• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi model pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan prestasi dan keaktifan belajar siswa kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi model pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan prestasi dan keaktifan belajar siswa kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu"

Copied!
223
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA PANGUDI LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi. Oleh: Yohanes Wien Febri Hertatianto NIM : 101324024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Kupersembahkan Karya Ini Untuk :. Tuhan Yesus dan Bunda Maria Kakek Swargi Guduk Harjo Prawiro dan Nenek Swargi Sinah Harjo Prawiro Kakek Tamsi Wursito dan Nenek Susanti Kedua Orangtuaku Bapak Ignatius Suharno dan Ibu Lucia Puji Lestari Adikku, Rosa Elsinta Prema Dea Istriku Tercinta Isodora Efitra Widiyansari Anakku Tersayang Emma Axella Skolastika Almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. Jika Kamu Terjatuh Selalu Berusahalah untuk Kembali Bangkit dan Berdiri Kembali,. Hidup Terkadang Keras, Tetapi Selalu Jalan dan Pilihan untuk Memperoleh Kebahagiaan.. (Yohanes Wien Febri H). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta,. 17 Mei 2017. Penulis. Yohanes Wien Febri Hertatianto. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Yohanes Wien Febri Hertatianto. Nomor Mahasiswa. : 101324024. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: IMPLEMENTASI UNTUK. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK. MENINGKATKAN PRESTASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR. SISWA KELAS X MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA PANGUDI LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 17 Mei 2017 Yang menyatakan. Yohanes Wien Febri Hertatianto. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA PANGUDI LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU. Yohanes Wien Febri Hertatianto Universitas Sanata Dharma 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Proyek dapat meningkatkan Prestasi dan Keaktifan belajar siswa kelas X mata pelajaran Ekonomi SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu. Penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan Nonequivalent Pretest-Posttest Experimental Control Group Design. Peserta didik yang diteliti adalah kelas XA yang menjadi kelas kontrol dan kelas XB yang menjadi kelas eksperimen dari seluruh kelas X. Data diambil dengan menggunakan metode tes dan pengamatan. Kelas XB sebagai kelas eksperimen diberikan treatment dengan model pembelajaran berbasis proyek dalam bentuk role play sedangkan kelas XA menggunakan metode ceramah. Kedua kelompok diberi pretest sebelum eksperimen dilakukan. Pada tahap akhir pembelajaran kelas XA dan kelas XB diberikan posttest untuk mengetahui prestasi siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa : (1) implementasi model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan prestasi siswa kelas X dan (2) implementasi model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas X.. Kata kunci: pembelajaran berbasis proyek, prestasi belajar siswa, keaktifan belajar siswa.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. THE IMPLEMENTATION OF PROJECT BASED LEARNING FOR IMPROVING STUDENT ACHIEVEMENT AND PARTICIPATION OF ECONOMIC LESSON CLASS OF THE 10TH GRADE IN PANGUDI LUHUR SAINT LOUIS IX SENIOR HIGH SCHOOL SEDAYU. Yohanes Wien Febri Hertatianto Sanata Dharma University 2017. The purpose of this research is to discover the effect of implementation of project based learning on student achievement and participation of the10th grade of Pangudi Luhur Senior High School Santo Louis IX Sedayu. The research is Quasi Experimental design with Non-equivalent Pretest-Posttest Experimental Control Group Design. The participants of the study were the 10th grade students A as a control class and the 10th grade students B as a treatment class. The data collection methods were test and and periodically observation. The project based learning model was applied for students in treatment class; while lecturing technique was applied for students in control class. The two class were given pretest before experiment was conducted. In the end of the session, all students took posttest. The result of this research showed that: (1) the implementation of project based learning improved student achievement and (2) the implementation of project based learning improved student participation. Keyword: project based learning, student achievement and student participation.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Segala puji dan syukur Penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan berkat dan karunia-Nya sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan. skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas Akhir Program Studi Pendidikan Ekonomi.. Terselesainya skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang selalu mendukung, membimbing dan membantu Penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menolong dan menyertai Penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini; 2. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd.,M.Sc. Selaku dosen Pembimbing I yang selalu membimbing, mendampingi dan memberi dorongan serta semangat kepada Peneliti; 3. Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si.,M.Ed. Selaku dosen pembimbing II yang selalu membimbing, menasehati, mendampingi dan memberi dorongan serta semangat kepada Peneliti; 4. Kedua orangtuaku Bapak Ignasius Suharno dan Ibu Lucia Puji Lestari serta adikku Rosa Elsinta Prema Dea yang selalu memberikan semangat dan senantiasa memberikan doa dan dukungannya kepada Penulis;. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. Istriku tercinta Isodora Efitra Widyansari dan anakku Emma Axela Skolastika yang selalu menemani, memberi semangat serta mendoakan Penulis sehingga dapat menyelesaiakan skripsi ini; 6. Teman-teman alumni Pendidikan Ekonomi tercinta. Deni Wantri. Handoko, Yasin Firmansyah Al Rosyid, Ilham Suseno, Martinus Fuji Haryoko, Alexander Adi Wijaya yang senantiasa memberi dukungan dan juga sarannya dalam penyelesaian skripsi ini; 7.. Teman-teman OMK Bernadus Agus Munadi, Alfonsus Triangga Jiwandana, Revy Fajari, Petrus Sandro, Nicolas Aditya Nugroho dan Albertus Femi yang senantiasa memberi dukungan dan juga sarannya dalam penyelesaian skripsi ini;. 8. Ibu Sisilia Rina L, S.Pd. dan Ibu Paula Weni Triana S.Pd. selaku guru pamong SMA Pangudi Luhur Sedayu yang selalu mendampingi serta memberi dukungan kepada Peneliti; 9. Bapak Drs. Aloysius Candra Widyantara selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu; Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap memperoleh masukan dari berbagai pihak. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Yogyakarta, 17 Mei 2017. Yohanes Wien Febri Hertatianto. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv MOTTO. ..................................................................................................... v. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii ABSTRAK. ..................................................................................................... viii. ABSTRACT. ..................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR .......................................................................................... x DAFTAR ISI BAB. ..................................................................................................... xii. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Batasan Masalah................................................................................ 6 C. Rumusan Masalah ............................................................................ 7 D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7 E. Definisi Operasional ......................................................................... 8. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8. BAB. II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berbasis Proyek .......................................................... 9 1. Pengertian Project Based Learning ............................................. 9 2. Pengertian Keaktifan .................................................................. 15 3. Pengertian Aktivitas Belajar Siswa ............................................ 17 4. Prestasi Belajar ............................................................................ 21 a) Kognitif ................................................................................ 22 b) Afektif .................................................................................. 25 c) Psikomotorik ........................................................................ 26 3. Pengertian Quasi Experimental Design ..................................... 28 B. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 32 C. Kerangka Berpikir ............................................................................ 33 D. Bagan Kerangka berpikir .................................................................. 35 E. Hipotesis ........................................................................................... 35. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................... 36. B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 36 C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 37 D. Variabel Penelitian ....................................................................... 38 E. Langkah-langkah Operasional PjBL ............................................ 38. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. F. Rancangan Quasi Ekperimental Design ........................................ 39 G. Pelaksanaan Quasi Experimental Design di Kelas XA ................ 42 H. Pelaksanaan Quasi Experimental Design di Kelas XB ................ 43 I. Sistem Penilaian ........................................................................... 45 J. Instrumen Penelitian ..................................................................... 46 K. Teknik Pengambilan Data ............................................................. 47 L. Teknik Analisis Data .................................................................... 48. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 51 A. Deskripsis Data ............................................................................. 51 1. Observasi ............................................................................... 51 2. Perencanaan ........................................................................... 52 3. Pelaksanaan Pertemuan ......................................................... 53 B. Analisis Data ................................................................................ 71 1. Hasil Tes Kelas ...................................................................... 71 2. Hasil Observasi Keaktifan Kelas ........................................... 78 C. Pembahasan .................................................................................. 86 BAB V PENUTUP ............................................................................................... 91 A. Kesimpulan ................................................................................... 91 B. Saran ............................................................................................. 92 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai bagian integral kehidupan masyarakat di era global harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan intelektual, sosial, dan personal. Pendidikan harus menumbuhkan berbagai kompetensi peserta didik. Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka (Mudyaharjo, 2001: 3-4). Pendidik dapat menanamkan pemahaman kepada peserta didik untuk belajar mandiri dengan maupun tanpa bimbingan dari guru. Peserta didik harus. mampu. mengembangkan. kemampuan. yang. diperoleh. dari. lingkungannya untuk menemukan suatu konsep dalam pembelajaran. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi informasi kini telah banyak mengubah pola belajar dalam dunia pendidikan untuk membentuk. 1.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. dan menjadikan siswa menjadi manusia yang bermartabat, cerdas dan berkarakter. Dunia pendidikan yang profesional dan bermutu adalah kebutuhan utama untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas serta berdaya saing tinggi di era globalisasi. Perlu adanya inovasi dan pembaharuan berbagai metode serta gaya belajar guna meningkatkan kemampuan individu masing – masing siswa. Seperti diketahui bersama, bahwa sudah sejak lama praktik pembelajaran di sekolah pada umumnya cenderung dilakukan secara konvensional. Praktik pembelajaran konvesional semacam ini lebih cenderung menekankan pada bagaimana guru mengajar (teacher-centered) dari pada bagaimana siswa belajar (student-centered), dan secara keseluruhan hasilnya dapat diketahui yang ternyata tidak banyak memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran siswa. Untuk mengubah kebiasaan praktik pembelajaran dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran yang berpusat kepada siswa memang tidak mudah, terutama di kalangan. guru. yang. tergolong. pada. kelompok. laggard. (penolak. perubahan/inovasi). Dalam hal ini, pendidikan sekolah menengah atas diharapkan mampu mengelola kualitas proses pembelajaran yang lebih baik untuk dapat menghasilkan lulusan siap ke jenjang peguruan tinggi..

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara oleh peneliti kepada guru mata pelajaran Ekonomi dan pengamatan di sekolah, sebagian besar siswa kelas XB memiliki minat belajar yang rendah dalam pembelajaran ekonomi maupun pembelajaran yang lain. Kejadian tersebut dapat diketahui dari aktivitas selama proses pembelajaran. Aktivitas siswa yang dilakukan cenderung tidak untuk mendukung kegiatan pembelajaran, sebagian siswa tidak mampu fokus dan berkonsentrasi dengan apa yang dijelaskan oleh guru. Menurut standar KKM 75 untuk mata pelajaran ekonomi, dari 31 siswa terdapat 15 siswa atau 48,39% kelas XB yang belum memenuhi KKM dan 12 siswa atau 38,70% kelas XA yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Faktor yang menyebabkan permasalahan dalam poses pembelajaran meliputi, kemampuan berpikir siswa ada beberapa yang kurang sehingga lama untuk menangkap materi yang disampaikan. Materi ekonomi terlalu sulit karena banyak hafalan dan teori serta dalam mengajar kebiasaan guru dalam menyampaikan materi hanya dengan metode ceramah saja akan cenderung membuat siswa merasa bosan. Kemudian faktor yang lain adalah beberapa siswa yang masih belum sepenuhnya suka dengan pelajaran IPS. Evaluasi yang diberikan guru kepada siswa berupa tes belum cukup efektif untuk membantu pemahaman baik segi pengetahuan dan proses kognitif siswa. Selama ini siswa hanya terpaku pada proses pembelajaran tanpa diberikannya permasalahan yang terjadi di dunia nyata pada umumnya dan hasil ulangan harian yang terdahulu masih rendah..

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Kemampuan berpikir dan pengetahuan dapat diberikan guru dengan memberikan pengalaman belajar terhadap permasalahan sebenarnya (real word) yang dituangkan ke dalam metode pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang diterapkan dan sejalan dengan pemikiran kurikulum 2013 adalah project-based learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Model pembelajaran berbasis proyek merupakan metode belajar. yang. mengumpulkan. menggunakan dan. masalah. mengitregrasikan. sebagai. langkah. pengetahuan. awal. baru. dalam. berdasarkan. pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata (Sani, 2014: 170). Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kreatifitas siswa sebagai sebuah tim untuk berinovasi serta berkreasi sekreatif mungkin untuk membuat suatu produk yang menjadi sebuah contoh guna menunjang mata pelajaran yang dipelajari. Dalam pembelajaran berbasis proyek, model yang sangat mengutamakan sebuah proses sebagai suatu pembelajaran nyata dimana guru adalah pihak yang bertugas membimbing siswa agar dapat mencapai tujuan dengan mengelola kelas sebaik mungkin agar siswa yang terdiri sebagai sebuah team yang kompak dan dapat bekerjasama dengan baik serta komunikatif antara satu tim dengan yang lain. selama siswa mampu mengikuti. model. tersebut. siswa diharapkan mampu. menyelesaikan. pelaksanaan model tesebut, sehingga manfaat dari pembelajaran berbasis.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. proyek ini dapat memperlihatkan potensi dan mengembangkan bakat yang amat besar dari masing – masing individu, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang yang lebih bermanfaat serta lebih memotifasi siswa untuk lebih aktif dalam segala kegiatan belajar mengajar. Berawal dari permasalahan tersebut siswa dipacu untuk belajar konsep dan prosedural atau prinsip dalam mempelajari dan menganalisis masalah, dari hal tersebut maka akan terbentuk pengetahuan lama bergeser kepada pengetahuan baru berarti berpikir aktif telah berlangsung. Model ini memerlukan kelas pembanding sebagai patokan sehingga dibutuhkan dua kelas sebagai sampel salah satu kelas menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek dan kelas yang tidak menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek sebagai kelas kontrol, dengan pengarahan oleh peneliti dan guru kolaborator serta memantau segala proses pembelajaran maka akan terlihat jelas hasil belajar dari kedua kelas tersebut sehingga model ini dapat terlihat jelas perubahan yang signifikan terhadap kelas yang menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek maka diperlukan dua kelas sebagai pembanding dengan kelas pertama menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan kelas kedua dengan menggunakan pembelajaran biasa sebagai kelas pembanding, dengan melihat segala data dari proses belajar dan hasil belajar maka akan terlihat jelas perbedaan dari kedua kelas tersebut..

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Melihat karakteristik pembelajaran berbasis proyek tersebut, model pembelajaran tersebut sesuai jika diterapkan pada pembelajaran ekonomi. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis melakukan Kuasi Eksperimen. Kelas. dengan. judul:. “IMPLEMENTASI. MODEL. PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA PANGUDI LUHUR SANTO LOUIS IX SEDAYU”.. B. Batasan Masalah Dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek ini siswa diharapkan dapat menjalani sebuah aktivitas pembelajaran jangka panjang yang menuntut siswa untuk membuat, merancang, dan menampilkan sebuah produk untuk mengatasi permasalahan dunia nyata dalam bidang ekonomi, sehingga dapat dilihat sebuah proyek tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar dan aktivitas belajar siswa, mata pelajaran Ekonomi siswa SMA Kelas X..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, penulis mengajukan pertanyaan penelitian yaitu : 1. Apakah implementasi model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu ? 2. Apakah implementasi model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu ?. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui apakah implementasi model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu. 2. Mengetahui apakah implementasi model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA Pangudi Luhur Santo Louis IX Sedayu..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. E. Definisi Operasional 1. Project Based Learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi dan keaktifan belajar siswa. 2. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran pada materi pelajaran ekonomi. 3. Keaktifan siswa adalah tingkat keterlibatan dan partisipasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran.. F. Manfaat Penelitian Hasil Penelitian ini dapat bermanfaat untuk : 1.. Siswa dapat termotivasi sehingga memperoleh perasaan senang belajar mata pelajaran ekonomi dan dapat memperoleh pengalaman belajar yang berharga.. 2.. Guru SMA, khususnya dalam pelajaran ekonomi dapat menambah wawasan dalam menggunakan. model pembelajaran berbasis proyek.. selain itu untuk menambah pengalaman guru dalam penelitian. 3.. Sekolah, khususnya memberikan kontribusi yang berharga dan sebagai alternatif kegiatan belajar mengajar bagi mata pelejaran lain.. 4.. Peneliti, Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang berharga guna menambah wawasan bagi penelliti..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Tantangan masa depan yang selalu berubah sekaligus persaingan yang semakin ketat memerlukan keluaran pendidikan yang tidak hanya terampil dalam suatu bidang tetapi juga aktif dalam mengembangkan bidang yang ditekuni. Hal tersebut perlu dimanifestasikan dalam setiap mata pelajaran di sekolah, termasuk mata pelajaran Ekonomi. Keaktifan sangat penting untuk ditingkatkan guna menunjang ketercapaian pembelajaran dan hasil belajar di sekolah. Untuk itu, diperlukan sebuah model pembelajaran yang tepat untuk memadukan keterampilan dan ilmu pengetahuan serta mendorong keaktifan siswa. Model pembelajaran berbasis proyek banyak mengubah siswa menjadi aktif dan mendorong siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Dalam model pembelajaran ini, siswa belajar sambil berkarya untuk membuat inovasi serta memecahkan permasalahan nyata serta belajar bekerjasama di dalam sebuah tim yang solid, memberikan peserta didik kesempatan untuk bekerja secara otonom, mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri serta mendayagunakan tenaga serta kemampuan individu untuk menghasilkan sebuah produk.. 9.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek dan sebagai satu tugas dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar (Sani, 2014: 172). Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode belajar. yang. mengumpulkan. menggunakan dan. masalah. mengitregrasikan. sebagai. langkah. pengetahuan. awal. baru. dalam. berdasarkan. pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Menurut Fogarty (1997: 87) model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah pembelajaran yang berorientasi pada penerapanpenerapan proyek. pembelajaran berbasis proyek (project based learning) melibatkan. tindakan-tindakan. nyata,. tampak/dapat. dilihat. dan. bisa. diaplikasikan untuk para siswa. Sebagai tambahan, pembelajaran berbasis proyek (project based learning) menyediakan pengalaman-pengalaman pembelajaran yang produktif dan menyenangkan. Proyek-proyek yang berorientasi pada ilmu pengetahuan menuntut pengetahuan, bakat dan kerja keras yang kreatif dari siswa dan kadang-kadang dari anggota keluarga mereka, tetangga, dan teman-teman yang mencontohkan pembelajaran dengan saling bertukar pengalaman terkait pembahasan pembelajaran berbasis proyek (project based learning). Dengan kata lain proyek tersebut berupa pencapaian serta perayaan. Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) berorientasi pada hasil belajar dan dilakukan dengan sebuah pemusatan, pemenuh kriteria dan pengukuran pada hasil..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. Pembelajaran. berbasis. proyek. dirancang. untuk. digunakan. pada. permasalahan kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. Jadi project based learning dapat didefinisikan sebagai sebuah pembelajaran dengan aktivitas jangka panjang yang melibatkan siswa dalam merancang, membuat, dan menampilkan Produk untuk mengatasi permasalahan dunia nyata. Project Based Learning merupakan strategi belajar mengajar siswa untuk mengerjakan sebuah proyek yang bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat atau lingkungan. Dalam buku Sani (2014: 173) karakteristik Project Based Learning yang efektif adalah: 1. Mengarahkan siswa untuk menginvestigasi ide dan pertanyaan penting. 2. Merupakan proses inkuiri. 3. Terkait dengan kebutuhan dan minat siswa. 4. Berpusat pada siswa dengan membuat produk dan melakuakan presentasi secara mandiri. 5. Menggunakan keterampilan berpikir kreatif, kritis dan mencari informasi untuk melakukan investigasi, menarik kesimpulan dan menghasilkan produk..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Kelebihan menggunakan pembelajaran berbasis proyek. (Suhana, 2014: 42) : 1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar dan mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai. 2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah. 3. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem yang kompleks. 4. Meningkatkan kolaborasi. 5. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan ketrampilan berkomunikasi. 6. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber. Kelemahan menggunakan pembelajaran berbasis proyek (Suhana, 2014: 43) : 1. Membutuhkan banyak waktu untuk. menyelesaikan masalah dan. menghasilkan produk. 2. Membutuhkan biaya yang cukup. 3. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, instruktur memegang peran utama di kelas. 4. Membutuhkan fasilitas, peralatan dan bahan yang memadai. 5. Peserta. didik. yang. memiliki. kelemahan. dalam. pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.. percobaan. dan.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. Langkah langkah pembelajaran berbasis proyek (Sani, 2014: 174-175): 1. Penyajian permasalahan. Guru memaparkan topik yang akan dikaji, tujuan belajar, motivasi, dan kompetensi yang akan dicapai. 2. Membuat perencanaan. Peserta didik mengidentifikasi permasalahan atau pertanyaan yang terkait dengan topik yang dikaji, pertanyaan juga dapat diajukan oleh Guru. 3. Menyusun penjadwalan. Kelompok membuat perencanaan proyek terkait dengan penyelesaian permasalahan yang diidentifikasi. 4. Memonitor pembuatan proyek. Kelompok membuat proyek atau karya dengan memahami konsep atau prinsip yang terkait dengan materi pelajaran. 5. Melakukan. penilaian.. Praktikan. memefasilitasi. pameran. atas. pekerjaan/karya yang dihasilkan peserta didik. 6. Evaluasi. Dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pada siswa dalam melakuakan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Sistem penilaian pembelajaran berbasis proyek sebagai berikut (Suhana, 2014: 43) : 1. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu. investigasi. sejak. dari. perencanaan,. pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data.. pengumpulan. data,.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. 2. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan peyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.. B. Keaktifan Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhuk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. Menurut John Dewey dalam (Dimyati, 2006: 44) mengemukakan, bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru sekadar pembimbing dan pengarah.. Menurut Thorndike dalam Dimyati (2006: 45), mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum “law of exercise”-nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan. Menurut Mc Keachie dalam Dimyati. (1944:. 45). berkenaan. dengan prinsip. keaktifan. mengemukakan bahwa individu merupakan “manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu, social..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. Keaktifan yang dikemukakan oleh Dimyati (2006: 45) dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih ketrampilan-ketrampilan, dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain. Keaktifan yang dikemukakan oleh Dimyati (2006: 51) sebagai “primus motor” dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan belajar, siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengolah perolehan belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan belajarnya secara efektif, pebelajar dituntun untuk aktif secara fisik, intelektual dan emosional. Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa berwujud perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu hasiol dari suatu reaksi kimia, membuat karya tulis, membuat kliping, dan perilaku sejenis lainnya. Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa lebih. lanjut. pembelajaran.. menuntut. keterlibatan. langsung. siswa. dalam. proses.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Menurut Sudjana ( 2004: 61) menyatakan keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; (2) terlibat dalam pemecahan masalah; (3) bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; (5) melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru; (6) menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya; (7) melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis; (8) kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.. C. Aktivitas Belajar Siswa Menurut Sanjaya (2010: 132), belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat; memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendoring aktivitas dan partisipasi siswa. Partisipasi tidak terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Pembelajaran berorientasi aktivitas siswa merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara seimbang. Pembelajaran berorientasi aktivitas siswa menekankan pada aktivitas siswa secara optimal, artinya menghendaki.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. keseimbangan antara fisik, mental termasuk emosional, dan aktivitas intelektual. Berkaitan dengan penelitian mengenail aktivitas siswa, dilakukan dengan mengobservasi aktivitas fisik yang Nampak pada siswa seperti memperhatikan video/film, seiring siswa melakukan aktivitas fisik tersebut secara tidak langsung siswa akan melakukan aktivitas mental/psikis seperti berpikir apa yang terjadi dalam video, sehingga dapat mempengaruhi aktivitas emosional dan intelektual pada siswa. Seorang siswa yangtampaknya hanya mendengarkan saja, tidak berarti memiliki kadar aktivitas yang rendah dibandingkan siswa yang sibuk mencatat. Sebab mungkin saja yang duduk itu secara mental ia aktif, missal menyimak, menganalisis dalam pikirannya, dan menginternalisasi nilai setiap informasi yang disampaikan. Sebaliknya siswa yang sibuk mencatat tidak bias dikatakan memiliki kadar aktivitas yang tinggi jika yang bersangkutan hanya sekedar secara fisik aktif mencatat, tidak diikuti aktivitas mental dan emosi (Sanjaya, 2010: 137). Dalam kegiatan belajar mengajar pembelajaran berorientasi aktivitas siswa diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan lain sebagainya. Keaktifan siswa itu ada yang secara langsung dapate diamati, seperti mengerjakan tugas, berdiskusi, mengumpulkan data, dan lain sebagainya, akan tetapi juga ada yang tidak bisa diamati seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak. Namun demikian, salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk mengetahui apakah suatu proses pembelajaran memiliki kadar pembelajaran berorientasi aktivitas siswa yang tinggi, sedang, atau.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. lemah, dapat kitalihat dari kriteria penerapan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kriteria tersebut menggambarkan sejauh mana keterlibatan siswa dalam pembelajaran baik dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran maupun dalam mengevalusasi hasil pembelajaran. Semakin terlibat dalam ketiga aspek tersebut, maka kadar aktivitas siswasemakin tinggi (Sanjaya, 2010: 141). Dalam buku (Suhana, 2014: 21-22) Proses aktivitas belajar harus melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta didik baik jasmani maupun rohani, sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat jerjadi secara cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aktivitas belajar dapat memberikan nilai tambah (added value)bagi peserta didik. :. 1. Peserta didik memiliki kesadaran (awarenes) sebagai wujud adanya motivasi internal atau driving force untuk belajar sejati. 2. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat memberikan dampak yang integral. 3. Peserta didik akan belajar dengan menurut minat dan bakatnya. 4. Menumbuhkembangkan. sikap. disiplin. dan. suasana. belajar. yang. demokratis di kalangan peserta didik. 5. Pemeblajaran. dilaksanakan. menumbuhkembangkan. secara. pemahaman. menghindarkan terjadinya verbalisme.. konkrit dan. sehingga. berpikir. kritis. dapat serta.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. 6. Menumbuhkembangkan sikap kooperatif dikalangan peserta didik, sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, serasi dengan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Dierich yang dikutip dalam Hamalik (1980: 288-289) menyatakan bahwa aktivitas belajar dibagi kedalam delapan kelompok yaitu: 1. Kegiatan-kegiatan visual yaitu membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demontrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi dan interupsi. 3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan siatu permainan, atau mendengarkan radio. 4. Kegiatan-kegiatan menulis, yaitu menulis cerita, menulis laporan, memeriksa. karangan,. bahan-bahan. copy,. membuat. outline. atau. rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket. 5. Kegiatan-kegiatan menggambar, yaitu menggambar, menbuat grafik, chart, diagram, peta, pola. 6. Kegiatan-kegiatan metrik, yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. 7. Kegiatan-kegiatan mental, yaitu merenung, mengingat, memecahkan masalah, menanalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.. D. Prestasi Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Abdurrahman, 1999: 37). Seperti halnya Romiszowski, John M. Keller (1983: 391) dalam buku Abdurrahman (1999: 38) memandang hasil belajar sebagai keluaran dari suatu sistem pemrosesan berbagai masukan berupa informasi. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasilhasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyratkan bahwa objek yang dinilai adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 2010: 3). Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Howard Kingsley dalam Sudjana (2010: 22) membagi tiga macam hasil belajar, yaitu: 1. Ketrampilan dan kebiasaan 2. Pengetahuan dan pengertian 3. Sikap dan cita – cita. Sedangkan, Gadne dalam Sudjana (2010: 22) membagi lima kategori hasil belajar, yaitu: 1. Informal verbal 2. Ketrampilan intelektual 3. Strategi kognitif 4. Sikap 5. Ketrampilan motoris. Menurut Winkel (1987: 36) hasil belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan pemahaman ( aspek kognitif), ketrampilan (aspek psikomotorik) dan nilai sikap (aspek afektif). Menurut Arikunto, dkk., (2008: 113-114) aspek kognitif mempunyai tujuan yaitu berorientasi pada kemampuan berpikir yang mencakup kemampuan intelektual. Aspek afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Aspek psikomotorik berkaitan dengan ketrampilan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar. Taksonomi Bloom melalui buku yang berjudul penilaian autentik proses dan hasil belajar, ranah kognitif yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl. berisi. memahami/mengerti. 6. (enam). jenjang. (understand),. yakni:. menerapkan. mengingat. (remember),. (apply),. menganalisis. (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create). (Majid, 2014: 7-14)..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. 1) Ranah Kognitif Ranah kognitif adalah sekelompok laku yang dipengaruhi oleh kemampuan berpikir, sehingga ranah kognitif dapat disebut sebagai bidang kemampuan intelektual atau pengetahuan Ranah kognitif meliputi : a) Mengingat (Remember) Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam proses pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan pemecahan masalah (problem solving). Kemampuan ini dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang jauh lebih kompleks.. Mengingat. memanggil. kembali. meliputi. mengenali. (recognition). (recalling).. Mengenali. berkaitan. dan. dengan. mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan dengan hal-hal yang konkret, misalnya tanggal lahir, alamat rumah, dan usia, sedangkan memanggil kembali (recalling) adalah proses kognitif yang membutuhkan pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat. b) Memahami/mengerti (Understand) Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami/mengerti berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification) dan membandingkan (comparing). c) Menerapkan (Apply) Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan dimensi pengetahuan procedural (procedural knowledge). Menerapkan meliputi. kegiatan. menjalankan. prosedur. (executing). dan. mengimplementasikan (implementing). d) Menganalisis (Analyze) Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Kemampuan menganalisis merupakan jenis kemampuan yang banyak dituntut dari kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah. Berbagai mata pelajaran menuntut siswa memiliki kemampuan menganalisis dengan baik. e) Mengevaluasi (Evaluate) Mengevaluasi meliputi mengecek (checking) dan mengkritisi (critiquing). Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk. Jika. dikaitkan. dengan. proses. berpikir. merencanakan. dan. mengimplementasikan maka mengecek akan mengarah pada penetapan sejauh mana suatu rencana berjalan dengan baik. Mengkritisi mengarah pada penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan pada kriteria dan standar eksternal. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis. Siswa melakukan penilaian dengan melihat sisi negative.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. dan positif darisuatu hal, kemudian melakukan penilaian menggunakan standar ini. f) Menciptakan (Create) Perbedaan menciptakan ini dengan dimensi yang lain seperti mengerti, menerapkan, dan menganalisis siswa bekerja dengan dimensi berpikir kognitif lainnya adalah pada dimensi yang lain seperti mengerti, menerapkan, dan menganalisis siswa bekerja dengan informasi yang sudah dikenal sebelumnya, sedangkan pada mencipta siswa bekerja dan menghasilkan sesuatu yang baru. Menciptakan meliputi membuat (generating) dan menghasilkan (producing). Menggeneralisasikan. merupakan. kegiatan. merepresentasikan. permasalahan dan penemuan alternatif hipotesis yang diperlukan. Menggeneralisasikan ini berkaitan dengan berpikir divergen yang merupakan inti dari berpikir kreatif. Memproduksi mengarah pada perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.. 2) Afektif/Domain Kemampuan Sikap Menurut Arifin (2009: 22-23) ada lima jenjang kemampuan sikap yaitu: a) Menerima atau memperhatikan jengjang pertama ini akan meliputi sifat sensitif adanya eksistensi atau phenomena tertentu atau stimulus dan kesadaran yang merupakan perilaku kognitif. b) Merespon.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Dalam jenjang ini anak didik dilibatkan secara puas dalm suatu subjek tertentu, Phenomena atau suatu kegiatan sehingga ia akan mencari – cari dan menambah kepuasan dari bekerja dengannya atau terlibat di dalamnya. c) Penghargaan Pada level ini perilaku anak didik adalah konsistensi dan stabil, tidak hanya dalam persetujuan terhadap suatu nilai tetapi juga pemilihan terhadapnya dan keterikatan pada suatu pandangan atau ide tertentu. d) Mengorganisasikan Dalam jenjang ini anak didik membentuk suatu sistim nilai yang dapat menuntun perilaku. Meliputi Konseptualisasi dan mengorganisasikan kata kata yang dapat dipakai : menimbang – nimbang menjamin mengkristalisasi dan mengidentifikasikan. e) Pribadi (Watak) Pada tinkat terakir sudah ada internalisasi, nilai – nilai telah mendapatkan tempat pada diri indifidu diorganisir ke dalam suatu system yang bersifat internal, memiliki control perilaku.. 3) Psikomotorik Menurut Arifin (2009: 23) ada lima jenjang kemampuan keahlian/skill yaitu :.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. a) Menirukan Apabila ditunjukkan kepada anak didik suatu action yang dapat diamati (Observable) maka ia akan mulai membuat suatu tiruan terhadap action sampai pada tingkat sistim otot ototnya dan dituntun oleh dorongan kata hari untuk menirukan. b) Manipulasi Pada tingkat ini anak didik dapat menampilkan suatu Action seperti yang diajarkan dan juga tidak hanya pada seperti yang diamati, dia mulai dapat membedakan suatu set action dengan yang lain. Menjadi mampu memilih Action dengan yang diperlukan dan memiliki ketrampilan dalam memanipulasi mentasi. c) Keseksamaan Ini meliputi kemampuan anak didik dalam penampilan yang telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi dalam mereproduksi suatu kegiatan tertentu. d) Artikulasi Yang utama disini adalah anak didik dapat mengkoordinasikan serentetan Action dengan menetapkan urutan / sikuen secara tepat diantara Action yang berbeda beda. e) Naturalisasi Tingkat terakhir dari kemampuan psikomotorik adalah apabila anak dapat melakukan secara alami suatu action yang urut..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. E. Quasi Experimental Design Dalam penelitian ini Peneliti tidak dapat mengontrol sepenuhnya seluruh jalannya penelitian karena berbagai faktor masih dapat mempengaruhi hasil penelitian, misalnya kebijakan guru mata pelajaran dan kebijakan sekolah. Selama penelitian Peneliti tidak dapat bekerja seorang diri sehingga memerlukan bantuan dari kolaborator. Memperhatikan hal-hal tersebut maka Peneliti mengambi metode Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2011: 114-116), bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari True Experimental Design yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian desain ini lebih baik dari pre-experimental design.. 1. Time Series Design Dalam desain kelompok ini kelompok yang digunakan dalam penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum dipilih perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbedabeda, berarti kelompok tersebut keadaanya labil, tidak menentu dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan di dalam kelompok diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment. Desain peneliatian ini hanya.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok control. O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8. Hasil pretes yang baik adalah O1=O2=O3=O4 dan hasil perlakuan yang baik adalah O5=O6=O7=O8. Besarnya pengaruh perlakuan adalah = (O5+O6+O7+O8)-( O1+O2+O3+O4).. 2. Rancangan Kelompok Nonequivalent Pretest-Posttest Experimental Control Group Design Menurut Setyosari (2010: 157-158), rancangan penelitian ini sering dipakai dalam penelitian. Dalam rancangan ini, subjek penelitian atau partisipan penelitian tidak dipilih secara acak untuk dilibatkan dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam rancangan ini, ada dua kelompok subjek satu mendapat perlakuan dan satu kelompok sebagai kelompok kontrol. Keduanya memperoleh. prates. dan. pascates.. Perbedaan. dengan. kelompok. nonekuivalen, bahwa kelompok tidak dipilih secara acak atau random. Rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut: O. X. O. O. X. O. Rancangan kelompok nonekuivalen ini disebut juga sebagai untreated control group design with pretest-and posttest. Rancangan.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. penelitian ini dikategorikan sebagai rancangan eksperimen kuasi (quasi experimental design). Rancangan ini sangat sering dipakai dalam penelitian. Rancangan diatas jiga digambarkan sebagai berikut O1. X. O2 (eksperiment). O3. X. O4 (control). :. Rancangan diatas (rancangan kuasi-eksperimen) tidak menggunakan Random. assignment. sehingga. ada. kelemahan-kelemahan. jika. dibandingkan rancangan eksperimen yang sebenarnya. Namun demikian, rancangan ini dilakukan dengan jadwal perlakuan dan pengamatan dengan sangat cermat. Rancangan ini memberikan landasan yang kuat untuk memberikan alas an untuk mengendalikan ancaman yang berkaitan dengan validitas internal. Sebagaimana kita saksikan diatas, rancangan di atas tidak melakukan random terhadap kelompok subjek bahwa garis putus-putus di antara kedua kelompok menunjukkan kelompok-kelompok yang ditetapkan tidak dipilih secara random (nonrandomly assigned groups).. F. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Leonardus Baskoro Pandu Y. Dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Komputer (KK6) Di SMK N 2 Wonosari Yogyakarta”. Berdasarkan hasil penelitian aktivitas siswa diperoleh.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. informasi bahwa adanya peningkatan dalam aktivitas listening dari 86% menjadi 88%, Oral dari 45% menjadi 61%, Emotional dari 65% menjadi 84%, visula dari 35% menjadi 78%, writing dari 65% menjadi 73%, motor dari 39% menjadi 69% dan mental dari 66% menjadi 68%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa kelas X EI SMK N 2 Wonosari Yogyakarta. Keaktifan siswa dilihat dari aspek memperhatikan, bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan, berpendapat, kerjasama dalam kelempok, mengerjakan soal, belajar menggunakan sumber, dan prestasi kelompok dari siklus I sampai II sebagian besar aspek mengalami peningkatan. Penerapan model Problem Based Learning dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa kelas EI SMK N 2 Wonosari Yogyakarta. Peningkatan nilai rata-rata siklus I ke siklus II kategori nilai sangat tinggi meningkat sebesar 4,16 % yaitu dari 91 menjadi 92. Nilai rata-rata pada siklus II katergori nilai sangat tinggi meningkat sebesar 11,11% yaitu dari 27 siswa menjadi 30 siswa. Hasil belajar siswa mencapai indikator keberhasilan. Hasil belajar siswa mencapai indikator keberhasilan dari kriterian ketuntasan minimal (KKM) sebesar 100%. Hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Saidun Hutasuhut dengan judul “implementasi pembelajaran berbasis proyek (project based learning) untuk meningkatkan.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. motivasi dan hasil belajar mata kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan pada jurusan Manajemen FE UNIMED”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa dengan menerapkan pembelajaran yang inovatif yaitu pembelajaran project based learning (PjBL). Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan yang terdiri dari kelas A dan B dan yang dijadikan sampel adalah mahasiswa kelas B yang berjumlah 33 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan PjBL dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar mata kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan pada mahasiswa jurusan Manajemen FE UNIMED. Ketuntasan belajar diperoleh dari siklus II dari siklus yang direncanakan.. G. Kerangka Berpikir Dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek, beberapa temuan bahwa model pembelajaran berbasis proyek telah banyak merubah siswa menjadi aktif dan mendorong siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Model pembelajaran berbasis proyek dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. PjBL adalah model baru dalam kurikulum 2013 maka peneliti memilih SMA Pangudi Luhur Santo Louise Sedayu kelas XA dan XB untuk belajar menerapkan metode karena menurut peneliti siswi SMA Pangudi Luhur Santo Louise Sedayu kelas XA dan XB memiliki minat belajar yang aktif karena pembelajaran berbasis masalah harus.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. memerlukan siswa yang cukup aktif dalam penerapan metode tersebut untuk mengembangkan kreativitas siswa itu sendiri baik individu maupun kelompok, sehingga siswa dapat lebih bersemangat dan terdorong untuk berkreasi serta berinovasi dalam sebuah kerjasama kelompok untuk menghasilkan suatu karya, sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar dan menunjukkan peningkatan nilai untuk mencapai standar KKM. Dalam. penerapan kelas XB menggunakan metode projek based. learning dan kelas XA menggunakan metode konvensional. Sehingga kelas XA menjadi kelas control tersebut dapat memberikan pengukuran peningkatan nilai mata pelajaran ekonomi kelas sepuluh dengan materi peran pelaku kegiatan ekonomi sehingga dalam quasi experimen design ini dibutuhkan adanya observasi yang bertujuan mengetahui permasalahan yang ada pada suatu kelas yang telah dijelaskan dalam latar belakang. Agar peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai hasil quasi experimental desing dengan menggunakan bentuk nonequvalent control group design..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. Wawancara Guru A. B. C. D. E.. Wawancara Guru Perencanaan Observasi Pemberian Materi Pembagian tugas. Kelas Pertama. Kelas kedua. Penggunaan metode pembelajaran berbasis proyek. Penggunaan pembelajaran tanpa metode berbasis proyek. A. Pembagian kelompok B. Diskusi Kelompok C. Pembuatan Karya. Pemantauan Penilaian Presentasi karya Post Test. Evaluasi Tugas. Pengambilan Data Penarikan kesimpulan Bagan 1.1 Kerangka Berpikir H. Hipotesis Penerapan. pembelajaran. berbasis. proyek. dapat. meningkatkan. keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas X mata pelajaran Ekonomi SMA Pangudi Luhur Santo Louise Sedayu pada materi Pelaku Kegiatan Ekonomi..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang akan digunakan adalah model Quasi Exsperimental Design dengan desain Nonequivalent Pretest-Posttest Experimental Control Group Design. Model ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.. B. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi. penelitian di SMA. pangudi luhur St Louise Sedayu. Quasi Exsperimental Design kelas ini dimasudkan untuk menerapkan model Project Based Learning guna meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St Louis Sedayu. a. Kelas XB adalah kelas yang diberikan Stimulus. b. Kelas XA adalah kelas tanpa Stimulus atau kelas kontrol.. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2016.. 34.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. C. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2011, 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari pengertian tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Santo Louise Sedayu. Menurut Sugiyono (2011, 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, kesimpulannya akan dapat iperlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XB dan XA yang tediri dari 32 siswa perempuan dan 30 siswa laki-laki SMA Pangui Luhur Santo Louise Sedayu, Bantul..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. D. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2011, 60) variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Ada dua macam variabel, yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen). Variabel pertama adalah variabel bebas, yaitu variabel yang menentukan variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis proyek, dengan skala pengukuran variabel berupa skala nominal, sedangkan variabel yang kedua adalah variabel terikat, yaitu variabel yang ditentukan oleh variabel lain, dalam penelitian ini adalah prestasi dan keaktifan belajar siswa dengan skala pengukuran variabel berupa skala nominal.. E. Langkah – Langkah Opersional di PjBL Menurut Sani (2014: 174-175) langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek sebagai berikut : 1. Penyajian permasalahan. Guru memaparkan topik yang akan dikaji, tujuan belajar, dan kompetensi yang akan dicapai. 2. Membuat perencanaan. Peserta didik mengidentifikasi permasalahan atau pertanyaan yang terkait dengan topik yang dikaji, pertanyaan juga dapat diajukan oleh Guru. 3. Menyusun penjadwalan. Kelompok membuat perencanaan proyek terkait dengan penyelesaian permasalahan yang diidentifikasi..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. 4. Memonitor pembuatan proyek. Kelompok membuat proyek atau karya dengan memahami konsep atau prinsip yang terkait dengan materi pelajaran. 5. Melakukan penilaian. Praktikan memfasilitasi pameran atas pekerjaan/karya yang dihasilkan peserta didik. 6. Evaluasi. Dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pada siswa dalam melakuakan evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.. F. Rancangan Quasi Ekperimental Design 1. Observasi awal Menurut Sugiyono (2011: 203) observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Sebelum melaksanakan implementasi model Pembelajaran Berbasis Proyek terlebih dahulu dilakukan observasi awal antara lain, observasi dilakukan terhadap siswa dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum diberikan treatment. Melihat bagaimana kegiatan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, melihat jumlah siswa yang hadir, tentang hasil belajar siswa pada ulangan harian terdahulu, dari hasil belajar itu sebagai dasar atau pedoman. dalam. pembagian. kelompok. untuk. implementasi. model. pembelajaran berbasis proyek. Seperti halnya melakukan observasi siswa, observasi terhadap guru dilakukan dengan cara mengetahui secara langsung kegiatan belajar di kelas..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. Peneliti. memperhatikan. bagaimana. guru. menyampaikan. materi. pembelajaran pada siswa, kemudian metode yang dipakai guru. Peneliti kemudian mendeskripsikan kegiatan pembelajaran untuk ditindaklanjuti sebagai dasar penelitian.. 2. Pelaksanaan Quasi Eksperimental Design Dalam Eksperiment kelas ini peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek, setelah pelaksanaan observasi terpenuhi, peneliti mempersiapkan antara lain:. a) Perencanaan Pelaksanaan Quasi Eksperimental Design Kegiatan dalam Quasi Eksperimental Design pertama dilaksanakan dalam dua kelas dengan satu kelas melakukan satu kali pertemuan di kelas selama tiga jam pelajaran yaitu 3 x 45 menit dengan materi pelaku kegiatan ekonomi dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek, dan kelas kedua melakukan kegiatan belajar mengajar tanpa menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. Teknik dan penyusunan alat evaluasi pembelajaran ekonomi. 1) Penyusunan rencana quasi eksperimental design berupa penyiapan pembelajaran berbasis proyek (RPP) 2) Menggali data awal siswa untuk pemetaan siswa yang tergolong kemampuan rendah, sedang, tinggi dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok yang anggotanya 5 anak. 3) Menyusun rencana pembelajaran untuk kompetensi yang ditetapkan . Meliputi RPP dengan model pembelajaran berbasis proyek, lembar kerja siswa. 4) Menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi : a. Instrumen observasi keaktifan siswa dalam diskusi kelompok. b. Lembar soal Test. b) Pembagian kelompok belajar Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan prestasi belajarnya. Pembagian ini berdasarkan nilai ujian yang telah diadakan sebelumnya. Siswa dibagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu siswa berprestasi tinggi, siswa dengan prestasi sedang, dan siswa dengan prestasi rendah supaya kekuatan kelompok seimbang..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. G. Pelaksanaan Quasi Eksperimental Design di kelas XA 1. Pada tahap ini kelas kegiatan belajar mengajar dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Peneliti melakukan apersepsi terhadap materi mendeskripsikan materi pelaku kegiatan ekonomi yang akan disampaikan. b. Peneliti memberikan Pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. c. Peneliti membagi siswa dalam kelompok secara heterogen yang beranggotaan 5 anak campuran menurut prestasi dan jenis kelamin d. Peneliti memberikan tugas berupa proyek pembuatan film atau role play dengan materi pelaku kegiatan ekonomi kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota kelompok yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota mengerti. e. Peneliti bersama kolaborator melakukan pengamatan dalam proses penelitian, kolaborator dalam hal ini adalah guru bidang studi. f. Peneliti memberikan evaluasi, rangkuman dan tugas / latihan pribadi untuk pendalaman materi. 2. Pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung pengamatan dilaksanakan di dalam kelas, saat pelajaran sedang. berlangsung oleh kolaborator,. adapun hal yang diteliti yaitu partisipasi siswa dalam diskusi kelas dan proses interaksi antar teman. Pengamatan ini dilakukan dengan bantuan instrumen observasi yang telah disusun..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. 3. Evaluasi Setelah dilakukan refleksi dan diskusi bersama kolaborator, dilaksanakan analisis untuk menyimpulkan hasil observasi terhadap implementasi pembelajaran yang telah berlangsung dengan tujuan untuk mengidentifikasi. kekurangan-kekurangan. dalam. pembelajaran. dan. pemecahannya untuk perbaikan pertemuan berikutnya. Refleksi juga dilakukankan untuk mengetahui. apakah target yang ditetapkan sudah. sesuai indikator keberhasilan.. H. Pelaksanaan Quasi Eksperimental Design Kelas XB 1. Pada tahap ini kelas diberikan Treatment implementasi pembelajaran berbasis proyek dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Peneliti melakukan apersepsi terhadap materi mendeskripsikan materi pelaku kegiatan ekonomi yang akan disampaikan. b. Peneliti memberikan Pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. c. Peneliti membagi siswa dalam kelompok secara heterogen yang beranggotaan 5-7 anak campuran menurut prestasi dan jenis kelamin d. Peneliti memberikan pemaparan materi pelaku kegiatan ekonomi kepada kelompok. e. Peneliti memberikan tugas kepada kelompok untuk mempresentasikan Materi dengan model proyek pembuatan film atau role play dengan materi pelaku kegiatan ekonomi kepada kelompok untuk dikerjakan.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. oleh anggota kelompok. Anggota kelompok yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota mengerti. f. Peneliti bersama kolaborator melakukan pengamatan dalam proses penelitian, kolaborator dalam hal ini adalah guru bidang studi. g. Peneliti memberikan evaluasi, rangkuman dan tugas / latihan pribadi untuk pendalaman materi.. 2. Pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung pengamatan dilaksanakan di dalam kelas, saat pelajaran sedang. berlangsung oleh kolaborator,. adapun hal yang diteliti yaitu partisipasi siswa dalam diskusi kelas dan proses interaksi antar teman. Pengamatan ini dilakukan dengan bantuan instrumen observasi yang telah disusun. 3. Evaluasi Setelah dilakukan refleksi. dan diskusi. bersama kolaborator,. dilaksanakan analisis untuk menyimpulkan hasil observasi terhadap implementasi pembelajaran yang telah berlangsung dengan tujuan untuk mengidentifikasi. kekurangan-kekurangan. dalam. pembelajaran. dan. pemecahannya untuk perbaikan pertemuan berikutnya. Refleksi juga dilakukankan untuk mengetahui sesuai indikator keberhasilan.. apakah target yang ditetapkan sudah.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. I. Sistem Penilaian Menurut Majid (2014: 206) penilaian adalah penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu 1) Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaiakan dalam periode / waktu tertentu. tugas tersebut berupa suatu. investigasi. sejak. dari. perencanaan,. pengumpulan. data,. pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data. 2) Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara Jelas. 3) Kemampuan pengelolaan. Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengolah waktu pengumpulan data serta penulisan laporan. 4) Relevansi. Kesesuaian dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan dalam pembelajaran. 5) Keaslian. Proyek dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. J. Istrumen Penelitian 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memuat tentag satuan pendidikan, kelas/semester, mata pelajaran, alokasi waktu, Standar Kompetensi. (SK),. Kompetensi. Dasar. (KD),. indikator,. tujuan. pembelajaran, materi ajar, penilaian, sumber belajar, model dan metode pembelajaran serta langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam menyampaikan materi ajar. RPP berfungsi sebagai acuan dalam proses belajar.. 2. Lembar Observasi Menurut Sutrisno dalam Sugiyono (2011: 203) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Lembar observasi digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran ranah afektif, ranah psikomotorik dan keaktifan belajar. pada saat kegiatan pembelajaran. berlangsung. Menurut Majid (2014: 107) rubrik penskoran adalah skema penilaian deskriptif, yang digunakan sebagai patokan dalam menganalisis produk maupun proses usaha dan keberhasilan siswa Lembar observasi disusun oleh peneliti yang akan diisi oleh observer saat kegiatan pembelajaran berlangsung berdasarkan rubrik penskoran..

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. Validitas Instrumen Penelitian Uji Validitas Menurut Sundayana (2015, 59) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahian suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengukap data dari variable secara tepat. Isi instrument berpedoman pada Kurikulum yang digunakan dan disesuaikan dengan bahan pe ngajaran serta dikonsultasikan dengan ahlinya (expert judgement). Dalam penelitian ini expert judgement adalah Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., M.Sc. dan Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed.. Uji Reliabilitas Menurut Sundayana (2015, 69) reliabilitas instrument penelitian adalah alat yang memebrikan hasil yang tetap sama. Hasil pengukuran itu harus tetap sama jika pengukurannya diberikan pada subyek yang sama, meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berlainan dan tempat yang berbeda pula. Tidak terpengaruh oleh pelaku, situasi dan kondisi. Alat ukur yang reliabilitasnya tinggi disebut alat ukur yang reliable..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. K. Teknik Pengambilan Data Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan observasi, dan tes. 1. Dengan Observasi Observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, onjektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin. 2009; 153). 2. Dengan Tes Tes merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan untuk mencatat atau mengamati prestasi siswa yang sejalan dengan target penilaian (Jacobs & Chase, 1992; Alwasilah, 1996) dalam buku Majid (2014. 37). Menurut Zainul dan Nasution (2001) dalam buku Majid (2014. 37) tes didefinisikan sebagai pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas direncanakan untuk memperoleh informasi tentang suatu atribut pendidikan atau suatu atribut psikologis tertentu. Dalam penelitian ini Peneliti memberikan pretest dan posttest untuk kelas yang diberikan stimulus dan kelas kontrol. Soal yang diberikan berdasarkan materi dan dibuat 2 (dua) versi untuk pretest dan posttest..

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. L. Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran, meliputi dua hal berikut ini: 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah mendeskrisikan seluruh rangkaian kegiatan berikut. variabel. dan. seluruh. rangkaian. kegiatan. dengan. tidak. menguantifikasikan apapun. 2. Analisis Kuantatif Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan hasil Tes selanjutnya dianalisis secara kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan teknik analisa data menggunakan rumus kuantitatif sederhana. a. Data Prestasi Belajar Data peningkatan hasil belajar siswa berguna untuk mengukur hasil belajar siswa. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes obyektif yang berupa pilihan ganda. Teknik penskoran sebagai berikut :. 1) Ketuntasan individu Ketuntasan individu siswa dapat diperoleh jika siswa memperoleh nilai ≥ 75 yang merupakan KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Posttest prestasi ilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran. Nilai ketuntasan inividu ditentukan dari persamaan nilai atau skor yang diperoleh siswa engan menggunakan persamaan :.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. ∑ skor siswa Nilai Individu =. X 100% ∑ Nilai maksimal. Dalam menghitung nilai rata-rata kelas setiap pertemuan dan tes ∑ total skor akhir seluruh siswa Rata-rata = Jumlah siswa b. Data observasi keaktifan Dalam penelitian ini observasi dilakukan pada setiap siswa. Hasil observasi ditulis pada lembar observasi yang dibantu oleh observer. Terdapat 10 kriteria yang harus iisi oleh kolaborator. Skor observer dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : Skor siswa Nilai Individu =. X 100% Skor maksimal. Tabel 1.1 Kualifikasi Nilai Keaktifan dan Prestasi (Arikunto, 2007) No. Rentang Nilai. Kriteria. 1 2 3. 66,68 ≤ q ≤ 100 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0 ≤ q ≤ 33,33. Tinggi Sedang Rendah.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49. 3. Anova (Analisys Of Variances). Menurut Irianto (2004, 250) adalah membandingkan satu rata-rata populasi dengan satu rata-rata populasi yang lain. Anova adalah cara analisis yang mengandung kesalahan lebih kecil dan dapat menghemat waktu serta tenaga.. Menentukan hipotesis : H0. : tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas XB dengan rata-rata nilai ujian kelas XA. Ha. : Ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas XB dengan rata-rata nilai ujian kelas XA..

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50. RUBRIK PENILAIAN. No. Kriteria. 3 Baik. 2 Cukup. 1 Kurang baik. 1.. Siswa memperhatikan penjelasan guru.. Siswa mencatat semua penjelasan Guru.. Siswa mengamati penjelasan guru.. Siswa tidak mencatat atau memperhatikan penjelasn dari guru. Siswa tidak Bertanya.. 2.. Keaktifan siswa dalam bertanya tentang materi.. Siswa mengacungkan jari dan bertanya.. 3.. Keaktifan siswa dalam membaca sumber belajar. Siswa mengacungkan jari dan bertanya lebih dari 1 pertanyaan. Siswa membaca sumber belajar yang diberikan oleh guru.. Siswa membaca sumber belajar sambil bermain atau berbicara. Siswa tidak membaca sumber belajar. 4.. Keaktifan siswa dalam mencatat informasi penting.. Siswa mencatat penjelasan dari guru dengan menggunakan bahasanya sendiri.. Siswa tidak mencatat penjelasan dari guru. 5.. Keaktifan siswa dalam mengemukakan Ide dalam kelompok.. 6.. Keaktifan siswa dalam mengemukakan Ide dalam kelas.. Siswa memberikan lebih dari 1 ide di dalam kelompok. Siswa memberikan lebih dari 1 ide di dalam kelas.. Siswa mencatat penjelasan dari guru tidak menggunakan bahasanya sendiri atau menyalin. Siswa hanya memberikan 1 ide di dalam kelompok. Siswa hanya memberikan 1 ide di dalam kelas.. Siswa tidak memberikan ide apapun.. 7.. Keaktifan siswa dalam turut serta mengerjakan tugas kelompok.. Siswa aktif dalam mengerjakan tugas kelompok. Siswa tidak ikut serta dalam mengerjakan tugas kelompok. Siswa bermain saat mengerjakan tugas kelompok. Siswa tidak memberikan ide apapun..

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51. 8.. Keaktifan siswa dalam mempersiapkan alat pembelajaran.. Siswa mempersiapkan secara matang (buku paket, buku catatan) untuk kegiatan pembelajaran.. Persiapan Siswa belum matang (hanya ada buku paket atau buku catatan).. 9.. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain.. Siswa dapat menjawab pertanyaan secara jelas dan lengkap. Siswa memberi tanggapan teman dan kelompok. Siswa dapat menjawab pertanyaan secara jelas.. 10. Keaktifan siswa dalam memberi tanggapan pendapat teman atau kelompok lain. Siswa hanya mendengarkan dan tidak menanggapinya. Persiapan siswa tidak matang sama sekali. (tidak membawa atau mengeluarkan apapun untuk kegiatan pembelajaran). Siswa belum dapat menjawab pertanyaan secara jelas dan lengkap. Siswa menghiraukan pendapat teman.

Gambar

Tabel 1.1 Kualifikasi Nilai Keaktifan dan Prestasi (Arikunto, 2007)
Gambar 1.1 Kegiatan Pembelajaran Kelas XA   Pertemuan  pertama  dilaksanakan  pada  tanggal  16  September  2016,  pukul  08.30  –  10.00  WIB
Gambar 1.2 Pengamatan Kelas Dilakukan oleh  Peneliti dan Observer untuk Mengetahui Keaktifan Siswa
Gambar 1.3 Kegiatan Pembelajaran Kelas XB
+7

Referensi

Dokumen terkait

Identitas social FN dalam pemilu kali ini adalah hasil pemilu, yang menyatakan bahwa FN merupakan partai l’extrême droite yang memiliki dukungan terbanyak dari kelompok

Jika sebuah elektron menghasilkan satu foton pada saat elektron tersebut menumbuk target, panjang gelombang minimum yang dihasilkan oleh tabung tersebut dalam nm adalah ...9.

Pagu Anggaran K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggambarkan arah kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden yang dirinci palingc. sedikit menurut

bahwa untuk melaksanakan tugas dan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun

1. Program merupakan penjabaran dari kebijakan sesuai dengan visi dan misi K/L yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi unit Eselon I atau unit K/L yang

Analisis Pengaruh Investasi Pertanian dan Tenaga Kerja Pertanian terhadap PDRB Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara.Skripsi.. Analisis Kausalitas Antara Ekspor dan Pertumbuhan

Peneliti di sini melakukan wawancara dan pengamatan secara langsung dan ikut serta dalam pembelajaran, dengan pendidik PAUD Kelompok bermain Nurul Huda, peserta

pendapatan masyarakat “ didesa roworena kecamatan ende selatan