LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
TUMOR MAMAE
TUMOR MAMAE
OLEH OLEHI GUSTI AYU SRI PARWATI I GUSTI AYU SRI PARWATI
P07120216028 P07120216028 KELAS 3A KELAS 3A SMT V SMT V
KEMENTERIAN KEEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
POLITEKNIK
KESEHA
KESEHA
T
T
AN
AN
DENP
DENP
ASAR
ASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR MAMAE
A. Pe!e"#$%
Tumor mammae adalah adanya ketidakseimbangan yang dapat terjadi pada suatu sel / jaringan di dalam mammae dimanba ia tumbuh secara liar dan tidak bias dikontol
( Dr.Iskandar,2007 !acam tumor mammae ". Tumor jinak
#anya tumbuh membesar , tidak terlalu berbahaya dan tidak menyebar keluar jaringan 2. Tumor ganas
$angker adalah sel yang telah kehilangn kendali danb mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan tidak %ajar , lair , dan kerap kali menyebar jauh ke sel jaringan lain serta merusak
B. E#$&'&!$
&enyebab keganasan pada payudara masih belum jelas, tetapi ada beberapa 'aktor yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu )irus, 'aktor lingkungan, 'aktor
hormonal, dan 'amilial
". *sia , resiko tinggi pada usia diatas +0 tahun 2. i%ayat keluarga ,
+. i%ayat menstrual, -. i%ayat kesehatan,
. !enikah tapi tidak melahirkan anak,
. i%ayat reproduksi melahirkan anak pertama diatas + tahun, 7. Tidak menyusui,
. !enggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan terapi estrogen, 1. Terapi radiasi terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen,
"0. besitas, li'e style,
(. P%#&)$*$&'&!$
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan cirri3ciri4 proli'erasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya. 5eoplasma yang maligna terdiri dari sel3sel kanker yang menunjukkan proli'erasi yang tidak
terkendali yang mengganggu 'ungsi jaringan normal dengan mengin'iltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ3organ yang jauh.
Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya. #ampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi trans'ormasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel3sel ganas di antar sel3sel normal.
&roses jangka panjang terjadinya kanker ada - 'ase4 ". 6ase induksi4 "3+0 tahun
ampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi bourgeois lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia.
$ontak dengan karsinogen membutuhkan %aktu bertahun3tahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. #al ini tergantung dari si'at, jumlah, dan konsentrasi
8at karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya 8at38at karsinogen atau ko3karsinogen lain, kerentanan jaringan dan indi)idu.
2. 6ase in situ4 "3 tahun
&ada 'ase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre3cancerous yang bisa ditemukan di ser)iks uteri, rongga mulut, paru3paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
+. 6ase in)asi
el3sel menjadi ganas, berkembang biak dan mengin'iltrasi meleui membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta lim'e.
9aktu antara 'ase ke + dan ke - berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapa tahun. -. 6ase diseminasi4 "3 tahun
:ila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat3tempat lain bertambah.
D. T%+% D% Ge,%'%
". :enjolan yang dapat dipalpasi 2. :iasanya sedikit nyeri
+. $ebanyakan sering ditemukan pada kuadran atas luar -. abas pada putting susu
. etraksi putting . $ulit berlesung 7. ;dema
. &erubahan pada kontur payudara 1. <denopati aksila
"0. 5yeri tulang "". ;'usi pleura
E. K&-'$/%*$
$omplikasi potensial dari =a payudara adalah lim'ederma. #al ini terjadi jika saluran lim'e untuk menjamin aliran balik lim'e ke sirkulasi umum tidak ber'ungsi dengan adekuat. >ika nodus eksilaris dan sistem lim'e diangkat, maka sistem kolateral dan aksilaris harus mengambil alih 'ungsi mereka.
!etastasis di parenkhim paru pada rontgenologis memperlihatkan gambaran coin lesionyang multiple dengan ukuran yang bermacam3macam. !etastatis ini seperti pula mengenai pleura yang dapat mengakibatkan pleural effusion.
!etastatis ketulang )ertebra akan terlihat pada gambaran rontgenologis sebagai gambaran obteolitik/destruk, yang dapat pula menimbulkan 'raktur patologis berupa 'raktur kompresi.
". !etastatis melalui istem )ena 4
!etastatis tumor ganas payudara melalui sistem )ena, akan menyebabkan terjadinya metastatis ke paru3paru dan organ3organ lain. <kan tetapi dapat pula terjadi metastasis ke
)ertebra secara langsung, melalui )ena3)ena kecil yang bermura ke ). interkostalis, dimana ). interkostalis ini akan bermuara ke dalam )ertebralis. ?. !ammaria interna merupakan jalan utama metastatis tumor ganas payudara ke paru3paru melalui sistem )ena.
2. !etastatis tumor ganas payudara melalui sistem lim'e 4
!etastatis melalui sistem lim'e ini pertama kali akan mengenai kelenjar getah bening regional.
a !etastatis utama karsinoma mamma melalui lim'e adalah ke kelenjar getah bening aksila. &ada stadium tertentu, biasanya kelenjar aksila inilah yang terkena.
b !etastatis ke kelenjar getah bening sentral (Central nodes kelenjar getah bening sentral ini merupakan kelenjar getah bening yang tersering terkena metastatis. !enurut beberapa penyelidikan, hampir 10@ metastatis kekelenjar aksila adalah kekelenjar getah bening
sentral.
c !etastasis kekelenjar getah bening interpektoral ( Rotter s nodes
d !etastasis ke kelenjar getah bening sub kla)ikula
e !etastatsis kekelenjar getah bening mammaria eksterna. !etastasis ke kelenjar getah bening ini adalah paling jarang terjadi dibanding dengan kelenjar3kelenjar getah bening
aksila lainnya.
' !etastatsis kekelenjar getah bening aksila kontralateral. >alan metastatsis ke kelenjar getah bening kontralateral sampai saat ini belum jelas. :ila metastatasis tersebut melalui saluran lim'e kulit, sebelum sampai ke aksila akan mengenai payudara kontralateral lebih dulu. &adahal pernah ditemukan kasus dengan !etastasis ke kelenjar aksila kontra lateral tanpa !etastasis ke payudara kontralateral. Diduga jalan metastasis tersebut melalui deep lymphatic fascial plexus diba%ah payudara kontralateral, melalui kolateral lim'atik.
g !etastatsis kekelenjar getah bening suprakla)ikula
:ila !etastasis karsinoma mamma telah sampai kekelenjar getah bening subkla)ikula, ini berarti bah%a metastasis tinggal +3- cm dari grand central lim'atik terminus yang terletak dekat pertemuan ). subkla)ikula dan ). jugularis interna. :ila sentinel nodes yang terletak disekitar grand central lim'tik terminus telah terkena metastasis, dapat terjadi statis aliran lim'e, sehingga bisa terjadi aliran membalik, menuju kekelenjar getah bening suprakla)ikula, dan terjadi metastasis kekelenjar tersebut. &enyebaran ini disebut sebagai
penyebaran tidak langsung. Dapat pula terjadi penyebaran ke kelenjar subkla)ikula secara langsung ke kelenjar subkla)ikula tanpa melalui sentinel nodes.
h !etastasis ke kelenjar getah bening mammaria interna
!etastasis ke kelenjar getah bening mammaria interna ternyata lebih sering dari yang di duga. :iasanya terjadi pada karsinoma mamma di sentral dan k%adran medial. Dan biasanya terjadi setelah !etastasis ke aksila.
i !etastasis ke hepar
elain melalui sistem )ena, ternyata dapat terjadi karsinoma mamma ke hepar melalui sistem lim'e. $eadaan ini terjadi bila tumor terletak ditepi bagian ba%ah payudara. !etastasis melalui sistem lim'e yang jalan bersama3sama )asa epigastrika superior. :ila terjadi !etastasis ke kelenjar preperikardial, akan terjadi stasis aliran lim'e, dan terjadi aliran balik lim'e ke hepar, dan terjadi metastasis ke hepar.
. K'%*$)$/%*$ TNM (% M%-%e
". Tumor primer (T
a. TA 4 Tumor primer tidak dapat ditentukan b. To 4 Tidak terbukti adanya tumor primer
c. Tis 4 3 $anker in situpaget dis pada papila tanpa teraba tumor 3 kanker intraduktal atau lobuler insitu
3 penyakit raget pada papila tanpa teraba tumor d. T" 4 Tumor B 2 cm 3 T"a 4 Tumor B 0, cm 3 T"b 4 Tumor 0, " cm 3 T"c 4 Tumor " 2 cm e. T2 4 Tumor 2 cm '. T+ 4 Tumor diatas cm
g. T- 4 Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thoraA atau kulit.
Dinding dada termasuk kosta, otot interkosta, otot seratus anterior, tidak termasuk otot pektoralis
o T-b 4 ;dema kulit, ulkus, peau d orange, nodul satelit pada daerah payudara yang
sama
o T-c 4 T-a dan T-b
o T-d 4 karsinoma in'lamatoris mastitis karsinomatosis
2. 5odus lim'e regional (5
a. 5A 4 &embesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan b. 50 4 Tidak teraba kelenjar aksila
c. 5" 4 Teraba pembesaran kelenjar aksila homolateral yang tidak melekat.
d. 52 4 Teraba pembesaran kelenjar aksila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya.
e. 5+ 4 Terdapat pembesaran kelenjar mamaria interna homolateral +. !etastas jauh (!
a. !A 4 !etastase jauh tidak dapat ditentukan b. !0 4 Tidak ada metastase jauh
c. !" 4 Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subkla)ikula
G. Pee#% S#%+$- (% M%-%e
". tadium 0 4 kanker insitu dimana sel3sel kanker berada pada tempatnya didalam payudara yang normal.
2. tadium I 4 tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm dan belum menyebar keluar payudara.
+. tadium IIa 4 tumor dengan garis tengah 23 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.
-. tadium IIb 4 tumor dengan garis tengah lebih besar dari cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.
. tadium IIIa 4 tumor dengan garis tengah kurang dari cm dan menyebar ke kelenjar getah bening ketiak disertai perlekatan satu sama lain.
. tadium IIIb 4 tumor telah menyusup keluar payudara, yaitu ke dalam kulit payudara atau dinding dada.
H. Pe-e"$/*%% e,%!
". Caboratorium 4 a. !or'ologi sel darah b. Caju endap darah
c. Tes 'aal hati
d. Tes tumor marker (carsino ;mbrionyk <ntigen/=;< dalam serum atau plasma e. &emeriksaan sitologik
&emeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang keluar spontan dari putting payudara, cairan kista atau cairan yang keluar dari ekskoriasi
2. !ammagra'i
&engujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi secara dini. !emperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap a%al. !ammogra'i pada masa menopause kurang berman'aat karean gambaran kanker diantara jaringan kelenjar kurang tampak.
+. *ltrasonogra'i
:iasanya digunakan untuk mndeteksi luka3luka pada daerah padat pada mammae ultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit dengan kista. kadang3kadang tampak kista sebesar sampai 2 cm.
-. Thermography
!engukur dan mencatat emisi panas yang berasal dari mammae atau mengidenti'ikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena peningkatan suplay darah dan penyesuaian
suhu kulit yang lebih tinggi. . erodiography
!emberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara pembuluh3pembuluh darah dan jaringan yang padat. !enyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor.
. :iopsi
*ntuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas, dengan cara pengambilan massa. !emberikan diagnosa de'initi' terhadap massa dan berguna klasi'ikasi
histogi, pentahapan dan seleksi terapi. 7. =T. can
. &emeriksaan hematologi
Eaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel3sel tumor pada peredaran darah dengan sendimental dan sentri'ugis darah.
I. Pe%#%'%/*%%%
". &embedahan
a. !astektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran
!ulai dari lumpektomi sampai pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena sampai kuadranektomi (pengangkatan seperempat payudara, pengangkatan atau pengambilan contoh jaringan dari kelenjar lim'e aksila untuk penentuan
stadium radiasi dosis tinggi mutlak perlu (0003000 rad. b. !astektomi total
Dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara, semua kelenjar lim'e dilateral otocpectoralis minor.
c. !astektomi radikal yang dimodi'ikasi
eluruh payudara, semua atau sebagian besar jaringan aksila d. !astektomi radikal
eluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor diba%ahnya, seluruh isi aksila. e. !astektomi radikal yang diperluas
ama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar lim'e mamaria interna. 2. 5on pembedahan
a. &enyinaran
&ada payudara dan kelenjar lim'e regional yang tidak dapat direseksi pada kanker lanjut pada metastase tulang, metastase kelenjar lim'e ,aksila, kekambuhan tumor local atau regional
setelah mastektomi. b. $emoterapi
<dju)an sistematik setelah mastektomi paliati' pada penyakit yang lanjut. c. Terapi hormon dan endokrin
$anker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, antiestrogen, co'erektomi adrenalektomi hipo'isektomi.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
&engkajian pada klien dengan kanker payudara menurut Doenges, !arilynn ; (2000 diperoleh data sebagai berikut4
". <kti'itas/istirahat4
Fejala4 kerja, akti'itas yang melibatkan banyak gerakan tangan/pengulangan, pola tidur (contoh, tidur tengkurap.
2. irkulasi
Tanda4 kongesti' unilateral pada lengan yang terkena (sistem lim'e. +. !akanan/cairan
Fejala4 kehilangan na'su makan, adanya penurunan berat badan. -. Integritas ;go
Fejala4 stresor konstan dalam pekerjaan/pola di rumah. tres/takut tentang diagnosa, prognosis, harapan yang akan datang.
. 5yeri/kenyamanan
Fejala4 nyeri pada penyakit yang luas/metastatik (nyeri lokal jarang terjadi pada keganasan dini. :eberapa pengalaman ketidaknyamanan atau perasaan lucu pada jaringan payudara. &ayudara berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya mengindikasikan penyakit 'ibrokistik.
. $eamanan
Tanda4 massa nodul aksila. ;dema, eritema pada kulit sekitar. 7. eksualitas
Fejala4 adanya benjolan payudara, perubahan pada ukuran dan kesimetrisan payudara. &erubahan pada %arna kulit payudara atau suhu, rabas puting yang tak biasanya, gatal, rasa terbakar atau puting meregang. i%ayat menarke dini (lebih muda dari usia "2
tahun, menopause lambat (setelah 0 tahun, kehamilan pertama lambat (setelah usia + tahun. !asalah tentang seksualitas/keintiman.
Tanda4 perubahan pada kontur/massa payudara, asimetris. $ulit cekung, berkerut, perubahan pada %arna/tekstur kulit, pembengkakan, kemerahan atau panas pada payudara. &uting retraksi, rabas dari puting (serosa, serosangiosa, sangiosa, rabas berair
meningkatkan kemungkinan kanker, khususnya bila disertai benjolan. . &enyuluhan/pembelajaran
Fejala4 ri%ayat kanker dalam keluarga (ibu, saudara %anita, bibi dari ibu atau nenek. $anker unilateral sebelumnya kanker endometrial atau o)arium.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
". 5yeri akut berhubungan dengan agen cedera 'isik (prosedur bedah.
2. $etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan asupan diet kurang.
+. $erusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi 'isik. -. De'isiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang in'ormasi. . ,isiko in'eksi dibuktikan dengan prosedur in)asi'.
(. INTERVENSI KEPERAWATAN N&. D$%!&*%
Kee"%%#%
1. 5yeri akut berhubungan dengan agen cedera 'isik (prosedur bedah NO( 4 Pain level Pain control Comfort level K"$#e"$% H%*$' a. !ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik non'armakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan
b. !elaporkan bah%a nyeri berkurang dengan
menggunakan managemen nyeri
c. !ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, 'rekuensi dan tanda nyeri
d. !enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
NI(4
P%$ -%%!e-e#
a. Cakukan pengkajian nyeri secara komprehensi' termasuk lokasi, karakteristik, durasi, 'rekuensi, kualitas dan 'aktor presipitasi
b. bser)asi reaksi non)erbal dari ketidaknyamanan
c. $ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
d. $urangi 'aktor presipitasi nyeri e. <jarkan tentang teknik
non'armakologi (relaksasi napas dalam
'. Tingkatkan istirahat
g. :erikan analgetik untuk mengurangi nyeri
2 $etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan
dengan asupan diet kurang
NO(
". 5utritional status 4 'ood and 'luid intake
2. 5utritional status 4 nutrient intake
+. 9eight control
K"$#e"$% 5%*$' 4
". <danya peningkatan berat badan sesuai
dengan tujuan
2. :erat badan ideal sesuai dengan tinggi badan +. !ampu
NI(
N#"$#$& M%%!e-e#
". $aji adanya alergi makanan 2. $olaborasi dengan ahli gi8i
untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
+. <njurkan pasien untuk meningkatkan intake 6e
-. <jnjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan )itamin =
. :erikan substansi gula
mengidenti'ikasikan kebutuhan nutrisi
-. Tidak ada tanda tanda malnutrisi
. !enunjukkan
peningkatan 'ungsi pengecapan dari
menelan
. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
mencegah konstipasi
7. <jarkan pasien bagaimana membuat catatan makan harian . !onitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
1. :erikan in'ormasi tentang kebutuhan nutrisi
"0. $aji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
N#"$#$& M&$#&"$!
". :: pasien dalam batas normal 2. !onitor adanya penurunan :: +. !onitor tipe dan jumlah yang
biasanya dilakukan
-. !onitor interaksi anak atau orang tua selama makan
. !onitor lingkungan selama makan
. >ad%alkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
7. !onitor kulit kering dan peubahan pigmentasi
. !onitor turgor kulit
1. !onitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
"0. !onitor mual dan muntah "". !onitor kadar albumin, total
protein, #b dan kadar #t
"2. !onitor pertumbuhan dan perkembangan
"+. !onitor, pucat, kemerahan dan kekeringan jaringan konjungti)a
nutrisi
". =atat adanya edema, hiperemik , hipertonik papilla lidah dan ca)itas
". =atat jika lidah ber%arna magenta scarlet. + $erusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi 'isik. ". NO(
". Tissue integrity 4 skin and mucous
2. 9ound healing 4 primary and secondary intention
K"$#e"$% 5%*$' 4
". &er'usi jaringan normal 2. Tidak ada tanda tanda
in'eksi
+. $etebalan dan tekstur jaringan normal
-. !enunjukkan pemahanan dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cidera berulang
. !enunjukkan terjadinya proses penyembuhan luka
NI(
P"e**"e 'e" "ee#$& &+ %"e
". <njurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
2. >aga kulit agar tetap bersih dan kering
+. !obilisasi pasien (ubah posisi pasien tiap 2 jam sekali
-. !onitor kulit akan adanya kemerahan
. leskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan
. !onitor akti)itas dan mobilisasi pasien
7. !onitor status nutrisi pasien . !emandikan pasien dengan
sabun dan air hangat
1. bser)asi luka 4 lokasi, dimesnsi, kedalam luka, jaringan nekrotik, tanda
tanda in'eksi local, 'ormasi traktus
"0. <jarkan keluarga tentang luka dan pera%atan luka
"". $olaborasi dengan ahli gi8i pemberian diet T$T& (Tinggi
"2. =egah kontaminasi 'eses dan urine
"+. Cakukan teknik pera%atan luka dengan steril
"-. :erikan posisi yang dapat mengurangi tekanan pada luka ". #indari kerutan pada tempat
tidur - De'isiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang in'ormasi. NO(
$no%ledge 4 disease process $no%ledge 4 health beha)ior
K"$#e"$% H%*$'4
". &asien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis, dan program pengobatan
2. &asien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan
secara benar
+. &asien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan pera%at/tim kesehatan
NI(
Te%5$!4 +$*e%*e "&e**
". :erikan penilaian tentang tingkat proses penyakit yang spesi'ik
2. Fambarkan tanda dan gejala yang biasa uncul pada penyakit, dengan cara yang
tepat
+. ediakan in'orasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
-. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit. isiko in'eksi dibuktikan dengan prosedur in)asi'. NO( Immune status $no%ledge 4 in'ection control isk control $riteria hasil
a. $lien bebas dari tanda dan gejala in'eksi
b. !enunjukkan
kemampuan untuk
NI(
I)e#$& (&#"&'
a. :ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
b. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung meninggalkan pasien
c. =uci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kepera%atan
mencegah timbulnya in'eksi
c. >umlah leukosit dalam batas normal
d. !enunjukkan perilaku hidup sehat
d. &ertahankan lingkunan aseptic selama pemasangan alat
e. Tingkatkan intake nutrisi
'. :erikan terapi antibiotic bila perlu.
I)e#$& "&#e#$&
a. !onitor tanda dan gejala in'eksi sistemik dan local
b. !onitor hitung granulosit, 9:=
c. &ertahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko d. :erikan pera%atan kulit pada
area luka kulit.
e. Inspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemerahan, panas, dan drainase
'. Inspeksi kondisi luka/insisi bedah
g. Dorong masukkan nutrisi yang cukup
h. Dorong masukan cairan
i. <jarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala in'eksi
j. <jarkan cara menghindari in'eksi
D. IMPLEMENTASI
Dilakukan berdasarkan inter)ensi yang telah direncanakan.
E. EVALUASI
a. ;)aluasi 6ormati' (!ere'leksikan obser)asi pera%at dan analisis terhadap klien terhadap respon langsung pada inter)ensi kepera%atan
b. ;)aluasi umati' (!ere'leksikan rekapitulasi dan sinopsis analisis mengenai status kesehatan klien terhadap %aktu
DATAR PUSTAKA
:ulechrck, Foria !,. dkk. 20"+. Nursing Interventions Classification (NIC) Ed 6 . *nited $ingdom 4 ;lse)ier.
:runner G uddarth. 2002. Keperaatan !edi"al #edah vol $% >akarta 4 ;F= =arpenito Cynda >uall.200. #u"u &a"u 'iagnosa Keperaatan% jakarta 4 ;F=
#erdman,T.#eather. 20". Nanda Internasional Inc%'iagnosis Keperaatan 'efinisi Klasifi"asi $*+,-$*+.% Edisi +*% >akarta4;F=.
!ansjoer, <ri'. 2000. Kapita &ele"ta Kedo"teran /ilid $% >akarta 4 !edia <esculapius
!oorhead, ue,. Dkk. 20"+. Nursing 0utcomes Classification (N0C) Ed ,. *nited $ingdom 4 ;lse)ier.
!arilyan, Doenges ;. 2000. Rencana 1suhan Keperaatan (Pedoman untu" perencanaan dan pendo"umentasian peraatyan px) >akarta 4 ;F=