• Tidak ada hasil yang ditemukan

R i. Menjadi Kaya di Pasar Modal: Analisis Ekonomi dan Analisis Teknikal. Juli 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "R i. Menjadi Kaya di Pasar Modal: Analisis Ekonomi dan Analisis Teknikal. Juli 2009"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

Menjadi Kaya di Pasar Modal:

Analisis Ekonomi dan Analisis Teknikal

Juli 2009

DANAREKSA RESEARCH INSTITUTE

∂R

i

(2)

I. Indikator Ekonomi Makro dan Pasar Modal

II. Ekonomi Dunia dan Indonesia:

Ekonomi AS

Ekonomi Indonesia

- Inflasi, suku bunga, dan rupiah

- Indeks kepercayaan konsumen

- Early Economic Indicators:

- Coincident Economic Index - Leading Economic Index - Siklus bisnis

- Sequential Signaling

(3)

Memahani Beberapa Indikator Makroekonomi

Produk Domesti Brutto (PDB):

Angka yang menggambarkan aktivitas perekonomian secara agregat (menyeluruh). Angka ini menjadi acuan utama para investor untuk melihat arah pergerakan suatu perekonomian secara menyeluruh.

Pertumbuhan ekononomi mengacu pada pertumbuhan PDB (bisa tahunan, bisa triwualanan). Suatu perekonomian disebut mengalami ekspansi bila angka pertumbuhan PDB nya positif.

Sebaliknya, suatu perekonomian disebut mengalami kontraksi (resesi) bila pertumbuhan PDB nya negatif.

Reaksi Pasar:

(4)

…PDB detil

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

1. Agriculture 4.5 2.5 3.5 2.5 2.6 1.3 16.2 4.4 6.9 -21.8

2. Mining and Quarrying 0.5 0.0 -1.7 -0.2 1.1 0.8 -5.1 2.3 2.9 0.9

3. Manufacturing 4.3 4.7 4.4 5.5 4.4 4.6 -0.5 2.4 2.2 0.4

4. Electricity, Gas, and Clean Water 11.3 8.4 8.3 8.0 8.4 8.9 -0.1 4.1 2.6 2.0

5. Construction 7.8 5.3 5.1 4.7 5.5 5.9 -4.3 2.0 3.9 4.4

6. Trade, Hotel, and Restaurant 7.4 5.7 6.3 5.3 5.7 5.6 -1.2 1.6 5.0 0.1

7. Transportation and Communication 17.7 12.5 12.7 11.9 12.6 12.6 -0.3 3.3 4.9 4.3

8. Finance, Leasing, and Business Services 7.8 4.2 3.7 3.2 4.6 5.2 -0.2 1.1 3.1 1.1

9. Services 6.1 4.1 4.5 3.6 3.9 4.4 -0.8 1.6 1.2 2.3

GROSS DOMESTIC PRODUCT 6.3 4.8 4.7 4.6 4.8 4.9 0.7 2.4 3.7 -1.9

1. Consumption Expenditures: Household 5.2 3.5 3.8 3.8 4.0 2.4 -0.9 1.4 2.1 -0.1

2. Consumption Expenditures: Government 9.2 5.6 9.8 5.5 1.1 6.9 -30.4 21.5 3.4 22.3

3. Gross Fixed Capital Formation 12.5 6.0 5.7 4.3 6.6 7.4 -2.2 1.0 7.7 0.9

4. Export of Goods and Services 13.7 3.6 1.7 1.4 4.2 7.0 -1.3 4.8 2.7 0.7

5. Import of Goods and Services 13.6 5.7 5.2 4.5 6.3 6.6 0.1 4.7 2.9 -1.2

6. Total Consumption 5.7 3.8 4.4 4.0 3.6 3.0 -5.1 3.5 2.2 2.7

7. Domestic Demand 7.4 4.4 4.7 4.1 4.4 4.2 -4.4 2.8 3.7 2.2

2009F, % Y-o-Y 2009F, % Q-o-Q

(5)

Inflasi

Inflasi adalah perubahan level harga secara umum.

Angka inflasi diumumkan oleh BPS setiap awal bulan.

Ada dua angka inflasi:

- Bulanan (MoM); perubahan level harga dibandingkan dengan bulan sebelumnya. - Tahunan (YoY): perubahan level harga dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju inflasi: - Faktor musiman.

- Kenaikan BBM.

(6)

… Inflasi

Changes in Consumer Price Index (percent)

Dec-08 Jan-09 Feb-09 Dec-08 Jan-09 Feb-09 2007 2008 2009

FOODSTUFF 0.57 0.76 0.95 16.35 14.29 13.06 3.56 4.67 1.71 PREPARED FOOD 0.52 0.95 0.91 12.53 11.15 11.25 1.72 3.04 1.87 HOUSING 0.52 -0.06 0.28 10.92 8.95 9.26 1.54 1.75 0.22 CLOTHING 1.13 0.55 2.85 7.33 6.11 8.30 0.66 2.50 3.42 MEDICAL CARE 0.21 0.37 0.17 7.96 7.79 6.14 1.04 2.27 0.54 EDUCATION 0.16 0.12 0.04 6.66 5.76 5.76 1.56 1.01 0.15 TRANSPORTATION -2.74 -2.53 -2.43 7.49 4.25 1.59 0.24 0.62 -4.89 GENERAL -0.04 -0.07 0.21 11.06 9.13 8.60 1.83 2.41 0.14

Food and Non-Food

FOOD 0.54 0.84 0.93 14.63 12.88 12.25 2.71 3.94 1.78 NON-FOOD -0.44 -0.66 -0.23 8.77 6.78 6.26 1.02 1.45 -0.89

Source : BPS

(7)

Suku Bunga

Suku bunga adalah instrumen yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk mempercepat atau untuk memperlambat perekonomian.

Bila perekonomian dirasakan bergerak terlalu cepat maka BI akan menaikkan BI rate agar perekonomian tidak terlalu panas.

Sebalinya, bila perekonomian diarasakan tumbuh lebih lambat dari laju pertumbuhan potensialnya, maka BI akan menurunkan suku bunga acuannya.

Bunga yang tinggi akan memperlambat pertumbuhan ekonomi karena naiknya suku bunga akan meningkatkan opportunity cost of money. Naiknya suku bunga acuan akan menaikkan pula suku bunga deposito dan pinjaman. Akibatnya, peminjam akan enggan meminjam dari bank, dan pemilik uang akan enggan membelanjakan uangnya. Akibatnya, aktivitas

(8)

BI Rate

0 5 10 15 20

Jan-05 Jul-05 Jan-06 Jul-06 Jan-07 Jul-07 Jan-08 Jul-08 Jan-09

(9)

Ekspor-Impor

Menunjukkan aktivitas perdagangan Indonesia dengan luar negeri. Angka ekspor juga dapat menunjukkan tingkat ketergantungan kita dengan perekonomian global.

Ekspor yang meningkat menunjukkan aktivitas perusahaan eksportir yang meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita.

Impor yang naik juga dapat menunjukkan permintaan domestik yang meningkat. Artinya, angka impor juga dapat menunjukkan aktivitas perekonomian yang meningkat.

(10)

Export and Import Performance

(billions of US$)

2007 2008 Jan - Jul

Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul 2004 2005 2006 2007 2008

Export Total Export 10.04 9.60 9.52 10.30 9.84 10.94 11.19 10.55 12.01 10.92 12.91 12.90 12.55 37.80 47.90 55.80 63.90 83.03 Oil & Gas 1.83 1.86 2.08 1.99 2.11 2.52 2.24 2.38 2.77 2.48 3.23 2.98 2.87 8.69 10.46 12.51 11.55 18.95 Total excl. oil/gas 8.21 7.74 7.44 8.32 7.74 8.42 8.95 8.16 9.24 8.44 9.68 9.91 9.68 29.12 37.45 43.29 52.35 64.07

Import Total Import 6.36 6.92 6.79 6.29 7.57 6.84 7.50 7.87 7.97 9.35 9.67 9.83 10.74 25.15 33.45 34.35 40.07 62.93

Oil & Gas 1.77 1.84 2.28 1.81 2.44 2.42 1.91 2.57 2.49 2.83 3.30 3.58 3.55 6.05 9.47 10.88 11.15 20.22 Total excl. oil/gas 4.59 5.08 4.51 4.48 5.14 4.42 5.59 5.31 5.48 6.52 6.37 6.25 7.19 19.10 23.98 23.47 28.92 42.70

Balance Total incl. oil/gas 3.68 2.68 2.72 4.02 2.27 4.10 3.69 2.67 4.04 1.57 3.24 3.06 1.82 12.65 14.45 21.44 23.83 20.10

Oil & Gas 0.06 0.01 -0.20 0.17 -0.33 0.10 0.34 -0.18 0.28 -0.35 -0.07 -0.60 -0.68 2.63 0.98 1.63 0.40 -1.27

Total excl. oil/gas 3.62 2.66 2.92 3.84 2.60 4.00 3.35 2.86 3.76 1.92 3.31 3.67 2.49 10.02 13.47 19.81 23.44 21.37 Y on Y Growth

(percent)

Export Total Export 13.05 7.68 7.60 18.20 10.38 13.86 34.48 28.69 32.48 22.53 31.63 34.92 25.03 5.82 26.72 16.48 14.52 29.93 Oil & Gas -12.99 0.15 29.80 24.26 20.38 32.81 47.51 62.15 75.73 61.47 80.00 63.15 57.38 8.92 20.35 19.68 -7.73 64.16 Total excl. oil/gas 21.11 9.65 2.69 16.85 7.94 9.20 31.56 21.38 23.38 14.42 20.82 28.26 17.84 4.93 28.62 15.59 20.95 22.38 Import Total Import 17.24 21.26 20.26 37.19 30.36 37.63 41.98 68.80 41.13 65.71 49.78 63.43 68.80 35.02 32.98 2.71 16.63 57.06 Oil & Gas -4.22 7.35 20.63 5.12 75.57 76.84 37.05 132.71 46.81 73.97 72.48 116.90 100.70 41.37 56.47 14.90 2.45 81.38 Total excl. oil/gas 28.32 27.24 20.07 56.49 16.18 22.74 43.74 49.01 38.69 62.37 40.22 43.20 56.51 33.13 25.53 -2.11 23.21 47.68

(11)

Respon Pasar Modal Terhadap Variabel Makro

PDB naik (tumbuh lebih cepat) :

positif, karena keuntungan perusahaan cenderung membaik.

PDB tumbuh lebih lambat (atau rurun) :

negatif, karean keungungan perusahaan cenderung menurun.

Inflasi tinggi: negatif, karena bunga akan dinaikkan dan perekonomian akan cenderung melambat.

Inflasi rendah: positif, karena ada peluang bunga menurun yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

(12)

Ekspor naik:Positif Ekspor turun:Negatif Rupiah Menguat:Positif Rupiah Melemah:Negatif

(13)

Dalam prakteknya, BI menggunakan kerangka kebijakan inflation targeting:

Artinya, naik dan turunnya suku bunga ditentukan oleh laju inflasi yang terjadi. Setiap awal tahun BI menetapkan target inflasi untuk tahun itu.

Bila inflasi berada di atas target yang telah ditetapkan, maka BI akan menaikkan suku bunga, dengan tujuan memperlambat sedikit pertumbuhan ekonomi agar tekanan inflasi dari sisi permintaan dapat mengendur.

Sebaliknya, bila laju inflasi berada di bawah target, maka BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuannya agar perekonomian dapat berjalan lebih cepat.

BI rate ditentukan oleh BI dalam periode tertentu. Tapi saat ini BI rate ditentukan dalam rapat dewan gubernur BI yang diadakan setiap bulan.

(14)

I. Indikator Ekonomi Makro dan Pasar Modal

II. Ekonomi Dunia dan Indonesia:

Ekonomi AS

Ekonomi Indonesia

- Inflasi, suku bunga, dan rupiah

- Indeks kepercayaan konsumen

- Early Economic Indicators:

- Coincident Economic Index - Leading Economic Index - Siklus bisnis

- Sequential Signaling

(15)

Ekonomi AS : Pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi

Di tahun 2008

perekonomian Amerika

masih bertumbuh,

meskipun lebih rendah dari pertumbuhan 2007. Data terakhir

menunjukkan

perekonomian Amerika dalam fase resesi.

Pemerintah Amerika memberikan stimulus fiskal dan moneter untuk mengurangi kedalaman resesi. 0.0 1.5 3.0 4.5 6.0 7.5 9.0 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 -4 -2 0 2 4 6 8 FFR GDP (YoY%) Inflation

(16)

Ekonomi AS : Upah, penjualan ritel dan tingkat pengangguran

Seiring dengan perlambatan

pertumbuhan ekonomi tingkat pengangguran juga meningkat hingga mencapai 9.7% di bulan Juni 2009.

Penurunan penjualan ritel mulai berkurang.

Penjualan Ritel, Upah dan Tingkat Pengangguran

-16.0 -12.0 -8.0 -4.0 0.0 4.0 8.0 12.0 J-05 M-0 5 M-0 5 J-05 S-05 N-0 5 J-06 M-0 6 M-0 6 J-06 S-06 N-0 6 J-07 M-0 7 M-0 7 J-07 S-07 N-0 7 J-08 M-0 8 M-0 8 J-08 S-08 N-0 8 J-09 M-0 9 M-0 9

(17)

Ekonomi AS : Indeks Produksi Industri, Penurunannya Makin Kecil

Meskipun Indeks

Produksi Industri masih menurun, namun

penurunannya makin kecil, seperti terlihat pada laju pertumbuhannya yang bergerak menuju titik nol.

Industrial Production Index

-12 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 YoY%

(18)

Ekonomi AS : Indeks Kepercayaan Konsumen Cenderung Membaik

Meskipun pada bulan Juni Indeks kepercayaan konsumen (IKK) menurun, namun trend-nya dalam empat bulan terakhir masih meningkat. IKK adalah salah satu leading economic indicator bagi perekonomian Amerika.

US - Consumer Confidence Index

0 20 40 60 80 100 120 140 160 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

(19)

Penjualan Rumah: Masih Mengalami Kontraksi

Penjualan rumah mulai mengalami kontraksi sejak bulan November 2005.

Memasuki tahun 2009 laju pertumbuhan

penjualan rumah masih negatif, yang berarti masih menurun. 0 10 20 30 40 50 60 70 80 2005 2006 2007 2008 2009 -60 -45 -30 -15 0 15 30 45 60 Housing Market Index

Housing Started Home Sales (YoY%) (Index) Namun penurunannya cenderung makin

mengecil dalam beberapa bulan terakhir.

(20)

Ekonomi AS : Kondisi ekonomi terkini masih resesi, namun LEI membaik

Menurut Conference Board, Amerika memasuki resesi sejak bulan Desember 2007 dan masih berlangsung hingga saat ini, seperti ditunjukkan oleh CEI yang masih menurun. Namun dalam Resesi ekonomi yang terjadi saat ini telah terdeteksi oleh sistem LEI Amerika sejak bulan Juli 2007, saat mana LEI mengalami penurunan yang signifikan.

USA: Coincident & Leading Index

55 65 75 85 95 105 115 Ja n -8 0 Ja n -8 1 Ja n -8 2 Ja n -8 3 Ja n -8 4 Ja n -8 5 Ja n -8 6 Ja n -8 7 Ja n -8 8 Ja n -8 9 Ja n -9 0 Ja n -9 1 Ja n -9 2 Ja n -9 3 Ja n -9 4 Ja n -9 5 Ja n -9 6 Ja n -9 7 Ja n -9 8 Ja n -9 9 Ja n -0 0 Ja n -0 1 Ja n -0 2 Ja n -0 3 Ja n -0 4 Ja n -0 5 Ja n -0 6 Ja n -0 7 Ja n -0 8 Ja n -0 9 40 52 64 76 88 100 112 CEI LEI

USA: Coincident & Leading Index

100 101 102 103 104 105 106 107 108 Ja n -0 7 Fe b -0 7 M a r-0 7 A p r-0 7 Ma y -0 7 Ju n -0 7 Ju l-0 7 Au g -0 7 Se p -0 7 Oc t-0 7 No v -0 7 De c -0 7 Ja n -0 8 Fe b -0 8 M a r-0 8 A p r-0 8 Ma y -0 8 Ju n -0 8 Ju l-0 8 Au g -0 8 Se p -0 8 Oc t-0 8 No v -0 8 De c -0 8 Ja n -0 9 Fe b -0 9 M a r-0 9 A p r-0 9 Ma y -0 9 Ju n -0 9 97 98 99 100 101 102 103 104 105 CEI LEI

(21)

Laju Inflasi global: banyak negara maju mengalami deflasi

Seiring dengan penurunan harga komoditi di pasar global, laju inflasi juga makin

menurun. Sebagian besar negara maju mengalami deflasi, bahkan beberapa

negara berkembang pun mengalami deflasi juga.

-6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J

Indonesia Malaysia Philippina Thailand

2007 2008 2009 -4 -2 0 2 4 6 8 10 J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J

US Japan Euro China

(22)

Seiring dengan penurunan inflasi, suku bunga juga makin menurun

Setelah mengalami penurunan yang cukup pesat, suku bunga di negara maju stabil di level yang rendah. Sedangkan suku bunga di negara berkembang masih dalam tren menurun sejalan

dengan penurunan laju inflasi.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 % US China Euro Japan 5.31 1 0.25 0.1 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 % Indonesia Thailand Malaysia Filipina 6.75 4 2 1.25

(23)

Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara, %

Tahun 2009 diperkirakan hanya sedikit negara yang masih bertumbuh positif. Namun di 2010

Negara 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009F 2010F Amerika Serikat 0.8 1.6 2.5 3.6 2.9 2.8 2.0 1.1 -2.5 2.1 Jepang 0.2 0.3 1.4 2.8 1.9 2.0 2.4 -0.7 -5.9 0.9 Eropa 1.9 1.0 0.9 1.9 1.8 3.1 2.7 0.6 -4.3 0.6 China 8.3 9.1 10.0 10.1 10.4 11.6 13.0 9.0 8.0 8.5 Singapura -2.2 4.1 2.9 7.5 6.6 8.3 7.8 1.3 -5.3 2.9 Malaysia 0.5 5.4 5.8 6.8 5.0 5.9 6.3 4.6 -2.1 3.0 Thailand 2.2 5.3 7.1 6.3 4.6 5.2 4.9 2.6 -3.5 3.0 Korea 4.0 7.2 2.8 4.6 4.0 5.2 5.1 2.2 -1.6 3.7 Filipina 3.1 4.5 4.9 6.4 4.9 5.4 7.1 3.9 2.3 4.2 INDONESIA 3.9 4.4 4.9 4.9 5.7 5.5 6.3 6.1 4.2 5.5

(24)

Suku Bunga (BI rate) dan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi

Indonesia sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.

Data historis menunjukkan bahwa suku bunga di bawah 10 persen akan mampu

mendorong pertumbuhan ekonomi. YoY% percent 0 1 2 3 4 5 6 7 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0 3 6 9 12 15 18 21 GDP Growth SBI 1M

(25)

Harga Minyak dan Pertumbuhan Ekonomi Amerika

US GDP vs Oil Price

-4.00 -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

(26)

Harga komoditi cenderung menguat kembali

0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Jan- Nov- Sep- Jul- May- Mar- Jan- Nov- Sep- Jul- May- Mar-0 20 40 60 80 100 120 140 160 Palm oil (Index) WTI Oil Price ($US/Barrel)

(27)

Perkiraan laju inflasi dan suku bunga: menurun

Laju inflasi diperkirakan akan cenderung menurun menjadi sekitar 4.0 % di akhir tahun 2009. Suku

Laju Inflasi dan BI Rate

-0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 Ja n -07 Ma r-0 7 M a y-07 Ju l-07 Se p -0 7 N o v-07 Ja n -08 Ma r-0 8 M a y-08 Ju l-08 Se p -0 8 N o v-08 Ja n -09 Ma r-0 9 M a y-09 Ju l-09 Se p -0 9 N o v-09 2.0 3.6 5.2 6.8 8.4 10.0 11.6 13.2 MoM, % YoY, % BI Rate

(28)

Indeks Nilai Tukar Beberapa Negara: Rupiah Relatif Terlalu Lemah

50 75 100 125 150 2005 2006 2007 2008 2009 Indonesia Thailand Singapore Korea Philippines

(29)

Rupiah Tak Akan Melemah Terus: AS Akan Cetak Uang Dalam Jumlah Besar

- The Fed beli 1.7 triliun dolar bond di secondary market: AS mencetak uang (tak perlu serap dari luar negeri)

Periode Resesi Ekonomi

-3 0 3 6 9 12 15 18 21 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 75 86 97 108 119 Uang Beredar - M1 (LHS)

Indeks Nilai Tukar USD (RHS)

(30)

Rupiah Tak Akan Melemah Terus: Pengalaman Krisis 97-98

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 1997 1998 1999 -20 0 20 40 60 80 100 120 140

IDR (sumbu kiri) SBI 1M (sumbu kanan)

M1-g (sumbu kanan) M0-g (sumbu kanan)

(31)

Rupiah Tak Akan Melemah Terus: Kebijakan Moneter Cukup Ketat

100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 2007 2008 2009 6 7 8 9 10 11 12

SBI Outstanding (sumbu kiri) BI Rate (sumbu kanan)

SBI 1-bulan (sumbu kanan)

Rp Trn persen

Laju pertumbuhan suplai uang relatif terlalu rendah

0 50 100 150 200 250 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0 2 4 6 8 10 12 14

Rekening Pem erintah di BI Inter Bank Rate

BI Rate percent Rp Trn 0 10 20 30 40 50 YoY%

(32)

Indikator Jangka Pendek Nilai Tukar Rupiah

7000 8000 9000 10000 11000 12000 13000

Nov-99 Nov-00 Nov-01 Nov-02 Nov-03 Nov-04 Nov-05 Nov-06 Nov-07 Nov-08

Rp/US$

Actual (LHS)

(33)

Banking Pressure Index (BPI)

Banking Pressure Index (BPI) adalah salah satu sistem peringatan dini (early warning system) untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya krisis perbankan di suatu negara.

BPI adalah kombinasi dari 6 variabel yang berdasarkan studi dibeberapa negara merupakan leading indicator terhadap terjadinya banking crisis di suatu negara.

Ke-6 variabel tersebut adalah real effective exchange rate atau REER (deviation from Hodrick-Prescott filter trend), indeks harga saham (six-months smoothed annualized growth rate atau SM6), money multiplier (six-months smoothed annualized growth rate), PDB riil (interpolated) atau composite leading economic indicator (six-months smoothed annualized growth rate),

ekspor dalam nominal US$ (six-months smoothed annualized growth rate) dan suku bunga jangka pendek.

(34)

Banking Pressure Index: …tekanan menurun

Tekanan di sektor perbankan makin

berkurang seiring dengan perbaikan kondisi

perekonomian, penurunan suku bunga dan penguatan nilai tukar Rupiah.

Banking Pressure Index

0.19 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 J-03 S-03 D-03 M-04 J-04 S-04 D-04 M-05 J-05 S-05 D-05 M-06 J-06 S-06 D-06 M-07 J-07 S-07 D-07 M-08 J-08 S-08 D-08 M-09

(35)

Ketergantungan Eksternal Indonesia Relatif Lebih Kecil

Indonesia

Malaysia Singapore

Thailand Hongkong

2000

41.0

119.8

195.6

66.8

143.3

2001

39.0

110.4

191.5

65.9

138.7

2002

32.7

108.3

192.7

64.2

149.5

2003

30.5

106.9

212.5

65.7

171.0

2004

32.2

115.4

225.4

70.7

190.2

2005

34.1

117.5

238.5

73.4

198.7

2006

31.0

116.7

246.2

73.5

205.5

2007

29.4

110.2

230.9

73.3

207.3

2008

29.8

103.3

234.3

76.4

212.3

(36)

Melihat Dampak Peristiwa Bom

200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1/ 1/ 20 02 3/ 1/ 20 02 5/ 1/ 20 02 7/ 1/ 20 02 9/ 1/ 20 02 1 1 /1 /2 0 0 2 1/ 1/ 20 03 3/ 1/ 20 03 5/ 1/ 20 03 7/ 1/ 20 03 9/ 1/ 20 03 1 1 /1 /2 0 0 3 1/ 1/ 20 04 3/ 1/ 20 04 5/ 1/ 20 04 7/ 1/ 20 04 9/ 1/ 20 04 1 1 /1 /2 0 0 4 1/ 1/ 20 05 3/ 1/ 20 05 5/ 1/ 20 05 7/ 1/ 20 05 9/ 1/ 20 05 1 1 /1 /2 0 0 5 Bom  Bali I Bom  JW Mar Bom  Aussie Bom  Bali II Penutupan IHSG % Change -3 -2 -1 0 1 2 3 Pada 0

1. Bom Bali I 12 Oct 2002 391.8 384.5 376.2 337.5 342.2 357.4 355.1 -10.3 2. Bom JW Marriot 05 Aug 2003 508.0 508.7 503.9 488.5 494.4 508.3 505.4 -3.1

Penutupan IHSG pada hari sebelum dan sesudah peristiwa Peristiwa Tanggal

(37)

Siklus Bisnis Perekonomian Indonesia

72 78 84 90 96 102 108 114 120 ‐90 t‐90 l‐91 r‐92 ‐93 t‐93 94l‐ r‐95 ‐96 t‐96 l‐97 r‐98 ‐99 t‐99 l‐00 r‐01 ‐02 t‐02 l‐03 04r‐ ‐05 t‐05 l‐06 r‐07 ‐08 t‐08 83 87 90 94 97 101 104 108 111 LEI (LHS) CEI (RHS)

(38)

Early Economic Indicators

Leading Economic Index (LEI):

adalah indeks yang bergerak mendahului CEI, sehingga dapat memberikan gambaran tentang arah pergerakan perekonomian dalam waktu 6 sampai 12 bulan mendatang.

Component of prompt indicators:

- CEI (coincident economic index) - LEI (leading economic index)

Coincident Economic Index:

(39)

Coincident Economic Index: Rebound!

Dalam periode Juli 2008 – Februari 2009 CEI

cenderung menurun. Hal ini mengindikasikan

adanya perlambatan yang signifikan dalam

pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pada bulan Maret 2009, CEI rebound yang

mengindikasikan

pertumbuhan ekonomi akan kembali meningkat. Composite Coincident Index

95 97 99 102 104 106 108 110 J-05 A-05 J-05 O-05 J-06 A-06 J-06 O-06 J-07 A-07 J-07 O-07 J-08 A-08 J-08 O-08 J-09 A-09 -6 -5 -3 -2 0 2 3 5 6 8 Index (LHS) SM6,% (RHS)

(40)

Leading Economic Index: Rebound!

LEI cenderung menurun dari bulan Desember 2007 hingga Oktober 2008.

Pada bulan Nopember 2008 LEI mulai membaik dan terus meningkat hingga Mei 2009. Hal ini mengindikasikan bahwa peluang perekonomian kita memasuki fase ekspansi dalam bulan-bulan mendatang makin besar.

COMPOSITE LEADING INDEX

94 98 102 106 110 114 J-05 M-05 S-05 J-06 M-06 S-06 J-07 M-07 S-07 J-08 M-08 S-08 J-09 M-09 -7.0 -4.0 -1.0 2.0 5.0 8.0 Index (LHS) SM6,% (RHS)

(41)

The Business Cycle

ekspansi

kontraksi

ekspansi

P3 P2 P1 T1 T2 T3

(42)

Peak Detection: Ekonomi melambat sejak Juli 2008 s/d Feb 2009

87 90 93 96 99 102 105 108 J an-96 Oc t-9 6 Ju l-9 7 Ap r-9 8 J an-99 Oc t-9 9 Ju l-0 0 Ap r-0 1 J an-02 Oc t-0 2 Ju l-0 3 Ap r-0 4 J an-05 Oc t-0 5 Ju l-0 6 Ap r-0 7 J an-08 Oc t-0 8 CEI P1 P2 P3

(43)

Trough Detection: Ekonomi Rebound!

Feb-02 87 90 93 96 99 102 105 108 CEI T1 T2 T3

(44)

Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK): Daya Beli Membaik

IKK memberikan indikasi tentang tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan.

IKK turun tajam ke level 65.3 di bulan Mei 2008 menyusul kenaikan harga BBM, dan setelah itu rebound dan mencapai level 92.4 di bulan Juli 2009.

Indeks Kepercayaan Konsumen

60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 J an-05 Ap r-0 5 Ju l-0 5 Oc t-0 5 J an-06 Ap r-0 6 Ju l-0 6 Oc t-0 6 J an-07 Ap r-0 7 Ju l-0 7 Oc t-0 7 J an-08 Ap r-0 8 Ju l-0 8 Oc t-0 8 J an-09 Ap r-0 9 Ju l-0 9 Harga B B M Naik Harga Kebutuhan P o ko k Naik Harga Kebutuhan P o ko k Naik Harga B B M Naik Harga B B M Naik Harga B B M Turun

CCI berdasarkan Tingkat Pendapatan

50 60 70 80 90 100 110 Jan-06 Apr-06 Jul-06 Oct-06 Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 under RP 500.000 Rp. 500.000 - 700.000 Rp 700.000 - 1.000.000,-Rp 1.000.000,- and over

(45)

Indeks Sentimen Bisnis: membaik

60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160

Mar-08 May-08 J ul-08 S ep-08 Nov-08 J an-09 Mar-09 May-09

S ales Expectation Index Profits Expectation Index Current S ales Index Current Profits Index

(46)

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2009

Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 4.8% di tahun 2009.

Pertumbuhan antara lain akan ditopang oleh

konsumsi dan investasi.

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

1. Agriculture 4.8 3.4 4.8 3.2 2.2 3.5 19.3 4.7 6.1 -21.9

2. Mining and Quarrying 0.5 1.7 2.2 1.0 1.3 2.1 -0.5 -0.3 2.2 0.7

3. Manufacturing 3.7 3.0 1.6 2.0 2.7 5.8 -0.3 1.8 3.8 0.5

4. Electricity, Gas, and Clean Water 10.9 9.3 11.4 8.0 8.3 9.5 3.6 1.2 2.5 1.9

5. Construction 7.3 6.7 6.3 6.1 6.0 8.4 -1.2 2.1 3.1 4.2

6. Trade, Hotel, and Restaurant 7.2 4.6 0.6 5.2 4.7 7.9 -4.8 8.1 4.4 0.4

7. Transportation and Communication 16.7 13.8 16.7 13.3 13.2 12.4 2.1 1.3 4.4 4.1

8. Finance, Leasing, and Business Services 8.2 5.0 6.3 4.7 5.2 4.1 0.8 -0.1 2.4 0.9

9. Services 6.4 5.1 6.8 4.9 4.3 4.6 1.3 0.7 0.5 2.1

GROSS DOMESTIC PRODUCT 6.1 4.8 4.4 4.4 4.3 6.1 1.6 2.8 3.6 -2.0

1. Consumption Expenditures: Household 5.3 4.3 5.8 3.8 4.0 3.6 0.8 -0.6 2.0 1.3

2. Consumption Expenditures: Government 10.4 17.0 19.2 21.4 16.8 12.6 -28.7 28.4 1.6 21.1

3. Gross Fixed Capital Formation 11.7 5.3 3.5 4.4 5.2 8.1 -5.4 4.1 5.9 3.5

4. Export of Goods and Services 9.5 -4.8 -19.1 -7.2 -2.2 9.7 -17.2 18.6 5.3 5.9

5. Import of Goods and Services 10.0 -10.2 -24.1 -16.5 -9.1 10.3 -18.6 15.2 9.8 7.1

6. Total Consumption 5.9 5.9 7.2 6.0 5.6 4.9 -3.6 2.6 2.0 4.1

7. Domestic Demand 7.4 5.7 6.2 5.5 5.5 5.7 -4.1 3.0 3.0 3.9

2009F, % Y-o-Y 2009F, % Q-o-Q

(47)

¾ Perekonomian global masih dalam fase resesi, namun ada indikasi akan mulai

rebound dalam beberapa bulan mendatang.

¾ Suku bunga dan laju inflasi global berada pada level yang rendah.

¾ Secara umum perekonomian Indonesia sudah mencapai bottom, dan saat ini berada

dalam fase ekspansi. Hal ini ditopang oleh perbaikan daya beli seiring dengan

penurunan laju inflasi, perbaikan sentimen pebisnis serta penurunan suku bunga.

¾ Ekspansi tersebut akan semakin pesat bila diikuti dengan percepatan realisasi

stimulus fiskal, pembelanjaan APBN yang tepat waktu serta penurunan suku bunga

pinjaman ke level yang lebih rendah.

(48)

I. Indikator Ekonomi Makrodan Pasar Modal

II. Ekonomi Dunia dan Indonesia:

Ekonomi AS

Ekonomi Indonesia

- Inflasi, suku bunga, dan rupiah

- Indeks kepercayaan konsumen

- Early Economic Indicators:

- Coincident Economic Index - Leading Economic Index - Siklus bisnis

- Sequential Signaling

(49)

Analisis Teknikal

¾ Analisis teknikal Î untuk mengidentifikasi arah pergerakan harga saham,

melalui studi harga pasar, dan volume perdagangan historis.

¾ Idenya adalah bahwa harga bergerak dalam trends yang dicerminkan

dengan perubahan perilaku investor dalam menaksirkan ekonomi,

moneter, politik, dan psikologi.

(50)

Analisis Teknikal

Pergerakan harga saham dapat ditampilkan dalam bentuk:

• Line chart ÎLine chart dapat digunakan untuk menggambarkan last

price, median price, typical price, atau weighted close.

• Candlesticks dan OHLC Î Tampilan ini menggambarkan

perkembangan pergerakan harga saham dalam satu hari (open, high,

low, close price).

Beberapa indikator teknikal berdasarkan kegunaan:

• Identifikasi bullish (bearish)

• Identifikasi kekuatan trend

• Identifikasi volatilitas

(51)

How to Use

• Silahkan membuka

www.danareksa-research.com

Î stock market Î

real time technical chart.

• Membuka account untuk login. Atur halaman teknikal dengan parameter

sbb (contoh):

1. Ticker symbol : TLKM 2. Time period : 6 months 3. Chart type : Last price

4. Price band : Bollinger band 5. Moving average :

• None

• Simple : 20

6. Technical indicators : • MACD

(52)
(53)

Indikator Teknikal- Indikasi Tinggi atau Rendahnya Harga

Bollinger Bands

Harga saham dianggap tinggi ketika menyentuh upper band, dan rendah disaat

menyentuh lower band.

Double Bottom Buy: Sinyal ini terjadi ketika harga saham menembus lower band,

dan kembali berbalik arah (titik reverse pertama) diatas lower band. Satu hal yang

penting adalah ketika terjadi penurunan yang kedua, dan berbalik (titik reverse

kedua), maka titik ini lebih tinggi dari titik reverse pertama, dan diatas lower band.

Sinyal bullish (beli) terjadi jika harga saham bergerak memotong keatas middle band.

(54)

Double Top Sell: Sinyal ini sifatnya hampir sama dengan double bottom buy, tetapi

diterapkan pada kondisi bearish. Sinyal ini terjadi ketika harga saham bergerak

menembus upper band, dan berbalik (titik reverse pertama), selanjutnya terjadi

kenaikan kedua dan berbalik arah(titik reverse kedua). Titik reverse kedua ini

biasanya lebih rendah dari yang pertama dan berada dibawah upper band. Sinyal

(55)
(56)

Indikator Teknikal- Bullish (Bearish)

Negative Volume Index (NVI)

Jika nilai NVI berada diatas 1 tahun moving averagenya, pasar berada

dalam kondisi bullish

Jika nilai NVI berada dibawah 1 tahun moving averagenya, pasar berada

(57)
(58)

Indikator Teknikal- Kekuatan Trend

Indikator Aroon

Indikator AO terdiri atas Aroon Up dan Aroon Down, dan Aroon Oscillator (AO).

Aroon Up

•Aroon Up berada diatas 70 Î momentum trend kenaikan yang kuat.

•Aroon Up berada dibawah 30 Î trend penurunan lebih dominan.

Aroon Down

•Aroon Down berada diatas 70 Î momentum trend penurunan yang kuat.

•Aroon Down dibawah 30 Î trend kenaikan lebih mendominasi.

•Apabila nilai kedua indikator (baik Aroon Up dan Aroon Down) lebih besar dari 70, maka

hal ini menunjukkan trend kuat kearah yang sama.

(59)

Indikator Teknikal- Kekuatan Trend

Average Directional Movement index (ADX)

ADX biasanya mendasarkan pada pergerakan dua indikator ADX, yaitu +DI (14

periode) dan –DI (14 periode).

+DI menunjukkan adanya tekanan kenaikan harga (naik), sedangkan –DI

menunjukkan tekanan penurunan harga (turun).

ADX yang berada dibawah 20 menunjukkan trend lemah, sedangkan jika bergerak

diatas nilai 40, menunjukkan adanya trend kuat.

ADX bergerak dari bawah nilai 20 ke nilai diatas 20 Î trend.

(60)
(61)

Indikator Teknikal- Volatilitas Pasar

Chaikin Volatility

Kenaikan indikator ini menunjukkan volatilitas harga saham yang cukup

tinggi.

Bersiap terhadap pembalikan arah harga saham.

Donchian Channel Width

Semakin lebar atau naik indikator ini, berarti volatilitas harga saham

cukup tinggi

Penggunaan indikator ini dikombinasikan dengan indikator teknikal lain,

(62)

Indikator Teknikal- Volatilitas Pasar

(63)

Indikator Teknikal- Overbought (Oversold)

Commodity Channel Index (CCI)

Nilai CCI yang berada diatas +100 menunjukkan keadaan terjadinya titik jenuh beli

(Overbought),

Nilai CCI di bawah -100 menunjukkan keadaan terjadinya titik jenuh jual (Oversold)

Slow Stochastic (SS)

Nilai SS dibawah 20 berarti memasuki oversold, dan nilai diatas 80 berarti memasuki

overbought.

Sinyal beli muncul ketika garis %K memotong dari bawah keatas garis %D.

Sinyal jual muncul ketika garis %K memotong dari atas kebawah garis %D.

Hati-hati sinyal palsu.

(64)

Indikator Teknikal- Overbought (Oversold)

• Harga saham diprediksi akan menurun, ketika indikator CCI meninggalkan daerah overbought, dan indikator SS telah menunjukkan penurunan.

(65)
(66)
(67)
(68)

Referensi

Dokumen terkait

Artinya, seorang pemimpin harus menyadari bahwa ia tidak bisa menjadi pemimpin yang efektif kalau ia tidak bisa menjalin relasi yang baik dengan mereka-mereka yang

Hasil penelitian dengan pemberian metformin selama 12 minggu, menunjukkan bahwa kadar glukosa darah (KGD) Puasa pada kelompok perlakuan dengan TGT yang disertai GDPT,

bahwa sehubungan dengan telah dioperasikannya Terminal Bis - Kota Tasikmalaya, maka untuk terselenggaranya pelayanan angkutan penumpang umum yang memadai di Kota

Organisasi Gereja merupakan salah satu bentuk organisasi nirlaba dalam bidang keagamaan, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 Tahun 2011

38.000.000,- PROSENTASE DESA YANG SUDAH MENYUSUN ANGGARAN BERBASIS KINERJA 100% PENYELENGG ARAAN PEMERINTAHA N DAN PEMBANGUNA N KECAMATAN PROSENTASE JUMLAH KOORDINASI DAN

Rumusan Masalah yang ingin diketengahkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :“Apa pesan moral prososial yang terkonstruksi dalam Animasi Upin dan Ipin” Tujuan penelitian

berlebihan, sahabat yang tidak akan menipumu, dan teman yang tidak dan teman yang tidak dan teman yang tidak dan teman yang tidak akan membuatmu

X : perusahaan tidak terdaftar dalam BEJ pada tahun yang bersangkutan TB : perusahaan dengan tahun tutup buku selain 31 Desember. AD : tidak terdapat tanggal laporan audit