LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN Ca Broncho Ca Broncho Oleh : Oleh :
YOGI YANUAR RIZKI YOGI YANUAR RIZKI
201700!0 201700!0
PROGRA" #$UDI #1 KEPERA%A$AN DAN NER# PROGRA" #$UDI #1 KEPERA%A$AN DAN NER#
#EKOLAH $INGGI IL"U KE#EHA$AN KEPAN&EN #EKOLAH $INGGI IL"U KE#EHA$AN KEPAN&EN
2017 2017
LAPORAN PENDAHULUAN Ca Bronko
A' De()n)*)
Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh diparu, sebagian besar kanker paru berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat juga berasal dari bagian tubuh lain yang terkena kanker. ( Zerich 1515
!eblog, by "rich #
Karsinoma bronkogenik atau kanker paru dapat berupa metastasis atau lesi primer. $umor ganas dapat ditemukan di bagian tubuh mana saja. %etastasis pada kolon dan ginjal merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan di klinik, keduanya dapat menyebabkan tumor paru. %etastasis tumor paru sering ditemukan terlebih dahulu sebelum lesi primernya diketahui. &al yang berbahaya adalah pada keadaan klinis lokasi lesi primer sering tidak diketahui selama hidup klien (%utta'in, )#.
B' E+)olo,)
*eperti kanker pada umumnya, etiologi yang pasti dari karsinoma bronkogenik masih belum diketahui, namun diperkirakan bah+a inhalasi jangka panjang dari bahan karsinogenik merupakan aktor utama, tanpa mengesampingkan kemungkinan peranan predisposisi hubungan keluarga ataupun suku bangsaras serta status immunologis. Bahan inhalasi karsinogenik yang banyak disorot adalah rokok.
1. engaruh rokok/
Bahan-bahan karsinogenik dalam asap rokok adalah antara lain / polomium 1 dan 0, ben2ypyrene. enggunaan ilter dikatakan dapat menurunkan resiko terkenanya karsinoma bronkogenik, namun masih tetap lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok. 3idalam jangka panjang yaitu, 1- tahun, merokok/
a. 1-1 batang hari meningkatkan resiko 15 kali b. -0 batang hari meningkatkan resiko -5 kali
c. -5 batang hari meningkatkan resiko )-4 kali. . engaruh ndustri
6ang paling banyak dihubungkan dengan karsinogenik adalah asbestos, yang dinyatakan meningkatkan resiko kanker 7-1 kali. %enyusul kemudian industri bahan-bahan radioakti, penambang
uramium mempunyai resiko kali populasi pada umumnya. aparan industri ini baru nampak pengaruhnya setalah 15- tahun. 0. engaruh enyakit 8ain
$uberkulosi paru banyak dikaitkan sebagai aktor predisposisi karsinoma brinkogenik, melalui mekanisme hyperplasi 9 metaplasi - karsinoma insitu-karsinoma - bronkogenik sebagai akibat adanya jaringan parut tuberkulosis.
. engaruh :enetik dan *tatus imunologis
ada tahun 1;5, $okuhotu dapat membuktikan adanya pengaruh keturunan yang terlepas daripada aktor paparan lingkungan, hal ini membuka pendapat bah+a karsinoma bronkogenik dapat diturunkan. enelitian akhir-akhir ini condong bah+a aktor yang terlibat dengan en2im <ryl &idrokarbon &idroksilase (<&&#. *tatus immonologis penderita yang dipantau dari cellular mediated menunjukan adanya korelasi antara derajat deerensiasi sel, stadia penyakit, tanggapan terhadap pengobatan serta prognosis.
enderita yang energi umumnya tidak memberikan tanggapan terhadap pengobatan dan lebih cepat meninggal.
C' Kla*)()-a*)
1. Karsinoma Bronkogenik.
a. Karsinoma epidermoid (skuamosa#.
Kanker ini berasal dari permukaan epitel bronkus.erubahan epitel termasuk metaplasia, atau displasia akibat merokok jangka panjang, secara khas mendahului timbulnya tumor.$erletak sentral sekitar hilus, dan menonjol kedalam bronki besar.3iameter tumor jarang melampaui beberapa centimeter dan cenderung menyebar
langsung ke kelenjar getah bening hilus, dinding dada dan mediastinum.
b. Karsinoma sel kecil.
Biasanya terletak ditengah disekitar percabangan utama bronki.$umor ini timbul dari sel 9 sel Kulchitsky, komponen normal dari epitel bronkus.$erbentuk dari sel 9 sel kecil dengan inti hiperkromatik pekat dan sitoplasma sedikit.%etastasis dini ke mediastinum dan kelenjar lime hilus, demikian pula dengan penyebaran hematogen ke organ 9 organ distal.
c. <denokarsinoma (termasuk karsinoma sel al=eolar#.
%emperlihatkan susunan selular seperti kelenjar bronkus dan dapat mengandung mukus.Kebanyakan timbul di bagian perier segmen bronkus dan kadang 9 kadang dapat dikaitkan dengan jaringan parut local pada paru 9 paru dan ibrosis interstisial kronik.8esi seringkali meluas melalui pembuluh darah dan lime pada stadium dini, dan secara klinis tetap tidak menunjukkan
gejala 9 gejala sampai terjadinya metastasis yang jauh. d. Karsinoma sel besar.
%erupakan sel 9 sel ganas yang besar dan berdierensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacam 9
macam.*el 9 sel ini cenderung untuk timbul pada jaringan paru - paru perier, tumbuh cepat dengan penyebaran ekstensi dan cepat
ke tempat 9 tempat yang jauh.
e. :abungan adenokarsinoma dan epidermoid. . 8ain 9 lain.
1# $umor karsinoid (adenoma bronkus#. # $umor kelenjar bronchial.
0# $umor papilaris dari epitel permukaan. # $umor campuran dan Karsinosarkoma. 5# *arkoma.
7# $ak terklasiikasi )# %esotelioma. 4# %elanoma.
embagian praktis untuk tujuan pengobatan (*udoyono, )#. a. *C8C ( small ceel lung cancer #
Karsinoma sel kecil biasanya terletak di tengah di sekitar percabangan utama bronki.Karsinoma sel kecil memiliki +aktu pembelahan yang tercepat dan prognosis yang terburuk
dibandingkan dengan semua karsinoma bronkogenik.*ekitar )> dari semua pasien memiliki bukti-bukti yang ekstensi (metastasis ke distal# pada saat diagnosis, dan angka kelangsungan hidup 5 tahun kurang dari 5>. :ambaran histologi karsinoma sel kecil yang khas adalah nominasi sel-sel kecil hampir semuanya diisi oleh mukus dengan sebaran kromatin dan sedikit sekalitanpa nukleoli.Bentuk sel ber=ariasi dan usiorm, poligonal, dan bentuk seperti limosit.
b. ?*C8C (non small cell lung cancer # karsinoma skuamosa, adenokarsinoma, karsinoma sel besar
1# Karsinoma "pidermoid Karsinoma *el *kuamos
erubahan karsinoma sel skuamosa biasanya terletak sentral di sekitar hilus, dan menonjol ke dalam bronki besar.3iameter tumor jarang melampaui beberapa sentimeter dan cenderung menyebar secara langsung ke kelenjar getah benig hilus, dinding dada dan mediastinum.Karsinoma sel skuamos seringkali disertai batuk dan hemoptisis akibat iritasi atau ulserasi, pneumonia, dan pembentukan abses akibat obstruksi dan ineksi sekunder.Karena tumor ini cenderung agak lambat dalam bermetastasis, maka pengobatan dini dapat memperbaiki prognosis.
# <denokarsinoma
<denokarsinoma memperlihatkan susunan seluler seperti kelenjar bronkus dan dapat mengandung mukus.Kebanyakan dari jenis tumor ini timbul di bagian perier segmen bronkus dan kadang-kadang dapat dikaitkan dengan jaringan parut lokal pada paru dan ibrosis interstisial kronik.8esi sering kali
meluas ke pembuluh darah dan lime pada stadium dini, dan sering bermetastatis jauh sebelum lesi primer.
0# Karsinoma *el Besar
Karsinoma sel besar adalah sel-sel ganas besar dan berdierensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacam-macam.*el-sel ini cenderung muncul pada jaringan paru perier, tumbuh cepat dengan penyebaran
ekstensi dan cepat ke tempat-tempat yang jauh.
. *tadium klinis
embagian stadium klinis kanker paru berdasarkan sistem $?% menurut nternational @nion <gainst (@<C#$he <merican Aoint Comittee on Cancer (<ACC# 1;;) yang dikutip oleh ?u2ulul (11# adalah sebagai berikut/
#$ADIU" $N" Karsinoma
tersembunyi
$, ?, %
*puntum mengandung sel-sel ganas tetapi tidak dapat dibuktikan adanya tumor primer atau metastasis
*tadium $is, ?, % Karsinoma in situ *tadium
<
$1, ?, % $umor termasuk $1 tanpa adanya bukti metastasis pada kelenjar getah bening regional atau tempat yang jauh
*tadium B
$, ?, % $umor termasuk klasiikasi $ dengan bukti metastasis pada kelenjar getah bening
regional atau tempat yang jauh
*tadium < $1, ?1, % tumor termasuk klasiikasi $1 dengan bukti hanya terdapat metastasis ke peribrokial ipsilateral atau hilus kelenjar lime tidak ada metastasis ke tempat yang jauh
*tadium B
$, ?1, % atau $0, ?, %
tumor termasuk klasiikasi $ atau $0 dengan atau tanpa bukti metastasis ke peribronkial ipsilateral atau hilus kelenjar
lime tidak ada metastasis ke tempat yang jauh
*tadium <
$0, ?1, % atau $1-0, ?, %
tumor termasuk klasiikasi $1, $, atau $0 dengan atau tanpa bukti adanya metastasis ke peribronkial *tadium B $ berapa pun, ?0, % atau $, ? berapa pun, %
tumor dengan metastasis hilus kontralateral atau kelenjar getah bening mediastinum atau ke skalenus atau kelenjar lime supraklaikular atau setiap tumor yang diklasiikasikan sebagai $ dengan atau tanpa metastasis ke kelenjar getah bening regional tidak ad metastasis ke tempat yang jauh
*tadium D
$ berapa pun, ? berapa pun, %1
Keterangan /
*tatus $umor rimer ($#
1. $ / $idak terbukti adanya tumor primer
. $ / Kanker yang tersembunyi terlihat pada sitologi bilasan bronkus, tetapi tidak terlihat pada radiogram atau bronkoskopi. 0. $is / Karsinoma in situ.
. $1 / $umor berdiameter E 0 cm dikelilingi paru atau pleura =iseralis yang normal.
5. $ / $umor berdiameter F 0 cm atau ukuran berapa pun yang sudah menyerang pleura =iseralis atau mengakibatkan
ateletaksis yang meluas ke hilus harus berjarak F cm distal dari karina.
7. $0 / $umor ukuran berapa saja yang langsung meluas ke
dinding dada,diaragma, pleura mediastinalis, dan perikardium parietal atau tumor di bronkus utama yang terletak cm dari
distal karina, tetapi tidak melibatkan karina, tanpa mengenai jantung, pembuluh darah besar, trakea, esoagus, atau korpus
=ertebra.
). $ / $umor ukuran berapa saja dan meluas ke mediastinum, jantung, pembuluh darah besar, trakea, esoagus, korpus
=ertebra, rongga pleuraperikardium yang disertai eusi pleuraperikardium, satelit nodul ipsilateral pada lobus yang
sama pada tumor primer.
Keterlibatan Kelenjar :etah Bening Gegional (?#
1. ? / $idak dapat terlihat metastasis pada kelenjar getah bening regional
. ?1 / %etastasis pada peribronkial danatau kelenjar hilus ipsilateral
0. ? / %etastasis pada mediastinal ipsilateral atau kelenjar getah bening subkarina.
. ?0 / %etastasis pada mediastinal atau kelenjar getah bening hilus kontralateral kelenjar getah bening
skalenus atau suprakla=ikular ipsilateral atau kontralateral.
%etastasis Aauh (%#
1. % / $idak diketahui adanya metastasis jauh
. %1 / %etastasis jauh terdapat pada tempat tertentu misalnya otak.
D' "an)(e*+a*) -l)n)* 1. :ejala <+al
*tridor lokal dan dipnea ringan yang mungkin disebabkan oleh obstruksi bronkus
. :ejala @mum a. Batuk
Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh tumor.batuk mulai sebagai batuk kering tanpa membentuk sputum.tetapi berkembang sampai titik dimana dibentuk sputum yang kental dan porulen dalam berrespon terhadap ineksi skunder
b. &ipotesis
*putum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor yang mengalami ulserasi.
c. <noreksia
yaitu lelah dan kurangnya berat badan.
E' Pa+o()*)olo,)
<sap rokok mengandung 7 macam karsinogen (termasuk ben2en, nitrosamin H??KI, dan oksidan# yang dapat menyebabkan mutasi 3?<. 3ikemukakan bah+a kanker paru terjadi pada perokok yang tidak memiliki kemampuan metabolisme untuk mendetoksiikasi karsinogen secara adekuat. $umor paru terjadi dari banyak pajanan karsinogen dan bukan karena satu kejadian pencetus (serangan berulang# diperkirakan bah+a perlu antara 1 sampai mutasi genetika untuk menciptakan sebuah tumor. Beberapa mutasi yang lebih sering yang telah teridentiikasi meliputi / enghilangan lengan pendek kromosom, <kti=asi onkogen, nakti=asi gen supresor tumor.3alam bronkus yang terpajan karsinogen, sel-sel diplastik menjadi karsinoma in situ, kemudian karsinoma bronkogenik. *el-sel kanker memproduksi aktor pertumbuhan autokrin (mis, aktor pertumbuhan epitel, aktor pertumbuhan jaringan, peptida pelepas gastrin, aktor pertumbuhan menyerupai insulin# yang mendorong pertumbuhan tumor.$ipe kanker paru bergantung pada sel asal yaitu /
1. <denokarsinoma muncul dari sel kelenjar dalam epitel bronkus dan lokasinya sering kali perierbermetastasis sejak dini
. $ipe kanker paru tersering, terutama pada +anita
0. %eliputi karsinoma bronkiolar-al=eolar yang muncul dari bronkiolus terkecil dan septum al=eolussering tampak sebagai iniltrat dan bukan massa pada oto rontgen, tidak berhubungan dengan merokok.
*kuamosa muncul dari epitel skuamosa bronkus dan sering berlokasi sentralsering menyebabkan kanker okulta dan bermetastasis dengan lambat.*el besar (large cell) kemungkinan berasal dari adenokarsinoma maupun skuamosa, tetapi kanker jenis ini sangat anaplastik (tumbuh tanpa bentuk atau struktur# sehingga asal selnya tidak bisa teridentiikasitumor agresi dengan metastasis a+al.
Karsinoma sel kecil small cell (*C8*# muncul dari sel neuro endokrin di dalam bronkustumor ini merupakan tumor yang sangat agresi dan biasanya sudah bermetastasis saat terdiagnosa (Brashers, )#.
.' Pe/er)-*aan ennan, a. Gadiologi
1# %assa Gadiopa'ue di paru
# Jbstruksi jalan naas dengan akibat atelektasis 0# neumonia
# embesaran Kelenjar &ilar
5# $umor ancoast.Ca. Bronchogenik yang terdapat disuperior pulmonary sulcus, pada apek lobus superior.
7# Kelainan pada pleura )# Kelainan tulang b. Bronkograi
<dapun gambaran bronkograi yang dianggap patognomonik adalah obstruksi stenosis irreguler, stenosis ekor tikus dan indentasi cap jempol.
c. *itologi
3ahak yang representati dapat diperoleh melalui batuk spontan, dengan bantuan aerosol ( > propylene glycol dalam larutan 1> ?aCl. 3ihangatkan sampai kurang lebih 5-5 C.#atau melalui bilasansikatan aspirasi bronkial.$atalaksana pada 8ung Cancer
3etection rogram di ?e+ 6ork adalah sbb. *ali=a dan post nasal discharge dikeluarkan dahulu, lalu penderita disuruh batuk dalam , dahak yang dihasilkan segera diiksasi, kesemuanya ini dilakukan pada 0 hari berturut-turut, sebaiknya pada pagi hari.
d. "ndoskopi
%eliputi pemeriksaan laringoskopi dan bronkoskopi serta bilasan bronkial, kerokansikatan serta biopsi. $ujuan pemeriksaan bronkoskopi ( serat optik # adalah /
1. %engetahui perubahan pada bronkus akibat kanker paru. . %engambil bahan untuk pemeriksaan sitologis.
0. %emperhatikan perubahan pada permukaan tumormukosa untuk memperkirakan jenis keganasan.
. %enilai keberhasilan terapi.
5. %enentukan operbilitas kanker paru. e. Biopsi
Bahan biopsi dapat diperoleh melalui cara biopsi perkutaneus transbronkial ataupun open biopsi. *edangkan bahannya dapat berupa jaringan kelenjar regional jaringan pleura ataupun jaringan paru.
Rokok Pekerjaan/polusi Fibrosis paru
Tumor paru
Ulserasi Bronchus
Metaplasia sel skuamosa pada bronkus Infamasi pada bronkus Obstruksi bronchus Batuk disertai darah Hemoptasis Iritasi lapisan mukosa dan askular bronkus
!alan na"as #dak e"ek#" $m%sema &an''uan pertukaran 'as (emam )nore*ia &an''uan pemenuhan nutrisi
Pola na"as #dak e"ek#" +,eri
-olaps
:. Pena+ala-*anaan
1. enatalaksanaan ?onbedah a. $erapi Jksigen
Aika terjadi hipoksemia pera+at dapat memberikan oksigen =ia masker nasal kanula sesuai dengan permintaan.
b. $erapi Jbat
Aika klien mengalami bronkospasme dokter dapat memberikan obat golongan bronkodilator (seperti pada klien asma#dan kartikosterid untuk mengurangi bronkospasme,inlamasi dan edema.
c. Kemoterapi
kemoterapi merupakan pilihan pengobatan pada klien dengan kanker paru,terutama pada small cell ling cancer karena metastasis.kemoterapi dapat juga digunakan bersamaan dengan terapi bedah. Jbat-obat kemoterapi yang biasanya diberikan untuk menangani kanker,tumor,termasuk kombinasi dari obat-obat tersebut.
Cyclophosphamide,deoorubicin,methotreate,dan procarba2ine "toposidedan cisplatin
%itomycin,=inblastine,dan cisplatin. d. munoterapi
Banyak klien kanker paru mengalami gangguan imun. Jbat imunoterapi (cytokin# biasa di berikan.
e. $erapi Gadiasi
$erapi dilakukan dengan indikasi sebagai berikut /
Klien tumor paru yang operable tetapi risiko jika dilakukan pembedahan
Klien adenokarsinoma sel skuomosa inoperable yang mengalami pembesaran kelenjar getah bening pada hilus ipsilateral dan
mediastinal.
Klien dengan Ca. Bronkus dengan oat cell.
Klien kambuhan sesudah lobektomi atau pneumonektomi. . enatalaksanaan embedahan.
$ujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain, untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak mungkin ungsi paru 9 paru yang tidak terkena kanker.
a. $oraktomi eksplorasi.
@ntuk mengkomirmasi diagnosa tersangka penyakit paru atau toraks khususnya karsinoma, untuk melakukan biopsy.
b. neumonektomi pengangkatan paru#
Karsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi bisa diangkat.
c. 8obektomi (pengangkatan lobus paru#.
Karsinoma bronkogenik yang terbatas pada satu lobus, bronkiaktesis bleb atau bula emisematosa abses paru ineksi jamur tumor jinak tuberkulois.
d. Gesesi segmental.
%erupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru. e. Gesesi baji.
$umor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penyakit peradangan yang terlokalisir. %erupakan pengangkatan dari permukaan paru-paru berbentuk baji (potongan es#.
. 3ekortikasi.
%erupakan pengangkatan bahan 9 bahan ibrin dari pleura =iscelaris#
g. Komplikasi
1. "soagitis,hilang 1 minggu sampai dengan 1 hari sesudah pengobatan.
. neumonitis,pada rontgent terlihat bayangan eksudat didaerah penyinaran
Konsep asuhan kepera+atan pada pasien Ca Bronko
<. engkajian
1. dentitas pasien / nama,usia, jenis kelamin,tanggal lahir,alamat,nomer register
. Gi+ayat kesehatan sekarang / <pa yang diderita pasien misalnya nyeri pada dada , dan sesak naas.
0. Gi+ayat kesehatan masa lalu
<pakah dahulu pasien mempunyai penyakit paru obstruksi menahun
. Gi+ayat kesehatan keluarga
<pakah keluarganya ada yang menderita penyakit paru 5. <38 (acti=ity dialy liing #
1# <kti=itas istirahat.
:ejala / Kelemahan, ketidakmampuan mempertahankan kebiasaan rutin, dispnea karena akti=itas.
$anda / Kelesuan (biasanya tahap lanjut#. # *irkulasi.
:ejala / AD3 (obstruksi =ana ka=a#.
Bunyi jantung / gesekan pericardial (menunjukkan eusi#. $akikardi disritmia.Aari tabuh.
0# ntegritas ego.
:ejala / erasaan taku. $akut hasil pembedahan, menolak kondisi yang berat potensi keganasan.
$anda / Kegelisahan, insomnia, pertanyaan yang diulang 9 ulang.
# "liminasi.
:ejala / 3iare yang hilang timbul (karsinoma sel kecil#. eningkatan rekuensi jumlah urine (ketidakseimbangan hormonal, tumor epidermoid#
5# %akanan cairan.
:ejala / enurunan berat badan, nasu makan buruk, penurunan masukan makanan.
Kesulitan menelan, haus peningkatan masukan cairan. $anda / Kurus, atau penampilan kurang berbobot (tahap lanjut# "dema +ajah leher, dada punggung (obstruksi =ena ka=a#, edema +ajah periorbital (ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil# :lukosa dalam urine (ketidakseimbangan hormonal, tumor epidermoid#.
7# ?yeri kenyamanan.
:ejala / ?yeri dada (tidak biasanya ada pada tahap dini dan tidak selalu pada tahap lanjut# dimana dapat tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan posisi. ?yeri bahu tangan
(khususnya pada sel besar atau adenokarsinoma# ?yeri abdomen hilang timbul.
)# ernaasan.
:ejala / Batuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasanya dan atau produksi sputum. ?aas pendek, pekerja yang terpajan polutan, debu industry, *erak,paralysis pita suara.
Gi+ayat merokok
$anda / 3ispnea, meningkat dengan kerja
eningkatan remitus taktil (menunjukkan konsolidasi#
Krekels mengi pada inspirasi atau ekspirasi (gangguan aliran udara#, krekels mengi menetap pentimpangan trakea ( area yang mengalami lesi#. &emoptisis.
4# Keamanan.
$anda / 3emam mungkin ada (sel besar atau karsinoma#
Kemerahan, kulit pucat (ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil#
$anda / :inekomastia (perubahan hormone neoplastik,
karsinoma sel besar# <menorea impotent (ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil#.
1# enyuluhan.
:ejala / Laktor resiko keluarga, kanker(khususnya paru#, tuberculosis, Kegagalan untuk membaik.
B' D)a,no*a Keera3a+an
1. Bersihan jalan naas tidak eekti bd adanya eksudat di al=eolus . ola naas tidak eekti bd sindrom hipo=entilasi
0. :angguan pertukaran gas bd hipo=entilasi
. Ketidakseimbangan nutrisi/ kurang dari kebutuhan tubuh bd ketidakmampuan pemasukan mencerna mengabsorbsi 2at-2at gi2i karena actor biologis dan psikologi
NO D4'
KEPERA%A$AN
$U&UAN 5 KRI$ERIA
HA#IL 6NOC IN$ER8EN#I 6NIC
1. Bersihan jalan naas tidak eekti bd adanya eksudat di al=eolus
*etelah dilakukan tindakan kepera+atan 0 jam diharapkan mampu mempertahankan kebersihan jalan naas dengan kriteria /
- %endemonstrasikan batuk eekti dan suara
naas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah#
- %enunjukkan jalan naas yang paten (rekuensi
pernaasan rentang normal, tidak ada suara naas
abnormal#
- %ampu mengidentiikasi dan mencegah aktor yang dapat menghambat jalan naas
A)r3e9 *c+)on
- <uskultasi suara naas sebulum dan sesudah suctioning
- normasikan pada klien dan keluarga tentan suctioning
- %inta klien naas dalam sebelum suction dilakukan
- Berikan J dengan menggunakan nasal unt memasilitasi suktionnasotrakeal
- <njurkan pasien untuk istirahat dan napas d setelah kateter dikeluarkan dari nasatrakeal - <jarkan keluarga bagaimana cara melakuka suksion
- &entikan suksion dan berikan oksigen apabi pasien menunjukan bradikardi, peningkatan
saturasi J,dll.
-A)r3a9 /ana,e/en+
- osisikan pasien u memaksimalkan =entilsi - dentiikasi pasien perlunya pemasangan ala jalan naas buatan
- 8akukan isioterpi dada jika perlu - Keluarkan sekret
- 3engan batuk atau suction
- <uskultasi suara naas, catat adanya suara tambahan
. ola naas tidak eekti bd sindrom hipo=entilasi
*etelah dilakukan tindakan kepera+atan 0 jam diharapkan mampu mempertahankan kebersihan jalan naas dengan kriteria /
-$era) o-*),en
- Beesihkan mulut, hidung, dan seckret trakea - ertahankan jalan napas yang paten
- %endemonstrasikan batuk eekti dan suara
naas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah#
- %enunjukkan jalan naas yang paten (rekuensi
pernaasan rentang normal, tidak ada suara naas
abnormal#
- $anda-tanda =ital dalam rentang normal
- ertahankan posisi klien - %onitor $3, nadi, dan GG
Da(+ar P*+a-a
"li2abeth, A. Cor+in.4. Buku Saku Patofisiologis. Aakarta/ "C:
*uyono, *lamet. 1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ailid . "disi 0. Balai enerbit LK@ / Aakarta.
&erdman, &eather $. 1. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2!"2##.Aakarta / ":C. <llih bahasa/ %ade *umar+ati, 3+i
!idiarti, "tsu $iar.
!ilkinson, %. Audith. ). Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi $ . Aakarta /":C.