• Tidak ada hasil yang ditemukan

Spo Monitoring, Evaluasi, Tindak Lanjut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Spo Monitoring, Evaluasi, Tindak Lanjut"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM CITRA BMC PADANG

No : 019/SK/DIR/IV/2010

Tentang

MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN

STANDAR PROFESI / PELAYANAN MEDIS

Menimbang

:

a. Bahwa pimpinan rumah sakit berfungsi administrator

dengan tugas membuat kebijakan , mengkoordinasikan

pelayanan, melaksanakan pengembangan staf medis dan

melakukan pengawasan terhadap penerapan standar

profesi / standar pelayanan medis termasuk mengani

masalah medico legal.

b. Bahwa diperlukan monitoring dan Evaluasi penerapan

standar profesi / pelayanan medis di masing-masing SMF

guna menjaga meningkatkan mutu pelayanan medis di

rumah sakit. Dan untuk menunjang kelancaran tugas /

fungsii komite medic dan SMF.

c. Bahwa sehubungan dengan maksud diatas perlu

ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit.

Mengingat

:

1. Peraturan Mentri Kesehatan No. 159 B/B/MENKES/

Per/IV/1988 tentang rumahsakit

2. Undang-undang No. 23 1992 tentang Pokok-pokok

Kesehatan

3. Keputusan Mentri Kesehatan RI No.772/MENKES/SK/VI/2002

tentang pedoman peraturan internal rumah sakit

4. Keputusan Mentri Kesehatan RI No.631/

MENKES/SK/VI/2005 tentang Pedoman Peraturan Internal

Staf Medis ( Medikal Staff Bylaws) di rumah sakit.

5. Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit

MEMUTUSKAN

Menetapkan

:

1. Setiap SMF harus melakukan kegiatan yang bertujuan

mengawasi, memonitor dan mengevaluasi pelayanan

medis.

2. Panduan kegiatan audit medis, pertemuan kasus sulit /

kematian dan ronde kelompok SMF diatur dalam standar

prosedur operasional yang terlampir.

3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di

: Padang

Pada tanggal

: 25 April 2010

(2)

SPO MONITORING AUDIT MEDIS

NOMOR DOKUMEN : 05.05.03.01 NOMOR REVISI 00 HALAMAN 1/1 TANGGAL TERBIT 10 Maret 2010 DI TETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU CITRA BMC

Dr. HELGAWATI, MM

Direktur Rumah Sakit

PENGERTIAN Audit medis adalah proses pembahasan kasus pasien tertentu yang dilaksanakan oleh kelompok medis fungsional di rumah sakit yang dihadiri oleh anggota staf medis.

Tujuan Tujuan Umum : Meningkatkan mutu pelayanan RSU Citra BMC Padang

Tujuan Khusus : Terselenggaranya evaluasi pelayanan medis di RSU Citra BMC Padang

KEBIJAKAN Audit Medis dikerjakan oleh sub komite audit medis yang secara berkala memeriksa apakah penanganan pasien atau suatu kasus yang sudah sesuai dengan SPM / SPO yang diterapkan di RSU Citra BMC Padang

PROSEDUR 1. Pimpinan pertemuan membuka acara audit medis

2. Pimpinan pertemuan memberi tahukan tentang kasus yang akan dilaksanakan audit.

3. Pimpinan pertemuan mempersilakan DPJP untuk melaporkan kasus yang dihadapi.

4. DPJP membacakan laporan kasus.

5. Pimpinan pertemuan mempersilakan peserta untuk bertanya, memberi pendapat atau usulan.

6. Pimpinan pertemuan mempersilakan DPJP memberi tanggapan bila perlu.

7. Peserta pertemuan mempersilakan expertise atau spesialis untuk menyampaikan pendapat.

8. Pimpinan pertemuan menyimpulkan hasil audit. 9. Pertemuan ditutup.

10. Peserta pertemuan menanda tangani daftar hadir.

UNIT/DOKUMEN

(3)

PROSEDUR PENGAWASAN, MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN SPM DAN SPO NOMOR DOKUMEN : 05.05.03.02 NOMOR REVISI 00 HALAMAN 1/1 TANGGAL TERBIT 10 Maret 2010 DI TETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU CITRA BMC

Dr. HELGAWATI, MM

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT MONITORING

PENERAPAN

STANDAR PROFESI / STANDAR PELAYANAN MEDIS

RSU CITRA BMC PADANG

PENGERTIAN - Pengawasan adalah suatu pemantuan terhadap kinerja pelaksanaan audit internal terhadap pelaksaan SPO dan SPM oleh masing-masing SMF.

- Monitoring adalah suatu saran / alat pengukuran pelaksanaan SPO dan SPM oleh masing-masing SMF.

- Evaluasi adalah suatu hasil kajian terhadap SPO dan SPM oleh masing-masing SMF.

Tujuan 1. Untuk mengontrol, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan SPM dan SPO masing-masing SMF

2. Untuk meningkatkan pelayanan medis di RSU.Citra BMC Padang.

KEBIJAKAN - Pengawasan dan monitoring pelaksanaan SPO dan SPM dilaksanakan secara berkala melalui kegiatan audit medis, pertemuan kasus sulit / kasus kematian atau ronde besar. - Evaluasi pelaksanaan SPO dan SPM dilakukan setahun sekali.

PROSEDUR 1. Pengawasan dan monitoring dilakukan oleh komite medis ( sub komite peningkatan mutu pelayanan ) terhadap masing masing SMF di RSU.Citra BMC Padang pengawasan dan monitoring pelaksanaan SPM pada masing-masing SMF dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan. 2. Evaluasi pelaksanaan SPO dan SPM dilakukan 1 (satu) kali

dalam setahun.

3. Pengawasan mengacu pada kinerja pelaksanaan SPO dan SPM pada masing-masing SMF di RSU.Citra BMC Padang.

UNIT/DOKUMEN TERKAIT

1. Ketua Sub Komite Pemingkatan Mutu Pelayanan 2. Komite Medis

3. SMF terkait

4. Komite Pengkatan Mutu Rumah Sakit 5. Komite Keperawatan.

(4)

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT MONITORING

PENERAPAN

STANDAR PROFESI / STANDAR PELAYANAN MEDIS

RSU CITRA BMC PADANG

RUMAH SAKIT UMUM CITRA-BMC

JN. PROKLAMASI NO.37 PADANG

(5)

I. PENDAHULUAN

Dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan dibutuhkan bahwa sikap tenaga medis profesi kesehatan harus memberikan pelayanan sesuai dengan standar profesi. Untuk RSU Citra BMC Padang standar yang di pakai oleh para dokter dalam melaksanakan tugas keprofesiannya merujuk pada pelayanan medis yang diterbitkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Selanjutnya juga telah ditetapkan kebijakan RSU Citra BMC Padang tentang pengawasan, Monitoring dan Evaluasi Penerapan Standar Profesi / Standar Pelayanan Medis di RSU Citra BMC Padang. Salah satu poin kebijakan tersebut menyebutkan bahwa untuk menjamin pelayanan medis yang diberikan sesuai dengan standar profesi / standar pelayanan medis maka diperlukan adanya suatu pengawasan dan monitoring penerapan standar profesi / standar pelayanan medis rumah sakit.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan standar profesi / standar pelayanan medik di RSU Citra BMC Padang.

II. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dari penerapan standar profesi / standar pelayanan medis di RSU Citra BMC Padang.

2. Tujuan Khusus

Untuk memperoleh hasil kerja pelayanan mesid yang sesuai dengan standar profesi / standar pelayanan medis di RSU Citra BMC Padang III. BAHAN DAN METODE EVALUASI

Monitoring dan evaluasi tehadap penerapan standar profesi / standar pelayanan medis di RSU Citra BMC Padang dilaksanakan dengan cara : 1. Melihat bagaimana pelayanan yang telah diberikan kepada pasien

yang dilihat dari catatan medis, dibandingkan dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan.

2. Dilakukan dengan cara survery. A. Bahan –Bahan Evaluasi

Bahan dan Data yang diperlukan untuk pelaksanaan evaluasi ini adalah :

1. Standar profesi / standar pelayanan medis yang diterbitkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cetakan pertama tahun 1993.

2. Catatan medis pasien yang diambil dari unit rekam medis RSU Citra BMC Padang.

Sehubungan dengan keterbatasan Tenaga ahli yang akan melakukan evaluasi terhadap penerepan standar profesi / standar pelayanan medis ini, maka evaluasi tidak dapat dilaksanakan

(6)

per-instalasi. Evaluasi dilakukan secara global dengan mengambil 35 sampel catatan medis instalasi penyakit dalam , instalasi, kebidanan, instalasi bedah, instalasi gawat darurat (IGD).

Pemilihan sampel disesuaikan dengan diagnosis yang telah ada standarnya didalam buku standar pelayanan medis dan dipilih kasis yang kira-kira mampu dievalusi dengan mudah di evaluasi dengan tenaga ahli.

B. Metode Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan standar yang digunakan yaitu standar pelayanan medis. Dalam standar pelayanan medis tersebut terdapat standar untuk berbagai penyakit / diagnose untuk seluruh SMF. Dari setiap diagnosis terdapat 10 standar yang harus dipatuhi, yaitu :

1. Nama Penyakit /Diagnosis 2. Kriteria Diagnosis

3. Diagnosis Diferensial 4. Pemeriksaan Penunjang 5. Konsultasi

6. Perawatan Rumah Sakit 7. Terapi

8. Standar Rumah Sakit

9. Lama Perawatan Masa Pemulihan 10.Out put

Dari 10 standar yang harus dipatuhi tersebut karena ketiadaan tenaga ahli, Evaluasi ini hanya dapat dilakukan terhadap pelaksanaan 10 parameter, yaitu :

1. Nama Penyakit /Diagnosis 2. Kriteria Diagnosis

3. Diagnosis Diferensial 4. Pemeriksaan Penunjang 5. Konsultasi

6. Perawatan Rumah Sakit 7. Terapi

8. Lama Perawatan 9. Masa Pemulihan 10.Output

Dalam Evaluasi ini dibandingakan antara ketentuan menurut standar dengan pelaksanaan penganan yang dilakukan oleh dilihat dari catatan medis pasien, berupa checklist pelaksanaan penerapan standar sbb :

N

O Standar Profesi / Pelayanan

Pelaksanaan Menurut Standar Sesuai

Standar

Tidak Sesuai Standar 1 Nama Penyakit /Diagnosis

2 Kriteria Diagnosis 3 Diagnosis Diferensial 4 Pemeriksaan Penunjang 5 Konsultasi

(7)

6 Perawatan Rumah Sakit 7 Terapi

8 Lama Perawatan 9 Masa Pemulihan 10 Output

Perbandingan ini hanya dapat menyatakan apakah dari 10 standar tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan tidak sesuai denga standar.

IV. HASIL EVALUASI

Dari hasil checklist yang dilakukan terhadap 35 kasus / diagnosis yang dipilih, maka didapatkan hasil sebagai berikut :

N

O Standar Profesi / Pelayanan

Pelaksanaan Menurut Standar Sesuai

Standar

Tidak Sesuai Standar 1 Nama Penyakit /Diagnosis 35

-2 Kriteria Diagnosis 34 1 3 Diagnosis Diferensial 6 29 4 Pemeriksaan Penunjang 27 8 5 Konsultasi 7 28 6 Perawatan Rumah Sakit 35

-7 Terapi 35

-8 Lama Perawatan 32 5 9 Masa Pemulihan 32 2

10 Output 28 7

Hasil checklist tersebut menunjukan bahwa dari 10 standar yang dievaluasi dari 35 sampel tersebut terdapat 3 (tiga ) standar yang masih dipakan sepenuhnya, yaitu :

1. Nama Penyakit / Diagnosis 2. Perawatan Rumah Sakit 3. Terapi

Penyebab tidak terpenuhinya standar tersebut diatas pada Evaluasi ini tidak dapat ditentukan. Tetapi secara umum dapat disebutkan bahwa pada pengisian status yang menjadi bahan Evaluasi ini, tidak dilakukan secara lengkap benar.

Untuk Diagnosis Differensial dari 35 kasus yang dievaluasi, 29 tidak mencantumkan diagnosis differensial sebagaimana yang dicantumkan dalam standar profesi standar pelayanan ,medis. Sementara untuk pemeriksaan sebagai mana yang dipertanyakan dalam standar profesi / standar pelayanan medis.

Untuk masa pemulihan dan output masing-masing ada satu kasus yang tidak dipatuhi sesuai dengan standar. Dari catatan rekam medis hal ini tidak terpenuhi karena pasien meminta pulang tanpa persetujuan dokter, sehingga output yang dipersyaratkan tidsadk terpenuhi.

(8)

Evaluasi yang dilakukan ini belum dapat menyatakan apakah penerapan standar profesi / standar pelayanan medis terlaksana atau belum. Tetapi dapat di simpulkan bahwa dari 35 kasus / diagnosis yang dievaluasi, secara umum telah berpedoman kepada standar profesi / standar pelayanan mesid yang telah diberlakukan dirumah sakit.

Meskipun demikian masih perlu diarahkan lagi agar setiap persyaratan standar profesi / standar pelayanan medis dapat tepenuhi dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

Sementara itu hasil survey di instalasi, menunjukkan bahwa sosialisasidari standar profesi / standar pelayanan medis tidak memiliki standar profesi / standar pelayanan medis yang telah diberlakukan tersebut , sehingga pelayanan yang diberikan belum memenuhi standar sepenuhnya.

V. Dari hasil Evaluasi yang telah dilakukan, beberapa hal yang perlu direkomendasikan adalah sebagai berikut :

1. Perlunya disosialisasikan lagi standar profesi / standar pelayanan medis yang sudah diberlakukan.

2. Disetiap instalasi harus tersedia buku standar profesi / standar pelayanan medis yang telah diberlakukan.

3. Seluruh tenaga medis harus memberikan pelayanan dengan mengacu kepada standar profesi / standar pelayanan medis yang dibuktikan dengan pencatatan lengkap pada catatan medis.

Ketua Komite Medis RSU Citra BMC Padang

(9)

TINDAK LANJUT EVALUASI MONITORING

1. Disetiap Instalasi

Setiap instalasi sudah memahami dan mengerti tentang pelaksanaan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan medis yang diberlakukan.

2. Dokter

Mengenai kasus keluhan pasien pulang tanpa adanya persetujuan dari dokter telah berkurang dan dapat diminimalisir dengan cara :

Dokter memberikan pemahaman dan pengertian terhadap pasien mengenai penyakitnya, apakah pasien tersebut diperbolehkan pulang atau masih harus dirawat.

3. Tenaga medis

Seluruh tenaga medis telah memberikan pelayanan dengan mengacu kepada standar profesi / standar pelayanan medis yang dibuktikan dengan pencatatan lengkap dan catatan medis.

(10)

EVALUASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN SPO PENGISIAN REKAM

MEDIS

DI RSU CITRA BMC PADANG

I. PENDAHULUAN

RSU.Citra BMC Padang merupakan salah satu rumah sakit daerah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sebagai sarana pelayanan kesehatan RSU.Citra BMC Padang harus mampu mengembangkan pelayanannya, sehingga kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dapat terpenuhi.

Persetujuan tindakan medis yang dilakukan oleh dokter kepada pasien dibuktikan dengan adanya pasien atau keluarga pasien menandatangani berkas informed consent serta dokter yang akan bertindak juga ikut menanda tangani dan perawat yang menangani pasien juga ikut menandatangani format tersebut sebagai saksi pertama.

Pelasanaan program perlu dilakukan Evaluasi, guna perbaikan dimasa yang akan datang.

II. PROSES EVALUASI

Proses Evaluasi dilakukan dengan menelaah pelaksanaan pengisisan berkas rekam medis sehingga dapat diketahui hasil pelayanan yang akan dikembangkan.

III. HASIL EVALUASI

Berdasarkan Evaluasi yang dilaksanakan terhadap program, diperoleh hasil sebagai berikut : Kegiatan Sudah dilaksanakan sesuai dengan pengisian berkas rekam medis dan melakukan pelayanan sesuai dengan kebijakan yang dibuat sehingga diperoleh hasil untuk kegiatan pelayanan yang akan dikembangkan.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa pelaksanaan program pengembangan sudah sesuai dengan pengisian berkas yang telah direncanakan. Perlu dilakukan program pengembangan pelayanan ini secara berkesinambungan guna peningkatan pelayanan.

Padang , ………..

Ketua Rekam Medis

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai salah satu upaya mewujudkan pemenuhan sarana dan prasarana tersebut harusnya melibatkan semua elemen masyarakat serta pemerintah dalam melaksanakan

Karena itu radio Zenith FM, Elisa FM, dan Suara Salatiga FM memilih menggunakan media sosial untuk dapat dekat dengan pendengarnya dan bisa menarik pendengar baru dari

But instead of the memory kernel of incoherent intermediate scattering function, we investigated the memory kernel of the velocity autocorrelation function (VACF) for temperature

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Pokja Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Non PNS pada Sekretariat DPRD Kabupaten Sintang Tahun Anggaran

Untuk mengetahui bentuk mapping pada storage dari suatu string, perlu diketahui beberapa hal yang menyangkut ruang untuk string yang bersangkutan antara lain :. - letak

Apabila nilai dasar itu berdasarkan kepada hakikat suatu benda ((kuantitas, aksi, ruang dan waktu) maka nilai dasar itu dapat juga disebut sebagai norma yang

Untuk kelengkapan data tentang permasalahan yang ada dalam tulisan ini terutama dalam hal perubahan musik, penulis mendapat informasi dari para personil musik yang tergabung dalam

Peran strategis batubara adalah karena batubara juga dapat memberikan pengaruh efek ganda terhadap ekonomi nasional dan daerah, seperti penyerapan tenaga kerja, penumbuhan