• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROTEKSI RADIASI DAN BIOLOGI RADIASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROTEKSI RADIASI DAN BIOLOGI RADIASI"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

PROTEKSI RADIASI

(2)

Proteksi Radiasi

(3)

Proteksi dan Risiko Radiasi

Dua faktor utama berkaitan dengan pengukuran radiasi:

Ionisasi materi oleh radiasi

Energi radiasi yang diserap (absorbsi) oleh

materi

Berhubungan langsung dengan

konsekuensi biologis akibat

interaksi radiasi dengan tubuh

manusia

1. Satuan Ci dan Bq untuk mengukur keradioaktifan atau jumlah bahan radioaktif di dalam suatu sumber radiasi

2. Satuan roentgen (R) untuk mengukur paparan (exposure) dari radiasi

elektromagnetik. Lewatnya radiasi sinar x dan g sebesar 1R akan menghasilkan 2.082 x 109 pasangan ion per cm3 udara pada STP

3. Satuan Rad (radiation adsorbed dose) dan Gy (gray) untuk mengukur dosis radiasi yang diserap. Kuantitas setiap radiasi pengionisasi yang ekivalen dengan 100 erg energi yang diserap per gram bahan penyerap (absorber).

1 R = 0.869 Rad untuk udara; 1 R = 0.96 Rad untuk jaringan

4. Satuan Rem (roentgen equivalent man) dan Sv (sievert) untuk mengukur dosis biologis

(4)

Proteksi dan Risiko Radiasi

Efek biologis dari radiasi Berapa banyak energi diserap

Bagamana energi terdistribusi di dalam bahan penyerap

Kerusakan radiasi akan lebih besar terhadap sel-sel jaringan jika energi radiasi 100 erg yang diserap terkosentrasi dibagian terkecil dari 1 gram jaringan dari pada jika 100 erg energi didepositkan secara merata di seluruh 1 gram jaringan.

Jenis radiasi berbeda bisa mendepositkan jumlah energi yang sama di dalam jaringan yang sama, tetapi pola distribusinya bisa berbeda

RBE (Relative Biologic Effectiveness) merupakan ukuran yang digunakan untuk menjelaskan derajat efek biologis yang dihasilkan oleh jenis radiasi yang berbeda dengan dosis terserap yang sama.

RBE = dosis radiasi sinar x dan g dalam Rad yang diperlukan untuk menghasilkan efek biologis tertentu dibagi dengan dosis radiasi dalam Rad setiap radiasi

(5)

Proteksi dan Risiko Radiasi

Lebih besar LET makin tinggi efek biologis dari radiasi tertentu yang diserap. Energi yang diserap dalam jarak yang pendek akan menyebakan lebih banyak “injury” yang diterima bila dibandingkan dengan energi yang diserap dalam jarak yang jauh.

RBE tergantung dari besarnya LET radiasi tertentu.

Beberapa radiasi bisa menghasilkan lebih banyak ionisasi per panjang lintasan yang dilalui. Radiasi demikian dikatakan memiliki ionisasi spesifik yang tinggi dan karena itu akan mendepositkan energi yang lebih banyak dalam panjang lintasan yang sama, artinya radiasi. memiliki LET yang tinggi.

Misalnya, 0.05 rad radiasi

a

di dalam jaringan menghasilkan efek biologis yang

sama seperti yang ditunjukkan oleh 1 rad radiasi sinar-x atau

g

, maka RBE radiasi

a

adalah 20.

Bila 1 rad radiasi

b

menghasilkan efek biologis yang sama dengan 1 rad radiasi

sinar-x atau

g

, maka RBE radiasi

b

adalah 1.

Dalam proteksi radiasi akan memudahkan untuk menjumlahkan

kontribusi dosis dari tipe radiasi berbeda, kemudian digunakan suatu

`modifier` sebagai faktor kualitas radiasi (Q) yang berhubungan

(6)

Tiga Prinsip Dasar

Proteksi Radiasi

Justifikasi

Optimasi proteksi

Limitasi

(7)

Asas Justifikasi

Setiap

kegiatan

dengan

menggunakan

radiasi pengion hanya boleh dilaksanakan

setelah dilakukan pengkajian apakah

manfaat

yang diperoleh

lebih besar

dari

kerugian yang ditimbulkan

Harus

mempertimbangkan keuntungan dan

kerugian yang dihasilkan bila kegiatan dengan

radiasi pengion dilaksanakan

(8)

Asas Optimasi

Paparan radiasi

yang diperoleh dari

kegiatan harus

serendah mungkin

dengan

mempertimbangkan faktor ekonomi dan

sosial

Asas optimasi mengandung pengertian

bahwa setiap komponen dalam program

telah dipertimbangkan secara seksama,

termasuk biaya yang terjangkau

(9)

Asas Limitasi

(Pembatasan Dosis Perorangan)

Dosis

yang diterima oleh seseorang dalam

menjalankan kegiatan dengan sumber radiasi,

tidak

boleh

melampaui Nilai Batas Dosis

(NBD) yang telah ditetapkan oleh instansi yang

berwenang

(10)

Radiasi Pengion

Partikel

Elektromagnetik

Directly ionizing

(11)
(12)

Tiga faktor

dasar:

Waktu

Jarak

Penahan

(13)

PENGENDALIAN WAKTU

Exposure rate

=10mGy/h

X Time = Total dose

1 hour = 10 mGy

(14)
(15)

Hukum Kuadrat Terbalik

(Inverse square law)

150 mSv/h

0.06 mSv/h

d=50cm

(16)

PENGGUNAAN PENAHAN

RADIASI

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)

Tiga Prinsip Dasar

Proteksi Radiasi

Justifikasi

Optimasi proteksi

Limitasi

(24)

Dosimetri

(25)

Dosimetri Radiasi

Penting dan perlu mengetahui dengan jelas berapa dosis radiasi

yang diterima tubuh keseluruhan (whole body) dan yang diterima

organ individual bila radiofarmaka diberikan kepada pasien.

• Jumlah radiasi yang diabsorbsi harus diketahui untuk tujuan mengkaji risiko

radiasi terhadap pasien.

• Informasi dosis radiasi menentukan berapa jumlah maksimum keradioaktifan

yang perlu diberikan untuk suatu prosedur kedokteran nuklir.

Radiofarmaka terdistribusi diseluruh tubuh, tetapi tidak perlu secara

merata. Organ yang berbeda akan mengabsorbsi jumlah radiasi yang

berbeda.

Organ kritis adalah organ yang menerima dosis radiasi paling tinggi.

Kadang-kadang organ kritis bukan merupakan organ target yang dicitra.

Misal

99m

Tc-HMPAO digunakan untuk pencitraan otak (brain imaging), tetapi

(26)
(27)

Aktivitas

Menggambarkan banyak radiasi yang dipancarkan

oleh sumber radioaktif

Definisi: jumlah peluruhan inti per satuan waktu

Satuan :

Becquerel (Bq)  1 Bq = 1 disintegrasi per detik

(28)

Paparan

Paparan 1 Rontgen merupakan kuantitas radiasi

foton yang menghasilkan 1 esu ion positif atau

negatif di dalam 1cm

3

udara normal

Roentgen (R) = 2,58 x 10

-4

coulomb/kg

= 1 esu/cm3

(29)

Dosis Serap / Absorbed dose (D)

Ukuran jumlah energi yang terdeposisi (

E)

per

massa (

m

) medium yang dilintasi

Satuan:

Gray (Gy) = Joule/kg

rad (radiation absorbed dose), 1 rad = 1 cGy

(30)

Dosis Tara / Equivalent dose (H

T

)

Digunakan sebagai ukuran efek biologi dari satu

jenis tertentu radiasi pada organ atau jaringan

H

T

= W

R

x D

D

= dosis serap pada suatu organ/jaringan

W

R

= faktor bobot radiasi

Satuan:

Sievert (Sv) = Joule/kg

rem (radiation equivalent man), 1 rem = 10 mSv

1 Sv = 100 rem

(31)

Radiation weighting factors (W

R

)

ICRP 60 (1991)

Radiation type and energy range

W

R

Photons (X-rays and gamma-rays) all

energies

Electrons, all energies

Neutrons

<10 keV

10-100 keV

>100 kev to 2 MeV

2-20 MeV

>20 MeV

Protons >20MeV

Alpha-particles, fission fragments

1

1

5

10

20

10

5

5

20

(32)

Dosis Efektif / Effective dose (E)

Ukuran yang berhubungan dengan risiko

dengan mempertimbangkan radiosensitivitas

relatif dari setiap organ/jaringan

E(Sv)= Σ

T

W

T

x H

T

W

T

:

faktor bobot jaringan/organ T

(33)

Tissue and organ

weighting factors

Organ or tissue

Tissue w eighting

factor (W

T

)

G onads

Red bone m arrow

Colon

Lung

Stom ach

Bladder

Breast

Liver

O esophagus

Thyroid

Skin

Bone surface

Rem ainder

Total

0.2

0.12

0.12

0.12

0.12

0.05

0.05

0.05

0.05

0.05

0.01

0.01

0.05

1.0

(34)

Nilai Batas Dosis

Definisi ICRP:

dosis yang diterima dalam jangka waktu tertentu

atau dosis yang berasal dari penyinaran intensif

seketika, yang menurut tingkat pengetahuan dewasa

ini memberikan kebolehjadian yang dapat diabaikan

tentang terjadinya cacat somatik gawat atau cacat

genetik.

NBD tahunan di Indonesia:

50 mSv

untuk pekerja radiasi

5 mSv

untuk masyarakat umum

Rekomendasi IAEA : 20 mSv/tahun untuk pekerja radiasi

1 mSv/tahun untuk masyarakat umum

(35)

Biologi Radiasi

(36)
(37)

Kromosom

•Rangkaian sangat kompleks double helix DNA

berikatan dengan protein

(38)

Efek radiasi pada DNA

DNA SİNGLE

STRAND BREAK

DNA DOUBLE

STRAND BREAK

(39)

Aberasi kromosom

tidak stabil:

Sel yang mengandung

kromosom bentuk ini

(

disentrik dan cincin

)

(40)

Aberasi kromosom

stabil:

Sel yang mengandung

aberasi kromosom ini

(

translokasi dan delesi

)

tetap hidup dan mampu

melakukan pembelahan

(41)

Translocation

(42)

Aberasi kromosom stabil dan kanker

Aberasi kromosom

Kanker

Karsinoma kolon

Neuroblastoma

Retinoblastoma

Small-cell carcinoma (paru)

Karsinoma ovarium

Burkitt lymphoma

Chronic myelogenous leukemia

Chronic lymphocytic leukemia

Delesi 5q (5q-) :gen p53

Delesi 1p (p31p36)

Delesi 13q14

Delesi 3p (p14p23)

Translokasi (6;14)(q21;q24)

Translokasi (8;14)(q24;q23)

Translokasi (9;22)(q34;q11)

Translokasi (11;14)(q13;q32)

(43)

Sel terpapar radiasi

Perbaikan secara enzimatis

sel mati

sel hidup

disfungsi organ sel normal

sel abnormal

efek deterministik

efek stokastik

# ada dosis ambang # tanpa dosis ambang

# keparahan bergantung # probabilitas

dosis

bergantung dosis

# umumnya tanpa masa laten # ada masa laten

# individu terpapar # individu terpapar

& turunannya

(44)

Efek Stokastik

Individu terpajan:

Target : sel somatik karsinogenesis

Kanker akibat radiasi tidak spesifik

Prediksi risiko kanker diperoleh dari studi

epidemiologi pada populassi terpajan radiasi

Koefisien peluang pada pekerja radiasi : 4 x 10

-2

/Sv

Turunan individu terpajan:

Target : sel reproduktif efek pewarisan

Tidak ada bukti konklusif pada manusia

(45)

Human data on

radiation cancerogenesis

Type or localization of cancer

Population

groups

Leukemia

Thyroid

gland

Lung

Breast

Bone

Skin

A-bomb survivors

+

+

+

+

Ra-dial painters

+

Early radiologists

+

+

U-miners

+

Exposed in a nuclear accident

+

(46)

Efek Deterministik pada

Sistem Pembentukan Darah

 Sel darah berasal dari sel stem sumsum tulang

eritrosit (sdm)

transport O

2

dan CO

2

lekosit (sdp)

granulosit dan limfosit

sistem imun

trombosit (platelet)

pembekuan darah

 Dosis 0,5 Gy

penurunan segera komponen darah

limfosit menurun dalam beberapa jam

platelet & granulosit dalam beberapa hari – minggu

Eritrosit menurun lambat dalam beberapa minggu

 Kematian terjadi akibat dari infeksi dan hemorrhage

(47)

Efek Deterministik pada Kulit

2 – 3 Gy :

eritema

awal dalam 6-24 jam utk 2-3 hari

eritema 7 – 10 hari utk beberapa minggu

3 – 8 Gy : eritema dan

epilasi

deskuamasi kering (pengelupasan kulit) 3-6 minggu

12 - 20 Gy :

blister

(deskuamasi basah) dalam 4-6 minggu

ulceration

(tukak/borok)

> 20 Gy :

nekrosis

(kematian jaringan ) dalam 10 minggu

(48)

Kecelakaan Industri Radiografi

di Yanango, Lima PERU

Ir-192 (37 Ci / 1,37 TBq), 20 Feb. 1999

22 Februari 1999 1 Maret 1999

(49)

20-30 menit (18 Maret 1999)

(50)

42 jam

3,5 hari

(51)
(52)

Efek Radiasi pada Organ Reproduksi

Testis

Perubahan jumlah sperma dan waktu pulih

Dosis 0,15 Gy :

oligospermia

Dosis < 1 Gy :

steril

beberapa bulan

Dosis 1 – 3 Gy : steril 1 – 2 tahun

ICRP 60 : 3,5 - 6 Gy

Ovarium

Bergantung usia:

usia

dosis

Dosis 0,65 Gy :

steril

sementara

Dosis 5 – 7 Gy : steril pada usia 40-an

Dosis 12 – 15 Gy : steril pada usia 20-an

ICRP 60: 2,5 – 6 Gy

(53)

JANIN

Retardasi

pertumbuhan

intrauterine

Kematian (embrionik,

janin, neonatal)

Malformasi

Congenital

(54)

Efek Radiasi pada Janin

Bergantung Periode kehamilan:

1. Minggu 0 - 2

kematian janin

(0,05 – 0,1 Gy)

2. Minggu 2 – 7

malformasi organ, kematian neonatal,

kanker

3. Minggu 8 -40

retardasi mental, kelainan bawaan, kanker

Dosis ambang retardasi mental (penurunan IQ):

0,1 Gy pd minggu 8–15 dan 0,4 -0,6 Gy pd minggu 6–25

Efek Radiasi pada Mata

Dosis 0,5 Gy

kekeruhan lensa yang teramati

(55)

SINDROMA RADIASI AKUT

adalah sekumpulan simpton yang timbul akibat

pajanan radiasi dosis tinggi pada seluruh tubuh secara

akut

Tahapan :

Sindroma prodromal

simpton awal segera pasca

pajanan (

beberapa jam)

masa laten (tenang)

terbebas dari sakit

(beberapa hari - 2 minggu)

Sindroma sistemik yang timbul

(56)
(57)
(58)

SINDROMA RADIASI AKUT

I.

Sindroma Sistem Hematopoitik

Dosis ambang sindroma : 1 Gy

S. prodromal : mual, muntah, letih, pusing, hilang

nafsu makan dan diare

3 hari

Masa laten : 2 – 3 minggu

Efek sistemik: penurunan jumlah sel darah

Dosis ambang kematian : 3 Gy dalam 3 minggu

Infeksi dan Hemorrhage

(59)
(60)

II. Sindroma Sistem Pencernaan

Dosis ambang sindrom: 5 Gy

S. Prodromal: demam, diare parah + darah, kram perut

Masa laten : 3 – 5 hari

Efek sistemik: kerusakan mukosa & sel stem usus halus

Dosis ambang kematian: 10 Gy dalam 3 hari – 2 minggu

III.

Sindroma Sistem Syaraf Pusat

Dosis ambang sindroma : 20 Gy

S. Prodromal: hilang keseimbangan, susah bernafas, tremor

dan koma

Masa laten : 15 menit – 3 jam

Efek sistemik: kerusakan parah sistem syaraf dan

cardiovascular

(61)
(62)

Dosis seluruh tubuh fetus dari pemeriksaan kedokteran nuklir pada periode kehamilan awal dan akhir.

Prosedur, radiofarmaka dan aktivitas pemberian

Kehamilan awal (mGy)

Kehamilan 9 bulan (mGy)

99mTc bone scan (phosphate), 750 MBq 99mTc lung perfusion (MAA), 200 MBq 99mTc lung ventilation (aerososl), 40 MBq 99mTc thyroid scan (pertechnetate),400 MBq 99mTc red blood cell, 930 MBq

99mTc liver colloid, 300 MBq 99mTc renal DTPA, 750 MBq 67Gaabcess/tumor, 190 MBq 123I thyroid uptake, 30 MBq 123I thyroid uptake, 0,55 MBq 131I metastase imaging, 40 MBq 4,6-4,7 0,4-0,6 0,1-0,3 3,2-4,4 3,6-6,0 0,5-0,6 5,9-9,0 14-18 0,4-0,6 0,03-0,04 2,0-2,9 1,8 0,8 0,1 3,7 2,5 1,1 3,5 25 0,3 0,15 11

Referensi

Dokumen terkait

Dosis radiasi yang diberikan pada penderita kanker merupakan faktor penting dalam terapi ini karena dapat menimbulkan efek.. Selain dosis, volume jaringan terradiasi, jenis

- Dapat menimbulkan efek biologis sebagai akibat

Pengkajian dosis terhadap paparan radiasi dari sumber eksternal biasanya dilakukan dengan memantau individu dengan menggunakan dosimeter perorangan yang dikenakan di tubuh,

§ Daerah radiasi sedang, yaitu daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis 15 mSv atau lebih dan kurang dari 50 mSv dalam satu tahun untuk seluruh tubuh atau nilai yang

Efek stokastik adalah efek yang belum tentu terjadi (probabilistik) sedangkan efek deterministik pasti akan terjadi bila terkena radiasi dengan dosis yang melebihi batas ambang..

Penggunaan utama dari besaran dosis efektif pada proteksi radiasi adalah untuk mengkaji dosis prospektif pada perencanaan dan optimisasi proteksi, dan untuk mengkaji dosis

Pada paparan radiasi ionisasi dengan dosis yang lebih besar, maka energi foton dari radiasi ionisasi (efek langsung) dan radikal bebas yang terbentuk (efek tidak langsung)

Untuk memastikan dosis paparan radiasi yang diterima pekerja minimal, kami menyediakan desain radiologi diagnostik dan intervensional yang memenuhi standar sesuai peraturan