• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM OPERASI JUNIOR EXCALIBUR BERBASIS ANDROID JELLY BEAN PADA SONY XPERIA GO ST27I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM OPERASI JUNIOR EXCALIBUR BERBASIS ANDROID JELLY BEAN PADA SONY XPERIA GO ST27I"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM OPERASI JUNIOR EXCALIBUR BERBASIS ANDROID JELLY BEAN 4.1.2 PADA SONY XPERIA GO ST27I

Alfandira Sophany, Prihastuti Harsani, Sufiatul Maryana Email: alfandirasophany@gmail.com

Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan

ABSTRAK

Sistem operasi android adalah OS yang banyak dipakai saat ini dan khususnya untuk pengembangan aplikasi android masa kini yang telah memakai basis Google API (Application Program Interface) 16 atau 17 ini masih sangat jarang, oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem operasi yang telah mendukung Google API 16 atau 17 yaitu sistem operasi yang berbasis android Jelly Bean 4.1.2. Selain untuk dalam hal pengembangan pengembangan aplikasi juga sistem operasi ini dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya seperti pada sektor grafik yaitu Mobile BRAVIA Engine 2, pada kamera yaitu Superior Auto Camera atau yang biasa disebut dengan Cyber-shot, CPU Monitoring, dan Indikator LED untuk notifikasi seperti SMS, panggilan, dan lain-lain. Metode yang digunakan yaitu System Development Life Cycle (SDLC), Remastering Linux untuk metode dalam perancangan dan pembuatan sistem operasinya, dan analisis sistem operasi sebelumnya yang dipakai (android Gingerbread 2.3.7) sebagai bahan perbandingannya. Kata Kunci : Aplikasi android, remastering, sistem operasi, Google API 16 atau 17.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi saat ini sangatlah pesat yang juga menuntut masyarakat agar lebih kreatif dan inovatif dalam menanggapinya. Hal ini yang menyebabkan banyak ilmuwan ataupun berbagai kalangan yang terlibat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi berlomba untuk menemukan hal baru.

Dunia pendidikan di Indonesia saat ini belum cukup banyak memanfaatkan teknologi informasi berbasis android untuk menunjang kegiatan pengembangan software android masa kini yang dikarenakan sebagian GNU/linux khususnya android kurang user friendly dan minimnya aplikasi yang berbasis GUI (Graphical User Interface). Padahal android telah berkembang dan khususnya di lingkungan

Universitas Pakuan belum memanfaatkan android secara maksimal. Bahkan belum mempunyai distro android khusus. Dalam hal ini yang menjadi target utama adalah pengembangan distro Linux android di lingkungan Universitas Pakuan, terutama di Laboratorium Workshop, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) untuk kepentingan pengembangan software android masa kini dan untuk menunjang itu perlu ada sistem operasi android baru yang berbasis Jelly Bean.

Dari latar belakang di atas penulis akan mencoba dikembangkan lagi lebih luas agar mendapatkan sistem yang lebih meluas lagi mengenai GNU/Linux ini yang diterapkan pada perangkat bergerak.

Tujuan

Tujuan dari pada penelitian ini

(2)

2 mengimplementasikan perkembangan sistem operasi Junior Excalibur Berbasis Android Jelly Bean 4.1.2 pada Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan untuk kepentingan pengembangan software android masa kini yang rata-rata telah berbasis Google API (Application Programming Interface) 16 atau 17.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada sistem yang akan dibangun meliputi sistem operasi berbasis android yang akan diterapkan pada perangkat bergerak. OS baru tersebut nantinya akan dipergunakan untuk kepentingan pengembangan software di Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan.

Manfaat

Diharapkan mempunyai manfaat bagi :

1. Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan.

Diharapkan sebagai salah satu teknologi informasi alternatif dan dapat menjadikan Junior Excalibur sebagai Sistem Operasi utama pada handphone yang dipakai khususnya Sony Xperia Go ST27i.

2. Mahasiswa.

Diharapkan dapat lebih mengenal GNU/Linux android yang berbasis mobile dan cara mengoperasikannya.

3. Penyusun.

Sebagai penerapan ilmu yang telah di peroleh penyusun selama berkuliah di Univesitas Pakuan Bogor.

Penelitian Terdahulu

1. Konsep Dasar Pembuatan Distribusi ILOS Hasil Turunan Distribusi PC Linux OS (Insanul Arif Lubis, 2008) Pembangunan distribusi Linux berbasis PC Linux OS dengan model mengikuti File

System Hierarchy Standart (FHS), Sehingga akan mendukung interoprasibilitas dari satu aplikasi. Konsep pembangunan distribusi yaitu dengan penggantian atribut distribusi induk dan rebuild aplikasi, kemudian distribusi akan dibentuk live-install dengan tool MkLiveCd.

Studi kasus remastering linux yang berbasis PC dengan spesifikasi standar PC untuk pengimplementasian sistem operasi yang dibangun.

2. Desain dan Implementasi Distribusi Linux ABG (Achmad Syafa’at, 2005) Perancangan sebuah distribusi linux, sebatas tahap instalasi. Pembuatan distribusi Linux ABG menggunakan distro tertentu sebagai basis distribusinya dan alat bantu perancangan menggunakan bagan alir untuk melihat setiap tahapan pembuatan Distribusi Linux ABG.

Studi kasus ini yaitu remastering linux dengan distribusi linux randomize (apapun versi dan distro dari linux bisa dibuat) yang berbasis PC dan dibatasi pada tahap instalasi linux saja.

METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan operasi sistem yang diberi nama Junior Excalibur. Dalam pengembangan distribusi Linux ini digunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Tahap-tahap dalam pengerjaan sistem operasi Junior Excalibur ini dilakukan sesuai dengan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 4. Terdiri dari enam tahap yaitu tahap perancangan analisis sistem, tahap penggunaan sistem, tahap implementasi sistem, tahap uji coba sistem, dan tahap penggunaan sistem. Siklus hidup pengembangan sistem (System Development Cycle – SDLC) adalah suatu proses yang diikuti dalam menerapkan sistem atau

(3)

3 subsistem informasi berbasis komputer (McLeod, 2008).

Gambar 4. Diagram Metode Penelitian SDLC

Perencanaan

Langkah awal dari penelitian ini adalah merencanakan pengembangan distribusi Linux android dengan cara studi kelayakan atau mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang distribusi Linux android yang akan dikembangkan. Tahap ini terlebih dahulu dikumpulkan beberapa bahan yang dapat dijadikan acuan landasan awal untuk melengkapi pendefinisian permasalahan tersebut. Tahap identifikasi masalah dapat ditentukan sasaran permasalahannya diantaranya yaitu studi kepustakaan (Library Research) yang dapat didefinisikan yaitu dengan melakukan pengumpulan data, mempelajari buku panduan yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara mencari bahan yang menjadi sumber ide pada penelitian tersebut dengan mencari dari berbagai sumber seperti di, perpustakaan, toko buku, dan internet juga dengan

pencarian materi “operasi sistem android dan tweaking serta aplikasinya”.

Analisis

Tahap ini yaitu mengklasifikasikan distribusi Linux android dan kemudian memilih salah satunya sebagai distro induk dan dapat dikembagkan dengan cara kerja hirarki penempatan berkas dalam system operasi dan remastering. Metode remastering linux adalah metode yang akan dipakai dalam pembuatan sistem operasi android yang akan bernama Junior Excalibur ini. Sistem operasi android yang akan dibuat adalah android Jelly Bean 4.1.2.

Perancangan

Tahap perancangan ini merupakan tahap persiapan rancangan antarmuka yang akan digunakan pada Junior Excalibur. Diantaranya dari rancangan tahap compress file zip untuk prototyping sistem operasi sama halnya dengan compress file system, lau tahap persiapan dan memasuki mode root adalah tahap menggunakan software Android Kitchen dengan user root pada sistem operasi linux yang digunakan agar proses pembuatan file zip android tidak gagal, lalu tahap kustomisasi adalah tahap dimana mulai memodifikasi file-file yang akan dioptimasi pada sistem operasi, tahap cleaning up adalah tahap proses pembuatan ROM android yang baru menggunakan software Android Kitchen dengan proses sign aplikasi dan sign ROM sampai dengan tahap compress file zip kembali untuk remastering linux androidnya itu sendiri, dan diperlukan langkah-langkah terstruktur hingga aliran proses sistem mudah untuk dipahami Adapun tahap perencanaan sistem dapat dilihat pada Gambar 5 flowchart sistem remastering linux.

YA Analisis Perancangan Implementasi Uji coba Valid Penggunaan Tidak Perencanaan

(4)

4 Gambar 5. Flowchart Sistem Remastering

Linux Implementasi

Dalam implementasi distribusi Linux Android Junior Excalibur terdapat beberapa langkah yang harus dilewati, yaitu:

a. Penggantian atribut distribusi induk bisa berupa penggantian atribut yang bisa menunjukkan distribusi seperti: nama dan logo distribusi dan desain antar muka (interface).

b. Memilih dan mengganti paket yang akan digunakan pada Junior Excalibur yang nantinya akan digunakan untuk pengembangan software androidnya.

c. Pembuatan distribusi Excalibur. Pembuatan ditentukan dengan menggunakan File zip. Media yang dugunakan adalah SD Card.

Tahap ini dilakukan penyiapan rancangan yang telah dibuat kedalam bentuk pengimplementasian sistem operasi berbentuk file zip yang akan di pasang dalam handphone.

Uji Coba

Uji coba yang dilakukan pada penelitian ini untuk mencari apakah konsep dasar dari distrubusi tersebut dapat dipasang dan digunakan pada handphone yang ditunjukkan sesuai judul penelitian ini. Proses uji coba diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) kategori, yaitu:

a) Uji Coba Struktural

Uji coba struktural adalah suatu uji

coba kesesuaian dengan

membandingkan konsep awal dengan hasil akhir. Uji coba yang dilakukan yaitu prototyping sistem operasi yang telah ada beserta ada beberapa aplikasi yang dipetakan (porting) dari handset lain ke handset Sony Xperia Go ST27i ini dan dideskripsikan kembali apakah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum.

b) Uji Coba Fungsional

Uji coba fungsional dilakukan untuk mengetahui apakah sistem operasi ini berjalan sesuai yang dikehendaki dan berjalan normal layaknya sistem operasi yang lain (tidak ada error). Uji coba yang dilakukan yaitu menjalankan beberapa aplikasi optimasi sistem operasi yang dipetakan (porting) semacam aplikasi indikator LED, CPU Tools (CPU Control dan CPU Statistics), di sektor grafik (Sony Mobile BRAVIA Engine 2), dan di sektor kamera yaitu Superior Auto Camera (Cyber-shot) apakah bisa berjalan atau belum untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Start Tahap compress file zip Tahap compress file system Tahap persiapan mode root a a Tahap memasuki mode root Tahap kustomisasi Tahap cleaning up b b Tahap Compress file ZIP End

(5)

5 c) Uji Coba Validasi

Uji coba validasi dilakukan dengan dengan cara menjalankan beberapa aplikasi optimasi sistem operasi yang di-porting tersebut. Uji coba yang dilakukan adalah menjalankan aplikasi yang telah di-porting tersebut dan di test apakah ada perbedaan hasil dengan fitur sistem operasi yang sebelumnya ataukah tidak. Intinya adalah ujicoba sebelum memakai aplikasi porting dan sesudah memakai aplikasi hasil porting tersebut. Penggunaan Sistem Operasi

Tahap ini sistem operasi yang telah dibuat dapat digunakan oleh pemakai (user) dan pemeliharaan sistem operasi dengan melakukan aktivitas seperti halnya penambahan atau peningkatan serta perbaikan pada sistem operasi dan perbaikan pada permasalahan sistem operasi yang timbul.

Tahap ini adalah dimana setelah sistem operasi yang direncanakan berjalan dengan baik lalu siap digunakan oleh user dan siap di maintenance jika ada timbul permasalahan yang terjadi.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Workshop FMIPA Universitas Pakuan Bogor dimulai dari Januari hingga Maret 2014.

Alat dan Bahan Penelitian

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari software dan hardware. Adapun rinciannya sebagai berikut.

Alat Penelitian

a. Laptop Asus A43S, Core i3 Prosesor 2.1GHz, OS Windows 7 Professional 64bit, 6GB RAM.

b. OS Linux BackTrack 5 R3 Berbasis Ubuntu 10.04 dengan versi kernel 3.2.6 (dual booting dengan Windows 7).

c. USB Data Kabel.

Bahan Penelitian

a. Handphone Sony Xperia Go dengan Micro SD 16GB.

b. FlashTool

c. CWM (ClockWorkMod) Recovery. d. Android Kitchen yang berbasis linux. e. ES File Explorer.

f. Camera FV-5.

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Tahap Proses Perencanaan

Dalam pengembangan operasi sistem berbasis linux pada mobile ini yaitu menciptakan basis sistem android pada gadget terutama pada Sony Xperia Go ST27i. Untuk mempermudah penelitian, data-data diambil dari source operasi sistem yang telah ada lalu dibuat prototype yang baru lalu setelah itu modifikasi dan meremasterkan linux-nya kembali dan diterapkan pada handset atau handphone. Tahap Proses Analisis

Sebelum perancangan sistem operasi dimulai, terlebih dahulu menganalisis sistem operasi yang telah ada dan membuat prototype-nya, memahami proses didalamnya dan kemudian menarik kesimpulan dari proses analisis yang telah dilakukan.

Analisis Sistem Yang Telah Ada

Saat ini sistem operasi yang support dengan Sony Xperia Go ST27i ini yaitu android Gingerbread 2.3.7. Untuk menunjang pengembangan software masa kini, perlu adanya pengembangan dari hal sistem operasi tersebut yaitu yang salah satunya membuat sistem operasi yang baru semisal android Jelly Bean 4.1.2 yang telah mendukung API (Application Program Interface) 16 atau 17 dibandingkan yang masih Gingerbread yang hanya bisa mendukung API 9 atau 10 saja. Selain API level juga dilihat dari cara kerja aplikasi yang memakai RAM device handset dan

(6)

6 GUI (Graphic User Interface) daripada aplikasi tersebut.

Analisis Sistem Yang Akan Dikembangkan

Sistem yang akan dikembangkan selanjutnya itu dibuatnya suatu sistem operasi yang akan diperbarui yaitu android Jelly Bean 4.1.2 yang telah mendukung Google API 16 atau 17 ini agar handset pun mendukung software-software masa kini semisal BBM (BlackBerry Messenger) for Android, Google Play yang telah naik tingkat yang asal namanya yaitu Android Market, Google Chrome sebagai browser yang dinilai terbaik dalam masa kini, dan masih banyak aplikasi lainnya yang sudah harus mendukung Google API 16 atau 17 dalam sistem library aplikasinya.

Tahap Proses Perancangan Sistem Operasi

Tahap proses perancangan ini yaitu perancangan sistem secara umum mengenai sistem operasi dan menggambarkan sistem operasi yang dibuat. Pada tahap ini juga dibuat perancangan sistem operasi yaitu: 1. Diagram sistem operasi

2. Perancangan aplikasi optimasi yang diintegrasikan di dalam sistem operasi.

Diagram sistem merupakan gambaran dari alur susunan dari pembuatan sistem operasi android Jelly Bean yang akan dibuat yaitu dimulai dengan boot screen yang kemudian menampilkan desktop pada handset daripada sistem operasi yang telah dibuat tersebut.

Perancangan Sistem Operasi Secara Umum

Sistem operasi secara umum dapat digambarkan dalam diagram gambar 6 di bawah ini atau di halaman selanjutnya yang akan dijelaskan bagaimana sistem operasi pertama kali dirancang, dikustomisasi dan dibangun kembali.

Gambar 6. Diagram Pembuatan Sistem Operasi Secara Umum.

Tahap Perancangan dan Implementasi Sistem Operasi

Tahap ini merupakan tahap pembuatan sistem operasi, adapun software yang digunakan adalah Android Kitchen (berbasis linux) dan pada tahap ini pun perancangan yang sudah dibuat akan mulai diterapkan ke dalam rancangan yang sebenarnya.

Konsep Menggunakan Versi Android Sebagai Basis/Rujukan

Sistem operasi android yang akan dibangun kali ini adalah versi 4.1.2 dikarenakan sistem operasi ini sudah mengusung dan mendukung untuk pengembangan aplikasi android selanjutnya yang minimal membutuhkan dukungan Google API 16 atau 17.

Pemilihan Distro Yang Dijadikan Basis Sistem operasi android yang akan dibangun ini akan menggunakan basis android Jelly Bean karena selain sistem operasi terbaru dari versi yang senelumnya juga telah mengusung Google API yang tinggi (16 atau 17) untuk dukungan

Konsep Menggunakan versi android sebagai basis/rujukan

Pemilihan distro yang dijadikan basis

Pemilihan dan pengumpulan paket

Rebuild paket

Terapkan Paket File ZIP (ROM Android)

(7)

7 aplikasinya. Berbeda dengan android Gingerbread yang hanya mengusung Google API 9 atau 10 saja. Android Jelly Bean yang telah ada sebelumnya hanya memakai fitur standar saja seperti kamera biasa (belum terintegrasi Cyber-shot seperti yang akan dikembangkan ini), integrasi pada grafik yaitu Sony Mobile BRAVIA Engine yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi versi yang lebih baru yaitu Sony Mobile

BRAVIA Engine 2 yang pada

implementasinya integrasi grafik ini bisa dilihat jika digunakan bersamaan dengan pengambilan gambar (foto).

Adapun integrasi yang lainnya yang belum ada di android Jelly Bean yang telah ada yaitu aplikasi integrasi CPU Monitoring dan LED Indikator untuk notifikasi pemberitahuan seperti SMS, panggilan, dan lain-lain. Adapun versi android sebelum Jelly Bean ini adalah android Honeycomb (versi 3) tetapi versi android ini faktanya hanya diterapkan pada perangkat bergerak semacam tab saja tidak halnya dengan perangkat bergerak semacam handphone ini. Pemilihan Dan Pengumpulan Paket

Tahap ini adalah mulai untuk merancang sistem operasi berbasis android Jelly Bean yang baru (Junior Excalibur) dari tahap awal yang selanjutnya yaitu proses porting (pemindahan) aplikasi dan kustomisasi aplikasi lain yang akan diterapkan dalam paket sistem operasi android yang baru ini.

Prototyping Sistem Operasi

Tahap ini adalah tahap dimana sistem operasi android Jelly Bean 4.1.2 yang baru akan mulai dirancang dengan terlebih dahulu diprototypekan dengan sistem operasi android 4.1.2 yang telah ada atau beredar. Pertama ialah dengan memilih menu 1 (set up working folder from ROM) yang artinya mulai memprototypekan dan mengekstrak ZIP sistem operasi android yang akan diprototypekan dan membuat working folder

baru yang nantinya hasil kustomisasi sistem operasi disimpan pada folder itu dan calon build ROM android kembali. Working folder untuk build sistem operasi android Jelly Bean yang baru ini dinamai dengan “WORKING_alfandira”.

Gambar 7. Android Kitchen Berbasis Linux.

Kustomisasi LED Indikator

Tahap ini adalah tahap dimana optimasi untuk sistem operasi yaitu sektor indikator LED untuk notifikasi akan dimodifikasi. Langkah penerapannya yaitu pindahkan file “Galaxy4.apk” ke dalam folder \WORKING_alfandira\system\app dan memindahkan folder pendukungnya yaitu “samsung_files” ke dalam folder \Android-Kitchen-0.224\tools karena ini adalah file pendukung untuk “Galaxy4.apk” tadi jadi disimpan di folder terpisah yang nantinya dalam handset akan tampil dalam menu settings (pengaturan). Fitur LED Indikator ini berasal dari handset Samsung Galaxy S4 yang di-port (dipindahkan) ke dalam handset Sony Xperia Go St27i ini yang sebelumnya belum terdapat fitur ini. File master “Galaxy4.apk” ini diambil langsung dari remaster sistem operasi Samsung Galaxy S4.

Kustomisasi Integrasi Grafik

Tahap ini adalah tahap dimana optimasi untuk sistem operasi yaitu sektor grafik untuk integrasi ketajaman dan kontras

(8)

8 warna. Langkah-langkah penerapan ke dalam sistem operasinya yaitu pindahkan file

“SwiqiMasterReset.apk” dan

“SwiqiSettingsService.apk” ke dalam folder “\WORKING_alfandira\system\app” beserta folder pendukung masing-masing dipindahkan ke dalam subfolder “\system\etc”, “\system\framework”, dan “\system\lib”. Kustomisasi Grafik khususnya Mobile BRAVIA Engine 2 ini diambil dari Sony Xperia Z LTE C6603 dan tentunya pun dari file zip remaster sistem operasi handset tersebut yang proses pemindahannya disamakan dengan direktori file tersebut berasal.

Setelah semua kebutuhan file untuk optimasi pada grafik yaitu Sony Mobile BRAVIA Engine 2 telah dipindahkan maka selanjutnya adalah menambahkan sedikit coding program untuk mengaktifkan fitur ini. Coding program ini dimasukkan ke dalam file build.prop yang ada pada subfolder “\WORKING_alfandira\system”. Coding programnya yaitu:

ro.service.swiqi.supported=true persist.service.swiqi.enable=1 ro.service.swiqi2.supported=true persist.service.swiqi2.enable=1

Coding diatas adalah coding untuk mengaktifkan fitur Sony Mobile BRAVIA Engine 2 secara otomatis ketika sistem operasi yang baru telah terpasang.

Kustomisasi Integrasi CPU Monitoring Tahap ini adalah tahap optimasi daripada aplikasi untuk menambahkan fitur CPU Monitoring untuk handset yang akan dipakai nantinya. Langkah penerapannya adalah memasukkan aplikasi master CPU Monitoring yaitu “CPUsettings.apk” dan “CPUstats.apk” tersebut ke dalam subfolder “\WORKING_alfandira\system\app”.

Integrasi CPU Monitoring ini diambil dari aplikasi standar yang file master-nya (CPUsettings.apk dan CPUstats.apk)

langsung dipaketkan ke dalam sistem operasi.

Kustomisasi Integrasi Kamera

Tahap ini adalah tahap untuk mengintegrasikan kamera dari fitur standar bawaan handset. Integrasi kamera ini memakai aplikasi juga yang bernama “Superior Auto Camera” atau biasa disebut dengan “Cyber-shot” pada handset Sony ini. Langkah-langkah penerapannya yaitu memasukkan file-file aplikasi yang dibutuhkan untuk mengaktifkan fitur “Cyber-shot” yang masing-masing dimasukkan ke dalam subfolder “\WORKING_alfandira\system\app” (untuk file master-nya), “\system\etc” (file pendukungnya), “\system\framework” (file pendukung), “\system\lib” (file pendukung), dan “\system\vendor\lib” (file pendukung). Integrasi kamera ini pun file master-nya berasal dari remaster sistem operasi handset Sony Xperia Z LTE yang dalam proses porting-nya (pemindahan) pun disamakan dengan direktori file tersebut berasal seperti contohnya “fileZIPandroid:\system\app”. Aplikasi Official BBM For Android

Aplikasi master untuk BBM ini langsung dipaketkan ke direktori subfolder “\system\app” yang pada sistem operasi sebelumnya belum bisa di-install ataupun dengan cara download langsung dari Google Play maka pada sistem operasi ini (Junior Excalibur) BBM For Android bisa langsung dipakai tanpa download dari Google Play terlebih dahulu, dan hanya perlu update saja ketika ada notifikasi update program android dari Google Play.

Rebuild Paket

Tahap ini yaitu tahap mulai merancang sistem operasi yang baru dengan menggunakan software Android Kitchen yang berbasis linux dan dalam tahap rebuild paket ini hanya ada satu proses yaitu Remastering File ZIP Sistem Operasi.

(9)

9 Remastering File ZIP Sistem Operasi

Tahap ini adalah tahap dimana sistem operasi android Jelly Bean yang baru akan dibuat dimulai dari membuka program Android Kitchen yang berbasis linux tadi dan mulai membuatnya dengan menekan pilihan menu 99 dan pilih option 1 yang bisa dilihat pada gambar 8 dibawah ini.

Gambar 8. Build Flashable ROM Android. Tahap selanjutnya adalah tahap sign aplikasi yang sudah dipaketkan di dalam folder-folder tadi. Sign aplikasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja RAM pada device handset agar memory yang digunakan aplikasi setelah sistem operasi di-install tidak mengalami overload sehingga mengakibatkan hang. Tahap sign aplikasi ini bisa dilihat pada gambar 9 di bawah ini.

Gambar 9. Sign Aplikasi Untuk Optimalisasi Kinerja RAM.

Tahap selanjutnya setelah sign aplikasi untuk mengoptimalkan kinerja RAM adalah signing ROM android yang telah di build agar bisa sinkron dengan service yang disediakan oleh Google lainnya.

Gambar 10. Sign ROM For New Android Jelly Bean.

File ZIP (ROM Android)

Tahap selanjutnya adalah memberi nama ROM yang baru di build oleh software Android Kitchen tadi.

Gambar 11. Penamaan ROM android Jelly Bean baru.

Tahap ini adalah tahap terakhir (finishing) dari proses building ROM android yang baru dan telah dikustomisasi dan diintegrasikan kemampuannya. File disimpan di memory (storage) handset yang gambarnya bisa dilihat pada Gambar 12 halaman selanjutnya.

(10)

10

Gambar 12. Finishing Bild ROM Android Yang Baru.

Terapkan Paket

Tahap ini yaitu tahap mulai menerapkan paket sistem operasi yang baru dirancang ke dalam handphone yang menggunakan aplikasi ClockWorkMod Recovery pada handphone itu sendiri.

Implementasi ROM Android Pada Handset

Tahap selanjutnya setelah tahap Building ROM Android yang baru adalah mengimplementasikannya ke handset Sony Xperia Go ST27i ini. Pertama kali yang harus dilakukan adalah mematikan handset lalu menyalakannya kembali dan masuk ke dalam mode ClockWorkMod Recovery yang dapat ditinjau pada gambar 24 di bawah ini. Diusahakan baterai handset minimal 70% untuk menghindari kegagalan dalam penerapan sistem operasi ini karena memakan waktu yang agak lama antara 5-10 menit.

Gambar 13. Penamaan ROM android Jelly Bean baruu

Tahap setelah masuk CWM Recovery adalah tahap penghapusan (wipe) data, cache handset, dan wipe dalvik cache untuk menormalkan (cleaning up) handset agar file yang di-install nantinya tidak terganggu dengan file-file yang telah ter-install sebelumnya.

Gambar 14. Wipe Data Handset.

Gambar 15. Wipe Dalvik Cache Handset. Tahap setelah wiping seluruh cache data pada handset adalah tahap mulai penerapan sistem operasi yang baru yang bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Pilih menu apply update from zip lalu pilih choose zip from SD dan selanjutnya pilih file ZIP yang telah diberi nama sebelumnya pada pembuatan ROM Android baru yang menggunakan software Android Kitchen.

Gambar 16. Mulai Penginstalan OS Android Baru.

(11)

11 Selanjutnya adalah tahap proses penerapan sistem operasi android yang baru dibuat, tunggu sampai notifikasi “Install from sdcard complete”.

Gambar 17. Proses Instalasi File ZIP ROM Android.

Setelah instalasi selesai dan keluar notifikasi “Install from sdcard completehandset dimatikan untuk sementara waktu (kurang lebih 15 detik) dan dinyalakan kembali untuk memulai proses loading sistem operasi android yang baru. Proses loading ini memakan waktu antara 5 sampai 10 menit.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Berikut ini merupakan hasil dan tampilan beserta uraian mengenai sistem operasi android Jelly Bean yang baru yang telah selesai dirancang dan dibangun.

Tampilan Desktop Utama

Di bagian dekstop terdapat beberapa menu standar yang biasanya akan dipakai seperti menu Album, Walkman, Movies, dan Cyber-shot sebagai aplikasi intergrasinya.

Gambar 18. Desktop Utama Sistem Operasi Android Junior Excalibur.

Tampilan Menu Utama

Di bagian menu utama ini terdapat menu-menu tambahan yang nantinya adalah fitur pelengkap dari sistem operasi ini. Berikut tampilannya:

Gambar 19. Tampilan Utama Sistem Operasi Android Junior Excalibur. Tampilan Fitur Cyber-shot

Berikut ini adalah tampilan untuk aplikasi Cyber-shot yang ditanamkan di kamera pada sistem operasi Junior Excalibur ini dengan ditandai menu yang berwarna emas.

Gambar 20. Tampilan Menu Cyber-shot Pada Menu Kamera.

(12)

12 Tampilan Fitur LED Indikator

Aplikasi LED indikator ini adalah aplikasi yang berfungsi untuk membantu handset dalam mengatur LED pada notifikasi yang datang semacam panggilan telpon, SMS, dan lain-lain.

Gambar 21. Tampilan Menu LED Indikator Pada Menu Settings.

Tampilan Menu CPU Monitoring

Aplikasi CPU Monitoring ini berfungsi untuk memonitor kegiatan prosesor handset dan juga bisa mengatur kecepatan dari prosesor tersebut.

Gambar 22 dan 23. Tampilan Aplikasi CPU Monitoring (CPU Settings dan CPU

Stats).

Tampilan Menu Mobile BRAVIA Engine 2.

Mobile BRAVIA Engine 2 ini adalah fitur yang dapat meningkatkan ketajaman warna dan kontras untuk gambar yang di capture maupun video yang direkam, dengan fitur ini otomatis kualitas gambar dan video akan meningkat dari yang sebelumnya hanya memakai fitur utama kamera biasa saja.

Gambar 24. Tampilan Menu Mobile BRAVIA Engine 2.

Aplikasi Official BBM For Android

Setelah versi sistem operasi android telah di-upgrade aplikasi BBM yang sudah dipaketkan langsung ke dalam sistem operasi bisa langsung digunakan dengan cara sign-in terlebih dahulu dengan memasukkan alamat e-mail dan password yang benar.

Tahap Uji Coba

Setelah tahap sebelumnya yaitu tahap implementasi selesai maka berlanjut ke tahap selanjutnya yaitu tahap untuk melakukan uji coba sistem dengan kata lain melakukan uji coba terhadap optimasi pada sistem operasi. Tahap ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah aplikasi optimasi pada sistem operasi yang telah dirancang sebelumnya sesuai dengan yang diimplementasikan.

Uji Coba Struktural

Dalam tahap uji coba struktural ini semua fitur aplikasi yang diintegrasikan ke dalam sistem operasi sudah berhasilkan ditampilkan menunya pada tempatnya masing-masing seperti terlihat dari awal bab hasil dan pembahasan ini yang selanjutnya tinggal menguji coba secara fungsional apakah aplikasi yang diintegrasikan ke dalam sistem operasi sudah berfungsi secara maksimal ataukah belum.

(13)

13 Uji Coba Fungsional

Tahap uji coba fungsional ini adalah tahap uji coba yang bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah terpasang dari hasil proses porting berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Gambar 25 dan 26. Foto Pada Gingerbread Beserta Hasil Histogramnya.

Gambar 27 dan 28. Foto Pada Jelly Bean, Hasil Histogramnya dan Hasil Chat BBM.

Gambar di atas menunjukkan bahwa semua aplikasi yang dioptimasikan ke dalam sistem operasi berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang direncanakan. Gambar 25 adalah hasil foto pada sistem operasi yang sebelumnya yaitu android GB (Gingerbread 2.3.7) dengan tanpa fitur Cyber-shot dan hanya memakai fitur Mobile BRAVIA Engine untuk integrasi grafiknya dan gambar 26 adalah hasil histogram dari gambar 25 (foto yang diambil dari hasil android Gingerbread tadi). Histogram foto terdiri dari 3 warna yatu RGB (Red, Green, Blue) untuk warna merah itu cenderung lebih gelap, warna hijau hasilnya kontras, dan warna biru hasilnya lebih gelap dari 2 warna yang lainnya. Sedangkan untuk Gambar 27 itu adalah foto dan histogram dari foto yang memakai sistem operasi JB (Jelly Bean) yang baru dibuat dengan memakai fitur Cyber-shot dan Mobile BRAVIA Engine 2 untuk warna

merah, hijau dan birunya cenderung lebih gelap dan kontras dikarenakan fitur integrasi grafik (Mobile BRAVIA Engine 2) tadi karena cara kerja aplikasi integrasi grafik (Mobile BRAVIA Engine 2) ini yaitu meningkatkan pengaturan kontras, warna yang dihasilkan, reduksi noise untuk hasil gambar yang lebih clear, dan sharpness yang diset secara otomatis (Paseban, 2012). Perbandingan resolusi gambar hasil foto sama saja dari yang sebelumnya menggunakan kamera handphone 5MP dengan resolusi kamera 2592x1944 dan resolusi layar 4:3 atau 480x320 piksel dengan layar 3,5 inci (Sony Mobile Indonesia, 2012).

Uji Coba Validasi

Aplikasi optimasi yang diintegrasikan ke dalam sistem operasi berhasil divalidasi dengan cara melihat proses dan hasil pada uji coba sebelumnya. Fitur Cyber-shot sudah berhasil disematkan dan di uji coba begitupun dengan aplikasi optimasi yang diintegrasikan lainnya juga seperti fitur LED Indikator, fitur CPU Monitoring, fitur Mobile BRAVIA Engine 2, dan aplikasi Official BBM For Android yang langsung dipaketkan sudah berjalan dengan lancar.

Perbandingan Sistem Operasi Secara Teknis Developer

Secara teknis, perbandingan sistem operasi yang diusung sebelumnya pada Sony Xperia Go ST27i ini terlampau jauh, jika sebelumnya mengusung sistem operasi Gingerbread 2.3.7 yang hanya mendukung API 9 atau 10 saja, sedangkan pada saat ini sistem operasi Junior Excalibur adalah berbasis Jelly Bean yang telah mendukung Google API 16 atau 17 yang sangat pas atau cocok untuk selanjutnya dilakukan pengembangan tentang aplikasi yang berbasis android pada masa kini.

Perbandingan sistem operasi secara teknis ini beberapa contohnya bisa dilihat

(14)

14 dari kinerja RAM (Random Access Memory) pada kedua sistem operasi, penggunaan baterai, dan tampilan grafiknya.

Gambar 29 dan 30. Perbedaan Penggunaan Baterai OS Lama dan OS Baru.

Gambar 31 dan 32. Perbedaan Penggunaan Memory (RAM) OS Lama dan OS Baru.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Sistem operasi Junior Excalibur berbasis android Jelly Bean 4.1.2 ini dibangun atau dirancang dengan menggunakan metode tahap pengembangan SDLC dan diimplementasikan melalui Android Kitchen pada PC dan ClockWorkMod Recovery pada handset yang berbasis Linux dengan melihat pada penelitian terdahulunya yaitu Remastering Linux yag berbasis PC dengan flowchart-nya yaitu Remastering Linux. Sebelumnya handset Sony Xperia Go ST27i ini mengusung sistem operasi android Gingerbread dan saat ini diintegrasikan

dengan sistem operasi yang berbasis android Jelly Bean dengan sistem aplikasi optimasi yang diintegrasikan ke dalam sistem operasi. 6.2. Saran

OS masih bisa dikembangkan dan ditingkatkan terutama dalam sektor grafik yaitu menjadi fitur X-Reality Engine untuk implementasi warna ketajaman dan kontras hasil dari foto dan video agar menjadi lebih baik dan bagus lagi, tampilan charging mod ketika handset mati, dan tampilan booting screen yang masih bisa di mod kembali jika diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Paseban. 2012. Mobile BRAVIA Engine.

portal.paseban.com. Diakses pada 12 April 2014.

Nazarudin. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet PC Berbasis Android. Ed. Revisi. Bandung.

Azikin, A. 2004-2007. Debian GNU Linux 2nd Edition. Bandung.

McLeod, R.Jr. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Ed. Ke-10. Terjemahan Ali Akbar Yulianto, Afia R. Fitriati. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sony. 2012. Spesifikasi Ringkas Xperia Go.

www.sonymobile.com/id. Diakses pada 12 April 2014.

Gambar

Gambar 4. Diagram Metode Penelitian  SDLC
Diagram  sistem  merupakan  gambaran  dari  alur  susunan  dari  pembuatan  sistem  operasi android Jelly Bean yang akan dibuat  yaitu  dimulai  dengan  boot  screen  yang  kemudian  menampilkan  desktop  pada  handset  daripada  sistem  operasi  yang  tel
Gambar 7. Android Kitchen Berbasis  Linux.
Gambar 8. Build Flashable ROM Android.
+6

Referensi

Dokumen terkait

1) Pagi ini Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia terbang ke Nusa Penida. Di Nusa Penida Menteri meresmikan sebuah kolam renang. Pada sore hari beliau kembali

Projek yang dicadangkan adalah untuk memberi rekabentuk dan konsep yang baru bagi pawagam Golden Screen Cinema di samping memberikan susana yang lebih praktikal dan

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, karena Ridlo dan Kehendak-Nya, hasil survei kepuasan terhadap layanan Program studi oleh mahasiswa dan

Pendekatan ini relatif mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan, karena konstruksi dari akun-akun dalam laporan keuangan perusahaan (neraca, laba rugi). Metode VAIC TM

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis dengan judul KAJIAN

Langkah-langkah dalam menyusun FMS adalah, pertama melakukan studi dan perhitungan terhadap parameter operasional dan kinerja dengan menggunakan model matematis yang

Berdasarkan hasil tabel 1.6 dapat dilihat dari 30 responden ibu bersalin tentang gejala kehamilan lewat waktu (serotinus) memiliki pengetahuan baik tidak ada (0%)

Produk dari “Electronic T-Shirt” ini akan mengenalkan sebuah inovasi baru di bidang distro kaos dengan tema teknologi untuk bidang ilmu elektronika.. Melalui usaha