• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/43/X/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.2010/43/X/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KLM. SUMBER BAHARI DI PERAIRAN SELAT LAUT KOTABARU

Pada tanggal 27 November 2013, pukul 08.00 WITA, KLM. Sumber Bahari, GT. 292, milik PT. Tanjung Mas Bahari Perkasa, Awak Kapal 13 (tiga belas) orang, muatan Kernel sebanyak 700.050 MT, bertolak dari Pelabuhan Bone Manjing Sulawesi Barat menuju Pelabuhan PT. Smart Tarjun Kalimantan Selatan, tanggal 30 November 2013, pukul 06.00 WITA, kapal tenggelam di perairan Selat Laut Kotabaru Kalimantan Selatan.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, melainkan terdapat kerugian harta benda berupa KLM. Sumber Bahari tenggelam beserta muatannya.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/2/17/DN-14, tanggal 25 Maret 2014, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tenggelamnya KLM. Sumber Bahari kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor KL.205/5/01/Syb.Op.Ktb-2012,

dibuat oleh Nakhoda, tanggal 04 Desember 2013;

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kotabaru, tanggal 04 Desember 2013 terhadap :

a. Nakhoda, Sirajuddin; b. Mualim I, Sudarman;

(2)

c. Juru Mudi, Dwi Antoro; d. KKM, Bahrul Salam; e. Juru Minyak, Nasrun.

4. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kotabaru, tanggal 13 Januari 2014;

5. Dokumen Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur International ( 1969 ) No.671/Ga dikeluarkan di Semarang,

oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, tanggal 05 November 2001;

b. Surat Laut, Nomor Urut 8159, diberikan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 03 April 2002;

c. Halaman Tambahan Nomor PK.655/10/XI/KUPP.BLGs-2013 untuk Sertifikat Keselamatan Bagi Kapal Layar Motor (KLM) Berukuran Tonase Kotor sampai dengan 500 GT, Nomor PK.001/3/2/KSOP.BJM-2013, tanggal 27 November 2013, berlaku 1x pelayaran, diterbitkan di Bambaloka, oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Belang-Belang; d. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor

AL.103/707/13/89/13, diterbitkan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 07 November 2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 20 Februari 2014;

e. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, Nomor 1025/L/SDPPI/2012, oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, tanggal 21 Februari 2012, dan berlaku sampai dengan tanggal 20 Februari 2013;

f. Daftar Awak Kapal dan Daftar Pengawal Barang, dibuat oleh PT. Samudera Pasific, tanggal 27 November 2013;

g. Manifest, dibuat oleh PT. Samudera Pasific, tanggal 26 November 2013; h. Surat Keterangan Susunan Perwira, Nomor PK.304/1//29/IX/KSOP.SMD-2013, diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Samarinda, tanggal 04 November 2013;

i. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Nomor XII/KP.III-WK.13/XI/2013, dikeluarkan di Bone Manjing, oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Belang-Belang Posker Bambaloka, tanggal 27 November 2013. 6. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal KLM. Sumber Bahari :

(3)

ANT V, Nomor 6201024021N50303, atas nama Sirajuddin, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 11 September 2003. Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal.

Nama : Sumber Bahari

Jenis : Kapal Layar Motor Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia / YE-5550

Pembuatan / Konstruksi : Tahun 2000 di Semarang / Kayu

Isi kotor : GT. 292

Isi bersih : NT. 202

Tanda selar : GT. 1292 No. 671/Ga

Tenaga Penggerak Utama : Layar dibantu mesin merk Nissan 120 PK

Ukuran Pokok

Panjang : 34,29 meter Lebar : 9,60 meter

Dalam : 4,54 meter

Pemilik : PT. Tanjung Mas Bahari Perkasa

Nakhoda : Sirajuddin

Awak Kapal : 13 (tiga belas) orang 2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 27 November 2013, pukul 08.00 WITA, kapal bertolak dari Pelabuhan Bone Manjing Sulawesi Barat menuju Pelabuhan PT. Smart Tarjun Kalimantan Selatan, Awak Kapal 13 (tiga belas) orang, dengan muatan Kernel 700.050 MT;

b. Tanggal 29 November 2013, pukul 03.30 WITA, kapal tiba di perairan Kotabaru dan berlabuh jangkar, keadaan cuaca baik, angin tenang, ombak tenang dan arus normal;

c. Tanggal 30 November 2013, pukul 00.30 WITA, kapal hanyut karena arus kuat dan kandas di bangkai kapal, Nakhoda memerintahkan KKM untuk menghidupkan mesin induk dan berolah gerak untuk lepas dari kandas sampai dengan pukul 03.00 WITA namun tidak berhasil, air semakin surut, kapal miring ke kiri dan air masuk ke dalam kapal; d. Pukul 06.00 WITA kapal tenggelam, Nakhoda memerintahkan Awak

Kapal untuk meninggalkan kapal, selanjutnya Awak Kapal ditolong oleh warga setempat;

(4)

e. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun kapal tenggelam beserta muatannya.

3. Dalam peristiwa tenggelamnya KLM. Sumber Bahari, pada tanggal 30 November 2013, pukul 06.00 WITA, di perairan Selat Laut Kotabaru, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut Nakhoda, Sirajuddin. b. Saksi-saksi :

1) Mualim I, Sudarman; 2) Juru Mudi, Dwi Antoro; 3) KKM, Bahrul Salam; 4) Juru Minyak, Nasrun.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal tenggelamnya KLM. Sumber Bahari, tanggal 30 November 2013, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi - saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dengan Surat Panggilan Nomor MP.101/210/08/MP.14, tanggal 15 Agustus 2014 di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kotabaru, namun yang bersangkutan tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal. Keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Sirajuddin, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Bontotiro Tanggal : 20 April 1970 Agama : Islam

Alamat : Jl. Pulobaru Utara, Pulasaren, Pekalipan, Cirebon Pendidikan

Umum : 1) SD, ijazah tahun 1983, di Bingkarongo; 2) SMP, ijazah tahun 1986, di Palampang; 3) SPM, ijazah tahun 1989, di Bontotiro. Teknis : 1) MPT, ijazah tahun 1996, di Semarang;

2) ANT V, ijazah tahun 2003, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Juru Mudi, KM. Kasim, 1993 s/d 1996;

2) Mualim II, KM. Kasim, Januari 1997 s/d Mei 1997; 3) Mualim I, KLM. Bahari Utama, Juni 1997 s/d 2001; 4) Nakhoda, KLM. Putra Damai, 2001 s/d 2003;

5) Nakhoda, KLM. Citra Samudera, Maret 2003 s/d Desember 2003; 6) Nakhoda, KLM. Bahari Utama, Maret 2004 s/d Oktober 2004;

(5)

7) Mualim II, KM. Sejahtera 9, 2004 s/d 2005; 8) Nakhoda, KM. Mekar Sejahtera, 2005 s/d 2011; 9) Nakhoda, KLM. Sumber Bahari, 2011 s/d kejadian.

b. Tanggal 27 November 2013, pukul 08.00 WITA, kapal bertolak dari Pelabuhan Bone Manjing Sulawesi Barat menuju Pelabuhan PT. Smart Tarjun Kalimantan Selatan, Awak Kapal 13 (tiga belas) orang, dengan muatan Kernel 700.050 MT;

c. Tanggal 29 November 2013, pukul 03.30 WITA, kapal tiba di perairan Kotabaru dan berlabuh jangkar kapal kondisi baik, keadaan aman dan stabilitas kapal stabil, keadaan cuaca baik, angin teduh, ombak tenang dan arus normal;

d. Pada tanggal 30 Nopember 2013, pukul 00.30 WITA, saat berlabuh jangkar kapal larat karena arus surut kuat dari Barat, Tersangkut Nakhoda memerintahkan kepada KKM untuk menghidupkan mesin induk dan kepada Juru Mudi untuk hibob jangkar, ternyata KLM. Sumber Bahari tidak mampu menahan kuatnya arus dan tetap larat sampai dengan kapal kandas diatas bangkai kapal;

e. Saat kejadian Awak Kapal yang dinas jaga adalah Juru Mudi Saudara Dwi Antoro dan Juru Minyak Saudara Nasrun, sedangkan Tersangkut Nakhoda beristirahat;

f. Pukul 06.00 WITA, kapal tidak mampu bertahan dan bertambah miring, air masuk kedalam kapal dan kapal akhirnya tenggelam, Tersangkut Nakhoda meminta Awak Kapal bersama sama untuk meninggalkan kapal;

g. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, melainkan terdapat kerugian materiil yaitu kapal tenggelam beserta muatannya;

h. KLM. Sumber Bahari terakhir docking pada bulan Oktober 2012 di Semarang.

2. Saksi Mualim I, Sudarman, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Bulukumba

Tanggal : 27 Desember 1982 Agama : Islam

Alamat : Kalumpang Tengah RT.01/RW.02 Tritiro, Bonto Tiro, Bulukumba, Selawesi Selatan

Pendidikan

Umum : 1) SD, ijazah tahun 1995, di Bulukumba;

(6)

2) SMP, ijazah tahun 1998, di Bulukumba; 3) SPM, ijazah tahun 2001, di Bulukumba. Teknis : MPT TK II, ijazah tahun 2011, di Semarang. Pengalaman Berlayar :

Mualim I, KLM. Sumber Bahari, tahun 2005 s/d kejadian.

b. Tanggal 29 November 2013, pukul 03.00 WITA, kapal berlabuh jangkar di perairan Kotabaru, tanggal 30 November 2013, pada saat dini hari, Awak Kapal yang berdinas jaga membangunkan Nakhoda dan Awak Kapal yang lain dan menginformasikan bahwa kapal larat karena arus surut dari Barat yang sangat kencang;

c. Saksi membenarkan bahwa Nakhoda berupaya menyelamatkan kapal dengan cara menghidupkan mesin induk KLM. Sumber Bahari namun kapal tidak dapat bergerak karena posisi lambung kapal kandas di kapal karam KM. Kannonsan sehingga membuat KLM. Sumber Bahari miring ke kiri dan beberapa jam kemudian kapal tenggelam.

d. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun kapal tenggelam beserta muatannya.

3. Saksi Juru Mudi, Dwi Antoro, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Batang

Tanggal : 15 Januari 1993 Agama : Islam

Alamat : Tinandu, Pecalungan RT.02/RW.02 Pecalungan, Batang Pendidikan

Umum : 1) SD, ijazah tahun 2005, di Pecalungan; 2) SMP, ijazah tahun 2008, di Pecalungan; 3) SPM, ijazah tahun 2011, di Batang. Pengalaman berlayar :

Juru Mudi, KLM. Sumber Bahari, Februari 2013 s/d kejadian.

b. Tanggal 27 November 2013, pukul 08.00 WITA, kapal bertolak dari Pelabuhan Bone Manjing menuju Pelabuhan PT. Smart Tarjun, Awak Kapal 13 (tiga belas) orang, dan pengawal barang 1 (satu) orang, dengan muatan Kernel 700 Ton, sejak tahun 2007 KLM. Sumber Bahari telah melaksanakan rute trayek dari Bone Manjing ke PT. Smart Tarjun;

c. Tanggal 29 November 2013, pukul 04.00 WITA, kapal labuh jangkar atas perintah Nakhoda karena masih ada antrian 4 (empat) kapal yang akan membongkar muatan;

(7)

d. KLM. Sumber Bahari dilengkapi dengan alat bantu navigasi yaitu Radio VHF 2 (dua) unit, GPS 3 (tiga) unit, kompas 2 (dua) unit, serta alat keselamatan berupa life buoy 5 (lima) unit, life jacket 14 (empat belas) unit, life raft 1 (satu) unit dan sekoci 1 (satu) unit;

e. Tanggal 30 November 2013, pukul 00.00 Saksi aplus jaga bersama dengan Juru Minyak Jaga Saudara Nasrul, kapal masih menunggu antrian untuk bongkar muatan, saat itu cuaca cukup cerah namun arusnya agak kencang;

f. Pukul 00.30 WITA, Saksi yang merasakan kapal hanyut berlari ke haluan untuk memeriksa jangkar, kemudian diketahui bahwa jangkar telah larat dan kapal hanyut, selanjutnya Saksi memberitahu Awak Kapal yang lain;

g. Nakhoda yang mendapat informasi dari Saksi berusaha menyelamatkan kapal dan penumpang diatas kapal dengan cara menghidupkan mesin induk dan hibob jangkar, namun hal tersebut tidak berhasil karena kapal sudah kandas;

h. Selanjutnya Nakhoda memerintahkan ABK untuk memeriksa kedalaman air dan diketahui bahwa lambung kanan kapal kandas di bangkai kapal, jangkar tidak dapat dinaikkan dan mesin tetap dinyalakan sampai mati sendiri karena kamar mesin terendam air; i. Nakhoda meminta pertolongan, namun karena pertolongan tidak

kunjung datang maka akhirnya pada pukul 06.00 WITA Nakhoda memerintahkan Awak Kapal untuk meninggalkan kapal, Awak Kapal kemudian ditolong oleh warga sekitar.

4. Saksi KKM, Bahrul Salam, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Nganjuk Tanggal : 10 Mei 1974 Agama : Islam

Alamat : Jl. Jati Luhur Timur 285A, Ngesrep, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah

Pendidikan

Umum : 1) SD, ijazah tahun 1987, di Nganjuk; 2) SMP, ijazah tahun 1990, di Nganjuk.

Teknis : 1) JMPR TK II, ijazah tahun 2005, di Semarang; 2) JMPR TK I, ijazah tahun 2011, di Semarang. Pengalaman berlayar :

1) Juru Minyak, KLM. Putra Sukma, tahun 1999 s/d 2001; 2) KKM …

(8)

2) KKM, KLM. Timbul Abadi, tahun 2003 s/d 2006; 3) KKM, KLM. Jaman Bahari, tahun 2007 s/d 2009; 4) KKM, KLM. Sumber Bahari, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Setelah Saksi mengetahui bahwa kapal larat, Saksi langsung menghidupkan mesin induk dan memeriksa air got serta menghidupkan mesin bantu dan mesin pompa;

c. Mesin kapal merk Nissan Type RH HP 500 PK dengan 1800 Rpm telah dihidupkan dan digunakan untuk berolah gerak namun kapal tetap tidak mampu, jangkar kapal mempunyai berat 400 kg dengan tipe jangkar berbentuk panah;

d. Saat kejadian Saksi sedang beristirahat di kamar, petugas jaga saat itu adalah Juru Minyak Saudara Nasrun, Juru Mudi Saudara Dwi Antoro, Masinis II Saudara Jamaludin, dan Mualim I Saudara Sudarman.

5. Saksi Juru Minyak, Nasrun, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Bira

Tanggal : 09 Desember 1984 Agama : Islam

Alamat : Motong Tengah, Motong RT.03/RW.03 Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

Pendidikan

Umum : 1) SD, ijazah tahun 1998, di Sumbawa; 2) SMP, ijazah tahun 2001, di Sumbawa; 3) SMA, ijazah tahun 2004, di Sumbawa. Teknis : ATTD, ijazah tahun 2009, di Semarang. Pengalaman berlayar :

1) Juru Minyak, KLM. Sumber Setia, tahun 2011; 2) Juru Minyak, KLM. Sumber Bahari, tahun 2012;

3) Juru Minyak, KLM. Sumber Cahaya, tahun 2013 (tiga bulan); 4) Juru Minyak, KLM. Sumber Bahari, Juli 2013 s/d kejadian.

b. Kapal tidak langsung sandar di dermaga PT. Smart karena ada 3 (tiga) antrian kapal, sehingga kapal labuh jangkar pada tanggal 29 November 2913, pukul 04.00 WITA atas perintah Nakhoda;

c. Jarak tempuh Pelabuhan Bone Manjing menuju Pelabuhan Smart Tarjun ditempuh dalam waktu 36 jam bila ada muatan dan 32 jam bila tidak ada muatan, sebelum kejadian, Saksi bersama Juru Mudi Saudara Dwi Antoro sedang melaksanakan dinas jaga;

(9)

d. Tanggal 30 November 2013, pukul 00.30 WITA kapal hanyut dan kandas, Nakhoda memerintahkan untuk menghidupkan mesin induk dan melakukan olah gerak sampai dengan pukul 03.00 WITA, dari mulai mesin hidup sampai kapal tenggelam mesin dalam kondisi hidup sampai dengan mesin mati karena kemasukan air;

e. Setelah kapal kandas, kapal sudah tidak dapat bergerak lagi, kapal miring kemasukan air seiring surutnya air, dan tenggelam pukul 05.30 WITA.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), serta keterangan lainnya, sehubungan dengan tenggelamnya KLM. Sumber Bahari pada tanggal 30 November 2013, pukul 00.30 WITA, di perairan Selat Laut Kotabaru telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kapal.

KLM. Sumber Bahari adalah kapal layar motor, dibangun tahun 2000, di Jepang, konstruksi kayu, berbendera Indonesia, GT 292, bergeladak 1 (satu), berbaling-baling 1, penggerak utama mesin layar dibantu mesin merk Nissan, 120 PK. Kapal dilengkapi dengan mesin bantu 2 (dua) unit Yanmar, 6 AL-HTD, 2 x 360 HP, telah melaksanakan dok terakhir pada tanggal 07 Oktober 2012 sampai dengan 12 Oktober 2012, di Semarang.

b. Surat - Surat Kapal.

KLM. Sumber Bahari memiliki Surat Laut, nomor 8159, dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, tanggal 03 April 2002, Surat Ukur Internasional (1969) nomor 671/Ga, dikeluarkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Emas, tanggal 05 November 2001, Sertifikat Keselamatan Bagi Kapal Layar Motor (KLM) berukuran tonase kotor sampai GT 500, dikeluarkan oleh Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin, nomor PK.001/3/2/KSOP.Bjm-2013 (terus dock), tanggal 20 Agustus 2013, berlaku sampai dengan 11 Oktober 2013, Halaman tambahan nomor PK.655/10/XI/KUPP-BLGs-2013 tanggal 27 Nopember 2013 dikeluarkan oleh Kepala Kantor UPP Belang belang, untuk perpanjangan …

(10)

perpanjangan, Sertifikat Keselamatan nomor PK.001/3/2/KSOP.BJM-2013 tanggal 20 Agustus PK.001/3/2/KSOP.BJM-2013, dan surat-surat lainnya tidak lengkap sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Awak Kapal.

KLM. Sumber Bahari diawaki oleh 13 (tiga belas) orang, sesuai Surat Keterangan Susunan Perwira yang ditandatangani KSOP Kelas II Samarinda, tanggal 04 September 2013, bahwa Susunan Perwira Deck dan Mesin untuk daerah pelayaran LOKAL, sebagai berikut :

Bagian Dek

Nakhoda : Sirajuddin ijazah ANT V;

Mualim – I : Sudarman ijazah MPR TK II. Bagian Mesin

K K M : Bahrul Salam ijazah JMPR TK I; Masinis II : Jamaluddin ijazah JMPR TK II. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal tidak lengkap dan telah habis masa berlakunya, serta diawaki sesuai dengan persyaratan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, dan berdasarkan keterangan para Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 11 Agustus 2014, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 30 November 2013, pukul 00.30 WITA, di wilayah tersebut adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan Banyak dan Hujan Ringan disertai Badai Guntur

Arah dan Kecepatan Angin : Selatan – Barat Daya 2.2–3.0/4.8 Knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat Daya 1.7 – 4.1 Cm/dt

Tinggi Gelombang : Timur Laut 0.2 – 0.3 M Jarak Penglihatan : 2.5 – 3.0 Mil

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dalam BAPP dan keterangan Saksi-saksi, keadaan cuaca baik, angin sepoi-sepoi, ombak tenang, arus kuat dari Barat.

(11)

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP dan keterangan Tersangkut dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Keadaan Muatan.

KLM. Sumber Bahari dengan Surat Ukur International (1969) No. 671/Ga, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut :

L x B x H = 34,29 meter x 9,60 meter x 4,54 meter

LT = 65 cm = 0,65 m

Sarat maximum = 4,54 - 0,65 = 3,89 m

Displacement (D) = 34,29 x 9,60 x 3,89 x 0,68 x 1,025 = 892,526 Ton

Berat kapal kosong (LWT) = 0,3 D = 267,757 Ton Kapasitas angkut (DWT) = D – Lwt = 624,769 Ton Muatan Kernel = 700,050 Ton

b. Keadaan Stabilitas.

Karena arus surut kuat jangkar tidak mampu menahan kuatnya arus, sehingga KLM. Sumber Bahari terus larat kemudian kandas dan miring, KLM. Sumber Bahari bertambah miring dan air masuk akhirnya tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KLM. Sumber Bahari mengangkut muatan melebihi kapasitas angkut yang diijinkan yang akan mempengaruhi pergerakan kapal dan stabilitas sehingga Mahkamah Pelayaran tidak dapat menerima stabilitas dan muatannya. 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

(12)

a. Tentang Navigasi.

1) KLM. Sumber Bahari dalam pelayarannya dari Pelabuhan Bone Manjing menuju Pelabuhan PT. Smart Tarjun dilengkapi dengan alat bantu navigasi elektronik yang memadai dan berfungsi dengan baik, jarak tampak baik (good vicibility) dan cuaca mendukung cukup baik;

2) Setelah kapal tiba di perairan Kotabaru, kapal berlabuh jangkar dengan jarak lebih kurang 60 meter dari bangkai kapal dan tidak memperhitungkan kekuatan arus pasang surut tempat kapal berlabuh jangkar.

b. Tentang Olah Gerak.

Saat kejadian kapal sedang berlabuh jangkar dan tidak sedang berolah gerak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak Tersangkut Nakhoda tidak dapat diterima. 5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia, dan faktor organisasi mengenai kecelakaan kapal tenggelamnya KLM. Sumber Bahari tersebut, maka penyebab terjadinya adalah sebagai berikut :

a. Tersangkut Nakhoda sebagai pimpinan umum diatas kapal berkewajiban menghitung dan memprediksi segala kemungkinan atau resiko terhadap setiap keadaan yang dapat berakibat membahayakan terhadap kapal;

b. Tersangkut Nakhoda berlabuh jangkar di perairan Kotabaru dengan tidak memperhitungkan bahaya navigasi berupa bangkai kapal yang berjarak lebih kurang 60 meter dari tempat labuh jangkar, Tersangkut Nakhoda juga tidak memperhitungkan kondisi arus pasang surut perairan Selat Laut Kotabaru.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tenggelamnya KLM. Sumber Bahari disebabkan karena Tersangkut Nakhoda kurang mencermati kondisi lingkungan perairan tempat kapal berlabuh jangkar.

(13)

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Saat kapal kandas Tersangkut Nakhoda melakukan pemeriksan

kedalaman air dan mengolah gerak kapal untuk lepas dari kandas tetapi tidak berhasil;

b. Saat air surut, kapal semakin miring ke kiri dan air masuk kedalam kapal sehingga Tersangkut Nakhoda memutuskan untuk meninggalkan kapal pada pukul 06.00 WITA, selanjutnya Awak Kapal diselamatkan oleh warga sekitar.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus tenggelamnya KLM. Sumber Bahari, pada tanggal 30 November 2013, pukul 06.00 WITA di Perairan Selat Laut Kotabaru, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Tersangkut Nahkoda KLM. Sumber Bahari dinilai telah lalai dalam melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kebiasaan Pelaut yang baik (good seamanship) yaitu dalam melabuhkan kapal Tersangkut Nakhoda tidak memperhitungkan bahaya navigasi dan kondisi arus; b. Perwira Jaga Laut tidak memanfaatkan alat bantu navigasi yang

berada di atas kapal sehingga terlambat dalam mengantisipasi kapal yang larat.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KLM. Sumber Bahari dinilai telah tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kecakapan pelaut yang baik (good seamanship), dan dinilai telah tidak memenuhi kewajibannya sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

8. Tentang Hal – Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut, dan hal-hal pribadi yang disampaikan oleh Tersangkut, maka dipandang perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

(14)

a. Hal – hal yang meringankan. Tidak ada.

b. Hal – hal yang memberatkan.

Tersangkut Nakhoda tidak hadir dalam pemeriksan lanjutan kecelakaan kapal.

D. PUTUSAN.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a ) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 253 ayat ( 1 ) huruf (b), dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Mahkamah Pelayaran telah memanggil Tersangkut Nakhoda secara patut, namun Tersangkut Nakhoda telah tidak hadir mememenuhi panggilan tersebut dan pemeriksaan lanjutan dilaksanakan secara in absensia.

II. Menyatakan bahwa tenggelamnya KLM. Sumber Bahari pada tanggal 30 November 2013, pukul 06.00 WITA, di perairan Selat Laut Kotabaru, disebabkan karena Tersangkut Nakhoda kurang mencermati kondisi lingkungan perairan tempat kapal berlabuh jangkar.

III. Menghukum Tersangkut Nakhoda KLM. Sumber Bahari, nama Sirajuddin, tanggal lahir 20 April 1970, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT V, Nomor 6201024021N50303, Tahun 2003, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan.

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

(15)

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Rabu, tanggal 29 Oktober 2014 dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, serta tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : ……… Dr. Capt. Djemmy R.S.,S.H,M.M.,M.H.,,M.Mar.

Anggota : ………Capt. Gajah Rooseno

Anggota : ………Rusman Hoesien, ATT – I., M.Sc

Anggota : ………Ir. Benny Haryono, M.M

Anggota : ………Muryamtini, S.H.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini telah dilakukan dengan ruang lingkup atau batasan kajian yang telah ditentukan, dimana pihak responden yang memberikan pendapat atau pandangan terhadap

Dalam surveilan keamanan pangan pada rantai pangan, dilakukan pengamatan dari hulu ke hilir dengan pertimbangan bahwa meskipun pangan merupakan sasaran utama,

Berdasarkan pelbagai cabaran yang dinyatakan di atas, antara strategi yang boleh dan telah dirancang oleh pihak kerajaan untuk mengatasi permasalahan yang timbul ialah

Saran Dalam Tugas Akhir ini, saya ingin menyarankan agar di kemudian hari kelak, saya dapat menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan topik pemilihan desain

Jika terdapat departemen yang memiliki nilai TCR tertinggi yang sama maka pilih salah satu yang memiliki lebih banyak nilai A (tingkat hubungan pada

Pada letter marks, keunikan menjadi hal yang paling utama dalam sebuah logo, maka jenis huruf yang digunakan harus unik. biasanya jenis huruf pada letter marks

Oleh karena itu, sebelum menggunakan persamaan regresi dalam menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel, maka perlu dilakukan penganalisisan data untuk mengetahui

Namun kendala yang dialami acara “Bhinneka Tunggal Tawa” adalah kurangnya media dalam promosi event ini, promosi acara ini hanya dilakukan lewat jejaring sosial,