• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tumor Parotis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tumor Parotis"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUMOR PAROTIS TUMOR PAROTIS

1

1.. DDeeffiinniissii

Tumor parotis adalah neoplasma yang berasal dari kelenjar liur  Tumor parotis adalah neoplasma yang berasal dari kelenjar liur  parotis yang letaknya pada pre/infra/retro aurikuler, sifatnya bisa jinak parotis yang letaknya pada pre/infra/retro aurikuler, sifatnya bisa jinak atau ganas.

atau ganas.

2

2.. AAnnaattoommii

Kelenjar liur dibagi menjadi kelenjar liur mayor dan kelenjar liur  Kelenjar liur dibagi menjadi kelenjar liur mayor dan kelenjar liur  mi

minonorr. . KeKelelenjnjar ar liliur ur mamayyor or teterdrdiri iri dadari ri kekelelenjnjar ar paparorotitis, s, kekelelenjnjar ar  submandibula, dan kelenjar sublingual. Kelenjar liur minor terdiri dari submandibula, dan kelenjar sublingual. Kelenjar liur minor terdiri dari 600-1000 kelenjar yang tersebar sepanjang saluran pencernaan dan 600-1000 kelenjar yang tersebar sepanjang saluran pencernaan dan pernapasan atas.

pernapasan atas.

Kelenjar parotis merupakan kelenjar liur terbesar dengan berat Kelenjar parotis merupakan kelenjar liur terbesar dengan berat 1 sampai !0 gram.

(2)

di ba#ah sudut mandibula dan dasarnya di sepanjang arkus $igoma. "agian anterior kelenjar berbatasan dengan tepi posterior ramus mandibula dan sedikit melapisi tepi posterior otot maseter. "agian posterior kelenjar dikelilingi oleh telinga, prosesus mastoideus, dan tepi anterior otot sternokleidomastoideus.

"agian dalam yang merupakan lobus medius, meluas ke rongga parafaring, dibatasi oleh prosesus stiloideus, ligamentum stilomandibula, otot digastrikus, dan selubung karotis. %i bagian anterior, lobus ini terletak bersebelahan dengan bagian medial otot pterigoideus. "agian lateral hanya ditutupi oleh kulit dan jaringan lemak subkutan. &aringan ikat dan jaringan lemak dari fasia leher  dalam, membungkus kelenjar ini. Kelenjar parotis berhubungan erat dengan struktur penting di sekitarnya yaitu 'ena jugularis interna beserta cabangnya, arteri karotis eksterna beserta cabangnya, kelenjar limfe, cabang aurikulotemporalis dari saraf trigeminus, dan saraf fasialis.

(er'us fasialis memisahkan kelenjar parotis menjadi lobus superfisialis atau lateral dan lobus profunda atau medialis. (er'us ini

(3)

digastrikus 'enter posterior, di sebelah lateral dari prosesus stiloideus, arteri karotis eksterna dan 'ena fasialis posterior. )araf ini berjalan ke anterior sepanjang * cm dan terbagi menjadi dua cabang utama yaitu temporofasialis dan ser'ikofasialis. %ari kedua cabang ini ner'us fasialis terbagi lagi menjadi lima cabang yaitu temporalis, $igomatikum, bukalis, mandibularis, dan ser'ikalis. +abang mandibularis dan ser'ikalis berada tepat di ba#ah muskulus platisma pada fasia leher  dalam. +abang temporal akan mempersarafi otot-otot pada dahi, cabang $igomatikus mempersarafi otot-otot midfasial, cabang submandibular mempersarafi otot orbikularis oris dan muskulus depresor bibir ba#ah, sedangkan ramus ser'ikal mempersarafi otot platisma.

)ekresi kelenjar dialirkan melalui sistem saluran yang bersatu pada satu duktus yaitu duktus )tensen. anjang saluran ini - cm. %uktus )tensen berada di sepanjang tepi anterior kelenjar, mele#ati permukaan lateral muskulus maseter, menembus lapisan lemak di pipi dan muskulus bucinator, tepat di depan dari tepi anterior muskulus maseter. jung saluran ini berada di mukosa pipi rongga mulut,

(4)

berhadapan dengan gigi molar kedua bagian atas. Kelenjar parotis aksesorius dapat ditemukan di sepanjang bagian anterior kelenjar dan pada duktus )tensen. Kelenjar ini dijumpai berkisar *0.

endarahan kelenjar parotis berasal dari arteri karotis eksterna, di mana arteri ini berjalan medial dari kelenjar parotis, kemudian bercabang menjadi arteri maksilaris dan arteri temporalis superior.  rteri temporalis superior bercabang menjadi arteri fasialis trans'ersalis yang berjalan di anterior $igoma dan saluran parotis, kemudian memperdarahi kelenjar parotis, saluran parotis, dan otot maseter. 2ena maksilaris dan 'ena temporalis superfisialis bersatu membentuk 'ena retromandibular yang berjalan di sebelah dalam dari saraf fasialis, kemudian menyatu dengan 'ena jugularis eksterna.

3ungsi sekretomotorik dihantarkan melalui serabut saraf  parasimpatis le#at saraf glosofaringeus. )abut saraf ini memasuki kelenjar parotis setelah mele#ati ganglion otik dan dihantarkan melalui saraf aurikulotemporalis.

4obus superfisial dari kelenjar parotis mengandung sekitar !-*0 kelenjar limfe, terletak di antara kelenjar parotis dengan kapsulnya. Kelenjar limfe ini merupakan saluran dari kelenjar parotis, liang telinga luar, daun telinga, kulit kepala, kelopak dan kelenjar air mata. 4apisan kedua dari kelenjar limfe terdapat pada bagian dalam jaringan kelenjar  parotis dan merupakan saluran dari kelenjar parotis, liang telinga luar, telinga tengah, nasofaring, dan palatum mole. Kedua sistem ini mengalir ke sistem limfe ser'ikalis superfisial dan profunda.

3ungsi utama dari kelenjar liur adalah produksi air liur. ir liur  diproduksi di sel asinus, dikirim secara aktif dan disimpan oleh sel-sel duktal. )el-sel-sel pada kelenjar parotis hampir sel-seluruhnya merupakan sel serosa, sehingga cairan yang dihasilkan lebih encer dan rendah kadar musinnya, tetapi tinggi kadar en$imnya. roduksi air liur setiap hari 00 sampai 100 mililiter. ir liur penting untuk mempertahankan rongga mulut tetap basah dan melindungi dari trauma kimia, mekanik, dan suhu. 5nformasi rasa juga dihantarkan dengan bantuan air liur. ir 

(5)

liur mengandung komponen organik dan non-organik. Komponen organik terdiri dari protein seperti musin, amilase, en$im, dan karbohidrat. Komponen non-organik antara lain ion kalsium, fluor, magnesium, dan fosfat.

3. Epidemiologi

)ebagian besar 708 tumor parotis bersifat jinak, terbanyak 60-708 adenoma pleomorfik dan tumor 9arthin:s 6-108. Tumor  parotis dapat ditemukan pada semua usia. Tumor jinak sering ditemukan pada dekade kelima, sedangkan tumor ganas pada dekade keenam dan ketujuh. Tumor ganas parotis yang paling sering adalah karsinoma mukoepidermoid 108, karsinoma sel asinik dan adenoid kistik karsinoma silindroma8. ada anak, tumor jinak parotis yang sering ditemukan adalah hemangioma, adenoma pleomorfik dan limfangioma. Tumor ganas kelenjar ludah pada anak sekitar 7 ditemukan di kelenjar parotis, terutama jenis karsinoma mukoepidermoid.

4. Etiologi dan fakto isiko

;tiologi keganasan kelenjar liur pada umumnya belum diketahui secara pasti. <erokok diduga kuat berperan dalam perkembangan

(6)

tumor ini. %ilaporkan bah#a perokok mempunyai risiko -7 kali dibanding yang bukan perokok.

Kemungkinan faktor risiko termasuk radioterapi untuk kanker  kepala dan leher, juga paparan di tempat kerja pada pabrik karet dan kayu. =i#ayat kanker sebelumnya, berhubungan dengan 'irus ;pstein-"arr, imunosupresi, radiasi, dan infeksi >52 juga berhubungan dengan peningkatan risiko kanker kelenjar sali'a. "eberapa penelitian menemukan bah#a diet yang kaya 'itamin + dan rendah kolesterol mungkin efektif dalam mencegah kanker kelenjar sali'a.

!. Patofisiologi

 enyebab yang pasti belum diketahui, sedangkan faktor yang diduga ialah sinar matahari yang mengalami ionisasi. >al ini berdasar  kenyataan bah#a tumor kelenjar liur lebih banyak terjadi pada penduduk &epang yang pernah mengalami ledakan bom atom tahun 1?.

". #lasifikasi

9>@ melalui International Histological Classification of  Tumours telah membuat klasifikasi yang berdasarkan kombinasi gambaran histologik dengan sifat klinik dari tumor. Klasifikasi 9>@ untuk tumor parotis sebagai berikutA

 . Tumor epitel ". Tumor non-epitel

+. Tumor yang tidak dapat diklasifikasikan %. Keadaan lain yang berhubungan denganA

- kelainan limfoepitelial jinak - sialosis

(7)

Klasifikasi untuk tumor epitelial parotisA 1. denoma jinak8

a. adenoma pleomorfik miBed tumor8 b. adenoma monomorfik, misalnyaA

- adenolimfoma papillary cystadenoma lymphomatosum, tumor 9hartin8

- adenoma oksifilik

- adenoma jenis lain, misalnyaA adenoma tubuler, adenoma clear cell , dan adenoma sel basal

*. Tumor potensial ganas a. tumor mukoepidermoid b. tumor sel asinik

!. Karsinoma ganas8

a. karsinoma adenoid kistik silindroma8 b. adenokarsinoma

c. karsinoma epidermoid

d. karsinoma yang tidak berdiferensiasi undifferentiated 8 e. karsinoma pada adenoma pleomorfik

ntuk kepentingan pengelolaan tumor ganas parotis sehubungan dengan jenis patologi dan sifat klinik dari tumor (biologic  behavior) maka pada tumor ganas parotis dapat dibagi dalam * group berdasarkan derajat keganasannya$ yaituA

1. Keganasan derajat rendah, misalnyaA karsinoma mukoepidermoid, adenokarsinoma sel asinik, karsinoma adenoid kistik silindroma8 *. Keganasan derajat tinggi misalnyaA karsinoma mukoepidermoid,

adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa/epidermoid, karsinoma pada adenoma pleomorfik

Tumor parotis non-epitel yang jinak, misalnya hemangioma, fibroma dan neurofibroma. )edangkan yang ganas, misalnya fibrosarkoma, neurosarkoma, hemangiosarkoma, limfoma maligna.

(8)

Klasifikasi T(<

ntuk menentukan stadium tumor ganas parotis

T Tumor primer   TB T0 T1 T* T! T

Tumor primer tidak dapat ditentukan Tidak ada tumor primer 

Tumor C * cm

Tumor D * cm C  cm Tumor D  cm C 6 cm Tumor D 6 cm

a/ tanpa in'asi lokal b/ dengan in'asi lokal kulit, jaringan lunak, tulang, syaraf8

( Kelenjar getah bening kgb8 regional (B (0 (1 (*a (*b (*c (!

kgb regional tidak dapat ditentukan Tidak ada metastase kgb regional

<etastase kgb sebuah, ipsilateral, C ! cm

<etastase kgb sebuah, ipsilateral, D ! cm C 6 cm

<etastase kgb multipel, ipsilateral, tidak ada yang ukuran D 6 cm <etastase kgb bilateral/kontralateral, tidak ada yang ukuran D 6 cm <etastase kgb ukuran D 6 cm

< <etastase jauh

<B <0 <1

 danya metastase jauh tidak dapat ditentukan Tidak ada metastase jauh

<etastase jauh )tadium 5 T1a(0<0 T*a(0<0 )tadium 55 T1b(<0 T*b(0<0 T!a(0<0 )tadium 555 T!b(0<0 Ta(0<0 Tiap T (1 <0 selain Tb8 )tadium 52 Tb tiap ( <0 Tiap T (*,! <0 Tiap T tiap ( <1

(9)

<etastase tumor ganas parotis secaraA

a. 4imfogenA ke lnn. submandibula, subdigastrikus, juguler dan trigonum kolli posterior sebelah atas.

b. >ematogenA ke paru, hati dan tulang.

c. erkontinuitatumA ke jaringan lunak sekitar, tulang dan kulit.

%. Manifestasi #linis

Tumor jinak parotis hampir selalu berupa massa berbatas tegas dan tidak nyeri, yang terdapat pada salah satu sisi #ajah, dan pada sebagian besar kasus, tidak tampak ada gejala lain yang muncul.

Tumor dapat tumbuh dari bagian mana saja pada kelenjar  parotis, tapi bagian superfisial merupakan yang paling sering dijumpai, dan bagian kauda lebih sering terkena daripada bagian lain. "ila tumor  muncul dari bagian retromandibular, akan tampak tonjolan pada dinding lateral faring.

ada kasus yang ganas, tumor akan menginfiltrasi ner'us fasialis. Kelemahan atau paralisis parsial pada ner'us 255 dengan massa parotis dapat dianggap sebagai bukti kuat untuk kanker. enunjuk klinis adanya keganasan antara lainA

 =i#ayat kanker kulit kepala dan leher   =i#ayat radiasi di daerah parotis

 ertumbuhan cepat  (yeri

 5n'asi lokal

- TrismusA in'asi otot atau temporomandibular joint - 5nfiltrasi kulit

- 3iksasi massa ke jaringan yang lebih dalam - Kelemahan atau paralisis ner'us fasialis  <etastase ke lymph node ser'ikal atau paru 8. Pemeiksaan dan Diagnosis

5nspeksiA

(10)

- erhatikan kulit di atasnya dan mukosa dalam mulut - 3ungsi (. 255 dan (. E55

- 5nspeksi dari belakang penderita, dilihat apakah asimetris ada pengangkatan daun telinga ke atas8

alpasiA

Tentukan dengan pasti lokalisasi dari tumor, ukuran dalam ! dimensi, bentuk, konsistensi dan mobilitas terhadap jaringan sekitar.

"ilamana mungkin harus dilakukan palpasi bimanuil. Kelenjar getah bening regional harus diperiksa apakah ada pembesaran.

9. Pemeiksaan Pen&n'ang  3("

3(" dari tumor kelenjar air liur merupakan suatu pemeriksaan yang sederhana dan cukup akurat. 5nformasi dari pemeriksaan sitologi dapat membantu menerangkan keadaan tumor pada pasien dan rencana tindakan selanjutnya. Keakuratan pemeriksaan ini tergantung dari keterampilan ahli sitopatologi, karena tidak mudah memperkirakan letak tumor sehingga dapat terba#a se#aktu aspirasi. )ensiti'itas pemeriksaan 3(" 7,-?? dengan spesifitas ?6,!-100.

 =adiologi

emeriksaan +T scan dan <=5 tidak dapat membedakan antara tumor jinak atau ganas. +T scan dan <=5 berguna untuk menentukan perluasan tumor serta memperlihatkan keterlibatan ruang parafaring sehingga dapat dibedakan tumor yang berasal dari lobus dalam kelenjar parotis yang melibatkan ruang parafaring dengan tumor yang berasal dari struktur parafaring sendiri.

 3ro$en section

emeriksaan frozen section atau vries coupe diperoleh dari  jaringan tumor melalui pembedahan parotidektomi superfisial.

(11)

%engan pemeriksaan 2+ se#aktu pembedahan ini dapat ditentukan apakah tumor tersebut jinak atau ganas, sehingga dapat diputuskan macam pembedahan yang harus dikerjakan. 2+ merupakan cara diagnostik yang lebih spesifik karena mempunyai kemampuan membedakan kasus jinak dengan ganas mendekati 100, dengan ketepatan diagnosis sensiti'itas8 sebesar 70-?0.

1(.Diagnosis )anding

%iagnosis banding tumor jinak parotis antara lainA - ateroma

- limfadenitis kronis spesifik/non-spesifik - lipoma

- hemangioma

%iagnosis banding tumor ganas parotis antara lainA - parotitis kronis

- limfoma maligna

- metastase pada ln. preaurikularis

11. Mana'emen

)ampai saat ini, pembedahan (surgical excision) masih merupakan pilihan utama dalam penanganan tumor parotis, baik yang  jinak maupun kasus ganas yang belum mengadakan perlekatan luas ke jaringan sekitarnya. ertimbangan lainnya, oleh karena kebanyakan tumor parotis terletak di bagian kauda dari kelenjar parotis, dan superfisial dari ner'us fasialis. engobatan lainnya seperti radiasi dan sitostatika diberikan pada kasus ganas terutama pada keganasan derajat tinggi, atau sebagai aju'an. rinsip pembedahan pada tumor  parotis yalah mengangkat seluruh tumornya ablasi8, dan preser'asi ner'us fasialis. <acam pembedahan pada tumor parotis, dapat berupaA

1. Paotidektomi s&pefisial, yaitu mengangkat lobus superfisial parotis, sebelah lateral ner'us fasialis. 5ndikasi operasi ini untuk

(12)

tumor jinak dan tumor ganas dini dengan derajat keganasan rendah. Tumor yang letaknya pada lobus superfisial dilakukan parotidektomi superfisial, jaringan yang diperoleh dari operasi ini dilakukan pemeriksaan 2+. "ila hasil 2+ jinak maka operasi selesai, tetapi bila hasil 2+ positif ganas maka operasi dilanjutkan dengan mengangkat lobus profunda parotidektomi total8 dengan usaha maksimal untuk menyelamatkan ner'us fasialis.

*. Paotidektomi total, yaitu mengangkat seluruh kelenjar parotis beserta tumornya. 5ndikasi operasi ini untuk tumor jinak yang rekuren, tumor jinak lobus profunda dan tumor ganas parotis terutama keganasan derajat tinggi. ada kasus keganasan, untuk mendapatkan bukti radikalitas operasi (negative free margin)

secara rutin di bagian-bagian tepi jaringan yang dikeluarkan saat operasi dilakukan pemeriksaan 2+. "ila klinis teraba pembesaran kelenjar getah bening leher kelenjar sentinel di daerah subdigastrikus8 dan hasil 2+ positif ganas, dilakukan juga diseksi leher radikal =(%8 atau modifikasi (modified radical neck  dissection). ada kasus tumor jinak lobus profunda, dilakukan usaha menyelamatkan ner'us fasialis semaksimal mungkin. @leh karena itu, setiap dokter yang melakukan operasi parotis harus mampu melakukan teknik pengeluaran tumor dengan benar agar  terhindar dari komplikasi terputusnya saraf fasialis. )edangkan tumor ganas pada kelenjar parotis, biasanya ner'us fasialis sudah rusak putus8 sehingga memang tidak bisa dipertahankan lagi. "ila ner'us fasialis masih utuh jarang8 maka diusahakan menyelamatkan saraf yang penting ini, tetapi seringkali terpaksa harus dikorbankan untuk memperoleh radikalitas pembedahan. "ila bagian tepi ujung-ujung saraf fasialis didapakan hasil 2+ negatif, dianjurkan untuk segera melakukan nerve grafting dengan ner'us aurikularis magnus, atau suralis (end to end anastomosis) dengan teknik bedah mikro.

(13)

!. Paotidektomi adikal. %i sini dilakukan parotidektomi total disertai pemotongan otot maseter, ramus mandibula dan jaringan sekitarnya yang dianggap perlu. (er'us fasialis tidak diperhatikan lagi karena sudah rusak. "iasanya hasil 3(" atau 2+ kelenjar  leher positif ganas8 sehingga dilanjutkan dengan =(%. 5ndikasi operasi ini untuk tumor ganas parotis yang infiltratif, mengenai struktur di sekitarnya. erlu seleksi ketat sebelum memutuskan melakukan pembedahan ini, harus dipertimbangkan benar tentang risiko pembedahan dan biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan manfaat/hasil pembedahan.

Teknik operasi parotidektomi superfisialA

1. <ula-mula dibuat garis insisi kulit dengan metilen biru berbentuk huruf ) (cervico-mastoid-facial incision), atau F yaitu dimulai dari antero-superior tragus, ke ba#ah melingkari lobulus sampai ke area posterior aurikuler, lalu di bagian ba#ah garis insisi tersebut di dekat lobulus dibuat insisi melengkung ke ba#ah sampai ba#ah ramus mandibula kemudian ke anterior menuju ke arah tulang hioid8. %ilakukan penyuntikan infiltrasi di ba#ah kulit dengan lidokain * dan adrenalin 1A*00.000 sebanyak -10 ml, kemudian insisi kulit sesuai dengan garis yang telah dibuat sebelumnya.

*. 3lap kulit, ke arah anterior sehingga tampak fasia yang meliputi kelenjar parotis. 5nsisi kulit diperdalam sampai memotong muskulus platisma, lalu dibuat flap ke anterior. %iseksi sebaiknya dengan

(14)

kauter, jangan terlalu dalam menembus fasia parotidea8 karena dapat memotong cabang- cabang ner'us yang muncul dari balik kelenjar parotis tersebut. 3lap kulit kemudian dijahitkan ke doek steril didekatnya, agar lapangan pandang menjadi lebih luas

!. <encari pangkal ner'us fasialis yang keluar dari foramen stilomastoideum, biasanya di antara basis prosesus stiloid dengan prosesus mastoid. atokan lain adalah tonjolan tulang ra#an tragus, ujung kaudal prosesus mastoid dan muskulus digastrikus. >ubungan ketiga titik ini berbentuk segitiga8 disebut tragal pointer . (er'us fasialis berada sekitar 1 sentimeter sebelah dalam agak ke depan ba#ah dari pointer ini. +abang utama (main trunk) keluar  dan berada *-! mm di atas tepi kranial dari insersi muskulus digastrikus pada prosesus mastoid.

(15)

. =eseksi atau pengangkatan lobus superfisial parotis beserta tumornya. )etelah pangkal ner'us fasialis diketemukan, kemudian ditelusuri cabang cabangnya ke perifer dengan klem bengkok, lalu  jaringan parotis normal di antara kedua kaki klem tersebut dipotong

dengan gunting kecil atau pisau dengan sisi tajam menghadap ke atas. ntuk membantu identifikasi saraf ini dapat memakai stimulator saraf (facial nerve detector) atau dengan cara memasukkan cairan biru metilen melalui ostium duktus )tenson sehingga kelenjar parotis ber#arna biru sedang syarafnya tidak. %iseksi perlahan-lahan, secara tumpul dan didorong ke depan, dengan demikian seluruh lobus superfisial beserta tumor yang ada di dalamnya dapat diangkat. ntuk menghindarkan trauma pada syaraf maka perdarahan dihentikan dengan diikat atau ditekan dengan kain kasa secara halus serta penggunaan pipa penghisap dengan lubang kecil. >emostasis sebaiknya menggunakan kauter  bipolar, agar tidak merusak saraf di dekatnya.

(16)

"ila tumor terletak di lobus profunda maka setelah parotidektomi superfisial selanjutnya ner'us fasialis beserta cabang-cabangnya dibebaskan dari jaringan sekitarnya, kemudian lobus profunda beserta tumornya dikeluarkan (deep lobe parotidectomy). Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh jaringan kelenjar  parotis ini disebut sebagai parotidektomi total.

(17)

Komplikasi parotidektomi 1. erdarahan

*. 4esi ner'us fasialis

)araf fasialis sangat sensitif terhadap manipulasi pembedahan, dan tidak jarang terjadi kelemahan sementara pada #ajah, yang sembuh dalam beberapa minggu atau bulan.

!. )indroma 3rey:s

)etelah operasi dapat timbul keringat dan kemerahan di sekitar  kulit daerah kelenjar parotis pada #aktu mengunyah. >al ini disebabkan karena reiner'asi yang bersilang dari jalur otonom kelenjar parotis, ke kelenjar keringat, sehingga serabut parasimpatis, yang dirangsang oleh penciuman, pengecapan, akan mempersarafi kelenjar keringat dan pembuluh darah.

. )ali'ary fistula

<erupakan komplikasi yang sering muncul setelah dilakukan parotidektomi, di mana air liur akan berkumpul di daerah bekas operasi, sehingga cairan yang terkumpul ini akan keluar melalui celah sehingga terbentuk fistula. Kondisi ini biasanya akan berhenti sendiri karena air liur yang terkumpul dapat diserap kembali.

=adioterapi post operatif terbukti bermanfaat pada pasien kanker kelenjar sali'a dengan risiko tinggi terjadi kekambuhan lokoregional. "eberapa penelitian telah mengidentifikasikan faktor  prognostik penting dan merekomendasikan radioterapi post operatif.

Tumor ganas parotis yang inoperabel dilakukan biopsi selanjutnya radioterapi. =adioterapi pasca bedah diberikan pada tumor  parotis ganasA

- karsinoma derajat keganasan tinggi - karsinoma residif 

- karsinoma lobus profundus

(18)

- tumor menempel (. 255 - metastase kgb regional

- ada in'asi ke otot, tulang, kulit, syaraf, dsb - setiap T! karsinoma parotis

5ndikasi untuk radioterapi post operatif 

3aktor risiko untuk kekambuhan lokoregional pada kanker kelenjar sali'a Tepi reseksi positif atau dekat

Tumor derajat tinggi atau tidak terdifferensiasi 5n'asi perineural

5n'asi kulit atau tulang

enyakit lanjut yang melibatkan saraf fasialis atau lobus profunda <etastase lymph node

Tumor pecah saat operasi

Tumor berulang atau yang tidak bisa direseksi

eran kemoterapi tetap menjadi terapi paliatif dalam menangani kanker kelenjar sali'a yang metastase, berulang, atau tidak bisa direseksi. +isplatin merupakan terapi agen tunggal yang paling sering digunakan. Terapi kombinasi dengan cisplatin, -fluorouracil, cyclophosphamide, dan doBorubin.

(19)

DA*TAR PUSTA#A

3agan &&.  ractical pproach To arotid Tumours. +ontinuing <edical ;ducation. *00?G*78A!-7.

3irdaus <, 3itria >. enatalaksanaan Tumor 9arthin arotis. "agian Telinga >idung Tenggorok "edah Kepala 4eher T>T-K48 3akultas Kedokteran ni'ersitas ndalas/=) %r < %jamil adang.

3irdaus <, ulungan <=. enatalaksanaan denoma leomorfik arotis. "agian Telinga >idung Tenggorok "edah Kepala 4eher  T>T-K48 3akultas Kedokteran ni'ersitas ndalas/=) %r. <. %jamil adang.

Kentjono, 9. embedahan pada Tumor arotis dan Kanker =ongga <ulut. <ajalah Kedokteran Tropis 5ndonesia. *006G1*8A1-17.

<orfit ><. arotid Tumors. +A  +ancer &ournal for +linicians. *007G618A1!-*1.

)jamsuhidajat =. "uku jar 5lmu "edah )jamsuhidajat-de &ong. ;disi !. &akartaA ;H+, *010.

To 2)>, +han &F9, Tsang =KF, 9ei 95. =e'ie# of )ali'ary Hland (eoplasms. 5nternational )cholarly =esearch (et#ork @tolaryngology. *01*G7*?7*A1-6.

Referensi

Dokumen terkait

undifferentiated carcinoma dengan luas tampilan imunositokimia HER2/neu pada sediaan metastasis karsinoma nasofaring ke kelenjar getah bening leher.. Kata Kunci: Sitologi,

N 1 Metastasis ke peribronkial ipsilateral dan atau kelenjar getah bening hilus ipsilateral dan intrapulmoner dengan ekstensi langsung tumor

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pemeriksaan FNAB terhadap kelenjar getah bening inguinal yang teraba pada kasus karsinoma penis memberikan kemampuan

Epidermoid Carcinoma Laring; Kanker Thyroid: Papillary Carcinoma, Follicular Carcinoma, Anaplastic Carcinoma, Limfoma Maligna; Kanker Kelenjar Getah Bening Leher: Limfoma

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pemeriksaan FNAB terhadap kelenjar getah bening inguinal yang teraba pada kasus karsinoma penis memberikan kemampuan

:ila !etastasis karsinoma mamma telah sampai kekelenjar getah bening subkla)ikula, ini berarti bah%a metastasis tinggal +3- cm dari grand central  lim'atik terminus

- Batas bawah : terletak pada tepi atas kartilago tiroidea, batas ini berubah bila didapatkan pembesaran kelenjar leher, yaitu 1 cm lebih rendah dari kelenjar yang teraba. Lapangan

KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pemeriksaan FNAB terhadap kelenjar getah bening inguinal yang teraba pada kasus karsinoma penis memberikan kemampuan