• Tidak ada hasil yang ditemukan

Acara 3 Sanitasi Pekerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Acara 3 Sanitasi Pekerja"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ACARA III ACARA III

 SANITASI PEKERJA  SANITASI PEKERJA

A.

A. PEPENDNDAHAHULULUAUANN 1.

1. LLatatar ar BeBelalakkanangg

Produk pangan dapat diterima oleh konsumen apabila memiliki Produk pangan dapat diterima oleh konsumen apabila memiliki kua

kualitlitas as yanyang g baibaik. k. KuaKualitalitas s panpangan gan yanyang g baibaik k dapdapat at dicadicapai pai dardarii sumbe

sumber r prodproduksi yang uksi yang mempmemperhatikerhatikan higienis dan an higienis dan sanitasi dari sanitasi dari huluhulu sam

sampai pai dendengan gan hilhilirir. . SelSelain ain proproses ses proprodukduksi si yanyang g baibaik, k, jugjuga a harharusus ditun

ditunjang jang oleh oleh penanpenanganan ganan dan dan pengpengolahanolahan. . Setiap Setiap produproduk k pangapangann harus memiliki kualitas yang baik dan memenuhi persyaratan yang harus memiliki kualitas yang baik dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia tahun !!!. Salah telah ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia tahun !!!. Salah satu sumber kontaminasi mikroorganisme dalam suatu produk pangan satu sumber kontaminasi mikroorganisme dalam suatu produk pangan adalah

adalah pekerpekerja ja yang yang terlibaterlibat t dalam dalam proses proses pengpengolahanolahannya. nya. SanitSanitasiasi  pekerja meliputi kebersihan tangan, rambut dan pakaian.

 pekerja meliputi kebersihan tangan, rambut dan pakaian. "a

"anunusia sia yayang ng sehsehat at memerurupapakakan n susumbmber er popotentensiasial l mimikrkroboba#a# m

mikikroroba ba sesepepertrtii StaphylocoStaphylococcus ccus auraureus, eus, SalmoSalmonella, nella, ClostrClostridiumidium  perfringens

 perfringens  d  daann  streptococci streptococcidardari i kotkotoraoran.n. $$anangan gan sansangat gat renrentantan terkena bakteri karena udara kotor mudah menempel pada tangan. terkena bakteri karena udara kotor mudah menempel pada tangan. Kebiasaan tangan dari pekerja pengelolah makanan mempunyai andil Kebiasaan tangan dari pekerja pengelolah makanan mempunyai andil  besar

 besar dalam dalam peluang peluang melakukan melakukan perpindahan perpindahan kontaminasi kontaminasi daridari manusia ke makanan. Kebiasaan tangan ini dapat dikaitkan dengan manusia ke makanan. Kebiasaan tangan ini dapat dikaitkan dengan  pergerakan

 pergerakan tangan mungkin tangan mungkin tidak disadari seperti menggaruk kulit,tidak disadari seperti menggaruk kulit, meng

menggosok hidung, gosok hidung, merapimerapihkan hkan ramburambut, t, menyemenyentuh ntuh atau atau beberbeberapaapa  pakaian dan hal#hal lain yang serupa.

 pakaian dan hal#hal lain yang serupa. Pe

Penanangngananan an papangngan an dadapapat t memenynyebebarkarkan an babaktktereria ia pepenynyebebabab  penyakit.

 penyakit. %akta %akta manusia manusia sebagai sebagai sumber sumber utama utama kontaminasi kontaminasi pangan.pangan. $a

$angan, rambut, ngan, rambut, perna&aperna&asan san ndan ndan kerinkeringat gat dapat mengkontamdapat mengkontaminasiinasi ma

makankananan, , dadapapat t jujuga ga dadari ri batbatuk uk dadan n bebersirsindndapaapat t memenynyebebarkarkanan mik

mikrooroorgarganisnisme me penpenyebyebab ab penpenyayakit. kit. PenyPenyebarebaran an melmelalualui i kotkotoraorann he'

he'an an dan dan manmanusiusia a oleoleh h pekpekerja erja sebasebagai gai sumsumber ber potpotensensial ial untuntuk uk  me

(2)

dilakukannya praktikum sanitasi industri dan pengolahan limbah untuk mengetahui bakteri apa saja yang terdapat pada permukaan kulit manusia dan bahaya apabila tercemar ke dalam bahan pangan, serta cara mencegah hal tersebut dapat terjadi.

. Perumusan "asalah

(ari latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu )

1. *pakah pengaruh kebersihan pekerja terhadap pengolahan  pangan+

. Bagaimana kondisi tangan dan rambut dengan beberapa perlakuan yang berbeda# beda munggunakan media agar+

. "ikroorganisme apa saja yang terdapat pada tangan dan rambut+ . $ujuan

$ujuan dilaksanakannya praktikum acara  -Sanitasi Pekerja adalah )

1. "engetahui pengaruh kebersihan pekerja terhadap pengolahan  pangan

. "engetahui kondisi tangan dan rambut dengan beberapa perlakuan yang berbeda#beda menggunakan media agar 

. "engetahui mikroorganisme yang terdapat pada tangan dan rambut

B. TINJAUAN PUSTAKA

Prinsip hygiene dan sanitasi makanan dapat dikendalikan dengan prinsip / &aktor hygiene dan sanitasi makanan yaitu) &aktor tempat atau bangunan,  peralatan, orang 0 penjamah makanan dan bahan makanan. mpat aspek higiene dan sanitasi makanan yang mempengaruhi keamanan makanan yaitu kontaminasi, keracunan, pembusukan dan pemalsuan. $enaga penjamah makanan adalah seorang tenaga yang menjamah makanan dan terlibat langsung dalam menyiapkan, mengolah, mengangkut maupun menyajikan makanan. Pengetahuan, sikap dan perilaku penjamah makanan mempengaruhi kualitas makanan yang dihasilkan. $enaga penjamah makanan mempunyai peran yang tidak kecil terhadap kemungkinan terjadinya kontaminasi makanan yang disajikan 2"eika'ati, !1!3.

(3)

Penyebaran penyakit melalui makanan ataupun minuman dapat terjadi karena adanya karya'an yang tidak sehat, carier, tidak memperhatikan higiene  perorangan. Penularan dapat melalui perna&asan, luka terbuka, bisul, tinja karya'an yang mengkontaminasi peralatan ataupun kontak langsung dengan makanan atau minuman, dan kemudian dikonsumsi oleh seseorang yang rentan. *pabila kondisi atau kekebalan tubuh seseorang tersebut kurang baik, maka akan dapat terjadi penyakit bahkan kematian 2Suprihatin, !!43.

Staphylococcus aureus merupakan mikroba &lora normal yang terdapat  pada permukaan tubuh, seperti pada permukaan kulit, rambut, hidung, mulut dan tenggorokan. Staphylococcus aureus benyak mencemari pangan karena tindakan yang tidak higienisdalam penanganan pangan. Escherichia coli  merupakan &lora normal terdapat pada saluran pencernaan he'an dan manusia. Escherichia coli merupakan bakteri gram negati& yang banyak menimbulkan gangguan kesehaatan 2Nurjanah, !!53.

$erdapatnya bakteri pada tangan mungkin terba'a saat tangan menyentuh  peralatan dapur yang kotor, makanan yang telah terkontaminasi, pakaian atau daerah tubuh lainnya.  Food handler seharusnya menggunakan  sanitizer saat mencuci tangan guna mengurangi mikroba. Sarung tangan plast ik juga merupakan salah satu cara guna mencegah trans&er bakteri patogen dari jari dan tangan ke makanan serta memberikan e&ek psikologi yang baik 2(amayanthi, !!43.

Salah satu &aktor penting yang mendukung terciptanya keamanan pangan adalah kondisi sanitasi dan higiene pengolahan pangan. Praktek sanitasi higiene  pengolahan pangan yang kurang baik dapat menimbulkan hal#hal yang merugikan konsumen, seperti keracunan makanan maupun penyakit yang ditularkan melalui makanan. Kasus keracunan pangan yang dilaporkan selama tahun !!/ berjumlah 6./6 kasus di 7 propinsi dan /7 orang di antaranya meninggal 2BP8"#9I, !!73. (itinjau dari sumber pangannya, maka penyebab keracunan pangan dari masakan rumah tangga sebanyak /6,1:, industri jasa boga ,:, dan makanan  jajanan sebanyak 1/,/:. ;al ini mengindikasikan bah'a kesadaran masyarakat

terhadap kebersihan dan higiene pengolahan pangan skala rumah tangga masih rendah 2;atta, !1/3.

(4)

<uci tangan merupakan salah satu komponen penting dalam pengendalian in&eksi. Selama studi, pengamatan itu menunjukkan bah'a 7,5 persen dari makanan tidak salah satu perusahaan yang menggunakan jasa cuci tangan seperti air dan sabun. (ari makanan kebersihan titik pandang, kualitas dari lingkungan kerja tergantung pada &asilitas atau peralatan disediakan seperti pembuangan limbah dari produkBerdasarkan pengamatan, tentang 5,7 : dari pedagang yang di'a'ancarai menyiapkan makanan mereka dalam kondisi yang higienis diberikan bah'a limbah cair adalah dibuang dekat dengan lapak 2;aileselassie et al, !13.

Standar hygiene  pekerja merupakan tulang punggung dari praktek baik   penanganan pangan, karena resiko utama kontaminasi pangan berasal dari  penangan 2pekerja3 pangan. 8rganisme bahaya ada dalam maupun pada tubuh  pekerja dapat berkembang sampai pada jumlah yang cukup untuk mengin&eksi, memberikan kondisi yang baik, dan kontak dengan makanan atau permukaan yang digunakan untuk menyiapkan makanan. Setiap perusahaan atau pekerja yang menyadari bah'a nama baik harus menempatkan penekanan yang memadai pada hygiene makanan untuk melindungi reputasinya dan kesehatan pelanggannya. Sangat disadari bah'a pengelolaan usaha pada sisi komersial lebih mudah dibandingkan dengan pengelolaan orang di dalam suatu usaha. Namun demikian di ba'ah ini akan dijelaskan kebutuhan dasar dari standar hygiene  personal0pekerja 2*ntara, !13.

Setiap usaha dalam penanganan, pengolahan dan distribusi bahan atau  produk pangan harus selalu disertai dengan usaha untuk memperoleh bahan atau  produk pangan yang bermutu baik bahan atau produk pangan yang bermutu serta

aman untuk dikonsumsi. Sebaliknya bila bahan atau produk pangan yang dihasilkan bermutu jelek perlu mendapatkan perhatian terutama jika si&at jelek  tersebut berupa si&at yang membahayakan kesehatan konsumen seperti menyebabkan penyakit dan beracun. "enghadapi si&at yang membahayakan kesehatan dari bahan atau produk pangan yang bermutu jelek ini maka hampir  semua negara memiliki undang#undang atau peraturan#peraturan yang melandasi 'arganya sebagai konsumen. Peraturan tersebut berlaku juga bagi bahan atau  produk pangan yang diimpor ke negara yang bersangkutan 2Sis'ati, !!/3.

(5)

9uang Produksi0ruang pengolahan makanan0dapur juga berperan penting dalam menentukan berhasil tidaknya upaya sanitasi makanan secara keseluruhan. (apur yang bersih dan dipelihara dengan baik akan merupakan tempat yang higienis sekaligus menyenangkan sebagai tempat kerja. (apur seperti itu juga dapat menimbulkan citra 2image3 yang baik bagi institusi yang bersangkutan. (ua hal yang menentukan dalam menciptakan dapur yang saniter adalah konstruksi dapur dan tata letak 2layout 3. (alam ruang pengolahan makanan harus ada  pemisahan &isik antara ruang bersih dan ruangan kotor, lokasi tidak dekat dengan  pemukiman padat, tidak di tengah sa'ah, tidak di daerah banjir0tergenang. ;al utama yang perlu diperhatikan dalam merencanakan dapur yang baik, adalah konstruksi bangunan yang anti tikus 2rodentproof 3. $ikus merupakan pemba'a 2carrier 3 mikrobia patogen, serta merusak bahan makanan selama penyimpanan. Lubang#lubang yang ada di dalam dapur yang dapat menjadi pintu keluar masuk  tikus harus ditutup dengan ka'at kasa 2(irektorat Pengolahan ;asil Pertanian, !!=3.

C. METODE PENELITIAN

1. $empat dan >aktu Penelitian

Praktikum mata kuliah Sanitasi Industri dan Pengolahan Limbah *cara  -Sanitasi Pekerja ini dilaksanakan pada hari 9abu, tanggal 16 (esember !1/ pada pukul 1.!!#17.!! >IB bertempat di Laboratorium 9ekayasa Proses Pengolahan Pangan dan hasil Pertanian, %akultas Pertanian ?ni@ersitas Sebelas "aret Surakarta . *lat

(6)

a. Bunsen  b. <a'an petri

c. Aunting d. Inkubator 

e. Kertas pembungkus &. Pembakar spirtus . Bahan

a. *ir kran untuk mencuci tangan  b. *lkohol

c. "edia *gar  d. Sabun

e. Sehelai rambut

/. <ara Kerja

a. Status Kebersihan $angan

(isiapkan tangan dengan perlakuan tanpa dicuci, dicuci dengan air, dengan sabun dan alkohol

(itempelkan  jari tangan 2sesuai  perlakuan3 pada permukaan media

selama / detik, lalu ditutup

$empelkan kembali tangan yang telah dicuci pada media yang

 berbeda

Setelah semua perlakuan selesai kemudian agar ca'an diinkubasi 2posisi $erbalik3 pada suhu !o<

(7)

Media agar cawan diinkubasi pada suhu 30oC selama 2 hari

Diamati pertumbuhan mikroba secara kualitatif 

 b. Status Kebersihan 9ambut

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 3.1;asil Pengamatan Status Kebersihan $angan dan 9ambut Pekerja  No Ke l Status Perlakuan Pertumbuhan mikroba 1 1 $angan $idak di cuci   6   

(icuci dengan air  

/ 4 

7 

(icuci dengan sabun 

5 = 

6 /

(icuci dengan alkohol 

4 1! 

= 7

9ambut

$idak dicuci  hari 

1! 11 

11 5

(icuci 

1 1 

Sumber ) Laporan Sementara Keterangan)

# ) $idak ada pertumbuhan mikroba  ) Sedikit pertumbuhan mikroba  ) Banyak pertumbuhan mikroba

 ) Sangat banyak pertumbuhan mikroba

(iamati pertumbuhan mikroba secara kualitati& 

(ipanaskan gunting sebentar dan diguakan untuk mencabut rambut yang kemudian diletakan diatas permukaan masing#masing

(8)

"enurut %*8 2!!13 tenaga penjamah makanan 2pekerja3 adalah setiap orang yang secara langsung menangani makanan baik yang dikemas maupun tidak, menangani peralatan makanan atau yang melakukan kontak  langsung dengan permukaan makanan. Sedangkan pengertian sanitasi merupakanupaya pencegahan terhadap kemungkinan bertumbuh dan  berkembangbiaknya jasad renik pembusuk dan patogen dalam makanan, minuman, peralatan dan bangunan yang dapat merusak pangan dan membahayakan manusia. Sanitasi juga dapat di jabarkan sebagai cara untuk pencegahan pencemaran terhadap makanan selama kegiatan  penanganan, pengolahan, penyimpanan dan distribusi. Sanitasi dilakukan dengan tujuan melindungi kesehatan masyarakat melalui pengurangan atau penghilangan cemaran dalam bahan makanan 2;ariadi dan (e'anti, !!=3.

Sanitasi pekerja juga ditetapkan oleh ?? no 6, $ahun 1==5 yang menyatakan bah'a orang perseorangan yang menangani secara langsung dan atau secara langsung berada dilingkungan kegiatan atau proses  produksi, penyimpanan, pengangkutan dan atau peredaran pangan 'ajib memenuhi persyaratan sanitasi. Persyaratan bagi pekerja yang penting adalah ) 213 Kesehatan yang baikC untuk mengurangi kemungkinan pekerja menjadi tempat penyimpanan bakteri patogen, 23 KebersihanC untuk  mengurangi kemungkinan penyebaran bakteri oleh pekerja, 23 Kemauan untuk mengerti tentang sanitasiC merupakan persyaratan agar program sanitasi berjalan dengan e&ekti& 2Denie, 1=4=3.

Pada praktikum kali ini dilakukan uji sanitasi pekerja secara kualitati& pada kebersihan tangan. *da empat perlakuan, yaitu tangan sebelum di cuci, tangan di cuci hanya dengan air, tangan di cuci dengan air dan sabun, dan tangan di cuci dengan alkohol. Pertama yaitu tangan tanpa dicuci, dilakukan dengan cara menempelkan terlebih dahulu  jari tangan pada permukaan media selama / detik setelah itu ca'an ditutup. Eang kedua yaitu jari tangan hanya di cuci dengan air, sebelumnya cuci

(9)

tangan dahulu dengan air dantempelkan  jari tangan pada ca'an yang  berisi media agar dan ca'an ditutup. Perlakuan ketiga yaitu jari tangan

dicuci dengan air dan sabun, sebelumnya jari tangan dicuci terlebih dahulu menggunakan air dan sabun dan tempelkan  jari tangan pada media dan tutup ca'an. Perlakuan terakhir yaitu cuci jari tangan dengan alkohol. Sebelumnya tangan dicuci dengan alkohol dan tempelkan  jari tangan  pada media dan tutup ca'an. Setelah semua perlakuan selesai inkubasi

ca'an 2posisi terbalik3 pada suhu !o< selama  hari dan lakukan  pengamatan. ?ntuk uji kebersihan rambut dilakukan terhadap rambutyang  baru dicuci dan rambut yang dicuci dua sebelumnya. Selanjutnya, rambut di ambil sehelai dengan munggunakan gunting, kemudian helaian rambut diletakkan diatas permukaan ca'an yang sudah berisi media agar. Setelah itu ca'an diinkubasi pada suhu !o< selama  hari dan diamati  pertumbuhan mikrobanya.

Setelah di inkubasi didapat hasil pada media terlihat pertumbuhan koloni mikroba pada perlakuan tangan tidak dicuci dan tangan dicuci dengan air didapatkan hasil ada banyak pertumbuhan koloni mikroba. (ari hasil praktikum didapatkan pertumbuhan mikroba yang berbeda#beda. Pada shi&t 1 dengan sampel tangan dengan perlakuan cara tanpa dicuci,  pertumbuhan mikroba kelompok 1 23 yang menunjukkan banyak   pertumbuhan mikroba. Pada sampel tangan dengan perlakuan cara dicuci

dengan air, pertumbuhan mikroba kelompok  23 yang menunjukkan  banyak pertumbuhan mikroba. Pada sampel tangan dengan perlakuan cara dicuci dengan sabun, pertumbuhan mikroba kelompok  23 yang menunjukkan sangat banyak pertumbuhan mikroba. Pada sampel tangan dengan perlakuan cara dicuci dengan alkohol, pertumbuhan mikroba kelompok / 23yang menunjukkan sangat banyak pertumbuhan mikroba. Pada sampel rambut dengan perlakuan cara tidak dicuci  hari,  pertumbuhan mikroba kelompok 7 23 yang menunjukkan banyak   pertumbuhan mikroba. Pada sampel rambut dengan perlakuan cara tidak 

(10)

dicuci hari ;, pertumbuhan mikroba kelompok 5 23 yang menunjukkan  pada kelompok 5 sedikit pertumbuhan mikroba.

Sedangkan Pada shi&t  dengan sampel tangan dengan perlakuan cara tanpa dicuci, pertumbuhan mikroba kelompok 6 23 yang menunjukkan sangat banyak pertumbuhan mikroba. Pada sampel tangan dengan perlakuan cara dicuci dengan air, pertumbuhan mikroba kelompok  4 23 yang menunjukkan sangat banyak pertumbuhan mikroba. Pada sampel tangan dengan perlakuan cara dicuci dengan sabun, pertumbuhan mikroba kelompok = 23 yang menunjukkan sangat banyak   pertumbuhan mikroba. Pada sampel tangan dengan perlakuan cara dicuci

dengan alkohol, pertumbuhan mikroba kelompok 1! 23 yang menunjukkan sedikit pertumbuhan mikroba. Pada sampel rambut dengan  perlakuan cara tidak dicuci  hari, pertumbuhan mikroba kelompok 11 2 3 yang menunjukkan banyak pertumbuhan mikroba. Pada sampel rambut dengan perlakuan cara tidak dicuci hari ;, pertumbuhan mikroba kelompok 1 23 yang menunjukkan banyaknya pertumbuhan mikroba.

  Pada shi&t 1 dengan perlakuan tangan dicuci dengan sabun dan dicuci dengan alkohol terdapat sangat banyak pertumbuhan koloni mikroba dibandingkan dengan tangan tidak dicuci dan di cuci dengan air. ;al ini terjadi penyimpangan, karena seharusnya perlakuan dicuci dengan sabun dan alkohol lebih steril dan kemungkinan sabun dan alkohol yang digunakan umur simpannya sudah lama yang mengakibatkan sabun dan alkohol bisa saja terkontaminasi. "enurut >allace 2!!63, penggunaan cairan sanitasi tangan berbentuk gel dan berbahan dasar alkohol lebih e&ekti& untuk mengurangi kontaminan yang terdapat di tangan karena  bakteri dapat dimatikan dengan alkohol. Dika dibandingkan dengan yang dibersihkan sabun dan air kurang e&ekti& untuk membunuh bakteri. <airan  pembersih tangan atau antiseptik dan mencuci tangan dengan sabun keduanya e&ekti& dalam membersihkan bakteri#bakteri tertentu. Karena alkohol tidak menghancurkan spora namun dengan sebelumnyamencuci tangan dengan sabun spora tersebut dapat terbasuh dari tangan dan dengan

(11)

 penambahan antiseptik maka akan lebih e&ekti& karena dapat menghilangkan bakteri yang ada di tangan.

  Pada perlakuan rambut tidak dicuci  didapatkan pertumbuhan  bakteri yang sedikit sedangkan pada perlakuan rambut dicuci malah mengalami pertumbuhan mikroba yang banyak. ;al tersebut terjadi dikarenakan kesalahan praktikan saat melakukan percobaan. Sampel yang digunakan bisa saja sudah tercemar oleh mikroorganisme lain dari luar  saat pengambilan sampel tersebut. "aka dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan urutan perlakuan mulai dari yang memiliki sangat  banyak mikroorganismenya sampai yang paling sedikit adalah sebagai  berikut) (i cuci dengan sabun dan alkohol 2memiliki sangat banyak   pertumbuhan mikroba3, tangan tanpa di cuci dan tangan dicuci 2memiliki  banyak pertumbuhan mikroba3, rambut dicuci 2memiliki banyak   pertumbuhan mikroba3, dan rambut tidak dicuci 2memiliki sedikit  pertumbuhan mikroba3.

Pada hasil praktikum shi&t  dengan perlakuan tangan tidak dicuci, di cuci dengan air dan dicuci dengan sabun malah memiliki pertumbuhan mikroba sangat banyak dan dengan perlakuan dicuci dengan alkohol  pertumbuhan mikrobanya sedikit. Dika dibandingkan dengan shi&t 1 hasilnya sangat bertolak belakang dan hasilnya sesuai dengan teori >allace 2!!63, yang menyatakan penggunaan cairan sanitasi tangan  berbentuk gel dan berbahan dasar alkohol lebih e&ekti& untuk mengurangi

kontaminan yang terdapat di tangan karena bakteri dapat dimatikan dengan alkohol. Sedangkan pada rambut dengan perlakuan tidak dicuci  hari dan dicuci di dapatkan hasil pertumbuhan yang banyak. ;al tersebut terjadi dikarenakan kesalahan praktikan saat melakukan percobaan, karena rambut yang kotor dan suhu rambut yang lembab dapat menjadi tempat  berkembangbiaknya bakteri. Selain itu juga karena keadaan laboratorium yang mungkin belum dibersihkan setelah penggunaan untuk analisis menggunakan nutrisi yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme.

(12)

$angan dan rambut sangat rentan terkena bakteri dan kapang karena udara kotor mudah menempel pada tangan dan rambut. $angan yang dicuci air belum tentu bersih karena air yang digunakan untuk  membersihkan banyak tercemar kuman dan bakteri sehingga perlu menggunakan bahan antiseptik untuk menghilangkan bakteri dan kapang yang menempel pada bagian kulit. 8leh karena itu higiene pekerja juga sangat penting diperhatikan, penelitian Lues 2!!53 menunjukkan bah'a  pekerja menyebabkan timbulnya bakteri seperti  E.coli, Staphylococcus aureus dan Salmonella. Staphylococcus aureus merupakan mikroba normal yang terdapat pada permukaan tubuh, seperti pada permukaan kulit, rambut, hidung, mulut dan tenggorokan. Begitu pula pada  permukaan tangan manusia atau pekerja. Staphylococcus aureus banyak 

mencemari pangan karena tindakan yang tidak higienis dalam penanganan  pangan 2*dams and "oss, 1==73.

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulam

(ari praktikum *cara  -Sanitasi Pekerja yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan )

13 Kebersihan pekerja pada pengolahan pangan untuk mengurangi kemungkinan penyebaran bakteri oleh pekerja terhadap makanan. 3 ?rutan hasil pengamatan shi&t 1 dari yang paling banyak 

kontaminannya sampai yang paling sedikit kontaminannya adalah di cuci dengan sabun dan alkohol, tangan tanpa di cuci dan tangan dicuci, rambut dicuci, dan rambut tidak dicuci.

3 ?rutan hasil pengamatan shi&t  dari yang paling banyak  kontaminannya sampai yang paling sedikit kontaminannya adalah tangan tanpa di cuci, tangan dicuci, tangan dicuci dengan sabun, tangan dicuci dengan alkohol, rambut dicuci, dan rambut tidak  dicuci.

/3 Pertumbuhan mikroba terbanyak dari kedua shi&t yaitu terdapat  pada perlakuan dicuci dengan sabun dan dicuci hari ;.

73 Pertumbuhan mikroba yang paling sedikit dari kedua shi&t yaitu dicuci dengan alkohol dan tidak dicuci selama  hari.

(13)

53 "ikroorganisme yang terdapat di tangan dan rambut adalah E.coli, Staphylococcus aureus danSalmonella. Staphylococcus aureus. . Saran

Sebaiknya jika ingin mengin&ormasikan alat atau bahan ba'aan yang ingin dipraktikumkan mohon jangan mendadak, tidak semua  bahan mudah dicari.

Gambar

Tabel 3.1 ;asil Pengamatan Status Kebersihan $angan dan 9ambut Pekerja

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Edyy Herjanto (1999:241), Safety Stock (SS) adalah persediaan yang dilakukan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan / barang, misalnya

8) Chloride , kandungan chloride yang tinggi didalam sistem dapat menyebabkan terjadinya korosi di material carbon steel (pada material SS dengan temperatur skin &gt; 100

In this second edition, you’ll also find greater detail on how to lay cabling, place wireless access points, configure computers (include Linux and Macs), share Internet connections,

Berdasarkan grafik 2 diperoleh bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada materi lompat jauh sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar yang cukup

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan Alat Peraga Sederhana Berbasis Teknologi Daur Ulang dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa pada materi vektor di SMKN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia dini dengan menggunakan media barang bekas.. Metode yang

Menurut Sunarto (1982), tanah yang terbentuk pada satuan beting gisik muda masih sangat muda, dan harnpir tanpa memperlihatkan perkembangan karena terganggu oleh

Mendorong pemerataan kesempatan kerja melalui upaya meningkatkan pembangunan pendidikan masyarakat Kepulauan Riau yang berkualitas dengan memperhatikan fasilitas dan