dengan maksimal. Motivasi memang penting sebab dengan motivasi diharapkan setiap individu mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktifitas kerja yang tinggi6. Motivasi. terkadang. dinyatakan. sebagai. kebutuhan,. keinginan,. dorongan dan impuls yang muncul dari dalam diri seorang individu. Motivasi 5 6. commit Bumi to user Malayu S.P.Hasibuan, Organisasi dan Motivasi, Aksara, Jakarta, 2003, hal.27. Ibid, Hal. 92.

(17) perpustakaan.uns.ac.id. 4 digilib.uns.ac.id. inilah yang menyebabkan adanya tindakan-tindakan7. Dalam organisasi, motivasi sangat penting dalam upaya peningkatan prestasi kerja. Motivasi dapat dilakukan melalui beberapa hal baik secara materiil/eksistensi, maupun non materiil/keterkaitan dan pertumbuhan. Di Lembaga Swadaya Masyarakat Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih, motivasi yang diberikan masih sebatas dalam ”keterkaitan”/ jalinan hubungan sosial yang baik dan adanya upaya menciptakan kontribusi yang kreatif dan produktif terhadap organisasi. Sedangkan yang bersifat materiil belum dapat memenuhi kebutuhan anggota, karena sumber dana yang masih minim dan terbatas pada iuran anggota. LSM PIM SSMP dilahirkan oleh keluarga besar KSU Chaka Domas Payung Agung di Kabupaten Kulon Progo, D.I.Yogyakarta pada tanggal 10 Januari 2008 dan kemudian pada tanggal 18 Mei 2008 tercantum sebagai organisasi tingkat nasional di Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. Dengan keterbatasan yang ada, tidak menurunkan motivasi anggota dalam bekerja. Penulis menduga bahwa ada hubungan yang baik dan upaya menciptakan kontribusi positif dan produktif terhadap organisasi menjadi motivasi utama saat ini. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di DPN PIM SSMP untuk mengetahui ”sejauhmana pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap motivasi kerja di kalangan anggota LSM PIM SSMP khusus di DPN PIM SSMP”.. to user PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, J. Winardi, Motivasi Dan Pemotivasiancommit Dalam Manajemen, 2004, Hal. 6-8 7.

(18) perpustakaan.uns.ac.id. 5 digilib.uns.ac.id. B. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu : Adakah hubungan yang signifikan antara iklim komunikasi organisasi dengan motivasi kerja di Dewan Pimpinan Nasional Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah: Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara iklim komunikasi organisasi dengan motivasi kerja di Dewan Pimpinan Nasional Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Penelitian yang dilakukan ini dapat menjelaskan keberlakuan dari teoriteori atau hasil-hasil penelitian terdahulu tentang pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Motivasi Kerja. 2.. Manfaat Praktis a. Dapat menambah wawasan serta informasi kepada lembaga untuk mengetahui pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap motivasi kerja di Dewan Pimpinan Nasional Swadaya Masyarakat Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih. b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi bagi organisasi commit kerja to user untuk meningkatkan motivasi anggota..

(19) 6 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. c. Memberikan. sumbangan. pemikiran. kepada. pimpinan. dalam. memotivasi anggotanya berkaitan dengan beban tugas pekerjaan yang sedang dijalankan di lembaganya. E. Kerangka Teori 1. Iklim Komunikasi Organisasi a. Definisi Komunikasi Bermacam-macam definisi komunikasi disampaikan oleh para ahli, hal ini dimaksudkan untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dengan sudut pandang mana mereka memandangnya. Berbagai definisi tentang komunikasi dibuat dan disesuaikan dengan bidang dan tujuan dari para ahli. Definisi komunikasi menurut Louis Forsdale (1981) seorang ahli komunikasi dan pendidikan di Amerika adalah sebagai berikut: “Communication is the process by which a sistem is established, maintained, and altered by mean of shared signal that operate according to rules”8. Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. Dengan adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal yang telah mengetahui aturannya akan dapat mengetahui maksud dari pesan yang diberikannya.. commit to user 8. Arni Muhammad, Op.Cit. hal. 2.

(20) 7 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. Dalam sebuah organisasi, komunikasi berfungsi dalam menyampaikan informasi tentang tugas dan fungsi bagian yang telah ditetapkan kepada anggota. Sehingga dalam mencapai tujuan organisasi, ada pembagian tugas yang proporsional. Maka definisi komunikasi. dalam. hubungannya. dengan. kelompok/organisasi. diberikan oleh Brent D.Rubent memberikan sebagai : “suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain”9. Rubbent menggunakan istilah “informasi” sebagai kumpulan data dan pesan. Istilah menciptakan informasi dimaksudkan sebagai proses encoding/ penyandian pesan dalam bentuk verbal maupun non verbal yang kemudian disampaikan kepada pihak lain yang ditujukan untuk merubah perilaku. Istilah mengirimkan informasi maksudnya adalah lewat mana komunikasi itu disampaikan kepada komunikan. Istilah menggunakan komunikasi merujuk pada efek/ pengaruh dari komunikasi untuk mempengaruhi tingkah laku manusia baik secara individu, kelompok, maupun masyarakat. b. Iklim Organisasi dan Iklim Komunikasi Organisasi Iklim organisasi dan iklim komunikasi organisasi merupakan hal yang perlu menjadi perhatian seorang pemimpin sebab faktor tersebut sedikit banyak mempengaruhi tingkah laku anggota. Konsep commit to user 9. Ibid, hal. 3.

(21) 8 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. iklim organisasi telah mendapat perhatian kira-kira 30 tahun dan sampai sekarang belum ada kesepakatan terhadap definisinya. Tagiuri (1968) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah kualitas yang relatif abadi dari lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggotaanggotanya, mempengaruhi tingkah laku mereka serta dapat diuraikan dalam istilah nilai-nilai suatu set karakteristik tertentu dari lingkungan.10 Payne dan Pugh mendefinisikan iklim organisasi sebagai suatu konsep yang merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan anggota terhadap suatu sistem sosial.11 Kemudian Hillriegerdan Slocum mendefinisikan iklim organisasi dengan mempertimbangkan subsistem dalam organisasi, mereka mengatakan bahwa iklim organisasi adalah suatu set atribut organisasi dan subsistemnya yang dapat dirasakan oleh anggota organisasi, yang mungkin disebabkan oleh cara-cara organisasi atau subsistem terhadap anggota dan lingkungannya.12. Dari definisi-definisi diatas kelihatan bahwa para ahli belum sepakat tentang definisi iklim organisasi, namun demikian sudah ada kesepakatan umum mengenai atributnya tetapi ada juga hal-hal penting yang tidak disepakati oleh para ahli. Hal-hal yang disepakati dan tidak disepakati menurut Tomkins adalah sebagai berikut :. 10. Arni Muhammad, Op.Cit. hal 82 Ibid 12 Ibid, hal 83 11. commit to user.

(22) 9 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. 1) Ada konsensus bahwa iklim organisasi adalah suatu konsep yang masih menjadi pembicaraan para ahli mengenai sifat yang dipunyai sistem secara keseluruhan atau organisasi secara keseluruhan atau sub unit organisasi. 2) Juga ada persetujuan bahwa iklim lebih bersifat deskriptif daripada afektif atau evaluatif 3) Juga diterima secara umum bahwan iklim timbul dari dan diperkuat oleh praktik organisasi yang mungkin terbatas pada aktifitas yang sistematis dan yang telah menjadi kebiasaan yang mendalam serta penting oleh organisasi atau anggotanya. 4) Ada ketidaksepakatan mengenai bagaimana iklim itu secara umum. Beberapa peneliti menduga bahwa suatu set dimensi atau pernyataan yang deskriptif dapat digunakan untuk mencirikan iklim dari sistem. Dimensi iklim ini dikembangkan oleh Litwin dan Stringers. Sebaliknya Scneider mengemukakan bahwa organisasi mungkin mempunyai banyak iklim yang berbeda seperti, iklim keselamatan, iklim pelayanan langganan dan sebagainya. Dia mendasarkan pendapatnya ini pada hubungan iklim dengan praktik organisasi. Jika praktik menghasilkan iklim, tentu ada iklim tertentu bagi tiap-tiap praktik yang berbeda dalam organisasi. 5) Juga diperdebatkan apakah iklim itu konsep yang objektif atau subjektif. 6) Diperkirakan bahwa iklim organisasi mempunyai tingkah laku seperti anggota organisasi. 7) Iklim juga mempunyai pertalian dengan kultur organisasi. Beberapa pengarang menyatakan bahwa iklim adalah suatu pengganti yang lebih bersifat empiris bagi istilah kultur. Sedangkan yang lain menyatakan bahwa kultur adalah samarsamar dan harus ditempatkan pada konsep yang lebih luas dari iklim. Secara umum iklim kelihatannya adalah satu bentuk bukan suatu pengganti kultur. 13 Hasil-hasil penelitian mengenai iklim organisasi cenderung mendukung kesimpulan bahwa lebih positif iklim lebih produktif organisasi. (Campbell).. Iklim. yang. positif. ini. tidak. hanya. menguntungkan organisasi tetapi juga penting bagi kehidupan manusia dalam organisasi. Iklim organisasi dan iklim komunikasi sangat erat pengaruhnya, sebab tingkah laku komunikasi mengarahkan commit to user 13. Ibid.

(23) 10 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. pada perkembangan iklim dan iklim organisasi dipengaruhi oleh bagaimana. bertingkah. laku. dan. berkomunikasi.. Sackmann. mengemukakan definisi iklim komunikasi : ”suatu kiasan yang dapat memberi gambaran yang gamblang pada tingkat yang kognitif, emosional, perilaku, dan menyatakan suatu bagian tertentu pada tindakan tanpa menetapkan perilaku sebenarnya”14 Greenberg. J. dan R.A. Baron menyebutkan beberapa dimensi iklim komunikasi organisasi yaitu sebagai berikut: 1) Kepercayaan Dimana setiap anggota harus berusaha keras dalam mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang didalamnya keyakinan dan kredibelitas yang didukung oleh pernyataan dan tindakan. 2) Pembuatan keputusan bersama atau dukungan Para anggota di semua tingkatan dalam organiai harus diajak komunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua kebijakan organisasi yang relevan dengan kedudukan mereka serta berperan serta dalam pembuatan keputusan dan penetapan tujuan. 3) Kejujuran Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keteruterangan harus mewarnai hubungan dalam organisasi, dan anggota mampu mengatakan apa yang ada di pikiran mereka. 4) Komunikasi Anggota organisasi relatif tahu akan informasi yang berhubungan dengan tugas mereka. 5) Flekibelitas atau otonami Anggota di setiap tingkatan dalam organisasi mempunyai kekuatan pada diri sendiri yang mana dapat menerima saran ataupun menolak dengan pikiran terbuka. 6) Resiko pekerjaan Adanya komitmen dalam organisasi tentang pekerjaan resiko tinggi, kualitas tinggi dan produktifitas tinggi dengan menunjukkan perhatian besar pada anggota lainnya. 15. 14 15. R. Wayne Pace Don F.Faules, Op.Cit. commit hal 147 to user Greenberg. J. dan R.A. Baron, Behavior in Organization,Boston, Allyon dan Bacon, 1993.

(24) 11 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. Dimensi iklim komunikasi organisasi yang disampaikan oleh Greenberg dan Baron. hampir sama dengan Inventaris Iklim. Komunikasi (IIK) yang dikembangkan oleh Pace dan Petersen yang dipergunakan untuk mengukur enam ”pengaruh komunikasi” . Enam ”pengaruh komunikasi” ini berasal dari analisis ”iklim ideal yang berhubungan dengan pengelolaan” yang dilengkapi oleh Redding. Inventaris Iklim Komunikasi juga dipakai oleh Graff, Bednar, Baugh, dan Applbaum dan Anatol dalam penelitian mengenai iklim. Dari hasil penelitiannya, Applbaum dan Anatol melaporkan bahwa ”Inventaris Iklim Komunikasi” dapat merupakan indeks yang sah bagi iklim komunikasi organisasi secara keseluruhan16. Enam faktor yang mempengaruhi iklim komunikasi yang dikembangkan dalam Inventaris Iklim Komunikasi (IIK) adalah sebagai berikut : 1) Kepercayaan, personel disemua tingkatan harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan didalamnya meliputi kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas yang didukung oleh pernyataan dan tindakan. 2) Pembuatan keputusan bersama, para pegawai disemua tingkatan harus selalu berkomunikasi mengenai segala permasalahan yang relevan dengan kedudukan mereka. 3) Kejujuran , suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para pegawai mampu mengatakan apa yang ada dalam fikiran mereka. 4) Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, anggota organisasi harus relatif mudah dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan tugas-tugas mereka saat itu yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk berkoordinasi dengan bagian yang lain. 5) Mendengarkan dalam komunikasi ke atas, personel dalam organisasi harus mendengarkan saran-saran atau laporan yang commit to user 16. R. Wayne Pace Don F.Faules, Op.Cit Hal. 157.

(25) 12 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. disampaikan bawahan dengan fikiran terbuka dan berkesinambungan . 6) Perhatian pada tujuan kinerja yang tinggi, personel disemua tingkatan dalam organisasi harus menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi, produktifitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah. Demikian pula menunjukkan perhatian besar pada anggota organisasi lainnya.17. Iklim tentu dipengaruhi oleh dimensi yang terkandung dalam sebuah iklim komunikasi. Redding mengemukakan dimensi iklim komunikasi sebagai berikut : 1) Supportiveness, atau bawahan mengamati bahwa hubungan komunikasi mereka dengan atasan membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting 2) Partisipasi membuat keputusan 3) Kepercayaan, dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia 4) Keterbukaan dan keterus terangan 5) Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja tinggi dikomunikasikan dengan baik/jelas kepada anggota organisasi. 18 Poole mengatakan bahwa ”Iklim komunikasi organisasi sangat penting karena mengaitkan konteks organisasi dengan konsepkonsep, perasaan-perasaan dan harapan-harapan anggota organisasi dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi19. Beberapa ahli dalam komunikasi organisasi juga berpendapat bahwa konsep ”Iklim” merupakan salah satu ”gagasan paling kaya dalam teori organisasi, secara umum, dan dalam komunikasi organisasi secara khusus”. Disebut kaya karena iklim telah mendapat perhatian yang besar dalam literatur teoritis dan empiris. Kopel, Brief dan Guzzo 17. Ibid. hal 159-160 Ibid. hal 85 19 Ibid. hal 148 18. commit to user.

(26) 13 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. menyatakan bahwa iklim organisasi yang meliputi iklim komunikasi penting karena menjembatani praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia dengan produktifitas. Mereka menerangkan bahwa : ”bila sebuah organisasi melaksanakan suatu rencana insentif keuangan baru atau berperan serta dalam pembuatan keputusan, mungkin muncul suatu perubahan dalam iklim organisasi” Perubahan iklim ini pada gilirannya akan berpengaruh pada kinerja dan produktifitas. Selanjutnya menurut Redding : ”iklim komunikai organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi kebebasan dalam mengambil resiko, mendorong mereka dan memberikan mereka tanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugas mereka, menyediakan informasi yang terbuka, dan cukup tentang organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian, serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari anggota organisasi, secara aktif memberi penyuluhan kepada para anggota organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan-keputusan dalam organisasi, dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan”20 Dapat disimpulkan bahwa iklim komunikasi organisasi menurut Redding adalah kegiatan yang dilakukan dalam organisasi yang bertujuan untuk kepada anggota bahwa mereka merupakan bagian yang penting dari sebuah organisasi yang berperan penting dalam organisasi sehingga mendorong mereka untuk dapat lebih produktif. Penentuan dan peneguhan eksistensi komunikasi organisasi. commit to user 20. Ibid hal .154.

(27) 14 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. tergantung pada interaksi para anggota organisasi, sehingga iklim komunikasi dapat berubah sesuai dengan cara-cara pengaruh. Selanjutnya indikator Iklim Komunikasi Organisasi dalam penelitian ini diambil berdasarkan enam dimensi yang disampaikan Pace dan Petersen. Metode dari Pace dan Petersen dipilih setelah melakukan perbandingan dengan teori yang lain dengan alasan bahwa teori dari Pace dan Petersen lebih sesuai dan lebih fokus terhadap penelitian yang akan dilakukan. Enam dimensi tersebut tersebut adalah: 1) Kepercayaan 2) Pembuatan keputusan bersama, 3) Kejujuran 4) Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah 5) Mendengarkan dalam komunikasi ke atas 6) Perhatian pada tujuan kinerja yang tinggi 2. Motivasi Kerja a.. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak. Ada banyak definisi tentang motivasi yang disampaikan oleh para ahli. Menurut Malayu SP. Hasibuan :“Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan bekerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja commit to user efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai.

(28) 15 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. kepuasan”.. 21. Menurut Wayne F.Cascio, mendefinisikan komunikasi. sebagai berikut : “Motivation is a force that result from an individual’s desire to satisfy there needs (e.g. hunger, thirst, social approval)”. Motivasi adalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya (misal : lapar, haus dan bermasyarakat).22 Selanjutnya menurut Stephen P. Robbins : “we’ll define motivation as the willingness to exert high levels of effort toward organizational goals, conditional by effort’s ability to satisfy some individual need”. Kita akan mendefinisikan komunikasi sebagai suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu.23 Arni Muhammad dalam bukunya “Organisasi dan Motivasi” menyatakan bahwa motivasi kerja merupakan daya pendorong yang mengakibatkan. seseorang. anggota. organisasi. mau. atau. rela. menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktu dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya24. Sedangkan menurut Wiryanto mendefinisikan motivasi sebagai “proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan. 21. Malayu Hasibuan, Op.Cit. hal..95-96 Ibid 23 Ibid 24 Ibid, hal. 54 22. commit to user.

(29) 16 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. seorang individu untuk mencapai tujuannya”.25 Dari beberapa definisi diatas kelihatan bahwa motivasi sangat penting dalam suatu organisasi dalam menumbuhkan kegairahan kerja dan rela mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian dan ketrampilan, tenaga, dan waktu untuk menjalankan tugas kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Memotivasi memang sulit untuk dilakukan dengan tepat oleh pimpinan sebab hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan dan sulitnya untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan yang diperlukan bawahan dari hasil pekerjaannya tersebut. Walaupun setiap individu anggota memiliki keinginan yang berbeda-beda, tetapi ada kesamaan dalam kebutuhannya (needs)-nya yaitu setiap manusia ingin hidup dan untuk hidup perlu makan dan manusia. normal. punya. harga. diri.. Jadi. setiap. individu/manusia/anggota mengharapkan kompensasi dari presetasi yang diberikannya serta ingin memperoleh pujian, perlakuan yang baik dari atasan. Dengan mengetahui perilaku manusia, sebab-sebab orang mau bekerja dan kepuasan-kepuasan yang dinikmati karena bekerja, maka akan mendorong seorang manajer/pimpinan lebih mudah. dalam. memotivasi. bawahan.. Petersen. dan. Plowman. menjelaskan beberapa kategori keinginan dari manusia sebagai berikut:. commit to user 25. http://id.wikipedia.org/wkj/motivasi..

(30) 17 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. 1) The desire to live, yaitu kebutuhan untuk hidup. 2) The desire for prosession, merupakan keinginan untuk memiliki sesuatu 3) The desire for power, yaitu keinginan akan kekuasaan, hal ini mendorong orang untuk mau bekerja 4) The desire for recognition, yaitu keinginan akan pengakuan, yang mendorong orang untuk bekerja. 26 Sedangkan menurut Sudarman Danim, dalam motivasi terkandung beberapa unsur: 1). Tujuan. 2). Kekuatan dari dalam diri individu, dan. 3). Keuntungan.27. Dari beberapa unsur diatas, terkandung unsur tujuan dari motivasi yaitu meningkatkan kinerja individu dengan maksimal. Sedermayanti mengemukakan bahwa kinerja individu itu adalah bagaimana seseorang melaksanakan pekerjaannya atau unjuk kerja.28 Lebih detail lagi, Sentono menyebutkan mengenai dimensi kerja. Menurutnya, dimensi kerja yaitu meliputi hal-hal berikut: hasil keterampilan, prestasi, dan sikap diri manusia. Dalam sikap manusia terdapat integritas, loyalitas, kepribadian, dan ketaatan.29. 26. Malayu S.P.Hasibuan, Op.Cit. hal.94 Sudarwan Danim, Motivasi Kepemimpinan dan Eektifitas Kelompok, Rineka Cipta, Jakarta,2004. hal. 82 28 Sedermayanti, Tata Kerja Dan Produktifitas Kerja, PT.Mandor Jaya, Bandung, 2000. hal. 144 29 commit user Kebijakan Kinerja Tenaga Kerja, Prairo Sentono, Manajemen Sumber Daya toManusia: BPPE,Yogyakarta, 1999, hal. 150 27.

(31) 18 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. b. Teori Motivasi Alferder mengemukakan tiga kelompok kebutuhan yang utama. Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori Maslow. Para ahli menganggap bahwa teori ERG ini lebih mendekati keadaan sebenarnya berdasarkan fakta-fakta empiris. Tiga kebutuhan utama tersebut adalah : 1) Kebutuhan akan keberadaan (existence) Berhubungan dengan kebutuhan dasar termasuk didalamnya kebutuhan fisiologis, dan rasa aman dari Maslow 2) Kebutuhan akan afiliasi (relatedness) Menekankan akan pentingnya hubungan antar individu dan juga bermasyarakat. Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan akan kasih sayang, dan penghargaan diri/pengakuan 3) Kebutuhan akan kemajuan (growth) Adalah kebutuhan intristik dalam diri seseorang untuk maju atau meningkatkan kemampuan pribadinya. 30 Teori ERG Alderfer mengenai motivasi merangkum suatu rentang kebutuhan yang serupa dengan yang diungkapkan oleh Maslow,. namun. mengabaikan. gagasan. tentang. hierarki. dan. berpendapat bahwa suatu kebutuhan yang terpenuhi dapat terus berlangsung memotivasi tindakan dan beberapa kebutuhan seperti pertumbuhan, cenderung menjadi lebih intens ketika telah terpenuhi. Menurut teori ini, kepuasan karena telah terpenuhinya kebutuhan dapat merupakan dasar bagi motivasi yang meningkat.. commit to user 30. Ibid, hal.113.

(32) 19 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. c.. Indikator Motivasi Kerja Dalam menentukan indikator motivasi kerja didasarkan pada Teori ERG atau Existance, Related, and Growth yang disampaikan oleh Clayton Alderfer seorang ahli dari Yale University. Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori kebutuhan yang disampaikan oleh Maslow. Teori ini oleh para ahli dianggap lebih mendekati keadaan sebenarnya berdasarkan fakta-fakta empiris.31 Banyak orang beranggapan bahwa teori Maslow dapat diandalkan. Wahba dan Bridwell menyatakan bahwa suatu tinjauan terakhir terhadap riset. yang relevan dengan hal ini, telah. menyimpulkan bahwa sedikit sekali kenyataan yang mendukung teori Maslow. Banyak bukti yang menunjuk bahwa kebutuhan-kebutuhan fisiologis perlu diperhatikan terlebih dahulu sebelum kebutuhankebutuhan lainnya. Akan tetapi tidak terdapat bukti yang cukup baik bahwa kebutuhan lain bergerak seperti yang dinyatakan Maslow. Indikator motivasi kerja akan disusun dari tiga kelompok kebutuhan utama yang disampaikan dalam teori ERG, yaitu : 1. (E) Existence Needs/kebutuhan akan keberadaan : akan terpuaskan oleh faktor-faktor makanan, udara, air, gaji, dan komdisi pekerjaan (bersifat material) 2. (R) Relatedness Needs/kebutuhan akan afiliasi : kebutuhan terpuaskan dengan adanya hubungan sosial dan interpersonalnya yang berarti (non materiil) 3. (G) Growth Needs/kebutuhan akan kemajuan : kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individu menciptakan kontribusi yang kreatif atau produktif (non materiil)32 31 32. commit to Malayu S.P.Hasibuan, Loc.Cit, hal 113-114 Ibid. user.

(33) 20 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. Teori ERG menyatakan lebih dari satu kebutuhan dapat bekerja pada saat yang bersamaan artinya tidak selalu harus bertingkat-tingkat atau berjenjang seperti yang dikemukakan Maslow. Jika untuk mencapai suatu pemuasan kebutuhan yang lebih tinggi sulit dicapai, maka keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih rendah menjadi meningkat. F. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka sebagai langkah awal penelitian ini dibuatlah suatu hipotesa atau dugaan sementara dari masalah yag akan diteliti, karena penelitian ini menggunakan metode korelasi yang bertujuan melihat hubungan antar variabel, maka hipotesis dari penelitian adalah : Ada hubungan yang signifikan antara iklim komunikasi organisasi dengan motivasi kerja di Dewan Pimpinan Nasional Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih. G. Definisi Konseptual Dan Definisi Operasional Penelitian 1.. Definisi Konseptual Definisi Konseptual merupakan kegiatan mendefinisikan konsep dalam kaitannya dengan konsep lain yang kurang abstrak dan memungkinkan pembaca menangkap istilah yang lebih kompleks. Definisi Konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : commit to user.

(34) perpustakaan.uns.ac.id. 21 digilib.uns.ac.id. a.. Iklim adalah suasana atau keadaan.33. b.. Louis Forsdale mengatakan bahwa komunikasi adalah ”suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan dan dipelihara serta diubah”.34. c.. Dennis mengatakan bahwa iklim komunikasi adalah ”kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi”.35. d.. Tagiuri mengatakan bahwa iklim organisasi adalah ”kualitas yang relatif abadi dari lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggota-anggotanya, mempengaruhi tingkah laku mereka, serta dapat diuraikan dalam istilah nilai-nilai suatu set karakteristik tertentu dari lingkungan”.36. e.. Iklim komunikasi organisasi adalah persepsi-persepsi atas usnurunsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur terrsebut terhadap komunikasi Pengaruh ini didefinisikan, disepakati, dikembangkan dan dikokohkan secara berkesinambungan melalui interkasi dengan anggota organisasi lainnya37. 33. Js.Badudu dan Sutan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1994, hal. 527 34 Arni Muhammad, Loc.Cit hal 2 35 Ibid. hal.86 36 commit to user Ibid. hal.82 37 R.Wayne Pace Don F.Faules, Loc.Cit.hal.149.

(35) 22 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. 2.. Definisi Operasional Konsep-konsep. yang. terdapat. dalam. penelitian. ini. perlu. dioperasionalkan. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : a.. Variabel Independen (X) Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Iklim Komunikasi Organisasi. Indikator iklim komunikasi organisasi dalam penelitian ini didasarkan pada ”Inventaris Iklim Komunikasi (IIK)” yang dikembangkan Petersen dan Pace. Inventaris Iklim Komunikasi (IIK) menurut hasil penelitian dari Applbaum dan Anatol dapat merupakan indeks yang sah bagi iklim komunikasi organisasi secara keseluruhan.38 Indikator dalam Inventaris Iklim Komunikasi tersebut adalah sebagai berikut39 : 1) Kepercayaan a. Tingkat kepercayaan yang tinggi dari atasan kepada bawahan. b. Kepercayaan terhadap atasan/pimpinan berkaitan dengan pemberian tugas yang diberikan 2) Pembuatan keputusan bersama. a. Komunikasi bawahan dengan atasan mengenai kebijakan organisasi. termasuk. dalam. organisasi.. 38 39. Ibid, Hal. 157 Ibid. Hal. 159. commit to user. pengambilan. keputusan.

(36) 23 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. b. Bawahan. mempunyai. kesempatan. berkomunikasi. dan. melakukan konsultasi dengan manajemen atas hambatan/ masalah agar dapat berperan serta dalam proses pembuatan keputusan organisasi. 3) Kejujuran. a. Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi. b. Para anggota/anggota mampu mengatakan ”apa yang ada dalam pikiran mereka” tanpa memandang kelas/jabatan. 4) Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah. a. Anggota organisasi relatif mudah untuk mendapatkan informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, kecuali pada hal-hal yang bersifat rahasia. b. Anggota/anggota. mampu. mengkoordinasikan. pekerjaan. mereka dengan orang-orang atau bagian-bagian lainnya dan yang behubungan luas dengan organisasi. 5) Mendengarkan dalam komunikasi ke atas. a. Personel dalam tiap tingkatan dalam organisasi harus mendengarkan saran-saran atau laporan-laporan masalah yang dikemukakan setiap personel disetiap tingkat bawahan dalam organisasi secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. commit to user.

(37) 24 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. b. Informasi dari bawahan dipandang cukup penting untuk dilaksanakan 6) Perhatian pada tujuan-tujuan kinerja tinggi. a. Bawahan/ anggota menunjukkan komitmen pada tujuan organisasi yang memerlukan kinerja yang tinggi b. Bawahan selalu berusaha dengan optimal untuk berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, berkualitas dengan biaya rendah dan menaruh perhatian yang tinggi pada anggota organisasi lainnya. Dari indikator di atas, masing-masing pertanyaan dalam indikator dijawab dengan skor sebagai berikut : 1) Tinggi/Setuju/ya/puas (nilai 3), jika pernyataan tersebut nyata terjadi dalam organisasi 2) Sedang/Cukup setuju/ragu-ragu/cukup puas (nilai 2), jika pernyataan tersebut nyata terjadi dalam organisasi 3) Rendah/Tidak setuju/tidak/tidak setuju (nilai 1), jika pernyataan tersebut nyata terjadi dalam organisasi. b. Variabel Dependen (Y) Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Motivasi kerja. Berdasarkan teori dari ERG dinyatakan 3 faktor kebutuhan utama yang dapat dijadikan indikator pengukuran yaitu40 :. commit to user 40. Malayu SP.Hasibuan, Loc.Cit, hal 113-114.

(38) 25 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. 1) (E) Existence Needs/kebutuhan akan keberadaan (materiil) a. Anggota bersemangat dengan adanya gaji dari organisasi b. Anggota merasa bersemangat bila dalam pekerjaannya didukung dengan fasilitas yang cukup dan adanya jaminan keamanan dalam bekerja. 2) (R) Relatedness Needs/kebutuhan akan afiliasi (non materiil) a. Anggota merasa bersemangat dalam bekerja sebab terjalin suatu hubungan yang baik dengan rekan kerja b. Anggota merasa bersemangat dalam bekerja sebab merasa adanya jalinan hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar (diluar organisasi) sehingga muncul dukungan yang positif 3). (G) Growth Needs/kebutuhan akan kemajuan a. Anggota merasakan adanya dorongan untuk meningkatkan kemampuan dalam bekerja sehingga dapat maksimal dalam bekerja b. Anggota merasa termotivasi dalam bekerja sebab merasa telah memiliki kemampuan yang diharapkan organisasi dan mampu berprestasi.. Masing-masing pertanyaan dalam indikator dijawab dengan skor sebagai berikut : 1) Tinggi/Setuju/ya/puas (nilai 3), jika pernyataan tersebut nyata terjadi dalam organisasi commit to user.

(39) 26 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. 2) Sedang/Cukup setuju/ragu-ragu/cukup puas (nilai 2), jika pernyataan tersebut nyata terjadi dalam organisasi 3) Rendah/Tidak setuju/tidak/tidak setuju (nilai 1), jika pernyataan tersebut nyata terjadi dalam organisasi H. Metodologi Penelitian 1.. Metode Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk meneliti sejauhmana variasi pada satu faktor berpengaruh pada variasi lain.41. 2.. Jenis Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian penjelasan atau explanatory research, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan penjelasan tentang ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Dengan demikian penelitian ini juga disebut sebagai penelitian pengujian hipotesis meskipun uraiannya mengandung deskripsi, tetapi sebagai penelitian relasional fokusnya terletak pada penjelasan hubungan variabelvariabelnya.42. 41. Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, commit to user 1991.hal.27. 42 Masri Singarimbun & Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1989, hal 5..

(40) 27 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kantor pusat Dewan Pimpinan Nasional Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih di Joglo Mrunggi, Sendangsari, Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi D.I.Yogyakarta, selama 6 bulan yaitu mulai tanggal 29 Mei 2009 sampai pada tanggal 7 Oktober 2009.. 4.. Populasi dan Sampel Populasi. adalah. wilayah. generalisasi. yang. terdiri. dari:. Objek/Subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.43 Jumlah populasi di DPN PIM SSMP ada 70 orang mencakup berbagai departemen yang dipimpin oleh masing-masing koordinator atau ketua departemen. Pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar maka peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sample yang diambil harus betul-betul mewakili.44. 43 44. Soegiyono, Op.Cit. hal. 81 Ibid.. commit to user.

(41) perpustakaan.uns.ac.id. 28 digilib.uns.ac.id. Dalam penelitian ini, menggunakan teknik simple random sampling, karena pengambilan sampel dilakukan dengan undian dimana setiap anggota populasi diberi nomor sesuai dengan jumlah populasi dan setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Untuk menarik sampel ditempuh dengan cara sebagai berikut : 1. Dibuat daftar warga populasi dengan nomor urut 1 sampai dengan 70. 2. Dibuat gulungan kertas kecil bertuliskan nomor-nomor warga populasi. 3. Diundi, diambil satu persatu, sehingga didapat jumlah sesuai sampel, yaitu 35. 4. Koesioner diberikan kepada sampel yang telah terpilih sebanyak 35 orang. Jumlah responden 35 orang (50%) dirasakan telah memenuhi prinsip keterwakilan, seperti yang diungkapkan Suharsimi Arikunto,45 bahwa untuk pengambilan sampel dari jumlah yang luas, maka harus diambil sampel minimal 10-15% atau 20-25% atau tergantung dari kemampuan dari peneliti.. commit to user Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 1999, hal. 45 45.

(42) 29 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. 5. Jenis Data Data yang digunakan untuk melengkapi penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang berupa jawaban-jawaban dari hasil kuisioner. b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dengan mengutip sumber-sumber sekunder melalui dokumen, buku-buku, arsip, dan catatan lain yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. 6. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara-cara sebagai berikut : a. Observasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung obyek atau subyek yang akan diteliti. Hasil dari observasi adalah sebagai berikut : 1) Iklim komunikasi yang baik, ditunjukkan dengan hasil observasi : a) Banyak anggota yang memanfaatkan forum informal untuk membahas masalah-masalah internal organisasi b) Anggota menyatakan diri kesiapan bekerja secara penuh tanggung jawab melalui pakta integritas. commit to user.

(43) 30 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. c) Ketua umum memberikan pembagian kerja kepada anggota dengan. membuat. kerjasama. antar. departemen. yang. berkompeten d) Dalam rapat, anggota melakukan komunikasi dengan saling menghargai terhadap pendapat anggota yang lain e) Dalam rapat penyusunan program tahunan, anggota diberi kesempatan dalam menyampaikan ide mengenai program dan sistem kerja yang lebih baik. f). Anggota menyampaikan saran dan kritik melalui surat maupun langsung dalam pertemuan formal maupun informal dan pimpinan menerima hal itu dengan terbuka.. g) Tim Ahli memberikan arahan dan bimbingan kepada anggota yang melaksanakan pekerjaan. Anggota juga melakukan konsultasi mengenai hambatan kerja yang muncul. 2) Hasil observasi yang berhubungan dengan motivasi anggota : a) Fasilitas kerja di sekretariat terdiri dari dua meja kantor, dua kursi, satu lemari dokumen, satu set komputer dan printer. b) Anggota menggunakan alat komunikasi telepon selluler saat berkoordinasi dengan anggota lain yang notabene berdomisili luar daerah. Kendala yang muncul adalah adanya gangguan dari operator selluler. c) Anggota aktif mengikuti rapat- rapat organisasi dengan bukti pengisian daftar hadir peserta rapat. commit to user.

(44) 31 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. d) Anggota ikut berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan seperti : bakti sosial, pagelaran seni budaya, dan siraman rohani kepada masyarakat. e) Lembaga memberikan penghargaan kepada masyarakat yang dinilai berjasa pada lingkungannya f). Anggota mengikuti kegiatan seminar dan pelatihan tentang organisasi dan perkoperasian yang diadakan pemerintah maupun instansi lain.. g) Setiap bulan anggota melakukan iuran wajib kepada lembaga yang dikumpulkan kepada bendahara. b. Dokumentasi Yaitu teknik mencari data dengan mengambil gambar, mencatat sumber informasi penyelidikan. c. Kuesioner Yaitu pengumpulan data dengan cara penyampaian daftar pertanyaan atau pernyataan yang disusun sedemikian rupa guna mendapatkan jawaban-jawaban dari responden. 7. Analisa Data Seluruh data yang terkumpul khususnya data dari variabel-variabel penelitian ini akan dianalisa secara kuantitatif, yaitu dengan memberikan skor atau nilai dengan beberapa kategori yang sudah ditentukan sebelumnya. Dengan analisa data seperti ini, maka akan didapatkan data kuantitatif dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden. Data ini commit to user.

(45) 32 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. kemudian diterapkan pada rumus statistic untuk uji hipotesis yang diajukan peneliti. Untuk. menentukan. sejauhmana. variasi. pada. satu. faktor. berpengaruh pada variasi lain, akan digunakan rumus Tata Jenjang Spearman (rs), karena sesuai dengan karakteristik variabel yang diukur pada skala ordinal. Menurut Y Slamet, Korelasi tata jenjang Spearman dipakai untuk mengukur asosiasi antara dua variabel yang keduanya setidak-tidaknya mempunyai ukuran ordinal yang memungkinkan individu obyek yang diteliti itu dapat diberi jenjang atau ranking.46 Dari data yang dipilih kemungkinan besar ada nilai yang sama atau kembar, maka rumus korelasi spearmannya adalah Korelasi Tata Jenjang Spearman untuk nilai kembar. Adapun rumusnya sebagai berikut : ∑X2 + ∑ Y2 - ∑ d2 rs = -----------------------------√2 . ∑ X2 . ∑ Y2 Dimana : 2. X. n3 - n = ------------ - ∑ Tx 12. Y2. n3 - n = ------------ - ∑ Ty 12. Tx. tx3 - tx = -----------12 commit to user. 46. Y. Slamet, Analisa Kuantitatif untuk Data Sosial, Solo : Dabara Publisher, 1993, hal., 69..

(46) 33 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. ty3 - ty Ty = -----------12 d2 = kuadrat jumlah selisih ranking n. = banyaknya responden. rs = koefisien korelasi Spearman Tx = Jenjang kembar variabel x Ty = Jenjang kembar variabel y 2,3,12 = bilangan konstan.47 Dalam penelitian ini hasil perhitungan rs tidak dapat langsung dikonsultasikan dengan tabel harga kritik yang hanya berlaku untuk batas maksimal sampel sebesar 30. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya atau jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini lebih dari 30, yaitu 35 responden. Oleh karena itu, harga kritik student’s (t) dipakai dalam menentukan signifikannya. Adapun rumus yang dipakai adalah : N–2 t = rs. √. -------------1 – rs2. Keterangan : t =. harga signifikan korelasi. r =. koefisien korelasi tata jenjang. n = jumlah sampel. commit to user 47. Ibid, hal. 93-94..

(47) 34 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. Setelah rs diketahui, maka selanjutnya harga t dapat segera dihitung, dimana signifikasi hubungan antara dua variabel ditentukan dengan perbandingan antara harga t hasil hitung dengan harga t pada tabel. Untuk keperluan tersebut, perlu ditentukan pula tingkat kepercayaan yaitu sebesar 95 % atau p = 0,05 dengan derajat kebebasan (db) = N – 2. Bila harga t hitung yang diperoleh lebih besar atau sama dengan harga t kritik pada tabel pada taraf kepercayaan 95 % atau 0,05, dengan db = 33, artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Namun sebaliknya, jika harga t yang diperoleh lebih kecil dari harga t pada tabel, maka hubungan variabel satu dengan yang lain negatif. Dengan kata lain tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel yang satu dengan yang lainnya.. commit to user.

(48) 35 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. BAB II DESKRIPSI LOKASI LSM PANJI INDONESIA MULIA SANG SAKA MERAH PUTIH A. Sekilas Pendirian LSM PIM SSMP Lembaga Swadaya Masyarakat Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih (PIM-SSMP) dibentuk dan dilahirkan oleh keluarga besar Chaka Domas Payung Agung Lembaga ini dideklarasikan pada 10 Januari 2008 dalam sebuah acara kepanduan di Kabupaten Kulon Progo, D.I.Yogyakarta. Setelah mengesahkan pendirian PIM SSMP di notaries dan pejabat yang berwenang maka pada tanggal 12 dan 13 April 2008, PIM SSMP dideklarasikan secara luas kepada masyarakat sehingga terbentuklah kepengurusan tingkat daerah, wilayah dan nasional. Dengan terbentuknya Dewan Pimpinan Nasional Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih, organisasi ini resmi menjadi organisasi tingkat nasional yang tercatat di Departemen Dalam Negeri melalui surat keterangan terdaftar Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia nomor : 51/D.III.3/V/2008 tanggal 13 Mei 2008 Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih melakukan sosialisasi di berbagai daerah di Indonesia untuk memperluas wilayah kerja (sementara pulau jawa). Berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk mencapai visi misi organisasi, terutama bidang ekonomi kerakyatan (berkoperasi) yang menjadi prioritas utama. Disamping kegiatan organisasi juga telah dilaksanakan commit to user 35.

(49) 36 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. kegiatan-kegiatan lainnya di berbagai bidang seperti; ekonomi, social budaya, keagamaan, pendidikan politik, dll B. Tempat & Kedudukan Kantor Pusat. : Joglo Mrunggi, Sendangsari, Kabupaten Kulon Progo, D.I.Yogyakarta, Kode Pos. 55652. Legalitas. : Nomor 51/D.III.3/V/2008 tanggal 13 Mei 2008.. Telpon. : 08121577456. Faximile. : (0274) 773836. C. Visi dan Misi Organisasi Visi organisasi : Mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 Misi Organisasi : 1.. Menegakkan, membangun dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.. 2.. Menegakkan dan mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan idiil dan konstitusional. 3.. Meningkatkan. taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui. pembangunan ekonomi yang bertumpu pada potensi sumberdaya lokal dengan. tetap menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan. hidup. 4.. Membangun dan mengembangkan ekonomi kerakyatan. commit to user.

(50) perpustakaan.uns.ac.id. 5.. 37 digilib.uns.ac.id. Berperan aktif dalam upaya-upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis, bersih dan berwibawa.. 6.. Memelihara dan melestarikan seni budaya dan adat istiadat untuk memperkokoh jatidiri bangsa Indonesia ditengah peradaban dan pergaulan bangsa-bangsa di dunia.. 7.. Meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing serta menumbuhkan sikap toleransi dan kerukunan antar umat beragama.. 8.. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, pengembangan riset dan teknologi sebagai usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.. 9.. Meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat melalui pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai.. 10. Menyiapkan generasi muda yang berkualitas, handal dan tangguh sebagai penerima estafet kepemimpinan dan pembangunan menuju kejayaan bangsa tanpa meninggalkan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia D. Program Kerja Agar mekanisme kerja dapat tercipta secara lebih sistematis dan terarah diperlukan target program dari setiap arah kebijakan. Adapun target program kerja Jangka pendek adalah sebagai berikut : Pertama, meningkatkan kualitas pimpinan dan kader LSM, dan mengoptimalkan kinerja pimpinan dengan mengusakan mengembangkan commit to user.

(51) 38 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. kemapuan berorganisasi, wawasan dan pengetahuan, serta keteladanan berakhlak mulia dalam dimensi yang luas. Kedua, mengembangkan infra struktur organisasi yang memungkinkan adanya pengembangan organisasi yang menuju kemandirian dan otonomisasi organisasi. Ketiga,. mengembangkan. kegiatan-kegiatan. yang. dapat. mengembangkan potensi-potensi anggota dan masyarakat sehingga kepekaan social politik, etos kerja, etos intelektual dan nilai-nilai moral Pancasila dapat berkembang maksimal. Keempat, mengoptimalkan pembinaan dan pengembangan potensi sumber daya manusia dengan menekankan pada pembentukan media atau wadah yang dapat menampung aspirasi aktifitas masyarakat dalam rangka cinta tanah air dan bangsa. Kelima, mengembangkan kegiatan melalui penguatan jaringan eksternal dengan membangun kerjasama dengan berbagai pihak. Di samping itu koordinasi internal juga harus diperkuat untuk membangun basis gerakan sampai di tingkat bawah. Program kerja jangka panjang meliputi : 1.. Pembentukan Induk Koperasi dan Pusat Koperasi. 2.. Pembentukan kepengurusan Lembaga PIM SSMP diluar pulau jawa. 3.. Pendirian CV,PT berskala nasional untuk menampung hasil pertanian maupun untuk pelaksanaan proyek-proyek skala besar.. 4.. Mendirikan Museum Budaya commit to user.

(52) 39 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. 5.. Mendirikan Perpustakaan di tiap tingkatan kepemimpinan. 6.. Mendirikan yayasan kemanusiaan, seni budaya dan pendidikan. 7.. Menghidupkan kembali pasar rakyat di Indonesia. E. Struktur Organisasi Struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Nasional berdasarkan hasil musyawarah perubahan kepengurusan pada tanggal 12 Juni 2008 adalah sebagai berikut : 1.. 2.. Dewan Pembina Nasional a.. Prof. Dr. Simanhadi Widyaprakosa. b.. KRT. Sudamawiwaha. c.. Sukrat. d.. Mas’ud. e.. Asmo Suwito. f.. Sugiman Ranu Hadi Siprapto. g.. Darmo Hadi Warsito. Dewan Pimpinan Nasional a.. Ketua Umum. : Sugeng Santoso. b.. Wakil Ketua Umum. : Parjiya. c.. Wakil Ketua I. : H. Kamsi. d.. Wakil Ketua II. : Badar Utama. e.. Wakil Ketua III. : Agus Triyanto. f.. Wakil Ketua IV. : Saminudin. g.. Sekretaris Jenderal. : Mulyono, STP commit to user.

(53) 40 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. 3.. h.. Wakil Sekretaris I. : Heri Suyono. i.. Wakil Sekretaris II. : Slamet Suripto. j.. Wakil Sekretaris III. : Supono. k.. Wakil Sekretaris IV. : Muhtarom. l.. Bendahara Umum. : Muhammad Yasin. m. Wakil Bendahara. : R. Sumbogo, A.Md. n.. Koordinator Umum. : Eri Suheri, SE. o.. Koordinator Khusus Humas. : Supriyanto. p.. Koordinator Khusus Keamanan: Sumino. Departemen-Departemen a.. Departemen Pengembangan Ekonomi, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Koordinator. : Sukirdi. Anggota. : Dirin Samhudi Hari Pundjung. b.. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat Koordinator. : Trisno Raharjo. Anggota. : Darnoto Supriyanto. c.. Departemen Energi, Sumberdaya Alam dan Mineral Koordinator. : Walidi, ST. Anggota. : Dani Wantoro Herman Nur Hidayat commit to user.

(54) 41 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. d.. Departemen Pendidikan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Koordinator. : Ahmad Nurhayanto. Anggota. : Agus Priyanto Taufik. e.. Departemen Riset dan Teknologi Koordinator. : Muhammad Mughni. Anggota. : Sutirto Saparna. f.. Departemen Lingkungan Hidup Koordinator. : Heriyanto. Anggota. : Muhammad Djayadi Heri Waluyo. g.. Departemen Agama Koordinator. : Hariri. Anggota. : Fahrozi Slamet Parjiyo. h.. Departemen Seni, Budaya dan Adat Istiadat Koordinator. : Untung Suhadi. Anggota. : Guntoro Prajoko Haryadi. commit to user.

(55) 42 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. i.. Departemen Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia Koordinator. : Joko Sayekti. Anggota. : Suwito Purwo Sugiyanto. j.. Departemen Pemuda dan Olah Raga Koordinator. : Sukardi. Anggota. : Suwardi Agus Priyanto. k.. Departemen Pemberdayaan Perempuan Koordinator. : Titik Murtiningsih. Anggota. : Sri Nurmi Atminarsih Nurhadi Pudji Astuti. l.. Departemen Organisasi, Penelitian dan Pengembangan Koordinator. : Muhammad Jamhari. Anggota. : Yuntini Arsiwi, SE Sugeng Hardiyanto. m. Departemen Logistik Koordinator. : Ibnu Abu Salim. Anggota. : Sukidi Supandjang. commit to user.

(56) 43 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. n.. Departemen Advokasi dan Pembelaan Hukum Koordinator. : Ajat Sudrajat. Anggota. : Tigiyanto Triyono. o.. Departemen Hubungan Luar Negeri Koordinator. : Slamet widodo. Anggota. : Sugiyanto Asrul Sani. p.. Satgas Koordinator. : Joko Supriyatno. Anggota. : Bambang Riyanto Poniran Sarwoto Asngadi Deddy Ariyanto. commit to user.

(57) 44 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. F. Data Penunjang 1. Jenis Pekerjaan Untuk mengetahui jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel berikut ini : TABEL I PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI JENIS PEKERJAAN n = 35 No. Jenis Pekerjaan Frekuensi (%) 1.. Pegawai Negeri. 2. 5,7. 2.. Wiraswasta. 21. 60. 3.. Buruh. 12. 34,3. 35. 100. Jumlah Sumber : Pertanyaan nomor 1.. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab. sebagai pegawai negeri sebanyak 2 orang atau 5,7%,. sedangkan yang menjawab sebagai wirawasta sebanyak 21 orang atau 60%. Selanjutnya yang menyatakan sebagai buruh sebanyak 12 orang atau 34,3 %. 2. Lama Bekerja Untuk mengetahui jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :. commit to user.

(58) 45 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. TABEL II PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI LAMA BEKERJA DI LSM DPN PIM SSMP n = 35 No. Lama bekerja Frekuensi (%) 1.. 1 tahun atau lebih. 21. 60. 2.. 6bln – 11 bln. 10. 28,6. 3.. Kurang dari 6 bulan. 4. 11,4. 4.. Lainnya…….. -. -. 35. 100. Jumlah Sumber : Pertanyaan nomor 2.. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab lamanya bekerja selama 1 tahun atau lebih sebanyak 21 orang atau 60%, sedangkan yang menjawab selama 6-11 bulan sebanyak 10 orang atau 28,6 %. Selanjutnya yang menyatakan kurang dari 6 bulan sebanyak 4 orang atau 11,4 %. G. Pendanaan Sumber pendanaan lembaga ini merupakan swadaya murni, artinya bahwa segala kegiatan dilakukan dengan swadaya dan gotong royong. Dana/sumbangan dari pihak luar organisasi dapat diterima dengan syarat tanpa mengurangi indepensi dari lembaga serta bersifat tidak mengikat. Segala aktivitas keuangan organisasi tercatat dan dilaporkan oleh bendahara. Selain hal tersebut juga dilakukan iuran rutin bagi anggota yang dikoordinir oleh anggota yang ditunjuk.. commit to user.

(59) 46 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. BAB III PENYAJIAN DATA. A. Iklim Komunikasi Organisasi Iklim komunikasi organisasi adalah salah satu variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara iklim komunikasi organisasi terhadap motivasi kerja di Dewan Pimpinan Nasional Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih (DPN-PIMSSMP). Setiap organisasi tentu menginginkan seluruh anggota/ pegawainya memiliki kepuasan kerja yang tinggi demi tercapainya tujuan organisasi tersebut. Untuk itu, organisasi berkewajiban mendorong/ merangsang anggotanya untuk bekerja dengan giat dan menciptakan suasana kerja yang kondusif. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan membuka jalur-jalur komunikasi dan menjamin lancarnya arus komunikasi tersebut ke semua penjuru. Jika arus komunikasi organisasi dapat berjalan lancar, maka segala permasalahan yang muncul dapat segera terpecahkan, sehingga tidak sampai timbul konflik berkepanjangan yang dapat mengganggu jalannya organisasi untuk mencapai visi dan misi bersama. Lancarnya arus komunikasi ini tidak terlepas dari keberadaan iklim komunikasi organisasi. Iklim komunikasi organisasi memiliki peran yang besar. dalam. meningkatkan. kepuasan. kerja. anggota,. karena. iklim. mempengaruhi usaha anggota organisasi commit to user dalam bekerja. Hal ini berarti, 46 46.

(60) 47 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. dengan adanya iklim komunikasi yang baik, anggota organisasi akan lebih nyaman dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas organisasi melalui usaha-usaha yang baik secara fisik maupun mental. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui sejauh mana iklm komunikasi organisasi di DPN PIM SSMP. Ukuran iklim komunikasi dalam suatu organisasi dapat diperoleh melalui persepsi anggota organisasi mengenai pengaruh komunikasi itu sendiri. Tingkat penilaian iklim komunikasi organisasi merupakan variabel X. Variabel X tingkat penilaian iklim komunikasi organisasi, dapat diketahui dan diukur melalui 6 indikator dimensi iklim komunikasi yang kemudian dinyatakan dalam 11 pertanyaan. Indikator dalam variabel tingkat penilaian iklim komunikasi organisasi adalah : 1. Kepercayaan 2. Pembuatan keputusan bersama 3. Kejujuran 4. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah 5. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas 6. Perhatian pada tujuan-tujuan kinerja tinggi Adapun item-item pertanyaan berjumlah 20 buah yang terbagi dalam 2 kelompok variabel dan 5 pertanyaan essai. Masing-masing pertanyaan akan memaparkan seberapa baik iklim komunikasi organisasi di lembaga tersebut, serta motivasi apa mereka dalam melaksanakan pekerjaan. commit to user. 47.

(61) 48 digilib.uns.ac.id. perpustakaan.uns.ac.id. Dalam hasil angket yang telah disebarkan kepada responden, telah diperoleh sejumlah data yang merupakan data primer dalam penelitian ini. Tingkat penilaian iklim komunikasi organisasi dapat diketahui melalui enam indikator yang telah disebutkan di atas. Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui klarifikasi skor/ nilai jawaban, maka langkah pertama adalah memberikan skor/ nilai pada masing-masing jawaban yang ditentukan sebagai berikut : a. Jawaban A diberi nilai 3 b. Jawaban B diberi nilai 2 c. Jawaban C diberi nilai 1 Langkah selanjutnya adalah menentukan interval kelas dari skor jawaban. Rumus yang digunakan untuk menentukan interval kelasnya adalah sebagai berikut : Nilai tertinggi – Nilai terendah Interval kelas = ------------------------------------------Jumlah kelas Rumus dan skor jawaban di atas, akan digunakan untuk perhitungan pengolahan dan penilaian data untuk semua indikator dan variabel selanjutnya. Dari 11 pertanyaan yang diberikan, skor atau nilai tertinggi yang diperoleh adalah 36 dan nilai terendah adalah 30 dan jumlah kelas yang ditentukan 3. Dengan demikian jaraktointerval commit user kelasnya adalah :. 48.

Gambar

TABEL VI
TABEL VII
TABEL VIII
TABEL XV
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, akan dilakukan sintesis metil ester dari minyak kelapa sawit dan sludge oil menggunakan katalis bifungsional yang disintesis dari tawas dan abu

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat t riwulan I- 2016 ( y-on-y ), sumber utama pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat Triwulan I-2016

SARANA BERSAMA MEDIS..

hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Kola ( Cola acuminata ) terhadap Kadar Glukosa

Untuk mendapatkan geopolymer metakaolin dengan Si/Al yang lebih tinggi, maka langkah modifikasi aktivator sebagaimana dilakukan dalam penelitian ini bisa

Gelombang laut (ombak) adalah gerakan naik turun permukaan air laut yang secara teratur memperlihatkan bagian-bagian yang tinggi sebagai puncak dan yang

‘usyur yang dikenakan kepada pedagang muslim bukan hanya sebagai bentuk kewajiban pajak, akan tetapi juga sebagai bentuk kewajiban zakat atas harta dagangnya.

Mereka sudah menjadi warga kehormatan yang meramaikan aktivitas warga Desa, adapun kegiatan yang telah dilakukan meliputi: (1) koleksi data mulut gua dan telaga