PRESENTASI KASUS
PRESENTASI KASUS
SKABIES
SKABIES
Oleh :
Oleh :
Faisal Gani Putra Arlond (11001!0"#$
Faisal Gani Putra Arlond (11001!0"#$
Pe%&i%&in' :
Pe%&i%&in' :
r
r) *
) *enni+
enni+ S,)KK+
S,)KK+ -)Kes
-)Kes
KEPANITERAAN K.INIK
KEPANITERAAN K.INIK
I.-U PEN*AKIT KU.IT AN KE.A-IN
I.-U PEN*AKIT KU.IT AN KE.A-IN
RSU
RSU AR/A
AR/AINANGUN
INANGUN
FAKU.TAS KEOKTERAN UNIERSITAS *ARSI
FAKU.TAS KEOKTERAN UNIERSITAS *ARSI
PERIOE ! ESE-BER 2 3 /ANUARI 01"
PERIOE ! ESE-BER 2 3 /ANUARI 01"
BAB I
PENA4U.UAN .atar Bela5an'
Di berbagai belahan dunia, laporan kasus skabies masih sering ditemukan pada keadaan lingkungan yang padat penduduk, status ekonomi rendah, tingkat pendidikan yang rendah dan kualitas kebersihan pribadi yang kurang baik atau cenderung jelek. Rasa gatal yang ditimbulkannya terutama waktu malam hari, secara tidak langsung juga ikut mengganggu kelangsungan hidup masyarakat terutama tersitanya waktu untuk istirahat tidur, sehingga kegiatan yang akan dilakukannya disiang hari juga ikut terganggu. Jika hal ini dibiarkan berlangsung lama, maka efisiensi dan efektifitas kerja menjadi menurun yang akhirnya mengakibatkan menurunnya kualitas hidup masyarakat.
Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi pada lapisan epidermis superficial terhadap Sarcoptes scabiei var hominis dan produknya. Penyakit kulit yang sangat mudah menular baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Karena sifatnya yang sangat menular, maka skabies ini populer dikalangan masyarakat padat. anyak faktor yang menunjang perkembangan dari penyakit ini, antara lain! sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas, kesalahan diagnosis, dan perkembangan dermografik serta ekologik.
BAB II
.APORAN KASUS A) Identitas Pasien
%ama Pasien ! &n. ' (mur ! )* &ahun Jenis Kelamin ! +akilaki Pekerjaan ! Pelajar-Santri 'gama ! slam
B) Ana%nesis Pasien
'utoanamnesis-alloanamnesis dengan pasien pada tanggal /0 Desember /*)1
1) Keluhan Uta%a
2atalgatal
) Ri6a7at Pen7a5it Se5aran'
Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RS(D 'rjawinangun bersama dengan ibunya. Pasien mengeluh gatal pada seluruh tubuh terutama di selasela jari tangan dan kaki, kedua siku tangan, penis, lengan, selangkangan, pusar dan seluruh tubuh. Keluhan ini dirasakan sejak / minggu yang lalu. 'walnya, kulit pasien berwarna kemerahan sebesar ujung jarum pentul. +alu muncul benjolan kecil kemerahan yang banyak, baik yang berisi cairan bening maupun tidak berisi cairan sama sekali. Pertama kali, Keluhan muncul di sela jari tangan kanan kemudian semakin banyak dan menyebar ke sela jari tangan kiri, punggung kedua tangan 3 kaki, dada, perut, sekitar kemaluan dan bokong.
Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan menyebabkan pasien sering terbangun hampir setiap malam. 2atal yang dirasakan membuat pasien menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan.
8) Ri6a7at Pen7a5it ahulu
4arisella "5$ D6 "$
#ipertensi "$
Riwayat alergi obat dan makanan disangkal.
Riwayat asthma "$, rhinitis alergi "$, urtikaria "$.
!) Ri6a7at Pen7a5it Keluar'a
Didalam keluarga pasien belum ada yang menderita penyakit yang sama, tetapi
pada lingkungan pesantren, banyak sekali teman sekamar pasien yang mengeluhkan keluhan yang sama.
3) Re9ie6 Siste%
7erebrospinal ! 7ompos 6entis
Kardio8askuler ! %yeri Dada "$, erdebardebar "$ Respiratorius ! atuk "$, Sesak nafas "$
2astrointestinal ! 6akan6inum dan ' nromal (rogenital ! 'K normal
6ukuloskeletal ! 2erakan baik 3 bebas, kekuatan 3 sensiti8itas dbn
) Pe%eri5saan Fisi5 1) Kondisi U%u%
Keadaan (mum ! aik
Kesadaran ! 7ompos 6entis 2i9i ! 7ukup
) ital Si'n
%adi ! :1 ;-menit, reguler Respirasi ! )1 ;-menit, reguler Suhu ! 'febris
8) Ke,ala
6ata ! Konjungti8a anemis "-$, Sklera kterik "-$ Dahi ! Dapat mengerutkan dahi simetris kanan dan kiri ibir ! Sianosis "$, Kering "$, Perot "$
<kstremitas ! Simetris, deformitas "$, akral hangat "5$, edema "$.
!) Status er%atolo'is
(KK Primer Patch hiperpigmentasi 3 eritema, papul 3 plak eritema, dan
8esikel
(KK Sekunder Skuama, dan ekskoriasi (kuran miliar hingga numular
) ia'nosis Bandin'
Prurigo ! biasanya berupa papulapapula yang gatal, predileksi pada bagian
ekstensor ekstremitas.
2igitan serangga ! biasanya jelas timbul sesudah gigitan serangga, efloresensinya
urtikaria papular.
E) ia'nosis Ker;a
Skabies
F) Tera,i (Penatala5sanaan$ a) To,i5al
Permetrin => krim dioleskan ke seluruh tubuh pada malam hari selama
minimal 1 jam, satu kali dalam seminggu.
&) Siste%i5
'nti histamin ! Klorfeniramin maleat / ; ) tablet
<) Edu5asi ,asien
Penggunaan krim harus seluruh tubuh, dari leher sampai ujung kaki dan
tangan pada malam hari. Setelah menggunakan krim, pasien tidak boleh terkena air selama 1 ? )/ jam.
@bat minum yang diberikan "klorfeniramin$ merupakan obat untuk meredakan
keluhan gatal dan akan menyebabkan rasa kantuk. Sehingga aktifitas yang beresiko mengelami kecelakaan "mis. erkendara$ harus dihindari setelah
mengkonsumsi obat ini.
Penyakit ini "skabies$ disebabkan oleh tungau dan sangat menular. Sehingga
orangorang terdekat pasien "dalam hal ini keluarga pasien$ harus ikut diterapi.
#indari penggunaan barang secara bersamaan "handuk, seprai, selimut,
bantal$ karena tungau berada ditempat tersebut.
6encuci bersih dan merebus handuk, seprai maupun baju penderita skabies,
kemudian menjemurnya hingga kering.
6enjaga kebersihan diri dan lingkungan tinggal.
G) PROGNOSIS
Auo 'd 8itam ! ad bonam Auo 'd functionam ! ad bonam Auo 'd cosmeticam ! ad bonam Auo 'd sanationam ! ad bonam
BAB III PE-BA4ASAN A) e=inisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh in8estasi dan sensitisasi terhadap tungau Sarcoptes scabiei 8arietas homini. Skabies disebut juga dengan the itch, pamaan itch, se8en year itch "diistilahkan dengan penyakit yang terjadi tujuh tahunan$. Di ndonesia scabies lebih dikenal dengan nama gudik, kudis, buduk, kerak, penyakit ampera, dan gatal agogo "Djuanda, /**0$.
B) Etiolo'i
Sarcoptes scabiei termasuk filum 'rthopoda , kelas 'rachnida, ordo 'ckarina, superfamili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei 8ar. hominis. Selain 8ar. hominis terdapat 8arietas lainnya, yaitu pada pada kambing dan babi "#andoko, /*)* 3 Stone et al, /**B$.
Secara morfologik, S. scabiei merupakan tungau kecil, berbentuk o8al, berpunggung cembung, dan bagian perutnya rata. &ungau ini bersifat translusen, dan tidak bermata. (kurannya yang betina berkisar antara BB* ? C=* mikron ; /=* ? B=* mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil, yakni /** ? /C* mikron ; )=* ? /** mikron. entuk dewasa mempunyai C pasang kaki, / pasang kaki di depan sebagai alat untuk melekat dan / pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir dengan
alat perekat "#andoko, /*)*$.
Siklus hidup tungau ini, yaitu! Setelah kopulasi "perkawinan$ yang terjadi di atas kulit, tungau jantan akan mati di dalam terowongan yang digali oleh yang tungau betina. &ungau betina yang telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum, dengan kecepatan /B milimeter sehari dan sambil meletakkan telurnya / atau C butir sehari sampai mencapai jumlah C* atau =*. entuk betina yang telah dibuahi ini dapat hidup sebulan lamanya. &elur akan menetas biasanya dalam waktu B= hari, dan menjadi lar8a yang mempunyai B pasang kaki. Setelah /B hari, lar8a akan menjadi nimfa yang mempunyai / bentuk, jantan dan betina, dengan C pasang kaki. Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara 1?)/ hari "#andoko, /*)* dan Stone et al., /**B$.
&elur menetas menjadi lar8a dalam waktu B?C hari, kemudian lar8a meninggalkan terowongan dan masuk ke dalam folikel rambut. Selanjutnya lar8a berubah menjadi nimfa yang akan menjadi parasit dewasa. &ungau skabies betina membuat liang di dalam epidermis, dan meletakkan telurtelurnya di dalam liang yang di tinggalkannya, sedangkan tungau skabies jantan hanya mempunyai satu tugas dalam kehidupannya yaitu kawin dengan tungau betina setelah melaksanakan tugas mereka masingmasing mereka akan mati "2rahamrown dan urns, /*)*$.
2ambar /. Siklus hidup skabies
) Pato'enesis
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi juga oleh penderita sendiri akibat garukan. 6asuknya S. scabiei ke dalam epidermis tidak segera memberikan gejala pruritus. Rasa gatal timbul ) bulan setelah infestasi primer serta adanya infestasi kedua sebagai manifestasi respons imun terhadap tungau maupun sekret yang dihasilkan terowongan di bawah kulit.
&ungau skabies menginduksi antibodi g< dan menimbulkan reaksi hipersensiti8itas tipe cepat. +esilesi di sekitar terowongan terinfiltrasi oleh selsel radang. +esi biasanya berupa eksim atau urtika, dengan pruritus yang intens, dan semua ini terkait dengan hipersensiti8itas tipe cepat. Pada kasus skabies yang lain, lesi dapat
berupa urtika, nodul atau papul, dan ini dapat berhubungan dengan respons imun kompleks berupa sensitisasi sel mast dengan antibodi g< dan respons seluler yang diinduksi oleh pelepasan sitokin dari sel &h/ dan-atau sel mast. Kemudian apabila lesi digaruk dapat timbul erosi, eskoriasi, krusta dan infeksi sekunder. 4esikel atau papul dapat ditemukan di ujung terowongan.
) ara Penularan (trans%isi$
Dalam waktu ) bulan sebelum terdiagnosis, pasien dengan skabies sudah dapat menulari orang yang sehat melalui kontak dengannya. Penularannya biasanya oleh Sarcoptes scabei betina yang sudah dibuahi atau kadangkadang oleh bentuk lar8a. 7ara penularan-transmisi skabies ada B, yaitu !
). Kontak langsung "kulit dengan kulit$, misalnya saat berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual.
/. Kontak tidak langsung "melalui perantara benda$, misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal, mainan, dan lainlain.
B. Dikenal juga Sarcoptes scabei 8ar animalis yang kadangkadang dapat menulari manusia, terutama pada orang yang memelihara hewan seperti anjing.
E) Klasi=i5asi
&erdapat beberapa bentuk skabies atipik yang jarang ditemukan dan sulit dikenal, sehingga dapat menimbulkan kesalahan diagnosis. eberapa bentuk tersebut antara lain !
1. Skabies pada orang bersih (scabies of cultivated)
entuk ini ditandai dengan lesi berupa papul dan terowongan yang sedikit jumlahnya sehingga sangat sukar ditemukan.
2. Skabies incognito
entuk ini timbul pada skabies yang diobati dengan kortikosteroid sehingga gejala dan tanda klinis membaik, tetapi tungau tetap ada dan penularan masih bisa terjadi. Skabies incognito sering juga menunjukkan gejala klinis yang tidak biasa, distribusi atipik, lesi luas dan mirip penyakit lain.
Pada bentuk ini lesi berupa nodus coklat kemerahan yang gatal. Nodus biasanya terdapat didaerah tertutup, terutama pada genitalia lakilaki, inguinal dan
aksila. Nodus ini timbul sebagai reaksi hipersenseti8itas terhadap tungau skabies. Pada nodus yang berumur lebih dari satu bulan tungau jarang ditemukan. Nodus mungkin dapat menetap selama beberapa bulan sampai satu tahun meskipun telah diberi pengobatan anti skabies dan kortikosteroid.
4. Skabies yang ditularkan melalui hewan
Di 'merika, sumber utama skabies adalah anjing. Kelainan ini berbeda dengan skabies manusia yaitu tidak terdapat terowongan, tidak menyerang sela jari dan genitalia eksterna. +esi biasanya terdapat pada daerah dimana orang sering kontak-memeluk binatang kesayangannya yaitu paha, perut, dada dan lengan. 6asa inkubasi lebih pendek dan transmisi lebih mudah. Kelainan ini bersifat sementara "C?1 minggu$ dan dapat sembuh sendiri karena S. scabiei var . binatang tidak dapat melanjutkan siklus hidupnya pada manusia.
5. Skabies %orwegia
Skabies %orwegia atau skabies krustosa ditandai oleh lesi yang luas dengan krusta skuama generalisata dan h!perkeratosis yang tebal. &empat predileksi biasanya kulit kepala yang berambut, telinga, bokong, siku, lutut, telapak tangan dan kaki yang dapat disertai distrofi kuku. erbeda dengan skabies biasa, rasa gatal pada penderita skabies %orwegia tidak menonjol tetapi bentuk ini sangat menular
karena jumlah tungau yang menginfestasi sangat banyak "ribuan$. Skabies %orwegia terjadi akibat defisiensi imunologik sehingga sistem imun tubuh gagal
membatasi proliferasi tungau dan dapat berkembang biak dengan mudah. ". Skabies pada bayi dan anak
+esi skabies pada anak dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk seluruh kepala, leher, telapak tangan, telapak kaki dan sering terjadi infeksi sekunder berupa impetigo, ektima sehingga terowongan jarang d itemukan, sedangkan pada bayi lesi di muka sering terjadi.
#. Skabies terbaring di tempat tidur "bed ridden$
Penderita penyakit kronis dan orang tua yang terpaksa harus tinggal ditempat tidur dapat menderita skabies yang lesinya terbatas.
F) Ga%&aran Klinis
'da C tanda cardinal "#andoko, /*)*$ !
). $ruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena akti8itas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.
/. Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok, misalnya dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. egitu pula dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya, sebagian besar tetangga yang berdekatan akan diserang o leh tungau tersebut. Dikenal keadaan hiposensitisasi yang seluruh anggota keluarganya terkena, walaupun mengalami infestasi tungau, tetapi tidak memberikan gejala. Penderita ini bersifat sebagai pembawa "carrier $.
B. 'danya terowongan "kunikulus$ pada tempattempat predileksi yang berwarna putih atau keabuabuan, berbentuk garis lurus atau berkelok dengan ratarata panjang ) cm, pada ujung terowongan ini ditemukan papul atau vesikel . Jika
timbul infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimarf " pustule ekskoriasi dan lainlain$. &empat predileksinya biasanya merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis, yaitu selasela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar , siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mammae "wanita$, umbilicus bokong, genitalia eksterna "pria$ dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki.
C. 6enemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostic. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.
Diagnosis dapat dibuat dengan menemukan / dari C tanda cardinal tersebut. &erdapat dua tipe utama lesi kulit pada skabies, yaitu terowongan dan ruam "2rahamrown dan urn, /**=$, yaitu!
). &erowongan terutama ditemukan pada tangan dan kaki bagian samping jari tangan dan jari kaki, selasela jari, pergelangan tangan dan punggung kaki /. Ruam skabies berupa erupsi papula kecil yang meradang, yang
terutama terdapat di aksila umbilikus dan paha. Ruam adalah reaksi alergi dari tubuh terhadap tungau.
G) ia'nosis
Diagnosis klinis ditetapkan berdasarkan anamnesis yaitu adanya pruritus nokturna dan erupsi kulit berupa papul, 8esikel, dan pustule di tempat predileksi, distribusi lesi yang khas, terowonganterowongan pada predileksi, adanya penyakit yang sama pada orangorang sekitar.
6enurut 6urtiastutik "/**=$ diagnosis pasti skabies ditegakkan dengan ditemukannya tungau melalui pemeriksaan mikroskop, yang dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain!
1. Kerokan kulit
Kerokan kulit dilakukan dengan mengangkat atap terowongan atau papula menggunakan scalpel nomor )=. Kerokan diletakkan pada kaca objek, diberi minyak mineral atau minyak imersi, diberi kaca penutup dan dengan pembesaran /* atau )** dapat dilihat tungau, telur atau fecal pellet.
2. 6engambil tungau dengan jarum
Jarum dimasukkan ke dalam terowongan pada bagian yang gelap "kecuali pada orang kulit hitam pada titik yang putih$ dan digerakkan tangensial. &ungau akan memegang ujung jarum dan dapat diangkat keluar.
3. <pidermal sha8e biopsy
6enemukan terowongan atau papul yang dicurigai antara ibu jari dan jari telunjuk, dengan hatihati diiris puncak lesi dengan scalpel nomor yang )= dilakukan sejajar dengan permukaan kulit. iopsi dilakukan sangat superfisial sehingga tidak terjadi perdarahan dan tidak perlu anestesi. Spesimen diletakkan pada gelas objek lalu
ditetesi minyak mineral dan diperiksa dengan mikroskop.
4. Kuretase terowongan
Kuretase superfisial mengikuti sumbu panjang terowongan atau puncak papula kemudian kerokan diperiksa dengan mikroskop, setelah diletakkan di gelas objek dan ditetesi minyak mineral.
5. &es tinta urowi
Papul skabies dilapisi dengan tinta pena, kemudian segera dihapus dengan alkohol, maka jejak terowongan akan terlihat sebagai garis yang karakteristik, berbelokbelok, karena ada tinta yang masuk. &es ini tidak sakit dan dapat dikerjakan pada anak dan pada penderita yang nonkooperatif.
". &etrasiklin topikal
+arutan tetrasiklin dioleskan pada terowongan yang dicurigai. Setelah dikeringkan selama = menit kemudian hapus larutan tersebut dengan isopropilalkohol. &etrasiklin akan berpenetrasi ke dalam melalui stratum korneum dan terowongan akan tampak dengan penyinaran lampu wood, sebagai garis linier berwarna kuning kehijauan sehingga tungau dapat ditemukan.
#. 'pusan kulit
Kulit dibersihkan dengan eter, kemudian diletakkan selotip pada lesi dan diangkat dengan gerakan cepat. Selotip kemudian diletakkan di atas gelas objek "enam buah dari lesi yang sama pada satu gelas objek$ dan diperiksa dengan mikroskop.
%. iopsi plong " punch biops!)
iopsy berguna pada lesi yang atipik, untuk melihat adanya tungau atau telur. Eang perlu diperhatikan adalah bahwa jumlah tungau hidup pada penderita dewasa hanya sekitar )/, sehingga biopsi berguna bila diambil dari lesi yang meradang. Secara umum digunakan punch biops! tetapi biopsy mencukur epidermis adalah lebih sederhana dan biasanya dilakukan tanpa anestetik local pada penderita yang tidak kooperatif.
4) ia'nosis Bandin'
Skabies dapat mirip berbagai macam penyakit sehingga disebut juga F&he great imitator'. Diagnosis banding skabies meliputi hampir semua dermatosis dengan keluhan pruritus, yaitu dermatitis atopik, dermatitis kontak, prurigo, urtikaria popular, pioderma, pedikulosis, dermatitis herpetiformis, ekskoriasineurotik, liken planus, penyakit Darier, gigitan serangga, mastositosis, urtikaria, dermatitis eksematoid infeksiosa, pruritis karena penyakit sistemik, dermatosis pruritik pada kehamilan, sifilis dan 8askulitis.
I) Tera,i
&erapi skabies harus segera dilakukan setelah penegakan diagnosis. Penundaan terapi dapat menyebabkan infestasi tungau yang semakin banyak dan kemungkinan peningkatan keparahan gejala.
eberapa obat skabies yang biasa dipakai antara lain ! ). Kri% Per%etrin " <limite, 'cticin$,
Suatu skabisid berupa piretroid sintesis yang efektif pada manusia dengan
toksisitas rendah. Krim permetrin ditoleransi dengan baik, diserap minimal dan tidak diabsorbsi sistemik, serta dimetabolisasi dengan cepat.
@bat ini merupakan terapi pilihan lini pertama rekomendasi dari 7D7 untuk
terapi tungau tubuh. Penggunaan obat ini biasanya pada sediaan krim dengan kadar )> untuk terapi tungau pada kepala dan kadar => untuk terapi tungau tubuh.
7ara pemakaiannya dengan dioleskan pada seluruh area tubuh dari leher ke
bawah dan dibilas setelah 1)C jam.ila diperlukan, pengobatan dapat diulang setelah =G hari kemudian.
Permethrin memiliki angka kesembuhan hingga :G,1> jika dibandingkan
dengan penggunaan i8ermectin yang memiliki angka kesembuhan G*>. &etapi penggunaan / dosis i8ermectin selama / minggu memiliki keefektifan sama dengan permethrin.
<fek samping yang sering timbul adalah rasa terbakar dan yang jarang adalah
dermatitis kontak dengan derajat ringan sampai sedang.
) .indane
)> "gammaben9en heksaklorida$, merupakan pilihan terapi lini kedua
+indane memiliki angka penyembuhan hingga :1> dan diabsorbsi secara
sistemik pada penggunaan topikal terutama pada kulit yang rusak. Sediaan obat ini biasanya sebanyak 0* mg.
7ara pemakaiannya adalah dengan dioleskan dan dibiarkan selama 1 jam.
Sama seperti pada permetrin, kadang diperlukan pengolesan ulang ) minggu setelah terapi pertama. Salah satu kekurangan obat ini adalah absorbsi secara sistemik terutama pada bayi, anak dan orang dewasa dengan kerusakan kulit yang luas.
+indane memiliki efek samping yaitu toksik pada sistem saraf pusat dengan
keluhan utama kejang. +indane sebaiknya tidak digunakan untuk bayi, anak dibawah / tahun, dermatitis yang meluas, wanita hamil atau menyusui, penderita yang pernah mengalami kejang atau penyakit neurologi lainnya.
8) Sul=ur
Diresepkan sebagai sulfur presipitat "0>$ dalam petrolatum. Sulfur dipakai
saat malam hari selama B malam dan dibersihkan secara menyeluruh /C jam terakhir.
Kekurangannya adalah sulfur berbau, meninggalkan noda dan berminyak,
mengiritasi, membutuhkan pemakaian berulang, namun relatif aman, efektif dan tepat untuk bayi berumur kurang dari / bulan dan selama kehamilan atau menyusui.
!) Ben>il &en>oat 3?
6erupakan produk alamiah, yang disebut juga balsam Peru ini merupakan
skabisid kerja cepat yang efektif terhadap semua stadium namun tidak dijual bebas. Penggunaannya diberikan setiap malam selama B kali. @bat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi dan kadangkadang makin gatal setelah dipakai. en9yl ben9oate memiliki keefektifan yang sama dengan lindane.
&idak cukup efektif untuk mengobati skabies. Krim ini memiliki dua efek
yaitu anti scabies dan anti gatal. Kualitas krim ini dibawah permetrin dan efekti8itasnya setara dengan ben9yl ben9oat atau sulfur.
/) Pro'nosis
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta syarat pengobatan dan menghilangkan faktor prediposisi "antara lain higiene$, maka penyakit ini dapat diberantas dan memberikan prognosis yang baik. @leh karena manusia merupakan penjamu "hospes$ definitif, maka apabila tidak diobati dengan sempurna, Sarcoptes scabiei akan tetap hidup tumbuh pada manusia.
KESI-PU.AN
a$ Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau Sarcoptes scabiei 8arietas hominis. Penyakit ini terdapat di seluruh dunia dan menempati urutan keB dari )/ penyakit kulit tersering di ndonesia.
b$ &ungau Sarcoptes scabiei membuat terowongan pada lapisan tanduk kulit dengan siklus hidup dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu 1)/ hari. &ungau dapat menular melalui kontak langsung dan tidak langsung.
c$ Sarcoptes scabiei menyebabkan reaksi kulit berupa eritem, papul atau 8esikel pada kulit. Kemudian apabila lesi digaruk dapat timbul erosi, eskoriasi, krusta dan infeksi sekunder. d$ &erdapat bentuk skabies lainnya antara lain ! skabies nodula, skabies incognito, skabies
pada bayi, skabies norwegia, dan skabies pada penderita #4-'DS "biasanya skabies berkrusta dan menyerang wajah, kulit dan kuku$.
e$ 2ejala klinis skabies meliputi C tanda kardinal yaitu !
Pruritus nokturnal.
6enyerang secara kelompok.
'danya terowongan pada tempattempat predileksi. 6enemukan tungau.
f$ Diagnosis klinis ditetapkan berdasarkan anamnesis adanya tandatanda kardinal. Diagnosis pasti ditegakan dengan ditemukannya tungau.
g$ Penatalaksanaan untuk skabies yang sering digunakan antara lain !
Krim permetrin "elimite, acticin$
+indane )> "gammaben9en heksaklorida$ Sulfur presipitat 0>
en9il ben9oat /=> Krim krotamiton "eura;$
h$ +esilesi yang memberikan rasa gatal setelah tungau mati memerlukan pemberian antihistamin, dan jika didapatkan superinfeksi oleh bakteri harus diberikan antibiotik.
AFTAR PUSTAKA
). #andoko, R. Skabies. n ! Djuanda, '. #am9ah, %. 'isah, S. lmu Penyakit Kulit Dan Kelamin <disi Kelima. Jakarta ! Hakultas Kedokteran (ni8ersitas ndonesia. /*)* ! )):)//
/. Djuanda, '., 6ochtar #am9ah, Siti 'isah. /*)*. $en!akit $arasit eani. *alam + ,lmu $en!akit -ulit dan -elamin. <disi Keenam. 7etakan Pertama. Jakarta ! adan
Penerbit Hakultas Kedokteran (ni8ersitas ndonesia.
B. Sungkar S. Skabies. Jakarta ! Eayasan Penerbitan katan Dokter ndonesia. )::= ! )/=
C. 6urtiastutik D. uku 'jar nfeksi 6enular Seksual ! Skabies. <disi ). Surabaya ! 'irlangga (ni8ersity Press. /**= ! /*//*1
=. Stone, S.P, Scabies and Pedikulosis, in! Hreedberg, et al . it/patrick0s *ermatolog! ,neneral edicine " th edition. 4olume ). 6c2raw#ill Professional. /**B